pemahaman dan penguasaan tenses bahasa inggris … filehalaman pengesahan laporan akhir penelitian...

67
LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS MAHASISWA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO Oleh: Condro Nur Alim, S.S., M.A. NIK. 2160367 Ambar Pujiyatno, S.S., M. Hum. NIK. 2160208 Dibiayai Proyek Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian Nomor A.11-III/473-S.Pj/LPPM/XII/2011 Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Universitas Muhammadiyah Purwokerto SASTRA INGGRIS FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO JUNI 2012

Upload: votruc

Post on 13-Apr-2019

249 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

LAPORAN AKHIR

PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI

PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS

MAHASISWA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

PURWOKERTO

Oleh:

Condro Nur Alim, S.S., M.A. NIK. 2160367

Ambar Pujiyatno, S.S., M. Hum. NIK. 2160208

Dibiayai Proyek Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian

Nomor A.11-III/473-S.Pj/LPPM/XII/2011 Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Universitas Muhammadiyah Purwokerto

SASTRA INGGRIS FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO JUNI 2012

Page 2: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI

1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

Inggris Mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Muhammadiyah Purwokerto

2. Bidang Ilmu : Bahasa dan Sastra 3. Program Studi/Fakultas : S1 Sastra Inggris/Fak. Sastra 4. Ketua Peneliti: a. Nama Lengkap : Condro Nur Alim, S.S., M.A. b. Jenis Kelamin : Laki-laki c. NIP : 2160367 d. Disiplin Ilmu : Sastra Inggris e. Pangkat/Golongan : Penata Muda/III A f. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli g. Alamat : Fakulas Sastra Universitas Muhammadiyah

Purwokerto Jl. Raya Dukuhwaluh 202 Purwokerto h. Telp/Faks : (0281) 636751 i. Alamat Rumah : Jl. Gatramas Raya Blok X-4 No.19 Perum Griya

Tegal Sari Indah, Bojongsari, Kembaran, Purwokerto, Jateng

j. Telp/faks/e-mail : 085327034302/[email protected] 4. Jumlah Anggota Peneliti : 1 orang

a. Nama Anggota I : Ambar Pujiyatno, S.S., M.Hum 5. Jumlah mahasiswa yang terlibat : - orang 6. Lokasi Penelitian : Fakulats Sastra UMP 7. Jumlah biaya yang digunakan : Rp. 3.000.000,-

Purwokerto, 30 Juni 2012 Mengetahui, Ketua Peneliti Dekan Fakultas Sastra Titik Wahyuningsih, S.S., M.Hum. Condro Nur Alim, S.S., M.A. NIK. 2160272 NIK. 2160367

Menyetujui, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Prof. Dr. H. Tukiran, M.M. NIP. 19540508 198803 1 001

Page 3: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

RINGKASAN

Penelitian yang berjudul ’Pemahaman Tense Bahasa Inggris Mahasiswa

Fakultas Sastra Universitas Muhammadiyah Purwokerto’ ini bertujuan untuk

mengetahui: 1) tingkat pemahaman mahasiswa terhadap tense bahasa Inggris; 2)

jenis-jenis kesalahan dalam menggunakan tense; dan 3) faktor-faktor yang

menyebabkannya.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan deskriptif

kualitatif. Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa jurusan sastra Inggris,

fakultas Sastra Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa tense yang paling baik dikuasai

mahasiswa adalah simple past, dengan tingkat keterjawaban soal mencapai 100%,

sedangkan yang terendah adalah tense present continuous.

Kesalahan-kesalahan yang masih terjadi dapat dikelompokkan menjadi

dua kategori, yaitu kesalahan dalam menggunakan bentuk kata kerja (verb),

kesalahan penggunaan kata kerja bantu (auxiliary).

Tingkat pemahaman dan penguasaan tense bahasa Inggris mahasiswa

Fakultas Sastra Universitas Mahasiswa, berdasarkan hasil jawaban kuesioner dan

wawancara yang dilakukan, dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari diri mahasiswa sendiri, yaitu

tingkat pemahaman mereka terhadap beberapa konsep yang berhubungan dengan

tense. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar mahasiswa,

yaitu faktor dosen dan metode pengajarannya.

Keywords: pemahaman, penguasaan, tense, bahasa Inggris, mahasiswa

Page 4: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

SUMMARY

The research entitled 'Understanding English Tense among the Students of

Faculty of Letters of Muhammadiyah University of Purwokerto is aimed at

determining: 1) the level of student understanding of tense in English, 2) the types

of errors in the use of tense and 3) the factors that cause it.

The research was conducted by using a qualitative descriptive approach.

The population of this study were students of Faculty of Letters of

Muhammadiyah University of Purwokerto

The research results showed that the most well-mastered tense is simple

past tense, with the level of correct answer reaches 100%, while the lowest is the

present continuous tense with the level of mastery of 55%.

Errors that still occur can be grouped into two categories, namely the error

in using the verb form (verb), the error using the auxiliary verb (auxiliary).

Tense level of students’ understanding and mastery of the English tense,

based on responses to questionnaires and interviews is influenced by internal

factors and external factors.

Internal factors are factors that come from students themselves which

consists of: the level of students’ understanding of some concepts related to tense.

While external factors are the factors that come from outside the student, which

consists of: teaching methods and teaching materials.

Keywords: understanding, mastery, tense, English, students

Page 5: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

PRAKATA

Assalamu alaikum, wr, wb,

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT,

sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian bidang studi yang berjudul

‘Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa Inggris Mahasiswa Fakultas Sastra

Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Penelitian ini diharapkan akan memberikan gambaran secara komprehensif

tingkat pemahaman dan penguasaan tense bahasa Inggris mahasiswa Fakultas

Sastra Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Selain itu, penelitian ini juga

memotret kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan mahasiswa dalam

menggunakan tense bahasa Inggris secara benar beserta faktor yang

menyebabkannya.

Dengan penelitian ini diharapkan pembelajaran struktur bahasa Inggris

khususnya tentang tense akan lebih baik, sesuai dengan saran yang dirumuskan

dari hasil penelitian ini. Tingkat pemahaman dan penguasaan tense yang baik,

pada gilirannya akan sangat membantuk untuk meningkatkan ketrampilan

berbahasa mahasiswa, khususnya kemampuan speaking dan writing.

Akhirnya penulis menyadari masih banyaknya kesalahan dan kelemahan

dalam penelitian ini, untuk itu segala masukan dan saran senantiasa penulis

harapkan. Semoga yang sedikit ini bisa memberikan manfaat buat kita bersama.

Amin.

Wassalamu alaikum, wr, wb

Purwokerto, Juni 2012

Penulis

Page 6: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

DAFTAR ISI

Halaman Judul ..................................................................................... i

Halaman Pengesahan............................................................................ ii

Ringkasan ............................................................................................ iii

Summary ............................................................................................. iv

Prakata ................................................................................................. v

Daftar Isi .............................................................................................. vi

Daftar Tabel .......................................................................................... vii

Daftar Gambar ....................................................................................... viii

Bab 1. Pendahuluan ............................................................................... 1

Bab 2. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................. 2

Bab 3. Tinjauan Pustaka ....................................................................... 3

A. Tense .......................................................................................... 4

B. Tense sebagai Kategori Deiksis ................................................ 5

C. Tense dalam Bahasa Inggris ………………………………. 6

Bab 4. Metode Penelitian ...................................................................... 9

A. Populasi dan Sampel ................................................................... 10

B. Pengumpulan Data ………………………………………….. 10

C. Analisis Data ………………………………………………… 10

D. Penyajian Analisis Data …………………………………….. 10

Bab 5. Hasil dan Pembahasan ............................................................... 11

A. Tingkat Penguasaan Mahasiswa terhadap

Tense Bahasa Inggris................................................................. 11

1. Present Tense ....................................................................... 11

2. Past Tense ............................................................................. 13

3. Future Tense .......................................................................... 14

Page 7: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

B. Kesalahan dalam Penggunaan Tense Bahasa Inggris .......... 17

1. Bentuk Verb ......................................................................... 17

2. Penggunaan Kata Kerja Bantu (Auxiliary) ....................... 19

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penguasaan

dan Pemahaman Mahasiswa terhadap Tense ........................ .... 20

1. Faktor Internal ....................................................................... 21

2. Faktor Eksternal ..................................................................... 23

Bab 6. Kesimpulan dan Saran .................................................................. 24

A. Kesimpulan ................................................................................... 24

B. Saran .............................................................................................. 25

Daftar Pustaka ............................................................................................ 26

Lampiran .................................................................................................... 27

Personalia Penelitian ................................................................................. 27

Sinopsis Penelitian Lanjutan ..................................................................... 28

Draft Artikel Ilmiah ................................................................................... 29

Daftar Riwayat hidup Peneliti ................................................................... 53

Instrumen Penelitian ................................................................................. 58

Page 8: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Nilai keterjawaban soal dan prosentase

penguasaan tense mahasiswa ................................................................ 16

Page 9: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.Waktu dan Kala.................................................................... 5

Page 10: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

DAFTAR LAMPIRAN

Personalia Penelitian ................................................................................. 27

Sinopsis Penelitian Lanjutan ..................................................................... 28

Drar Artikel Ilmiah .................................................................................... 29

Riwayat Hidup Ketua dan Anggota Peneliti............................................... 53

Instrumen Penelitian .................................................................................. 58

Page 11: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

BAB I. PENDAHULUAN

Salah satu tujuan pendidikan di fakultas Sastra Universitas

Muhammadiyah Purwokerto adalah menghasilkan lulusan yang mempunyai

kompetensi dan profesionalisme di bidang ilmu bahasa Inggris (Panduan

Akademik UMP, 2011).

Untuk mencapai tujuan tersebut, kurikulum di fakultas Sastra Universitas

Muhammadiyah Purwokerto dikembangkan sedemikian rupa untuk

memaksimalkan kemampuan dasar bahasa Inggris mahasiswa yang meliputi

kemampuan menyimak (listening), membaca (reading), menulis (writing),

berpicara (speaking), dan tatabahasa bahasa Inggris (structure).

Mata kuliah kemampuan dasar tersebut diberikan secara berjenjang dari

mulai tingkat dasar (elementary) hingga tingkat mahir (advanced). Sebagai contoh

untuk mata kuliah structure diberikan dari semester 1 hingga semester 4, masing-

masing dengan nama structure 1, structure 2, structure 3, dan structure 4.

Dari kelima mata kuliah kemampuan dasar (basic skills) di atas, mata

kuliah tatabahasa bahasa Inggris (structure) dirasa oleh kebanyakan mahasiswa

sebagai mata kuliah yang sulit, karena di dalamnya berisi berbagai aturan

penggunaan bahasa Inggris yang kompleks. Salah satu bagian tatabahasa yang

paling sulit adalah pembahasan tentang kala (tense) bahasa Inggris.

Tense dianggap sebagai pembahasan yang sulit karena tense bahasa

Inggris terdiri dari berbagai jenis, yang masing-masing mempunyai pola dan

penggunaan yang khusus. Di sisi lain, kemampuan menggunakan tense secara

tepat merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki mahasiswa agar dapat

menguasai keempat kemampuan dasar lainnya dengan baik.

Mahasiswa seringkali mempunyai konsep yang keliru terhadap tense

bahasa Inggris serta penggunaannya dalam kalimat. Sebagai contoh, sebagian

mereka akan menyebutkan bahwa terdapat dua belas atau bahkan enam belas

Page 12: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

tense dalam bahasa Inggris. Jawaban ini jelas mencerminkan ketidakpahaman

mahasiswa terhadap konsep tense bahasa Inggris sebagai pengungkap aspek

kewaktuan. Begitu pula dalam tataran praktis, sebagai cotoh, mahasiswa

seringkali masih kebingungan membedakan antara past tense dan present perfect,

seperti dalam kalimat ’I took a bath’ dan ’I have taken a bath’. Padahal kedua

kalimat tersebut mempunyai makna dan pemakaian yang sangat berbeda.

Mencampuradukkan keduanya akan membuat keracuan makna.

Dengan demikian, pemahaman mahasiswa terhadap tense bahasa Inggris

harus mendapatkan perhatian yang serius, sebagai penentu keberhasilah mereka

dalam menguasai ketrampilah bahasa Inggris lainnya. Dengan pemahaman tense

yang baik, mahasiswa akan dapat mendengarkan, membaca, berbicara dan

menulis dalam bahasa Inggris dengan baik.

Berkaitan dengan kondisi di atas, penelitian yang berjudul ’Pemahaman

Tense Bahasa Inggris Mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Muhammadiyah

Purwokerto’ ini mempunyai nilai penting sebagai upaya untuk mengetahui tingkat

pemahaman mahasiswa terhadap tense bahasa Inggris sekaligus sebagai usaha

untuk mendeteksi faktor-faktor yang menyebabkannya, sehingga diharapkan dapat

segera dicarikan solusinya.

Bagi fakultas Sastra, penelitian ini mempunyai nilai penting karena hasil

penelitian ini dapat dijadikan rujukan dalam penyusunan materi bahan ajar,

khususnya materi tentang tenses dalam bahasa Inggris.

BAB II TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui jenis-jenis tenses bahasa Inggris yang dikuasai dengan

baik oleh mahasiswa fakultas Sastra Universitas Muhammadiyah

Purwokerto.

Page 13: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

2. Untuk mengetahui jenis-jenis kesalahan yang sering dilakukan mahasiswa

dalam menggunakan tense bahasa Inggris.

3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman dan

penguasaan mahasiswa terhadap tense bahasa Inggris.

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian mengenai tenses bahasa Inggris masih jarang dilakukan. Namun

demikian berdasarkan penelusuran peneliti, penelitian tentang penguasaan

mahasiswa terhadap tense bahasa Inggris pernah dilakukan oleh Jufrizal (2008).

