bab iv petani tebu di pabrik gula tasikmadu … · berikut adalah jumlah daftar kelompok tani yang...

86
84 BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU KARANGANYAR A. Kelompok Petani Petani merupakan komponen yang paling penting dalam sistem Tebu Rakyat Intensifikasi. Melalui sistem TRI, petani dijadikan sentral sebagai produsen tebu dengan bimbinngan dari Pabrik Gula. Anwas (1992:34) mengemukakan bahwa petani adalah orang yang melakukan cocok tanam dari lahan pertaniannya atau memelihara ternak dengan tujuan untuk memperoleh kehidupan dari kegiatan itu. 1 Kelompok tani juga merupakan kumpulan para petani yang bersifat informal, sehingga kelompok tersebut terbentuk karena adanya pandangan, kepentingan dan kebutuhan yang sama untuk tujuan tertentu. 2 Seorang petani dalam usaha tani adalah operator sekaligus manager. Sebagai operator petani bekerja dalam pengolahan tanah, penanaman, pemupukan dan pemanenan termasuk penebangan. Sebagai maneger petani menetapkan macam tanaman yang diusahakan, jumlah pupuk, jumlah tenaga kerja dan sebagainya. Sebagai tanaman komersial, pengusahaan tebu secara teknis maupun ekonomis harus bisa menggunakan dan memaksimalkan lahan tertentu. Di sisi lain, petani yang memiliki lahan kebanyakan sempit sehingga tidak bisa maksimal dalam menanam tanaman tebu. Mengingat akan hal tersebut untuk meningkatkan efektifitas produksi tebu dan meningkatkan areal lahan tebu yang digunakan perlu diadakan beberapa penyatuan lahan petani. Melalui cara ini petani dihimpun kedalam suatu kelompok-kelompok tani. Kelompok tani 1 Http. Petanikelompokintensifikasi. (diakses pada tanggal 9 september 2015) 2 Satuan Pembina Bimas., Silabus Bahan Latihan Kepemimpinan Kontak Tani.(Tanpa Kota : Satuan Pembina Bimas Provinsi Dati I Jawa Tengah), hlm. 8.

Upload: duongnhu

Post on 20-Mar-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

84

BAB IV

PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU KARANGANYAR

A. Kelompok Petani

Petani merupakan komponen yang paling penting dalam sistem Tebu

Rakyat Intensifikasi. Melalui sistem TRI, petani dijadikan sentral sebagai

produsen tebu dengan bimbinngan dari Pabrik Gula. Anwas (1992:34)

mengemukakan bahwa petani adalah orang yang melakukan cocok tanam dari

lahan pertaniannya atau memelihara ternak dengan tujuan untuk memperoleh

kehidupan dari kegiatan itu.1 Kelompok tani juga merupakan kumpulan para

petani yang bersifat informal, sehingga kelompok tersebut terbentuk karena

adanya pandangan, kepentingan dan kebutuhan yang sama untuk tujuan tertentu.2

Seorang petani dalam usaha tani adalah operator sekaligus manager. Sebagai

operator petani bekerja dalam pengolahan tanah, penanaman, pemupukan dan

pemanenan termasuk penebangan. Sebagai maneger petani menetapkan macam

tanaman yang diusahakan, jumlah pupuk, jumlah tenaga kerja dan sebagainya.

Sebagai tanaman komersial, pengusahaan tebu secara teknis maupun

ekonomis harus bisa menggunakan dan memaksimalkan lahan tertentu. Di sisi

lain, petani yang memiliki lahan kebanyakan sempit sehingga tidak bisa

maksimal dalam menanam tanaman tebu. Mengingat akan hal tersebut untuk

meningkatkan efektifitas produksi tebu dan meningkatkan areal lahan tebu yang

digunakan perlu diadakan beberapa penyatuan lahan petani. Melalui cara ini

petani dihimpun kedalam suatu kelompok-kelompok tani. Kelompok tani

1 Http. Petanikelompokintensifikasi. (diakses pada tanggal 9 september

2015) 2Satuan Pembina Bimas., Silabus Bahan Latihan Kepemimpinan Kontak

Tani.(Tanpa Kota : Satuan Pembina Bimas Provinsi Dati I Jawa Tengah), hlm. 8.

Page 2: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

85

tersebut ditujukan agar bisa memaksimalkan produksi dan juga penyatuan lahan.

Kelompok tani yang telah terbentuk kemudian untuk menjamin pengelolaan

usaha tebu dan menunjang sistem TRI yang diberlakukan oleh pemerintah.

