bab pendahuluan 1 - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/manual-rptk.pdf · pemahaman dan...

28
1 1 BAB A. LATAR BELAKANG Dalam suatu tata kelola sumberdaya alam, pengelolaan berbasis masyarakat (PBM) yang sering disebut sebagai Community- Based Management – CBM – untuk selanjutnya disebut sebagai CBM- dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk pengelolaan sumberdaya alam yang kewenangan dan tanggung jawab pengelolaan tersebut berada pada masyarakat 1 . Pengelolaan sumberdaya alam berbasis masyarakat berdasarkan pada keyakinan bahwa pengelolaan sumberdaya alam dalam suatu kawasan tertentu akan lebih berdaya guna dan berhasil guna apabila pengelolaan tersebut dilakukan oleh masyarakat itu sendiri. Hal ini didasari pertimbangan keberadaan masyarakat yang secara fisik berjarak dekat dan memiliki interaksi yang sangat tinggi dengan sumberdaya alam tersebut. Interaksi yang ditunjukkan oleh ketergantungan masyarakat akan kelestarian sumberdaya alam bagi kelangsungan hajat hidupnya. Pendekatan pengelolaan ini (baca: pengelolaan sumberdaya alam berbasis masyarakat), menuntut masyarakat untuk mempertegas hak dan kewajibannya atas sumberdaya alam dan memperoleh akses yang benar dan kendali dalam pengelolaan sumberdaya alam tersebut. Dalam pelaksanaannya, pengelolaan sumberdaya alam berbasis masyarakat ini berarti pula pengelolaan bersama antara berbagai pihak, seperti pemerintah dan pemangku kepentingan yang lain yang masing-masing memiliki peran dan tanggung jawab yang berbeda dalam proses pengelolaan tersebut. Pendahuluan

Upload: truongkien

Post on 17-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB Pendahuluan 1 - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/Manual-RPTK.pdf · Pemahaman dan pengetahuan tentang suatu model pengelolaan merupakan ... Pembelajaran dan program-program

1

1B A B

A. LATAR BELAKANG

Dalam suatu tata kelola sumberdaya alam, pengelolaan berbasismasyarakat (PBM) yang sering disebut sebagai Community-Based Management – CBM – untuk selanjutnya disebut sebagaiCBM- dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk pengelolaansumberdaya alam yang kewenangan dan tanggung jawabpengelolaan tersebut berada pada masyarakat1. Pengelolaansumberdaya alam berbasis masyarakat berdasarkan padakeyakinan bahwa pengelolaan sumberdaya alam dalam suatukawasan tertentu akan lebih berdaya guna dan berhasil gunaapabila pengelolaan tersebut dilakukan oleh masyarakat itusendiri. Hal ini didasari pertimbangan keberadaan masyarakatyang secara fisik berjarak dekat dan memiliki interaksi yangsangat tinggi dengan sumberdaya alam tersebut. Interaksi yangditunjukkan oleh ketergantungan masyarakat akan kelestariansumberdaya alam bagi kelangsungan hajat hidupnya.

Pendekatan pengelolaan ini (baca: pengelolaan sumberdaya alamberbasis masyarakat), menuntut masyarakat untuk mempertegashak dan kewajibannya atas sumberdaya alam dan memperolehakses yang benar dan kendali dalam pengelolaan sumberdayaalam tersebut. Dalam pelaksanaannya, pengelolaan sumberdayaalam berbasis masyarakat ini berarti pula pengelolaan bersamaantara berbagai pihak, seperti pemerintah dan pemangkukepentingan yang lain yang masing-masing memiliki peran dantanggung jawab yang berbeda dalam proses pengelolaantersebut.

Pendahuluan

Page 2: BAB Pendahuluan 1 - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/Manual-RPTK.pdf · Pemahaman dan pengetahuan tentang suatu model pengelolaan merupakan ... Pembelajaran dan program-program

2

Keinginan masyarakat, pemerintah, dan pihak lain yang memiliki kepentinganatas sumberdaya alam yang sama sering kali berbenturan, bertentangan, danberkompetisi satu sama lain, merupakan salah satu sifat alami suatu komunitas.Hal tersebut menggaris bawahi pentingnya suatu bentuk atau mekanismepengelolaan sumberdaya alam sehingga mekanisme pengelolaan ini dapatmengatasi konflik yang mungkin timbul secara benar dan adil.

Dalam kaitannya dengan kegiatan COREMAP II, pengelolaan sumberdayaalam, dalam hal ini terumbu karang, yang berbasis masyarakat merupakan kuncidalam mencapai keberhasilan tujuannya. Dalam konteks kegiatan ini,pengelolaan sumberdaya alam terumbu karang yang berbasis masyarakat yangditekankan adalah sistem pengelolaan terumbu karang yang terpadu yangperumusan dan pelaksanaannya dilakukan dengan pendekatan dari bawah(bottom-up approach), berdasarkan aspirasi masyarakat dan dilaksanakan bagikepentingan masyarakat. Dalam konteks ini pula, pengelolaan ekosistemterumbu karang yang terpadu yang dimaksud adalah serangkaian upayaperencanaan, penataan, pemanfaatan, dan pengawasan terumbu karang yangmenganut prinsip keseimbangan antara pemanfataan dan pelestarian.Rangkaian upaya ini tentunya didasari pada kesesuaian dengan prinsip hukumyang berlaku serta pelibatan berbagai pihak yang berkepentingan.

B. Mengapa Buku Panduan RPTK diperlukan?

Dalam kegiatan COREMAP II tujuan umum CBM yang ditetapkan adalah:“menjamin ketersediaan ikan karang dan melestarikan habitatnya (yaitu terumbukarang), sebagai kekayaan dan modal utama pembangunan desa pesisir, secaraberkelanjutan. Hal ini dilakukan untuk mempercepat penanggulangankemiskinan melalui peningkatan kapasitas masyarakat dan kelembagaan dalampenyelenggaraan pembangunan desa atau antar desa, serta peningkatanpenyediaan sarana dan prasarana sosial ekonomi sesuai dengan kebutuhanmasyarakat.”

Page 3: BAB Pendahuluan 1 - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/Manual-RPTK.pdf · Pemahaman dan pengetahuan tentang suatu model pengelolaan merupakan ... Pembelajaran dan program-program

3

Tujuan umum ini kemudian dijabarkan menjadi tujuan khusus yaitu:Memberdayakan masyarakat pesisir dan lembaganya di wilayah COREMAPagar mampu melestarikan terumbu karang dan ekosistem terkait lainnya melaluipengelolaan bersama dengan institusi pemerintah;Meningkatkan pendapatan melalui diversifikasi usaha yang transparan, dapatdipertanggungjawabkan dan layak untuk dibiayai; danMeningkatkan peran aktif pemerintah dalam memenuhi kebutuhan masyarakatpesisir dalam kerangka pengelolaan bersama perlindungan laut dan DaerahPerlindungan laut (DPL).

Pemahaman dan pengetahuan tentang suatu model pengelolaan merupakankunci bagi keberlanjutan pelaksanaan pengelolaan tersebut. Pemahaman danpengetahuan akan dapat dicapai dengan penumbuhan kesadartahuanmasyarakat tentang segala aspek yang berkaitan dengan model pengelolaan,khususnya pengelolaan sumberdaya terumbu karang berbasis masyarakat. Halini karena model pengelolaan ini menuntut keterlibatan dan peran aktifmasyarakat secara mandiri dalam setiap tahapan proses pengelolaan— yaituperencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pengelolaan terumbu karang. Sehinggadalam setiap komponen kegiatan COREMAP, partisipasi aktif masyarakatdalam merehabilitasi, melindungi, dan melestarikan sumberdaya ekosistemterumbu karang sangat ditekankan.

