kamus klasifikasi temuan pemeriksaan · 25 no. kode klasifikasi temuan deskripsi contoh temuan...

27
23 LAMPIRAN III.1 : KEPUTUSAN BPK RI NOMOR : K/I-XIII.2/ /2010 TANGGAL : 2010 Kamus Klasifikasi Temuan Pemeriksaan No. Kode Klasifikasi Temuan Deskripsi Contoh Temuan Klasifikasi pada Jenis Pemeriksaan Keterangan Keuangan Kinerja PDTT 1. 1 Temuan Ketidakpatuhan Terhadap ketentuan perundang-undangan a. 101 Kerugian negara/daerah atau kerugian negara/daerah yang terjadi pada perusahaan milik negara/daerah Temuan dianggap masuk kategori kerugian apabila telah terjadi kerugian nyata berupa berkurangnya kekayaan negara sesuai pengertian dalam UU No.1 Tahun 2004 Pasal 1 angka 22 : "Kerugian negara/daerah adalah kekurangan uang, surat berharga, dan barang, yang nyata dan pasti jumlahnya sebagai akibat perbuatan melawan hukum baik sengaja maupun lalai". Kerugian tersebut terjadi baik dalam pengelolaan keuangan negara/daerah (APBN/APBD) maupun dalam pengelolaan kekayaan negara/daerah yang dipisahkan (BUMN/BUMD) v v v Baik Temuan yang sudah terbit Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak (SKTJM) maupun yang belum 1) 10101 Belanja atau pengadaan barang/jasa fiktif Seluruh pekerjaan pengadaan barang/jasa dalam satu Surat Perjanjian (Kontrak) tidak dilaksanakan sampai dengan batas waktu yang diperjanjikan dan pembayaran atas pekerjaan tersebut sudah dibayarkan seluruhnya; termasuk juga pembayaran untuk biaya perjalanan dinas dan pembayaran honor untuk kegiatan yang terbukti fiktif. 1) Dalam Kontrak pengadaan 10 komputer hasil cek fisik menunjukkan tidak ada satu komputer pun yang diterima oleh pengguna barang. 2) Kontrak pekerjaan pelatihan oleh pihak ketiga ternyata tidak dilaksanakan namun pembayaran telah dilakukan

Upload: others

Post on 16-Sep-2019

102 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kamus Klasifikasi Temuan Pemeriksaan · 25 No. Kode Klasifikasi Temuan Deskripsi Contoh Temuan Klasifikasi pada Jenis Pemeriksaan Keterangan Keuangan Kinerja PDTT 4) 10104 Kelebihan

23

LAMPIRAN III.1 : KEPUTUSAN BPK RI

NOMOR : K/I-XIII.2/ /2010

TANGGAL : 2010

Kamus Klasifikasi Temuan Pemeriksaan

No. Kode Klasifikasi Temuan Deskripsi Contoh Temuan

Klasifikasi pada Jenis

Pemeriksaan Keterangan

Keuangan Kinerja PDTT

1. 1 Temuan Ketidakpatuhan Terhadap

ketentuan perundang-undangan

a. 101 Kerugian negara/daerah atau kerugian

negara/daerah yang terjadi pada

perusahaan milik negara/daerah

Temuan dianggap masuk kategori

kerugian apabila telah terjadi

kerugian nyata berupa

berkurangnya kekayaan negara

sesuai pengertian dalam UU No.1

Tahun 2004 Pasal 1 angka 22 :

"Kerugian negara/daerah adalah

kekurangan uang, surat berharga,

dan barang, yang nyata dan pasti

jumlahnya sebagai akibat perbuatan

melawan hukum baik sengaja

maupun lalai".

Kerugian tersebut terjadi baik

dalam pengelolaan keuangan

negara/daerah (APBN/APBD)

maupun dalam pengelolaan

kekayaan negara/daerah yang

dipisahkan (BUMN/BUMD)

v v v Baik Temuan yang

sudah terbit Surat Keterangan Tanggung

Jawab Mutlak (SKTJM)

maupun yang belum

1) 10101 Belanja atau pengadaan barang/jasa fiktif Seluruh pekerjaan pengadaan

barang/jasa dalam satu Surat Perjanjian

(Kontrak) tidak dilaksanakan sampai

dengan batas waktu yang diperjanjikan

dan pembayaran atas pekerjaan

tersebut sudah dibayarkan seluruhnya;

termasuk juga pembayaran untuk biaya

perjalanan dinas dan pembayaran

honor untuk kegiatan yang terbukti

fiktif.

1) Dalam Kontrak pengadaan 10

komputer hasil cek fisik

menunjukkan tidak ada satu

komputer pun yang diterima oleh

pengguna barang.

2) Kontrak pekerjaan pelatihan oleh

pihak ketiga ternyata tidak

dilaksanakan namun pembayaran

telah dilakukan

Page 2: Kamus Klasifikasi Temuan Pemeriksaan · 25 No. Kode Klasifikasi Temuan Deskripsi Contoh Temuan Klasifikasi pada Jenis Pemeriksaan Keterangan Keuangan Kinerja PDTT 4) 10104 Kelebihan

24

No. Kode Klasifikasi Temuan Deskripsi Contoh Temuan

Klasifikasi pada Jenis

Pemeriksaan Keterangan

Keuangan Kinerja PDTT

2) 10102 Rekanan pengadaan barang/jasa tidak

menyelesaikan pekerjaan

Rekanan pengadaan barang/jasa tidak

melaksanakan sebagian atau

seluruhnya pekerjaan yang

diperjanjikan dan sebagian

pembayaran atas pekerjaan tersebut

sudah dilakukan (uang muka dan/atau

termijn). Pembayaran yang sudah

dilakukan tersebut lebih besar daripada

uang jaminan pelaksanaan pekerjaan

dan/atau jaminan uang muka. Dalam

kondisi tersebut rekanan memilih

untuk membiarkan jaminan

pelaksanaan pekerjaan dan/atau

jaminan uang muka dicairkan oleh

pengguna barang/jasa daripada

menyelesaikan tanggung jawabnya

melaksanakan pekerjaan yang

diperjanjikan karena kerugian yang

akan diderita (biasanya terjadi

kenaikan harga yang cukup signifikan

terhadap harga yang tercantum dalam

RAB). Pada akhirnya penyelesaian

pekerjaan menjadi tanggung jawab

pemerintah

Berdasarkan hasil cek fisik diketahui

bahwa ada pekerjaan pembangunan

gedung kantor yang tidak selesai. Hasil

wawancara dengan pengguna barang

menunjukkan bahwa pekerjaan tersebut

telah dilakukan lelang dan dari hasil

lelang tersebut telah diperoleh rekanan

pemenang lelang dan telah diikat

dengan kontrak untuk melaksanakan

pekerjaan tersebut. Pengguna

barang/jasa telah menerima jaminan

uang muka dan jaminan pelaksanaan

pekerjaan dengan nilai total sebesar Rp

250 jt; sebaliknya rekanan telah

menerima uang muka dan pembayaran

termijn I dengan total Rp 300 jt. Di

tengah perjalanan pembangunan gedung

tersebut, rekanan menghentikan

pelaksanaan pekerjaan tanpa ada alasan

yang jelas dan sampai dengan akhir

Tahun Anggaran atau waktu

pemeriksaan (cek fisik) pembangunan

gedung tersebut tidak diselesaikan,

sehingga negara mengalami keruguan

sebesar Rp 50 jt

3) 10103 Kekurangan volume pekerjaan dan/atau

barang

Barang yang diterima (kualitas

maupun kuantitas) kurang dari yang

seharusnya. Dalam kasus kekurangan

volume pekerjaan, pekerjaan yang

dilaksanakan kurang 100% tapi

pembayaran dilakukan 100% sehingga

kerugian yang terjadi merupakan

selisih antara uang yang telah

dibayarkan dengan nilai prestasi

pekerjaan/barang yang diterima

Pembangunan gedung seluas 200 M2

telah selesai dan dilakukan pembayaran

100%. Hasil cek fisik menunjukkan

bahwa luas bangunan hanya 160 M2.

Kelebihan pembayaran

dalam kegiatan pengadaan barang/jasa

Page 3: Kamus Klasifikasi Temuan Pemeriksaan · 25 No. Kode Klasifikasi Temuan Deskripsi Contoh Temuan Klasifikasi pada Jenis Pemeriksaan Keterangan Keuangan Kinerja PDTT 4) 10104 Kelebihan

25

No. Kode Klasifikasi Temuan Deskripsi Contoh Temuan

Klasifikasi pada Jenis

Pemeriksaan Keterangan

Keuangan Kinerja PDTT

4) 10104 Kelebihan pembayaran selain kekurangan

volume pekerjaan dan/atau barang

Adanya pembayaran terhadap suatu

unsur biaya dalam kontrak yang

seharusnya tidak dilakukan.

Berdasarkan analisa atas perhitungan

biaya dalam kontrak pekerjaan dengan

menggunakan metode unit cost

diketahui terdapat perhitungan biaya

yang tidak seharusnya diperhitungkan

sehingga pembayaran yang telah

dilakukan melebihi prestasi pekerjaan

yang diterima

Kelebihan pembayaran dalam kegiatan

pengadaan barang/jasa

5) 10105 Pemahalan harga (Mark up) Kemahalan yang terjadi akibat

pelanggaran prosedur pengadaan atau

kecurangan.

1) Dalam pengadaan mobil pemadam

kebakaran harga yang dibayar oleh

pemerintah adalah sebesar Rp6 miliar.

Setelah dikonfirmasi oleh pemeriksa

kepada suplier barang tersebut,

ternyata diketahui harga sebenarnya

adalah Rp4 miliar sehingga ada

indikasi mark up oleh panitia

pengadaan barang/jasa sebesar Rp2

miliar.

