bab - statistics indonesia€¦ · pengeringan dan penggilingan padi, diduga saat ini telah terjadi...
TRANSCRIPT
SKGB2018-PMS iii
Survei Konversi Gabah ke Beras (SKGB) 2018 ini merupakan
kegiatan BPS yang termasuk dalam proyek nasional untuk mendukung
pencapaian prioritas nasional ketahanan pangan. Tujuan survei ini adalah
untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering Panen
(GKP) ke Gabah Kering Giling (GKG) dan angka konversi penggilingan dari
GKG ke beras yang digunakan dalam penghitungan data produksi beras.
Survei ini dilakukan dalam 2 tahap, yaitu pada bulan Maret-April mewakili
musim hujan dan Mei-Agustus 2018 mewakili musim kemarau di seluruh
provinsi di Indonesia.
Buku Pedoman Pengawas/Pemeriksa SKGB 2018 (SKGB2018-PMS)
ini memuat penjelasan latar belakang kegiatan, tujuan, cakupan, jadwal,
jenis dokumen yang digunakan, tahapan pengumpulan data (pengamatan,
pengukuran, dan wawancara), tata cara pengisian kuesioner, dan
pemeriksaan.
Keberhasilan pelaksanaan survei ini ditentukan oleh kesungguhan
dan kegigihan kita semua. Oleh karena itu, diharapkan agar para petugas
melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya dengan penuh tanggung
jawab dan mematuhi tata cara yang disampaikan dalam buku ini.
Akhirnya, disampaikan terima kasih dan penghargaan kepada semua
pihak di BPS pusat dan daerah serta petugas lapangan atas kontribusi yang
diberikan dalam pelaksanaan SKGB 2018 ini.
Terima kasih.
Jakarta, Januari 2018
Plt. Deputi Bidang Statistik Produksi
Badan Pusat Statistik,
Dr. Adi Lumaksono, MA
KATA PENGANTAR
iv SKGB2018-PMS
SKGB2018-PMS v
KATA PENGANTAR............................................................................ iii
DAFTAR ISI......................................................................................... v
DAFTAR TABEL.................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR............................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................... xi
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................... 1
B. Tujuan Umum............................................................. 4
C. Landasan Hukum....................................................... 4
D. Cakupan..................................................................... 5
E. Instrumen yang Digunakan........................................ 5
F. Jadwal Kegiatan......................................................... 7
BAB 2 ORGANISASI LAPANGAN
A. Penanggung Jawab Pelaksanaan di Pusat dan di Daerah....................................................................... 9
B. Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang Pencacah (PCS)......................................................................... 10
C. Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang Pengawas/Pemeriksa (PMS)..................................... 11
BAB 3 KONVERSI PENGERINGAN
A. Pengeringan Gabah................................................... 15
B. Survei Konversi Pengeringan (VK2018-KERING)..... 19 C. Langkah-Langkah Pelaksanaan Survei Konversi
Pengeringan............................................................... 28 D. Pengisian Daftar VK2018-KERING............................ 31 E. Pengisian Daftar VK2018-DSRT/VK2018-DSRT
(C).............................................................................. 43
BAB 4 KONVERSI PENGGILINGAN
A. Proses Penggilingan Gabah...................................... 49
B. Survei Konversi Penggilingan (VK2018-GILING)....... 53
C. Langkah-Langkah Pelaksanaan Survei Konversi Penggilingan..............................................................
59
DAFTAR ISI
vi SKGB2018-PMS
D. Pengisian Daftar VK2018-GILING............................. 62
E. Pengisian Daftar VK2018-DSP/Daftar VK2018-DSP (C)..............................................................................
74
BAB 5 PEMERIKSAAN
A. Umum......................................................................... 77
B. Cara Pemeriksaan Daftar VK2018-KERING.............. 78
C. Cara Pemeriksaan Daftar VK2018-GILING............... 93
BAB 6 PENUTUP............................................................................ 109
LAMPIRAN.......................................................................................... 111
SKGB2018-PMS vii
Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan SKGB 2018....................................... 7
DAFTAR TABEL
viii SKGB2018-PMS
SKGB2018-PMS ix
Gambar 1.1 Perbaikan Data Statistik Pangan sebagai Bagian
Kegiatan Prioritas Nasional 2018................................. 2 Gambar 1.2 Alur Penghitungan Gabah ke Beras............................. 3
Gambar 3.1 Gabah Berkecambah.................................................... 16
Gambar 3.2 Alat Moisture Meters..................................................... 17 Gambar 3.3 Mesin Pengering Gabah Tipe Fixed Batch, Re-
Circulation Batch, Bubble Solar Dryer, dan Pengering Gabah Energi Listrik..................................................... 19
Gambar 3.4 Peta Pemutakhiran Survei Ubinan............................... 21 Gambar 3.5 Tata Cara Pelaksanaan Lapangan Survei Konversi
Pengeringan................................................................. 30
Gambar 3.6 Pengeringan Gabah di Lamporan Semen.................... 36
Gambar 3.7 Pengeringan Gabah di Pinggir Jalan Umum................ 36 Gambar 3.8 Contoh Lokasi Pengambilan Sampel Tebal Hamparan
Gabah........................................................................... 37
Gambar 3.9 Contoh Pengisian Daftar VK2018-KERING.................. 39
Gambar 4.1 Penggilingan Padi Manual............................................ 50
Gambar 4.2 Mesin Penggilingan 1 Phase........................................ 51
Gambar 4.3 Mesin Penggilingan 2 Phase........................................ 51
Gambar 4.4 Contoh Mesin Penggilingan Multi Pass........................ 52
Gambar 4.5 Komponen Mesin Penggilingan Padi............................ 53 Gambar 4.6 Tata Cara Pelaksanaan Lapangan Survei Konversi
Penggilingan................................................................. 61
Gambar 4.7 Mesin Husker................................................................ 68
Gambar 4.8 Mesin Polisher.............................................................. 69
Gambar 4.9 Ayakan Beras............................................................... 69
Gambar 5.1 Alur Pemeriksaan Blok III............................................. 85
DAFTAR GAMBAR
x SKGB2018-PMS
SKGB2018-PMS xi
Lampiran 1. Daftar VK2018-DSRT................................................... 113
Lampiran 2. Contoh Pengisian Daftar VK2018-KERING.................. 115
Lampiran 3. Contoh VK2018-DSP.................................................... 119
Lampiran 4. Contoh Pengisian Daftar VK2018-GILING................... 120
Lampiran 5. Panduan Penggunaan Alat........................................... 124
DAFTAR LAMPIRAN
xii SKGB2018-PMS
SKGB2018-PMS 1
PENDAHULUAN
Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia, oleh karenanya
penyediaan pangan yang memadai merupakan kewajiban negara. Undang-
Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan (UU Pangan) menegaskan
bahwa pemenuhan kebutuhan dasar itu merupakan bagian dari hak asasi
manusia yang dijamin di dalam Undang Undang Dasar Negara Republik
Indonesia 1945 sebagai komponen dasar untuk mewujudkan manusia yang
berkualitas.
Terkait dengan pemenuhan kebutuhan pangan, pemerintah
Indonesia dalam Rencana Kerja Pemerintah tahun 2018 mencantumkan
bahwa ketahanan pangan merupakan salah satu prioritas nasional yang
harus dilaksanakan. Selanjutnya, prioritas nasional ketahanan pangan
tersebut diuraikan menjadi program prioritas peningkatan produksi pangan,
serta program prioritas pembangunan sarana dan prasarana pertanian.
Salah satu kegiatan dalam program prioritas pembangunan sarana dan
prasarana pertanian adalah kegiatan perbaikan data statistik pangan.
Ketersediaan data statistik pangan yang berkualitas sebagai rujukan
dalam perencanaan, pemantauan, dan evaluasi menjadi sangat
menentukan karena akan berdampak kepada efektivitas pengambilan
keputusan yang dilakukan. Statistik produksi padi, salah satu statistik
Bab
1
A. Latar Belakang
2 SKGB2018-PMS
pangan paling strategis dan penting, dihasilkan dari perkalian antara data
luas panen dengan data produktivitas serta angka konversi Gabah Kering
Panen (GKP) ke Gabah Kering Giling (GKG).
Gambar 1.1 Perbaikan Data Statistik Pangan sebagai
Bagian Kegiatan Prioritas Nasional 2018
Selain data produksi padi, data yang diperlukan pemerintah dalam
perumusan kebijakan pangan adalah produksi dalam bentuk beras.
Penghitungan produksi beras dilakukan dengan menggunakan angka
konversi GKG ke beras. Angka konversi GKP ke GKG dan konversi GKG
ke beras saat ini masih menggunakan hasil survei tahun 2005-2007.
Sebagai catatan, pada tahun 2012 telah dilaksanakan kegiatan survei
konversi gabah ke beras tetapi belum ada kesepakatan nasional untuk
menggunakan angka hasil kegiatan tersebut.
SKGB2018-PMS 3
Gambar 1.2 Alur Penghitungan Gabah ke Beras
Seiring kemajuan teknologi pertanian selama 11 tahun terakhir
(dalam periode tahun 2007 sampai dengan 2018), khususnya teknologi
pengeringan dan penggilingan padi, diduga saat ini telah terjadi perubahan
pada angka konversi GKP ke GKG dan konversi GKG ke beras
dibandingkan dengan kondisi tahun 2005-2007. Selain itu, Survei Konversi
Gabah ke Beras tahun 2005-2007 masih mengandung kelemahan karena
hanya dilakukan pada musim kemarau. Padahal, faktor musim (musim
hujan dan kemarau) diyakini memengaruhi besaran angka konversi GKP ke
GKG dan GKG ke beras karena berkaitan dengan kadar air/kualitas gabah.
Cakupan survei pada tahun 2005-2007 juga hanya terbatas pada 15
provinsi dengan tingkat penyajian hanya sampai nasional. Karena itu, perlu
dilakukan pemutakhiran data dan penyempurnaan pelaksanaan survei
untuk mendapatkan angka konversi GKP ke GKG dan GKG ke beras yang
lebih akurat dan terkini sebagai bahan penghitungan produksi beras
nasional.
4 SKGB2018-PMS
B. Tujuan Umum
C. Landasan Hukum
Kegiatan Survei Konversi Gabah ke Beras (SKGB) ini bertujuan
untuk memperoleh data/informasi:
(1) Angka konversi pengeringan dari Gabah Kering Panen (GKP) ke
Gabah Kering Giling (GKG).
(2) Rendeman penggilingan untuk bahan penghitungan produksi beras
dari padi kualitas GKG.
(3) Faktor-faktor yang memengaruhi besaran (variasi) angka konversi
pengeringan dan rendemen penggilingan.
Sasaran dari kegiatan Survei Konversi Gabah ke Beras ini adalah
tersedianya data besaran angka konversi GKP ke GKG dan dari GKG ke
beras yang akurat dan terkini untuk bahan penghitungan produksi beras
nasional.
(1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1997 tentang
Statistik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 39,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3683);
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 1999
tentang Penyelenggaraan Statistik (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3854);
(2) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2007 tentang
Badan Pusat Statistik;
(3) Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 121 Tahun 2001
tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pusat Statistik di
Daerah; dan Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun
2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat Statistik.
SKGB2018-PMS 5
D. Cakupan
E. Instrumen yang Digunakan
Survei Konversi Gabah ke Beras dilakukan di 34 provinsi. Survei
dilakukan dalam 2 tahap, yaitu bulan Maret – April mewakili musim hujan
dan pada Mei – Agustus 2018 mewakili musim kemarau.
(1) Kuesioner
a. Konversi Pengeringan
1. VK2018-DSRT dan VK2018-DSRT (C)
a) VK2018-DSRT memuat rumah tangga yang terpilih sampel
Survei Konversi Pengeringan (GKP ke GKG), sedangkan
VK2018-DSRT (C) memuat cadangan rumah tangga sampel
Survei Konversi Pengeringan.
b) Satu set daftar VK2018-DSRT/VK2018-DSRT (C) digunakan
untuk satu Nomor Kode Sampel (NKS).
c) Daftar VK2018-DSRT/VK2018-DSRT (C) dicetak dari
program aplikasi penarikan sampel di BPS Kab/Kota di
bawah koordinasi Kepala Seksi Statistik Produksi dan
Kepala Seksi IPDS.
2. VK2018-KERING
a) Daftar ini digunakan untuk mencatat hasil pencacahan
rumah tangga terpilih Survei Konversi Pengeringan (GKP ke
GKG).
b) Satu set daftar VK2018-KERING digunakan untuk satu
rumah tangga.
c) Daftar VK2018-KERING diisi oleh petugas pencacah.
6 SKGB2018-PMS
b. Konversi Penggilingan
1. VK2018-DSP
Daftar ini memuat daftar sampel usaha/perusahaan
penggilingan padi terpilih.
2. VK2018-DSP (C)
Daftar ini memuat daftar sampel cadangan usaha/perusahaan
penggilingan padi terpilih.
3. VK2018-GILING
a) Daftar ini digunakan untuk mencatat hasil pencacahan
usaha/perusahaan penggilingan padi terpilih untuk Survei
Konversi Penggilingan (GKG ke beras).
b) Satu set daftar VK2018-GILING digunakan untuk mencacah
satu usaha/perusahaan.
c) Daftar VK2018-GILING diisi oleh petugas pencacah.
(2) Buku Pedoman
a. Buku Pedoman Teknis (SKGB2018-TEKNIS)
b. Buku Pedoman Pencacahan (SKGB2018-PCS)
c. Buku Pedoman Pengawas (SKGB2018-PMS)
d. Buku Pedoman Innas (SKGB2018-Innas)
(3) Peta
a. Peta WB yang digunakan oleh petugas pemutakhiran survei
ubinan tahun 2018 untuk survei konversi pengeringan.
b. Peta WB hasil listing SE2016 untuk survei konversi penggilingan.
(4) Alat Moisture Meters
(5) Timbangan
SKGB2018-PMS 7
F. Jadwal Kegiatan
Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan SKGB 2018
No Kegiatan Jadwal
(1) (2) (3)
1 Persiapan Januari-Februari 2018
2 Workshop Intama 5-7 Februari 2018
3 Pelatihan Innas 12-16 Februari 2018
4 Pelatihan petugas 18-28 Februari 2018
5 Pengambilan sampel musim hujan 26 Februari-2 Maret
2018
6 Pelaksanaan pencacahan musim hujan 1 Maret-30 April 2018
7 Pengambilan sampel musim kemarau 28 April- 4 Mei 2018
8 Pelaksanaan pencacahan musim kemarau
1 Mei-31 Agustus 2018
9 Workshop Intama pengolahan 27-29 Maret 2018
10 Pelatihan Innas pengolahan 20-21 April 2018
11 Pelatihan penanggung jawab pengolahan
7-20 Mei 2018
12 Pengolahan sampel musim hujan Mei-Juli 2018
13 Pengolahan sampel musim kemarau Juli-September 2018
14 Evaluasi hasil Oktober 2018
15 Penyusunan publikasi November 2018
8 SKGB2018-PMS
SKGB2018-PMS 9
ORGANISASI LAPANGAN
Pengarah pelaksanaan SKGB 2018 secara keseluruhan adalah
Kepala BPS. Ketua merangkap penanggung jawab bidang teknis untuk
kegiatan pelaksanaan adalah Deputi Bidang Statistik Produksi, sedangkan
Pejabat Eselon I terkait sebagai penanggung jawab bidang lainnya.
Koordinator bidang teknis SKGB 2018 adalah Direktur Statistik Tanaman
Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (STPHP), sedangkan pejabat eselon
II terkait lainnya sebagai koordinator sesuai bidangnya.
Penanggung jawab secara keseluruhan di daerah adalah Kepala
BPS Provnsi. Penanggung jawab bidang teknis adalah Kepala Bidang
Statistik Produksi, sedangkan Pejabat Eselon III lainnya sebagai
penanggung jawab sesuai tugas dan fungsinya. Koordinator bidang teknis
SKGB 2018 adalah Kepala Seksi Statistik Pertanian, sedangkan pejabat
eselon IV terkait lainnya sebagai koordinator sesuai tugas dan fungsinya.
Penanggung jawab secara keseluruhan di tingkat kabupaten/kota
adalah Kepala BPS Kabupaten/Kota. Penanggung jawab bidang teknis
adalah Kepala Seksi Statistik Produksi. Pejabat Eselon IV lainnya sebagai
penanggung jawab sesuai tugas dan fungsinya.
Beban petugas pencacah (PCS) sekitar 4 blok sensus untuk
pelaksanaan pencacahan sekitar 20 – 30 rumah tangga sampel untuk
Bab
2
A. Penanggung Jawab Pelaksanaan di Pusat dan di Daerah
10 SKGB2018-PMS
pelaksanaan pencacahan rumah tangga pengeringan dan atau 5-20 usaha
penggilingan. Petugas pencacah bisa lintas kecamatan. Sekitar 3 orang
PCS diawasi oleh 1 orang pengawas/pemeriksa (PMS).
Petugas pencacah (PCS) mempunyai tugas, tanggung jawab, dan
wewenang sebagai berikut:
(1) Mengikuti pelatihan SKGB 2018 selama 3 (tiga) hari efektif.
(2) Menerima instrumen pelatihan dari panitia pelatihan, berupa Peta
hasil listing SE2016-WB atau Peta hasil pemutakhiran blok sensus
Survei Ubinan 2018, Daftar Sampel Blok Sensus, Daftar VK2018-
DSRT/VK2018-DSRT (C), Daftar VK2018-KERING, Daftar VK2018-
DSP/VK2018-DSP (C), Daftar VK2018-GILING, Buku Pedoman
Pencacahan (SKGB2018-PCS).
(3) Menerima instrumen pelaksanaan pencacahan dari PMS, berupa
Peta hasil listing SE2016-WB atau Peta hasil pemutakhiran blok
sensus Survei Ubinan 2018, Daftar VK2018-DSRT/VK2018-DSRT
(C), Daftar VK2018-KERING, dan/atau Daftar VK2018-DSP/VK2018-
DSP (C), dan/atau Daftar VK2018-GILING.
(4) Jika diperlukan, bersama dengan PMS, mengenali batas-batas blok
sensus yang akan dilakukan kegiatan pencacahan rumah tangga dan
usaha yang menjadi tanggung jawabnya.
(5) Bersama dengan PMS, melakukan koordinasi dengan penguasa
wilayah dan Ketua SLS setempat untuk menginformasikan kegiatan
lapangan SKGB 2018.
(6) Melakukan pencacahan SKGB 2018 dengan Daftar VK2018-KERING
dan/atau Daftar VK2018-GILING.
Dalam melaksanakan tugas, seluruh Petugas Lapangan
SKGB2018 harus membawa Surat Tugas.
B. Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang Pencacah (PCS)
SKGB2018-PMS 11
(7) Memeriksa kelengkapan isian Daftar VK2018-KERING dan/atau
Daftar VK2018-GILING.
(8) Mengisi rekapitulasi hasil pencacahan pada Daftar VK2018-
DSRT/VK2018-DSRT (C) dan/atau Daftar VK2018-DSP/VK2018-DSP
(C).
(9) Memeriksa kesesuaian isian antara Daftar VK2018-DSRT/VK2018-
DSRT (C) dengan Daftar VK2018-KERING dan/atau Daftar VK2018-
DSP/VK2018-DSP (C) dengan Daftar VK2018-GILING.
(10) Menyerahkan dokumen hasil pencacahan kepada PMS, berupa Peta
hasil listing SE2016-WB atau Peta hasil pemutakhiran blok sensus
Survei Ubinan 2018, VK2018-DSRT/VK2018-DSRT (C), Daftar
VK2018-KERING yang telah diisi, dan/atau VK2018-DSP/VK2018-
DSP (C), dan VK2018-GILING yang telah diisi.
(11) Menerima, memperbaiki, dan menyerahkan kembali Daftar VK2018-
KERING dan/atau VK2018-GILING yang telah diisi, yang dinyatakan
salah oleh PMS.
(12) Butir 11) terus dilakukan sampai isian Daftar VK2018-KERING dan
VK2018-GILING dinyatakan tidak ada yang salah oleh PMS.
(13) Mematuhi mekanisme, tahapan, dan jadwal waktu yang ditentukan.
(14) Melaksanakan tugas yang diberikan oleh PMS atau perintah langsung
maupun tidak langsung dari Pimpinan BPS Kabupaten/Kota, serta
petunjuk dalam buku pedoman.
Petugas pengawas/pemeriksa (PMS) mempunyai tugas, tanggung
jawab, dan wewenang sebagai berikut:
(1) Mengikuti pelatihan SKGB 2018 selama 3 (tiga) hari efektif.
(2) Menerima instrumen pelatihan dari panitia pelatihan, berupa Peta
hasil listing SE2016-WB atau Peta hasil pemutakhiran blok sensus
Survei Ubinan 2018, Daftar Sampel Blok Sensus, Daftar VK2018-
DSRT/VK2018-DSRT (C), Daftar VK2018-KERING, Daftar VK2018-
C. Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang Pengawas/
Pemeriksa (PMS)
12 SKGB2018-PMS
DSP/VK2018-DSP (C), Daftar VK2018-GILING, Buku Pedoman
Pencacahan (SKGB2018-PCS), dan Buku Pedoman Pemeriksaan
(SKGB2018-PMS).
(3) Menerima instrumen pelaksanaan pencacahan dari Kasubbag
Tata Usaha BPS Kabupaten/Kota, berupa Peta hasil listing SE2016-
WB atau Peta hasil pemutakhiran blok sensus Survei Ubinan 2018,
dan Daftar VK2018-DSRT/VK2018-DSRT (C), VK2018-KERING,
VK2018-DSP/VK2018-DSP (C), dan VK2018-GILING.
(4) Mendistribusikan instrumen pelaksanaan pencacahan kepada PCS,
berupa Daftar VK2018-DSRT/VK2018-DSRT (C), VK2018-KERING,
VK2018-DSP/VK2018-DSP (C), dan VK2018-GILING.
(5) Jika diperlukan, bersama dengan PCS, mengenali batas-batas blok
sensus yang akan dilakukan kegiatan pencacahan yang menjadi
tanggung jawabnya.
(6) Bersama dengan PCS, melakukan koordinasi dengan penguasa
wilayah dan Ketua SLS setempat untuk menginformasikan kegiatan
lapangan SKGB 2018.