Kelompok merupakan kumpulan dari beberapa orang yang bekerja

bersama-sama untuk mecapai tujuan bersama, sebagai unit sosial di mana

terdapat hubungan saling ketergantungan antara individu-individu anggotanya.3

Pengoperasian lahan untuk penanaman tebu akan lebih mudah dan terkendali

melalui pembentukan kelompok-kelompok tani tersebut. Petani yang diikut

sertakan dalam sebuah kelompok dan diberikan kesempatan dalam pengambilan

keputusan merasa mendapat perhatian secara psikologis, hal itu akan berdampak

pada keaktifan petani dalam bekerja. Faktor ekonomi juga menjadikan

pembentukan kelompok tani lebih efisien, selain menghemat biaya, waktu dan

juga tenaga yang akan dipikul secara bersama-sama. Adapun syarat-syarat suatu

kelompok tani mencangkup :

1) Lahan sebagai wadah kegiatan. Melalui lahan yang dikembangkan dari

berbagai petani dan dikumpulkan menjadi satu bisa menjadi sebuah lahan

untuk menanam tebu.

2) Anggota kelompok sebagai pelaksana kegiatan. Di sini peran dan tugas

dari anggota petani TRI sangat vital. Karena memang ditangan anggotalah

lahan tebu dikerjakan dan dikembangkan dengan Ketua kelompok sebagai

penanggung jawab.

3) Organisasi sebagai pengarah gerak kelompok. Kelompok tani tebu yang

telah terbentuk akan terhimpun dalam kesatuan organisasi, dimana

3 Harry Susanto, op.cit . hlm. 67.

Page 3: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

86

organisasi dari kelompok tersebut mendapat binaan dari PG dan beberapa

lembaga terkait TRI.

Lahan merupakan media yang sangat pokok untuk penanaman tebu. Oleh

karenanya syarat petani yang masuk kelompok adalah memiliki lahan untuk

penanaman tebu. Lahan yang biasanya dikelola oleh kelompok adalah sekitar 5

sampai 75 ha. Biasanya satu kelompok tani mempunyai lahan yang terkumpul

dalam satu wilayah dan dalam satu tempat tidak terpencar pencar. Hal ini

dimaksudkan untuk memudahkan pengelolaan tebu mulai dari pembuatan got,

juringan, pemeliharaan, sampai dengan tebang angkut. Lahan yang dikelola

kelompok tani juga bersebelahan dengan anggota lainnya agar bisa

mempermudah mengontrol perkembangan tanaman.

Perkembangan dari setelah terbentuknya kelompok tani adalah memilih

ketua kelompok sebagai penanggung jawab dari kelompok tani yang dipimpin.

Ketua kelompok biasanya memiliki standarisasi sebagai pemimpin yang lebih

mengetahui teknis penanaman tebu, mampu memimpin dan bertanggung jawab

terhadap kelompokya, mempunyai hubungan luas dengan pelaku TRI (Pabrik

Gula, Dinas Pertanian, maupun KUD), dan juga memiliki lahan untuk

penanaman. Adapun tugas dan wewenang dari ketua kelompok adalah : 4

1) Sebagai wakil dari petani untuk mengurus dan menandatangani surat

perjanjian penggilingan tebu dengan PG Tasikmadu, mengelola dan

mengambil kredit, dan menerima pupuk dan obat-obatan dari PG

2) Mengadakan koordinasi/pembagian kerja diantara anggota kelompok

mengenai pekerjaan pengelolaan tanahm penanaman, dan pengangkutan

4 Satuan Pembina Bimas., op.cit. hlm. 12.

Page 4: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

87

3) Mengerjakan admininstrasi kebun dan memantau perkembangan tanaman

tebu di lahan perkebunan.

Ketua kelompok biasanya mewakili satu hamparan areal seluas 15-75

hektar. Oleh karenanya untuk membantu ketua kelompok biasanya dibentuk

sekeretaris dan bendahara. Selain itu, ketua kelompok juga dibantu wakil

kelompok yang mambawahi areal 15-25 hektar. Melalui mekanisme tersebut,

sebuah kelompok tani dapat berjalan sesuai harapan dari ketua kelompoknya.

Pada masa TRI, terdapat 3 macam bentuk kelompok tani. Bentuk kelompok tani

kolektif, koordinatif dan kooperatif. Kelompok tani kolektif merupakan

kelompok tani di mana semua kegiatan pengelolaan pertanian dan pengelolaan

dana kredit BRI dilaksanakan oleh pengurus kelompook tani. Bentuk koordinatif

adalah kelompok tani untuk pemberian kredit diterima masing-masing petani dan

pengusahaan tebu dilaksanakan secara individu oleh masing-masing petani.

Sedangkan bentuk kooperatif hampir sama dengan koordinatif, hanya

pelaksananya yaitu petani lebih maju dalam hal minat dan pengusahaan

penanaman tebu.

