tinjauan hukum islam terhadap sistem penggajian …digilib.uin-suka.ac.id/10803/1/bab i, v, daftar...

61
TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGGAJIAN DI G’BOL COFFEE CAFÉ YOGYAKARTA SKRIPSI DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN SYARAT-SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU DALAM ILMU HUKUM ISLAM Oleh: 06380035 BAYU AJI SANTOSO PEMBIMBING: ABDUL MUJIB, S.Ag, M.Ag, ZUSIANA ELLY TRIANTINI, S.HI., M.SI, MUAMALAT FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2013

Upload: halien

Post on 18-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGGAJIAN …digilib.uin-suka.ac.id/10803/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · hal durasi jam kerja juga terlihat kurang imbang, yaitu dimana jam

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGGAJIAN

DI G’BOL COFFEE CAFÉ YOGYAKARTA

SKRIPSI

DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN SYARAT-SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU

DALAM ILMU HUKUM ISLAM

Oleh:

06380035 BAYU AJI SANTOSO

PEMBIMBING: ABDUL MUJIB, S.Ag, M.Ag,

ZUSIANA ELLY TRIANTINI, S.HI., M.SI,

MUAMALAT FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

2013

Page 2: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGGAJIAN …digilib.uin-suka.ac.id/10803/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · hal durasi jam kerja juga terlihat kurang imbang, yaitu dimana jam

ii

ABSTRAK

Salah satu tugas yang sangat berat dan sulit bagi bagian personalia adalah menentukan upah yang dapat diterima oleh seluruh pihak, dalam hal ini adalah antara karyawan dan perusahaan. Hal ini terjadi karena di dalam upah atau gaji melekat dua kepentingan yang dapat saling bertentangan. Bagi karyawan, upah adalah sumber penghasilan, sedangkan bagi perusahaan upah atau gaji merupakan salah satu komponen biaya yang berpengaruh terhadap profit. Oleh karena itu, ada kecenderungan bagi manajemen untuk menekan upah atau gaji karyawan agar profit dapat ditingkatkan. Padahal apabila manajemen mampu menetapkan upah atau gaji karyawan dengan adil dan layak, selain dapat mengurangi konflik juga dapat dijadikan sebagai alat untuk meningkatkan motivasi kinerja karyawan.

Pelaksanaan sistem penggajian di Cafe G’bol Coffee kurang lebih sama dengan sistem-sistem penggajian di perusahaan-perusahaan swasta lainnya, yaitu dengan bentuk upah berupa uang cash, tunjangan makan, minum, dan tempat tinggal. Namun ada sedikit permasalahan yang penyusun lihat cukup menarik untuk dikaji ulang, sepintas dalam hal jumlah insentif terjadi ketidak adilan antara karyawan, dimana ada sebagian karyawan yang tidak mendapatkan salah satu atau beberapa fasilitas yang diberikan manajemen sebagai insentif. Kemudian dalam hal durasi jam kerja juga terlihat kurang imbang, yaitu dimana jam kerja malam lebih banyak daripada jam pagi, dan setelah dilakukan survey, volume kerjalah yang menjadi sebab perbedaan durasi jam kerja ini.

Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian lapangan (field research) yang bersifat deskriptif dengan menggunakan metode normatif filosofis. Selanjutnya juga disesuaikan dengan aturan-aturan yang ada dalam hukum Islam, kemudian dimasukkan pula sedikit prinsip keadilan, dengan pembahasannya adalah Tinjauan Hukum Islam Terhadap Sistem Penggajian di G’bol Coffee Cafe.

Selanjutnya setelah dilakukan penelitian dan analisis, sistem penggajian di G’bol Coffee Café kurang sesuai dengan nilai hukum Islam yaitu mengenai penerapan prinsip-prinsip keadilan yang masih kurang tepat terkait dengan perbedaan fasilitas yang diperoleh oleh karyawan yang mendapatkan tempat tinggal. Dimana terdapat sebagian karyawan yang berlatar belakang sebagai mahasiswa dan punya kost-kostan sendiri, dan tidak mendapatkan fasilitas tempat tinggal tersebut, terjadi ketimpangan dengan karyawan yang berdomisili di warung. Dan apabila perbedaan fasilitas ini dinominalkan, maka akan terjadi ketidakadilan dalam jumlah yang diterima oleh karyawan. Dalam hal waktu kerja juga terdapat perbedaan antara shift pagi dan shift malam, dimana shift pagi durasinya lebih banyak dari shift malam.

Page 3: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGGAJIAN …digilib.uin-suka.ac.id/10803/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · hal durasi jam kerja juga terlihat kurang imbang, yaitu dimana jam
Page 4: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGGAJIAN …digilib.uin-suka.ac.id/10803/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · hal durasi jam kerja juga terlihat kurang imbang, yaitu dimana jam
Page 5: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGGAJIAN …digilib.uin-suka.ac.id/10803/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · hal durasi jam kerja juga terlihat kurang imbang, yaitu dimana jam
Page 6: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGGAJIAN …digilib.uin-suka.ac.id/10803/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · hal durasi jam kerja juga terlihat kurang imbang, yaitu dimana jam
Page 7: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGGAJIAN …digilib.uin-suka.ac.id/10803/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · hal durasi jam kerja juga terlihat kurang imbang, yaitu dimana jam

vii

MOTTO

“Sebaik-Baik Manusia Diantara Kamu Sekalian Adalah Yang Bermanfa’at Bagi Manusia Yang Lainnya”

(Hadist Nabi Muhammad S.A.W)

“Makna dari Kesuksesan dan Keberhasilan adalah Sebuah Proses, Oleh karena itu Jalanilah Proses Tersebut dengan Maksimal, Total, Ikhlas, dan

Ikhtiar

Pada akhirnya, Jalani Proses tersebut, Berusahalah Semaksimal mungkin, dan Berdo’a selalu kepada Allah SWT”

Page 8: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGGAJIAN …digilib.uin-suka.ac.id/10803/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · hal durasi jam kerja juga terlihat kurang imbang, yaitu dimana jam

viii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Ayahanda H. Iswanto Ariefuddin Lathief & Ibunda Hj. Wahidah Hajar

yang do’a dan kasih sayangnya, support dan bimbingannya, dan cintanya

yang sungguh tak terhingga sampai kapanpun juga.

Untuk kakakku tercinta Budiatin Ika Rahmawati dan Yuwan Tenang

Prayogi, terima kasih dukungannya, dan adikku Fikri Alim Mu’taman, dan

tidak lupa pula keponakanku tersayang Tsaqifa Nasywa Az Zahra.

Karin Maulidya Hartadi, terima kasih untuk semuanya, kamulah

semangatku, kamulah inspirasiku, dan kamulah motivasiku.

Seluruh Maha Guru yang telah membimbingku dalam pencarian ilmu.

Almamater tercinta, Jurusan Muamalat Fakultas Syari’ah Universitas

Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Page 9: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGGAJIAN …digilib.uin-suka.ac.id/10803/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · hal durasi jam kerja juga terlihat kurang imbang, yaitu dimana jam

ix

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Transliterasi kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan skripsi ini

berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 158/1987 dan

0543b/U/1987.

A. Konsonan Tunggal

Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan

- Alīf tidak dilambangkan ا

Bā’ b Be ب

Tā’ t Te ت

’sṠā ث0Bs s (dengan titik di atas)

Jīm J Je ج

Ḥā’ ḥ حha (dengan titik di

bawah)

Khā’ kh ka dan ha خ

Dāl d De د

Żāl ż z (dengan titik di atas) ذ

Rā’ r Er ر

Zāl z Zet ز

Sīn s Es س

Page 10: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGGAJIAN …digilib.uin-suka.ac.id/10803/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · hal durasi jam kerja juga terlihat kurang imbang, yaitu dimana jam

x

Syīn sy es dan ye ش

Ṣād ṣ صes (dengan titik di

bawah)

Ḍād ḍ ضde (dengan titik di

bawah)

Ṭā’ ṭ طte (dengan titik di

bawah)

Ẓā’ ẓ ظzet (dengan titik di

bawah)

Aīn ‘ koma terbalik ke atas‘ ع

Gaīn g Ge غ

Fā’ f Ef ف

Qāf q Qi ق

Kāf k Ka ك

Lām l ‘el ل

Mīm m ‘em م

Nūn n ‘en ن

Wāwū w W و

Hā’ h Ha ه

Hamzah ‘ Apostrof ء

Page 11: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGGAJIAN …digilib.uin-suka.ac.id/10803/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · hal durasi jam kerja juga terlihat kurang imbang, yaitu dimana jam

xi

Yā’ y Ye ي

B. Konsonan Rangkap karena Syaddah ditulis rangkap

Ditulis Muta‘addidah متعددة

Ditulis ‘iddah عدة

C. Ta’ Marbūt}ah di akhir kata

1. Bila ta’ marbūtah dibaca mati ditulis dengan h, kecuali untuk kata-kata

Arab yang sudah terserap menjadi bahasa Indonesia, seperti salat, zakat

dan sebagainya.

Ditulis Ḥikmah حكمة

Ditulis Jizyah جزية

2. Bila ta’ marbūt}ah diikuti dengan kata sandang “al” serta bacaan kedua

itu terpisah, maka ditulis dengan h

’ditulis Karāmah al-auliyā كرامة األولياء

3. Bila ta’ marbūt}ah hidup atau dengan harakat, fatḥah, kasrah dan

dammah ditulis t

Page 12: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGGAJIAN …digilib.uin-suka.ac.id/10803/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · hal durasi jam kerja juga terlihat kurang imbang, yaitu dimana jam

xii

ditulis zakāh al-fiṭr زكاة الفطر

D. Vokal Pendek

-------- Fathah ditulis A

-------- kasrah ditulis I

-------- Dammah ditulis U

E. Vokal Panjang

1. Fathah + alif ditulis Ā

ditulis jāhiliyyah جاهلية

2. Fathah + ya’ mati ditulis Ā

ditulis Tansā تنـسى

3. kasrah + ya’ mati ditulis Ī

ditulis Karīm كر يم

4. Dammah + wawu mati ditulis Ū

ditulis furūḍ فروض

Page 13: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGGAJIAN …digilib.uin-suka.ac.id/10803/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · hal durasi jam kerja juga terlihat kurang imbang, yaitu dimana jam

xiii

F. Vokal Rangkap

1. Fathah + ya’ mati ditulis Ai

ditulis bainakum بينكم

2. Fathah + wawu mati ditulis Au

ditulis Qaul قول

G. Vokal Pendek yang berurutan dalam satu kata

Penulisan vokal pendek yang berurutan dalam satu kata dipisahkan dengan

tanda apostrof (’).

