bab iv temuan dan pembahasan a. 1. perencanaan...

33
111 Lulu yuliani, 2016 IMPLEMENTASI HASIL DIKLAT BERJENJANG TINGKAT DASAR BERBASIS KOMPETENSI OLEH TUTOR PAUD DALAM PROSES PEMBELAJARAN PADA ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Temuan 1. Penyelenggaraan Diklat Berjenjang Tingkat Dasar berbasis Kompetensi oleh Himpaudi kota Tasikmalaya a. Perencanaan Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan panitia Diklat Himpaudi pada tanggal 3 juni 2016 dalam penyelenggaraan Diklat Berjenjang Tingkat Dasar, panitia Diklat Himpaudi melaksanakan tahap perencanaan yaitu kegiatan menyusun proposal, diajukan terlebih dahulu kepada Direktorat GTK (Guru Tenaga Kependidikan) untuk di analisis kelayakan dalam melaksanakan diklat berjenjang tingkat dasar di HIMPAUDI Kota Tasikmalaya. Sasaran dari peserta Diklat adalah seluruh pendidik PAUD Kota Tasikmalaya yang memiliki Kualifikasi Pendidikan SMA dan SI Non Pendidikan. Menurut Panitia Diklat YN HIMPAUDI proses perencanaan Diklat Berjenjang Tingkat Dasar dilaksanakan melalui tahapan sosialisasi diklat terhadap Tutor PAUD yang memiliki kualifikasi pendidikan SMA dan S1 Non pendidikan, rekrutmen Peserta, penyusunan panitia, pelaksanaan Diklat. Sosialisasi diklat berjenjang tingkat dasar terhadap pendidik PAUD melalui kegiatan pertemuan Pendidik dengan organisasi HIMPAUDI yang dilakukan setiap bulan di tiap-tiap kecamatan. Persiapan administrasi Diklat Berjenjang Tingkat Dasar, disiapkan oleh panitia. Berdasarkan informan RM bahwa Jumlah pengurus Diklat Berjenjang Tingkat Dasar sebanyak 15 orang dan penetapan kepanitiaan Diklat melalui surat keputusan yang dibuat oleh organisasi profesi HIMPAUDI Kota Tasikmalaya. Disain diklat di bahas sebelum pelaksanaan diklat yang kemudian dikomunikasi ke lembaga evalusi dikomunikasikan melalui rapat koordinasi dengan nara sumber dilakukan seminggu sebelum pelaksanaan diklat berjenjang tingkat dasar. 111

Upload: others

Post on 03-Oct-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. 1. Perencanaan …repository.upi.edu/26320/7/T_PLS_1402119_Chapter4.pdfrekrutmen Peserta, penyusunan panitia, pelaksanaan Diklat. Sosialisasi diklat

111

Lulu yuliani, 2016 IMPLEMENTASI HASIL DIKLAT BERJENJANG TINGKAT DASAR BERBASIS KOMPETENSI OLEH TUTOR PAUD DALAM PROSES PEMBELAJARAN PADA ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan

1. Penyelenggaraan Diklat Berjenjang Tingkat Dasar berbasis Kompetensi

oleh Himpaudi kota Tasikmalaya

a. Perencanaan Diklat Berjenjang Tingkat Dasar

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan panitia Diklat

Himpaudi pada tanggal 3 juni 2016 dalam penyelenggaraan Diklat Berjenjang

Tingkat Dasar, panitia Diklat Himpaudi melaksanakan tahap perencanaan yaitu

kegiatan menyusun proposal, diajukan terlebih dahulu kepada Direktorat GTK

(Guru Tenaga Kependidikan) untuk di analisis kelayakan dalam melaksanakan

diklat berjenjang tingkat dasar di HIMPAUDI Kota Tasikmalaya. Sasaran dari

peserta Diklat adalah seluruh pendidik PAUD Kota Tasikmalaya yang memiliki

Kualifikasi Pendidikan SMA dan SI Non Pendidikan.

Menurut Panitia Diklat YN HIMPAUDI proses perencanaan Diklat

Berjenjang Tingkat Dasar dilaksanakan melalui tahapan sosialisasi diklat terhadap

Tutor PAUD yang memiliki kualifikasi pendidikan SMA dan S1 Non pendidikan,

rekrutmen Peserta, penyusunan panitia, pelaksanaan Diklat. Sosialisasi diklat

berjenjang tingkat dasar terhadap pendidik PAUD melalui kegiatan pertemuan

Pendidik dengan organisasi HIMPAUDI yang dilakukan setiap bulan di tiap-tiap

kecamatan. Persiapan administrasi Diklat Berjenjang Tingkat Dasar, disiapkan

oleh panitia.

Berdasarkan informan RM bahwa Jumlah pengurus Diklat Berjenjang

Tingkat Dasar sebanyak 15 orang dan penetapan kepanitiaan Diklat melalui surat

keputusan yang dibuat oleh organisasi profesi HIMPAUDI Kota Tasikmalaya.

Disain diklat di bahas sebelum pelaksanaan diklat yang kemudian dikomunikasi

ke lembaga evalusi dikomunikasikan melalui rapat koordinasi dengan nara

sumber dilakukan seminggu sebelum pelaksanaan diklat berjenjang tingkat dasar.

111

Page 2: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. 1. Perencanaan …repository.upi.edu/26320/7/T_PLS_1402119_Chapter4.pdfrekrutmen Peserta, penyusunan panitia, pelaksanaan Diklat. Sosialisasi diklat

112

Lulu yuliani, 2016 IMPLEMENTASI HASIL DIKLAT BERJENJANG TINGKAT DASAR BERBASIS KOMPETENSI OLEH TUTOR PAUD DALAM PROSES PEMBELAJARAN PADA ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan hasil dokumentasi Panitia Diklat Himpaudi bahwa jumlah

peserta Diklat tahun 2016 di Kota Tasikmalaya adalah;

1). Peserta Diklat

Tabel 4.1

Peserta Diklat Diklat Berjenjang Tingkat Dasar

NO. ASAL KECAMATAN JUMLAH PESERTA

1 Kecamatan Cibeureum 24

2 Kecamatan Purbaratu 9

3 Kecamatan Tamansari 20

4 Kecamatan Kawalu 20

5 Kecamatan Indhiang 12

6 Kecamatan Cipedes 20

7 Kecamatan Cihideung 10

8 Kecamatan Tawang 10

9 Kecamatan Bungursari 15

10 Kecamatan Mangkubumi 10

JUMLAH 150 ORANG

(Sumber : panitia Diklat Himpaudi)

2). Waktu dan tempat pelaksanaan

Program pendidikan dan pelatihan diselenggarakan dengan beban waktu

selama 48 jam pelajaran @ 45 menit. Pelaksanaan diklat bekerja sama dengan

lembaga-lembaga PAUD yang ada di Kota Tasikmalaya, dilaksanakan pada

tanggal 23 Januari 2016 s.d. 7 Februari 2016 selama 16 hari di Pesantren Nurul

Iman Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya. (sumber : panitia Diklat Himpaudi)

Dari hasil temuan dan wawancara tersebut bisa kita tarik kesimpulan, bahwa

perencanaan Diklat Berjenjang Tingkat Dasar telah disesuaikan dengan panduan

Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Tahun 2015.

b. Pelaksanaan Diklat Berjenjang Tingkat Dasar

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan RM pada tanggal 6 juni

2016 tentang pelaksanaan Diklat Berjenjang Tingkat Dasar. Menurut informan

RM yang melatarbelakangi pelaksanaan Diklat berjenjang Tingkat Dasar dimana

para pesertanyapa adalah pendidik PAUD yang memiliki kualifikasi pendidik

SMA dan S1 non pendidikan, sehingga perlu diadakan diklat tentang PAUD yang

Page 3: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. 1. Perencanaan …repository.upi.edu/26320/7/T_PLS_1402119_Chapter4.pdfrekrutmen Peserta, penyusunan panitia, pelaksanaan Diklat. Sosialisasi diklat

113

Lulu yuliani, 2016 IMPLEMENTASI HASIL DIKLAT BERJENJANG TINGKAT DASAR BERBASIS KOMPETENSI OLEH TUTOR PAUD DALAM PROSES PEMBELAJARAN PADA ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memenuhi standar nasional. Tempat dilaksanakan Diklat Berjenjang Tingkat

Dasar di Pesantren Nurul Iman Kecamatan Indihiang dan waterboom suka haji

Kota Tasikmalaya, dengan alasan tempat itu tempat yang strategis karena sarana

prasarana yang mendukung untuk kegiatan Diklat. Tujuan dari Diklat Berjenjang

Tingkat Dasar untuk meningkatkan kompetensi pendidik PAUD Kota

Tasikmalaya. Materi Diklat Berjenjang Tingkat Dasar sesuai dengan kebutuhan

Tutor PAUD di sesuaikan dengan standar diklat nasional yang dirumuskan oleh

Direktorat GTK (guru tenaga kependidikan).

Menurut SK teknis diklat berjenjang tingkat dasar mengikuti aturan dan

ketentuan yang telah ditetapkan oleh direktorat GTK. Manfaat dari Diklat

Berjenjang Tingkat Dasar menambah dalam memberikan wawasan keilmuan

tentang pembelajaran di PAUD, Meningkatkan kompetensi pendidik PAUD.

Pelaksanaan Diklat dapat terselenggara karena ada kontribusi biaya dari peserta

untuk kebutuhan para peserta mulai dari snack, makan, ATK, dan sertifikat yang

akan diperoleh peserta Diklat. Konstribusi yang diberikan peserta

dikomunikasikan karena Diklat ini tidak memperoleh kontribusi dari

pemerintahan ataupun instansi-instansi lainnya. Sarana yang digunakan memenuhi

standar yang direncanakan oleh panitia atau penyelenggara Diklat.

Page 4: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. 1. Perencanaan …repository.upi.edu/26320/7/T_PLS_1402119_Chapter4.pdfrekrutmen Peserta, penyusunan panitia, pelaksanaan Diklat. Sosialisasi diklat

114

Lulu yuliani, 2016 IMPLEMENTASI HASIL DIKLAT BERJENJANG TINGKAT DASAR BERBASIS KOMPETENSI OLEH TUTOR PAUD DALAM PROSES PEMBELAJARAN PADA ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan hasil observasi bahwa materi yang disampaikan dalam

pelaksanaan Diklat Berjenjang Tingkat Dasar adalah;

1) Materi Diklat

Tabel 4.2

Materi Diklat Berjenjang Tingkat Dasar

No

Materi

Jam Pelajaran

Teori Praktek Jumlah

Materi Umum

1 Kebijakan Dit. P2TK PAUDNI 2 - 2

2 Kebijakan Dit.PPAUD 2 - 2

Materi Pokok

3 Konsep dasar PAUD 4 - 4

4 Perkembangan anak 2 2 4

5 Pengenalan anak berkebutuhan khusus 2 2 4

6 Bermain dan anak 4 4 8

7 Kesehatan dan gizi Anak Usia Dini 2 3 5

8 Etika dan karakter pendidik PAUD 4 - 4

9 Perencanaan pembelajaran 2 4 6

10 Evaluasi pembelajaran 2 3 5

11 Komunikasi dalam pengasuhan 2 2 4

JUMLAH 28 20 48

(sumber : Panitia Diklat Himpaudi )

Menurut RM pelaksanaan Diklat Berjenjang Tingkat Dasar 4 minggu, dalam

seminggu digunakan dua hari untuk kegiatan diklat berjenjang tingkat dasar.

Pembiayaan yang dipergunakan dalam penyelenggaraan program Diklat

Berjenjang Tingkat Dasar sebesar Rp. 450.000,00 (empat ratus lima puluh ribu

rupiah ). Respon dari peserta Diklat terhadap pelaksanaan Diklat cukup beragam

ada yang memberikan tanggapan baik, cukup memuaskan, biasa saja terhadap

materi yang disampaikan yang dibutuhkan oleh peserta untuk pembelajaran

sehari-hari di lembaga masing-masing peserta. Materi yang diberikan dalam

Diklat Berjenjang Tingkat Dasar banyak, terdiri dari Konsep Dasar PAUD ,

pengenalan anak berkebutuhan khusus, perencanaan pembelajaran, 200 jam tugas

mandiri dan materi yang menunjang untuk implementasi dilapangan. Menurut RM

tentang pelaksanaan Diklat kontribusi untuk pelatihan cukup menunjang dan

sangat bermanfaat dimana para peserta tidak merasa keberatan untuk pengeluaran

kontribusi itu.