Kelompok tani yang berkembang di wilayah pabrik gula Tasikmadu

adalah bentuk kelompok tani kolektif dan sebagian kecil kelompok tani

koordinatif. Melalui bentuk kolektif ini kelompok tani di wilayah PG Tasikmadu

mengembangkan penanaman tebu dengan baik dan dapat mensejahterakan

anggota kelompoknya.5 Pada dasarnya TRI dikembangkan agar petani menjadi

tuan rumah di atas tanahnya sendiri dan mengembangkan tebunya. Bentuk

kelompok kooperatif sangat sesuai dengan tujuan dari sistem TRI, di mana

5 Wawancara dengan Samto selaku ketua Kelompok Tani TRI Wilayah

kebun tanggal 3 november 2015

Page 5: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

88

anggota kelompok mempunyai keterlibatan dalam sistem penanaman dan

pengembangan tebu dilapangan. Namun praktek dilapangan, petani yang

mempunyai lahan kebanyakan hanya menyerahkan tanahnya kepada kelompok

tertentu. Hal ini dikarenakan banyak juga pemilik lahan tidak hanya bekerja

sebagai petani, melainkan ada pekerjaan pokok yang dimiliki. Oleh karenanya,

ada juga anggota kelompok yang hanya memberikan tanahnya kepada kelompok

tertentu. Melalui keadaan seperti inilah, kemungkinan adanya sebuah kesempatan

bagi kelompok tertentu untuk mengambil keuntungan pribadi. Namun hal yang

terjadi di lapangan masih terdapat sedikit kelompok petani yang melakukan hal

yang sedemikian itu.6 Pengurus kelompok menangani biaya garap, bibit,

pemeliharaan, tebang angkut, panen dan perhitungan pendapatan. 7

Pada musim tanam tebu 1987/1988, Kelompok tani di wilayah kerja

Pabrik Gula Tasikmadu terbagi ke dalam 68 kelompok tani tebu. 44 Kelompok

berada di Karanganyar, 15 di Sukoharjo, 7 di Sragen dan 2 di Wonogiri. 8

Melalui 68 kelompok tersebut menggarap lahan dengan luas 1.155, 77 hektar.

Oleh karenanya pada masa tesebut kelompok tani harus bisa mengoptimalkan

kinerja dari masing-masing anggotanya untuk menggarap lahan tebunya. Untuk

mengoptimalkan kinerja dan kualitas dari petani, maka setiap 1-2 bulan

dilakukan pertemuan. Pertemuan ini dilakukan secara rutin yang frekuensi

waktunya tidak sama antara kelompok satu dengan kelompok lainya sesuai

6 Wawancara dengan Bapak Nardi tanggal 3 november 2015

7 Sarjono.,“Tebu dan Perubahan Sosial di Desa Blorong Kecamatan

Jumantono Kabupaten Karanganyar Tahun 1983-1999”, Skripsi.,Fakultas Sastra

dan Seni Rupa, hlm. 80. 8 Upp TRI Wilayah Kerja PG Tasikmadu, Evaluasi Pelaksanaan Program

TRI MTT Giling 1987/1988 dan Rencana TRI MTT 1989/1990 Wilayah kerja PG

Tasikmadu. (Karanganyar,1996), hlm. 4.

Page 6: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

89

dengan permasalahan dan kegiatan petani.9 Dalam pertemuan rutin tersebut

membahas agenda tentang rencana kerja pelaksanaan di kebun dan pertanggung

jawaban dari hasil kegiatan yang sudah dilaksanakan (Perkembagan tanaman,

kredit dan lain-lain). Pertemuan kelompok ini juga bisa menjadikan hubungan

yang lebih antara ketua kelompok dengan bawahanya. 10

Perkembangan jumlah kelompok tani yang mengikuti program TRI dari

tahun ketahun mmengalami pasang surut. Hal ini juga dipengaruhi oleh UU No

12 tahun 1992 tentang kebebasan dari petani untuk menanam tanaman sesuai

dengan kehendak mereka. Melalui Undang-undang tersebut ada kalanya petani

yang menginginkan untuk tidak menanam tebu dan digantikan dengan tanaman

lain. Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun

1989-1997 :

Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997 di PG

Tasikmadu Karanganyar

No Tahun Jumlah Kelopok Luas Kebun (ha)

1 1987/1988 63 1.155

2 1990/1991 636 7.309

3 1994/1995 618 4.814

4 1995/1996 634 4.505

5 1996/1997 307 2.179

Sumber Arsip UPP TRI Kabupaten Karanganyar

Berdasarkan data dari tabel dapat diketahui bahwa jumlah kelompok yang

mengikuti TRI pada tahun 1987/1988 berjumlah 63 kelompok yang terbagi

dalam wilayah kerja PG Tasikmadu. Pada tahun tersebut mewakili luas 1.155

hektar. Jumlah kelompok bertambah menjadi 636 kelompok tani pada tahun

1990/1991 yang mewakili kebun seluas 7.309 hektar. Pada tahun ini banyak

9 Ibid., hlm. 5.

10 Wawancara dengan Taufan tanggal 2 November 2015

Page 7: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

90

antuasisme petani yang ingin bergabung dalam kelompok tani melihat

keuntungan yang besar didapatkan oleh petani semakin besar. Namun

keuntungan tersebut tak menuai banyak kestabilan. Pada tahun 1995/1995 jumlah

kelompok petani tebu sedikit mengalami penurunan disertai dengan luas kebun

yang digunakan untuk penanaman tebu. Pada tahun tersebut kelompok tani yang

mengikuti TRI menjadi 616 kelompok dengan mewakili kebun 4.814 hektar.