2) Diketahui pengadaan mobil Toyota

Innova untuk spesifikasi 2000 cc Type

G adalah Rp200 juta. Setelah

dikonfirmasi kepada ATPM, harga

untuk spesifikasi tersebut adalah

Rp180 juta. (Dalam kasus ini biasanya

panitia pengadaan barang/jasa

menggunakan rekanan yang bukan

dealer mobil akan tetapi rekanan yang

merupakan pedagang umum untuk

digunakan sebagai kamuflase dalam

proses lelang. Dalam kenyataannya,

pemeriksa dapat mengembangkan

teknik/prosedur audit untuk

membuktikan bahwa pembelian mobil

tersebut langsung dilakukan ke

ATPM)

6) 10106 Penggunaan uang/barang untuk

kepentingan pribadi

Penggunaan uang atau barang secara

tidak sah yang digunakan selain untuk

keperluan dinas

1) Penggunaan uang persediaan oleh

bendaharawan atau sisa uang muka

kerja oleh pelaksana kegiatan untuk

membiayai keperluan pribadi;

2) AC Split, meja kantor atau BMN

Page 4: Kamus Klasifikasi Temuan Pemeriksaan · 25 No. Kode Klasifikasi Temuan Deskripsi Contoh Temuan Klasifikasi pada Jenis Pemeriksaan Keterangan Keuangan Kinerja PDTT 4) 10104 Kelebihan

26

No. Kode Klasifikasi Temuan Deskripsi Contoh Temuan

Klasifikasi pada Jenis

Pemeriksaan Keterangan

Keuangan Kinerja PDTT

lain yang dibawa oleh pegawai

negeri secara tidak sah (tanpa surat

bon pinjam) dan dimanfaatkan untuk

kepentingan pribadi, misalnya AC

split yang seharusnya dipasang di

ruangan kantor namun dipasang di

rumah pribadi PNS;

3) Di atas tanah milik pemerintah

didirikan bangunan pribadi.

7) 10107 Pembayaran honorarium dan/atau biaya

perjalanan dinas ganda dan/atau melebihi

standar yang ditetapkan

Seorang pegawai negeri atau

penyelenggara negara/daerah:

1. menerima lebih dari satu kali honor

rapat untuk hari dan tanggal yang

sama;

2. menerima biaya perjalanan dinas

lebih dari satu kali untuk

perjalanan dinas yang dilaksanakan

pada hari dan tanggal yang sama;

3. menerima honor rapat akan tetapi

pada hari dan tanggal yang sama

juga menerima biaya perjalanan

dinas; atau

4. menerima biaya honor atau biaya

perjalanan dinas yang tidak

diperkenankan menurut ketentuan

atau melebihi ketentuan.

Diketahui pada tanggal 15 s.d. 25 Juli

2007 pegawai negeri X melaksanakan

perjalanan dinas ke kota A dengan

menerima biaya perjalanan dinas

sebesar Rp 10 jt. Hasil pemeriksaan

dokumen pembayaran honor rapat

diketahui bahwa yang bersangkutan

pada tanggal 16 s.d. 19 menerima honor

konsinyering sebesar Rp 2 jt. Hasil

wawancara dengan PNS yang

bersangkutan dan dari hasil penelitian

atas keabsahan bukti-bukti

pertanggungjawaban diketahui bahwa

PNS yang bersangkutan sebenarnya

melakukan perjalanan ke kota A.

Dengan kerugian negara yang harus

dikembalikan adalah sebesar Rp 2 jt.

8) 10108 Spesifikasi barang/jasa yang diterima

tidak sesuai dengan kontrak

Barang yang diterima dari rekanan

pengadaan barang/jasa tidak sama

dengan yang diperjanjikan dalam

kontrak dan teridentifikasi barang yang

diterima berdasarkan perhitungan

nilainya lebih rendah dari nilai barang

yang diperjanjikan. Kerugian yang

terjadi merupakan total loss karena

hasil pekerjaan/barang yang diterima

tidak sesuai standar mutu yang

ditetapkan sehingga tidak dapat

digunakan untuk kebutuhan yang

direncanakan.

Pengadaan komputer dengan spesifikasi

processor Intel Pentium Core Duo dan

motherboard ASUS. Hasil pemeriksaan

fisik menunjukkan bahwa Processor

yang digunakan adalah AMD dengan

kecepatan yang sama dan motherboard

yang terpasang adalah ECS. Hasil

konfirmasi dengan pedagang komputer

ternyata terdapat total harga processor

AMD dengan kecepatan yang sama dan

motherboard ECS lebih murah

dibandingkan total harga Processor Intel

Pentium Core Duo dan motherboard

ASUS sebesar Rp 1 juta. Kerugian

Page 5: Kamus Klasifikasi Temuan Pemeriksaan · 25 No. Kode Klasifikasi Temuan Deskripsi Contoh Temuan Klasifikasi pada Jenis Pemeriksaan Keterangan Keuangan Kinerja PDTT 4) 10104 Kelebihan

27

No. Kode Klasifikasi Temuan Deskripsi Contoh Temuan

Klasifikasi pada Jenis

Pemeriksaan Keterangan

Keuangan Kinerja PDTT

negara yang terjadi merupakan nilai

seluruh kontrak sehingga seluruh

barang yang diterima harus diganti

dengan barang yang sesuai dengan

kontrak.

9) 10109 Belanja tidak sesuai atau melebihi

ketentuan

Terdapat pengeluaran biaya yang tidak

diperkenankan oleh peraturan per-UU-

an atau nilai yang diberikan lebih

tinggi dari nilai yang ditetapkan dalam

peraturan per-UU-an seperti:

1. kegiatan yang tidak diperkenankan

untuk dibiayai negara/daerah atau

perusahaan milik negara/daerah

seperti perayaan ulang tahun

instansi;

2. pembayaran tunjangan kepada

penyelenggara negara/daerah atau

pengelola perusahaan

negara/daerah yang menyalahi

aturan;

3. pembayaran uang kepada pihak

yang tidak berhak menurut aturan.

1) Hasil pemeriksaan dokumen

menunjukkan bahwa seorang

kepala dinas menerima tunjangan

sewa rumah padahal yang

bersangkutan sudah mendapat

fasilitas rumah dinas. Menurut

ketentuan yang berlaku (Perda

terkait, Keputusan Menteri Dalam

Negeri atau aturan lain) apabila

seorang kepala dinas sudah

mendapat fasilitas rumah dinas

maka yang bersangkutan tidak

boleh menerima tunjangan sewa

rumah. Maka tunjangan tersebut

adalah kerugian daerah yang harus

dikembalikan ke kas daerah;

2) Pemberian bantuan kepada pihak

yang tidak berhak atau tidak sah

menurut aturan (contoh : bantuan

sosial kepada keluarga

penyelenggara negara/daerah tanpa

alas an yang sah).

Kelebihan pembayaran

kepada penyelenggara negara/daerah atau

pelaksana kegiatan

untuk kegiatan yang dilakukan secara

swakelola

Page 6: Kamus Klasifikasi Temuan Pemeriksaan · 25 No. Kode Klasifikasi Temuan Deskripsi Contoh Temuan Klasifikasi pada Jenis Pemeriksaan Keterangan Keuangan Kinerja PDTT 4) 10104 Kelebihan

28

No. Kode Klasifikasi Temuan Deskripsi Contoh Temuan

Klasifikasi pada Jenis

Pemeriksaan Keterangan

Keuangan Kinerja PDTT

10) 10110 Pengembalian pinjaman/piutang atau

dana bergulir macet

Pinjaman/piutang yang macet bukan

disebabkan oleh risiko bisnis akan

tetapi diakibatkan oleh pelanggaran

prosedur atau peraturan per-UU-an

sehingga pinjaman menjadi macet atau

tidak dapat lagi dilakukan upaya

penagihan kepada debitur. Nilai

kerugian adalah selisih pinjaman

dengan nilai agunan yang bisa

disita/ditarik

Sebuah bank pemerintah memberikan

pinjaman kepada nasabah tanpa

memperhatikan prinsip kehati-hatian

(5C : Capital, Capacity, Character,

Collateral dan Condition of Economy),

misalnya dengan sengaja dan tanpa

prosedur yang wajar, sebuah bank

pemerintah memberikan pinjaman

sebesar Rp 1 miliar kepada nasabah

yang hanya memberikan jaminan

(collateral) sebesar Rp 100 jt. Sehingga

kemudian pinjaman tersebut macet

(misalnya nasabah melarikan diri atau

dinyatakan pailit) pada saat pokok

hutang + bunga yang tertunggak

sebesar Rp 800 jt. dengan demikian

telah terjadi kerugian sebesar Rp 700 jt

(setelah dikurangi collateral).

11) 10111 Kelebihan penetapan dan pembayaran

restitusi pajak atau penetapan

kompensasi kerugian

Penetapan besarnya restitusi pajak atau

kompensasi kerugian melebihi dari

ketentuan yang berlaku, misal karena

pembebanan biaya yang seharusnya

tidak dilakukan atau adanya

pendapatan Wajib Pajak yang

belum/tidak diakui dalam perhitungan

pendapatan kena pajak.

Sebuah perusahaan yang merupakan

wajib pajak menerima restitusi pajak

sebesar Rp 5 miliar. Berdasarkan hasil

perhitungan tim pemeriksa terhadap

koreksi fiskal laporan keuangan

komersial diketahui bahwa terdapat

beberapa item biaya yang seharusnya

tidak dikurangkan terhadap penghasilan

kena pajak sehingga kerugian yang

dialami oleh wajib pajak menjadi lebih

rendah. Dengan demikian restitusi yang

seharusnya diterima oleh wajib pajak

juga berkurang seiring dengan

penurunan kerugian yang dialami wajib

pajak.