Salah satu perwujudan partisipasi aktif masyarakat dalam pengelolaan terumbukarang dalam konteks kegiatan COREMAP adalah penyusunan suatu rencanapengelolaan terpadu bagi terumbu karang yang berbasis masyarakat yangdilengkapi dengan pelaksanaan sistem pemantauan dan pengawasan olehmasyarakat (SISWASMAS). Kegiatan ini dilakukan melalui jaringan kemitraandan kerjasama stategis dari berbagai pihak yang dapat mendukung keberhasilanpengelolaan sumberdaya alam yang bernilai manfaat tinggi dan berkelanjutan.

Page 4: BAB Pendahuluan 1 - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/Manual-RPTK.pdf · Pemahaman dan pengetahuan tentang suatu model pengelolaan merupakan ... Pembelajaran dan program-program

4

Secara umum Buku Panduan Penyusunan Rencana Pengelolaan TerumbuKarang ini—yang untuk selanjutnya disebut sebagai RPTK—disusun bagi pihakyang menginginkan informasi singkat mengenai kegiatan dan pendekatankegiatan pengelolaan sumberdaya (terumbu karang) berbasis masyarakat dalamkonteks kegiatan COREMAP II. Namun tujuan inti pengembangan BukuPanduan Penyusunan Rencana Pengelolaan Terumbu Karang ini adalah:Sebagai arahan dan acuan praktis bagi pelaksana program COREMAP IIkhususnya pelaksana komponen CBM dalam penyelenggaraan penyusunanRencana Pengelolaan Terumbu Karang sesuai dengan tujuan dari programCOREMAP, Sebagai sarana untuk menyamakan persepsi bagi seluruh pelakuprogram COREMAP dan berbagai pihak yang berkepentingan dalampenyelenggaraan penyusunan Rencana Pengelolaan Terumbu Karang (RPTK).Buku ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari serangkaian bukupanduan yang diterbitkan oleh COREMAP II/The World Bank. Rangkaianbuku tersebut adalah:1. Pengenalan Manfaat dan Fungsi Ekosistem Terumbu Karang dan

ekosistem terkait, serta kondisi terumbu karang di Indonesia2. Pembelajaran dan program-program pengelolaan sumberdaya laut berbasis

masyarakat3. Panduan Pengambilan Data dengan metode Rural Rapid Appraisal dan

Participatory Rural Appraisal4. Panduan Penyusunan Regulasi Tingkat Desa5. Panduan Pengorganisasian Masyarakat6. Panduan Mata Pencaharian Alternatif7. Panduan Jenis-jenis Penangkapan Ikan yang Ramah dan Tidak Ramah

Lingkungan8. Panduan Monitoring Berbasis Masyarakat9. Panduan Penyusunan Daerah Perlindungan Laut10. Panduan Pengelolaan Pusat Informasi

Page 5: BAB Pendahuluan 1 - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/Manual-RPTK.pdf · Pemahaman dan pengetahuan tentang suatu model pengelolaan merupakan ... Pembelajaran dan program-program

5

C. Buku Panduan untuk Siapa?

Target utama Seri Buku Pembelajaran Mandiri adalah para Fasilitator, yangkebanyakan adalah lulusan perguruan tinggi dan para Motivator Desa. Motiva-tor Desa merupakan kader pengelola terumbu karang di desa-desa di tujuhKabupaten COREMAP II di Indonesia Timur. Tugas, fungsi, dantanggungjawab Fasilitator dan Motivator Desa dijabarkan secara eksplisitdalam Panduan Umum Pengelolaan Terumbu Karang Berbasis Masyarakat.

D. Cara Penggunaan Buku

Buku Panduan ini dibagi menjadi tiga bagian utama. Yang pertama adalahpengertian, komponen penunjang penyusunan, serta hal-hal yang terkait denganmateri pelaksanaan penyusunan Rencana Pengelolaan Terumbu Karang(RPTK). Bagian kedua melingkup hal yang berkaitan dengan substansi RPTK,dan bagian ketiga adalah strategi dan tahapan pembuatan RPTK.

Buku ini ditulis secara khusus bagi pembaca target utama sebagai acuan dalammemberikan penyuluhan dan pelatihan dalam mengembangkan RencanaPengelolaan Terumbu Karang berbasis masyarakat yang terpadi. Karenanya,informasi yang tersaji dalam buku ini bersifat ringkas dan dasar. Pihak-pihakyang memerlukan informasi dan pengetahuan yang lebih dalam tentang temaini dapat membaca dan meneliti rangkaian dokumen kegiatan COREMAPyang lain.

Page 6: BAB Pendahuluan 1 - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/Manual-RPTK.pdf · Pemahaman dan pengetahuan tentang suatu model pengelolaan merupakan ... Pembelajaran dan program-program

6

Page 7: BAB Pendahuluan 1 - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/Manual-RPTK.pdf · Pemahaman dan pengetahuan tentang suatu model pengelolaan merupakan ... Pembelajaran dan program-program

7

A. Apakah Rencana Pengelolaan Terumbu Karang itu?

Seperti telah dijabarkan sebelumnya, kegiatan penyusunan RPTKmerupakan perwujudan partisipasi aktif masyarakat dalampengelolaan terumbu karang. Penyusunan RPTK melingkupkegiatan perumusan, penyusunan, dan penetapan rencana strategipengelolaan ekosistem terumbu karang. Hasil dari kegiatanpenyusunan ini adalah Dokumen Rencana Pengelolaan TerumbuKarang Berbasis Masyarakat di tingkat desa.

Rencana strategis yang dimaksud merupakan salah satu tahapkegiatan pengelolaan ekosistem terumbu karang terpadu yangdisusun bersama-sama Lembaga Pengelola Sumberdaya TerumbuKarang, yang selanjutnya disebut sebagai LPSTK, dan masyarakatdan dipandu oleh Motivator Desa, Fasilitator Masyarakat, danSenior Training Officer (SETO)1. Berdasarkan visi dan sasaranyang dikembangkan masyarakat serta berdasarkan isu dan masalahspesifik yang ada di suatu lokasi, dirumuskan suatu program kerjapengelolaan terumbu karang terpadu yang terarah. Program kerjayang dihasilkan tersebut merupakan suatu kesepakatan antarberbagai pihak yang terlibat dalam pelaksanaan program CBM –COREMAP.

B. Perangkat penyusunan RPTK yang diperlukan

Ada serangkaian perangkat yang diperlukan dalam prosespenyusunan Rencana Pengelolaan Terumbu Karang dan perangkat

2B A B Rencana Pengelolaan

Terumbu Karang

1 Untuk penjelasan rinci mengenai dasar teori tentang pengelolaan sumberdaya alamberbasis masyarakat dapat dibaca di Seri Buku Panduan Pembelajaran Mandiri :Pembelajaran dari Pengelolaan Sumberdaya Alam Berbasis Masyarakat.