Page 5: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. 1. Perencanaan …repository.upi.edu/26320/7/T_PLS_1402119_Chapter4.pdfrekrutmen Peserta, penyusunan panitia, pelaksanaan Diklat. Sosialisasi diklat

115

Lulu yuliani, 2016 IMPLEMENTASI HASIL DIKLAT BERJENJANG TINGKAT DASAR BERBASIS KOMPETENSI OLEH TUTOR PAUD DALAM PROSES PEMBELAJARAN PADA ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Gambaran pelaksanaan program Diklat Dasar PAUD, berikut

merupakan alur pelaksanaannnya.

ya)

Gambar 4.1 Pelaksanaan Program Diklat Berjenjang Tingkat Dasar.

(sumber : panitia Diklat Himpaudi)

Pelaksannaan diatas urutan pelaksanaan Diklat Berjenjang Tingkat Dasar yaitu

mulai dari persiapan, pelaksanaan Diklat , pemberian Sertifikat. Metode dan

teknik yang digunakan dalam pelaksanaan Diklat adalah ceramah, diskusi

dan tanya jawab.

Panitia

Menyusun proposal

dan pedoman serta

kelengkapan

administrasi lainnya

Penerimaan peserta Tugas Mandiri

Rekrutmen Calon

Peserta

Penyediaan Sarana dan

prasarana

Pra Kegiatan

Pre Test

-pembukaan - penjelasan Teknis - penyampaian Materi

- evalusi nara Sumber -evaluasi penyelenggaraan -post test

Pelaksannan

Evaluasi Tugas

Pemberian Sertifikat

Penyusunan Laporan

Pasca Diklat

Page 6: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. 1. Perencanaan …repository.upi.edu/26320/7/T_PLS_1402119_Chapter4.pdfrekrutmen Peserta, penyusunan panitia, pelaksanaan Diklat. Sosialisasi diklat

116

Lulu yuliani, 2016 IMPLEMENTASI HASIL DIKLAT BERJENJANG TINGKAT DASAR BERBASIS KOMPETENSI OLEH TUTOR PAUD DALAM PROSES PEMBELAJARAN PADA ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Tujuan dari Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Berbasis Kompetensi

sebagai berikut :

a) Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap pendidik di lapangan

dalam menyelenggarakan pelayanan PAUD (Kelompok Bermain, Taman

Penitipan Anak, SPS)

b) Memberikan wawasan lebih mendalam tentang kecerdasan-kecerdasan anak

yang harus dikembangkan

c) Meningkatkan kualitas dalam penyelenggaraan proses pembelajaran kepada

pendidik sebagai sasaran program pendidikan/pelatihan

(sumber : panitia Diklat Himpaudi)

4) Metode Diklat Berjenjang Tingkat Dasar

a) Ceramah

Metode ceramah digunakan untuk mempresentasikan materi untuk

pendalaman materi.

b) Diskusi dan Tanya Jawab

Diskusi dan tanya jawab merupakan kegiatan interaktif antara peserta dan

narasumber serta panitia dalam hal menyelesaikan suatu masalah yang

berkaitan dengan materi sebelumnya.

c) Penugasan

Penugasan diberikan secara perorangan dan berkelompok.

d) Curah Pendapat

Curah pendapat yaitu memberikan kesempatan kepada peserta untuk

menyampaikan berbagai persoalan dan bagaimana cara mengatasinya.

e) Simulasi

Simulasi, yaitu berupa praktik dalam melaksanakan pendidikan AUD.

(sumber : panitia Diklat Himpaudi)

Dari hasil wawancara dengan RM tersebut bisa kita tarik kesimpulan,bahwa

pelaksanaan Diklat berjenjang Tingkat dasar berjalan lancar dan setelah selesai

melaksanakan Diklat Tutor melaksanakan materi apa yang mereka pahami,

pendidik PAUD bisa memahami tentang konsep PAUD, sampai ketahap

implementasi dalam pembelajaran PAUD.

Page 7: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. 1. Perencanaan …repository.upi.edu/26320/7/T_PLS_1402119_Chapter4.pdfrekrutmen Peserta, penyusunan panitia, pelaksanaan Diklat. Sosialisasi diklat

117

Lulu yuliani, 2016 IMPLEMENTASI HASIL DIKLAT BERJENJANG TINGKAT DASAR BERBASIS KOMPETENSI OLEH TUTOR PAUD DALAM PROSES PEMBELAJARAN PADA ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Evaluasi Diklat Berjenjang Tingkat Dasar

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan RM pada tanggal 7

juni 2016 dimana evaluasi diklat berjenjang tingkat dasar dilaksanakan setelah

peserta selesai mengikuti kegiatan diklat berjenjang tingkat dasar selama 6 hari

yang terdiri dari 48 jam pelajaranan artinya hanya dilaksanakan evaluasi akhir

Materi yang dievaluasikan dalam kegiatan diklat berjenjang tingkat dasar adalah

seluruh materi yang diberikan dalam kegiatan diklat berjenjang tingkat dasar

yaitu yang terdiri dari 11 materi pelajaran terdiri dari 48 jam pelajaran dan laporan

hasil tugas mandiri. Manfaat evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui sejauh

mana daya serap peserta diklat dalam menerima seluruh materi yang telah

diberikan dan mampu mengaplikasikan dalam kegiatan pembelajaran di lembaga

PAUD masing-masing. Adapun kehadiran yang dituangkan dalam daftar hadir

dan peran aktif peserta merupakan salah satu syarat kelulusan dalam mengikuti

kegiatan diklat berjenjang tingkat dasar.

1) Tindak lanjut

Tujuan kegiatan diklat, diharapkan bagi peserta yang berasal dari daerah

dapat menerapkan ilmu yang diperoleh selama mengikuti kegiatan Diklat. Setelah

kegiatan berakhir HIMPAUDI Kota Tasikmalaya akan terus mengadakan

supervise, monitoring, dan evaluasi terhadap pendidik Anak Usia Dini yang telah

mengikuti Diklat Dasar. Dan harapan HIMPAUDI akan memiliki kemampuan dan

memberikan pendampingan melalui monev yang dilaksanakan.

Menurut YN evaluasi kinerja fasilitator dilakukan melalui seleksi setelah

selesai dilaksanakan Diklat Berjenjang Tingkat Dasar. Tindak lanjut dari

pelaksanaan Diklat ini tentunya akan terlihat dari tugas mandiri di lembaga PAUD

sesuai dengan tugas yang diberikan oleh panitia. Penyusunan evaluasi hasil

pelaksanaan diklat dilakukan oleh panitia diklat berjenjang tingkat dasar dengan

terlebih dahulu dikomunikasikan dengan lembaga evaluasi Diklat Berjenjang

Tingkat Dasar. Kegiatan umpan balik (feedback) dari peserta Diklat terhadap

proses Diklat yang telah dilaksanakan adalah adanya perbaikan-perbaikan dalam

penyusunan administrasi di lembaga PAUD tempat peserta mengajar, perbaikan

dalam proses pembelajaran di lembaga PAUD.

Page 8: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. 1. Perencanaan …repository.upi.edu/26320/7/T_PLS_1402119_Chapter4.pdfrekrutmen Peserta, penyusunan panitia, pelaksanaan Diklat. Sosialisasi diklat

118

Lulu yuliani, 2016 IMPLEMENTASI HASIL DIKLAT BERJENJANG TINGKAT DASAR BERBASIS KOMPETENSI OLEH TUTOR PAUD DALAM PROSES PEMBELAJARAN PADA ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Pelaporan

Hasil dari kegiatan ini akan didokumentasikan secara baik dan dilaporkan secara

tertulis kepada Direktorat Pembinaan PAUD Kemetrian Pendidikan Dan

Kebudayaan Republik Indonesia di Jakarta.

Penyelenggaraan Diklat Berjenjang Tingkat Dasar berdasarkan hasil

wawancara dengan Panitia Diklat Himpaudi bahwa Tutor PAUD setelah

mengikuti Diklat mereka dapat memahami konsep dasar pendidikan anak usia

dini, memahami pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini, memahami anak

berkebutuhan khusus dan pembelajarannya, memahami cara belajar anak usia dini

melalui bermain, memahami pentingnya kesehatan dan pemberian gizi yang tepat

untuk anak usia dini, memiliki etika dan karakter pendidik PAUD yang sesuai,

memahami dan menyusun perencanaan belajar untuk anak usia

dini,berkomunikasi yang baik dan sesuai dalam proses pengasuhan anak usia dini,

dan pengasuh mempraktekkan ilmu dan keterampilan yang diperoleh dalam

pendidikan dan pelatihan.

Selanjutnya menurut RM bahwa hasil Evaluasi Diklat sangat memuaskan

dikarenakan semua peserta diklat berjenjang tingkat dasar dapat mengikuti

kegiatan secara keseluruhan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan

evaluasi. Peserta diberikan surat tanda telah mengikuti kegiatan yang dikeluarkan

oleh HIMPAUDI Kota Tasikmalaya, Kemudian setelah tugas mandiri selesai

dilaksanakan selama 25 hari dan dinyatakan lulus diberikan sertifikat yang

dikeluarkan oleh lembaga Evaluasi diklat berjenjang tingkat dasar yaitu Direktorat

GTK (guru tenaga kependidikan). Kesimpulannnya bahwa Diklat itu adalah

Diklat Standar yang harus diikuti oleh Tutor PAUD, karena Diklat berjenjang

nilai bobotnya lebih besar dari diklat PAUD yang sudah diselenggarakan.

Dari hasil pengamatan dan wawancara di atas, bahwa evaluasi Diklat

dilaksanakan dengan memberikan tugas mandiri. Peserta Diklat dapat

melaksanakan materi yang telah disampaikan dalam Diklat dengan cara

menerapkan pembelajaran pada anak usia dini. Peserta setelah selesai diberikan

surat tanda telah mengikuti kegiatan yang dikeluarkan oleh HIMPAUDI Kota

Tasikmalaya, Kemudian setelah tugas mandiri selesai dilaksanakan selama 25 hari

Page 9: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. 1. Perencanaan …repository.upi.edu/26320/7/T_PLS_1402119_Chapter4.pdfrekrutmen Peserta, penyusunan panitia, pelaksanaan Diklat. Sosialisasi diklat

119

Lulu yuliani, 2016 IMPLEMENTASI HASIL DIKLAT BERJENJANG TINGKAT DASAR BERBASIS KOMPETENSI OLEH TUTOR PAUD DALAM PROSES PEMBELAJARAN PADA ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan dinyatakan lulus diberikan sertifikat yang dikeluarkan oleh lembaga Evaluasi

diklat berjenjang tingkat dasar yaitu Direktorat GTK (guru tenaga kependidikan)

2. Penyusunan perencanaan pembelajaran

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan Tutor PAUD Ihya As

Sunnah pada tanggal 18 juni 2016 yang bernama N N bahwa manfaat dari hasil

Diklat terhadap penyusunan perencanaan pembelajaran adalah sangat membantu

dalam proses pembelajaraan pada anak usia dini yaitu tentang cara membuat

RRPH dan RPPM, mendesain perencanaan pembelajaranm dan membuat

kurikulum pembelajaran. Perbedaan penyusunan perencanaan pembelajaran yaitu

sebuah rencana belajar yang disusun untuk mengalirkan materi-materi yang telah

dipilih, desain pembelajaran adalah kisi-kisi dari penerapan teori belajar dan

pembelajaran untuk memfasilitasi proses belajar seseorang dan kurikulum

pembelajaran adalah perencanaan kesempatan belajar untuk membina siswa ke

arah perubahan perilaku yang diinginkan dan menilai hingga di mana perubahan-

perubahan tersebut telah terjadi pada diri yang bersangkutan. pengetahuan tentang

materi teori dalam Diklat Berjenjang Tingkat Dasar adalah Pendekatan kepada

anak yang menggunakan komunikasi yang efektif tanpa menggunakan 12 gaya

yang populer seperti memerintah, meremehkan, lebih paham kendala anak dalam

berkomunikasi, memahami strategi dan solusi ketika anak bermasalah, dan ketika

bertanya kepada anak lebih berhati-hati karena anak itu unik dari yang satu

dengan yang lain berbeda. Dan ada yang normal dan ada yang ABK (anak

berkebutuhan khusus). Ketika menilai anak pun diajarkan berbagai penilaian yang

mudah dilaksanakan sehingga penilaian terhadap anak lebih obyektif dan

profesional.