(7) Melakukan pengawasan/pendampingan terhadap PCS secara
bergiliran yang menjadi tanggung jawabnya untuk memastikan bahwa
pencacahan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
(8) Melakukan pengecekan terhadap beberapa rumah tangga dan
perusahaan penggilingan yang telah dicacah oleh PCS pada awal-
awal pencacahan. Jika ada perbedaan hasil pencacahan maka
didiskusikan sebagai bahan evaluasi dan perbaikan.
(9) Menerima dokumen hasil pencacahan, berupa Daftar VK2018-
DSRT/VK2018-DSRT (C), VK2018-KERING, VK2018-DSP/VK2018-
DSP (C), dan VK2018-GILING yang telah diisi dari PCS untuk
diperiksa setelah pencacahan selesai.
(10) Memeriksa kesesuaian isian Daftar VK2018-DSRT/VK2018-DSRT (C)
dengan Daftar VK2018-KERING atau VK2018-DSP/VK2018-DSP (C)
dengan Daftar VK2018-GILING.
SKGB2018-PMS 13
(11) Memeriksa konsistensi isian Daftar VK2018-DSRT/VK2018-DSRT
(C), Daftar VK2018-KERING, Daftar VK2018-DSP/VK2018-DSP (C),
dan/atau Daftar VK2018-GILING.
(12) Mengisi Blok Pemeriksaan Kuesioner yang terdapat pada Daftar
VK2018-KERING dan/atau Daftar VK2018-GILING.
(13) Mengembalikan Daftar VK2018-KERING dan VK2018-GILING bila
masih ada yang dinyatakan salah pengisian kepada PCS.
(14) Butir 12), Butir 13), dan Butir 14) terus dilakukan sampai isian
VK2018-KERING dan VK2018-GILING tidak ditemukan kesalahan
lagi.
(15) Menyerahkan dokumen hasil pencacahan kepada Kasi Statistik
Produksi BPS Kabupaten/Kota, berupa isian Daftar VK2018-
DSRT/VK2018-DSRT (C), VK2018-KERING, VK2018-DSP/VK2018-
DSP (C), dan VK2018-GILING yang telah diperiksa untuk dilakukan
pengecekan kembali.
(16) Menerima, memperbaiki, dan menyerahkan kembali Daftar VK2018-
DSRT/VK2018-DSRT (C), VK2018-KERING, VK2018-DSP/VK2018-
DSP (C), dan VK2018-GILING yang dinyatakan salah oleh Kasi
Statistik Produksi BPS Kabupaten/Kota.
(17) Butir 17) terus dilakukan sampai isian Daftar VK2018-DSRT/VK2018-
DSRT (C), VK2018-KERING, VK2018-DSP/VK2018-DSP (C), dan
VK2018-GILING dinyatakan clean oleh Kasi Statistik Produksi BPS
Kabupaten/Kota.
14 SKGB2018-PMS
SKGB2018-PMS 15
KONVERSI PENGERINGAN
Pengeringan gabah merupakan salah satu kegiatan pascapanen
yang penting. Proses ini merupakan proses penurunan kadar air gabah
hasil panen atau disebut Gabah Kering Panen (GKP) menjadi kualitas
Gabah Kering Giling (GKG). Disamping itu, proses pengeringan juga
dilakukan untuk mengurangi kadar hampa dan kotoran yang terdapat dalam
gabah hasil panen (GKP). Kadar air adalah jumlah kandungan air dalam
butir gabah yang dinyatakan dalam persentase dari berat basah. Butir
hampa adalah butir gabah yang tidak berkembang secara sempurna akibat
serangan hama, penyakit, atau sebab lain sehingga tidak berisi butir beras
meskipun kedua tungkup sekamnya tertutup ataupun terbuka. Butir gabah
setengah hampa tergolong dalam butir hampa. Kotoran adalah segala
benda asing yang tidak tergolong bagian dari gabah, misalnya debu, butiran
tanah, butiran pasir, batu kerikil, potongan kayu, potongan logam, tangkai
padi, biji-bijian lain, bangkai serangga, dan lain sebagainya. Termasuk
dalam kategori kotoran adalah butiran gabah yang telah terkelupas (beras
pecah kulit) dan gabah patah.
Jika gabah yang dipanen tidak dikeringkan, gabah tersebut tidak
dapat diproses menjadi beras yang memiliki kualitas baik. Gabah basah
dalam tumpukan terus melakukan respirasi. Respirasi adalah proses
Bab
3
A. Pengeringan Gabah
16 SKGB2018-PMS
pembakaran senyawa organik di dalam sel yang menghasilkan karbon
dioksida, uap air, dan kalor. Uap air yang dihasilkan dari proses respirasi
menaikkan kelembaban tumpukan gabah dan memicu tumbuhnya jamur
sehingga beras yang dihasilkan akan berwarna kuning kehitaman.
Panas/kalor yang dihasilkan akan meningkatkan suhu tumpukan gabah
sehingga proses metobolisme dalam biji gabah berjalan cepat. Jika hal
tersebut terjadi, gabah akan berkecambah, rusak, dan bermutu jelek seperti
ditunjukkan pada Gambar 3.1. Oleh karena itu, untuk mengurangi
kecepatan respirasi gabah perlu dicegah aktivitas enzim melalui proses
pengeringan.
Gambar 3.1 Gabah Berkecambah
Proses pengeringan gabah dapat dilakukan secara tradisional
ataupun modern. Petani Indonesia mayoritas masih melakukan
pengeringan secara tradisional, yakni dengan sinar matahari dan angin.
Petani biasanya menjemur gabah di tempat yang bebas menerima sinar
matahari, bebas banjir, dan bebas dari gangguan binatang, seperti lahan
sekitar sawah, lahan sekitar rumah, atau pinggir jalan. Penjemuran gabah di
atas lantai jemur/lamporan adalah cara pengeringan yang umum
digunakan. Lamporan pada umumnya dibuat dari semen, permukaannya
agak miring dan bergelombang agar air tidak menggenang, mudah
dibersihkan, tidak basah, dan tidak berlubang. Jika proses pengeringan
gabah di lahan yang bukan berupa lantai/lamporan biasanya dilakukan
dengan menggunakan alas baik berupa anyaman bambu ataupun terpal.
SKGB2018-PMS 17
Pada saat melakukan pengeringan dengan sinar matahari, ada
beberapa hal penting yang harus diperhatikan agar menghasilkan GKG
dengan kualitas yang baik seperti penggunaan alas, intensitas sinar, suhu
pengeringan yang selalu berubah, ketebalan penjemuran, dan frekuensi
pembalikan. Penjemuran yang dilakukan tanpa memperhatikan hal-hal
tersebut dapat menyebabkan penurunan kualitas beras, misalnya beras
akan menjadi pecah waktu proses penggilingan.
Tingkat kekeringan gabah dapat diukur dengan menggunakan
moisture meters. Cara praktis yang biasa digunakan petani adalah dengan
menggenggam gabah. Gabah yang masih basah biasanya terasa lengket
setelah digenggam. Cara praktis lain untuk menentukan tingkat kekeringan
gabah adalah dengan cara digigit. Gabah yang siap disimpan biasanya
akan keras dan berbunyi “krak” ketika digigit.
Gambar 3.2 Alat Moisture Meters
Meskipun pengeringan secara tradisional terlihat lebih murah,
metode ini ternyata tidak mudah. Pengeringan secara tradisional
memerlukan banyak tenaga kerja untuk menebarkan, membalik, dan
mengumpulkan kembali. Metode ini juga sangat bergantung pada cuaca
serta memerlukan lahan yang luas dan lahan tersebut tidak dapat
digunakan untuk kegiatan lain selama proses pengeringan. Selain itu,
dengan proses pengeringan alami, suhu dan laju pengeringan tidak dapat
diatur sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya keretakan apabila
terlalu panas.
Proses pengeringan secara modern dilakukan dengan mesin
pengering. Pengeringan ini menggunakan udara panas dari pembakaran
18 SKGB2018-PMS
bahan bakar dengan alat penukar panas. Terdapat beberapa jenis mesin
pengering, antara lain fixed batch dryer dan re-circulating batch. Tipe fixed
batch lebih sederhana, murah, dan mudah. Akan tetapi, tipe ini memiliki
kelemahan berupa tingkat kekeringan yang tidak merata. Selain itu, tipe ini
juga dapat menyebabkan over-drying di bagian bawah ketika menggunakan
udara pengering bersuhu tinggi. Sementara itu, mesin pengering tipe
resirkulasi mengeringkan gabah dengan cara mengalirkan gabah melalui
ruang pengeringan dan tempering secara bergantian dan terus menerus
sampai diperoleh kadar air 14%.
Selain itu, ada juga type pengering lainnya seperti: Bubble Solar
Dryer dan pengering gabah energi listrik. Bubble Solar Dryer
dikembangkan oleh BPTP Sumatera Selatan pada tahun 2016. Alat ini
memanfaatkan energi matahari untuk menggerakan kipas yang mendorong
udara di dalam ruang pengeringan yang berupa plastik panjang yang
digelembungkan. Penutup alat pengering yang terbuat dari polietilen juga
mempercepat proses pengeringan. Aliran udara di dalam alat pengering
akan mengeluarkan air dari dalam ruang pengering melalui lubang
pengeluaran. Sementara itu, mesin pengering gabah energi listrik
dicetuskan oleh mahasiswa asal Magelang pada tahun 2017. Mesin ini
memanfaatkan energi listrik dan kompor sebagai sumber pemanasan.
Disamping itu, pada mesin ini terdapat pengendalian suhu pengeringan
secara otomatis melalui blower dan sistem mekanik serta drum silinder.
Ukuran alat yang tidak terlalu besar (berkapasitas 100kg) memungkinkan
mesin pengering disimpan di dalam ruangan dan pengeringan dapat
dilakukan kapanpun.
SKGB2018-PMS 19
Gambar 3.3 Mesin Pengering Gabah Tipe Fixed Batch, Re-Circulation Batch, Bubble Solar Dryer, dan Pengering Gabah Energi Listrik
Kondisi pengeringan dengan mesin pengering juga perlu
dikendalikan agar menghasilkan GKG yang baik. Kondisi tersebut adalah
laju pengeringan dan suhu. Laju pengeringan yang diperbolehkan biasanya
0,8 sampai 0,12 persen per jam. Suhu pada mesin pengering sebaiknya
diatur pada 45 derajat celsius. Jika kondisi tersebut tidak dikontrol, gabah
dapat mengalami kerusakan seperti keretakan.
Kehilangan hasil selama proses pengeringan merupakan hal yang
rentan terjadi. Pengeringan dengan cara penjemuran dapat menyebabkan
kehilangan hasil berupa tercecer atau dimakan unggas. Selain itu,
kehilangan hasil berupa kerusakan mekanis (keretakan) dapat terjadi akibat
pengeringan yang tidak sempurna.
Survei Konversi Gabah ke Beras 2018 dilaksanakan dalam dua
tahapan kegiatan survei. Tahapan pertama yaitu Survei Konversi GKP ke
GKG atau dapat disebut pula Survei Konversi Pengeringan (VK2018-
Kering). Tahapan ini bertujuan untuk mengetahui nilai perubahan berat
gabah akibat proses pengeringan dari Gabah Kering Panen (GKP) ke
Gabah Kering Giling (GKG).
(1) Keterangan yang Dikumpulkan
Pada Survei Konversi Pengeringan akan dikumpulkan keterangan
B. Survei Konversi Pengeringan (VK2018-KERING)
20 SKGB2018-PMS
dengan cara melakukan pengamatan/pengukuran lapang dan juga
wawancara. Keterangan yang dikumpulkan melalui pengamatan/
pengukuran lapang diantaranya:
a. Keterangan kadar air gabah sebelum pengeringan,
b. Keterangan berat gabah dan wadah yang akan dikeringkan,
c. Keterangan berat wadah yang digunakan untuk menimbang gabah
yang akan dikeringkan,
d. Keterangan berat wadah yang digunakan untuk menimbang gabah
yang telah dikeringkan,
e. Keterangan berat gabah dan wadah setelah pengeringan,
f. Keterangan kadar air setelah pengeringan,
g. Keterangan lama pengeringan.
Sedangkan keterangan yang dikumpulkan melalui wawancara langsung
diantaranya:
a. Keterangan cara pengeringan,
b. Keterangan lokasi pengeringan,
c. Keterangan penggunaan alas dalam proses pengeringan,
d. Keadaan cuaca pada saat pengeringan,
e. Keadaan musim pada saat proses pemanenan,
f. Keterangan cara penentuan gabah telah mencapai kualitas GKG,
g. Keterangan susut dan faktor penyebab utamanya pada saat proses
pengeringan.
(2) Tahapan Pencacahan Rumah Tangga Survei Konversi
Pengeringan
Pencacahan sampel rumah tangga Survei Konversi Pengeringan
Tahun 2018 bertujuan untuk memperoleh nilai konversi dari gabah kualitas
GKP menjadi gabah dalam kualitas GKG. Pencacahan sampel rumah
Penimbangan berat GKP dilakukan di sawah setelah panen,
dan pada hari yang sama setelah perontokan dan pembersihan
dilakukan.
SKGB2018-PMS 21
tangga ini dilakukan dengan berpanduan pada Daftar VK2018-DSRT, Peta
ST2013-WB atau Peta SP2010-WB Hasil Pemutakhiran (Sketsa Peta Blok
Sensus Ubinan) tahun 2018.
a. Identifikasi posisi bangunan fisik rumah tangga sampel pada peta blok sensus
Sebelum pelaksanaan pencacahan, PCS harus memberi tanda
panah () yang mengarah pada posisi bangunan fisik rumah tangga
sampel SKGB 2018 pada peta blok sensus hasil pemutakhiran rumah
tangga survei ubinan pada blok sensus terpilih (Gambar 3.4). Pemberian
tanda tersebut dimaksudkan agar peta blok sensus ini dapat digunakan
sebagai acuan dalam mencari lokasi rumah tangga sampel SKGB 2018.
Prosedur pemberian tanda panah () pada peta sebagai berikut:
1. Siapkan peta blok sensus pemutakhiran rumah tangga ubinan pada
blok sensus terpilih,
2. Cari posisi bangunan fisik rumah tangga sampel sesuai dengan nomor
urut bangunan fisik yang tercantum pada Daftar VK2018-DSRT Blok III
Kolom (3),
3. Beri tanda panah () yang mengarah pada posisi bangunan fisik
rumah tangga sampel,
4. Konfirmasikan hasil identifikasi kepada petugas yang melakukan
pemutakhiran rumah tangga ubinan.
SKGB2018
Gambar 3.4 Peta Pemutakhiran Survei Ubinan
22 SKGB2018-PMS
b. Pencacahan Rumah Tangga Sampel
Pencacahan rumah tangga sampel dilakukan dengan mengunjungi
seluruh rumah tangga sampel yang tercetak pada Daftar VK2018-DSRT.
Pelaksanaan lapangan dilakukan dalam beberapa kali kunjungan (minimal
dua kali kunjungan) untuk melakukan pengamatan gabah dalam bentuk
Gabah Kering Panen (GKP) dan Gabah Kering Giling (GKG). Petugas
harus melakukan kunjungan pendahuluan ke rumah tangga sampel untuk
mengetahui waktu yang tepat dalam melakukan pengamatan GKP saat
panen.
Selanjutnya, saat panen berlangsung, dilakukan kunjungan untuk
mengamati gabah hasil panen dalam bentuk kualitas Gabah Kering Panen
(GKP). Apabila rumah tangga sampel langsung melakukan perontokan
gabah setelah panen maka jumlah sampel gabah yang diperlukan adalah
200 kg. Namun apabila petani tidak melakukan perontokan langsung, maka
petugas mengambil sampel gabah untuk dirontokan kemudian diukur kadar
airnya. Kemudian pada saat gabah yang disimpan untuk dirontokan
seluruhnya, petugas baru mengambil sampel gabah sebanyak 200 kg dan
diukur berat serta kadar airnya. Catat juga berapa lama (hari) selang waktu
pemanenan dengan waktu perontokan.
Pada kunjungan berikutnya, melakukan pengamatan terhadap
gabah yang sedang dan sudah melalui proses pengeringan sampai dengan
kualitas Gabah Kering Giling (GKG). Selain melakukan
pengamatan/pengukuran terhadap gabah, juga dilakukan wawancara
terhadap responden untuk memperoleh informasi terkait proses
pengeringan gabah yang sedang berlangsung.
Prosedur yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Lakukan kunjungan pendahuluan untuk melakukan konfirmasi apakah
rumah tangga sampel tersebut akan melakukan panen pada periode
waktu pencacahan SKGB 2018, jika iya maka buat janji untuk
dilakukan pengamatan pada GKP pada saat proses panen
berlangsung.
SKGB2018-PMS 23
2. Kunjungi rumah tangga yang tercantum pada Daftar VK2018-DSRT
dimulai dari nomor urut sampel rumah tangga sampel pertama yang
menjadi beban tugasnya.
3. Pada setiap rumah tangga yang dikunjungi, lakukan
pengamatan/pengukuran dan juga wawancara langsung dengan
menggunakan Daftar VK2018-KERING.
4. a) Lakukan kunjungan untuk pengamatan terhadap gabah hasil panen
dalam bentuk kualitas GKP sesaat setelah panen dilakukan.
b) Jika petani petani melakukan perontokan langsung, maka siapkan
sampel gabah 200 kg, timbang wadah gabah, kemudian timbang
gabah dan wadah kemudian ukur kadar airnya sebanyak 5 kali
ulangan.
c) Jika petani tidak melakukan perontokan langsung, maka pada saat
panen, ambil sampel padi secukupnya untuk dirontokan kemudian
ukur kadar airnya. Ketika tiba saatnya petani melakukan
perontokan maka lakukan seperti tahap 4b.
5. Lakukan kunjungan berikutnya untuk pengamatan terhadap gabah
yang sudah melalui proses pengeringan dalam bentuk kualitas GKG
serta melakukan wawancara langsung terkait proses pengeringan yang
dilakukan.
6. Sebelum meninggalkan tempat tinggal responden, pastikan seluruh
pertanyaan sudah ditanyakan dan terisi dengan benar.
7. Apabila rumah tangga yang dikunjungi belum dapat diwawancarai,
lanjutkan pencacahan ke rumah tangga berikutnya. Sebelum periode
pencacahan berakhir, pencacah harus mengunjungi kembali rumah
tangga tersebut untuk melakukan wawancara. Apabila rumah tangga
sampel tersebut benar-benar tidak bisa diwawancarai, maka laporkan
kepada PMS untuk dicarikan sampel pengganti dari Daftar VK2018-
DSRT (C).
8. Lakukan pencacahan seluruh rumah tangga sampel terpilih dalam satu
blok sensus hingga selesai terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan
pencacahan untuk rumah tangga sampel terpilih pada blok sensus
24 SKGB2018-PMS
berikutnya yang menjadi tugas PCS. Tata cara pengisian Daftar
VK2018-KERING disampaikan pada BAB IV Sub Bab D (Pengisian
Daftar VK2018-KERING).
9. Daftar VK2018-DSRT dan peta blok sensus harus diserahkan kembali
kepada PMS bersama-sama dengan hasil pencacahan Daftar VK2018-
KERING.
(3) Tata Cara Wawancara
Dalam melakukan kunjungan/wawancara dengan rumah tangga
perhatikan tata cara berikut:
a. Usahakan agar kunjungan dapat diatur sedemikian rupa sehingga
petugas datang pada saat kegiatan panen dan setelah gabah selesai
dikeringkan.
b. Dalam melaksanakan pencacahan, akan dijumpai berbagai sikap
responden, sebagian diantaranya terus terang (jujur) dan senang
membantu, beberapa orang ragu-ragu dan tidak tegas, serta sebagian
lagi curiga dan dengan sikap menentang. Gunakan kecakapan,
kesabaran, dan sikap bijaksana agar wawancara berhasil.
c. Tidak seorangpun diperkenankan untuk menemani pencacah kecuali
pemeriksa dan atau atasannya.
d. Saat melakukan wawancara diharapkan dapat menjaga etika dan
sopan santun yang berlaku.
e. Tunjukkan selalu sikap ramah dan sopan.
Rumah tangga yang dicakup dalam survei konversi pengeringan
adalah rumah tangga yang menguasai/mengusahakan tanaman padi
Survei Ubinan 2018 dan panen pada Bulan Maret-April 2018 (untuk
pelaksanaan Subround (SR) 1) atau panen pada Bulan Juli-Agustus
2018 (untuk pelaksanaan SR 2) serta melakukan kegiatan
pengeringan gabah sendiri.
SKGB2018-PMS 25
f. Mulailah setiap wawancara dengan memperkenalkan diri dengan
menjelaskan maksud kedatangan. Bila perlu tunjukkan surat tugas/
tanda pengenal.
g. Sebelum melakukan wawancara beri penjelasan tentang pentingnya
memberikan keterangan yang benar dan yakinkan kepada responden
mengenai kerahasiaan keterangan yang dikumpulkan.
h. Tegaskan bahwa keterangan yang dikumpulkan hanya akan digunakan
untuk keperluan perencanaan pembangunan dan tidak ada sangkut
paut dengan penyidikan dan pajak.
i. Kerjasama dengan responden perlu diperhatikan, sehingga mereka
tidak segan-segan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan
tepat.
j. Bersabarlah terhadap rasa ingin tahu responden, dan jawablah
pertanyaan responden dengan tepat dan jelas.
k. Jangan memberikan tanggapan yang tidak baik terhadap jawaban yang
diberikan responden atau kehilangan kesabaran. Bersikaplah tenang
dalam menghadapi suasana yang tidak diinginkan.
l. Jika responden membelokkan percakapan kepada hal-hal yang
menyimpang dari pelaksanaan survei, kembalikan secara bijaksana
pembicaraan ke arah daftar isian dan usahakan mendapatkan
keterangan yang diperlukan.
m. Setelah selesai melakukan wawancara, jangan lupa mengucapkan
terima kasih atas bantuan responden. Katakan kepada responden,
kemungkinan ada petugas yang akan datang kembali untuk
mendapatkan keterangan tambahan. Kemudian lanjutkan pada rumah
tangga sampel terpilih berikutnya.
n. Lakukan kunjungan ulang jika memang diperlukan. Hal ini mungkin
terjadi karena pada kunjungan pertama tidak berhasil mendapatkan
semua keterangan yang diperlukan.