Jufrizal (2008) melakukan penelitian terhadap mahasiswa jurusan Bahasa Inggris,

fakutas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Padang. Dalam penelitiannya

tersebut ditemukan fakta bahwa 80% mahasiswa mempunyai masalah memahami

dan menggunakan tense future continuous, future perfect continuous, past perfect

continuous dan past perfect future continuous. Selain itu, sebanyak 60% hingga

70% mahasiswa mengalami kesulitan dalam memahami dan menggunakan tense

past future continuous dan past perfect.

Tense dianggap oleh sebagian besar mahasiswa menjadi bagian pelajaran

bahasa Inggris yang sulit. Hal ini terjadi karena tiap jenis tense mempunyai

formula khusus, yang ditandai dengan adanya infleksi verba. Selain itu, tiap tense

mempunyai pasangan kata keterangan waktu yang khusus, sehingga penggunaan

kata keterangan yang tidak pas akan mengganggu kesatuan makna yang

dihasilkan dari penggunaan tense tersebut.

Berikut ini akan dipaparkan pokok-pokok pengertian mengenai tense

beserta konsep yang melatarbelakanginya. Selain itu akan dipaparkan juga jenis-

jenis tense dan penggunaannya yang benar dalam kalimat.

Page 14: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

A. Tense

Istilah tense (dalam bahasa Indonesia disebut kala), merupakan istilah

yang diambil dari bahasa Yunani ’khronos’ atau bahasa Latin ’tempus’ (Lyons,

1968: 304). Konsep waktu dan konsep kala terkadang memang sangat sulit untuk

dibedakan sebab menurut Comrie (1985: 7) ide untuk menempatkan suatu situasi

pada garis waktu sebenarnya merupakan notasi konseptual, sehingga hal ini

memungkinkan terjadinya perbedaan antara bahasa yang satu dengan bahasa

lainnya.

Dengan demikian, sebagai usaha untuk menghindari terjadinya ketaksaan

atas pemahaman kedua konsep tersebut, perlu dipahami bahwa waktu dan kala

adalah konsep yang sangat berbeda. Hal ini didasarkan pada pernyataan Jespersen

dalam bukunya yang berjudul Essential of English Grammar, yang menyatakan

bahwa konsep waktu merupakan konsep umum yang ada pada semua bahasa di

seluruh dunia, sedangkan konsep kala bervariasi antara satu bahasa dengan bahasa

lainnya dan merupakan ekspresi linguistik yang bersifat time-relation (Jespersen,

1933: 230).

Comrie (1976) menyatakan bahwa kala menghubungkan waktu situasi

yang dimaksud dengan waktu lainnya, biasanya adalah saat ujaran dilakukan

(moment of speaking), sehingga menurutnya, secara garis besar terdapat tiga kala

paling umum yang ditemukan pada bahasa-bahasa di dunia, yaitu present, past

dan future.

Dalam bahasa Inggris, dikenal adanya pembedaan antara konsep waktu

(time) dengan kala (tense). Dalam ilmu kebahasaan, istilah waktu termasuk

kategori semantik, sedangkan kala termasuk ke dalam kategori gramatikal (Hoed,

1992: 3). Dalam bahasa Inggris, kala merupakan suatu jenis penanda formal

(formal marker) yang pada umumnya diwujudkan dalam bentuk infleksi kata

Page 15: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

kerja (verb) yang fungsinya adalah untuk menempatkan suatu peristiwa atau

kondisi pada waktu.

Dengan demikian keberadaan kala dalam bahasa Inggris sangat penting

untuk menentukan kapan terjadinya suatu peristiwa dilihat dari waktu ujaran (time

of speaking) atau disebut juga sebagai pusat deiksis (deictic centre), sebagaimana

dikemukakan oleh Lyons (1968: 304-305): ”The essential characteristics of the

category of tense is that it relates the time of action, event or state of affair

referred to in the sentence to time of utterance (the time of utterance being

‘now’).”

Dengan demikian dapat pula dikatakan bahwa kala adalah kategori deiksis

yang merupakan properti yang selalu ada dalam kalimat atau suatu ujaran dalam

Bahasa Inggris.

B. Tense sebagai Kategori Deiksis

Dengan mengacu pada pengertian kala sebagai kategori gramatikal yang

berfungsi untuk menempatkan suatu situasi dalam suatu waktu maka sebagian

besar ahli grammar mengelompokkan kala dalam tiga kategori, yaitu: present,

past, dan future (Jespersen: 1933, Lyons: 1968, Comrie: 1985, Quirk: 1985 dan

Bache: 1997).

Pengelompokan ini berdasarkan pada asumsi bahwa secara alamiah waktu

dibedakan menjadi waktu lampau (past), sekarang (present) dan waktu yang akan

datang (future). Dengan mengikuti teori Jespersen (1933: 230) dan juga diagram

Lyon (1968: 304) tentang diagram garis waktu sebagai manifestasi konsep waktu

dalam bahasa, maka pembedaan antara waktu dan kala dapat digambarkan sebagai

berikut:

Lampau (past) kini (present) akan datang (future)

Sebelum sekarang sesudah

Page 16: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

Gambar 1.Waktu dan Kala

Diagram di atas menunjukkan kala sebagai kategori deiktis, sebagaimana

disarankan oleh Bache (1997: 250) kala mempunyai arti yang hanya bisa

diidentifikasi dalam kaitannya dengan lokasi spasial dan temporal agen lokusi

pada titik komunikasi. Pada diagram di atas, titik deiksis ’O’ adalah waktu

’sekarang’. Oleh sebab itu, kala berkaitan erat dengan temporalitas. Bache (1997:

245) menyatakan bahwa temporalitas berkaitan dengan penentuan lokasi temporal

pada suatu situasi yang dianggap sebagai titik sekarang pada suatu komunikasi.

Lebih lanjut Bache mendefinisikan kategori kala secara lebih rinci sebagai

berikut:

a. Situasi lampau (past) adalah situasi yang secara temporal berada sebelum

waktu sekarang.

b. Situasi kini (present) adalah situasi yang secara temporal berada pada waktu

sekarang.

c. Situasi akan datang (future) adalah situasi yang secara temporal berada pada

waktu setelah sekarang.

C. Tense dalam Bahasa Inggris

Menurut Comrie (1985) dilihat dari hubungan antara pusat deiksis (diberi

notasi ‘S’), peristiwa (diberi notasi ‘E’) dan titik referensi lain (diberi notasi ‘R’),

kala dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu kala mutlak (absolute tense), kala

relatif (relative tense) dan kala mutlak-relatif (absolute-relative tense). Secara

lebih lengkap ketiga jenis kala tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Tense Absolute

Istilah kala mutlak digunakan untuk menyebutkan kala yang menggunakan

waktu kini (present moment) sebagai pusat deiksis. Pusat deiksis ini juga disebut

dengan titik referensi (reference point).

Page 17: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

Hubungan antara present moment sebagai pusat deiksis (S) dan peristiwa

(E), dapat terjadi dalam tiga bentuk yaitu: (1) peristiwa yang terjadi sebelum pusat

deiksis; (2) peristiwa yang terjadi bersamaan dengan pusat deiksis; dan (3)

peristiwa yang terjadi sesudah pusat deiksis (Comrie, 1985: 36).

Dengan kata lain, hubungan antara E dan S dapat terjadi dalam tiga

bentuk, yaitu: (1) E terjadi sebelum S (dilambangkan dengan E < S); (2) E terjadi

bersamaan dengan S (dilambangkan dengan E = S); dan (3) E terjadi setelah S

(dilambangkan dengan E > S). Lebih lanjut kala mutlak dibagi menjadi tiga yaitu

peristiwa yang terjadi sebelum, bersamaan, atau sesudah waktu kini sebagai pusat

deiksis. Comrie (1985: 36) secara lengkap menjelaskan kala mutlak sebagai

berikut:

Given the present moment as deictic centre, it might seem trivial to define the three basic tenses that have formed the backbone of much linguistics work on time reference in grammar, namely present, past and future as follows: present tense means coincidence of the time of situation and the present moment; past tense means location of the situation prior to the present moment; future tense means location of the situation after the present moment.

Relasi antara titik referensi (S) dan peristiwa (E) dalam kala mutlak

dengan demikian secara sederhana dapat direpresentasikan sebagai berikut

(Comrie: 1985: 123):

Present : E simul S, yaitu peristiwa yang terjadi bersamaan dengan titik

referensi (moment of speech).

Past : E sebelum S, yaitu peristiwa terjadi sebelum moment of speech.

Future : E setelah S, yaitu peristiwa terjadi setelah moment of speech.

2. Tense Relative

Page 18: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

Dalam pembahasan di atas, pembedaan waktu mutlak ditentukan dengan

melihat hubungan antara situasi atau peristiwa (E) dan waktu ‘sekarang’ sebagai

pusat deiksis (S). Dengan demikian, waktu sekarang berfungsi sebagai pusat

deiksis.

Selain peristiwa yang mempunyai pusat deiksis ‘saat sekarang’, ada juga

situasi yang mempunyai titik referensi bukan ‘saat sekarang’, yang disebut

sebagai waktu relatif. Dalam waktu relatif, titik referensi untuk menempatkan

suatu peristiwa dalam garis waktu bukan pada waktu sekarang (present moment),

namun titik lain dalam garis waktu yang diberikan oleh konteks (Comrie, 1985:

56). Titik lain tersebut diberi notasi ‘R’. dengan demikian waktu relatif dapat

digambarkan sebagai (E rel R), yang berarti bahwa suatu peristiwa (E) secara

kebahasaan ditempatkan pada garis waktu pada suatu titik ditinjau dari peristiwa

lain yang merupakan suatu titik rujukan (R).

Tempat titik R tersebut ditetapkan oleh konteksnya sehingga dapat berada

bersamaan, sebelum atau sesudah pusat deiksis. Dengan demikian waktu relatif

terdapat pada kalimat majemuk yang memiliki satu subjek bagi dua atau lebih

verba kalimat tersebut (Hoed, 1992: 59). Menurut Comrie kala relatif dinotasikan

menjadi E rel (R rel S).

Lebih lanjut Comrie menyatakan bahwa salah satu ciri dari waktu mutlak

adalah penggunaan kata keterangan. Oleh sebab itu perbedaan antara waktu

mutlak dan waktu relatif dapat diidentifikasi melalui penggunaan kata keterangan

dalam kalimat. Comrie (1985: 56) memberikan beberapa contoh kata keterangan

yang digunakan dalam waktu relatif, misalnya on the same day, on the day before,

dan on the next day.

3. Tense absolute-relative

Selain waktu mutlak yang menempatkan situasi sebelum, bersamaan atau

setelah saat sekarang (present moment) dan waktu relatif yang menempatkan

Page 19: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

situasi atau peristiwa terjadi sebelum bersamaan atau setelah titik referensi yang

ditetapkan oleh konteks, dalam bahasa Inggris juga terdapat waktu mutlak-relatif

yang didasari oleh gabungan rumus waktu mutlak (E rel S) dan waktu relatif (E

rel R), sehingga rumusnya menjadi E rel R rel S (Comrie, 1987: 64). Hal ini

berarti bahwa suatu peristiwa (E) ditempatkan pada garis waktu pada suatu titik

ditinjau dari suatu titik rujukan (R) yang ditinjau pula dari pusat deiktis (S) (Hoed,

1992:59).

Berdasarkan karakteristik jenis waktu tersebut, Comrie (1985: 127)

menyebutkan adanya dua bentuk relasi antara S, R dan E dalam waktu mutlak-

relatif, yaitu:

Pluperfect (past perfect) E < R < S

Future perfect E > R > S

Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa pusat deiksis mempunyai

peranan yang penting untuk menempatkan persitiwa pada garis waktu.

BAB IV. METODE PENELITIAN

Metode dalam penelitian linguistik mencakup kesatuan dari serangkaian

proses yaitu: penentuan kerangka pikiran, perumusan hipotesis atau perumusan

masalah, penentuan populasi, penentuan sampel, data, teknik pemerolehan data,

dan analisis data (Subroto, 2007: 33). Dengan demikian, dalam penelitian

linguistik diperlukan langkah-langkah untuk memecahkan masalah yang telah

dirumuskan yaitu sebagai berikut: (1) penyediaan data; (2) analisis data; dan (3)

penyajian analisis data.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan deskriptif

kualitatif. Singarimbun (1982: 4) menyatakan bahwa tujuan dari penelitian

deskriptif adalah untuk menjelaskan, mendeskripsikan suatu objek atau fakta.

Subroto (2007: 33) menyatakan bahwa tujuan dari linguistik deskriptif adalah

Page 20: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

untuk memerikan segi-segi tertentu mengenai sistem suatu bahasa sebagaimana

wujud kenyataannya.

A. Populasi dan Sampel

Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa jurusan sastra Inggris,

fakultas Sastra Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Dari populasi tersebut

ditentukan sampel berdasarkan teknik purposive sampling, yaitu mahasiswa

semester 4 dan semeser 6. Pemilihan sampel tersebut didasarkan pada

pertimbangan bahwa mahasiswa semester 3 dan 5 sudah mengambil setidaknya

hingga mata kuliah structure 3, sehingga idealnya mereka mempunyai

pemahaman tense yang lebih baik.

B. Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, data dikumpulkan melalui quesioer dan wawancara.

Selain itu, mahasiswa juga diminta untuk mengerjakan latihan tentang tense. Hasil

dari latihan ini akan dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui tingkat

pemahaman dan kemampuan mahasiswa dalam menggunakan tense bahasa

Indonesia secara tepat dalam kalimat. Kuesioner digunakan untuk mengetahui

persepsi dan pemahaman mahasiswa terhadap tense. Untuk menggali informasi

secara mendalam mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman

mahasiswa terhadap tense bahasa Inggris dilakukan wawancara mendalam

(indepth interview) dengan menggunakan pertanyaan terbuka (open-ended

question).

