bab v hasil penelitian dan pembahasan 5.1 gambaran
TRANSCRIPT
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Gambaran Umum Perusahaan
5.1.1 Sejarah berdirinya PT. BPR Indra Candra
PT. BPR Indra Candra telah berdiri sejak tahun 1969 dengan status MAI
Bank Pasar Indra. Ketika itu kantor pusat masih berupa 1 unit ruko 2 lantai
dengan jumlah karyawan tidak lebih dari 20 orang. Perubahan nama menjadi PT.
BPR Indra Candra atau yang sekarang dikenal publik sebagai BPR Indra terjadi
pada tahun 1997 melalui akta Notaris No. 80 tanggal 18 Agustus 1997 oleh I
Gusti Ngurah Putra Wijaya SH, notaris di Denpasar. Jika dihitung dari hari
pertama pendirian BPR Indra, maka sebenarnya PT. BPR Indra Candra telah
melekat di hati masyarakat Buleleng lebih dari 40 tahun lamanya.
Sejak tahun 1990 BPR Indra telah menempati lokasi baru di jalan Pramuka
10. Di gedung baru inilah saat ini BPR Indra berkantor pusat dan mengontrol
operasional kantor cabang dan kantor kas yang tersebar di wilayah Seririt dan
Kotamadya Badung, Bali. Selama kurun waktu 1985 – 2007, PT. BPR INDRA
CANDRA dipimpin oleh pendirinya almarhum Bapak Nyoman Widiarta sebagai
Komisaris Utama, dan Dewan Direksi yang terdiri dari Ketut Wiratjana, SE. dan
almarhum Komang Tri Artini, SE. Banyak kemajuan yang berhasil diperoleh oleh
BPR Indra selama kurun waktu tersebut, ditandai dengan tingkat kepercayaan
masyarakat terhadap BPR Indra yang semakin meningkat sehingga BPR Indra
mampu lolos dari tekanan krisis ekonomi di tahun 1997-1998. Susunan
kepengurusan tahun 2008 sampai sekarang meliputi Dewan Komisaris yang
terdiri dari Fransisca Amelia Mulyadi (diangkat sebagai komisaris melalui akta
76
notaris No. 14 tanggal 16 Februari 2007 oleh Gede Putu Arsana, .SH., notaris di
Singaraja) dan Lanny Polehwidhi, B.Sc. dan Handik Widiarta, Ph.D. (disahkan
sebagai komisaris atas dasar Pernyataan Keputusan Rapat Pemegang Saham di
hadapan notaris Gede Putu Arsana, S.H. tanggal 16 April 2009). Dewan Direksi
terdiri dari 1 (satu) orang Direktur Utama, Ketut Wiratjana,S.E. dan 1 (satu) orang
Direktur, Kadek Sri Wintari, S.E. (diangkat sebagai Direktur melalui akta notaris
No. 14 tanggal 16 Februari 2007 oleh Gede Putu Arsana, SH, notaris di
Singaraja). Pada tanggal 16 April 2009, sesuai dengan Pernyataan Keputusan
Rapat Pemegang Saham di hadapan notaris Gede Putu Arsana, S.H., diputuskan
bahwa segenap pemegang saham dan Komisaris menyetujui serta mengesahkan
pelimpahan hak pemegang saham utama dari almarhum Bapak Nyoman Widiarta
kepada Nyonya Sherly Lindawati Widiarta. PT. BPR INDRA CANDRA telah
membuka cabang pertamanya di Sempidi, Kabupaten Badung pada tanggal 10
April 2009, dan kini memiliki satu kantor Kas di kecamatan Seririt, Kabupaten
Buleleng. Dengan komitmen tinggi dari seluruh jajaran direksi dan staf, BPR
Indra beritikad untuk terus tumbuh dan berkembang baik secara teknologi,
manajemen, produk, dan network sehingga nantinya akan semakin dikenal di
masyarakat sebagai bank yang sehat, jujur, dan terpercaya. Peranan BPR sebagai
mitra masyarakat membangun akan terus menjadi fokus kami karena kami
menyadari kepercayaan anda adalah sumber inspirasi kami.
5.1.2 Struktur Organisasi PT. BPR INDRA CANDRA.
Struktur organisasi PT. BPR Indra Candra dapat dilihat dalam
Gambar 5.1.
77
Gambar 5.1 Struktur Organisasi PT. BPR Indra Candra
Direktur Utama
Direktur
Deposito
Teller
Account Officer (AO) :analisis kreditcross appraisal antar AOpengajuan persetujuan kreditpenagihan
Pemasaran :Credit Marketing Officer (CMO)
Administrasi Kredit :- Dokumentasi dan legal
78
RUPS
Dewan Komisaris
Kabag Kredit SPI :- Pengawasan operasional- Pengawasan SDM- Analisa ketentuan dan kepatuhan
Kabag Dana Kabag Accounting
Divisi Umum - Pengadaan - Keamanan
Tabungan
Eksekutif Accounting :- Pengolahan data- Informasi dan dokumentasi
Penyelamatan Kredit/Kolektor :- Pemantauan dan penagihan kredit bermasalah
Sumber : PT. BPR Indra Candra
Dewan Komisaris
Bertanggungjawab terhadap fungsi pengawasan untuk menjaga agar
operasional bank sesuai dengan Anggaran Dasar, Rencana Kerja dan Ketentuan
yang berlaku.
1) Pengawasan Organisasi
Melakukan pengawasan kebijakan manajemen umum, antara lain :
(1) Manajemen organisasi
a) Organisasi dan tata kerja dan jaringan kantor
b) Rencana kerja dan anggaran tahunan
c) Kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku
(2) Manajemen SDM dan Anggaran
a) Sistem kepegawaian, penggajian dan disiplin pegawai
b) Penetapan dan persyaratan jabatan
c) Pengelolaan aktiva tetap dan inventaris
2) Pengawasan Operasional
Melakukan pengawasan kebijakan manajemen risiko, antara lain :
(1) Manajemen risiko kredit
a) Penyaluran, pengawasan dan penyelamatan penyaluran
dana
b) Penetapan limit dan distribusi penyaluran dana
c) Pemberian kredit besar, pihak terkait dan counterparty bank
79
d) Pinjaman yang diterima dari pihak lain
(3) Manajemen risiko operasional
a) Sistem dan prosedur operasional bank
b) Aspek hukum, kepercayaan dan reputasi bank
c) Pelaksanaan rencana kerja
d) Kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku
Direksi
1) Direktur Utama
(1) Bertanggungjawab terhadap seluruh kegiatan operasional bank
(2) Menetapkan kebijakan operasional bank
(3) Mengkoordinir dan menciptakan kelancaran operasional
(4) Menyusun dan melaporkan pelaksanaan rencana kerja
(5) Bertanggungjawab terhadap kegiatan penyaluran dana
(6) Mengkoordinir kegiatan penyaluran dana
(7) Menetapkan target penyaluran dana
(8) Menetapkan strategi penyaluran dan penyelamatan dana
(9) Mengusulkan kebijakan penyaluran dana
2) Direktur
(1) Bertanggungjawab terhadap kelancaran pelayanan jasa perbankan
dan penghimpunan dana masyarakat
(2) Personalia
(3) Mengkoordinir kegiatan pelayanan dan penghimpunan dana
80
(4) Setiap akhir bulan Direktur memeriksa Buku register &
mencocokkan dengan “guntingan sampul & lembar specimen “ dan
BKM
(5) Menetapkan strategi pelayanan dan penghimpunan dana
(6) Mengusulkan kebijakan pelayanan dan penghimpunan dana
(7) Melaporkan pelaksanaan rencana kerja
Kabag Kredit
(1) Melakukan kontrol terhadap pekerjaan yang dilakukan bawahannya
secara keseluruhan dan mempertanggung jawabkan semua tugas kepada
Direksi
(2) Mempertanggung jawabkan kelancaran pemberian / pencairan kredit
(3) Mempertanggung jawabkan penyelesaian kredit-kredit bermasalah
(4) Mengikuti, memonitoring perkembangan usaha debitur/nasabah setelah
diberi kredit secara langsung, dengan cara memantau perkembangan
kredit yang diberikan
(5) Memotivasi dan mengkoordinir semua bawahan, supaya bekerja efektif
dan efisien dan membina kerjasama yang integritas, harmonis, serasi
antara sesama karyawan (team work yang solid)
(6) Menilai dan memberi masukan kepada direksi tentang penilaian pegawai
untuk promosi jabatan, pemindahan tugas, serta memberikan penghargaan
kepada bawahan yang berprestasi. Sebaliknya untuk karyawan yang tidak
81
berprestasi wajib memberikan masukan untuk surat peringatan (SP
I,II,III)
(7) Mengusulkan besarnya suku bunga kredit kepada Direksi
1) Accounting Oficer (AO)
(1) Analis Kredit
a) Meneliti kebenaran dan kelengkapan dokumen
b) Menganalisa kelayakan proyek yang dibiayai
c) Menganalisa kinerja calon debitur
d) Mengusulkan pemberian kredit
e) Melakukan on the spot
(2) Appraisal Intern
a) Melakukan penilaian agunan
b) Melakukan on the spot lokasi agunan
c) Membuat laporan penilaian agunan
(3) Penagihan/debt Kolektor
a) Melakukan penagihan kepada debitur
b) Melaporkan pelaksanaan penagihan
2) Pemasaran / Credit Marketing Oficer (CMO) :
(1) Melakukan komunikasi dengan Debitur (existing atau potensial)
untuk meminta pendapat dan saran terhadap kinerja Team Kredit BPR
Indra
(2) Melakukan komunikasi dan kerja sama dengan Kabag Kredit dan
Team Kredit untuk memasarkan program kredit dari BPR Indra
82
3) Administrator Kredit
(1) Administrasi Kredit
a) Menyiapkan dokumen kredit
b) Menatausahakan data perkreditan
