bab v pembahasan 5.1. kebijakan pemerintah australia ...€¦ · bab v . pembahasan . 5.1....

21
BAB V PEMBAHASAN 5.1. Kebijakan Pemerintah Australia terhadap Pencari suaka atau manusia perahu. Wawancara pertama dengan staf Rudenim Semarang dimana peneliti mengutarakan pertanyaan yakni mengenai kebijakan pemerintah Australia terhadap pencari suaka ( manusia perahu) : Pemerintah Australia, memotori tidak adanya permasalahan. Pasifik Solution ialah salah satu Kebijakan Australia mengenai peristiwa pengungsi yang ditolak menuju Christmas Island. Pasifik Solution menjadi Kebijakan Australia mengenai peristiwa pengungsi yang ditolak menuju Christmas Island’’.(Petugas, 2018.) Aktor Pemerintah Australia Parlemen Australia meloloskan tujuh undang-undang Migrasi tahun 1958. Undang-undang untuk perlindungan perbatasan baru. Kebijakan-kebijakan baru tersebut yang dikenal sebagai Pasifik Solution. John Howard menggunakan The Pacific Solution sebagai kebijakan Australia terhadap Asylum Seeker dan Irregular Maritime Arrivals (IMAs). Kebijakan tersebut mengatur mengenai otoritas Pemerintah Australia dalam menghadapi Asylum Seeker dengan menerapkan beberapa kebijakan guna menekan dan menghalangi IMAs. John Howard menggunakan Pacific Solution dengan menekankan pada tiga aspek penting 1 : 1. Menghilangkan zona migrasi di wilayah Australia. 2. Menggunakan perangkat militer untuk menghadang kedatangan IMAs. 3. Serta, membangun kerja sama dengan Negara dunia ketiga di Pasifik Selatan, yakni Nauru dan Papua New Guinea dalam membentuk pusat pertahanan. Di sisi lain, Howard juga melakukan beberapa amandemen terhadap Migration Act dengan mengurangi hak-hak pengungsi. Imigran yang dipandang sebagai salah satu faktor kemajuan dan 1 Hardi Alunaza SD dkk, The Pacific Solution As Australia’s Policy Towards Asylum Seeker And Irregular Maritime Arrivals (Imas) In The John Howard Era. Faculty Of Social And Political Sciences, Universitas Tanjungpura.

Upload: others

Post on 26-Jul-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB V PEMBAHASAN 5.1. Kebijakan Pemerintah Australia ...€¦ · BAB V . PEMBAHASAN . 5.1. Kebijakan Pemerintah Australia terhadap Pencari suaka atau manusia perahu. Wawancara pertama

BAB V

PEMBAHASAN

5.1. Kebijakan Pemerintah Australia terhadap Pencari suaka atau manusia perahu.

Wawancara pertama dengan staf Rudenim Semarang dimana peneliti mengutarakan

pertanyaan yakni mengenai kebijakan pemerintah Australia terhadap pencari suaka ( manusia

perahu) : “Pemerintah Australia, memotori tidak adanya permasalahan. Pasifik Solution ialah

salah satu Kebijakan Australia mengenai peristiwa pengungsi yang ditolak menuju Christmas

Island. Pasifik Solution menjadi Kebijakan Australia mengenai peristiwa pengungsi yang ditolak

menuju Christmas Island’’.(Petugas, 2018.)

Aktor Pemerintah Australia

Parlemen Australia meloloskan tujuh undang-undang Migrasi tahun 1958. Undang-undang

untuk perlindungan perbatasan baru. Kebijakan-kebijakan baru tersebut yang dikenal sebagai

Pasifik Solution. John Howard menggunakan The Pacific Solution sebagai kebijakan Australia

terhadap Asylum Seeker dan Irregular Maritime Arrivals (IMAs). Kebijakan tersebut mengatur

mengenai otoritas Pemerintah Australia dalam menghadapi Asylum Seeker dengan menerapkan

beberapa kebijakan guna menekan dan menghalangi IMAs. John Howard menggunakan Pacific

Solution dengan menekankan pada tiga aspek penting1 :

1. Menghilangkan zona migrasi di wilayah Australia.

2. Menggunakan perangkat militer untuk menghadang kedatangan IMAs.

3. Serta, membangun kerja sama dengan Negara dunia ketiga di Pasifik Selatan, yakni

Nauru dan Papua New Guinea dalam membentuk pusat pertahanan.

Di sisi lain, Howard juga melakukan beberapa amandemen terhadap Migration Act dengan

mengurangi hak-hak pengungsi. Imigran yang dipandang sebagai salah satu faktor kemajuan dan

1 Hardi Alunaza SD dkk, The Pacific Solution As Australia’s Policy Towards Asylum Seeker And

Irregular Maritime Arrivals (Imas) In The John Howard Era. Faculty Of Social And Political

Sciences, Universitas Tanjungpura.

Page 2: BAB V PEMBAHASAN 5.1. Kebijakan Pemerintah Australia ...€¦ · BAB V . PEMBAHASAN . 5.1. Kebijakan Pemerintah Australia terhadap Pencari suaka atau manusia perahu. Wawancara pertama

perkembangan Negara Australia berubah menjadi dimensi baru yang mengancam perkembangan

ekonomi, keamanan, dan sosial budaya. Howard memandang bahwa banyaknya imigran yang

masuk ke Australia justru menambah jumlah anggaran pengeluaran negara sehingga berdampak

pada berkurangnya anggaran pelayanan masyarakat domestik.

Selain perubahan-perubahan hukum, Pemerintah Howard juga memprakasai Operasi Relex

untuk meningkatkan aksi perlindungan perbatasan dan menghalangi perahu yang “tidak sah”. Di

bawah operasi ini tentara kemanan Australia dibolehkan menghadang kapal yang masuk yang

dicurigai ilegal. Dibawah Operasi Relex beberapa perahu pencari suaka ditarik kembali ke

Indonesia tanpa perjanjian resmi sebelumnya dengan Pemerintah Indonesia dan tanpa jaminan

perlindungan bagi mereka. Tentara keamanan Australia beraksi dengan mengunakan kekuatan dan

tipu daya protes para penumpang. Tentara keamanan Australia juga menyita kelebihan pasokan

bahan bakar untuk mencegah pencari suaka tidak merubah haluan dilaut setelah ditolak.

Solusi Pasifik dianggap telah memenuhi target yang dinyatakannya, karena jumlah

kedatangan perahu tidak sah dari Indonesia ke Australia berkurang secara drastis setelah akhir

2001. Namun pada masa pemerintahan Partai Buruh pada tahun 2007 yang di pimpin oleh Kevin

Rudd adalah menghapuskan kebijakan Pasifik Solution. Dan pada tahun 2012 digeser oleh Julia

Gilard namun sebelum Julia Gilard ingin menurunkan Kevin Rudd dari masa kepemimpinannya,

Kevin Rudd telah mengundurkan diri tanpa adanya paksaan. Hal ini diakui olehnya sebagaimana

dalam hal kepemimpinannya banyak hal tidak dilakukan sesuai kampanyenya pada awal menjadi

PM Australia tahun 2007 sampai 2012 dan yang paling banyak mengalami hal itu ialah penduduk

di Quensland yang dimana banyak menaruh suara dalam mendukung Partai Buruh pada saat itu.

Pada tahun 2012 sampai pada kepemimpinan Julia Gilard dan Tonny Aboot dimana

menghidupkan kembali kebijakan Pasifik Solution dan menutup tanpa ada celah pintu masuk bagi

pencari suaka yang mengikuti laut dan udara. Indonesia menjadi negara yang hampir paling

banyak menerima pemulangan kapal pencari suaka daripada negara-negara disekitar Pasifik.

Pertama, jarak yang begitu dekat, kedua, lebih dekat dan jalur laut yang aman karena kawasan

Asia masih rawan terhadap badai daripada dibagian Pasifik.