C. Analisis Data

Data dari hasil latihan, kuesioner dan wawancara kemudian akan

dideskripsikan secara kualitatif untuk menjawab pertanyaan penelitian.

D. Penyajian Analisis Data

Page 21: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

Sudaryanto (1993) mengemukakan ada dua metode yang dapat digunakan

dalam penyajian analisis data. Metode tersebut adalah secara formal dan informal.

Metode penyajian hasil analisis data secara formal adalah dengan menggunakan

tanda-tanda dan lambang-lambang. Sedangkan metode penyajian data secara

informal adalah penyajian hasil analisis dengan menggunakan rumusan dengan

kata-kata biasa.

Pada penelitian ini, penyajian analisis data dilakukan baik secara formal

maupun secara informal. Secara formal penulis akan menyajikan data dalam

bentuk tabel.

Selain penyajian secara formal, hasil analisis juga akan disajikan secara

informal, yaitu melalui kata-kata untuk mendeskripsikan hasil analisis agar mudah

dipahami oleh pembaca.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Tingkat Penguasaan Mahasiswa terhadap Tense Bahasa Inggris.

1. Present Tense

Present tense adalah jenis tense dengan peristiwa yang terjadi

bersamaan dengan pusat deiksis (E=S). Present tense terdiri dari simple

present, present continuous, present perfect dan present perfect continuous.

a. Present Simple

Present simple tense termasuk jenis tense yang mudah dikuasai

oleh mahasiswa. Hal ini disebabkan karena tense ini mempunyai pola

yang sederhana, yaitu S + V1/Vs/es. Namun demikian, kesalahan yang

masih terjadi adalah penggunaan yang tepat antara V1 atau V+s/es,

yang ditentukan oleh subjek kalimat. Selain itu, kesalahan lain yang

sering terjadi adalah bentuk V+s/es, karena dalam bahasa Inggris untuk

kata kerja yang berakhiran vokal, maka ditambah dengan –es-

Page 22: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

sedangkan kata kerja yang berakhiran konsonan hanya perlu

menambahkan –s-.

Mahasiswa menguasai simple present tense dengan cukup baik.

Dari 5 kalimat yang menggunakan present tense, kalimat 1 dan 2

seluruh mahasiswa (populasi 18 orang) menjawab dengan benar.

Sedangkan untuk kalimat ke 3, 15 mahasiswa menjawab dengan benar.

Untuk kalimat ke 4, 16 mahasiswa menjawab dengan benar dan untuk

kalimat ke 5, 13 mahasiswa menjawab dengan benar. Dari data

tersebut, tingkat penguasaan mencapai 80 dari maksimal jawaban

benar 90 atau mencapai 88%.

b. Present Continuous

Present continuous tense, secara teoretis sebenarnya termasuk

mudah untuk dikuasai, karena polanya adalah S + tobe + Ving. Namun

demikian, kenyataannya menunjukkan bahwa penguasaan tense

present continuous menempati urutan yang terendah, dengan jawaban

benar hanya 50 dari total 90 atau sekitar 55 %. Dari lima soal yang

diberikan, 11 dari 18 mahasiswa menjawab benar untuk soal 1,2, dan

4. Sedangkan untuk soal 3, 9 mahasiswa menjawab benar dan untuk

soal ke-5 hanya 8 mahasiswa yang menjawab benar.

c. Present Perfect

Present perfect mempunyai pola S + has/have+ V3. Total jawaban

benar untuk soal dengan menggunakan present perfect adalah 67 dari

90 jawaban benar atau sekitar 74 %. Dari total 18 mahasiswa, 11

mahasiswa menjawab benar untuk soal nomor 1 dan 2, 16 mahasiswa

menjawab benar untuk soal nomor 3, 14 mahasiswa menjawab benar

untuk soal nomor 4 dan 15 mahasiswa menjawab benar untuk soal

nomor 5.

d. Present Perfect Continuous

Page 23: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

Total jawaban benar untuk tense present perfect continuous adalah

51 dari 90 jawaban yang benar atau sekitar 56%. Jumlah ini

menempatkan penguasaan present perfect tense pada urutan ke-11 dari

12 tense. Secara lebih lengkap jumlah mahasiswa yang menjawab

benar untuk soal nomor 1 dan 2 adalah 7 mahasiswa. Jumlah ini

sekaligus sebagai jumlah terkecil dari seluruh jawaban mahasiswa.

Sedangkan untuk soal nomor 3, 13 mahasiwa menjawab benar dan

untuk soal nomor 4 dan 5, 12 mahasiswa menjawab dengan benar.

2. Past Tense

Past tense adalah jenis tense dengan peristiwa yang terjadi sebelum

pusat deiksis (E<S). Past tense terdiri dari simple past, past continuous,

past perfect dan past perfect continuous.

a. Past Simple

Past tense digunakan untuk menyatakan perbuatan atau peristiwa yang

sudah berlangsung dilihat dari pusat deiksis, yaitu titik sekarang. Pola

untuk past simple yaitu S + V2. Dari semua tense yang diteskan kepada

mahasiswa, past simple merupakan tense yang paling bagus dikuasai

mahasiswa. Dari 18 belas mahasiswa, semua menjawab dengan benar, dan

nilai ini merupakan yang tertinggi, yaitu 90 dari total 90 jawaban yang

benar. Angka ini berarti 100% mahasiswa dapat menjawab soal past

simpel dengan benar.

b. Past Continuous

Past continuous digunakan untuk mengungkapkan perisitwa yang

sedang berlangsung di waktu lampau. Pola past continuous tense adalah

S+tobe (was/were)+V ing. Tingkat jawaban yang benar untuk soal past

continuous juga tergolong besar. Dari 18 mahasiswa, 12 mahasiswa

menjawab dengan benar untuk soal nomor 1 dan 2, sedangkan untuk soal

ketiga dan keempat seluruh mahasiswa menjawab dengan benar. Dengan

Page 24: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

demikian tingkat keterjawaban soal untuk past continuous mencapai nilai

78 atau sekitar 86%.

c. Past Perfect

Untuk tense past perfect, tingkat keterjawaban soal tergolong sedang.

Dari 18 mahasiwa, 11 mahasiwa menjawab benar untuk soal nomor 1 dan

3, 12 mahasiswa menjawab benar untuk soal nomor 2 sedangkan 16

mahasiswa menjawab benar untuk soal nomor 4 dan 5. Dengan demikian

tingkat keterjawaban hanya 66 atau sekitar 73%.

d. Past Perfect Continuous

Untuk soal dengan tense past perfect continuous, tingkat penguasaan

mahasiwa lebih rendah dibandingkan dengan past perfect. Dari 18

mahasiwa, 14 mahasiswa menjawab benar untuk soal nomor 3, 4 dan 5.

Sedangkan untuk soal nomor 1 dan 2 hanya 9 mahasiwa atau 50%

mahasiwa yang menjawab benar. Dengan demikian, nilai keterjawaban

untuk soal dengan past perfect continusous hanya 60 atau sekitar 66%.

3. Future Tense

Tense future digunakan untuk menyatakan peristiwa atau perbuatan

yang akan terjadi di masa yang akan datang. Dengan kata lain, peristiwa

dalam tense future terjadi setelah pusat deiksis atau titik referensi

’sekarang’. Dengan demikian, tense future dinotasikan dengan ’E>S’.

a. Simple Future

Simple future digunakan untuk menyatakan peristiwa atau perbuatan

yang akan terjadi atau akan dilakukan di masa yang akan datang. Untuk

simple future, terdapat dua variasi, yaitu menggunakan auxiliary ’will’

atau ’tobe + going to’.

Page 25: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

Penguasaan mahasiswa terhadap tense simple future cukup tinggi,

yaitu menempati urutan kedua setelah penguasaan tense simple past. Dari

18 mahasiwa, 17 mahasiswa memberikan jawaban benar untuk soal nomor

1, 2 dan 3. Sedangkan untuk soal nomor 4 dan 5 seluruh mahasiswa

menjawab dengan benar. Dengan demikian, nilai keterjawaban untuk tense

simple future mencapai 87 dari total 90 jawaban benar, atau sekitar 96%.

b. Future Continuous

Tense future continuous digunakan untuk menggambarkan persitiwa

atau perbuatan yang sedang terjadi pada suatu waktu di waktu yang akan

datang. Tingkat penguasaan termasuk ke dalam golongan menengah. Dari

18 mahasiswa, 13 orang menjawab benar untuk soal nomor 2 dan 14 orang

menjawab benar untuk soal nomor 1, 3, 4, dan 5. Dengan demikian tingkat

keterjawaban soal tense future continuous mencapai 69 dari total 90

jawaban benar, atau sekitar 76%.

c. Future Perfect

Meskipun secara teoretis penggunaan tense future perfect agak

membingungkan, yaitu menyatakan perbuatan atau peristiwa yang akan

sudah dilakukan pada suatu waktu di masa yang akan datang, namun

tingkat penguasaan mahasiswa terhadap tense ini cukup tinggi. Dari 18

mahasiswa, 12 orang memberikan jawaban benar untuk soal nomor 1, 15

mahasiswa menjawab benar untuk soal nomor 2dan 14 mahasiswa

menjawab benar untuk soal nomor 5. Bahkan untuk soal nomor 3 dan 4

tingkat keterjawabannya sangat tinggi, yaitu 17 mahasiswa menjawab

benar untuk soal nomor 3 dan semua mahasiswa menjawab benar untuk

soal nomor 4. Dengan demikian tingkat keterjawaban mencapai nilai 76

atau sekitar 84%.

d. Future Perfect Continuous

Tense future perfect continuous merupakan bentuk yang secara teoretis

paling kompleks, dan seringkali bentuk semacam ini jarang ditemui

Page 26: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

padanannya dalam bahasa Indonesia. Secara harfiah, tense ini digunakan

untuk menyatakan suatu peristiwa atau kejadian yang akan sedang

berlangsung pada suatu waktu di masa yang akan datang. Namun demikian

pemahaman mahasiswa terhadap bentuk tense ini masih cukup baik. Dari

18 mahasiswa 13 mahasiswa memberikan jawaban benar untuk soal

nomor 1, 2, dan 4, sedangkan 14 mahasiswa memberikan jawaban benar

untuk soal nomor 3 dan 5. Dengan demikian nilai keterjawaban untuk soal

dengan tense future perfect continuous mencapai 67 atau sekitar 74%.

Secara lebih lengkap, tingkat keterjawaban soal untuk masing-masing

tense beserta ekuivalensi prosentase pemahaman mahasiswa terhadap tense

tersebut ditampilkan pada tabel berikut ini:

Tabel 1. Nilai keterjawaban soal dan prosentase penguasaan tense

mahasiswa.

No Tense

Keterjawaban

soal

Prosentase

1 simple past 90 100%

2 simple future 87 96%

3 simple present 80 88%

4 past continuous 78 86%

5 future perfect 76 84%

6 future continuous 69 76%

7 present perfect 67 74%

8 future perf cont 67 74%

9 past perfect 66 73%

10 past perf cont 60 66%

11 present perf cont 51 56%

12 present cont 50 55%

Page 27: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa tense yang paling baik dikuasai

mahasiswa adalah simple past, dengan tingkat keterjawaban soal mencapai 100%,

sedangkan yang terendah adalah tense present continuous. Angka-angka pada

tabel tersebut menunjukkan urutan tense dari yang paling baik dikuasai

mahasiswa hingga yang paling rendah tingkat penguasaannya.

Namun demikian, tingkat pemahaman mahasiswa Sastra yang masih di

bawah 75% perlu untuk ditingkatkan, mengingat penguasaan tense merupakan

kemampuan yang mutlak dikuasai agar mahasiswa tidak mempunyai kesulitan

pada kemampuan bahasa lainnya, terutama dalam writing.

B. Kesalahan dalam Penggunaan Tense Bahasa Inggris

Berdasarkan hasil penelitian, terdapat berbagai bentuk kesalahan yang

masih dilakukan mahasiswa dalam membuat kalimat dengan menggunakan tense

yang benar. Kesalahan-kesalahan tersebut secara garis besar dapat dikelompokkan

menjadi dua kategori, yaitu kesalahan dalam menggunakan bentuk kata kerja

(verb), kesalahan penggunaan kata kerja bantu (auxiliary).

1. Bentuk Verb

Kesalahan bentuk kata kerja (verb) merupakan kesalahan yang paling

banyak dilakukan mahasiswa. Padahal, benar tidaknya suatu tense sangat

ditentukan oleh kata kerjanya, sebab dalam bahasa Inggris tense

diwujudkan dalam bentuk infleksi kata kerja. Secara umum, dalam bahasa

Inggris terdapat empat bentuk kata kerja yang digunakan untuk tiap-tiap

tense, yaitu yang disebut dengan kata kerja bentuk pertama (V1), bentuk

kedua (V2), bentuk ketiga (V3) dan kata kerja ing (Ving).

Kata kerja bentuk pertama mempunyai dua variasi, yaitu bentuk

infinitive dan kata kerja + s/es, untuk subjek He, She, It, dan digunakan

untuk kalimat dengan menggunakan tense simple present. Kata kerja

bentuk kedua (V2) digunakan untuk kalimat dengan past tense, dan kata

kerja bentuk ketiga (V3) digunakan untuk kalimat perfect, baik untuk

Page 28: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

present perfect, past perfect maupun future perfect. Sedangkan kata kerja

bentuk –ing (V ing) digunakan untuk kalimat continuous, baik present

continuous, past continuous maupun future continuous.