26 SKGB2018-PMS
(4) Tata Tertib Pengisian Daftar
Tata tertib pengisian daftar adalah sebagai berikut:
(1) Semua pengisian daftar harus dengan pensil hitam.
(2) Kata-kata harus dituliskan dalam huruf balok (huruf cetak) dengan jelas
dan tidak boleh disingkat agar mudah dibaca, kecuali singkatan yang
sudah baku dan nama yang terlalu panjang. Angka harus ditulis
dengan angka biasa (bukan angka romawi).
(3) Telitilah setiap daftar yang telah diisi dan perbaiki bila terdapat
kesalahan pengisian, sebelum diserahkan kepada pemeriksa.
(4) Definisi dan cara pengisian daftar yang telah ditentukan harus
dipedomani dalam melakukan pencacahan dan tidak boleh diubah.
(5) Rahasiakan keterangan yang diperoleh dari responden terhadap orang
lain yang tidak berkepentingan.
Sebelum memulai pengisian Daftar VK2018-KERING perlu diketahui
tata cara pengisian yang harus dilakukan, yaitu:
a. Menuliskan kata-kata pada tempat yang disediakan. Dalam menuliskan
kata-kata, gunakan huruf balok dengan jelas agar mudah dibaca.
Contoh : Daftar VK2018-KERING Blok I Rinc. 101
Salah Benar
Provinsi : Provinsi :
b. Melingkari salah satu kode yang sesuai dengan jawaban, kemudian
menuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan. Lingkari
kode yang sesuai dengan jawaban responden secara benar. Jangan
memberikan lingkaran yang meragukan, jika salah harus dibetulkan
dengan cara menghapus lingkaran.
Contoh : Daftar VK2018-KERING Blok III Rinc. 302:
Salah Benar
2 2
SKGB2018-PMS 27
c. Menuliskan angka-angka pada kotak yang tersedia.
Penulisan angka harus dilakukan dengan angka standar, jelas dan
mudah dibaca. Pengisian angka ke dalam kotak harus rata kanan,
seperti dalam contoh di bawah ini.
Contoh : Daftar VK2018-KERING Blok IV Rinc. 401b:
Salah Benar
d. Penulisan satuan adalah sebagai berikut :
Penulisan angka harus disesuaikan dengan satuan pada masing-
masing blok dan rincian. Oleh karena itu sebelum menuliskan kedalam
kuesioner harus diperhatikan dengan teliti satuan yang digunakan.
e. Sebagian isian dalam Daftar VK2018-KERING adalah dalam bilangan
bulat (dibulatkan), untuk memudahkan pengisian daftar diberikan
beberapa contoh cara pembulatan sebagai berikut:
1) Semua bilangan dibelakang koma yang nilainya kurang dari
setengah dibulatkan ke bawah.
Contoh : 14,400 dibulatkan 14
13,495 dibulatkan 13
17,450 dibulatkan 17
2) Semua bilangan dibelakang koma yang nilainya lebih dari setengah
dibulatkan ke atas.
Contoh : 12,51 dibulatkan 13
17,515 dibulatkan 18
8,534 dibulatkan 9
3) Semua bilangan dibelakang koma yang nilainya sama dengan
setengah dan didepannya bilangan genap, maka pembulatannya ke
bawah.
Contoh : 12,50 dibulatkan 12
74,500 dibulatkan 74
18,5 dibulatkan 18
3 0 , 5 3 0 , 5
28 SKGB2018-PMS
C. Langkah-Langkah Pelaksanaan Survei Konversi Pengeringan Gabah
4) Semua bilangan dibelakang koma yang nilainya sama dengan
setengah dan didepannya bilangan ganjil, maka pembulatannya ke
atas.
Contoh : 13,5 dibulatkan 14
15,50 dibulatkan 16
59,500 dibulatkan 60
Langkah-langkah pelaksanaan Survei Konversi Pengeringan seperti
yang ditunjukkan oleh Gambar 3.5 adalah sebagai berikut:
1. Mendatangi rumah tangga sesuai dengan daftar sampel yang diterima.
2. Jika petani langsung merontokan gabahnya lanjut ke tahapan no.3, jika
TIDAK, ambil sampel gabah secukupnya untuk dirontokan dan hanya
ukur kadar airnya (tanpa melakukan pengukuran berat gabah).
Kemudian isikan hasil pengukuran kadar air ke rincian 401c.
3. Pada saat perontokan gabah, siapkan sampel gabah kualitas GKP
(minimal 200 kg).
4. Timbang wadah/karung yang akan dijadikan wadah sampel gabah.
Isikan ke rincian 402a.
5. Timbang gabah beserta wadah/karung yang akan dikeringkan minimal
200 kg. Isikan ke rincian 402b.
6. Ukur kadar air gabah yang akan dikeringkan sebanyak 5 (lima) kali
ulangan dan hitung rata-ratanya. Kemudian isikan kadar air ke dalam
kuesioner rincian 402c.
7. Gabah kemudian dikeringkan dengan cara/kondisi dan tempat yang
biasa dilakukan responden, sampai pada tingkat kekeringan kualitas
GKG menurut persepsi responden.
Pengukuran kadar air dan penimbangan sampel gabah harus
dilakukan di sawah setelah panen (setelah perontokan dan
dibersihkan).
SKGB2018-PMS 29
8. Catat rata-rata tebal gabah dalam hamparan (centimeter), frekuensi
pembalikan, dan lama pengeringan/penjemuran (jam dan hari) pada
rincian 304a sampai dengan 304d.
9. Setelah pengeringan (gabah kualitas GKG) :
a. Timbang wadah/karung yang akan digunakan untuk menampung
gabah hasil pengeringan. Isian pada rincian 403a.
b. Timbang berat gabah setelah kering beserta wadah/karung. Isikan
pada rincian 403b.
c. Ukur kadar air gabah yang telah dikeringkan sebanyak 5 kali
ulangan dan hitung rata-ratanya. Kemudian isikan kadar air ke
dalam rincian 402c.
Lakukan pengambilan gambar/foto setiap kali melakukan
pengukuran/pengamatan berat dan kadar air sampel gabah sebagai
bukti telah dilakukan pengukuran/pengamatan.
Hasil gambar/foto yang diambil harus dapat menunjukan besaran
nilai yang tertera pada alat ukur yang digunakan.
Apabila pengeringan tidak selesai pada hari yang sama, maka
pengeringan dilanjutkan pada hari berikutnya dengan sampel gabah
yang sama.
30 SKGB2018-PMS
Gambar 3.5 Tata Cara Pelaksanaan Lapangan Survei Konversi
Pengeringan
SKGB2018-PMS 31
Daftar VK2018-KERING digunakan untuk mencatat hasil kegiatan
pengamatan/pengukuran dan wawancara pada Survei Konversi
Pengeringan. Daftar ini terdiri dari 7 (tujuh) blok pertanyaan yaitu :
- Blok I : Keterangan Tempat
- Blok II : Keterangan Petugas
- Blok III : Keterangan Umum Pengeringan
- Blok IV : Hasil Pengamatan/Pengukuran
- Blok V : Lembar Kerja Pemeriksaan
- Blok VI : Catatan Pencacah
- Blok VII : Catatan Pengawas
(1) Blok I. Keterangan Tempat
Blok ini berisi keterangan tempat mulai dari nama provinsi,
kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan, klasifikasi
desa/kelurahan, nomor blok sensus, dan nomor kode sampel.
Rincian 101-107 : Disalin dari Daftar DSRT dan DSRT Cadangan
Blok I Rincian 101 s.d 107.
Isian Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa/Kelurahan.
Klasifikasi Desa/Kelurahan, Nomor Blok Sensus (NBS), Nomor Kode
Sampel (NKS) disalin dari Daftar VK2018-DSRT Blok I Rincian 101 s.d
107.
Rincian 108-112 : Disalin dari Daftar DSRT dan DSRT Cadangan
Blok III Kolom (2) s.d Kolom (6)
Nomor Bangunan Fisik, Nomor Bangunan Sensus, Nomor Urut Rumah
Tangga, Nomor Urut Sampel, dan Nama Kepala Rumah Tangga disalin
dari Daftar VK2018-DSRT Blok III Kolom (2) s.d Kolom (6).
Rincian 113 : Hasil pencacahan
PCS harus mengisikan kode hasil pencacahan sesuai dengan dengan
D. Pengisian Daftar VK2018-KERING
32 SKGB2018-PMS
kode yang ada berdasarkan hasil wawancara di lapangan.
Kode isian Rincian 113:
a. Kode 1. Berhasil diwawancarai, apabila rumah tangga berhasil
ditemui dan diwawancarai di lapangan. Nama kepala rumah tangga
dan alamat pada saat pencacahan sama dengan nama kepala
rumah tangga dan alamat yang tercetak dalam Daftar VK2018-
DSRT. Termasuk dalam kondisi ini adalah bila nama kepala rumah
tangga berbeda yang diakibatkan karena nama yang tercetak
adalah nama panggilan atau alias dan kesalahan dalam penulisan
dalam pencacahan SP2010/ST2013, dan perbedaan alamat akibat
kesalahan penulisan pada saat pencacahan SP2010/ST2013,
sehingga mengakibatkan kesalahan pada Daftar VK2018-KERING.
b. Kode 2. Pindah ke luar blok sensus, adalah kondisi rumah tangga
yang nama kepala rumah tangganya tercetak dalam VK2018-DSRT,
pada saat pencacahan tidak ditemukan, dan setelah dikonfirmasikan
dengan tetangga disekitarnya diperoleh informasi bahwa rumah
tangga tersebut telah pindah tempat tinggal diluar blok sensus yang
sedang dilakukan pencacahan. Termasuk pula rumah tangga
tunggal yang telah meninggal dunia pada saat pencacahan.
c. Kode 3. Tidak dapat diwawancarai sampai dengan batas waktu
pencacahan, apabila diperoleh informasi dari sekitarnya bahwa
rumah tangga tidak dapat diwawancarai sampai dengan periode
pencacahan berakhir (rumah tangga sedang bepergian, dinas luar,
dalam perawatan di rumah sakit, dan lain-lain).
d. Kode 4. Tidak memanen dan mengeringkan padi, apabila rumah
tangga terpilih bukan rumah tangga yang tidak melakukan
pemanenan tanaman padi pada periode bulan Maret-April 2018
(untuk pelaksanaan SR 1) atau pada Bulan Juli-Agustus 2018
(untuk pelaksanaan SR 2) serta tidak melakukan kegiatan
pengeringan gabah selama periode pencacahan SKGB 2018.
SKGB2018-PMS 33
e. Kode 5. Tidak bersedia diwawancarai, apabila rumah tangga
sampai dengan batas waktu pencacahan tidak bersedia
memberikan informasi.
Apabila responden tidak bersedia diwawancarai, maka harus ada
surat pernyataan yang ditandatangani oleh rumah tangga yang
bersangkutan
Rincian 114 : Nama Pemberi Informasi
Isikan nama responden yang diwawancarai. Diupayakan responden
yang diwawancarai adalah orang yang mengetahui proses pengeringan
yang sedang berlangsung, sehingga mampu menjawab setiap
pertanyaan yang ada dalam Daftar VK2018-KERING.
Rincian 115 : Nomor Telp/HP Pemberi Informasi
Isikan nomor Telp/HP responden yang diwawancarai.
Daftar Sampel Rumah Tangga Survei Konversi Pengeringan
terdiri dari Daftar Sampel Rumah Tangga Utama (VK2018-
DSRT) dan Daftar Sampel Rumah Tangga Cadangan (VK2018-
DSRT (C)).
Apabila Rumah Tangga Sampel Utama berhasil diwawancarai,
maka pengisian Blok I hanya dilakukan pada Kolom (2) Sampel
Utama saja, sementara Kolom (3) Sampel Cadangan dibiarkan
kosong.
Apabila Rumah Tangga Sampel Utama tidak berhasil
diwawancarai (Blok I kolom (2) Rincian 113 berkode 2,3,4,atau
5), maka dilakukan penggantian yang diambil dari Daftar Sampel
Rumah Tangga Cadangan dan isian Blok I kolom (2) hanya
sampai Rincian 113. Sementara identitas sampel cadangan diisi
pada Blok I Kolom (3) Sampel Cadangan.
34 SKGB2018-PMS
(2) Blok II. Keterangan Petugas
Blok ini berisi keterangan siapa yang bertanggung jawab melakukan
pencacahan dan pemeriksaan Daftar VK2018-Kering, kode petugas,
keterangan waktu pelaksanaan pencacahan dan pemeriksaan, serta
tanda tangan pencacah dan pemeriksa.
Rincian 201 : Nama Petugas
Tuliskan nama lengkap pencacah dan pemeriksa pada kolom yang
tersedia.
Rincian 202 : Kode Petugas
Isikan kode petugas pencacah dan pemeriksa pada kolom yang
tersedia.
Rincian 203 : Tanggal pencacahan atau pemeriksaan
Tuliskan tanggal mulai pelaksanaan pencacahan/pemeriksaan sampai
dengan selesai pencacahan pada kolom yang tersedia.
Rincian 204 : Tanda tangan
Sebelum membubuhkan tanda tangan, Pencacah dan Pemeriksa harus
memeriksa kebenaran dan kelengkapan seluruh isian yang terdapat
pada Daftar VK2018-KERING. Bubuhkan tanda tangan pada tempat
yang disediakan sebagai bentuk tanggung jawab pencacah dan
pengawas/pemeriksa. Penanda tangan adalah orang yang benar-benar
telah melakukan tugasnya.
Jika seluruh rumah tangga sampel cadangan yang tercetak pada
VK2018-DSRT (C) sudah terpakai dan tidak ada yang berhasil
diwawancarai (Blok I Kolom (3) Rincian 113 berkode 2,3,4,atau 5)
maka “STOP”.
Untuk Blok I Rincian 113 berkode 5 harus disertai dengan surat
pernyataan.
SKGB2018-PMS 35
(3) Blok III. Keterangan Umum Pengeringan
Blok III berisi pertanyaan-pertanyaan terkait keterangan umum proses
pengeringan gabah.
Rincian 301 : Cara pengeringan
Lingkari kode salah satu cara pengeringan, dengan sinar matahari
kode 1 atau mesin pengering kode 2 (langsung ke Rincian 307). Isikan
kode yang dilingkari ke dalam kotak yang tersedia.
Pengeringan dengan sinar matahari adalah pengeringan gabah yang
menggunakan energi sinar matahari dengan cara dijemur di bawah
sinar matahari.
Pengeringan dengan mesin pengering adalah pengeringan dengan
menggunakan energi buatan dari udara yang dipanaskan.
Rincian 302 : Lokasi/tempat pengeringan utama
Rincian 302 berisi pertanyaan terkait lokasi/tempat pengeringan gabah
selama proses pengeringan berlangsung. PCS harus mengisikan kode
hasil pencacahan sesuai dengan dengan kode yang ada berdasarkan
hasil wawancara di lapangan.
a. Kode 1. Lahan sekitar sawah, jika lokasi/tempat utama proses
pengeringan dilakukan di lahan sekitar sawah.
b. Kode 2. Lahan sekitar rumah, jika lokasi/tempat utama proses
pengeringan dilakukan di lahan sekitar rumah.
c. Kode 3. Lamporan semen, jika lokasi/tempat utama proses
pengeringan dilakukan di lamporan semen (Gambar 3.6).
d. Kode 4. Lamporan bata, jika lokasi/tempat utama proses
pengeringan dilakukan di lahan lamporan bata.
e. Kode 5. Pinggir Jalan Umum, jika lokasi/tempat utama proses
pengeringan dilakukan di lahan pinggir jalan umum (Gambar 3.7).
f. Kode 6. Lainnya, jika lokasi/tempat utama proses pengeringan
Jika jawaban Rincian 301 berkode 2 (pengeringan dilakukan dengan
mesin pengering), maka langsung ke Rincian 307.
36 SKGB2018-PMS
dilakukan di lahan selain dari 5 kriteria yang disebutkan diatas.
Gambar 3.6 Pengeringan Gabah di Lamporan Semen
Gambar 3.7 Pengeringan Gabah di Pinggir Jalan Umum
Rincian 303 : Apakah pengeringan dilakukan dengan
menggunakan alas?
Lingkari kode 1 jika pengeringan menggunakan alas, dan kode 2 jika
tidak menggunakan alas. Isikan kode yang dilingkari ke dalam kotak
yang tersedia.
Jika responden melakukan proses pengeringan gabah di lebih satu
lokasi/tempat, maka isikan lokasi/tempat proses pengeringan yang
paling lama.
Contoh:
Pak Hadi melakukan pengeringan gabah di lahan sekitar sawah
selama 1 hari, kemudian gabah tersebut dibawa dan dikeringkan
dilahan sekitar rumah selama 3 hari, maka lokasi/tempat yang
dicatat pada Rincian 302 adalah lahan di sekitar rumah (Kode 2)
SKGB2018-PMS 37
Rincian 304 : Proses pengeringan
Rincian 304 berisi pertanyaan terkait proses pengeringan. PCS harus
mengisikan kode hasil pencacahan sesuai dengan dengan kode yang
ada berdasarkan hasil wawancara di lapangan.
a. Rincian 304a, rata-rata tebal gabah (centimeter) dalam
hamparan.
Isikan rata-rata tebal gabah dalam hamparan saat proses
pengeringan berlangsung. Pemilihan lokasi sampel pengukuran
tebal gabah dalam hamparan dilakukan secara acak. Pemilihan
sampel lokasi pengukuran tebal gabah dalam hamparan disarankan
menyebar dan tidak berdekatan satu sama lain.
Contoh pemilihan lokasi pengukuran tebal hamparan gabah:
X X
X
X X
Keterangan : X : Sampel lokasi pengukuran tebal gabah dalam hamparan.
b. Rincian 304b, frekuensi pembalikan selama pengeringan (kali).
Isikan frekuensi pembalikan gabah dari awal sampai akhir proses
pengeringan sampai menghasilkan gabah dalam kualitas bentuk
GKG.
c. Rincian 304c, lama pengeringan selama proses pengeringan
(jam). Isikan lama pengeringan (dalam jam) proses pengeringan
dari awal sampai menghasilkan gabah dalam kualitas bentuk GKG.
d. Rincian 304d, lama pengeringan selama proses pengeringan
(hari). Isikan lama pengeringan (dalam hari) proses pengeringan
dari awal sampai menghasilkan gabah dalam kualitas bentuk GKG.
Gambar 3.8 Contoh Lokasi Pengambilan Sampel Tebal Hamparan Gabah
38 SKGB2018-PMS
Rincian 305a : Keadaan cuaca dominan selama pengeringan
Lingkari kode 1 apabila keadaan cuaca mendung, dan kode 2 apabila
keadaan cuaca cerah. Isikan kode yang dilingkari ke dalam kotak yang
tersedia.
Rincian 305b : Keadaan musim yang berlangsung diwilayah
ini pada saat dilakukan pemanenan
Lingkari kode 1 apabila keadaan musim hujan sedang berlangsung
pada saat kegiatan pemanenan, dan kode 2 apabila musim kemarau.
Isikan kode yang dilingkari ke dalam kotak yang tersedia.
CONTOH KASUS:
Dalam kegiatan Survei Konversi Gabah ke Beras 2018, rumah
tangga Pak Arifin terpilih sebagai sampel Survei Konversi Pengeringan
untuk periode musim kemarau. Pak Arifin berdomisili di Kabupaten
Situbondo Jawa Timur. Pada bulan Mei, setelah melakukan pengukuran
kadar air maupun berat wadah dan gabah yang sudah dikeringkan pada
kunjungan pengukuran GKG, PCS A melakukan wawancara
menggunakan daftar VK2018-KERING. Menurut Pak Arifin saat melakukan
pemanenan, keadaan cuaca di wilayahnya lebih didominasi hujan, begitu
pula saat melakukan pengeringan. Imbas dari cuaca yang didominasi hujan
tersebut Pak Arifin harus berburu matahari untuk melakukan proses
a. Perlu diingat bahwa isian Rincian 304b frekuensi pembalikan
yang dicatat adalah frekuensi pembalikan keseluruhan/total dari
awal sampai akhir sampai menghasilkan GKG.
b. Untuk Rincian 304c lama pengeringan yang dicatat adalah lama
pengeringan total dari awal sampai akhir dalam satuan jam.
c. Sementara itu, pada Rincian 304d lama pengeringan yang
dicatat adalah lama pengeringan total dari awal sampai akhir
dalam satuan hari.
SKGB2018-PMS 39
pengeringan gabah. Menurut pengakuan Pak Arifin, tidak adanya bantuan
mesin pengering dari pemerintah setempat menyebabkan ia masih
tergantung cuaca untuk melakukan proses pengeringan gabah. Total waktu
yang diperlukan Pak Arifin sampai gabahnya menjadi gabah siap giling
adalah empat hari. Pak Arifin melakukan pengeringan di halaman rumahnya
dengan menggunakan terpal. Pada hari pertama, ketiga, dan keempat Pak
Arifin menjemur gabah dari pukul 08.00 hingga 15.00. Namun, pada hari
kedua, Pak Arifin hanya melakukan penjemuran gabah mulai dari pukul
08.00 hingga 13.00 karena hujan turun sangat lebat hingga malam hari.
Khusus pada hari keempat Pak Arifin memindahkan posisi penjemuran
gabah di pinggir jalan dengan harapan lebih mempercepat proses
pengeringan. Setiap dua jam sekali secara konsisten Pak Arifin melakukan
proses pembalikan gabah setiap harinya. Adapun tebal gabah yang diukur
petugas PCS A pada hari keempat di lima titik yang berbeda yaitu sebesar
4 cm, 3 cm, 4 cm, 5 cm, dan 4 cm.