Perubahan kepemimpinan dan kebijakan dalam sebuah partai di Australia tidak serta merta

bisa menganti ataupun merubah, walaupun posisi partai Liberal diganti oleh partai Buruh. Dimana

Page 3: BAB V PEMBAHASAN 5.1. Kebijakan Pemerintah Australia ...€¦ · BAB V . PEMBAHASAN . 5.1. Kebijakan Pemerintah Australia terhadap Pencari suaka atau manusia perahu. Wawancara pertama

kebijakan itu sudah diamanatkan menjadi “new eastern” yang sebagaimana tetap sejalan dari

Perdana Mentri Howard dari partai Liberal, selanjutnya Kevin Rudd, berikutnya Julia Gilard dan

Tonnie Abott dari partai Buruh dan seterusnya. Pertukaran partai tidak mengubah jalannya

kebijakan, hanya mengikuti gaya dari kepimimpinan. Pada era ini dimana bersama dengan

Perdana Mentri Malcolm Turnbull2 telah menjanjikan bahwa akan mengatur atas kebijakan yang

terjadi pada masa sebelumnya, mengingat pada tahun 2013 banyaknya korban dan pengembalian

serta mengacam keamanan negara lainya sehingga Trunbbul tetap membiarkan kebijakan yang

sebelumnya berjalan tetapi dengan catatan ia akan secepatnya membenahi permasalahan yang

terjadi sehingga tidak sampai menimbulkan korban maupun menyusakan kemanan negara lain

maupun negara negara-negara yang termasuk dalam kebijakan sebagaimana negara Kangguru

inggin melindungi perbatsannya atas ancaman terorisme maupun penyulundupan dan obat-obat

terlarang.

Aktor Masyarakat

Masyarakat juga memiliki peranan penting dalam komponen pertimbangan dalam proses

negosiasi pembuatan kebijakan termasuk juga perjanjian internasional yang akan dibuat. Dalam

hubunganya dengan permasalahan alasan Australia bekerja sama dengan negara-negara disekitar atau

yang berdekatan, ada baiknya kita melihat dulu masyarakat Australia dalam memandang

permasalahan Asylum seekers.

Melihat kembali masyarakat sebagai aktor dimana Masyarakat Australia sangat prihatin

terhadap permasalah tentang Asylum Seekers. Dengan begitu Ketika ada kebijakan mengenai

permasalahan tersebut, masyarakat Australia pasti langsung menyorotinya termasuk ketika ada

masalah baru yang timbul juga. Selain itu mengindikasikan bahwa sebenarnya ada permasalahan

dalam masyarakat Australia Menyangkut para pencari suaka tersebut yang menyebabkan mereka

sangat perhatian terhadap kasus ini.

Opini dari masyarakat Australia mengenai permasalahan Asylum seekers tersebut, sangat

jelas bahwa sebagian besar masyarakat mengangap masalah Aslum seeker ini akan membawa

dampak bagi keamanan nasional. Dengan demikian tidak mengeherankan bahwa sebagian besar

2 Diakses melalui : https://www.cnnindonesia.com/internasional/20150923135018-113-80605/soal-kamp-pencari-suaka-ke-australia-turnbull-prihatin,pada tanggal 10/07/2018.

Page 4: BAB V PEMBAHASAN 5.1. Kebijakan Pemerintah Australia ...€¦ · BAB V . PEMBAHASAN . 5.1. Kebijakan Pemerintah Australia terhadap Pencari suaka atau manusia perahu. Wawancara pertama

dari mereka juga setuju adanya detetion camp bagi setiap Asylum seeker yang datang ke Australia.

Kemudian lebih dari setengah masyarakat bahkan menolak penrnytaan bahwa Australia

seharusnya mempunyai kewajiban atas penanganan konvensi tentang pengungsi. Bisa

disimpulkan bahwa sebenarnya masyarakat Australia menolak kehadiran Asylum seekers

dinegaranya.

Hal ini tentunya mendorong opini publik dan menekanan pemerintahan untuk melakukan

suatu tindakan tegas termasuk menolak dan memindahkan asylum seekers ke negara lain. Dengan

demikian pemerintah juga memasukan opini publik ini sebagai salah satu input dalam proses

pembuatan kebijakan.

Penolakan sebagaian besar masyarakat Australia terhadap Asylum Seeker ini tentunya

memiliki alasan terutama dalam permasalahan sosial. Asylum Seeker yang jika diterima

permohonannya maka akan menjadi status pengungsi dimana mereka boleh bergabung dengan

masyarakat Australia dan beraktifitas layaknya warga negara. Banyaknya pengunsi yang ada di

Australia ini tentunya menimbulkan permasalahan sosial yang melekat pada masyarakat.

1. permasalahan Bahasa. Ini adalah masalah besar dengan Implikas yang signifikan

unutk komunikasi migran ‘tertulis dan lisan’ terutama ketika para migran dan

pengungsi berasal dari negara yang bahasa ibunya tidak sama denga bahasa Inggris

seperti bahasa-bahasa eropa timur Asia, afrika.

2. Hambatan budaya menjadi seorang migran usia dewasa atau pengungsi, hambatan

budaya menjadi ancaman sangat serius terhdap kemungkina mencari pekerjaan.

Yang berbeda keyakinan, cara berfikir yang berbeda dan berperilaku dan memiliki

sikap yang berbeda membuat hidup mereka, pada waktu sangat traumatis. Prosedur

seleksi pekerjaan untuk mencari pekerjaan birokrasi yang terlibat dalam memulai

bisnis baru dalam masyarakat ini penglaman baru bagi pendatang baru ini usia

matang. Banyak yang akan mengalami kesulitan membiasakan diri dengan aturan-

aturan hukum, akuntasi danindustri dan peraturan.

3. Kurangnya pengalaman kerja, masyarakat Austrlia biasaya mencari styaf baru

dengan bebrapa pengalaman kerja dalam masyarakat ini. Dengan cara ini pendatang

baru. Meskipun mereka mungkin memiliki pengalaman relevan diliuar negeri.

Akan dirugikan dalam hal ini langkah penting unutuk menemukan pekerjaan. Tidak

Page 5: BAB V PEMBAHASAN 5.1. Kebijakan Pemerintah Australia ...€¦ · BAB V . PEMBAHASAN . 5.1. Kebijakan Pemerintah Australia terhadap Pencari suaka atau manusia perahu. Wawancara pertama

memiliki pengalaman kerja berarti that these baru, perkerja berusia matang akan

kehilangan pekerjaan potensi dan kesempatan pelatihan.

4. Rasisme. Ini adalah satu lagi hambatan utama yang dihadapi oleh migran dalam

mencari pekerjaan atau memulai bisnis baru. Dalam banyak kasus rasisme

menghilangkan migran kesempatan pelatihan dan pendidikan. Diskriminasi dalam

mengakses pekerjaan tentu ada atas dasar etnis, agama, dan budaya.

Hal-hal tersebut pada akhirnya menyebabkan para penghungsi yang statusnya menjadi

migrant tersebut tidak dapat bekerja atau banyak yang menjadi penganguran. Tentunya ini

menyebabkan permasalahan sosial dikalangan masyarakat Australia yang tampaknya terganggu

dengan kehadiran para pencari suaka tersebut. (Mar’iyah,2005).

Prinsip-prinsip yang membedakan negera-negara, Menurut Waltz : karena ada pada

kapabilitasnya, bukan fungsi, pada dasarnya negara melakukan atau mencoba untuk

menyelengarakan tugas-tugas seperti biasanya; pada akhirnya tujuannya tetaplah sama (Waltz,

1979:97) negara dibedakan bukan karena apa yang mereka akan capai, tapi pada kapabilitas-

kapabilitas yang dimilikinnya untuk mencapai tujuan akhir tersebut secara luas. “politik nasional

terdiri dari beragam unit yang menyalin aktivitas-aktivitas lainnya.”

