bab ix - produksi bersih.pdf

6
77 BAB IX PRODUKSI BERSIH 9.1 Pengertian Produksi Bersih Menurut Kementerian Lingkungan Hidup, produksi bersih didefinisikan sebagai strategi pengelolaan lingkungan yang bersifat preventif, terpadu dan diterapkan secara terus - menerus pada setiap kegiatan mulai dari hulu ke hilir yang terkait dengan proses produksi, produk dan jasa untuk meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya alam, mencegah terjadinya pencemaran lingkungan dan mengurangi terbentuknya limbah pada sumbernya sehingga dapat meminimisasi resiko terhadap kesehatan dan keselamatan manusia serta kerusakan lingkungan. Secara sederhana, produksi bersih adalah upaya untuk melindungi lingkungan dengan cara pengurangan pemakaian energi, peningkatan efisiensi pemakaian sumber daya alam (SDA), meminimasi limbah yang dihasilkan, namun tetap menguntungkan dan tidak atau tanpa mengurangi kapasitas produksi. Dari sisi produksi, produksi bersih mencakup upaya konservasi bahan baku dan energi, menghindari pemakaian bahan yang mengandung bahan beracun dan berbahaya (B3), serta mengurangi jumlah dan toksisitas semua limbah dan emisi yang dikeluarkan sebelum meninggalkan proses. Dari sisi produk, produksi bersih memfokuskan pada upaya pengurangan dampak di keseluruhan daur hidup produk, mulai dari ekstraksi bahan baku sampai pembuangan akhir produk setelah tidak digunakan lagi. Pada prinsipnya, produksi bersih adalah penerapan pola efisiensi yang kemudian memberikan keuntungan tambahan diantaranya berupa berkurangnya limbah, menghindari B3, penghematan energi yang kemudian mengurangi kandungan CO 2 .

Upload: hikmah-farida-nurfajarini

Post on 30-Dec-2015

102 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IX - Produksi Bersih.pdf

77

BAB IX

PRODUKSI BERSIH

9.1 Pengertian Produksi Bersih

Menurut Kementerian Lingkungan Hidup, produksi bersih didefinisikan

sebagai strategi pengelolaan lingkungan yang bersifat preventif, terpadu dan

diterapkan secara terus - menerus pada setiap kegiatan mulai dari hulu ke hilir

yang terkait dengan proses produksi, produk dan jasa untuk meningkatkan

efisiensi penggunaan sumber daya alam, mencegah terjadinya pencemaran

lingkungan dan mengurangi terbentuknya limbah pada sumbernya sehingga dapat

meminimisasi resiko terhadap kesehatan dan keselamatan manusia serta

kerusakan lingkungan.

Secara sederhana, produksi bersih adalah upaya untuk melindungi lingkungan

dengan cara pengurangan pemakaian energi, peningkatan efisiensi pemakaian

sumber daya alam (SDA), meminimasi limbah yang dihasilkan, namun tetap

menguntungkan dan tidak atau tanpa mengurangi kapasitas produksi.

Dari sisi produksi, produksi bersih mencakup upaya konservasi bahan baku

dan energi, menghindari pemakaian bahan yang mengandung bahan beracun dan

berbahaya (B3), serta mengurangi jumlah dan toksisitas semua limbah dan emisi

yang dikeluarkan sebelum meninggalkan proses. Dari sisi produk, produksi bersih

memfokuskan pada upaya pengurangan dampak di keseluruhan daur hidup

produk, mulai dari ekstraksi bahan baku sampai pembuangan akhir produk setelah

tidak digunakan lagi.

Pada prinsipnya, produksi bersih adalah penerapan pola efisiensi yang

kemudian memberikan keuntungan tambahan diantaranya berupa berkurangnya

limbah, menghindari B3, penghematan energi yang kemudian mengurangi

kandungan CO2.

Page 2: BAB IX - Produksi Bersih.pdf

Laporan Magang Industri

PT. Multi Nitrotama Kimia Plant – 2 78

BAB IX Produksi Bersih

Berbagai keuntungan penerapan produksi bersih dapat diperoleh berbagai

pihak yang terkait dengan proses pencemaran lingkungan. Keuntungan penerapan

produksi bersih dari segi pengusaha atau industri, yaitu :

1) peningkatan efisiensi produksi (energi yang lebih hemat, adanya

efisiensi material karena dilakukannya good housekeeping dan daur

ulang),

2) penghematan biaya,

3) peningkatan kesehatan dan keselamatan kerja,

4) peningkatan citra perusahaan,

5) produk yang dihasilkan dapat bersaing di pasar internasional,

6) terhindar dari biaya pembersihan lingkungan.

