bab iv.doc
DESCRIPTION
BAB IV.docTRANSCRIPT
Kekhawatiran terhadap dampak berhubungan seks selama kehamilan
Tingkat cemasTidakcemasCemas ringanCemas sedanCemas berat
Ada Hubungan
Tidak Ada Hubungan
Suami ibu hamil
Pengetahuantentanghubunganseksselamakehamilan
Definisi hubunganseks
Frekuensi danwaktu berhubungan seks
Laranganberhubunga
1. Tahu2. Memahami3. Aplikasi4. Analisis5. sintesis
Faktormempengaruhipengetahuan : Umur Pengalaman Social
ekonomi Adat Lingkungan
Tingkat pengetahuan suami : Baik : 76-100% Cukup : 56-75% Kurangbaik: 40-55% Tidakbaik : <40%
20
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN
3.1 Kerangka konseptual
Kerangka konsep penelitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan antara
konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian-penelitian
yang akan dilakukan (Notoadmodjo,2005).
Rancangan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode korelasi,
untuk mengkaji ada tidaknya hubungan antara variabel pengetahuan dengan
kecemasan suami tentang berhubungan seks selama kehamilan. Desain
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain studi Cross
Sectional.
Kerangka konsep pada penelitian ini mengetahui hubungan pengetahuan
dengan kecemasan suami tentang berhubungan seks selama kehamilan di
Puskesmas batulicin kabupaten tanah bumbu.
3.2 Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara penelitian, patokan duga atau dalil
sementara yang kebenarannya akan di buktikan dalam penelitian
(Notoadmodjo : 72, 2005, Rineka Cipta )
Hipotesis penelitian adalah: apakah ada hubungan dengan kecemasan suami
tentang berhubungan seks selama kehamilan di Puskesmas batulicin tanah
bumbu tahun 2012.
Sedangkan Hipotesis statistik penelitian ini adalah :
a. Jika P hitung > harga p tabel maka ada hubungan antara pengetahuan
dengan kecemasan suami tentang berhubungan seks selama kehamilan.
b. Jika p hitung < harga pada tabel maka tidak ada hubungan antara
pengetahuan dengan kecemasan suami tentang berhubungan seks
selama kehamilan (Sugiono, 2006).
21
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan tujuan penelitian untuk
menganalisis hubungan pengetahuan dengan kecemasan suami tentang
berhubungan seks selama kehamilan di puskesmas batulicin kabupaten tanah
bumbu. Adapun rancangan penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini
adalah rancangan penelitian cross sectional.
Dalam penelitian cross sectional, variabel sebab atau risiko dan akibat atau kasus
yang terjadi pada objek penelitian diukur atau dihubungkan secara simultan
(dalam waktu bersamaa). Pengumpulan data untuk jenis penelitian ini, baik untuk
variabel sebab (independent variabel) maupun variabel akibat (dependent
variabel) dilakukan secara bersama-sama atau sekaligus (Notoadmodjo, 2005: 26)
4.2 Populasi, Sampel, Besar sampel,Teknik pengambilan sampel
4.2.1.Populasi
Populasi adalah setiap subjek (misalnya manusia, pasien) yang memenuhi
kriteria yang telah di tetapkan.(Nursalam,2003). Populasi dalam penelitian
ini adalah suami dari ibu hamil yang populasinya sebanyak 90 orang.
4.2.2.Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang di teliti (Arikunto,2006).
Pada penelitian ini sampel yang diambil adalah suami ibu hamil yang
mengantar periksa.
4.2.3.Besar Sampel
Besar sampel dalam hal ini di hitung menurut rumus (Nursalam dan
Pariani, 2001: 24):
n = N
1+N (d2)
22
Keterangan: N= Besar populasi
n= Besar sampel
d= Tingkat ketepatan yang diinginkan (95%=0,05)
Dalam perhitungan sampel :
n = 90
1+90 (0,052)
= 90
91.0,025
= 91 = 54
1,7
Jadi jumlah sampel, sebayak 54 suami ibu hamil
4. 2.4 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik Pengambilan sampel adalah suatu proses seleksi sampel .sampel
akan mewakili keseluruhan populasi yang ada. Teknik pengambilan sampel
yang di gunakan dalam penelitian ini adalah secara teknik sampling
accidental, dimana teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu
siapa saja yang secara kebetulan atau incidental bertemu dengan peneliti dapat
di gunakan sebagai sampel, bila di pandang orang yang kebetulan ditemui itu
cocok sebagai sumber data (Sugiono, 2006).
