v. hasil dan pembahasan 5.1. gambaran perusahaan...

74
V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan 5.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan Daerah Pasar Jaya pada awalnya merupakan perusahaan pasar hasil reorganisasi di lingkungan Jawatan Perekonomian Rakyat DKI Jakarta yang ditetapkan melalui Keputusan Gubernur DKI Jakarta No.Ib.3/2/15/66 tanggal 24 Desember 1966 dan disahkan melalui Keputusan Mendagri No.Ekbang 8/8/13305 tanggal 23 Desember 1967. Seiring dengan perkembangan kota Jakarta menjadi kota metropolitan dan persaingan usaha yang makin kompetitif, status dan kedudukan hukum PD Pasar Jaya ditingkatkan dengan peraturan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 7 tahun 1982 dan disahkan dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 511.2331-181 tanggal 19 April 1983. Perkembangan pasar terus meningkat seiring dengan bergulirnya waktu. Pada mulanya pasar merupakan tempat bertemunya pedagang dan pembeli dan terjadinya transaksi langsung. Namun, dari waktu ke waktu dan tuntutan konsumen pasar yang terus berubah maka pasar tidak hanya sekedar menjadi tempat bertemunya pedagang dan konsumen serta terjadi transaksi barang riil di pasar, akan tetapi pasar merupakan entity business yang lengkap dan kompleks dimana kenyamanan dan kepuasan pelanggan yang menjadi tujuan utama. Maka dari itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan peranan PD Pasar Jaya sebagai perusahaan daerah yang lebih profesional serta mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran di DKI Jakarta yang makin kompetitif dan untuk meningkatkan fungsi dan peranannya maka PD Pasar Jaya ditetapkan kembali dengan Peraturan Daerah Propinsi DKI Jakarta No.12 tahun 1999 tanggal 30 Desember 1999.

Upload: lamminh

Post on 06-Feb-2018

217 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

47

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Gambaran Perusahaan

5.1.1. Sejarah Singkat

Perusahaan Daerah Pasar Jaya pada awalnya merupakan

perusahaan pasar hasil reorganisasi di lingkungan Jawatan

Perekonomian Rakyat DKI Jakarta yang ditetapkan melalui Keputusan

Gubernur DKI Jakarta No.Ib.3/2/15/66 tanggal 24 Desember 1966 dan

disahkan melalui Keputusan Mendagri No.Ekbang 8/8/13305 tanggal

23 Desember 1967. Seiring dengan perkembangan kota Jakarta

menjadi kota metropolitan dan persaingan usaha yang makin

kompetitif, status dan kedudukan hukum PD Pasar Jaya ditingkatkan

dengan peraturan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 7 tahun 1982

dan disahkan dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor

511.2331-181 tanggal 19 April 1983.

Perkembangan pasar terus meningkat seiring dengan

bergulirnya waktu. Pada mulanya pasar merupakan tempat bertemunya

pedagang dan pembeli dan terjadinya transaksi langsung. Namun, dari

waktu ke waktu dan tuntutan konsumen pasar yang terus berubah maka

pasar tidak hanya sekedar menjadi tempat bertemunya pedagang dan

konsumen serta terjadi transaksi barang riil di pasar, akan tetapi pasar

merupakan entity business yang lengkap dan kompleks dimana

kenyamanan dan kepuasan pelanggan yang menjadi tujuan utama.

Maka dari itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan peranan PD

Pasar Jaya sebagai perusahaan daerah yang lebih profesional serta

mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran di DKI

Jakarta yang makin kompetitif dan untuk meningkatkan fungsi dan

peranannya maka PD Pasar Jaya ditetapkan kembali dengan Peraturan

Daerah Propinsi DKI Jakarta No.12 tahun 1999 tanggal 30 Desember

1999.

Page 2: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

48

5.1.2. Visi, Misi, serta Landasan Hukum dan Operasional

a. Visi

Dalam merumuskan visi perusahaan hendaknya meliputi aspek-

aspek yaitu : mencerminkan apa yang ingin dicapai oleh

perusahaan, memberi arahan dan fokus strategi yang jelas, menjadi

perekat dan menyatukan berbagai gagasan strategis yang terdapat

dalam perusahaan, memiliki orientasi terhadap masa depan

sehingga segenap jajaran harus berperan dalam mendefinisikan dan

membentuk masa depan perusahaan, serta menjamin

kesinambungan kepemimpinan perusahaan. Dalam rangka

menentukan cita-cita dan citra yang ingin dicapai dalam jangka

menengah dan panjang, maka visi PD Pasar Jaya adalah

“Menjadikan pasar tradisional yang modern sebagai sarana

unggulan dalam penggerak perekonomian daerah propinsi DKI

Jakarta.”

b. Misi

Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh

perusahaan untuk mencapai visi yang telah ditetapkan agar tujuan

kerja perusahaan dapat terlaksana dan berhasil dengan baik.

Dengan pernyataan misi ini, diharapkan seluruh karyawan

perusahaan dan pihak yang berkepentingan dapat mengenal peran

perusahaan secara lebih baik, dan dapat berpartisipasi dalam

mendorong keberhasilannya. Dalam merumuskan misi, perusahaan

telah memperhatikan masukan dari para pihak yang

berkepentingan dan memberikan peluang untuk perubahan dan

penyesuaian sesuai dengan tuntutan perkembangan lingkungan

strategis. Di dalam proses mewujudkan visi, PD Pasar Jaya

mengemban misi yaitu “Menyediakan pasar tradisional yang

modern, bersih, aman, nyaman, dan berwawasan lingkungan serta

memenuhi kebutuhan barang dan jasa yang lengkap, segar, murah

dan bersaing.”

Page 3: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

49

5.1.3. Fungsi, Tugas Pokok, dan Program Jangka Menengah-Panjang

1. Fungsi PD Pasar Jaya

Perusahaan Daerah Pasar Jaya merupakan suatu perusahaan

yang bergerak di bidang pelayanan umum perpasaran, pengurusan,

serta pengelolaan pasar-pasar di lingkungan Pemerintah DKI

Jakarta. Perusahaan ini didasarkan atas prinsip ekonomi

perusahaan dengan tidak mengabaikan misi dan fungsi pembinaan.

Adapun fungsi dari PD Pasar Jaya antara lain :

a. Merencanakan, membangun, dan memelihara bangunan pasar.

b. Melakukan pengelolaan pasar serta sarana kelengkapannya.

c. Melakukan pembinaan pedagang pasar.

d. Membantu menciptakan stabilitas harga dan kelancaran

distribusi barang dan jasa di pasar.

2. Tugas Pokok PD Pasar Jaya

Perusahaan Daerah Pasar Jaya didirikan dengan maksud

dan tujuan untuk melakukan pengurusan pasar dalam rangka

pengembangan perekonomian daerah serta menunjang Anggaran

Daerah dan pertumbuhan ekonomi nasional. Untuk mencapai

maksud dan tujuan tersebut maka ditetapkan tugas pokok PD Pasar

Jaya yaitu :

a. Melaksanakan pelayanan umum bidang perpasaran.

b. Membina pedagang pasar.

c. Ikut membantu menciptakan stabilitas harga dan kelancaran

distribusi di pasar.

3. Program Jangka Menengah dan Panjang

Strategi pengembangan perusahaan dititikberatkan pada 2

pilar utama yaitu optimalisasi aset dan ekspansi pada bisnis yang

masih ada kaitannya dengan core business PD Pasar Jaya.

a. Program optimalisasi aset meliputi :

1. Penyempurnaan sistem administrasi perusahaan

1.a. Penyempurnaan perangkat hukum PD Pasar Jaya

1.b. Perbaikan sistem dan informasi manajemen

Page 4: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

50

1.c. Optimalisasi pendapatan

2. Pengembangan pasar melalui renovasi/peremajaan

b. Program ekspansi meliputi :

1. Pendirian BPR Syariah PD Pasar Jaya

2. Distribusi Center melalui PT Waserda sebagai anak

perusahaan PD Pasar Jaya

3. Terminal agribisnis

5.1.4. Kegiatan Usaha

Perusahaan Daerah Pasar Jaya memiliki tugas pokok yaitu

melaksanakan pelayanan umum di bidang perpasaran, maka

penyediaan tempat usaha di pasar merupakan produk utama dari PD

Pasar Jaya. Pada tahun 2000, jumlah pasar yang dikelola oleh PD

Pasar Jaya sebanyak 148 pasar. Selain tempat usaha yang ada di pasar-

pasar sebagai sumber pemasukan lainnya adalah parkir, space iklan,

dan pengelolaan MCK. Data selengkapnya disajikan pada Tabel 5

berikut ini.

Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa PD Pasar

Jaya merupakan perusahaan yang besar dengan jumlah pasar yang

dikelola sendiri oleh PD Pasar Jaya sebanyak 148 pasar. Dari 148

pasar yang dikelola PD Pasar Jaya terbagi atas 20 area yang masing-

masing dipimpin oleh seorang manajer. Jumlah total tempat usahanya

mencapai 98.507 buah dengan tingkat hunian sebesar 92,76 persen.

Dalam kurun waktu 8 tahun terhitung dari tahun 2000 sampai

2008, PD Pasar Jaya tidak melakukan penambahan pasar di lokasi

baru. Dalam meningkatkan pelayanan yang tinggi kepada masyarakat,

PD Pasar Jaya hanya melakukan peremajaan atau rehabilitasi pasar

yang dimilikinya. PD Pasar Jaya melakukan perbaikan infrastruktur

berupa perbaikan bangunan serta penambahan fasilitas untuk pasar.

Misalnya pembangunan pasar Tanah Abang dan pasar Glodok menjadi

pasar dengan bangunan yang lebih baik serta modern dan dilengkapi

dengan AC.

Page 5: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

51

Tabel 5. Jumlah tempat usaha dan occupancy rate PD Pasar Jaya tahun

2004

No Nama Pasar Jumlah Aktif Dipasarkan

Space Space (%) Space (%)

1 Area 01 Tanah Abang 8.168 7.708 98,37 460 5,63

2 Area 02 Senen Blok III 8.293 7.883 95,06 410 4,94

3 Area 03 Pramuka 5.832 5.416 92,87 416 7,13

4 Area 04 Pal Merah 3.679 3.151 85,65 582 14,35

5 Area 05 Rawabadak 3.751 3.306 88,14 445 11,86

6 Area 06 Koja 3.820 3.511 91,91 309 8,09

7 Area 07 Glodok 7.326 5.420 73,98 1.906 26,02

8 Area 08 Cengkareng 3.808 3.666 96,27 142 3,73

9 Area 09 HWI 3.461 3.321 95,95 140 4,05

10 Area 10 Jembatan Merah

2.737 2.682 97,99 55 2,01

11 Area 11 Grogol 5.442 5.244 96,36 198 3,64

12 Area 12 Cipulir 6.101 4.789 96,09 195 3,91

13 Area 13 Mayestik 5.374 5.181 96,41 193 3,59

14 Area 14 Pasar Minggu 4.559 3.902 85,59 657 14,41

15 Area 15 Rumput 4.395 4.095 93,17 300 6,83

16 Area 16 Kramatjati 4.311 4.286 99,42 25 0,58

17 Area 17 Sunan Giri 4.347 4.066 93,54 171 6,46

18 Area 18 Jatinegara 5.414 5.367 99,13 47 0,87

19 Area 19 Perumnas

Klender

4.927 4.522 91,78 405 8,22

20 Area 20 Induk

Kramatjati

3.879 3.884 99,61 15 0,39

Jumlah 98.507 91.380 92,76 7.017 7,12

Sumber : PD Pasar Jaya, 2004

5.1.5. Kinerja Pasar Berdasarkan Tingkat Pertumbuhan Pendapatan

Pertumbuhan pasar didasarkan atas pembangunan infastruktur

pasar antara lain perbaikan bangunan pasar yang telah ada serta

peningkatan fasilitas yang memadai. Tabel 6 memperlihatkan bahwa

dari tahun 2004 sampai tahun 2007, laba bersih yang diperoleh PD

Pasar Jaya mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Seiring

dengan pendapatan yang meningkat dari tahun ke tahun, pihak direksi

juga mengeluarkan kebijakan untuk meningkatkan tunjangan serta

kesejahteraan bagi para karyawannya. Jika perkembangan laba bersih

ini dijadikan salah satu parameter untuk melihat kinerja perusahaan

maka kinerja keuangan perusahaan mengalami peningkatan.

Page 6: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

52

Tabel 6. Perkembangan keuangan PD Pasar Jaya periode 2004-2007

sebagai parameter kinerja

Uraian 2004 2005 2006 2007

Pendapatan

Operasional

189.335.222.097 225.119.121.892 242.855.386.431 268.956.128.776

Beban Operasional 159.913.578.864 162.436.260.429 189.695.636.627 200.226.414.151

Laba Operasional 29.421.643.233 62.682.861.463 53.159.749.804 68.729.714.625

Pendapatan Lain-

Lain

10.417.454.337 11.425.856.144 20.555.161.061 8.950.282.212

Beban Lain-Lain 5.669.111.181 10.030.632.939 5.668.059.869 4.457.736.954

Laba Sebelum

Pajak

34.169.986.389 64.078.084.668 68.046.850.996 73.222.259.882

Laba Setelah Pajak 24.922.648.703 48.036.542.438 52.023.591.853 55.744.496177

Sumber : PD Pasar Jaya, 2004-2007

5.1.6. Sumber Daya Manusia PD Pasar Jaya

Sumber daya manusia merupakan salah satu modal penting

perusahaan yang memiliki pemikiran kreatif dan inovatif sebagai

penggerak perusahaan. Untuk menjamin kelangsungan hidup

perusahaan, maka PD Pasar Jaya memiliki sumber daya manusia yang

mampu bekerja secara profesional. Oleh karena itu, kualitas dan

kuantitas karyawan PD Pasar Jaya perlu diperhatikan agar dukungan

sumber daya manusia secara optimal dapat mencapai kinerja

perusahaan yang optimal pula.

Tabel 7. Komposisi karyawan PD Pasar Jaya berdasarkan pangkat dan

golongan kerja

Sumber : PD Pasar Jaya, per Maret 2009

Tabel 7 memperlihatkan bahwa jumlah karyawan terbanyak

dari tahun ke tahun berada pada golongan B yaitu golongan karyawan

dengan pendidikan terakhir SMA dan Diploma. Sedangkan Golongan

A menyumbang jumlah karyawan yang cukup besar. Golongan A

merupakan golongan karyawan yang berpendidikan terakhir SD dan

SMP. Karyawan dengan golongan A bekerja sebagai karyawan level

bawah seperti office boy/girl, juru parkir, supir, dan lain-lain. Tabel 7

No Pangkat/Golongan 2003 2004 2005 2006 2007 2008 Maret

2009

1 A 1041 342 313 302 287 277 275

2 B 852 1213 1133 1027 958 909 890

3 C 309 494 475 458 411 387 375

4 D 8 22 20 20 20 16 15

Jumlah 2220 2071 1941 1807 1676 1589 1555

Page 7: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

53

juga memperlihatkan jumlah karyawan PD Pasar Jaya secara

keseluruhan mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Hal ini

dikarenakan berbagai alasan baik alamiah maupun tidak alamiah

seperti APS (Atas Permintaan Sendiri), pensiun, meninggal, dan

dampak dari perubahan struktur.

5.1.7. Struktur Organisasi PD Pasar Jaya

Tugas dan fungsi yang dilakukan PD Pasar Jaya membutuhkan

struktur organisasi yang dapat mewakili keseluruhan tugas dan fungsinya

tersebut. Secara kelembagaan, karena PD Pasar Jaya merupakan Badan

Usaha Milik Daerah (BUMD) yang berada di bawah pemerintahan DKI

Jakarta, maka segala aktivitas yang terdapat di dalamnya harus sesuai

dengan aturan yang ditetapkan oleh Gubernur Daerah Khusus Ibukota

Jakarta. PD Pasar Jaya dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah

koordinasi administrasi Sekretariat Daerah Propinsi Daerah Khusus Jakarta.

PD Pasar Jaya dipimpin oleh direksi yang terdiri dari Direktur Utama,

Direktur Administrasi, Direktur Operasi, dan Direktur Perencanaan dan

Hukum. Direktur Utama yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung

jawab kepada Gubernur Ibukota Jakarta melalui pengawas. Masing-masing

Direktur memiliki beberapa divisi yang dipimpin oleh manajer divisi

(Lampiran 4). Secara rinci susunan organisasi PD Pasar Jaya adalah sebagai

berikut.

1. Badan Pengawas

2. Direksi

a. Direktur Utama

b. Direktur Administrasi

c. Direktur Operasi

d. Direktur Perencanaan dan Hukum

3. Unit Staf

a. Satuan Pengawasan Intern

a.1. Pengawas Umum dan SDM

a.2. Pengawas Keuangan dan Material

a.3. Pengawas Pembangunan dan Perizinan

Page 8: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

54

b. Divisi Umum dan Humas

b.1. Sub Divisi Tata Usaha dan Rumah Tangga

b.2. Sub Divisi Humas

c. Divisi SDM

c.1. Sub Divisi Administrasi dan Perencanaan SDM

c.2. Sub Divisi Pengembangan dan Kesejateraan SDM

d. Divisi Keuangan

d.1. Sub Divisi Akutansi

d.2. Sub Divisi Anggaran

d.3. Sub Divisi Kas dan Pajak

e. Divisi Usaha

e.1. Sub Divisi Pemasaran

e.2. Sub Divisi Perizinan dan Pembinaan Pedagang

f. Divisi Teknik

f.1. Sub Divisi Pembangunan

f.2. Sub Divisi Perawatan

g. Divisi Perencanaan

g.1. Sub Divisi Rencana Strategis

g.2. Sub Divisi Teknologi Informasi

g.3. Sub Divisi Evaluasi dan Pengembangan

h. Divisi Hukum dan Keamanan Ketertiban

h.1. Sub Divisi Hukum

h.2. Sub Divisi Keamanan dan Ketertiban

4. Unit Pelaksana

a. Unit Area

b. Unit Perparkiran

5.2. Restrukturisasi Organisasi

Perusahaan Daerah Pasar Jaya merupakan perusahaan yang bergerak

di bidang perpasaran. PD Pasar Jaya mengelola 148 pasar yang tersebar di 5

(lima) wilayah Jakarta. Dilihat dari jumlah usahanya, maka PD Pasar Jaya

memiliki sumber daya manusia yang besar. Jumlah karyawan PD Pasar Jaya

pada bulan Juli 2003 mencapai 3.429 orang. Jumlah ini dirasa tidak efisien

Page 9: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

55

karena level bawah menyumbang angka yang cukup besar untuk jumlah

karyawan PD Pasar Jaya. Maka dari itu PD Pasar Jaya terus berbenah diri dan

berkomitmen untuk menjadikan PD Pasar Jaya sebagai organisasi

pembelajaran yang kreatif, inovatif, berpandangan jauh ke depan dalam

mengembangkan usaha perpasaran.

Setiap tahun PD Pasar Jaya melakukan rapat kerja tahunan. Di dalam

rapat tahunan tersebut, para Direksi, Manajer, dan Asisten Manajer

membahas tentang program kerja PD Pasar Jaya baik program jangka pendek

maupun program jangka panjang. Semua program yang dicanangkan

bertujuan untuk menyempurnakan organisasi. Salah satu kebijakan yang telah

dilakukan PD Pasar Jaya untuk menyempurnakan organisasinya adalah

dengan mengubah struktur organisasi PD Pasar Jaya atau lebih dikenal

dengan restrukturisasi organisasi.

Pada tahun 2003 sampai 2007, PD Pasar Jaya melakukan

penyempurnaan organisasi dengan merestrukturisasinya. Restrukturisasi

organisasi merupakan suatu kebutuhan bagi PD Pasar Jaya agar perusahaan

dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Perubahan struktur ini pun

dilakukan dari mulai level atas sampai level bawah atau dari pusat sampai

area. Segala jenis perubahan dapat memengaruhi kelangsungan perusahaan

dan diharapkan dengan adanya perubahan dapat membawa perusahaan ke

dalam kondisi yang lebih baik.

5.2.1. Kondisi Sebelum Restrukturisasi

Sebelum terjadi perubahan struktur, pada tahun 2000, PD Pasar

Jaya memiliki 3 direktur yaitu Direktur Utama, Direktur Operasi, dan

Direktur Administrasi. Direktur Operasi membawahi 2 bidang yaitu

bidang usaha dan bidang teknik. Direktur Administrasi membawahi

tiga bidang yang meliputi bidang umum, bidang kepegawaian, dan

bidang keuangan. Bidang-bidang ini masing-masing dipimpin oleh

seorang Kepala Bidang (Lampiran 5). Unit-unit pelaksana yang

dikelola oleh PD Pasar Jaya meliputi unit usaha pasar, unit usaha jasa

sarana, dan unit cabang. Unit-unit pelaksana ini bertanggung jawab

langsung kepada Direksi.

Page 10: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

56

a. Unit Usaha Pasar

Unit usaha pasar terdiri dari pasar-pasar yang skala usahanya besar

seperti pasar Tanah Abang, Jatinegara, induk Kramat Jati, Senen

Blok III, dan Glodok. Masing-masing pasar dipimpin oleh seorang

Kepala Unit yang bertanggung jawab langsung kepada Direksi.

Kepala Unit membawahi beberapa seksi yaitu seksi umum, seksi

usaha dan pengembangan, seksi perawatan, serta seksi keuangan.