Beberapa kesalahan penggunaan kata kerja dapat dilihat pada contoh-

contoh kalimat mahasiswa berikut ini:

Every person tries to apply for a good job.

Kalimat di atas menggunakan kata kerja ’tries’. Jika kalimat tersebut

dalam tense present simple, maka penggunaan kata kerja tersebut

sudah benar, namun kalimat di atas diminta ditulis dalam present

continuous tense, sehingga kata kerja yang tepat adalah dengan

menggunakan ’tobe+Ving’. Sehingga kalimat di atas jika ditulis dalam

present continuous seharusnya menjadi ’Every person is trying to

apply for a good job.

The students has being study English very seriously.

Dalam kalimat di atas, mahasiswa diminta untuk menuliskannya

dalam tense present perfect continuous. Dengan demikian, dalam

kalimat di atas mahasiswa membuat dua kesalahan yaitu: pertama

penggunaan has, yang seharusnya have, karena subjeknya jamak. Yang

kedua, penggunaan kata kerja study, yang seharusnya studying.

Sehingga kalimat tersebut seharusnya menjadi ’The students have been

studying English very seriously.

The teachers and the students have being gone to the beach.

Dalam kalimat ini, mahasiswa diminta untuk menuliskannya dalam

tense present perfect continuous. Kesalahan yang terjadi adalah

penggunaan bentuk kata kerja bentuk ketiga (V3) ’gone’, yang

Page 29: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

seharusnya adalah kata kerja bentuk ing (going). Sehingga kalimat

yang benar seharusnya ’The teachers and the students have been going

to the beach.

2. Penggunaan Kata Kerja Bantu (Auxiliary)

Selain bentuk-bentuk kata kerja seperti yang dijelaskan di atas, dalam

bahasa Inggris terdapat juga kata kerja bantu (auxiliary) yang fungsinya

dalam kalimat sama seperti kata kerja pada umumnya. Artinya auxiliary

ini bisa berubah bentuknya sesuai dengan tensenya. Secara umum

auxiliary dalam bahasa Inggris terdiri dari tobe (is, am, are, was, were,

been), has/have/had, do/does/did, modal (can, may, must, should, could,

might), dan sebagainya.

Beberapa kesalahan penggunaan kata kerja dapat dilihat pada contoh-

contoh kalimat mahasiswa berikut ini:

Andi has being a clever student

Dalam kalimat di atas, karena berupa kalimat nominal, maka

diperlukan tobe sebelum ’being’ untuk membuat kalimat nominal

dalam present perfect continuous dengan benar. Sehingga kalimat di

atas seharusnya menjadi ’Andi has been being a clever student. Dalam

kalimat di atas, dibutuhkan penambahan auxiliary ’been’, namun

mahasiswa tidak menambahkannya, sebaliknya dalam kalimat berikut

ini, seharusnya tidak perlu menggunakan auxiliary ’been’, namun

mahasiswa justru menambahkannya dan kalimatnya menjadi salah.

The students had been studied English very seriously.

Mahasiswa diminta untuk menulis kalimat tersebut dengan

mengunakan tense past perfect. Kalimat di atas kelebihan ’been’ yang

dalam konteks kalimat tersebut justru membuat kalimat menjadi pasif.

Page 30: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

Seharusnya kalimat yang benar adalah ’ The students had studied

English very seriously.

Every person will has tried to apply for a good job.

Mahasiswa diminta untuk menuliskan kalimat tersebut dalam tense

future perfect. Sebenarnya secara pola kalimat, kalimat tersebut sudah

benar, namun penggunaan auxiliary ’has’ tidak tepat. Hal ini

dikarenakan dalam kalimat tersebut sudah menggunakan auxiliary

’will’, sehingga seharusnya diikuti dengan ’have’. Dengan demikian,

kalimat yang benar seharusnya adalah ’ Every person will have tried

to apply for a good job. Kesalahan yang sama juga dapat dilihat dalam

kalimat berikut:

The teacher and the students has gone to the beach.

Penggunaan auxiliary ’has’ dalam kalimat tersebut tidak tepat,

karena subjek dari kalimat tersebut adalah jamak, sehingga seharusnya

menggunakan ’have’. Sehingga kalimat yang benar seharusnya adalah

’The teacher and the students have gone to the beach’

The students studying English very seriously.

Dalam kalimat tersebut, mahasiswa membuat kesalahan, yaitu

tidak menggunakan tobe (are) sehingga kalimat tersebut menjadi

kalimat dengan tense present continuous yang benar. Kalimat tersebut

seharusnya adalah ’ The students are studying English very seriously’.

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penguasaan dan Pemahaman

Mahasiswa terhadap Tense

Tingkat pemahaman dan penguasaan tense bahasa Inggris mahasiswa

Fakultas Sastra Universitas Mahasiswa, berdasarkan hasil jawaban

Page 31: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

kuesioner dan wawancara yang dilakukan, dipengaruhi oleh beberapa faktor

yang secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi faktor internal dan

faktor eksternal.

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari diri mahasiswa sendiri,

yaitu tingkat pemahaman mereka terhadap beberapa konsep yang

berhubungan dengan tense. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang

berasal dari luar mahasiswa, yaitu faktor dosen dan metode pengajarannya.

Secara lebih lengkap faktor internal yang mempengaruhi pemahaman dan

penguasaan tense mahasiswa adalah sebagai berikut:

1. Faktor Internal

a. Pemahaman Konsep Waktu dan tense dalam bahasa

Secara umum, mahasiswa sudah mengetahui konsep tense dalam

bahasa Inggris, namun pengertian tersebut hanya pada sebatas

pemahaman bahwa tense merupakan ’ciri’ dari bahasa Inggris tanpa

mengetahui apa sebenarnya hakikat tense. Namun demikian, secara

formal mahasiswa sudah dapat mengidentifikasi bahwa tense dalam

bahasa Inggris diwujudkan dalam bentuk infleksi kata kerja.

Dalam kenyataannya, mahasiswa seringkali masih menemukan

kesulitan untuk membedakan antara konsep tense dan aspek, karena

keduanya saling berkaitan. Kebingungan ini akan menjadi sangat jelas

ketika mahasiswa ditanya mengenai jumlah tense dalam bahasa Inggris.

Sebagian besar dari mereka menjawab ada dua belas atau bahkan enam

belas tense. Padahal yang mereka sebutkan sebagai tense tersebut

adalah gabungan antara tense dan aspek. Jadi jika mahasiswa

menyebutkan simple present, maka sebenarnya yang merupakan tense

adalah ’present’ nya, sedangkan ’simple’ merupakan konsep aspek.

Kebingungan semacam ini seringkali terlihat ketika mahasiwa

dihadapkan pada suatu cerita, dengan konteks waktu yang jelas, mereka

seringkali masih kesulitan untuk menggunakan tense yang tepat dalam

mendeskripsikan tiap peristiwa dalam cerita tersebut.

Page 32: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

b. Pemahaman Tipe Kata Kerja

Faktor kedua yang menjadi kendala dalam pemahaman dan

penguasaan tense bahasa Inggris adalah pemahaman mahasiwa terhadap

tipe kata kerja.

Karena tense diwujudkan dalam bentuk infleksi kata kerja, maka

pemahaman kata kerja menjadi hal mutlak yang perlu dikuasai

mahasiswa untuk dapat membuat kalimat dengan tense yang benar.

Secara umum, kata kerja dalam bahasa Inggris disebut dengan kata

kerja bentuk pertama (V1), kata kerja bentuk kedua (V2) dan kata kerja

bentuk ketiga (V3) serta kata kerja bentuk –ing (Ving).

Perubahan bentuk kata kerja tersebut adalah yang termasuk

perubahan teratur (regular verb) dan perubahan tidak teratur (irreguler

verb). Seringkal mahasiswa salah dalam menentukan bentuk kata kerja

karena mereka tidak benar-benar mengerti jenis-jenis kata kerja beserta

bentuk-bentuk perubahannya.

c. Pemahaman Jenis-jenis Kata Kerja Bantu

Selain bentuk kata kerja, dalam bahasa Inggris juga dikenal adanya

kata kerja bantu (auxiliary verb). Auxiliary verb terdiri dari: bentuk

tobe (is/am/are/was/were), bentuk has/have/had, bentuk modal (can,

may, must. Should), do/does/did.

Kesalahan yang sering terjadi adalah pada penggunaan bentuk

auxiliary yang benar. Jika dalam suatu kalimat terdapat auxiliary dan

kata kerja, maka tense kalimat tersebut ditentukan oleh auxiliarinya.

Dengan kata lain, bentuk auxiliary yang tepat menentukan benar atau

tidaknya tense kalimat tersebut.

Karena pemahaman tentang auxiliary ini masih kurang baik, maka

seringkali mahasiwa membuat kesalahan dengan mengubah kata

kerjanya, yang seharusnya adalah harus mengubah auxiliarynya.

Page 33: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

d. Pemahaman Tentang Kata Keterangan Waktu

Faktor berikutnya dalah pemahaman terhadap keterangan waktu

(adverb of time). Kata keterangan waktu yang dipakai dalam kalimat

haruslah sesuai dengan tense yang digunakan dalam kalimat tersebut.

Misalnya kata keterangan waktu ’kemarin’ (yesterday) digunakan untuk

tense lampau (past) dan kata keterangan waktu ’besok’ (tomorrow).

Namun demikian banyak juga kalimat yang tidak diberikan kata

keterangan waktunya. Jika mahasiswa diminta membuat kalimat dengan

tense tertentu, seringkali kata keterangan waktunya tidak sesuai dengan

tense nya. Sebagai contoh ketika mahasiswa membuat kalimat dengan

tense perfect (simple perfect) seringkali mereka menggunakan kata

keterangan waktu lampau. Alasan mereka adalah karena arti dari

kalimat dalam tense perfect adalah sudah, sehingga perbuatan tersebut

sudah terjadi di masa lampau. Namun, yang betul adalah kalimat

tersebut menggunakan kata keterangan waktu present (now), sebab

kalimat tersebut menyatakan bahwa pada kondisi sekarang, peristiwa

tersebut sudah terjadi.

2. Faktor Eksternal

Selain faktor internal dari diri mahasiswa, pemahaman dan

penguasaan tense juga dipengaruhi oleh faktor eksternal, yaitu faktor yang

berasal dari luar diri mahasiswa.

Faktor tersebut terdiri dari model pembelajaran di kelas dan materi

pembelajaran.

a. Model Pembelajaran di Kelas

Sebagaian besar mahasiwa menyatakan bahwa pembelajaran tense

di kelas terlalu teoretis, sehingga konsep-konsep tentang tense dalam

bahasa Inggris susah diaplikasikan, karena mahasiswa lebih banyak

menghafal rumus untuk tiap-tiap tense.

Page 34: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

Dengan demikian beberapa mahasiswa menyarankan agar model

pembelajaran structure, khususnya bab tentang tense perlu dikemas

secara aplikatif dan tidak terlalu teoretis. Dengan demikian mahasiswa

akan dapat memahami secara lebih mudah bagaimana menerapkan

konsep tense tersebut dalam konteks kalimat.

b. Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran disebut sebagai faktor yang juga berperan

cukup penting untuk menentukan keberhasilan mahasiswa dalam

menguasai tense bahasa Inggris.

Materi pembelajaran yang hanya bersumber dari buku teks dengan

contoh-contoh teoretis dianggap tidak memberikan pemahaman yang

baik, ketika mahasiswa dihadapkan pada kondisi realitas dimana

mereka harus menggunakan tense yang sesuai.

Materi pembelajaran yang kurang menarik dan cenderung statis

dari waktu ke waktu, pada akhirnya juga mempengaruhi antusiasime

dan semangat mahasiswa dalam mempelajari struktur bahasa Inggris,

khususnya tentang tense.

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa tense yang paling baik dikuasai

mahasiswa adalah simple past, dengan tingkat keterjawaban soal mencapai 100%,

sedangkan yang terendah adalah tense present continuous. Angka-angka pada

tabel tersebut menunjukkan urutan tense dari yang paling baik dikuasai

mahasiswa hingga yang paling rendah tingkat penguasaannya.

Namun demikian, tingkat pemahaman mahasiswa Sastra yang masih di

bawah 75% perlu untuk ditingkatkan, mengingat penguasaan tense merupakan

kemampuan yang mutlak dikuasai agar mahasiswa tidak mempunyai kesulitan

pada kemampuan bahasa lainnya, terutama dalam writing.

Page 35: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

Berdasarkan hasil penelitian, terdapat berbagai bentuk kesalahan yang

masih dilakukan mahasiswa dalam membuat kalimat dengan menggunakan tense

yang benar. Kesalahan-kesalahan tersebut secara garis besar dapat dikelompokkan

menjadi dua kategori, yaitu kesalahan dalam menggunakan bentuk kata kerja

(verb), kesalahan penggunaan kata kerja bantu (auxiliary).

Tingkat pemahaman dan penguasaan tense bahasa Inggris mahasiswa

Fakultas Sastra Universitas Mahasiswa, berdasarkan hasil jawaban kuesioner dan

wawancara yang dilakukan, dipengaruhi oleh beberapa faktor yang secara garis

besar dapat dikelompokkan menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor

internal adalah faktor yang berasal dari diri mahasiswa sendiri, yaitu tingkat

pemahaman mereka terhadap beberapa konsep yang berhubungan dengan tense.

Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar mahasiswa, yaitu

faktor dosen dan metode pengajarannya.

B. Saran

Untuk meningkatkan pemahaman dan penguasaan tense bahasa Inggris

mahasiwa Fakultas Sastra universitas Muhammadiyah Purwokerto, perlu

dilakukan pembenahan dalam metode pengajaran dan materi pengajaran dengan

memperhatikan kesulitan yang sering dihadapi mahasiswa.