Berdasarkan contoh kasus di atas, maka pengisian pada Daftar VK2018-
KERING Rincian 301 s.d 305 adalah sebagai berikut:
Gambar 3.9 Contoh Pengisian Daftar VK2018-KERING
40 SKGB2018-PMS
Rincian 306 : Cara menentukan tingkat kekeringan gabah
telah mencapai kualitas GKG
Rincian 306 berisi pertanyaan terkait cara menentukan tingkat
kekeringan gabah telah mencapai kualitas GKG. PCS harus mengisikan
kode hasil pencacahan sesuai dengan dengan kode yang tersedia
berdasarkan hasil wawancara di lapangan.
a. Kode 1. diukur dengan alat/tester, jika responden menentukan
tingkat kekeringan gabah telah mencapai GKG diukur dengan
menggunakan alat/tester.
b. Kode 2. Digigit, jika responden menentukan tingkat kekeringan
gabah telah mencapai GKG dilakukan dengan cara digigit.
c. Kode 3. Dengan Tangan, jika responden menentukan tingkat
kekeringan gabah telah mencapai GKG dilakukan dengan
menggunakan tangan.
d. Kode 4. lainnya, jika responden menentukan tingkat kekeringan
gabah telah mencapai GKG dilakukan dengan cara selain dari
cara-cara yang sudah disebutkan di awal. Jika responden
menjawab kode 4, maka tuliskan pada titik-titik yang tersedia cara
yang digunakan.
Rincian 307a : Apakah responden menyadari adanya kehilangan
hasil selama proses pengeringan
Lingkari kode 1 jika responden merasa ada kehilangan hasil selama
pengeringan, dan lingkari kode 2 jika tidak. Isikan kode yang dilingkari
ke dalam kotak yang tersedia.
Rincian 302 sampai dengan Rincian 306 diiisi apabila responden
melakukan pengeringan dengan menggunakan sinar matahari (Rincian
301 berkode 1)
Jika Rincian 307a berkode 2 (tidak menyadari kehilangan hasil selama
proses pengeringan), maka langsung ke Blok IV.
SKGB2018-PMS 41
Rincian 307b : Faktor utama penyebab kehilangan hasil
Rincian 307b ditanyakan jika Rincian 307a berkode 1. Lingkari kode1
jika faktor utama kehilangan hasil menurut persepsi responden karena
tercecer, kode 2 dimakan ternak/unggas, kode 3 lainnya, dan kode 4
jika tidak tahu. Isikan kode yang dilingkari ke dalam kotak yang tersedia.
(4) Blok IV. Hasil Pengamatan/Pengukuran
Rincian 401a : Apakah perontokan dilakukan pada hari yang
berbeda dengan pemanenan?
Lingkari kode 1 jika responden melakukan kegiatan perontokan pada
hari yang berbeda dengan kegiatan pemanenan, dan lingkari kode 2 jika
dilakukan pada hari yang sama. Isikan kode yang dilingkari pada kotak
yang tersedia
Rincian 401b : Jika rincian 401a berkode 2, berapa hari selisih
waktu perontokan dengan pemanenan?
Tuliskan berapa hari selisih waktu kegiatan perontokan dengan kegiatan
pemanen. Isikan jawaban pada kotak yang tersedia.
Rincian 401c : Kadar air
Ukur kadar air gabah (persen) setelah dirontokan sebayak 5 kali
Jika Rincian 401a berkode 2 (perontokan dilakukan pada hari yang
sama dengan pemanenan), maka langsung ke Rincian 402.
Contoh:
Pak Budi melakukan kegiatan pemanenan komoditas padi sawah
hibrida dilahan sawah miliknya. Sesuai kebiasaan di wilayah
tersebut, padi yang sudah dipanen tidak langsung dirontokan
langsung, tapi dibiarkan selama kurang lebih 2 hari baru bisa
dirontokan.
Dari narasi di atas maka jawaban untuk pertanyaan Rincian 401a
adalah berkode 2, dan jawaban untuk Rincian 401b adalah 2 hari.
42 SKGB2018-PMS
ulangan dan hitung rata-ratanya. Tuliskan hasilnya, kemudian isikan ke
dalam kotak yang tersedia. Kadar air yang dicatat adalah kadar air yang
telah dikonversi dua angka di belakang koma.
Rincian 402 : Gabah sebelum pengeringan
Rincian 402a : Berat wadah
Tuliskan berat wadah kosong (kilogram) yang digunakan saat
menimbang gabah yang akan dikeringkan, sampai dengan satu angka
di belakang koma. Isikan ke dalam kotak yang tersedia.
Rincian 402b : Berat gabah yang akan dikeringkan (GKP) +
wadah
Tuliskan berat gabah (termasuk wadah) yang akan dikeringkan dalam
satuan kilogram, sampai dengan satu angka di belakang koma. Isikan
ke dalam kotak yang tersedia.
Rincian 402c : Kadar air
Ukur kadar air gabah (persen) sebelum dikeringkan sebayak 5 kali
ulangan dan hitung rata-ratanya. Tuliskan hasilnya, kemudian isikan ke
dalam kotak yang tersedia. Kadar air yang dicatat adalah kadar air yang
telah dikonversi dua angka di belakang koma.
Rincian 403 : Gabah setelah pengeringan
Rincian 403a : Berat wadah
Tuliskan berat wadah kosong (kilogram) yang akan digunakan sebagai
wadah gabah setelah pengeringan, satu angka di belakang koma.
Isikan ke dalam kotak yang tersedia.
Rincian 403b : Berat gabah setelah pengeringan (GKG) +
wadah
Tuliskan berat gabah (termasuk wadah) yang telah dikeringkan (GKG)
dalam satuan kilogram, satu angka di belakang koma. Isikan ke dalam
kotak yang tersedia.
Rincian 403c : Kadar air
Ukur kadar air (persen) pada gabah yang telah dikeringkan, lakukan
SKGB2018-PMS 43
sebanyak 5 kali ulangan dan hitung rata-ratanya. Tuliskan hasilnya,
kemudian isikan ke dalam kotak yang tersedia. Kadar air yang dicatat
adalah kadar air yang telah dikonversi dua angka di belakang koma.
(5) Blok V. Lembar Kerja Pemeriksaan.
Blok ini diisi oleh pemeriksa. Berisi pertanyaan terkait pemeriksaan
terhadap kelengkapan isian Daftar VK2018-KERING.
(6) Blok VI. Catatan Pencacah.
Blok ini digunakan untuk mencatat hal-hal yang diperlukan berkaitan
dengan pelaksanaan lapangan, misalnya, konversi satuan setempat.
(7) Blok VII. Catatan Pemeriksa.
Blok ini diisi oleh pemeriksa digunakan untuk mencatat hal-hal
penting selama proses pemeriksaan.
Daftar VK2018-DSRT/VK2018-DSRT (C) digunakan petugas (PCS)
sebagai petunjuk untuk melakukan pencacahan rumah tangga pengeringan
terpilih. Tata cara pengisian Daftar VK2018-DSRT/VK2018-DSRT (C)
adalah sebagai berikut:
Pengukuran kadar air dalam kegiatan survei Konversi Gabah
ke Beras tahun 2018 menggunakan alat Moisture Meters
Draminski TwistGrain. Panduan penggunaan alat dapat dilihat
pada Lampiran 5.
Lakukan pengambilan gambar/foto setiap kali melakukan
pengukuran/pengamatan berat dan kadar air sampel gabah
sebagai bukti telah dilakukan pengukuran/pengamatan.
Hasil gambar/foto yang diambil harus dapat menunjukan
besaran nilai yang tertera pada alat ukur yang digunakan.
E. Pengisian Daftar VK2018-DSRT/ VK2018-DSRT (C)
44 SKGB2018-PMS
(1) Blok I. Keterangan Tempat
Blok ini berisi keterangan tempat mulai dari nama provinsi,
kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan, klasifikasi desa/kelurahan,
nomor blok sensus, dan nomor kode sampel. Rincian 101 s.d. 107 sudah
tercetak.
(2) Blok II. Rekapitulasi
Blok ini digunakan untuk rekapitulasi jumlah rumah tangga sampel
pengeringan terpilih dan rekapitulasi hasil pencacahan.
Rincian 201: Jumlah Sampel Rumah Tangga Survei Konversi
Pengeringan (Disalin dari Blok III Kolom 5 nomor urut
yang paling besar)
Rincian ini merupakan jumlah rumah tangga sampel pengeringan disalin
dari no.urut yang paling besar. Isian rincian ini sudah tercetak
Rincian 202: Jumlah Sampel Rumah Tangga Survei Konversi
Pengeringan yang Berhasil Diwawancarai (Jumlah
Blok III Kolom (10) yang berkode 1)
Rincian ini merupakan jumlah rumah tangga yang berhasil diwawancarai.
Disalin dari jumlah Blok III kolom (10) yang berkode 1.
Rincian 203: Jumlah Sampel Rumah Tangga Survei Konversi
Pengeringan yang Pindah ke Luar Blok Sensus
(Jumlah Blok III Kolom (10) yang berkode 2)
Rincian ini merupakan jumlah rumah tangga yang pindah ke luar blok
sensus. Disalin dari jumlah Blok III kolom (10) yang berkode 2.
SKGB2018-PMS 45
Rincian 204: Jumlah Sampel Rumah Tangga Survei Konversi
Pengeringan yang Tidak Dapat Diwawancarai Sampai
dengan Batas Waktu Pencacahan (Jumlah Blok III
Kolom (10) yang berkode 3)
Rincian ini merupakan jumlah rumah tangga yang tidak dapat diwawancarai
sampai dengan batas waktu pencacahan.. Disalin dari jumlah Blok III kolom
(10) yang berkode 3.
Rincian 205: Jumlah Sampel Rumah Tangga Survei Konversi
Pengeringan yang Tidak Memanen dan Mengeringkan
padi (Jumlah Blok III Kolom (10) yang berkode 4)
Rincian ini merupakan jumlah rumah tangga yang tidak memanen dan
mengeringkan padi. Disalin dari jumlah Blok III kolom (10) yang berkode 4.
Rincian 206: Jumlah Sampel Rumah Tangga Survei Konversi
Pengeringan yang Tidak Bersedia Diwawancarai
(Jumlah Blok III Kolom (10) yang berkode 5)
Rincian ini merupakan jumlah rumah tangga yang tidak bersedia atau
menolak untuk diwawancarai. Disalin dari jumlah Blok III kolom (10) yang
berkode 5.
(3) Blok III. Keterangan Rumah Tangga Terpiilih
Kolom (1) s.d. Kolom (9): Nomor Bangunan Fisik, Nomor Bangunan
Sensus, Nomor Urut Rumah, Nomor Urut Sampel, Nama Kepala
Rumah Tangga, Alamat, Estimasi Bulan Panen, dan Karakteristik.
Isian kolom-kolom ini sudah tercetak. Nama kepala rumah tangga
yang tercetak pada Daftar VK2018-DSRT Kolom (6) tidak dapat diubah,
meskipun ada perbedaan dengan hasil pencacahan Daftar VK2018-
KERING.
46 SKGB2018-PMS
Kolom (10) : Kode Hasil Pencacahan
PCS harus menuliskan kode hasil pencacahan sesuai Daftar
VK2018-KERING Blok I Rincian 113.
Kode isian Rincian 113:
a. Kode 1. Berhasil diwawancarai, apabila rumah tangga berhasil ditemui
dan diwawancarai di lapangan. Nama kepala rumah tangga dan alamat
pada saat pencacahan sama dengan nama kepala rumah tangga dan
alamat yang tercetak dalam Daftar VK2018-DSRT. Termasuk dalam
kondisi ini adalah bila nama kepala rumah tangga berbeda yang
diakibatkan karena nama yang tercetak adalah nama panggilan atau
alias dan kesalahan dalam penulisan dalam pencacahan
SP2010/ST2013, dan perbedaan alamat akibat kesalahan penulisan
pada saat pencacahan SP2010/ST2013, sehingga mengakibatkan
kesalahan pada Daftar VK2018-KERING.
b. Kode 2. Pindah ke luar blok sensus, adalah kondisi rumah tangga
yang nama kepala rumah tangganya tercetak dalam VK2018-DSRT,
pada saat pencacahan tidak ditemukan, dan setelah dikonfirmasikan
dengan tetangga disekitarnya diperoleh informasi bahwa rumah tangga
tersebut telah pindah tempat tinggal diluar blok sensus yang sedang
dilakukan pencacahan. Termasuk pula rumah tangga tunggal yang telah
meninggal dunia pada saat pencacahan.
c. Kode 3. Tidak dapat diwawancarai sampai dengan batas waktu
pencacahan, apabila diperoleh informasi dari sekitarnya bahwa rumah
tangga tidak dapat diwawancarai sampai dengan periode pencacahan
berakhir (rumah tangga sedang bepergian, dinas luar, dalam perawatan
di rumah sakit, dan lain-lain).
d. Kode 4. Tidak memanen dan mengeringkan padi, apabila rumah
tangga terpilih tidak memanen tanaman padi atau mengeringkan gabah
sendiri pada periode bulan Maret-April 2018 (untuk pelaksanaan SR 1)
atau pada bulan Mei-Agustus 2018 (untuk pelaksanaan SR 2).
SKGB2018-PMS 47
e. Kode 5. Tidak bersedia diwawancarai, apabila rumah tangga sampai
dengan batas waktu pencacahan tidak bersedia memberikan informasi.
Apabila responden tidak bersedia diwawancarai, maka harus ada surat
pernyataan yang ditandatangani oleh rumah tangga yang bersangkutan
Kolom (11) : NKS Sampel Utama yang Digantikan
Kolom (11) terdapat pada Daftar VK2018-DSRT (C), Berisi keterangan NKS
Sampel Utama yang digantikan. Jika sampel cadangan yang terpilih masih
berisi kode hasil pencacahan 2,3,4, atau 5, maka kolom ini isian nya boleh
berulang NKS Sampel Utama yang sama.
Kolom (12) : No Urut Sampel Utama yang digantikan
Kolom (12) terdapat pada Daftar VK2018-DSRT (C), berisi keterangan No
Urut Sampel Utama yang digantikan. Jika sampel cadangan yang terpilih
masih berisi kode hasil pencacahan 2,3,4, atau 5, maka kolom ini isian nya
boleh berulang No Urut Sampel Utama yang sama.
(4) Blok IV. Keterangan Petugas
Rincian 201 : Nama Petugas
Tuliskan nama lengkap pencacah dan pemeriksa pada kolom yang tersedia.
Rincian 202 : Kode Petugas
Isikan kode petugas pencacah dan pemeriksa pada kolom yang tersedia.
Rincian 203 : Tanggal pencacahan atau pemeriksaan
Tuliskan tanggal mulai pelaksanaan pencacahan/pemeriksaan sampai
dengan selesai pencacahan pada kolom yang tersedia.
Sampai dengan pengisian Blok III Kolom (10) tidak ada perbedaan tata
cara pengisian antara Daftar VK2018-DSRT dan VK2018-DSRT (C).
48 SKGB2018-PMS
Rincian 204 : Tanda tangan
Sebelum membubuhkan tanda tangan, Pencacah dan Pemeriksa harus
memeriksa kebenaran dan kelengkapan seluruh isian yang terdapat pada
Daftar VK2018-KERING. Bubuhkan tanda tangan pada tempat yang
disediakan sebagai bentuk tanggung jawab pencacah dan
pengawas/pemeriksa. Penanda tangan adalah orang yang benar-benar
telah melakukan tugasnya.
SKGB2018-PMS 49
KONVERSI PENGGILINGAN
Penggilingan gabah menjadi beras merupakan salah satu rangkaian
utama kegiatan penanganan pascapanen padi. Dengan proses
penggilingan, butiran gabah yang memiliki bagian-bagian yang tidak dapat
dimakan atau tidak enak dimakan dipisahkan.
Penggilingan gabah mempunyai peranan yang sangat vital dalam
mengkonversi padi menjadi beras yang siap diolah untuk dikonsumsi
maupun untuk disimpan sebagai cadangan. Teknologi penggilingan sangat
berpengaruh terhadap kuantitas dan kualitas beras yang dihasilkan.
Perbandingan antara beras hasil gilingan terhadap gabah yang digiling
disebut rendemen giling. Rendemen penggilingan digunakan untuk
menghitung produksi beras dari gabah kualitas GKG. Besarnya rendemen
penggilingan dan kehilangan hasil serta mutu beras hasil penggilingan
tergantung pada tingkat kematangan biji saat dipanen. Tingkat
terkelupasnya lapisan katul dan lembaga dari butir beras pada proses
penyosohan disebut derajat sosoh. Penggilingan gabah dilakukan dalam
berbagai derajat sosoh, yaitu 80, 90, atau 100 persen.
Berdasarkan kapasitas penggilingan, usaha penggilingan padi
dikelompokkan menjadi tiga meliputi penggilingan padi kecil (PPK),
penggilingan padi menengah (PPM), dan penggilingan padi besar (PPB).
Bab
4
A. Proses Penggilingan Gabah
50 SKGB2018-PMS
Jumlah penggilingan padi di Indonesia berdasarkan data Sensus
Penggilingan Padi yang dilaksanakan BPS tahun 2012 menunjukkan jumlah
penggilingan padi di Indonesia sebanyak 182.000 unit, hanya sekitar 8
persen yang merupakan PPB sedangkan PPK mencapai 80 persen.
Meskipun jenis usaha penggilingan yang paling banyak ditemui di Indonesia
adalah PPK, penggilingan padi skala besar masih menguasai pasar
pasokan beras nasional di Indonesia.
Penggunaan mesin penggilingan padi sangat penting untuk proses
pembentukan beras yang berkualitas. Dengan mesin penggilingan dapat
meminimalisir kehilangan hasil yang sering terjadi pada penggilingan atau
pemisahan bulir beras dari kulitnya yang dilakukan secara manual. Sebelum
memahami bagian-bagian mesin penggilingan padi, ada baiknya
mengetahui model penggilingan, diantaranya:
1. Penggilingan manual/tangan, merupakan penggilingan dengan
menggunakan lesung dan alu dengan cara kerjanya ditumbuk seperti
ditunjukan pada Gambar 4.1. Cara penggilingan ini menimbulkan
pergesekan dan akhirnya bulir beras akan terkelupas dari kulitnya.
Pembersihan dilakukan diakhir penggilingan dengan penampian
dengan menggunakan tampi. Cara ini membuat kehancuran beras
tinggi sehingga rendemen yang dicapai rendah.
Gambar 4.1 Penggilingan Padi Manual
SKGB2018-PMS 51
2. Penggilingan dengan mesin satu phase, merupakan penggilingan
dengan sistem gesekan logam yaitu unit pengupasan dan unit
penyosohan berada dalam satu mesin. Gabah masuk penggilingan dan
keluar sudah dalam bentuk beras giling. Contoh mesin penggilingan
satu phase seperti ditunjukan pada Gambar 4.2.
Gambar 4.2 Mesin Penggilingan 1 Phase
3. Penggilingan dengan mesin dua phase, merupakan penggilingan
dengan mesin pengupas dan mesin penyosoh/pemoles terpisah atau
tidak dalam satu mesin. Proses penggilingan dengan 2 phase seperti
ditunjukan pada Gambar 4.3.
Gambar 4.3 Proses Penggilingan Padi 2 Phase
52 SKGB2018-PMS
4. Penggilingan dengan mesin multi pass/stage, merupakan mesin
penggilingan dengan unit penyosoh / pemoles (jenis abrasif dan jenis
friksi ) bersatu, sehingga dapat mengurangi resiko-resiko yang dihadapi
selama proses penggilingan. Contoh mesin penggilingan multi pass
seperti ditunjukan pada Gambar 4.4.
Gambar 4.4 Contoh Mesin Penggilingan Multi Pass
Setelah mengetahui model penggilingan padi, bagian-bagian
komponen mesin penggiling padi merupakan suatu hal yang juga penting
untuk diketahui dalam proses penggilingan padi, adapun bagian komponen
mesin penggiling padi terdiri dari:
1. Motor penggerak
2. Mesin pengupas/pemecah kulit gabah (husker),
Mesin ini membersihkan kulit gabah/sekam yang tercampur dalam
beras pecah kulit
3. Mesin pemisah gabah (separator)
Digunakan untuk memisahkan gabah dari beras pecah kulit.
4. Mesin penyosoh/pemoles/pemutih (polisher)
Digunakan untuk membuang lapisan bekatul dari butiran beras.
5. Mesin pemisah beras kepala, beras patah dan menir (shifter)
6. Mesin Pengkristal/ pencuci beras (shinning)
SKGB2018-PMS 53
Gambar 4.5 Komponen Mesin Penggilingan Padi
Dalam proses penggilingan padi menjadi beras giling, disamping
hasil utama berupa beras juga diperoleh hasil samping berupa: 1) sekam
(15-20%), yaitu bagian pembungkus/kulit luar biji; 2) dedak/bekatul (8-12%)
yang merupakan kulit ari, dihasilkan dari proses penyosohan; 3) menir
(±5%) merupakan bagian beras yang hancur. Pemanfaatan hasil samping
tersebut masih terbatas, bahkan kadang-kadang menjadi limbah dan
mencemari lingkungan terutama di sentra produksi padi saat panen musim
penghujan.
Tahapan kedua dalam kegiatan Survei Konversi Gabah ke Beras
tahun 2018 adalah Survei Konversi Penggilingan. Tahapan ini bertujuan
untuk mengetahui nilai konversi dari Gabah Kering Giling (GKG) sampai
menghasilkan beras.
(1) Keterangan yang Dikumpulkan
Pada Survei Konversi Penggilingan akan dikumpulkan keterangan
dengan cara melakukan pengamatan/pengukuran lapangan dan juga
wawancara. Keterangan yang dikumpulkan melalui
pengamatan/pengukuran lapang diantaranya:
B. Survei Konversi Penggilingan (VK2018-GILING)
Keterangan :
1. Pemasukan gabah (hopper)
2. Mesin pemecah kulit gabah (husker) 5. Pengeluaran beras
3. Mesin penyosoh beras (polisher)
4. Pully penggerak
5. Pengeluaran beras
54 SKGB2018-PMS
a. Kadar air gabah yang akan digiling;
b. Berat gabah (termasuk wadah) yang akan digiling;
c. Berat wadah yang digunakan untuk menimbang gabah yang akan
digiling;
d. Lama penggilingan;
e. Berat wadah yang digunakan untuk menimbang beras hasil
penggilingan;
f. Berat beras (termasuk wadah) hasil penggilingan (beras giling);
g. Kadar air beras hasil penggilingan;
h. Derajat sosoh.
Sedangkan keterangan yang dikumpulkan melalui wawancara langsung
diantaranya:
a. Keterangan badan hukum perusahaan penggilingan;
b. Keterangan skala usaha perusahaan penggiingan;
c. Keterangan kelengkapan mesin penggilingan;
d. Keterangan pengoperasian penggilingan;
e. Keterangan gabah yang digiling.