Menurut informan N N materi yang diperoleh dari Diklat Berjenjang Tingkat

Dasar yaitu penyusunan perencanaan pembelajaran. Dalam penyusunan

pembelajaran di PAUD Ihya As Sunnah terlebih dahulu menentukan tema sesuai

dengan materi pembelajaran yang akan disampaikan setelah itu alat-alat yang

akan digunakan dalam proses pembelajaran, pembuatan rencana pembelajaran di

aplikasikan dengan membuat rencana kegiatan bulanan, mingguan dan harian. di

PAUD Ihya As Sunnah metode yang sering digunakan yaitu sentra dan Seling

Page 10: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. 1. Perencanaan …repository.upi.edu/26320/7/T_PLS_1402119_Chapter4.pdfrekrutmen Peserta, penyusunan panitia, pelaksanaan Diklat. Sosialisasi diklat

120

Lulu yuliani, 2016 IMPLEMENTASI HASIL DIKLAT BERJENJANG TINGKAT DASAR BERBASIS KOMPETENSI OLEH TUTOR PAUD DALAM PROSES PEMBELAJARAN PADA ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam metode belajar yang bervariatif sumber belajar , dari pencarian sumber

belajar pun tidak hanya dari materi tapi dari pertanyaan anak bisa dijadikan

sumber, dari permasalahan dengan teman. media belajar lebih beragam apapun

yang ada disekitar bisa dijadikan media dari botol bekas, sedotan, dan kertas-

kertas yang sudah tidak terpakai mendukung saya untuk kreatif, waktu belajar

bisa lebih efisien, memastikan waktu anak disekolah adalah tanggung jawab yang

besar. Pengelola PAUD terlibat dalam penyusunan pembelajaran keterlibatan

dalam pengetahuan supervisian ke dalam kelas, dalam kinerja guru, dalam

mengajar, menentukan hari libur, dan mengikuti rapat evaluasi anak setiap satu

minggu sekali. PAUD Ihya As Sunnah membuat rencana pelaksanaan

pembelajaran dibuat oleh Tutor dengan acuan aspek perkembangan anak disertai

dengan teknik penilaian. Setiap Tutor diberikan kepercayaan untuk menjadi

pelaksana disebuah tema pembukaannya, jadi semua guru berperan dalam

membuat juklak.

Menurut informan NM salah satu Tutor PAUD Ghifari yang mengikuti

Diklat Berjenjang Tingkat Dasa, pada tanggal 19 mei 2016 merasakan manfaat

dari hasil Diklat mulai dari penyusunan perencanaan pembelajaran lebih

terstruktur dan terarah seperti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran harian

(RPPH) dan rencana pelaksanaan pembelajaran mingguan (RPPM) menjadi lebih

variatif dan menarik disajikan sehingga anak-anak merasa senang dan

pembelajaran pun dapat tersampaikan dengan baik. Materi yang disampaikan oleh

nara sumber cukup dipahami dengan baik dan dapat direalisasikan pada

kehidupan sehari-hari. Perencanaan pembelajaran sudah terapkan disekolah kober

Ghifari sebelum mengikuti Diklat Berjenjang Tingkat Dasar, akan tetapi setelah

mengikuti Diklat Berjenjang Tingkat dasar dalam penyusunan perencanaan

pembelajaran sekarang lebih tersusun dan terarah seperti rencana pembelajaran

bulanan, rencana pembelajaran mingguan, dan rencana pembelajaran harian.

Menurut informan DM Tutor PAUD Ghifari yang mengikuti Diklat

Berjenjang Tingkat Dasar, pada tanggal 26 mei 2016 manfaat dari hasil Diklat

mulai dari penyusunan perencanaan pembelajaran sebelum mengikuti Diklat

kurang memahami tetapi sekarang mengerti dan menerapkan pada proses

pembelajaran. Hampir semua materi yang diberikan paham karena semua materi

Page 11: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. 1. Perencanaan …repository.upi.edu/26320/7/T_PLS_1402119_Chapter4.pdfrekrutmen Peserta, penyusunan panitia, pelaksanaan Diklat. Sosialisasi diklat

121

Lulu yuliani, 2016 IMPLEMENTASI HASIL DIKLAT BERJENJANG TINGKAT DASAR BERBASIS KOMPETENSI OLEH TUTOR PAUD DALAM PROSES PEMBELAJARAN PADA ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dijelaskan oleh nara sumber dan terbantu oleh beberapa orang yang bertanya.

Pengetahuan tentang materi yang disampaikan dalam Diklat cara membuat

perencanaan pembelajaran seperti tentang cara menghadapi berbagai macam tipe

anak. Melaksanakan perencanaan pembelajaran setelah mengikuti Diklat

Berjenjang Tingkat dasar Metode belajar sedikit merubahnya dan membuat anak

lebih senang saat berada didalam kelas. Sumber belajar mencari dari berbagai

media internet dan teman sejawat. Media belajar mengambil dari benda-benda

disekitar yang masih dapat digunakan, dan APE yang ada disekolah. Waktu

belajar setelah diklat mengetahui tahap persiapan, tahap pembukaan, tahap inti,

dan tahap penutup.

Dari hasil pengamatan dan wawancara, observasi, dan dokumentasi bahwa

Tutor yang mengikuti Diklat Berjenjang Tingkat Dasar memahami dan

melaksanakan penyusunan perencanaan pembelajaran, mereka bisa membuat

rencana pembelajaran bulanan, rencana pembelajaran mingguan dan rencana

pembelajaran harian. Tutor sekarang mengerti, memahami, dan menerapkan

hasil Diklat berjenjang Tingkat dasar dalam menyusun perencanaan pembelajaran

di lembaga masing-masing.

3. Penerapan Strategi Pelaksanaan Pembelajaran pada anak usia dini.

Menurut informan N N Tutor PAUD Ihya As Sunnah pada tanggal 20 mei

2016 setelah mengikuti Diklat dalam penerapan strategi pelaksanaan

pembelajaran ada keunikan yang dimiliki di banding dengan PAUD yang lain

keunikan tersebut terletak pada metode pembelajaran bernyanyi di PAUD Ihya As

Sunnah yang mengganti nyanyian dengan hapalan Al Qur,an karena background

PAUD Ihya As Sunnah berbasis agama islam. Strategi dan metode pelaksaanaan

pembelajaran setelah mengikuti Diklat tentang Metode Pembelajaran bermain

adalah diwali dengan kegiatan permainan yang dilakukan anak untuk mencari

kesenangan yang dapat membantu anak mencapai perkembangan fisik, sosial,

moral dan emosional. Metode pembelajaran melalui bercerita adalah cerita yang

dibawakan Tutor secara lisan dan menarik, dan mengundang perhatian anak dan

tidak lepas dari tujuan pendidikan bagi anak PAUD dapat tercapai dengan tepat

Metode pembelajaran karyawisata di PAUD Ihya As Sunnah melakukan

Page 12: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. 1. Perencanaan …repository.upi.edu/26320/7/T_PLS_1402119_Chapter4.pdfrekrutmen Peserta, penyusunan panitia, pelaksanaan Diklat. Sosialisasi diklat

122

Lulu yuliani, 2016 IMPLEMENTASI HASIL DIKLAT BERJENJANG TINGKAT DASAR BERBASIS KOMPETENSI OLEH TUTOR PAUD DALAM PROSES PEMBELAJARAN PADA ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kunjungan diluar kelas, yang masih disekitar sekolah tidak membutuhkan waktu

yang lama, anak-anak diajak mengunjungi tempat-tempat yang akan dikunjungi

adalah tempat yang berhubungan dengan tema di PAUD Ihya As Sunnah. Metode

pembelajaran sentra dan Seling adalah dengan metode bermain sambil belajar

yang dirancang untuk mengembangkan potensi anak, setiap sentra memiliki

tujuan pembelajaran yang sesuai dengan tahap perkembangan anak, seling

merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang lebih menekankan pada

pemusatan anak dan eksplorasi lingkaran. Penerapan strategi pelaksanaan

pembelajaran pada PAUD Ihya As Sunnah lebih sering menggunakan metode

Sentra dan Selling (lingkaran). Perlu diketahui di PAUD Ihya As Sunnah sama

sekali tidak menggunakan metode Calistung.

Menurut informan N M Tutor PAUD Ghifari pada tanggal 24 mei 2016

Penerapan strategi pelaksanaan pembelajaran cara menghadapi anak yang

hiperaktif, atau bagaimana agar anak-anak selalu fokus dan tetap ceria bermain,

juga penambahan materi pada tema-tema tertentu yang memerlukan banyak

pengembangan wawasan keilmuan, sehingga dapat dimengerti anak dengan

mudah. manfaatnya setelah mengikuti Diklat dalam penerapan strategi

pelaksanaan pembelajaran selain menambah wawasan, ilmu, pengetahuan dan

pengalaman, juga dapat memperkaya strategi pembelajaran guru untuk

disampaikan pada anak sehingga pembelajaran setiap harinya tidak monoton dan

bervariatif.

Strategi/metode pelaksaanaan pembelajaran setelah mengikuti Diklat tentang

Metode pembelajaran bermain adalah disini anak dibiarkan bermain, guru hanya

memberikan pengarahan, anak hanya merasa bahwa ia sedang bermain, padahal

apa yang sedang ia mainkan itu adalah belajar. Metode pembelajaran melalui

bercerita di PAUD Ghifari dengan menggunakan metode ini untuk mengolah

bahasa anak, anak akan mendengarkan cerita-cerita menarik dari ibu gurunya atau

dari VCD yang diputar disekolah. Metode pembelajaran bernyanyi, di kober

PAUD Ghifari metode ini pasti sering digunakan selain menyenangkan untuk

didengar dan diikuti biasanya anak akan cepat ingat bila materi yang disampaikan

nya dengan nyanyian lagu. Metode pembelajaran karyawisata metode ini biasa

dilakukan disekolah kami pada puncak tema, yaitu dengan berkunjung ke tempat-

Page 13: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. 1. Perencanaan …repository.upi.edu/26320/7/T_PLS_1402119_Chapter4.pdfrekrutmen Peserta, penyusunan panitia, pelaksanaan Diklat. Sosialisasi diklat

123

Lulu yuliani, 2016 IMPLEMENTASI HASIL DIKLAT BERJENJANG TINGKAT DASAR BERBASIS KOMPETENSI OLEH TUTOR PAUD DALAM PROSES PEMBELAJARAN PADA ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tempat tertentu seperti ke kebun binatang (tema binatang), ke kantor polisi (tema

profesi ), di PAUD Ghifari metode pembelajaran sentra dan lingkaran (selling)

sentra pusat kegiatan pembelajaran dengan kegiatan bermain sambil belajar yang

dirancang untuk mengetahui potensi anak, juga merancang dan menata kegiatan

bermain yang bermutu, seorang guru harus memperhatikan proses perkembangan

anak, baik dari segi materi, bahan, dan alat main.PAUD Ghifari sering

menggunakan metode bernyanyi untuk pembelajaran.

Menurut informan D M Tutor PAUD Ghifari 27 mei 2016 penerapan strategi

pelaksanakan pembelajaran sesudah mengikuti diklat penambahan ilmu yang

didapat dari hasil Diklat kemarin, seperti cara menyampaikan suatu pengetahuan

kepada anak dari ragam main menjadi lebih mengasikkan membuat anak senang

saat mempelajarinya karena anak merasa sedang bermain.