c) Mengajukan usulan daftar formulir permohonan kredit
d) Menyusun laporan perkreditan
(2) Informasi, Dokumentasi dan Legal
a) Membuat legal drafting
b) Mengurus dan menyelesaikan dokumen kredit
c) Melakukan somasi dan eksekusi agunan
d) Memelihara dan menyimpan dokumen kredit
e) Memelihara dan menatausahakan dokumen agunan
f) Memelihara informasi kredit
g) Menghitung dan mengusulkan insentif
4) Penyelamatan Kredit/ Kolektor:
a) Menatausahakan kredit bermasalah
b) Melakukan penagihan terhadap kredit bermasalah
c) Mengusulkan restrukturisasi dan/atau somasi
d) Melaksanakan eksekusi agunan
Satuan Pengawasan Intern (SPI)
1) Pengawasan Satker
(1) Pengawasan Operasional
83
a) Melakukan pemeriksaan terhadap satker mengenai
pelaksanaan sisdur dan kebijakan bank (termasuk melakukan on the
spot kepada nasabah)
b) Mengusulkan ketentuan intern yang terkait dengan
operasional bank
c) Menganalisa ketentuan dan kepatuhan operasional bank dan
melakukan penilaian risiko bank
d) Menyusun rencana pemeriksaan dan melaporkan
pelaksanaan pengawasan intern kepada Direksi dan Dewan komisaris
(2) Analisa Ketentuan dan Kepatuhan
a) Melakukan analisa terhadap ketentuan yang berlaku
b) Menyusun draft ketentuan intern
2) Penelitian dan Kepatuhan
(1) Pengawasan SDM
a. melakukan penilaian pelaksanaan rencana kerja oleh pegawai
b. melakukan penilaian pelaksanaan sisdur dan kebijaksanaan bank
oleh pegawai
(2) Pembinaan SDM
a) Melakukan pembinaan dan konsultasi pegawai
b) Melaporkan kegiatan pegawai yang merugikan bank kepada
manajemen
Kabag Dana
84
(1) Melakukan kontrol terhadap pekerjaan yang dilakukan bawahannya
(tabungan, deposito, teller, kolektor) secara keseluruhan dan
mempertanggung jawabkan semua tugas kepada Direksi
(2) Mengawasi pelaksanaan operasional kas baik pembayaran atas penarikan
yang dilakukan oleh nasabah maupun penerimaan atas setoran nasabah,
serta bukti-bukti kas dan surat-surat yang terkait dengan kas
(3) Melaporkan kepada Direktur bahwa kegiatan kas telah selesai dan
melaporkan apabila terjadi selisih kas baik kurang (short) maupun lebih
(over) agar dapat diambil keputusan apakah menjadi beban teller dan atau
dibukukan pada rekening short and over
(4) Mengikuti, memonitoring perkembangan usaha nasabah dan
perkembangan dana yang disimpan
(5) Memikirkan dan mensuport bawahannya agar tercapai target yang telah
ditetapkan baik tabungan maupun deposito
(6) Memotivasi dan mengkoordinir semua bawahan, supaya bekerja efektif
dan efisien dan membina kerjasama yang integritas, harmonis, serasi
antara sesama karyawan (team work yang solid)
(7) Menilai dan memberi masukan kepada Direksi tentang penilaian pegawai
untuk promosi jabatan, pemindahan tugas, serta memberikan penghargaan
kepada bawahan yang berprestasi. Sebaliknya untuk karyawan yang tidak
berprestasi wajib memberikan masukan untuk surat peringatan (SP I,II,III)
(8) Mengusulkan besarnya suku bunga dana kepada Direksi
(9) Menghitung dan mengusulkan insentif
85
1) Penghimpunan Dana
(1) Tabungan.
a) Melayani dan menatausahakan transaksi tabungan
b) Meneliti kebenaran dan keabsahan transaksi tabungan
c) Memelihara registrasi tabungan
d) Mengusulkan strategi pemasaran produk tabungan
e) Melakukan penerimaan dan penyetoran kas diluar kantor
f) Melakukan kegiatan promosi dalam rangka pemasaran produk
g) Mencatat dan melaporkan transaksi kas secara harian
(2) Deposito
a) Melayani dan manatausahakan transaksi deposito
b) Meneliti kebenaran dan keabsahan transaksi deposito
c) Memelihara registrasi deposito
d) Mengusulkan strategi pemasaran produk deposito
e) Informasi dan Dokumentasi
f) Menyusun laporan penghimpunan dana
g) Menatausahakan dokumen penghimpunan dana
(3) Teller
a) Melakukan penerimaan dan pembayaran uang kas
b) Menatausahakan transaksi kas
c) Memelihara dokumen kas
86
d) Menyusun laporan transaksi harian dan
perkembangan arus kas
e) Mengusulkan strategi pengelolaan kas kepada
Kabag Dana untuk diteruskan ke Direksi termasuk melakukan
penyetoran kelebihan kas kepada counterparty bank
Kabag Accounting
Melakukan kontrol terhadap pekerjaan yang dilakukan bawahannya
secara keseluruhan dan mempertanggung jawabkan semua tugas kepada
Direksi, Mempertanggung jawabkan semua jenis laporan keuangan
(neraca dan laba rugi)
1) Pengolahan Data
(1) Melakukan pencatatan transaksi keuangan
(2) Melakukan verifikasi kebenaran dan keabsahan warkat pembukuan
2) Informasi dan Dokumentasi
(1) Memelihara dokumen pembukuan bank
(2) Menyusun laporan keuangan bank baik intern maupun ekstern
(Bank Indonesia, pajak)
Devisi Umum
(1) Melaksanakan kegiatan kesekretariatan kantor
(2) Mengelola kegiatan administrasi kepegawaian dan jasa umum bank
(3) Melakukan perawatan dan kebersihan kantor
(4) Mengusulkan kebutuhan karyawan,mengawasi disiplin karyawan
1) SDM
87
(1) Menyusun rencana kebutuhan dan anggaran SDM
(2) Memelihara registrasi kepegawaian
(3) Melakukan dan mengusulkan penilaian kinerja pegawai
(4) Melakukan pengawasan pelaksanaan disiplin pegawai
(5) Melaksanakan pendidikan dan latihan pegawai
(6) Mengusulkan strategi manajemen SDM
2) Logistik
(1) Mengusulkan pengadaan barang dan jasa
(2) Melaksanakan lelang pengadaan barang dan jasa
(3) Menyiapkan draft perjanjian dengan pihak ketiga terkait dengan
pengadaan barang dan jasa
(4) Memelihara aktiva tetap dan inventaris milik bank
(5) Melaksanakan pengelolaan anggaran
3) Kesekretarisan dan Keamanan
(1) Menyimpan dan memelihara dokumen bank
(2) Melaksanakan kegiatan protokoler dan kehumasan
(3) Melaksanakan pengamanan asset dan personil bank
(4) Melaksanakan kegiatan yang terkait dengan kelancaran dan
keamanan operasional bank.
5.2 Uji Validitas dan Realibilitas
5.2.1 Uji validitas
Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan dan mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat.
88
Ancok (dalam Singarimbun dan Efendi, 1997) menyatakan bahwa validitas
menunjukkan sejauh mana alat ukur itu mampu mengukur apa yang ingin diukur.
Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data terkumpul
tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang diteliti. Selanjutnya
Sugiyono (2007) mengingatkan bahwa dengan menggunakan instrumen yang
telah diuji validitasnya, tidak otomatis hasil (data) penelitian menjadi valid. Hal
ini masih akan dipengaruhi oleh kondisi obyek yang diteliti dan kemampuan
orang yang menggunakan instrumen. Uji validitas dilakukan dengan analisis
faktor konfirmatori.
Dengan ketentuan masing-masing instrumen loading factor minimal
0,5, dengan eigen value > 1, dan signifikansi < 0,05. Hasil uji validitas dapat
dilihat pada Tabel 5.1
Tabel 5.1
Loading Factor untuk Masing-masing Indikator, Eigen Value,
dan Signifikansi Masing-masing Faktor
VariabelLoading
FactrEigen Value
VariacenSignifi kansi
Gaya Kepemimpinan
Struktur Tugas
Seberapa jelas tugas-tugas pokok yang harus anda kerjakan
0,887
2,061 68,711 0,000
Seberapa tinggi partisipasi anda dalam mengambil keputusan
0,760
Seberapa sering atasan anda memberitahukan tentang apa yang harus dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakan suatu pekerjaan
0,835
Seberapa besar atasan anda berupaya mengembangkan sifat bersahabat
0,878
1,541 77,066 0,000Seberapa sering atasan anda melakukan instruksi yang jelas
0,878
89
Budaya OrganisasiKeterlibatanSeberapa besar anda mendapat kebebasan mengerjakan pekerjaan sesuai dengan job desk
0,887
1,572 78,602 0,000Seberapa tinggi anda mendapat kesempatan untuk ikut mengambil keputusan bersama
0,887
KonsistensiSeberapa sering anda diberikan kejelasan tentang metode melakukan pekerjaan yang benar
0,807
1,878 62,589 0,000Seberapa yakin anda dapat melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tujuan
0,854
Lanjutan Tabel 5.1
Seberapa jelas anda mendapat kejelasan tentang apa yang harus dilakukan dalam pekerjaan
0,705
AdaptabilitasSeberapa tinggi kemampuan anda untuk menyadari dan bereaksi pada lingkungan ekternal.