Masing-masing seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi

(Lampiran 6).

b. Unit usaha jasa sarana

Unit usaha jasa sarana merupakan unit yang mengelola

pengangkutan sampah-sampah dari pasar-pasar yang dikelola PD

Pasar Jaya. Unit ini dipimpin oleh seorang Kepala Unit yang

bertanggung jawab langsung kepada Direksi. Kepala Unit

membawahi beberapa seksi yaitu seksi umum, seksi usaha dan

pengembangan, seksi angkutan, seksi perawatan, serta seksi

keuangan. Masing-masing seksi dipimpin oleh seorang Kepala

Seksi (Lampiran 7).

c. Cabang

Unit cabang meliputi unit cabang wilayah Jakarta Barat, unit

cabang wilayah Jakarta Timur, unit cabang wilayah Jakarta

Selatan, unit cabang wilayah Jakarta Utara, dan unit cabang

wilayah Jakarta Pusat. Pasar-pasar yang dikelola oleh PD Pasar

Jaya sebanyak 143 pasar diklasifikasikan ke dalam unit cabang

berdasarkan domisili pasar-pasar tersebut (Lampiran 2). Pasar-

pasar yang dikelompokkan ke dalam unit cabang, diklasifikasikan

lagi berdasarkan lingkup pelayanannya. Pengklasifikasian pasar-

pasar berdasarkan lingkup pelayanan terdiri dari pasar regional,

pasar kota, pasar wilayah, dan pasar lingkungan (Lampiran 8 dan

Lampiran 9). Masing-masing cabang dipimpin oleh seorang Kepala

Cabang yang bertanggung jawab kepada Direksi. Masing-masing

Page 11: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

57

pasar dipimpin oleh seorang Kepala Pasar yang bertanggung jawab

kepada Kepala Cabang (Lampiran 10).

5.2.2. Perubahan Pengelolaan Pasar dan Penambahan Unit Usaha

Pada tahun 2003, PD Pasar Jaya melakukan perubahan struktur

organisasinya. Perubahan ini dikonsentrasikan pada perubahan

pengelolaan pasar dan penambahan unit usaha. Pada kondisi

sebelumnya, unit-unit pelaksana yang dikelola oleh PD Pasar Jaya

antara lain unit usaha pasar, unit cabang, dan unit usaha jasa sarana.

Menurut keputusan direksi PD Pasar Jaya Nomor 406 tahun 2003,

pasar-pasar yang dikelola PD Pasar Jaya yang berada di unit cabang

dan unit usaha pasar digabung dan berubah menjadi unit area yang

terdiri dari 20 unit area (Lampiran 3). Sedangkan unit usaha jasa

sarana tetap menjadi unit usaha seperti keadaan sebelumnya. Adapun

tujuan dilakukannya perubahan ini adalah untuk mengoptimalkan

pelaksanaan tugas dan fungsi PD Pasar Jaya agar lebih berdaya guna

dan berhasil guna. Maka dari itu, pengklasifikasian pasar pun berubah.

Pasar-pasar yang dikelola PD Pasar Jaya diklasifikasikan ke dalam unit

area 01 sampai area 20 berdasarkan jarak lokasi antar pasar, jumlah

tempat usaha, dan aktivitas tempat usaha.

Selain mengubah pengelolaan pasar-pasarnya, PD Pasar Jaya

juga menambah satu unit pelaksana yaitu unit usaha perparkiran. Pada

kondisi sebelumnya, perparkiran dikelola oleh masing-masing pasar.

Seiring dengan kesadaran bahwa perparkiran merupakan suatu

komponen perusahaan yang penting yang dapat mengkontribusikan

penghasilan yang cukup besar bagi PD Pasar Jaya. Maka dari itu,

diperlukan suatu unit usaha yang mengelola perparkiran seluruh pasar

yang dimiliki PD Pasar Jaya. Unit usaha perparkiran dibentuk agar

perusahaan dapat lebih berkonsentrasi kepada bidang perparkiran yang

menyumbang laba cukup besar bagi perusahaan.

Perusahaan Daerah Pasar Jaya juga melakukan perubahan

struktur secara hirarki untuk unit-unit pelaksananya. Pada kondisi

sebelumnya, unit usaha pasar dan unit usaha jasa sarana dipimpin oleh

Page 12: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

58

seorang Kepala Unit, sedangkan unit cabang dipimpin oleh seorang

Kepala Cabang dan masing-masing pasar dipimpin oleh seorang

Kepala Pasar. Seiring dengan berubahnya pengelolaan pasar dan

penambahan unit usaha, maka struktur organisasi unit-unit pelaksana

PD Pasar Jaya juga ikut berubah. Pada Gambar 3, masing-masing unit

area, unit usaha perparkiran, dan unit usaha jasa sarana dipimpin oleh

seorang Manajer dan dibantu oleh Wakil Manajer. Manajer

membawahi 3 Asisten Manajer yaitu Asisten Manajer Administrasi,

Asisten Manajer Operasi, dan Asisten Manajer Pengendalian kemudian

terdapat bagian supervisi yang bertugas untuk memastikan dan

memantau unit-unit pelaksana berjalan dengan baik dan terkendali.

Gambar 3. Struktur organisasi unit-unit area, unit usaha perparkiran,

dan unit usaha jasa sarana tahun 2003(PD Pasar Jaya, 2003)

Unit-unit pelaksana yang dikelola oleh PD Pasar Jaya memiliki

jumlah Wakil Manajer yang berbeda-beda. Unit usaha perparkiran dan

unit usaha jasa sarana memiliki satu orang Wakil Manajer sedangkan

unit-unit area memiliki dua sampai tiga orang Wakil Manajer. Unit

area 02 dan unit area 13 memiliki tiga orang Wakil Manajer sedangkan

unit area selain area 02 dan area 13 memiliki dua orang Wakil

Manajer. Jadi Manajer pada unit-unit area sebanyak 20 orang dan

Wakil Manajer sebanyak 40 orang.

Manajer

Wakil Manajer

Asisten Manajer

Administrasi

Asisten Manajer

Operasi

Asisten Manajer

Pengendalian

Supervisi

Page 13: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

59

5.2.3. Pengurangan Wakil Manajer Area dan Penghilangan Jabatan

Asisten Manajer Pengendalian untuk Unit-Unit Pelaksana PD

Pasar Jaya

Pada tahun 2004, PD Pasar Jaya melakukan perubahan dan

penyempurnaan struktur organisasi unit area dengan melakukan

pengurangan jumlah Wakil Manajer pada unit area. Semula, Manajer

Area membawahi lebih dari satu Wakil Manajer, kemudian

disempurnakan menjadi Manajer Area membawahi hanya satu Wakil

Manajer. Berdasarkan hasil evaluasi, keberadaan Wakil Manajer lebih

dari satu orang tidak efektif dan terjadi tumpang tindih dalam tugas-

tugas operasional, maka dalam rangka optimalisasi pelaksanaan tugas

dan fungsi PD Pasar Jaya agar lebih berdaya guna dan berhasil guna,

maka struktur organisasi dilakukan penyempurnaan kembali agar

lebih efektif dan ramping. Adapun tugas dari Wakil Manajer Area

antara lain :

a. Menyelenggarakan kegiatan pengelolaan pasar antara lain

administrasi, operasi, dan pengendalian pasar.

b. Membuat rencana kerja dan pengembangan pasar.

c. Melaksanakan pengawasan pengelolaan pasar.

d. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan Wakil Manajer.

e. Membantu Manajer Area dalam membuat laporan pelaksanaan

kegiatan pengelolaan unit area.

Perusahaan Daerah Pasar Jaya juga mengurangi jabatan

dengan menghilangkan jabatan Asisten Manajer Pengendalian.

Penghilangan jabatan Asisten Manajer Pengendalian berlaku untuk

semua unit pelaksana yang dikelola PD Pasar Jaya seperti unit-unit

area, unit usaha perparkiran, dan unit usaha jasa sarana. Penghilangan

jabatan Asisten Manajer Pengendalian dilakukan untuk

mengefektifkan kegiatan unit-unit pelaksana dan juga mengefisienkan

biaya perusahaan. Maka dari itu, struktur organisasi unit-unit

pelaksana tahun 2004 terlihat pada Gambar 4.

Page 14: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

60

Gambar 4. Struktur organisasi unit-unit area, unit usaha perparkiran,

dan unit usaha jasa sarana tahun 2004 (PD Pasar Jaya, 2004)

5.2.4. Penghilangan Unit Usaha Jasa Sarana

Pada tahun 2005, PD Pasar Jaya melakukan restrukturisasi unit

pelaksananya. Semula, unit-unit pelaksana yang dikelola oleh PD

Pasar Jaya terdiri dari unit area, unit usaha perparkiran, dan unit usaha

jasa sarana. Unit usaha jasa sarana yang merupakan unit pengelolaan

untuk mengangkut sampah-sampah yang ada di pasar-pasar yang

dikelola PD Pasar Jaya dihilangkan. Tujuan dari dihilangkannya unit

usaha jasa sarana adalah agar PD Pasar Jaya lebih berkonsentrasi pada

unit usaha lainnya. Pengangkutan sampah-sampah yang ada di pasar-

pasar diambil alih oleh dinas wilayah setempat. Walaupun sudah

menghilangkan unit usaha jasa sarana, PD Pasar Jaya tetap

berkontribusi dalam pengangkutan sampah-sampah dengan

menyewakan mobil-mobil untuk pengangkutan sampah-sampah

kepada dinas wilayah. Jadi dengan dihilangkannya unit usaha jasa

sarana, unit-unit pelaksana yang dikelola PD Pasar Jaya antara lain

unit area dan unit usaha perparkiran.

5.2.5. Penambahan Divisi, Penghilangan Jabatan Wakil Manajer, dan

Penambahan Supervisor

Pada tahun 2005, PD Pasar Jaya menambah jumlah direkturnya

menjadi 4 Direktur meliputi Direktur Utama, Direktur Administrasi,

Direktur Operasi, dan Direktur Perencanaan dan Hukum. Penambahan

Manajer

Wakil Manajer

Asisten Manajer

Administrasi

Asisten Manajer

Operasi

Supervisi

Page 15: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

61

Direktur ini dilakukan untuk mengoptimalisasi tugas para Direktur.

Adapun tugas dari Direktur Perencanaan dan Hukum antara lain :

1. Memimpin, mengkoordinasikan, dan melakukan tugas-tugas yang

berhubungan dengan kegiatan perencanaan perusahaan, teknologi

informasi, evaluasi dan pengembangan, kegiatan yang memerlukan

pertimbangan hukum serta kegiatan keamanan dan ketertiban.

2. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan Direktur Utama.

Direktur Perencanaan dan Hukum membawahi 2 divisi yaitu

divisi perencanaan dan divisi hukum serta keamanan dan ketertiban.

Penambahan divisi ini dilakukan agar perusahaan lebih berkonsentrasi

mengenai perencanaannya baik jangka pendek maupun jangka

panjang. Demi berlangsungnya kegiatan perusahaan sesuai visi dan

misinya, maka dari itu diperlukan divisi perencanaan yang mengatur

atau membuat rencana perusahaan baik jangka pendek dan jangka

panjang. Pada kondisi sebelumnya, divisi perencanaan hanyalah

sebuah subdivisi untuk divisi teknik. Divisi perencanaan terdiri dari

dua subdivisi yaitu subdivisi rencana strategis, subdivisi teknologi

informasi serta subdivisi evaluasi dan pembangunan.

1. Subdivisi rencana strategis mempunyai tugas :

a. Membuat rencana strategis perusahaan untuk jangka pendek,

menengah, dan panjang.

b. Membuat petunjuk dan melakukan sosialisasi pelaksanaan

rencana strategis.

c. Membuat studi kelayakan rencana strategis.

d. Menghitung rencana anggaran dan biaya perusahaan

berdasarkan rencana strategis.

e. Melaporkan hasil kegiatan subdivisi rencana strategis.

2. Subdivisi teknologi informasi mempunyai tugas :

a. Melakukan pencatatan dan monitor harga di pasar.

b. Mengatur pelaksanaan pengolahan data elektronik.

c. Melakukan pengumpulan data yang menyangkut pasar dan

fasilitas perpasaran lainnya.

Page 16: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

62

d. Melakukan pemutakhiran data.

e. Mengendalikan jaringan komputerisasi.

f. Menyajikan laporan hasil pengolahan data dan membuat

statistik.

g. Menyusun kebutuhan material komputer.

h. Membuat laporan kegiatan subdivisi teknologi informasi.

3. Subdivisi evaluasi dan pengembangan mempunyai tugas:

a. Mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan program dan

rencana strategis.

b. Mengadakan evaluasi dan pengembangan kegiatan pasar.

c. Mengadakan evaluasi dan pengembangan terhadap sistem

dan prosedur kerja.

d. Membuat laporan kegiatan.

Selain itu, pada tahun yang sama, PD Pasar Jaya juga

menambah divisi baru yaitu divisi hukum dan keamanan serta

ketertiban. Hal ini dilakukan mengingat bahwa Indonesia merupakan

negara hukum. Dengan adanya divisi hukum dan keamanan serta

ketertiban, dapat mengatur hubungan dengan pihak eksternal dan

juga menertibkan pedagang mengenai aturan-aturan yang telah

dibuat namun belum dilaksanakan dengan baik. Pada kondisi

sebelumnya, divisi hukum dan keamanan serta ketertiban merupakan

subivisi untuk divisi umum dan humas. Divisi hukum dan keamanan

serta ketertiban terdiri dari beberapa subdivisi yaitu subdivisi hukum

dan subdivisi keamanan serta ketertiban.

1. Subdivisi hukum mempunyai tugas :

a. Menyiapkan bahan penyuluhan hukum yang menyangkut

perpasaran.

b. Menerima, meneliti, mengolah, menilai, dan memberikan

saran pertimbangan atas laporan pengaduan.

c. Mempersiapkan dan mengurus penyelesaian perkara yang

menyangkut perusahaan.

Page 17: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

63

d. Menyampaikan saran dan pertimbangan hukum kepada

Direksi.

e. Menerima, meneliti peraturan, ketentuan, perjanjian yang

sudah dan akan diberlakukan.

f. Mengumpulkan, menyiapkan, memelihara produk-produk

hukum dan peraturan perundang-undangan tentang

perpasaran.

g. Menyiapkan, membuat, meneliti naskah perjanjian dan serah

terima pekerjaan.

h. Membuat laporan kegiatan subdivisi hukum.

2. Subdivisi keamanan dan ketertiban mempunyai tugas :

a. Membuat rencana dan melaksanakan pengamanan semua

milik perusahaan, pedagang, dan pengunjung pasar.

b. Melakukan kegiatan pengamanan dan penertiban aset PD

Pasar Jaya.

c. Melakukan koordinasi dengan instansi keamanan terkait.

d. Memonitor dan mengendalikan keamanan dan ketertiban.

e. Membuat laporan kegiatan subdivisi keamanan ketertiban.

Seiring dengan bertambahnya direktur dan divisi, maka

struktur organisasi untuk unit pelaksana baik unit-unit area maupun

unit usaha perparkiran pun berubah. PD Pasar Jaya melakukan

penambahan Asisten Manajer yaitu Asisten Manajer Perencanaan

dan Hukum. Asisten Manajer Perencanaan dan Hukum membawahi

staf perencanaan, staf hukum, staf pengendalian, serta staf keamanan

dan ketertiban. Adapun tugas Asisten Manajer Perencanaan dan

Hukum antara lain :

1. Menyelenggarakan kegiatan pengelolaan dan pengendalian pasar

meliputi kegiatan kebersihan dan keamanan serta ketertiban

pasar.

2. Membuat rencana kerja dan pengembangan pasar.

3. Melaksanakan pengawasan dan pengelolaan pasar.

Page 18: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

64

4. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan Asisten Manajer

Perencanaan dan Hukum.

5. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan pengelolaan unit area.

6. Mensosialisasikan petunjuk pelaksanaan rencana strategis.

7. Melaksanakan pengendalian jaringan komputerisasi unit area.

8. Mengadakan evaluasi dan pengembangan terhadap sistem

prosedur kerja, pelaksanaan program, rencana strategis, dan

kegiatan unit area.

9. Mempersiapkan dan mengurus penyelesaian perkara yang

menyangkut unit area.

10. Menyampaikan saran dan pertimbangan hukum kepada Manajer

Area.

11. Melakukan penyuluhan/sosialisasi hukum yang menyangkut

perpasaran.

12. Menerima, meneliti, mengolah, dan menilai serta memberikan

saran dan pertimbangan atas laporan pengaduan.

13. Menyusun rencana kebijaksanaan dan melaksanakan

pengamanan senua milik unit area, pedagang, dan pengunjung

pasar.

14. Melakukan pengamanan dan ketertiban seluruh asset unit area.

15. Melakukan koordinasi dengan instansi keamanan terkait.

Perusahaan Daerah Pasar Jaya juga melakukan penghilangan

atau penghapusan jabatan Wakil Manajer dan juga mengurangi

jumlah Supervisor. Penghapusan jabatan Wakil Manajer dan

pengurangan jumlah Supervisor juga dilakukan dalam rangka

optimalisasi pelaksanaan tugas dan fungsi PD Pasar Jaya agar lebih

berdaya guna dan berhasil guna sehingga dapat meningkatkan

efektivitas dan efisiensi perusahaan. Maka dari itu, struktur

organisasi unit pelaksana baik unit area dan unit usaha perparkiran

dapat dilihat pada Gambar 5.

Page 19: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

65

Gambar 5. Struktur organisasi unit-unit area dan unit usaha

perparkiran tahun 2005 (PD Pasar Jaya, 2005)

5.2.6. Penggabungan Pengelolaan Area 5 Rawa Badak dan Area 6 Koja

Unit-unit area yang dikelola oleh PD Pasar Jaya terdiri dari 20

unit area. Unit area 5 terdiri dari 8 pasar yang berwilayah di Jakarta

Utara seperti pasar Rawa Badak, Pelita, Sunter Podomoro, Anyar

Bahari, Kebon Bawang, Sungai Bambu, Sindang, dan Walang Baru.

Unit area 6 terdiri dari 9 pasar yang bertempat di Jakarta Utara seperti

Pasar Koja, Lontar, Muncang, Sinar, Tugu, Sukapura, Cilincing, Kali

Baru dan Waru. Pada tahun 2005, PD Pasar Jaya melakukan

restrukturisasi terhadap unit area dengan menggabungkan pengelolaan

area 5 Rawa Badak dan Area 6 Koja menjadi satu unit area yaitu area

5. Penggabungan ini dilakukan dalam rangka penyederhanaan

organisasi agar sesuai dengan rencana jangka panjang PD Pasar Jaya

tahun 2006-2010 yang semula 20 unit area menjadi 15 unit area pada

akhir tahun 2010.

Jadi jumlah unit area yang dikelola oleh PD Pasar Jaya menjadi

berkurang yang semula 20 area berubah menjadi 19 area. Selain itu,

dengan bergabungnya area 5 Rawa Badak dan area 6 Koja dapat

meningkatkan pelayanan terhadap konsumen serta dapat

mengefisienkan sumber daya manusia yang ada dengan

menyederhanakan jabatan Manajer dan Asisten Manajer menjadi satu

pengelolaan sehingga efisiensi biaya pun dapat tercapai.

Manajer

Asisten

Manajer

Administrasi

Asisten

Manajer

Operasi

Asisten Manajer

Perencanaan dan Hukum

Supervisi

Page 20: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

66

5.2.7. Pengalihan Pengelolaan Pasar Sunter Podomoro (Utara) dari Area

5 Rawa Badak ke Area 10 Jembatan Merah

Pada tahun 2005, PD Pasar Jaya juga melakukan pengalihan

pengelolaan pasar Sunter Podomoro. Pasar Sunter Podomoro yang

semula berada di area 5 Rawa Badak dialihkan ke dalam area 10

Jembatan Merah. Pengalihan ini dilakukan untuk mengefisienkan

pengelolaan pasar Sunter Podomoro. Dengan adanya pengalihan pasar

Sunter Podomoro ke area 10 Jembatan Merah, pengkoordinasian staf

dan pengelolaan pasar Sunter Podomoro menjadi tanggung jawab

Manajer area 10 Jembatan Merah.

5.2.8. Penggabungan Pengelolaan Area 20 Induk Kramat Jati dan Area

16 Kramat Jati

Pada tahun 2006, PD Pasar Jaya melakukan perubahan

pengelolaan unit-unit areanya. PD Pasar Jaya melakukan

penggabungan pengelolaan area 20 pasar induk Kramat Jati dengan

area 16 pasar Kramat Jati menjadi satu unit area yaitu unit area 16

induk Kramat Jati. Perubahan ini dilakukan dalam rangka upaya untuk

mengimplementasikan rencana jangka panjang tahun 2006 sampai

2010 untuk menyederhanakan organisasinya yang semula 20 unit area

menjadi 15 unit area pada akhir tahun 2010. Selain itu, dengan

bergabungnya pengelolaan area 20 Induk Kramat Jati dengan area 16

Kramat Jati menjadi satu unit area, maka jabatan Manajer Area dan

Asisten Manajer Area perlu disederhanakan menjadi satu pengelolaan

juga. Hal ini dilakukan agar perusahaan mengefisienkan sumber daya

manusia yang ada dan juga efisiensi biaya. Dengan bergabungnya

pengelolaan area 20 induk Kramat Jati dengan area 16 Kramat Jati

menjadi satu unit area maka jumlah unit area yang dikelola PD Pasar

Jaya sebanyak 18 area.

5.2.9. Pemisahan Pengelolaan Area 16 Induk Kramat Jati Menjadi Area

16 Kramat Jati dan Area 20 Induk Sayur-Mayur dan Buah-

Buahan Kramat Jati

Pada tahun 2007, PD Pasar Jaya melakukan perubahan

terhadap pengelolaan area 16 induk Kramat Jati. Pada kondisi

Page 21: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

67

sebelumnya, area 16 induk Kramat Jati merupakan penggabungan

antara area 16 Kramat Jati dan area 20 induk Kramat Jati kemudian

kondisi ini berubah. Seiring dengan bergantinya pemimpin maka

berganti pula kebijakan yang diterapkan. Pemimpin yang baru

mengeluarkan kebijakan untuk melakukan pemisahan pengelolaan area

16 induk Kramat Jati menjadi area 16 Kramat Jati dan area 20 induk

sayur-mayur dan buah-buahan Kramat Jati. Hal ini dilakukan dalam

rangka meningkatkan profesionalisme pengelolaan dan pelayanan

pasar induk sayur-mayur dan buah-buahan Kramat Jati dan juga

mengingat bahwa pasar induk sayur-mayur dan buah-buahan Kramat

Jati merupakan pasar yang tak hanya mencakup lingkup nasional tetapi

sudah meluas ke pasar internasional maka dari itu PD Pasar Jaya ingin

lebih berkonsentrasi dalam mengelola induk sayur-mayur dan buah-

buahan Kramat Jati.