(2) Tahapan Pencacahan Perusahaan Penggilingan Survei Konversi
Pencacahan sampel penggilingan Survei Konversi Penggilingan
Tahun 2018 bertujuan untuk memperoleh data terkait nilai rendemen dari
GKG sampai menghasilkan beras. Pencacahan sampel penggilingan ini
dilakukan dengan berpanduan pada Daftar VK2018-DSP, VK2018-DSP
Cadangan dan Peta WB hasil listing pemutakhiran SE2016 atau Peta
SP2010-WB.
Pencacahan sampel perusahaan penggilingan dilakukan dengan
mengunjungi seluruh sampel penggilingan yang tercetak pada Daftar
VK2018-DSP. Prosedur yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Kunjungi penggilingan yang tercantum pada Daftar VK2018-DSP atau
VK2018-DSP Cadangan dimulai dari nomor urut sampel pertama yang
menjadi beban tugasnya.
SKGB2018-PMS 55
b. Pada setiap sampel penggilingan yang dikunjungi, lakukan
pengamatan/pengukuran sampel gabah yang digiling dan juga
wawancara langsung dengan pengelola penggilingan menggunakan
Daftar VK2018-GILING.
c. Apabila pengelola penggilingan yang dikunjungi belum dapat
diwawancarai, lanjutkan pencacahan ke sampel penggilingan
berikutnya. Sebelum periode pencacahan berakhir, pencacah harus
mengunjungi kembali penggilingan tersebut untuk melakukan
pengamatan dan wawancara.
d. Sebelum meninggalkan tempat pengamatan, pastikan seluruh
pertanyaan sudah ditanyakan dan terisi dengan benar.
e. Lakukan pencacahan seluruh sampel penggilingan terpilih dalam satu
blok sensus hingga selesai terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan
pencacahan untuk sampel penggilingan terpilih pada blok sensus
berikutnya yang menjadi tugas PCS. Tata cara pengisian Daftar
VK2018-GILING disampaikan pada BAB V Sub Bab D (Pengisian
Daftar VK2018-GILING).
f. Daftar VK2018-DSP harus diserahkan kembali kepada PMS bersama-
sama dengan hasil pencacahan Daftar VK2018-GILING.
(3) Tata Cara Wawancara
Dalam melakukan kunjungan/wawancara perlu diperhatikan tata cara
sebagai berikut:
a. Usahakan agar kunjungan dapat diatur sedemikian rupa sesuai jam
buka penggilingan sehingga petugas datang pada saat kegiatan
penggilingan gabah sedang berlangsung.
b. Dalam melaksanakan pencacahan, akan dijumpai berbagai sikap
responden, sebagian diantaranya terus terang (jujur) dan senang
membantu, beberapa orang ragu-ragu dan tidak tegas, serta sebagian
lagi curiga dan dengan sikap menentang. Gunakan kecakapan,
kesabaran, dan sikap bijaksana agar wawancara berhasil.
56 SKGB2018-PMS
c. Tidak seorangpun diperkenankan untuk menemani pencacah kecuali
pemeriksa dan/atau atasannya.
d. Saat melakukan wawancara diharapkan dapat menjaga etika dan
sopan santun yang berlaku.
e. Tunjukkan selalu sikap ramah dan sopan.
f. Mulailah setiap wawancara dengan memperkenalkan diri dengan
menjelaskan maksud kedatangan. Bila perlu tunjukkan surat tugas/
tanda pengenal.
g. Sebelum melakukan wawancara beri penjelasan tentang pentingnya
memberikan keterangan yang benar dan yakinkan kepada responden
mengenai kerahasiaan keterangan yang dikumpulkan.
h. Tegaskan bahwa keterangan yang dikumpulkan hanya akan digunakan
untuk keperluan perencanaan pembangunan dan tidak ada sangkut
paut dengan penyidikan dan pajak.
i. Kerjasama dengan responden perlu diperhatikan, sehingga mereka
tidak segan-segan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan
tepat.
j. Bersabarlah terhadap rasa ingin tahu responden, dan jawablah
pertanyaan responden dengan tepat dan jelas.
k. Jangan memberikan tanggapan yang tidak baik terhadap jawaban yang
diberikan responden atau kehilangan kesabaran. Bersikaplah tenang
dalam menghadapi suasana yang tidak diinginkan.
l. Jika responden membelokkan percakapan kepada hal-hal yang
menyimpang dari pelaksanaan survei, kembalikan secara bijaksana
pembicaraan ke arah daftar isian dan usahakan mendapatkan
keterangan yang diperlukan.
m. Setelah selesai melakukan wawancara, jangan lupa mengucapkan
terima kasih atas bantuan responden. Katakan kepada responden,
kemungkinan ada petugas yang akan datang kembali untuk
mendapatkan keterangan tambahan. Kemudian lanjutkan pada sampel
perusahaan penggilingan terpilih berikutnya.
SKGB2018-PMS 57
n. Lakukan kunjungan ulang jika memang diperlukan. Hal ini mungkin
terjadi karena pada kunjungan pertama tidak berhasil mendapatkan
semua keterangan yang diperlukan.
(4) Tata Tertib Pengisian Daftar
Tata tertib pengisian daftar adalah sebagai berikut:
a. Semua pengisian daftar harus dengan pensil hitam.
b. Kata-kata harus dituliskan dalam huruf balok (huruf cetak) dengan jelas
dan tidak boleh disingkat agar mudah dibaca, kecuali singkatan yang
sudah baku dan nama yang terlalu panjang. Angka harus ditulis
dengan angka biasa (bukan angka romawi).
c. Telitilah setiap daftar yang telah diisi dan perbaiki bila terdapat
kesalahan pengisian, sebelum diserahkan kepada pemeriksa.
d. Definisi dan cara pengisian daftar yang telah ditentukan harus
dipedomani dalam melakukan pencacahan dan tidak boleh diubah.
e. Rahasiakan keterangan yang diperoleh dari responden terhadap orang
lain yang tidak berkepentingan.
Sebelum memulai pengisian Daftar VK2018-GILING perlu diketahui
tata cara pengisian yang harus dilakukan, yaitu:
a. Menuliskan kata-kata pada tempat yang disediakan. Dalam menuliskan
kata-kata, gunakan huruf balok dengan jelas agar mudah dibaca.
Contoh : Daftar VK2018-GILING Blok I Rinc. 101
Salah Benar
Provinsi : Provinsi :
b. Melingkari salah satu kode yang sesuai dengan jawaban, kemudian
menuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan. Lingkari
kode yang sesuai dengan jawaban responden secara benar. Jangan
memberikan lingkaran yang meragukan, jika salah harus dibetulkan
dengan cara menghapus lingkaran.
58 SKGB2018-PMS
Contoh : Daftar VK2018-GILING Blok IV Rinc. 401:
Salah Benar
c. Menuliskan angka-angka pada kotak yang tersedia.
Penulisan angka harus dilakukan dengan angka standar, jelas dan mudah
dibaca. Pengisian angka ke dalam kotak harus rata kanan, seperti dalam
contoh di bawah ini.
Contoh : Daftar VK2018-GILING Blok VI Rinc. 601b:
Salah Benar
d. Penulisan satuan adalah sebagai berikut :
Penulisan angka harus disesuaikan dengan satuan pada masing-masing
blok dan rincian. Oleh karena itu sebelum menuliskan kedalam kuesioner
harus diperhatikan dengan teliti satuan yang digunakan.
e. Sebagian isian dalam Daftar VK2018-GILING adalah dalam bilangan
bulat (dibulatkan), untuk memudahkan pengisian daftar diberikan
beberapa contoh cara pembulatan sebagai berikut:
a. Semua bilangan dibelakang koma yang nilainya kurang dari
setengah dibulatkan ke bawah.
Contoh : 14,400 dibulatkan 14
13,495 dibulatkan 13
17,450 dibulatkan 17
b. Semua bilangan dibelakang koma yang nilainya lebih dari setengah
dibulatkan ke atas.
Contoh : 12,51 dibulatkan 13
17,515 dibulatkan 18
8,534 dibulatkan 9
3 0 , 5 3 0 , 5
3 3
SKGB2018-PMS 59
C. Langkah-Langkah Pelaksanaan Survei Konversi Penggilingan
c. Semua bilangan dibelakang koma yang nilainya sama dengan
setengah dan didepannya bilangan genap, maka pembulatannya ke
bawah.
Contoh : 12,50 dibulatkan 12
74,500 dibulatkan 74
18,5 dibulatkan 18
d. Semua bilangan dibelakang koma yang nilainya sama dengan
setengah dan didepannya bilangan ganjil, maka pembulatannya ke
atas.
Contoh : 13,5 dibulatkan 14
15,50 dibulatkan 16
59,500 dibulatkan 60
Dalam kegiatan Survei Konversi Penggilingan daftar sampel yang
digunakan adalah daftar sampel usaha penggilingan VK2018-DSP dan
VK2018-DSP Cadangan. Kegiatan tersebut dilakukan dalam satu kali
kunjungan dengan melakukan pengamatan langsung terhadap gabah
(GKG) dan beras hasil penggilingannya serta wawancara lagsung dengan
pengelola usaha penggilingannya. Langkah-langkah pelaksanaan Survei
Konversi Penggilingan Gabah seperti yang ditunjukan oleh Gambar 4.6.
adalah sebagai berikut:
a. Siapkan sampel gabah yang akan digiling sesuai dengan skala
usaha/perusahaan penggilingan padi:
1. PPB minimum 150 kg
2. PPM minimum 100 kg
3. PPK minimum 50 kg
b. Ukur kadar air gabah sebanyak 5 kali ulangan. Hitung dan isikan rata-
ratanya pada Rincian 501c.
c. Timbang berat gabah (GKG) + wadah. Isikan pada Rincian 501a.
d. Setel alat penggiling sesuai dengan kebiasaan penggiling (huller dan
polisher).
60 SKGB2018-PMS
e. Giling gabah.
f. Timbang berat wadah. Isikan pada Rincian 501a.
g. Catat lama penggilingan. Isikan pada Rincian 502.
h. Timbang berat wadah yang akan digunakan untuk tempat beras hasil
penggilingan. Isikan pada Rincian 503a.
i. Timbang berat beras + wadah hasil penggilingan. Isikan pada
Rincian 503b.
j. Ukur kadar air beras hasil penggilingan sebanyak 5 kali. Hitung dan
isikan rata-ratanya pada Rincian 503c.
SKGB2018-PMS 61
Gambar 4.6 Tata Cara Pelaksanaan Lapangan Survei Konversi Penggilingan
62 SKGB2018-PMS
Daftar VK2018-GILING digunakan untuk mencatat hasil kegiatan
pengamatan/pengukuran dan wawancara pada Survei Konversi
Penggilingan. Daftar ini terdiri dari 8 (delapan) blok pertanyaan yaitu :
- Blok I : Keterangan Tempat
- Blok II : Keterangan Petugas
- Blok III : Keterangan Umum Penggilingan
- Blok IV : Keterangan Gabah yang Digiling
- Blok V : Hasil Pengamatan/Pengukuran
- Blok VI : Lembar Kerja Pemeriksaan
- Blok VII : Catatan Pencacah
- Blok VIII : Catatan Pengawas
Rincian 100 : Periode Survei
Isi kode periode survei pada kotak yang tersedia dengan mengacu pada
Daftar VK2018-DSP/ VK2018-DSP Cadangan. Isikan kode 1 jika periode
survei pada bulan Maret-April 2018, dan kode 2 jika periode survei pada
bulan Mei-Agustus 2018.
(1) Blok I. Keterangan Tempat
Blok ini berisi keterangan tempat yang isiannya telah tercetak
(preprinted) mulai dari nama provinsi, kabupaten/kota, kecamatan,
desa/kelurahan, nomor blok sensus, nomor sub blok sensus, nomor
urut sampel, nama usaha/perusahaan penggilingan, nama
pengusaha/penanggung jawab usaha,/perusahaan, dan alamat
usaha/perusahaan, nama usaha/perusahaan penggilingan, nama
pengusaha/penanggung jawab usaha/perusahaan, dan alamat
usaha/perusahaan.
D. Pengisian Daftar VK2018-GILING
SKGB2018-PMS 63
Rincian 101-110 : Disalin dari Daftar DSP atau DSP Cadangan
Kolom (2) s.d Kolom (7)
Isian Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa/Kelurahan, Nomor
Blok Sensus (NBS), Nomor Sub Blok Sensus, Nomor Urut Sampel,
Nama Usaha/Perusahaan Penggilingan, Nama
Pengusaha/penanggung jawab usaha,/perusahaan, dan alamat
usaha/perusahaan, Nama Usaha/Perusahaan Penggilingan, Nama
Pengusaha/penanggung jawab usaha/perusahaan, dan Alamat
Usaha/perusahaan disalin dari Daftar VK2018-DSP atau VK2018-
DSPC Kolom (2) s.d Kolom (7).
Rincian 111 : Hasil Pencacahan
PCS harus mengisikan kode hasil pencacahan sesuai dengan kode
yang ada berdasarkan hasil wawancara di lapangan.
Kode isian Rincian 111:
a. Kode 1. Berhasil diwawancarai, apabila perusahaan
penggililingan yang tercetak dalam Daftar VK2018-DSP ditemukan
dan pihak pengelola/penanggung jawab perusahaan penggilingan
tersebut berhasil diwawancarai.
b. Kode 2. Pindah ke luar blok sensus, adalah kondisi perusahaan
penggilingan tercetak dalam VK2018-DSP, pada saat pencacahan
tidak ditemukan, dan setelah dikonfirmasikan dengan tetangga
disekitarnya diperoleh informasi bahwa perusahaan penggilingan
tersebut telah pindah tempat diluar blok sensus yang sedang
dilakukan pencacahan.
Unit observasi survei ini adalah perusahaan/usaha penggilingan
padi (dengan kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha
Indonesia/KBLI 10631) skala besar, menengah, kecil, dan mikro
hasil Sensus Ekonomi 2016 (SE2016).
64 SKGB2018-PMS
c. Kode 3. Tidak dapat diwawancarai sampai dengan batas waktu
pencacahan, apabila perusahaan penggilingan yang tercetak
dalam Daftar VK2018-DSP berhasil ditemukan namun pihak
pengelola/penanggung jawabnya tidak dapat diwawancarai sampai
dengan periode pencacahan berakhir (sedang bepergian, dinas
luar, dalam perawatan di rumah sakit, dan lain-lain).
d. Kode 4. Tidak melakukan penggilingan gabah, apabila
perusahaan penggilingan terpilih tidak melakukan kegiatan
penggilingan gabah dalam waktu yang cukup lama. Kode ini juga
termasuk untuk perusahaan penggilingan yang sudah tutup/tidak
beroperasi lagi.
e. Kode 5. Tidak bersedia diwawancarai, apabila pihak
pengelola/penanngung jawab perusahaan penggilingan terpilih
sampai dengan batas waktu pencacahan tidak bersedia
memberikan informasi.
Apabila responden tidak bersedia diwawancarai, maka harus ada
surat pernyataan yang ditandatangani oleh rumah tangga yang
bersangkutan.
Daftar Sampel Penggilingan Survei Konversi Penggilingan
terdiri dari Daftar Sampel Penggilingan Utama (VK2018-
DSP) dan Daftar Sampel Penggilingan Cadangan
(VK2018-DSP (C)).
Apabila Sampel Penggilingan Utama berhasil
diwawancarai, maka pengisian Blok I hanya dilakukan
pada Kolom (2) Sampel Utama saja, sementara Kolom (3)
Sampel Cadangan dibiarkan kosong.
SKGB2018-PMS 65
Rincian 112 : Nama Pemberi Informasi
Isikan nama responden yang diwawancarai. Diupayakan responden
yang diwawancarai adalah pengelola penggilingan yang mengetahui
proses penggilingan yang sedang berlangsung, sehingga mampu
menjawab setiap pertanyaan yang ada dalam Daftar VK2018-GILING.
Rincian 113 : Nomor Telp/HP Pemberi Informasi
Isikan nomor Telp/HP responden yang diwawancarai.
(2) Blok II. Keterangan Petugas
Blok ini berisi keterangan siapa yang bertanggung jawab melakukan
pencacahan dan pemeriksaan Daftar VK2018-GILING, kode petugas,
keterangan waktu pelaksanaan pencacahan dan pemeriksaan, serta
tanda tangan pencacah dan pemeriksa.
Rincian 201 : Nama Petugas
Tuliskan nama lengkap pencacah dan pemeriksa pada kolom yang
Apabila Sampel Penggilingan Utama tidak berhasil
diwawancarai (Blok I kolom (2) Rincian 111 berkode
2,3,4,atau 5), maka dilakukan penggantian sampel yang
diambil dari Daftar Sampel Penggilingan Cadangan dan
isian Blok I kolom (2) hanya sampai Rincian 111.
Sementara identitas sampel pengganti diisi pada Blok I
Kolom (3) Sampel Cadangan.
Jika seluruh sampel penggilingan pengganti yang tercetak
pada SKGB2018-DSP Cadangan sudah terpakai dan tidak
ada yang berhasil diwawancarai (Blok I Kolom (3) Rincian
111 berkode 2,3,4,atau 5) maka “STOP”.
Untuk Blok I Rincian 111 berkode 5 harus disertai dengan
surat pernyataan.
66 SKGB2018-PMS
tersedia.
Rincian 202 : Kode Petugas
Isikan kode petugas pencacah dan pemeriksa pada kolom yang
tersedia.
Rincian 203 : Tanggal pencacahan atau pemeriksaan
Tuliskan tanggal mulai pelaksanaan pencacahan/pemeriksaan sampai
dengan selesai pencacahan pada kolom yang tersedia.
Rincian 204 : Tanda tangan
Sebelum membubuhkan tanda tangan, Pencacah dan Pemeriksa harus
memeriksa kebenaran dan kelengkapan seluruh isian yang terdapat
pada Daftar VK2018-GILING. Bubuhkan tanda tangan pada tempat
yang disediakan sebagai bentuk tanggung jawab pencacah dan
pengawas/pemeriksa. Penanda tangan adalah orang yang benar-benar
telah melakukan tugasnya.
(3) Blok III. Keterangan Umum Penggilingan
Rincian 301 : Bentuk badan hukum usaha/perusahaan
penggilingan padi
Lingkari kode bentuk badan hukum usaha penggilingan: kode 1 jika PT
(Persero)/PN/BUMN/BUMD, kode 2 PT, kode 3 CV, kode 4 Firma, kode
5 Koperasi, kode 6 perorangan, dan kode 7 jika lainnya (sebutkan).
Isikan kode yang dilingkari pada kotak yang tersedia.
a. Kode 1. Perseroan Terbatas (PT): Perusahaan yang berstatus
badan hukum, didirikan dengan modal yang terbagi dalam saham-
saham dan pemegang saham bertanggung jawab terbatas pada
nilai nominal saham yang dimiliki. Dalam menjalankan kegiatannya
pemegang saham ikut serta berperan tergantung besar kecilnya
jumlah saham yang dimiliki, atau berdasarkan perjanjian antar
pemegang saham.
b. Kode 2. Perseroan Komanditer/Commanditair Venootschap
(CV): Perusahaan yang memiliki 2 (dua) pemodal atau lebih yang
SKGB2018-PMS 67
terdiri dari sekutu aktif dan sekutu pasif. Sekutu aktif adalah sekutu
yang bertanggung jawab memberikan modal (uang) dan tenaganya
untuk kelangsungan perusahaan. Sedangkan sekutu pasif hanya
menyetorkan modalnya saja.
c. Kode 3. Firma: Perusahaan yang memiliki 2 (dua) pemodal atau
lebih yang terdiri yang masing-masing merupakan sekutu aktif.
Para sekutu harus menyerahkan kekayaannya sesuai yang tertera
di akta pendirian.
d. Kode 4. Koperasi: Organisasi ekonomi rakyat yang berwatak
sosial, beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum
koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha
bersama atas asas kekeluargaan.
e. Kode 5. Perseorangan: Suatu kegiatan usaha yang ditangani
secara perorangan ataupun lebih tanpa bentuk badan
hukum/usaha.
f. Kode 6. Lainnya, meliputi:
1. Yayasan: Suatu badan hukum dengan kekayaan yang
dipisahkan. Tujuan pendiriannya dititikberatkan pada usaha-
usaha sosial dan bukan untuk mencari keuntungan.
2. Izin khusus dari Instansi terkait: Izin yang dikeluarkan oleh
departemen/instansi yang membina, baik dinas tingkat provinsi
maupun dinas tingkat kota/kabupaten kepada
perusahaan/usaha untuk melakukan kegiatan usaha.
Rincian 302 : Skala usaha/perusahaan penggilingan padi
Lingkari kode 1 jika skala perusahaan penggilingan padi kecil (PPK),
kode 2 jika menengah (PPM), dan kode 3 jika besar (PPB). Isikan kode
yang dilingkari ke dalam kotak yang tersedia.
a. Penggilingan Padi Besar: Penggilingan padi yang kapasitas
produksi berasnya lebih dari 3 ton/jam.
b. Penggilingan Padi Sedang: Penggilingan padi yang kapasitas
produksi berasnya antara 1,5 ton/jam - 3 ton/jam.
68 SKGB2018-PMS
c. Penggilingan Padi Kecil: Penggilingan padi yang kapasitas
produksi berasnya kurang dari 1,5 ton/jam.
(Sumber: Pedoman PIPA).
Rincian 303 : Kelengkapan mesin penggilingan
Rincian 305 berisi pertanyaan terkait dengan kelengkapan mesin
penggilingan.
Rincian 303a : Husker
Lingkari kode 1 jika mesin penggilingan yang digunakan dilengkapi
dengan husker, dan lingkari kode 2 jika tidak. Isikan kode yang
dilingkari ke dalam kotak yang tersedia.
Husker merupakan jenis alat pengolahan padi yang digunakan untuk
mengupas kulit luar (sekam) gabah menjadi beras pecah kulit (Gambar
4.7).
Gambar 4.7 Mesin Husker
Rincian 303b : Kelengkapan mesin penggilingan: Polisher
Lingkari kode 3 jika mesin penggilingan yang digunakan dilengkapi
dengan polisher, dan lingkari kode 4 jika tidak. Isikan kode yang
dilingkari ke dalam kotak yang tersedia.