0,870
1,957 65,241 0,000Seberapa tinggi kemampuan anda untuk bereaksi pada lingkungan internal.
0,691
Seberapa tinggi kemampuan anda untuk bereaksi pada pelanggan internal maupun ekternal
0,851
MisiSeberapa sering anda terlibat dalam perumusan tujuan dan arah organisasi secara bersama
0,880
1,548 77,409 0,000Seberapa jelas anda memahami tujuan dan arah organisasi
0,880
Kinerja OrganisasiKecepatanSeberapa sering karyawan (nama karyawan) melaksanakan
0,883
90
pekerjaan dengan benar
2,060 68,667 0,000
Seberapa sering karyawan (nama karyawan) menyelesaian tugas sesuai jadwal
0,769
Seberapa sering karyawan (nama karyawan) dapat menyelesaikan pekerjaan rutin dengan lebih cepat
0,831
Kualitas
Seberapa senang karyawan (nama karyawan) terhadap pekerjaan yang didapatkannya
0,836 1,979 65,953 0,000
Seberapa sering karyawan (nama karyawan) melaksanakan pekerjaannya dengan benar sejak awal
0,750
Lanjutan Tabel 5.1
Seberapa sering (nama karyawan) mencari cara untuk memperbaiki kualitas pekerjaannya
0,848
Layanan
Seberapa besar (nama karyawan) menunjukkan keinginan untuk melayani orang lain dengan baik
0,825
2,105 70,176 0,000
Seberapa mampu karyawan (nama karyawan) merespon pelanggan dengan tepat waktu
0,845
Seberapa mampu karyawan (nama karyawan) memberikan lebih dari yang diharapkan pelanggan
0,843
Nilai
Seberapa tinggi nilai pekerjaan dan/pelayanan yang diberikan karyawan (nama karyawan) pada pelanggan sesuai dengan harapan pelanggan
0,500 1,000 1,000 0,000
Sumber; Lampiran 8
91
Pengujian terhadap ke-25 indikator ini dilakukan sebanyak satu (1) kali
pengujian dan tidak ada variabel yang harus dikeluarkan dari model. Pada Tabel
5.1 terlihat tidak ada variabel dengan loading factor < 0,5, eigen value < 1 dengan
Sig. = 0,000 sehingga ke-25 indikator tersebut memenuhi syarat (valid) untuk
analisis lebih lanjut.
5.2.2 Uji realibilitas
Uji realibilitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana
hasil pengukuran handal (reliabel) bila pengukuran dilakukan berulang-ulang.
Tingkat reliabilitas dapat diukur dari nilai alpha cronbach. Semakin besar
nilainya, maka, akan semakin reliabel. Tingkat reliabilitas pada umumnya dapat
diterima, sebesar 0,60. Instrumen yang reliabilitasnya di bawah 0,60 dianggap
tidak reliabel. Untuk dapat mengetahui apakah instrumen penelitian reliabel atau
tidak dapat dilihat pada Tabel 5.2
Tabel 5.2
Hasil Uji Reliabilitas untuk Variabel Gaya Kepemimpinan Situasional
dan Budaya Organisasi PT. BPR Indra Candra di Singaraja
dan Mangupura
VariabelR alfa hitung
Keterangan
Gaya KepemimpinanStruktur Tugas
Seberapa jelas tugas-tugas pokok yang harus anda kerjakan
0,691
Reliabel
Seberapa tinggi partisipasi anda dalam mengambil keputusan Reliabel
Seberapa sering atasan anda memberitahukan tentang apa yang harus dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakan suatu pekerjaan
Reliabel
Struktur Hubungan
Seberapa besar atasan anda berupaya mengembangkan sifat bersahabat0,734
ReliabelSeberapa sering atasan anda melakukan instruksi yang jelas Reliabel
92
Budaya Organisasi
Keterlibatan (involvement)
Seberapa besar anda mendapat kebebasan mengerjakan pekerjaan sesuai dengan job desk
Reliabel
Seberapa tinggi anda mendapat kesempatan untuk ikut mengambil keputusan bersama
0,721Reliabel
Konsistensi (concistenc
Seberapa sering anda diberikan kejelasan tentang metode melakukan pekerjaan yang benar
0,722
Reliabel
Seberapa yakin anda dapat melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tujuan
Reliabel
Seberapa jelas anda mendapat kejelasan tentang apa yang harus dilakukan dalam pekerjaa
Reliabel
Adaptabilitas (adaptability)Seberapa tinggi kemampuan anda untuk menyadari dan bereaksi pada lingkungan ekternal.
0,690Reliabel
Seberapa tinggi kemampuan anda untuk bereaksi pada lingkungan internal.
Reliabel
Seberapa tinggi kemampuan anda untuk bereaksi pada pelanggan internal maupun ekterna
Reliabel
Lanjutan Tabel 5.2
Misi (mission)Seberapa sering anda terlibat dalam perumusan tujuan dan arah organisasi secara bersama, 0,741
Reliabel
Seberapa jelas anda memahami tujuan dan arah organisasi ReliabelKinerja OrganisasiKecepatanSeberapa sering karyawan (nama karyawan) melaksanakan pekerjaan dengan benar
0,749
Reliabel
Seberapa sering karyawan (nama karyawan) menyelesaian tugas sesuai jadwal
Reliabel
Seberapa sering karyawan (nama karyawan) dapat menyelesaikan pekerjaan rutin dengan lebih cepat
Reliabel
Kualitas
Seberapa senang karyawan (nama karyawan) terhadap pekerjaan yang didapatkannya
0,666
Reliabel
Seberapa sering karyawan (nama karyawan) melaksanakan pekerjaannya dengan benar sejak awal
Reliabel
Seberapa sering (nama karyawan) mencari cara untuk memperbaiki kualitas pekerjaannya
Reliabel
Layanan
Seberapa besar (nama karyawan) menunjukkan keinginan untuk melayani orang lain dengan baik
0,797 Reliabel
Seberapa mampu karyawan (nama karyawan) merespon pelanggan dengan tepat waktu
Reliabel
93
Seberapa mampu karyawan (nama karyawan) memberikan lebih dari yang diharapkan pelanggan
Reliabel
Nilai
Seberapa tinggi nilai pekerjaan dan/pelayanan yang diberikan karyawan(nama karyawan) pada pelanggan sesuai dengan harapan pelanggan
0,600 Reliabel
Sumber : Lampiran 8
Berdasarkan data pada Tabel 5.2, nilai alpha cronbach untuk variabel
gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan kinerja organisasi semuanya berada
di atas 0,6, dengan demikian instrumen penelitian yang digunakan dapat dikatakan
reliabel.
5.3 Karakteristik Responden
Responden pada penelitian ini adalah 87 orang. Pemaparan berikut ini
meliputi empat aspek yaitu jenis kelamin, tingkat pendidikan, umur dan masa
kerja karyawan.
1) Distribusi data jenis kelamin responden
Distribusi data jenis kelamin responden tertera dalam Tabel 5.3.
Tabel 5.3
Distribusi Data Jenis Kelamin Responden tahun 2010 Karyawan
PT. BPR Indra Candra di Singaraja dan Mangupura
No Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Persentase (%)
1 Laki-laki 28 32,2
2 Perempuan 59 67,8
Jumlah 87 100
Sumber : Hasil Penelitian, Lampiran 5
94
Data pada Tabel 5.3 menunjukkan bahwa karyawan PT. BPR Indra Candra
di Singaraja dan Mangupura lebih banyak berjenis kelamin perempuan, dimana
perempuanberjumlah 67,8 persen dan laki-laki sebanyak 32,2 persen. Hal ini
disebabkan banyak unit operasional yang memerlukan karyawan perempuan,
sehingga mobilitas/pergerakan di lapangan pelayanan menjadi lebih baik.
Tabel 5.4
Distribusi Data Jenis Kelamin dan Kinerja Organisasi tahun 2010 di
PT. BPR Indra Candra di Singaraja dan Mangupura
Jenis KelaminKinerja
TotalRendah Tinggi
Laki-laki (%) 16,1 16,1 32,2(N) (14) (14) (28)
Perempuan (%) 28,7 39,1 67,8(N) (25) (34) (59)
Total (%) 44,8 55,2 100(N) (39) (48) (87)
Sumber : Lampiran 6
Tabel 5.4 menunjukkan bahwa responden yang tingkat kinerja tinggi lebih
banyak perempuan dari pada laki-laki. Karyawan yang tingkat kinerjanya tinggi
sebesar 39,1 persen berasal dari karyawan perempuan, sedangkan 16,1 persen
berasal dari laki-laki. Begitu pula yang tingkat kinerjanya rendah sebagian besar
adalah karyawan perempuan yaitu sebesar 28,7 persen, dan karyawan laki-laki.
yang tingkat kinerjanya rendah adalah 16,1 persen. Secara keseluruhan kinerja
95
organisasi 48 orang (55,2 persen) kinerjanya tinggi dan 39 orang (44,8 persen)
kinerjanya rendah.
2) Distribusi data tingkat pendidikan responden.
Distribusi data tingkat pendidikan responden disajikan pada Tabel 5.5
Tabel 5.5
Distribusi Data Tingkat Pendidikan Karyawan PT. BPR Indra Candra
di Singaraja dan Mangupura
PendidikanJumlah
N %SLTA 11 12,6Diploma 32 36,8Sarjana (S1) 43 49,4Sarjana (S2) 1 1,1
Sumber: Data diolah (Lampiran 5)Dalam Tabel 5.5 tampak jumlah karyawan PT. BPR Indra Candra di
Singaraja dan Mangupura, yang melanjutkan pendidikan setelah tamat sekolah
lanjutan tingkat atas sebanyak 49,4 persen dengan tingkat pendidikan S1, 36,8
persen dengan tingkat pendidikan Diploma, SLTA sebanyak 12,6 persen,
sedangkan dengan tingkat pendidikan S2 hanya 1,1 persen. Pegawai yang
melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi memang ada mulai bekerja sudah
mendapatkan pendidikan tersebut dan ada yang sambil bekerja mengikuti
pendidikan ke perguruan tinggi.