Dengan begitu melihat dari teori struktural neorealis hanya berfokus pada struktur sistem,

pada unit-unitnya yang berinteraksi, dan pada kesinambungan dan perubahan sistem yang terjadi

akibat perubahan distribusi kapabilitas yang dimiliki antara unit-unit itu. Dimana unit-unit ini

adalah aktor negara.dengan demikian, aktor-aktor menjadi kurang begitu penting sebab strukstur

memaksa mereka beraksi dengan cara-cara tertentu. Dan struktur-struktur pada dasarnya

menentukan tindakan-tindakan yang diambil oleh unit-unuit tersebut.(Hadi,2008).

Jadi dengan begitu aktor pemerintahan negara Kangguru yakni; dari Perdana Mentri

Howard, Kevin Rudd, Gilard dan terakhir Trubull, diamana melihat kembali yang telah

disebutkan oleh Dougherty dan Pfaltzgraff, dalam suatu sistem tersebut negara-negara akan

mengejar satu atau dua tindakan berikut,yaitu; mereka melibatkan usaha internal untuk

meningkatkan distribusi kekuatan relatifnya (politik, militer dan kemampuan ekonomi) dan di sisi

lain ia membangun secara ekternal satu persekutuan dengan aktor lainya, dalam rangka menjamin

prinsip kelangsungan dan kemandirian hidupnya dilevel internasional yang anarkis tersebut.

Pemerintah Australi mengunakan kebijakan Pasifik Solution sebagai perluasan power

keamanan melewati dukungan dari dalam yakni masyarakat Australi sendiri tidak mau adanya

Page 6: BAB V PEMBAHASAN 5.1. Kebijakan Pemerintah Australia ...€¦ · BAB V . PEMBAHASAN . 5.1. Kebijakan Pemerintah Australia terhadap Pencari suaka atau manusia perahu. Wawancara pertama

Asylum seeker yang berdatangan dan mendapat kerja serta masuk diwilayah Australia, Begitupun

faktor internal dari kebiasaan masyarakat, Polinesian,Melanesia dan Osenia yang mana juga suka

berimigrasi dalam memenuhi kebutuhannya. Sehingga dalam artian bahwa Australia mengunakan

kebijakan-kebijakanya untuk menutup erat perbatasan dan juga memakai kebijakan Pasifik

Solusion sebagaimana untuk menaikan kemampuan ekonomi, Militer didalam negaranya serta

membangun terus prisnsip kelangsungan hidupnya dengan terus mengikat kerjasama dengan

negara-negara dibagian Pasifik.

Dalam Konsep Keamanan Traditional, konflik yang terjadi tidak jarang melibatkan

pengunaan ancaman atau kekuatan militer yang disebut Collins3 sebagai upaya traditional untuk

mendapatkan keamanan. Kebijakan kekuatan militer Australia dimana terus melakukan ketegasan

dalam hal membendung masuknya Para Pencari Suaka atau “Boat People”. Pihak militernya,

melakukan hal-hal yang membuat timbulnya sifat jerah dari Para Pencari suaka untuk datang

kembali ke negara penerima. Bukan hanya ketika dilaut pada saat kedatangan dari negara-negara

transit ataupun ditempat yang telah dipersiapkan atau tempat penampungan yang mana para

pencari suaka diperlakukan buruk sehingga juga menimbulkan efek jerah.Sehingga dengan begitu

melihat secara Konsep Keamanan Traditonal ini bahwa negara Australia tetap mealukan

kebijakannya walaupun bergonta-ganti partai antara Partai Buruh dan Partai Liberal. hal

dikarenakan untuk melakukan pertahanan kolektif (aliansi), yang dimaksudkan Aliansi ialah

mempunyai prepsepsi tentang adanya musuh bersama atau ancaman dari luar. Negara Australia

adalah negara aliansi negara Amerika Serikat di bagian Pasifik sehingga dengan begitu dua negara

tersebut bersama-sama membendung idiologi komunis di wilayah Pasifik dan juga mengantisipasi

masuknya Terorisme.

Indonesia dalam hal keamanan, Indonesia tidak diperbolehkan untuk menambah

alutistanya dikarena Indonesia termasuk dalam Komunitas Keamanan. Dalam Komunitas

Keamanan dimana tidak diperbolehkan untuk menabah Alustista melebihi anggota komunitas

keamanan. ASEAN sebagai komunitas keamanan di Asia Tenggara dimana bersama dengan

negara anggota yang tergabung sudah ditetapkan hukum dan berdiplomasi dengan baik dan tidak

memakai kekuatan militer sebagaimana akan membawa negara-negara anggota ASEAN kembali

terhadap pilihan traditional.

3 Ibid

Page 7: BAB V PEMBAHASAN 5.1. Kebijakan Pemerintah Australia ...€¦ · BAB V . PEMBAHASAN . 5.1. Kebijakan Pemerintah Australia terhadap Pencari suaka atau manusia perahu. Wawancara pertama

5.2. Kasus Pasca tahun 2013 pemerintah Australia menutup pintu masuk bagi pencari

suaka atau manusia perahu mengarah pada kerusuhan di pulau Manus.

Wawancara kedua penulis dengan staf Rumah Detensi Imigrasi (RUDENIM) Semarang,

sebagaimana staf dari Instansi pemerintah menjawab dari proses tanya jawab yakni : “Kasus

pengembalian pada tahun 2013 mengarah pada kerusuhan Di Pulau Manus. Jadi siapapun yang

merasa pengungsi yang datang ke wilayah Benua Australi itu akan diterima, karena prinsip

awalnya Negara Australia adalah negara yang menerima Migran namun melihat kembali

peristiwa 9/11, sejak tahun 2001, Pemerintah Australia lebih berhati-hati karena ketakutan

Negara Australia akan dimasuki oleh teroris. Berubahlah kebijakan : Pasifik solution hingga

mengarah ke kerusuhan di Pulau Manus.(Petugas,2018.)

Dibawah kebijakan Solusi Pasifik, Penumpang Tampa diarahkan ke Pulau Nauru dan

Manus (PNG), dimana pemerintah Autralia dan PNG dengan cepat menyetujui pendirian fasilitas

penahanan yang dikelolah oleh IOM. Melalui amandemen undang-undang Migrasi 1958 hampir

4.000 Pulau dikeluarkan dari zona Migrasi Australia.(MISSBACH, n.d.) Hal ini berarti pencari

suaka tidak dapat lagi mengajukan klaim mereka untuk meminta perlindungan saat tiba disalah

satu pos-pos terdepan di wilayah tersebut. Pencari suaka hanya dapat men daftar untuk

perlindungan sementara dan bukan untuk mendapatkan visa permanent.

Pada bulan Februari tahun 2014 dimana kerusuhan di pulau Manus mulai memuncak

sebagaimana warga setempat memasuki fasilitas dan bentrok dengan para tahanan. Salah satu

pencari suaka tewas dan 70 orang terluka dalam bentrok dengan warga. Hal ini diakibatkan oleh

kebijakan Pemeritah Australia yang mengatakan pencari suaka tidak dapat bermukim di Australia

atau yang telah ditetapkan oleh kebijakan PM Gillard dan wakilnya Tonie Aboot. Peraturan itu

ditegaskan dan diterapkan sehingga tidak ada lagi korban yang tenggelam mengunakan perahu

sebagaimana dalam menempuh perjalan berbahaya ke negara Australia. Pada tahun 2014 hanya

ada satu kapal yang bisa mencapai Australia, sedangkan pada tahun 2013 sebanyak 401 pengungsi

mendarat dipantai Negara Indonesia dan Papua New Guinea. Sebagian besar pencari suaka berasal

Page 8: BAB V PEMBAHASAN 5.1. Kebijakan Pemerintah Australia ...€¦ · BAB V . PEMBAHASAN . 5.1. Kebijakan Pemerintah Australia terhadap Pencari suaka atau manusia perahu. Wawancara pertama

dari Afghanistan, Sri Lanka, Irak, dan Iran. Mereka bertolak dari pantai Indonesia menuju

Australia melalui Pulau Christmas.4

Penidaklanjutan dari PM Gillard dimana pada tahun 2012 hingga sekarang dimana tetap

melakukan penghengtian terhadap manusia perahu dimana hal ini dilakuakan sebagaimana untuk

memperkecil perdagang manusia yang terjadi diatas kapal. (Sidney, PM Gillard).Sehingga Hal ini

juga mendapat tanggapan yang keras dari organisasi non-goverment yakni dari Organisasi Amnesti

Internasional. Dimana Hak dari para pencari suaka di stak oleh PM Australia serta kematian 1

orang dan 70 orang luka-luka dipertanyakan keamanannya.

