10 bab ii tinjauan umum(kurang gambar)
DESCRIPTION
aazTRANSCRIPT
BAB II
TINJAUAN UMUM
2.1 Latar Belakang Berdirinya PT. Luxindo Nusantara Semarang
Kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi memegang peranan penting
dalam era Industrialisasi. Peralatan modern banyak digunakan dalam industri.
Perusahaan yang menginginkan hasil produksi yang efektif dan efisien biasanya
menggunakan tehknologi dalam peralatan modern, serta memperhatikan faktor-
faktor keselamatan kerja yang di arahkan untuk mengevaluasi dan menangani
penggunaan tehknologi dalam perusahaan.
Keselamatan kerja menyangkut segenap proses produksi dan di ditrisbusi
baik barang maupun jasa. Salah satu aspek penting sasaran keselamatan kerja
adalah adanya resiko bahaya kerja akibat penerapan tehknologi, terutama
tehknologi yang lebih maju dan muthahir.
Penguasaan terhadap penggunaan terhadap tehknologi dengan baik,
melakukan perencanaan sebelum produksi, serta membuat laporan tentang
resiko akan terjadi dalam penggunaannya dapat menurunkan frekuensi
terjadinya kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja ini dapat menyebabkan cidera
baik ringan maupun berat pada tenaga kerja.
Menurut W.H.Heinrich dalam bukunya yang dikenal dengan teoridomino
kecelakaan mengatakan bahwa kecelakaan bukan hanya disebabkan oleh
kondisi tidak aman saja tetapi juga disebabkan oleh tindakan yang tidak aman.
Diunggkanpan dalam bahwa sebagian besar ( hampir 80% kecelakaan di
5
sebabkan oleh tindakan yang tidak aman, misalnya bekerja tanpa prosedur
bekerja tanpa wewenang, bekerja dengan menggunakan alat yang tidak
semestinya, dan lain-lain.
PT. Luxindo Nusantara Semarang bergerak dalam bidang Industri frame
kacamata. Pt Luxindo Nusantara Semarang merupakan salah satu perusahaan
yang menggunakan tehknologi dan peralatan modern. Salah satu akibat
penggunaan alat modern ini adalah dapat menimbulkan bahaya fisik bagi
tenaga kerja, seperti kecelakaan kerja pada tenaga kerja. Kecelakaan yang
terjadi antara lain terjepit mesin, terkena gerinda, terkena cairan kimaia, terkena
obeng, dan lain-lain.
Dari survey awal diketahui jumlah tenaga kerja PT. Luxindo Nusantara
Semarang tahun 2005 sebanyak 545 orang, 45 diantaranya adalah tenaga
adsminitrasi dan manajemen. Dari data rekam medis karyawan yang tercatat di
klinik di PT Luxindo Nusantara Semarang pada tahun 2005 tercatat sebanyak
184 kecxelakaan kerja, yang antara lain karena terkena material 40 (8%),
terkena obeng 18 (3,6%), terkena mesin 23 (4,6%), terkena cutter 48 (9,6%),
terkena solder 3 (0,6%),terkena lensa kacamata 8 (1,6%), terkena cairan 18
(3,6%), terkena bor 2 (0,4%),terkena gerinda 6 (1,2%),terkena gram atau
serbuk material 5(1%),terkena oven 4 (0,8%) dan kecelakaan waktu berangkat
kerja 9(1,8%).
Dari uraian latar belakang diatas maka penelitian ingin mengetahui
beberapa faktor yang berhubungan dengan frekuensi kejadian kecelakaan kerja
di PT Luxindo Nusantara Semarang
6
.
2.2 Sejarah Perusahaan PT. MKI Semarang
Luxindo Nusantara adalah
7
2.3 Visi dan Misi Organisasi
Sebagai perusahaan di bidang makanan PT. MKI mempunyai Visi
dan Misi Organisasi sebagai berikut:
Visi:
MENJADI PEMIMPIN DI KATEGORI MAKANAN MELALUI
SEMANGAT “ENAK” MENYENANGKAN DAN SEHAT
Misi:
MEMBERI INSPIRASI DAN NILAI KEPADAINSAN DI
8
SELURUH DUNIA MELALUI PRODUK-PRODUK KAMI JANJI
AKAN MEMPRODUKSI MAKANAN DENGAN KUALITAS YANG
TINGGI
2.4 Sasaran Mutu Produk
SASARAN MUTU MANAJEMEN
MEMBERIKAN MUTU TERBAIK, BAIK PRODUK MAUPUN
PELAYANAN DENGAN MENGURANGI KELUHAN PELANGGAN DAN
MENINGKATKAN KEPUASAN PELANGGAN
KEBIJAKAN MUTU ISO DAN HALAL
BERKOMITMEN UNTUK MENGHASILKAN PRODUK BERMUTU
HALAL DAN AMAN DIKONSUMSI UNTUK KEPUASAN PELANGGAN
2.4 Struktur Organisasi Perusahaan PT. MKI Semarang
Penciptaan tata kerja yang serasi dan selaras sangat menunjang
produktifitas kerja, maka setiap perusahaan perlu mempunyai struktur
organisasi agar dapat memperjelas, mempermudah dan mengetahui
kedudukan dari masing – masing bagian terkait.
