bab v hasil penelitian dan pembahasan 5.1. representesi ...€¦ · 1 bab v hasil penelitian dan...

38
1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Representesi Tindakan Penerimaan Dan Penolakan Terhadap Penyandang Stutter Sebagai Pasangan Hidup Dalam Film Thapki. Fiske (dalam Eriyanto 2001 : 114), mengungkapkan bahwa persoalan utama dalam representasi adalah bagaimana suatu realitas ditampilkan. Dalam menampilkan suatu peristiwa, objek , gagasan, seseorang ataupun kelompok, ada beberapa proses yang dihadapi. Level pertama yakni peristiwa yang ditandakan (encode) sebagai realitas. Hal ini menunjukkan bahwa bagaimana sebuah peristiwa dikonstruksi sebagai realitas oleh media. Dalam bahasa gambar (terutama televisi) hal ini pada umumnya dapat berupa pakaian, lingkungan, tindakan atau tingkah laku serta ekspresi. Level kedua yakni bagaimana realitas itu digambarkan. Dalam media (terutama televisi) hal ini digambarkan melalui teknik pengambilan gambar, pemakaian kata, kalimat atau proposisi tertentu yang membawa makna tertentu ketika diterima oleh khalayak. Pada level ketiga yakni bagaimana sebuah peristiwa atau realitas dikonvesi ke dalam kode- kode yang dapat diterima secara logis, bagaimana kode kode representasi dihubungkan dan diorganisasikan kedalam koherensi sosial seperti kelas sosial atau kepercayaan yang dominan ada dalam masyarakat. Agar lebih jelas melihat representasi tindakan penerimaan dan penolakan terhadap penyandang stutter sebagai pasangan hidup dalam Film Thapki, berikut ini akan dipaparkan beberapa potongan film yang peneliti ambil.

Upload: others

Post on 25-Oct-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Representesi ...€¦ · 1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1. Representesi Tindakan Penerimaan Dan Penolakan Terhadap Penyandang

1

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Representesi Tindakan Penerimaan Dan Penolakan Terhadap

Penyandang Stutter Sebagai Pasangan Hidup Dalam Film Thapki.

Fiske (dalam Eriyanto 2001 : 114), mengungkapkan bahwa persoalan

utama dalam representasi adalah bagaimana suatu realitas ditampilkan. Dalam

menampilkan suatu peristiwa, objek , gagasan, seseorang ataupun kelompok, ada

beberapa proses yang dihadapi.

Level pertama yakni peristiwa yang ditandakan (encode) sebagai realitas.

Hal ini menunjukkan bahwa bagaimana sebuah peristiwa dikonstruksi sebagai

realitas oleh media. Dalam bahasa gambar (terutama televisi) hal ini pada

umumnya dapat berupa pakaian, lingkungan, tindakan atau tingkah laku serta

ekspresi.

Level kedua yakni bagaimana realitas itu digambarkan. Dalam media

(terutama televisi) hal ini digambarkan melalui teknik pengambilan gambar,

pemakaian kata, kalimat atau proposisi tertentu yang membawa makna tertentu

ketika diterima oleh khalayak.

Pada level ketiga yakni bagaimana sebuah peristiwa atau realitas

dikonvesi ke dalam kode- kode yang dapat diterima secara logis, bagaimana

kode – kode representasi dihubungkan dan diorganisasikan kedalam koherensi

sosial seperti kelas sosial atau kepercayaan yang dominan ada dalam

masyarakat.

Agar lebih jelas melihat representasi tindakan penerimaan dan penolakan

terhadap penyandang stutter sebagai pasangan hidup dalam Film Thapki, berikut

ini akan dipaparkan beberapa potongan film yang peneliti ambil.

Page 2: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Representesi ...€¦ · 1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1. Representesi Tindakan Penerimaan Dan Penolakan Terhadap Penyandang

5.2. Representesi Tindakan Penerimaan Dan Penolakan Terhadap Penyandang Stutter Sebagai Pasangan Hidup

Dalam Film Thapki.

Gambar 5.2.1.

Representesi Tindakan Penerimaan Dan Penolakan Terhadap Penyandang Stutter Sebagai Pasangan Hidup Dalam

Film Thapki pada Screen Shoot 1.

Deskripsi Gambar.

Garis besar keseluruhan gambar dibawah menceritakan sebuah acara, yang dalam kebudayaan India disebut dengan

“Sayembar” yang diambil dari bahasa sansekerta “Swayamvara” yang memiliki arti “Memilih Sendiri”. Dalam kebudayaan

India, sayembar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat, dimana dalam kegiatan ini para orang tua dari gadis-

gadis dewasa di India melakukan semacam sayombara dengan mengundang para orang tua dari kaum pria untuk

memperkenalkan anak gadis mereka, dengan harapan bahwa ada salah satu dari sekian banyak pria beserta orang tuanya mau

menerima anak gadis yang diperkenalkan dalam acara ini untuk menjadi pasangan hidup. Demikian pula rangkaian gambar

dibawah.

SCENE DESKRIPSI

Thapki dan ayahnya diperkenankan oleh pembawa acara untuk

memperkenalkan diri dan menceritakan secara singkat latar

belakang keluarga mereka.

Page 3: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Representesi ...€¦ · 1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1. Representesi Tindakan Penerimaan Dan Penolakan Terhadap Penyandang

Ekspresi Thapki saat memperkenalkan dirinya, namun ekspresi

tersebut adalah ekspresi dimana Thapki memperkenalkan diri

namun dengan keadaan yang terbata-bata dalam berucap.

Beberapa orang tua beserta anak laki-lakinya yang secara

langsung meninggalkan tempat acara setelah mengetahui

kondisi Thapki, meskipun acara belum selesai.

Ekspresi kekecewaan dari para laki-laki dan beberapa orang

tua saat mengetahui bahwa Thapki adalah seorang gadis

gagap, sekalipun memiliki wajah yang cantik.

Page 4: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Representesi ...€¦ · 1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1. Representesi Tindakan Penerimaan Dan Penolakan Terhadap Penyandang

Tabel 5.2.1.

Representesi Tindakan Penerimaan Dan Penolakan Terhadap Penyandang Stutter Sebagai Pasangan Hidup

Dalam Film Thapki Pada Screen Shoot 1.

LEVEL REALITAS LEVEL REPRESENTASI LEVEL IDEOLOGI

Tindakan / Tingkah Laku :

Tingkah laku yang tampak dari rangkaian

gambar diatas yaitu beberapa orang tua

beserta anaknya meninggalkan diadakannya

“sayembar” setelah mengetahui dan melihat

secara langsung keadaan Thapki yang

sesungguhnya.

Ekspresi :

Beberapa kelompok laki-laki dan beberapa

orang tua menunjukan ekspresi heran, tidak

dapat menerima, serta kecewa setelah

mengetahui bahwa Thapki adalah seorang

gadis yang cantik namun gagap.

Editing:

Editing yang digunakan yang dalam scene

diatas yaitu teknikLong shots,Medium

shots dan teknik Close-up.Dalam gambar

(a) dan (c) digunakan teknik long shots

untuk menunjukan seluruh objek dan

background yang ada, kemudian pada

gambar (d), (e) dan (f) digunakan teknik

Medium shot, untuk menunjukkan lebih

dekat mengenaiaktifitas atau kegiatan yang

dilakukan oleh objek – objek yang ada,

serta menunjukan gerak – gerik maupun

ekspresi dari para objek. Pada gambar (b)

menggunakan teknik pengambilan gambar

Close-up, yang secara mendetail

menunjukan ekspresi serta memperlihatkan

Etnosentrisme

Serangkaian gambar diatas

menunjukan adanya sikap

merendahkan serta mengganggap

Thapki sebagai orang yang memiliki

kekurangan sehingga Thapki dianggap

tidak dan cocok bagi mereka yang

memiliki kondisi fisik normal.

