implementasi sanitasi pangan pada produksi kopi … · implementasi sanitasi pangan pada produksi...
TRANSCRIPT
IMPLEMENTASI SANITASI PANGAN PADA PRODUKSI KOPI DI PT.
PERKEBUNAN NUSANTARA IX, JAMBU-SEMARANG
Roswita Sela 14.I1.0174
SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN
•Pada tahun 1898 kebun kopi Banaran didirikan oleh pemerintahan Belanda.
•Pada tahun 1911 pabrik kopi Banaran dibangun.•Pada tahun 1957 dilakukan pengambilan alih Pemerintah RI.
VISI DAN MISI PERUSAHAAN
Visi dari Pabrik Kopi Banaran adalah menjadi perusahaan agrobisnis yang berdaya saing tinggi dan tumbuh berkembang bersama mitra.
Misi dari pabrik kopi banaran adalah:
1. Memproduksi dan memasarkan produk akhir kedalam dan keluar negeri secara profesional untuk menghasilkan peningkatan laba.
2. Mendukung kinerja perusahan melalui versifikasi usaha.
3. Mewujudkan kesejahteraan bersama melalui sinergi dengan mitra usaha dan masyarakat lingkungan.
TATA LETAK DAN LOKASI PERUSAHAAN
Lokasi: Dusun Banaran, Desa Gemawang, Kecamatan Jambu, KabupatenSemarang, Jawa Tengah
PROSES PRODUKSI Robusta Wet Process (RWP)
Robusta Dry Process (RDP)
Pengertian proses pengolahan kopidengan cara mengkupas kulitbuah kopi dan dicuci terlebihdahulu
proses pengolahan buah kopi yang langsung dikeringkan menggunakan sinar matahari
Pengolahan berwarna merah berwarna hijauKelemahan Biaya produksi lebih tinggi Waktu pengeringan lebih
lamaKelebihan -Waktu pengeringan lebih
cepat-Cocok untuk produksi skalabesar- Kematangan lebihsempurna
-Biaya produksi lebih murah- Cocok untuk produksi skalakecil
PROSES PENGOLAHAN KOPI RWP
1. Bahan bakuKebun Getas, Kebun Ngobo, dan Sukamangli.
Panen dilakukan antara bulan Juli hingga September yang dilakukan oleh pekerja borongan.
Kriteria buah kopi yaitu berwarna merah, tepatmasak, segar, sehat, tingkat kematangan seragam dan bebas darikontaminasi.Sortasi dan diangkut ke pabrik kopi Banaran.
PROSES PENGOLAHANKOPI RWP
2. Bak Penerimaan Penampung sementara sebelum diolah.
Penimbangan terlebih dahulu.
3. Bak syphon
Memisahkan kopi superior dan inferior.
superior menuju raung pulper.
Inferior menuju bak kambangan.
4. Raung pulper
Mengupas kulit buah dari buah kopi sekaligus mencucibuah kopi dari kulit buah dan lendir yang masih menempel.
5. Penuntasan
Mengurangi kadar air selama 1-3 jam
PROSES PENGOLAHAN KOPI RWP
6. Pengeringan Menurunkan kadar air 55% menjadi 9%-12%. Ada 2 pengeringan yaitu Viss dan Masson Viss penggeringan secara manual menggunakan kayu bakar. yang berada didalam bangunan berlantai dua dengan lantai atas yang terbuat dari plat berlubang.Hamparan kopi 20 cm.Pengeringan selama 38-40 jam. Pengontrol suhu menggunakan termometer. Masson merupakan pengeringan yang dilakukan secara mekanis. Terdapat alaram yang dibunyikan apabila masson sudah terisi penuh.pengeringan Masson dilakukan selama 18 sampai 20 jam.Lebih efektif dari pengeringan manual.
PROSES PENGOLAHANKOPI RWP
7. Penggerebusan di Mesin Huller
Pemisahan kulit tanduk dan kulit ari dari biji kopi
8. Sortasi
Memisahkan biji kopi kering berdasarkan nilai cacat fisik.
Sortasi dilakukan para pekerja wanita secara manual.
PROSES PENGOLAHANKOPI RWP
9. Pengayakan
Memisahkan biji kopi berdasarkan ukuran menggunakan mesin ayakan.