4.3. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah perilaku atau karakteristik yang
memberikan nilai beda terhadap sesuatu (benda, manusia, dll)
(Nursalam, 2003:101).Variabel dalam penelitian ini di bedakan
menjadi 2, yaitu:
4.3.1. Variabel Bebas (Independent)
Variabel bebas adalah variabel yang nilainya menentukan variabel
lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengetahuan suami
tentang berhubungan seks.
23
4.3.2 Variabel terikat (dependent)
Kecemasan suami tentang berhubungan seks selama kehamilan yaitu
kebingungan, kekhawatiran pada sesuatu yang akan terjadi setelah
berhubungan seks selama kehamilan dengan penyebab yang tidak jelas dan
di hubungkan dengan perasaan tidak menentu dan tidak berdaya
(Suliswati, 2005).
4.4.Definisi Operasional
Definisi operasional operasional adalah pemberian makna pada masing-
masing variabel untuk kepentingan akurasi, komunikasi dan reflikasi agar
memberikan pemahaman yang sama kepada setiap orang mengenai
variabel-variabel yang di rumuskan dalam suatu penelitian (Nursalam,
2003:106)
Tabel 4.1 Definisi Operasional
No Variabel Definisi Operasional parameter skala Alat ukur skor kriteria
1 Indepent:
Pengetahuan
suami tentang
berhubungan
seks selama
kehamilan
Kemampuan suami dalam
menjawab pertanyaan
tentang berhubungan seks
selama kehamilan yang
meliputi 6 tingkat yaitu
sebagai berikut:
1. Tahu
2. Paham
3. Aplikasi
4. Analisis
5. Sintesis
6. Evaluasi
Pengetahuan
suami tentang
berhubungan
seks selama
kehamilan :
1. Definisi
hubunga
n
Seks
2. Frekuens
i dan
waktu
berhubun
ganseks
Ordin
al
Kuesione
r
Pengetahuan
suamidi
dapatkan dari
kuesioner
dan skor di
berikan
sesuai bobot
yang tertera
untuk
domain
kognitif
1= jawaban
0= jawaban
salah
24
3. Larangan
berhubun
gan seks
2 Dependent:
Tingkat
kecemasan
suami
Rasa cemas yang di
rasakan suami dalam
berhubungan seks pada
kehamilan
Pengukuran
tingkat
kecemasan
dengan skala
HARS yang
dimodifikasi
yang meliputi 14
gejala: perasaan
cemas,
ketegangan,
ketakutan,
gangguantidur,
gangguankecerd
asan, perasaan
depresi, gejala
somatic/otot-
otot,gejala
vegetates/otono
m,gejala prilaku
Ordin
al
Kuesiner Klasifik
asi
tingkat
kecemas
an
dibagi
dalam 4
kategori:
1.cemas
ringan
2.cemas
sedang.
3.cemas
berat.
4.tidak
cemas
4.5 Instrumen Penelitian
Instrument penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan di gunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data kegiatan data tersebut menjadi sistematis (Arikunto, 2002: 52). Teknik
pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner pengetahuan suami
tentang hubungan seks selama kehamilan dan kuesioner tingkat kecemasan suami ibu hamil.
4.5.1 kuesioner untuk pengetahuan
25
Untuk kuesioner pengetahuan terdiri dari 16 item,dimana dari 16 item pertanyaan
tersebut semuanya pernyataan positif.
4.5.2 kuesioner untuk tingkat kecemasan
Untuk kuesioner tingkat kecemasan terdiri dari 14 item pertanyaan, dimana dari 14 item
pertanyaan tersebut semuanya pernyataan positif.
4.5.3.Uji validitas
Sebelum instrumen di gunakan, di lakukann uji coba kepada responden yang
sesuai dengan kriteria sampel yang ada di wilayah kerja Puskesmas lain. Uji coba
tersebut di lakukan untuk menentukan validitas dan reabilitas skor butir instrument. Uji
coba validitas butir bertujuan untuk menentukan tingkat keabsahan butir keabsahan butir
pertanyaan yang tercantum di dalaminstrumen.
4.6. Lokasi dan Waktu Penelitian
4.6.1 Lokasi penelitian
Penelitian ini di lakukan di wilayah kerja Puskesmas batulicin Kabupaten
Tanah Bumbu.