Ditulis A’antum أأنتم

Ditulis La’in syakartum لئن شكر تم

H. Kata Sandang Alīf + Lām

1. Bila kata sandang alīf + lām diikuti huruf Qamariyyah ditulis dengan al.

ditulis Al-Qur’ān القرآن

ditulis Al-Qiyās القياس

2. Bila kata sandang alīf + lām diikuti huruf Syamsiyyah ditulis dengan

menggunakan huruf Syamsiyyah yang mengikutinya, serta dihilangkan

huruf l (el)-nya.

Page 14: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGGAJIAN …digilib.uin-suka.ac.id/10803/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · hal durasi jam kerja juga terlihat kurang imbang, yaitu dimana jam

xiv

’ditulis al-Samā السماء

ditulis al-Syams الشمس

I. Huruf Besar

Penulisan huruf besar disesuaikan dengan Ejaan Yang Disempurnakan

(EYD).

J. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat

Kata-kata dalam rangkaian kalimat ditulis menurut bunyi atau

pengucapannya.

ى الفروض ditulis Żawi al-furūḍ ذو

ditulis Ahl al-Sunnah أهل السنة

Page 15: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGGAJIAN …digilib.uin-suka.ac.id/10803/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · hal durasi jam kerja juga terlihat kurang imbang, yaitu dimana jam

xv

KATA PENGANTAR

الرحيمبسم اهللا الرحمن

هللا الذي أرسل رسوله بالهدى ودين الحق ليظهره على الدين كله. أشهد الحمدأن الاله االاهللا وحده الشريك له. وأشهد أن محمدا عبده ورسوله. اللهم صل

بعد أماوسلم على سيد نا محمد وعلى أله وصحبه أجمعين

Pada kesempatan ini penyusun ingin menghaturkan puji syukur kepada

Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya kepada penyusun dalam mengarungi proses

pembelajaran akademik di Jurusan Muamalat Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan

kita nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa dari alam kegelapan

menuju alam yang terang benderang dan penuh dengan ilmu pengetahuan.

Dalam penyelesaian penyusunan skripsi ini, yang berjudul “TINJAUAN

HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGGAJIAN DI G’BOL

COFFEE CAFÉ YOGYAKARTA sebagai salah satu syarat guna memperoleh

gelar Sarjana Strata I dalam Hukum Islam, pada Fakultas Syari’ah dan Hukum

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, tentunya tidak terlepas dari bantuan dan

dukungan dari berbagai pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini,

hingga akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan dengan segala kekurangannya.

Karenanya, patutlah penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada mereka yang telah membantu, baik secara langsung maupun tidak

langsung, terutama kepada:

Page 16: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGGAJIAN …digilib.uin-suka.ac.id/10803/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · hal durasi jam kerja juga terlihat kurang imbang, yaitu dimana jam

xvi

1. Bapak Prof. Dr. H. Musa Asy’arie selaku Rektor Universitas Islam Negeri

Sunan Kalijaga Yogyakarta.

2. Noorhaidi Hasan, MA., M.Phil., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Syari’ah

dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

3. Bapak Abdul Mujib, S.Ag., M.Ag. dan Bapak Abdul Mughits, S.Ag.,

M.Ag. selaku ketua dan sekretaris Jurusan Muamalat Fakultas Syari’ah

dan Hukum.

4. Bapak Abdul Mujib, S.Ag., M.Ag. dan Ibu Zusiana Elly Triantini S.HI,

M.SI., selaku pembimbing I dan Pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan arahan kepada penyusun dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Dr. Ibnu Muhdir M.Ag., selaku Pembimbing Akademik (PA) yang

selalu mengarahkan dan memberi saran selama masa perkulihan di

Fakultas.

6. Bapak Lutfi selaku staf TU Jurusan Muamalat, terimakasih banyak atas

bantuannya selama ini.

7. Seluruh dosen Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri

Sunan Kalijaga Yogyakarta yang tidak dapat penyusun sebutkan satu-satu

yang telah memberikan ilmunya untuk kami.

8. Bapak dan Ibu karyawan Fakultas Syari’ah yang telah memberikan

kemudahan dan kelancaran administrasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Ayahanda tersayang H. Iswanto Ariefuddin Lathief dan Ibundaku tercinta

Hj. Wahidah Hajar, terima kasih atas kucuran keringat dan do’a-do’a yang

Page 17: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGGAJIAN …digilib.uin-suka.ac.id/10803/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · hal durasi jam kerja juga terlihat kurang imbang, yaitu dimana jam

xvii

tidak pernah lupa engkau panjatkan serta tidak lelah-lelahnya mensupport

kami dalam menuntut ilmu.

10. Kakakku Budiatin Ika Rahmawati, Yuwan Tenang adikku Fikri Alim

Mu’taman, dan tidak lupa pula keponakan tercintaku Tsaqifa Nasywa Az

Zahra yang selalu memberi warna dan motivasi dalam hidupku.

11. Karin Maulidya Hartadi yang selalu memberi motivasi terhadap penyusun,

dan setia menemani setiap langkah penyusun dalam menyelesaikan skripsi

ini.

12. Kepada teman-teman, yang selalu mensupport dalam penyusunan

skripsiku, Vitarus, Galek, Tokek, Abid, TJ, Butek, Zaenal, Rahman,

Wisnu, dan lain-lain, ayo ngopi bro.

13. Untuk orang yang pernah dekat denganku dan sekarang meninggalkanku,

aku akan buktikan kalau aku bisa dan mampu berjuang tanpa kamu.

hidupku akan lebih berarti tanpa kamu.

14. Teman-teman Muamalat khususnya angkatan 2006, atas pelajaran dan

nasihat yang diberikan sehingga penyusun dapat banyak bersyukur dalam

proses penulisan skripsi ini.

15. Seluruh Crew dan Staff manajemen G’bol Coffee Cafe, terima kasih atas

bantuannya, dan thanks for all.

16. Semua pihak yang terlibat langsung ataupun yang tidak secara langsung

yang telah ikut berpartisipasi dan memberikan dukungan pada penyusun.

Penyusun menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, karena kami hanya

seorang yang dhaif dan tidak mungkin seperti ini bila tidak Engkau kehendaki

Page 18: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGGAJIAN …digilib.uin-suka.ac.id/10803/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · hal durasi jam kerja juga terlihat kurang imbang, yaitu dimana jam

xviii

baik dalam pemilihan bahasa, teknik penulisan dan analisis adalah menjadi

tanggung jawab penyusun pribadi. Kritik dan saran dari para pembaca sangat

diharapkan dalam rangka perbaikan dan penyempurnaan karya ilmiah ini.

Penyusun berharap skripsi ini bermanfaat khususnya bagi penyusun dan para

pembaca pada umumnya serta dapat menjadi khasanah serta sebagai wujud

pengabdian penyusun kepada masyarakat, ilmu pengetahuan khususnya ilmu

hukum Islam. Atas semua bantuan yang diberikan kepada penyusun, semoga

Allah SWT memberikan balasan yang layak. Amin.

Yogyakarta, 1 Sya’ban 1434 H 10 Juni 2013 M

Penyusun Bayu Aji Santoso NIM : 06380035

Page 19: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGGAJIAN …digilib.uin-suka.ac.id/10803/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · hal durasi jam kerja juga terlihat kurang imbang, yaitu dimana jam

xix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN ABSTRAK ................................................................................ ii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN .................................................. iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ vi

HALAMAN MOTTO .................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................................... viii

HALAMAN TRANSLITERASI ................................................................... ix

HALAMAN KATA PENGANTAR .............................................................. xv

HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................. xix

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Pokok Masalah ......................................................................... 6

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................. 6

D. Telaah Pustaka ......................................................................... 7

E. Kerangka Teoretik .................................................................... 9

F. Metode Penelitian..................................................................... 13

G. Sistematika Pembahasan .......................................................... 16

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG UPAH DALAM ISLAM ..... 18

A. Pengertian dan Dasar Hukum Upah ......................................... 18

B. Kedudukan Upah dalam Akad Ijarah ....................................... 21

C. Bentuk Dan Syarat Upah .......................................................... 23

Page 20: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGGAJIAN …digilib.uin-suka.ac.id/10803/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · hal durasi jam kerja juga terlihat kurang imbang, yaitu dimana jam

xx

D. Sistem Penetapan Upah ............................................................ 24

E. Konsep Keadilan Dalam Upah ................................................. 28

F. Upah Dalam Prespektif Hukum Positif Indonesia ................... 32

BAB III GAMBARAN UMUM PELAKSANAAN SISTEM

PENGGAJIAN KARYAWAN DI G’BOL COFFEE CAFE,

JLN. SOROWAJAN BARU NO. 16, YOGYAKARTA ........... 42

A. Gambaran Umum Lokasi ......................................................... 42

B. Praktik Pelaksanaan Sistem Penggajian Karyawan di G’bol

Coffee Cafe Jln. Sorowajan Baru No. 16, Yogyakarta ............ 49

C. Masalah dan Kendala Dalam Sistem Penggajian .................... 52

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP

PELAKSANAAN SISTEM PENGGAJIAN KARYAWAN

DI G’BOL COFFEE CAFE, JLN. SOROWAJAN BARU

NO. 16, YOGYAKARTA ............................................................ 55

A. Sistem Penggajian .................................................................... 55

B. Konsep Keadilan Dan Kelayakan ............................................ 60

BAB V PENUTUP ..................................................................................... 68

A. Kesimpulan .............................................................................. 68

B. Saran-saran ............................................................................... 69

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 70

LAMPIRAN-LAMPIRAN

A. Terjemahan ............................................................................... ii

B. Biografi Ulama Dan Sarjana .................................................... v

Page 21: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGGAJIAN …digilib.uin-suka.ac.id/10803/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · hal durasi jam kerja juga terlihat kurang imbang, yaitu dimana jam

xxi

C. Lampiran Permenakertrans Nomor: PER. 17/MEN/VIII/2005

Tentang KHL .......................................................................... viii

D. Pedoman Wawancara ............................................................... xiii

E. Curriculum Vitae ...................................................................... xv

F. Surat Keterangan ...................................................................... xvi

G. Surat Pernyataan....................................................................... xvii

Page 22: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGGAJIAN …digilib.uin-suka.ac.id/10803/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · hal durasi jam kerja juga terlihat kurang imbang, yaitu dimana jam

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia adalah makhluk sosial yang secara otomatis hidup

bermasyarakat, oleh karena itu tidak dapat dipungkiri lagi akan adanya interaksi-

interaksi sosial apapun bentuknya yang tentu akan saling berhubungan satu sama

lainnya. Dalam konteksnya, bentuk dari interaksi-interaksi sosial tersebut dapat

berupa saling tolong-menolong, bantu-membantu, dan saling bekerja sama. Pada

akhirnya, dari interaksi sosial tersebut mulailah tampak hak-hak dan kewajiban,

yang kemudian muncul kaidah yang disebut dengan hukum mu’amalah, yaitu

kaidah hukum yang mengatur hubungan hak dan kewajiban dalam kehidupan

bermasyarakat,1 guna menghindari terjadinya benturan antar kepentingan.