Ukuran diameter yang digunakan padamesin ayakan antara lain:
- Large (L) dengan diameter kurang lebih7,5 mm
- Medium (M)dengan diameter kurang lebih6,5 mm
- Small (S) dengan diameter kurang lebih5,5 mm
10. Pengepakan dan Penyimpanan
Biji kopi disimpan menggunakan karung goni dengan berat 80 kg.Karung dialasi palletPenumpukan karung maks 12 karung
PROSES PENGOLAHANKOPI RWP
PENGOLAHAN KOPI BUBUK Penyangraian dengan mesin
roaster
pendinginan
penggilingan dengan mesingrinder
pengemasan
penyimpanan dan distribusi
SANITASI
Sanitasi merupakan salah satu aspek yang menentukan mutu dan kualitasproduk akhir dari suatu industri pangan.
Penerapan sanitasi dapat mengurangi resiko kontaminasimikroorganisme, meminimal terjadi keracunan, serta dapat mencegahkerusakan produk.
1. SANITASI RUANG DAN GUDANG
Pembersihan ruangan dilakukan sebelum dan sesudah melakukan prosesproduksi.
Langit-langit ruangan tidak bercelah dan tidak retak, serta tinggi 6-8 meter.
Dinding pada pengolahan basah mengunakan material keramik karenatahan air. Sedangkan pengolahan kering menggunakan material semenyang memiliki permukaan rata dan cat yang berwarna terang. Dinding jugatidak ditempelkan kabel-kabel.
Lantai bermaterialkan keramik
2. SANITASI BAHAN BAKU, BAHAN PENGEMAS, DAN PRODUK JADI
Penanganan pestisida pasca panen dan bahan baku yang datang langsung dilakukan pengolahan supaya tidak terjadi kontaminasi.
pada pabrik kopi Banaran sanitasi bahan pengemas kurang diperhatikan, karena kurangnya higienitas karyawan.
Untuk proses pendistribusian pada pabrik kopi Banaran diterapkan sistem first in first out (FIFO).
3. SANITASI MESIN DAN PERALATAN
Proses pengolahan kopi bubuk menggunakan alat stainless steal
Jenis PembersihanAlat dan Mesin Bak penerimaan bahan mentah Bak SyphonRaung PulperBak Penampung Sementara Viss dryer dan Masson dryerHuller Mesin Pengayak (Sortasi)Mesin RoasterMesin Grinder Wadah aluminium
Setelah buah kopi habis (1-2 hari sekali)3 hari sekali Setiap hari setelah proses selesai Setelah dipakaiSetelah dipakai Setelah dipakai 2 hari sekali Setelah dipakai3 hari sekaliSetelah dipakai
4. SANITASI PROSES
PRODUKSIProses produksi pabrik kopi ini dilakukan runtut dari proses penerimaanbahan baku sampai dengan sortasi, untuk pengolahan biji kopi menjadi kopibubuk terletak didepan karena dekat dengan coffee shop.
Untuk kamar mandi terletak dibelakang gedung sehingga tidak terjadipencemaran pada proses produksi.
Setiap ruangan proses dihubungkan dengan atap.
5. SANITASI KARYAWAN DAN PEKERJA
Pabrik kopi Banaran juga menyediakan ruang ganti dan tempat penyimpanan serta wastafel.
Pada bagian proses produksi kopi bubuk pekerja disediakan jas lab, sarung tangan, topi serta masker.
Pabrik kopi Banaran telah menetapkan dan menerapkan penggunaan seragam kerja.
Terdapat poliklinik yang disediakan untuk mengontrol kesehatan para pekerja.
6. SANITASI LIMBAH
2 jenis limbah yaitu padat dan cair.
Limbah padat yang dihasilkan berupa kulit ari dari mesin huller dan limbah cair yang berasal dari air pencucin dan pengelupasan kulit buah.
Terdapat penampung limbah yang terletak dibelakang pabrik.
Limbah padat basah akan di tampung di bak penampungan limbah yang terletak di belakang ruang pengolahan dan akan dijadikan pupuk untukpohon karet.
Limbah padat kering dari proses penggerbusan akan di tampung dan di gunakan oleh pihak ketiga untuk pakan ternak.
KESIMPULAN
Pabrik kopi Banaran telah mengimplementasikan sanitasi dengan cukup baik.
Sistem FIFO (First In First Out) telah diterapkan oleh pabrik kopi Banaran dalam pengendalian bahan baku dan produk sudah baik.
Penggunaan alat dan mesin yang bermaterialkan stainless steal pada pabrik kopi Banaran sudah cukup baik.