Dengan adanya pemisahan pengelolaan area 16 induk Kramat

Jati menjadi area 16 Kramat Jati dan area 20 induk sayur-mayur dan

buah-buahan Kramat Jati, menetapkan jabatan Manajer dan jabatan

Asisten Manajer area 16 Kramat Jati dan area 20 induk sayur-mayur

dan buah-buahan Kramat Jati dan juga memisahkan seluruh

administrasi pengelolaan area 16 Kramat Jati dan area 20 induk sayur-

mayur dan buah-buahan Kramat Jati. Selain itu, Direksi juga

menetapkan kantor pengelolaan area 16 Kramat Jati bertempat di pasar

Kramat Jati dan kantor pengelolaan area 20 induk sayur-mayur dan

buah-buahan Kramat Jati di pasar induk sayur-mayur dan buah-buahan

Kramat Jati.

5.2.10. Penetapan Jabatan Fungsional Supervisor Area Menjadi Jabatan

Struktural dalam Struktur Organisasi PD Pasar Jaya.

Pada tahun 2007, PD Pasar Jaya melakukan perubahan

terhadap jabatan Supervisor. Semula, Jabatan Supervisor hanya

sebatas jabatan fungsional tanpa dicantumkan ke dalam struktur

organisasi kemudian kondisi ini berubah. Jabatan Supervisor berubah

menjadi jabatan struktural dalam struktur organisasi PD Pasar Jaya.

Page 22: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

68

Hal ini dilakukan dalam rangka optimalisasi pelaksanaan tugas dan

fungsi pelayanan terhadap pedagang maupun pengunjung pasar agar

lebih berdaya guna dan berhasil guna.

Selain itu, pengangkatan, pemberhentian, dan

mengalihtugaskan jabatan Supervisor adalah kewenangan Direksi

PD Pasar Jaya. Tugas Supervisor meliputi 2 tugas yaitu administrasi

dan operasi. Berikut adalah pembagian tugas Supervisor.

a. Administrasi meliputi :

1. Melaksanakan pengelolaan pasar dan kegiatan ketatausahaan.

2. Memonitor dan mencatat harga kebutuhan pokok.

3. Menyelenggarakan pembinaan disiplin dan pendayagunaan

SDM.

4. Menyelenggarakan inventarisasi dan perawatan barang milik

pasar.

5. Melaksanakan pengamanan dan penertiban terhadap fasilitas

serta bangunan pasar beserta fasilitas kelengkapan lainnya.

6. Mengatur bongkar muat dan melaksanakan penertiban,

penempatan barang dagangan, serta penggunaan fasilitas

perpasaran lainnya.

7. Mengadakan penyuluhan terhadap pedagang dan pengunjung

pasar tentang ketertiban dan kebersihan pasar.

8. Membantu pelaksanaan penutupan sementara tempat usaha

dan pembukaannya.

9. Mengadakan koordinasi dengan aparat keamanan dan

lingkungan setempat

10. Mengkoordinasikan, menyusun, dan mengendalikan rencana

kerja serta laporan kegiatan pasar secara berkala.

11. Menerima, menyimpan, dan mengeluarkan/menyetor uang

sesuai dengan ketentuan.

12. Merencanakan, menyimpan, dan mengajukan kebutuhan alat

tagih serta melaporkan posisi piutang.

13. Membantu penagihan BBM.

Page 23: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

69

b. Operasi meliputi :

1. Melaksanakan pemasaran tempat usaha dan menandatangani

administrasi perpanjangan Surat Izin Pemakaian Tempat

Usaha (SIPTU).

2. Meneliti dan memproses permohonan pedagang untuk

mendapat persetujuan Manajer Area, izin kontrak tempat

usaha, izin BBN, izin perubahan jenis jualan serta

memberikan referensi kredit.

3. Memproses penertiban surat peringatan terhadap pemakai

tempat usaha yang melanggar ketentuan.

4. Mengajukan usul penutupan sementara dan pembatalan

tempat usaha.

5. Melaksanakan pembinaan pedagang dan KOPPAS.

6. Menyusun laporan kegiatan aktivitas dan pemasaran tempat

usaha.

7. Menyusun dan mengusulkan serta rencana perawatan

bangunan dan ME beserta fasilitas kelengkapan lainnya.

8. Melaksanakan pemeliharaan, perawatan serta mengawasi dan

mencegah penyalahgunaan pemakaian bangunan, ME, dan

air.

9. Menyusun rencana kebutuhan alat kebersihan dan alat

pemadam kebakaran.

10. Mengawasi dan mencatat pengangkutan sampah.

11. Melaksanakan kegiatan kebersihan, keamanan, dan ketertiban

pasar.

5.3. Karakteristik Responden

Sebelum dilakukan analisis data terlebih dahulu dikemukakan

karakteristik responden sebagai kelengkapan data. Karakteristik responden

dapat disajikan menurut jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, golongan

kerja, dan jabatan responden.

Page 24: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

70

5.3.1. Jenis Kelamin

Setiap karyawan memiliki kewajiban untuk melaksanakan

tugas di bidang kerjanya. Setiap karyawan juga memiliki hak yang

harus dipenuhi oleh pihak perusahaan baik itu karyawan maupun

karyawati. Berdasarkan Gambar 6, dapat diketahui bahwa terdapat

perbedaan yang signifikan antara jumlah laki-laki dan perempuan yang

bekerja di area 03 Pramuka. Jumlah responden laki-laki jauh lebih

besar daripada jumlah responden perempuan pada area 03 Pramuka.

Maka dapat disimpulkan bahwa pada area 03 Pramuka, jumlah laki-

laki sangat mendominasi.

Gambar 6. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

5.3.2. Usia

Faktor usia dapat memengaruhi produktivitas yang dicapai oleh

karyawan. Komposisi usia karyawan pada suatu perusahaan

sebenarnya dapat menentukan kinerja perusahaan secara keseluruhan.

Untuk mengetahui komposisi usia karyawan pada area 03 Pramuka

dapat dilihat pada Gambar 7. Dari tabel tersebut, dapat diketahui

bahwa jumlah responden berdasarkan usia didominasi oleh usia lebih

dari 50 tahun secara berturut-turut hingga jumlah yang paling kecil

yaitu usia 41-50 tahun, usia 31-40 tahun, dan usia 20-30 tahun.

perempuan

3%

laki-laki

97%

Persentase Jenis Kelamin

Page 25: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

71

Gambar 7. Karakteristik responden berdasarkan usia responden

5.3.3. Tingkat Pendidikan

Setiap orang yang ingin bekerja di sebuah BUMD harus

memiliki jenjang pendidikan tertentu. Tingkat pendidikan ini akan

memengaruhi jabatan mana yang akan diduduki oleh karyawan

tersebut. Berdasarkan Gambar 8, dapat diketahui bahwa karyawan

yang bekerja di area 03 Pramuka didominasi oleh lulusan SMA, secara

berturut-turut hingga jumlah yang paling kecil yaitu lulusan SD,

lulusan SMP, lulusan diploma, dan lulusan S2. Data ini menunjukkan

bahwa tingkat pendidikan yang rendah mendominasi sebaran

responden. Hal ini perlu ditelusuri apakah banyaknya karyawan

tergolong pendidikan rendah dapat memengaruhi kelangsungan

perusahaan. Namun, hal ini tidak menjadi masalah selama jabatan

yang diduduki masing-masing responden sesuai dengan pendidikan

terakhir responden.

Gambar 8. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan

20-30

tahun

6%

31-40

tahun

15%

41-50

tahun

38%

> 50 tahun

41%

Persentase Usia Responden

SD

31%

SMP

18%

SMA

42%

Diploma

7%

S2

2%Persentase Tingkat Pendidikan

Page 26: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

72

5.3.4. Golongan Kerja

Tingkat golongan kerja karyawan PD Pasar Jaya

memperlihatkan prestasi yang dicapai karyawan yang bersangkutan.

Tingkat golongan kerja karyawan PD Pasar Jaya juga menunjukkan

pengalaman dan perkembangan karir mereka karena tingkat golongan

kerja merupakan salah satu prasyarat untuk menduduki suatu jabatan

tertentu. Gambar 9 menunjukkan bahwa jumlah karyawan berdasarkan

golongan kerja secara berturut-turut mulai dari jumlah yang paling

besar hingga jumlah yang paling kecil yaitu golongan B, golongan C,

dan golongan A.

Gambar 9. Karakteristik responden berdasarkan golongan kerja

5.3.5. Jabatan

Seluruh karyawan yang ada di area 03 Pramuka merupakan

responden dalam penelitian ini. Responden ini mewakili seluruh

jabatan yang ada di area 03 Pramuka. Banyaknya jabatan dari unit

kerja menggambarkan beragamnya tugas yang harus dilaksanakan.

Sedangkan jumlah karyawan pada masing-masing unit kerja

mencerminkan beban kerja yang harus ditangani oleh unit kerja

tersebut. Gambar 10 memperlihatkan bahwa jumlah karyawan

berdasarkan jabatan yang didudukinya secara berturut-turut mulai dari

jumlah yang paling besar hingga yang paling kecil yaitu bagian

kebersihan, staf bagian operasi, staf bagian administrasi, juru pungut,

bagian keamanan, supervisor, asisten manajer, dan manajer.

Mengingat bahwa area 03 Pramuka terdiri dari 10 pasar sehingga

Golongan

Kerja A

7%

Golongan

Kerja B

68%

Golongan

Kerja C

25%

Persentase Golongan Kerja

Page 27: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

73

membutuhkan lebih banyak tenaga kerja bagian kebersihan untuk

membersihkan serta merawat pasar-pasar tersebut. Pada bagian operasi

juga merupakan unit kerja yang membutuhkan tenaga kerja yang

banyak, hal ini dikarenakan bagian operasi pasar-pasar di unit area 03

membutuhkan konsentrasi yang lebih daripada bagian administrasi

serta bagian perencanaan dan hukum.

Gambar 10. Karakteristik responden berdasarkan jabatan

5.4. Uji Validitas dan Uji reliabilitas

5.4.1. Uji Validitas

Kuesioner digunakan untuk mengetahui persepsi atau pendapat

responden mengenai restrukturisasi organisasi dan kinerja masing-

masing responden. Sebelum kuesioner disebar ke seluruh responden,

dilakukan uji valid terhadap item-item pernyataan yang ada di

kuesioner dengan menyebar 30 kuesioner terlebih dahulu. Uji validitas

digunakan untuk melihat sampai sejauh mana data yang diperoleh dari

pengisian kuesioner dapat mengukur apa yang ingin diukur. Untuk

menguji validitas, menggunakan Microsoft Excel 2007. Suatu item

pernyataan disebut “valid” apabila koefisien korelasi antara skor butir

item pernyataan dengan skor total (r hitung) lebih besar dari r tabel.

Sebaliknya, bila r hitung lebih kecil dari r tabel, maka item pernyataan

tersebut tidak valid. Dengan taraf signifikansi sebesar 95 % atau

Manajer

1%

Asisten

Manajer4%

Supervisor

7% Staf Bagian

Administrasi16%

Staf Bagian

Operasi18%

Staf Bagian

Perencanaan dan Hukum

4%

Juru Pungut

17%

Bagian

Keamanan10%

Bagian

Kebersihan23%

Persentase Jabatan

Page 28: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

74

tingkat kesalahan sebesar 0,05, sampel (n) sebanyak 30 responden, dan

r tabel sebesar 0,361.

Hasil uji validitas seluruh pernyataan kuesioner pada variabel

restrukturisasi organisasi yang terdiri dari 35 pernyataan dan variabel

kinerja terdiri dari 25 pernyataan dengan menggunakan Microsoft

Excel 2007 dapat dilihat pada Lampiran 11.

5.4.2. Uji Reliabilitas

Setelah uji validitas dilakukan, uji reliabilitas pun dilakukan.

Uji reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu

alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama (Umar, 2003). Uji

reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran

dapat dipercaya atau diandalkan untuk dijadikan sebagai alat ukur

penelitian. Untuk menguji reliabilitas, digunakan teknik Alpha

Cronbach dengan bantuan SPSS versi 12. Berdasarkan perhitungan

dengan bantuan SPSS 12, diketahui bahwa item-item pernyataan

dinyatakan “reliabel” (Lampiran 12).

5.5. Analisis Persepsi Responden tentang Restrukturisasi Organisasi

Berdasarkan Karakteristik Responden

1. Ukuran

a. Ukuran Struktur

Ukuran struktur organisasi PD Pasar Jaya saat ini

menunjukkan ukuran yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Berdasarkan jenis kelamin, baik laki-laki maupun perempuan,

mengatakan bahwa ukuran struktur organisasi PD Pasar Jaya saat

ini sudah efisien. Hal ini sama dengan persepsi responden

berdasarkan golongan kerja dimana golongan kerja A, B, dan C

menilai bahwa struktur organisasi saat ini telah mencapai efisiensi.

Berdasarkan usia, responden merasakan bahwa efisiensi

struktur organisasi saat ini terbilang baik. Responden pada rentang

usia 31-40 tahun, 41-50 tahun, dan lebih dari 50 tahun menunjukkan

bahwa efisiensi struktur organisasi telah dicapai. Sedangkan pada

rentang 20-30 tahun, menunjukkan bahwa struktur organisasi cukup

Page 29: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

75

efisien. Cukup efisien lebih cenderung kepada kurang efisiennya

struktur organisasi PD Pasar Jaya.

Tabel 8. Persepsi responden mengenai efisiensi struktur

berdasarkan karakteristik responden

Karakteristik

Responden

Efisiensi struktur organisasi PD Pasar Jaya

saat ini

Skor Rataan Interpretasi hasil

Jenis

Kelamin

Laki-laki 3,57 Baik

Perempuan 3,50 Baik

Total 3,54 Baik

Usia

20-30 th 3,00 Cukup baik

31-40 th 3,45 Baik

41-50 th 3,74 Baik

> 50 th 3,52 Baik

Total 3,43 Baik

Pendidikan Terakhir

SD 3,82 Baik

SMP 3,69 Baik

SMA 3,33 Cukup baik

Diploma 3,40 Cukup baik

S2 4,00 Baik

Total 3,65 Baik

Golongan Kerja

Golongan A 4,20 Baik

Golongan B 3,50 Baik

Golongan C 3,56 Baik

Total 3,75 Baik

Jabatan

Manajer 4,00 Baik

Asisten Manajer 3,33 Cukup baik

Supervisor 3,60 Baik

Staf ADM 3,18 Cukup baik

Staf operasi 3,08 Cukup baik

Staf perencanaan &

hukum

3,50 Baik

Juru pungut 3,83 Baik

Bag.Keamanan 3,86 Baik

Bag.Kebersihan 3,88 Baik

Total 3,59 Baik

Persepsi responden berdasarkan pendidikan terakhir

menunjukkan bahwa efisiensi struktur organisasi saat ini telah

tercapai. Responden dengan pendidikan terakhir SD, SMP, dan S2

mengatakan bahwa efisiensi struktur organisasi saat ini

menunjukkan hasil yang baik. Sedangkan responden dengan

pendidikan terakhir SMA dan Diploma mengatakan bahwa efisiensi

struktur organisasi dinilai cukup baik yang lebih cenderung ke

kurang baik. Apabila dilihat dari jabatannya, secara keseluruhan

persepsi responden menunjukkan bahwa efisiensi struktur

organisasi PD Pasar Jaya saat ini dinilai baik. Namun, untuk jabatan

Page 30: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

76

asisten manajer, staf administrasi, dan staf operasi menilai bahwa

struktur organisasi saat ini cukup yang cenderung kurang efisien

(Tabel 8).

b. Jumlah Karyawan

Persepsi responden mengenai penurunan jumlah karyawan

apabila dilihat berdasarkan karakteristik responden

memperlihatkan hasil yang berbeda-beda. Menurut persepsi

responden berdasarkan jenis kelaminnya, secara keseluruhan

menunjukkan bahwa jumlah karyawan saat ini menunjukkan hasil

yang baik artinya telah sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Persepsi responden wanita mengatakan yang sama mengenai

jumlah karyawan. Untuk responden laki-laki yang jumlahnya

mayoritas, jumlah karyawan saat ini dinyatakan cukup baik atau

cenderung kurang baik. Menurut responden laki-laki, penurunan

jumlah karyawan PD Pasar Jaya kurang dapat meningkatkan

kesejahteraan karyawan. Laki-laki merupakan tulang punggung

bagi keluarganya yang memiliki peran untuk memenuhi kebutuhan

keluarganya. Namun, responden laki-laki berpendapat bahwa gaji

yang didapat belum memenuhi kebutuhan keluarganya

Berdasarkan usia, secara keseluruhan persepsi responden

mengenai jumlah karyawan PD Pasar Jaya saat ini menunjukkan

hasil yang cukup yang cenderung kurang baik. Pada rentang usia

20-30 tahun dan 41-50 tahun, persepsi responden juga

menunjukkan hasil yang cukup yang cenderung kurang baik untuk

jumlah karyawan PD Pasar Jaya saat ini. Responden dengan

rentang usia 20-30 tahun berpendapat bahwa penurunan jumlah

karyawan kurang baik dalam meningkatkan efektifitas perusahaan

serta meningkatkan kesejahteraan karyawan. Mereka juga

berpendapat bahwa jumlah karyawan saat ini telah cukup efisien

atau cenderung kurang efisien dengan beban kerja. Sedangkan

responden pada rentang usia 31-40 tahun dan lebih dari 50 tahun

mengatakan jumlah karyawan saat ini sudah baik (Tabel 9).

Page 31: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

77

Tabel 9. Persepsi responden mengenai jumlah karyawan berdasarkan

karakteristik responden

Karakteristik Responden

Pernyataan

Total Keseluruhan

Penurunan

jumlah karyawan

PD pasar Jaya

dapat

meningkatkan

efektivitas

perusahaan

Penurunan

jumlah karyawan

PD pasar Jaya

dapat

meningkatkan

kesejahteraan

karyawan

Efisiensi jumlah

karyawan PD

Pasar Jaya saat

ini dilihat dari

beban

pekerjaannya

Skor

Rataan

Inter-

pretasi

Hasil

Skor

Rataan

Inter-

pretasi

Hasil

Skor

Rataan

Inter-

pretasi

Hasil

Skor

Rataan

Inter-

preasi

Hasil

Jenis

Kelamin

Laki-laki 3,46 Baik 3,35 Cukup

baik

3,42 Baik 3,41

Cukup

baik

Perempuan 3,50 Baik 4,00 Baik 3,50 Baik 3,67 Baik

Total 3,48 Baik 3,68 Baik 3,46 Baik 3,54 Baik

Usia

20-30 th 2,75 Cukup

baik

3,00 Cukup

baik

3,00 Cukup

baik 2,92

Cukup

baik

31-40 th 3,91 Baik 3,64 Baik 3,73 Baik 3,76 Baik

41-50 th 3,15 Cukup

baik

3,48 Baik 3,37 Cukup

baik 3,33 Cukup

baik

> 50 th 3,69 Baik 3,21 Cukup

baik

3,41 Baik 3,44 Baik

Total 3,38 Cukup

baik 3,33 Cukup

baik 3,38 Cukup

baik 3,36 Cukup

baik

Pendidikan

Terakhir

SD 3,77 Baik 3,32 Cukup

baik

3,64 Baik 3,58 Baik

SMP 3,62 Baik 3,15 Cukup

baik

3,62 Baik 3,46

Baik

SMA 3,27 Cukup

baik

3,47 Baik 3,20 Cukup

baik 3,31 Cukup

baik

Diploma 2,80 Cukup

baik

3,40 Cukup

baik

3,20 Cukup

baik 3,13 Cukup

baik

S2 4,00 Baik 4,00 Baik 4,00 Baik 4,00 Baik

Total 3,49 Baik 3,47 Baik 3,53 Baik 3,50 Baik

Golongan

Kerja

Golongan A 4,00 Baik 4,20 Baik 4,00 Baik 4,07 Baik

Golongan B 3,46 Baik 3,15 Cukup

baik

3,33 Baik 3,31 Cukup

baik

Golongan C 3,33 Cukup

baik

3,72 Baik 3,50 Cukup

baik 3,52 Baik

Total 3,60 Baik 3,69 Baik 3,61 Baik 3,63 Baik

Jabatan

Manajer 4,00 Baik 4,00 Baik 4,00 Baik 4,00 Baik

Asisten

Manajer

2,67 Cukup

baik

3,33 Cukup

baik

3,33 Cukup

baik 3,11

Cukup

baik

Supervisor 3,40 Cukup

baik

3,80 Baik 3,60 Cukup

baik 3,60 Baik

Staf ADM 3,27 Cukup

baik

3,27 Cukup

baik

3,09 Cukup

baik 3,21

Cukup

baik

Staf operasi 3,17 Cukup

baik

3,33 Cukup

baik

3,33 Cukup

baik 3,28 Cukup

baik Staf

perencanaan

& hukum

2,25 Buruk 3,25 Cukup

baik

2,50 Buruk 2,67 Cukup

baik

Juru pungut 3,58 Baik 2,92 Cukup

baik

3,42 Baik 3,31 Cukup

baik

Bagian

Keamanan

3,86 Baik 3,43 Baik 3,43 Baik 3,57 Baik

Bagian

Kebersihan

4,00 Baik 3,63 Baik 3,88 Baik 3,84 Baik

Total 3,36 Cukup

baik 3,44 Baik 3,40 Baik 3,40 Cukup

baik

Page 32: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

78

Persepsi responden berdasarkan pendidikan terakhir secara

keseluruhan menunjukkan hasil bahwa jumlah karyawan saat ini

telah baik atau telah sesuai dengan kebutuhan perusahaan akan

sumber daya manusia. Hasil yang sama ditunjukkan pada persepsi

responden dengan pendidikan terakhir SD, SMP, dan S2. Namun,

responden dengan pendidikan terakhir SD dan SMP berpendapat

bahwa penurunan jumlah karyawan cukup yang cenderung kurang

baik dalam meningkatkan kesejahteraan mereka. Sedangkan untuk

responden dengan pendidikan terakhir SMA dan diploma menilai

bahwa jumlah karyawan PD Pasar Jaya saat ini cukup baik.