Dalam Konsep Keamanan Non-traditional menjelaskan bahwa keamanan tidak hanya

pada kekuatan bersenjata dan politik, tetapi lebih didominasi oleh faktor-faktor berupa populasi

penduduk, kejahatan transnasional, sumberdaya alam, bencana alam dan lain-lain. Existntial threat

(Ancaman yang akan selalu ada dan senantiasa mengancam kemanusian secara menyeluruh)

dimana mempengaruhi berapa faktor seperti Politik, Ekonomi, Sosial, Lingkungan, Diplomasi,

Militer, dan Informasi (Budi Winarno, 2014:10).5

Faktor yang mengancam keamanan negara Indonesia sendiri ialah populasi yang

bertambah melalui kedatangan manusia perahu yang tidak teratur yang dikembalikan tanpa ada

konfirmasi sebelumnya. Melihat dari Hasil proyeksi menunjukan bahwa jumlah penduduk

Indonesia selama dua puluh lima tahun mendatang terus meningkat yaitu dari 205,8 juta pada tahun

2000 menjadi 273,7 juta pada tahun 2025 nantinya. Walapun demikian, pertumbuhan rata-rata

pertahun penduduk Indonesia selama periode 2000 sampai 20005 menujukan kecenderungan terus

menurun. Dalam dekade 1990-2000, penduduk Indonesia bertambah dengan kecepatan 1,49% per

tahun, kemudian antara periode 2000 sampai 2005 dan 2020 dan 2025 turun menjadi 1,36% dan

0,98% per tahun. Turunya laju pertumbuhan ini ditentukan oleh turunnya tingkat kelahiran dan

kematian, namun penurunan karena kelahiran lebih cepat dari pada penurunan karena kematian.

Jumlah penduduk disetiap provinsi sangat beragam dan bertambah dengan lajuh

pertumbuhan yang sangat beragam pula. Perbandingan laju pertumbuhan periode 1990 sampai

2000 dimana laju pertumbuhan penduduk dibeberapa provinsi ada yang naik pesat dan ada pula

4 Diakses Melalui : http://www.bbc.com/indonesia/dunia/2015/01/150120_manus_australia_rusuh, pada tanggal 28/04/2018. 5 Ibid

Page 9: BAB V PEMBAHASAN 5.1. Kebijakan Pemerintah Australia ...€¦ · BAB V . PEMBAHASAN . 5.1. Kebijakan Pemerintah Australia terhadap Pencari suaka atau manusia perahu. Wawancara pertama

yang turun dengan tajam. Proyeksi penduduk bukan merupakan ramalan jumlah penduduk tetapi

suatu perhitungan ilmiah yang didasarkan pada asumsi dari komponen-komponen laju

pertumbuhan penduduk, kelahiran dan kematian dan perpindahan (migrasi).6

Berikut ancaman dari Konsep Keamanan Non-traditonal, pertama; pencari suaka

mempengaruhi politik dalam negara yaitu, Indonesia adalah negara transit, kedua, banyak merusak

lingkungan dengan merusak ekosistem dilaut yaitu; pecahnya kapal ditengah laut, serta orang

hilang yang berujung pada kematian. Ketiga, sosial, yakni seperti yang terjadi pada tahun 2018

dimana RUDENIM Kalderes di banjiri oleh para pencari suaka yang tidur disepanjang

trotoar7.Diplomasi, kebijakan pemerintah Indonesia seringkali diabaikan pemerintah Australia

dikarenakan negara Australia berargumen bahwa akan terancam terhadap masuknya teroris dan

lain-lain atau mendukung pertahanan aliansi dan mementingkan kedaulatan negara lain.

5.3. Wawancara Penulis dengan Mohamad Raziq pencari suaka dari Afganistan dalam

hal ingin meminta perlindungan oleh negara Penerima.

Wanwancara penulis dengan salah satu pencari suaka dan juga yang mengalami

pengembalian dari pemerintah Australi dan pernyataan sebagai berikut setelah melakukan tanya

jawab dengan penulis ; “Ia dari Afganistan mau mencari nagara yang aman, tetapi satu sampai

dua kali kapalnya pecah di tahun 2013. Selama 5 jam didalam laut mengunakan jaket atau rompi

air . Polisi Indonesia datang. 106 orang dibawa ke imigrasi malang, dari malang lari ke Jakarta,

di Jakarta selama kurang lebih 1 tahun 2 bulan setelah itu di bawa ke Pekan Baru Riau dan

kembali lagi ke Jakarta karena Keluarga saya datang dari Afganistan ke Indonesia.

“Negara Afganistan tidak aman, tujuan pencari suaka untuk mengamankan diri dari

Taliban”. waktu itu saya dirumah, dan saya dibawahi surat yang dikasih oleh taliban, dan

menanyakan saudaranya yang posisinya menjadi Rukun Warga (RW) di kompleks mereka, dan

kalau menjadi RW setempat berarti bekerja sama dengan polisi dalam hal untuk meberitahukan

informasi tentang keberadaan kelompok Taliban yang berada di negara Afganistan. Kelompok

6 Diakses Melalui : Proyeksi penduduk INDONESIA/ indonesia population projection 2000-2025. Badan perencanaan pembangunan nasional, badan statistik, United nations populations fund, jakarta 2005. Pada Tanggal 05/06/2018. 7 Diakses melalui: http://wartakota.tribunnews.com/2018/02/20/pengungsi-di-depan-rudenim-kalideres-punya-kartu-resmi-dari-unhcr, pada tanggal 11/07/2013.

Page 10: BAB V PEMBAHASAN 5.1. Kebijakan Pemerintah Australia ...€¦ · BAB V . PEMBAHASAN . 5.1. Kebijakan Pemerintah Australia terhadap Pencari suaka atau manusia perahu. Wawancara pertama

Taliban datang dan menyerahkan sebuah surat. Yang bertuliskan “kalau kaka kamu kerja sama ke

Warnemen dan polisi maka akan mati”. Prinsip kelompok taliban yakni tidak suka masyarakat

bekerja sama dengan polisi. Hukum kelompok Taliban beda dengan hukum Kewarnemen

(presiden PBB) , taliban kontrol area Negara Afganistan sebanyak 40% sisanya 60% oleh Presiden

Aisupu Keiten. Sodara muhamad Raziq bekerja sebagai pemberi informasi jika terjadi masalah

diatas. Taliban menulis kalau Muhamad Raziq dan saudaranya, kerjasama dengan polisi nanti

taliban langsung bunuh.

Saya pekerja di Toko, waktu itu jam 10 malam Taliban datang membawa surat dan kaka

saya dibawa pada waktu itu sampai 5 tahun hilang berjalan ini dan tidak tau tentang informasi

saudaranya, antara mati atau masih Hidup. Istri saya telefon, kamu jangan kembali pulang, kalau

kamu pulang nanti taliban bisa mensiasati kaka kamu untuk menanyakan dimana Mohamed Raziq.

Tidak pulang tapi berjalan langsung dari Toko, dari toko ke kota Kabul, dan diberikan Izin untuk

dibawa ke kota India. India,Malaysia, Kamboja, Thailand kembali lagi ke Malaysia.

Dari Malaysia lagi naik kapal, Bulan Mei, sudah register ke Jakarta, UNHCR beda dengan

UNICEF. Bulan Juni tanggal 18, saya register tapi saya tidak tau 1 bulan kantornya dimana.