Page 7: Kamus Klasifikasi Temuan Pemeriksaan · 25 No. Kode Klasifikasi Temuan Deskripsi Contoh Temuan Klasifikasi pada Jenis Pemeriksaan Keterangan Keuangan Kinerja PDTT 4) 10104 Kelebihan

29

No. Kode Klasifikasi Temuan Deskripsi Contoh Temuan

Klasifikasi pada Jenis

Pemeriksaan Keterangan

Keuangan Kinerja PDTT

12) 10112 Penjualan/pertukaran/penghapusan aset

negara/daerah tidak sesuai ketentuan dan

merugikan negara/daerah

Penjualan/pertukaran/penghapusan aset

negara/daerah melanggar ketentuan

penghapusan dan nilai uang/aset yang

diterima oleh negara/daerah atau

perusahaan negara/daerah lebih kecil

dari nilai aset yang

dijual/dipertukarkan/dihapuskan.

Penjualan rumah dinas yang sebenarnya

statusnya tidak boleh dijual, namun ada

tindakan kecurangan untuk mengubah

status rumah dinas tersebut sehingga

boleh dijual. Nilai pasar rumah dinas

tersebut adalah Rp 1 miliar, namun

rumah dinas tersebut dijual dengan nilai

Rp 200 jt. Kerugian Negara yang terjadi

adalah selisih nilai pasar/nilai

sesungguhnya dari aset tersebut dengan

nilai uang yang diperoleh Negara yaitu

sebesar Rp 800 jt.

13) 10113 Pengenaan ganti kerugian negara

belum/tidak dilaksanakan sesuai

ketentuan

Cukup jelas Atas BMN yang hilang oleh pegawai

belum dikenakan Pengenaan Ganti

Kerugian Negara.

14) 10114 Entitas belum/tidak melaksanakan

tuntutan perbendaharaan (TP) sesuai

ketentuan

Cukup jelas Terdapat ketekoran kas di kas

negara/daerah yang belum dilakukan

proses tuntutan perbendaharaan.

15) 10115 Penghapusan hak tagih tidak sesuai

ketentuan

Pemberhentian upaya hukum untuk

menagih piutang kepada debitur yang

melanggar ketentuan dan/atau

dilakukan tanpa persetujuan pihak

yang berwenang.

Penghapusan piutang kepada debitur

tertentu yang melanggar ketentuan

internal bank dan BI tanpa persetujuan

dewan direksi dan atas piutang tersebut

bank tidak lagi melakukan upaya

penagihan.

16) 10116 Pelanggaran ketentuan pemberian diskon

penjualan

Perusahaan negara/daerah memberikan

diskon penjulan kepada konsumen

tertentu dengan tarif yang lebih besar

dari ketentuan.

Permberian cash discount yang tidak

sesuai dengan ketentuan dewan direksi.

Page 8: Kamus Klasifikasi Temuan Pemeriksaan · 25 No. Kode Klasifikasi Temuan Deskripsi Contoh Temuan Klasifikasi pada Jenis Pemeriksaan Keterangan Keuangan Kinerja PDTT 4) 10104 Kelebihan

30

No. Kode Klasifikasi Temuan Deskripsi Contoh Temuan

Klasifikasi pada Jenis

Pemeriksaan Keterangan

Keuangan Kinerja PDTT

17) 10117 Penentuan HPP terlalu rendah sehingga

penentuan harga jual lebih rendah dari

yang seharusnya

Entitas mengalami kerugian atau

negara dirugikan karena harga jual aset

(aset tetap atau persediaan) yang

ditentukan lebih rendah dari yang

seharusnya (Dalam kasus

harga/penjualan reguler/bukan special

pricing). Hal tersebut terjadi karena

berdasarkan perhitungan HPP entitas

telah mendapatkan keuntungan (gross

profit) yang diharapkan. Namun,

karena adanya komponen biaya pokok

produksi yang tidak dimasukkan dalam

perhitungan HPP atau karena estimasi

harga pokok aset lebih rendah daripada

harga wajar aset tersebut,

kenyataannya, entitas tersebut

mendapatkan gross profit yang lebih

kecil jika mengacu pada perhitungan

HPP yang benar.

HPP suatu proyek berdasarkan

perhitungan terperiksa (auditee) adalah

Rp 7 miliar dan harga jual yang

disepakati dengan klien adalah Rp 9

miliar sehingga menghasilkan gross

profit sebesar Rp 2 miliar. Berdasarkan

hasil perhitungan ulang oleh tim

pemeriksa dengan mengacu pada

kebijakan akuntansi yang berlaku pada

perusahaan, ternyata terdapat unsur

biaya yang tidak diperhitungkan sebagai

perhitungan HPP yang seharusnya

sebesar Rp 10 miliar sehingga dengan

harga jual sebesar Rp 9 miliar

sebenarnya perusahaan mengalami

kerugian dari proyek tersebut sebesar

Rp 1 miliar.

18) 10118 Jaminan pelaksanaan dalam pelaksanaan

pekerjaan, pemanfaatan barang dan

pemberian fasilitas tidak dapat dicairkan

Jaminan pelaksanaan tidak dapat

dicairkan karena suatu hal seperti

kadaluarsa, bank penjamin bermasalah,

dll.

Rekanan pelaksana pekerjaan tidak

melaksanakan dengan jangka waktu

yang disepakati dalam kontrak sehingga

harus dikenakan sanksi berupa denda

dengan nilai maksimum sebesar 5% dari

total nilai kontrak. Karena rekanan

tersebut tidak mau membayar denda,

maka seharusnya pengguna barang/jasa

mencairkan jaminan pelaksanaan

pekerjaan. Namun, jaminan pelaksanaan

tersebut tidak dapat dicairkan karena

waktu pencairan melewati batas waktu

yang tertera dalam jaminan

pelaksanaan.

19) 10119 Penyetoran penerimaan negara/daerah

dengan bukti fiktif

Adanya penyelewengan uang

penerimaan negara/daerah dengan cara

membuat bukti penyetoran fiktif

seolah-oleh uang yang ada di

bendaharawan penerima telah di setor

ke kas Negara/daerah.

Page 9: Kamus Klasifikasi Temuan Pemeriksaan · 25 No. Kode Klasifikasi Temuan Deskripsi Contoh Temuan Klasifikasi pada Jenis Pemeriksaan Keterangan Keuangan Kinerja PDTT 4) 10104 Kelebihan

31

No. Kode Klasifikasi Temuan Deskripsi Contoh Temuan

Klasifikasi pada Jenis

Pemeriksaan Keterangan

Keuangan Kinerja PDTT

b. 102 Potensi kerugian negara/daerah atau

kerugian negara/daerah yang terjadi

pada perusahaan milik negara/daerah

Adanya suatu perbuatan melawan

hukum baik sengaja maupun lalai

yang dapat mengakibatkan risiko

terjadinya kerugian di masa yang

akan datang berupa berkurangnya

kekayaan negara/daerah atau

perusahaan daerah berupa uang,

surat berharga, dan barang, yang

nyata dan pasti jumlahnya sesuai

pengertian dalam UU No.1 Tahun

2004 Pasal 1 angka 22.

Potensi kerugian tersebut terjadi

baik dalam pengelolaan keuangan

negara/daerah (APBN/APBD)

maupun dalam pengelolaan

kekayaan negara/daerah yang

dipisahkan (BUMN/BUMD)

v v v Kerugian dianggap potensi karena belum

terjadi kerugian nyata

sesuai pengertian dalam UU No.1 Tahun 2004

Pasal 1 angka 22, tetapi

berupa risiko terjadi kerugian apabila suatu

kondisi yang dapat

mengakibatkan kerugian negara/daerah benar-

benar terjadi di

kemudian hari.

1) 10201 Kelebihan pembayaran dalam pengadaan

barang/jasa tetapi pembayaran pekerjaan

belum dilakukan sebagian atau

seluruhnya

Terdapat kelebihan pembayaran dalam

pengadaan barang/jasa yang

disebabkan oleh kemahalan harga,

kurang volume pekerjaan, kelebihan

perhitungan dsb tetapi pembayaran

atas pekerjaan tersebut belum dibayar

sebagian atau seluruhnya. Hal tersebut

berpotensi merugikan Negara/Daerah

jika atas pekerjaan tersebut tetap

dilakukan pembayaran.

Berdasarkan hasil cek fisik diketahui

bahwa ada pekerjaan pembangunan

gedung kantor yang sedang dalam

proses pengerjaan oleh rekanan. Hasil

cek fisik tersebut menunjukkan bahwa

terdapat kekurangan fisik pekerjaan

yaitu dengan total nilai sebesar Rp 50 jt.

Dari hasil pemeriksaan dokumen

diketahui bahwa pembayaran termijn

terakhir sebesar Rp 100 jt belum

dilakukan. Dengan demikian negara

berpotensi mengalami kerugian sebesar

Rp 50 jt apabila pembayaran termijn

terakhir (pelunasan) atas pekerjaan

tersebut tetap dibayarkan sebelum

kekurangan fisik yang terjadi diperbaiki

oleh rekanan.

Page 10: Kamus Klasifikasi Temuan Pemeriksaan · 25 No. Kode Klasifikasi Temuan Deskripsi Contoh Temuan Klasifikasi pada Jenis Pemeriksaan Keterangan Keuangan Kinerja PDTT 4) 10104 Kelebihan

32

No. Kode Klasifikasi Temuan Deskripsi Contoh Temuan

Klasifikasi pada Jenis

Pemeriksaan Keterangan

Keuangan Kinerja PDTT

2) 10202 Rekanan belum melaksanakan kewajiban

pemeliharaan barang hasil pengadaan

yang telah rusak selama masa

pemeliharaan

Berpotensi mengakibatkan kerugian

apabila nyata-nyata rekanan tidak

melaksanakan kewajiban pemeliharaan

yang sudah disepakati dalam kontrak.

Kerugian dihitung setelah dikurangi

biaya retensi.

Hasil cek fisik atas pembangunan

gedung kantor menunjukkan bahwa

pembangunan fisik telah selesai 100%,

namun sampai batas waktu yang

ditetapkan dalam kontrak rekanan

belum melaksanakan kewajiban

pemeliharaan walaupun dari hasil cek

fisik diperoleh fakta bahwa terdapat

beberapa bagian gedung telah

mengalami kerusakan.