Sombong / Takabur.

Rangkaian gambar diatas juga

menjelaskan adanya sikap yang sulit

menerima kekurangan yang dimiliki

orang lain, sehingga mengasingkan

orang yang memiliki kekurangan,

terutama kekurangan secara fisik

sebagaimana Thapki.

Page 5: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Representesi ...€¦ · 1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1. Representesi Tindakan Penerimaan Dan Penolakan Terhadap Penyandang

aktifitas atau kegiatan dari suatu objek

yang lebih dalam atau detail.

Kalimat Yang Diucapkan :

Pada gambar (d) terlihat pembawa acara

mencoba mengendalikan situasi serta

meyakinkan para laki-laki beserta orang

tua yang meninggalkan tempat acara agar

tidak hanya melihat kekurangan seorang

Thapki saja tapi bisa menilai sisi lain yang

di miliki oleh Thapki. Pembawa acara

menggunakan kata “Kekurangan” untuk

menunjukan kondisi Thapki yang gagap

dalam berbicara.

Page 6: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Representesi ...€¦ · 1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1. Representesi Tindakan Penerimaan Dan Penolakan Terhadap Penyandang

Gambar 5.2.2

Representesi Tindakan Penerimaan Dan Penolakan Terhadap Penyandang Stutter Sebagai Pasangan Hidup

Dalam Film Thapki Pada Screen Shoot 2.

Deskripsi Gambar.

Tempat serta situasi pada rangkaian gambar dibawah ini masih sama dengan rangkaian gambar pada screen

shoot 1 pada halaman sebelumnya. Rangkaian gambar ini lebih menampilkan bagaimana para orang tua dari pihak laki-laki

menyampaikan rasa penolakan secara langsung pada pembawa acara atas kekurangan yang dimiliki oleh Thapki.

SCENE DESKRIPSI

Orang tua dari pihak laki-laki yang menyampaikan rasa

kekecewaan kepada pembawa acara atas kekurangan yang

dimiliki Thapki.

Orang tua dari pihak laki-laki yang menyampaikan rasa

kekecewaan kepada pembawa acara atas kekurangan yang

dimiliki Thapki.

Page 7: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Representesi ...€¦ · 1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1. Representesi Tindakan Penerimaan Dan Penolakan Terhadap Penyandang

Orang tua dari pihak laki-laki yang menyampaikan rasa

kekecewaan kepada pembawa acara atas kekurangan yang

dimiliki Thapki.

Pembawa acara meminta kepada Thapki dan ayahnya untuk

meninggalkan tempat acara, karena mereka tidak diterima oleh

pihak laki-laki serta keluarga mereka untuk terus mengikuti

acara tersebut.

Pembawa acara mengembalikan berkas-berkas yang

berhubungan dengan pribadi Thapki, dan meminta Thapki dan

ayahnya untuk meninggalkan acara tersebut.

Page 8: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Representesi ...€¦ · 1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1. Representesi Tindakan Penerimaan Dan Penolakan Terhadap Penyandang

Tabel 5.2.2

Representesi Tindakan Penerimaan Dan Penolakan Terhadap Penyandang Stutter Sebagai Pasangan Hidup Dalam

Film Thapki Pada Screen Shoot 2.

LEVEL REALITAS LEVEL REPRESENTASI LEVEL IDEOLOGI

Tindakan / Tingkah Laku :

Tingkah laku yang tampak dari rangkaian

gambar diatas yaitu beberapa orang tua secara

langsung menyampaikan pendapat yang

bersifat menolak untuk menjodohkan anak

laki-laki mereka dengan Thapki setelah

mengetahui bahwa dia adalah gadis gagap.

Hal ini ditunjukan pada gambar (a) dan (b).

Selain menyampaikan rasa penolakan dan

keberatan, ada pula orang tua yang langsung

meninggalkan acara “sayembar”. hal ini

ditunjukan melalui gambar (d).

Editing:

Editing yang digunakan yang dalam scene

diatas yaitu teknikLong shots,dan Medium

shots.Dalam gambar (c) dan (e) digunakan

teknik long shots untuk menunjukan

seluruh objek danbackgroundyang ada,

kemudian pada gambar (a), (b), (d) dan (f)

digunakan teknik Medium shot, untuk

menunjukkan lebih dekat

mengenaiaktifitas atau kegiatan yang

dilakukan oleh objek – objek yang ada,

serta menunjukan gerak – gerik maupun

ekspresi dari para objek.

Kesempurnaan Fisik.

Adanya pandangan bahwa

kesempurnaan fisik seseorang turut

menjadi ukuran dalam memilih

pasangan hidup.

Kepercayaan.

Adanya pandangan kepercayaan

bahwa, orang yang lahir dengan

ketidaksempurnaan secara fisik, maka

kelahiran orang tersebut tidak direstui

oleh Tuhan.

Kelas Sosial.

Adanya pandangan bahwa seseorang

atau sekelompok orang dengan status

sosial yang tinggi sulit menerima

orang lain atau kelompok lain dengan

Page 9: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Representesi ...€¦ · 1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1. Representesi Tindakan Penerimaan Dan Penolakan Terhadap Penyandang

Penggunaan Kata :

Pada gambar (a) terlihat salah satu orang

tua menyampaikan penolakannya terhadap

Thapki. Berikut kalimat penolakan yang

diucapkan “bagaimana bisa kami

membawa putra kami untuk dinikahkan

dengan putri anda, sedangkan anak kami

terlahir sempurna dan dia (Thapki) dengan

keadaan yang seperti ini”

Hal diatas mendapat dukungan dari orang

tua lainnya, yang ditunjukan pada gambar

(b). Kalimat dukungan tersebut sebagai

berikut “jika dia (Thapki) terlahir dengan

keadaan seperti ini, itu membuktikan

bahwa kelahirannya tidak disertai oleh

restu para dewa”.

Penolakan juga ditunjukan melalui gambar

(d), dimana salah satu orang tua

menyatakan penolakannya kepada

pembawa acara dengan kalimat berikut

status sosial yang lebih rendah untuk

menjadi bagian dari orang atau

kelompok yang status sosialnya lebih

tinggi, terlebih lagi orang atau

kelompok yang status sosialnya lebih

rendah memiliki kekurangan secara

fisik, maka penerimaan akan sulit

terjadi.

Page 10: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Representesi ...€¦ · 1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1. Representesi Tindakan Penerimaan Dan Penolakan Terhadap Penyandang

“kami minta maaf untuk hal ini tuan

(pembawa acara). Kami datang dari

keluarga yang terhormat, mana mungkin

kami membawa gadis seperti dia untuk

menjadi bagian dari keluarga kami, untuk

itu kami akan meninggalkan acara ini”

Page 11: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Representesi ...€¦ · 1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1. Representesi Tindakan Penerimaan Dan Penolakan Terhadap Penyandang

Gambar 5.2.3.

Representesi Tindakan Penerimaan Dan Penolakan Terhadap Penyandang Stutter Sebagai Pasangan Hidup

Dalam Film Thapki Pada Screen Shoot 3.

Deskripsi Gambar.