Responden dengan pendidikan terakhir SMA berpendapat bahwa

penurunan jumlah karyawan cukup yang cenderung kurang baik

dalam meningkatkan efektivitas perusahaan dan jumlah karyawan

saat ini cukup atau cenderung kurang efisien apabila dilihat dari

beban kerjanya. Hasil yang sama juga ditunjukkan oleh persepsi

responden yang berpendidikan terakhir Diploma, mereka

berpendapat penurunan jumlah karyawan cukup yang cenderung

kurang dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.

Berdasarkan golongan kerja, secara keseluruhan persepsi

responden menunjukkan bahwa jumlah karyawan saat ini dinilai

telah baik atau sesuai dengan kebutuhan. Hal ini terlihat dari

responden dengan golongan kerja A dan C berpendapat jumlah

karyawan telah sesuai dengan beban kerja. Namun, responden

dengan golongan kerja B menilai bahwa jumlah karyawan saat ini

cukup yang cenderung kurang sesuai karena penurunan jumlah

belum mampu meningkatkan kesejahteraan mereka.

Persepsi responden berdasarkan jabatannya menunjukkan

bahwa jumlah karyawan saat ini secara keseluruhan dinilai cukup

baik. Responden dengan jabatan asisten manajer, staf administrasi,

staf operasi, staf perencanaan dan hukum, serta juru pungut menilai

jumlah karyawan saat ini cukup baik atau cenderung kurang baik.

Sedangkan untuk responden dengan jabatan manajer, supervisor,

Page 33: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

79

bagian kebersihan, dan bagian keamanan mengatakan bahwa

jumlah karyawan saat ini telah baik (Tabel 9).

2. Arus Kerja

Berdasarkan jenis kelamin, secara keseluruhan persepsi

responden mengenai arus pekerjaan di area 03 Pramuka sudah dikatakan

baik. Hal ini dapat dilihat dari adanya kesesuaian tugas pokok serta

fungsi pekerjaan dengan tugas yang dikerjakan karyawan serta adanya

keterkaitan pekerjaan seorang karyawan dengan karyawan di unit kerja

lainnya. Namun, persepsi responden perempuan menunjukkan nilai yang

cukup yang cenderung kurang baik dari arus pekerjaan yang ada di unit

area 03 Pramuka. Baik responden laki-laki maupun perempuan sama-

sama menyatakan bahwa mereka melakukan tugas di lingkup pekerjaan

mereka, namun terkadang mereka juga mengerjakan tugas di luar

lingkup pekerjaannya.

Apabila dilihat dari usia, persepsi responden secara keseluruhan

juga menunjukkan hasil yang baik terhadap arus pekerjaan di unit area

03 Pramuka. Namun, responden dengan rentang usia 20-30 tahun, 31-40

tahun, dan lebih dari 50 tahun merasakan bahwa mereka tidak hanya

mengerjakan tugas yang menjadi tanggung jawab mereka. Terkadang

mereka juga mengerjakan tugas karyawan lainnya.

Persepsi responden berdasarkan pendidikan terakhirnya

menunjukkan bahwa secara keseluruhan arus pekerjaan di unit area 03

Pramuka sudah baik. Namun, untuk persepsi responden dengan

pendidikan terakhir diploma mengatakan bahwa arus pekerjaan di unit

area 03 cukup baik atau cenderung kurang baik. Hal ini dikarenakan

kesesuaian tugas pokok dan fungsi pekerjaan dengan tugas yang

dilakukan karyawan cukup baik atau cenderung kurang baik. Responden

dengan pendidikan terakhir SMA dan diploma berpendapat bahwa

mereka tidak hanya melakukan tugas di lingkup pekerjaannya (Tabel

10).

Page 34: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

80

Tabel 10. Persepsi responden mengenai arus pekerjaan berdasarkan

karakteristik responden

Karakteristik Responden

Pernyataan

Total Keseluruhan Karyawan hanya

melakukan tugas

di lingkup

pekerjaannya

Kesesuaian tugas

pokok serta fungsi

pekerjaan dengan

tugas yang

dilakukan

karyawan

Keterkaitan

pekerjaan seorang

karyawan dengan

karyawan di unit

kerja lainnya

Skor

Rata-

an

Inter-

pretasi

Hasil

Skor

Rata-

an

Inter-

pretasi

Hasil

Skor

Rata-

an

Inter-

pretasi

Hasil

Skor

Rata-

an

Inter-

pretasi

Hasil

Jenis

Kelamin

Laki-laki 3,39 Cukup

baik

3,86 Baik 3,84 Baik 3,70 Baik

Perempuan 3,00 Cukup

baik

3,00 Cukup

baik

4,00 Baik 3,33 Cukup

baik

Total 3,20 Cukup

baik

3,43 Baik 3,92 Baik 3,52 Baik

Usia

20-30 th 2,50 Cukup

baik

3,75 Baik 4,25 Sangat

baik

3,50

Baik

31-40 th 3,27 Cukup

baik

3,91 Baik 3,82 Baik 3,67 Baik

41-50 th 3,41 Baik 3,70 Baik 3,81 Baik 3,64 Baik

> 50 th 3,52 Baik 3,93 Baik 3,83 Baik 3,76 Baik

Total 3,18 Cukup

baik

3,82 Baik 3,93 Baik 3,64 Baik

Pendidikan

Terakhir

SD 3,91 Baik 3,91 Baik 3,59 Baik 3,80 Baik

SMP 3,46 Baik 4,08 Baik 3,77 Baik 3,77 Baik

SMA 3,00 Cukup

baik

3,73 Baik 4,07 Baik 3,60 Baik

Diploma 3,00 Cukup

baik

3,40 Cukup

baik

3,80 Baik 3,40 Cukup

baik

S2 4,00 Baik 4,00 Baik 4,00 Baik 4,00 Baik

Total 3,47 Baik 3,82 Baik 3,85 Baik 3,71 Baik

Golongan

Kerja

Golongan A 4,00 Baik 3,80 Baik 3,60 Baik 3,80 Baik

Golongan B 3,40 Cukup

baik

3,88 Baik 3,83 Baik 3,70 Baik

Golongan C 3,17 Cukup

baik

3,72 Baik 3,94 Baik 3,61 Baik

Total 3,52 Baik 3,80 Baik 3,79 Baik 3,70 Baik

Jabatan

Manajer 4,00 Baik 4,00 Baik 4,00 Baik 4,00 Baik

Asisten

Manajer

3,00 Cukup

baik

3,67 Baik 3,67 Baik 3,45 Baik

Supervisor 3,00 Cukup

baik

3,60 Baik 4,00 Baik 3,53 Baik

Staf ADM 2,73 Cukup

baik

3,45 Baik 3,82 Baik 3,33 Cukup

baik

Staf operasi 3,25 Cukup

baik

3,92 Baik 4,00 Baik 3,72 Baik

Staf

perencanaan

& hukum

2,75 Cukup

baik

4,00 Baik 4,25 Sangat

baik

3,67

Baik

Juru pungut 3,75 Baik 4,00 Baik 4,00 Baik 3,92 Baik

Bagian

Keamanan

3,71 Baik 3,86 Baik 3,86 Baik 3,81

Baik

Bagian

Kebersihan

3,81 Baik 3,94 Baik 3,50 Baik 3,75

Baik

Total 3,33 Cukup

baik

3,83 Baik 3,90 Baik 3,69 Baik

Berdasarkan golongan kerja, persepsi responden mengenai arus

pekerjaan di unit area 03 menunjukkan hasil yang baik. Hal ini dapat

dilihat dari responden dengan golongan kerja A, B, dan C yang

menunjukkan hal yang sama. Namun, responden dengan golongan kerja

B dan C berpendapat bahwa mereka kadang kala mengerjakan tugas

orang lain.

Page 35: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

81

Persepsi responden berdasarkan jabatannya secara keseluruhan

memperlihatkan bahwa arus pekerjaan di unit area 03 Pramuka sudah

baik. Hal ini ditunjukkan oleh karyawan di semua jabatan yang

mengatakan bahwa arus pekerjaan sudah baik kecuali responden dengan

jabatan staf administrasi. Responden dengan jabatan staf administrasi

merasakan bahwa arus pekerjaan cukup yang cenderung kurang baik.

Responden dengan jabatan asisten manajer, supervisor, staf administrasi,

staf operasi, dan staf perencanaan serta hukum merasakan bahwa mereka

kadang kala tidak hanya melakukan tugas di lingkup pekerjaannya saja

(Tabel 10).

3. Kompleksitas Tugas

Tabel 11. Persepsi responden mengenai kompleksitas tugas berdasarkan

karakteristik responden

Karakteristik

Responden

Pernyataan

Total Keseluruhan

Kejelasan

pembagian tugas

Jenis tugas yang

dilakukan karyawan

merupakan tugas

yang sudah

diprogram atau

direncanakan Skor

Rataan Interpretasi

Hasil Skor

Rataan Interpretasi

Hasil Skor

Rataan Interpretasi

Hasil

Jenis

Kelamin

Laki-laki 4,07 Baik 3,83 Baik 3,95 Baik

Perempuan 4,00 Baik 4,00 Baik 4,00 Baik

Total 4,04 Baik 3,92 Baik 3,98 Baik

Usia

20-30 th 4,25 Sangat

baik

3,50 Baik 3,88 Baik

31-40 th 3,91 Baik 3,73 Baik 3,82 Baik

41-50 th 3,93 Baik 3,81 Baik 3,87 Baik

> 50 th 4,24 Sangat

baik

3,93 Baik 4,09 Baik

Total 4,08 Baik 3,74 Baik 3,91 Baik

Pendidikan

Terakhir

SD 4,18 Baik 4,05 Baik 4,12 Baik

SMP 4,00 Baik 3,69 Baik 3,85 Baik

SMA 4,03 Baik 3,70 Baik 3,87 Baik

Diploma 4,00 Baik 4,00 Baik 4,00 Baik

S2 4,00 Baik 4,00 Baik 4,00 Baik

Total 4,04 Baik 3,89 Baik 3,97 Baik

Golongan

Kerja

Golongan A 3,60 Baik 4,00 Baik 3,80 Baik

Golongan B 4,13 Baik 3,81 Baik 3,97 Baik

Golongan C 4,06 Baik 3,83 Baik 3,95 Baik

Total 3,93 Baik 3,88 Baik 3,91 Baik

Jabatan

Manajer 4,00 Baik 4,00 Baik 4,00 Baik

Asisten Manajer 4,00 Baik 4,00 Baik 4,00 Baik

Supervisor 4,20 Baik 4,00 Baik 4,10 Baik

Staf ADM 4,00 Baik 3,45 Baik 3,73 Baik

Staf operasi 4,08 Baik 3,75 Baik 3,92 Baik

Staf perencanaan

& hukum

3,75 Baik 3,50 Baik 3,63

Baik

Juru pungut 4,33 Sangat

baik

4,08 Baik 4,21 Baik

Bag.Keamanan 4,00 Baik 3,86 Baik 3,93 Baik

Bag.Kebersihan 4,00 Baik 3,94 Baik 3,97 Baik

Total 4,04 Baik 3,84 Baik 3,94 Baik

Page 36: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

82

Berdasarkan karakteristik responden, baik jenis kelamin, usia,

pendidikan terakhir, golongan kerja, dan jabatannya, persepsi responden

secara keseluruhan menunjukkan hasil yang sama yaitu kompleksitas

tugas di unit area 03 Pramuka dinyatakan telah baik. Hal ini dikarenakan

adanya kejelasan pembagian tugas. Para responden juga menilai bahwa

tugas yang mereka kerjakan merupakan tugas yang sudah diprogram

atau direncanakan. Hal ini sangat penting apalagi dalam kondisi

restrukturisasi, kejelasan pembagian tugas dapat meningkatkan

kelancaran proses kerja (Tabel 11).

4. Infrastruktur

Berdasarkan jenis kelamin, baik laki-laki maupun perempuan

menilai bahwa kualitas infrastruktur yang ada di area 03 Pramuka sudah

baik. Hal ini ditunjukkan dengan adanya pembangunan pasar-pasar area

03 Pramuka yang dilakukan dengan baik dan adanya fasilitas komputer

yang memadai.

Apabila dilihat dari karakteristik usia, hasil menunjukkan bahwa

kualitas infrastruktur di area 03 sudah baik. Responden dengan usia 31-

40 tahun, 41-50 tahun, dan lebih dari 50 tahun mengatakan hal yang

sama terhadap kualitas infrastruktur yang menunjukkan hasil yang baik.

Namun, responden dengan usia 20-30 tahun merasakan bahwa kualitas

infrastruktur yang ada di area 03 Pramuka cukup baik atau cenderung

kurang baik. Hal ini dikarenakan menurut mereka, pembangunan pasar-

pasar area 03 Pramuka dilakukan dengan cukup baik atau cenderung

kurang baik. Persepsi responden berdasarkan pendidikan terakhir secara

keseluruhan juga menunjukkan hasil yang baik bagi kualitas

infrastruktur yang ada di unit area 03 Pramuka.

Hasil yang sama juga ditunjukkan oleh persepsi karyawan

berdasarkan golongan kerja yang menyatakan bahwa secara keseluruhan

kualitas infrastruktur yang ada di unit area 03 Pramuka tergolong baik.

Berdasarkan jabatan, persepsi responden mengenai kualitas infrastruktur

di unit area 03 Pramuka secara keseluruhan menunjukkan hasil yang

baik (Tabel 12).

Page 37: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

83

Tabel 12. Persepsi responden mengenai infrastruktur berdasarkan

karakteristik responden

Karakteristik

Responden

Pernyataan

Total Keseluruhan

Pembangunan

pasar-pasar di area

03 sudah dilakukan

dengan baik

Pemberian fasilitas

komputer yang

memadai

Skor

Rataan

Interpretasi

Hasil

Skor

Rataan

Interpretasi

Hasil

Skor

Rataan

Interpretasi

Hasil

Jenis

Kelamin

Laki-laki 3,64 Baik 3,78 Baik 3,71 Baik

Perempuan 4,00 Baik 4,00 Baik 4,00 Baik

Total 3,82 Baik 3,89 Baik 3,86 Baik

Usia

20-30 th 3,00 Cukup

baik

3,75 Baik 3,38 Cukup

baik

31-40 th 3,81 Baik 3,73 Baik 3,77 Baik

41-50 th 3,74 Baik 3,78 Baik 3,76 Baik

> 50 th 3,59 Baik 3,83 Baik 3,71 Baik

Total 3,54 Baik 3,77 Baik 3,66 Baik

Pendidikan

Terakhir

SD 3,50 Baik 3,59 Baik 3,55 Baik

SMP 4,00 Baik 3,92 Baik 3,96 Baik

SMA 3,57 Baik 3,97 Baik 3,77 Baik

Diploma 3,80 Baik 3,20 Cukup

baik 3,50 Baik

S2 4,00 Baik 4,00 Baik 4,00 Baik

Total 3,77 Baik 3,74 Baik 3,76 Baik

Golongan

Kerja

Golongan A 3,60 Baik 3,80 Baik 3,70 Baik

Golongan B 3,60 Baik 3,79 Baik 3,70 Baik

Golongan C 3,78 Baik 3,78 Baik 3,78 Baik

Total 3,66 Baik 3,79 Baik 3,73 Baik

Jabatan

Manajer 4,00 Baik 4,00 Baik 4,00 Baik

Asisten Manajer 3,67 Baik 3,67 Baik 3,67 Baik

Supervisor 4,00 Baik 3,60 Baik 3,80 Baik

Staf ADM 3,54 Baik 3,82 Baik 3,68 Baik

Staf operasi 3,58 Baik 3,92 Baik 3,75 Baik

Staf perencanaan

& hukum

3,00 Cukup

baik

4,00 Baik 3,50 Baik

Juru pungut 3,75 Baik 3,67 Baik 3,71 Baik

Bag.Keamanan 4,00 Baik 4,14 Baik 4,07 Baik

Bag.Kebersihan 3,56 Baik 3,63 Baik 3,60 Baik

Total 3,68 Baik 3,83 Baik 3,76 Baik

5. Kewenangan Formal

Berdasarkan jenis kelamin, secara keseluruhan persepsi

responden mengenai kewenangan formal tergolong baik. Dalam

pengambilan keputusan, karyawan dibatasi oleh kebijakan, prosedur, dan

peraturan yang berlaku. Selain itu, dengan adanya restrukturisasi

responden berpendapat adanya kesederhanaan jalur birokrasi. Hanya

saja, para responden merasa kurang setuju dengan pernyataan adanya

keterbatasan mengenai wewenang yang diberikan atasan. Mereka

merasakan bahwa wewenang yang diberikan cukup terbatas atau

cenderung kurang.

Persepsi responden menurut usianya menunjukkan hasil bahwa

kewenangan formal tergolong baik. Responden dengan usia 20-30 tahun,

Page 38: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

84

31-40 tahun, 41-50 tahun, dan lebih dari 50 tahun berpendapat bahwa

adanya keterbatasan dalam pengambilan keputusan dikarenakan adanya

kebijakan, prosedur, dan peraturan yang berlaku. Selain itu, terdapat

kesederhanaan jalur birokrasi seiring dengan adanya restrukturisasi.

Hanya responden dengan usia lebih dari 50 tahun yang berpendapat

bahwa mereka merasa cukup setuju atau cenderung kurang setuju

dengan pernyataan adanya keterbatasan wewenang yang diberikan oleh

atasan.

Apabila dilihat dari pendidikan terakhir, persepsi responden

mengenai kewenangan formal menunjukkan hasil yang baik, baik

responden dengan pendidikan terakhir SD, SMP, SMA, Diploma,

maupun S2 menunjukkan hasil yang baik untuk kewenangan formal.

Hanya saja responden dengan pendidikan terakhir SMA dan Diploma

merasa bahwa mereka merasa cukup setuju atau cenderung kurang

dengan pernyataan adanya keterbatasan wewenang yang diberikan oleh

atasan. Responden dengan pendidikan terakhir diploma menilai bahwa

mereka cukup atau cenderung kurang merasa dibatasi oleh kebijakan,

prosedur, dan peraturan yang berlaku.

Berdasarkan golongan kerja, persepsi responden menunjukkan

hasil yang baik mengenai kewenangan formal. Hal ini dilihat dengan

adanya keterbatasan wewenang mereka, adanya keterbatasan dalam

pengambilan keputusan karyawan dikarenakan adanya kebijakan,

prosedur, dan peraturan yang berlaku, serta adanya kesederhanaan jalur

birokrasi seiring dengan adanya restrukturisasi. Namun, persepsi

responden dengan golongan kerja B menunjukkan hasil yang cukup yang

cenderung kurang baik mengenai adanya keterbatasan wewenang

mereka.

Persepsi responden bila dilihat dari jabatannya menunjukkan

hasil yang baik mengenai kewenangan formal. Semua jabatan yang ada

di unit area 03 Pramuka menunjukkan hal yang sama kecuali responden

dengan jabatan staf perencanaan dan hukum. Menurut mereka,

kewenangan formal yang ada masih cukup yang cenderung kurang baik.

Page 39: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

85

Mereka cukup atau cenderung kurang merasa terbatasi dalam segi

wewenang yang diberikan dan mereka juga kurang merasa dibatasi

dalam proses pengambilan keputusan oleh kebijakan, prosedur, dan

peraturan yang berlaku (Tabel 13).