4.6.2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian di laksanakan pada bulan juni 2012
4.7 Prosedur Pengambilan data
Prosedur pengumpulan data di mulai dari menentukan sampel yang
bersedia menjadi responden.
a. Melakukan Inform Consent
b. Memberikan kuesioner pada responden untuk diisi sendiri oleh
responden
c. Kuesioner yang telah diisi oleh responden di kumpulkan kemudian
data di beri skor, untuk tingkat pengetahuan suami tentang
berhubungan seks selama kehamilan di beri skor 1 jika jawaban
benar, dan 0 jika jawaban salah. Dan untuk tingkat kecemasan
suami dan berhubungan seks menggunakan tingkat kecemasan
suami dalam berhubungan seks menggunakan tingkat kecemasan
HARS yang dimodifikasi yang dimodifikasi yang terdiri dari 14
26
gejala dimana pada tiap gejala kecemasan di beri skor sebagai
berikut:
0 = tidak ada gejala sama sekali
1= 1 gejala dari pilihan yang ada
2= kurang dari separuh gejala yang ada
3= separuh atau lebih dari gejala yang ada
4= semua gejala yang ada
4.8 Teknis Analisis data
Data yang diperoleh dari penelitian ini diolah secara manual
dengan langkah sebagai berikut:
1. Editing yaitu untuk melihat apakah data yang diperoleh
sudah terisi lengkap /masih kurang lengkap
2. Coding yaitu dengan memberi kode urutan masing- masing
klasifikasi jawaban dari responden menurut macamnya.
3. Scoring yaitu pemberian skor terhadap jawaban kuesioner.
27
3.3 Populasi, Sampel dan Sampling
3.3.1 Populasi
Populasi adalah setiap subyek (misalnya manusia; pasien) yang
memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. (Nursalam, 2003)
Populasi dalam penelitian ini adalah suami dari ibu hamil yang
populasinya sebanyak 90 orang.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.
(Arikunto, 2006).
Pada penelitian ini sampel yang diambil adalah suami ibu hamil yang
mengantar periksa
28
3.3.3 Sampling
Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk
dapat mewakili populasi. (Nursalam, 2006)
Pada penelitian ini menggunakan tehnik sampling accidental.
sampling yaitu tehnik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu
siapa saja yang secara kebetulan/ insidental bertemu dengan peneliti
dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang
kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
(Sugiyono, 2006)
3.4 Kriteria Sampel
3.4.1 Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dari
suatu populasi target yang terjangkau yang akan diteliti.
(Nursalam, 2003:96)
Kriteria inklusi dari penelitian ini adalah suami ibu hamil yang
mengantar periksa.
3.4.2 Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah menghilangkan/mengeluarkan subyek
yang memenuhi kriteria inklusi dari studi. (Nursalam, 2003)
Kriteria ekskulsi dari penelitian ini adalah suami ibu hamil yang tidak
bersedia menjadi responden.
3.5 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan
nilai beda terhadap sesuatu (benda, manusia, dll) (Nursalam, 2003:101).
Variabel dalam penelitian ini dibedakan 2, yaitu:
29
3.5.1 Variabel Bebas (Independent)
Variabel bebas adalah variabel yang nilainya menentukan variabel
lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengetahuan suami
tentang berhubungan seks.
3.5.2 Variabel Tergantung (Dependent)
Variabel tergantung adalah variabel yang nilainya ditentukan
oleh variabel lain. Variabel dalam penelitian ini adalah kecemasan
suami.
3.6 Definisi Variabel
3.6.1 Definisi Konsep
3.6.1.1 Variabel Independent
Pengetahuan suami tentang berhubungan seks selama
kehamilan yaitu hasil dari tahu, paham tentang berhubungan
seks selama kehamilan seperti apa itu hubungan seksual, frekuensi
dan waktu berhubungan seks, hal-hal yang membahayakan
hubungan seks dan dampaknya serta sikap dalam menghadapi
ketidaknyamanan dalam berhubungan seks selama kehamilan.
(Eisenberg, Arlene, 1998:185)
3.6.1.2 Variabel Dependent
Kecemasan suami tentang berhubungan seks selama kehamilan
yaitu kebingungan, kekhawatiran pada sesuatu yang akan terjadi
setelah berhubungan seks selama kehamilan dengan penyebab
yang tidak jelas dan dihubungkan dengan perasaan tidak menentu
dan tidak berdaya (Suliswati, 2005).