3) 10203 Aset dikuasai pihak lain Aset pemerintah seperti tanah, gedung

atau peralatan kantor yang digunakan

pihak lain secara tidak sah dan tanpa

adanya perjanjian pinjam meminjam

yang jelas atau aset yang belum

dikembalikan oleh pihak lain setelah

berakhirnya masa peminjaman yang

tertera dalam surat perjanjian pinjam

meminjam

1) Hasil pemeriksaan fisik atas Barang

Milik Negara berdasarkan daftar

inventaris kantor yang dilakukan pada

tanggal 17 Juni 2008 menunjukkan

bahwa terdapat notebook kantor senilai

Rp 16 jt yang dipinjam oleh pegawai

dengan menggunakan nota peminjaman.

Batas peminjaman berdasarkan nota

tersebut adalah tanggal 1 Februari 2008.

2) Di atas tanah milik pemerintah

didirikan bangunan milik swasta. Tanah

tersebut digunakan berdasarkan surat

perjanjian pinjam-meminjam.

Berdasarkan hasil penelitian atas

dokumen surat perjanjian pinjam-

meminjam tersebut diketahui bahwa

masa berakhirnya pinjaman tersebut

tidak diatur secara jelas.

4) 10204 Pembelian aset yang berstatus sengketa Pemerintah telah melakukan

pembayaran atas suatu aset dan di

kemudian hari diketahui bahwa aset

tersebut berstatus sengketa. Berpotensi

merugikan negara apabila ternyata di

pengadilan terbukti bahwa tanah yang

dibeli bukan milik pihak yang

menerima pembayaran

Pengadaan tanah untuk pembangunan

gedung kantor yang dibeli dari

masyarakat dengan surat-surat

kepemilikan yang lengkap dan sah,

namun setelah dilakukan pembayaran di

kemudian hari ada tuntutan dari pihak

lain yang mengaku sebagai pemilik sah

dari tanah yang dibeli dan memiliki

bukti-bukti kepemilikan yang juga sah

menurut ketentuan yang berlaku.

Page 11: Kamus Klasifikasi Temuan Pemeriksaan · 25 No. Kode Klasifikasi Temuan Deskripsi Contoh Temuan Klasifikasi pada Jenis Pemeriksaan Keterangan Keuangan Kinerja PDTT 4) 10104 Kelebihan

33

No. Kode Klasifikasi Temuan Deskripsi Contoh Temuan

Klasifikasi pada Jenis

Pemeriksaan Keterangan

Keuangan Kinerja PDTT

5) 10205 Aset tidak diketahui keberadaannya Hasil pemeriksaan menunjukkan

bahwa terdapat aset yang tercantum

dalam catatan akuntansi BMN tetapi

tidak diketahui keberadaan fisiknya.

Peralatan kantor yang tidak diketahui

keberadaannya pasca reorganisasi atau

penggabungan dua atau lebih

departemen atau kementerian

negara/lembaga.

6) 10206 Pemberian jaminan dalam pelaksanaan

pekerjaan, pemanfaatan barang dan

pemberian fasilitas tidak sesuai ketentuan

Tidak adanya jaminan atas

pelaksanaan pekerjaan, pemanfaatan

kayu/barang negara, dan pemberian

fasilitas seperti kemudahan

ekspor/impor.

1) Untuk pekerjaan pengadaan

barang/jasa rekanan tidak

memberikan jaminan pelaksanaan

pekerjaan, atau jaminan

pelaksanaan pekerjaan tidak

ditambah/disesuaikan dengan nilai

kontrak yang berubah menjadi

lebih tinggi karena adanya

addendum.

2) Kayu hasil pembukaan lahan

transmigrasi dimanfaatkan oleh

pihak ketiga dengan menggunakan

surat ijin pemanfaatan kayu. Hasil

pemeriksaan dokumen

menunjukkan bahwa pihak ketiga

belum menyerahkan bank garansi,

sementara kayu dimaksud telah

diangkut ke gudang pemohon dan

pembayaran atas kayu tersebut

belum diterima oleh pemerintah.

7) 10207 Pihak ketiga belum melaksanakan

kewajiban untuk menyerahkan aset

kepada negara/daerah

Adanya kewajiban pihak ketiga

berdasarkan persyaratan dalam

peraturan perundang-undangan tertentu

untuk menyerahkan sejumlah aset

kepada negara/daerah yang belum

dilaksanakan.

Pengembang belum menyerahkan

fasos/fasum yang dipersyaratkan terkait

dengan pengembangan kawasan tertentu

menjadi kawasan perumahan.

Page 12: Kamus Klasifikasi Temuan Pemeriksaan · 25 No. Kode Klasifikasi Temuan Deskripsi Contoh Temuan Klasifikasi pada Jenis Pemeriksaan Keterangan Keuangan Kinerja PDTT 4) 10104 Kelebihan

34

No. Kode Klasifikasi Temuan Deskripsi Contoh Temuan

Klasifikasi pada Jenis

Pemeriksaan Keterangan

Keuangan Kinerja PDTT

8) 10208 Piutang/pinjaman atau dana bergulir yang

berpotensi tidak tertagih

Piutang/pinjaman yang berpotensi

macet terjadi bukan disebabkan oleh

risiko bisnis akan tetapi diakibatkan

oleh pelanggaran prosedur atau

peraturan per-UU-an sehingga

piutang/pinjaman berpotensi macet.

Namun, atas piutang tersebut masih

dapat dilakukan upaya penagihan

kepada debitur. Potensi nilai kerugian

adalah selisih pinjaman dengan nilai

agunan yang bisa disita/ditarik.

Sebuah bank pemerintah memberikan

pinjaman kepada nasabah tanpa

memperhatikan prinsip kehati-hatian

(5C : Capital, Capacity, Character,

Collateral dan Condition of Economy),

misalnya dengan sengaja dan tanpa

prosedur yang wajar, sebuah bank

pemerintah memberikan pinjaman

sebesar Rp 1 miliar kepada nasabah

ketika perekonomian sedang mengalami

krisis (condition of economy). Karena

krisis belum juga mereda, kemudian

pembayaran atas pinjaman tersebut

menjadi tersendat-sendat. Hal tersebut

terlihat dari pembayaran cicilan dari

nasabah yang selalu lewat dari tanggal

jatuh tempo dengan tenggang waktu

yang termasuk kategori "diawasi".

9) 10209 Penghapusan piutang tidak sesuai

ketentuan

Penghapusan piutang dalam laporan

keuangan yang melanggar ketentuan

dan/atau dilakukan tanpa persetujuan

pihak yang berwenang, tetapi atas

piutang tersebut masih dapat

diupayakan untuk ditagih.

Penghapusan catatan piutang kepada

debitur tertentu yang melanggar

ketentuan internal bank dan BI tanpa

persetujuan dewan direksi, tetapi bank

masih mengupayakan untuk dapat

menagih piutang yang dihapus buku

tersebut.

10) 10210 Pencairan anggaran pada akhir tahun

anggaran untuk pekerjaan yang belum

selesai

Pada akhir tahun anggaran terdapat

pencairan anggaran oleh pengelola

anggaran untuk membayar pekerjaan

yang dilaksanakan oleh rekanan

walaupun pekerjaan tersebut belum

selesai.

Pada akhir tahun anggaran terdapat

kontrak pekerjaan renovasi gedung

kantor. Pada batas akhir pencairan,

prestasi pekerjaan yang telah selesai

baru mencapai 75%. Namun, Berita

Acara serah terima (BAST) menyatakan

bahwa pekerjaan telah selesai 100%

sehingga SP2D yang diterbitkan untuk

membayar pekerjaan tersebut dicairkan

sebesar 100%.

Page 13: Kamus Klasifikasi Temuan Pemeriksaan · 25 No. Kode Klasifikasi Temuan Deskripsi Contoh Temuan Klasifikasi pada Jenis Pemeriksaan Keterangan Keuangan Kinerja PDTT 4) 10104 Kelebihan

35

No. Kode Klasifikasi Temuan Deskripsi Contoh Temuan

Klasifikasi pada Jenis

Pemeriksaan Keterangan

Keuangan Kinerja PDTT

c. 103 Kekurangan penerimaan

negara/daerah atau perusahaan milik

negara/daerah

Penerimaan yang sudah menjadi

hak negara/daerah atau perusahaan

milik negara/daerah, tetapi tidak

masuk ke kas negara/daerah atau

perusahaan milik negara/daerah

karena adanya unsur

ketidakpatuhan.

v x v Termasuk kekurangan penerimaan

negara/daerah yang

ditemukan dalam pemeriksaan atas

perusahaan

negara/daerah

1) 10301 Penerimaan negara/daerah atau denda

keterlambatan pekerjaan belum/tidak

ditetapkan dipungut/diterima/disetor ke

kas negara/daerah atau perusahaan milik

negara/daerah

Cukup jelas 1) Hasil pemeriksaan atas dokumen

pelaksanaan pekerjaan menunjukkan

bahwa rekanan terlambat dalam

menyelesaikan pekerjaan sesuai

batas waktu yang ditetapkan dalam

kontrak, namun rekanan tersebut

belum dikenakan denda atas

keterlambatan tersebut.

2) Hasil pemungutan PNBP yang ada

pada rekening bendaharawan

penerima belum disetor ke kas

negara.

3) PNBP atas penggunaan jasa

pelayanan oleh masyarakat tidak

dipungut.

4) PNBP atas penggunaan/pengelolaan

aset negara oleh pihak ketiga tidak

dipungut.

5) PNBP belum diterima karena

perbedaan sistem/penafsiran atas

kontrak subsidi listrik, BBM, dan

lain-lain.

6) PBB belum diterbitkan SPPT.

7) BUMN/BUMD sebagai wajib

pungut pajak belum menyetorkan

pajak yang dipungut dari wajib pajak

ke kas negara/daerah.