Strategi/metode pelaksaanaan pembelajaran setelah mengikuti Diklat tentang

Metode pembelajaran Bermain di PAUD Ghifari adalah metode yang paling

disukai anak-anak karena pada dasarnya anak belum tepat jika harus belajar tetapi

lebih senang bermain. Metode pembelajaran melalui bercerita di PAUD Ghifari

metode ini biasanya guru menyampaikan suatu pengetahuan lewat cerita-cerita

dan metode ini dapat merangsang bahasa anak. Metode pembelajaran bernyanyidi

PAUD Ghifari sering menggunakan metode bernyanyi tentu saja saat

pembelajaran banyak bernyanyinya, dan metode ini akan membuat materi

pelajaran lebih mudah diingat karena anak senang dengan lagu dan bernyanyi.

Metode pembelajaran karyawisata di PAUD Ghifari metode ini paling disenangi

oleh anak-anak karena metode ini anak akan merasa senang dan banyak

mendapatkan pengetahuan dan anak - anak dapat melihat dan membuktikan secara

langsung, tetapi metode ini tidak disukai oleh seluruh orang tua murid karena

tentu saja metode ini harus mengeluarkan banyak uang dan tidak semua orang

mampu. Metode pembelajaran sentra dan lingkaran, metode ini banyak digunakan

oleh sekolah-sekolah PAUD , di PAUD Ghifari menggunakan metode sentra dan

seling membuat anak menjadi lebih senang.

Hasil observasi dan wawancara diatas menunjukan bahwa penerapan

strategi/metode pelaksaanaan pembelajaran setelah mengikuti Diklat dari materi

yang disampaikan dari Diklat, Tutor melaksanakan metode pembelajaran

Page 14: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. 1. Perencanaan …repository.upi.edu/26320/7/T_PLS_1402119_Chapter4.pdfrekrutmen Peserta, penyusunan panitia, pelaksanaan Diklat. Sosialisasi diklat

124

Lulu yuliani, 2016 IMPLEMENTASI HASIL DIKLAT BERJENJANG TINGKAT DASAR BERBASIS KOMPETENSI OLEH TUTOR PAUD DALAM PROSES PEMBELAJARAN PADA ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bermain, bercerita, bernyanyi, berkaryawisata, dan metode pembelajaran sentra

dan seling dengan baik. Pada PAUD Ihya As Sunnah sering menggunakan metode

sentra dan selling, sedangkan pada PAUD Ghifari sering menggunakan metode

bernyanyi. Temuannya di PAUD Ihya As Sunnah menggunakan metode

bernyanyinya dengan hapalan Al- Qur’’an. Berdasarkan informan diatas bahwa

Implementasi hasil Diklat Berjenjang Tingkat Dasar berbasis kompetensi oleh

Tutor PAUD dalam proses pembelajaran pada anak usia dini telah berhasil

mengembangkan tujuan aspek perkembangan, menunjukan hasil yang positif,

mampu meningkatkan proses pembelajaran pada anak usia dini.

4. penilaian evaluasi pembelajaran pada anak usia dini.

Menurut informan N N Tutor PAUD Ihya As Sunnah pada tanggal 23 mei

2016 bahwa penilaan evaluasi pempelajaran yang dilaksanakan di PAUD Ihya As

Sunnah Pengamatan langsung observasi memang membantu dengan adanya

observasi langsung anak bisa langsung terlihat perkembangannya dan guru tidak

mengada-ngada ketika memberikan penilaian. Mencatat kegiatan yang dilakukan

dan tahapan main anak , penilaian jauh lebih obyektif dan real, mengingatkan

semua yang pernah dilakukan anak dan tahapan main anak menjadi acuan atau

pedoman yang dipegang jadi tidak asal. Mencatat ungkapan, pertanyaan (tanya

jawab), pertanyaan anak, dengan adanya pertanyaan anak kita perlu terus belajar

kadang ada pertanyaan anak yang belum bisa dijelaskan itu menambah ilmu untuk

saya dan terus mencari jawaban dari pertanyaan tersebut, pertanyaan dari Tutor

untuk anak melihat kemampuan Tutor dalam menyampaikan materi, mencatat

ungkapan anak, melihat seberapa banyak kosa kata anak yang sudah didapat dan

sejauh mana anak dapat berkomunikasi. Membaca hasil karya anak,

mendokumentasikan semua bahasa natural anak melalui fortofolio masing-masing

anak, dengan adanya hasil karya anak, anak bisa menghargai temannya bisa

menunjukkan ekspresi yang wajar ketika bangga lebih mengenal kemampuan

dirinya, dan bukti bahwa mereka bisa melaksanakan dan melihat tahapan mereka

bermain anak.

Menurut informan NM Tutor PAUD Ghifari pada tanggal 25 mei 2016

tentang penilaian evalusi terhadap proses pembelajaran pengamatan langsung

Page 15: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. 1. Perencanaan …repository.upi.edu/26320/7/T_PLS_1402119_Chapter4.pdfrekrutmen Peserta, penyusunan panitia, pelaksanaan Diklat. Sosialisasi diklat

125

Lulu yuliani, 2016 IMPLEMENTASI HASIL DIKLAT BERJENJANG TINGKAT DASAR BERBASIS KOMPETENSI OLEH TUTOR PAUD DALAM PROSES PEMBELAJARAN PADA ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

observasi untuk mengetahui kemampuannya yang natural. Mencatat kegiatan

yang dilakukan dan tahapan main anak adalah mencatat kegiatan yang dilakukan

anak pun ada catatannya. Mencatat ungkapan, pertanyaan (tanya jawab),

pertanyaan anak , setiap kegiatan Tutor di tulis melalui catatan harian. Membaca

hasil karya anak, mendokumentasikan semua bahasa natural anak melalui

fortofolio masing-masing anak selalu di lakukan.

Menurut informan DM Tutor PAUD Ghifari pada tanggal 30 juni 2016

tentang penilaian evaluasi pembelajaran Pengamatan langsung obsevasi, mencatat

kegiatan yang dilakukan yang dilakukan dan tahap main anak, mencatat ungkapan

pertanyaan (tanya jawab ), pertanyaan anak, tidak karena terlalu banyak tanya

jawab antara guru dan anak. Membaca hasil karya anak, mendokumentasikan

semua bahasa natural anak fortofolio masing-masing anak karena fortofolio ini

adalah bukti bahwa anak benar-benar melakukannya dan bukti kepada orang tua.

Dari hasil temuan penelitian bisa diketahui bahwa Tutor PAUD melaksanakan

penilaian evaluasi dalam proses pembelajaran, sehingga Tutor dapat mengetahui

perkembangan anak. Setelah mengikuti Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Berbasis

Kompetensi oleh Tutor PAUD menjadi lebih memahami anak apa yang

diinginkan anak ketika anak melakukan yang kurang baik maupun baik, yang

biasanya anak cepat bosan sekarang tidak. bertambahnya ilmu pengetahuan dan

wawasan sebagai Tutor.

a) Pendapat Pengelola tentang Tutor yang sudah mengikuti Diklat

Berjenjang Tingkat Dasar.

Menurut informan Y selaku pengelola PAUD Ihya As Sunnah pada tanggal

18 mei 2016 penyelenggaraan Diklat Berjenjang Tingkat Dasar sangat membantu

terhadap lembaga PAUD karena di PAUD Ihya As Sunnah masih ada tutor

PAUD belum memiliki kualifikasi akademik S1 masih berpendidikan SMA

sehingga lembaga mengikutsertakan Tutor PAUD yang belum memiliki

kualifikasi akademik S1, setelah mengikuti Diklat Berjenjang Tingkat Dasar

terjadi perubahan dari segi pembelajaran terhadap anak-anak baik itu tingkat

pemahaman dalam pelaksanaan metode pembelajaran dapat tercapai. Begitu pula

pendapat RM selaku pengelola PAUD Ghifari pada tanggal 19 mei 2016

penyelenggaraan Diklat Berjenjang Tingkat Dasar merupakan Diklat yang sangat

Page 16: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. 1. Perencanaan …repository.upi.edu/26320/7/T_PLS_1402119_Chapter4.pdfrekrutmen Peserta, penyusunan panitia, pelaksanaan Diklat. Sosialisasi diklat

126

Lulu yuliani, 2016 IMPLEMENTASI HASIL DIKLAT BERJENJANG TINGKAT DASAR BERBASIS KOMPETENSI OLEH TUTOR PAUD DALAM PROSES PEMBELAJARAN PADA ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berbobot terhadap Tutor PAUD karena dengan mengikutsertakan Tutor PAUD

yang belum memiliki kualifikasi akademik S1 berarti Tutor PAUD menjadi

berkompetensi dan melaksanakan proses pembelajaran terhadap anak usia dini

semakin terarah dan tidak asal-asalan, sehingga Tutor PAUD Ghifari yang

mengikut Diklat Berjenjang Tingkat Dasar semakin memahami tentang

pelaksanaan pembelajaran, tutor semakin bisa dalam mengerjakan RPPH maupun

RRPM.

Kesimpulan dari wawancara dan observasi pengelola PAUD Ihya As Sunnah

dan PAUD Ghifari bahwa Tutor yang mengikuti Diklat Berjenjang Tingkat Dasar

berbasis kompetensi dalam proses pembelajaran menunjukkan hasil yang positif,

dan mereka mampu meningkatkan proses pembelajaran pada anak usia dini. Tutor

mampu mengetahui, mengikuti, dan menerapkan materi Diklat, dalam proses

pembelajaran yang sudah diajarkan. Berdasarkan informan diatas bahwa

Hambatan yang sering dirasakan Tutor dalam mengimplementasikan hasil Diklat

adalah reward (penghargaan) dari pemerintah kurang memadai.

B. Pembahasan

Pembahasan ini berusaha untuk mengambarkan fakta-fakta dalam temuan dan

menginterpretasikan data yang diperoleh dari hasil wawancara, pedoman

observasi, catatan lapangan dan studi dokumentasi yang berhubungan dengan

implementasi hasil diklat berjenjang tingkat dasar berbasis kompetensi oleh Tutor

PAUD dalam proses pembelajaran pada anak usia dini di PAUD Ihya As Sunnah

dan PAUD Ghifari kota Tasikmalaya sehinggga dapat menjawab beberapa

rumusan masalah yang menjadi fokus penelitian ini.

Aspek-aspek yang dibahas dalam pembahasan hasil penelitian ini sebagai

berikut:

1. Bagaimana penyelenggaraan Diklat Berjenjang Tingkat Dasar berbasis

kompetensi oleh Himpaudi kota Tasikmalaya?

a. Perencanaan

Dari temuan hasil penelitian proses perencanaan dalam Diklat Berjenjang

Tingkat Dasar adalah Himpaudi Kota Tasikmalaya. Sebelum para peserta

mengikuti proses Diklat, terlebih dulu pihak penyelenggara Himpaudi melakukan

Page 17: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. 1. Perencanaan …repository.upi.edu/26320/7/T_PLS_1402119_Chapter4.pdfrekrutmen Peserta, penyusunan panitia, pelaksanaan Diklat. Sosialisasi diklat

127

Lulu yuliani, 2016 IMPLEMENTASI HASIL DIKLAT BERJENJANG TINGKAT DASAR BERBASIS KOMPETENSI OLEH TUTOR PAUD DALAM PROSES PEMBELAJARAN PADA ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

observasi serta mengindentifikasi kebutuhan dan karakteristik dari calon peserta.

Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui kebutuhan jenis Diklat Berjenjang

Tingkat Dasar yang sesuai dengan kebutuhan dari peserta yang akan mengikuti

proses Diklat.

Tujuan yang ingin dicapai dari Diklat Berjenjang Tingkat Dasar ini adalah

PTK PAUD memahami dan menguasai konsep Pendidikan Anak Usia Dini. PTK

PAUD mampu melaksanakan dan mengelola Program Pendidikan Anak Usia

Dini. PTK PAUD memiliki kemampuan dalam memfasilitasi anak untuk

berkreasi, bereksplorasi dan berintegrasi dengan lingkungannya. PTK PAUD

terampil dalam melaksanakan kegiatan bermain sambil belajar dan menggunakan

alat permainan edukatif. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pendidik

dalam melaksanakan proses pembelajaran PTK PAUD. Mempersiapkan Tutor

sebagai pengasuh dengan kompetensi minimal.