Menuju ke Australia, kapalnya pecah nanti kembali lagi. Bawa ke jakarta sudah register lagi di

kantor. Dapat sertifikat dokumenter. 1 tahun 2 bulan di bogor, hidup sendiri,makan sendiri dan

kontrak rumah juga serba sendiri. Orang migran tidak boleh bekerja. Orang migran di Indonesia

itu cuman transit. Cari negara Aman, pindah negara, negara tidak aman, pindah ganti negara. 3

negara, 1.Afganistan 2,Indonesia, Negara ke tiga (Australia, New-Zeland, Amerika dan Kanada)

mau menerima Imigran.

Kembali ke Jakarta, duitnya habis tapi IOM dan UNHCR proses cas tapi IOM bisa dibantu

makan, ada dokter yang membantu jika sakit orangnya. Tapi semua orang bilang tahun 2013

Australia dan Indonesia ada masalah namun Australia tidak mau cepat terima orang, mungkin

masih lama di Indonesia sekitar 5 sampai 10 tahun.

UNHCR pekan baru, jika sampai 10 tahun IOM bisa kasi tempat tinggal, pakaian, Obat-

obat tapi sebagai imigran tidak bisa kerja. Tempat tinggal yang dikasi itu normal atau standar untuk

bisa ditempatin dan di kontrol.

Page 11: BAB V PEMBAHASAN 5.1. Kebijakan Pemerintah Australia ...€¦ · BAB V . PEMBAHASAN . 5.1. Kebijakan Pemerintah Australia terhadap Pencari suaka atau manusia perahu. Wawancara pertama

Tahun 2017 anak saya dibawa ke Indonesia, di Jakarta dengan masalah yang sama di

Rudenim IDC Kalderes. Kalau disana, saya datang untuk berjumpa dengan keluarga, tepatnya di

Bogor Cisarua selama 2 minggu disitu ada rumah sendiri di kontrak, nanti sudah 2 minggu masa

liburan kembali ke semarang, di semarang sudah 7 bulan. Refuge card atau seperti Kartu Tanda

Penduduk (KTP), Dikasi dari UNHCR dicetak di Indonesia.Tapi saya tidak tau depan minggu,

depan bulan atau depan hari saya tidak tau bisa negara dimana, tetapi UNHCR sama IOM bilang

sabar.

Tetapi sekarang anak saya masih sakit. Anak saya berusia 11 tahun perempuan sakit

jantung. Tapi prosesnya belum tau ini bisa dioperasi dulu dari Jakarta, rumah sakit spesialis

namanya penginapan harapan kita khusus jantung, dibilang nanti cepat dioperasi tapi sekarang

belum ada jawaban untuk dioperasi dan belum tau mau kemana. Tapi kalau tidak bisa nanti bisa

di kirim ke negara ketiga. Semua Sudah dibilang ke IOM dan UNHCR tapi belum ada kabar. Istri

saya juga sakit, ini sudah 2 bulan jatuh dikamar mandi, tapi bisa jalan, tidak bisa duduk, anaknya

ada 6, salah satunya yang sakit Jatung, sakit Jantung. Namanya Zahara Nazari. Bermain sampe

cape dan jatuh pingsan dan seluruh badan membiru. Dokter dari Rumah Sakit Harapan Kita bilang

bahwa kalau dari kecil tidak di operasi nanti saat dewasa lobang di jatung akan membesar dan

sampai hari ini belum ditolong.

Mohamad Raziq juga mengatakan bahwa Di Indonesia dengan keluarga hanya belajar

bahasa Indonesia saja tapi tidak bisa sekolah seperti anak-anak yang lain.8(Raziq, 2018-01-

02.).kartu statusnya sebagai imigran kerja ataupun di negara transit (Indonesia) tidak di

perbolehkan.

Hasil dari wawancara penulis dengan salah satu pencari suaka dari Afganistan yang mana

mencari negara aman supaya tidak dikejar oleh kelompok Taliban hingga kini. Mohamad Raziq

sudah 5 tahun di negara Indonesia setelah dibalikan kapalnya oleh PM Australi pada tahun 2013.

1 anaknya mengalami sakit jantung dan harus operasi namun hingga sekarang hanya menerima

janji dan belum mendapatkan penanganan langsung dari pihak UNHCR dan IOM sebagaimana

Organisasi yang turut membantu pemerintah dalam menjalankan penanganan pencari suaka.

8 Diakses melalui : Raziq,dikantor RUDENIM Semarang, Pada tanggal 26/01/2018.

Page 12: BAB V PEMBAHASAN 5.1. Kebijakan Pemerintah Australia ...€¦ · BAB V . PEMBAHASAN . 5.1. Kebijakan Pemerintah Australia terhadap Pencari suaka atau manusia perahu. Wawancara pertama

Lambatnya penanganan akan berdampak buruk terhadap keamanan maupun pertahanan

negara sehingga harus adanya penanganan yang baik dan cepat sesuai prosedur didalam instansi

pemerintah maupun non-pemerintah dengan begitu Indonesia dalam menegdepankan keamanan

diluar Yuridiksi maupun didalam Yuridiksi tetap aman sesuai kebijakan Presiden Republik

Indonesia yakni untuk menguatkan visi nawacita ke tiga (3) Jokowi dalam membangun Indonesia

dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desah dalam rangka negara kesatuan.9

5.4. Kinerja United Nations High Commissioner for Refugees dan Internasional

Organization for Migrations

United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR)

Pada Juni 1979, UNHCR mendirikan kantor di Jakarta dan mendatangkan sebuah

perjanjian dengan kementrian luar negeri untuk meresmikan hubungan antara Indonesia mengenai

tanggung jawab yang mencakup pemeriksaan indentitas pengungsi dan pencari suaka untuk tujuan

pendaftaran dan penerbitan dokumentasi individu, pendaftaran klaim perlindungan internaisional,

penentuan satatus pengungsi dan pencarian hasil jangka panjang.(MISSBACH, n.d.) Meskipun

Indonesia belum meratifikasi Konvensi 1951 mengenai Pengungsi, Indonesia telah lama memiliki

tradisi untuk menerima pengungsi dan orang – orang yang membutuhkan perlindungan

internasional.Pada awal berdirinya, aktivitas UNHCR berfokus pada penanganan kedatangan

kapal pengungsi Vietnam dalam jumlah besar, seperti yang termaksud dalam Comprehensive Plan

of Action (CPA), sebuah rencana aksi yang dicetuskan pada 14 Juni 1989 oleh negara-negara

anggota yang mengikuti konferensi internasional tentang pengungsi Indo-Cina.

Salah satu tugas UNHCR di Indonesia adalah mendorong pencapaian Indonesia untuk

konvensi pengungsi 1951 dan protokol 1967. Pada tahun 2009, Indonesia muncul sebagai anggota

dewan Hak Asasi kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Indonesia berjanji telah dalam

meratifikasi Kovensi tahun 1951 dan protokol tahun 1967. Keputusan Presiden 23/2011, dimana

secara jelas menyebutkan Konvensi pengungsi dan perlunya meratifikasi konvensi tersebut.

Namun presiden Jokowi Widodo yang telah terpilih mulai tahun 2014. Melihat bahwa tingginya

biaya yang diprediksi untuk memberlakukan mekanisme pemrosesan pengungsi dalam negeri

9 Ibid

Page 13: BAB V PEMBAHASAN 5.1. Kebijakan Pemerintah Australia ...€¦ · BAB V . PEMBAHASAN . 5.1. Kebijakan Pemerintah Australia terhadap Pencari suaka atau manusia perahu. Wawancara pertama

merupakan penghambat utama.Diluar dari Konvensi 1967, UNHCR sejak tahun 2001 adalah

pemain kunci dalam pembahasan migrasi tidak teratur di Asia Tenggara. Sebagaimana UNHCR

telah berpartisipasi sebagai pengamat dalam kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan Bali

proses. Dan pada tahun 2007, UNHCR telah menjadi anggota penuh yakni dalam kelompok

Pengarah Proses Bali (Bali Process Steering Group). Bersama-sama dengan Indonesia, Australia,

Selandia Baru, Thailand dan IOM.