Rangkaian gambar dibawah menceritakan tentang situasi dimana keluarga Thapki mengundang keluarga Dwikar

datang ke rumah mereka untuk memperkenalkan Thapki dengan Dwikar. Pada saat pertama Dwikar melihat Thapki, terlihat

senyuman kekaguman Dwikar atas kecantikan dari Thapki, sebaliknya dengan Thapki, dia juga tersenyum kagum melihat

ketampanan yang dimiliki oleh Dwikar. Senyum mereka menggambarkan adanya ketertarikan satu sama lain. Namun

senyuman kekaguman yang dipancarkan oleh Dwikar akhirnya berubah menjadi sebuah ekpresi heran, kecewa dan seakan tak

percaya bahwa Thapki tak sesempurna yang Dwikar bayangkan ketika Thapki memberi salam dan memperkenalkan dirinya

dengan terbata-bata mengucapkan salam perkenalan.

SCENE DESKRIPSI

Situasi bertemunya keluarga Thapki dengan keluarga Dwikar.

Page 12: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Representesi ...€¦ · 1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1. Representesi Tindakan Penerimaan Dan Penolakan Terhadap Penyandang

Dwikar melihat kekaguman dan kecantikan Thapki.

Ketika Thapki memperkenalkan dirinya dengan Dwikar.

Ketika Thapki memperkenalkan dirinya dengan terbata-bata

kepada Dwikar, terlihat Dwikar heran dan kecewa.

Ekspresi kekecewaan Dwikar setelah mengetahui bahwa

Thapki memiliki kekurangan dalam hal berbicara.

Page 13: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Representesi ...€¦ · 1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1. Representesi Tindakan Penerimaan Dan Penolakan Terhadap Penyandang

Tabel 5.2.3.

Representesi Tindakan Penerimaan Dan Penolakan Terhadap Penyandang Stutter Sebagai Pasangan Hidup Dalam

Film Thapki Pada Screen Shoot 3.

LEVEL REALITAS LEVEL REPRESENTASI LEVEL IDEOLOGI

Ekspresi :

Adanya perubahan ekspersi dari senyuman

penuh kekaguman yang kemudian berubah

menjadi ekspresi penuh rasa heran dan seakan

tidak percaya bahwa Thapki yang cantik

ternyata tak sesempurna apa yang lihat dan

dibayangkan oleh Dwikar. Perubahan ekspresi

tersebut juga menggambarkan adanya

perubahan rasa dari rasa suka dan kagum

menjadi rasa penolakan dan tak bisa

menerima keadaan Thapki yang gagap.

Editing:

Editing yang digunakan yang dalam scene

diatas yaitu teknikLong shots,Medium

shots dan teknik Close-up.Dalam gambar

(a) dan (b) digunakan teknik long shots

untuk menunjukan seluruh objek

danbackgroundyang ada, kemudian pada

gambar (c), (d) dan (e) digunakan teknik

Medium shot, untuk menunjukkan lebih

dekat mengenaiaktifitas atau kegiatan yang

dilakukan oleh objek – objek yang ada,

serta menunjukan gerak – gerik maupun

ekspresi dari para objek. Pada gambar(f)

menggunakan teknik pengambilan gambar

Close-up, yang secara mendetail

menunjukan ekspresi serta memperlihatkan

Anti Sosial

Garis besar dari rangkaian gambar

menunjukan adanya sikap anti sosial

yang tergambar melalui perubahan

ekspresi Dwikar. Perubahan ekspresi

ini menunjukan adanya sikap tidak

bisa menerima kekurangan yang

dimiliki oleh Thapki, sehingga rasa

suka yang awalnya timbul berubah

menjadi rasa penolakan dan

menganggap Thapki tidak layak untuk

dijadikan pasangan hidup.

Lebih detail, sikap sosial yang muncul

disini adalah antipati biologis, dimana

timbulnya rasa penolakan dan rasa

tidak suka terhadap seseorang atau

Page 14: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Representesi ...€¦ · 1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1. Representesi Tindakan Penerimaan Dan Penolakan Terhadap Penyandang

aktifitas atau kegiatan dari suatu objek

yang lebih dalam atau detail.

kelompok lain karena orang atau

kelompok tersebut dianggap memiliki

kekurangan atau ketidaksempurnaan

secara fisik.

Gambar 5.2.4.

Representesi Tindakan Penerimaan Dan Penolakan Terhadap Penyandang Stutter Sebagai Pasangan Hidup Dalam

Film Thapki Pada Screen Shoot 4.

Deskripsi Gambar.

Rangkaian gambar dibawah menggambarkan situasi dimana pada tempat Thapki bekerja diadakan talk show

yang membahas tentang pekerjaan. Salah satu narasumber dalam acara tersebut ialah Thapki, dan pemilik media swasta tempat

Thapki bekerja bertindak langsung sebagai pembawa acara. Dalam acara tersebut Thapki menyampaikan tentang pengalaman

bagaimana dia berjuang dalam dunia pekerjaan dengan kondisi fisik yang ia miliki. Jawaban –jawaban yang diberikan oleh

Thapki membuat Dhruv Pandey terkesima dan kagum terhadap pengetahuan, cara berpikir dan semangat juang yang dimiliki

oleh Thapki. Pada momen inilah awal mula Dhruv merasa tertarik dan menyukai Thapki.

SCENE DESKRIPSI

Situasi ketika Dhruv Pandey selaku pembawa acara bertanya

kepada Thapki tentang pengalaman kerja dengan kekurangan

yang dimiliki Thapki.

Page 15: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Representesi ...€¦ · 1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1. Representesi Tindakan Penerimaan Dan Penolakan Terhadap Penyandang

Ekspresi Dhruv Pandey ketika mendegar jawaban Thapki yang

membuat heran sekaligus kagum.

Ekspresi Dhruv Pandey ketika mendegar jawaban Thapki yang

membuat heran sekaligus kagum akan penegtahuan dan kerja

keras Thapki walaupun memiliki kekurangan.

Tabel 5.2.4.

Representesi Tindakan Penerimaan Dan Penolakan Terhadap Penyandang Stutter Sebagai Pasangan Hidup Dalam

Film Thapki Pada Screen Shoot 4.

LEVEL REALITAS LEVEL REPRESENTASI LEVEL IDEOLOGI

Ekspresi :

Adanya ekspresi rasa kekaguman yang

muncul dari senyuman dan raut wajah Dhruv

Pandey ketika Thapki menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang Dhruv tanyakan.

Editing:

Editing yang digunakan yang dalam scene

diatas yaitu teknikLong shots,dan Medium

shots.Dalam gambar (a) digunakan teknik

long shots untuk menunjukan seluruh

Kerendahan Hati & Berjiwa Besar

Rangkaian gambar diatas menunjukan

adanya nilai kerendahan hati serta

berjiwa besar yang dimiliki oleh

Dhruv Pandey. Dhruv tidak menilai

Page 16: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Representesi ...€¦ · 1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1. Representesi Tindakan Penerimaan Dan Penolakan Terhadap Penyandang

objek danbackgroundyang ada, kemudian

pada gambar (b) dan (c) digunakan teknik

Medium shot, untuk menunjukkan lebih

dekat mengenaiaktifitas atau kegiatan yang

dilakukan oleh objek – objek yang ada,

serta menunjukan gerak – gerik maupun

ekspresi dari para objek.