Model pembelajaran structure, khususnya bab tentang tense perlu dikemas

secara aplikatif dan tidak terlalu teoretis. Dengan demikian mahasiswa akan dapat

memahami secara lebih mudah bagaimana menerapkan konsep tense tersebut

dalam konteks kalimat.

Materi pembelajaran hendaknya tidak hanya bersumber dari buku teks

dan dengan contoh-contoh yang teoretis karena tidak bisa memberikan

pemahaman yang baik bagi mahasiswa, ketika mereka dihadapkan pada kondisi

realitas dimana mereka harus menggunakan tense yang sesuai. Materi

pembelajaran harus dibuat secara lebih menarik sehingga dapat meningkatkan

antusiasime dan semangat mahasiswa dalam mempelajari struktur bahasa Inggris,

khususnya tentang tense.

Page 36: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

DAFTAR PUSTAKA

Bache, Carl. 1997. The Study of Aspect, Tense and Action. Frankfrut: Peters Lang.

Comrie, Bernard. 1985. Tense. Cambridge University Press.

Hoed, Benny H. 1992. Kala dalam Novel, Fungsi dan Penerjemahannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Jespersen, Otto. 1933. Essential of English Grammar. London: George Allen & Unwin Ltd.

Jufrizal. 2008. Minimizing Problems Faced by Indonesian Students in Learning and Understanding Tense and Aspect of English. The First Conference on Teaching English as A Foreign Language. Muhammadiyah University of Purwokerto.

Lyons, John. 1968. Introduction to Theoretical Linguistics. Cambridge University Press.

Quirk,Randolph. 1985. A Comprehensive Grammar on the English Language. New York: Longman.

Singarimbun, Masri dan Efendi. 1982. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES.

Subroto, Edi. 2007. Pengantar Metode Penelitian Linguistik Struktural. Solo: Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) UNS dan UPT Penerbitan dan Pencetakan UNS (UNS Press).

Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan secara Linguistis. Yogyakarta: Duta Wacnana University Press.

Page 37: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

LAMPIRAN

1. Personalia tenaga peneliti

1. Ketua Peneliti

a. Nama Lengkap : Condro Nur Alim, S.S., M.A.

b. Jenis Kelamin : Laki-laki

c. NIP : 2160367

d. Disiplin Ilmu : Sastra Inggris

e. Pangkat/Gologan : Penata Muda/IIIA

f. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli

g. Program Studi/Fakultas : S1 Sastra Inggris/Sastra

h. Waktu Penelitian : 30 jam/minggu

2. Anggota Peneliti

a. Nama Lengkap : Ambar Pujiyatno, S.S., M.Hum.

b. Jenis Kelamin : Laki-laki

c. NIP : 2160180

d. Disiplin Ilmu : Sastra Inggris

e. Pangkat/Gologan : Penata Muda TkI/IIIB

f. Jabatan Fungsional : Lektor

g. Program Studi/Fakultas : S1 Sastra Inggris/Sastra

h. Waktu Penelitian : 20 jam/minggu

Page 38: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

SINOPSIS PENELITIAN LANJUTAN

1. Topik, perumusan masalah

Untuk penelitian berikutnya, diperlukan kajian yang mendalam,

yaitu tidak hanya terbatas pada tense, namun juga meneliti tentang

pemahaman mahasiswa terhadap konsep aspek bahasa Inggris.

Pemahaman aspek diperlukan karena sebenarnya tense dan aspek dalam

bahasa Ingggir adalah seperti dua sisi mata uang yang saling melengkapi

satu dengan yang lainnya.

Pemahaman tentang tense dan aspek yang baik, diyakini mampu

menjadi faktor utama untuk memperbaiki kompetensi mahasiwa dalam

kemampuan bahasa Inggris, yang lainnya, terutama kemampuan speaking

dan kemampuan writing.

2. Rancangan penelitian

Rancangan penelitian akan diarahkan pada:

a. Pemahaman tense dalam berbagai jenis kalimat (simple, compound,

complex dan compound-complex)

b. Pemahaman jenis-jenis aspek dalam bahasa Inggris

c. Perbedaan antara tense dan aspek

d. Keterkaitan antara tense dan aspek

e. Menguji kompetensi mahasiswa terhdapa penguasaan tense dan aspek

dalam bentuk paragraph yang bersifat kontesktual

Page 39: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

DRAF ARTIKEL ILMIAH

1. Judul

Pemahaman dan Penguasaan Tense Bahasa Inggris Mahasiswa Fakultas

Sastra Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

2. Nama penulis Condro Nur Alim, S.S., M.A. NIK. 2160367 Ambar Pujiyatno, S.S., M. Hum. NIK. 2160208

3. Abstrak

Abstrak

Penelitian yang berjudul ’Pemahaman Tense Bahasa Inggris Mahasiswa

Fakultas Sastra Universitas Muhammadiyah Purwokerto’ ini bertujuan untuk

mengetahui: 1) tingkat pemahaman mahasiswa terhadap tense bahasa Inggris; 2)

jenis-jenis kesalahan dalam menggunakan tense; dan 3) faktor-faktor yang

menyebabkannya.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan deskriptif

kualitatif. Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa jurusan sastra Inggris,

fakultas Sastra Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa tense yang paling baik dikuasai

mahasiswa adalah simple past, dengan tingkat keterjawaban soal mencapai 100%,

sedangkan yang terendah adalah tense present continuous.

Page 40: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

Kesalahan-kesalahan yang masih terjadi dapat dikelompokkan menjadi

dua kategori, yaitu kesalahan dalam menggunakan bentuk kata kerja (verb),

kesalahan penggunaan kata kerja bantu (auxiliary).

Tingkat pemahaman dan penguasaan tense bahasa Inggris mahasiswa

Fakultas Sastra Universitas Mahasiswa, berdasarkan hasil jawaban kuesioner dan

wawancara yang dilakukan, dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari diri mahasiswa sendiri, yaitu

tingkat pemahaman mereka terhadap beberapa konsep yang berhubungan dengan

tense. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar mahasiswa,

yaitu faktor dosen dan metode pengajarannya.

Keywords: pemahaman, penguasaan, tense, bahasa Inggris mahasiswa

Abstract

The study, entitled 'Understanding English Tense among the Students of

Faculty of Letters of Muhammadiyah University of Purwokerto is aimed at

determining: 1) the level of student understanding of tense in English, 2) the types

of errors in the use of tense and 3) the factors that cause it.

The research was conducted by using a qualitative descriptive approach.

The population of this study were students of Faculty of Letters of

Muhammadiyah University of Purwokerto

The research showed that the most well-mastered tense is simple past

tense, with the level of correct answer reaches 100%, while the lowest is the

present continuous tense.

Errors that still occur can be grouped into two categories, namely the error

in using the verb form (verb), the error using the auxiliary verb (auxiliary).

Tense level of students’ understanding and mastery of the English tense,

based on responses to questionnaires and interviews, is influenced by internal

factors and external factors.

Page 41: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

Internal factors are factors that come from students themselves which

consists of: the level of students’ understanding of some concepts related to tense.

While external factors are the factors that come from outside the student, which

consists of: teaching methods and teaching materials.

Keywords: understanding, mastery, tense, English, students

4. Kata-kata kunci pemahaman, penguasaan, tense, bahasa Inggris mahasiswa

5. Pendahuluan

Salah satu tujuan pendidikan di fakultas Sastra Universitas

Muhammadiyah Purwokerto adalah menghasilkan lulusan yang mempunyai

kompetensi dan profesionalisme di bidang ilmu bahasa Inggris (Panduan

Akademik UMP, 2011).

Untuk mencapai tujuan tersebut, kurikulum di fakultas Sastra Universitas

Muhammadiyah Purwokerto dikembangkan sedemikian rupa untuk

memaksimalkan kemampuan dasar bahasa Inggris mahasiswa yang meliputi

kemampuan menyimak (listening), membaca (reading), menulis (writing),

berpicara (speaking), dan tatabahasa bahasa Inggris (structure).

Mata kuliah kemampuan dasar tersebut diberikan secara berjenjang dari

mulai tingkat dasar (elementary) hingga tingkat mahir (advanced). Sebagai contoh

untuk mata kuliah structure diberikan dari semester 1 hingga semester 4, masing-

masing dengan nama structure 1, structure 2, structure 3, dan structure 4.

Dari kelima mata kuliah kemampuan dasar (basic skills) di atas, mata

kuliah tatabahasa bahasa Inggris (structure) dirasa oleh kebanyakan mahasiswa

sebagai mata kuliah yang sulit, karena di dalamnya berisi berbagai aturan

penggunaan bahasa Inggris yang kompleks. Salah satu bagian tatabahasa yang

paling sulit adalah pembahasan tentang kala (tense) bahasa Inggris.

Page 42: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

Tense dianggap sebagai pembahasan yang sulit karena tense bahasa

Inggris terdiri dari berbagai jenis, yang masing-masing mempunyai pola dan

penggunaan yang khusus. Di sisi lain, kemampuan menggunakan tense secara

tepat merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki mahasiswa agar dapat

menguasai keempat kemampuan dasar lainnya dengan baik.

Mahasiswa seringkali mempunyai konsep yang keliru terhadap tense

bahasa Inggris serta penggunaannya dalam kalimat. Sebagai contoh, sebagian

mereka akan menyebutkan bahwa terdapat dua belas atau bahkan enam belas

tense dalam bahasa Inggris. Jawaban ini jelas mencerminkan ketidakpahaman

mahasiswa terhadap konsep tense bahasa Inggris sebagai pengungkap aspek

kewaktuan. Begitu pula dalam tataran praktis, sebagai cotoh, mahasiswa

seringkali masih kebingungan membedakan antara past tense dan present perfect,

seperti dalam kalimat ’I took a bath’ dan ’I have taken a bath’. Padahal kedua

kalimat tersebut mempunyai makna dan pemakaian yang sangat berbeda.

Mencampuradukkan keduanya akan membuat keracuan makna.

Penelitian mengenai tenses bahasa Inggris masih jarang dilakukan. Namun

demikian berdasarkan penelusuran peneliti, penelitian tentang penguasaan

mahasiswa terhadap tense bahasa Inggris pernah dilakukan oleh Jufrizal (2008).

Jufrizal (2008) melakukan penelitian terhadap mahasiswa jurusan Bahasa Inggris,

fakutas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Padang. Dalam penelitiannya

tersebut ditemukan fakta bahwa 80% mahasiswa mempunyai masalah memahami

dan menggunakan tense future continuous, future perfect continuous, past perfect

continuous dan past perfect future continuous. Selain itu, sebanyak 60% hingga

70% mahasiswa mengalami kesulitan dalam memahami dan menggunakan tense

past future continuous dan past perfect.

Tense dianggap oleh sebagian besar mahasiswa menjadi bagian pelajaran

bahasa Inggris yang sulit. Hal ini terjadi karena tiap jenis tense mempunyai

formula khusus, yang ditandai dengan adanya infleksi verba. Selain itu, tiap tense

mempunyai pasangan kata keterangan waktu yang khusus, sehingga penggunaan

Page 43: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

kata keterangan yang tidak pas akan mengganggu kesatuan makna yang

dihasilkan dari penggunaan tense tersebut.

Istilah tense (dalam bahasa Indonesia disebut kala), merupakan istilah

yang diambil dari bahasa Yunani ’khronos’ atau bahasa Latin ’tempus’ (Lyons,

1968: 304). Konsep waktu dan konsep kala terkadang memang sangat sulit untuk

dibedakan sebab menurut Comrie (1985: 7) ide untuk menempatkan suatu situasi

pada garis waktu sebenarnya merupakan notasi konseptual, sehingga hal ini

memungkinkan terjadinya perbedaan antara bahasa yang satu dengan bahasa

lainnya.

Dengan demikian, sebagai usaha untuk menghindari terjadinya ketaksaan

atas pemahaman kedua konsep tersebut, perlu dipahami bahwa waktu dan kala

adalah konsep yang sangat berbeda. Hal ini didasarkan pada pernyataan Jespersen

dalam bukunya yang berjudul Essential of English Grammar, yang menyatakan

bahwa konsep waktu merupakan konsep umum yang ada pada semua bahasa di

seluruh dunia, sedangkan konsep kala bervariasi antara satu bahasa dengan bahasa

lainnya dan merupakan ekspresi linguistik yang bersifat time-relation (Jespersen,

1933: 230).

Comrie (1976) menyatakan bahwa kala menghubungkan waktu situasi

yang dimaksud dengan waktu lainnya, biasanya adalah saat ujaran dilakukan

(moment of speaking), sehingga menurutnya, secara garis besar terdapat tiga kala

paling umum yang ditemukan pada bahasa-bahasa di dunia, yaitu present, past

dan future.

Dalam bahasa Inggris, dikenal adanya pembedaan antara konsep waktu

(time) dengan kala (tense). Dalam ilmu kebahasaan, istilah waktu termasuk

kategori semantik, sedangkan kala termasuk ke dalam kategori gramatikal (Hoed,

1992: 3). Dalam bahasa Inggris, kala merupakan suatu jenis penanda formal

(formal marker) yang pada umumnya diwujudkan dalam bentuk infleksi kata

kerja (verb) yang fungsinya adalah untuk menempatkan suatu peristiwa atau

kondisi pada waktu.

Page 44: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

Dengan demikian keberadaan kala dalam bahasa Inggris sangat penting

untuk menentukan kapan terjadinya suatu peristiwa dilihat dari waktu ujaran (time

of speaking) atau disebut juga sebagai pusat deiksis (deictic centre), sebagaimana

dikemukakan oleh Lyons (1968: 304-305): ”The essential characteristics of the

category of tense is that it relates the time of action, event or state of affair

referred to in the sentence to time of utterance (the time of utterance being

‘now’).”