Sumber : http://www.unhcr.org/id/unhcr-di-indonesia, Diolah

UNHCR menjalankan prosedur penentuan status pengungsi yang dimulai dengan registrasi

atau pendaftaran terhadap para pencari suaka. Setelah registrasi, UNHCR akan melakukan

wawancara individual dengan masing-masing pencari suaka, dengan didampingi seorang

Page 14: BAB V PEMBAHASAN 5.1. Kebijakan Pemerintah Australia ...€¦ · BAB V . PEMBAHASAN . 5.1. Kebijakan Pemerintah Australia terhadap Pencari suaka atau manusia perahu. Wawancara pertama

penerjemah yang kompeten. Proses ini melahirkan keputusan yang beralasan yang menentukan

apakah permintaan status pengungi seseorang diterima atau ditolak dan memberikan masing-

masing individu sebuah kesempatan (satu kali) untuk meminta banding apabila permohonannya

ditolak. Mereka yang teridentifikasi sebagai pengungsi akan menerima perlindungan selama

UNHCR mencarikan solusi jangka panjang, yang biasanya berupa penempatan di negara lain.

Untuk tujuan ini, UNHCR berhubungan erat dengan negara-negara yang memiliki potensi untuk

menerima pengungsi. Sampai dengan akhir Maret 2017, sebanyak 6,191 pencari suaka dan 8,279

pengungsi terdaftar di UNHCR Jakarta secara kumulatif.

Saat ini, terdapat sekitar 13,800 pengungsi terdaftar di kantor UNHCR di Indonesia. 25%

dari jumlah total orang yang terdaftar di UNHCR Indonesia adalah anak – anak. 404 anak – anak

datang sendiri atau terpisah dari keluarga mereka, hingga akhir December 2017, kebanyakan

pengungsi di Indonesia datang dari Afghanistan (55%), Somalia (11%) dan Irak (6%). Adapun

tanggung jawab khusus UNHCR dalam menangani pengungsi Indo-Cina dirumuskan dalam CPA

tersebut. Pada tahun 1979, pemerintah Indonesia memberikan otorisasi untuk pendirian kamp

pengungsian di Pulau Galang, yang mengakomodir lebih dari 170,000 pengungsi hingga pada saat

kamp tersebut ditutup pada tahun 1996.

Berada diantara negara – negara penerima pencari suaka dan pengungsi dalam jumlah besar

seperti Malaysia, Thailand dan Australia, secara berkelanjutan Indonesia terkena dampak dari

pergerakan populasi tercampur (mixed population movements). Setelah penurunan jumlah di akhir

tahun 1990-an, jumlah kedatangan pencari suaka ke Indonesia kembali meningkat di tahun 2000,

2001 dan 2002. Meskipun jumlah kedatangan kemudian menurun lagi pada tahun 2003-2008, tren

kedatangan kembali meningkat di tahun 2009 dengan jumlah 3,230 orang meminta perlindungan

melalui UNHCR. Saat ini mayoritas pencari suaka tersebut datang dari Afghanistan dan Somalia.

(Data kedatangan pencari suaka yang mendaftarkan diri di UNHCR dari tahun ke tahun: 385 di

tahun 2008; 3,230 pada tahun 2009; 3,905 pada tahun 2010; 4,052 di tahun 2011, 7,223 di tahun

2012; 8,332 di tahun 2013;5,659 di tahun 2014; 4,426 di tahun 2015; 3,112 di tahun 2016).

Perlindungan yang diberikan UNHCR, dimulai dengan memastikan bahwa pengungsi dan

pencari suaka terlindung dari “refoulement” (yakni perlindungan dari pemulangan kembali secara

paksa ke tempat asal mereka di mana hidup atau kebebasan mereka terancam bahaya atau

Page 15: BAB V PEMBAHASAN 5.1. Kebijakan Pemerintah Australia ...€¦ · BAB V . PEMBAHASAN . 5.1. Kebijakan Pemerintah Australia terhadap Pencari suaka atau manusia perahu. Wawancara pertama

penganiayaan). Perlindungan pengungsi lebih jauh mencakup proses verifikasi identitas pencari

suaka dan pengungsi agar mereka dapat terdaftar dan dokumentasi individual dapat dikeluarkan.

Pencari suaka yang telah terdaftar kemudian dapat mengajukan permohonan status pengungsi

melalui prosedur penilaian yang mendalam oleh UNHCR, yang disebut sebagai Penentuan Status

Pengungsi atau Refugee Status Determination (RSD).

Prosedur ini memberikan kesempatan kepada para pencari suaka secara individual untuk

di interview dalam bahasa ibu mereka oleh seorang staf RSD dan dibantu oleh seorang penerjemah

ahli yang akan menilai keabsahan permintaan perlindungan yang diajukan. Selanjutnya pencari

suaka akan diberikan keputusan, apakah status pengungsi diberikan atau tidak kepadanya, beserta

dengan alasannya. Apabila permintaan untuk perlindungan ditolak, prosedur dalam RSD

memberlakukan satu kesempatan untuk pengajuan ulang (banding).

Bagi mereka yang mendapatkan status pengungsi, UNHCR akan mencarikan satu dari tiga

solusi jangka panjang yang memungkinkan: penempatan di negara ketiga, pemulangan sukarela

(apabila konflik di daerah asal sudah berakhir) atau integrasi lokal. Pencarian sebuah solusi jangka

panjang yang layak bagi setiap pengungsi merupakan sebuah proses yang melibatkan berbagai

pertimbangan mengenai situasi dan kondisi individu serta keluarga. Solusi yang dicari adalah

solusi yang sesuai dengan kebutuhan dari masing-masing pengungsi.10

Internasional Organization for Migrations (IOM )

Wawancara Peneliti dengan staf dari RUDENIM Semarang sebagaimana mengutarakan

pernyataanya melalui tanya jawab dengan peneliti, adapun pernyataanya sebagai berikut :

“Pemerintah Australia sebagai negara migran dan letak posisi Negara Indonesia di bawah

Australia. Pemerintah Australia meminta bantuan Indonesia supaya menjadi halaman,bemper

(penyangga Australia). Supaya Indonesia jangan langsung membiarkan pengungsi langsung ke

Australia. Indonesia dibantu dengan dana oleh IOM. Supaya menangani pengungsi atau pencari

suaka.

Kemudian staf dari RUDENIM Semarang juga memberikan informasi bahwa tranding

sekarang yang terjadi adalah Australia mau menghentikan bantuan kepada pemerintah Indonesia.

10 Diakses Melalui : http://www.unhcr.org/id/unhcr-di-indonesia, pada tanggal 05/06/2018.

Page 16: BAB V PEMBAHASAN 5.1. Kebijakan Pemerintah Australia ...€¦ · BAB V . PEMBAHASAN . 5.1. Kebijakan Pemerintah Australia terhadap Pencari suaka atau manusia perahu. Wawancara pertama

“Pada awalnya kita mau bantu asal Indonesia jangan meneruskan mereka. “stop di Indonesia

dulu termasuk malaysia, Indonesia menanyakan kami ngga punya dana. APBN kami sedikit,

Infrastruk lagi dibuat oleh Pak Jokowi”.(Petugas, 2018).

IOM atau Organization Internasional For Migration

didirikan pada tahun 1951, IOM adalah organisasi

antar-pemerintah terkemuka di bidang migrasi dan

bekerja erat dengan mitra pemerintah dan non-

pemerintah. IOM sendiri sudah memiliki 169 negara

yang telah tergabung dalam 8 negara anggota terpilih

sebagai pengamat serta kurang lebih telah memiliki

kantor di 100 negara.