30
3.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.7.1 Tempat
Di Puskesmas Batulicin Desa Batulicin Kabupaten Tanah Bumbu
3.7.2 Waktu
Blum ditentukan.
3.8 Prosedur Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data dimulai dari menentukan sampel yang
bersedia menjadi responden.
1. Melakukan Inform Consent.
2. Memberikan kuesioner pada responden untuk diisi sendiri oleh responden.
3. Kuesioner yang telah diisi oleh responden dikumpulkan kemudian data
diberi skor, untuk tingkat pengetahuan suami tentang berhubungan seks
selama kehamilan diberi skor 1 jika jawaban benar, dan 0 jika jawaban
salah. Dan untuk tingkat kecemasan suami dalam berhubungan
seks menggunakan tingkat kecemasan HARS yang dimodifikasi yang
terdiri dari 14 gejala dimana pada tiap gejala kecemasan diberi skor
sebagai berikut:
0 = tidak ada gejala sama sekali
1 = 1 gejala dari pilihan yang ada
2 = kurang dari separuh gej ala yang ada
3 = separuh/lebih dari gejala yang ada
4 = semua gej ala yang ada
4. Data ditabulasi.
3.9 Alat Ukur
Dalam penelitian ini ada 2 alat ukur yang digunakan yaitu:
a. Kuesioner pengetahuan suami tentang berhubungan seks selama
kehamilan.
b. Kuesioner tingkat kecemasan.
31
3.10 Tehnik Analisa Data
3.10.1 Variabel Bebas
1. Skor yang didapat responden dimasukkan dalam rumus sebagai
berikut:
Keterangan:
P = Prosentase hasil
X = skor yang didapat
Y = jumlah skor yang diharapkan
2. Hasil perhitungan diklasifikasikan dalam kategori tingkat
pengetahuan suami, yaitu:
a. Pengetahuan baik = 76-100%
b. Pengetahuan cukup = 56-75%
c. Pengetahuan kurang = 40-45%
d. Pengetahuan tidak = < 40%
(Suharsimi, A, 1998)
3. Ranking dilakukan dengan memberi kode pada tingkat
pengetahuan suami, yaitu sebagai berikut:
a. Pengetahuan baik : kode 4 (Ranking 1)
b. Pengetahuan cukup : kode 3 (Ranking 2)
c. Pengetahuan kurang : kode 2 (Ranking 3)
d. Pengetahuan tidak baik : kode 1 (Ranking 4)
3.9.2 Variabel Terikat
1. Skor yang didapat dengan skala HARS 14 gejala diklasifikasikan
dalam kategori tingkat kecemasan, yaitu:
32
P = X x 100 % Y
Score < 6 : tidak ada kecemasan
Score 6-14 : kecemasan ringan
Score 15-27 : kecemasan sedang
Score > 27 : kecemasan berat
2. Ranking dilakukan dengan memberi kode pada tingkat kecemasan,
yaitu sebagai berikut:
Tidak cemas : kode 1 (Ranking 1)
Cemas ringan : kode 2 (Ranking 2)
Cemas sedang : kode 3 (Ranking 3)
Cemas berat : kode 4 (Ranking 4)
Setelah diranking dilakukan uji korelasi tata jenjang (Spearman Rank), yaitu
sebagai berikut:
Keterangan:
p = Koefisien korelasi tata jenjang
X = Difference ( beda antara jenjang setiap subjek )
Y = Banyaknya Subjek
Setelah nilaip ditemukan, ada tidaknya korelasi antara pengetahuan suami tentang
berhubungan seks terhadap tingkat kecemasan suami dikonsulkan ke tabel harga
dengan interval kepercayaan 95% dengan ketentuan:
a. Jika p hitung > harga p tabel maka ada hubungan antara pengetahuan
dengan kecemasan suami tentang berhubungan seks selama kehamilan.
b. Jika p hitung < harga p tabel maka tidak ada hubungan antara pengetahuan
dengan kecemasan suami tentang berhubungan seks selama kehamilan.
(Sugiyono, 2006:305).
responden, maka peneliti tidak mencantumkan namanya pada lembar
pengumpulan data, tetapi cukup memberi kode pada masing-masing
lembar pengumpulan data.
33
P = X x 100% Y