Tabel 5.6
Distribusi Data Menurut Tingkat Pendidikan dan Kinerja Organisasi
PT. BPR Indra Candra di Singaraja dan Mangupura
Tingkat PendidikanKinerja
TotalRendah Tinggi
SLTA (%) 9,2 3,4 12,6
(N) (8) (3) (11)
96
Diploma (%)(N)
18,4(16)
18,4(16)
36,8(32)
Sarjana (S1) (%)(N)
17,2(15)
32,2(28)
49,4(43)
Sarjana (S2) (%) 0 1,1 1,1
(N) (0) (1) (1)
Total (%) 44,8 55,2 100
(N) (39) (48) (87)
Sumber : Data diolah (Lampiran 6)
Data pada Tabel 5.6 menunjukkan bahwa responden yang tingkat kinerja tinggi
adalah responden yang tingkat pendidikannya Sarjana, yaitu sebesar 32,2 persen,
Diploma sebesar 18,4 persen, SLTA. Sebesar 3,4 persen, sedangkan hanya 1,1
persen dari tingkat pendidikan S2. Responden yang kinerjanya rendah ada pada
tingkat pendidikan Diploma sebesar 18,4 persen, S1 sebesar 17,2 persen, dan 9,2
persen pada tingkat pendidikan SLTA. Secara keseluruhan hubungan tingkat
pendidikan dengan kinerja organisasi, 48 orang (55,2 persen) kinerjanya tinggi,
sedangkan 39 orang (44,8 persen) kinerjanya rendah.
3) Distribusi data umur responden
Distribusi data umur responden disajikan dalam Tabel 5.7.
Tabel 5.7
Distribusi Data Umur Responden
No Umur (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%)
1 ≤ 30 58 66,7
2 31 – 40 12 13,8
3 41 – 50 14 16,1
4 >50 3 3,4
Jumlah 87 100
97
Sumber : Hasil Penelitian, Lampiran 5.
Pada Tabel 5.7 dapat dilihat bahwa sebagian besar karyawan PT. BPR Indra
Candra di Singaraja dan Mangupura adalah karyawan yang berusia produktif. Di
usia yang sangat produktif yaitu umur antara 20 sampai umur 40 tahun
kemampuan fisik dan nalar seseorang akan mencapai puncak yang maksimal.
Seperti yang terlihat dalam Tabel 5.5 karyawan PT. BPR Indra Candra di
Singaraja dan Mangupura yang berumur sampai 40 tahun sekitar 80,5 persen,
sedangkan karyawan yang berusia 41 tahun sampai dengan 55 tahun sebanyak
19,5 persen.
Tabel 5.8
Distribusi Data Umur dan Kinerja Responden
Umur (Tahun)Kinerja
Total (%)Rendah(%) Tinggi(%)
≤ 30 (%)(N)
33,3(29)
33,3(29)
66,7(58)
31 – 40 (%)(N)
4,6(4)
9,2(8)
13,8(12)
41 – 50 (%) 5,7 10,3 16,1
(N) (5) (9) (14)
>50 (%) 1,1 2,3 3,4
(N) (1) (2) (3)
Total (%) 44,8 55,2 100
(N) (39) (48) (87)
Sumber: Lampiran 6
Dalam Tabel 5.8 dijelaskan bahwa responden yang rata-rata berusia antara <30
sampai 40 tingkat kinerjanya tinggi yaitu sebesar 42,5 persen, jika dibandingkan
98
dengan responden yang berusia 41 tahun sampai >50 tahun (12,6 persem). Begitu
pula karyawan yang kinerjanya rendah sebagian besar ada pada kelompok umur
antara <30 sampai 40 yaitu sebesar 37,9 persen, dan 6,8 persen ada pada
kelompok umur 41 sampai >50 tahun. Hal ini dapat dijelaskan bahwa pegawai
baru sering menunjukkan kinerja yang tinggi, namun begitu menginjak umur 41
sampai 50 tahun muncul rasa jenuh dalam bekerja, dan kinerja mulai menurun.
Secara keseluruhan hubungan umur dengan kinerja organisasi 48 orang (55,2
persen) kinerjanya tinggi, dan 39 orang (44,8 persen) kinerjanya rendah.
4) Distribusi data masa kerja responden
Distribusi data masa kerja responden disajikan dalam Tabel 5.9
Tabel 5.9
Distribusi Data Masa Kerja Responden
No Masa Kerja Jumlah (Orang) Persentase (%)
1 ≤5 48 55,32 6 – 10 17 19,53 11 – 15 1 1,14 16 – 20 4 4,65 >20 17 19,5
Jumlah 87 100Sumber : Hasil Penelitian, Lampiran 5.
Dalam Tabel 5.9 dapat diketahui jumlah karyawan PT. BPR Indra Candra di
Singaraja dan Mangupura yang mempunyai masa kerja 5 sampai 15 tahun, lebih
banyak dari pada yang memiliki masa kerja lebih dari 15 tahun yaitu sebesar 75,9
persen , dan 24,1 persen dengan masa kerja diatas 15 tahun.
99
Tabel 5.10
Distribusi Data Masa Kerja dan Kinerja Responden
Masa Kerja (Tahun)Kinerja
Total(%)
Rendah(%)
Tinggi(%)
≤5 (%) 29,9 25,3 55,3(N) (26) (22) (48)
6 – 10 (%)(N)
8,0(7)
11,5(10)
19,5(17)
11 – 15 (%)(N)
0(0)
1,1(1)
1,1(1)
16 – 20 (%) (N)
0(0)
4,6(4)
4,6(4)
>20 (%)(N)
6,9(6)
12,6(11)
19,5(17)
Total (%) 44,8 55,2 100(N) (39) (48) (87)
Sumber : Lampiran 6
Dari Tabel 5.10 dapat dijelaskan bahwa karyawan yang mempunyai masa
kerja kurang dari 15 tahun mempunyai tingkat kinerja yang lebih baik yaitu
sebesar 55,9 persen dari karyawan yang mempunyai masa kerja lebih dari 15
tahun sebesar yaitu 44,1 persen. Hal ini diduga karena kejenuhan yang tinggi bagi
karyawan yang mempunyai masa kerja yang lama. Menurut pengamatan yang lain
juga disebabkan karena ada beberapa karyawan yang mempunyai masa kerja yang
lama tidak mendapat penghargaan sehingga kadang dalam bekerja tidak
mengeluarkan kemampuannya secara maksimal. Kebijakan perusahaan di dalam
memberikan penghargaan khususnya dalam memegang jabatan tidak memandang
dari masa kerja yang dimiliki karyawan tersebut, tetapi hasil kerja nyata yang
diperlihatkan oleh karyawan. Secara keseluruhan hubungan masa kerja dengan
kinerja organisasi 48 orang (55,2 persen) kinerjanya tinggi, dan 39 orang (44,8
persen) kinerjanya rendah.
100
5.4 Deskripsi Variabel Penelitian
Berikut ini disajikan analisis secara deskriptif terhadap variabel – variabel
penelitian yaitu variabel gaya kepemimpinan situasional, budaya organisasi, dan
kinerja organisasi. Ketiga variabel penelitian ini akan diklasifikasikan menjadi
tiga. Kecenderungan dan variasi dari variabel-variabel bebas dapat ditentukan
berdasarkan distribusi frekuensi (Lampiran 3). Penentuan distribusi frekuensi
didasarkan pada nilai intervalnya, sehingga untuk memperoleh distribusi frekuensi
tersebut, terlebih dahulu harus ditentukan nilai intervalnya dengan formulasi
sebagai berikut.
Nilai Tertinggi – Nilai Terendah Interval = ---------------------------------------
Jumlah Kelas
Mengingat skor untuk masing-masing alternatif jawaban untuk variabel penelitian
adalah minimal 1 dan maksimal 5, maka dapatlah dihitung interval dengan
menggunakan rumus diatas adalah sebagai berikut.
5 -1 Interval = ------ = 0,80
5Untuk mengetahui kondisi variabel-variabel penelitian secara menyeluruh akan
dilihat dari rata-rata skor dengan kriteria sebagai berikut.
1,00 – 1,80 = Sangat rendah
1,81 – 2,60 = Rendah
2,61 – 3,40 = Sedang
3,41 – 4,20 = Tinggi
4.21– 5,00 = Sangat tinggi
101
5.4.1 Kinerja organisasi
Kinerja organisasi (Y2), dalam penelitian ini adalah kinerja organisasi dari
aspek pelanggan, yaitu menilai kinerja organisasi berdasarkan kepuasan
pelanggan atas kecepatan, kualitas, layanan, dan nilai, yang diberikan karyawan
pada konsumen yang terdiri dari sebagai berikut.
Kecepatan dalam hal ini adalah kemampuan setiap karyawan dalam memberikan
pelayanan terhadap para pelanggan atau nasabah, baik pelanggan internal maupun
pelanggan eksternal yang sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP).
Yang diukur dari sebagai berikut.
