bab limbah bersifat korosif, yaitu limbah yang mempunyai salah satu sifat berikut: a. menyebabkan...
DESCRIPTION
fcaLimbah bersifat korosif, yaitu limbah yang mempunyai salah satu sifat berikut:a. Menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit.b. Menyebabkan proses pengkaratan pada lempeng baja .c. Mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk limbah bersifat asam dan sama atau lebih besar dari 12,5 untuk bersifat basa.Berbagai produk yang dapat menjadi limbah B3, yaitu: Produk Automotif, contoh: bahan bakar, oli kendaraan, aki, dan pembersih kendaraan. Produk untuk pemeliharaan rumah, contoh: cat, pewarna, pengencer cat. Pestisida, contoh: insektisida, racun tikus dan kamper. Pembersih rumah, contoh: pembersih lantai, pemutih, pengkilap oven Produk lainnya, contoh: baterai, kosmetik, dan pemoles sepatu.TRANSCRIPT
BAB IPENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Ekstraksi adalah pemisahan suatu zat dari campurannya dengan pembagian
sebuah zat terlarut antara dua pelarut yang tidak dapat tercampur untuk
mengambil zat terlarut tersebut dari satu pelarut ke pelarut yang lain. Seringkali
campuran bahan padat dan cair (misalnya bahan alami) tidak dapat atau sukar
sekali dipisahkan dengan metode pemisahan mekanis atau termis yang telah
dibicarakan.
Ekstraksi pelarut atau disebut juga ekstraksi cair-cair merupakan metode
pemisahan yang paling baik dan populer. Alasan utamanya adalah pemisahan ini
dapat dilakukan baik dalam tingkat makro ataupun mikro.
Prinsip metode ini didasarkan pada distribusi zat pelarut dengan perbandingan
tertentu antara dua pelarut yang tidak saling bercampur, seperti benzen, karbon
tetraklorida atau kloroform, dimana sebagian komponen larut dalam fase pertama
dan sebagian larut dalam fase kedua, fase yang mengandung zat terdipersi
dikocok lalu didiamkan sampai terjadi pemisahan sempurna dan terbentuk dua
lapisan fase cair dan komponen kimia akan terpisah ke dalam kedua fase tersebut
sesuai dengan perbandingan konsentrasi yang tetap
Komponen-komponen kimia yang terkandung di dalam bahan organik seperti
yang terdapat di dalam tumbuh-tumbuhan sangat dibutuhkan oleh keperluan hidup
manusia, baik komponen senyawa tersebut digunakan untuk keperluan industri
maupun untuk bahan obat-obatan. Komponen tersebut dapat diperoleh dengan
metode ekstraksi dimana ekstraksi merupakan proses pelarutan komponen kimia
yang sering digunakan dalam senyawa organik untuk melarutkan senyawa
tersebut dengan menggunakan suatu pelarut.
Berdasarkan bentuk campuran yang diekstraksi, ekstraksi dibagi menjadi dua
yaitu ekstraksi padat-cair dan ekstraksi cair-cair. Pada ekstraksi cair-cair, bahan
1
2
yang menjadi analit berbentuk cair dengan pemisahannya menggunakan dua
pelarut yang tidak saling bercampur sehingga terjadi distribusi sampel di antara
kedua pelarut terebut. Pendistribusian sampel dalam kedua pelarut tersebut dapat
ditentukan dengan perhitungan KD (koefisien distribusi).
Kacang tanah adalah tumbuhan yang dapat menghasilkan minyak. Kadar lemak
yang terdapat di dalam kacang tanah dapat ditentukan dengan metode ekstraksi
padat-cair. Pada metode ini, sampel berbentuk padatan akan diekstraksi
menggunakan pelarut cair berupa n-hexana dengan metode soxhletasi dan
penguapan pelarut. Pada ekstraksi soxhlet terjadi penyarian simplisia secara
berkesinambungan dengan menggunakan pelarut yang dipanaskan sehingga
terjadi penguapan dan pelarut yang terkondensasi akan menyaring simplisia yang
terdapat di dalam selonsong.
1.2 Rumusan Masalah
Aspek utama yang akan ditinjau dalam percobaan ini adalah untuk mengetahui
besarnya rendemen, massa hilang, dan neraca massanya. Hal ini mempunyai arti
yang cukup penting karena erat sekali hubungannya dengan rendemen yang
dihasilkan. Dimana pada percobaan ini, membandingkan hasil rendemen dari
proses penghalusan menggunakan lumpang dengan blender.
1.3 Tujuan Percobaan
1. Untuk mengetahui metode pemisahan dengan cara ekstraksi pelarut padat-cair.
2. Untuk mengisolasi lemak/minyak dari kacang tanah dengan metode ekstraksi
soxhlet.
3. Untuk menghitung neraca massa proses ekstraksi lemak/minyak dari kacang
tanah.
4. Untuk menghitung massa yang hilang dari proses ekstraksi.
5. Untuk menghitung randemen minyak yang diperoleh.