Dengan mengacu pada pengertian kala sebagai kategori gramatikal yang

berfungsi untuk menempatkan suatu situasi dalam suatu waktu maka sebagian

besar ahli grammar mengelompokkan kala dalam tiga kategori, yaitu: present,

past, dan future (Jespersen: 1933, Lyons: 1968, Comrie: 1985, Quirk: 1985 dan

Bache: 1997).

Pengelompokan ini berdasarkan pada asumsi bahwa secara alamiah waktu

dibedakan menjadi waktu lampau (past), sekarang (present) dan waktu yang akan

datang (future). Dengan mengikuti teori Jespersen (1933: 230) dan juga diagram

Lyon (1968: 304) tentang diagram garis waktu sebagai manifestasi konsep waktu

dalam bahasa, maka pembedaan antara waktu dan kala dapat digambarkan sebagai

berikut:

Lampau (past) kini (present) akan datang (future)

Sebelum sekarang sesudah

Gambar 1.Waktu dan Kala

Diagram di atas menunjukkan kala sebagai kategori deiktis, sebagaimana

disarankan oleh Bache (1997: 250) kala mempunyai arti yang hanya bisa

diidentifikasi dalam kaitannya dengan lokasi spasial dan temporal agen lokusi

pada titik komunikasi. Pada diagram di atas, titik deiksis ’O’ adalah waktu

’sekarang’. Oleh sebab itu, kala berkaitan erat dengan temporalitas. Bache (1997:

245) menyatakan bahwa temporalitas berkaitan dengan penentuan lokasi temporal

pada suatu situasi yang dianggap sebagai titik sekarang pada suatu komunikasi.

Page 45: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

Lebih lanjut Bache mendefinisikan kategori kala secara lebih rinci sebagai

berikut:

a. Situasi lampau (past) adalah situasi yang secara temporal berada sebelum

waktu sekarang.

b. Situasi kini (present) adalah situasi yang secara temporal berada pada waktu

sekarang.

c. Situasi akan datang (future) adalah situasi yang secara temporal berada pada

waktu setelah sekarang.

6. Metode penelitian

Metode dalam penelitian linguistik mencakup kesatuan dari serangkaian

proses yaitu: penentuan kerangka pikiran, perumusan hipotesis atau perumusan

masalah, penentuan populasi, penentuan sampel, data, teknik pemerolehan data,

dan analisis data (Subroto, 2007: 33). Dengan demikian, dalam penelitian

linguistik diperlukan langkah-langkah untuk memecahkan masalah yang telah

dirumuskan yaitu sebagai berikut: (1) penyediaan data; (2) analisis data; dan (3)

penyajian analisis data.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan deskriptif

kualitatif. Singarimbun (1982: 4) menyatakan bahwa tujuan dari penelitian

deskriptif adalah untuk menjelaskan, mendeskripsikan suatu objek atau fakta.

Subroto (2007: 33) menyatakan bahwa tujuan dari linguistik deskriptif adalah

untuk memerikan segi-segi tertentu mengenai sistem suatu bahasa sebagaimana

wujud kenyataannya.

1. Populasi dan Sampel

Poupulasi dari penelitian ini adalah mahasiswa jurusan sastra Inggris,

fakultas Sastra Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Dari populasi tersebut

Page 46: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

ditentukan sampel berdasarkan teknik purposive sampling, yaitu mahasiswa

semester 4 dan semeser 6. Pemilihan sampel tersebut didasarkan pada

pertimbangan bahwa mahasiswa semester 3 dan 5 sudah mengambil setidaknya

hingga mata kuliah structure 3, sehingga idealnya mereka mempunyai

pemahaman tense yang lebih baik.

2. Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, data dikumpulkan melalui quesioer dan wawancara.

Selain itu, mahasiswa juga diminta untuk mengerjakan latihan tentang tense. Hasil

dari latihan ini akan dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui tingkat

pemahaman dan kemampuan mahasiswa dalam menggunakan tense bahasa

Indonesia secara tepat dalam kalimat. Kuesioner digunakan untuk mengetahui

persepsi dan pemahaman mahasiswa terhadap tense. Untuk menggali informasi

secara mendalam mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman

mahasiswa terhadap tense bahasa Inggris dilakukan wawancara mendalam

(indepth interview) dengan menggunakan pertanyaan terbuka (open-ended

question).

3. Analisis Data

Data dari hasil latihan, kuesioner dan wawancara kemudian akan

dideskripsikan secara kualitatif untuk menjawab pertanyaan penelitian.

4. Penyajian Analisis Data

Sudaryanto (1993) mengemukakan ada dua metode yang dapat digunakan

dalam penyajian analisis data. Metode tersebut adalah secara formal dan informal.

Metode penyajian hasil analisis data secara formal adalah dengan menggunakan

tanda-tanda dan lambang-lambang. Sedangkan metode penyajian data secara

informal adalah penyajian hasil analisis dengan menggunakan rumusan dengan

kata-kata biasa.

Page 47: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

Pada penelitian ini, penyajian analisis data dilakukan baik secara formal

maupun secara informal. Secara formal penulis akan menyajikan data dalam

bentuk tabel.

Selain penyajian secara formal, hasil analisis juga akan disajikan secara

informal, yaitu melalui kata-kata untuk mendeskripsikan hasil analisis agar mudah

dipahami oleh pembaca.

7. Hasil dan pembahasan

D. Tingkat Penguasaan Mahasiswa terhadap Tense Bahasa Inggris.

4. Present Tense

Present tense adalah jenis tense dengan peristiwa yang terjadi

bersamaan dengan pusat deiksis (E=S). Present tense terdiri dari simple

present, present continuous, present perfect dan present perfect continuous.

e. Present Simple

Present simple tense termasuk jenis tense yang mudah dikuasai

oleh mahasiswa. Hal ini disebabkan karena tense ini mempunyai pola

yang sederhana, yaitu S + V1/Vs/es. Namun demikian, kesalahan yang

masih terjadi adalah penggunaan yang tepat antara V1 atau V+s/es,

yang ditentukan oleh subjek kalimat. Selain itu, kesalahan lain yang

sering terjadi adalah bentuk V+s/es, karena dalam bahasa Inggris untuk

kata kerja yang berakhiran vokal, maka ditambah dengan –es-

sedangkan kata kerja yang berakhiran konsonan hanya perlu

menambahkan –s-.

Mahasiswa menguasai simple present tense dengan cukup baik.

Dari 5 kalimat yang menggunakan present tense, kalimat 1 dan 2

seluruh mahasiswa (populasi 18 orang) menjawab dengan benar.

Sedangkan untuk kalimat ke 3, 15 mahasiswa menjawab dengan benar.

Untuk kalimat ke 4, 16 mahasiswa menjawab dengan benar dan untuk

kalimat ke 5, 13 mahasiswa menjawab dengan benar. Dari data

Page 48: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

tersebut, tingkat penguasaan mencapai 80 dari maksimal jawaban

benar 90 atau mencapai 88%.

f. Present Continuous

Present continuous tense, secara teoretis sebenarnya termasuk

mudah untuk dikuasai, karena polanya adalah S + tobe + Ving. Namun

demikian, kenyataannya menunjukkan bahwa penguasaan tense

present continuous menempati urutan yang terendah, dengan jawaban

benar hanya 50 dari total 90 atau sekitar 55 %. Dari lima soal yang

diberikan, 11 dari 18 mahasiswa menjawab benar untuk soal 1,2, dan

4. Sedangkan untuk soal 3, 9 mahasiswa menjawab benar dan untuk

soal ke-5 hanya 8 mahasiswa yang menjawab benar.

g. Present Perfect

Present perfect mempunyai pola S + has/have+ V3. Total jawaban

benar untuk soal dengan menggunakan present perfect adalah 67 dari

90 jawaban benar atau sekitar 74 %. Dari total 18 mahasiswa, 11

mahasiswa menjawab benar untuk soal nomor 1 dan 2, 16 mahasiswa

menjawab benar untuk soal nomor 3, 14 mahasiswa menjawab benar

untuk soal nomor 4 dan 15 mahasiswa menjawab benar untuk soal

nomor 5.

h. Present Perfect Continuous

Total jawaban benar untuk tense present perfect continuous adalah

51 dari 90 jawaban yang benar atau sekitar 56%. Jumlah ini

menempatkan penguasaan present perfect tense pada urutan ke-11 dari

12 tense. Secara lebih lengkap jumlah mahasiswa yang menjawab

benar untuk soal nomor 1 dan 2 adalah 7 mahasiswa. Jumlah ini

sekaligus sebagai jumlah terkecil dari seluruh jawaban mahasiswa.

Sedangkan untuk soal nomor 3, 13 mahasiwa menjawab benar dan

untuk soal nomor 4 dan 5, 12 mahasiswa menjawab dengan benar.

Page 49: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

5. Past Tense

Past tense adalah jenis tense dengan peristiwa yang terjadi sebelum

pusat deiksis (E<S). Past tense terdiri dari simple past, past continuous,

past perfect dan past perfect continuous.

e. Past Simple

Past tense digunakan untuk menyatakan perbuatan atau peristiwa yang

sudah berlangsung dilihat dari pusat deiksis, yaitu titik sekarang. Pola

untuk past simple yaitu S + V2. Dari semua tense yang diteskan kepada

mahasiswa, past simple merupakan tense yang paling bagus dikuasai

mahasiswa. Dari 18 belas mahasiswa, semua menjawab dengan benar, dan

nilai ini merupakan yang tertinggi, yaitu 90 dari total 90 jawaban yang

benar. Angka ini berarti 100% mahasiswa dapat menjawab soal past

simpel dengan benar.

f. Past Continuous

Past continuous digunakan untuk mengungkapkan perisitwa yang

sedang berlangsung di waktu lampau. Pola past continuous tense adalah

S+tobe (was/were)+V ing. Tingkat jawaban yang benar untuk soal past

continuous juga tergolong besar. Dari 18 mahasiswa, 12 mahasiswa

menjawab dengan benar untuk soal nomor 1 dan 2, sedangkan untuk soal

ketiga dan keempat seluruh mahasiswa menjawab dengan benar. Dengan

demikian tingkat keterjawaban soal untuk past continuous mencapai nilai

78 atau sekitar 86%.

g. Past Perfect

Untuk tense past perfect, tingkat keterjawaban soal tergolong sedang.

Dari 18 mahasiwa, 11 mahasiwa menjawab benar untuk soal nomor 1 dan

Page 50: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

3, 12 mahasiswa menjawab benar untuk soal nomor 2 sedangkan 16

mahasiswa menjawab benar untuk soal nomor 4 dan 5. Dengan demikian

tingkat keterjawaban hanya 66 atau sekitar 73%.

h. Past Perfect Continuous

Untuk soal dengan tense past perfect continuous, tingkat penguasaan

mahasiwa lebih rendah dibandingkan dengan past perfect. Dari 18

mahasiwa, 14 mahasiswa menjawab benar untuk soal nomor 3, 4 dan 5.

Sedangkan untuk soal nomor 1 dan 2 hanya 9 mahasiwa atau 50%

mahasiwa yang menjawab benar. Dengan demikian, nilai keterjawaban

untuk soal dengan past perfect continusous hanya 60 atau sekitar 66%.

6. Future Tense

Tense future digunakan untuk menyatakan peristiwa atau perbuatan

yang akan terjadi di masa yang akan datang. Dengan kata lain, peristiwa

dalam tense future terjadi setelah pusat deiksis atau titik referensi

’sekarang’. Dengan demikian, tense future dinotasikan dengan ’E>S’.

e. Simple Future

Simple future digunakan untuk menyatakan peristiwa atau perbuatan

yang akan terjadi atau akan dilakukan di masa yang akan datang. Untuk

simple future, terdapat dua variasi, yaitu menggunakan auxiliary ’will’

atau ’tobe + going to’.

Penguasaan mahasiswa terhadap tense simple future cukup tinggi,

yaitu menempati urutan kedua setelah penguasaan tense simple past. Dari

18 mahasiwa, 17 mahasiswa memberikan jawaban benar untuk soal nomor

1, 2 dan 3. Sedangkan untuk soal nomor 4 dan 5 seluruh mahasiswa

menjawab dengan benar. Dengan demikian, nilai keterjawaban untuk tense

simple future mencapai 87 dari total 90 jawaban benar, atau sekitar 96%.

f. Future Continuous

Page 51: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

Tense future continuous digunakan untuk menggambarkan persitiwa

atau perbuatan yang sedang terjadi pada suatu waktu di waktu yang akan

datang. Tingkat penguasaan termasuk ke dalam golongan menengah. Dari

18 mahasiswa, 13 orang menjawab benar untuk soal nomor 2 dan 14 orang

menjawab benar untuk soal nomor 1, 3, 4, dan 5. Dengan demikian tingkat

keterjawaban soal tense future continuous mencapai 69 dari total 90

jawaban benar, atau sekitar 76%.

g. Future Perfect

Meskipun secara teoretis penggunaan tense future perfect agak

membingungkan, yaitu menyatakan perbuatan atau peristiwa yang akan

sudah dilakukan pada suatu waktu di masa yang akan datang, namun

tingkat penguasaan mahasiswa terhadap tense ini cukup tinggi. Dari 18

mahasiswa, 12 orang memberikan jawaban benar untuk soal nomor 1, 15

mahasiswa menjawab benar untuk soal nomor 2dan 14 mahasiswa

menjawab benar untuk soal nomor 5. Bahkan untuk soal nomor 3 dan 4

tingkat keterjawabannya sangat tinggi, yaitu 17 mahasiswa menjawab

benar untuk soal nomor 3 dan semua mahasiswa menjawab benar untuk

soal nomor 4. Dengan demikian tingkat keterjawaban mencapai nilai 76

atau sekitar 84%.

h. Future Perfect Continuous

Tense future perfect continuous merupakan bentuk yang secara teoretis

paling kompleks, dan seringkali bentuk semacam ini jarang ditemui

padanannya dalam bahasa Indonesia. Secara harfiah, tense ini digunakan

untuk menyatakan suatu peristiwa atau kejadian yang akan sedang

berlangsung pada suatu waktu di masa yang akan datang. Namun demikian

pemahaman mahasiswa terhadap bentuk tense ini masih cukup baik. Dari

18 mahasiswa 13 mahasiswa memberikan jawaban benar untuk soal

nomor 1, 2, dan 4, sedangkan 14 mahasiswa memberikan jawaban benar

Page 52: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

untuk soal nomor 3 dan 5. Dengan demikian nilai keterjawaban untuk soal

dengan tense future perfect continuous mencapai 67 atau sekitar 74%.