Page 14: Kamus Klasifikasi Temuan Pemeriksaan · 25 No. Kode Klasifikasi Temuan Deskripsi Contoh Temuan Klasifikasi pada Jenis Pemeriksaan Keterangan Keuangan Kinerja PDTT 4) 10104 Kelebihan

36

No. Kode Klasifikasi Temuan Deskripsi Contoh Temuan

Klasifikasi pada Jenis

Pemeriksaan Keterangan

Keuangan Kinerja PDTT

2) 10302 Penggunaan langsung penerimaan

negara/daerah

Penggunaan penerimaan negara/daerah

tanpa melalui mekanisme anggaran

(melanggar asas "bruto")

PNBP yang berasal dari pelayanan

kepada masyarakat digunakan untuk

pembayaran honor petugas pelayanan

tanpa melalui mekanisme anggaran

(PNBP disetor ke kas negara kemudian

tahun berikutnya dianggarkan untuk

kegiatan yang terkait dengan pelayanan

yang menghasilkan PNBP)

4) 10303 Dana perimbangan yang telah ditetapkan

belum masuk ke kas daerah

Cukup jelas Dana bagi hasil dari pusat belum masuk

ke kas daerah karena belum ditransfer

dari pusat atau sudah ditransfer tetapi

masuk ke rekening antara

5) 10304 Penerimaan negara/daerah diterima atau

digunakan oleh instansi yang tidak

berhak

Penerimaan yang berdasarkan

ketentuan yang berlaku termasuk

penerimaan suatu instansi, tetapi

dipungut/ digunakan oleh instansi lain

yang tidak berhak atau disetor ke

instansi yang tidak berhak.

1) PNBP dari penggunaan Tenaga

Kerja Asing yang berdasarkan

ketentuan (fatwa Mahkamah

Agung) merupakan penerimaan

Depnakertrans, akan tetapi oleh

Pemerintah Daerah sebagai wajib

pungut disetorkan ke kas daerah.

2) Penerimaan daerah yang disetor ke

kas Negara atau dipungut oleh

Pemerintah Pusat.

3) Potongan pajak pusat yang

dipotong oleh pemerintah daerah

digunakan oleh pemerintah daerah.

6) 10305 Pengenaan tarif pajak/PNBP lebih rendah

dari ketentuan

Tarif yang dikenakan kepada wajib

setor lebih rendah daripada tarif yang

diatur menurut ketentuan yang berlaku

sehingga pajak/PNBP yang diterima

oleh negara/daerah lebih kecil dari

yang seharusnya.

7) 10306 Koreksi perhitungan bagi hasil dengan

KKKS

Hasil perhitungan kembali atas bagi

hasil menunjukkan bahwa besarnya

bagi hasil yang telah disetor ke kas

negara lebih kecil dari yang seharusnya

karena adanya unsur biaya yang tidak

boleh diperhitungkan atau adanya

kesalahan perhitungan dalam cost

recovery.

Perhitungan kembali bagi hasil PPS dan

KMGBP periode 2003 s.d. 2007

menunjukkan adanya koreksi alokasi

biaya depresiasi yang mengurangi cost

recovery periode tersebut seluruhnya

sebesar US$2.180 miliar. Hal tersebut

mengakibatkan KKKS PT Pertamina

(persero) dan KKKS PT Pertamina EP

Page 15: Kamus Klasifikasi Temuan Pemeriksaan · 25 No. Kode Klasifikasi Temuan Deskripsi Contoh Temuan Klasifikasi pada Jenis Pemeriksaan Keterangan Keuangan Kinerja PDTT 4) 10104 Kelebihan

37

No. Kode Klasifikasi Temuan Deskripsi Contoh Temuan

Klasifikasi pada Jenis

Pemeriksaan Keterangan

Keuangan Kinerja PDTT

mempunyai kewajiban untuk

menyerahkan tambahan bagian negara

masing-masing sebesar US$683.83 juta

dan US$631.91 juta atau seluruhnya

sebesar US$1.31 miliar.

8) 10307 Kelebihan pembayaran subsidi oleh

pemerintah

Subsidi yang telah dibayarkan oleh

pemerintah lebih besar dari

seharusnya.

e. 104 Administrasi Temuan yang mengungkap adanya

penyimpangan terhadap ketentuan

yang berlaku baik dalam

pelaksanaan anggaran/pengelolaan

aset maupun operasional

perusahaan, tetapi penyimpangan

tersebut tidak mengakibatkan

kerugian/potensi kerugian

negara/daerah atau perusahaan

milik negara/daerah, tidak

mengurangi hak negara/daerah,

(kekurangan penerimaan), tidak

menghambat program entitas, dan

tidak mengandung unsur indikasi

tindak pidana.

v x v

1) 10401 Pertanggungjawaban tidak akuntabel

(bukti tidak lengkap/tidak valid)

Pertanggungjawaban keuangan telah

selesai (SPM GU untuk di Pusat atau

SPM BS di Daerah sudah terbit),

namun tidak disertai bukti

pertanggungjawaban yang lengkap

dan/atau sah untuk memperoleh

pembayaran.

Pertanggungjawaban pengeluaran untuk

bantuan parpol hanya berupa tanda

terima dari parpol yang menerima

bantuan dan tidak disertai bukti-bukti

penggunaannya.

Temuan diklasifikasikan sebagai

temuan administrasi

setelah tim pemeriksa menempuh prosedur

untuk dapat

memperoleh keyakinan yang memadai bahwa

kegiatan yang dibiayai

dari anggaran tidak

fiktif sehingga

permasalahan yang

terjadi benar-benar diyakini sebagai

permasalahan yang bersifat administratif.

Page 16: Kamus Klasifikasi Temuan Pemeriksaan · 25 No. Kode Klasifikasi Temuan Deskripsi Contoh Temuan Klasifikasi pada Jenis Pemeriksaan Keterangan Keuangan Kinerja PDTT 4) 10104 Kelebihan

38

No. Kode Klasifikasi Temuan Deskripsi Contoh Temuan

Klasifikasi pada Jenis

Pemeriksaan Keterangan

Keuangan Kinerja PDTT

2) 10402 Pekerjaan dilaksanakan mendahului

kontrak atau penetapan anggaran

Pekerjaan sudah dimulai sebelum

kontrak pekerjaan ditandatangani atau

dokumen anggaran disetujui

DPR/DPRD.

Hasil pemeriksaan atas dokumen

pelaksanaan pekerjaan (buku harian

proyek) menunjukkan bahwa pekerjaan

telah dimulai sebelum kontrak

pekerjaan ditandatangani karena proses

lelang belum tuntas, misalnya

keberatan-keberatan dari rekanan-

rekanan yang kalah belum dievaluasi.

3) 10403 Proses pengadaan barang/jasa tidak

sesuai ketentuan (tidak menimbulkan

kerugian negara)

Terdapat proses pengadaan yang tidak

mengacu kepada peraturan per-UU-an

atau sebagian kegiatan yang harus

dilakukan dalam proses pengadaan

tidak dilaksanakan.

HPS tidak dibuat.

4) 10404 Pemecahan kontrak untuk menghindari

pelelangan

Untuk kegiatan yang sama atau

pengadaan barang sama dalam satu

kegiatan/program yang pengadaannya

dilakukan berulang-ulang dengan nilai

yang lebih kecil untuk menghindari

pelelangan.

Pengadaan 20 unit komputer untuk

kelengkapan lab komputer dilakukan

secara bertahap dalam satu tahun

anggaran sehingga pengadaannya

dilakukan dengan penunjukan langsung

dengan tujuan menghindari pelelangan.

5) 10405 Pelaksanaan lelang secara proforma Dokumen pengadaan lengkap namun

berdasarkan pendalaman auditor,

diketahui bahwa sebagian atau seluruh

kegiatan yang tercermin dalam

dokumen pengadaan ternyata lelang

tidak dilaksanakan.

Hasil pemeriksaan dokumen lelang

menunjukkan seluruh proses lelang

yang diharuskan menurut ketentuan

(Kepres 80 Tahun 2003) dilaksanakan

dengan tertib. Namun hasil pemeriksaan

selanjutnya diketahui bahwa dokumen

penawaran dari rekanan dibuat oleh

panitia pengadaan sendiri untuk

mengatur pemenang tender.

6) 10406 Penyimpangan terhadap peraturan per-

UU-an bidang pengelolaan perlengkapan

atau barang milik

negara/daerah/perusahaan

Penyimpangan-penyimpangan yang

terjadi dalam administrasi pengelolaan

BMN seperti masalah penatausahaan,

penghapusan, dll, dan tidak

menimbulkan kerugian negara/daerah.

Barang belum diadministrasikan, daftar-

daftar belum dibuat, dan penghapusan

tanpa persetujuan Menteri Keuangan.

7) 10407 Penyimpangan terhadap peraturan

perundang-undangan bidang tertentu

lainnya seperti kehutanan, pertambangan,

perpajakan, dll.

Penyimpangan berupa ketidakpatuhan

dalam pelaksanaan peraturan

perundang-undangan yang mengatur

bidang tertentu dan tidak menimbulkan

kerugian negara/daerah

1) Kegiatan eksploitasi perusahaan

tambang batu bara di kawasan hutan

menyalahi ketentuan

2) Pengeluaran dana untuk investasi

pada kegiatan yang tidak sesuai

dengan ketentuan

Page 17: Kamus Klasifikasi Temuan Pemeriksaan · 25 No. Kode Klasifikasi Temuan Deskripsi Contoh Temuan Klasifikasi pada Jenis Pemeriksaan Keterangan Keuangan Kinerja PDTT 4) 10104 Kelebihan

39

No. Kode Klasifikasi Temuan Deskripsi Contoh Temuan

Klasifikasi pada Jenis

Pemeriksaan Keterangan

Keuangan Kinerja PDTT

8) 10408 Koreksi perhitungan susbsidi/kewajiban

pelayanan umum

Koreksi perhitungan subsidi yang tidak

berdampak pada pengembalian atau

kompensasi subsidi.