Keuntungan pelaksanaan produksi bersih dari segi lingkungan, yaitu :

1) limbah yang dihasilkan memenuhi baku mutu dan regulasi

lingkungan,

2) sesuai dengan standar ISO 14000,

3) penggunaan sumber daya alam lebih efektif dan efisien,

4) mencegah berpindahnya pencemar dari suatu media ke media lain,

5) mengurangi resiko terhadap kesehatan manusia dan lingkungan,

6) mendorong dikembangkannya teknologi pengurangan limbah pada

sumbernya dan produk akrab lingkungan.

9.2 Penerapan Produksi Bersih di PT. Multi Nitrotama Kimia Plant - 2

Teknik produksi bersih secara umum dapat dibagi menjadi dua kelompok

besar, yaitu minimasi limbah pada sumbernya (source reduction) dan daur ulang

limbah dengan metode 3R (re-use, recycle, recovery). PT. Multi Nitrotama Kimia

sudah menerapkan beberapa langkah produksi bersih, antara lain :

Page 3: BAB IX - Produksi Bersih.pdf

Laporan Magang Industri

PT. Multi Nitrotama Kimia Plant – 2 79

BAB IX Produksi Bersih

a) Good House Keeping

Good House Keeping atau pengelolaan internal yang baik termasuk ke

dalam teknik minimasi limbah pada sumbernya (source reduction) yang

bertujuan untuk mencegah dan mengurangi timbulnya limbah dimulai sejak

pemilihan bahan, teknologi proses, penggunaan materi dan energi serta

pemanfaatan produk sampingan pada suatu sistem produksi. PT. Multi

Nitrotama Kimia sudah menerapkan good house keeping dengan cara :

Melaksanakan Standard Operating Procedures (SOP) yang baik, misalnya

pada saat mengoperasikan pabrik. Operator akan melaksanakan tahapan

sesuai dengan Operating Manual PT. MNK dan diawasi oleh supervisor

yang bertugas pada saat itu.

Melaksanakan pemeriksaan secara berkala (maintenance) tidak hanya pada

peralatan utama saja seperti Absorption Tower dan Masar Tower, tetapi

mencakup seluruh peralatan proses di seluruh plant. PT. MNK akan

mematikan pabrik (shut down) ketika melakukan perbaikan tahunan

(PERTA). Perbaikan tahunan dilaksanakan oleh pegawai PT. MNK bagian

maintenance yang bekerjasama dengan tenaga profesional dari perusahaan

lain.

Memiliki tempat penyimpanan bahan baku dan produk yang disesuaikan

dengan karakteristiknya. Amonia cair disimpan pada empat buah storage

tank (3-V-021A/B/C/D) berkapasitas 80 ton dengan tekanan 10,836

kg/cm2a dan temperatur 27

0C. Amonium nitrat yang telah dikemas ukuran

1000 kg disimpan di Prill Warehouse. Warehouse dilengkapi dengan Air

Humidity Unit untuk mengisolir prill dari temperatur dan humidity udara

luar karena prill bersifat higroskopis.

Page 4: BAB IX - Produksi Bersih.pdf

Laporan Magang Industri

PT. Multi Nitrotama Kimia Plant – 2 80

BAB IX Produksi Bersih

b) Reuse

Reuse merupakan daur ulang setempat (on-site recycling) atau daur

pakai, yaitu proses penggunaan kembali bahan sisa untuk dimasukkan

kembali ke dalam proses produksi. Pelaksanaan reuse akan mendapatkan

manfaat ganda, yaitu mampu mengurangi jumlah limbah dan sekaligus

jumlah bahan baku/bahan pembantu yang diperlukan dalam proses produksi.

PT. Multi Nitrotama Kimia sudah melakukan proses reuse dengan cara

mengembalikan produk prill amonium nitrat yang tercecer pada peralatan

dan mengembalikan prill yang tidak memenuhi syarat (off spec.) pada

proses screening. Prill tersebut disirkulasikan ke Remelt Tank (1-T-002)

untuk dilarutkan kembali bersama melt amonium nitrat dan diumpankan ke

Prilling Tower untuk mengalami proses pembutiran.

c) Recovery

Recovery merupakan upaya pengambilan kembali materi atau energi

yang dapat dimanfaatkan kembali untuk proses didalam suatu bahan. PT.