Polisher merupakan jenis alat yang berfungsi untuk menyosoh beras
pecah kulit menjadi beras putih (Gambar 4.8).
SKGB2018-PMS 69
Gambar 4.8 Mesin Polisher
Rincian 303c : Kelengkapan mesin penggilingan: Ayakan
Lingkari kode 5 jika mesin penggilingan yang digunakan dilengkapi
dengan ayakan, dan lingkari kode 6 jika tidak. Isikan kode yang
dilingkari ke dalam kotak yang tersedia.
Ayakan merupakan alat yang digunakan untuk memisahkan kepala
beras, beras patah, dan menir (Gambar 4.9).
Gambar 4.9 Ayakan Beras
Rincian 304 : Tipe penyosoh
Lingkari kode 1 jika tipe penyosoh abrasif, dan kode 2 jika friksi. Isikan
kode yang dilingkari ke dalam kotak yang tersedia.
a. Kode 1. Penyosoh abrasif adalah tipe mesin penyosoh yang
menggunakan batu gerinda untuk membersihkan butiran beras.
b. Kode 2. Ponyosoh friksi adalah tipe mesin penyosoh yang
menggunakan gesekan antar butiran beras untuk membersihkan
butiran beras.
70 SKGB2018-PMS
Rincian 305 : Pengoperasian penggilingan
Rincian 305 berisi pertanyaan terkait dengan keterangan
pengoperasian penggilingan.
Rincian 305a : Umur mesin penggilingan (tahun). Isikan umur
mesin penggilingan dari awal dibeli sampai saat pencacahan. Untuk
menentukan umur mesin penggilingan, dilakukan pembulatan ke
bawah.
Rincian 305b : Tahun mulai mesin penggilingan dioperasikan.
Isikan tahun pertama kali mesin penggilingan mulai dioperasikan.
Rincian 305c : Kapasitas terpasang (ton GKG per jam). Isikan
kapasitas terpasang mesin penggilingan yang dioperasikan.
Rincian 305d : Rata-rata giling per hari pada bulan lalu. Isikan
rata-rata giling per hari selama periode bulan lalu.
Rincian 305e : Jumlah bulan giling pada tahun lalu. Isikan
jumlah bulan giling selama periode setahun yang lalu.
Rincian 305f : Jumlah hari giling pada bulan lalu. Isikan jumlah
hari giling selama periode sebulan yang lalu.
Rincian 305g : Jumlah jam giling pada hari lalu. Isikan jumlah
jam giling selama periode satu hari yang lalu.
Rincian 306a : Penggantian roll karet pemecah kulit
Isikan penggantian roll karet pemecah kulit dilakukan setelah alat
bekerja mencapai berapa ton gabah yang digiling.
Rincian 306b : Penggantian besi penyosoh
Isikan penggantian besi penyosoh dilakukan setelah alat bekerja
mencapai berapa ton gabah yang digiling.
Rincian 307 : Rata-rata rendemen penggilingan (menurut
pengakuan pengelola)
Tuliskan besaran rata-rata rendemen penggilingan (persen) menurut
SKGB2018-PMS 71
pengalaman responden, dan isikan ke dalam kotak yang tersedia.
(4) Blok IV. Keterangan Gabah yang Digiling
Rincian 401 : Bentuk gabah yang digiling
Lingkari kode bentuk gabah yang digiling: kode 1 jika berbentuk bulat,
kode 2 jika berbentuk panjang, dan kode 3 jika berbentuk campuran.
Isikan kode yang dilingkari ke dalam kotak yang tersedia.
Rincian 402 : Apakah sebelum digiling dilakukan pembersihan
Lingkari kode 1 jika sebelum gabah digiling dilakukan pembersihan,
dan kode 2 jika tidak. Isikan kode yang dilingkari ke dalam kotak yang
tersedia.
Rincian 403 : Proses penggilingan dilakukan berapa phase
Lingkari kode 1 jika proses penggilingan dilakukan dalam satu phase
dan kode 2 jika dua phase. Isikan kode yang dilingkari ke dalam kotak
yang tersedia.
Phase : jumlah proses penyosohan beras pecah kulit menjadi beras
hasil penggilingan. Misalnya : jika beras pecah kulit dimasukkan ke
dalam mesin penyosoh 2 kali atau lebih maka dianggap proses
penggilingan dilakukan dua phase, termasuk bila menggunakan 2
mesin penyosoh dalam proses penggilingan.
a. Penggilingan padi dengan mesin satu step (single phase/ satu
phase): Penggilingan dengan sistem gesekan logam yaitu unit
pengupasan dan unit penyosohan berada dalam satu mesin.
Gabah masuk penggilingan dan keluar sudah dalam bentuk beras
giling.
b. Penggilingan padi dengan mesin dua step (double phase/ dua
phase): Penggilingan dimana mesin pengupas dan mesin
penyosoh/ pemoles terpisah atau tidak dalam satu mesin.
c. Penggilingan padi dengan mesin multi pass. Mesin penggilingan
dengan unit penyosoh / pemoles (jenis abrasif dan jenis friksi )
72 SKGB2018-PMS
bersatu, sehingga dapat mengurangi risiko-risikoyang dihadapi
selama proses penggilingan.
Rincian 404 : Pemilik gabah yang digiling
Lingkari kode 1 jika pemilik gabah yang digiling adalah penggilingan,
kode 2 jika petani, dan kode 3 jika pedagang. Isikan kode yang
dilingkari pada kotak yang tersedia.
(5) Blok V. Hasil Pengamatan/Pengukuran
Rincian 501 : Sebelum gabah digiling
Rincian 501a : Berat wadah
Timbang berat wadah yang akan digunakan sebagai wadah gabah
yang akan digiling. Tuliskan berat wadah (kilogram) sampai dengan
dua angka di belakang koma kemudian isikan ke dalam kotak yang
tersedia.
Rincian 501b : Berat gabah+ wadah
Timbang berat gabah berserta wadah dan tuliskan sampai dengan satu
angka di belakang koma. Isikan ke dalam kotak yang tersedia.
Rincian 501c : Kadar air gabah sebelum digiling
Ukur kadar air gabah (persen) sebelum digiling sebanyak 5 kali
ulangan dan hitung rata-ratanya. Tuliskan hasilnya, kemudian isikan ke
dalam kotak yang tersedia. Kadar air yang dicatat adalah kadar air
yang telah dikonversi dua angka di belakang koma.
Rincian 502 : Lama penggilingan
Tuliskan lama penggilingan dalam menit, dan isikan ke dalam kotak
yang tersedia.
Rincian 503 : Setelah gabah digiling
Rincian 503a : Berat wadah
Timbang berat wadah yang akan digunakan sebagai wadah beras hasil
gabah yang digiling. Tuliskan berat wadah (kilogram) sampai dengan
SKGB2018-PMS 73
dua angka di belakang koma kemudian isikan ke dalam kotak yang
tersedia.
Rincian 503b : Berat beras + wadah
Timbang berat beras berserta wadah. Tuliskan berat beras hasil
penggilingan (beras utuh dan beras pecah/menir) dalam satuan
kilogram sampai dengan satu angka dibelakang koma. Isikan ke dalam
kotak yang tersedia.
Beras pecah merupakan butir beras baik sehat maupun cacat yang
mempunyai ukuran lebih besar dari 0,25 sampai dengan lebih kecil
0,75 dari butir beras utuh (berdasarkan SNI 628: 2008; Beras, BSN).
Beras menir merupakan butir beras baik sehat maupun cacat yang
mempunyai ukuran lebih kecil dari 0,25 bagian butir beras utuh.
Rincian 503c : Kadar air
Ukur kadar air beras (persen) sebanyak 5 kali ulangan dan hitung rata-
ratanya. Tuliskan hasilnya, kemudian isikan ke dalam kotak yang
tersedia. Kadar air yang dicatat adalah kadar air yang telah dikonversi
dua angka di belakang koma.
Kadar Air adalah jumlah kandungan air di dalam butir beras yang
dinyatakan dalam satuan persen dari berat basah (wet basis).
Rincian 503d : Derajat sosoh
Tuliskan derajat sosoh (persen) yang digunakan oleh penggilingan
dalam menggiling gabah menjadi beras, dan isikan ke dalam kotak
yang tersedia.
Derajat Sosoh adalah tingkat terlepasnya lapisan bekatul (pericarp,
testa dan aleuron) dan lembaga dari butir beras.
74 SKGB2018-PMS
(6) Blok VI. Lembar Kerja Pemeriksaan.
Blok ini diisi oleh pemeriksa. Berisi pertanyaan terkait pemeriksaan
terhadap kelengkapan isian Daftar VK2018-GILING.
(7) Blok VII. Catatan Pencacah.
Blok ini digunakan untuk mencatat hal-hal yang diperlukan berkaitan
dengan pelaksanaan lapangan, misalnya, konversi satuan setempat.
(8) Blok VIII. Catatan Pemeriksa.
Blok ini diisi oleh pemeriksa digunakan untuk mencatat hal-hal
penting selama proses pemeriksaan.
Daftar VK2018-DSP/ Daftar VK2018-DSP Cadangan digunakan
petugas (PCS) sebagai petunjuk untuk melakukan pencacahan perusahaan
penggilingan terpilih. Tata cara pengisian Daftar VK2018-DSP/ Daftar
VK2018-DSP Cadangan adalah sebagai berikut:
Kode Provinsi, Nama Provinsi, Kode Kabupaten/Kota, dan Nama
Kabupaten/Kota sudah tercetak
Kolom (1) s.d. Kolom (7): Isian Kolom-Kolom ini sudah tercetak.
Berisi informasi Nomor Urut Sampel, Kode dan Nama Kecamatan, Kode
Pengukuran kadar air dalam kegiatan Survei Konversi Gabah ke
Beras tahun 2018 menggunakan alat Moisture Meters Draminski
TwistGrain. Spesifikasi dan panduan penggunaan alat dapat
dilihat Lampiran 6 dan 7.
Lakukan pengambilan gambar/foto setiap kali melakukan
pengukuran/pengamatan berat dan kadar air sampel gabah
sebagai bukti telah dilakukan pengukuran/pengamatan.
E. Pengisian Daftar VK2018-DSP/Daftar VK2018-DSP (C)
SKGB2018-PMS 75
dan Nama Desa/Kelurahan, Nomor Blok Sensus/Nomor Sub Blok Sensus,
Nama Perusahaan/Usaha, Nama Pengusaha/ Penanggung Jawab
Usaha/Perusahaan, dan Alamat lengkap.
Kolom (8) pada VK2018-DSP dan Kolom (9) pada VK2018-DSP
Cadangan: Berhasil dicacah atau tidak
Pada Daftar VK2018-DSP Kolom (8) dan Daftar VK2018-DSP Kolom (9),
PCS harus menuliskan kode 1 jika responden berhasil dicacah, dan kode 2
jika tidak.
Kolom (8) : NUS yang digantikan pada DSP (VK2018-DSP Cadangan)
Pada Kolom (8) Daftar VK2018-DSP Cadangan, PCS harus mengisikan
NUS sampel penggilingan terpilih yang terdapat dalam Daftar DSP yang
digantikan oleh Sampel Cadangan yang ada pada Daftar VK2018-DSP
Cadangan. Jika sampel cadangan masih tidak berhasil dicacah maka kolom
ini boleh berisi NUS sampel utama yang sama (boleh berulang).
VK2018-DSP Kolom (9) dan VK2018-DSP Cadangan Kolom (10):
Alasan tidak berhasil dicacah
Pada Daftar VK2018-DSP Kolom (9) dan Daftar VK2018-DSP Cadangan
Kolom (10), PCS harus menuliskan kode alasan jika responden tidak
berhasil dicacah. Kolom (9) terisi apabila Kolom (8) berkode 2 (Tidak
berhasil dicacah).
Kode hasil pencacahan:
a. Kode 1. Berhasil diwawancarai, apabila perusahaan penggililingan yang
tercetak dalam Daftar VK2018-DSP ditemukan dan pihak
pengelola/penanggung jawab perusahaan penggilingan tersebut
berhasil diwawancarai.
b. Kode 2. Pindah ke luar blok sensus, adalah kondisi perusahaan
penggilingan tercetak dalam VK2018-DSP, pada saat pencacahan tidak
ditemukan, dan setelah dikonfirmasikan dengan tetangga disekitarnya
diperoleh informasi bahwa perusahaan penggilingan tersebut telah
76 SKGB2018-PMS
pindah tempat di luar blok sensus yang sedang dilakukan pencacahan.
c. Kode 3. Tidak dapat diwawancarai sampai dengan batas waktu
pencacahan, apabila perusahaan penggilingan yang tercetak dalam
Daftar VK2018-DSP berhasil ditemukan namun pihak
pengelola/penanggung jawabnya tidak dapat diwawancarai sampai
dengan periode pencacahan berakhir (sedang bepergian, dinas luar,
dalam perawatan di rumah sakit, dan lain-lain).
d. Kode 4. Tidak melakukan penggilingan gabah, apabila perusahaan
penggilingan terpilih tidak melakukan kegiatan penggilingan gabah
dalam waktu yang cukup lama. Kode ini juga termasuk untuk
perusahaan penggilingan yang sudah tutup/tidak beroperasi lagi.
e. Kode 5. Tidak bersedia diwawancarai, apabila pihak
pengelola/penanngung jawab perusahaan penggilingan terpilih sampai
dengan batas waktu pencacahan tidak bersedia memberikan informasi.
Apabila responden tidak bersedia diwawancarai, maka harus ada surat
pernyataan yang ditandatangani oleh rumah tangga yang bersangkutan
SKGB2018-PMS 77
PEMERIKSAAN
Petugas Pengawas/Pemeriksa (PMS) menjadi salah satu kunci
suksesnya pelaksanaan Survei Konversi Gabah ke Beras (SKGB) 2018
dalam menghasilkan data yang berkualitas. Pengawasan/pemeriksaan
dilakukan oleh PMS untuk meminimalisir kesalahan yang terjadi. Dalam
kegiatan SKGB 2018, pengawasan/pemeriksaan bertujuan antara lain:
(1) Menjamin agar para petugas pencacah (PCS) melakukan tugasnya
sesuai dengan jadwal waktu, tata cara, dan instruksi yang telah
ditentukan.
(2) Menjamin kebenaran dan keabsahan hasil pelaksanaan lapangan yang
dilakukan oleh PCS, baik dalam tata cara wawancara sampai
penghitungan berat gabah dan kadar air.
(3) Menjamin agar PCS selalu berpegang teguh pada buku Pedoman
Pencacah Survei Konversi Gabah ke Beras 2018 (SKGB2018-PCS),
terutama dalam konsep dan definisi yang digunakan.
Jika pemeriksaan/pengawasan tidak dilakukan dengan sebaik-baiknya
sesuai pedoman yang telah ditentukan maka mengakibatkan hasil
pengamatan kurang dapat dipertanggungjawabkan.
Bab
5
A. Umum
78 SKGB2018-PMS
Adapun tata cara pemeriksaan daftar yang dilakukan oleh PMS
adalah sebagai berikut:
(1) Lakukan pemeriksaan daftar VK2018-KERING dan VK2018-GILING
secara bertahap tanpa menunggu seluruh sampel yang menjadi
tanggung jawabnya selesai dicacah.
(2) Periksa terlebih dahulu isian pada blok catatan, mungkin ada
keterangan yang dapat membantu dalam pemeriksaan.
(3) Telitilah apakah angka dan kata-kata telah ditulis dengan jelas dan
mudah dibaca, serta diisikan pada kolom/kotak yang sesuai.
(4) Periksa kelengkapan dan kebenaran pengisian daftar serta konsistensi
isian antar pertanyaan.
Petugas PMS terlebih dahulu harus memeriksa kelengkapan isian
sebagai berikut:
a. Identitas pada Blok I harus terisi lengkap.
b. Dokumen VK2018-KERING dan/atau VK2018-GILING bisa saja
terisi hanya Blok I dan II. Hal ini terjadi jika Blok I Rincian 113 pada
VK2018-KERING dan/atau Blok I Rincian 111 pada VK2018-
GILING berkode 2, 3, 4, atau 5.
(5) Bila ditemukan kesalahan dalam pengisian daftar, tanyakan kepada
pencacah untuk dilakukan perbaikan.
(6) Jelaskan tentang kesalahannya agar pencacah dapat memperbaiki dan
tidak mengulangi kesalahan yang sama, jika dianggap perlu lakukan
kunjungan ulang ke responden.
Kecermatan pemeriksaan Daftar VK2018-KERING dan VK2018-
GILING harus benar-benar dilaksanakan, agar pengolahan tidak terlambat.
Teliti apakah setiap rincian telah ditanyakan yaitu dengan cara
melihat adanya kolom/kotak yang kosong. Apabila ragu, konfirmasikan
kepada pencacah dan bila perlu pencacah diminta untuk melakukan
B. Cara Pemeriksaan Daftar VK2018-KERING
SKGB2018-PMS 79
pencacahan ulang. Periksa apakah periode survei pada Rincian 100 telah
sesuai dengan daftar VK2018-DSRT. Pastikan pula, jika rumah tangga
sampel utama berhasil diwawancarai, maka isian pada Blok I yang terisi
adalah hanya pada Kolom (2), sementara isian pada Kolom (3) kosong.
Sementara itu, jika rumah tangga sampel utama tidak berhasil
diwawancarai, maka pastikan Blok I Kolom (2) dan Kolom (3) keduanya
terisi. Untuk Blok I Kolom (2) terisi sampai dengan rincian 113, sedangkan
Blok I Kolom (3) terisi sampai dengan rincian 115 jika sampel cadangan
berhasil diwawancarai.
(1) Blok I. Keterangan Tempat
Rincian 101 s.d. Rincian 107
Periksa apakah isian rincian 101 s.d. rincian 107 kolom (2) sudah terisi
dengan benar dan sesuai dengan isian daftar VK2018-DSRT Blok I
Rincian 101 s.d. Rincian 107. Jika yang digunakan adalah sampel
cadangan pastikan juga kesesuaian isian rincian 101 s.d. rincian 107
kolom (3) dengan daftar VK2018-DSRT (C) Blok I Rincian 101 s.d.
Rincian 107.
Rincian 108 : Nomor Bangunan Fisik
Periksa apakah isian Rincian 108 Kolom (2) sudah
benar dan sesuai dengan isian daftar VK2018-
DSRT Blok III Kolom (2). Jika yang digunakan
adalah sampel cadangan pastikan juga kesesuaian
isian Rincian 108 Kolom (3) dengan daftar VK2018-
DSRT (C) Blok III Kolom (2).
Rincian 109 : Nomor Bangunan Sensus
Periksa apakah isian Rincian 109 Kolom (2) sudah
benar dan sesuai dengan isian daftar VK2018-
DSRT Blok III Kolom (3). Jika yang digunakan
adalah sampel cadangan pastikan juga kesesuaian
isian Rincian 109 Kolom (3) dengan daftar VK2018-
80 SKGB2018-PMS
DSRT (C) Blok III Kolom (3).
Rincian 110 : Nomor Urut Rumah Tangga
Periksa apakah isian Rincian 110 Kolom (2) sudah
benar dan sesuai dengan isian daftar VK2018-
DSRT Blok III Kolom (4). Jika yang digunakan
adalah sampel cadangan pastikan juga kesesuaian
isian Rincian 110 Kolom (3) dengan daftar VK2018-
DSRT (C) Blok III Kolom (4).
Rincian 111 : Nomor Urut Sampel
Periksa apakah isian Rincian 111 Kolom (2) sudah
benar dan sesuai dengan isian daftar VK2018-
DSRT Blok III Kolom (5). Jika yang digunakan
adalah sampel cadangan pastikan juga kesesuaian
isian Rincian 111 Kolom (3) dengan daftar VK2018-
DSRT (C) Blok III Kolom (5).
Rincian 112 : Nama Kepala Rumah Tangga
Periksa apakah isian Rincian 112 Kolom (2) sudah
benar dan sesuai dengan isian daftar VK2018-
DSRT Blok III Kolom (6). Jika yang digunakan
adalah sampel cadangan pastikan juga kesesuaian
isian Rincian 112 Kolom (3) dengan daftar VK2018-
DSRT (C) Blok III Kolom (6).
Rincian 113 : Hasil Pencacahan
Periksa apakah pilihan kode jawaban sudah
diisikan pada kotak isian. Adapun pemeriksaan
yang dilakukan sebagai berikut:
a) Jika Rincian 113 Kolom (2) berkode 1, pastikan
Rincian 101 sampai dengan Rincian 115 Kolom
(2) terisi semua, sedangkan isian pada Kolom
(3) kosong.
b) Jika Rincian 113 Kolom (2) berkode 2, 3, 4,
SKGB2018-PMS 81
atau 5 dan Rincian 113 Kolom (3) berkode 1,
pastikan Rincian 101 sampai dengan Rincian
113 pada Kolom (2) dan Rincian 101 sampai
dengan Rincian 115 pada Kolom (3) terisi
semua.
c) Jika Rincian 113 Kolom (2) dan Kolom (3)
berkode 2, 3, 4, atau 5, pastikan Rincian 101
sampai dengan Rincian 113 pada Kolom (2)
maupun Kolom (3) terisi. Periksa isian pada
Blok III sampai dengan Blok IV seharusnya
tidak ada isian.
Rincian 114 : Nama Pemberi Informasi
Periksa apakah nama pemberi informasi sudah
terisi. Adapun pemeriksaan yang dilakukan sebagai
berikut:
a) Jika rincian 113 kolom (2) berkode 1, periksa
apakah nama pemberi informasi pada rincian
114 kolom (2) telah terisi.
b) Jika rincian 113 kolom (2) berkode 2, 3, 4, atau
5 dan rincian 113 kolom (3) berkode 1, periksa
apakah nama pemberi informasi pada rincian
114 kolom (3) sudah terisi.
c) Jika rincian 113 Kolom (2) dan (3) berkode 2, 3,
4, atau 5, pastikan Rincian 114 Kolom (2)
maupun (3) tidak ada isiannya.