1) Tindakan dalam melakukan pekerjaan (Y2.1)
2) Penyelesaian tugas sesuai jadwal (Y2.2)
3) Mencari cara untuk menyelesaikan pekerjaan rutin dengan lebih cepat
(Y2.3)
Kualitas adalah kecepatan dalam memberikan pelayanan tanpa kualitas adalah
sia-sia. Pelayanan yang cepat dan berkualitas dapat membuat para pelanggan
merasa puas, dapat menghemat waktu dan biaya. Yang diukur dari sebagai
berikut.
4) Bangga terhadap pekerjaan (Y2.4)
5) Melakukan pekerjaan dengan benar sejak awal (Y2.5)
6) Mencari cara untuk memperbaiki kualitas pekerjaan (Y2.6)
Layanan adalah layan yang diberikan oleh setiap karyawan sesuai dengan jenis
pekerjannya yang diberikan pada semua pelanggan baik internal maupun ekternal
102
akan sangat mendukung kecepatan dan kualitas pelayanan. Yang diukur dari
sebagai berikut.
7) Menunjukkan keinginan untuk melayani orang lain dengan baik (Y2.7)
8) Merespon pelanggan dengan tepat waktu (Y2.8)
9) Memberikan lebih dari yang diharapkan pelanggan (Y2.9)
Nilai adalah layanan yang cepat dan berkualitas sesuai dengan harapan pelanggan.
Yang diukur dari;
10) Tindakan yang mengindikasikan pemahaman terhadap konsep nilai
(Y2.10).
Setiap butir diukur dengan skala 1 sampai 4, dimana 1 = sangat tidak setuju, 2 =
tidak setuju, 3 = setuju, dan 4 = sangat setuju.
Dari hasil penelitian dapat diketahui jawaban responden atas pernyataan tersebut
tersaji dalam Tabel 5.11
Tabel 5.11
Distribusi Jawaban Responden atas 10 (sepuluh) Pernyataan untuk Kinerja
Organisasi PT. BPR Indra Candra di Singaraja dan Mangupura
No PernyataanSkala Jml
RespJml Skor
Rata-rata Skor1 2 3 4 5
1 Seberapa sering karyawan (nama karyawan) melaksanakan pekerjaan dengan benar 1 8 38 30 10 87 301 3,46
2 Seberapa sering karyawan (nama karyawan) menyelesaian tugas sesuai jadwal 0 4 35 42 6 87 311 3,57
103
3 Seberapa sering karyawan (nama karyawan) dapat menyelesaikan pekerjaan rutin dengan lebih cepat 0 8 39 32 8 87 301 3,46Rata-rata skor total 3,50
4 Seberapa senang karyawan (nama karyawan) terhadap pekerjaan yang didapatkannya 0 9 48 25 5 87 287 3,30
5 Seberapa sering karyawan (nama karyawan) melaksanakan pekerjaannya dengan benar sejak awal 1 6 47 28 5 87 291 3,34
Lanjutan Tabel 5.11
6 Seberapa sering (nama karyawan) mencari cara untuk memperbaiki kualitas pekerjaannya 0 5 52 26 4 87 290 3,33Rata-rata skor total 3,33
7 Seberapa besar (nama karyawan) menunjukkan keinginan untuk melayani orang lain dengan baik 0 13 33 37 4 87 293 3,37
8 Seberapa mampu karyawan (nama karyawan) merespon pelanggan dengan tepat waktu 6 29 36 12 4 87 240 2,76
9 Seberapa mampu karyawan (nama karyawan) memberikan lebih dari yang diharapkan pelanggan 3 18 39 22 5 87 269 3,09Rata-rata skor total 3,07
10 Seberapa tinggi nilai pekerjaan dan/pelayanan yang diberikan
7 14 44 16 5 86 256 2,98
104
karyawan(nama karyawan) pada pelanggan sesuai dengan harapan pelanggan
Jumlah 3,22Sumber : Data diolah, Lampiran 3.
Hasil perhitungan pada Tabel 5.11 menunjukkan persentase jawaban
responden terhadap (Y2) kinerja organisasi PT. BPR Indra Candra di Singaraja
dan Mangupura, sebagian besar karyawan sudah menunjukkan kinerja yang baik,
tetapi secara keseluruhan kinerja organisasi dapat dikatakan sedang dengan skor
rata-rata mencapai angka 3,22, kinerja organisasi dari masing-masing indikator
semuanya menunjukkan rata-rata diatas tiga (3), dengan rata-rata terendah ada
pada kemampuan karyawan merespon pelanggan dengan tepat waktu. Sebesar
85,7 persen responden kinerjanya dengan rata-rata skor tiga (3) keatas, dan 14,3
persennya lagi kinerjanya ada dibawah rata-rata tiga (3). Ini berarti karyawan
telah melaksanakan tugas dan pekerjaannya dengan sangat hati-hati dan
berpegang pada pedoman kerja yang ada. Hal ini penting untuk dipertahankan
agar hasil kerja ke depannya menjadi lebih baik.
5.4.2 Gaya kepemimpinan yang berorientasi tugas
Variabel gaya kepemimpinan yang berorientasi tugas merupakan variabel
bebas, dalam penelitian di ukur dari lima butir pernyataan. Setiap butir pernyataan
diukur dengan skala 1 sampai 5.
Dari hasil penelitian dapat diketahui jawaban responden atas pernyataan tersebut
tersaji dalam Tabel 5.12
Tabel 5.12
105
Distribusi Jawaban Responden atas 5 (lima) Pernyataan untuk Variabel
Gaya Kepemimpinan Orientasi Tugas Th. 2010 di PT. BPR Indra Candra
di Singaraja dan Mangupura
No PernyataanSkala
JmlJml Skor
Rata-rata Skor1 2 3 4 5
1 Seberapa jelas tugas-tugas pokok yang harus anda kerjakan 0 6 29 37 15 87 322 3,70
2 Seberapa tinggi partisipasi anda dalam mengambil keputusan 2 8 32 35 10 87 304 3,49
3 Seberapa sering atasan anda memberitahukan tentang apa yang harus dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakan suatu pekerjaan 2 11 46 20 8 87 282 3,24Rata-rata skor total
3,48Lanjutan Tabel 5.12
4 Seberapa besar atasan anda berupaya mengembangkan sifat bersahabat 0 10 51 24 2 87 279 3,21
5 Seberapa sering atasan anda melakukan instruksi yang jelas 3 17 45 16 6 87 266 3,06Rata-rata skor total
3,13
Jumlah 3,31Sumber : Data diolah, Lampiran 3
Dari Tabel 5.12 dapat diketahui bahwa secara total gaya kepemimpinan ortientasi
tugas yang diukur dari: pimpinan selalu menjelaskan dengan jelas tugas-tugas
yang harus dikerjakan karyawan, pimpinan selalu mengajak karyawan ikut
106
merumuskan tujuan organisasi, pimpinan selalu memberitahukan tentang apa
yang harus dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakan suatu pekerjaan kepada
karyawan, pimpinan selalu berupaya mengembangkan sifat bersahabat, dan
pimpinan selalu melakukan instruksi yang jelas kepada bawahan, menunjukan
rata-rata skor 3,31 dapat dikatakan sedang walaupun ada beberapa hal yang perlu
mendapat perhatian. Indikator yang memiliki rata-rata skor paling tinggi adalah
jawaban tentang seberapa jelas tugas-tugas pokok yang harus anda kerjakan
dengan rata-rata skor 4,70, sedangkan indikator yang dinilai rendah adalah,
seberapa sering atasan anda melakukan instruksi yang jelas dengan rata-rata skor
3,06. Hal ini perlu mendapat perhatian yang lebih baik, karena poin ini mampu
meningkatkan kinerja organisasi PT. BPR Indra Candra di Singaraja dan
Mangupura.
5.4.3 Budaya organisasi
Variabel budaya organisasi yang merupakan variabel terikat dalam
penelitian ini diukur dengan sepuluh butir pernyataan.
Dari hasil penelitian dapat diketahui jawaban responden atas pernyataan tersebut
tersaji dalam Tabel 5.13
Tabel 5.13
Distribusi Jawaban Responden atas 10 (sepuluh) Pernyataan untuk Variabel
Budaya Organisasi PT. BPR Indra Candra di Singaraja dan Mangupura
No PernyataanSkala
JmlJml Sko
r
Rata-rata Skor1 2 3 4 5
1 Seberapa besar anda mendapat kebebasan mengerjakan pekerjaan sesuai dengan job desk 0 13 46 26 2 87 278 3,20
107
2 Seberapa tinggi anda mendapat kesempatan untuk ikut mengambil keputusan bersama 3 18 44 15 7 87 266 3,06Rata-rata skor total
3,13
3 Seberapa sering anda diberikan kejelasan tentang metode melakukan pekerjaan yang benar 1 30 33 12 11 87 263 3,02
4 Seberapa yakin anda dapat melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tujuan 1 11 51 20 4 87 276 3,17
5 Seberapa jelas anda mendapat kejelasan tentang apa yang harus dilakukan dalam pekerjaa 3 13 52 13 6 87 267 3,07Rata-rata skor total
3,09
6 Seberapa tinggi kemampuan anda untuk menyadari dan bereaksi pada lingkungan ekternal. 0 14 44 22 7 87 283 3,25
7 Seberapa tinggi kemampuan anda untuk bereaksi pada lingkungan internal. 0 13 49 19 6 87 279 3,21
Lanjutan Tabel 5.13
8 Seberapa tinggi kemampuan anda untuk bereaksi pada pelanggan internal maupun ekterna 2 18 49 13 5 87 262 3,01Rata-rata skor total
3,169 Seberapa sering anda terlibat
dalam perumusan tujuan dan arah organisasi secara bersama, 0 6 47 28 6 87 295 3,39
10 Seberapa jelas anda memahami tujuan dan arah organisasi 7 21 47 11 1 87 239 2,75Rata-rata skor total
3,07
Jumlah 3,11Sumber : Data diolah, Lampiran 3.