Di antara sekian banyak bentuk interaksi dan tolong-menolong adalah

sistem kerja sama hubungan industrial yang di dalamnya juga termasuk sistem

pengupahan atau penggajian, yang di sini terdapat dua pihak yaitu di satu pihak

sebagai penyedia jasa manfaat atau tenaga yang lazim disebut sebagai buruh,

karyawan, atau pekerja dengan pihak lain yang menyediakan pekerjaan yang

lazim pula disebut majikan atau bos. Hal ini dimaksudkan sebagai usaha

kerjasama yang bersifat saling menguntungkan dalam rangka upaya meningkatkan

taraf hidup bersama baik bagi pengusaha maupun bagi pekerja. Kemudian dalam

rangka saling memenuhi kebutuhannya pihak buruh mendapatkan kompensasi

                                                            1 Ahmad Azhar Basyir, Asas-Asas Hukum Mu’amalah (Hukum Perdata), cet. ke-2

(Yogyakarta: FH UII, 2004), hlm. 11. 

Page 23: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGGAJIAN …digilib.uin-suka.ac.id/10803/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · hal durasi jam kerja juga terlihat kurang imbang, yaitu dimana jam

2

berupa upah. Kerja sama seperti ini dalam literatur fiqih sering disebut dengan

istilah Ija>rah al-‘ama>l, yaitu sewa menyewa tenaga atau jasa manusia dengan upah

atau imbalan.

Upah dalam Islam disebut juga dengan Ujra>h. Seperti yang telah disebut di

atas, upah atau gaji adalah bentuk kompensasi atas jasa yang telah diberikan oleh

tenaga kerja. Untuk mengetahui definisi upah versi Islam secara menyeluruh, ada

baiknya jika kita lihat dahulu beberapa kutipan ayat di bawah ini:

≅%ρ #θ=ϑã# “¡ù !# /3=Ηå …&!θ™‘ρ βθΖΒσϑ9#ρ ( χρŠI™ρ ’<) Ο=≈ã

=‹ó9# ο‰≈κ¶9#ρ /3∞ m7⊥‹ù $ϑ/ Λ⎢Ζ. βθ=ϑè? .2

Kemudian:

⎯Β ≅ϑã $s=≈¹ ⎯ iΒ 2Œ ρ& ©\Ρ& θδρ ⎯ΒσΒ …μΖ‹sΖ=ù οθ‹m π6hŠÛ (

ΟγΨƒ“fΖ9ρ Νδ_& ⎯¡m'/ $Β #θΡ$2 βθ=ϑèƒ .3

Quraish Shiha>b dalam bukunya “Tafsir al-Misba>h”4 menjelaskan jika kita

bekerja demi karena Allah dengan amal shaleh yang bermanfaat baik untuk diri

kita dan masyarakat umum, maka akan ada ganjaran dan balasan untuk hal itu.

Ganjaran dan balasan yang dimaksud di sini adalah upah, atau gaji, atau

kompensasi. Dari kutipan ayat di atas juga nampak bahwa upah atau gaji dalam

konsep Islam memiliki dua aspek, yaitu dunia dan akhirat. Seperti yang termaktub

dalam Surat al-Kahfi : 30:

                                                            2 At-Taubah (09): 105. 3 An-Nahl (16): 97. 4 Quraish Shiha>b, Tafsir Al-Misba>h, Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an, (Jakarta:

Lentera Hati, 2002) hlm. 342. 

Page 24: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGGAJIAN …digilib.uin-suka.ac.id/10803/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · hal durasi jam kerja juga terlihat kurang imbang, yaitu dimana jam

3

β) ⎥⎪%!# #θΖΒ#™ #θ=ϑãρ M≈s=≈Á9# $Ρ) ω ì‹ÒΡ _& ⎯Β ⎯¡m& ξϑã .5

Dari sedikit uraian di atas juga dapat disimpulkan bahwa proses penentuan

upah yang Islami itu berasal dari dua faktor, yaitu obyektif dan subyektif. Dari sisi

obyektif adalah upah ditentukan melalui pertimbangan tingkat upah di pasar

tenaga kerja, sedangkan sisi subyektifnya adalah upah ditentukan melalui

pertimbangan-pertimbangan sosial, dan maksud dari pertimbangan sosial tersebut

adalah terkait nilai-nilai kemanusiaan. Di antara nilai-nilai kemanusiaan di sini,

konsep keadilan terlihat sangat dominan dalam setiap praktek pelaksanaan

pengupahan atau penggajian yang tentunya juga harus sesuai dengan peraturan

yang ada.

Secara universal, praktek pengupahan atau penggajian ini hendaknya

memenuhi konsep keadilan dan tidak merugikan salah satu pihak, baik itu buruh

ataupun majikan. Kemudian bentuk dari keadilan tersebut juga sangat banyak,

keadilan dalam hal jam kerja, keadilan dalam hal jumlah upah atau gaji, keadilan

dalam hal porsi kerja, dan keadilan dalam hal jaminan kesejahteraan lainnya.

Namun praktisnya di lapangan, dewasa ini banyak sekali praktek sistem

penggajian atau pengupahan yang kurang tepat ataupun kurang sesuai dengan

aturan sehingga muncullah berbagai permasalahan yang terkadang menimbulkan

rasa ketidak adilan bagi para buruh atau karyawan.

Yogyakarta adalah salah satu dari berbagai contoh kota besar yang ada di

Indonesia, dimana tentunya banyak sekali kegiatan atau proses hubungan yang

bersifat industrial. Hal ini ditandai dengan banyaknya perusahaan-perusahaan,

                                                            5 Al-Kahfi (18): 30. 

Page 25: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGGAJIAN …digilib.uin-suka.ac.id/10803/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · hal durasi jam kerja juga terlihat kurang imbang, yaitu dimana jam

4

toko-toko, dan ruang-ruang usaha lainnya yang tentunya akan ada interaksi-

interaksi industrial di dalamnya, salah satunya adalah terkait sistem penggajian

atau pengupahan.

G’bol Coffee adalah salah satu dari sekian banyak bentuk aplikasi contoh

kegiatan industrial yang ada di Yogyakarta, yang terletak di Jalan Sorowajan Baru

No. 16, Bantulan, Yogyakarta. G’bol Coffee adalah sejenis Cafe atau warkop

(warung kopi) yang bergerak di bidang kuliner. Hal ini dibuktikan dengan sajian

menu-menunya yang berisikan pada seputar aneka minuman dan makanan. Oleh

karena image yang didapat dari sebuah warkop (warung kopi), maka di G’bol

Coffee top item atau menu andalan yang diandalkan adalah kopi.

Cafe G’bol Coffee seperti halnya bentuk hubungan industrial lainnya yang

di dalamnya terdapat pihak pekerja dan pihak pemilik juga mempunyai sistem

dalam penggajian atau pengupahan karyawan. Beberapa bentuk pelaksanaan

penggajian atau bentuk intensif dan fasilitas yang diperoleh karyawan di Cafe

G’bol Coffee:

1. Gaji bersih yang berjumlah: Rp. 450.000,00

2. Makan free,

3. Minum free,

4. Tempat untuk menginap.

Jadi seluruh karyawan di Cafe G’bol Coffee mendapatkan intensif berupa

uang sebesar Rp. 450.000 bersih, yaitu dalam bentuk cash, kemudian beberapa

fasilitas lainnya yang oleh manajemen dan pengurus Cafe dibuat dalam bentuk

selain uang cash, yaitu makan selama 3x dalam satu hari beserta minum, lalu oleh

Page 26: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGGAJIAN …digilib.uin-suka.ac.id/10803/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · hal durasi jam kerja juga terlihat kurang imbang, yaitu dimana jam

5

sebab mayoritas dari karyawan dari G’bol Coffee adalah perokok, maka

disediakan pula fasilitas rokok gratis, kemudian disediakan pula fasilitas berupa

tempat untuk menginap bagi karyawan. Manajemen dan pengurus Cafe G’bol

Coffee juga mengatur masalah jam kerja bagi karyawan, dengan membagi jam

kerja dalam satu hari menjadi 2 waktu dari 20 jam durasi kerja, yaitu mulai dari

jam 07.00 pagi – 02.00 dini hari. Shift pertama mulai dari jam 07.00-18.00 WIB,

dan shift kedua dari jam 18.00-02.00 WIB.

Karyawan yang ada di Cafe G’bol Coffee berasal dari latar belakang yang

berbeda-beda, ada yang lulusan SMA, dan ada juga yang masih menempuh studi

sebagai mahasiswa dan “nyambi” kerja. Dalam hal tempat tinggal juga ada yang

tinggal di Cafe dan ada juga karyawan yang tinggal di kos, kendati telah

disediakannya tempat penginapan, jadi pada prakteknya ada sebagian karyawan

yang tidak mendapatkan intensif berupa tempat penginapan.

Fakta yang lain adalah dalam hal jam kerja, yang secara kasat mata

kebijakan dari manajemen Cafe G’bol Coffee juga terlihat kurang adil dengan

adanya perbedaan durasi jam kerja dimana shift pagi lebih banyak daripada shift

malam. Kebijakan dari manajemen dalam hal ini setelah ditelusuri lewat

wawancara dan survey langsung ke lokasi adalah dikarenakan volume kerja yang

mendasari perbedaan akan hal jam kerja tersebut, dimana jam kerja malam

dominan lebih aktif dan padat dibandingkan jam kerja yang pagi.