9) 10409 Pembentukan cadangan piutang,

perhitungan penyusutan atau amortisasi

tidak sesuai ketentuan

Metode perhitungan yang digunakan

dalam pembentukan cadangan piutang,

penyusutan atau amortisasi tidak sesuai

ketentuan.

Perhitungan penyisihan piutang usaha

dalam laporan keuangan tidak sesuai

dengan kepeutusan Menteri Negara

Otonomi Daerah No.8 Tahun 2000.

10) 10410 Penyetoran penerimaan negara/daerah

atau kas di bendaharawan ke Kas

negara/daerah melebihi batas waktu yang

ditentukan

Pada saat pemeriksaan dilaksanakan,

penerimaan negara/daerah sudah

disetor ke kas negara/daerah tetapi

berdasarkan pemeriksaan atas

dokumen penyetoran menunjukkan

bahwa tanggal penyetoran dilakukan

melewati batas waktu yang ditentukan.

Penyetoran PNBP oleh bendaharawan

penerima ke kas negara melewati batas

akhir tahun anggaran.

11) 10411 Pertanggungjawaban/penyetoran uang

persediaan melebihi batas waktu yang

ditentukan

Pada saat pemeriksaan dilaksanakan,

kas di bendaharawan sudah disetor ke

kas negara/daerah tetapi berdasarkan

pemeriksaan atas dokumen penyetoran

menunjukkan bahwa tanggal

penyetoran/pertanggungjawaban

dilakukan melewati batas waktu yang

ditentukan.

Penyetoran kas di bendaharawan

pengeluaran ke kas negara melewati

batas waktu yang ditetapkan dalam

Surat Edaran Dirjen Perbendaharaan.

12) 10412 Sisa kas di bendahara pengeluaran akhir

Tahun Anggaran belum/tidak disetor ke

kas negara/daerah

Sisa kas akhir tahun anggaran yang ada

dalam pengurusan bendahara

pengeluaran belum disetorkan kas

negara/daerah yang menurut ketentuan

yang berlaku sisa kas tersebut

seharusnya disetorkan ke kas

negara/daerah.

13) 10413 Pengeluaran investasi pemerintah tidak

didukung bukti yang sah

Kegaiatan penyertaan modal atau

investasi lainnya tidak dilengkapi

dengan dokumen yang sah.

Tidak ada sertifikat saham atau obligasi

atas penempatan dana pemerintah

daerah pada perusahaan daerah.

14) 10414 Kepemilikan aset tidak/belum didukung

bukti yang sah

Aset tetap berupa tanah, bangunan,

atau peralatan dan mesin tidak/belum

didukung oleh bukti kepemilikan yang

sah yang menunjukkan bahwa aset

tersebut adalah milik

negara/daerah/perusahaan.

Tanah belum bersertifikat; mobil tidak

dilengkapi dengan BPKB, dll.

Page 18: Kamus Klasifikasi Temuan Pemeriksaan · 25 No. Kode Klasifikasi Temuan Deskripsi Contoh Temuan Klasifikasi pada Jenis Pemeriksaan Keterangan Keuangan Kinerja PDTT 4) 10104 Kelebihan

40

No. Kode Klasifikasi Temuan Deskripsi Contoh Temuan

Klasifikasi pada Jenis

Pemeriksaan Keterangan

Keuangan Kinerja PDTT

15) 10415 Pengalihan anggaran antar MAK tidak

sah

Penggunaan anggaran untuk kegiatan

lain (dengan MAK berbeda) tanpa

melalui mekanisme pengalihan yang

telah ditetapkan dalam peraturan per-

UU-an.

Penggunaan anggaran untuk kegiatan

pelatihan digunakan untuk perjalanan

dinas tanpa persetujuan dari pihak yang

berwenang untuk menyetujui

pengalihan tersebut.

Secara substansi penggunaan anggaran

untuk kegiatan dengan

MAK berbeda walaupun pelaporan dalam LRA

masih menggunakan

MAK yang sama seperti yang telah ditetapkan

dalam dokumen

anggaran (mengacu pada prinsip subtance

over form).

16) 10416 Pelampauan pagu anggaran Pencairan anggaran dilakukan melebihi

batas dana yang telah ditetapkan dalam

dokumen anggaran tanpa adanya revisi

anggaran.

f. 105 Indikasi Tindak Pidana Temuan yang mengungkap adanya

indikasi tindak pidana, yaitu temuan

yang mengungkap adanya

perbuatan yang diduga memenuhi

unsur-unsur tindak pidana yang

diatur dalam peraturan perundang-

undangan dan diancam dengan

sanksi pidana dalam peraturan

perundang-undangan.

x x v Khusus pemeriksaan investigatif

1) 10501 Indikasi Tindak Pidana Korupsi Pengertian sesuai dengan Undang-

Undang No. 31 Tahun 1999 jo. UU

No. 20 Tahun 2001 tentang

Pemberantasan Tindak Pidana

Korupsi.

Penyalahgunaan wewenang untuk

memperkaya diri sendiri/orang

lain/organisasi yang merugikan

keuangan Negara.

2) 10502 Indikasi Tindak Pidana Perbankan Pengertian sesuai dengan UU No 10

Tahun 1998 Tentang Perbankan.

Penggelapan dana nasabah untuk

pendanaan proyek pada perusahaan

yang berada pada satu grup.

3) 10503 Indikasi Tindak Pidana Perpajakan Pengertian sesuai dengan UU No.

28/2007 tentang Ketentuan Umum dan

Tata Cara Perpajakan (KUP) dan

Peraturan Perundang-undangan yang

mengatur tentang perpajakan.

1) Penggelapan pajak;

2) Restitusi pajak dengan

menggunakan dokumen fiktif.

Page 19: Kamus Klasifikasi Temuan Pemeriksaan · 25 No. Kode Klasifikasi Temuan Deskripsi Contoh Temuan Klasifikasi pada Jenis Pemeriksaan Keterangan Keuangan Kinerja PDTT 4) 10104 Kelebihan

41

No. Kode Klasifikasi Temuan Deskripsi Contoh Temuan

Klasifikasi pada Jenis

Pemeriksaan Keterangan

Keuangan Kinerja PDTT

4) 10504 Indikasi Tindak Pidana Kepabeanan Pengertian sesuai Undang-Undang

Nomor 10 Tahun 1995 tentang

Kepabeanan

Penyelundupan barang

5) 10505 Indikasi Tindak Pidana Kehutanan Pengertian sesuai UU No. 41 Tahun

1999 Tentang Kehutanan

Penebangan liar, pengalihan fungsi

hutan, dsb.

6) 10506 Indikasi Tindak Pidana Pasar Modal Pengertian sesuai UU No 8 Tahun

1995 Tentang Pasar Modal

insider trading

7) 10507 Indikasi Tindak Pidana Khusus Lainnya Tindak Pidana Khusus selain yang

telah disebutkan di atas

Tindak pidana pemalsuan dokumen

2. 2 Temuan kelemahan sistem

pengendalian intern

Kurang/tidak adanya tindakan dan

kegiatan yang dilakukan oleh

pimpinan dan seluruh pegawai

secara terus menerus untuk

memberikan keyakinan memadai

atas tercapainya tujuan organisasi

melalui kegiatan yang efektif dan

efisien, keandalan pelaporan

keuangan, pengamanan aset negara,

dan ketaatan terhadap peraturan

perundang-undangan

v x v Ketidakpatuhan terhadap peraturan

mengenai sistem dan prosedur;

Terkait permasalahan

pengendalian internal baik menurut COSO

maupun OKP 6;

Merupakan unsur

sebab terjadinya

ketidakpatuhan yang diuraikan secara rinci

dalam kondisi temuan

pemeriksaan.

a. 201 Kelemahan sistem pengendalian

akuntansi dan pelaporan

Kelemahan sistem pengendalian

yang terkait kegiatan pencatatan

akuntansi dan pelaporan keuangan

yang dapat mempengaruhi

keandalan pelaporan keuangan dan

pengamanan atas aset.

1) 20101 Pencatatan tidak/belum dilakukan atau

tidak akurat

Cukup jelas Terdapat dokumen sumber berupa SPM

yang sudah diterbitkan SP2D-nya

belum dicatat oleh UAKPA

mengakibatkan realisasi belanja kurang

dicatat (understated).

Page 20: Kamus Klasifikasi Temuan Pemeriksaan · 25 No. Kode Klasifikasi Temuan Deskripsi Contoh Temuan Klasifikasi pada Jenis Pemeriksaan Keterangan Keuangan Kinerja PDTT 4) 10104 Kelebihan

42

No. Kode Klasifikasi Temuan Deskripsi Contoh Temuan

Klasifikasi pada Jenis

Pemeriksaan Keterangan

Keuangan Kinerja PDTT

2) 20102 Proses penyusunan laporan tidak sesuai

ketentuan

Proses atau tata cara maupun

organisasi akuntansi dan pelaporan

yang dilaksanakan oleh entitas yang

diperiksa tidak mengacu pada

ketentuan yang berlaku.

1) Organisasi penyusunan Laporan

Keuangan Kementerian

Negara/Lembaga terutama Sistem

Akuntansi Aset Tetap tidak

dilakukan secara berjenjang sesuai

Peraturan Menteri Keuangan tentang

Sistem Penyusunan Laporan

Keuangan pada Kementerian

Negara/Lembaga.

2) Proses input laporan keuangan tidak

menggunakan data yang valid.

3) 20103 Entitas terlambat menyampaikan laporan Cukup jelas Penyampaian LRA dan Neraca

Kementerian Negara/Lembaga ke

Departemen Keuangan melebihi batas

waktu yang ditetapkan yaitu 2 bulan

sejak tahun anggaran berakhir.