Tabel 13. Persepsi responden mengenai kewenangan formal

berdasarkan karakteristik responden

Karakteristik Responden

Pernyataan

Total

Keseluruhan

Adanya

keterbatasan

wewenang

karyawan

Adanya

keterbatasan

dalam

pengambilan

keputusan

karyawan

dikarenakan

adanya kebijakan,

prosedur, dan

peraturan yang

berlaku

Adanya

kesederhanaan

jalur birokrasi

Skor

Rataan

Inter-

pretasi

Hasil

Skor

Rataan

Inter-

pretasi

Hasil

Skor

Rataan

Inter-

pretasi

Hasil

Skor

Rataan

Inter-

pretasi

Hasil

Jenis

Kelamin

Laki-laki 3,45 Baik 3,72 Baik 3,68 Baik 3,62 Baik

Perempuan 3,00 Cukup

baik

4,00 Baik 4,00 Baik 3,67 Baik

Total 3,23 Cukup

baik

3,86 Baik 3,84 Baik 3,64 Baik

Usia

20-30 th 3,50 Baik 3,75 Baik 3,75 Baik 3,67 Baik

31-40 th 3,91 Baik 4,00 Baik 3,73 Baik 3,88 Baik

41-50 th 3,41 Baik 3,78 Baik 3,67 Baik 3,62 Baik

> 50 th 3,28 Cukup

baik

3,59 Baik 3,69 Baik 3,52 Baik

Total 3,53 Baik 3,78 Baik 3,71 Baik 3,67 Baik

Pendidikan

Terakhir

SD 3,50 Baik 3,68 Baik 3,73 Baik 3,64 Baik

SMP 3,46 Baik 3,92 Baik 3,46 Baik 3,61 Baik

SMA 3,40 Cukup

baik

3,77 Baik 3,70 Baik 3,62 Baik

Diploma 3,20 Cukup

baik

3,20 Cukup

baik

4,00 Baik 3,47 Baik

S2 4,00 Baik 4,00 Baik 4,00 Baik 4,00 Baik

Total 3,51 Baik 3,71 Baik 3,78 Baik 3,67 Baik

Golongan

Kerja

Golongan A 3,80 Baik 4,00 Baik 3,80 Baik 3,87 Baik

Golongan B 3,40 Cukup

baik

3,71 Baik 3,60 Baik 3,57 Baik

Golongan C 3,44 Baik 3,72 Baik 3,89 Baik 3,68 Baik

Total 3,55 Baik 3,81 Baik 3,76 Baik 3,71 Baik

Jabatan

Manajer 4,00 Baik 4,00 Baik 4,00 Baik 4,00 Baik

Asisten

Manajer

3,33 Cukup

baik

3,33 Cukup

baik

4,00 Baik 3,55 Baik

Supervisor 3,40 Cukup

baik

3,40 Cukup

baik

3,80 Baik 3,53 Baik

Staf ADM 3,45 Baik 3,91 Baik 3,64 Baik 3,67 Baik

Staf operasi 3,25 Cukup

baik

3,83 Baik 3,58 Baik 3,55 Baik

Staf

perencanaan

& hukum

3,00 Cukup

baik

3,25 Cukup

baik

3,75 Baik 3,33

Cuku

p baik

Juru pungut 3,33 Cukup

baik

3,75 Baik 3,58 Baik 3,55 Baik

Bagian

Keamanan

3,71 Baik 3,71 Baik 4,00 Baik 3,81 Baik

Bagian

Kebersihan

3,63 Baik 3,81 Baik 3,63 Baik 3,69 Baik

Total 3,46 Baik 3,67 Baik 3,78 Baik 3,64 Baik

Page 40: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

86

6. Kontrol Formal

Berdasarkan jenis kelamin, persepsi karyawan secara

keseluruhan mengenai kontrol formal di unit area 03 Pramuka

menunjukkan hasil yang baik. Hal ini dilihat dari adanya kesesuaian

antara perilaku karyawan dan SOP serta tuntutan atasan. Mereka juga

berpendapat bahwa pengontrolan kerja mengacu pada peraturan yang

berlaku sehingga peraturan yang berlaku pun memiliki ketegasan.

Dengan adanya restrukturisasi, pengontrolan kerja menjadi lebih ketat

dari sebelumnya.

Persepsi responden bila dilihat dari usianya menunjukkan hasil

yang baik mengenai kontrol formal yang dilakukan. Responden dengan

semua rentang usia menilai hal yang sama mengenai kontrol formal.

Hanya saja responden dengan usia 20-30 tahun berpendapat bahwa

peraturan yang berlaku dirasa cukup tegas atau cenderung kurang tegas.

Apabila dilihat dari pendidikan terakhirnya, persepsi responden

mengenai kontrol formal juga menunjukkan hasil yang baik. Namun,

responden dengan pendidikan terakhir SMP dan Diploma merasa bahwa

pengontrolan kerja cukup ketat atau cenderung kurang ketat seiring

dengan adanya restrukturisasi.

Berdasarkan golongan kerja, secara keseluruhan persepsi

karyawan nenunjukkan hasil yang baik mengenai kontrol formal. Begitu

juga pada persepsi karyawan berdasarkan jabatan, mereka merasa bahwa

kontrol formal yang dilakukan telah baik. Responden dengan jabatan

supervisor merasa bahwa perilaku karyawan cukup atau cenderung

kurang sesuai dengan SOP serta tuntuan atasan. Responden dengan

jabatan supervisor dan staf administrasi menilai bahwa peraturan yang

berlaku cukup yang cenderung kurang tegas dan pengontrolan kerja

cukup yang cenderung kurang ketat ketika dibandingkan sebelum

restrukturisasi (Tabel 14).

Page 41: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

87

Tabel 14. Persepsi responden mengenai kontrol formal berdasarkan

karakteristik responden

Karakteristik Responden

Pernyataan

Total

Keseluruhan

Adanya

kesesuaian antara

perilaku

karyawan dan

SOP serta

tuntutan atasan

Pengontrolan

kerja yang

mengacu pada

peraturan yang

berlaku

Adanya

ketegasan

peraturan yang

berlaku

Pengontrolan

kerja lebih ketat

seiring dengan

berubahnya

struktur

Skor

Rataan

Inter-

pretasi Hasil

Skor

Rataan

Inter-

pretasi Hasil

Skor

Rataan

Inter-

pretasi Hasil

Skor

Rataan

Inter-

pretasi Hasil

Skor

Rata-an

Inter-

pretasi Hasil

Jenis

Kelamin

Laki-laki 3,75 Baik 3,90 Baik 3,57 Baik 3,57 Baik 3,70 Baik

Perempuan 3,50 Baik 4,00 Baik 4,00 Baik 3,50 Baik 3,75 Baik

Total 3,63 Baik 3,95 Baik 3,79 Baik 3,54 Baik 3,73 Baik

Usia

20-30 th 4,00 Baik 4,00 Baik 3,25 Cukup

baik

4,00 Baik 3,81

Baik

31-40 th 3,82 Baik 3,91 Baik 3,64 Baik 3,45 Baik 3,71 Baik

41-50 th 3,67 Baik 3,89 Baik 3,59 Baik 3,52 Baik 3,67 Baik

> 50 th 3,76 Baik 3,90 Baik 3,59 Baik 3,59 Baik 3,71 Baik

Total 3,81 Baik 3,93 Baik 3,52 Baik 3,64 Baik 3,73 Baik

Pendidik

an

Terakhir

SD 3,77 Baik 3,82 Baik 3,64 Baik 3,68 Baik 3,73 Baik

SMP 3,62 Baik 4,00 Baik 3,62 Baik 3,38 Cukup baik

3,66

Baik

SMA 3,80 Baik 3,90 Baik 3,50 Baik 3,57 Baik 3,69 Baik

Diploma 3,60 Baik 4,00 Baik 3,60 Baik 3,40 Cukup baik

3,65

Baik

S2 4,00 Baik 4,00 Baik 4,00 Baik 4,00 Baik 4,00 Baik

Total 3,76 Baik 3,94 Baik 3,67 Baik 3,61 Baik 3,75 Baik

Golonga

n Kerja

Golongan

A

3,40 Baik 4,20 Baik 3,80 Baik 3,60 Baik 3,75 Baik

Golongan B 3,75 Baik 3,85 Baik 3,56 Baik 3,52 Baik 3,67 Baik

Golongan C 3,83 Baik 3,94 Baik 3,56 Baik 3,67 Baik 3,75 Baik

Total 3,66 Baik 4,00 Baik 3,64 Baik 3,60 Baik 3,73 Baik

Jabatan

Manajer 4,00 Baik 4,00 Baik 4,00 Baik 4,00 Baik 4,00 Baik

Asisten

Manajer

4,00 Baik 4,00 Baik 4,00 Baik 3,67 Baik 3,92

Baik

Supervisor 3,40 Cukup

baik

4,00 Baik 3,20 Cukup

baik

3,20 Cukup

baik 3,45

Baik

Staf ADM 3,82 Baik 3,82 Baik 3,27 Cukup

baik

3,18 Cukup

baik 3,52

Baik

Staf operasi 3,67 Baik 3,92 Baik 3,67 Baik 3,67 Baik 3,73 Baik

Staf perencanaan

& hukum

4,00 Baik 4,00 Baik 3,75 Baik 3,75 Baik 3,88

Baik

Juru pungut 3,75 Baik 3,92 Baik 3,58 Baik 3,58 Baik 3,71 Baik

Bagian

Keamanan

3,86 Baik 4,00 Baik 3,71 Baik 3,71 Baik 3,82

Baik

Bagian

Kebersihan

3,69 Baik 3,81 Baik 3,63 Baik 3,69 Baik 3,71

Baik

Total 3,80 Baik 3,94 Baik 3,65 Baik 3,61 Baik 3,75 Baik

7. Sistem Komunikasi

Berdasarkan jenis kelamin, persepsi karyawan secara

keseluruhan menunjukkan hasil yang baik mengenai sistem komunikasi

yang ada di unit area 03 Pramuka. Hanya saja, persepsi responden

dengan jenis kelamin wanita merasa bahwa sistem komunikasi di unit

area 03 masih cukup yang cenderung kurang baik.

Persepsi responden menurut usianya mengatakan bahwa sistem

komunikasi di unit area 03 Pramuka tergolong baik. Hal yang sama juga

ditunjukkan pada responden menurut pendidikan terakhirnya. Mereka

Page 42: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

88

menilai bahwa sistem komunikasi unit area 03 Pramuka sudah baik.

Namun, responden dengan pendidikan terakhir Diploma dan S2

berpendapat bahwa komunikasi antar karyawan dan antar unit kerja

masih cukup yang cenderung kurang lancar (Tabel 15).

Tabel 15. Persepsi responden mengenai sistem komunikasi berdasarkan

karakteristik responden

Karakteristik

Responden

Pernyataan

Total Keseluruhan Kelancaran komunikasi

antar karyawan dan

antar unit kerja

Keefektifan

komunikasi dengan

menggunakan memo

atau laporan

Skor

Rataan

Interpretasi

Hasil

Skor

Rataan

Interpretasi

Hasil

Skor

Rataan

Interpretasi

Hasil

Jenis

Kelamin

Laki-laki 3,67 Baik 3,80 Baik 3,74 Baik

Perempuan 3,50 Baik 3,00 Cukup baik 3,25 Cukup

baik

Total 3,59 Baik 3,40 Cukup

baik

3,50 Baik

Usia

20-30 th 3,75 Baik 4,00 Baik 3,88 Baik

31-40 th 3,82 Baik 3,64 Baik 3,73 Baik

41-50 th 3,48 Baik 3,70 Baik 3,59 Baik

> 50 th 3,76 Baik 3,86 Baik 3,81 Baik

Total 3,70 Baik 3,80 Baik 3,75 Baik

Pendidikan

Terakhir

SD 3,82 Baik 3,95 Baik 3,89 Baik

SMP 3,54 Baik 3,85 Baik 3,70 Baik

SMA 3,70 Baik 3,57 Baik 3,64 Baik

Diploma 3,20 Cukup baik 4,00 Baik 3,60 Baik

S2 3,00 Cukup baik 4,00 Baik 3,50 Baik

Total 3,45 Baik 3,87 Baik 3,66 Baik

Golongan

Kerja

Golongan A 3,60 Baik 3,60 Baik 3,60 Baik

Golongan B 3,73 Baik 3,81 Baik 3,77 Baik

Golongan C 3,50 Baik 3,72 Baik 3,61 Baik

Total 3,61 Baik 3,71 Baik 3,66 Baik

Jabatan

Manajer 3,00 Cukup baik 4,00 Baik 3,50 Baik

Asisten Manajer 3,33 Cukup baik 4,00 Baik 3,67 Baik

Supervisor 3,40 Cukup baik 3,60 Baik 3,50 Baik

Staf ADM 3,45 Baik 3,55 Baik 3,50 Baik

Staf operasi 3,33 Cukup baik 3,33 Cukup baik 3,33 Cukup

baik

Staf perencanaan

& hukum

4,25 Sangat baik 4,00 Baik 4,13

Baik

Juru pungut 3,58 Baik 4,00 Baik 3,79 Baik

Bag.Keamanan 4,00 Baik 4,14 Baik 4,07 Baik

Bag.Kebersihan 4,00 Baik 3,88 Baik 3,94 Baik

Total 3,59 Baik 3,83 Baik 3,71 Baik

Apabila dilihat dari golongan kerjanya, persepsi karyawan

mengenai sistem komunikasi yang ada di unit area 03 Pramuka

menunjukkan hasil yang baik. Sedangkan menurut jabatan, secara

keseluruhan persepsi responden menunjukkan hasil yang sama yaitu

sistem komunikasi di unit area 03 Pramuka tergolong baik. Namun,

responden dengan staf operasi menilai bahwa sistem komunikasi di unit

area 03 tergolong cukup yang cenderung kurang baik. Hal ini

dikarenakan komunikasi antar karyawan dan antar unit kerja cukup yang

cenderung kurang lancar serta penggunaan memo dan laporan sebagai

alat komunikasi cukup yang cenderung cukup efektif (Tabel 15).

Page 43: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

89

5.6. Analisis Persepsi Responden tentang Kinerja Karyawan Berdasarkan

Karakteristik Responden

1. Kualitas Pekerjaan

Berdasarkan semua karakteristik responden yaitu jenis kelamin,

usia, pendidikan terakhir, golongan kerja, dan jabatan, persepsi

responden menunjukkan hasil yang baik mengenai kualitas pekerjaan

karyawan. Hal ini dilihat dari adanya kesesuaian antara hasil kerja dan

standar kerja sehingga para karyawan memberikan yang terbaik kepada

atasan mengenai pekerjaannya. Persepsi responden berdasarkan

golongan kerja menunjukkan skor rataan tertinggi mengenai kualitas

pekerjaan (Tabel 16).

Tabel 16. Persepsi responden mengenai kualitas pekerjaan berdasarkan

karakteristik responden

Karakteristik Responden

Adanya kesesuaian antara hasil kerja dan standar kerja

Skor Rataan Interpretasi hasil

Jenis

Kelamin

Laki-laki 3,94 Baik

Perempuan 3,50 Baik

Total 3,72 Baik

Usia

20-30 th 3,75 Baik

31-40 th 4,00 Baik

41-50 th 3,93 Baik

> 50 th 3,93 Baik

Total 3,90 Baik

Pendidikan

Terakhir

SD 4,05 Baik

SMP 4,00 Baik

SMA 3,83 Baik

Diploma 3,80 Baik

S2 4,00 Baik

Total 3,94 Baik

Golongan Kerja

Golongan A 4,20 Baik

Golongan B 3,88 Baik

Golongan C 4,00 Baik

Total 4,03 Baik

Jabatan

Manajer 4,00 Baik

Asisten Manajer 4,00 Baik

Supervisor 3,80 Baik

Staf ADM 3,91 Baik

Staf operasi 3,92 Baik

Staf perencanaan & hukum 3,50 Baik

Juru pungut 4,08 Baik

Bag.Keamanan 4,00 Baik

Bag.Kebersihan 3,94 Baik

Total 3,91 Baik

Page 44: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

90

2. Kuantitas Pekerjaan

Persepsi responden apabila dilihat dari karakteristiknya secara

keseluruhan menunjukkan hasil yang baik terhadap kuantitas pekerjaan

karyawan. Persepsi responden menurut jabatannya memiliki nilai skor

rataan tertinggi yaitu 3,89 yang menunjukkan bahwa kuantitas pekerjaan

karyawan tergolong baik. Hal ini dikarenakan adanya ketepatan waktu

dalam mengerjakan tugas dan adanya kejelasan deskripsi dari banyaknya

tugas yang dikerjakan. Mereka juga berpendapat bahwa tingkat

kompleksitas apabila dilihat dari banyaknya beban pekerjaan atau tugas

sudah tergolong baik (Tabel 17).

Tabel 17. Persepsi responden mengenai kuantitas pekerjaan

berdasarkan rarakteristik responden

Karakteristik Responden

Pernyataan

Total Keseluruhan Adanya

ketepatan waktu

dalam

menyelesaikan

tugas

Tingkat

kompleksitas

tugas dilihat dari

banyaknya beban

pekerjaan atau

beban tugas

Adanya kejelasan

deskripsi dari

banyaknya tugas

yang dikerjakan

Skor

Rata-

an

Inter-

pretasi

Hasil

Skor

Rataan

Inter-

pretasi

Hasil

Skor

Rataan

Inter-

pretasi

Hasil

Skor

Rataan

Interpre-

tasi

Hasil

Jenis

Kelamin

Laki-laki 3,75 Baik 3,84 Baik 3,96 Baik 3,85 Baik

Perempuan 3,50 Baik 4,00 Baik 4,00 Baik 3,83 Baik

Total 3,63 Baik 3,92 Baik 3,98 Baik 3,84 Baik

Usia

20-30 th 3,75 Baik 4,00 Baik 4,00 Baik 3,92 Baik

31-40 th 3,73 Baik 4,00 Baik 3,91 Baik 3,88 Baik

41-50 th 3,70 Baik 3,63 Baik 3,85 Baik 3,73 Baik

> 50 th 3,79 Baik 3,97 Baik 4,07 Baik 3,94 Baik

Total 3,74 Baik 3,90 Baik 3,96 Baik 3,87 Baik

Pendidikan

Terakhir

SD 3,82 Baik 3,82 Baik 4,05 Baik 3,90 Baik

SMP 3,62 Baik 3,54 Baik 3,92 Baik 3,69 Baik

SMA 3,73 Baik 4,00 Baik 3,90 Baik 3,88 Baik

Diploma 3,80 Baik 3,80 Baik 4,00 Baik 3,87 Baik

S2 4,00 Baik 4,00 Baik 4,00 Baik 4,00 Baik

Total 3,79 Baik 3,83 Baik 3,97 Baik 3,86 Baik

Golongan

Kerja

Golongan A 3,80 Baik 4,20 Baik 3,60 Baik 3,87 Baik

Golongan B 3,71 Baik 3,80 Baik 4,00 Baik 3,84 Baik

Golongan C 3,83 Baik 3,89 Baik 3,94 Baik 3,89 Baik

Total 3,78 Baik 3,96 Baik 3,85 Baik 3,86 Baik

Jabatan

Manajer 4,00 Baik 4,00 Baik 4,00 Baik 4,00 Baik

Asisten

Manajer

3,67 Baik 4,00 Baik 4,00 Baik 3,89

Baik

Supervisor 4,00 Baik 4,20 Baik 4,20 Baik 4,13 Baik

Staf ADM 3,55 Baik 3,55 Baik 3,82 Baik 3,64 Baik

Staf operasi 3,92 Baik 3,67 Baik 3,75 Baik 3,78 Baik

Staf

perencanaan

& hukum

3,75 Baik 4,50 Sangat

Baik

4,25 Sangat

Baik

4,17 Baik

Juru pungut 3,75 Baik 3,75 Baik 4,08 Baik 3,86 Baik

Bagian

Keamanan

3,57 Baik 3,57 Baik 4,00 Baik 3,71

Baik

Bagian

Kebersihan

3,75 Baik 4,06 Baik 3,94 Baik 3,92

Baik

Total 3,77 Baik 3,92 Baik 4,00 Baik 3,89 Baik

Page 45: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

91

3. Penguasaan Pekerjaan

Tabel 18. Persepsi responden mengenai penguasaan pekerjaan

berdasarkan karakteristik responden

Karakteristik Responden

Pernyataan

Total Keseluruhan Karyawan

memiliki

pemahaman dan

pengetahuan

mengenai tugas

yang diberikan

Karyawan

mampu

mengerjakan

tugas

Karyawan

memiliki keahlian

dalam bidang

kerja

Skor

Rataan

Inter-

pretasi

Hasil

Skor

Rataan

Inter-

pretasi

Hasil

Skor

Rataan

Inter-

pretasi

Hasil

Skor

Rataan

Interpre-

tasi

Hasil

Jenis

Kelamin

Laki-laki 4,04 Baik 3,93 Baik 3,54 Baik 3,84 Baik

Perempuan 4,00 Baik 4,00 Baik 3,00 Cukup

baik

3,67 Baik

Total 4,02 Baik 3,97 Baik 3,27 Cukup baik

3,75 Baik

Usia

20-30 th 4,00 Baik 4,00 Baik 3,50 Baik 3,83 Baik

31-40 th 3,18 Cukup

baik

3,82 Baik 3,45 Baik 3,48

Baik

41-50 th 4,00 Baik 4,00 Baik 3,59 Baik 3,86 Baik

> 50 th 4,03 Baik 3,90 Baik 3,49 Baik 3,80 Baik

Total 3,80 Baik 3,93 Baik 3,51 Baik 3,75 Baik

Pendidikan

Terakhir

SD 4,05 Baik 4,00 Baik 3,77 Baik 3,94 Baik

SMP 4,07 Baik 3,92 Baik 3,54 Baik 3,48 Baik

SMA 4,03 Baik 3,87 Baik 3,40 Cukup

baik

3,77

Baik

Diploma 4,00 Baik 4,00 Baik 3,20 Cukup

baik

3,73

Baik

S2 4,00 Baik 4,00 Baik 3,00 Cukup

baik

3,67

Baik

Total 4,03 Baik 3,96 Baik 3,38 Cukup

baik

3,79 Baik

Golongan

Kerja

Golongan A 4,20 Baik 4,00 Baik 3,80 Baik 4,00 Baik

Golongan B 4,04 Baik 3,92 Baik 3,48 Baik 3,81 Baik

Golongan C 4,00 Baik 3,94 Baik 3,56 Baik 3,83 Baik

Total 4,08 Baik 3,95 Baik 3,61 Baik 3,88 Baik

Jabatan

Manajer 4,00 Baik 4,00 Baik 3,00 Cukup

baik

3,67 Baik

Asisten

Manajer

4,00 Baik 4,00 Baik 3,33 Cukup

baik

3,78 Baik

Supervisor 4,20 Baik 3,80 Baik 3,40 Cukup

baik

3,80 Baik

Staf ADM 3,91 Baik 3,91 Baik 3,27 Cukup

baik

3,70 Baik

Staf operasi 4,08 Baik 3,92 Baik 3,42 Baik 3,81 Baik

Staf perencanaan

& hukum

4,25 Sangat

baik

3,75 Baik 3,50 Baik 3,83 Baik

Juru pungut 4,17 Baik 4,00 Baik 3,42 Baik 3,86 Baik

Bagian

Keamanan

4,00 Baik 3,86 Baik 3,71 Baik 3,86 Baik

Bagian

Kebersihan

3,94 Baik 4,00 Baik 3,88 Baik 3,94 Baik

Total 4,06 Baik 3,92 Baik 3,44 Baik 3,81 Baik

Persepsi responden berdasarkan karakteristiknya menunjukkan

hasil yang baik mengenai penguasaan pekerjaan. Hal ini dilihat dari

pemahaman dan pengetahuan yang dimiliki karyawan mengenai tugas

yang diberikan. Mereka juga merasa mampu mengerjakan tugasnya

bahkan ahli dalam bidang kerjanya. Hanya saja responden perempuan;

responden dengan pendidikan terakhir SMA, Diploma, dan S2; serta

responden dengan jabatan manajer, assisten manajer, supervisor, dan staf

Page 46: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

92

administrasi merasa bahwa mereka cukup atau cenderung kurang ahli

dalam bidang kerja mereka (Tabel 18).