Selain karena memang keengganan petani tebu untuk mengikui TRI, juga karena

petani mengalami banyak kerugian. Selain karena kerugian, dampak dari adanya

TRB menjadikan petani menjadi sedikit demi sedikit meninggalkan program ini.

TRB yang dianggap mampu menguntungkan petani menjadikan TRI mengalami

kemunduran pada tahun 1994/1995. Akhirnya pada musim tanam 1996/1997

kelompok tani tebu yang mengikuti program ini menjadi 307 kelompok TRI

dengan mewakili luas kebun sekitar 2.179 hektar. Jumlah ini menurun hampir

50% dari kelompok tani pada tahun 1990/1991.

B. Penggarapan Lahan dan Penanaman Tebu Oleh Petani

Penggarapan lahan dan penanaman tebu sangat tergentung kepada

perkiraan awal musim hujan dan awal musim kemarau. Untuk perkiraan musim

dapat didasarkan pada data-data dan sifat iklim. Pada daerah yang beriklim

sedang, penggarapan tanah dan penggarapan tebu dilakukan menjelang musim

kemarau (periode 1) atau menjelang musim hujan (periode II). Untuk penanaman

didaerah kering dilakukan menjelang musim hujan (periode II) untuk melakukan

penanaman. Hal ini dilakukan untuk menghasilkan hasil yang optimal. Sesudah

tanah dicangkul, kemudian dikeringkan selama kurang lebih 1 bulan. Selanjutnya

Page 8: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

91

dibuat parit yang jaraknya 1,3 m dari tepi dengan lebar dan dalam parit 0,40 m.

Parit dikelilingi lebarnya 100 m dan panjangnya sesuai dengan tanah yang ada.

Setelah hal itu dibuat parit melintang panjangnya 100 m dengan lebar dan dalam

0,50 m.

Pembuatan lubang untuk bibit tebu dilakukan setelah pembuatan parit

selesai. Lubang untuk bibit tebu dibuat sejajar dengan parit membujur sepanjang

10 m dengan lebar 0,25 m. Bibit tebu yang akan dimasukan ke lubang dimasukan

dengan posisi tertidur dengan mata tunas ke kiri dan ke kanan dan ditutup tanah.

Lubang sepanjang 20 m memerlukan 20 bibit, yang umumnya 2-3 mata tunas.

Penanaman tebu ini sebisa mungkin dilakukan saat yang tepat guna untuk musim

tebang bersamaan dengan musim giling pabrik. 11

Bibit tebu untuk petani disediakan oleh pabrik yang berupa paket kredit

yang diberikan dalam bentuk bibit tebu. Dalam suatu kasus tertentu kadang kala

petani tidak bisa memenuhi paket kredit yang diberikan oleh Pabrik Gula, maka

dari situlah kekurangan kredit untuk bibit biayanya diambil dari penghasilan

petani setelah panen nanti. Setelah mencapai 1 bulan untuk penanaman tebu,

maka pekerjaan petani lainnya adalah melakukan pembumbunan dengan

garpu/cangkul, pembuatan guludan dan klethek daun. Untuk pengendalian hama

dilakukan setiap 2 minggu sekali dengan pantauan dari perwakilan dari Pabrik

Gula. Selain bibit, petani juga mendapatkan pupuk dan pestisida dari Pabrik Gula

untuk pemeliharaan tebu di lapangan. Paket pestisida dan pupuk digunakan agar

kualitas tanaman tebu menjadi baik dan mendapatkan rendemen yang tinggi.

11

Widodo, “Studi Perbandingan Pendapatan Petani Dari Usaha Penanaman

Tebu (TRI) dengan Penanaman Non Tebu pada Lahan Kering di Kecamatan

Jumantono Kabupaten Karanganyar”. Skripsi, Surakarta : Universitas Sebelas

Maret Fakultas Pertanian, 1991, hlm. 51.