Ucapan :

Sambil tersenyum dan menatap Thapki

dengan penuh kekaguman, dalam hatinya

Dhruv berkata demikian “Baru kali ini aku

melihat gadis seperti dia. Sekalipun dengan

kondisi yang terbatas dia memiliki

semangat dan kedewasaan yang belum

pernah ku temui pada gadis manapun,

selain itu dia wanita yang sangat cantik,

aku kagum padanya”

Thapki dari fisik semata, dia juga

melihat serta kagum dengan semangat

juang serta kedewasaan Thapki dalam

berpikir. Sekalipun kondisi Thapki

demikian tapi bagi Dhruv kekurangan

yang dimiliki Thapki bukanlah sebuah

halangan untuk menerima keberadaan

Thapki.

Page 17: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Representesi ...€¦ · 1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1. Representesi Tindakan Penerimaan Dan Penolakan Terhadap Penyandang

Gambar 5.2.5.

Representesi Tindakan Penerimaan Dan Penolakan Terhadap Penyandang Stutter Sebagai Pasangan Hidup

Dalam Film Thapki Pada Screen Shoot 5.

Deskripsi Gambar.

Rangkaian gambar dibawah memperlihatkan kondisi dimana Dhruv Pandey dan Thapki berada dalam satu mobil dan

duduk bersebelahan. Kejadian ini bermula ketika Thapki hendak pulang kerumah dan saat itu pula Dhruv Pandey pun hendak

meninggalkan kantor. Saat bertemu dengan Thapki, Dhruv menawarkan jasa tumpangan pada Thapki, tak hanya itu Dhruv

juga mengajak Thapki untuk makan bersama. Lebih spesifik rangkaian gambar diatas menunjukan saling memandang antar

Dhruv dan Thapki. Suasana didalam mobil saat itu hening karena antara keduanya bingung harus bagaimana memulai

percakapan. Pada saat yang sama Thapki merasa kedinginan karena suhu udara dalam mobil saat itu sangat dingin yang

disebabkan oleh tingginya suhu dingin pada AC mobil. Melihat Thapki kedinginan, Dhruv segera menutup fan AC yang

berada tepat didepan Thapki. Kejadian ini membuat Dhruv dan Thapki bertatapan dengan jarak yang lebih dekat dari

sebelumnya.

SCENE DESKRIPSI

Dhruv Pandey dan Thapki berada di mobil bersama dan duduk

bersebelahan.

Page 18: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Representesi ...€¦ · 1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1. Representesi Tindakan Penerimaan Dan Penolakan Terhadap Penyandang

Ekspresi ketika Dhruv Pandey memalingkan wajahnya ke

Thapki.

Ekspresi ketika Thapkimemalingkan wajahnya keDhruv

Pandey.

Dhruv Pandey dan Thapki saling memandang tanpa adanya

percakapan.

Thapki yang merasa kedinginan karena suhu udara yang ada di

dalam mobil.

Page 19: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Representesi ...€¦ · 1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1. Representesi Tindakan Penerimaan Dan Penolakan Terhadap Penyandang

Dhruv Pandey inisiatif menutup fan AC yang berada di depan

Thapki.

Dhruv Pandey berinisiatif menutup fan AC yang ada di depan

Thapki dan ekspresi Thapki akan kekaguman seorang Dhruv

Pandey.

Tabel 5.2.5.

Representesi Tindakan Penerimaan Dan Penolakan Terhadap Penyandang Stutter Sebagai Pasangan Hidup Dalam

Film Thapki Pada Screen Shoot 5.

LEVEL REALITAS LEVEL REPRESENTASI LEVEL IDEOLOGI

Tindakan / Tingkah Laku :

Sekalipun tanpa mengucap sepatah kata,

namun Dhruv dengan cepat merespon bahasa

tubuh Thapki yang mengisyaratkan bahwa dia

Editing:

Editing yang digunakan yang dalam scene

diatas yaitu teknikLong shots,dan Medium

shots.Dalam gambar (a), (d) dan (e)

Kelas Sosial.

Busana serta latar tempat dari

rangkaian gambar diatas menunjukan

perbedaan kelas sosial antara Thapki

Page 20: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Representesi ...€¦ · 1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1. Representesi Tindakan Penerimaan Dan Penolakan Terhadap Penyandang

merasa kedinginan, sambil memerintahkan

sopirnya utuk menurunkan suhu AC mobil.

Ekspresi :

Keduanya hanya saling menatap satu sama

lain, tatapan tersebut menunjukan adanya rasa

sungkan dan kebingungan, dimana keduanya

merasa bingung harus dari mana membangun

percakapan di tengah suasana yang hening.

Busana& Latar.

Pakaian yang digunakan Dhruv terlihat lebih

mewah dan mahal dibandingkan dengan yang

digunakan Oleh Thapki. Selain itu latar dari

rangkaian gambar diatas menunjukan bahwa

momen tersebut terjadi didalam mobil milik

Dhruv pandey. Kedua hal ini menunjukan

perbedaan yang signifikan antara Dhruv dan

Thapki. Lebih jelas perbedaan ini merujuk

pada perbedaan status sosial keduannya.

digunakan teknik long shots untuk

menunjukan seluruh objek

danbackgroundyang ada, kemudian pada

gambar (b) dan (c) digunakan teknik

Medium shot, untuk menunjukkan lebih

dekat mengenaiaktifitas atau kegiatan yang

dilakukan oleh objek–objek yang ada, serta

menunjukan gerak–gerik maupun ekspresi

dari para objek. Pada gambar (f), (g) dan

(h) menggunakan teknik pengambilan

gambar Close-up, yang secara mendetail

menunjukan ekspresi serta memperlihatkan

aktifitas atau kegiatan dari suatu objek

yang lebih dalam atau detail.

dengan Dhruv, hal tersebut bukanlah

sebuah sekat penghalang badi Dhruv

untuk menerima keberadaan Thapki.

Sosialisme.

Dasar dari pandangan ini menekankan

bahwa manusia harus saling

membantu satu sama lain. Rangkaian

gambar diatas menunjukan nilai

tersebut melalui sikap cepat Dhruv

untuk menutup Fan AC yang berada

tepat didepan Thapki ketika dirinya

melihat bahwa Thapki merasa

kedinginan .

Page 21: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Representesi ...€¦ · 1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1. Representesi Tindakan Penerimaan Dan Penolakan Terhadap Penyandang

Gambar 5.2.6.

Representesi Tindakan Penerimaan Dan Penolakan Terhadap Penyandang Stutter Sebagai Pasangan Hidup

Dalam Film Thapki Pada Screen Shoot 6.

Deskripsi Gambar.

Rangkaian gambar dibawah menunjukan bahwa Dhruv dan Thapki sedang makan bersama. Pada momen tersebut

Thapki dengan rasa malu bercampur sedih mencurahkan isi hatinya kalau saja dirinya lebih sering merepotkan banyak orang di

tempat ia bekerja (kantor media swasta milik Dhruv Pandey). Thapki juga mengatakan bahwa sebenarnya dia tidak pantas

untuk di berikan tumpangan apa lagi ditraktir makan oleh seorang Boss, ia merasa tak pantas untuk hal tersebut. Atas hal

tersebut Dhruv mengatakan bahwa bagi dirinya semua mahluk sama dimata Tuhan. Bagi Dhruv, momen yang sedang terjadi

adalah momen yang sangat jarang terjadi, terutama dengan seorang gadis cantik yang pintar dan punya semangat hidup yang

luar biasa. Hal tersebut diungkapkan Dhruv sambil menirukan gaya berbicara Thapki. Hal itu membuat Thapki merasa lucu

sehingga yang awalnya terlihat sedih menjadi tertawa riang dan lepas. Melihat Thapki tertawa demikian, Dhruv tersenyum

menatap wajah Thapki sembari dalam hati berkata bahwa baru kali ini dirinya melihat senyuman paling indah seperti yang

dimiliki oleh Thapki.