Dari Tabel 5.13 dapat diketahui bahwa secara total budaya organisasi
yang diukur dari bank tempat saya bekerja memberi kebebasan mengerjakan
pekerjaan sesuai dengan job desk, bank tempat saya bekerja memberi kesempatan
108
untuk ikut mengambil keputusan bersama, bank tempat saya bekerja memberikan
kejelasan tentang metode melakukan pekerjaan yang benar, bank tempat saya
bekerja dapat memotivasi saya dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
tujuan, bank tempat saya bekerja memberikan kemampuan untuk menyadari dan
bereaksi pada lingkungan ekternal, bank tempat saya bekerja memberikan
kemampuan untuk bereaksi pada lingkungan interna, bank tempat saya bekerja
memberikan kemampuan untuk bereaksi pada pelanggan internal maupun
ekternal, bank tempat saya bekerja memberikan perumusan tujuan dan arah
organisasi secara bersama, dan bank tempat saya bekerja memberikan kejelasan
tujuan dan arah organisasi menunjukan rata-rata 3,11 (diatas 3) dapat dikatakan
sedang walaupun ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian. Indikator yang
memiliki rata-rata skor paling tinggi adalah jawaban tentang seberapa sering anda
terlibat dalam perumusan tujuan dan arah organisasi secara bersama sebesar 3,39,
sedangkan yang masih perlu mendapat perhatian adalah seberapa jelas anda
memahami tujuan dan arah organisasi dengan rata-rata skor 2,75. Hal ini perlu
mendapat perhatian yang lebih baik, karena poin ini mampu meningkatkan kinerja
organisasi PT. BPR Indra Candra di Singaraja dan Mangupura.
5.5 Teknik Analisis Data
5.5 .1 Analisis jalur (path analysis)
Analisis data yang digunakan untuk membahas permasalahan dalam
penelitian ini adalah teknik analisis jalur (path analysis). Riduan dan Engkos
(2007) menyatakan, model analisis jalur digunakan untuk menganalisis pola
109
hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung
seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat (endogen). Dalam
penelitian ini ada 2 (dua) jenis variabel yang akan diukur sebagai berikut.
1) Variabel bebas/eksogen (indepenent variable) yaitu; gaya
kepemimpinan berorientasi tugas
2) Variabel terikat/endogen (depenent variable) yaitu; budaya
organisasi dan kinerja organisasi PT. BPR Indra Candra di Singaraja dan
Mangupura.
Berdasarkan hipotesis yang diajukan, maka dalam penelitian ini digunakan
teknik analisis jalur, sebab model path analysis digunakan untuk menganalisis
pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung
dan tidak langsung dari seperangkat variabel bebas terhadap variabel terikat.
Asumsi yang mendasari analisis jalur menurut Riduwan dan Engkos (2007)
adalah sebagai berikut.
1) Pada model path analysis, hubungan antar variabel adalah linier, adaptif
dan bersifat normal.
2) Hanya sistem aliran kausal ke satu arah, tidak ada arah kausalitas yang
terbalik.
3) Variabel terikat minimal dalam skala interval dan ratio.
4) Menggunakan sampel jenuh yaitu teknik pengambilan sampel dengan
memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk menjadi
anggota sampel.
110
5) Observed variabel diukur tanpa kesalahan (instrumen pengukuran valid
dan reliabel) artinya variabel yang diteliti dapat diobservasi secara langsung.
6) Model yang dianalisis diidentifikasi dengan benar berdasarkan teori-teori
dan konsep-konsep yang relevan artinya model teori yang dikaji atau diuji
dibangun berdasarkan kerangka teoritis tertentu yang mampu menjelaskan
hubungan kausalitas antar variabel yang diteliti.
5.5.2 Langkah-langkah analisis jalur
Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis jalur (path analysis)
adalah sebagai berikut.
1) Merumuskan hipotesis dan persamaan struktural
Hipotesis :
(1) Gaya kepemimpinan berorientasi tugas berpengaruh positif dan
signifikan terhadap budaya organisasi PT. BPR Indra Candra.
(2) Budaya organisasi yang kuat berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja organisasi PT. BPR Indra Candra.
(3) Gaya kepemimpinan berorientasi tugas, berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja organisasi PT. BPR Indra Candra.
(4) Gaya kepemimpinan berorientasi tugas, berpengaruh positif dan
signifikan secara tidak langsung terhadap kinerja organisasi melaui
budaya organisasi PT. BPR Indra Candra.
2) Menggambarkan diagram jalur lengkap dan menentukan sub strukturnya.
model analisis jalur yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada
Gambar 5.2.
111
ρy2x
ρy1x ε1
ρy2y1
Gambar 5.2 Model Path Analysis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Berorientasi Tugas Terhadap Budaya Organisasi dan Kinerja Organisasi
(1) Sub struktur 1
(a) Menguji sub struktur 1
Model analisis jalur pada sub struktur 1 dapat digambarkan dan
dirumuskan dengan persamaan struktur seperti pada Gambar 5.3.
Gambar 5.3. Hubungan Sub struktur X terhadap Y1
112
Gaya Kepemimpinan
berorientasi tugas(X)
Kinerja Organisasi (Y2)
Budaya Organisasi Kuat(Y1)
ε1
ε2
(py1x)Gaya kepemimpinan berorientasi tugas
(X)
Budaya organisasi yang kuat
(Y1)
Hasil pengolahan data untuk sub struktur 1 diperoleh Tabel Annova, Tabel
Coefficients dan Tabel Summary pengaruh variabel X (gaya kepemimpinan
berorientasi tugas) terhadap Y1 (budaya).
(b) Memaknai analisis jalur sub struktur 1
Dari pengolahan data dengan program SPSS pada sub struktur 1 diperoleh hasil
seperti terlihat pada lampiran 6. Pengujian jalur menggunakan uji t karena hanya
ada satu variabel bebas yaitu X yang berpengaruh terhadap variabel Y1.
(c) Uji secara individual sub struktur 1
Uji secara individual ditunjukkan pada tabel coefficients sub struktur 1 Hipotesis
penelitian yang akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik sebagai berikut.
Ho : (py1x) = 0
Ha : (py1x) > 0
Hipotesis bentuk kalimat
Ho : Gaya kepemimpinan berorientasi tugas tidak berpengaruh positif dan
signifikan secara langsung terhadap budaya organisasi P.T. BPR Indra Candra di
kota Singaraja dan kantor cabang di Mangupura
Ha : Gaya kepemimpinan berorientasi tugas berpengaruh positif dan signifikan
secara langsung terhadap budaya organisasi yang kuat P.T. BPR Indra Candra di
kota Singaraja dan kantor cabang di Mangupura
Secara individu uji statistik menggunakan uji t dengan rumus
tk = )1kndk(;se
k
k−−=
ρρ
Keterangan :
113
Statistik standar error (se ρy1) diperoleh dari hasil perhitungan pada program
SPSS dengan menggunakan analisis regresi dengan data interval. Rangkuman
hasil analisis seperti pada Tabel 5.14.
Tabel 5.14
Rangkuman Hasil Pengolahan Data Sub Struktur 1
Uraian Hasil Analisis
1. Summary
2. Anova
3. Coefficients
R = 0,668
R
2
= 0,446
Sig. = 0,000
Beta = 0,668
T = 8,267
Sumber : Lampiran 9
Tabel 5.14 dapat disampaikan hal-hal sebagai berikut. Untuk mengetahui
signifikansi analisis jalur adalah dengan membandingkan antara nilai probabilitas
(0,05) dengan nilai probabilitas Sig hasil perhitungan yang digunakan sebagai
114
dasar pengambilan keputusan. Dapat dilihat bahwa kolom Sig (signifikan) pada
tabel coefficients sub struktur 1 didapat nilai sig 0.000 dimana nilainya lebih kecil
dari nilai probabilitas (0,05), jadi Ha diterima dan Ho ditolak yang artinya
koefisien analisis jalur adalah signifikan. Jadi gaya kepemimpinan berorientasi
tugas berpengaruh positif dan signifikan secara langsung terhadap budaya
organisasi P.T. BPR Indra Candra di kota Singaraja dan kantor cabang di
Mangupura.
Besarnya koefisien jalur variabel gaya kepemimpinan situasional terhadap
budaya organisasi sesuai dengan nilai pada tabel coefficients yaitu pada
standardized coefficients beta sub struktur 1 yaitu sebesar 0,6680dan besar
pengaruhnya sesuai dengan nilai R square yaitu sebesar 44,6 persen. Hubungan
115
empiris sub struktur 1 yaitu pengaruh variabel X terhadap Y1 dapat dilihat seperti
pada Gambar 5.4.
Gambar 5.4. Hubungan empiris sub struktur 1, pengaruh variabel X
terhadap Y1.
(2) Sub struktur 2
a). Menguji sub struktur 2
Model analisis jalur pada sub struktur 2 dapat digambarkan dan dirumuskan
dengan persamaan struktur seperti pada Gambar 5.7.
Gambar 5.5. Hubungan Sub struktur 2 pengaruh variabel Y1 terhadap Y2
Hasil pengolahan data untuk sub struktur 2 akan diperoleh Tabel Annova,
Table Coefficients dan Table Summary pengaruh variabel Y1 (budaya organisasi)
terhadap Y2 (kinerja organisasi).
c) Memaknai analisis jalur sub struktur 2.