4) 20104 Sistem informasi akuntansi dan

pelaporan tidak memadai

Sistem informasi dan pelaporan yang

ada pada entitas yang diperiksa tidak

dapat mendukung terciptanya

informasi akuntansi dan pelaporan

yang akurat, tepat waktu dan dapat

dipercaya

Unit Akuntansi Pembantu Pengguna

Anggaran - Wilayah (UAPPA-W) atau

Unit Akuntansi Kuasa Pengguna

Anggaran (UAKPA) tidak dibentuk

5) 20105 Sistem informasi akuntansi dan

pelaporan belum didukung SDM yang

memadai

Cukup jelas Unit akuntansi tidak memiliki cukup

personil untuk menjalankan sistem

akuntansi dan pelaporan atau personil

yang ada tidak memiliki kompetensi

yang cukup untuk menjalankan sistem

informasi akuntansi dan pelaporan.

b. 202 Kelemahan sistem pengendalian

pelaksanaan anggaran pendapatan

dan belanja

Kelemahan pengendalian terkait

dengan pemungutan dan penyetoran

penerimaan negara/daerah serta

pelaksanaan program/kegiatan pada

entitas yang diperiksa sehingga

dapat mempengaruhi efisiensi dan

efektivitas pelaksanaan kegiatan

serta membuka peluang terjadinya

ketidakpatuhan terhadap peraturan

perundang-undangan.

Page 21: Kamus Klasifikasi Temuan Pemeriksaan · 25 No. Kode Klasifikasi Temuan Deskripsi Contoh Temuan Klasifikasi pada Jenis Pemeriksaan Keterangan Keuangan Kinerja PDTT 4) 10104 Kelebihan

43

No. Kode Klasifikasi Temuan Deskripsi Contoh Temuan

Klasifikasi pada Jenis

Pemeriksaan Keterangan

Keuangan Kinerja PDTT

1) 20201 Perencanaan kegiatan tidak memadai Kegiatan penganggaran tidak sesuai

dengan tahapan yang seharusnya; salah

penganggaran, dll

1) Biaya untuk kegiatan perjalanan

dinas untuk mendukung kegitan

operasional dianggarkan dalam

kegiatan pelatihan yang sifatnya

tidak rutin.

2) Belanja untuk pembelian peralatan

yang seahrusnya dianggarkan pada

belanja modal dianggarkan pada

belanja barang.

2) 20202 Mekanisme pemungutan, penyetoran dan

pelaporan serta penggunaan penerimaan

negara/daerah/perusahaan dan hibah

tidak sesuai ketentuan

Cukup jelas Mekanisme penyetoran PNBP

berjenjang dalam suatu entitas (tidak

langsung disetor ke kas negara) atau

mekanisme pemungutan yang tidak

mengacu pada ketentuan yang telah

ditetapkan.

3) 20203 Penyimpangan terhadap peraturan

perundang-undangan bidang teknis

tertentu atau ketentuan intern organisasi

yang diperiksa tentang pendapatan dan

belanja

Cukup jelas Besaran tunjangan pegawai tidak

mengacu pada ketentuan intern yang

telah disahkan oleh pimpinan entitas.

4) 20204 Pelaksanaan belanja di luar mekanisme

APBN/APBD

Belanja tidak dicatat/diakui sebagai

pengeluaran pemerintah atau adanya

penggunaan uang negara (dana

cadangan) yang tidak mempunyai

allotment dalam UU APBN/Perda

APBD.

Penggunaan dana cadangan untuk dana

talangan yang tidak ada dalam dokumen

anggaran dan tidak dicatat sebagai

realisasi anggaran baik pengeluaran

maupun pengembaliannya.

5) 20205 Penetapan/pelaksanaan kebijakan tidak

tepat atau belum dilakukan berakibat

hilangnya potensi

penerimaan/pendapatan

Kebijakan yang dibuat tidak tepat atau

kebijakannya sudah tepat tetapi dalam

pelaksanaannya tidak tepat sehingga

negara/daerah atau perusahaan

negara/daerah kehilangan potensi

pendapatan yang seharusnya diterima.

Penerapan tarif PSDH atas kayu

berdiameter kecil tidak konsisten karena

ada jenis kayu bulat kecil yang

dikenakan tarif PSDH lebih kecil dari

kelompok kayu sejenis lainnya sehingga

negara kehilangan potensi penerimaan

sebesar selisih tarif PSDH yang

dikenakan dengan tarif kayu sejenis

lainnya.

Page 22: Kamus Klasifikasi Temuan Pemeriksaan · 25 No. Kode Klasifikasi Temuan Deskripsi Contoh Temuan Klasifikasi pada Jenis Pemeriksaan Keterangan Keuangan Kinerja PDTT 4) 10104 Kelebihan

44

No. Kode Klasifikasi Temuan Deskripsi Contoh Temuan

Klasifikasi pada Jenis

Pemeriksaan Keterangan

Keuangan Kinerja PDTT

6) 20206 Penetapan/pelaksanaan kebijakan tidak

tepat atau belum dilakukan berakibat

peningkatan biaya/belanja

Kebijakan yang dibuat tidak tepat atau

kebijakannya sudah tepat tetapi dalam

pelaksanaannya tidak tepat sehingga

negara/daerah atau perusahaan

negara/daerah harus menanggung

biaya yang seharusnya tidak

dikeluarkan.

1) Perusahaan terlambat membayar

kewajiban pada saat tanggal jatuh

tempo sehingga perusahaan harus

menanggung denda/finalty atas

keterlambatan penyelesaian

kewajiban tersebut.

2) Penyerapan pinjaman luar negeri

terlambat mengakibatkan Negara

harus menanggung tambahan biaya

berupa commitment fee.

7) 20207 Kelemahan pengelolaan fisik aset Lemahnya manajemen fisik aset

seperti kas, surat berharga atau aset

setara kas lainnya, persediaan dan aset

tetap yang mengakibatkan fisik aset

berpotensi hilang/berkurang atau

rusak.

1) Penyimpanan kas, surat berharga

atau aset setara kas lainnya dalam

tempat yang tidak didukung

pengamanan yang memadai seperti

filling cabinet, lemari kayu, dll.

2) Kebocoran air PDAM yang

melebihi batas toleransi yang

diperkenankan akibat pengendalian

saluran pipa air yang tidak

memadai.

3) Mencairnya persediaan balok es

karena suhu gudang yang kurang

dingin.

4) Persediaan rusak karena

pemeliharaan gudang yang tidak

memadai.

c. 203 Kelemahan struktur pengendalian

intern

Kelemahan yang terkait dengan

ada/tidak adanya struktur

pengendalian intern atau efektivitas

struktur pengendalian intern yang

ada dalam entitas yang diperiksa

sehingga berpengaruh terhadap

efektivitas sistem pengendalian

intern secara keseluruhan.

1) 20301 Entitas tidak memiliki SOP yang formal

untuk suatu prosedur atau keseluruhan

prosedur

Entitas belum membuat atau

menetapkan SOP atau SOP yang telah

ditetapkan tidak mengakomodir suatu

prosedur yang penting dalam suatu

sistem.

Entitas tidak memiliki prosedur

pengajuan surat penugasan pegawai

yang baku.

Page 23: Kamus Klasifikasi Temuan Pemeriksaan · 25 No. Kode Klasifikasi Temuan Deskripsi Contoh Temuan Klasifikasi pada Jenis Pemeriksaan Keterangan Keuangan Kinerja PDTT 4) 10104 Kelebihan

45

No. Kode Klasifikasi Temuan Deskripsi Contoh Temuan

Klasifikasi pada Jenis

Pemeriksaan Keterangan

Keuangan Kinerja PDTT

2) 20302 SOP yang ada pada entitas tidak berjalan

secara optimal atau tidak ditaati

Entitas memiliki SOP yang baku

namun SOP tersebut tidak dapat

berjalan secara efektif atau sama sekali

tidak berjalan atau tidak ditaati.

Surat penugasan pegawai

ditandatangani oleh pejabat yang

tingkatannya lebih rendah dari tingkat

yang ditetapkan dalam SOP.

3) 20303 Entitas tidak memiliki Satuan Pengawas

Intern

Satuan Pengawas intern belum

dibentuk secara resmi berdasarkan

Surat Ketetapan Pimpinan Entitas.

Entitas yang diperiksa tidak memiliki

personil auditor internal yang memadai.

4) 20304 Satuan Pengawas Intern yang ada tidak

memadai atau tidak berjalan optimal

Satuan Pengawas Intern intern yang

telah dibentuk secara resmi

berdasarkan Surat Ketetapan Pimpinan

Entitas tidak menjalankan fungsi

pengawasan secara optimal.

Auditor internal tidak melakukan

pemeriksaan atas proses penyusunan

laporan keuangan entitas.

5) 20305 Tidak ada pemisahan tugas dan fungsi

yang memadai

Dalam organisasi yang diperiksa, baik

pembagian organisasi maupun tugas

dan fungsinya tidak secara memadai

mendukung fungsi pengendalian.

Adanya perangkapan fungsi pada satu

unit kerja yang seharusnya dipisahkan

seperti fungsi pencatatan dan fungsi

penyimpanan.

3. 3 Temuan 3E

a. 301 Ketidakhematan/pemborosan/

ketidakekonomisan

Temuan ini mengungkap adanya

penggunaan input dengan harga

atau kualitas/kuantitas yang lebih

tinggi dari standar,

kuantitas/kualitas yang melebihi

kebutuhan, dan harga yang lebih

mahal dibandingkan dengan

pengadaan serupa pada waktu dan

kondisi yang sama.

x v v

1) 30101 Pengadaan barang/jasa melebihi

kebutuhan

Jumlah barang yang dibeli melebihi

kebutuhan yang direncanakan atau

kebutuhan nyata dengan jumlah yang

material.

Terdapat sisa barang hasil pengadaan

yang tidak digunakan dengan jumlah

yang cukup material setelah seluruh

rangkaian kegiatan selesai dilaksanakan.