Gambar.3. Organisasi Internasional For Migrasi

Sumber : https://www.iom.int/about-iom. diolah

Kinerja IOM dimana mempromosikan kerja sama internasional tentang masalah imigrasi,

untuk mencari solusi praktis bagi yang bermasalah dalam migrasi dan juga memberikan bantuan

kemanusiaan kepada migran yang membutuhkan termasuk pengungsi dan orang-orang yang

terlantar. jadi IOM sudah mengkonstitusikan agar diakui dalam hal mempererat hubungan antara

imigrasi, pembangunan ekonomi, sosial budaya dan hak kebebasan bergerak. IOM bekerja di

empat area luas manajemen migrasi: Migrasi dan pengembangan, Memfasilitasi migrasi, Mengatur

migrasi dan Migrasi paksa. Kegiatan-kegiatan IOM yang melintasi bidang-bidang ini termasuk

promosi hukum migrasi internasional, debat kebijakan dan panduan, perlindungan hak-hak

migran, kesehatan migrasi dan dimensi gender migrasi.11

IOM Indonesia saat ini merupakan salah satu dari misi terbesar IOM didunia, dengan 14

sub kantornya dari bagian ujung timur hingga bagian barat kepulauan Indonesia. Meskipun

Indonesia bukan negara anggota resmi IOM, namun Indonesia memiliki satus sebagai pengamat

resmi di dewan IOM sejak 1991. IOM hanya dapat bertindak untuk pemerintahan pusat yang

merupakan anggotanya, namun IOM semakin proaktif pada tahun-tahun belakangan ini dalam

11 Diakses Melaui : https://www.iom.int/about-iom, Pada tanggal 1/06/2018.

Page 17: BAB V PEMBAHASAN 5.1. Kebijakan Pemerintah Australia ...€¦ · BAB V . PEMBAHASAN . 5.1. Kebijakan Pemerintah Australia terhadap Pencari suaka atau manusia perahu. Wawancara pertama

membantu negara-negara yang bukan anggotanya dan negara-negara kandidat anggota untuk

mempersiapkan program dalam memerangi migrasi tidak teratur, terutama bertujuan untuk

mencegah keberangkatan migran tidak teratur dari negara-negara transit.

Sejak Oktober 2001, IOM telah mendatangani perjanjian kerjasama regional (RCA) tripatit

dengan pemerintahan Australia. Menurut Human Rigth Watch biaya pendanaan operasional IOM

di Indonesia seluruhnya ditanggung oleh Pemerintah Australia. Kria-kira setiap satu bulan IOM

menerima US$250.000, 80% digunakan untuk bantuan langsung, termasuk akomodasi bagi

pencari suaka atau untuk orang-orang yang nampaknya tidak membutuhkan perlindungan

internasional namun tidak dapat direpatriasi.

Dengan begitu data yang didapati oleh peneliti dari Instansi pemerintah yakni kantor

RUDENIM Semarang mengenai pendanaan dari IOM itu tidak megehentikan dananya namun

hanya memberekian tetapi dengan batasan yang diperkirakan oleh Organisasi Internasional

Migrasi sendiri. Berikut,“Ujar Communication Project Manager IOM Mission in Indonesia, Paul

Dillon.dimana Ia mengatakan bahwa IOM menekankan organisasinya akan tetap memberikan

bantuan bagi pengungsi namun terbatas hanya bagi sekitar 9.000 pengungsi yang sudah terdaftar

sebelum 15 Maret 2018. Jadi per 15 Maret itu IOM sudah tidak akan memberi bantuan bagi

pengungsi baru. Konsekuensinya, saat ini kami hanya memberi bantuan 9.000 orang yang masuk

dalam kasus kami.(Suastha, 2018.)12

Jadi kemungkinan besar Organisasi Internasional for Migrasi dapat membawa ancaman

bagi negara Indonesia karena penanganan serta dana yang kurang membuat IOM me ngambil

keputusan yang kurang mendukung pertahanan dan keamanan NKRI. Pada bulan Mei 2018 IOM

sudah tidak mengurus kasus-kasus berikutnya. Pendanaan dari negara Indonesia pun juga terus

diberikan namun tidak sebanding dengan negara penerima yang memberikan lebih besar.

Secara Konsep Geopolitik menganggap bahwa topografi, demografi, kandungan sumber

daya dan lokasi menentukan karakter politik negara. Robert L.Rothstein mengatakan bahwa yang

ikut dalam gerakan non-blok umumnya adalah pihak yang lemah dalam sistem politik yang

didominasi oleh persaingan bipolar. Indonesia ialah negara yang diapit oleh dua samudra yaitu;

samudra India dan Pasifik serta dua benua yaitu; benua Asia dan Benua Australia.

12 Diakses Melalui : https://www.cnnindonesia.com/internasional/20180506092728-106-296043/iom-setop-dana-bantuan-bagi-pengungsi-baru-di-indonesia, Pada tanggal 01/05/2018.

Page 18: BAB V PEMBAHASAN 5.1. Kebijakan Pemerintah Australia ...€¦ · BAB V . PEMBAHASAN . 5.1. Kebijakan Pemerintah Australia terhadap Pencari suaka atau manusia perahu. Wawancara pertama

Konsep Geostrategi dimana melihat kebijakan aktor negara dalam mendukung Konsep

Geopolitik, dengan begitu yang mau dituliskan disini ialah kebijakan luar negeri era Susilo

Bambang Yudiyono dan selajutnya di era Joko widodo mengenai penanganan pencari suaka

diwilayah Pasifik mengenai kasus pasca tahun 2013 pemerintah Australia menutup pintu masuk

bagi pencari suaka. Namun peneliti lebih melihat pada kebijakan di era Joko Widodo.

Pada masa kepemimpinan Susilo Bambang Yudiyono dimana banyak meninggalkan kasus

yang terjadi diperairan Pasifik sehingga melalui data dari UNHCR terdapat hingga 25.000

penumpang yang terhitung tahun 2013 itu bertolak ke negara penerima namun harus dipulangkan

kembali ke kamp-kamp penampungan maupun ditolak oleh negara penerima karena faktor internal

serta eksternal negara Australi.

Pada Era Joko Widodo dimana menetapkan peraturan bagi pencari suaka yaitu; peraturan

no 125 tahun 2016. Sebagai hubungan luar negeri dalam hal mendukung Geopolitik Indonesia

sebagai negara non-blok. Kebijakan luar Negeri Indonesia dalam hal hubungan luar negeri dimana

mendukung kebijakan Joko Widodo mengenai Nawacita poin ke 3 yang membangun Indonesia

dari pinggiran sebagai kebijakan pertahanan NKRI. Dan memajukan kemaritiman Indonesia

sebagai negara yang tetap berhubungan baik dengan negara-negara dibagian Pasifik maupun Asia.

Salah satu korban pengembalian kapal oleh Pemerintah Australia pasca kasus tahun 2013

yaitu; Mohamed Raziq, yang mana dipulangkan kembali setelah melakukan perjalan langsung dari

Afganistan-Malaysia, Malaysia-Australia, Australia-Indonesia. Mohamed baru tiba di Indonesia

ketika mengalami bencana yang terjadi ditengah laut Pasifik. Sehingga diangkut ulang dan

diserahkan pada pemerintah Indonesia untuk diproses kelengkapan suratnya. Mohamed Raziq

dibantu UNHCR dalam hal pembuatan kartu tanda pengenal Refugee, mendapat makan, pakaian,

obat-obatan dan tempat penampungan. Intansi non-pemerintah lainya seperti IOM. Dan untuk

penampungan pemerintah sendiri dimana diserahkan ke Instansi Rumah Detensi Imigrasi. Namun

hingga kini Mohamed Raziq belum mendapat jawaban tentang negara yang mau menerimanya.

Muhamad Raziq sekarang berada didalam penampungan yang ditanguug oleh pemerintah

Indonesia dalam hal menunggu konfirmasi dari Internasional Organization for Migration ataupun

UNHCR.