Perencanaan menurut Suherman (1988) dalam Sudjana (2010, hlm. 56)

adalah suatu penentuan urutan tindakan, perkiraan biaya serta penggunaan waktu

untuk suatu kegiatan yang didasarkan atas data dengan memperhatikan prioritas

yang wajar dengan efisiensi untuk ketercapaian tujuan.

Keputusan yang diambil dalam perencanaan berkaitan dengan rangkian

tindakan atau kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan di masa

yang akan datang. Rangkaian tindakan atau kegiatan itu perlu dilakukan karena

dua alasan, yaitu: (a) untuk mewujudkan kemajuan atau keberhasilan sesuai

dengan yang diinginkan, dan, (b) agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diharapkan,

dengan kondisi yang sama atau lebih rendah dari pada keadaan sekarang. Sudjana,

(2010, hlm. 56)

Perencanaan adalah proses bagaimana menetapkan tujuan serta menetapkan

langkah-langkah untuk mencapai tujuan yang ditetapkan melalui tahapan analisis

dan alternatif yang mungkin dikerjakan. Salah satunya pendekatan khusus dalam

perencanaan yaitu perencanaan strategis, dengan menggabungkan secara

komprehensif dasar-dasar manajemen. Perencanaan ini lebih merupakan

metodologi yang mempertimbangkan secara sungguh-sungguh seluruh

pertimbangan lingkungan dan peluang secara hambatan. Tujuan utama dari

perencanaan strategis yaitu memdukan antara tujuan fungsional dengan

Page 18: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. 1. Perencanaan …repository.upi.edu/26320/7/T_PLS_1402119_Chapter4.pdfrekrutmen Peserta, penyusunan panitia, pelaksanaan Diklat. Sosialisasi diklat

128

Lulu yuliani, 2016 IMPLEMENTASI HASIL DIKLAT BERJENJANG TINGKAT DASAR BERBASIS KOMPETENSI OLEH TUTOR PAUD DALAM PROSES PEMBELAJARAN PADA ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perencanaan operasional dari staf. Langerman dan Smith (1979) mengemukakan

lima langkah perencanaan strategis yaitu:

a. Penetapan tujuan dari lembaga (bagaimana cara untuk memberikan

pelayanan pada klien).

b. Menetapkan kekuatan lembaga (bagaimana cara kerja yang baik serta

mengapa dilakukan).

c. Penetapan kenyataan dan potensi dari klien (bagaimana sasaran dilayani,

apa yang seharusnya dilakukan serta sejauh mana kita memahami harapan

mereka).

d. Penetapan faktor internal dan ekternal yang mempengaruhi lembaga

(sumber-sumber yang dibutuhkan dari lembaga dan masyarakat).

e. Pengembangan dan operasional kegiatan (apa yang seharusnya

dilaksanakan dalam pemrograman, staffing dan pemasaran serta apakah

semua itu bisa didanai).

Tahapan persiapan Diklat Berjenjang Tingkat Dasar mencakup kegiatan

sebagai berikut :

1) Menyusun proposal dan desain diklat

2) Pembahasan desain diklat (struktur program, silabus diklat, waktu pelaksanaan,

jadwal, tempat pelaksanaan, alur, kegiatan dan hal-hal lain yang terkait dengan

penyelenggaraan diklat)

3) Rapat koordinasi dengan instansi terkait dan organisasi profesi (HIMPAUDI)

yang relevan

4) Penetapan kepanitiaan diklat melalui surat keputusan

5) Rapat koordinasi dengan narasumber.

6) Sosialisasi pemanggilan peserta dan melakukan seleksi peserta

7) Penyusunan surat-surat (surat pemanggilan peserta, ijintempat diklat,

permohonan fasilitator, undanganpembukaan dan penutupan, pemberitahuan

kepada Lembaga Penguji Kelulusan, dll)

8) Persiapan administrasi pelatihan (daftar hadir, biodata

narasumber dan peserta, sertifikat dsb)

9) Persiapan akomodasi, konsumsi, dokumentasi, dan publikasi

10) Pengadaan modul diklat

11) Pengadaan ATK

12) Penyiapan dokumentasi.

Page 19: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. 1. Perencanaan …repository.upi.edu/26320/7/T_PLS_1402119_Chapter4.pdfrekrutmen Peserta, penyusunan panitia, pelaksanaan Diklat. Sosialisasi diklat

129

Lulu yuliani, 2016 IMPLEMENTASI HASIL DIKLAT BERJENJANG TINGKAT DASAR BERBASIS KOMPETENSI OLEH TUTOR PAUD DALAM PROSES PEMBELAJARAN PADA ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

13) Rapat persiapan akhir

(Panduan dasar Diklat Pendidik PAUD 2015)

Berdasarkan teori dan hasil temuan bisa disimpulkan dalam melakukan

perencanaan Diklat Berjenjang Tingkat Dasar adalah Himpaudi Kota

Tasikmalaya sebagai penyelenggara yang juga menentukan tujuan dari kegiatan

Diklat yang akan diikuti oleh Tutor. Himpaudi Kota Tasikmalaya bisa melihat

kebutuhan, karakteristik dari calon pesertanya sehingga bisa mengambil

keputusan dalam menentukan jenis Diklat yang sesuai, sumber belajar, media

belajar, dan menyiapkan pelatih atau trainer yang dibutuhkan. Himpaudi mampu

mendukung jalannya Diklat yang efektif dan efisien sehingga mampu memenuhi

tujuan dari kegiatan tersebut.

b. Pelaksanaan

Dari temuan hasil penelitian, dalam pelaksanaan kegiatan Diklat Berjenjang

Tingkat Dasar yaitu persiapan, pelaksanaan Diklat , pemberian Sertifikat. Metode

dan teknik yang digunakan dalam pelaksanaan Diklat adalah ceramah,

diskusi, tanya jawab, studi kasus, praktek, motivasi, energizer, dan refleksi diri.

Teknis Diklat Berjenjang Tingkat dasar mengikuti aturan dan ketentuan yang

telah ditetapkan oleh direktorat GTK (guru tenaga kependidikan).

Pelaksanaan diklat merupakan implementasi dari rencana yang telah dibuat

yang merupakan salah satu faktor utama dan sangat mempengaruhi terhadap

efektifnya program diklat. Diklat dilakukan sesuai dengan ketentuan, aturan dan

persyaratan pelaksanaan diklat, sehingga hasil diklat bisa efektif, berdaya guna,

bermanfaat dan sesuai dengan sasaran yang diharapkan. Dalam kaitan dengan

pelaksanaan, Anisah (1995, hlm. 44) mengemukakan bahwa “pelaksanaan adalah

kegiatan untuk mewujudkan rencana menjadi tindakan nyata dalam rangka

mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien”. Kemudian

Supandi dan Sunasi (Anisah, 1995, hlm. 44) menyatakan bahwa “implementasi

atau pelaksanaan kegiatan, ialah suatu proses menjalankan, menyelenggarakan

atau mengupayakan agar alternatif-alternatif yang telah diputuskan berdasarkan

hukum berlaku dalam praktek”. Dengan demikian, pelaksanaan dalam

penyelenggraan diklat merupakan serangkaian tindakan nyata untuk

Page 20: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. 1. Perencanaan …repository.upi.edu/26320/7/T_PLS_1402119_Chapter4.pdfrekrutmen Peserta, penyusunan panitia, pelaksanaan Diklat. Sosialisasi diklat

130

Lulu yuliani, 2016 IMPLEMENTASI HASIL DIKLAT BERJENJANG TINGKAT DASAR BERBASIS KOMPETENSI OLEH TUTOR PAUD DALAM PROSES PEMBELAJARAN PADA ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengupayakan agar semua komponen yang telah dipersiapkan dapat berjalan

sesuai dengan rencana dan secara terpadu dalam upaya mencapai tujuan yang

telah ditetapkan. Untuk menjamin kelangsungan proses pelaksanaan diklat dapat

berjalan dan mencapai hasil yang efektif, maka harus melalui serangkaian tahapan

yang saling terkait. Tahapan -tahapan tersebut ada tiga, yaitu: tahapan kegiatan

pra atau persiapan pelaksanaan, tahapan kegiatan pelaksanaan diklat dan tahapan

kegiatan pasca atau akhir pelaksanaan.

Sudjana (2007, hlm. 198) memaparkan bahwasanya pelaksanaan pembelajaran

dalam pelatihan dilakukan melaui langkah-langkah sebagai berikut : (1)

pembinaan keakraban; (2) indentifikasi kebutuhan, aspirasi dan potensi peserta

pelatihan; (3) penetapan kontrak belajar; (4) tes awal peserta pelatihan; (5) proses

pembelajaran; dan (6) tes akhir peserta pelatihan.

1)Tahap Pelaksanaan

Rangkaian kegiatan selama diklat berlangsung sebagai berikut:

a) Penerimaan peserta

b) Pembukaan

c) Penjelasan teknis

d) Pretest.

e) Dinamika kelompok

f) Penyampaian materi diklat

g) Penyampaian materi penutup berupa motivasi diri untuk mengimplementasikan

hasil diklat dalam pelaksanaan tugasnya sebagai pendidik. Peserta

diinformasikan bahwa peserta akan dievaluasi tentang implementasi tersebut.

h) Postest

Menurut Sudjana (2010, hlm. 35) pengaruh (outcomes) kegiatan nonformal

meliputi;

(1) Perubahan serta peningkatan pengetahuan, perilaku, dan sikap yang ditandai

dengan berubahnya pengetahuan, berpikir kritis, dan meningkatnya

keterampilan; (2) membelajarkan orang lain terhadap hasil belajar yang telah

dimiliki dan dirasakan manfaatnya oleh lulusan; dan (3) peningkatan

pastisipasi dalam kegiatan sosial dan atau pembangunan masyarakat, dalam

wujud pastisipasi buah pikiran, tenaga, dan harta benda.

Page 21: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. 1. Perencanaan …repository.upi.edu/26320/7/T_PLS_1402119_Chapter4.pdfrekrutmen Peserta, penyusunan panitia, pelaksanaan Diklat. Sosialisasi diklat

131

Lulu yuliani, 2016 IMPLEMENTASI HASIL DIKLAT BERJENJANG TINGKAT DASAR BERBASIS KOMPETENSI OLEH TUTOR PAUD DALAM PROSES PEMBELAJARAN PADA ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Peneliti menyimpulkan materi yang disampaikan yang dibutuhkan oleh

peserta Diklat Berjenjang untuk pembelajaran sehari-hari dan dilaksanakan

dilembaga masing-masing peserta Diklat. Tutor melaksanakan materi apa yang

mereka pahami. memahami tentang konsep PAUD, baik itu pelaksanaan

pembelajaran, dan lain-lain. (1) Tingkat pemahaman, efektifitas dalam

pelaksanaan metode pembelajaran dapat tercapai; (2) Kreatifitas para Pendidik

PAUD dalam pengembangan metode pembelajaran dapat sesuai dengan indikator;