Beranjak dari berbagai macam uraian permasalahan di atas penyusun ingin

mengkaji lebih dalam lagi mengenai bagaimanakah Tinjauan Hukum Islam

Page 27: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGGAJIAN …digilib.uin-suka.ac.id/10803/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · hal durasi jam kerja juga terlihat kurang imbang, yaitu dimana jam

6

Terhadap Sistem Penggajian Karyawan yang terjadi di Cafe G’bol Coffee di Jalan

Sorowajan Baru No. 16, Yogyakarta.

B. Pokok Masalah

1. Bagaimana tinjauan Hukum Islam terhadap sistem Penggajian karyawan di

Cafe G’bol Coffee Jln. Sorowajan Baru No. 16, Yogyakarta?

2. Bagaimana tinjauan Hukum Islam terhadap konsep keadilan dalam sistem

kerja di Cafe G’bol Coffee Jln. Sorowajan Baru No. 16, Yogyakarta?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk menjelaskan praktek pelaksanaan sistem penggajian karyawan di

Cafe G’bol Coffee.

b. Untuk menjelaskan pandangan hukum Islam terhadap sistem

penggajian karyawan di Cafe G’bol Coffee.

2. Kegunaan Penelitian

a. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi dan gambaran tentang

perkembangan Hukum Ketenagakerjaan atau hubungan industrial di

Indonesia yaitu mengenai salah satu variasi pelaksanaan sistem

penggajian atau pengupahan yang ditinjau dari segi Hukum Islam.

b. Sebagai sumbangsih terhadap wacana ilmu pengetahuan khususnya

dalam ilmu hukum muamalah Islam.

Page 28: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGGAJIAN …digilib.uin-suka.ac.id/10803/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · hal durasi jam kerja juga terlihat kurang imbang, yaitu dimana jam

7

c. Sebagai sedikit masukan terhadap para pelaku usaha dalam hal sistem

penggajian atau pengupahan di Indonesia umumnya, dan di Cafe G’bol

Coffee khususnya.

D. Telaah Pustaka

Penelitian dan Kajian tentang sistem upah atau gaji sudah banyak sekali

diangkat oleh para peneliti-peneliti terdahulu, antara lain adalah penelitian yang

dilakukan oleh Asrori tentang sistem upah buruh di pabrik rokok PT. Gudang

Garam Kediri dalam skripsinya yang berjudul “Tinjauan Hukum Islam terhadap

Upah Pekerja Borongan di PT. Gudang Garam Kediri”,6 yang mana penelitian ini

menitikberatkan pada sistem pengupahan terhadap pekerja borongan bagi buruh,

yang dikaitkan juga dengan ketentuan Upah Minimum Regional (UMR)

Kabupaten Kediri Tahun 1997.

“Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pelaksanaan Pembayaran Upah bagi

Pengrajin Tas Anyaman di Desa Sukoreno Kecamatan Sentolo Kabupaten Kulon

Progo”7 yang merupakan skripsi karya Muhammad Lathief Fakhruddin ini yang

berangkat dari adanya kecacatan dan kurang jelasnya akad perjanjian yang

mengakibatkan pada wan prestasi. Kemudian Agus Tri Hendra Jatmika dengan

kajian dalam skripsinya yang berjudul, “Sistem Pemberian Upah Pegawai PT.

                                                            6 Asrori, “Tinjauan Hukum Islam terhadap Upah Pekerja Borongan di PT. Gudang Garam

Kediri6”, skripsi tidak diterbitkan, Yogyakarta, Fak. Syari’ah, IAIN Sunan Kalijaga, 1997. 7 Muhammad Lathief Fakhruddin, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pelaksanaan

Pembayaran Upah bagi Pengrajin Tas Anyaman di Desa Sukoreno Kecamatan Sentolo Kabupaten Kulon Progo”, skripsi tidak diterbitkan, Yogyakarta, IAIN Sunan Kalijaga, 1998. 

Page 29: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGGAJIAN …digilib.uin-suka.ac.id/10803/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · hal durasi jam kerja juga terlihat kurang imbang, yaitu dimana jam

8

Asuransi Jiwa Bringin Sejahtera “Bringin Life” dalam Tinjauan Hukum Islam”.8

yang penelitiannya berdasarkan pada prosentase perolehan nasabah.

Muhammad Nadzier yang mengangkat tentang sistem pemberian upah

terhadap pekerja borongan di sebuah koperasi batik di daerah pekalongan dalam

skripsinya yang berjudul “Prinsip Keadilan Islam Terhadap Sistem Upah di Desa

Pekajang Kabupaten Pekalongan”,9 Nadzier dalam penelitiannya ini lebih

menekankan terhadap bagaimana seharusnya keadilan dalam Islam dapat terwujud

dalam sebuah sistem pengupahan, yang disinkronkan pula dengan aturan-aturan

Undang-Undang tentang Upah Minimum Regional (UMR) di daerah Pekalongan.

Utihatli Furosatun juga telah mengkaji tentang beberapa konsep upah

dalam Islam dan konvensional, mengenai persamaan dan perbedaan antara kedua

konsep tersebut dalam skripsinya yang berjudul “Studi Komparatif antara Upah

menurut Sistem Ekonomi Islam dan Konvensional”.10

Berdasarkan pada beberapa rujukan penelitian-penelitian di atas, penyusun

menemukan ada beberapa permasalahan yang berbeda yang terjadi pada sistem

pengupahan karyawan di Cafe G’bol Coffee Jln. Sorowajan Baru No. 16,

Yogyakarta baik itu dari segi obyek maupun dari segi subyeknya.

                                                            8 Agus Tri Hendra Jatmika, “Sistem Pemberian Upah Pegawai PT. Asuransi Jiwa Bringin

Sejahtera “Bringin Life” dalam Tinjauan Hukum Islam”, skripsi tidak diterbitkan, Yogyakarta, Fak. Syari’ah, IAIN Sunan Kalijaga, 1998. 

9 Muhammad Nadzier, “Prinsip Keadilan Islam Terhadap Sistem Upah di Desa Pekajang Kabupaten Pekalongan”, skripsi tidak diterbitkan, Yogyakarta, Fak. Syari’ah, IAIN Sunan Kalijaga, 2000. 

10 Utihatli Furosatun, “Studi Komparatif antara Upah menurut Sistem Ekonomi Islam dan Konvensional”, skripsi tidak diterbitkan, Yogyakarta, Fak. Syari’ah, UIN Sunan Kalijaga, 2006. 

Page 30: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGGAJIAN …digilib.uin-suka.ac.id/10803/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · hal durasi jam kerja juga terlihat kurang imbang, yaitu dimana jam

9

E. Kerangka Teoretik

Bagaimanapun persoalan upah buruh masih menjadi topik yang penting

untuk dibahas karena upah merupakan masalah yang sensitif bagi buruh, jadi upah

merupakan komponen utama yang merupakan penopang kehidupan sehari-hari

bagi buruh/karyawan. Para Ulama Fiqh membahas masalah upah11 atau

pengupahan atau penggajian dalam istilah perjanjian sewa-menyewa yang disebut

dengan ija>rah yang di dalamnya memuat pengertian yaitu suatu jasa yang

diberikan sebagai imbalan manfaat (upah/gaji). Oleh karena itu, ada beberapa hal

yang perlu digarisbawahi di sini, yaitu mengenai jenis pekerjaan, waktu

pekerjaan, dan upah kerja, agar tidak kabur, karena transaksi ija>rah yang kabur itu

hukumnya fa>sid (rusak).

Al-Sayyi>d Sabiq dalam Kitab Fiqh al-Sunnah,12 mengatakan bahwa al-

ija>rah berasal dari kata al-ajru> yang berarti al-‘iwa>d (ganti). Oleh sebab itulah al-

sawa>b (pahala) dinamakan ajru> menurut pengertian syara>’, sehingga al-ija>rah

adalah suatu jenis akad untuk mengambil manfaat dengan jalan penggantian.

Afzalurrahman juga menyebutkan bahwa upah adalah harga yang

dibayarkan kepada pekerja atas jasanya dalam produksi kekayaan, seperti faktor

produksi lainnya. Tenaga kerja diberikan imbalan jasa berupa upah. Dengan kata

lain upah adalah harga diri yang dibayar atas jasanya dalam produksi kekayaan.13

                                                            

11 Upah yang dalam bahasa Arabnya disebut Ju’lu> yang berarti gaji, lihat Ahmad Warson Munawir, Kamus al-Munawwir; Arab-Indonesia Cet. XI, (Yogyakarta: Proyek Pengadaan Buku-buku Ilmiah Pon-Pes al-Munawwir Krapyak, 1984), hlm. 211. 

12 Al-sayyi>d Sa>biq, Fiqh al-Sunnah, alih bahasa Kamaludin dan A. Marzuki (Bandung: Al-Ma’arif, 1993), XIII: 15. 

13 Afzalurrahman, Muhammad Sebagai Seorang Pedagang, alih bahasa Dewi Nurjulianti et.al., (Jakarta: Yayasan Swarna Bhumi, 1997), hlm. 295 

Page 31: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGGAJIAN …digilib.uin-suka.ac.id/10803/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · hal durasi jam kerja juga terlihat kurang imbang, yaitu dimana jam

10

Berdasarkan terhadap dalil-dalil dari al-Qur’an ataupun al-Sunah tentang

upah/gaji, maka dapat disimpulkan bahwasanya upah atau gaji dalam Islam

bersifat lebih dalam dan kerohanian, yaitu ganjaran (imbalan) yang diterima

seseorang atas pekerjaannya dalam bentuk materi di dunia (yang mencakup adil

dan layak), dan dalam bentuk pahala di akhirat. Di sini terlihat bahwasanya

keadilan dan kelayakan dalam pemberian upah atau gaji terhadap buruh atau

karyawan merupakan hal yang sangat esensial agar tercapainya pahala di akhirat

kelak.

Akan tetapi, baik di dalam al-Qur’an maupun al-Sunah belum dijelaskan

aturan-aturan baku secara mendetail tentang bagaimanakah sistem penetapan gaji,

mekanisme pemberiannya, dan bentuk kongkrit tentang upah atau gaji. Hal

tersebut karena upah atau gaji merupakan salah satu kegiatan dalam muamalah

yang senantiasa terus berkembang sesuai dengan kondisi masyarakat dan zaman.