Page 22: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Representesi ...€¦ · 1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1. Representesi Tindakan Penerimaan Dan Penolakan Terhadap Penyandang

SCENE DESKRIPSI

Dhruv Pandey mengajak Thapki untuk makan bersama.

Momen dimana Dhruv Pandey membuka percakapan agar

Thapki menceritakan kepribadianya.

Dhruv Pandey mendengarkan curahan hati Thapki dan

menunjukan ekspresi Thapki yang sedih.

Page 23: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Representesi ...€¦ · 1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1. Representesi Tindakan Penerimaan Dan Penolakan Terhadap Penyandang

Ketika Dhruv Pandey menirukan gaya bicara Thapki yang

terbata-bata sehingga Thapki yang semula bersedih menjadi

tersenyum.

Ekspresi Dhruv Pandey dan Thapki ketika mereka terlihat

sudah akrab dan mulai terbuka satu sama lain.

Page 24: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Representesi ...€¦ · 1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1. Representesi Tindakan Penerimaan Dan Penolakan Terhadap Penyandang

Tabel 5.2.6.

Representesi Tindakan Penerimaan Dan Penolakan Terhadap Penyandang Stutter Sebagai Pasangan Hidup Dalam Film

Thapki Pada Screen Shoot 6.

LEVEL REALITAS LEVEL REPRESENTASI LEVEL IDEOLOGI

Tindakan / Tingkah Laku :

Tingkah laku yang tampak dari rangkaian

gambar diatas yaitu adanya interaksi antara

Dhruv Pandey dengan Thapki. Interaksi yang

terjadi berupa curahan hati Thapki kepada

Dhruv tentang keadaan yang terjadi

dilingkungan kerjanya. Interaksi yang terjadi

juga berupa candaan, dimana Dhruv

menyampaikan tanggapannya dengan

menirukan gaya berbicara Thapki.

Ekspresi :

Pada awalnya ekspresi yang tampak adalah

ekspresi kesedihan ketika Thapki

menyampaikan apa yang dirasakan. Ekspresi

Editing:

Editing yang digunakan yang dalam scene

diatas yaitu teknikLong shots,Medium

shots dan teknik Close-up.Dalam gambar

(a),(b)dan (g) digunakan teknik long shots

untuk menunjukan seluruh objek

danbackgroundyang ada, kemudian pada

gambar (c), (e) dan (h) digunakan teknik

Medium shot, untuk menunjukkan lebih

dekat mengenaiaktifitas atau kegiatan yang

dilakukan oleh objek – objek yang ada,

serta menunjukan gerak – gerik maupun

ekspresi dari para objek. Pada gambar (f)

dan (d) menggunakan teknik pengambilan

gambar Close-up, yang secara mendetail

menunjukan ekspresi serta memperlihatkan

Kelas Sosial.

Busana serta latar tempat dari

rangkaian gambar diatas menunjukan

perbedaan kelas sosial antara Thapki

dengan Dhruv, hal tersebut bukanlah

sebuah sekat penghalang badi Dhruv

untuk menerima keberadaan Thapki.

Kerendahan Hati & Berjiwa Besar.

Rangkaian gambar diatas menunjukan

adanya nilai kerendahan hati serta

berjiwa besar yang dimiliki oleh

Dhruv Pandey. Dhruv tidak menilai

Thapki dari fisik semata. Sekalipun

kondisi Thapki demikian tapi bagi

Dhruv kekurangan yang dimiliki

Thapki bukanlah sebuah halangan

Page 25: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Representesi ...€¦ · 1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1. Representesi Tindakan Penerimaan Dan Penolakan Terhadap Penyandang

ini kemudian berubah menjadi senyum lepas

yang diiringi canda dan tawa diantara

keduanya ketika Dhruv melakukan sebuah

lelucun yaitu menirukkan gaya Thapki

Berbicara.

Buasna Dan Latar.

Busana yang digunakan oleh keduanya

terlihat berbeda.perbedaan ini merujuk pada

perbedaan kelas sosial antara keduanya.

Tempat yang ditampilkan meruakan sebuah

tempat makan yang terletak di pinggr jalan.

Setting latar ini menunjukan adanya

penerimaan oleh Dhruv yang kelas sosialnya

jauh lebih tinggi dibandingkan Thapki. Hal ini

menunjukan bahwa Dhruv tidak keberatan

untuk masuk pada lingkungan atau ruang

lingkup hidup Thapki yang kelasnya jauh

dibawah jika dibandingkan dengan dirinya.

Lingkungan yang dimaksud adalah

lingkungan tempat atau pilihan tempat makan,

aktifitas atau kegiatan dari suatu objek

yang lebih dalam atau detail.

Bentuk Kalimat :

Pada percakapan yang mewakili

serangkaian gambar diatas, terdapat bentuk

kalimat tidak langsung yang menandakan

rasa penerimaan Dhruv pada Thapki.

Kalimat ini diucapkan Dhruv untuk

meyakinkan Thapki bahwa dirinya tidak

perlu khawatir ataupun sungkan kepada

Dhruv. Kalimat tersebut sebagai berikut

“Tak ada yang perlu kamu cemaskan

Thapki, karena kita semua sama dihadapan

Sang Pencipta”

Melalui kalimat ini, sesungguhnya Dhruv

ingin mengungkapkan bahwa seperti

apapun keadaan Thapki, dirinya akan tetap

menerima karena bagi Dhruv baik kaya

maupun miskin, sempurna ataupun tidak,

semuanya manusia posisinya sama

untuk menerima keberadaan Thapki.

Religius.

Nilai atau pandangan religius juga

ditonjolkan dalam serangkaian gambar

diatas. Nilai ini gambarkan melalui

kalimat yang diucapkan Dhruv Pandey

yang menekankan pada kesamaan

posisi manusia di hadapan Tuhan

sebagai sang pencipta.

Page 26: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Representesi ...€¦ · 1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1. Representesi Tindakan Penerimaan Dan Penolakan Terhadap Penyandang

karena tempat makan sebagaimana yang di

gambarkan merupakan tempat yang biasanya

didatangi oleh kelompok masyarakat sekelas

Thapki.

dihadapan Tuhan, dan atas dasar pemikiran

inilah ia dapat menerima keadaan Thapki

apa adanya.

Gambar 5.2.7.

Representesi Tindakan Penerimaan Dan Penolakan Terhadap Penyandang Stutter Sebagai Pasangan Hidup Dalam

Film Thapki Pada Screen Shoot 7.

Deskripsi Gambar.

Peristiwa yang ditampilkan melalui serangkaian gambar dibawah adalah peristiwa dimana ibunda dari Dhruv Pandey

datang kekamar Dhruv dan memaksa agar Dhruv memutuskan hubungannya serta membatalkan niatnya untuk menikahi

Thapki, karena Dhruv akan dinikahkan dengan Bihaan anak gadis dari sahabat ibunya Dhruv Pandey. Sang ibu menilai bahwa

mereka adalah keluarga kaya yang terpandang sehingga ia merasa tidak cocok apabila anaknya menjalani hubungan dengan

seorang gadis dari kalangan biasa dan juga gagap dalam berbicara. Sang ibu menyatakan bahwa gadis yang terlahir cacat

adalah kutukan dari para Dewa karena kesalahan masa lalu orangtunya, sehingga akan membawa malapetaka apabila Dhruv

menikahi Thapki dikemudian hari. Namun demikian Dhruv tetap pada pendiriannya dan dengan tegas akan mempertahankan

hubungannya dengan Thapki walaupun dia berasal bukan dari keluarga yang kaya dan terpandang. Dhruv bersikeras akan

menikahi Thapki dan menerima Thapki dengan keadaan apapun, termasuk menerima Thapki walaupun ia gagap.