4. Hubungan Kerja

Berdasarkan karaktersistik responden baik jenis kelamin, usia,

pendidikan terakhir, golongan kerja, maupun jabatannya, persepsi

responden secara keseluruhan menunjukkan hasil yang baik mengenai

hubungan kerja yang terjalin di unit area 03 Pramuka. Hal ini dilihat dari

seringnya karyawan berdiskusi mengenai pekerjaannya dengan

atasannya. Persepsi responden menurut pendidikan terakhir memiliki

nilai skor rataan tertinggi sebesar 3,99 (Tabel 19).

Tabel 19. Persepsi responden mengenai hubungan kerja berdasarkan

karakteristik responden

Karakteristik

Responden

Karyawan sering berdiskusi mengenai pekerjaan

dengan atasan

Skor Rataan Interpretasi hasil

Jenis

Kelamin

Laki-laki 3,94 Baik

Perempuan 4,00 Baik

Total 3,97 Baik

Usia

20-30 th 4,00 Baik

31-40 th 3,91 Baik

41-50 th 3,89 Baik

> 50 th 4,00 Baik

Total 3,95 Baik

Pendidikan

Terakhir

SD 3,82 Baik

SMP 4,23 Baik

SMA 3,90 Baik

Diploma 4,00 Baik

S2 4,00 Baik

Total 3,99 Baik

Golongan

Kerja

Golongan A 4,00 Baik

Golongan B 3,96 Baik

Golongan C 3,89 Baik

Total 3,95 Baik

Jabatan

Manajer 4,00 Baik

Asisten Manajer 4,00 Baik

Supervisor 4,00 Baik

Staf ADM 3,73 Baik

Staf operasi 4,00 Baik

Staf perencanaan & hukum 4,00 Baik

Juru pungut 4,17 Baik

Bag.Keamanan 4,00 Baik

Bag.Kebersihan 3,81 Baik

Total 3,97 Baik

5. Disiplin

Persepsi responden menurut karakteristiknya mengenai disiplin

secara keseluruhan sudah tergolong baik. Semua karyawan taat pada

peraturan yang berlaku. Sebagian besar responden menyatakan hasil

Page 47: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

93

yang cukup baik mengenai karyawan sering mendapat teguran dari

atasan. Menurut mereka, mereka jarang mendapat teguran dari atasan.

Artinya, mereka jarang sekali melakukan kesalahan dalam pekerjaannya

(Tabel 20).

Tabel 20. Persepsi responden mengenai disiplin berdasarkan

karakteristik responden

Karakteristik

Responden

Pernyataan

Total Keseluruhan Karyawan taat kepada

peraturan yang berlaku

Karyawan sering

mendapat teguran dari

atasan

Skor

Rataan

Interpretasi

Hasil

Skor

Rataan

Interpretasi

Hasil

Skor

Rataan

Interpretasi

Hasil

Jenis

Kelamin

Laki-laki 4,13 Baik 3,30 Cukup baik 3,72 Baik

Perempuan 4,00 Baik 2,50 Cukup baik 3,25 Cukup baik

Total 4,07 Baik 2,90 Cukup

baik

3,49 Baik

Usia

20-30 th 4,25 Sangat baik 2,75 Cukup baik 3,50 Baik

31-40 th 4,00 Baik 3,27 Cukup baik 3,64 Baik

41-50 th 4,11 Baik 3,15 Cukup baik 3,63 Baik

> 50 th 4,17 Baik 3,48 Baik 3,83 Baik

Total 4,13 Baik 3,16 Cukup

baik

3,65 Baik

Pendidikan

Terakhir

SD 4,27 Sangat baik 3,23 Cukup baik 3,75 Baik

SMP 4,00 Baik 3,46 Baik 3,73 Baik

SMA 4,10 Baik 3,33 Cukup baik 3,72 Baik

Diploma 4,00 Baik 2,80 Cukup baik 3,40 Cukup baik

S2 4,00 Baik 3,00 Cukup baik 3,50 Baik

Total 4,07 Baik 3,16 Cukup

baik

3,62 Baik

Golongan

Kerja

Golongan A 4,20 Baik 3,20 Cukup baik 3,70 Baik

Golongan B 4,15 Baik 3,31 Cukup baik 3,73 Baik

Golongan C 4,06 Baik 3,22 Cukup baik 3,64 Baik

Total 4,14 Baik 3,24 Cukup

baik

3,69 Baik

Jabatan

Manajer 4,00 Baik 3,00 Cukup baik 3,50 Baik

Asisten Manajer 4,00 Baik 2,67 Cukup baik 3,34 Cukup baik

Supervisor 4,00 Baik 3,60 Baik 3,80 Baik

Staf ADM 4,00 Baik 2,45 Cukup baik 3,23 Cukup baik

Staf operasi 4,00 Baik 3,67 Baik 3,84 Baik

Staf perencanaan

& hukum

4,50 Sangat baik 3,50 Baik 4,00 Baik

Juru pungut 4,25 Sangat baik 3,50 Baik 3,88 Baik

Bag.Keamanan 4,29 Sangat baik 3,71 Baik 4,00 Baik

Bag.Kebersihan 4,13 Baik 3,19 Cukup baik 3,66 Baik

Total 4,13 Baik 3,25 Cukup

baik

3,69 Baik

6. Tanggung Jawab

Berdasarkan semua karakteristik responden, secara keseluruhan

persepsi responden mengenai tanggung jawab karyawan sudah tergolong

baik. Para karyawan unit area 03 Pramuka selalu memenuhi tanggung

jawabnya sebagai karyawan. Mereka juga tidak keberatan kalau

diberikan tanggung jawab yang lebih besar. Persepsi responden menurut

jabatannya memiliki skor rataan yang paling tinggi yaitu 4,05 (Tabel

21).

Page 48: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

94

Tabel 21. Persepsi responden mengenai tanggung jawab berdasarkan

karakteristik responden

Karakteristik

Responden

Pernyataan

Total Keseluruhan Pemenuhan tanggung

jawab sebagai

karyawan

Kenikmatan dalam

melakukan tanggung

jawab yang lebih besar

Skor

Rataan

Interpretasi

Hasil

Skor

Rataan Interpretasi

Hasil

Skor

Rataan

Interpretasi

Hasil

Jenis

Kelamin

Laki-laki 4,13 Baik 3,88 Baik 4,01 Baik

Perempuan 4,00 Baik 3,50 Baik 3,75 Baik

Total 4,07 Baik 3,69 Baik 3,88 Baik

Usia

20-30 th 4,25 Sangat baik 4,00 Baik 4,13 Baik

31-40 th 3,91 Baik 3,82 Baik 3,87 Baik

41-50 th 4,07 Baik 3,85 Baik 3,96 Baik

> 50 th 4,24 Sangat baik 3,90 Baik 4,07 Baik

Total 4,12 Baik 3,89 Baik 4,01 Baik

Pendidikan

Terakhir

SD 4,14 Baik 3,86 Baik 4,00 Baik

SMP 3,92 Baik 3,77 Baik 3,85 Baik

SMA 4,23 Sangat baik 3,87 Baik 4,05 Baik

Diploma 4,00 Baik 4,20 Baik 4,10 Baik

S2 4,00 Baik 4,00 Baik 4,00 Baik

Total 4,06 Baik 3,94 Baik 4,00 Baik

Golongan

Kerja

Golongan A 4,00 Baik 3,80 Baik 3,90 Baik

Golongan B 4,15 Baik 3,83 Baik 3,99 Baik

Golongan C 4,11 Baik 4,00 Baik 4,06 Baik

Total 4,09 Baik 3,88 Baik 3,99 Baik

Jabatan

Manajer 4,00 Baik 4,00 Baik 4,00 Baik

Asisten Manajer 4,00 Baik 4,00 Baik 4,00 Baik

Supervisor 4,20 Baik 4,00 Baik 4,10 Baik

Staf ADM 4,00 Baik 3,55 Baik 3,78 Baik

Staf operasi 4,25 Sangat baik 3,92 Baik 4,09 Baik

Staf perencanaan

& hukum

4,50 Sangat baik 4,25 Sangat baik 4,38 Sangat baik

Juru pungut 4,17 Baik 3,92 Baik 4,05 Baik

Bag.Keamanan 4,29 Sangat baik 4,14 Baik 4,22 Sangat baik

Bag.Kebersihan 3,94 Baik 3,75 Baik 3,85 Baik

Total 4,15 Baik 3,95 Baik 4,05 Baik

7. Sikap

Tabel 22. Persepsi responden mengenai sikap berdasarkan karakteristik

responden

Karakteristik

Responden

Kesiapan dalam menghadapi perubahan

Skor Rataan Interpretasi hasil

Jenis

Kelamin

Laki-laki 4,01 Baik

Perempuan 3,50 Baik

Total 3,76 Baik

Usia

20-30 th 4,00 Baik

31-40 th 4,00 Baik

41-50 th 3,89 Baik

> 50 th 4,10 Baik

Total 4,00 Baik

Pendidikan

Terakhir

SD 4,09 Baik

SMP 4,00 Baik

SMA 3,93 Baik

Diploma 4,00 Baik

S2 4,00 Baik

Total 4,00 Baik

Golongan

Kerja

Golongan A 3,80 Baik

Golongan B 4,04 Baik

Golongan C 3,94 Baik

Total 3,93 Baik

Page 49: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

95

Lanjutan Tabel 22

Karakteristik

Responden

Kesiapan dalam menghadapi perubahan

Skor Rataan Interpretasi hasil

Jabatan

Manajer 4,00 Baik

Asisten Manajer 4,00 Baik

Supervisor 4,20 Baik

Staf ADM 3,91 Baik

Staf operasi 3,75 Baik

Staf perencanaan & hukum 4,25 Sangat baik

Juru pungut 4,08 Baik

Bag.Keamanan 4,14 Baik

Bag.Kebersihan 4,00 Baik

Total 4,04 Baik

Apabila dilihat dari karakteristiknya, seluruh responden dengan

masing-masing karakteristik menunjukkan hal yang sama yaitu sikap

yang ditimbulkan karyawan tergolong baik. Mereka merasa bahwa

mereka memiliki kesiapan yang baik dalam menghadapi perubahan

termasuk perubahan struktur bahkan responden dengan jabatan staf

perencanaan dan hukum berpendapat bahwa mereka sangat siap

menghadapi perubahan. Responden berdasarkan jabatan memiliki skor

rataan dengan nilai tertinggi yaitu 4,04 (Tabel 22).

8. Inisiatif

Persepsi responden menurut karakteristiknya secara keseluruhan

mengatakan bahwa inisiatif karyawan tergolong baik. Para karyawan

selalu menemukan cara-cara baru yang kreatif dan inovatif untuk

memecahkan masalah. Persepsi responden berdasarkan golongan kerja

dan jabatan memiliki nilai skor rataan tertinggi yaitu 3,99. Untuk

responden dengan jabatan supervisor, merasakan bahwa inisiatif mereka

tergolong sangat baik (Tabel 23).

Tabel 23. Persepsi responden mengenai inisiatif berdasarkan

karakteristik responden

Karakteristik

Responden

Penemuan cara-cara baru yang kreatif dan inovatif

untuk memecahkan masalah

Skor Rataan Interpretasi hasil

Jenis

Kelamin

Laki-laki 3,94 Baik

Perempuan 4,00 Baik

Total 3,97 Baik

Usia

20-30 th 4,00 Baik

31-40 th 3,91 Baik

41-50 th 3,81 Baik

> 50 th 4,07 Baik

Total 3,95 Baik

Page 50: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

96

Lanjutan Tabel 23

Karakteristik

Responden

Penemuan cara-cara baru yang kreatif dan inovatif

untuk memecahkan masalah

Skor Rataan Interpretasi hasil

Pendidikan

Terakhir

SD 4,00 Baik

SMP 3,77 Baik

SMA 3,93 Baik

Diploma 4,20 Baik

S2 4,00 Baik

Total 3,98 Baik

Golongan

Kerja

Golongan A 4,00 Baik

Golongan B 3,90 Baik

Golongan C 4,06 Baik

Total 3,99 Baik

Jabatan

Manajer 4,00 Baik

Asisten Manajer 4,00 Baik

Supervisor 4,40 Sangat baik

Staf ADM 3,64 Baik

Staf operasi 4,00 Baik

Staf perencanaan & hukum 4,00 Baik

Juru pungut 3,83 Baik

Bag.Keamanan 4,00 Baik

Bag.Kebersihan 4,00 Baik

Total 3,99 Baik

9. Partisipasi

Berdasarkan karakteristiknya, persepsi responden mengenai

partisipasi menunjukkan hasil yang baik. Para responden merasa mereka

selalu ikut serta dalam pengambilan keputusan di unit kerjanya. Persepsi

responden menurut jabatannya memiliki skor rataan tertinggi yaitu 3,71.

Namun, responden dengan jabatan staf administrasi merasa bahwa

keikutsertaan mereka dalam proses pengambilan keputusan di unit

kerjanya cukup baik (Tabel 24).

Tabel 24. Persepsi responden mengenai partisipasi berdasarkan

karakteristik responden

Karakteristik

Responden

Keikutsertaan dalam mengambil keputusan di unit

kerja

Skor Rataan Interpretasi hasil

Jenis

Kelamin

Laki-laki 3,62 Baik

Perempuan 3,50 Baik

Total 3,56 Baik

Usia

20-30 th 3,50 Baik

31-40 th 3,64 Baik

41-50 th 3,52 Baik

> 50 th 3,72 Baik

Total 3,60 Baik

Pendidikan

Terakhir

SD 3,68 Baik

SMP 3,62 Baik

SMA 3,53 Baik

Diploma 3,80 Baik

S2 4,00 Baik

Total 3,73 Baik

Golongan

Kerja

Golongan A 3,60 Baik

Golongan B 3,58 Baik

Golongan C 3,72 Baik

Total 3,63 Baik

Page 51: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

97

Lanjutan Tabel 24

Karakteristik

Responden

Keikutsertaan dalam mengambil keputusan di unit

kerja

Skor Rataan Interpretasi hasil

Jabatan

Manajer 4,00 Baik

Asisten Manajer 4,00 Baik

Supervisor 3,80 Baik

Staf ADM 3,09 Cukup baik

Staf operasi 3,67 Baik

Staf perencanaan & hukum 3,50 Baik

Juru pungut 3,67 Baik

Bag.Keamanan 4,00 Baik

Bag.Kebersihan 3,63 Baik

Total 3,71 Baik

5.7. Analisis Persepsi Responden tentang Restrukturisasi Organisasi dan

Kinerja Karyawan

Dalam menghadapi kondisi yang dinamis, PD Pasar Jaya melakukan

perubahan organisasinya. Perubahan ini dilakukan dalam rangka

menyempurnakan organisasinya. Salah satu perubahan yang dilakukan PD

Pasar Jaya adalah mengubah strukturnya. Perubahan struktur ini dilakukan

dari level atas sampai level bawah atau dari pusat sampai area. Perubahan

ini dilakukan dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas

perusahaan. Dengan adanya perubahan struktur dapat memengaruhi kinerja

para karyawan. Untuk mencapai tujuannya tersebut, maka segala perubahan

harus dikelola dengan baik oleh PD Pasar Jaya. Oleh karena itu, dalam

penelitian ini perlu dianalisis mengenai persepsi karyawan mengenai

restrukturisasi organisasi dan kinerja karyawan. Analisis persepsi karyawan

terhadap restrukturisasi diukur melalui beberapa indikator seperti ukuran

(struktur dan jumlah karyawan), arus kerja, kompleksitas tugas,

infrastruktur, kewenangan formal, kontrol formal, dan komunikasi. Analisis

persepsi karyawan mengenai kinerja dapat diukur melalui kualitas

pekerjaan, kuantitas pekerjaan, tanggung jawab, disiplin, hubungan kerja,

penguasaan pekerjaan, sikap, inisiatif, dan partisipasi.

5.7.1. Analisis Persepsi Karyawan terhadap Restrukturisasi Organisasi

1. Ukuran Organisasi

a. Ukuran struktur

Ukuran berdasarkan struktur organisasi

memperlihatkan struktur organisasi sederhana atau kompleks.

Page 52: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

98

Struktur organisasi sederhana atau kompleks ini tergantung

dari skala perusahaannya. Apabila perusahaan tersebut

merupakan perusahaan yang besar maka struktur

organisasinya kompleks, dan apabila perusahaan tersebut

merupakan perusahaan kecil, maka struktur organisasinya

akan terlihat lebih sederhana. PD Pasar Jaya merupakan

perusahaan besar yang mengelola 148 pasar. Maka dari itu,

struktur organisasinya pun akan terlihat kompleks sehingga

perlu dilakukan penyempurnaan organisasi dengan mengubah

struktur organisasinya.

Struktur organisasi PD Pasar Jaya saat ini sudah

efisien. Hal ini dapat dilihat dari skor rataan yang bernilai

3,56. Efisiensi ini dilihat dari proses kerjanya. Walaupun

struktur organisasi PD Pasar Jaya masih terbilang kompleks

karena PD Pasar Jaya merupakan perusahaan besar, struktur

organisasi saat ini telah memenuhi kebutuhan perusahaan.

b. Jumlah Karyawan

Ukuran berdasarkan jumlah kayawan merupakan

ukuran yang memperlihatkan banyaknya karyawan yang

bekerja dalam sebuah perusahaan. Mengingat bahwa PD

Pasar Jaya merupakan perusahaan yang besar, jumlah

karyawannya pun besar. Pada Tabel 7 memperlihatkan

jumlah karyawan PD Pasar Jaya mulai tahun 2003 sampai

Maret 2009. Dilihat dari tabel tersebut, jumlah karyawan PD

Pasar Jaya dari tahun ke tahun mengalami penurunan.

Penurunan jumlah karyawan ini dikarenakan berbagai alasan

seperti permintaan sendiri, pensiun, dan sebagai akibat dari

perubahan struktur. Penurunan jumlah karyawan PD Pasar

Jaya dikarenakan perubahan struktur adalah penghapusan

suatu jabatan dari struktur organisasi dan pengurangan

personil yang menduduki suatu jabatan tertentu. Hasil

Page 53: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

99

persepsi karyawan dari indikator jumlah karyawan terlihat

pada tabel berikut.

Tabel 25. Persepsi responden mengenai restrukturisasi dari

segi jumlah karyawan

No Indikator Skor

Rataan

Interpretasi

Pelaksanaan

1. Penurunan jumlah karyawan PD

pasar Jaya dapat meningkatkan

efektivitas perusahaan.

3,46 Baik

2. Penurunan jumlah karyawan PD

pasar Jaya dapat meningkatkan

kesejahteraan karyawan.

3,37 Cukup baik

3. Efisiensi jumlah karyawan PD Pasar

Jaya saat ini dilihat dari beban

pekerjaannya.

3.42 Baik

Total 3,42 Baik

Tabel 25 menunjukkan bahwa persepsi karyawan

mengenai jumlah karyawan PD Pasar Jaya saat ini telah

efisien. Penurunan jumlah karyawan mampu meningkatkan

efektivitas PD Pasar Jaya. Jumlah karyawan saat ini telah

sesuai dengan kebutuhan sumber daya manusia PD Pasar

Jaya. Proses kerja pun dapat berjalan dengan lancar sehingga

para karyawan dapat bekerja dengan nyaman.

Namun, penurunan jumlah karyawan saat ini cukup

yang cenderung kurang mampu meningkatkan kesejahteraan

karyawan walau masih terdapat kekurangan. Seperti

dijelaskan sebelumnya, perubahan struktur dilakukan untuk

efisiensi biaya. Padahal ada atau tidak adanya perubahan

struktur, berbagai tunjangan untuk karyawan meningkat dari

tahun ke tahun tetapi peningkatan tunjangan ini belum

mampu meningkatkan kesejahteraan karyawan. Hal ini

dipengaruhi oleh kondisi eksternal dan internal. Dalam

kondisi internal, karyawan selalu tidak puas dengan yang

telah didapatnya. Sedangkan pada kondisi eksternal, adanya

kenaikan harga kebutuhan pokok sehingga peningkatan

tunjangan tidak begitu dirasakan oleh karyawan.

Page 54: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

100

Jumlah karyawan saat ini telah sesuai dengan beban

pekerjaan yang ditanggung masing-masing karyawan.

Pekerjaan atau tugas yang dikerjakan oleh para karyawan saat

ini porsinya telah cukup dengan sumber daya yang tersedia

seperti waktu kerja, kemampuan karyawan, dan fasilitas yang

mendukung penyelesaian pekerjaan atau tugas tersebut

sehingga menghasilkan efisiensi dalam bekerja dan para

karyawan pun dapat mengemban tanggung jawab dengan

baik.

2. Arus Kerja

Arus kerja menunjukkan kebergantungan atau keterkaitan

pekerjaan antara karyawan satu dengan karyawan lainnya. Arus

kerja juga memperlihatkan pekerjaan yang dikerjakan oleh

karyawan menurut fungsi dan tugas pokok yang telah dijelaskan

oleh pihak perusahaan mengenai jabatan-jabatan yang ada di PD

Pasar Jaya. Dengan adanya perubahan struktur maka akan

memengaruhi arus kerja yang ada di perusahaan tersebut.

Tabel 26. Persepsi responden mengenai restrukturisasi dari segi

arus kerja

No Indikator Skor

Rataan

Interpretasi

Pelaksanaan

1. Karyawan hanya melakukan tugas

di lingkup pekerjaannya.

3,38 Cukup baik

2. Kesesuaian tugas pokok serta fungsi

pekerjaan dengan tugas yang

dilakukan karyawan.

