bab v kurang

3
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil perhitungan dan dialog dilapangan dalam Praktek Kerja Nyata ini dapat disimpulkan bahwa dalam pengelolaan air, pemberian air yang tepat, adil dan merata dapat dilakukan berdasarkan RTTG dan air yang tersedia. Perhitungan Kebutuhan Air Irigasi berdasarkan Metode LPR/FPR yang dilakukan pada Daerah Irigasi Waduk Pondok, dapat disimpulkan : 1. Curah hujan efektif dan volume tampungan air yang tersedia pada Daerah Irigasi Waduk Pondok dengan Metode Weibull (probabilitas 80%) adalah sebagai berikut : Tabel 5.1 Curah Hujan Efektif dan Tampungan Air Daerah Irigasi Waduk Pondok

Upload: faridhotin

Post on 07-Dec-2015

215 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

semangat

TRANSCRIPT

Page 1: Bab v Kurang

BAB VPENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil perhitungan dan dialog dilapangan dalam Praktek Kerja Nyata

ini dapat disimpulkan bahwa dalam pengelolaan air, pemberian air yang tepat, adil dan

merata dapat dilakukan berdasarkan RTTG dan air yang tersedia. Perhitungan

Kebutuhan Air Irigasi berdasarkan Metode LPR/FPR yang dilakukan pada Daerah

Irigasi Waduk Pondok, dapat disimpulkan :

1. Curah hujan efektif dan volume tampungan air yang tersedia pada Daerah Irigasi

Waduk Pondok dengan Metode Weibull (probabilitas 80%) adalah sebagai

berikut :

Tabel 5.1 Curah Hujan Efektif dan Tampungan Air Daerah Irigasi Waduk

Pondok

Page 2: Bab v Kurang

Lanjutan Tabel 5.1 Curah Hujan Efektif dan Tampungan Air Daerah Irigasi

Waduk Pondok

Sumber: Hasil Perhitugan

2. Besarnya kebutuhan air irigasi sebagai berikut :

Jaringan Irigasi Dero Kanan = 3,197 m3/dt

Jaringan Irigasi Dero Kiri = 0,806 m3/dt

Jaringan Irigasi Sambiroto Kanan = 1,228 m3/dt

Jaringan Irigasi Sambiroto Kiri = 1,596 m3/dt

Jaringan Irigasi Plesungan = 1,956 m3/dt

Jaringan Irigasi Padas = 1,874 m3/dt

3. Persentase kecukupan air berdasarkan ketersediaan air irigasi di DI Waduk

Pondok

5.2. Saran

Agar hasil swasembada pangan mencapai target yang diinginkan, dalam

pelaksanaan operasional Pola Tata Tanam Daerah Irigasi Waduk Pondok perlu

diperhatikan hal – hal berikut :

1. Perlunya ditingkatkan kelengkapan sarana dari Dinas Pengairan, yaitu berupa

pengadaan papan eksploitasi dan data – data yang berkaitan dengan daerah

irigasi setempat, agar masyarakat umum dapat mengetahui.

2. Perbaikan pintu-pintu air yang rusak dan hilang agar pembagian air dapat

terdistribusikan sesuai kebutuhan air tanaman.

3. Tampungan keandalan waduk yang diperoleh dari hasil analisa neraca air ada

yang melebihi dari kebutuhan air irigasi yang ada dan ada juga yang kurang dari

kebutuhan air irigasi. Pada keadaan dimana tampungan melebihi kebutuhan air

irigasi dapat dimanfaatkan untuk memaksimalkan hasil dari keramba ikan.

Sedangkan pada keadaan dimana tampungan waduk kurang mencukupi

Volume

Bulan Periode (m^3)

1 6.101.990 93,452 5.468.573

3 5.637.636

1 5.419.335

2 5.425.455

3 5.800.294

1 6.597.136

2 9.220.470

3 10.453.670

1 12.339.727

2 14.948.889

3 16.743.796

1 16.848.653

2 16.783.643

3 16.040.784

1 15.192.912

2 14.994.708

3 14.514.944

1 14.558.032

2 14.375.304

3 12.839.960

1 11.874.425

2 10.240.216

3 9.755.324

1 8.277.938

2 7.328.650

3 6.200.424

1 4.864.837

2 4.965.189

3 5.336.350

1 6.099.425

2 6.507.635

3 6.309.442

1 5.619.543

2 5.791.672

3 8.988.000

Tahun Curah Hujan Efektif (mm)

Januari

Page 3: Bab v Kurang

kebutuhan air irigasi sebaiknya menggunakan sistem golongan guna menekan

kebutuhan air maksimum.

4. Perlunya dipertahankan dalam tingkat kepatuhan penanaman dalam hal ini

khusus padi terhadap Rencana Tata Tanam Global (RTTG) yang telah

ditetapkan oleh Dinas Pengairan melalui koordinasi yang baik antara Juru

Pengairan, G.HIPPA .