Page 27: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Representesi ...€¦ · 1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1. Representesi Tindakan Penerimaan Dan Penolakan Terhadap Penyandang

SCENE DESKRIPSI

Ibunda Dhruv Pandey ketika menemui anaknya untuk segera

memutuskan hubungannya dengan Thapki karena melihat

kondisi Thapki yang memiliki kekurangan dan menurutnya

tidak pantas untuk Dhruv Pandey.

Dhruv Pandey meyakinkan ibunya akan tetap menjalani

hubungannya dengan Thapki.

Page 28: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Representesi ...€¦ · 1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1. Representesi Tindakan Penerimaan Dan Penolakan Terhadap Penyandang

Dhruv Pandey meninggalkan ibundanya begitu saja setelah

meyakinkan Ibundanya untuk tetap menjalani hubungannya

dengan Thapki.

Tabel 5.2.7.

Representesi Tindakan Penerimaan Dan Penolakan Terhadap Penyandang Stutter Sebagai Pasangan Hidup

Dalam Film Thapki Pada Screen Shoot 7.

LEVEL REALITAS LEVEL REPRESENTASI LEVEL IDEOLOGI

Tindakan / Tingkah Laku :

Tingkah laku yang tampak dari rangkaian

gambar diatas yaitu adanya interaksi antara

Dhruv Pandey dengan ibunda Dhruv Pandey.

Interaksi yang terjadi berupa dimana ibunda

Dhruv Pandey memaksa agar Dhruv

memutuskan hubungannya serta membatalkan

niatnya untuk menikahi Thapki.

Editing:

Editing yang digunakan yang dalam scene

diatas yaitu teknikLong shots,dan Medium

shots.Dalam gambar (a), dan (e) digunakan

teknik long shots untuk menunjukan

seluruh objek danbackgroundyang ada,

kemudian pada gambar (b), (c) dan (d)

digunakan teknik Medium shot, untuk

menunjukkan lebih dekat

Kelas Sosial.

Busana serta konteks pembicaraan dari

rangkaian gambar diatas nemunjukan

perbedaan kelas sosial antara Thapki

dengan keluarga Dhruv. hal tersebut

menjadi salah satu alasan utama

ibunda dari Dhruv Pandey menolak

anaknya menjalin hubungan dengan

Thapki.

Page 29: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Representesi ...€¦ · 1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1. Representesi Tindakan Penerimaan Dan Penolakan Terhadap Penyandang

Ekspresi :

Ekspresi yang tampak dari wajah Dhruv

adalah ekspresi kesedihan dan kekecewaan

karena dirinya dipaksa memutuskan

hubungan dengan Thapki, wanita yang

dicintainya.

Busana.

Busana yang digunakan oleh Dhruv dan

ibunya terlihat mewah dan elegan, ditambah

lagi dengan beberapa perhiasan mahal yang

digunakan oleh ibunda dari Dhruv Pandey.

Hal ini menggambarkan dengan jelas

tingkatan kelas sosial dari keluarga Dhruv

Pandey.

Intonasi.

Tekanan suara atau intonasi dalam

percakapan yang tergambar melalui rangkaian

gambar diatas terdengar keras, hal ini

menandakan bahwa level pembicaraan sangat

serius dan mengandung ketegasan.

mengenaiaktifitas atau kegiatan yang

dilakukan oleh objek – objek yang ada,

serta menunjukan gerak – gerik maupun

ekspresi dari para objek.

Bentuk Kalimat :

Bentuk penolakan digambarkan melalui

beberapa kalimat yang menyatakan adanya

perbedaan sosial antara keluarga Pandey

dengan keluarga dari Thapki. Selanjutnya

penolakan digambarkan dengan rangkaian

kalimat yang merujuk pada kondisi Thapki

yang gagap serta menganggap bahwa

kondisi tersebut adalah kutukan sejak lahir

dan akan membawa dampak buruk bagi

keluarga Pandey ababila Dhruv kelak akan

menikahi Thapki. Kalimat yang dimaksut

sebagai berikut “Dhruv anakku, alangkah

baiknya kamu segera mengahiri hubungan

mu dengan gadis cacat itu. Lihatlah diri

mu, kamu terlahir sebagai orang yang

Kepercayaan.

Percakapan yang terkandung dalam

rangkaian gambar diatas menunjukan

adanya unsur keyakinan atau

kepercayaan masyarakat india bahwa

gadis yang terlahir cacat adalah

kutukan dari Tuhan atas kesalahan

orang tuanya di masa lalu dan gadis

tersebut akan membawa malapetaka

bagi keluarga laki-laki yang

menikahinya.

Diskriminasi.

Adanya unsur diskriminasi bahwa

orang yang terlahir cacat tidak layak

dan pantas menjadi bahagian dari

orang yang terlahir dengan keadaan

tanpa cacat. Unsur diskriminasi ini

digambarkan melalui perkataan yang

dilontarkan ibunda dari Dhruv Pandey.

Page 30: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Representesi ...€¦ · 1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1. Representesi Tindakan Penerimaan Dan Penolakan Terhadap Penyandang

terhormat, keluargamu sangat terpandang,

sangat tidak pantas jika kamu terus

menjalin hubungan dengan gadis itu.

Lagipula ia membawa kutukan

keluarganya sejak lahir, hal ini akan

membawa bencana jika kamu memilih

untuk menikahi gadis itu. Ingat Dhruv, ibu

tidak akan pernah merestui jika kamu lebih

memilih gadis cacat itu.

Bentuk penerimaan digambarkan melalui

kalimat yang diucapkan Dhruv sebagai

berikut “aku tidak perduli apapun yang ibu

katakan atau dunia katakan tentang Thapki.

Aku sangat mencintai dia, sekalipun dia

adalah gadis cacat, seperti yang ibu

katakan !

Kerendahan Hati & Berjiwa Besar.

Rangkaian gambar diatas menunjukan

adanya nilai kerendahan hati serta

berjiwa besar yang dimiliki oleh

Dhruv Pandey. Dhruv tidak menilai

Thapki dari fisik semata. Sekalipun

kondisi Thapki demikian tapi bagi

Dhruv kekurangan yang dimiliki

Thapki bukanlah sebuah halangan

untuk menerima keberadaan Thapki.

Ketulusan & Berjiwa Besar.

Rangkaian gambar diatas menunjukan

adanya nilai ketulusan hati serta

berjiwa besar yang dimiliki oleh

Dhruv Pandey. Dhruv tidak menilai

Thapki dari fisik semata. Sekalipun

kondisi Thapki demikian tapi bagi

Dhruv kekurangan yang dimiliki

Thapki bukanlah sebuah halangan

untuk menerima keberadaan Thapki.

Page 31: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Representesi ...€¦ · 1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1. Representesi Tindakan Penerimaan Dan Penolakan Terhadap Penyandang

Gambar 5.2.8.

Representesi Tindakan Penerimaan Dan Penolakan Terhadap Penyandang Stutter Sebagai Pasangan Hidup Dalam

Film Thapki Pada Screen Shoot 8.

Deskripsi Gambar.