Pemberian upah atau gaji sebagai imbalan yang telah dilaksanakan sering

menjadi persoalan yang masih perlu untuk dikaji dan dicari solusinya, hal ini

disebabkan karena adanya tuntutan masing-masing pihak yang berbenturan. Oleh

karena itu, dalam gaji/upah harus memenuhi tiga prinsip sebagaimana yang

dijelaskan dalam hukum muamalat, yaitu:

1. Muamalat harus dilaksanakan dengan dasar ridho dan suka rela, tanpa

mengandung unsur paksaan.

2. Muamalat dilaksanakan atas dasar pertimbangan mendatangkan manfaat

dan menghindarkan mudharah dalam kehidupan masyarakat.

Page 32: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGGAJIAN …digilib.uin-suka.ac.id/10803/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · hal durasi jam kerja juga terlihat kurang imbang, yaitu dimana jam

11

3. Muamalat dilaksanakan dengan memelihara nilai-nilai keadilan dan

menghindari dari unsur-unsur penganiayaan.14

Upah harus diberikan secara adil dan tidak merugikan salah satu pihak.

Adil secara bahasa mengandung dua arti yaitu tidak berat sebelah dan sepatutnya,

kemudian tidak sewenang-wenang.15 Jadi dalam pola masyarakat Islam, upah atau

gaji bukan hanya sekedar merupakan suatu konsesi saja, tetapi merupakan hak

asasi bagi pekerja atau karyawan yang dalam penetapannya harus memenuhi 3

asas, yaitu keadilan, kelayakan, dan kebajikan.16

Menurut al-Sayid Qutub dalam bukunya yang berjudul “Keadilan Sosial

dalam Islam”, keadilan itu berdasarkan pada 3 asas, yaitu:

1. Kebebasan jiwa yang mutlak.

2. Persamaan kemanusiaan yang sempurna.

3. Jaminan sosial yang kuat.17

Asas keadilan menuntut agar upah/gaji buruh dibayar secara seimbang atas

jasa yang telah diberikan. Selanjutnya ada dua aspek keadilan dalam standarisasi

penetapan upah/gaji, yaitu:

1. Keadilan Distributif, menuntut agar para buruh yang melaksanakan

pekerjaan sama dengan kemampuan dan kadar kerja yang sama,

memperoleh upah yang sama tanpa memperhatikan kebutuhan individu

                                                            14 Ibid., hlm. 10. 15 TPW.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, cet. ke-6, (Jakarta: Balai

Pustaka, 1976), hlm. 16. 16 Ahmad Azhar Basyir, Refleksi Atas Persoalan Keislaman, cet. ke-4, (Bandung: Mizan,

1996), hlm. 191 17 Sayid Qutub, Keadilan Sosial dalam Islam, alih bahasa Afif Muhammad, cet. ke-2,

(Bandung: Pustaka Pelajar, 1415 H/1994 M), hlm. 43 

Page 33: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGGAJIAN …digilib.uin-suka.ac.id/10803/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · hal durasi jam kerja juga terlihat kurang imbang, yaitu dimana jam

12

yang berkenaan dengan kondisi keluarganya. Sebagaimana Firman Allah

SWT:

β) !# Β'ƒ Α‰è9$/ ⎯≈¡m}#ρ ›$Gƒ)ρ “Œ †1)9# ‘SΖƒρ ⎯ã

™$±s9# 6Ψϑ9#ρ ©ö79#ρ 4 Ν3àèƒ Ν6=è9 χρ.‹? .18

2. Keadilan Harga Kerja, menuntut agar para pekerja diberikan upah yang

seimbang dengan jasa yang telah diberikan, tanpa dipengaruhi hal apapun

yang hanya menguntungkan para pemilik pekerjaan saja.

Di sini terlihat jelas sekali bahwa arti kata adil memang tidak baku, artinya

di situ terdapat banyak sekali makna, selanjutnya tergantung pada obyek dan

subyeknya saja untuk mendefinisikan kata adil itu sendiri.

Afzalurrahman berpandangan bahwa upah itu tidak boleh bersifat

eksploitatif.19 Sedangkan dalam pandangan Eggi Sudjana, upah harus diletakkan

dalam kerangka kekhalifahan manusia, karena bekerja adalah merupakan bagian

dari ibadah, maka selayaknya upah harus diberikan secara adil dan sebagai

penghormatan antar sesama manusia.20

Upah atau gaji dalam Islam termasuk dalam kategori ija>rah. Yang mana

kemudian ija>rah ini juga dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu ija>rah al-

a’ma>l (bersifat pekerjaan), dan ija>rah al-a’ya>n (bersifat manfaat). Menurut

Taqiyuddin al-Nabhani, pengertian dari ija>rah al-a’ma>l sendiri adalah pemilikan

jasa dari seorang a>jir (orang yang dikontrak tenaganya) oleh pihak musta’ji>r

                                                            18 An-Nahl (16): 90. 19 Afzalurrahman, Doktrin Ekonomi Islam, hlm. 363. 20 Eggi Sudjana, “Upah dalam Pandangan Islam”, Republika, 1 Mei 2002, hlm. 6 

Page 34: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGGAJIAN …digilib.uin-suka.ac.id/10803/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · hal durasi jam kerja juga terlihat kurang imbang, yaitu dimana jam

13

(orang yang mengontrak tenaga kerja), dengan kata lain ija>rah merupakan

transaksi terhadap jasa tertentu dengan disertai konvensasi berupa imbalan.21

Sedangkan ija>rah al-a’ya>n lebih kepada benda. Ija>rah al-a’ma>l atau upah-

mengupah berlaku untuk setiap kegiatan yang mengandung unsur jual beli jasa,

seperti tukang jahit, tukang bangunan, karyawan toko, pramusaji, dan lain-

lainnya, yang dalam hal ini adalah tentang pekerjaan dimana penyewa pekerja

memberikan imbalan/upah/gaji kepada pekerja yang disewa tenaganya.

Sudarso dalam hal ija>rah juga membaginya menjadi dua jenis, yaitu ija>rah

al-a’ya>n dimana yang menjadi obyek di sini adalah manfaat dari benda yang

disewanya, dan ija>rah al-a’ma>l yang obyeknya adalah dari pekerjaan manusia.22

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian dan Sifat Penelitian

Menurut jenisnya, penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian

lapangan (Field Research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara terjun

langsung ke lokasi penelitian untuk memperoleh data-data yang diperlukan.23

Secara sifat, penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu penelitian yang

dilakukan dengan cara menggambarkan secara obyektif terhadap masalah yang

ada dalam penelitian dan bertujuan untuk mendeskripsikan kebenaran serta

pelaksanaan pengupahan atau penggajian karyawan di G’bol Coffee Cafe di Jln.

                                                            21 Taqyudin Al-Nabhani, Membangun Sistem Ekonomi Alternatif, hlm. 83 22 Sudarso, Pokok-Pokok Hukum Islam, cet. ke-1, (Jakarta: Rineka Cipta, 1992), hlm. 426 23 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, cet. ke-13 (Jakarta: Rineka Cipta, 2006),

hlm. 10 

Page 35: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGGAJIAN …digilib.uin-suka.ac.id/10803/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · hal durasi jam kerja juga terlihat kurang imbang, yaitu dimana jam

14

Sorowajan Baru No. 16, Yogyakarta, selanjutnya dilakukan peninjauan dalam

hukum Islam (Fiqh) untuk mendapatkan kejelasan hukum di dalam masyarakat.

2. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan oleh penyusun dalam

penelitian ini adalah dengan pengambilan sampel melalui observasi, interview,

dan dokumentasi.

a. Observasi

Metode observasi adalah metode pengumpulan data dengan pengamatan

dan pencatatan secara sistematis tentang fenomena-fenomena yang terjadi

secara alamiah di tempat yang sedang diteliti.24 Dalam observasi ini,

penyusun melakukan keterlibatan aktif, hal ini dimaksudkan untuk melihat

dan menggambarkan selengkap mungkin mengenai hal-hal atau gejala-

gejala yang berhubungan dengan persoalan dalam judul skripsi ini.

b. Interview

Interview (wawancara) adalah salah satu teknik pengumpulan data dengan

jalan mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung terhadap

responden.25 Dalam teknik ini penulis bertanya langsung kepada responden

yang meliputi individu yang terlibat dalam pelaksanaan Sistem Penggajian

di Cafe G’bol Coffee, yaitu meliputi para karyawan, pimpinan manajemen,

dan owner dari G’bol Coffee tersebut. Selanjutnya untuk teknik wawancara

menggunakan teknik wawancara semi terstruktur (semi structured

                                                            24 Ibid, hlm. 19 25 Masri Singarimbun dan Sofyan Efendi, Metode Penelitian Survei (Jakarta: LP3ES,

1985), hlm. 145 

Page 36: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGGAJIAN …digilib.uin-suka.ac.id/10803/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · hal durasi jam kerja juga terlihat kurang imbang, yaitu dimana jam

15

interview), yaitu pertanyaan yang diajukan sesuai daftar yang fleksibel atau

sebuah pedoman dan tidak dari angket yang formal.26

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah proses pencarian data mengenai hal-hal atau variabel

yang berupa catatan, transkip, surat kabar, agenda, majalah, dan

sejenisnya.27 Metode ini digunakan oleh penyusun sebagai pelengkap atas

data-data yang tidak diperoleh dari metode sebelumnya.

3. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

normatif filosofis, yaitu dengan cara melihat pelaksanaan penggajian atau

pengupahan terhadap karyawan yang terjadi di G’bol Coffee Cafe dan

memasukkan unsur keadilan di dalamnya, tentunya dalam perspektif hukum

Islam.