Hubungan luar negeri yang baik terus berjalan, namun dalam hal penanganan pencari suaka

di Pasifik dimana masih belum terselesaikan dengan baik sehingga para pencari suaka yang berada

Page 19: BAB V PEMBAHASAN 5.1. Kebijakan Pemerintah Australia ...€¦ · BAB V . PEMBAHASAN . 5.1. Kebijakan Pemerintah Australia terhadap Pencari suaka atau manusia perahu. Wawancara pertama

dalam Intansi Pemerintah. Proses yang lama akan menambah jumlah populasi yang terus

berdatangan karena ditolak oleh pemeritah Australi. Kekurang dari pihak non-pemerintah juga

menjadi penghalang besar bagi keutuhan negara Republik Indonesia. sehingga dengan begitu hal

ini mengancam ketahanan dan pertahanan negara Indonesia dan jauh dari progres nawacita ke 3

yang telah divisikan oleh Presiden RI ke 7, Joko Widodo. yang membangun dari ujung pulau dalam

menekankan kesatuan Republik Indoensia.

5.5. Refleksi Hasil Penelitian

Penelitian mengenai kebijakan politik luar negeri di era Joko Widodo dalam menangani

pencari suaka di wilayah pasifik. Kasus; pasca tahun 2013 pemeritah Australia menutup pintu

masuk bagi pencari suaka atau manusia perahu. Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis

dimana undang-undang negara Republik Indonesia sangat jelas bahwa ingin membantu pencari

suaka tetapi dengan prosedur yang sudah disepkati dalam aturan presiden. Aturan-aturan presiden

berubah-ubah mengikuti kepemimpinan namun tetap mewakili kebijakan luar negeri “Bebas dan

Aktif”.

Pada masa sebelum Joko Widodo menjadi presiden RI yang ketujuh dimana terjadi banyak

pelangaran dilaut khususnya mengenenai pengembalian para pencari suaka yang sebenarnya

bukan lagi tanggung jawab dari pemerintah Indonesia. Pemerintah Indonesia menerima kembali

para pencari suaka yang memakai perahu “Boat People”, Dikarenakan adanya kebijakan dari

pemerintah Australia sehingga “Boat People” yang mau datang ke negara penerima harus

dikembalikan. Kasus yang paling banyak memulangkan pencari suaka atau “Boat People” ada

pada tahun 2013 dimana menurut data yang sudah disebutkan di bab empat itu mencapai 25.000

jiwa ditambahi dengan hilangnya orang-orang ataupun meninggal ditengah laut.

Data wawancara peneliti di tempat Rumah Detensi Imigrasi Semarang dimana membantu

penulis dalam hal melihat kebijakan luar negeri Indonesia di era Joko Widodo dalam menangani

pencari suaka di wilyah pasifik. Dalam kebijakan poltik luar negeri Joko Widodo dimana membuat

peraturan 125/16 sebagai hubungan luar negeri dalam mengurus kedatangan pengungsi dari luar

serta terus mengedepankan keamanan untuk mempertahankan kesatuan NKRI, hal itu ditekankan

lewat Nawacita ke 3 dari 9 poin yang ada yang sebagaimana Indonesia sebagai negara Maritim.

Permasalahan yang terjadi didalam pemerintahan Australia adalah bagaimana mereka

melihat kedaan pada negara mereka sendiri sehingga mengenai persoalan tengtang pencari suaka

Page 20: BAB V PEMBAHASAN 5.1. Kebijakan Pemerintah Australia ...€¦ · BAB V . PEMBAHASAN . 5.1. Kebijakan Pemerintah Australia terhadap Pencari suaka atau manusia perahu. Wawancara pertama

yang datang menggunakan perahu atau “Boat People”. Pemilihan partai juga menjadi tonggak

ukuran didalam negara Kangguru dimana mereka memainkan kebijakan seturut suara masyarakyat

yang pro terhadap penolakan Asylum Seeker yang mau menuju negeri kangguru.

Penolakan yang terjadi membawa dampak terhadap kepada negara Indonesia sebagaimana

dalam rangka, negara kesatuan, Penolakan yang terjadi menjadi beberapa alasan; 1). Faktor

peristiwa 911, atau kasus tahun 2001 di USA yang di serang teroris hingga meruntuhkan gedung

kembar, sehingga dengan begitu Australia menetapkan pengembalian “Boat People” ke negara-

negara seberang serta penetapan kebijakan Pasifik Solution sebagai pengamanan bagi negara

Australia. 2). Faktor Masyarakat Australia yang kontra dengan kedatangan Asylum Seeker, seperti

sudah disebutkan pada bab lima dimana, Masyarakat Australia terganggu dengan adanya

perbedaan antara budaya didalam dengan budaya dari luar, perbedaan agama, perbadaan bahasa

Ibu serta keahlian dalam bekerja. Kebijakan yang dilontarkan oleh PM Australia dimana sangat

banyak memakan korban dan membawa dampak pada konflik yang terjadi di Pulau Manus (PNG),

yakni penyerangan yang terjadi antara pencari suaka dengan warga serta petugas keamanan

didalam tempat penampungan tersebut.

Penanganan yang kurang juga datang dari pengurus instansi non-pemerintah yang dimana

UNHCR sendiri yang kinerjanya dalam membantu Refugge dan Asylum Seekers, namun tidak

melaksanan dengan kewajiban yang ada, Muhamad Raziq adalah salah satu pencari suaka atau

“Boat People” yang mengalami pemulangan pada tahun 2013 karena kapalnya bocor sehingga di

kembalikan, hanya janji yang diberikan oleh pihak UNHCR dan IOM yang mana sebagai

penangung jawab. Namun hingga sekarang Muhamad Raziq masih berada didalam Rumah Detensi

Imigras Semarang. Terhintung dari tahun 2013 sampai sekarang dimana sudah mencapai 5 tahun

lebih ia harus mengurus setiap administrasi untuk bisa pergi ke negara yang aman dari kejaran

kelompok Taliban serta harus cepat mendapat pekerjaan dikarenakan keluarga,istri dan ke enam

anaknya juga berada di Indonesia dan juga mengalami kasus yang sama, dan salah satu anaknya

mengalami sakit jantung yang saharusnya segera ditangani.

Keadaan Internasional Organisasi for Migrasi (IOM), sekarang mengancam keamanan

negara repubik Indonesia. Keamanan dan pertahanan negara Indonesia terancam oleh kurangnya

dana yang akan masuk menangani pencari suaka terhitung bulan Mei/2018. Kekurangan

Page 21: BAB V PEMBAHASAN 5.1. Kebijakan Pemerintah Australia ...€¦ · BAB V . PEMBAHASAN . 5.1. Kebijakan Pemerintah Australia terhadap Pencari suaka atau manusia perahu. Wawancara pertama

pendanaan bukan berarti IOM sudah kehabisan dana namun dana yang didapati dari negara

penerima (Austrlia) tidak lagi masuk karena kesepakatan Asutralia dengan negara-negara disekitar

semakin lama semakin tidak begitu baik akibat kebijakan penghapusan mansuia perahu untuk

masuk ke negara Kangguru ini. dengan begitu Australia memberlakukan strategi yang dimana

mendukung segala bentuk kemauan dari masyrakat pribumi maupun lewat Perdana Menteri

Australia.

Dengan demikian dari hasil refleksi penelitian ini dimana negara Indonesia, akan terus

terancam dengan masalah pencari suaka, ancaman pertama yakni, Austraslia terus menerapkan

kebijakan penutupan terhadap manusia perahu. Kedua, pengurusan dari UNHCR dan IOM yang

tidak semaksimal ketika mereka hadir di Indonesia sebagaimana membantu dalam penanganan

Imgrasi transit, refugee, Asylum seeker. Dll. Ancaman ketiga, datang dari Militer Austrlia atau

keamanan lautnya yang tegas dalam melakukan tugas dengan cara sampai pengembalian harus

terus berlangsung tanpa ada “Boat People” lolos ke negara penerima. Dengan begini bahwa TNI

AL negara Republik Indonesia masih rentan terhadap ketegasan dilaut dalam menyelesaikan

penanganan yang harusnya mengikuti kebijakan dari aktor negara (kebijakan Presiden Republik

Indonesia, Joko Widodo. Yang mana sudah didukung mengenai Nawacita ke 3 dalam hal

membangun dari pingiran untuk memperkokoh kesatuan RI dalam wawasan Indonesia sebagai

negara Maritim.