9
Sekretaris
Pada dasarnya organisasi adalah suatu bentuk kerja hubungan
diantar bidang kerja maupun orang yang menunjukan wewenang dan
tanggung jawab masing – masing disertai kerja sama dari orang – orang
yang bersangkutan.
Struktur organisasi yang diterapkan pada PT. MKI Semarang
adalah bentuk organisasi garis. Karena perusahaan terdiri atas banyak
karyawan dengan keahlian dan tugas yang berlainan sehingga dibutuhkan
koordinasi yang baik untuk menghasilkan kerja yang efektif dengan
produktifitas yang maksimal. Keuntungan lain dari bentuk organisasi ini
adalah disiplin kerja yang tinggi akan menjamin kesatuan pimpinan dalam
menjalankan perusahaan.
Maksud dan tujuan suatu perusahaan akan tercapai manakala ia
mempunyai seorang pimpinan yang berpengetahuan luas dalam
menghadapi tantangan dan masalah – masalah yang sedang dihadapi
sekaligus peminpin yang mampu melengkapi kekurangan – kekurangan
10
Dewan
Direktur Utama
Ketua T.I.A
Pemeriksa Keuangan
Pemeriksa Operasional
Tabel 2.4 Struktur Organisai
2.5 Fungsi Kepala Divisi dan Kepala Bagian PT. JMI Semarang
A. Kepala Departemen Komersil
Fungsi:
Membantu direksi dalam melaksanakan kegiatan pemasaran dan
administrasi di semua unit komersil.
B. Kepala Divisi Produksi
Fungsi:
Membantu dan bertanggung jawab pada direksi dalam
menangani dan memimpin Divisi Produksi.
11
Direktur Prod & TeknikDirektur Komersil
Ka.Divisi
Keuangan
Ka.Divisi
Komersil
Ka.Divisi
Teknik
Ka.Divisi
Produksi
Bangunan Baru
Ka.Divisi
Produksi
Reparasi
Ka.Divisi
Adm & Umum
C. Kepala Divisi Teknik
Fungsi:
Membantu dan melaksanakan tugas serta bertanggung jawab
pada Direksi dalam menangani dan memimpin Divisi Teknik.
D. Kepala Departemen Personalia dan Umum
Fungsi:
Membantu direktur keuangan dan komersil dalam mengurus dan
memimpin departemen personalia dan umum kantor pusat.
E. Kepala Departemen Perencanaan
Fungsi:
Membantu kepala divisi teknik dalam mengurus dan memimpin
departemen perencanaan.
F. Kepala Departemen Utilitas
Fungsi:
Membantu kepala devisi teknik dalam mengurus dan memimpin
department utilitas.
G. Kepala Bagian Logistik
Fungsi:
Memimpin departemen logistik, Jakarta dan Semarang, mulai
dari koordinasi penawaran harga dari pemasok. Pembelian barang,
pengiriman barang dari pemasok ke gudang, sampai dengan
penerimaan gudang di Semarang.
12
H. Kepala Bagian Keuangan
Fungsi:
Membantu dan bertanggung jawabkepada kepala departemen
keuangan dalam mengurus dan memimpin bagian keuangan.
I. Kepala Bagian Umum
Fungsi:
Membantu dan bertangung jawab kepada kepala departemen
personalia dan umum dalam mengurus dan memimpin bagian
umum.
J. Kepala Bagian Perencanaan
Fungsi:
Bertanggung jawab secara langsung pada kepala departemen
perencanaan dalam menangani bagian perencanaan.
K. Kepala Bagian Gudang
Fungsi:
Membantu dan bertangung jawab kepada kepala departemen
keuangan dan akuntansi dalam mengurus dan memimpin bagian
pergudangan.
L. Kepala Bagian PPC
Fungsi:
Bertanggung jawab secara langsung pada kepala departemen
perencanaan dalam menangani dan memimpin bagian perencanaan
dan pengendalian.
13
M. Kepala Bagian Listrik
Fungsi:
Membantu dan bertanggung jawab pada kepala divisi produksi
dalam memimpin bagian listrik.
N. Kepala Bagian Mesin
Fungsi:
Membantu dan bertanggung jawab pada kepala divisi produksi
dalam memimpin bagian mesin.