Page 9: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

92

Namun dalam prakteknya, apabila dana paket pestisida dan pupuk tidak

digunakan karena memang kondisi di kebun tidak ada serangan dari

hama/penyakit, maka petani boleh menggunakan dana tersebut untuk sarana yang

lainya sesuai dengan kebutuhan petani. 12

Pemupukan pertama adalah dengan cara ditebarkan di pinggiran bibit tebu,

lalu bibit yang sudah ditanam sebelumnya ditutup dengan tanah pada hari

tersebut.13

Setelah pemupukan pertama, pemupukan kedua dilakukan dengan

menaburkan di sekitar bibit tebu yang sudah tertanam. Tebu di tegalan

memerlukan pupuk dengan kualitas dan intensitas yang lebih banyak

dibandingkan tebu disawah, karena memang kondisi tanah yang berbeda. Oleh

karenanya, pemberian pupuk sangat berpengaruh tehadap tumbuhnya gulma atau

penyakit. Apabila pemberian pupuk sesuai dengan tatacara yang ada, maka hasil

tebu akan lebih baik dan terbebas dari gulma.

Petani di Pabrik Gula Tasikmadu disetiap masa tanam dan penggarapan

tebu selalu menginginkan hasil yang maksimal agar tebu yang ditebang

mendapat kualitas yang baik. Namun permasalahan lain muncul pada tahun

1995/1996 dimana petani penggarap lahan semakin sedikit sehingga hal ini

menjadikan ketua kelompok sempat berpikir panjang untuk mancari petani

penggarap lahan. Akibatnya banyak ketua kelompok petani TRI di PG

Tasikmadu yang mencari dan mendatangkan petani dari luar daerah. Hal ini

dilakukan untuk meminimalisir dana yang dikeluarkan untuk menanam tebu.

Selain hal itu, faktor penghambat dalam penanaman tebu adalah mengingat

12

Wawancara dengan Samto Tanggal Bambang 6 November 2015 13

Muljana. Teori dan Praktek cocok tanam tebu dengan segala

masalahnya. (Yogyakarta : CV Aneka. 1982 ), hlm. 17.

Page 10: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

93

kondisi air. Air merupakan sesuatu yang pokok dalam penanaman tebu. Namun

kebanyakan air pada saat tebu sudah masa mengakibatkan penurunan rendemen

14. Melalui cara dengan mengalirkan genangan air bisa mencegah terjadinya

masalah ini. Masalah yang lain adalah adanya angin yang dapat merobohkan

tanaman tebu. Banyak disekitar kebun di PG Tasikmadu yang mengalami roboh

karena terkena angin. Petani melakukan pengikatan dan menegakan kembali

apabila tebu roboh terkena angin. 15

C. Petani dan Pabrik Gula Tasikmadu

Sebagai pelaksana program dari Pemerintah tentang Tebu Rakyat

Intensifikasi, Pabrik Gula setempat bertindak/berlaku sebagai pimpinan Kerja

Operasional yang berfungsi sebagai pembimbing teknis dan perusahaan bagi

kelopok tani ke dalam suatu pelaksanaan produksi.16

Pabrik Gula sebagai mitra

petani memberikan bimbingan kepada anggota pelaksana TRI yang dilakukan

setiap harinya di perkebunan kebu yang sedang dikerjakan. Melalui hal inilah

tercipta hubungan antara petani TRI dan Pabrik Gula. Ketua kelompok

berhubungan langsung kepada sinder tanam dan sinder tebang dalam hal

kebutuhan akan tebu.

Berdasarkan keterangan dari Samto, perwakilan dari sinder tersebut setiap

harinya berkeliling ke perkebunan tebu yang menjadi tanggung jawab pada daerah

binaannya. Melalui cara inilah banyak dirasakan manfaatnya, disamping tanaman

tebu mendapatkan perhatian dalam hal pemeliharaan, juga bermanfaat dengan

14

Muljana. Teori dan Praktek cocok tanam tebu dengan segala

masalahnya. (Yogyakarta : CV Aneka. 1982 ). hlm. 31. 15

Ibid., hlm. 32. 16

Ibid., hlm. 45.

Page 11: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

94

hasil yang tebu mmenjadi berkualitas karena pantauan dari perwakilan sinder

tersebut.17

Bimbingan lain yang diterima kelompok tani adalah mengenai

pengembangan bibit yang baik dan benar. Pemakaian bibit yang baik sangat

diharapkan oleh kelompok tani agar tebu yang dihasilan juga berkualitas baik

dengan kadar rendemen yang tinggi. Di sisi lain, penyediaan bibit dan

pendistribusianya dilakukan oleh PG. Pabrik Gula Tasikmadu selaku pabrik

menyediakan bibit dengan mmendistribusikan kepada kelompok tani setempat.

Faktor inilah yang pada perkembanganya mendapatkan respon yang kurang

diminati oleh petani, karena petani yang berlaku sebagai sentral penanaman tebu

tapi masalah bibit harus mendapatkan rekomendasi dari Pabrik Gula. Oleh

karenanya, petani hanya menanam bibit yang disediakan oleh Pabrik Gula.

