bab ix. tulisan tentang agama dan masyarakat
DESCRIPTION
Tulisan tentang Agama dan MasyarakatTRANSCRIPT
![Page 1: BAB IX. Tulisan tentang Agama dan Masyarakat](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082517/55cf99f6550346d0339fe70e/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB IX. TULISAN
AGAMA DAN MASYARAKAT
Salah satu fungsi agama yang saya ketahui adalah mengatur tata cara hubungan manusia
dengan Tuhan dan manusia dengan manusia. Sejak dulu sampai dengan saat ini, agama masih
ada karena agama mempunyai fungsi, dan bahkan memerankan sejumlah fungsi dalam
masyarakat.
Agama mempunyai peranan yang sangat penting dalam masyarakat. Karena sebagian besar,
mungkin bisa dikatakan hampir semuanya yang dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat
sudah diatur atau terdapat dalam agama. Contohnya, saat individu bersosialisasi dalam
masyarakat. Hubungan ini menunjukan bahwa manusia itu adalah mahkluk sosial yang masih
membutuhkan bantuan dari manusia lainnya. Di dalam agama, mengatur tata cara hubungan
manusia dengan manusia lain. Agama dapat dilihat sebagai mekanisme penyesuaian yang
paling dasar untuk mengatasi diri dari ketidakpastian, ketidakberdayaan, dan kelangkaan.
Namun, ada juga masyarakat yang memisahkan antara agama dengan kehidupannya.
Maksudnya mereka menganggap bahwa apa yang dilakukannya dalam kehidupan sehari-
harinya tidak berdasarkan atau tidak besumber dari agama. Mereka itulah yang disebut
sebagai masyarakat industri sekular.
Di lingkungan rumah saya terdapat seperti organisasi keagamaan yang terdiri dari bapak-baak
jama’ah masjid. Saat itu belum lama saya pindah di rumah yang saya tempati saat ini, terjadi
perselisihan antar pengurus masjid. Karena bapak saya juga sering ke masjid, maka beliau
bertanya kepada salah seorang pengurus masjid.
“Maaf, ini ada masalah apa ya?” Tanya bapak saya.
“Ini, masalah arah kiblat pak.” Jawab orang itu.
“Memangnya arah kibaltnya salah?” Tanya bapak saya lagi.
“Bapak yang sebelah sini menyatakan bahwa arah kiblat disini kurang ke kanan. Tapi , bapak
yang satunya berpendapat kalau arah kibalat ini sudah benar.” Jelas bapak itu.
“Kenapa tidak kita datangkan orang dari Departemen Keagamaan untuk mengukur dan
menentukan arah kiblat yang benar kemana?” usul bapak saya.
Sesaat semua terdiam mendengar usulan bapak saya itu.
![Page 2: BAB IX. Tulisan tentang Agama dan Masyarakat](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082517/55cf99f6550346d0339fe70e/html5/thumbnails/2.jpg)
“Ya, betul. Datangkan saja orang dari Departemen Keagaaan untuk mengetahui yang
sebenarnya.” Kata seorang jama’ah disitu.
Setelah diukur, ternyata memang arah kiblatnya kurang ke kanan sedikit. Setelah itu semua
baru setuju dan tidak ada lagi yang mempermasalahkannya.
Namun masalah lain muncul. Hanya karena sebuah pajangan kaligrafi. Ada yang
beranggapan itu akan mengundang kemusyrikan jika memasang gambar-gambar di masjid.
Tetapi ada juga yang setuju dengan memasang kaligrafi tersebut. Tapi akhirnya masalah
terselesaikan juga.
Seharusnya mereka bisa berpikiran jernih untuk menyelaesikan suatu masalah. Tidak perlu
marah-marah ataupun membuat keributan di dalm masjid.