O. Kepala Bagian Lambung
Fungsi:
Membantu dan bertangung jawab pada kepala divisi produksi
dalam memimpin bagian lambung.
P. Kepala Bagian Outfitting
Fungsi:
Membantu dan bertangung jawab pada kepala divisi produksi
dalam memimpin bagian outfitting.
Q. Kepala Bagian Keselamatan
Fungsi:
Membantu dan bertanggung jawab pada kepala divisi produksi
dalam memimpin dan mengurus bagian keselamatan.
R. Kepala Bagian Peralatan
14
Fungsi:
Membantu dan bertangung jawab pada kepala divisi produksi
dalam memimpin dan mengurus bagian peralatan.
S. Kepala Bagian Dock
Fungsi:
Membantu dan bertangung jawab pada kepala divisi produksi
dalam memimpin dan mengurus bagian dock.
T. Kepala Bagian Quality Control / Quality Assurance
Fungsi:
Membantu dan bertanggung jawab pada kepala divisi teknik.
Mengurus dan memimpin bagian quality control dan quality
assurance.
U. Kepala Proyek
Fungsi:
Membantu dan bertanggung jawab pada kepala divisi produksi
dalam mengurus dan memimpin pelaksanaan proyek yang
dibebankan.
2.6 Lay Out PT. JMI Semarang
Suatu galangan kapal akan mempunyai efektivitas dan efisiensi
yang tinggi bila material handling berjalan dengan baik, maka dengan
perencanaan Lay Out JMI Unit II yang tepat diharapkan galangan mampu
15
menyelesaikan proses produksi maupun reparasi dengan cepat.
Gambar 2.6a Lay Out Janata Marina Indah Unit I
16
Gambar 2.6b Lay Out Janata Marina Indah Unit II
2.7 Bidang Usaha
PT. Janata Marina Indah ( Unit II ) Semarang yang bergerak dalam
bidang industry reparasi kapal mempunyai kegiatan usaha, yaitu:
A. Perawatan Terapung
Yaitu perbaikan kapal yang dilakukan diatas permukaan air ( kapal
tidak perlu naik dock ) yang meliputi:
1. Perbaikan mesin induk.
2. Perbaikan mesin bantu.
3. Perbaikan komponen listrik.
4. Perbaikan perpipaan mesin / akomodasi.
5. Perbaikan lambung kapal / perlengkapan kapal diatas
permukaan air.
B. Perbaikan / pengedockan kapal.
Yaitu perbaikan kapal yang dilakukan didalam graving dock atau
perbaikan bagian kapal baik yang ada diatas permukaan air atau
dibawah air, yang meliputi:
1. Perbaikan mesin induk, instalasi baling – baling dan porosnya
serta kemudi dan tongkat kemudi.
2. Perbaikan mesin bantu dan instalasinya.
3. Perbaikan komponen listrik.
4. Perbaikan perpipaan mesin, akomodasi, dan pipa yang ada
hubungannya dengan lambung kapal.
5. Perbaikan lambung kapal / perlengkapan kapal yang ada diatas
17
air dan dibawah air.
6. Rantai jangkar, sea chest, dan tangki – tangki dasar ganda.
2.8 Fasilitas Galangan dan Alat Penunjangnya
Kecuali sumber daya manusia, maka sarana dan fasilitas ikut
membantu jalannya proses produksi. Untuk itu PT. JMI ( Unit II )
Semarang selalu berusaha meningkatkan saran dan fasilitas yang ada
antara lain:
1. Mould Loft
Mould Loft yaitu ruangan yang dibuat mendatar sehingga
mempunyai lantai yang rata dan cukup luas. Lantai ini biasa
terbuat dari kayu dan triplek yang dicat rata, dimana pada
ruangan ini dipakai untuk melakukan penggambaran kapal
dengan ukuran sakala 1 : 1 atau dengan skala yang sebenarnya.
Gambar yang biasanya digambar dilantai ini dalaha gambar
rencana garis selanjutnya akan dilakukan pembuatan mal dari
kapal yang akan dibuat.
Bebarapa gambar yang biasanya dikerjakan adalah sebagai
berikut:
a. Body plan, yang berupa garis – garis frame atau gading –
gading dengan arah melintang yang memperhatikan
model gading dari kapal yang akan dibuat.
b. Gambar potongan melintang konstruksi tiap frame yang
meliputi bagian bawah tank top, lambung, geladak.
c. Gambar midship section adalah gambar penampang
18
tengah kapal.
d. Potongan memanjang pada center girder dan side girder
serta penguat arah memanjang lain merupakan garis
lengkung sedangkan frame bottom line adalah garis.
2. Building Berth
Building berth adalah landansan dengan kemiringan tertentu
yaitu 1 : 20 atau 3 derajat untuk membangun kapal baru dan
pengedokan kapal – kapal kecil bisa diangkat dengan crane.