Rangkaian gambar dibawah menunjukan momen dimana Dhruv Pandey datang kerumah Thapki kemudian

bertemu seluruh keluarganya dan kemudian melamar Thapki dihadapan orang tua dan saudara-saudari dari Thapki. Dengan

kesungguhan hati Dhruv menyatakan niatnya untuk menikahi Thapki. Pada saat itu Thapki sempat menolak bahwa dia beserta

keluarganya bukan keluarga yang pantas dan layak dimata keluarga Dhruv. Thapki juga mengatakan bahwa dirinya bukanlah

gadis yang terlahir dengan sempurna yang nantinya akan membawa aib serta malapetaka bagi Dhruv dan keluarganya, namun

Dhruv meyakinkan Thapki bahwa dirinya tulus mencintai Thapki, ia bahkan tidak mempermasalahkan masalah status sosial

keluarga dan juga kondisi Thapki yang berkekurangan, karena Dhruv mencintai Thapki apa adanya, Thapki sangat berarti

dalam kehidupan Dhruv Pandey.

Page 32: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Representesi ...€¦ · 1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1. Representesi Tindakan Penerimaan Dan Penolakan Terhadap Penyandang

SCENE DESKRIPSI

Dhruv Pandey menemui Thapki berserta keluarga Thapki

untuk serius melamar Thapki.

Ekspresi Dhruv Pandey tampak serius ketika melamar Thapki

dan Dhruv Pandey memberikan sebuah cincin untuk

meyakinkan Thapki.

Ekspresi kebahagiaan Thapki ketika dilamar Dhruv Pandey.

Page 33: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Representesi ...€¦ · 1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1. Representesi Tindakan Penerimaan Dan Penolakan Terhadap Penyandang

Ekspresi Kegembiraan Dhruv Pandey ketika lamarannya

diterima oleh Thapki.

Tabel 5.2.8.

Representesi Tindakan Penerimaan Dan Penolakan Terhadap Penyandang Stutter Sebagai Pasangan Hidup Dalam

Film Thapki Pada Screen Shoot 8.

LEVEL REALITAS LEVEL REPRESENTASI LEVEL IDEOLOGI

Tindakan / Tingkah Laku :

Dhruv Pandey datang menemui Thapki dan

melamar Thapki didepan orang tua dan

saudara–saudarinya. Dhruv menunjukan

cincin emas yang dibawanya untuk melamar

Thapki.

Ekspresi :

Baik Thapki maupun Dhruv, sama – sama

memancarkan ekspresi yang penuh dengan

keseriusan dan kesungguhan hati, yang

Editing:

Editing yang digunakan yang dalam scene

diatas yaitu teknikLong shots,dan dan

Close Up.Dalam gambar (a), digunakan

teknik long shots untuk menunjukan

seluruh objek danbackgroundyang ada.

Pada gambar yang lainnya menggunakan

teknik pengambilan gambar Close-up,

yang secara mendetail menunjukan

ekspresi serta memperlihatkan aktifitas

Kelas Sosial.

Busana serta konteks pembicaraan dari

rangkaian gambar diatas menunjukan

perbedaan kelas sosial antara Thapki

dengan keluarga Dhruv. Hal tersebut

menjadi salah satu alasan utama

ibunda dari Dhruv Pandey menolak

anaknya menjalin hubungan dengan

Thapki.

Page 34: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Representesi ...€¦ · 1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1. Representesi Tindakan Penerimaan Dan Penolakan Terhadap Penyandang

diakhiri dengan ekspresi senyum haru bahagia

ketika Thapki dan kelarganya menerima

lamaran Dhruv Pandey.

Intonasi.

Intonasi yang terdengar pada momen ini ialah

intonasi lembut serta perlahan yang diiringi

dengan getaran suara baik oleh Dhruv

maupun Thapki. Hal ini menggambarkan

bahwa momen ini penuh dengan unsur

keseriusan dan juga kondisi haru dan

menyentuh.

Buasna.

Busana yang digunakan oleh Dhruv Pandey

dengan Thapki beserta keluarganya terlihat

berbeda. Busana yang dikenakan oleh Dhruv

terlihat mewah dibandingkan busana yang

dikenakan Thapki beserta keluarganya yang

terlihat biasa saja. Perbedaan ini merujuk

pada perbedaan kelas sosial antara keduanya.

atau kegiatan dari suatu objek yang lebih

dalam atau detail.

Ketulusan & Berjiwa Besar.

Rangkaian gambar diatas menunjukan

adanya nilai ketulusan hati serta

berjiwa besar yang dimiliki oleh

Dhruv Panday. Dhruv tidak menilai

Thapki dari fisik semata. Sekalipun

kondisi Thapki demikian tapi bagi

Dhruv kekurangan yang dimiliki

Thapki bukanlah sebuah halangan

untuk menerima keberadaan Thapki.

Page 35: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Representesi ...€¦ · 1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1. Representesi Tindakan Penerimaan Dan Penolakan Terhadap Penyandang

5.3. Pembahasan

Tindakan Penerimaan Dan Penolakan Terhadap Penyandang Stutter Sebagai Pasangan

Hidup Dalam Film Thapki.

Setelah melakukan proses seleksi, pengelompokan, serta analisis beberapa Scene dari

filmThapki dengan teori semiotika John Fiske sebagaimana telah dilakukan diatas, ditemukan

bahwa penerimaan dan penolakan perhadap penyandang stutter sebagai pasangan hidup

sebagai berikut :

5.3.1. Pada Level Realitas

Level menunjukkan bahwa bagaimana sebuah peristiwa dikonstruksi sebagai

realitas oleh media, Fiske (dalam Eriyanto, 2001:114). Melalui kajian atas level ini

ditemukan bahwa penerimaan dan penolakan terhadap penyandang stutter sebagai

pasangan hidup dikonstruksi sebagai realitas dalam film Thapki melalui beberapa hal

yakni sikap dan tingkah laku. Hal ini digambarkan dengan adanya sikap acuh dan

menjauhi penyandang stutter. Selain sikap dan tingkah laku, adanya perubahan

ekspresi. Pada tahap awal mungkin saja ekspresi yang akan timbul adalah ekpresi

kekaguman,rasa senang dan bahagia bahkan ekspresi yang menunjukan adanya

ketertarikan terhadap lawan jenis, namun ekspresi ini dalam sekejap dapat berubah

menjadi ekspresi kekecewaan, setelah mengetahui bahwa lawan jenis tersebut

memiliki kekurangan secara fisik, dalam hal ini penyandang stutter atau gagap dalam

berbicara.

Hal berikutnya adalah tata busana. Setiap individu tentunya memiliki standar

tertentu dalam memilih pasangan. Standar ini bisa saja berbagai macam hal dan salah

satunya adalah tata busana. Penggunaan busana oleh seseorang menggambarkan

selera modis serta kelas sosial tertentu. Rasa kecewa, rasa ketidakcocokan yang

berujung pada tindakan yang bersifat penolakan biasanya akan muncul ketika orang

yang diharapkan menjadi pasangan berpenampilan atau berbusana jauh dibawah

standar yang telah ditetapkan.