4. Analisis Data

Dari data yang diperoleh melalui hasil penelitian di lapangan dan dari data

sumber lainnya, selanjutnya penyusun berusaha untuk mengklasifikasikan data

tersebut agar dapat dianalisa supaya tercapainya kesimpulan yang valid dari

                                                            26 Britha Mikkelsen, Metode Penelitian Partisipatoris dan Upaya-Upaya Pemberdayaan,

(Jakarta: Yayasan Obor Yogyakarta 2001), hlm. 127 27 Suharsimin Arikunto, Prosedur Penelitian, cet. ke-10 (Jakarta: Rineka Cipta, 1996),

hlm. 234 

Page 37: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGGAJIAN …digilib.uin-suka.ac.id/10803/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · hal durasi jam kerja juga terlihat kurang imbang, yaitu dimana jam

16

sebuah penelitian. Dalam analisis data ini, penyusun menggunakan metode

analisis kualitatif, dengan teknik deduktif.28

G. Sistematika Pembahasan

Pembahasan dalam skripsi ini terbagi ke dalam lima bab, yang mana

antara satu bab dengan bab lainnya saling berkaitan sebagai satu kesatuan,

selanjutnya dalam setiap bab terdiri dari sub bab. Guna mempermudah

pemahaman, maka susunannya dapat dijelaskan di bawah ini.

Bab pertama adalah pendahuluan, yaitu berfungsi menghantarkan skripsi

secara keseluruhan, yang terdiri dari latar belakang masalah, pokok masalah,

tujuan dan kegunaan penelitian, telaah pustaka, kerangka teoretik, metode

penelitian, dan sistematika pembahasan.

Bab kedua, berisi tentang ketentuan dan tinjauan Hukum Islam terhadap

upah, oleh karenanya dalam bab ini akan dibahas tentang pengertian upah, dasar

hukum, syarat-syarat upah, bentuk upah, penetapan upah, dan konsep keadilan

dalam upah atau gaji.

Bab ketiga, berisi tentang pelaksanaan pengupahan atau penggajian yang

terjadi di Cafe G’bol Coffee Jln. Sorowajan Baru No. 16 Yogyakarta. Pada bab

ketiga ini juga akan dipaparkan tentang gambaran umum kondisi tempat

penelitian, sejarah berdirinya, dan lain-lain seputar lokasi penelitian.

                                                            28 Deduktif merupakan langkah analisis dari hal-hal yang bersifat umum kedalam hal-hal

yang bersifat khusus. Lihat Saifudin Azwar, Metode Penelitian, cet. ke-5 (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), hlm. 41 

Page 38: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGGAJIAN …digilib.uin-suka.ac.id/10803/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · hal durasi jam kerja juga terlihat kurang imbang, yaitu dimana jam

17

Bab keempat, berisi analisis tentang pelaksanaan sistem penggajian atau

pengupahan di G’bol Coffee Cafe.

Bab kelima, adalah bab penutup untuk mengakhiri pembahasan. Bab

kelima ini memuat kesimpulan, yang selanjutnya diberikan saran atau masukan.

Page 39: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGGAJIAN …digilib.uin-suka.ac.id/10803/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · hal durasi jam kerja juga terlihat kurang imbang, yaitu dimana jam

68

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang dilakukan oleh penyusun,

maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Dalam hal Sistem Penggajian, meskipun akad yang digunakan dalam

kesepakatan awal adalah lisan, namun semua rukun dan syarat

terbentuknya akad dan syarat sahnya perjanjian telah terpenuhi. Dalam

akad tersebut telah jelas mengenai sistem kerja, jangka waktu, besar upah

yang akan diterima pekerja dan tata cara pembayaranya.

2. Dalam penetapan gaji, secara garis besar telah tercermin prinsip keadilan

yang bermakna proporsional yaitu keadilan distributif dan keadilan harga

kerja, prinsip kebajikan dan asas equal pay for equal job. Dalam

pemenuhan kebutuhan hidup layak, telah tercermin prinsip kelayakan,

yaitu layak bermakna cukup pangan, sandang, dan papan serta layak sesui

pasaran.

3. Dalam hal sistem kerja, pihak manajemen dari G’bol Coffee masih kurang

menerapkan prinsip keadilan, hal ini tercermin dari perbedaan penerimaan

fasilitas tempat tinggal, dan perbedaan durasi waktu kerja antar karyawan,

yang jika dinominalkan, maka akan terlihat perbedaan hasil akhir dari

jumlah intensif yang diterima.

Page 40: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGGAJIAN …digilib.uin-suka.ac.id/10803/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · hal durasi jam kerja juga terlihat kurang imbang, yaitu dimana jam

69

B. Saran-Saran

1. Agar sistem penggajian mempunyai kekuatan hukum yang kuat, benar dan

sebagai langkah preventif agar tidak timbul perselisihan, maka hendaknya

bagi perusahaan-perusahaan, dan pengusaha membuat perjanjian tersebut

secara tertulis sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku

menurut regional masing-masing daerah, yang dalam hal ini adalah

Keputusan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta nomor 370 Tahun 2012

tentang Upah Minimum Kabupaten. Dan tentunya perjanjian tersebut

memuat data pribadi dan segala hal tentang hak-hak dan kewajiban

karyawan secara lengkap dan rinci.

2. Hendaknya ketentuan-ketentuan sebagaimana yang telah diatur dalam

perundang-undangan tentang Ketenagakerjaan terkait penggajian wajib

dipatuhi dan di revisi lagi, antara lain mengenai perjanjian kerja, upah

minimum, upah kerja lembur, dan waktu kerja.

3. Hubungan dan komunikasi antar pekerja dan majikan hendaknya agar

lebih diperhatikan agar tercapainya suasana kerja yang kondusif, dan agar

tercapainya formula simbiosis mutualisme yang baik dalam bermuamalah

tanpa ada salah satu pihak pun yang dirugikan.

4. Para pekerja dan majikan mempunyai kebutuhan yang sama yaitu pangan,

papan, dan sandang, yang selanjutnya dapat dijadikan sebagai dasar dalam

standar penentuan upah minimum bagi karyawan.

5. Seorang pegawai tidak boleh dibebani dengan tugas yang terlalu berat,

yaitu tugas yang melampaui kemampuan.

Page 41: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGGAJIAN …digilib.uin-suka.ac.id/10803/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · hal durasi jam kerja juga terlihat kurang imbang, yaitu dimana jam

70

6. Terkait dengan konsep keadilan dan kelayakan gaji dan fasilitas,

hendaknya bagi pihak manajemen untuk lebih mempertimbangkan prinsip-

prinsip keadilan agar tidak terjadi kecemburuan diantara para karyawan.

Page 42: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGGAJIAN …digilib.uin-suka.ac.id/10803/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · hal durasi jam kerja juga terlihat kurang imbang, yaitu dimana jam

70

DAFTAR PUSTAKA

1) Al-Qur’an/Tafsir Al-Qur’an/Ulumul Qur’an

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Jakarta: Serajaya Santra, 1987.

Shihab, Quraish, Tafsir Al-Misbah, Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an,

Jakarta: Lentera Hati, 2002. Katsir Ad-Dimasyqi, Al Imam Abul Fida Isma’il Ibnu, Tafsir Ibnu Kasir, alih

bahasa Bahrun Abu Bakar dan Anwar Abu Bakar, Bandung, Sinar Baru Algensindo, 2000.

Katsir Al-Dimaysqi, Tafsir Al-Qur’an al-‘Azim, Maktabah al-Nur al-

‘ilmiyyah: Dar Al-Andalas, 1991.

2) Hadis/Syarah Hadis/Ulumul Hadis

Sajastani, Abu> Dawud Sulaima>n Ibn al-asy’as as-, Sunan Abi Dawud, Beirut: Dar al Fikr, 1981.

3) Fiqh/Ushul al- Fiqh

Al-nabhani, Taqyuddin, Membangun Sistem Ekonomi Alternatif Prespektif

Hukum Islam, alih bahasa Moh. Maghfur Wachid dan Munawwar Isma’il, Surabaya: Risalah Gusti, 2009.

Anwar, Syamsul, Hukum Perjanjian Syariah, Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2010. Basyir, Ahmad Azhar, Asas-Asas Hukum Mu’amalah (Hukum Perdata), cet.

ke-2, Yogyakarta : FH UII, 2004. Basyir, Ahmad Azhar, Refleksi atas Persoalan Keislaman: Seputar Filsafat,

Hukum, Politik dan Ekonomi, cet. Ke- 4, Bandung: Mizan, 1996. Furosatun, Utihatli, “Studi Komparatif antara Upah menurut Sistem Ekonomi

Islam dan Konvensional”, dalam skripsi Fakultas Syari’ah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2006.

Hendra Jatmika, Agus Tri, “Sistem Pemberian Upah Pegawai PT. Asuransi

Jiwa Bringin Sejahtera “Bringin Life” dalam Tinjauan Hukum Islam”,

Page 43: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGGAJIAN …digilib.uin-suka.ac.id/10803/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · hal durasi jam kerja juga terlihat kurang imbang, yaitu dimana jam

71

dalam skripsi Fakultas Syari’ah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 1998.

Husni, Lalu, Dasar-Dasar Hukum Perburuhan, Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2006. Pasaribu, Chairuman dan Lubis, Suhrawardi K, Hukum Perjanjian Dalam

Islam, Jakarta: Sinar Grafika, 1996. Al-Qarda>wi, Yu>suf, Norma dan Etika Ekonomi Islam, alih bahasa Zainal

Arifin & Dahlia Husain, Jakarta: Gema Insani Press, 1997. Rahman, Afzalur, Doktrin Ekonomi Islam, Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf,

1995. Rahman, Afzalur, Muhammad Sebagai Seorang Pedagang, Yogyakarta:

Yayasan Swarna Bhumi, 1997. Sa>biq, Al-sayyid, Fiqh as-Sunnah, alih bahasa Kamaludin dan A. Marzuki,

Bandung: Al-Ma’arif, 1993. Sudarso, Pokok-Pokok Hukum Islam, cet. ke-1, Jakarta: Rineka Cipta, 1992. Sudjana, Eggi, “Upah dalam Pandangan Islam”, Republika, 1 Mei 2002. Syarbasi, Ahmad asy, Mu’ja>m al-Iqtisa>d al-Isla>mi, Beirut: Dar al-Fikr, t.t. Wijayanti, Asri, Hukum Ketenagakerjaan Pasca Reformasi, Jakarta: Sinar

Grafika, 2009. Zuhdi, Masjfuk, Masa>il Fiqhiya>h, Jakarta: CV Haji Masagung, 1994. Zuhaili Wahbah Az, Kitab Al-Fiqhul Isla>mi wa Adillatuhu> jilid IV.