Dari pengolahan data dengan program SPSS pada sub struktur 3 diperoleh hasil
seperti terlihat pada lampiran 6. Pengujian jalur menggunakan uji t karena hanya
ada satu variabel bebas yaitu Y1 yang berpengaruh terhadap variabel Y2.
116
(py1x) = 0,668
R2 = 44,6 Persen
Gaya kepemimpina berorientasi tugas
(X1)
Budaya organisasi yang kuat
(Y1)
(py2Y1
) Kinerja organisasi
(Y2)Budaya Organisasi
(Y1)
Uji secara individual sub struktur 2
Uji secara individual ditunjukkan pada tabel coefficients sub struktur 3.
Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik
sebagai berikut.
Ho : (py2y1) = 0
Ha : (py2y1) > 0
Hipotesis bentuk kalimat
Ho : Budaya organisasi tidak berpengaruh positif dan signifikan secara langsung
terhadap kinerja organisasi P.T. BPR Indra Candra di kota Singaraja dan kantor
cabang di Mangupura.
Ha : Budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan secara langsung
terhadap kinerja organisasi P.T. BPR Indra Candra di kota Singaraja dan kantor
cabang di Mangupura.
Secara individu uji statistik menggunakan uji t dengan rumus
tk = )1kndk(;se
k
k−−=
ρρ
Keterangan :
117
Statistik standar error (se ρy2) diperoleh dari hasil perhitungan pada program
SPSS dengan menggunakan analisis regresi dengan data interval. Rangkuman
hasil analisis seperti pada Tabel 5.15
Tabel 5.15
Rangkuman Hasil Pengolahan Data Sub Struktur 2
Uraian Hasil Analisis
1. Summary
2. Anova
3. Coefficients
R = 0,715
R
2
= 0,511
Sig. = 0,000
Beta = 0,715
T = 9,433
Sumber Lampiran 9
Tabel 5.15 dapat dijelaskan hal-hal sebagai berikut. Untuk mengetahui
signifikansi analisis jalur adalah dengan membandingkan antara nilai probabilitas
(0,05) dengan nilai probabilitas Sig hasil perhitungan yang digunakan sebagai
118
dasar pengambilan keputusan. Dapat dilihat bahwa kolom Sig (signifikan) pada
tabel coefficients sub struktur 3 didapat nilai sig 0.000 dimana nilainya lebih kecil
dari nilai probabilitas (0,05), jadi Ha diterima dan Ho ditolak yang artinya
koefisien analisis jalur adalah signifikan. Jadi budaya organisasi berpengaruh
positif dan signifikan secara langsung terhadap kinerja organisasi P.T. BPR.
Indra Candra di Singaraja dan Mangupura. Koefisien jalur variabel budaya
organisasi terhadap kinerja organisasi sesuai dengan nilai pada tabel coefficients
yaitu pada standardized coefficients beta sub struktur 2 yaitu sebesar 0,715 dan
besar pengaruhnya sesuai dengan nilai R square yaitu sebesar 51,1 persen.
Hubungan empiris sub struktur 2 yaitu pengaruh variabel Y1 terhadap Y2 dapat
dilihat seperti pada Gambar 5.6
119
(py2y
1) = 0,715
R2 = 51,1 Persen
Budaya Organisasi
(Y1)
Kinerja organisasi (Y2)
Gambar 5.6. Hubungan empiris sub struktur 2, pengaruh variabel Y1
tehadap Y2.
(3) Sub struktur 3
(a) Menguji sub struktur 3
Model analisis jalur pada sub struktur 3 dapat digambarkan dan dirumuskan
dengan persamaan struktur seperti pada Gambar 5.7
Gambar 5.7 Hubungan Sub struktur 3 pengaruh variabel X terhadap Y2
Hasil pengolahan data untuk sub struktur 3 akan diperoleh Tabel Annova, Table
Coefficients dan Table Summary pengaruh variabel X (gaya kepemimpinan
orientasi tugas) terhadap Y2 (kinerja organisasi).
3) Memaknai analisis jalur sub struktur 3
Dari pengolahan data dengan program SPSS pada sub struktur 3 diperoleh hasil
seperti terlihat pada lampiran 6. Pengujian jalur menggunakan uji t karena hanya
ada satu variabel bebas yaitu X yang berpengaruh terhadap variabel Y2.
4) Uji secara individual sub struktur 3
120
(py2x
2)
Kinerja organisasi (Y2)
Gaya kepemimpinan berorientasi tugas
(X)
Uji secara individual ditunjukkan pada tabel coefficients sub struktur 2.
Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik
sebagai berikut.
Ho : (py2x) = 0
Ha : (py2x) > 0
Hipotesis bentuk kalimat
Ho : Gaya kepemimpinan berorientasi tugas tidak berpengaruh positif dan
signifikan secara langsung terhadap kinerja organisasi P.T. BPR Indra Candra di
kota Singaraja dan kantor cabang di Mangupura.
Ha : Gaya kepemimpinan berorientasi tugas berpengaruh positif dan signifikan
secara langsung terhadap kinerja organisasi P.T. BPR Indra Candra di kota
Singaraja dan kantor cabang di Mangupura.
Secara individu uji statistik menggunakan uji t dengan rumus
tk = )1kndk(;se
k
k−−=
ρρ
Keterangan :
121
Statistik standar error (se ρy2) diperoleh dari hasil perhitungan pada program
SPSS dengan menggunakan analisis regresi dengan data interval. Rangkuman
hasil analisis seperti pada Tabel 5.16
Tabel 5.16
Rangkuman Hasil Pengolahan Data Sub Struktur 3
Uraian Hasil Analisis
1. Summary
2. Anova
3. Coefficients
R = 0,831
R
2
= 0,691
Sig. = 0,000
Beta = 0,831
T = 13,780
Sumber Lampiran 9
Tabel 5.16 dapat disampaikan hal-hal sebagai berikut. Untuk mengetahui
signifikansi analisis jalur adalah dengan membandingkan antara nilai probabilitas
(0,05) dengan nilai probabilitas Sig hasil perhitungan yang digunakan sebagai
122
dasar pengambilan keputusan. Dapat dilihat bahwa kolom Sig (signifikan) pada
tabel coefficients sub struktur 3 didapat nilai sig 0.000 dimana nilainya lebih kecil
dari nilai probabilitas (0,05), jadi Ha diterima dan Ho ditolak yang artinya
koefisien analisis jalur adalah signifikan. Jadi gaya kepemimpinan berorientasi
tugas berpengaruh positif dan signifikan secara langsung terhadap kinerja
organisasi PT. BPR Indra Candra di Kota Singaraja dan kantor cabang di
Mangupura.
Besarnya koefisien jalur variabel kepemimpinan situasional terhadap
kinerja organisasi sesuai dengan nilai pada tabel coefficients yaitu pada
standardized coefficients beta sub struktur 3 yaitu sebesar 0,831 dan besar
pengaruhnya sesuai dengan nilai R square yaitu sebesar 69,1 persen. Hubungan
123
empiris sub struktur 2 yaitu pengaruh variabel X terhadap Y2 dapat dilihat seperti
pada Gambar 5.8
Gambar 5.8 Hubungan empiris sub struktur 3, pengaruh variabel X
terhadap Y2
(1) Meringkas dan menyimpulkan
Hasil dari koefisien jalur pada sub struktur 1, sub struktur 2, dan
sub struktur 3, maka dapat digambarkan secara keseluruhan yang
menggambarkan hubungan kausal empiris antara variabel X terhadap Y1 dan
Y2. Gambar 5.9 menunjukkan hubungan kausal empiris variabel X terhadap
Y1 dan Y2.
R
2
= 0,691
R
2
= 0,446
124
(py2x
2) = 0,831
R2 = 0,69,1 Persen
Gaya kepemimpinan
berorientasi tugas (X)
Kinerja organisasi
(Y2)
Gaya Kepemimpinan Berorientasi Tugas (X)
Kinerja Organisasi (Y2)
Budaya Organisasi (Y1)
ε1
ε2
ρy2x =0,831
ρy2y1=0,715
ρy1x =0,668
R
2
= 0,511
Gambar 5.9 Model Path Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan
Berorientasi Tugas Terhadap Budaya Organisasi dan Kinerja
Organisasi
Dari hasil perhitungan pada lampiran 6 dapat dihitung nilai error yang
pertama(e1) yaitu :
e1 = 1 – R²
= 1–0,446
= 0,554
= 0,774Hasil sebesar 0,774 memiliki arti bahwa jumlah varian variabel gaya
kepemimpinan berorientasi tugas yang tidak diteliti dalam model dan berpengaruh
terhadap variabel budaya organisasi adalah sebesar 77,4 persen. Nilai error yang
cukup tinggi ini memberi kesimpulan bahwa tidak hanya gaya kepemimpinan
berorientasi tugas yang berpengaruh terhadap budaya organisasi, melainkan ada
beberapa variabel lainnya yang berpengaruh terhadap budaya organisasi..
Untuk menghitung nilai error pada persamaan kedua (e2) maka digunakan data
yang berasal dari nilai R square pada Lampiran 8.
e2 = 1 – R²
= 1–0,511
125
= 0,489
= 0,699
Hasil sebesar 0,699 memiliki arti bahwa jumlah varian variabel kinerja organisasi
yang tidak diteliti dalam model adalah sebesar 69,9 persen.
Berdasarkan hasil perhitungan secara keseluruhan pengaruh gaya
kepemimpinan berorientasi tugas terhadap budaya organisasi dan kinerja
organisasi dapat dijelaskan sebagai berikut.