Secara lebih lengkap, tingkat keterjawaban soal untuk masing-masing

tense beserta ekuivalensi prosentase pemahaman mahasiswa terhadap tense

tersebut ditampilkan pada tabel berikut ini:

Tabel 1. Nilai keterjawaban soal dan prosentase penguasaan tense

mahasiswa.

No Tense

Keterjawaban

soal

Prosentase

1 simple past 90 100%

2 simple future 87 96%

3 simple present 80 88%

4 past continuous 78 86%

5 future perfect 76 84%

6 future continuous 69 76%

7 present perfect 67 74%

8 future perf cont 67 74%

9 past perfect 66 73%

10 past perf cont 60 66%

11 present perf cont 51 56%

12 present cont 50 55%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa tense yang paling baik dikuasai

mahasiswa adalah simple past, dengan tingkat keterjawaban soal mencapai 100%,

sedangkan yang terendah adalah tense present continuous. Angka-angka pada

tabel tersebut menunjukkan urutan tense dari yang paling baik dikuasai

mahasiswa hingga yang paling rendah tingkat penguasaannya.

Page 53: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

Namun demikian, tingkat pemahaman mahasiswa Sastra yang masih di

bawah 75% perlu untuk ditingkatkan, mengingat penguasaan tense merupakan

kemampuan yang mutlak dikuasai agar mahasiswa tidak mempunyai kesulitan

pada kemampuan bahasa lainnya, terutama dalam writing.

E. Kesalahan dalam Penggunaan Tense Bahasa Inggris

Berdasarkan hasil penelitian, terdapat berbagai bentuk kesalahan yang

masih dilakukan mahasiswa dalam membuat kalimat dengan menggunakan tense

yang benar. Kesalahan-kesalahan tersebut secara garis besar dapat dikelompokkan

menjadi dua kategori, yaitu kesalahan dalam menggunakan bentuk kata kerja

(verb), kesalahan penggunaan kata kerja bantu (auxiliary).

3. Bentuk Verb

Kesalahan bentuk kata kerja (verb) merupakan kesalahan yang paling

banyak dilakukan mahasiswa. Padahal, benar tidaknya suatu tense sangat

ditentukan oleh kata kerjanya, sebab dalam bahasa Inggris tense

diwujudkan dalam bentuk infleksi kata kerja. Secara umum, dalam bahasa

Inggris terdapat empat bentuk kata kerja yang digunakan untuk tiap-tiap

tense, yaitu yang disebut dengan kata kerja bentuk pertama (V1), bentuk

kedua (V2), bentuk ketiga (V3) dan kata kerja ing (Ving).

Kata kerja bentuk pertama mempunyai dua variasi, yaitu bentuk

infinitive dan kata kerja + s/es, untuk subjek He, She, It, dan digunakan

untuk kalimat dengan menggunakan tense simple present. Kata kerja

bentuk kedua (V2) digunakan untuk kalimat dengan past tense, dan kata

kerja bentuk ketiga (V3) digunakan untuk kalimat perfect, baik untuk

present perfect, past perfect maupun future perfect. Sedangkan kata kerja

bentuk –ing (V ing) digunakan untuk kalimat continuous, baik present

continuous, past continuous maupun future continuous.

Beberapa kesalahan penggunaan kata kerja dapat dilihat pada contoh-

contoh kalimat mahasiswa berikut ini:

Page 54: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

Every person tries to apply for a good job.

Kalimat di atas menggunakan kata kerja ’tries’. Jika kalimat tersebut

dalam tense present simple, maka penggunaan kata kerja tersebut

sudah benar, namun kalimat di atas diminta ditulis dalam present

continuous tense, sehingga kata kerja yang tepat adalah dengan

menggunakan ’tobe+Ving’. Sehingga kalimat di atas jika ditulis dalam

present continuous seharusnya menjadi ’Every person is trying to

apply for a good job.

The students has being study English very seriously.

Dalam kalimat di atas, mahasiswa diminta untuk menuliskannya

dalam tense present perfect continuous. Dengan demikian, dalam

kalimat di atas mahasiswa membuat dua kesalahan yaitu: pertama

penggunaan has, yang seharusnya have, karena subjeknya jamak. Yang

kedua, penggunaan kata kerja study, yang seharusnya studying.

Sehingga kalimat tersebut seharusnya menjadi ’The students have been

studying English very seriously.

The teachers and the students have being gone to the beach.

Dalam kalimat ini, mahasiswa diminta untuk menuliskannya dalam

tense present perfect continuous. Kesalahan yang terjadi adalah

penggunaan bentuk kata kerja bentuk ketiga (V3) ’gone’, yang

seharusnya adalah kata kerja bentuk ing (going). Sehingga kalimat

yang benar seharusnya ’The teachers and the students have been going

to the beach.

4. Penggunaan Kata Kerja Bantu (Auxiliary)

Selain bentuk-bentuk kata kerja seperti yang dijelaskan di atas, dalam

bahasa Inggris terdapat juga kata kerja bantu (auxiliary) yang fungsinya

dalam kalimat sama seperti kata kerja pada umumnya. Artinya auxiliary

Page 55: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

ini bisa berubah bentuknya sesuai dengan tensenya. Secara umum

auxiliary dalam bahasa Inggris terdiri dari tobe (is, am, are, was, were,

been), has/have/had, do/does/did, modal (can, may, must, should, could,

might), dan sebagainya.

Beberapa kesalahan penggunaan kata kerja dapat dilihat pada contoh-

contoh kalimat mahasiswa berikut ini:

Andi has being a clever student

Dalam kalimat di atas, karena berupa kalimat nominal, maka

diperlukan tobe sebelum ’being’ untuk membuat kalimat nominal

dalam present perfect continuous dengan benar. Sehingga kalimat di

atas seharusnya menjadi ’Andi has been being a clever student. Dalam

kalimat di atas, dibutuhkan penambahan auxiliary ’been’, namun

mahasiswa tidak menambahkannya, sebaliknya dalam kalimat berikut

ini, seharusnya tidak perlu menggunakan auxiliary ’been’, namun

mahasiswa justru menambahkannya dan kalimatnya menjadi salah.

The students had been studied English very seriously.

Mahasiswa diminta untuk menulis kalimat tersebut dengan

mengunakan tense past perfect. Kalimat di atas kelebihan ’been’ yang

dalam konteks kalimat tersebut justru membuat kalimat menjadi pasif.

Seharusnya kalimat yang benar adalah ’ The students had studied

English very seriously.

Every person will has tried to apply for a good job.

Mahasiswa diminta untuk menuliskan kalimat tersebut dalam tense

future perfect. Sebenarnya secara pola kalimat, kalimat tersebut sudah

benar, namun penggunaan auxiliary ’has’ tidak tepat. Hal ini

dikarenakan dalam kalimat tersebut sudah menggunakan auxiliary

’will’, sehingga seharusnya diikuti dengan ’have’. Dengan demikian,

kalimat yang benar seharusnya adalah ’ Every person will have tried

Page 56: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

to apply for a good job. Kesalahan yang sama juga dapat dilihat dalam

kalimat berikut:

The teacher and the students has gone to the beach.

Penggunaan auxiliary ’has’ dalam kalimat tersebut tidak tepat,

karena subjek dari kalimat tersebut adalah jamak, sehingga seharusnya

menggunakan ’have’. Sehingga kalimat yang benar seharusnya adalah

’The teacher and the students have gone to the beach’

The students studying English very seriously.

Dalam kalimat tersebut, mahasiswa membuat kesalahan, yaitu

tidak menggunakan tobe (are) sehingga kalimat tersebut menjadi

kalimat dengan tense present continuous yang benar. Kalimat tersebut

seharusnya adalah ’ The students are studying English very seriously’.

F. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penguasaan dan Pemahaman Mahasiswa

terhadap Tense

Tingkat pemahaman dan penguasaan tense bahasa Inggris mahasiswa

Fakultas Sastra Universitas Mahasiswa, berdasarkan hasil jawaban

kuesioner dan wawancara yang dilakukan, dipengaruhi oleh beberapa faktor

yang secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi faktor internal dan

faktor eksternal.

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari diri mahasiswa sendiri,

yaitu tingkat pemahaman mereka terhadap beberapa konsep yang

berhubungan dengan tense. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang

berasal dari luar mahasiswa, yaitu faktor dosen dan metode pengajarannya.

Secara lebih lengkap faktor internal yang mempengaruhi pemahaman dan

penguasaan tense mahasiswa adalah sebagai berikut:

Page 57: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

3. Faktor Internal

e. Pemahaman Konsep Waktu dan tense dalam bahasa

Secara umum, mahasiswa sudah mengetahui konsep tense dalam

bahasa Inggris, namun pengertian tersebut hanya pada sebatas

pemahaman bahwa tense merupakan ’ciri’ dari bahasa Inggris tanpa

mengetahui apa sebenarnya hakikat tense. Namun demikian, secara

formal mahasiswa sudah dapat mengidentifikasi bahwa tense dalam

bahasa Inggris diwujudkan dalam bentuk infleksi kata kerja.

Dalam kenyataannya, mahasiswa seringkali masih menemukan

kesulitan untuk membedakan antara konsep tense dan aspek, karena

keduanya saling berkaitan. Kebingungan ini akan menjadi sangat jelas

ketika mahasiswa ditanya mengenai jumlah tense dalam bahasa Inggris.

Sebagian besar dari mereka menjawab ada dua belas atau bahkan enam

belas tense. Padahal yang mereka sebutkan sebagai tense tersebut

adalah gabungan antara tense dan aspek. Jadi jika mahasiswa

menyebutkan simple present, maka sebenarnya yang merupakan tense

adalah ’present’ nya, sedangkan ’simple’ merupakan konsep aspek.

Kebingungan semacam ini seringkali terlihat ketika mahasiwa

dihadapkan pada suatu cerita, dengan konteks waktu yang jelas, mereka

seringkali masih kesulitan untuk menggunakan tense yang tepat dalam

mendeskripsikan tiap peristiwa dalam cerita tersebut.

f. Pemahaman Tipe Kata Kerja

Faktor kedua yang menjadi kendala dalam pemahaman dan

penguasaan tense bahasa Inggris adalah pemahaman mahasiwa terhadap

tipe kata kerja.

Karena tense diwujudkan dalam bentuk infleksi kata kerja, maka

pemahaman kata kerja menjadi hal mutlak yang perlu dikuasai

mahasiswa untuk dapat membuat kalimat dengan tense yang benar.

Page 58: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

Secara umum, kata kerja dalam bahasa Inggris disebut dengan kata

kerja bentuk pertama (V1), kata kerja bentuk kedua (V2) dan kata kerja

bentuk ketiga (V3) serta kata kerja bentuk –ing (Ving).

Perubahan bentuk kata kerja tersebut adalah yang termasuk

perubahan teratur (regular verb) dan perubahan tidak teratur (irreguler

verb). Seringkal mahasiswa salah dalam menentukan bentuk kata kerja

karena mereka tidak benar-benar mengerti jenis-jenis kata kerja beserta

bentuk-bentuk perubahannya.

g. Pemahaman Jenis-jenis Kata Kerja Bantu

Selain bentuk kata kerja, dalam bahasa Inggris juga dikenal adanya

kata kerja bantu (auxiliary verb). Auxiliary verb terdiri dari: bentuk

tobe (is/am/are/was/were), bentuk has/have/had, bentuk modal (can,

may, must. Should), do/does/did.

Kesalahan yang sering terjadi adalah pada penggunaan bentuk

auxiliary yang benar. Jika dalam suatu kalimat terdapat auxiliary dan

kata kerja, maka tense kalimat tersebut ditentukan oleh auxiliarinya.

Dengan kata lain, bentuk auxiliary yang tepat menentukan benar atau

tidaknya tense kalimat tersebut.

Karena pemahaman tentang auxiliary ini masih kurang baik, maka

seringkali mahasiwa membuat kesalahan dengan mengubah kata

kerjanya, yang seharusnya adalah harus mengubah auxiliarynya.

h. Pemahaman Tentang Kata Keterangan Waktu

Faktor berikutnya dalah pemahaman terhadap keterangan waktu

(adverb of time). Kata keterangan waktu yang dipakai dalam kalimat

haruslah sesuai dengan tense yang digunakan dalam kalimat tersebut.

Misalnya kata keterangan waktu ’kemarin’ (yesterday) digunakan untuk

tense lampau (past) dan kata keterangan waktu ’besok’ (tomorrow).

Namun demikian banyak juga kalimat yang tidak diberikan kata

keterangan waktunya. Jika mahasiswa diminta membuat kalimat dengan

Page 59: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

tense tertentu, seringkali kata keterangan waktunya tidak sesuai dengan

tense nya. Sebagai contoh ketika mahasiswa membuat kalimat dengan

tense perfect (simple perfect) seringkali mereka menggunakan kata

keterangan waktu lampau. Alasan mereka adalah karena arti dari

kalimat dalam tense perfect adalah sudah, sehingga perbuatan tersebut

sudah terjadi di masa lampau. Namun, yang betul adalah kalimat

tersebut menggunakan kata keterangan waktu present (now), sebab

kalimat tersebut menyatakan bahwa pada kondisi sekarang, peristiwa

tersebut sudah terjadi.