Page 8: BAB Pendahuluan 1 - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/Manual-RPTK.pdf · Pemahaman dan pengetahuan tentang suatu model pengelolaan merupakan ... Pembelajaran dan program-program

8

yang disyaratkan ini sangat terkait dengan kegiatan lain dalam komponen CBM– COREMAP. Karenanya, keberhasilan kegiatan penyusunan RPTK ini akansangat tergantung pada dilaksanakannya roses kegiatan CBM – COREMAPyang lain. Berikut ini adalah perangkat yang diperlukan dalam penyusunanRPTK:1. Hasil pengkajian cepat (Rapid Rural Assessment—RRA), yang telah

dilakukan. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui secara cepat apa yangmenjadi isu dan masalah dan bagaimana kondisi dalam suatu lokasitertentu.

2. Hasil pengkajian partisipatif masyarakat (Participative Rural Assessment—PRA) yang telah dilakukan. Setelah RRA dilakukan, masyarakat kemudiandilibatkan dalam kegiatan pengkajian untuk mendapatkan informasi danpersepsi masyarakat mengenai kondisi sumberdaya alamnya. Informasi inimencakup kondisi fisik, sumberdaya alam, sosial, ekonomi, serta budayasuatu lokasi tertentu. Hasil PRA berupa profil desa, kampung, dan/ataupulau.

3. Informasi dan panduan pelaksanaan kedua kegiatan ini (RRA dan PRA),tersaji dalam Seri Buku Panduan Pembelajaran Mandiri CBM –COREMAP II.

4. Hasil studi dasar (baseline study) dan monitoring CRITC yang telahdilakukan

5. Peta-peta tematik yang telah didigitasi seperti peta Rencana StrategisPengelolaan Terumbu Karang yang Berkelanjutan. (DAPATNYA DARIMANA?)

6. Draft Perencanaan Strategis Pengelolaan Perikanan secara berkelanjutan.(DAPATNYA DARI MANA?)

7. Referensi yang relevan dalam pembuatan suatu rencana pengelolaanperikanan, baik dari aspek legal maupun aspek teknis. Referensi inimencakup buku-buku, majalah, paper, brosur, dan/atau publikasi lain yangberhubungan dengan pengelolaan sumberdaya alam terumbu karang.

8. Alat tulis dan alat penyajian dan diskusi (seperti papan tulis, flip chart, danlain lain)

Page 9: BAB Pendahuluan 1 - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/Manual-RPTK.pdf · Pemahaman dan pengetahuan tentang suatu model pengelolaan merupakan ... Pembelajaran dan program-program

9

C. Stakeholders yang terlibat

Seperti telah dikemukakan, keterlibatan aktif dari pihak-pihak yangberkepentingan sangat diperlukan dalam penyusunan RPTK. Pihak-pihak yangperlu terlibat dalam kegiatan pembuatan RPTK akan berbeda dari satu lokasike lokasi lainnya. Namun demikian, secara umum, pihak-pihak yang terlibatantara lain adalah:1. Kepala Desa/Kampung2. Badan Perwakilan Desa (BPD)/BAPERKAM – Badan Perwakilan

Kampung3. Lembaga Pengelola Sumberdaya Terumbu Karang (LPSTK)4. Nelayan dari berbagai cara penangkapan (budidaya atau tangkap)5. Pengumpul/penggarap hasil sumberdaya alam terumbu karang, bakau, dan

padang lamun6. Kelompok Masyarakat (Pokmas) yang telah terbentuk –Motivator Desa7. Fasilitator Masyarakat dan SETO8. Pengamat Karang (Reef Watchers)9. Anggota masyarakat desa secara umum10. Komponen lain sesuai dengan kekhasan kelembagaan masing-masing

daerah (misalnya: di Kabupaten Selayar ada lembaga penyelesaian konflikyang disebut Qadi atau di Kabupaten Biak berlaku Lembaga Adat danGereja).

Keterlibatan para pihak di atas (stakeholders) tidak lain untuk memastikantercapainya sasaran kegiatan dan keberlanjutan pengelolaan terumbu karang.

Page 10: BAB Pendahuluan 1 - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/Manual-RPTK.pdf · Pemahaman dan pengetahuan tentang suatu model pengelolaan merupakan ... Pembelajaran dan program-program

10

Page 11: BAB Pendahuluan 1 - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/Manual-RPTK.pdf · Pemahaman dan pengetahuan tentang suatu model pengelolaan merupakan ... Pembelajaran dan program-program

11

A. Sistematika dokumen RPTK yang diharapkan

Rencana Pengelolaan Terumbu Karang merupakan dokumenyang sangat penting dan diperlukan bagi tercapainya ketersediaansumberdaya ikan karang dan kondisi terumbu karang sebagaihabitatnya yang lestari. Hal ini karena dokumen ini merupakandasar dari rangkaian pelaksanaan kegiatan pengelolaansumberdaya terumbu karang berbasis masyarakat. Tidak hanyaberfungsi sebagai bahan acuan, dokumen ini merupakan buktikesepakatan dan komitmen para pihak yang berwenang danbertanggung jawab atas kelestarian terumbu karang tersebut.

Karena pentingnya dokumen ini, RPTK harus mencakupinformasi yang diperlukan bagi komponen pengelolaan terumbukarang berbasis masyarakat. Setidaknya, setiap dokumen RPTKharus mencakup hal-hal berikut:1. Gambaran Umum (Profil) Desa2. Isu-isu pokok pengelolaan terumbu karang terpadu3. Visi pengelolaan terumbu karang4. Sasaran/target yang ingin dicapai5. Strategi dan jenis jenis kegiatan yang akan dilakukan6. Organisasi pelaksana7. Waktu pelaksanaan dan biaya yang dibutuhkan

B. Substansi Rencana Pengelolaan Terumbu Karang

Berdasarkan sistematika yang telah dijabarkan di muka, suaturencana pengelolaan terumbu karang harus mencakup materi yangdiperlukan bagi keberhasilan pengelolaan itu sendiri. Adabeberapa substansi yang perlu termuat dalam RencanaPengelolaan Terumbu Karang serta tahapan teknis yang perlu

Dokumen Rencana PengelolaanTerumbu Karang

3B A B

Page 12: BAB Pendahuluan 1 - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/Manual-RPTK.pdf · Pemahaman dan pengetahuan tentang suatu model pengelolaan merupakan ... Pembelajaran dan program-program

12

dilakukan. Substansi tersebut dan tahapan teknis tersebut adalah sebagaiberikut:

1. Penataan Wilayah atau Sistem Zonasi/PermintakatanWilayah laut dan pantai dalam kawasan lokasi program COREMAP memilikisumberdaya laut yang kaya. Potensi-potensi sumberdaya dapat dimanfaatkanseoptimal mungkin dengan berbagai cara. Pemanfaatan yang dapatdipertimbangkan antara lain adalah pengelolaan perikanan jangka panjang yangberkelanjutan dan kegiatan pariwisata (yang berkelanjutan tentunya). Dalamkondisi tekanan pembangunan ekonomi dan meningkatnya harapan masyarakatyang menjadi ikutannya, tidak ada pengelolaan yang dapat bertahan dalamkurun waktu yang panjang tanpa pengelolaan yang perencanaannya dipahamidan disetujui masyarakat pengguna sumberdaya alam tersebut. Tingkat resikopemanfaatan sumberdaya alam yang berlebih karena tidak adanya pengelolaanjangka panjang ini dapat ditengahi dengan rencana pengelolaan yang dapatmemfasilitasi pemanfaatan dan perlindungan sumberdaya alam, khususnyaterumbu karang.