Tetapi yang sering digunakan adalah sebagai tempat untuk
membangun kapal baru.
Ukuran:
Panjang : 170 Mtr
Lebar : 42,750 Mtr
3. Bengkel
Bengkel yang dimiliki terdairi dari:
a. Bengkel Fabrikasi
b. Bengkel Assembly
c. Bengkel Erection
d. Bengkel Listrik
e. Bengkel Outfitting
Kecuali bengkel – bengkel tersebut sebagai kelengkapan lain
suatu galangan kapal diperlukan pula:
a. Kamar pembangkit tenaga listrik
b. Rumah kompresor untuk penyediaan udara bertekanan
19
c. Kamar pompa air
4. Forklift dan Crane
Untuk menunjang aktifitas galangan diperlukan sarana yang
memadai agar segala kegiatan berjalan sesuai dengan
perencanaan kegiatan yang telah disusun, maka harus disediakan
peralatan yang mampu mempermudah untuk mengangkat dan
memindahkan material dari suatu tempat ke tempat yang lain.
Jumlah crane dan forklift yang dimiliki PT. JMI Unit II
Semarang adalah:
a. Mobile crane kapasitas 45 ton 1 buah, dan kapasitas 150
ton 1 buah.
b. Forklift kapasitas 3,5 ton 1 buah, dan kapasitas 5 ton 1
buah.
5. Generator
Generator digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang
diperlukan digalangan. Disamping untuk memperlancar jenis
kegiatan dilapangan, listrik tersebut juga digunakan untuk
penerangan ruang perkantoran, penerangan dikapal pada saat
bekerja dan keperluan lain dengan kapasitas 550 kVA.
6. Gudang
Senagai penunjang suatu galangan maka harus tersedia material
yang cukup. Material tersebut membutuhkan perlindungan dan
perawatan yang baik sehingga kondisi material akan tetap baik
dan memenuhi persyaratan BKI.
20
Jadi gudang ini digunakan sebagai tempat untuk penyimpanan
cadangan material sebelum material – material tersebut
digunakan. Gudang yang dimiliki oleh PT. JMI Semarag adalah:
a. Gudang cat
b. Gudang kayu
c. Gudang pipa
d. Gudang peralatan kerja
e. Gudang plat
7. Graving dock ( Dock Kolam )
Graving dock merupakan salah satu sarana yang amat penting
diperusahaan ini, dimana dengan graving dock kapal dapat
direparasi secara menyeluruh baik bagian atasa air maupun
dibawah air. Graving dock juga dapat digunakan untuk
membangun kapal baru, tetapi lebih ekonomis dan efisien jika
digunakan untuk reparasi kapal. Karana proses reparasi hanya
memakan waktu relative singkat dibandingkan pembuatankapal
baru ( dalam waktu 1 tahun proses pembuatan kapal baru belum
tentu selesai, sedangkan bila dipakai untuk reparasi bisa
melayani lebih dari 5 kapal perbulan ). Jadi income yang masuk
ke perusahaan akan lebih banyak. Graving dock di JMI Unit II
Semarang memiliki ukuran sebagai berikut:
Panjang : 150 Mtr
Lebar : 28 Mtr
Kedalaman : 8,5 Mtr
21
2.9 Pengalaman PT. Janata marina Indah
PT. JMI ini memiliki berbagai pengalaman seperti yang telah
diceritakan diatas, dimana semakin lama perusahaan ini mengalami
peningkatan dengan membangun dock yang baru. Selain itu juga
perusahaan ini selalu berusaha untuk meningkatkan atau mengembangkan
kapasitas pelayanan selaras dengan meningkatkan tuntutan kebutuhan
pelanggan. Salah satu bukti adalah untuk memenuhi kebutuhan jasa
perwatan kapal dalam docking, repairing dan floating repair, serta
pembuatan kapal baru, maka pada tanggal 29 Desember 1982 mulai
dioperasikan graving dock atau dock gali di pelabuhan Tanjung Mas
Semarang.
Tabel 2.9 Pengalaman PT. Janata Maarina Indah
22
23
24
25
2.9 Data Of Company
Presiden Director: Joeswanto K.
Dir. Technical & Production: Ir. Moch. Sjafari
Association member: APINDO, APERINDO
Banks: Bank Bapindo, Bank Panin
Company registration: 288 / T / INDUSTRI / 1991
Tax registration: 1.001.06.0 – 504
Officer hour: 08.00 up to 17.00
HEAD OFFICE
Gedung SOVEREIGN PLAZA Lantai 3 Clok C – D
26
Jl. TB. Simatupang, Kav. 36 - Jakarta 12430
Phone: ( 021 ) 5274405
27