3,83 Baik

3 Keterkaitan pekerjaan seorang

karyawan dengan karyawan di unit

kerja lainnya.

3,85 Baik

Total 3,69 Baik

Tabel 26 memperlihatkan persepsi karyawan mengenai

arus kerja. Arus kerja area 03 Pramuka dikatakan sudah baik. Hal

ini dikarenakan terdapat kesesuaian tugas pokok dan fungsi

pekerjaan dengan tugas yang dilakukan karyawan. Setiap jabatan

pasti memiliki pembagian kerja yang berbeda-beda. Pembagian

kerja ini mengacu pada pedoman mengenai tugas pokok dan

Page 55: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

101

fungsi pekerjaan (TUPOKSI). Tugas atau pekerjaan yang telah

dilakukan karyawan telah sesuai dengan pedoman tersebut.

Dengan adanya kesesuaian antara tugas pokok yang diberikan

perusahaan dengan tugas yang dilakukan karyawan, arus kerja pun

menjadi lancar.

Selain itu, di area 03 Pramuka terdapat hubungan tugas

yang dilakukan di suatu bagian dengan yang dilakukan bagian

lainnya sehingga dapat menimbulkan keterkaitan antara pekerjaan

karyawan dalam bagian yang berbeda. Dalam melakukan tugas,

sub unit administrasi, sub unit operasi, serta sub unit perencanaan

dan hukum saling berdiskusi mengenai kegiatan masing-masing

karena semua sub unit tersebut memiliki keterkaitan dalam

pekerjaan sehingga timbul kerjasama yang baik antar sub unit.

Namun, dalam melakukan pekerjaan, para karyawan

memang melakukan tugas di lingkup pekerjaannya. Namun,

terkadang mereka juga mengerjakan tugas di luar lingkup

pekerjaannya. Dalam kondisi tertentu seperti ketika pekerjaan

seorang karyawan menumpuk atau jika karyawan tersebut absen

kerja padahal tugas harus segera selesai, terkadang seorang

karyawan suka mengerjakan tugas yang seharusnya dikerjakan

oleh karyawan lain.

3. Kompleksitas Tugas

Dalam melaksanakan tugas, kadangkala karyawan

dihadapkan pada suatu masalah yang memiliki tingkat kerumitan

yang berbeda sehingga cara penyelesaiannya pun akan berbeda

sesuai tingkat kerumitannya tersebut. Terdapat dua jenis tugas

yaitu tugas yang diprogram atau direncanakan dan tugas yang

tidak diprogram atau tidak direncanakan. Masing-masing tugas ini

memiliki kerumitan masalah yang berbeda-beda. Perusahaan

besar lebih sesuai dengan tugas-tugas yang telah diprogram atau

direncanakan sebelumnya.

Page 56: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

102

Tabel 27. Persepsi responden mengenai restrukturisasi dari segi

kompleksitas tugas

No Indikator Skor

Rataan

Interpretasi

Pelaksanaan

1. Kejelasan pembagian tugas. 4,07 Baik 2. Jenis tugas yang dilakukan

karyawan merupakan tugas yang

sudah diprogram atau direncanakan.

3,83 Baik

Total 3,95 Baik

Tabel 27 menunjukkan bahwa kompleksitas tugas yang

ada di area 03 Pramuka sudah sesuai dengan kondisi perusahaan.

Pihak manajemen telah membuat pedoman atau panduan yang

berisi tugas pokok dan fungsi pekerjaan (TUPOKSI). Pedoman

atau panduan ini membantu para karyawan untuk melakukan

pekerjaannya. Para karyawan merasa bahwa dengan adanya

pedoman ini pembagian kerja cukup jelas. Apalagi dalam kondisi

restrukturisasi, kejelasan pembagian tugas mutlak diperlukan dan

pihak manajemen telah memenuhi keperluan ini sehingga para

karyawan dapat bekerja dengan baik sesuai dengan tugas dan

jabatan yang didudukinya.

PD Pasar Jaya merupakan perusahaan yang besar maka

dari itu tugas yang dilakukan karyawan saat ini merupakan tugas

yang sudah diprogram atau direncanakan sebelumnya. Tugas yang

direncanakan ini dapat dilihat dari panduan atau pedoman yang

menjelaskan mengenai pembagian kerja masing-masing jabatan.

Dengan mengetahui pekerjaan yang akan dilakukan, membantu

para karyawan untuk bekerja lebih fokus. Dalam kondisi

restrukturisasi yang rentan terhadap masalah, dengan adanya tugas

yang terprogram atau direncanakan sebelumnya dapat

memperlancar proses kerja. Tugas yang diprogram atau

direncanakan sebelumnya dapat meminimalisasi risiko yang

timbul dari suatu tugas. Apabila terdapat permasalahan dari suatu

tugas, permasalahan tersebut merupakan permasalahan yang

Page 57: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

103

sudah diprediksi sehingga karyawan dapat mengambil alternatif

lain yang risikonya lebih kecil.

4. Infrastruktur

Pembangunan infrastruktur yang memadai dibutuhkan

untuk menunjang terselenggaranya proses kerja yang lancar.

Infrastruktur dapat berupa infrastruktur fisik yang dapat dilihat

secara kasat mata. PD Pasar Jaya mengembangkan serta

membangun fasilitas-fasilitas fisik demi menunjang kegiatan kerja

para karyawan.

Tabel 28. Persepsi responden mengenai restrukturisasi dari segi

infrastruktur

No Indikator Skor

Rataan

Interpretasi

Pelaksanaan

1. Pembangunan pasar-pasar di area

03 sudah dilakukan dengan baik

3,65 Baik

2. Pemberian fasilitas komputer yang

memadai.

3,79 Baik

Total 3,72 Baik

Tabel 28 memperlihatkan bahwa kualitas infrastrukur PD

Pasar Jaya sudah baik. Dengan adanya restrukturisasi, kualitas

infrastruktur pun menjadi faktor penunjang yang cukup penting

dalam proses kerja yang sedang berlangsung. Kualitas

infrastruktur yang baik ini terlihat dari pembangunan pasar-pasar

di area 03 Pramuka telah dilakukan dengan baik. Selama beberapa

tahun terakhir, PD Pasar Jaya tidak membuka pasar baru. PD

Pasar Jaya berkonsentrasi terhadap pembangunan pasar-pasar

yang telah ada termasuk pasar-pasar di area 03 seperti renovasi

gedung-gedung pasar yang rusak sehingga dapat meningkatkan

pelayanan kepada konsumen dan juga karyawannya.

Setiap pasar yang dikelola oleh PD Pasar Jaya memiliki

kantor sebagai tempat pekerja para staf perusahaan. PD Pasar Jaya

memfasilitasi ruang kantor tersebut dengan peralatan komputer.

Para karyawan area 03 Pramuka merasa bahwa fasilitas komputer

yang telah diberikan perusahaan cukup memadai.

Page 58: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

104

5. Kewenangan Formal

Wewenang adalah hak untuk melakukan sesuatu atau

memerintahkan orang lain untuk melakukan sesuatu atau tidak

melakukan sesuatu. Wewenang yang dimiliki seseorang disertai

dengan tanggung jawab yang penuh untuk melakukan sesuatu.

Dalam melakukan kegiatannya, perusahaan besar menggunakan

wewenang formal yang semua kegiatannya mengacu pada standar

dan prosedur yang ada pada perusahaan tersebut. Perusahaan

membentuk suatu rantai komando untuk pelimpahan wewenang

sehingga para karyawan dapat mengetahui garis wewenang yang

ada.

Tabel 29. Persepsi responden mengenai restrukturisasi dari segi

kewenangan formal

No Indikator Skor

Rataan

Interpretasi

Pelaksanaan

1. Adanya keterbatasan wewenang

karyawan.

3,44 Baik

2. Adanya keterbatasan dalam

pengambilan keputusan karyawan

dikarenakan adanya kebijakan,

prosedur, dan peraturan yang berlaku.

3,73 Baik

3. Adanya kesederhanaan jalur birokrasi. 3,69 Baik Total 3,62 Baik

Tabel 29 menunjukkan bahwa kewenangan formal yang

dilakukan di area 03 Pramuka sudah baik. Salah satu program

kerja PD Pasar Jaya adalah pendelegasian wewenang. Kantor

pusat mendelegasikan wewenang kepada area 03 Pramuka.

Manajer Area 03 mempunyai tanggung jawab untuk mengatur

pengelolaan unit area 03 Pramuka. Manajer Area 03 juga wajib

melapor kepada kantor pusat mengenai apa yang terjadi di unit

area 03. Kadang kala, atasan melakukan pelimpahan wewenang

kepada bawahannya untuk mempercepat proses kerja. Namun,

para karyawan merasa bahwa wewenang yang diberikan masih

terbatas. Hal ini dikarenakan agar proses kerja tetap berada pada

pengawasan atasan. Keterbatasan ini bukan berarti para karyawan

tidak memiliki kekuasaan untuk mengambil keputusan dalam hal

Page 59: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

105

pekerjaannya. Para karyawan memiliki wewenang untuk membuat

keputusan di bidang kerjanya tetapi untuk hal-hal yang penting,

karyawan harus meminta persetujuan kepada atasan sebelum

memutuskan sesuatu.

Dengan adanya pendelegasian wewenang dari atasan ke

bawahan, bawahan memiliki kekuasaan dalam hal pengambilan

keputusan. Dalam pengambilan keputusan, semua karyawan

dibatasi dengan adanya kebijakan, prosedur, dan peraturan yang

berlaku. Mengingat bahwa PD Pasar Jaya merupakan perusahaan

besar, maka pengelolaannya pun bersifat formal atau berstandar

baku mengikuti peraturan yang berlaku.

Dengan adanya restrukturisasi, jalur birokrasi menjadi

lebih sederhana. Sistem birokrasi dimaksudkan untuk

mengorganisir tugas-tugas secara teratur di unit area 03 Pramuka.

Sistem birokrasi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi kerja

area 03 Pramuka. Pengorganisasian tugas-tugas mengikuti prinsip

hirarki dari struktur organisasi PD Pasar Jaya. Semakin kompleks

struktur organisasi, terkadang jalur birokrasi pun menjadi semakin

kompleks. Dengan adanya pengurangan atau penghilangan

beberapa jabatan pada struktur organisasi PD Pasar Jaya, jalur

birokrasi menjadi lebih sederhana sehingga dapat meningkatkan

efisiensi kerja.

6. Kontrol Formal

Semua kebijakan yang telah dikeluarkan oleh perusahaan

hendaknya disertai dengan suatu kontrol yang tepat. Begitu pula

kebijakan perusahaan dalam mengubah perusahaannya. Dengan

adanya kontrol terhadap perubahan maka tujuan utama dilakukan

perubahan akan tercapai dengan lancar. Perubahan organisasi

dapat menimbulkan keresahan bekerja bagi karyawan, maka dari

itu diperlukan sebuah kontrol untuk meminimalisasi dampak

negatif yang ditimbulkan dari sebuah perubahan. Perusahaan

besar melakukan konrol yang bersifat formal terhadap perubahan.

Page 60: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

106

Kontrol formal ini mengacu pada kontrol yang terstandar sesuai

dengan peraturan yang berlaku.

Tabel 30. Persepsi responden mengenai restrukturisasi dari segi

kontrol formal

No Indikator Skor

Rataan

Interpretasi

Pelaksanaan

1. Adanya kesesuaian antara perilaku

karyawan dan SOP serta tuntutan

atasan.

3,75 Baik

2. Pengontrolan kerja yang mengacu

pada peraturan yang berlaku.

3,90 Baik

3. Adanya ketegasan peraturan yang

berlaku.

3,58 Baik

4. Pengontrolan kerja lebih ketat

seiring dengan berubahnya

struktur.

3,56 Baik

Total 3,70 Baik

Tabel 30 memperlihatkan persepsi karyawan mengenai

kontrol formal yang dilakukan di area 03 Pramuka. Hasilnya

menunjukkan bahwa kontrol formal di area 03 Pramuka telah

dilakukan dengan baik. Setiap perusahaan memiliki SOP tertentu

yang harus ditaati oleh para karyawan. SOP ini berfungsi untuk

mengontrol perilaku karyawan agar sesuai yang diharapkan

perusahaan. Para karyawan area 03 Pramuka selalu menaati SOP

yang berlaku sehingga perilaku karyawan pun dapat sesuai dengan

SOP yang berlaku dan tuntutan atasan.

Kontrol kerja yang dilakukan atasan kepada bawahannya

lebih kepada kontrol terstandar baku yang mengacu pada

peraturan yang berlaku sehingga disebut dengan kontrol formal

maka dari itu seluruh karyawan harus mengetahui dan memahami

peraturan yang berlaku sehingga proses kerja pun dapat berjalan

dengan lancar.

Seluruh karyawan PD Pasar Jaya memiliki buku panduan

mengenai kepegawaian. Para karyawan area 03 Pramuka

merasakan bahwa peraturan yang berlaku di perusahaan sudah

cukup tegas. Ketegasan peraturan ini sangat perlu agar semua

karyawan tidak dapat semena-mena dalam berperilaku. Apabila

Page 61: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

107

ada yang melanggar peraturan tersebut, maka para karyawan akan

mendapat sanksi.

Sebelum terjadi restrukturisasi, proses kerja dikontrol

dengan ketat. Apalagi dengan adanya perubahan struktur

organisasi, pengontrolan kerja pun dilakukan lebih ketat dari

sebelumnya. Hal ini dikarenakan agar perusahaan dapat

meminimalisir risiko yang akan datang sehingga tujuan diadakan

restrukturisasi dapat tercapai.

7. Sistem Komunikasi

Komunikasi merupakan penyampaian pesan dari

komunikator kepada komunikan. Suatu perusahaan membutuhkan

suatu sistem komunikasi yang dapat menunjang kegiatan

organisasi tersebut. Suatu sistem komunikasi itu dapat

memperlancar proses pekerjaan para karyawan karena dengan

melakukan komunikasi para karyawan dapat mengetahui berbagai

informasi mengenai apa yang terjadi di perusahaan.

Tabel 31. Persepsi responden mengenai restrukturisasi dari segi

sistem komunikasi

No Indikator Skor

Rataan

Interpretasi

Pelaksanaan

1. Kelancaran komunikasi antar

karyawan dan antar unit kerja.

3,66 Baik

2. Keefektifan komunikasi dengan

menggunakan memo atau laporan.

3,77 Baik

Total 3,72 Baik

Tabel 31 memperlihatkan bahwa dalam kondisi

restrukturisasi, sistem komunikasi di area 03 Pramuka sudah

dikatakan baik. Para karyawan area 03 Pramuka saling

menyampaikan informasi yang menyangkut pekerjaan atau di luar

pekerjaan sehingga terdapat kelancaran dalam berkomunikasi antar

karyawan dan antar unit kerja. Meskipun pasar-pasar di area 03

Pramuka tidak saling berdekatan, para karyawan dapat

menggunakan fasilitas telepon sebagai alat bantu komunikasi

sehingga kelancaran komunikasi tetap terjaga.

Page 62: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

108

PD Pasar Jaya termasuk unit area 03 Pramuka

menggunakan memo atau laporan-laporan dalam berkomunikasi.

Komunikasi ini disebut dengan komunikasi tertulis atau

komunikasi formal. Mengingat bahwa PD Pasar Jaya merupakan

perusahaan yang besar, komunikasi dengan menggunakan memo

atau laporan-laporan merupakan komunikasi efektif dalam proses

kerja. Laporan-laporan disajikan kepada atasan berupa laporan

harian, mingguan, bulanan, dan tahunan. Laporan-laporan ini

sangat berguna untuk menyampaikan informasi secara lengkap

kepada seseorang.

Dengan adanya data tersebut, dapat disimpulkan bahwa

persepsi karyawan mengenai restrukturisasi organisasi telah dilakukan

dengan baik sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas

perusahaan. Berdasarkan skor rataan yang telah dihitung, skor rataan

tertinggi ada pada pernyataan mengenai kejelasan pembagian tugas

sehingga para karyawan dapat mengerjakan kewajibannya dengan jelas

sedangkan skor rataan terendah diperoleh pernyataan mengenai

penurunan jumlah karyawan PD Pasar Jaya dapat meningkatkan

kesejahteraan karyawan karena peningkatan tunjangan yang diberikan

belum mampu memenuhi kebutuhan karyawan. Hal ini dikarenakan

harga barang kebutuhan yang semakin meningkat dan sifat manusia

yang tidak pernah puas dengan apa yang telah diperoleh. Menurut Max

Weber, konsep birokrasi yang ideal harus memiliki pembagian kerja,

hirarki wewenang, seleksi formal, peraturan dan ketetapan formal,

impersonalitas, dan orientasi karir (Robbins dan Coulter, 2004). PD

Pasar Jaya unit area 03 Pramuka telah menerapkan beberapa konsep

birokrasi yang dikemukakan oleh Max Weber tersebut.

5.7.2. Analisis Persepsi Karyawan terhadap Kinerja Karyawan

1. Kualitas Pekerjaan

Kualitas pekerjaan atau mutu pekerjaan para karyawan

hendaknya menjadi perhatian perusahaan. Sebuah pekerjaan dapat

dikatakan berkualitas apabila pekerjaan atau hasil kerja sesuai

Page 63: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

109

dengan standar kerja yang berlaku. Pekerjaan para karyawan PD

Pasar Jaya di area 03 Pramuka memiliki kualitas yang baik

dengan skor rataan sebesar 3,93. Hal ini terlihat dari adanya

kesesuaian antara hasil kerja dari para karyawan dengan standar

kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Dalam kondisi

restrukturisasi, para karyawan berusaha semaksimal mungkin agar

dapat memenuhi standar kerja yang telah ditetapkan. Dengan

adanya kualitas kerja yang baik, akan memudahkan tercapainya

tujuan perusahaan.

2. Kuantitas Pekerjaan

Kuantitas pekerjaan merupakan banyaknya jumlah

pekerjaan yang harus dikerjakan para karyawan. Kuantitas

pekerjaan ini dapat diukur dari tepat atau tidaknya penyelesaian

sebuah pekerjaan dan volume dari pekerjaan itu sendiri. Pada

Tabel 32 memperlihatkan bahwa kuantitas pekerjaan yang

dilakukan para karyawan tergolong baik. Dalam menyelesaikan

tugas, para karyawan melakukannya dengan tepat waktu. Apabila

ada tuntutan dari atasan untuk menyelesaikan tugas sesuai batas

waktu yang ditentukan atasan, karyawan pun melakukannya

dengan tepat waktu.

Tabel 32. Persepsi responden mengenai kinerja dari segi

kuantitas pekerjaan

No Indikator Skor

Rataan

Interpretasi

Pelaksanaan

1. Adanya ketepatan waktu dalam

menyelesaikan tugas.

3,75 Baik

2. Tingkat kompleksitas tugas dilihat

dari banyaknya beban pekerjaan

atau beban tugas.

3,85 Baik

3. Adanya kejelasan deskripsi dari

banyaknya tugas yang dikerjakan.

3,96 Baik

Total 3,85 Baik

Pekerjaan yang dilakukan oleh para karyawan semakin

kompleks apabila dilihat dari banyaknya beban kerja atau beban

tugas. Banyaknya tugas yang dikerjakan oleh para karyawan

Page 64: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

110

memiliki deskripsi yang jelas mengenai tugas-tugas tersebut.

Dengan adanya kejelasan deskripsi dari masing-masing tugas

maka mempermudah karyawan untuk mengerjakan tugas tersebut

(Tabel 32).

3. Penguasaan Pekerjaan

Dalam melakukan pekerjaan, para karyawan dituntut

untuk memiliki pemahaman dan pengetahuan mengenai pekerjaan

tersebut sehingga para karyawan mampu menyelesaikan tugasnya

dengan baik, lancar, dan tepat waktu. Para karyawan di area 03

Pramuka memiliki penguasaan yang baik terhadap pekerjaan

(Tabel 33). Para karyawan di area 03 Pramuka memiliki

pemahaman dan pengetahuan yang baik mengenai tugas yang

diberikan karena tugas-tugas tersebut adalah tanggung jawab

karyawan maka karyawan diwajibkan untuk mengetahui dan

memahami tugas-tugas tersebut. Dengan adanya pemahaman dan

pengetahuan mengenai tugas-tugas tersebut, para karyawan

mampu mengerjakan tugas yang diberikan dengan baik.

Pengetahuan dan pemahaman membentuk sebuah kemampuan

sebagai modal karyawan untuk menyelesaikan tugas dengan baik.

Para karyawan di area 03 Pramuka tidak hanya mampu tapi juga

ahli dalam bidang kerjanya.

Tabel 33. Persepsi responden mengenai restrukturisasi dari segi

penguasaan pekerjaan

No Indikator Skor

Rataan

Interpretasi

Pelaksanaan

1. Karyawan memiliki pemahaman

dan pengetahuan mengenai tugas

yang diberikan.

4,04 Baik

2. Karyawan mampu mengerjakan

tugas.

3,93 Baik

3. Karyawan memiliki keahlian

dalam bidang kerja.

3,52 Baik

Total 3,83 Baik

Page 65: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

111

4. Hubungan Kerja

Dalam berorganisasi, hubungan kerja merupakan

hubungan yang terjalin antara atasan dan sesama rekan kerja

dalam lingkungan kerja. Atasan dan para karyawan saling

membutuhkan satu sama lain. Sesama rekan kerja pun saling

membantu dalam menyelesaikan pekerjaan atau tugas. Hubungan

kerja tersebut harus dibina dengan baik agar kelangsungan

perusahaan dapat berjalan dengan lancar. Hubungan kerja di area

03 Pramuka terjalin dengan baik dengan skor rataan mencapai

3,94. Hal ini terbukti dengan seringnya karyawan berdiskusi

dengan atasannya mengenai pekerjaan. Dengan adanya diskusi,

atasan dan karyawan dapat saling memberi masukan mengenai

pekerjaan dan apabila terdapat masalah pekerjaan, didiskusikan

untuk mencari solusi yang tepat.