Seperti halnya pengelolaan sumberdaya alam yang lain, berbagai bentukkepentingan dan pemanfatan sumberdaya terumbu karang, memerlukanperencanaan tata ruang yang dapat mengalokasikan pemanfaatan dalam daerahtertentu dalam suatu kawasan serta dampak yang ditimbulkan pada daerah-daerah lain yang terkait. Penataan ruang dapat menghasilkan suatupemintakatan berdasarkan kegiatan PRA yang telah dilakukan.

Dalam kegiatan pengkajian partisipatif (PRA) dapat diidentifikasi daerah-daerah yang memiliki karakter dan sifat yang khusus. Karakter yang khas inikemudian menjadi dasar dari pemintakatan yang dikembangkan dalam rencanapengelolaan. Sebagai contoh, ada daerah yang memiliki keanekaan karang danikan hias yang tinggi, ada daerah yang telah menjadi lokasi penangkapan ikanuntuk umpan, atau ada daerah dimana masyarakat biasanya memancing IkanSunu, dan sebagainya. Kondisi daerah yang berbeda-beda dan khas tersebut

Page 13: BAB Pendahuluan 1 - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/Manual-RPTK.pdf · Pemahaman dan pengetahuan tentang suatu model pengelolaan merupakan ... Pembelajaran dan program-program

13

harus tersaji dalam rencana pengelolaan dalam bentuk penataan ruang (baca:pemintakatan), sehingga kelestarian sumberdaya dan pemanfaatan dapatberkelanjutan.

Penataan ruang berdasarkan hasil PRA, masukan-masukan, dan diskusimasyarakat serta hasil analisis tim perumus (lihat bagian tahapan penyusunandokumen RPTK) akan menjadi dasar bagi kegiatan konservasi danpemanfaatan yang berkelanjutan. Beberapa kategori yang penting untukdipertimbangkan dalam rencana pengelolaan adalah sebagai berikut:

Wilayah pemanfaatan tradisional (untuk kegiatan wisata, lokasi pemacinganumpan, dan lain-lain),· Wilayah pengembangan budidaya laut (rumput laut, kerang, pembesaran

ikan, dan lain-lain)· Wilayah perlindungan sumberdaya alam (seperti daerah perlindungan laut,

bakau, dan sebagainya) berbasis masyarakat atau wilayah konservasimasyarakat, dan

· Wilayah yang menjadi jalur transportasi perairan ke pedalaman desa ataupulau.

· Penataan wilayah melalui sistem zonasi ini, selain mengatur polapemanfaatan sumberdaya laut yang tersedia agar berkelanjutan juga dapatmenjadi alat pencegah sengketa mengenai lokasi pemanfaatan antarpengguna sumberdaya alam, dari dalam maupun dari luar suatu daerahtertentu.

2. Sistem dan Mekanisme PengelolaanKompilasi peta wilayah merupakan hasil tahap awal dari proses penyusunanRPTK. Keberadaan pengelolaan wilayah tidak akan memberikan dampak apapun terhadap masyarakat dan ekosistem terumbu karang itu sendiri, bilapengelolaan tersebut tidak dipahami dan tidak diketahui oleh masyarakat yangdituju. Karena itu, pemahaman dan penerimaan (acceptance) masyarakatmerupakan hal yang sangat penting. Sehingga masyarakat dapat paham dan

Page 14: BAB Pendahuluan 1 - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/Manual-RPTK.pdf · Pemahaman dan pengetahuan tentang suatu model pengelolaan merupakan ... Pembelajaran dan program-program

14

menyetujui kegiatan – kegiatan yang akan dilakukan sesuai dengan rencana yangdibuat, paham tentang bagaimana pengawasan pelaksanaan kegiatan-kegiatantersbeut, dan hal-hal lain yang harus diatur dalam pelaksanaan sistem zonasi(pemintakatan) yang telah dibuat.

Dengan demikian, sistem dan mekanisme pengelolaan harus tersaji secara jelasdan eksplisit dalam RPTK ini. Dalam bagian sistem dan mekanismepengelolaan, RPTK harus secara rinci membahas hal-hal mengenai antara lain:a. Jenis kegiatan yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan dalam

zona yang telah ditetapkan,b. Jenis alat tangkap yang boleh dan tidak boleh digunakan dalam masing-

masing zona,c. Jenis biota laut yang boleh dan tidak boleh ditangkap atau dimanfaatkan

(jenis biota laut yang dapat dimanfaatkan secara terbatas),d. Definisi kawasan konservasi (minimum 10 % daerah terumbu karang),e. Jalur transportasi tradisional yang boleh dilewati, danf. Tata cara pengelolaan dan menjalankan sistem zonasi.

Perangkat kelembagaan atau organisasi sangat dibutuhkan agar sistem danmekanisme pengelolaan yang dikembangkan dapat berdaya guna dan berhasilguna. Kelembagaan atau organisasi ini akan berperan menjadi pelaksana RPTKdan memiliki sebuah kerangka tata hubungan kerja antar unsur di tingkat desaatau pulau. Lembaga ini disebut sebagai Lembaga Pengelola SumberdayaTerumbu Karang (LPSTK)

Komponen-komponen dalam struktur kelembagaan pelaksana RPTKsebaiknya terdiri dari unsur Pemerintahan Desa (Kepala Desa, BadanPerwakilan Desa, dan Qhadi – di Selayar) dan kekuatan masyarakat sepertiLKM (APA INI?), Kelompok Masyarakat, dan lain-lain.

Selanjutnya, masing-masing unsur yang terlibat dalam struktur pelaksana RPTKmaupu terlibat dalam tata hubungan kerja, harus memiliki gambaran tugas

Page 15: BAB Pendahuluan 1 - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/Manual-RPTK.pdf · Pemahaman dan pengetahuan tentang suatu model pengelolaan merupakan ... Pembelajaran dan program-program

15

masing-masing, seperti yang tercantum dalam penjelasan kelembagaan RPTK yangsecara jelas menjabarkan tugas dan tanggung jawab atas suatu komponen ataubagian kegiatan pengelolaan (siapa yang melakukan apa). Pembagian tugas sepertiini dimaksudkan agar sikap dan rasa tanggung jawab dapat tumbuh dengan baik.

3. Perencanaan ProgramProgram-progam kegiatan sangat dibutuhkan untuk melaksanakan RPRK danuntuk memastikan bahwa tujuan RPTK tercapai. Program-program kegiatanini pada dasarnya merupaka into dari Rencana Pengelolaan Terumbu Karang.Setiap komponen program kegiatan yang dikembangkan harus dirumuskanberdasarkan tujuan utama pengelolaan terumbu karang berbasis masyarakat,yaitu menjamin ketersediaan sumberdaya ikan karang serta (menjaga) habitatyang diperlukannya, yaitu terumbu karang. Program-program yang harustercakup dalam RPTK adalah program yang dianggap dapat mendukung visidan misi desa atau pulau. Program-program tersebut sedikitnya adalah:a. Program konservasi dan penyadaran masyarakat,b. Program peningkatan kapasitas kelembagaan masyarakat,c. Program penentuan daerah perlindungan laut masyarakat (DPL)d. Program pengembangan Mata Pencaharian Alternatif (MPA), yang

direkomendasi oleh masyarakat,e. Program peningkatan mutu pendidikan, kesehatan, dan kesetaraan jender,f. Program Pembangunan Prasarana Pendukung RPTK.