(3) Tutor PAUD dapat cepat menemukan solusi / pemecahan masalah apabila ada

masalah yang mendesak; (4) Menambah wawasan, cara berfikir serta

meningkatkan pengetahuan sikap dan mental yang positif; (5) Tutor PAUD /

Tenaga Kependidikan memiliki keahlian untuk hidup mandiri; (6) Meningkatkan

sumber daya Manusia (SDM) siap pakai; (7) Dapat menularkan pengetahuannya

kepada orang lain; (8) Klasifikasi dan kualitas Tutor PAUD dapat terukur dan

memenuhi SPM Pendidikan demi tercapainya sertifikasi yang independen,

sehingga sangat menunjang bagi Pendidik PAUD itu sendiri; (9) Motivasi Tutor

PAUD dalam melaksanakan pembelajaran terhadap Peserta Didik meningkat; dan

(10) Pengetahuan akademik serta penguasaan keterampilan praktis menjadi suatu

nilai lebih yang dimiliki Tutor PAUD. (sumber : panitia Diklat Himpaudi)

c. Evaluasi

Dari hasil temuan penelitian bisa diketahui bahwa Tutor mengikuti Evaluasi

diklat berjenjang tingkat dasar dilaksanakan setelah peserta selesai mengikuti

kegiatan diklat berjenjang tingkat dasar selama 6 hari yang terdiri dari 48 jam

pelajaran. Materi yang dievaluasikan dalam kegiatan diklat berjenjang tingkat

dasar adalah seluruh materi yang diberikan dalam kegiatan diklat berjenjang

tingkat dasar yaitu yang terdiri 11 materi pelajaran terdiri dari 48 jam pelajaran

dan laporan hasil tugas mandiri. Evaluasi dilaksanakan adalah untuk mengetahui

sejauh mana daya serap peserta diklat dalam menerima seluruh materi yang telah

diberikan dan aplikasi dalam kegiatan pembelajaran di lembaga PAUD masing-

masing. Penyusunan evaluasi hasil pelaksanaan diklat dilakukan oleh panitia

diklat berjenjang tingkat dasar dengan terlebih dahulu dikomunikasikan dengan

lembaga evaluasi diklat berjenjang tingkat dasar. Kegiatan umpan balik peserta

terhadap proses diklat adalah adanya perbaikan-perbaikan dalam penyusunan

Page 22: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. 1. Perencanaan …repository.upi.edu/26320/7/T_PLS_1402119_Chapter4.pdfrekrutmen Peserta, penyusunan panitia, pelaksanaan Diklat. Sosialisasi diklat

132

Lulu yuliani, 2016 IMPLEMENTASI HASIL DIKLAT BERJENJANG TINGKAT DASAR BERBASIS KOMPETENSI OLEH TUTOR PAUD DALAM PROSES PEMBELAJARAN PADA ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

administrasi di lembaga PAUD tempat peserta mengajar, perbaikan dalam proses

pembelajaran di lembaga PAUD. peserta setelah selesai diberikan surat tanda

telah mengikuti kegiatan yang dikeluarkan oleh HIMPAUDI Kota Tasikmalaya,

Kemudian setelah tugas mandiri selesai dilaksanakan selama 25 hari dan

dinyatakan lulus diberikan sertifikat yang dikeluarkan oleh lembaga Evaluasi

diklat berjenjang tingkat dasar yaitu Direktorat GTK (guru tenaga kependidikan).

Penilaian adalah salah satu unsur penting dalam `pelatihan, yang dilakukan untuk

mengetahui tujuan yang telah ditentukan dapat dicapai, apakah pelaksanaan

program sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan dampak apa yang

terjadi setelah program diselenggarakan.

Menurut Sudjana (2000, hlm. 267) mengemukakan bahwa penilaian

didefinisikan sebagai kegiatan yang dilakukan secara sistematis untuk

mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data atau informasi yang diperlukan

sebagai masukan untuk pengambilan keputusan. Hamblin (Moekijat, 1993)

merumuskan evaluasi pelatihan sebagai setiap usaha untuk memperoleh data atau

informasi (umpan balik) tentang pengaruh program pelatihan dan untuk

memberikan nilai pelatihan berdasarkan informasi tersebut. Sementara itu tujuan

penilaian adalah menyediakan masukan bagi pengambilan keputusan tentang

perencanaan, berkelanjutan, perluasan, penghentian, dan modifikasi program,

serta penggunaan dan pengembangan landasan ilmiah yang mendasari proses

penilaian.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa penilaian

merupakan kegiatan yang dilakukan secara sistematis untuk memperoleh data atau

informasi yang diperlukan sebagai umpan balik (feedback) bagi perbaikan atau

penyempurnaan dan pengembangan program pelatihan.

S. Mappa dan A. Balseman (1994) mengemukakan aspek-aspek yang dinilai

adalah komponen program dan penyelenggaraan program. Komponen program

meliputi masukan, proses, dan hasil program. Sedangkan penyelenggaraan

program mencakup kelembagaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengembangan,

efisiensi ekonomik dampak program.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat dikemukakan, bahwa evaluasi

pelatihan dilakukan mencakup kelembagaan, perencanaan, pelaksanaan dan

Page 23: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. 1. Perencanaan …repository.upi.edu/26320/7/T_PLS_1402119_Chapter4.pdfrekrutmen Peserta, penyusunan panitia, pelaksanaan Diklat. Sosialisasi diklat

133

Lulu yuliani, 2016 IMPLEMENTASI HASIL DIKLAT BERJENJANG TINGKAT DASAR BERBASIS KOMPETENSI OLEH TUTOR PAUD DALAM PROSES PEMBELAJARAN PADA ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

evaluasi dari pelaksanaan pelatihan. Penilaian terhadap perencanaan bertujuan

untuk menetapkan prioritas aktivitas yang akan dilakukan dalam mencapai tujuan

yang telah ditetapkan. Hasil dari kegiatan ini menjadi umpan balik (feedback) bagi

perencana untuk penyempurnaan atau pengembangan program pelatihan.

Penilaian terhadap proses dimaksudkan untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan

pelatihan dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Hasil dari kegiatan evaluasi

akan memberikan masukan bagi pengembangan pelaksanaan pelatihan. Hasil

evaluasi ini akan menunjukkan gambaran yang jelas tentang perubahan dan

peningkatan kemampuan peserta setelah selesai mengikuti pelatihan. Hasil dari

evaluasi ini akan menunjukkan gambaran yang jelas tentang perubahan dan

peningkatan kemampuan peserta. Teknik-teknik yang digunakan dalam penilaian

pelatihan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu teknik tes dan non tes. Dijelaskan

oleh sudjiono (1996, hlm. 62-76) bahwa dalam konteks evaluasi hasil

pembelajaran pelatihan, dikenal adanya dua macam teknik, yaitu teknik tes dan

teknik non-tes. Teknik tes ddapat dibedakan menjadi enam golongan, yaitu (1)

Tes seleksi, (2) Tes awal, (3) Tes akhir, (4) Tes Diagnostik, (5) Tes formatif, dan

tes sumatif. Sedangkan non tes difokuskan melalui pengamatan atau observasi,

wawancara, angket dan memeriksa atau meneliti dokumen-dokumen.

Sudjana (2007, hlm. 211) mengemukakan bahwa dalam pelatihan terdapat

tiga tahapan perubahan perilaku peserta pelatihan yang dievaluasi. Ketiga tahapan

perubahan itu adalah sebagai berikut:

1) Tahap pertama adalah pengukuran tentang sejauhmana keluaran

(output) pelatihan berupa perubahan perilaku peserta pelatihan dalam

ranah (domain) keterampilan (skill atau psikomotorik), pengetahuan

(kognitif) dan sikap serta nilai (afektif) tertentu sesuai dengan tujuan

pelatihan. Perubahan perilaku peserta pelatihan ini dapat diukur pada

saat sebelum pelatihan dimulai, sewaktu pelatihan sedang berlangsung,

dan atau pada saat pelatihan selesai.

2) Tahap kedua adalah pemantauan (observasi) terhadap penampilan para

peserta atau lulusan pelatihan setelah mereka kembali kemasyarakat

atau setelah memasuki kembali lembaga tempat dimana mereka

bertugas atau bekerja. Pemantauan ini digunakan untuk mengukur

sejauhmana penggunaan perolehan belajar selama pelatihan pada

kegiatan atau tugas pekerjaannya. Kegiatan pemantauan ini adalah

sebagai kelanjutan dari evaluasi tahap pertama. Melalui pemantauan

dapat diketahui sejauhmana para lulusan dapat memanfaatkan hasil

pelatihan dalam lingkungan kehidupan dan pekerjaannya.

Page 24: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. 1. Perencanaan …repository.upi.edu/26320/7/T_PLS_1402119_Chapter4.pdfrekrutmen Peserta, penyusunan panitia, pelaksanaan Diklat. Sosialisasi diklat

134

Lulu yuliani, 2016 IMPLEMENTASI HASIL DIKLAT BERJENJANG TINGKAT DASAR BERBASIS KOMPETENSI OLEH TUTOR PAUD DALAM PROSES PEMBELAJARAN PADA ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Tahap ketiga adalah pengukuran tentang pengaruh (outcome) pelatihan

pada lembaga dan masyarakat. Pengaruh terhadap lembaga

penyelenggara pelatihan berkaitan dengan nilai-nilai yang diperoleh

lembaga tersebut setelah menyelenggarakan program pelatihan. Nilai

pelatihan, biaya pelatihan, investasi dalam bentuk pelatihan, dan umpan

balik tentang pelatihan bagi lembaga, dan lain sebaginya. Demikian

pula staf atau masyarakat yang mungkin menjadi layanan para peserta

atau lulusan program pelatihan perlu dievaluasi untuk mengetahui

sejauhmana mereka telah memperoleh dampak positif berupa nilai-nilai

peningkatan kemampuan dan perubahan masyarakat serta sejauhmana

adanya timbal balik antara lembaga penyelenggara pelatihan dengan

masyarakat.

Penyelenggara dan pelatih program pelatihan perlu menyadari bahwa

evaluasi adalah kegiatan berkelanjutan. Kegiatan dan hasil evaluasi sangat

bermanfaat bagi penyelenggara, pelatih, dan pengelola program pelatihan, serta

peserta atau lulusan program pelatihan. Salah satunya prinsip pembelajaran yang

dikemukakan Thorndike ‘low of effect’ menyatakan bahwa setiap pihak yang

terkait dengan pelatihan memerlukan umpan balik yang berkelanjutan sebagai

motivasi untuk pengelolaan program pelatihan selanjutnya.

Evaluasi pembelajaran yang dimaksud dalam bagian ini adalah evaluasi tahap

pertama yang berkaitan dengan hasil (output) belajar yang meliputi tiga ranah

(domain), yaitu: pengetahuan (kognitif), sikap serta nilai (afektif) dan

keterampilan (skills atau psikomotorik).

Tes akhir dilakukan dalam setiap mata latihan dan dalam gabungan semua

mata latihan yang tercantum dalam kurikulum pelatihan. Format tes akhir dapat

serupa dengan format tes awal peserta penyajihan atau berupa modifikasi materi

dalam format tes awal, namun bobot informasi dan hasilnya sama. Hasil tes akhir

dan tes awal setiap mata latihan dan atau semua mata latihan dapat dibandingkan

dengan menganalisis perbedaan kedudukan dan hasil setiap mata latihan dan

seluruh materi latihan (Sudjana, 2007, hlm. 206).

1) Tahap Evaluasi

a) Evaluasi Penyelenggaraan.

b) Evaluasi Daftar Hadir dan Peran Aktif Peserta.

c) Evaluasi Kinerja Fasilitator.

Page 25: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. 1. Perencanaan …repository.upi.edu/26320/7/T_PLS_1402119_Chapter4.pdfrekrutmen Peserta, penyusunan panitia, pelaksanaan Diklat. Sosialisasi diklat

135

Lulu yuliani, 2016 IMPLEMENTASI HASIL DIKLAT BERJENJANG TINGKAT DASAR BERBASIS KOMPETENSI OLEH TUTOR PAUD DALAM PROSES PEMBELAJARAN PADA ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d) Refleksi; yakni kegiatan meminta umpan balik (feedback) dari peserta diklat

terhadap proses diklat yang telah dilaksanakan dengan memberikan

saran/masukan sebagai upaya penyempurnaan diklat di masa mendatang.