Rincian 115 : Nomor Telp/HP Pemberi Informasi
Periksa apakah nomor telepon pemberi informasi
sudah terisi. Adapun pemeriksaan yang dilakukan
sebagai berikut:
a) Jika rincian 113 kolom (2) berkode 1, periksa
apakah nomor telp/HP pemberi informasi pada
82 SKGB2018-PMS
rincian 115 kolom (2) sudah terisi.
b) Jika rincian 113 kolom (2) berkode 2, 3, 4, atau
5 dan rincian 113 kolom (3) berkode 1, periksa
apakah nomor telp/HP pemberi informasi pada
rincian 115 kolom (3) sudah terisi.
c) Jika rincian 113 Kolom (2) dan (3) berkode 2, 3,
4, atau 5, pastikan Rincian 115 Kolom (2)
maupun (3) tidak ada isiannya.
d) Untuk poin 1 dan 2, jika tidak terisi
konfirmasikan kepada PCS apakah pemberi
informasi benar-benar tidak memiliki Telp/HP.
(2) Blok II. Keterangan Petugas
Periksa apakah nama petugas PCS, kode petugas PCS,
tanggal pelaksanaan pencacahan, dan tanda tangan PCS sudah diisi
dengan benar pada kolom (2). Isikan nama petugas PMS, kode
petugas PMS, tanggal pelaksanaan pemeriksaan, dan tanda tangan
PMS pada kolom (3).
(3) Blok III. Keterangan Umum Pengeringan
Rincian 301 : Cara pengeringan
Periksa apakah kode cara pengeringan telah
dilingkari dan disalin pada kotak yang tersedia.
Periksa kesesuaiannya.
Rincian 302 : Jika rincian 301 berkode 1, lokasi/tempat
pengeringan utama
Jika rincian 301 berkode 1, periksa isian pada
kotak apakah telah sesuai dengan lokasi/tempat
pengeringan utama yang dilingkari.
Tanda tangan dilakukan setelah PMS benar-benar telah
melakukan pemeriksaan pada Daftar VK2018-KERING dengan
baik dan teliti.
SKGB2018-PMS 83
Rincian 303 : Apakah pengeringan dilakukan dengan
menggunakan alas?
Periksa apakah kode jawaban telah dilingkari dan
disalin pada kotak yang tersedia. Periksa
kesesuaiannya.
Rincian 304 : Proses pengeringan
Rincian 304a : Rata-rata tebal gabah dalam hamparan ......... cm
Periksa apakah rata-rata tebal gabah dalam
hamparan telah terisi.
Rincian 304b : Frekuensi pembalikan dari awal sampai selesai
(kualitas GKG) .......... kali
Periksa apakah frekuensi pembalikan telah terisi.
Rincian 304c : Lama pengeringan dari awal sampai dengan
selesai (kualitas GKG) .......... jam
Periksa apakah lama pengeringan total dari awal
sampai akhir dalam satuan jam telah terisi.
Rincian 304d : Lama pengeringan dari awal sampai dengan
selesai (kualitas GKG) .......... hari
Periksa apakah lama pengeringan total dari awal
sampai akhir dalam satuan hari telah terisi.
Cermati isian jawaban pada Rincian 302 dan Rincian 303.
Biasanya petani menggunakan alas pengeringan ketika
lokasi/tempat pengeringan yang utama adalah lahan sekitar
sawah, lahan sekitar rumah, atau pinggir jalan umum.
Rata-rata tebal gabah dalam hamparan biasanya berkisar
antara 3 sampai dengan 7 cm.
Penjemuran gabah biasanya dilakukan pada pukul 08.00
sampai pukul 15.00 tetapi pada pukul 11.00 sampai 13.00
dibuat tumpukan yang lebih tebal atau diberikan penutup.
Gabah dalam masa pengeringan harus dibalik, biasanya
minimal dua jam sekali.
Pengeringan padi dapat dilakukan selama satu sampai
tiga hari tergantung cuaca.
84 SKGB2018-PMS
Rincian 305a : Keadaan cuaca dominan selama pengeringan
Periksa apakah kode keadaan cuaca yang
dominan selama pengeringan sudah dilingkari dan
disalin pada kotak yang tersedia. Periksa
kesesuaiannya.
Rincian 305b : Keadaan musim yang berlangsung di wilayah
ini pada saat dilakukan pemanenan
Periksa apakah kode musim yang sedang
berlangsung selama pemanenan sudah dilingkari
dan disalin pada kotak yang tersedia. Periksa
kesesuaiannya.
Rincian 306 : Cara menentukan tingkat kekeringan gabah
telah mencapai kualitas GKG
Periksa apakah kode cara menentukan tingkat
kekeringan gabah telah mencapai kualitas GKG
sudah dilingkari dan disalin pada kotak yang
tersedia. Periksa kesesuaiannya.
Rincian 307a : Apakah responden menyadari adanya
kehilangan hasil selama proses pengeringan?
Periksa apakah kode jawaban sudah dilingkari dan
disalin pada kotak yang tersedia. Periksa
kesesuaiannya.
Rincian 307b : Jika rincian 307a berkode 1, menurut persepsi
responden, faktor utama penyebab kehilangan
hasil
Rincian 307b terisi jika rincian 307a berkode 1.
Periksa apakah isian kotak sudah terisi dan sesuai
dengan kode faktor utama yang menjadi penyebab
kehilangan hasil yang dilingkari.
SKGB2018-PMS 85
(4) Blok IV. Hasil Pengamatan/Pengukuran
Rincian 401a : Apakah perontokan dilakukan pada hari yang
berbeda dengan pemanenan?
Periksa apakah kode jawaban sudah dilingkari dan
disalin pada kotak yang tersedia. Periksa
kesesuaiannya.
Apakah R301 berkode 1?
Ya Tidak
Rincian 302, 303, 304a s.d. 304d,
305a, 305b, 306, dan 307a
harus terisi
Rincian 302, 303, 304a s.d. 304d, 305a, 305b, dan 306
harus kosong, tetapi
Rincian 307a harus terisi
Apakah R307a berkode 1?
Ya Tidak
Rincian 307b harus terisi
Rincian 307b harus kosong
Lanjut ke Pengisian Blok IV
Gambar 5.1 Alur Pemeriksaan Blok III
86 SKGB2018-PMS
Rincian 401b : Jika rincian 401a berkode 1, berapa hari selisih
waktu perontokan dengan pemanenan?
Rincian ini terisi jika rincian 401a berkode 1.
Periksa apakah jawaban sudah terisi pada kotak
yang tersedia.
Rincian 401c : Kadar air gabah (%) pada saat pemanenan
Periksa apakah kadar air gabah pada saat
pemanenan telah terisi pada semua kotak yang
tersedia beserta rata-ratanya. Jika kadar air gabah
yang terisi lebih dari 25 persen, konfirmasikan
kepada PCS kebenarannya, dan cek foto hasil
pengukuran yang diambil oleh PCS bila diperlukan.
Rincian 402 : Gabah sebelum pengeringan
Rincian 402a : Berat wadah .......... kg
Periksa apakah berat wadah yang digunakan saat
menimbang gabah yang akan dikeringkan telah
terisi dan disalin pada kotak yang disediakan.
Pastikan satuan berat yang digunakan adalah kg.
Rincian 402b : Berat gabah + wadah yang akan dikeringkan
(GKP).......... kg
Periksa apakah total berat gabah yang akan
dikeringkan beserta berat wadahnya telah terisi dan
disalin pada kotak yang disediakan. Pastikan
satuan berat yang digunakan adalah kg.
Rincian 402c : Kadar air gabah (%)
Periksa apakah kadar air gabah sebelum
pengeringan telah terisi pada semua kotak yang
disediakan beserta rata-ratanya. Jika kadar air
Pastikan isian Rincian 402b bernilai lebih dari sama dengan 200
kg ditambahkan dengan berat wadah pada Rincian 402a.
SKGB2018-PMS 87
gabah yang terisi lebih dari 25 persen,
konfirmasikan kepada PCS kebenarannya, dan cek
foto hasil pengukuran yang diambil oleh PCS bila
diperlukan.
Rincian 403 : Gabah setelah pengeringan
Rincian 403a : Berat wadah .......... kg
Periksa apakah berat wadah yang digunakan saat
menimbang gabah setelah dikeringkan telah terisi
dan disalin pada kotak yang disediakan. Pastikan
satuan berat yang digunakan adalah kg.
Rincian 403b : Berat gabah + wadah setelah pengeringan
(GKG) .......... kg
Periksa apakah total berat gabah setelah
dikeringkan beserta berat wadahnya telah terisi dan
disalin pada kotak yang disediakan. Pastikan
satuan berat yang digunakan adalah kg.
Rincian 403c : Kadar air gabah (%)
Periksa apakah kadar air gabah setelah
pengeringan telah terisi pada semua kotak yang
disediakan beserta rata-ratanya. Pastikan isian
kadar air gabah setelah pengeringan pada rincian
403c tidak lebih besar dari isian kadar air gabah
sebelum pengeringan pada rincian 402c.
Disamping itu, periksa nilai rata-rata kadar air GKG
hasil pengeringan, jika kurang dari 7 persen atau
lebih dari 17 persen konfirmasikan kepada PCS
untuk kebenarannya. Cek foto hasil pengukuran
yang diambil oleh PCS apabila diperlukan.
Berdasarkan Inpres RI No.5 Tahun 2015, gabah dengan kualitas
GKP adalah gabah yang mengandung kadar air maksimum 25%
dan kadar hampa/kotoran maksimum 10%.
88 SKGB2018-PMS
(5) Blok V. Lembar Kerja Pemeriksaan
Blok ini diisi oleh pengawas/pemeriksa. Adapun tata cara
pengisian blok ini sebagai berikut.
Rincian 501 : Apakah periode survei pada Rincian 100 sudah
terisi?
Periksa apakah periode survei pada rincian 100
sudah terisi. Apabila belum terisi, konfirmasikan
kepada PCS untuk melengkapi isian rincian
tersebut. Lingkari kode 1 jika isian periode survei
sudah terisi dan salin kode pada kotak yang
tersedia.
Rincian 502 : Apakah identitas pada Blok I (Keterangan
Tempat) sudah sesuai dengan keterangan di
Daftar Sampel Rumah Tangga (VK2018-DSRT)?
Periksa apakah identitas pada rincian 101 s.d.
Rincian 112 Blok I sudah sesuai dengan
keterangan di VK2018-DSRT. Apabila belum
sesuai konfirmasikan kepada PCS untuk
memperbaikinya. Lingkari kode 1 jika sudah sesuai
dan salin kode pada kotak yang tersedia.
Berdasarkan Inpres RI No.5 Tahun 2015, Gabah Kering Giling
(GKG) adalah gabah yang mengandung kadar air maksimum
14% dan kadar hampa/kotoran maksimum 3%. Dengan kadar air
tersebut (kualitas GKG), gabah dapat tahan lama dalam
penyimpanan. Selain itu, dengan berat gabah yang berkurang,
biaya pengangkutan dapat diperkecil. Namun, pada prakteknya,
ditingkat petani, gabah dengan kualitas GKG memiliki nilai
kadar air yang bervariasi. Bahkan tidak jarang ditemui gabah
dengan kualitas GKG mempunyai nilai kadar air melebihi
ambang maksimum seperti yang ditetapkan dalam Inpres RI No.
5 Tahun 2015.
SKGB2018-PMS 89
Rincian 503 : Apakah rincian 113 kolom (2) pada Blok I
berkode 1?
Periksa apakah isian rincian 113 kolom (2) berkode
1. Jika “Ya” langsung ke rincian 505, jika “Tidak”
lanjut ke rincian 504. Lingkari kode dan salin pada
kotak yang tersedia.
Rincian 504 : Jika rincian 503 berkode 2, apakah rincian 113
kolom (3) pada Blok I berkode 1?
Periksa apakah isian rincian 113 kolom (3) berkode
1. Jika “Ya” maka lanjutkan pengisian ke Rincian
505. Sementara itu, jika rincian 113 kolom (3)
berkode 2, 3, 4, atau 5 maka konfirmasikan kepada
PCS kebenarannya. Apabila sudah sesuai kondisi
lapangan, STOP pengisian Blok V hanya sampai
rincian 504. Lingkari kode dan salin pada kotak
yang tersedia.
Rincian 505 : Apakah Rincian 301 sudah terisi?
Periksa apakah rincian 301 sudah terisi. Apabila
belum terisi, konfirmasikan kepada PCS untuk
melengkapi isian rincian tersebut. Lingkari kode 1
jika isian Rincian 301 sudah terisi dan salin kode
pada kotak yang tersedia.
Rincian 506 : Apakah Rincian 301 berkode 1?
Periksa apakah rincian 301 berkode 1 atau tidak.
Jika “Tidak” langsung ke Rincian 513. Lingkari kode
dan salin pada kotak yang tersedia.
Rincian 507 : Jika Rincian 301 berkode 1, apakah Rincian 302
s.d. Rincian 307a sudah terisi?
Periksa apakah Rincian 302 s.d. Rincian 307a
sudah terisi. Jika ada yang belum terisi,
konfirmasikan kepada PCS untuk melengkapinya.
90 SKGB2018-PMS
Lingkari kode 1 jika seluruh isian Rincian 302 sd.d
307a sudah lengkap dan salin kode pada kotak
yang tersedia.
Rincian 508 : Jika Rincian 301 berkode 1, apakah isian
rentang waktu tanggal pelaksanaan pada
rincian 203 kolom (2) Blok II (Keterangan
Petugas) terisi dengan dua tanggal yang
berbeda?
Jika rincian 301 berkode 1 periksa apakah rentang
waktu tanggal pelaksanaan pencacahan terisi
dengan dua tanggal yang berbeda. Apabila petani
melakukan pengeringan gabah dengan cara
tradisional atau menggunakan sinar matahari,
kunjungan PCS dilakukan minimal dua kali.
Rincian 509 : Jika Rincian 304a sudah terisi, berada dalam
rentang berapa rata-rata tebal gabah dalam
hamparan?
Periksa nilai ketebalan gabah pada Rincian 304a.
Lingkari kode 1 jika ketebalan gabah berkisar
antara 1- 5 cm, kode 2 jika 6-10 cm, kode 3 jika 11-
15 cm, dan kode 4 jika lebih dari 15 cm. Salin kode
pada kotak yang tersedia.
Rincian 510 : Jika Rincian 304b sudah terisi, berada dalam
rentang berapa frekuensi pembalikan dari awal
sampai selesai (kualitas GKG)?
Periksa frekuensi pembalikan pada Rincian 304b.
Lingkari kode 1 jika frekuensi pembalikan kurang
dari 5 kali, kode 2 jika 5-15 kali, dan kode 3 jika
lebih dari 15 kali. Salin kode pada kotak yang
tersedia.
SKGB2018-PMS 91
Rincian 511 : Jika Rincian 304c sudah terisi, berada dalam
rentang berapa total waktu dalam jam yang
diperlukan untuk pengeringan dari awal sampai
dengan selesai?
Periksa total waktu dalam jam yang diperlukan
untuk pengeringan dari awal sampai dengan
selesai pada Rincian 304c. Lingkari kode 1 jika
total waktu pengeringan kurang dari 5 jam, kode 2
jika 5-15 jam, dan kode 3 jika lebih dari 15 jam.
Salin kode pada kotak yang tersedia.
Rincian 512 : Jika Rincian 304d sudah terisi, berada dalam
rentang berapa total waktu dalam hari yang
diperlukan untuk pengeringan dari awal sampai
dengan selesai?
Periksa total waktu dalam hari yang diperlukan
untuk pengeringan dari awal sampai dengan
selesai pada Rincian 304d. Lingkari kode 1 jika
total waktu pengeringan berada dalam rentang 1-2
hari, kode 2 jika 3-5 hari, kode 3 jika 5-10 hari, dan
kode 4 jika lebih dari 10 hari. Salin kode pada kotak
yang tersedia.
Rincian 513 : Apakah Rincian 401a berkode 1?
Periksa apakah isian Rincian 401a berkode 1. Jika
“Ya” lingkari kode 1, jika “Tidak” lingkari kode 2.
Jika kode 2 dilingkari, langsung ke Rincian 515.
Salin kode pada kotak yang tersedia.
Rincian 514 : Jika Rincian 401a berkode 1, apakah Rincian
401.b s.d. 403.c sudah terisi?
Jika rincian 401a berkode 1 periksa apakah Rincian
401.b s.d. 403.c sudah terisi. Jika belum terisi,
konfirmasikan kepada PCS untuk melengkapinya.
92 SKGB2018-PMS
Lingkari kode 1 jika sudah dilengkapi dan salin
kode pada kotak yang tersedia.
Rincian 515 : Hitung selisih rata-rata kadar air gabah sebelum
pengeringan dengan kadar air gabah setelah
pengeringan = .................. %
Penghitungan selisih rata-rata kadar air gabah
sebelum pengeringan dengan kadar air gabah
setelah pengeringan dilakukan untuk memeriksa
kewajaran. Adapun rumus yang digunakan sebagai
berikut:
Selisih Kadar Air (%) = Rincian 401c – Rincian 402c
Kadar air gabah setelah melalui proses
pengeringan seharusnya lebih kecil jika
dibandingkan dengan kadar air gabah sebelum
pengeringan. Jika selisih yang diperoleh bernilai
nol, negatif, atau lebih dari 20 konfirmasi dan
diskusikan dengan PCS. Lakukan kunjungan ulang
apabila diperlukan.
Rincian 516 : Hitung selisih berat gabah sebelum
pengeringan dengan berat gabah setelah
pengeringan = .................. kg
Penghitungan selisih berat gabah sebelum
pengeringan dengan berat gabah setelah
pengeringan dilakukan untuk memeriksa
kewajaran. Adapun rumus yang digunakan sebagai
berikut:
Selisih Berat Gabah (kg) =
(Rincian 402b - Rincian 402a) - (Rincian 403b - Rincian 403a)
Berat gabah setelah melalui proses pengeringan
seharusnya lebih kecil jika dibandingkan dengan
SKGB2018-PMS 93
berat gabah sebelum pengeringan. Jika selisih
yang diperoleh bernilai nol atau negatif konfirmasi
dan diskusikan dengan PCS. Lakukan kunjungan
ulang apabila diperlukan.
Rincian 517 : Hitung konversi pengeringan = .................. %
Penghitungan konversi pengeringan dilakukan
untuk memeriksa kewajaran. Adapun rumus yang
digunakan sebagai berikut:
Konversi pengeringan (%) =
Jika nilai konversi pengeringan yang diperoleh
kurang dari 65 atau lebih air 95 konfirmasi dan
diskusikan dengan PCS apakah isian pada Blok IV
sudah sesuai dengan kondisi lapangan. Lakukan
kunjungan ulang apabila diperlukan.
(6) Blok VI. Catatan Pencacah
Periksa apakah pada blok ini ada catatan hal-hal yang
dianggap perlu. Konfirmasikan kepada PCS jika diperlukan.
(7) Blok VII. Catatan Pengawas
Blok ini diisi oleh pengawas jika ada catatan hal-hal yang
dianggap perlu.
Teliti apakah setiap rincian telah ditanyakan yaitu dengan cara
melihat adanya kolom/kotak yang kosong. Apabila ragu, konfirmasikan
kepada pencacah dan bila perlu pencacah diminta untuk melakukan
pencacahan ulang. Periksa apakah periode survei pada Rincian 100 telah
C. Cara Pemeriksaan Daftar VK2018-GILING
94 SKGB2018-PMS
sesuai dengan daftar VK2018-DSP. Pastikan pula, jika rumah tangga
sampel utama berhasil diwawancarai, maka isian pada Blok I yang terisi
adalah hanya pada Kolom (2), sementara isian pada Kolom (3) kosong.
Sementara itu, jika rumah tangga sampel utama tidak berhasil
diwawancarai, maka pastikan Blok I Kolom (2) dan Kolom (3) keduanya
terisi dengan syarat Blok I Kolom (2) terisi sampai dengan rincian 111,
sedangkan Blok I Kolom (3) terisi sampai dengan rincian 113 jika sampel
cadangan berhasil diwawancarai.
(1) Blok I. Keterangan Tempat
Rincian 101 : Provinsi
Periksa apakah isian rincian 101 kolom (2) sudah
terisi dengan benar dan sesuai dengan kode
provinsi yang tertera pada daftar VK2018-DSP.
Jika yang digunakan adalah sampel cadangan
pastikan juga kesesuaian isian rincian 101 dengan
kode provinsi pada daftar VK2018-DSP (C).
Rincian 102 : Kabupaten/Kota
Periksa apakah isian rincian 102 kolom (2) sudah
terisi dengan benar dan sesuai dengan kode
kabupaten/kota yang tertera pada daftar VK2018-
DSP. Jika yang digunakan adalah sampel
cadangan pastikan juga kesesuaian isian rincian
102 dengan kode kab/kota pada daftar VK2018-
DSP (C).
Rincian 103 s.d. 106
Periksa apakah isian rincian 103 s.d. 106 kolom (2) sudah terisi dengan
benar dan sesuai dengan isian daftar VK2018-DSP kolom (2) s.d.
kolom (4). Jika yang digunakan adalah sampel cadangan pastikan juga
kesesuaian isian rincian 103 s.d. 106 kolom (3) dengan isian pada
daftar VK2018-DSP (C) kolom (2) s.d. kolom (4).
SKGB2018-PMS 95
Rincian 107 : Nomor Urut Sampel
Periksa apakah isian rincian 107 kolom (2) sudah
terisi dengan benar dan sesuai dengan nomor urut
sampel yang terisi pada daftar VK2018-DSP kolom
(1). Jika yang digunakan adalah sampel cadangan
pastikan juga kesesuaian isian rincian 107 dengan
nomor urut sampel pada daftar VK2018-DSP (C)
kolom (1).
Rincian 108 s.d. 110
Periksa apakah isian rincian 108 s.d. 110 kolom (2) sudah terisi dengan
benar dan sesuai dengan isian daftar VK2018-DSP kolom (5) s.d.
kolom (7). Jika yang digunakan adalah sampel cadangan pastikan juga
kesesuaian isian rincian 108 s.d. 110 kolom (3) dengan isian pada
daftar VK2018-DSP (C) kolom (5) s.d. kolom (7).