5. Disiplin

Salah satu faktor kesuksesan dari seseorang adalah

disiplin. Begitu juga dalam berorganisasi. Para karyawan dituntut

untuk memiliki pribadi yang disiplin. Disiplin ini dapat berupa

kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan suatu sistem

dan tunduk kepada peraturan yang berlaku. Tabel 34

memperlihatkan bahwa semua karyawan di area 03 Pramuka

memiliki tingkat disiplin yang baik. Para karyawan patuh atau taat

pada peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Patuh dan

taat pada peraturan yang berlaku merupakan kewajiban semua

karyawan. Apabila seorang karyawan melanggar aturan maka

karyawan tersebut mendapatkan teguran atau peringatan dari

atasan. Para karyawan di area 03 Pramuka jarang mendapatkan

teguran dari atasan. Hal ini dikarenakan para karyawan berpegang

teguh pada peraturan yang berlaku.

Page 66: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

112

Tabel 34. Persepsi responden mengenai restrukturisasi dari segi

disiplin

No Indikator Skor

Rataan

Interpretasi

Pelaksanaan

1. Karyawan taat kepada peraturan

yang berlaku.

4,11 Baik

2. Karyawan sering mendapat

teguran dari atasan.

3,28 Cukup baik

Total 3,70 Baik

6. Tanggung Jawab

Tanggung jawab merupakan sesuatu yang harus dilakukan

oleh sesorang agar setelah melakukannya dia dapat menerima

haknya. Para karyawan memiliki tanggung jawab masing-masing

untuk bekerja dengan baik. Tanggung jawab yang diberikan

kepada para karyawan merupakan suatu kewajiban yang harus

dijalankan. Pada Tabel 35 memperlihatkan bahwa tanggung jawab

karyawan area 03 Pramuka telah dilaksanakan dengan baik. Hal

ini terbukti bahwa para karyawan sanggup memenuhi tanggung

jawabnya sebagai karyawan. Mereka selalu fokus dalam

memenuhi tanggung jawabnya agar tanggung jawab yang

diembannya dapat terlaksana dengan baik. Para karyawan

bersedia dan menikmati apabila mereka bekerja dengan tanggung

jawab yang lebih besar. Mereka tidak keberatan dengan hal ini

asalkan mereka diberi fasilitas yang memadai untuk mengemban

tanggung jawab yang lebih.

Tabel 35. Persepsi responden mengenai restrukturisasi dari segi

tanggung jawab

No Indikator Skor

Rataan

Interpretasi

Pelaksanaan

1. Pemenuhan tanggung jawab

sebagai karyawan.

4,13 Baik

2. Kenikmatan dalam melakukan

tanggung jawab yang lebih

besar

3,87 Baik

Total 4 Baik

Page 67: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

113

7. Sikap

Setiap perusahaan selalu mengeluarkan kebijakan untuk

memperlancar kegiatannya. Kebijakan yang telah dikeluarkan

oleh perusahaan menimbulkan berbagai macam dampak, tidak

terkecuali dampak bagi para karyawannya. Kebijakan yang

dicanangkan akan membentuk suatu sikap dari para karyawannya.

Kebijakan yang cenderung memihak karyawan menimbulkan

sikap positif para karyawan. Kebijakan yang merugikan karyawan

akan menimbulkan sikap negatif para karyawan. Kebijakan PD

Pasar Jaya dengan mengubah strukturnya akan memengaruhi

sikap dari para karyawan. Perubahan struktur tersebut dapat

menimbulkan berbagai macam sikap dari para karyawan. Namun

mereka selalu siap untuk menghadapi perubahan termasuk

perubahan struktur. Hal ini dapat dilihat dari perhitungan skor

rataannya yang mencapai angka 4. Kesiapan ini merupakan modal

karyawan agar dapat menerima dampak positif dan negatif dari

sebuah perubahan.

8. Inisiatif

Seseorang dikatakan memiliki inisiatif apabila seseorang

tersebut mampu melakukan sesuatu tanpa menunggu perintah

terlebih dahulu dengan tujuan untuk mempercepat proses kerja

dan menciptakan peluang baru. Berdasarkan perhitungan excel,

dihasilkan skor rataan sebesar 3,94. Hal ini dapat memperlihatkan

bahwa para karyawan di area 03 Pramuka memiliki inisiatif dalam

bekerja. Apabila dihadapkan pada suatu masalah, karyawan

memilih untuk memecahkannya sendiri dengan cara-cara yang

baru yang kreatif dan inovatif. Dengan adanya inisiatif para

karyawan, dapat mempercepat penyelesaian masalah.

9. Partisipasi

Karyawan merupakan salah satu aset perusahaan yang

paling penting sebagai penggerak perusahaan untuk

mengoperasikan perusahaan agar dapat mencapai tujuannya.

Page 68: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

114

Maka dari itu, karyawan harus dibina dan dikembangkan dengan

baik. Salah satu caranya adalah dengan melibatkan karyawan

dalam pengambilan keputusan. Dengan diikutsertakannya

karyawan dalam proses pengambilan keputusan, karyawan merasa

dihargai sehingga mereka akan termotivasi.

Berdasarkan perhitungan excel, dihasilkan skor rataan

sebesar 3,62. Hal ini memperlihatkan bahwa para karyawan di

area 03 Pramuka dilibatkan dalam pengambilan keputusan di

bidang kerjanya. Namun, pihak karyawan tidak memiliki otoritas

penuh dalam mengambil keputusan karena yang berwewenang

untuk suatu keputusan adalah pihak manajemen. Karyawan hanya

ikut dalam proses pengenalan atau identifikasi masalah,

mengadakan monitoring dan evaluasi atas pekerjaannya,

melaporkan kegiatannya, dan menyarankan atau mengusulkan

saran-saran pemecahan masalah.

Dengan adanya data tersebut, dapat disimpulkan bahwa

persepsi karyawan mengenai kinerja karyawan di unit area 03 sudah

baik. Hal ini dilihat dari skor rataan yang telah dihitung, skor rataan

tertinggi diperoleh pernyataan mengenai pemenuhan tanggung jawab

sebagai karyawan sehingga pekerjaan menjadi lancar. Sedangkan skor

rataan terendah ada pada pernyataan mengenai perolehan teguran dari

atasan karena para karyawan bekerja sebaik mungkin agar tidak

mendapatkan teguran dari atasan.

5.8. Analisis Hubungan Restrukturisasi Organisasi dengan Kinerja

Karyawan

Pada sub-bab ini akan menganalisis hubungan restrukturisasi

organisasi dengan kinerja karyawan. Indikator-indikator restrukturisasi dapat

dilihat dari ukuran (struktur dan jumlah karyawan), arus kerja, kompleksitas

tugas, infrastruktur, kewenangan formal, kontrol formal, dan sistem

komunikasi. Kinerja karyawan area 03 Pramuka diukur dari beberapa

komponen antara lain kualitas pekerjaan, kuantitas pekerjaan, penguasaan

pekerjaan, hubungan kerja, disiplin, tanggung jawab, sikap, inisiatif, dan

Page 69: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

115

partisipasi. Sub-bab ini juga akan menjawab formulasi hipotesis yang telah

dibuat sebelumnya.

Tabel 36. Korelasi restrukturisasi organisasi dengan kinerja karyawan

No Komponen

Restrukturisasi

Koefisien

Korelasi

Hubungan

1. Kontrol formal 0,762** Positif, kuat, sangat nyata

2. Arus kerja 0,583** Positif, agak kuat, sangat nyata

3. Jumlah karyawan 0,541** Positif, agak kuat, sangat nyata

4. Kewenangan formal 0,517** Positif, agak kuat, sangat nyata

5. Sistem komunikasi 0,510** Positif, agak kuat, sangat nyata

6. Kompleksitas tugas 0,438** Positif, lemah, sangat nyata

7. Ukuran struktur 0,431** Positif, lemah, sangat nyata

8. Infrastruktur 0,229 Tidak ada hubungan

Keterangan signifikansi : **1%

Tabel 36 memperlihatkan bahwa hubungan faktor-faktor

restrukturisasi organisasi dengan kinerja karyawan bervariasi. Perubahan

struktur harus disertai dengan kontrol agar tujuan dilakukan perubahan dapat

tercapai. Berdasarkan Tabel 36, kontrol formal memiliki hubungan yang

kuat, positif, dan sangat nyata dengan kinerja karyawan. Semakin efektif

kontrol yang dilakukan perusahaan maka semakin meningkatkan kinerja

karyawan. Menurut Melcher (1994), kontrol yang efektif dapat menciptakan

perilaku karyawan yang positif. PD Pasar Jaya melakukan kontrol terhadap

perubahan yang telah dilakukan. Kontrol ini mengacu pada peraturan yang

berlaku. Dengan adanya kontrol formal, dapat meminimalisasi tingkat resiko

atau masalah yang sewaktu-waktu bisa muncul. Kontrol ini dilakukan agar

proses perubahan dapat konsisten mencapai tujuan perubahan tersebut yaitu

meningkatkan efisiensi dan efektivitas perubahan. Kontrol juga dilakukan

agar perilaku karyawan dapat sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dengan

adanya kontrol yang baik dari pihak manajemen, para karyawan merasa

diperhatikan dalam bekerja sehingga para karyawan dapat bekerja lebih baik

lagi agar sesuai dengan harapan perusahaan.

Tabel 36 juga memperlihatkan adanya hubungan arus kerja dengan

kinerja karyawan. Hubungan ini memperlihatkan hubungan yang positif,

agak kuat, dan sangat nyata dari kedua komponen tersebut. Koefisien korelasi

yang dihasilkan dari perhitungan adalah 0,583. Berdasarkan teori Melcher

Page 70: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

116

(1994), semakin besar organisasi maka akan semakin terspesialisasi tugas

yang dilakukan. Namun, pada kenyataannya para karyawan di area 03

Pramuka merasa bahwa pekerjaannya kurang terspesialisasi. Para karyawan

memang melakukan pekerjaan sesuai dengan tugas dan fungsi pokok jabatan

yang diduduki. Hanya saja, para karyawan terkadang melakukan tugas di luar

lingkup pekerjaannya. Hal ini dikarenakan area 03 Pramuka merupakan salah

satu unit pelaksana. Para karyawan terjun langsung ke lapangan dengan

mengelola pasar-pasar di area pramuka, sehingga tugasnya pun terkadang

tidak diduga-duga. Para karyawan juga terkadang membantu mengerjakan

pekerjaan karyawan lain yang sedang absen padahal pekerjaan tersebut harus

segera selesai. Setiap pekerjaan yang dilakukan karyawan memiliki

keterkaitan dengan karyawan di unit kerja yang lain. Walaupun berbeda

dengan teori Melcher (1994), kenyataannya arus kerja seperti ini dapat

meningkatkan kinerja para karyawan. Arus kerja seperti ini dapat mengurangi

kejenuhan akibat spesialisasi kerja yang tinggi. Arus kerja seperti ini dapat

membangun hubungan kerja yang baik antar karyawan satu unit kerja

maupun karyawan di unit kerja lain sehingga timbul komunikasi dan

kerjasama yang baik, apalagi para karyawan tidak merasa keberatan apabila

melakukan pekerjaan selain pekerjaannya asalkan mereka mampu dan tidak

mengabaikan tugas utamanya. Rasa tanggung jawab yang lebih dan

hubungan kerja yang baik ini dapat meningkatkan kinerja karyawan.

Perubahan struktur organisasi yang telah dilakukan PD Pasar Jaya

juga sebagai upaya mengurangi jumlah karyawan PD Pasar Jaya. Menurut

Melcher (1994), dengan berkembangnya suatu kelompok dari segi jumlah

karyawan, perasaan penting dan diperhatikan dari seseorang menjadi

berkurang sehingga tingkat partisipasi kebanyakan anggota menjadi

menurun. Tugas yang dikerjakan oleh anggota menjadi semakin

terspesialisasi. Hal ini akan memengaruhi pola perilaku anggota seperti

berkurangnya motivasi dan komitmen serta timbulnya ketidakpuasan dalam

bekerja. Berdasarkan Tabel 36, jumlah karyawan memiliki hubungan yang

positif, agak kuat, dan sangat nyata dengan kinerja karyawan dengan nilai

koefisien korelasi sebesar 0,541. Jumlah karyawan harus sesuai dengan

Page 71: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

117

kebutuhan kerja perusahaan. PD Pasar Jaya mengurangi jumlah karyawan di

beberapa jabatan seperti mengurangi jumlah supervisor atau menghilangkan

jabatan wakil manajer area. Hal ini dikarenakan jumlah supervisor terlalu

banyak dan tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan saat itu sedangkan

penghapusan wakil manajer area terjadi dikarenakan terdapat penggandaan

atau perangkapan tugas dengan jabatan lain sehingga perlu dioptimalkan.

Penurunan jumlah karyawan ini dalam rangka meningkatkan efektivitas

perusahaan melalui optimalisasi tugas yang diberikan sehingga jumlah

karyawan saat ini telah efisien dengan beban kerja yang ada. Para karyawan

merasa porsi kerja saat ini telah cukup. Hal ini dapat menimbulkan

kenyamanan dalam bekerja sehingga karyawan dapat bertanggung jawab

penuh atas pekerjaannya dan berkonsentrasi agar hasil kerjanya sesuai

dengan standar kerja yang telah ditetapkan. Namun, para karyawan tetap siap

apabila melakukan tanggung jawab yang lebih dari apa yang mereka harus

kerjakan.

Kewenangan formal merupakan unsur yang melekat secara otomatis

pada jabatan manajerial. Kewenangan biasanya diikuti dengan adanya

kekuasaan untuk mengambil keputusan. Menurut Melcher (1994) semakin

kompleksnya organisasi karena meningkatnya ukuran, saling ketergantungan

arus kerja, kompleksnya tugas-tugas, dan rintangan-rintangan fisik antar

kelompok, maka sebuah syarat fungsional untuk efisiensi adalah

memindahkan keputusan-keputusan level operasi dan mengkoordinirnya.

Pemindahan keputusan level operasi mendorong inisiatif dan motivasi dari

manajemen level rendah karena mereka dilibatkan dalam pengambilan

keputusan. Berdasarkan Tabel 36, kewenangan formal memiliki hubungan

yang positif, agak kuat, dan sangat nyata dengan kinerja karyawan.

Pendelegasian wewenang merupakan salah satu program utama yang

dijalankan PD Pasar Jaya. Dengan adanya pendelegasian wewenang, para

karyawan unit area 03 Pramuka merasa dilibatkan dalam proses pengambilan

keputusan. Pendelegasian wewenang dapat meningkatkan rasa tanggung

jawab para karyawan dan dapat memperlancar atau mempercepat proses

pengambilan keputusan. Walaupun para karyawan merasa masih ada

Page 72: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

118

keterbatasan dalam hal ini. Namun, hal ini tidak langsung membuat para

karyawan merasa tidak dipercaya oleh atasannya. Para karyawan tetap

bertanggung jawab atas pekerjaannya dan bekerja lebih baik lagi.

Tabel 36 juga memperlihatkan bahwa sistem komunikasi memiliki

hubungan yang positif, agak kuat, dan sangat nyata dengan kinerja karyawan.

Nilai korelasi yang dihasilkan sebesar 0,510. Walaupun terjadi perubahan

struktur, sistem komunikasi di area 03 Pramuka cukup baik. Hal ini

dikarenakan adanya kelancaran dalam berkomunikasi antar karyawan baik

satu unit kerja maupun berbeda unit kerja. Menurut Melcher (1994),

komunikasi informal seperti komunikasi tatap muka tidak efektif lagi seiring

dengan meningkatnya kompleksitas perusahaan. Komunikasi informal ini

dapat dilengkapi dengan komunikasi formal seperti penggunaan memo dan

laporan untuk mengurangi kepadatan saluran komunikasi. Para karyawan unit

area 03 menggunakan sistem komunikasi formal seperti penggunaan memo

dan laporan untuk menyampaikan pesan. Sistem komunikasi seperti ini cukup

efektif mengingat pasar-pasar di unit area 03 lokasinya tersebar. Kelancaran

berkomunikasi dapat meningkatkan efektivitas kerja karena dengan

berkomunikasi pesan dapat tersampaikan sehingga hubungan kerja pun akan

terjalin dengan baik. Para karyawan pun akan merasa nyaman karena adanya

komunikasi yang baik sehingga dapat meningkatkan kinerja.

Kompleksitas tugas PD Pasar Jaya merupakan tingkat kerumitan

secara menyeluruh dari suatu masalah dalam melaksanakan tugas yang

diprogram yang menunjukkan bahwa masalah-masalah tersebut dapat

diselesaikan sehingga diperlukan kejelasan dalam pembagian tugas. Menurut

Melcher (1994), pada organisasi besar, tugas yang dilakukan merupakan

tugas yang diprogram. Masalahnya bersifat sedemikian rupa, sehingga

penyelesaiannya atau prosedur untuk mencapai penyelesaian itu sudah

diketahui benar dan mudah untuk menerapkan skill ini. Dengan tugas–tugas

yang diprogram, tingkat stres adalah rendah. Perilaku individu dan kelompok

adalah stabil dengan efisiensi dan efektivitas yang tinggi. Berdasarkan uji

Rank Spearman, kompleksitas tugas memiliki hubungan yang positif, lemah,

dan sangat nyata dengan kinerja karyawan, dapat dilihat dari koefisien

Page 73: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

119

korelasi yang dihasilkan sebesar 0,438. Dengan adanya tugas yang telah

diprogram atau direncanakan, karyawan dapat dengan mudah merencanakan

apa yang akan dia lakukan dengan tugas tersebut dan apabila terdapat

permasalahan terhadap tugas tersebut, penyelesaiannya pun dapat diketahui

dengan cepat. Maka dari itu diperlukan kejelasan dalam pembagian tugas

agar tugas yang telah diprogram tersebut dapat berjalan dengan lancar. Para

karyawan pun dapat mempelajari pembagian tugas tersebut dengan baik agar

dapat menguasai tugas yang telah direncanakan tersebut sehingga dapat

meningkatkan kinerjanya. Namun, tugas yang telah direncanakan belum

mampu meningkatkan kinerja karyawan secara signifikan karena terkadang

tugas yang telah direncanakan tidak dapat berjalan dengan baik dikarenakan

adanya kendala-kendala yang tidak terprediksi sebelumnya sehingga

dibutuhkan skill dari masing-masing karyawan untuk menghadapi situasi

seperti ini.

Ukuran struktur memiliki hubungan yang positif, lemah, dan sangat

nyata dengan kinerja karyawan (Tabel 36). Struktur organisasi PD Pasar Jaya

termasuk ukuran struktur yang kompleks karena mengingat PD Pasar Jaya

merupakan perusahaan yang besar. Perbesaran dan perampingan struktur

yang telah dilakukan PD Pasar Jaya sebagai upaya untuk menyempurnakan

organisasinya. Persepsi karyawan mengatakan struktur PD Pasar Jaya saat ini

telah efisien. Semua karyawan mengetahui adanya perubahan struktur tetapi

tidak semua karyawan mengetahui secara rinci mengenai perubahan tersebut.

Perubahan struktur yang telah dilakukan PD Pasar Jaya bertujuan untuk

meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan sehingga meningkatkan

kinerja karyawan. Perubahan ukuran struktur menghasilkan dampak langsung

kepada bagian yang terjadi perubahan sehingga efisiensi yang dihasilkan dari

perubahan tersebut meningkatkan kinerja bagi karyawan yang terkena

perubahan. Sedangkan para karyawan yang tidak mengalami perubahan

hanya mendapatkan dampak tidak langsung dari sebuah perubahan. Dampak

tidak langsung tersebut terkadang tidak begitu dirasakan para karyawan. Ada

atau tidak adanya perubahan bagi para karyawan yang tidak terkena

Page 74: V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Perusahaan …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27171/Bab V Hasil... · mengantisipasi tuntutan perkembangan bisnis perpasaran

120

perubahan, perubahan tersebut tidak terlalu memengaruhi proses kerja atau

hasil kerja para karyawan tersebut.

Tabel 36 juga memperlihatkan bahwa infrastruktur tidak berhubungan

kinerja karyawan. Berdasarkan hasil perhitungan, nilai korelasinya sebesar

0,229. Pembangunan fasilitas-fasilitas kantor seperti gedung dan pengadaan

komputer memang harus diperhatikan. PD Pasar Jaya memfasilitasi para

karyawannya dengan fasilitas yang memadai. Namun, fasilitas-fasilitas yang

diberikan perusahaan tidak berhubungan dengan kinerja karyawan. Karyawan

unit area 03 Pramuka bekerja di pasar-pasar yang ada di unit area 03

Pramuka. Fasilitas-fasilitas pasar dan kantor yang digunakan pun cukup

sederhana. Walaupun PD Pasar Jaya melakukan perbaikan fasilitas-fasilitas

pasar dan kantor di unit area 03, namun karyawan unit area 03 merasa bahwa

fasilitas-fasilitas tersebut tetap saja cukup sederhana sehingga karyawan unit

area 03 merasa bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan sebelum

diadakannya perbaikan fasilitas tersebut. Dalam proses restrukturisasi,

infrastruktur yang diberikan bukan merupakan indikator penting dalam hal

kelancaran proses kerja. Hal ini berbeda dengan hasil penelitian terdahulu.

Menurut Susanto (2006), infrastruktur sebagai salah satu indikator

restrukturisasi memiliki berpengaruh positif terhadap motivasi karyawan

pada Biro Umum dan Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal

Departemen Perdagangan.

Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa perubahan

struktur yang telah terjadi di PD Pasar Jaya dapat meningkatkan kinerja para

karyawan. Hal ini dapat dilihat dari adanya hubungan indikator-indikator

restrukturisasi organisasi (kontrol formal, arus kerja, kewenangan formal,

jumlah karyawan, sistem komunikasi, kompleksitas tugas, dan ukuran

struktur) dengan kinerja karyawan. Namun, infrastruktur tidak memiliki

hubungan dengan kinerja karyawan.