(Panduan Penyelenggaraan Diklat Berjenjang Tingkat Dasar tahun 2015)

2) Tindak Lanjut

a) Tugas mandiri selama 200 jam pelajaran (25 hari kerja efektif)

b) Penyusunan instrument evaluasi hasil pelaksanaan diklat.

c) Laporan hasil tugas mandiri. (Panduan Penyelenggaraan Diklat Berjenjang

Tingkat Dasar tahun 2015)

Dari hasil temuan penelitian, bahwa hasil Evaluasi Diklat sangat memuaskan

dikarenakan semua peserta diklat berjenjang tingkat dasar dapat mengikuti

kegiatan secara keseluruhan beserta yang lainnya sangat baik. Peserta setelah

selesai diberikan surat tanda telah mengikuti kegiatan yang dikeluarkan oleh

HIMPAUDI Kota Tasikmalaya, Kemudian setelah tugas mandiri selesai

dilaksanakan selama 25 hari dan dinyatakan lulus diberikan sertifikat yang

dikeluarkan oleh lembaga Evaluasi diklat berjenjang tingkat dasar yaitu Direktorat

GTK (guru tenaga kependidikan). Kesimpulannnya bahwa Diklat berjenjang

berbasis kompetensi itu adalah peserta bisa melaksanakan proses pembelajaran

terhadap anak usia dini dengan baik. Diklat Berjenjang Tingkat dasar harus diikuti

oleh guru PAUD, karena Diklat berjenjang nilai bobotnya lebih besar dari diklat

PAUD yang sudah diselenggarakan.

2. Bagaimana implementasi hasil Diklat Berjenjang Tingkat Dasar berbasis

kompetensi oleh Tutor PAUD dalam penyusunan perencanaan

pembelajaran pada anak usia dini ?

Dari hasil temuan penelitan bahwa Tutor PAUD yang mengikuti Diklat

Berjenjang Tingkat dasar mereka menerima materi tentang perencanaan

pembelajaran dan Tutor PAUD menerapkan dan melaksanaan penyusunan

perencanaan pembelajaran di PAUD Ihya As Sunnah dan PAUD Ghifari.

Perencanaan Pembelajaran yang berisi penentuan tema, penyediaan alat-alat

belajar, penataan lingkungan main, pijakan awal main, pijakan saat main, dan

pijakan setelah main (recalling). Tutor PAUD melakukan Rencana Pelaksanaan

Page 26: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. 1. Perencanaan …repository.upi.edu/26320/7/T_PLS_1402119_Chapter4.pdfrekrutmen Peserta, penyusunan panitia, pelaksanaan Diklat. Sosialisasi diklat

136

Lulu yuliani, 2016 IMPLEMENTASI HASIL DIKLAT BERJENJANG TINGKAT DASAR BERBASIS KOMPETENSI OLEH TUTOR PAUD DALAM PROSES PEMBELAJARAN PADA ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pembelajaran Harian (RPPH), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan

(RPPM) yang terdiri dari identitas program, materi, alat dan bahan, kegiatan

pembukaan, kegiatan inti, kegiatan penutup, dan rencana penilaian. Metode

belajar, bervariatif yang biasanya hanya ceramah sekarang bisa menggunakan

metode eksperimen, diskusi, tanya jawab, demontrasi, karyawisata. sumber

belajar , dari pencarian sumber belajar pun tidak hanya dari materi tapi dari

pertanyaan anak bisa dijadikan sumber, dari permasalahan dengan teman. Media

belajar lebih beragam apapun yang ada disekitar bisa dijadikan media dari botol

bekas, sedotan, dan kertas-kertas yang sudah tidak terpakai mendukung untuk

kreatif. waktu belajar bisa lebih efisien, memastikan waktu anak disekolah adalah

tanggung jawab yang besar, dan ketika mereka pulang mereka dapat ilmu, hati

senang dan besok kembali ke sekolah tanpa ada paksaan.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah suatu rencana yang

menggambarkan prisedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau

lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan jabarkan dalam

silabus. Rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan skenario pembelajaran

yang menjadi pegangan bagi guru untuk menyiapkan, menyelenggarakan, dan

mengevaluasi hasil kegiatan belajar dan pembelajaran. Mulyasa (2007, hlm.212).

Sebelum menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), perlu kiranya

mengetahui isi atau bagian RPP yang akan dikembangkan. Yang mana isi ini

merupakan hal yang utama dan yang tidak terpisahkan dalam kegiatan

pembelajaran. Secara umum, berikut adalah beberapa isi atau bagian yang

terdapat dalam rencana pelaksanaan pembelajara. Fadillah (2012, hlm. 142)

1) Bagian penjelasan umum; berisi tentang topik, siapa yang mengajarkan, siapa

yang belajar, kapan, dan berapa lama waktu yang diperlukan .

2) Bagian tujuan; berisi tentang kompetensi yang akan dikuasai oleh siswa

setelah terselenggaranya kegiatan belajar dan pembelajaran.

3) Bagian pendukung; berisi tentang tujuan dan sarana serta prasarana yang

diperlukan, tentang gambaran umum tentang skenario belajar dan

pembelajaran yang akan diselenggarakan.Bagian ini diperlukan oleh guru dan

teknisi untuk menyiapkan sarana dan prasarana yang akan diperlukan.

Page 27: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. 1. Perencanaan …repository.upi.edu/26320/7/T_PLS_1402119_Chapter4.pdfrekrutmen Peserta, penyusunan panitia, pelaksanaan Diklat. Sosialisasi diklat

137

Lulu yuliani, 2016 IMPLEMENTASI HASIL DIKLAT BERJENJANG TINGKAT DASAR BERBASIS KOMPETENSI OLEH TUTOR PAUD DALAM PROSES PEMBELAJARAN PADA ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4) Bagian utama; berisi rincian tentang tahapan-tahapan kegiatan belajar dan

pembelajaran berikut dan metode yang digunakan. Semakin rinci isi bagian ini

semakin baik, sebab kegiatan pembelajaran akan lebih terarah.

Demikian beberapa isi dalam perencanaan pelaksanaan pembelajaran yang

akan dikembangkan. Bila semua itu telah dipahami dengan jelas, selanjutnya ialah

menyusunnya secara praktis dan sistematis dalam bentuk perencanaan

pembelajaran yang sesungguhnya.

Menurut Latif dkk (2013, hlm. 86). Dalam pembuatan rencana pembelajaran

sangat penting memperhatikan isi dari rencana pembelajaran itu sendiri. Pada

rencana pembelajaran yang baik akan berisi:

1) Nama tema dan topik pembelajaran, kelompok/kelas dan tanggal pelaksanaan

pembelajaran. Selain itu nama sentra subtema juga ditampilkan.

2) Tujuan pembelajaran merupakan pertanyaan yang merupakan kemampuan

yang akan dibangun pada anak melalui materi-materi yang diberikan pada

mereka setiap tema.

3) Kosakata: terdiri dari kosakata baru yang akan dipelajari anak dan

berhubungan dengan tema.

4) Media (alat-alat dan bahan yang dibutuhkan): sebagai guru yang siap

memberikan pelajaran, sangat penting untuk mempunyai semua bahan yang

dibutuhkan di dalam jangkauannya.

5) Strategi: ada tiga langkah dalam pembelajaran, yaitu: say, show, check.

Say: memberikan informasi berupa pernyataan-pernyataan langsung

Show: membacakan buku-buku, memperlihatkan gambar-gambar yang

berkaitan dengan tema yang sedang dibahas

Check: memberikan macam-macam pertanyaan (fakta, konvergen, divergen,

dan evaluatutive), hasil karya, ungkapan-ungkapan, dan catatan pengamatan

main anak.

6) Kegiatan: ada macam-macam kegiatan yang dapat dipilih untuk mencapai

tujuan dari rencana pembelajaran dengan perincian dari penataan lingkungan

main, pijakan awal main, pijakan saat main, dan pijakan setelah main

(recalling).

Page 28: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. 1. Perencanaan …repository.upi.edu/26320/7/T_PLS_1402119_Chapter4.pdfrekrutmen Peserta, penyusunan panitia, pelaksanaan Diklat. Sosialisasi diklat

138

Lulu yuliani, 2016 IMPLEMENTASI HASIL DIKLAT BERJENJANG TINGKAT DASAR BERBASIS KOMPETENSI OLEH TUTOR PAUD DALAM PROSES PEMBELAJARAN PADA ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7) Evaluasi: evaluasi berguna untuk mengetahui apakah anak memahami konsep-

konsep yang telah diajarkan, melalui metode evaluasi berupa pengamatan

langsung dan terus menurus selama anak main.

Menurut Muhammad Fadillah (2012, hlm. 135). Perencanaan pelaksanaan

pembelajaran yang baik adalah perencanaan pembelajaran yang dapat memuat dan

merangkum seluruh materi yang akan disampaikan. Mulai dari hal yang teknis

sampai pada implementasi. Oleh karenanya, untuk dapat menyusun perencanaan

pelaksanaan pembelajaran tersebut diperlukan prinsip-prinsip dalam

pengembangannya di antaranya adalah sebagai berikut.

a. Kompetensi yang dirumuskan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran harus

jelas, semakin konkret kompetensi semakin mudah diamati, dan semakin tepat

kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk membentuk kompetensi

tersebut.

b. Rencana pelaksanaan pembelajaran harus sederhana dan fleksibel, serta dapat

dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran, dan pembentukan kompetensi

peserta didik.

c. Kegiatan yang disusun dan dikembangkan dalam rencana pelaksanaan

pembelajaran harus menunjang dan sesuai dengan kompetensi dasar yang

akan diwujudkan.

d. Rencana pelaksanaan pembelajaran yang dikembangkan harus utuh dan

menyeluruh, serta jelas pencapaiannya.

e. Harus ada koordinasi antar komponen pelaksanaan program disekolah,

terutama apabila pembelajaran dilaksanakan secara tim (team teaching) atau

dilaksanakan diluar kelas, agar tidak menganganggu jam-jam pelajaran yang

lain.

Dari hasil temuan penelitian para Tutor PAUD yang mengikuti Diklat

Berjenjang Tingkat Dasar dengan materi tentang prencanaan pembelajaran. Tutor

PAUD memahami dan melaksanakan perencanaan pembelajaran tentang

pembuatan RPPH, RPPM, dan menentukan tema dan topik pembelajaran serta

mengetahui tentang metode belajar, sumber belajar, media belajar dan waktu

Page 29: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. 1. Perencanaan …repository.upi.edu/26320/7/T_PLS_1402119_Chapter4.pdfrekrutmen Peserta, penyusunan panitia, pelaksanaan Diklat. Sosialisasi diklat

139

Lulu yuliani, 2016 IMPLEMENTASI HASIL DIKLAT BERJENJANG TINGKAT DASAR BERBASIS KOMPETENSI OLEH TUTOR PAUD DALAM PROSES PEMBELAJARAN PADA ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

belajar. Mereka sekarang mengerti dan lebih variatif dalam menyusun dan

mendesain perencanaan pembelajaran.

3. Bagaimana implementasi hasil Diklat Berjenjang Tingkat Dasar berbasis

kompetensi oleh Tutor PAUD dalam penerapan strategi pelaksanaan

pembelajaran pada anak usia dini ?

Dari hasil temuan hasil penelitian bahwa Tutor yang mengikuti Diklat

Berjenjang Tingkat Dasar sesuai dengan materi yang diterima oleh mereka

diantaranya tentang metode pembelajaran yaitu metode bermain, bercerita,

bernyanyi, berkaryawisata, dan metode pembelajaran sentra dan selling dengan

baik. Pada PAUD Ihya As Sunnah sering menggunakan metode sentra dan selling,

sedangkan pada PAUD Ghifari sering menggunakan metode bernyanyi.

Temuannya di PAUD Ihya As Sunnah menggunakan metode bernyanyi melalui

hapalan Al- Qur’’an.

Metode pembelajaran adalah segala usaha guru untuk menerapkan berbagai

metode pembelajaran dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Dengan demikian,

metode pembelajaran menekankan kepada bagaimana aktivitas guru mengajar dan

kreativitas anak belajar. Metode pembelajaran PAUD, diantaranya;

a. Metode Pembelajaran Melalui Bernyanyi.