(1) Pengujian Hipotesis Pertama
Hipotesis pertama adalah hipotesis yang menyebutkan bahwa, gaya
kepemimpinan berorientasi tugas berpengaruh positif dan signifikan secara
langsung terhadap budaya organisasi P.T. BPR Indra Candra di kota Singaraja dan
kantor cabang di Mangupura.
Berdasarkan hasil pengujian koefisien jalur struktur 1 diperoleh bahwa
gaya kepemimpinan berorientasi tugas berpengaruh positif dan signifikan secara
langsung terhadap budaya organisasi P.T. BPR Indra Candra di kota Singaraja dan
kantor cabang di Mangupura. Ini ditunjukkan oleh koefisien variabel sebesar
0,668 yang signifikan pada p sebesar 0,000. Koefisien gaya kepemimpinan
berorientasi tugas yang sudah distandarisasi ditunjukkan dengan nilai beta sebesar
0,668. Hal ini berarti pengaruh langsung gaya kepemimpinan berorientasi tugas
terhadap budaya organisasi adalah 66,8 persen.
(2) Pengujian Hipotesis Kedua
Hipotesis kedua adalah hipotesis yang menyebutkan bahwa, budaya
organisasi berpengaruh positif dan signifikan secara langsung terhadap kinerja
126
organisasi P.T. BPR Indra Candra di kota Singaraja dan kantor cabang di
Mangupura.
Berdasarkan hasil hasil pengujian koefisien jalur struktur 2 diperoleh
bahwa budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan secara langsung
terhadap kinerja organisasi. Ini ditunjukkan oleh koefisien variabel budaya
organisasi sebesar 0,715 yang signifikan pada p sebesar 0,000. Koefisien budaya
organisasi yang sudah distandarisasi ditunjukkan dengan nilai beta sebesar 0,715.
Hal ini berarti pengaruh langsung budaya organisasi pada kinerja organisasi
adalah 71,5 persen.
(3) Pengujian hpotesis ketiga
Hipotesis ketiga adalah hipotesis yang menyebutkan bahwa, gaya
kepemimpinan berorientasi tugas berpengaruh positif dan signifikan secara
langsung terhadap kinerja organisasi P.T. BPR Indra Candra di kota Singaraja dan
kantor cabang di Mangupura.
Berdasarkan hasil pengujian koefisien jalur pada sub struktur 3 diperoleh
bahwa, gaya kepemimpinan berorientasi tugas berpengaruh positif dan signifikan
secara langsung terhadap kinerja organisasi. Ini ditunjukkan oleh koefisien
variabel berpengaruh positif dan signifikan secara langsung sebesar 0,831 yang
signifikan pada p sebesar 0,000. Koefisien gaya kepemimpinan berorientasi tugas
yang sudah distandarisasi ditunjukkan dengan nilai beta sebesar 0,831. Hal ini
berarti pengaruh langsung gaya kepemimpinan berorientasi tugas gaya
kepemimpinan berorientasi tugas adalah 83,1 persen.
(4) Pengujian hipotesis keempat
127
Hipotesis keempat adalah hipotesis yang menyebutkan bahwa, gaya
kepemimpinan berorientasi tugas berpengaruh positif dan signifikan secara tidak
langsung terhadap kinerja organisasi melaui budaya organisasi P.T. BPR Indra
Candra di kota Singaraja dan kantor cabang di Mangupura.
Berdasarkan hasil pengujian koefisien jalur pada sub struktur 4 diperoleh
bahwa, gaya kepemimpinan berorientasi tugas berpengaruh positif dan signifikan
secara tidak langsung terhadap kinerja organisasi. Ini ditunjukkan oleh koefisien
jalur variabel kepemimpinan yang berorientasi tugas (X) ke variabel kinerja
organisasi (Y2) melalui budaya organisasi (Y1) didapat koefisien jalur total
sebesar 1,309, sedangkan besarnya koefisien jalur dari variabel gaya
kepemimpinan yang berorientasi tugas (X) secara langsung terhadap kinerja
organisasi (Y2) adalah sebesar 0,831 dan variabel kinerja organisasiJadi dengan
koefisien yang lebih besar (1,309 > 0,831) dapat dijelaskan bahwa variabel
budaya organisasi adalah variabel yang memediasi variabel gaya kepemimpinan
yang berorientasi tugas dan variabel kinerja organisasi P.T. BPR Indra Candra di
kota Singaraja dan kantor cabang di Mangupura.
Rekapitulasi hasil perhitungan pengujian struktur gaya kepemimpinan
berorientasi tugas (X) terhadap budaya organisasi (Y1) dan kinerja organisasi
(Y2) dapat dilihat pada Tabele 5.17
Tabel 5.17
Koefisien Jalur Pengaruh Langsung Gaya Kepemimpinan Berorientasi
Tugas Terhadap Budaya Organisasi dan Kinerja Organisasi PT. BPR Indra
Candra di Singaraja dan Mangupura
No Variabel Koefisien Jalur
128
Langsung Tidak Langsung
Total
1 Gaya kepemimpinan berorientasi tugas terhadap budaya organisasi
0,668 0 0,668
2 Budaya organisasi terhadap kinerja organisasi
0,715 0 0,715
3 Gaya kepemimpinan berorientasi tugas terhadap kinerja organisasi
0,831 0,478 1,309
Sumber Lampiran 9
5.6 Pembahasan
5.6.1 Pengaruh gaya kepemimpinan yang berorientasi tugas terhadap budaya organisasi
Hasil analisis data secara statistik membuktikan bahwa terdapat pengaruh
positif dan signifikan antara variabel gaya kepemimpinan situasional terhadap
budaya organisasi yang ditunjukkan dari nilai Standardized direct effect sebesar
0,668. Dalam penelitian ini ditemukan pengaruh positip dan signifikan antara
variabel gaya kepemimpinan berorientasi tugas terhadap budaya organisasi
Ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat gaya kepemimpinan berorientasi
tugas l yang ada dalam perusahaan maka semakin tinggi pula tingkat budaya
organisasi. Sebaliknya semakin kurang rendah tingkat gaya kepemimpinan
berorientasi tugas yang ada dalam perusahaan maka semakin rendah (kurang
baik) budaya organisasi.
5.6.2 Pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja organisasi
Hasil analisis data secara statistik membuktikan bahwa terdapat pengaruh
positif dan signifikan antara budaya organisasi terhadap kinerja organisasi yang
129
ditunjukkan dari nilai Standardized direct effect sebesar 0,715. Dalam penelitian
ini ditemukan pengaruh positip dan signifikan antara budaya organisasi dengan
kinerja organisasi. Ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat budaya organisasi
dalam perusahaan maka akan semakin tinggi pula kinerja organisasi dalam
perusahaan tersebut. Sebaliknya semakin rendah tingkat budaya organisasi dalam
perusahaan maka semakin rendah pula kinerja organisasi dalam perusahaan
tersebut.
5.6.3 Pengaruh gaya kepemimpinan yang berorientasi tugas terhadap kinerja organisasi
Variabel gaya kepemimpinan dibentuk oleh lima indikator yaitu ; seberapa
jelas tugas-tugas pokok yang harus anda kerjakan, seberapa tinggi partisipasi
anda dalam mengambil keputusan, seberapa sering atasan anda memberitahukan
tentang apa yang harus dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakan suatu
pekerjaan, seberapa besar atasan anda berupaya mengembangkan sifat bersahabat,
seberapa sering atasan anda melakukan instruksi yang jelas.
Hasil analisis data secara statistik membuktikan bahwa terdapat pengaruh positif
dan signifikan antara variabel gaya kepeimpinan berorientasi tugas terhadap
budaya organisasi yang ditunjukkan dari nilai Standardized direct effect sebesar
0,831 Dalam penelitian ini ditemukan pengaruh positip dan signifikan antara
gaya kepemimpinan dengan kinerja organisasi. Ini berarti bahwa semakin tinggi
tingkat gaya kepemimpinan berorientasi tugas yang diberikan oleh perusahaan
maka semakin tinggi pula kinerja organisasi. Sebaliknya semakin rendah gaya
kepemimpinan situasional yang diberikan oleh perusahaan maka semakin rendah
kinerja organisasi.
130
5.6.4 Keterbatasan penelitian
Berdasarkan hasil penelitian ini, disadari bahwa temuan yang dihasilkan
belum mampu memberikan jawaban atau pemecahan masalah secara integrated
dan menyeluruh dalam usaha meningkatkan kinerja organisasi pada bagian P.T.
BPR Indra Candra di kota Singaraja dan kantor cabang di Mangupura. Hal ini
disebabkan oleh :
1) Keterbatasan waktu dan variabel penelitian, dimana waktu dalam
penelitian ini cukup singkat dan variabel dalam penelitian ini hanya
menggunakan variabel gaya kepemimpinan berorientasi tugas, budaya
organisasi, dan kinerja organisasi P.T. BPR Indra Candra di kota Singaraja
dan kantor cabang di Mangupura.
2) Masih ada variabel lain yang belum dimasukkan dalam
mempengaruhi kinerja organisasi P.T. BPR Indra Candra di kota Singaraja
dan kantor cabang di Mangupura, yang mungkin akan berpengaruh terhadap
kinerja organisasi P.T. BPR Indra Candra di kota Singaraja dan kantor cabang
di Mangupura, seperti misalnya variabel; kompensasi, lingkungan kerja,
kepuasan kerja, dan tingkat streskaryawan.
Dari beberapa keterbatasan tersebut, maka direkomendasikan pada
penelitian selanjutnya untuk memperluas kajian dengan menambahkan variabel
lain seperti lingkungan kerja, kompensasi, kepuasan kerja, dan tingkat stres
karyawan sebagai variabel independen (eksogen).
131