4) Buku-Buku Lainnya

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian, cet. ke-13, Jakarta: Rineka Cipta, 2006.

Asrori, “Tinjauan Hukum Islam terhadap Upah Pekerja Borongan di PT.

Gudang Garam Kediri”, dalam skripsi Fakultas Syari’ah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 1997.

Azwar, Saifudin, Metode Penelitian, cet. ke-5, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2004.

Page 44: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGGAJIAN …digilib.uin-suka.ac.id/10803/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · hal durasi jam kerja juga terlihat kurang imbang, yaitu dimana jam

72

Badudu, J.S. Badudu dan Zain, Sutan Mahmud, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1994.

Husnam, Suad, Managemen Personalia, Yogyakarta: BPFE, 1983. Lathief Fakhruddin, Muhammad, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap

Pelaksanaan Pembayaran Upah bagi Pengrajin Tas Anyaman di Desa Sukoreno Kecamatan Sentolo Kabupaten Kulon Progo”, dalam skripsi Fakultas Syari’ah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 1998.

Makram, Abi al-Fadl Jamal ad-Din Muhammad bin Mansur, Lisan al-‘Arab,

Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1992. Masri Singarimbun dan Sofyan Efendi, Metode Penelitian Survei, Jakarta:

LP3ES, 1985. Mikkelsen, Britha, Metode Penelitian Partisipatoris dan Upaya-Upaya

Pemberdayaan, Jakarta: Yayasan Obor Yogyakarta 2001. Nadzier, Muhammad, “Prinsip Keadilan Islam Terhadap Sistem Upah di Desa

Pekajang Kabupaten Pekalongan”, dalam skripsi Fakultas Syari’ah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2000.

Qutub, Sayyid, Keadilan Sosial dalam Islam, alih bahasa Afif Muhammad,

cet. ke-2, Bandung: Pustaka Pelajar, 1415 H/1994 M. Ruky, Ahmad S, Manajemen Penggajian dan Pengupahan Karyawan

Perusahaan, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2001. Surat Edaran Menakertrans No. SE.60/Men/SJ-HK/II/2006 Tentang Panduan

Kesempatan Dan Perlakuan Yang Sama Dalam Pekerjaan Di Indonesia (Equal Employment Opportunity).

TPW.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, cet. ke-6,

Jakarta: Balai Pustaka, 1976. Warson Munawir, Ahmad, Kamus al-Munawwir; Arab-Indonesia Cet. XI,

Yogyakarta: Proyek Pengadaan Buku-buku Ilmiah Pon-Pes al-Munawwir Krapyak, 1984.

Page 45: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGGAJIAN …digilib.uin-suka.ac.id/10803/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · hal durasi jam kerja juga terlihat kurang imbang, yaitu dimana jam

I

I

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 46: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGGAJIAN …digilib.uin-suka.ac.id/10803/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · hal durasi jam kerja juga terlihat kurang imbang, yaitu dimana jam

II

II

TERJEMAHAN

No Hlm Foot Note

Terjemahan

BAB I

1 2 2 Dan Katakanlah: Bekerjalah kamu, maka Allah dan

RasulNya serta orang-orang mukmin akan melihat

pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada

(Allah) yang mengetahui akan yang gaib dan yang nyata,

lalu diberikanNya kepada kamu apa yang telah kamu

kerjakan.

2 2 3 Barang siapa yang mengerjakan amal shaleh, baik laki-

laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka

sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan

yang baik, dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan

kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa

yang telah mereka kerjakan.

3 3 5 Sesungguhnya mereka yang beriman dan beramal shaleh

tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-

orang yang mengerjakan amalan(nya) dengan baik.

4 12 18 Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan

berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan

Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan

permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar

kamu dapat mengambil pelajaran.

Page 47: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGGAJIAN …digilib.uin-suka.ac.id/10803/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · hal durasi jam kerja juga terlihat kurang imbang, yaitu dimana jam

III

III

BAB II 5 20 9 Dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa yang

telah mereka kerjakan dan agar Allah mencukupkan bagi

mereka (balasan) pekerjaan-pekerjaan mereka sedang

mereka tiada dirugikan.

6 20 10 Kemudian jika mereka menyusukan (anak-anak) mu

untukmu, maka berikanlah kepada mereka upahnya; dan

musyawarahkanlah di antara kamu (segala sesuatu),

dengan baik.

7 29 23 Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu

bermu`amalah tidak secara tunai untuk waktu yang

ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan

hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya

dengan benar.

8 29 24 Hai orang-orang yang beriman, penuhilah akad-akad itu.

9 30 27 Dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa yang

telah mereka kerjakan dan agar Allah mencukupkan bagi

mereka (balasan) pekerjaan-pekerjaan mereka sedang

mereka tiada dirugikan.

10 30 28 Maka pada hari itu seseorang tidak akan dirugikan sedikit

pun dan kamu tidak dibalasi, kecuali dengan apa yang

telah kamu kerjakan.

11 32 30 Dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya

dan janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan

membuat kerusakan.

Page 48: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGGAJIAN …digilib.uin-suka.ac.id/10803/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · hal durasi jam kerja juga terlihat kurang imbang, yaitu dimana jam

IV

IV

BAB IV

12 55 1 Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: "Ya bapakku

ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena

sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil

untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat

dipercaya.

Page 49: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGGAJIAN …digilib.uin-suka.ac.id/10803/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · hal durasi jam kerja juga terlihat kurang imbang, yaitu dimana jam

V

V

BIOGRAFI ULAMA DAN SARJANA

Afzalurrahman

Beliau adalah seorang cendekiawan muslim, pemikir Islam dan pakar

ekonomi yang terkemuka di dunia yang berasal dari Pakistan. Jabatan beliau yang

pernah diemban selama hidup diantaranya menjabat sebagai Deputy Secretary

General dari The Muskim School Trust London. Di samping itu beliau juga

seorang sarjana, belajar dengan tenaga sendiri, otodidak dan beliau adalah staf

pengajar pada Islamic College Lahore, selama kekuasaan Abdullah Yusuf Ali

beliau mempunyai kedudukan penting. Afzalurrahman dilahirkan pada tahun

1918, kemudian bermukim di dalam Negara kerajaan Inggris dan menyusun

berbagai macam kamus tentang Al- Qur‟an (QuranicbDictionaries) dan wafat

pada tahun 1998.

Abd. Wahhab Khallaf

Adalah ahli hukum Islam kontemporer, ia dilahirkan pada tahun 1888 M

dan wafat pada tahun 1956 M. Khallaf pernah mengenyam pendidikan tinggi di

al-Azhar. Kemudian ia bergabung dengan Lembaga Peradilan Agama dan Lulus

sekaligus diangkat sebagai dosen. Pada tahun 1924, ia diangkat sebagai Qadi di

Mahkamah Syari‟iyyah. Pada tahun 1924 ia diangkat sebagai dosen pada fakultas

hokum Universitas Kairo dalam bidang studi keislaman tahun 1934 1956 M. Ia

berhenti menyampaikan kuliah karena sakit. Abd. Wahhab Khalaf sangat

produktif dalam menulis, dianta karya-karyanya adalah “Ilm Ushul al-Fiqh, al-

Waqf wa al-Mawaris, Masa dir at-Tasyri’al-Islami.”

Wahbah al-Zuhaily

Nama lengkapnya adalah Wahbah Mustafa al-Zuhaily. Beliau dilahirkan

di kota Dayr A<tiyah bagian Damaskus pada tahun 1932. Ia belajar di fakultas

Sya>ri‟ah di Universitas al-Azhar Kairo Mesir dengan memperoleh ijazah tertinggi

pada peringkat pertama tahun 1956. Sedangkan gelar Lc beliau peroleh dari

Universitas Ain Syam dengan predikat Jayyid (baik) tahun 1957, adapun gelar

Page 50: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGGAJIAN …digilib.uin-suka.ac.id/10803/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · hal durasi jam kerja juga terlihat kurang imbang, yaitu dimana jam

VI

VI

Diploma diperoleh pada Ma‟had Sya>ri‟ah (MA) tahun 1959 dari fakultas Hukum

Universitas al-Qa>hirah. Kemudian gelar Doktor dalam bidang Hukum Islam (al-

Syari’ah al- Islamiyah) ia peroleh pada tahun 1963 di Fakultas yang sama. Pada

tahun 1963 beliau dinobatkan sebagai dosen (Mudarris) spesifikasi keilmuan di

bidang Figh dan Ushul al-Fiqh di Universitas Damaskus. Adapun karyanya yang

terkenal di penjuru tanah air adalah: al-Fiqh al Islami.

Ahmad Azhar Basyir, MA

Beliau dilahirkan di Yogyakarta, 21 November 1928. Ia adalah alumnus

Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri Yogyakarta (1956). Memperoleh gelar

magister dalam Islamic Studies dari University Kairo tahun 1965. Sejak tahun

1953 ia aktif menulis buku antara lain: Terjemah Matan Taqrib, Terjemah

Jawahirul Kalamiyah (Aqaid), Manusia, Kebenaran Agama dan Toleransi,

Pendidikan Agama Islam, Asas-asas Muamalah, Negara dan Pemerintahan dalam

Islam, dan masih banyak lagi. Ia menjadi dosen Universitas Gajah Mada

Yogyakarta sejak tahun 1968 sampai wafat tahun1994, menjadi dosen luar biasa

Universiyas Islam Indonesia Yogyakarta sejak tahun 1968, ketua PP

Muhammadiyah periode 1990-1995.