Honig menyatakan bahwa bernyanyi memiliki banyak manfaat untuk praktik

pendidikan anak dan pengembangan pribadi anak secara luas, karena: (1)

bernyanyi bersifat menyenangkan ; (2) bernyanyi dapat dipakai untuk mengatasi

kecemasan; (3) bernyanyi merupakan media untuk mengekspresikan perasaan; (4)

bernyanyi dapat membantu membangun rasa percaya diri anak; (5) bernyanyi

dapat membantu daya ingat anak; (6) bernyanyi dapat mengembangkan rasa

humor; (7) bernyanyi dapat mengembangkan keterampilan berpikir dan

kemampuan motorik anak; dan (8) bernyanyi dapat meningkatkan keeratan dalam

sebuah kelompok.

Menurut Latif (2013, hlm. 175) Metode bernyanyi merupakan metode

pembelajaran yang menggunakan syair-syair yang dilagukan. Biasanya syair-syair

tersebut disesuaikan dengan materi-materi yang akan diajarkan. Menurut pendapat

ahli, bernyanyi membuat susana belajar menjadi riang dan bergairah sehingga

Page 30: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. 1. Perencanaan …repository.upi.edu/26320/7/T_PLS_1402119_Chapter4.pdfrekrutmen Peserta, penyusunan panitia, pelaksanaan Diklat. Sosialisasi diklat

140

Lulu yuliani, 2016 IMPLEMENTASI HASIL DIKLAT BERJENJANG TINGKAT DASAR BERBASIS KOMPETENSI OLEH TUTOR PAUD DALAM PROSES PEMBELAJARAN PADA ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perkembangan anak dapat distimulasi secara lebih optimal. Sebab, pada

prinsipnya tugas lembaga PAUD adalah untuk mengembangkan seluruh aspek

dalam diri peserta didik, meliputi fisik motorik, sosial, emosional, intelektual,

bahasa dan seni, serta moral dan agama.

Menurut syamsuri Jari, sebagaimana dikutip oleh Setyoadi dalam Fadillah

(2012, hlm. 176) menyebutkan bahwa di antara manfaat penggunaan lagu

(menyanyi) dalam pembelajaran adalah sebagai berikut

1. Sarana relaksasi dengan menetralisasi denyut jantung dan gelombang otak.

2. Menumbuhkan minat dan menguatkan daya tarik pembelajaran.

3. Menciptakan proses pembelajaran lebih menyenangkan.

4. Sebagai jembatan dalam mengingat materi pembelajaran.

5. Mendorong motivasi belajar anak.

Sukses tidaknya penggunaan metode belajar bernyanyi dalam pembelajaran

sangat dipengaruhi oleh Tutor sendiri dan lagu yang dibawakannya. Bila Tutor

pandai bernyanyi atau membawakan lagu khususnya lagu anal-anak, tentu anak

akan senang mendengar dan mengikutinya. Namun, bila dalam membawakan lagu

sangat buruk, pasti akan merasa bosan dan bahkan malas mendengar, apalagi

mengikutinya. Kemudian untuk model lagunya, perlu dicari lagu yang sesuai

dengan usianya.

a. Metode Pembelajaran Sentra dan Lingkaran (Seling).

Metode ini lebih memberi keleluasaan kepada anak-anak untuk bebas bermain

di sentra-sentra yang sudah disiapkan. Pembelajaran dengan metode ini mengacu

pada empat pijakan yang ada. Kegiatan sentra melalui empat pijakan main yang

saling berhubungan sehingga dapat mendukung perkembangan seluruh aspek

yang dibangun anak, pijakan tersebut tersebut antara lain: pijakan lingkungan

main, berupa penataan lingkungan main, pijakan awal main, pijakan saat main

merupakan pijakan individual yang diberikan saat anak main, pijakan setelah

main (recalling). Waktu lingkaran anak-anak dan guru melakukan kegiatan-

kegiatan yang dapat menimbulkan motivasi dan menumbuhkan kreativitas anak

untuk membangun pikirannya sehingga anak mendapatkan ide-ide yang akan

dapat mereka tuangkan saat mereka bermain nantinya.

Page 31: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. 1. Perencanaan …repository.upi.edu/26320/7/T_PLS_1402119_Chapter4.pdfrekrutmen Peserta, penyusunan panitia, pelaksanaan Diklat. Sosialisasi diklat

141

Lulu yuliani, 2016 IMPLEMENTASI HASIL DIKLAT BERJENJANG TINGKAT DASAR BERBASIS KOMPETENSI OLEH TUTOR PAUD DALAM PROSES PEMBELAJARAN PADA ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Latif (2013, hlm.104) pada kegiatan sentra dilaksanakan dengan

menggunakan tema secara serempak untuk tiap sentra dan dijalankan dengan

jangka waktu tertentu. Kegiatan sentra dilakukan dengan memperhatikan tahapan-

tahapan kegiatan, dimulai saat pagi hari saat kegiatan penyambutan kedatangan

anak ke sekolah sampai pada kegiatan-kegiatan yang telah disiapkan oleh guru

hingga akhirnya anak kembali kepada keluarganya saat penjemputan. Kegiatan-

kegiatan tersebut akan menjadikannya dalam bentuk data-data. Selain itu, di

sentra anak-anak akan belajar disiplin melalui kesepakatan aturan-aturan antara

anak dengan gurunya, namun penerapan disiplin tersebut tidak bermuara pada

hukuman. Untuk itu harus mempunyai sumber yang kuat terhadap makna aturan

yang diberikan secara stimulan dan secara kontinu, hingga akhirna anak

memahami apa yang mereka lakukan untuk menjalankan kesepakatan dalam

setiap kegiatannya.

Ada tujuh sentra yang dikembangkan oleh penemunya di Indonesia, yaitu

1. Sentra Persiapan

2. Sentra Balok

3. Sentra Main Peran

4. Sentra Main Peran kecil

5. Sentra Bahan Alam

6. Sentra Seni

7. Sentra Imtaq

Berdasarkan teori dan temuan hasil penelitian bahwa Tutor PAUD bisa

melaksanakan strategi pembelajaran dengan baik dan bervariatif. PAUD Ihya As

Sunnah sering menggunakan metode sentra dan selling. Sedangkan PAUD Ghifari

lebih sering menggunakan metode bernyanyi.

4. Bagaimana implementasi hasil Diklat Berjenjang Tingkat Dasar berbasis

kompetensi oleh Tutor PAUD dalam penilaian evaluasi pembelajaran

pada anak usia dini ?

Dari temuan hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa Tutor PAUD yang

mengikuti Diklat Berjenjang Tingkat Dasar memiliki kemapuan dalam

mengimplementasikan sesuai dengan materi yang diterima yaitu penilaian

evalusi terhadap proses pembelajaran sampai tahap evaluasi. Penilaian evaluasi

Page 32: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. 1. Perencanaan …repository.upi.edu/26320/7/T_PLS_1402119_Chapter4.pdfrekrutmen Peserta, penyusunan panitia, pelaksanaan Diklat. Sosialisasi diklat

142

Lulu yuliani, 2016 IMPLEMENTASI HASIL DIKLAT BERJENJANG TINGKAT DASAR BERBASIS KOMPETENSI OLEH TUTOR PAUD DALAM PROSES PEMBELAJARAN PADA ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran yang dilaksanakan di PAUD Ihya As Sunnah dan PAUD Ghifari

penilaian evaluasi pengamatan langsung observasi adalah sering dilakukan pada

evaluasi AUD untuk mengetahui kemampuannya yang natural. Mencatat kegiatan

yang dilakukan dan tahapan main anak adalah mencatatat kegiatan yang dilakukan

anak pun ada catatannya. Mencatat ungkapan, pertanyaan (tanya jawab),

pertanyaan anak , setiap kegiatan di tulis pada catatan harian. Membaca hasil

karya anak, mendokumentasikan semua bahasa natural anak melakukan fortofolio

pada masing-masing anak.

Istilah “evaluasi” sering kali dimaknai berbeda-beda. Ada yang menyamakan

“evaluasi”dengan istilah “ pengukuran”, atau “assessment”jika berhubungan

dengan praktik yang menggambarkan kemajuan anak didik dalam perkembangan

dan belajarnya. Informasi dari assessment akan digunakan sebagai dasar dalam

mengevaluasi perkembangan anak dalam pendidikan anak usia dini (PAUD).

Iksan Waseso, dkk (2009, hlm.13).

Setiap hari Tutor melakukan penilaian atau evaluasi, dalam hal ini guru

mempertimbangkan efektivitas suatu perencanaan program atau sasaran. Penilaian

semacam ini disebut dengan penilaian reflektatif. Adapun penilaian tentang

efesiensi proses program disebut dengan penilaian formatif, dan perihal kesahihan

(validitas) dan keterandalan (reliabilitas) penilaian hasil pelaksanaan program

kegiatan belajar disebut dengan penilaian sumatif. Ibid (2009, hlm. 11). Evaluasi

program bertujuan untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan program PAUD.

Evaluasi program mencakup penilaian terhadap. (departemen pendidikan

nasioanal, pedoman penerapan pendekatan”BCCT”2009, Hlm. 17) yaitu ;

a. Kinerja Tutor (guru/kader/pamong) dan pengelola.

b. Program pembelajaran.

c. Administrasi kelompok.

Evaluasi program dilakukan oleh petugas dinas pendidikan kecamatan

bersama unsur terkait. Evaluasi program dapat dilakukan paling tidak setiap alhir

tahun kegiatan belajar anak. Evaluasi dalam pembelajaran anak usia dini

berdasarkan permendiknas No. 58 tahun 2009, dimana penilaian anak berdasarkan

tingkat pencapaian perkembangan anak, yaitu nilai-nilai agama dan moral,

motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional.

Page 33: BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. 1. Perencanaan …repository.upi.edu/26320/7/T_PLS_1402119_Chapter4.pdfrekrutmen Peserta, penyusunan panitia, pelaksanaan Diklat. Sosialisasi diklat

143

Lulu yuliani, 2016 IMPLEMENTASI HASIL DIKLAT BERJENJANG TINGKAT DASAR BERBASIS KOMPETENSI OLEH TUTOR PAUD DALAM PROSES PEMBELAJARAN PADA ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam evaluasi pendidikan anak usia dini (PAUD), ada beberapa hal yang

dapat dilakukan oleh Tutor,antara lain.(wismiarti, 2011, hlm. 15)

a. Pengamatan langsung (observasi)

b. Mencatat kegiatan yang dilakukan dan tahapan main anak.

c. Mencatat ungkapan, pertanyaan(tanya jawab), pernyataan anak.

d. Membaca hasil karya anak, mendokumentasikan semua bahasa natural anak

kedalam portofolio masing-masing anak.

Menurut Mukhtar Latif, dkk (2013, hlm. 169) Langkah-langkah evaluasi

dilaksanakan untuk membantu guru membuat penilaian kemampuan anak dalam

mengikuti proses pembelajaran. Ada empat fokus evaluasi untuk pembelajaran

anak usia dini yaitu (1) Evaluasi Perencanaan, (2) Evaluasi Pelaksanaan, (3)

Evaluasi Media, dan (4) Evaluasi Perkembangan anak.

Dalam membahas evaluasi perkembangan, guru dapat membaca dari tampilan

bahasa anak, mulai saat anak datang kesekolah sampai waktunya pulang. Evaluasi

juga dapat dikumpulkan dari, (1) Hasil kerja anak, (2) catatan dari pengamatan

guru tentang bahasa natural anak, antara lain : dari gerakan tubuhnya, ucapannya,

tulisannya, gambarannya, yang mempresentasikan tahapan perkembangan domain

berpikirnya. Bahasa natural anak menampilkan informasi yang sangat kaya bagi

pengamatan guru, saat anak berinteraksi dengan anak lainnya, dan saat anak

berinteraksi dengan media lainnya. Dan, semua tampilan bahasa anak tersebut

dikumpulkan dalam portofolio yang menggambarkan tentang perkembangan anak

Berdasarkan teori dan temuan hasil penelitian bahwa Tutor PAUD

melaksanakan evaluasi dalam proses pembelajaran, sehingga Tutor dapat

mengetahui perkembangan anak. Setelah mengikuti Diklat Berjenjang Tingkat

Dasar Berbasis Kompetensi oleh Tutor PAUD menjadi lebih memahami anak apa

yang diinginkan anak.