Berbagai tindakan tersebut menggambarkan bahwa adanya penolakan

terhadap penyandang stutter, sekalipun penyandang stutter tersebut memiliki wajah

yang cantik serta berkepribadian baik. Tindakan penolakan yang demikian secara

tidak langsung merendahkan keadaan fisik seseorang. Penolakan ini didasarkan pada

penilaian atas kelas sosial, selera dalam berbusana serta kesempurnaan dari kondisi

fisik seseorang, atau dengan katalain, sebagaimana yang di ungkapkan oleh Andi

Page 36: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Representesi ...€¦ · 1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1. Representesi Tindakan Penerimaan Dan Penolakan Terhadap Penyandang

Mappiere (dalam Putra, 2014:07) bahwa penolakan – penolakan seperti ini adalah

penolakan yang didasari ciri pribadi atau kepribadian orang yang melakukan

penolakan tersebut.

Pada level realitas juga menunjukan adanya tindakan penerimaan terhadap

penyandang stutter sebagai pasangan hidup. Hal ini tampak dari tingkah laku dimana

munculnya tingkah laku yang memberikan rasa nyaman dan menghilangkan rasa

rendah diri dalam diri penyandang stutter tersebut. Selain tindakan tersebut, adanya

kerterbukaan serta membuka ruang interaksi dan komunikasi, merupakan tindakan

yang menggambarkan adanya penerimaan terhadap penyandang stutter tanpa melihat

kekurangan yang dimiliki.

Sikap menerima apa adanya tanpa memandag latar belakang sosial, serta

senyum tulus yang terpancar dari setiap ekspresi saat berinteraksi, menjadi langkah

yang tepat untuk membuka sekat perbedaan yang ada. Tindakan serta ekspresi yang

demikian menjadi suatu tanda atau signal bagi penyadang stutter bahwa merekapun

layak dan pantas untuk diterima dalam bahkan menjadi pendamping hidup bagi

mereka yang terlahir tanpa ada kekurangan secara fisik. Dengan adanya merasa

diterima, para penyandang stutter akan mendapatkan kembali indentitas diri, rasa

percaya diri, serta harga diri mereka.

5.3.2. Level Representasi

Level representasi yaitu level yang menunjukan bagaimana realitas itu

digambarkan. Melalui kajian atas level ini ditemukan bahwa penerimaan dan

penolakan terhadap penyandang stutter sebagai pasangan hidup digambarkan melalui

teknik pengambilan gambar. Hal ini bertujuan menunjukan latar, objek, serta berbagai

tindakan, ekspresi maupun kegiatan yang menggambarkan tindakan penolakan dan

penerimaan terhadap penyandang stutter sebagai pasangan hidup.

Selain menggunakan teknik pengambilan gambar, tindakan penerimaan dan

penolakan terhadap penyandang stutter sebagai pendamping hidup juga digambarkan

melalui penggunaan kata kekurangan, cacat, lahir dengan kondisi tidak sempurna,

pembawa bencana, kutukan sang pencipta. Sederetan kata dan kalimat tersebut

merupakan kata maupun kalimat yang menggambarkan adanya penolakan

digambarkan yang merujuk pada kondisi fisik dari orang yang menyandang sttuter.

Selain merujuk pada kondisi fisik, adapula kata maupun kalimat yang

menggambarkan penolakan terhadap penyandang stutter, dimana kata atau kalimat

yang dimaksud merujuk pada status sosial, seperti ; terlahir sebagai orang yang

Page 37: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Representesi ...€¦ · 1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1. Representesi Tindakan Penerimaan Dan Penolakan Terhadap Penyandang

terhormat, kelarga sangat terpandang, dan ada pula kalimat penegasan yang

menggambarkan penolakan terhadap penyandang stutter, seperti “ibu tidak akan

pernah merestui jika kamu lebih memilih gadis cacat itu.”

Gambaran penolakan tersebut menunjukan minimnya rasa untuk menghargai

secara keseluruhan apa yang ada di dalam diri orang lain tanpa syarat, sekalipun orang

tersebut memiliki kekurangan secara fisik. Gambaran penolakan seperti ini membuat

penyandang stutter merasa bahwa kesempatannya untuk bebas berada dalam

lingkungan tertentu dan menjadi bagian dari kelompok tertentu, bahkan menjadi

bagian dari hidup orang lain adalah sesuatu yang mustahil. Hal inilah yang dimaksud

oleh Andi Mappiere (dalam Putra, 2014:07) bahwa penolakan membunuh hak dan

kesempatan bagi seseorang untuk menikmati lingkungannya secara utuh.

Pada level ini, tindakan penerimaan digambarkan dengan kata maupun kalimat

seperti “aku tidak perduli apapun yang ibu katakan atau dunia katakan tentang dia”,

“kita semua sama dihadapan Sang Pencipta”. Kalimat-kalimat ini menunjukan adanya

tindakan penerimaan terhadap penyandang stutter sebagai pendamping hidup tanpa

melihat kekurangan serta kelemahan fisik yang dimiliki. Gambaran penerimaan

seperti ini memberi kesempatan dan hak mereka untuk menikmati lingkungannya

secara untuh.

5.3.3. Level Ideologi

Level ini bagaimana sebuah peristiwa atau realitas dikonvesi ke dalam kode -

kode yang dapat diterima secara logis, bagaimana kode–kode representasi

dihubungkan dan diorganisassikan ke dalam koherensi sosial seperti kelas sosial atau

kepercayaan yang dominan yang ada dalam masyarakat, Fiske (dalam Eriyanto,

2001:114). Melalui kajian atas level ini, ditemukan beberapa pandangan serta nilai-

nilai dalam kehidupan realitas yang tersaji. Pandangan, gagasan atau nilai-nilai yang

dimaksud seperti etnosentrisme, kesombongan, kepercayaan, kelas sosial, sikap anti

sosial, ketulusan, dan kerendahan hati.

Dalam hubungannya dengan tindakan penolakan dan penerimaan terhadap

penyandang stutter sebagai pasangan hidup, maka dapat dilihat bahwa pandangan,

gagasan dan nilai- nilai tersebut mempengaruhi keputusan untuk melakukan tindakan

penolakan dan penerimaan. Etnosentrisme, kesombongan, sikap anti sosial yang

dimiliki tentunya akan mempengaruhi individu untuk menerima kekurangan

seseorang. Individu dengan pandangan, gagasan atau nilai-nilai tersebut cenderung

menganggap kekurangan yang dimiliki oleh seseorang, terutama ketidaksempurnaan

Page 38: BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Representesi ...€¦ · 1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1. Representesi Tindakan Penerimaan Dan Penolakan Terhadap Penyandang

fisik sebagai individu yang lemah, sehingga kelemahan orang lain menjadi faktor

pendorong dilakukannya tindakan penolakan, terutama dalam memilih pasangan

hidup.

Kepercayaan terhadap ajaran, pandangan, serta budaya tertentu turut

mempengaruhi keputusan untuk menolak atau menerima seseorang dengan

kekurangan atan keterbatasan fisik untuk menjadi pasangan hidup. Sebagaimana yang

terungkap pada pemaparan sebelumnya bahwa bagi masyarakat di India, gadis yang

lahir dengan keterbatasan fisik dianggap sebagai kutukan dari pencipta atas

kesalahan-kesalahan orangtuanya pada masa lalu, dan gadis yang lahir dengan

keterbatasan ini akan membawa dampak buruk bagi setiap lelaki yang menikahi

mereka. Sadar ataupun tidak, kekuatan dari budaya inilah yang menggerakan tindakan

penolakan terhadap gadis dengan keterbatasan fisik. Hal ini secara tidak langsung

telah menutup ruang interaksi serta kesempatan bagi gadis-gadis di India yang lahir

dengan keterbatasan fisik untuk menikmati lingkungannya seara utuh serta menjadi

bagian dari kelompok lain ataupun memperoleh pasangan hidup yang diimpikan.