Masalah bibit juga menjadi faktor dari kualitas tebu yang dihasilkan. Jika

bibit yang berasal dari PG bagus, maka dengan penanaman dan pemeliharaan

yang sesuai dengan aturan maka produksi dari tebu tersebut juga akan baik.

Namun ada kalanya pemberian bibit tebu ke suatu perkebunan tidak cocok dengan

kondisi wilayah tertentu. Petani yang mendapatkan bibit tersebut tidak bisa

menolak, karena bibit sudah terlanjur datang. Oleh karenanya, petani harus

semaksimal mungkin menanam dan mengembangkan bibit tersebut agar

menghasilkan tebu dengan kualitas rendemen yang baik. Faktor inilah yang

menjadikan sebuah kendala tersendiri dalam perkembangan dari sistem TRI.

Namun praktek di lapangan petani diharuskan bekerja secara maksimal agar

nantinya tebu yang akan ditebang sesuai dengan waktu tebangnya. Berkaitan

dengan masalah tebang, erat kaitanya dengan masalah pendapatan petani baik

17

Wawancara dengan Hari Purnomo tanggal 1 November 2015

Page 12: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

95

untung maupun rugi. Jika seandainya tebu yang ditanam dilapangan mendapat

kualitas baik dan pengelolaan yang sesuai biasanya rendemen yang didapat juga

baik dan sesuai target. Namun penghalang terbesar adalah karena faktor cuaca

yang bisa merubah waktu tanam dan tebang. Hal inilah yang berdampak pada

pendapatan petani karena jika cuaca yang tidak menguntungkan petani harus

berpikir otak untuk menanggulanginya. Berikut adalah pendapatan petani di

wilayah kerja Tasikmadu Karanganyar tahun 1987-1997:

Tabel 18. Pendapatan petani TRI di PG Tasikmadu Karanganyar tahun

1987-1997

No Tahun Pendapatan Petani

TRI (kotor)

Total biaya

Kewajiban

Pendapatan

Bersih

Pendapatan

bersih/hektar

1 1987/1988 3.058.637.038 1.845.540.630 1.268.976.508 1.050.000

2 1990/1991 15.766.748.940 9.185.865.207 6.580.833.733 977.924

3 1994/1995 7.037.320.852 4.608.520.698 2.428.800.154 953.811

4 1995/1996 6.084.990.072 4.154.226.402 1.930.477.476 875.504

5 1996/1997 5.819.195.992 3.295.055.490 2.524.140.502 650.087

Sumber : Arsip UPP TRI Kabupaten Karanganyar

Berdasarkan keterangan dari tabel, pendapatan petani dapat dikatakan

mengalami naik turun. Jumlah pendapatan tersebut di komulatifkan dari berbagai

wilayah di perkebunan PG Tasikmadu. Melaui data tersebut dapat diketahui

pendapatan paling besar perhektar adalah pada tahun 1987/1988 dengan rata-rata

mencapai Rp. 1.050.00. Situasi ini berbanding terbalik pada tahun 1990/1991 di

mana pendapatan (kotor) petani TRI mencapai Rp. 15.766.784.940, namun

dengan biaya kewajiban yang besar juga. Melihat kondisi yang seperti itu belum

pasti apabila pada tahun tertentu pendapatan mengalami kenaikan yang sangat

besar, keuntungan perkelompok juga besar juga. Hal ini harus dibuktikan dengan

pendapaan per hektar yang meliputi rata-rata ditiap kelompok petani. Memang

pada tahun 1990/1991 petani dihadapkan dengan situasi yang cukup

Page 13: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

96

menguntungkan. Pengaiaran untuk lahan tebu sawah juga lancar, cuaca yang

bagus dan kelompok berkerja secara maksimal. Hasilnya adalah rendemen tebu

yang sangat tinggi dan penghasilan petani tebu juga semakin meningkat.

Perkembangan selanjutnya setelah tahun 1990/1991 keuntungan petani

semakin menurun. Pada tahun 1994/1995 pendapatan petani secara menyeluruh

menjadi Rp. 7.037.320.852 dengan pendapatan per hektar Rp. 953.811.

Penyebabnya adalah karena pada waktu itu pengaruh cuaca yang kurang

mengunungkan, disamping varietas tebu bz 148 yang dikebun mudah roboh.

Akibatnya semakin menurunya jumlah hasil tebu yang akan ditanam. Selain hal

itu mengingat pada tahun sebelumnya petani menganggap mendapat keuntungan

yang lebih, pada masa tanam berikutnya pengeluaran biaya untuk tanam tebu

kurang bisa dikontrol. Akibatnya sedikit demi sedikit petani mengalami kerugian.