Ibnu Ma>jah

Beliau adalah seorang Ahli hadis terkenal yang dijuluki “ Al-Hafiz al-

Kbir‟ nama lengkapnya adalah Muhammad Ibn Yazid Ibn Abdillah Ibn Majah

Al- Qazwaini, ia lahir pada tahun 209 H dan wafat pada tahun 273 H. Semenjak

kecil beliau telah dikenal sebagai seorang yang sangat mencintai ilmu

pengetahuan, terutama ilmu hadis.ia melakukan perjalananuntuk memperdalam

hadis dan ilmuilmu yang berkaitan dengan agama. Kota-kota yang dituju antara

lain, Irak, Hijaz, Syiria, dan Mesir. Karyanya yang terkenal adalah as-Sunnah atau

yang lebih popular dengan sebutan Sunah Ibn Majah

Yu>suf al-Qarda>wi

Dr. Yu>suf al-Qarda>wi lahir di Mesir pada tahun 1926, ketika usia beliau

genap 10 tahun,beliau telah dapat menghafal al-Qur’an.setelah menyelesaikan

Page 51: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGGAJIAN …digilib.uin-suka.ac.id/10803/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · hal durasi jam kerja juga terlihat kurang imbang, yaitu dimana jam

VII

VII

pendidikan di Ma’had Thanta dan Ma’had Tsanawi, beliau meneruskan pendidikan

ke Fakultas Ushuludin Uninersitas al-Azhar Kairo sampai dengan progam

doktornya di tahun 1973, pada tahun 1975 beliau juga memasuki Institut

pembahasan dan pengkajian Bahasa Arab Tinggi dengan meraih gelar Diploma

Tinggi Bahasa dan Sastra Arab. Karya-karyanya antara lain adalah: Hadyu al-

Islam Fatawi Mu’asirah, Awanilu al-Saahwa al-Mar’unah fi al-sari’ah al-

Islamiyya>h dan lain-lain.

Page 52: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGGAJIAN …digilib.uin-suka.ac.id/10803/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · hal durasi jam kerja juga terlihat kurang imbang, yaitu dimana jam

VIII

VIII

PERATURAN MENTERI NO. 17 TH 2005 PERATURAN

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

REPUBLIK INDONESIA

NOMOR: PER-17/MEN/VIII/2005

TENTANG

KOMPONEN DAN PELAKSANAAN

TAHAPAN PENCAPAIAN KEBUTUHAN HIDUP LAYAK

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK

INDONESIA

Menimbang : Bahwa sebagai pelaksanaan Pasal 89 ayat (4) Undang-

Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan,

perlu diatur mengenai komponen dan pelaksanaan tahapan

pencapaian kebutuhan hidup layak dengan peraturan

menteri;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang

Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4279);

2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4437);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang

Page 53: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGGAJIAN …digilib.uin-suka.ac.id/10803/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · hal durasi jam kerja juga terlihat kurang imbang, yaitu dimana jam

IX

IX

Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi

Sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 3952);

4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 107

Tahun 2004 tentang Dewan Pengupahan;

5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M

Tahun 2004 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia

Bersatu;

6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 01 Tahun 1999

jo. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Nomor KEP. 226/MEN/2000 tentang Upah Minimum;

Memperhatikan : Hasil Pertemuan Lembaga Kerjasama Tripartit Nasional

tanggal 24 Agustus 2005

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN

TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA TENTANG

KOMPONEN DAN PELAKSANAAN TAHAPAN

PENCAPAIAN KEBUTUHAN HIDUP LAYAK.

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan :

1. Kebutuhan Hidup Layak yang selanjutnya disingkat KHL adalah standar

kebutuhan yang harus dipenuhi oleh seorang pekerja/buruh lajang untuk dapat

Page 54: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGGAJIAN …digilib.uin-suka.ac.id/10803/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · hal durasi jam kerja juga terlihat kurang imbang, yaitu dimana jam

X

X

hidup layak baik secara fisik, non fisik dan sosial, untuk kebutuhan 1 (satu)

bulan.

2. Dewan Pengupahan Provinsi/Kabupaten/Kota adalah suatu lembaga non

struktural yang bersifat tripartit, dibentuk oleh Gubernur/Bupati/Walikota dan

bertugas memberikan saran serta pertimbangan kepada Gubernur/Bupati/

Walikota dalam penetapan upah minimum.

Pasal 2

1) KHL sebagai dasar dalam penetapan upah minimum merupakan peningkatan

dari kebutuhan hidup minimum.

2) KHL sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari komponen sebagaimana

tercantum dalam Lampiran I Peraturan Menteri ini.

Pasal 3

1) Nilai KHL diperoleh melalui survei harga.

2) Survei harga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh tim yang

terdiri dari unsur tripartit yang dibentuk oleh Ketua Dewan Pengupahan

Provinsi dan/atau Kabupaten/Kota.

3) Dalam hal di Kabupaten/Kota belum terbentuk Dewan Pengupahan, maka

survei harga dilakukan oleh tim yang dibentuk oleh Bupati/Walikota setempat.

4) Unsur Tripartit sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yang mewakili

Pemerintah harus mengikutsertakan Badan Pusat Statistik setempat.

5) Survei harga KHL dilakukan dengan menggunakan pedoman sebagaimana

pedoman sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Peraturan Menteri ini.

Pasal 4

Page 55: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGGAJIAN …digilib.uin-suka.ac.id/10803/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · hal durasi jam kerja juga terlihat kurang imbang, yaitu dimana jam

XI

XI

1) Berdasarkan hasil survei harga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (5)

Dewan Pengupahan atau Bupati/Walikota setempat menetapkan nilai KHL.

2) Nilai KHL sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan sebagai salah satu

bahan pertimbangan dalam penetapan upah minimum.

3) Penetapan upah minimum sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berlaku bagi

pekerja/buruh dengan masa kerja kurang dari 1 (satu) tahun.

4) Upah bagi pekerja/buruh dengan masa kerja 1 (satu) tahun atau lebih

dirundingkan secara bipartit antara pekerja/buruh atau serikat pekerja/serikat

buruh dengan pengusaha di perusahaan yang bersangkutan

5) Dalam hal Gubernur menetapkan upah minimum Provinsi, maka penetapan

upah minimum didasarkan pada nilai KHL Kabupaten/Kota terendah di

Provinsi yang bersangkutan dengan mempertimbangkan produktivitas,

pertumbuhan ekonomi dan usaha yang paling tidak mampu (marginal).

6) Produktivitas sebagaimana dimaksud pada ayat (5) merupakan hasil

perbandingan antara jumlah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dengan

jumlah tenaga kerja pada periode yang sama.

7) Pertumbuhan ekonomi sebagaimana dimaksud pada ayat (5) merupakan

pertumbuhan nilai PDRB.

Pasal 5

1) Pencapaian KHL dalam penetapan upah minimum dilaksanakan secara

bertahap.

2) Tahapan pencapaian KHL sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan

oleh Gubernur.

Page 56: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGGAJIAN …digilib.uin-suka.ac.id/10803/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · hal durasi jam kerja juga terlihat kurang imbang, yaitu dimana jam

XII

XII

3) Dalam menetapkan tahapan pencapaian KHL sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) Gubernur memperhatikan kondisi pasar kerja, usaha yang paling tidak

mampu (marginal) di Provinsi/Kabupaten/Kota/serta saran dan pertimbangan

dari Dewan Pengupahan Provinsi/Kabupaten/Kota.

Pasal 6

Dengan ditetapkannya Peraturan Menteri ini, maka Keputusan Menteri Tenaga

Kerja \ Nomor KEP. 81/MEN/1995 tentang Penetapan Komponen Kebutuhan

Hidup Minimum \ dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pasal 7

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 26 Agustus 2005

MENTERI TENAGA KERJA DAN

TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

Ttd

Salinan sesuai dengan aslinya:

Kepala Biro Hukum, Myra M. Hanartani NIP. 160025858

FAHMI IDRIS

Lampiran : Komponen Kebutuhan Hidup Layak untuk Pekerja Lajang dalam sebulan dengan 3.000 K Kalori per hari.

Page 57: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGGAJIAN …digilib.uin-suka.ac.id/10803/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · hal durasi jam kerja juga terlihat kurang imbang, yaitu dimana jam

XIII

XIII

PEDOMAN WAWANCARA

A. Owner

1. Bagaimana gambaran umum G’bol Coffee Café?

2. Bagaimana sejarah berdirinya?

3. Ada berapa macam pekerjaan?

4. Apa saja hak dan kewajiban karyawan?

5. Bagaimana sistem pola kerja karyawan?

6. Bagaimana dalam hal pembagian jam kerja?

7. Berapakah jumlah gaji yang diterima oleh karyawan tiap bulannya?

8. Adakah tunjangan-tunjangan lain atau bonus?

9. Fasilitas apa saja yang diperoleh karyawan?

10. Bagaimana sistem dalam perekrutan karyawan?

11. Bagaimana sistem penggajiannya?

12. Kendala apa saja yang didapati ketika sistem penggajian?

B. Karyawan

1. Apa pendidikan terakhir anda?

2. Sudah berapa lama anda bekerja?

3. Bagaimana sistem pola kerja yang ditrerapkan?

4. Berapa jam anda kerja dalam satu hari?

5. Apakah ada tunjangan yang anda terima?

6. Fasilitas apa saja yang anda peroleh?

Page 58: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGGAJIAN …digilib.uin-suka.ac.id/10803/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · hal durasi jam kerja juga terlihat kurang imbang, yaitu dimana jam

XIV

XIV

7. Berapakah jumlah gaji yang anda peroleh?

8. Kapan anda menerima gaji?

9. Cukupkah gaji yang anda terima untuk biaya kehidupan anda?

10. Layakkah gaji yang anda terima?

11. Apakah kendala anda selama bekerja di G’bol Coffee Café?

12. Apakah anda betah kerja di G’bol Coffee Café?

 

 

 

 

 

 

 

 

   

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 59: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGGAJIAN …digilib.uin-suka.ac.id/10803/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · hal durasi jam kerja juga terlihat kurang imbang, yaitu dimana jam

XV

XV

CURRICULUM VITAE

Nama : Bayu Aji Santoso

NIM : 06380035

Tempat, Tanggal Lahir : Banjarnegara, 19 Desember 1988

Alamat Asal : Banjarnegara, Banjarmangu, RT 03 RW 01, Jawa

Tengah

Alamat Yogyakarta : Jln. S. Parman No. 68, Yogyakarta

Fakultas/Prodi : Syari’ah dan Hukum/Muamalat

Riwayat Pendidikan :

MI Muhammadiyyah Banjarmangu, tamat tahun 2000

MTs Mu’allimmin Muhammadiyyah Yogyakarta,

tamat tahun 2003

MA Mu’allimmin Muhammadiyyah Yogyakarta,

tamat tahun 2006

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, masuk tahun 2006

 

 

 

 

 

Page 60: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGGAJIAN …digilib.uin-suka.ac.id/10803/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · hal durasi jam kerja juga terlihat kurang imbang, yaitu dimana jam
Page 61: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGGAJIAN …digilib.uin-suka.ac.id/10803/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · hal durasi jam kerja juga terlihat kurang imbang, yaitu dimana jam