bab v kesimpulan dan saran - · pdf filekesimpulan dan saran pada pembahasan sebelumnya telah...

2
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada pembahasan sebelumnya telah diuraikan tentang seni pertunjukan Cirebon, sandiwara Masres kelompok Dharma Samudra, pola pertunjukan sandiwara Masres, estetika, makna dan nilai simbolis pada layar sandiwara Masres. Bab ini merupakan kesimpulan penelitian ini yang merupakan temuan-temuan dari penelitian ini seperti tujuan dalam bab pendahuluan. 5.1 Kesimpulan Melalui kajian tentang layar sandiwara Masres kelompok Dharma Samudra dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Sususan layar pada panggung sandiwara Daharma Samudra dalam cerita Jaka Pendil masih menggunakan aturan kesenian wayang wong. 2. Keterbatasan jumlah layar dalam cerita Jaka Pendil mempengaruhi penggunaan layar dalam setiap babak, maka layar dapat dipergunakan secara berulang-ulang dalam setiap adegan. 3. Penggambaran layar menggunakan gaya naturalis, penggambaran tersebut diterapkan agar penonton dapat merasakan kondisi dan situasi yang sebenarnya. 4. Penggambaran ruang dalam visual layar digunakan dua cara, yaitu: perspektif dan teknik bobokan. Perspektif digunakan pada layar-layar Keraton, Kaputren, Kadipaten atau pendopo, dan Gerbang Keraton. Penggambaran ruang dengan perspektif berfungsi sebagai tanda ruang yaitu kedudukan dan posisi bangunan itu berada.Pada teknik bobokan, teknik ini dengan melubangi layar sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Teknik bobokan ini selain berfungsi sebagai jalan keluat masuknya pemain tetapi juga untuk menghadirkan dimensi ruang yang lebih real atau nyata. 5. Penggunaan warna pada layar sandiwara Masres Dharma Samudra mengadaptasi pada warna objek bentuk yang sebenarnya. 6. Motif-motif yang terdapat pada layar terdiri atas motif flora, fauna, dna binatang. Penggambaran motif flora dan fauna digambarkan secara stilasi. xix

Upload: nguyendang

Post on 06-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN - · PDF fileKESIMPULAN DAN SARAN Pada pembahasan sebelumnya telah diuraikan tentang seni pertunjukan Cirebon, ... dari gapura dan berfungsi sebagai bingkai

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada pembahasan sebelumnya telah diuraikan tentang seni pertunjukan Cirebon,

sandiwara Masres kelompok Dharma Samudra, pola pertunjukan sandiwara

Masres, estetika, makna dan nilai simbolis pada layar sandiwara Masres. Bab ini

merupakan kesimpulan penelitian ini yang merupakan temuan-temuan dari

penelitian ini seperti tujuan dalam bab pendahuluan.

5.1 Kesimpulan

Melalui kajian tentang layar sandiwara Masres kelompok Dharma Samudra dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Sususan layar pada panggung sandiwara Daharma Samudra dalam cerita Jaka

Pendil masih menggunakan aturan kesenian wayang wong.

2. Keterbatasan jumlah layar dalam cerita Jaka Pendil mempengaruhi

penggunaan layar dalam setiap babak, maka layar dapat dipergunakan secara

berulang-ulang dalam setiap adegan.

3. Penggambaran layar menggunakan gaya naturalis, penggambaran tersebut

diterapkan agar penonton dapat merasakan kondisi dan situasi yang

sebenarnya.

4. Penggambaran ruang dalam visual layar digunakan dua cara, yaitu: perspektif

dan teknik bobokan. Perspektif digunakan pada layar-layar Keraton, Kaputren,

Kadipaten atau pendopo, dan Gerbang Keraton. Penggambaran ruang dengan

perspektif berfungsi sebagai tanda ruang yaitu kedudukan dan posisi bangunan

itu berada.Pada teknik bobokan, teknik ini dengan melubangi layar sesuai

dengan bentuk yang diinginkan. Teknik bobokan ini selain berfungsi sebagai

jalan keluat masuknya pemain tetapi juga untuk menghadirkan dimensi ruang

yang lebih real atau nyata.

5. Penggunaan warna pada layar sandiwara Masres Dharma Samudra

mengadaptasi pada warna objek bentuk yang sebenarnya.

6. Motif-motif yang terdapat pada layar terdiri atas motif flora, fauna, dna

binatang. Penggambaran motif flora dan fauna digambarkan secara stilasi.

xix

Page 2: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN - · PDF fileKESIMPULAN DAN SARAN Pada pembahasan sebelumnya telah diuraikan tentang seni pertunjukan Cirebon, ... dari gapura dan berfungsi sebagai bingkai

7. Motif-motif pada layar-layar mengadaptasi dari batik Cirebon.

8. Ragam hias yang digambarkan pada layar hanya berupa hiasan tanpa memiliki

pemaknaan khusus.

9. Pemilihan penggambaran bentuk-bentuk seperti ornamen naga dan Kala

Makara memperkuat penggambaran layar yang berhubungan dengan adegan

keraton

10. Penggunaan sebeng sebagai elemen estetis di panggung merupakan simbol

dari gapura dan berfungsi sebagai bingkai panggung. Warna pada sebeng

berbeda dengan layar dan border, hal itu diterapkan pada sebeng karena

sebeng kedudukannya statis dan agar berkesan monumental.

11. Penggunaan border sebagai penutup gulungan layar di bagian atas panggung,

dari segi warna diterapkan warna yang sepadan dengan warna-warna pada

layar agar ketika layar diturunkan, border tidak mengganggu visual layar.

12. Secara estetika, penggambaran layar sandiwara kelompok Dharma Samudra

merupakan sebuah usaha pelukisnya untuk mendapatkan kesan yang bagus

dalam setiap tampilan layar

13. Visual layar sandiwara Masres kelompok Dharma Samudra merupakan

pengalaman empiris dan estetis pelukisnya. Walaupun ada banyak bentuk

simbol budaya Cirebon yang digambarkan pada layar tetapi tetap saja bentuk-

bentuk tersebut merupakan kreatifitas pelukisnya. Tanpa disadari pelukis

layar sandiwara Dharma Samudra ini telah memegang teguh dalam teknik

penggambaran layar. Visual layar dapat berubah, apabila ada perubahan dalam

segi cerita sandiwara.

5.2 Saran

Berdasarkan kajian ini, disampaikan saran untuk pengembangan pertunjukan

sandiwara Masres bahwa dalam rangka pelestarian kesenian sandiwara Masres ini,

hendaknya pemerintah, kalangan budayawan dan akademis dapat ikut serta

mengembangkan pertunjukan sandiwara Masres ini. Hal tersebut perlu dilakukan

mengingat populasi kelompok-kelompok sandiwara Masres di Cirebon semakin

lama semakin berkurang.

xx