D. Petani dan KUD

KUD merupakan suatu koperasi serba usaha yang beranggotakan

penduduk desa dan berlokasi di daerah pedesaan dan daerahnya mencangkup

satu kecamatan. Menurut Intruksi Presiden Republik Indonesia No 4 Tahun 1984

Pasal 1 Ayat (2) disebutkan bahwa pengembangan KUD untuk menjadi pusat

keiatan perekonomian pedesaan yang merupakan bagian dari pembangunan

nasional.18

Pada tahun 1982/1983, KUD difungsikan sebagai penyedia paket

Kredit yang diberikan oleh BRI. Sebelumnya paket kredit di lakukan di Pabrik

Gula, namun setelah tahun tersebut permintaan paket kredit melalui KUD. KUD

ditunjuk sebagai tempat kredit karena memang bisa memenuhi kebutuhan petani

18

http//anindyaditakhoirina.wordpress.comm/2011/koperasi-unit-desa

diakses pada tanggal 19 september 2015

Page 14: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

97

dan bisa menghubungkan keluh kesah petani. Di samping sebagai penyalur kredit

dan pengembalian kredit, KUD pada masa TRI juga berfungsi sebagai penyalur

sarana produksi, tempat pendaftaran calon peserta TRI, ikut membina kelompok

tani, menyaksikan penebangan dan penimbangan tebu. Oleh karenanya, peran

KUD sangat mempengaruhi juga kinerja dari petani. Dalam kenyataanya,

keterlibatan KUD dalam pelaksanaan program ini hanya berfungsi sebagai

penyalur kredit dan bertanggung jawab pengembalianya. Selain hal itu, juga

berfungsi sebagai penyalur pupuk dan melaksanakan pendaftaran calon peserta

TRI.

Paket kredit yang disalurkan BRI kepada KUD meliputi beberapa

komponen antara lain Cost of Living atau biaya beban hidup, Biaya penggarapan

tanah, Pupuk, Biaya tebang dan angkut, dan Biaya insektisida. Adapun paket

kredit tersebut diberikan secara bertahap sesuai dengan pengelolaan tanaman

tebu. Kredit yang diberikan KUD di Wilayah kerja PG Tasikmadu ada

bermacam-macam. Ada yang berbentuk uang dan ada yang berbentuk barang.

Pada perkembanganya, petani tidak mengetahui besarnya perhitungan paket

kredit yang disalurkan di KUD. Petani sifatnya hanya menerima kredit dan

mengembalikan apabila setelah masa tebang berakhir. Hal inilah yang

menjadikan sebuah keberatan dan tidak adanya transparansi antara KUD dan

petani di PG Tasikmadu.

Kurangnya kepercayaan petani terhadap KUD membuat hubungan kurang

baik antara KUD dan petani. Melihat pada tahun 1990/1991 TRI di PG

Tasikmadu Karanganyar mengalami hasil tebu dengan kualitas rendemen yang

sangat tinggi, terdapat sebuah permasalahan antara pemberi paket kredit dan

Page 15: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

98

petani. Akibatnya banyak keganjilan tentang biaya-biaya kredit yang diterima

oleh petani. 19

Keberatan lain yang dirasakan petani adalah berkaitan dengan

pengembalian paket kredit setelah selesai tebang. Harapan petani adalah

dihentikannya penambahan bunga untuk pengembalian kredit. Keadaan ini

terjadi karena memang sistem administrasi yang kurang baik. Namun pada

intinya keadaan semacam ini tidak terjadi di semua KUD dan kelompok tani.

Fungsi dari KUD yang semula sebagai penyalur pupuk dan tanaman tebu

yang diharapkan petani, namun praktek di lapangan kadang tidak sesuai dengan

perkiraan. Akibatnya keterlambatan pupuk untuk tebu dan tidak sesuainya pupuk

yang diminta oleh petani menjadi sebuah kendala. Keterlambatan datangnya

pupuk disebabkan KUD mampu menyediakan cadangan pupuk bagi kelompok

petani, disamping juga terbatasnya persediaan pupuk di pasaran. Oleh karenanya

banyak dijumpai di berbagai KUD di Wilayah Kerja PG Tasikmadu yang

mengalami keterlambatan. Faktor lain juga adanya penaburan pupuk yang tidak

sesuai dengan waktu pemupukan, akibatnya pupuk cepat habis.

Di wilayah kerja Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar ada banyak KUD

yang mengikuti sistem TRI. Pada masa tanam tebu 1987/1988 KUD yang ikut

dalam TRI seujumlah 24 KUD yang tersebar di 4 Kabupaten di wilayah kerja PG

Tasikmadu. 20

Berikut adalah daftar KUD yang mengikuti program TRI pada

masa tanam 1987/1988 :

19

Wawancara dengan Sunaryo tanggal 3 November 2015 20

Upp TRI Wilayah Kerja PG Tasikmadu., op.cit. hlm. 10.