Pelaksanaan setiap rencana program yang disusun dalam RPTK dilakukan olehmasyarakat bersama-sama dengan pihak terkait berdasarkan kapasitas dankompetensinya. Sebagai contoh, program-program yang bersifat pengawasandan penegakan hukum, misalnya, akan didukung oleh aparat penegak hukumformal (polisi, jagawan, angkatan bersenjata – AL atau AD). Sementaraprogram-program yang lain yang membutuhkan biaya yang relatif besar akandidukung oleh pihak-pihak penyandang dana atau Pemerintah Kabupatenmelalui unit-unit kerjanya atau mungkin juga dari pihak ketiga seperti dariCOREMAP melalui Dana Bantuan Desa (Village Grant).

Page 16: BAB Pendahuluan 1 - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/Manual-RPTK.pdf · Pemahaman dan pengetahuan tentang suatu model pengelolaan merupakan ... Pembelajaran dan program-program

16

4. SanksiHal yang paling berpengaruh pada kesuksesan sebuah perencanaan, terutamaperencanaan yang dibangun atas kesepakatan berbagai pihak, adalahkonsekuensi dari kesepakatan tersebut yang biasanya dituangkan dalam bentuksanksi. Biasanya, ketaatan masyarakat atau pihak-pihak lain terhadap aturan ataukesepakatan yang dibangun tergantung dari penegakkan aturan dan kesepakatandan pelaksanaan sanksi yang disepakati tersebut bila pelanggaran terhadapaturan dan kesepakatan terjadi. Semakin longgar pelaksanaan sanksi, aturan dankesepakatan yang dibuat akan semakin rapuh dan lemah. Sebaliknya, semakinkonsisten penerapan sanksi pelanggaran, semakin kuat peraturan dankesepakatan yang dibangun tersebut.

Untuk memastikan bahwa materi yang terkandung dalam sanksi yang dibangunditerapkan secara konsisten dan berkelanjutan, sanksi yang dibangun tersebutsebaiknya bersumber dari kearifan dan pengetahuan setempat yang telah lamadianut dan dilaksanakan masyarakat. Demikian pula aturan baru yangdikembangkan semestinya berlandaskan pada pengetahuan, pengalaman, sertaproses berfikir masyarakat.

Penerapan sanksi semestinya dilakukan dengan pola bertingkat yang akantergantung pada bobot pelanggaran yang dilakukan. Dalam RPTK, harusdisepakati dan diatur jenis-jenis pelanggaran yang dapat diselesaikan di tingkatdesa atau pulau atau diselesaikan pada tingkat yang lebih tinggi. Sebagai contoh,pelanggaran terhadap daerah perlindungan laut atau kawasan konservasimasyarakat, seperti nelayan yang memasuki wilayah-wilayah yang tertutup bagipemanfaatan. Penerapan sanksi untuk pelanggaran ini dapat dilaksanakan olehpenanggung jawab pelaksana RPTK setempat. Namun untuk pelanggaranyang bersifatnya kriminal terhadap lingkungan dan memiliki bobot yang lebihberat seperti penangkapan ikan dengan bahan peledak atau bahan pembiusseperti potassium sianida, penanggung jawab pelaksana RPTK akan dan harusmelakukan koordinasi dengan aparat penegak hukum formal setempat.

Page 17: BAB Pendahuluan 1 - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/Manual-RPTK.pdf · Pemahaman dan pengetahuan tentang suatu model pengelolaan merupakan ... Pembelajaran dan program-program

17

4B A B

Penyusunan suatu rencana, terlebih perencanaan pengelolaanterumbu karang yang berbasis masyarakat, memerlukanserangkaian proses yang tidak dapat dipersingkat. Hal ini karenasifat sumberdaya terumbu karang yang menjadi bagian darirangkaian ekosistem yang kompleks serta jumlah pihak yangberkepentingan pada sumberdaya ini sangat beragam sehinggakepentingannya beragam pula. Karena dokumen ini merupakanbukti kesepakatan dan komitmen pihak-pihak yang berkepentinganterhadap sumberdaya terumbu karang, RPTK merupakandokumen strategis dalam pencapaian tujuan pengelolaan terumbukarang yang berkelanjutan.

A. Strategi penyusunan

Dalam penyusunannya, keterlibatan seluruh pihak harus dapatdiakomodasikan untuk memastikan bahwa pihak-pihak yangberkepentingan tersebut berperan serta dalam pengelolaan. Padakenyataannya, melibatkan seluruh pihak dalam penyusunan suaturencana bukan hal yang mudah. Diperlukan mekanisme prosesyang bersifat pengelompokan pihak-pihak yang berkepentingantersebut. Dalam pelaksanaannya ada beberapa komponen yangharus dibentuk yang memiliki peran dan tanggungjawab yangberbeda untuk memudahkan pengakomodasian kepentingan yangada. Komponen dalam penyusunan ini antara lain adalah:1. SETO dan Fasilitator Masyarakat. SETO dan Fasilitator

Masyarakat dipiih dan direkrut oleh COREMAP II yang tugasdan fungsinya dijelaskan secara rinci dalam dokumen PanduanUmum CBM –COREMAP II.

Strategi dan Tahapan PenyusunanRencana Pengelolaan Terumbu Karang

Page 18: BAB Pendahuluan 1 - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/Manual-RPTK.pdf · Pemahaman dan pengetahuan tentang suatu model pengelolaan merupakan ... Pembelajaran dan program-program

18

2. Tim inti Penyusunan RPTK, atau Tim Inti, tingkat desa, yang terdiri darianggota LPSTK

3. Tim pendukung Penyusunan RPTK, atau Tim Pendukung, tingkat desayang terdiri dari Kepala Desa dan Badan Perwakilan Desa (BPD) atauBadan Perwakilan Kampung (BAPERKAM)

Secara umum, mekanisme penyusunan RPTK adalah sebagai berikut:1. SETO dan Fasilitator Masyarakat memfasilitasi pembentukan tim inti dan

tim pendukung penyusunan RPTK tingkat desa.2. Tim Inti dan Tim Pendukung yang telah terbentuk kemudian menyusun

jadwal dan agenda penyusunan RPTK.3. Tim Inti kemudian melakukan penggalangan input dari berbagai pihak

yang berada di desa/kampung/pulau, termasuk pendatang yangmelakukan aktivitas penangkapan, perdagangan, dan lain sebagainya.Kegiatan ini dapat dilakukan dengan metode diskusi dusun (kampung),interview, atau pengamatan langsung.

4. Sejalan dengan itu, Tim Pendukung melakukan konsultasi dengan berbagaipihak terutama dengan pihak yang banyak terkait dengan biota laut,pengelolaan sumberdaya berkelanjutan, aspek legal, teknis, dan lainsebagainya pada tingkat Kecamatan dan Kabupaten,

5. Tim Inti melakukan validasi data dan informasi yang terkait denganaspirasi/kepentingan masyarakat dan pemangku kepentingan lainnyaterhadap sumberdaya ekosistem terumbu karang, dan selanjutnyamengkonsultasikan hasil proses validasi ini dengan Tim Pendukung.

6. Tim Inti dan Tim Pendukung kemudian melakukan verifikasi, kompilasi,serta penyelarasan data dan informasi yang akan menjadi sebagai bahan-bahan dan dimasukkan ke dalam draft RPTK.

7. Draft yang telah tersusun selanjutnya disosialisasikan dan dikonsultasikankepada masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya untuk mendapatkanumpan balik, melalui lokakarya tingkat desa.