2) 30102 Penetapan kualitas dan kuantitas

barang/jasa yang digunakan tidak sesuai

standar

Kualitas dan kuantitas barang/jasa

tidak sesuai dengan standar yang

ditetapkan oleh Pemerintah Setempat,

Instansi yang berwenang atau

ketentuan intern instansi yang

diperiksa.

Pembelian komputer per unit Rp 20 jt,

menurut standar Pemda setempat harga

komputer untuk spesifikasi yang sama

adalah Rp 15 jt sehingga terjadi

pemborosan sebesar Rp 5 jt per unit.

Page 24: Kamus Klasifikasi Temuan Pemeriksaan · 25 No. Kode Klasifikasi Temuan Deskripsi Contoh Temuan Klasifikasi pada Jenis Pemeriksaan Keterangan Keuangan Kinerja PDTT 4) 10104 Kelebihan

46

No. Kode Klasifikasi Temuan Deskripsi Contoh Temuan

Klasifikasi pada Jenis

Pemeriksaan Keterangan

Keuangan Kinerja PDTT

3) 30103 Pemborosan keuangan

negara/daerah/perusahaan atau

kemahalan harga

1) Entitas mendapatkan barang/jasa

lebih mahal dibandingkan rata-rata

harga pengadaan untuk suatu

kualitas yang telah ditetapkan.

2) Entitas mendapatkan barang

dengan kualitas yang lebih rendah

dibandingkan rata-rata kualiatas

barang/jasa hasil pengadaan untuk

suatu harga beli yang sama.

3) Kemahalan yang diakibatkan oleh

penetapan harga dalam HPS terlalu

tinggi dibandingkan dengan harga

wajar barang/jasa yang ada di

pasar. Barang yang dibeli bersifat

umum, banyak penyedia

barang/jasa, tapi berdasarkan data

hasil survai di pasar pada waktu

yang relevan, fakta menunjukkan

bahwa pada umumnya harga pasar

barang/jasa yang bersangkutan jauh

lebih rendah dari harga yang

ditetapkan dalam HPS.

Pembelian Notebook Satellite U205-

S5057 dengan harga Rp 25 jt. Hasil

survai menunjukkan bahwa pada waktu

yang relevan dengan waktu pembelian

ternyata harga notebook untuk

spesifikasi tersebut adalah Rp20 jt

sehingga terjadi kemahalan harga

sebesar Rp5 jt.

b. 302 Ketidakefisienan Temuan yang berorientasi pada

proses, yaitu rasio antara input dan

output yang lebih tinggi

dibandingkan standar atau rata-rata

rasio untuk kegiatan serupa.

x v v

1) 30201 Penggunaan kuantitas input untuk satu

satuan output lebih besar/tinggi dari yang

seharusnya

Rasio penggunaan kuantitas input

untuk satu satuan input lebih

besar/tinggi dari standar yang

ditetapkan dalam peraturan per-UU-an

atau menurut standar baku yang

ditetapkan oleh ahli.

1) Pengaspalan 1 km jalan

membutuhkan 10 drum aspal tetapi

kenyataan dipakai 12 drum aspal.

2) Jangka waktu penyelesaian 1 buah

dokumen membutuhkan waktu 3

hari dibandingkan dengan standar

pelayanan yang mengharuskan

penyelesaian dokumen

dilaksanakan dalam 1 hari.

Page 25: Kamus Klasifikasi Temuan Pemeriksaan · 25 No. Kode Klasifikasi Temuan Deskripsi Contoh Temuan Klasifikasi pada Jenis Pemeriksaan Keterangan Keuangan Kinerja PDTT 4) 10104 Kelebihan

47

No. Kode Klasifikasi Temuan Deskripsi Contoh Temuan

Klasifikasi pada Jenis

Pemeriksaan Keterangan

Keuangan Kinerja PDTT

2) 30202 Penggunaan kualitas input untuk satu

satuan output lebih tinggi dari seharusnya

Rasio penggunaan kualitas input untuk

satu satuan input lebih besar/tinggi dari

standar yang ditetapkan dalam

peraturan per-UU-an atau menurut

standar baku yang ditetapkan oleh ahli.

Pelaksanaan konsinyering yang

seharusnya dilaksanakan di pusdiklat

atau hotel bintang empat, tapi

dilaksankan di hotel bintang lima.

c. 303 Ketidakefektifan Temuan ini berorientasi pada

pencapaian hasil (outcome), yaitu

temuan yang mengungkap kegiatan

yang tidak memberikan manfaat

atau hasil yang direncanakan serta

fungsi instansi yang tidak optimal

sehingga tujuan organisasi tidak

tercapai.

x v v

1) 30301 Penggunaan anggaran tidak tepat

sasaran/tidak sesuai peruntukan

Penggunaan anggaran tidak efektif

karena dalam pelaksanaannya sasaran

kegiatan tidak tepat seperti yang

tercantum dalam dokumen anggaran

atau anggaran digunakan untuk tujuan

selain yang tercantum dalam dokumen

anggaran

1) Pemberian bantuan sosial yang

salah sasaran.

2) Bantuan untuk instansi vertikal.

Kegiatan yang dibiayai

masih dalam MAK yang sama tetapi

mengakibatkan tujuan

yang hendak dicapai berdasarkan dokumen

anggaran menjadi tidak

terwujud.

2) 30302 Pemanfaatan barang/jasa dilakukan tidak

sesuai dengan rencana yang ditetapkan

Penggunaan anggaran tidak efektif

karena barang/jasa yang telah dibeli

sesuai anggaran yang direncanakan

digunakan bukan untuk kegiatan yang

semula direncanakan.

1) Penggunaan kendaraan dinas oleh

istri pejabat untuk keperluan

pribadi yang sedianya

direncanakan untuk keperluan

dinas.

2) Penggunaan alat kesehatan hasil

pengadaan yang sedianya

digunakan untuk mendukung

kegiatan puskesmas keliling tetapi

digunakan untuk keperluan

puskesmas.

Page 26: Kamus Klasifikasi Temuan Pemeriksaan · 25 No. Kode Klasifikasi Temuan Deskripsi Contoh Temuan Klasifikasi pada Jenis Pemeriksaan Keterangan Keuangan Kinerja PDTT 4) 10104 Kelebihan

48

No. Kode Klasifikasi Temuan Deskripsi Contoh Temuan

Klasifikasi pada Jenis

Pemeriksaan Keterangan

Keuangan Kinerja PDTT

3) 30303 Barang yang dibeli belum/tidak dapat

dimanfaatkan

Barang/jasa hasil pengadaan

belum/tidak dapat dimanfaatkan karena

berbagai faktor seperti perencanaan

yang tidak akurat atau adanya

perubahan lingkungan yang

mengakibatkan barang/jasa

belum/tidak dapat

disalurkan/dimanfaatkan.

Pengadaan buku untuk bantuan

operasional sekolah yang menggunakan

kurikulum yang sudah tidak

dipergunakan lagi sehingga buku

tersebut tidak dapat dimanfaatkan untuk

kegiatan belajar mengajar.

4) 30304 Pemanfaatan barang/jasa tidak

berdampak terhadap pencapaian tujuan

organisasi

Pemanfaatan barang/jasa sesuai dengan

rencana tetapi tidak mendukung atau

berdampak pada pencapaian tujuan

organisasi.

Pengadaan jaringan internet pada kantor

UPT Dinas tidak dapat mendukung

proses perencanaan maupun pelaporan

kegiatan organisasi.

5) 30305 Pelaksanaan kegiatan

terlambat/terhambat sehingga

mempengaruhi pencapaian tujuan

organisasi

Cukup jelas Pembangunan jembatan atau jalan yang

terhambat karena proses pembebasan

tanah yang terlambat atau terhambat

status tanah yang terlibat sengketa.

6) 30306 Pelayanan kepada masyarakat tidak

optimal

pelayanan kepada masyarakat tidak

dapat dilakukan secara optimal

sehubungan dengan adanya berbagai

kendala yang menghambat

pelaksanaan pelayanan kepada

masyarakat

Fungsi pelayanan pembuatan surat-surat

yang tidak didukung dengan teknologi

komputer yang memadai sehingga

proses penyelesaian surat membutuhkan

waktu yang cukup lama.

7) 30307 Fungsi atau tugas instansi yang diperiksa

tidak diselenggarakan dengan baik

termasuk target penerimaan tidak

tercapai

Cukup jelas Dinas Pendapatan tidak melakukan

upaya proaktif untuk melakukan

penagihan pajak daerah sehingga target

PAD yang bersumber dari pajak daerah

tidak tercapai.

Page 27: Kamus Klasifikasi Temuan Pemeriksaan · 25 No. Kode Klasifikasi Temuan Deskripsi Contoh Temuan Klasifikasi pada Jenis Pemeriksaan Keterangan Keuangan Kinerja PDTT 4) 10104 Kelebihan

49

No. Kode Klasifikasi Temuan Deskripsi Contoh Temuan

Klasifikasi pada Jenis

Pemeriksaan Keterangan

Keuangan Kinerja PDTT

8) 30308 Penggunaan biaya promosi/pemasaran

tidak efektif

Penggunaan biaya promosi/pemasaran

tidak berpengaruh terhadap

peningkatan penjualan atau

pengumpulan dana pihak ketiga.

Dana pemasaran pada BUMN atau dana

APBN/APBD yang digunakan untuk

sosialisasi atau kunjungan kerja untuk

mempromosikan iklim investasi namun

tidak mendatangkan hasil seperti yang

diharapkan.

Keterangan :

V = klasifikasi temuan disajikan dalam laporan pemeriksaan menurut jenis pemeriksaan yang tercantum dalam judul kolom

X = klasifikasi temuan tidak disajikan dalam laporan pemeriksaan menurut jenis pemeriksaan yang tercantum dalam judul

kolom

WAKIL KETUA, KETUA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

HERMAN WIDYANANDA HADI POERNOMO