MNK sudah melakukan proses recovery dengan cara – cara sebagai berikut :

Memanfaatkan panas reaksi pada Nitric Acid Heat Train sebagai media

pemanas. Reaksi oksidasi amonia pada proses pembuatan asam nitrat

menghasilkan panas dengan temperatur yang sangat tinggi, yaitu 928 0C

sehingga dapat dimanfaatkan sebagai media pemanas pada Turbin Gas

Heater (2-E-010), Burner Chamber Boiler (2-E-006), Burner Gas

Boiler (2-E-007), Tail Gas Heater (2-E-008) dan Boiler Feed Water

Heater (2-E-009).

Memanfaatkan gas sisa (tail gas) sebagai penggerak Hot Gas Expander

(2-GT-001). Tail gas yang dihasilkan dari proses pada Catalytic

Combustor (2-R-002) mempunyai temperatur yang tinggi, yaitu 6500C

Page 5: BAB IX - Produksi Bersih.pdf

Laporan Magang Industri

PT. Multi Nitrotama Kimia Plant – 2 81

BAB IX Produksi Bersih

sehingga dimanfaatkan sebagai penggerak expander sebelum dibuang

ke lingkungan.

Memanfaatkan panas process steam pada Neutralizer (1-R-001) sebagai

media pemanas. Reaksi netralisasi pada proses pembuatan amonium

nitrat menghasilkan panas dengan temperatur sebesar 180 0C sehingga

dapat dimanfaatkan sebagai media pemanas pada Evaporator (1-E-

003B), Ammonia Superheater (1-E-001), Process Steam Pre-dryer

Heater (1-E-008), Process Steam Dryer Heater (1-E-009) dan Vapour

Cooler (1-E-013).

9.3 Analisis Peluang Produksi Bersih

Peluang produksi bersih di PT Multi Nitrotama Kimia - plant 2 terdapat pada

tahap recovery tail gas di Nitric Acid – 2 Plant dan pada process condensate

treatment di Ammonium Nitrate - 2 Plant.

Peluang Produksi Bersih pada Nitric Acid – 2 Plant

Tail gas (gas sisa) yang keluar dari Masar Tower mempunyai

kandungan NOx sebesar 3000 - 5000 ppm. Nilai tersebut melebihi

kapasitas design dari Masar Tower, yaitu 2000 ppm. Sebelum tail gas

dibuang ke atmosfer, tail gas akan dikurangi kandungan NOx pada

Catalytic Combustor (2-R-002). Tail gas yang masuk Catalytic Combustor

mengalami proses pembakaran menggunakan gas alam sehingga

kandungan NOx dapat berkurang. Tail gas dengan kandungan NOx yang

melebihi batas tersebut akan mempengaruhi besarnya konsumsi gas alam

untuk proses pembakaran tersebut. Semakin besar kebutuhan gas alam

yang digunakan, maka biaya yang dikeluarkanpun semakin besar. Peluang

produksi bersih pada Nitric Acid – 2 Plant ini adalah pengurangan

kandungan NOx pada tail gas agar sesuai dengan kapasitas design dari

Masar Tower.

Page 6: BAB IX - Produksi Bersih.pdf

Laporan Magang Industri

PT. Multi Nitrotama Kimia Plant – 2 82

BAB IX Produksi Bersih

Peluang Produksi Bersih pada Ammonium Nitrate - 2 Plant.

Dalam proses pembuatan amonium nitrat ini menghasilkan kondensat

yang masih mengandung amonium nitrat, amonia, dan asam nitrat.

Kondensat ini akan diolah pada unit Process Condensate Treatment (PCT)

yaitu pemanasan dengan prinsip distilasi. PCT berfungsi untuk

memisahkan antara clean condensate dengan ammonium nitrate solution.

Keadaan saat ini pada PCT adalah dihasilkannya clean condensate

yang sangat sedikit sementara ammonium nitrate solution yang dihasilkan

sangat banyak. Ammonium nitrate solution ini akhirnya ditampung pada

suatu tempat penampungan (torn) untuk dipanaskan kembali menggunakan

High Pressure Steam (T=300 0C) untuk mengurangi kadar airnya.

Peluang produksi bersih Process Condensate Treatment adalah

pemanfaatan kembali clean condensate dan ammonium nitrate solution

pada proses sehingga dapat mengurangi konsumsi clean condensate dan

meningkatkan efisiensi produk karena terdapat penambahan ammonium

nitrate solution.