8. Setelah mendapat masukan dari masyarakat dan pemangku kepentinganlainnya, Tim Inti dan Tim Pendukung melakukan revisi secara akomodatif

Page 19: BAB Pendahuluan 1 - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/Manual-RPTK.pdf · Pemahaman dan pengetahuan tentang suatu model pengelolaan merupakan ... Pembelajaran dan program-program

19

berdasarkan masukan yang diperoleh tersebut.9. Tim Inti dan Tim Pendukung kemudian meminta bantuan kepada SETO,

Fasilitator Masyarakat, dan Project Management Unit COREMAP II untukpenyesuaian redaksi, sistematika, substansi, dan lain-lain yang diperlukandalam RPTK, dan

10. RPTK disahkan menjadi suatu aturan formal melalui Surat Keputusantentang Rencana Pengelolaan Terumbu Karang Berbasis Masyarakat yangditerbitkan oleh Kepala Desa.

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, proses penyusunan RPTK membutuhkanwaktu dan proses yang relatif panjang. Pengalaman dari kegiatan yang telahdilakukan, diperlukan waktu sekitar enam hingga sembilan bulan untukmenyelesaikan suatu rencana pengelolaan sumberdaya, khususnya sumberdayaterumbu karang. Hal ini karena beragamnya hal-hal yang perlu diatur dalamRPTK, beragamnya pemangku kepentingan yang memiliki aspirasi yangberbeda-beda untuk mengelola dan memanfaatkan sumberdaya ekosistemterumbu karang. Secara rinci, tahapan dan jenis kegiatan yang dilakukan dalamproses penyusunan disajikan dalam bagian berikut ini (B. Tahapan Penyusunan)

B. Tahap Penyusunan

Secara rinci, tahap penyusunan RPTK terdiri dari sejumlah kegiatan yang terkaitsatu sama lain. Tahap penyusunan RPTK terdiri rangkaian kegiatan sebagaiberikut dan dapat dilihat dalam Gambar 1.

Gambar 1. Tahap Penyusunan Rencana Pengelolaan Terumbu Karang

Page 20: BAB Pendahuluan 1 - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/Manual-RPTK.pdf · Pemahaman dan pengetahuan tentang suatu model pengelolaan merupakan ... Pembelajaran dan program-program

20

Tahap penyusunan RPTK di atas dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Sosialisasi dan penyebarluasanUntuk memastikan bahwa tujuan pengelolaan terumbu karang dapat tercapai,masyarakat harus mengetahui dan memahami pentingnya sumberdayaekosistem terumbu karang. Pemahaman bahwa sumberdaya ini harus dikelolasecara baik, untuk dimanfaatkan saat ini dan pada masa depan oleh generasiyang akan datang, harus selalu disampaikan, secara terus menerus, dan denganberbagai cara. COREMAP hadir untuk mendukung dan memfasilitasimasyarakat agar pemahamannya mengenai ekosistem terumbu karang danpengelolaannya semakin meningkat, kapasitasnya semakin baik, jaringankemitraannya semakin luas. Dengan demikian masyarakat akan lebih mudahuntuk mencapai tujuannya untuk mengelola sumberdaya secara efektif, dandapat menjamin keberlanjutannya. Dengan menyusun perencanaan strategissumberdaya dalam bentuk Rencana Pengelolaan Terumbu Karang (RPTK),masyarakat dapat mengelola sumberdaya secara sistematis, fokus, dan berdayaguna.

Dengan penyebarluasan informasi melalui sosialisasi dan penyebarluasantentang COREMAP dan RPTK, diharapkan masyarakat secara perlahanmempertimbangkan kepentingan ekosistem terumbu karang, pengelolaannya,serta kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan pengelolaan tersebut danmenjadikannya sebagai bagian dari kehidupannya.

2. Pembuatan Profil Desa/KampungData dan informasi tentang kondisi sosial dan sumberdaya dalam suatu lokasimerupakan bahan-bahan yang amat diperlukan dalam penyusunan RPTK padalingkup desa/kampung. Membangun dan menyusun profil desa/kampungmerupakan salah satu cara untuk mengumpulkan data dan informasi tentangkondisi obyektif di suatu desa. Pembuatan profil desa/kampung harusdilakukan secara partisipatif dengan melibatkan masyarakat, dengan

Page 21: BAB Pendahuluan 1 - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/Manual-RPTK.pdf · Pemahaman dan pengetahuan tentang suatu model pengelolaan merupakan ... Pembelajaran dan program-program

21

pertimbangan bahwa masyarakat setempatlah yang memiliki banyak informasidan paling mengenali desa/kampungnya. Selain itu, pendekatan yangpartisipatif dapat membangun rasa kepemilikan terhadap sumberdaya alamserta dapat membantu membangun kepercayaan masyarakat yang sangatdiperlukan untuk memastikan bahwa tujuan pengelolaan terumbu karangtercapai. Pembuatan profil desa/kampung dilakukan dalam dengan metodepengkajian partisipatif (PRA) dan analisis ekosistem laut.

3. Pembentukan Tim PenyusunData dan informasi serta berbagai kepentingan harus diakomodasi dan dikelolasecara baik, sehingga hal-hal yang penting yang berkaitan dengan segala aspekpengelolaan terumbu karang dapat termuat dalam RPTK. Untuk itu, dibentuktim penyusun yang terdiri sekitar 7 – 10 orang oleh LPSTK. Tim ini akanbertanggung jawab untuk mengumpulkan aspirasi, mengkompilasinya,menyimpulkan, dan mengolah bahan-bahan yang akan dijadikan komponenpenting dalam RPTK. Tim ini akan melakukan diskusi tingkat dusun, diskusitingkat lingkungan, dan diskusi tingkat desa/kampung untuk mengumpulkansebanyak-banyaknya data dan informasi.

4. Membuat Draft RPTKData dan informasi yang tepat dan akurat merupakan tulang punggung suatuperencanaan. Tanpanya, suatu rencana, termasuk rencana pengelolaan, tidakakan mendapatkan legitimasi dan kredibilitas, dan lebih lanjut tujuanpengelolaan tidak dapat tercapai. Data dan informasi serta aspirasi masyarakatdan pihak lainnya yang telah terkumpul kemudian diolah, diverifikasi, dandivalidasi. Selanjutnya data dan informasi tersebut dibangun menjadi sebuahdokumen Rencana Pengelolaan Terumbu Karang yang sesuai dengansistematika yang telah dikembangkan (lihat Bab III). Penyusunan draf RPTKdilakukan melalui pembahasan umum oleh tim yang dibantu dan dipandu olehSETO, Fasilitator Masyarakat, dan Motivator Desa. Selanjutnya, SETO danFasilitator Masyarakat akan memfasilitasi pembuatan dokumen RPTK, dengan

Page 22: BAB Pendahuluan 1 - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/Manual-RPTK.pdf · Pemahaman dan pengetahuan tentang suatu model pengelolaan merupakan ... Pembelajaran dan program-program

22

berkonsultasi dengan konsultan-konsultan COREMAP, terutama konsultanpengelolaan perikanan dan konsultan hukum dan perundangan, terkait dengansubstansi dan teknik penulisan dokumen.