Rincian 111 : Hasil Pencacahan
Periksa apakah pilihan kode jawaban sudah
diisikan pada kotak isian. Adapun pemeriksaan
yang dilakukan sebagai berikut:
1. Jika rincian 111 Kolom (2) berkode 1, pastikan
rincian 101 sampai dengan rincian 113 Kolom
(2) terisi semua, sedangkan isian pada Kolom
(3) kosong.
2. Jika rincian 111 Kolom (2) berkode 2, 3, 4, atau
5 dan rincian 111 Kolom (3) berkode 1,
pastikan rincian 101 sampai dengan rincian 111
pada Kolom (2) dan rincian 101 sampai dengan
rincian 113 pada Kolom (3) terisi semua.
3. Jika rincian 112 Kolom (2) dan Kolom (3)
berkode 2, 3, 4, atau 5, pastikan rincian 101
sampai dengan rincian 111 pada Kolom
Sampel Utama maupun Kolom Sampel
96 SKGB2018-PMS
cadangan terisi. Periksa isian pada Blok III
sampai dengan Blok V seharusnya tidak ada
isian.
Rincian 112 : Nama Pemberi Informasi
Periksa apakah nama pemberi informasi sudah
terisi. Adapun pemeriksaan yang dilakukan sebagai
berikut:
1. Jika rincian 111 kolom (2) berkode 1, periksa
apakah nama pemberi informasi pada rincian
112 kolom (2) telah terisi.
2. Jika rincian 111 kolom (2) berkode 2, 3, 4, atau
5 dan rincian 111 kolom (3) berkode 1, periksa
apakah nama pemberi informasi pada rincian
112 kolom (3) sudah terisi.
3. Jika rincian 111 Kolom (2) dan (3) berkode 2, 3,
4, atau 5, pastikan Rincian 112 Kolom (2)
maupun (3) tidak ada isiannya.
Rincian 113 : Nomor Telp/HP Pemberi Informasi
Periksa apakah nomor telepon pemberi informasi
sudah terisi. Adapun pemeriksaan yang dilakukan
sebagai berikut:
1. Jika rincian 111 kolom (2) berkode 1, periksa
apakah nomor telp/HP pemberi informasi pada
rincian 113 kolom (2) sudah terisi.
2. Jika rincian 111 kolom (2) berkode 2, 3, 4, atau
5 dan rincian 111 kolom (3) berkode 1, periksa
apakah nomor telp/HP pemberi informasi pada
rincian 113 kolom (3) sudah terisi.
3. Jika rincian 111 Kolom (2) dan (3) berkode 2, 3,
4, atau 5, pastikan Rincian 113 Kolom (2)
SKGB2018-PMS 97
maupun (3) tidak ada isiannya.
4. Untuk poin 1 dan 2, jika tidak terisi
konfirmasikan kepada PCS apakah pemberi
informasi benar-benar tidak memiliki Telp/HP.
(2) Blok II. Keterangan Petugas
Periksa apakah nama petugas PCS, kode petugas PCS,
tanggal pelaksanaan pencacahan, dan tanda tangan PCS sudah diisi
dengan benar pada kolom (2). Isikan nama petugas PMS, kode
petugas PMS, tanggal pelaksanaan pemeriksaan, dan tanda tangan
PMS pada kolom (3).
(3) Blok III. Keterangan Umum Penggilingan
Rincian 301 : Bentuk badan hukum usaha/perusahaan
penggilingan padi
Periksa apakah kode bentuk badan hukum
usaha/perusahaan penggilingan padi telah
dilingkari dan disalin pada kotak yang tersedia.
Periksa kesesuaiannya.
Rincian 302 : Skala usaha/perusahaan penggilingan padi
Periksa apakah kode skala usaha/perusahaan
penggilingan padi telah dilingkari dan disalin pada
kotak yang tersedia. Periksa kesesuaiannya.
Rincian 303 : Kelengkapan mesin penggilingan
Rincian 303a : Husker
Periksa apakah kode kelengkapan mesin
penggilingan Husker telah dilingkari dan disalin
Tanda tangan dilakukan setelah PMS benar-benar telah
melakukan pemeriksaan pada Daftar VK2018-GILING dengan
baik dan teliti.
98 SKGB2018-PMS
pada kotak yang tersedia. Periksa kesesuaiannya.
Rincian 303a : Polisher
Periksa apakah kode kelengkapan mesin
penggilingan Polisher telah dilingkari dan disalin
pada kotak yang tersedia. Periksa kesesuaiannya.
Rincian 303a : Ayakan
Periksa apakah kode kelengkapan mesin
penggilingan Ayakan telah dilingkari dan disalin
pada kotak yang tersedia. Periksa kesesuaiannya
Rincian 304 : Tipe penyosoh
Periksa apakah kode tipe penyosoh telah dilingkari
dan disalin pada kotak yang tersedia. Periksa
kesesuaiannya
Rincian 305 : Pengoperasian penggilingan
Rincian 305a : Umur mesin penggilingan ................ tahun
Periksa apakah umur mesin penggilingan telah
terisi dan disalin pada kotak yang tersedia. Periksa
kesesuaiannya.
Rincian 305b : Penggilingan ini mulai dioperasikan tahun .........
Periksa apakah tahun mulainya operasi mesin
penggilingan telah terisi dan disalin pada kotak
yang tersedia. Periksa kesesuaiannya.
Rincian 305c : Kapasitas terpasang ................ ton GKG per jam
Periksa apakah kapasitas terpasang mesin
penggilingan telah terisi dan disalin pada kotak
yang tersedia. Periksa kesesuaiannya.
Periksa kesesuaian isian Rincian 305c dengan Rincian 302.
Kapasitas terpasang mesin penggilingan seharusnya konsisten
dengan skala usaha/perusahaan penggilingan padi.
SKGB2018-PMS 99
Rincian 305d : Rata-rata giling per hari pada bulan lalu
................ kuintal (GKG)
Periksa apakah rata-rata giling per hari pada bulan
lalu dalam kuintal GKG telah terisi dan disalin pada
kotak yang tersedia. Periksa kesesuaiannya
Rincian 305e : Jumlah bulan giling pada tahun lalu ................
bulan
Periksa apakah jumlah bulan giling pada tahun lalu
telah terisi dan disalin pada kotak yang tersedia.
Periksa kesesuaiannya
Rincian 305f : Jumlah hari giling pada bulan lalu ................ hari
Periksa apakah jumlah hari giling pada bulan lalu
telah terisi dan disalin pada kotak yang tersedia.
Periksa kesesuaiannya.
Rincian 305g : Jumlah jam giling pada hari lalu ................ jam
Periksa apakah jumlah jam giling pada hari lalu
telah terisi dan disalin pada kotak yang tersedia.
Periksa kesesuaiannya.
Rincian 306a : Penggantian roll karet pemecah kulit dilakukan
setelah penggilingan ................ ton GKG
Periksa apakah total penggilingan untuk setelahnya
melakukan penggantian roll karet pemecah kulit
telah terisi dan disalin pada kotak yang tersedia.
Periksa kesesuaiannya.
Jumlah bulan giling pada tahun lalu pada Rincian 305e maksimal
12 bulan.
Jumlah hari giling pada bulan lalu pada Rincian 305f maksimal 31
hari.
Jumlah jam giling pada hari lalu pada Rincian 305g maksimal 24
jam.
100 SKGB2018-PMS
Rincian 306b : Penggantian besi penyosoh dilakukan setelah
melakukan penggilingan ................ ton GKG
Periksa apakah total penggilingan yang dilakukan
untuk setelahnya melakukan penggantian besi
penyosoh telah terisi dan disalin pada kotak yang
tersedia. Periksa kesesuaiannya.
Rincian 307 : Rata-rata rendemen penggilingan (menurut
pengakuan pengelola) ................ %
Periksa apakah rata-rata rendemen penggilingan
menurut pengakuan pengelola telah terisi dan
disalin pada kotak yang tersedia. Periksa
kesesuaiannya.
(4) Blok IV. Keterangan Gabah yang Digiling
Rincian 401 : Bentuk gabah yang digiling
Periksa apakah kode bentuk gabah yang digiling
telah dilingkari dan disalin pada kotak yang
tersedia. Periksa kesesuaiannya.
Rincian 402 : Apakah sebelum digiling dilakukan
pembersihan?
Periksa apakah kode melakukan pembersihan atau
tidak sebelum penggilingan telah dilingkari dan
disalin pada kotak yang tersedia. Periksa
kesesuaiannya.
Rincian 403 : Berapa phase proses penggilingan gabah yang
dilakukan?
Periksa apakah kode phase proses penggilingan
telah dilingkari dan disalin pada kotak yang
Semua rincian pada Blok III VK2018-GILING harus terisi jika
responden berhasil diwawancarai.
SKGB2018-PMS 101
tersedia. Periksa kesesuaiannya.
Rincian 404 : Pemilik gabah yang digiling
Periksa apakah kode pemilik gabah yang digiling
telah dilingkari dan disalin pada kotak yang
tersedia. Periksa kesesuaiannya.
(5) Blok V. Hasil Pengamatan/Pengukuran
Rincian 501 : Gabah sebelum digiling (GKG)
Rincian 501a : Berat wadah .......... kg
Periksa apakah berat wadah yang digunakan saat
menimbang gabah yang akan digiling telah terisi
dan disalin pada kotak yang disediakan. Pastikan
satuan berat yang digunakan adalah kg.
Rincian 501b : Berat gabah + wadah .......... kg
Periksa apakah total berat gabah yang akan
digiling beserta berat wadahnya telah terisi dan
disalin pada kotak yang disediakan. Pastikan
satuan berat yang digunakan adalah kg.
Rincian 501c : Kadar air gabah (%)
Periksa apakah kadar air gabah sebelum digiling
telah terisi pada semua kotak yang disediakan
beserta rata-ratanya.
Rincian 502 : Lama penggilingan: .............. menit
Periksa apakah lama penggilingan dalam menit
telah terisi dan disalin pada kotak yang tersedia.
Rincian 503 : Beras hasil gabah yang digiling
Rincian 503a : Berat wadah ................. kg
Periksa apakah berat wadah yang digunakan saat
menimbang beras hasil gabah yang digiling telah
terisi dan disalin pada kotak yang disediakan.
102 SKGB2018-PMS
Pastikan satuan berat yang digunakan adalah kg.
Rincian 503b : Berat beras + wadah ................. kg
Periksa apakah total berat beras hasil gabah yang
digiling beserta berat wadahnya telah terisi dan
disalin pada kotak yang disediakan. Pastikan
satuan berat yang digunakan adalah kg.
Rincian 503c : Kadar air beras (%)
Periksa apakah kadar air beras hasil gabah yang
digiling telah terisi pada semua kotak yang
disediakan beserta rata-ratanya. Pastikan isian
kadar air beras pada rincian 503c tidak lebih besar
dari isian kadar air gabah sebelum penggilingan
pada rincian 501c.
Rincian 503d : Derajat sosoh (%)
Periksa apakah derajat sosoh (persen) yang
digunakan oleh penggilingan dalam menggiling
gabah menjadi beras telah terisi pada semua kotak
yang disediakan beserta rata-ratanya.
(6) Blok VI. Lembar Kerja Pemeriksaan
Blok ini diisi oleh pengawas/pemeriksa. Adapun tata cara
pengisian blok ini sebagai berikut.
Rincian 601 : Apakah periode survei pada Rincian 100 sudah
terisi?
Periksa apakah rincian periode survei sudah terisi.
Apabila belum terisi, konfirmasikan kepada PCS
untuk melengkapi isian rincian tersebut. Lingkari
kode 1 jika isian periode survei sudah terisi dan
salin kode pada kotak yang tersedia.
SKGB2018-PMS 103
Rincian 602 : Apakah identitas pada Blok I (Keterangan
Tempat) sudah sesuai dengan keterangan di
Daftar Sampel Penggilingan (VK2018-DSP)?
Periksa apakah identitas pada rincian 101 s.d.
rincian 110 Blok I sudah sesuai dengan keterangan
di VK2018-DSP. Apabila belum sesuai
konfirmasikan kepada PCS untuk memperbaikinya.
Lingkari kode 1 jika sudah sesuai dan salin kode
pada kotak yang tersedia.
Rincian 603 : Apakah rincian 113 kolom (2) pada Blok I
berkode 1?
Periksa apakah isian rincian 113 kolom (2) berkode
1. Jika “Ya” langsung ke rincian 605, jika “Tidak”
lanjut ke rincian 604. Lingkari kode dan salin pada
kotak yang tersedia.
Rincian 604 : Jika rincian 603 berkode 2, apakah rincian 113
kolom (3) pada Blok I berkode 1?
Periksa apakah isian rincian 113 kolom (3) berkode
1. Jika “Ya” maka lanjutkan pengisian ke Rincian
605. Sementara itu, jika rincian 113 kolom (3)
berkode 2, 3, 4, atau 5 maka konfirmasikan kepada
PCS kebenarannya. Apabila sudah sesuai kondisi
lapangan, STOP pengisian Blok VI hanya sampai
rincian 604. Lingkari kode dan salin pada kotak
yang tersedia.
Rincian 605 : Apakah Rincian 301 s.d. Rincian 307 pada Blok
III (Keterangan Umum Penggilingan) sudah
terisi?
Periksa apakah rincian 301 s.d. 307 sudah terisi.
Apabila belum terisi, konfirmasikan kepada PCS
untuk melengkapi isian rincian tersebut. Lingkari
104 SKGB2018-PMS
kode 1 jika isian rincian 301 s.d. 307 sudah terisi
dan salin kode pada kotak yang tersedia.
Rincian 606 : Jika Rincian 305a sudah terisi, berada dalam
rentang berapa tahun umur mesin
penggilingan?
Periksa umur mesin penggilingan pada rincian
305a. Jika umur mesin penggilingan ≤ 4 lingkari
kode 1, berkisar antara 5-9 lingkari kode 2, 10-14
lingkari kode 3, 15-19 lingkari kode 4, dan jika ≥ 20
lingkari kode 5. Salin kode pada kotak yang
tersedia.
Rincian 607 : Jika Rincian 307 sudah terisi, berada dalam
rentang berapa rata-rata rendemen
penggilingan?
Periksa isian rata-rata rendemen penggilingan
berdasarkan pengakuan pengelola pada Rincian
307. Lingkari kode 1 jika rata-rata rendemen
penggilingan < 50%, kode 2 jika 50-70%, kode 3
jika > 70%. Salin kode pada kotak yang tersedia.
Rincian 608 : Apakah Rincian 401 s.d. Rincian 404 pada Blok
IV (Keterangan Gabah yang Digiling) sudah
terisi?
Periksa apakah rincian 401 s.d. rincian 404 sudah
terisi. Apabila belum terisi, konfirmasikan kepada
PCS untuk melengkapi isian rincian tersebut.
Lingkari kode 1 jika isian rincian 401 s.d. rincian
404 sudah terisi dan salin kode pada kotak yang
tersedia.
SKGB2018-PMS 105
Rincian 609 : Apakah Rincian 501 s.d. Rincian 503 pada Blok
V (Hasil Pengamatan/Pengukuran) sudah terisi?
Periksa apakah Rincian 501 s.d. Rincian 503 sudah
terisi semua. Apabila belum terisi, konfirmasikan
kepada PCS untuk melengkapi isian rincian
tersebut. Lingkari kode 1 jika isian Rincian 501 s.d.
Rincian 503 sudah terisi dan salin kode pada kotak
yang tersedia.
Rincian 610 : Jika Rincian 501a sudah terisi, berada dalam
rentang berapa kadar air gabah yang akan
digiling?
Periksa nilai kadar air gabah yang akan digiling
pada Rincian 501a. Lingkari kode 1 jika kadar air
gabah ≤ 11%, kode 2 jika 12-14%, dan kode 3 jika
≥ 15%. Salin kode pada kotak yang tersedia.
Rincian 611 : Jika Rincian 503d sudah terisi, berada dalam
rentang berapa derajat sosoh mesin
penggilingan yang digunakan?
Periksa nilai derajat sosoh mesin penggilingan
pada Rincian 53d. Lingkari kode 1 jika derajat
sosoh ≤ 79%, kode 2 jika 80-89%, dan kode 3 jika
≥ 90%. Salin kode pada kotak yang tersedia.
Rincian 612 : Hitung selisih kadar air gabah sebelum digiling
dengan kadar air beras hasil penggilingan =
.................. %
Penghitungan selisih rata-rata kadar air gabah
sebelum digiling dengan kadar air gabah setelah
digiling dilakukan untuk memeriksa kewajaran.
Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut:
Selisih Kadar Air (%) = Rincian 501c – Rincian 502c
106 SKGB2018-PMS
Kadar air gabah setelah melalui proses
penggilingan seharusnya lebih kecil jika
dibandingkan dengan kadar air gabah sebelum
penggilingan. Jika selisih yang diperoleh bernilai
nol atau negatif konfirmasi dan diskusikan dengan
PCS. Lakukan kunjungan ulang apabila diperlukan.
Rincian 613 : Hitung selisih berat gabah sebelum digiling
dengan berat beras hasil penggilingan =
.................. kg
Penghitungan selisih berat gabah sebelum
penggilingan dengan berat gabah setelah
penggilingan dilakukan untuk memeriksa
kewajaran. Adapun rumus yang digunakan sebagai
berikut:
Selisih Berat Gabah (kg) =
(Rincian 501b - Rincian 501a) - (Rincian 503b - Rincian 503a)
Berat gabah setelah melalui proses penggilingan
seharusnya lebih kecil jika dibandingkan dengan
berat gabah sebelum penggilingan. Jika selisih
yang diperoleh bernilai nol atau negatif konfirmasi
dan diskusikan dengan PCS. Lakukan kunjungan
ulang apabila diperlukan.
Rincian 614 : Hitung rendemen penggilingan = .................. %
Penghitungan rendemen penggilingan dilakukan
untuk memeriksa kewajaran. Adapun rumus yang
digunakan sebagai berikut:
Rendemen penggilingan (%) =
Jika nilai rendemen penggilingan yang diperoleh
SKGB2018-PMS 107
kurang dari 50 persen atau lebih dari 80 persen,
konfirmasi dan diskusikan dengan PCS apakah
isian Blok V sudah sesuai dengan kondisi
lapangan. Di samping itu, bandingkan dengan isian
Rincian 307. Jika berbeda sangat jauh, diskusikan
dengan PCS. Lakukan kunjungan ulang apabila
diperlukan.
(7) Blok VII. Catatan Pencacah
Periksa apakah pada blok ini ada catatan hal-hal yang
dianggap perlu. Konfirmasikan kepada PCS jika diperlukan.
(8) Blok VIII. Catatan Pengawas
Blok ini diisi oleh pengawas jika ada catatan hal-hal yang
dianggap perlu.
108 SKGB2018-PMS
SKGB2018-PMS 109
PENUTUP
Suatu survei akan menghasilkan data yang baik jika semua petugas
melaksanakan tugas sesuai bidangnya masing-masing dengan disiplin,
cermat, dan tekun. PMS ikut mengambil peranan yang sangat penting
dalam menjamin kualitas hasil Survei Konversi Gabah ke Beras 2018.
Berhasilnya suatu pemeriksaan sangat tergantung pada kemauan,
kemampuan, dan ketelitian para petugas PMS. Oleh karena itu, sebelum
daftar VK2018-KERING dan VK2018-GILING yang telah diisi oleh PCS
diserahkkan kepada BPS Kab/Kota, PMS harus melakukan pemeriksaan
terlebih dahulu terhadap isian kuesioner apakah sudah benar dan tepat.
Pemeriksaan tersebut dimaksudkan agar apabila PMS masih menemukan
kesalahan dapat langsung diperbaiki secepatnya oleh PCS. Di samping itu,
jika ditemui kesalahan yang mengharuskan PCS melakukan kunjungan
ulang agar segera dilakukan sehingga jadwal pemeriksaan dapat ditepati.
Setelah pemeriksaan selesai dan PMS yakin bahwa semua isian
telah diperiksa dengan baik dan cermat, PMS menyerahkan semua
kuesioner yang telah diisi kepada BPS Kab/Kota. Dengan berakhirnya tugas
PMS, Saudara telah menyumbangkan dharma bakti kepada Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) karena data yang dikumpulkan akan
sangat bermanfaat bagi pemerintah untuk perencanaan pembangunan
NKRI.
Bab
6
110 SKGB2018-PMS
SKGB2018-PMS 111
LAMPIRAN
112 SKGB2018-PMS
SKGB2018-PMS 113
Lampiran 1. Daftar VK2018-DSRT
114 SKGB2018-PMS
SKGB2018-PMS 115
Lampiran 2. Contoh Pengisian Daftar VK2018-KERING
116 SKGB2018-PMS
SKGB2018-PMS 117
118 SKGB2018-PMS
SKGB2018-PMS 119
Lampiran 3. Contoh VK2018-DSP
120 SKGB2018-PMS
Lampiran 4. Contoh Pengisian Daftar VK2018-GILING
SKGB2018-PMS 121
122 SKGB2018-PMS
SKGB2018-PMS 123
124 SKGB2018-PMS
Lampiran 5. Panduan penggunaan alat
1.
Siapkan Alat Moisture Meters
Draminski TwistGrain beserta 4
buah battery ukuran AA sebagai
sumber daya.
2. Masukan battery kemudian nyalakan Alat Moisture Meters Draminski
TwistGrain dengan cara menekan tombol “ESC on/off” yang berwarna
merah.
3.
Pilih menu “Pengukuran” yang
tertera pada menu display.
Kemudian tekan tombol “OK”
yang berwarna hijau.
SKGB2018-PMS 125
4.
Pilih jenis pengukuran kadar air
apa yang akan diukur.
Pilih “Gabah” jika akan melakukan
pengukuran kadar air gabah atau
pilih “Beras” jika akan melakukan
pengukuran kadar air beras,
kemudian tekan “OK”.
5.
Setelah menu jenis pengukuran
kadar air “Gabah/Beras” dipilih
maka akan muncul perintah
“Tuangkan sampel dan
kencangkan”
126 SKGB2018-PMS
9
Masukan sampel “Gabah/Beras”
yang akan diukur kadar airnya
kedalam Alat Moisture Meters
Draminski TwistGrain.
1010
Putar dan kencangkan penutup
sampai mengeluarkan bunyi.
SKGB2018-PMS 127
11
Setelah alat Moisture Meters
Draminski TwistGrain
mengeluarkan bunyi, maka
dilayar display akan muncul
angka kadar air hasil pengukuran.