4. Faktor Eksternal

Selain faktor internal dari diri mahasiswa, pemahaman dan

penguasaan tense juga dipengaruhi oleh faktor eksternal, yaitu faktor yang

berasal dari luar diri mahasiswa.

Faktor tersebut terdiri dari model pembelajaran di kelas dan materi

pembelajaran.

c. Model Pembelajaran di Kelas

Sebagaian besar mahasiwa menyatakan bahwa pembelajaran tense

di kelas terlalu teoretis, sehingga konsep-konsep tentang tense dalam

bahasa Inggris susah diaplikasikan, karena mahasiswa lebih banyak

menghafal rumus untuk tiap-tiap tense.

Dengan demikian beberapa mahasiswa menyarankan agar model

pembelajaran structure, khususnya bab tentang tense perlu dikemas

secara aplikatif dan tidak terlalu teoretis. Dengan demikian mahasiswa

akan dapat memahami secara lebih mudah bagaimana menerapkan

konsep tense tersebut dalam konteks kalimat.

d. Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran disebut sebagai faktor yang juga berperan

cukup penting untuk menentukan keberhasilan mahasiswa dalam

menguasai tense bahasa Inggris.

Page 60: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

Materi pembelajaran yang hanya bersumber dari buku teks dengan

contoh-contoh teoretis dianggap tidak memberikan pemahaman yang

baik, ketika mahasiswa dihadapkan pada kondisi realitas dimana

mereka harus menggunakan tense yang sesuai.

Materi pembelajaran yang kurang menarik dan cenderung statis

dari waktu ke waktu, pada akhirnya juga mempengaruhi antusiasime

dan semangat mahasiswa dalam mempelajari struktur bahasa Inggris,

khususnya tentang tense.

8. Simpulan dan saran

C. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa tense yang paling baik dikuasai

mahasiswa adalah simple past, dengan tingkat keterjawaban soal mencapai 100%,

sedangkan yang terendah adalah tense present continuous. Angka-angka pada

tabel tersebut menunjukkan urutan tense dari yang paling baik dikuasai

mahasiswa hingga yang paling rendah tingkat penguasaannya.

Namun demikian, tingkat pemahaman mahasiswa Sastra yang masih di

bawah 75% perlu untuk ditingkatkan, mengingat penguasaan tense merupakan

kemampuan yang mutlak dikuasai agar mahasiswa tidak mempunyai kesulitan

pada kemampuan bahasa lainnya, terutama dalam writing.

Berdasarkan hasil penelitian, terdapat berbagai bentuk kesalahan yang

masih dilakukan mahasiswa dalam membuat kalimat dengan menggunakan tense

yang benar. Kesalahan-kesalahan tersebut secara garis besar dapat dikelompokkan

menjadi dua kategori, yaitu kesalahan dalam menggunakan bentuk kata kerja

(verb), kesalahan penggunaan kata kerja bantu (auxiliary).

Tingkat pemahaman dan penguasaan tense bahasa Inggris mahasiswa

Fakultas Sastra Universitas Mahasiswa, berdasarkan hasil jawaban kuesioner dan

wawancara yang dilakukan, dipengaruhi oleh beberapa faktor yang secara garis

besar dapat dikelompokkan menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor

internal adalah faktor yang berasal dari diri mahasiswa sendiri, yaitu tingkat

Page 61: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

pemahaman mereka terhadap beberapa konsep yang berhubungan dengan tense.

Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar mahasiswa, yaitu

faktor dosen dan metode pengajarannya.

D. Saran

Untuk meningkatkan pemahaman dan penguasaan tense bahasa Inggris

mahasiwa Fakultas Sastra universitas Muhammadiyah Purwokerto, perlu

dilakukan pembenahan dalam metode pengajaran dan materi pengajaran dengan

memperhatikan kesulitan yang sering dihadapi mahasiswa.

Model pembelajaran structure, khususnya bab tentang tense perlu dikemas

secara aplikatif dan tidak terlalu teoretis. Dengan demikian mahasiswa akan dapat

memahami secara lebih mudah bagaimana menerapkan konsep tense tersebut

dalam konteks kalimat.

Materi pembelajaran hendaknya tidak hanya bersumber dari buku teks

dan dengan contoh-contoh yang teoretis karena tidak bisa memberikan

pemahaman yang baik bagi mahasiswa, ketika mereka dihadapkan pada kondisi

realitas dimana mereka harus menggunakan tense yang sesuai. Materi

pembelajaran harus dibuat secara lebih menarik sehingga dapat meningkatkan

antusiasime dan semangat mahasiswa dalam mempelajari struktur bahasa Inggris,

khususnya tentang tense.

9. Daftar rujukan (berisi pustaka yang dirujuk dalam uraian)

Bache, Carl. 1997. The Study of Aspect, Tense and Action. Frankfrut: Peters Lang.

Comrie, Bernard. 1985. Tense. Cambridge University Press.

Hoed, Benny H. 1992. Kala dalam Novel, Fungsi dan Penerjemahannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Jespersen, Otto. 1933. Essential of English Grammar. London: George Allen & Unwin Ltd.

Page 62: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

Jufrizal. 2008. Minimizing Problems Faced by Indonesian Students in Learning and Understanding Tense and Aspect of English. The First Conference on Teaching English as A Foreign Language. Muhammadiyah University of Purwokerto.

Lyons, John. 1968. Introduction to Theoretical Linguistics. Cambridge University Press.

Quirk,Randolph. 1985. A Comprehensive Grammar on the English Language. New York: Longman.

Singarimbun, Masri dan Efendi. 1982. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES.

Subroto, Edi. 2007. Pengantar Metode Penelitian Linguistik Struktural. Solo: Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) UNS dan UPT Penerbitan dan Pencetakan UNS (UNS Press).

Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan secara Linguistis. Yogyakarta: Duta Wacnana University Press.

Page 63: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

Riwayat Hidup Ketua dan Anggota Peneliti

1. Ketua Peneliti

a. Nama Lengkap : Condro Nur Alim, S.S., M.A.

b. Jenis Kelamin : Laki-laki

c. NIP : 2160367

d. Jabatan Struktural : -

e. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli

f. Fakultas/Jurusan : Sastra/Sastra Inggris S1

g. Pusat Penelitian : Fakulas Sastra Universitas Muhammadiyah Purwokerto

h. Alamat : Jl. Raya Dukuhwaluh 202 Purwokerto

i. Telp/Faks : (0281) 636751/

j. Alamat Rumah : Jl. Gatramas Raya Blok X-4 No.19 Perum Griya Tegal Sari Indah, Bojongsari, Kembaran, Purwokerto, Jateng

k. Telp/faks/e-mail : 085327034302/[email protected]

Pengalaman Penelitian

1. Korelasi antara Kemampuan Reading dengan kemampuan Translation Mahasiswa Program D3 Fakultas Sastra Universitas Muhammadiyah Purwokerto TA 2004/2005 (2004)

2. Analisis Kesalahan Gramatikal Essay Mahasiswa S1 Fakultas Sastra Universitas Muhammadiyah Purwokerto TA. 2004/2005 (2004)

3. Dinamika Praktik Kerja Lapangan Mahasiswa DIII Fakultas Sastra Universitas Muhammadiyah Purwokerto (2005)

4. Kritik Sosial pada Syair Lagu-Lagu ’The Cranberries’ (Penelitian Dosen Muda 2006)

5. Penggunaan Metode Power Point dalam Pengajaran Bahasa Inggris pada Anak Usia Sekolah Dasar (Penelitian Dosen Muda 2007)

Page 64: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

6. Pengaruh Metode Pembelajaran Berbasis Komputer terhadap Kualitas Tulisan Mahasiswa Semester IV Prodi D3 Bahasa Inggris, Fakultas Sastra UMP Tahun Akademik 2007/2008 (2007)

7. Fungsi Kala (Tense) dalam Novel Bahasa Inggris serta Penerjemahannya kedalam Bahasa Indonesia (Penelitian Dosen Muda 2008)

8. Permainan Tradisional sebagai Media Pengajaran Bahasa Inggris untuk Anak (Penelitian Dosen Muda 2008)

9. Fenomena Lokalisasi Bahasa Inggris dalam Komunikasi Lisan dan dalam Karya Sastra (2009)

10. Kekerabatan Bahasa Melayu (Indonesia) dan Bahasa Tagalog (Filipina): Sebuah Kajian Leksikostatistik dan Glotokronologi (2010)

11. Jenis dan Fungsi Partikel dalam Bahasa Banyumasan (2011) 12. Kala dan Aspek dalam Bahasa Inggris serta Penerjemahannya dalam

Bahasa Indonesia, 2011

Publikasi Ilmiah

Seminar

1. English Language Teaching through Literary Works (5th Conference on English Studies (CONEST 5) Universitas Katolik Atma Jaya, Jakarta, 2008).

2. Some Benefits of Using Literary Works in English Language Teaching for Indonesian Students (2nd RAFIL International Conference, Universitas Sanata Dharma Jogjakarta, 2009)

3. Localized English: What are Its Implication on English Language Teaching? (1st International Seminar on Teaching English as A Foreign Language (1st COTEFL) Universitas Muhammadiyah Purwokerto, 2009)

4. Understanding Tense and Aspect of English through Short Story (International Seminar on English as an International Lingua Franca, STBA LIA Jogjakarta, 2009)

5. Does Machine Really Translate? (2nd International Conference on Applied Linguistics, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, 2009)

6. Maximizing Cultural Diplomacy between Indonesia-Japan through Traditional Games (International Conference on Indonesia-Japan Cultural Diplomacy, Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, 2009).

7. Machine Translation in Translation Class (International Seminar and Workshop on Mathematics and Sciences Teaching Innovation (ISW MSTI) Universitas Negeri Jogjakarta, 2009).

8. Incorporating Short Story in Understanding Tense for English Young Learners (2nd International Seminar on Teaching English as A Foreign Language (2nd COTEFL) Universitas Muhammadiyah Purwokerto, 2010)

Page 65: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

9. Literary Works in English Language Teaching: An Effort to Boost Young Learners’ Linguistic Skills and Cultural Knowledge (1st National Conference on Literature and Language Teaching, Universitas Ma Chung, Malang, 2010)

10. Unique Particles in Banyumas Dialect (5th International Seminar on Austronesian Language and Litertures, Universitas Udayana, Bali, 2010)

11. Models and Evaluation in Translation Class (3rd International Seminar on Teaching English as A Foreign Language (2nd COTEFL) Universitas Muhammadiyah Purwokerto, 2011)

12. Perubahan Bahasa: Pemahaman Karakteristik dan Pemahamannya (International Seminar Language Maintenance and Shift, Universitas Diponegoro, Semarang 2011).

Jurnal/Buku

1. Analysis of Tense of the Story of Melacak Peradaban Sheba and Its Translation into Bahasa Indonesia (Jurnal Leksika Vol.3 No. 1 Februari 2009, Universitas Muhammadiyah Purwokerto)

2. Incorporating Short Stories to Help Young Learners Understand English Tense (Dalam Buku ‘Teaching and Strategies to Enhance English Language Learning, eds. Bambang Yudi Cahyono dan Nur Mukminatin, Universitas Negeri Malang Press, 2011).

Pengabdian

1. Pelatihan Bahasa Inggris Untuk Guru TK di Dawuhan Wetan 2. Workshop Bahasa Inggris untuk Guru PAUD di Kembaran, Purwokerto

Purwokerto, 30 Juni 2012

Condro Nur Alim, S.S., M.A.

Page 66: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

2. Anggota Peneliti a. Nama Lengkap : Ambar Pujiyatno, S.S., M.Hum.

b. Jenis Kelamin : Laki-Laki

c. NIK : 2160208

d. Disiplin Ilmu : Linguistik

e. Pangkat/Golongan : Lektor/IIIB

f. Jabatan fungsional/Struktural : Penata Muda Tk I/Wakil Dekan I

g. Fakultas/Jurusan : Sastra/ Sastra Inggris

Pengalaman penelitian:

1. Analisis Kesalahan Gramatikal dan Leksikal Buku Lembar Kerja Siswa (LKS) SLTA Purwokerto (2005)

2. Mengembangkan Tingkat Keaktifan Mahasiswa Pada Mata Kuliah Reading 4 Melalui Teknik Jigsaw. (2008)

3. Analisis Tentang Prinsip Kesopanan Geoffrey Leech dalan Film “Nothing Hill” (2010)

Publikasi ilmiah

Makalah Seminar

Variasi Dialek Bahasa Jawa di Kabupaten Kebumen (Kajian Sosiodialektologi) International Conference on Applied Linguistics (CONAPLIN I). UPI-Bandung. Februari, 2008.

Artikel jurnal

Istilah-Istilah Kekerabatan Masyarakat Kebumen: Sebuah Kajian Etnolinguistik. Leksika Vol.3 No. 1 Februari 2009

Page 67: PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN TENSES BAHASA INGGRIS … fileHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH PROGRAM STUDI 1. Judul Penelitian : Penguasaan dan Pemahaman Tenses Bahasa

Pengabdian

1. Pengajaran Kosa kata Bahasa Inggris melalui Permainan Kartu Kuartet pada Siswa SD di Kecamatan Kembaran kabupaten Banyumas.

2. Pengetesan Bahasa: Menyusun Soal Pilihan Ganda Berkualitas.

Purwokerto, 30 Juni 2012

Ambar Pujiyatno, S.S., M.Hum.