5. Konsultasi Publik dan Revisi AkomodatifDokumen RPTK yang telah disusun dalam bentuk draf akan disosialisasikankepada khalayak umum melalui musyawarah desa yang dihadiri oleh unsurpemerintah desa, BPD, kelompok masyarakat, aparat hukum lokal, petugasteknis instansi, dan lain-lain. Agenda utama musyawarah desa ini adalahpenyampaian/presentasi RPTK oleh tim penyusun. Acara akan dipandu olehSETO/Fasilitator Masyarakat/Motivator Desa. Semua tanggapan, masukan,dan kritik, kemudian akan dicatat oleh tim penyusun yang kemudian akanmelakukan analisis untuk menentukan hal-hal yang perlu dimasukkan ke dalamdokumen RPTK sebagai revisi.

6. Persetujuan dan PengesahanHasil revisi dokumen akan dibahas kembali secara mendalam oleh timpenyusun, Kepala Desa, dan BPD melalui rapat konsultasi. Kepala Desa danBPD akan membahas substansi RPTK dan hal-hal yang lain yang terkait denganproses pengesahaannya. Apabila materi-materi RPTK telah disepakati, KepalaDesa akan mengesahkan RPTK atas persetujuan BPD menjadi lembar desasebagai salah satu pedoman pembangunan tingkat desa.

7. Monitoring dan evaluasiKegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan pada setiap tahap kegiatan dalamproses penyusunan RPTK. Potensi-potensi bias/penyimpangan terhadap tujuandan kesepakatan yang telah dibangun bersama dalam satu kegiatan dan prosesdapat muncul dalam kondisi apapun. Banyaknya bias, yaitu keputusanpengelolaan yang berdasarkan pada satu aspek kepentingan, akan menyebabkankualitas dokumen rendah dan tidak memiliki kredibilitas serta selanjutnya tidakdapat diterima oleh masyarakat. Bias pada setiap tahapan dan proses dapat sajamuncul karena kondisi-kondisi tertentu, misalnya pertemuan atau musyawarah

Page 23: BAB Pendahuluan 1 - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/Manual-RPTK.pdf · Pemahaman dan pengetahuan tentang suatu model pengelolaan merupakan ... Pembelajaran dan program-program

23

desa/kampung tidak mencerminkan perwakilan masyarakat, situasi yangkurang kondusif, sehingga masyarakat tidak dapat menyampaikan aspirasinya,dan lain-lain.

Kegiatan montoring dan evaluasi bertujuan untuk mendeteksi gejala-gejalaterjadinya penyimpangan yang dimaksud agar dapat segera merancang danmelakukan upaya antisipatif, sehingga pelaksanaan setiap tahap kegiatan danproses penyusunan RPTK berlangsung secara efektif.

Rencana pengelolaan merupakan dokumen yang memiliki tata aturan yangsistematis dan jelas, dengan demikian akan memudahkan masyarakat dan pihak-pihak lain untuk memahami dan melaksanakannya. Sebelum menyusun/membuat RPTK, masyarakat dan pihak-pihak terkait dalam penyusunan RPTKperlu memahami kerangka fikir, struktur, dan alur penyusunannya. Sebagaigambaran, dalam lampiran 1 disajikan sebuah struktur dan alur penyusunanrencana pengelolaan terumbu karang, mulai dari mengidentifikasi isu hinggapenyusunan kegiatan pengelolaan ekosistem terumbu karang.

C. Strategi pelaksanaan penyebarluasan Rencana Pengelolaan TerumbuKarang

Setelah RPTK selesai disusun dan disahkan secara formal, langkah pentingselanjutnya adalah penyebaran informasi tentang RPTK, tujuan dan sasaranpenyusunannya, kepentingannya bagi setiap pihak, dan peran serta masyarakatdalam mencapai tujuan yang telah disepakati. Dengan demikian, sehinggamasyarakat dan para pengguna sumberdaya ekosistem terumbu karang dapatmengetahui, memahami, dan mematuhi segala ketentuan serta kegiatan yangdiatur dan telah disepakati bersama.

Sebagaimana umumnya suatu proses komunikasi, penyebarluasan informasiRPTK terdiri dari tiga komponen utama yang berkaitan satu sama lain.Komponen komunikasi tersebut , yaitu:

Page 24: BAB Pendahuluan 1 - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/Manual-RPTK.pdf · Pemahaman dan pengetahuan tentang suatu model pengelolaan merupakan ... Pembelajaran dan program-program

24

1. Sumber informasi. Sumber informasi adalah pihak yang menyampaikaninformasi. Karena RPTK merupakan dokumen yang disusun dan dimilikioleh masyarakat, idealnya, yang menjadi sumber informasi adalah pihakmasyarakat, terutama lembaga yang bertanggung jawab atas pelaksanaandan pengelolaan RPTK. Tentu saja, sasaran informasi (yang menerimainformasi pada butir 3.) yang berbeda menuntut penyampai informasi yangberbeda pula, meskipun sumber informasinya sama.

2. Media informasi. Media informasi merupakan alat atau perangkat yangdigunakan untuk menyampaikan informasi yang sedemikian sehinggainformasi yang disampaikan dapa mencapai sasaran (butir 3.) Beragammedia informasi yang dapat digunakan. Baik secara langsung maupuntidak langsung.

3. Sasaran informasi. Sasaran informasi adalah pihak yang menerimainformasi. Dalam konteks RPTK, sasaran informasi adalah pihak yangdiharapkan kemudian menjadi pihak yang dapat melaksanakan danmentaati aturan dan kegiatan yang telah disepakati.

Dalam penyebaran informasi, ketiga komponen proses komunikasi ini tidakdapat berdiri sendiri-sendiri. Sasaran informasi yang berbeda akan menuntutmedia yang berbeda dan sumber informasi yang berbeda pula.Penyampaian informasi (media informasi, butir b. di atas) dapat dilakukandengan berbagai cara, antara lain:1. Komunikasi langsung, metode ini secara langsung disampaikan kepada

sasaran. Kegiatan ini bisa dalam bentuk penyuluhan, pelatihan, seminar,dialog, dan acara-acara sosial keagamaan lainnya,

2. Penggunaan media, metode ini menggunakan sarana bantu untukmenyampaikan informasi kepada sasaran. Kegiatan ini bisa dalam bentukpembuatan poster, brosur, factsheet, newsletter, jurnal dan lain-lain,

3. Kombinasi komunikasi publik dengan menggunakan media, metode inidigunakan untuk menyampaikan informasi kepada sasaran yang beradadalam cakupan wilayah yang luas. Kegiatan ini bisa dalam bentuk, spotacara (talk show) radio, iklan radio, dan lain-lain.

Page 25: BAB Pendahuluan 1 - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/Manual-RPTK.pdf · Pemahaman dan pengetahuan tentang suatu model pengelolaan merupakan ... Pembelajaran dan program-program

25

Selain itu, komponen proses komunikasi, periode atau kurun waktuperencanaan dan pelaksanaan akan membentuk proses komunikasi yangberbeda. Bagi sasaran informasi yang sifatnya umum, seperti misalnyamasyarakat luas di suatu wilayah perkotaan dan pedesaan, untuk kurun waktupendek, yang diperlukan adalah media yang substansinya ringkas dan padat.Sehingga perangkat yang paling efektif digunakan misalnya poster dan/atauleaflet serta iklan radio. Sedangkan untuk masyarakat nelayan di lokasi tertentu,untuk jangka menengah, yang diperlukan adalah pendampingan atau pelatihanlangsung mengenai pelaksanaan RPTK tersebut. Untuk jangka panjang,misalnya untuk anak-anak usia sekolah di lokasi COREMAP, yang diperlukanadalah muatan lokal dalam pengajaran formal.Singkatnya, perencanaan penyebarluasan informasi RPTK harus bersifatmenyeluruh. Tanpanya, informasi RPTK sulit untuk mencapai tujuannya.

Contoh perencanaan komunikasi sederhana secara ringkas dapat dilihat dalamTabel 1 dalam Lampiran 2.

Adapun teknis pelaksanaan penyebarluasan RPTK adalah sebagai berikut:1. SETO, Fasilitator Masyarakat, dan Motivator Desa memfasilitasi LPSTK

untuk merencanakan kegiatan dan jadwal penyebarluasan RPTK,2. SETO, Fasilitator, dan Motivator Desa memfasilitasi LPSTK

mengumpulkan bahan atau materi-materi RPTK yang akan disebarluaskankepada masyarakat luas,

3. SETO, Fasilitator dan Motivator Desa memfasilitasi LPSTK menentukanjenis kegiatan yang akan digunakan untuk penyebarluasan RPTK,

4. LPSTK melakukan koordinasi dengan Kepala Desa dan BPD untukmenentukan bentuk penyebarluasan RPTK yang akan dilakukan,

5. Kepala Desa dan BPD mengundang pihak-pihak yang relevan denganmateri-materi RPTK untuk menjadi narasumber,

6. Kepala Desa dan DPD mengundang masyarakat luas dan pihak-pihakterkait untuk menghadiri pertemuan/musyawarah desa/kampung,

7. SETO, Fasilitator Masyarakat dan Motivator Desa memfasilitasi proses

Page 26: BAB Pendahuluan 1 - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/Manual-RPTK.pdf · Pemahaman dan pengetahuan tentang suatu model pengelolaan merupakan ... Pembelajaran dan program-program

26

pertemuan/musyawarah desa/kampung, dimana dalam acara tersebutLPSTK akan menjelaskan materi-materi RPTK,

8. LPSTK atas bantuan SETO, Fasilitator Masyarakat dan Motivator Desamelakukan evaluasi dan analisis tingkat pengetahuan dan pemahamanpeserta pertemuan/musyawarah desa/kampung, dan

9. LPSTK menyusun rencana tindak lanjut untuk penguatan prosespenyebarluasan RPTK.

Terjaminnya kelestarian sumberdaya terumbu karang dan kesejahteraanmasyarakat setempat melalui penerapan prinsip-prinsip pengelolaanberkelanjutan ramah Iingkungan dan pengembangan mata pencaharianalternatif bagi masyarakat setempat.Sasaran Jangka Panjang :1. Seluruh areal terumbu karang yang ada telah ditata sesuai dengan fungsinya

ke dalam zona pemanfaatan, pemanfaatan terbatas, zona lindung (10 %daerah terumbu karang) dan zona yang lain,

2. Tidak terjadi perusakan terhadap sumberdaya ekosistem terumbu karang,3. Tersedianya lembaga keuangan mikro di desa/kampung sebagai penunjang

pelaksanaan usaha produktif masyarakat dan pengembanganperekonomian desa/kampung, dan

4. Penghasilan masyarakat meningkat.

Sasaran Jangka Pendek :1. Masyarakat dapat mengerti program- program pengelolaan terumbu

karang,2. Masyarakat dapat memahami arti penting ekosistem terumbu karang bagi

lingkungan dan kehidupan manusia, dan3. Masyarakat mulai tertarik untuk berpartisipasi dalam kegiatan pengelolaan

terumbu karang.

Page 27: BAB Pendahuluan 1 - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/Manual-RPTK.pdf · Pemahaman dan pengetahuan tentang suatu model pengelolaan merupakan ... Pembelajaran dan program-program

27

Sasaran Jangka Panjang :1. Seluruh areal terumbu karang yang ada telah ditata sesuai dengan

fungsinya ke dalam zona pemanfaatan, pemanfaatan terbatas, zonalindung (10 % daerah terumbu karang) dan zona yang lain,

2. Tidak terjadi perusakan terhadap sumberdaya ekosistem terumbukarang,

3. Tersedianya lembaga keuangan mikro di desa/kampung sebagaipenunjang pelaksanaan usaha produktif masyarakat danpengembangan perekonomian desa/kampung, dan

4. Penghasilan masyarakat meningkat.

Sasaran Jangka Pendek :1. Masyarakat dapat mengerti program- program pengelolaan

terumbu karang,2. Masyarakat dapat memahami arti penting ekosistem terumbu

karang bagi lingkungan dan kehidupan manusia, dan3. Masyarakat mulai tertarik untuk berpartisipasi dalam kegiatan

pengelolaan terumbu karang.

SASARAN (STRATEGIS)

Terjaminnya kelestarian sumberdaya terumbu karang dankesejahteraan masyarakat setempat melalui penerapan prinsip-prinsip pengelolaan berkelanjutan ramah Iingkungan danpengembangan mata pencaharian alternatif bagi masyarakatsetempat.

ISU-ISU

VISI

Lampiran 1:CONTOH ALUR PROSES PENYUSUNAN RPTK

Page 28: BAB Pendahuluan 1 - coremap.or.idcoremap.or.id/downloads/Manual-RPTK.pdf · Pemahaman dan pengetahuan tentang suatu model pengelolaan merupakan ... Pembelajaran dan program-program

28

Lam

pir

an I

I:R

EN

CA

NA

PE

NY

EB

AR

LU

ASA

N I

NF

OR

MA

SI

RP

TK

Su

mbe

r Inf

orm

asi

Med

ia In

form

asi

Sasa

ran

Info

rmas

i

Jangka Panjang

Gur

u se

kola

h

Dina

s Pe

ndid

ikan

Unive

rsita

s

Mua

tan

Loka

l ata

u m

uata

n m

ata

pela

jara

n

form

al (b

iasa

nya

biol

ogi d

an/a

tau

sosia

l)

Buku

,pub

likas

i tek

nis,

ala

t per

aga

yang

berk

aita

n d

enga

n te

rum

bu k

aran

g da

n

peng

elol

aann

ya

Jurn

al

Sisw

a se

kola

h da

sar h

ingg

a m

enen

gah

atas

Mah

asisw

a

Jangka Menengah

LPTS

K

Fasil

itato

r

Kepa

la D

esa,

Pem

impi

n In

form

al la

in

Pend

ampi

ngan

Pela

tihan

Peny

uluh

an

Baha

n da

n m

odul

pel

atih

an d

an p

enyu

luha

n

yang

dip

erlu

kan

yang

terk

ait d

enga

n ek

osist

em

teru

mbu

kar

ang

dan

peng

elol

aann

ya

Jurn

al d

an n

ewsle

tter

Nela

yan

Peng

usah

a

Ibu-

ibu

dan

anak

-ana

k

Kelo

mpo

k so

sial y

ang

ada

di d

esa

sepe

rti

peng

ajia

n, g

erej

a

Kelo

mpo

k m

asya

raka

t yan

g la

in

Jangka Pendek

Fasil

itato

r De

sa

Staf

CO

REM

AP

Kepa

la D

esa,

Pem

impi

n In

form

al la

in

Siar

an b

erita

, per

mai

nan

dan

talks

how

inte

rakt

if

di ra

dio/

tele

visi

Artik

el k

oran

, maj

alah

, dan

med

ia m

asa

lain

Post

er d

an le

afle

t

News

lette

r