Page 16: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

99

Tabel 19. Daftar KUD yang mengikuti TRI pada masa tanam 1987/1988

di Wilayah Kerja PG Tasikmadu

No Kabupaten Kecamatan KUD

1 Karanganyar Karanganyar Lalung Jaya

Tasikmadu Madukoro

Jaten Jaten

Kebakramat Kebakramat

Mojogedang Mojogedang

Jumapolo Ngestiluhur

Jatipuro Jatipuro

Jumantono Ngudiluhur

Matesih Komojoyo

Karangpandan Karangpandan

Jumlah 10 Kecamatan 10 kud

2 Sukoharjo Mojolaban Mojolaban I

Mojolaban II

Polokarto Sukodono

Nguter Saritani

Bendosari Bahkti

Jumlah 4 Kecamatan 5 KUD

3 Sragen Masaran Akur

Sepat

Gemolong Gemolong

Kalijambe Banaran

Plupuh Sambirejo

Plupuh

Sumberlawang Sumberlawang

Jumlah 5 Kecamatan 7 KUD

4 Wonogiri Wonogiri Utama

Ngadirojo Ngadirojo

Jumlah 2 Kecamatan 2 KUD

Jumlah Total 21 Kecamatan 24 KUD

Sumber : Arsip UPP TRI Kabupaten Karangayar

Berdasarkan ketarangan dari tabel dapat diketahui bahwa KUD yang

mengikti program TRI pada musim tanam tebu 1987/1988 sekitar 24 KUD. Dari

24 KUD tersebut dibagi kedalam 4 wilayah kabupaten Wonogiri, Sragen,

Karanganyar dan Sukoharjo. Wonogiri sendiri memiliki 2 KUD untuk 2 wilayah

kecamatan, Karanganyar memiliki 10 KUD untuk 10 kecamatan, Sragen memiliki

7 KUD di 5 kecamatan dan Sukoharjo memiliki 5 KUD di 4 Kecamatan. Melaui

Page 17: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

100

KUD tersebut pemberian paket kredit dari BRI disalurkan. Namun pada

perkembangan selanjutnya, KUD yang mengikuti program TRI mengalami

pasang surut. Hal ini dipengaruhi oleh pedapatan dan hasil dari tebu yang

dihasilkan oleh petani. Jika rendemen baik dan menghasilkan tebu dengan kualitas

bagus, maka otomastis keuntungan yang didapatkan dalam TRI akan meningkat,

sehingga diantara KUD dan petani juga mendapatkan hasil dari keuntungan

tersebut. Namun seandainya kualiatas tebu kurang baik, cuaca kurang mendukung

dan pengelolaan mengalami gangguan, maka para pelaku TRI mengalami

kerugian. Dampak salah satunya adalah menurunya keikut sertaan pemberi paket

kredit (KUD). Berikut adalah banyaknya KUD yang mengikuti TRI dari tahun

1987-1997 :

Tabel 20. Jumlah KUD yang mengikuti TRI tagun 1987-1997

No Tahun Karanganyar Sukoharjo Wonogiri Sragen Grobogan

1 1987/1988 10 5 2 7 -

2 1990/1991 11 5 12 8 -

3 1994/1995 9 5 5 5 -

4 1995/1996 9 7 12 3 -

5 1996/1997 9 8 13 3 3

Jumlah 48 30 44 26 3

Arsip UPP Pertanian Kabupaten Karanganyar

Jumlah KUD yang mengalami naik turun didominasi oleh hasil dari tebu

yang digiling. Hal ini berkaitan dengan keuntungan dari KUD di setiap wilayah.

KUD di Kabupaten Karanganyar pada tahun 1990/1991 paling banyak yang ikut

andil dalam progam ini. Untuk Sukoharjo KUD yang mengikuti TRI pada tahun

1996/1997 dengan 8 KUD. Begitu juga dengan wilayah Wonogiri dengan jumlah

13 KUD pada tahun 1996/1997. Berbeda dengan wilayah yang lain, Sragen pada

tahun 1996/1996 KUD yang ikut sebagai pemberi paket kredit menurun.

Grobogan sebagai daerah luasan mulai kelihatan KUD yang ikut pada tahun

Page 18: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

101

1996/1997 dengan meliputi KUD geyer, Toroh dan Pakisaji yang terbagi ke dalam

3 wilayah kecamatan.21

Pada tahun 1996/1997 TRI mengalami penurunan baik

dari segi keuntungan maupun keinginan dari Petani untuk menanam dengan

menerapkan program TRI. Petani beranggapan bahwa ada oknum-oknum yang

mencari keuntungan dalam program ini karena memang pada musim tanam

1996/1997 mengalami penurunan. Faktor lain adalah adanya TRB (Tebu Rakyat

Bebas) yang diterapkan. Pada sistem TRB ini, semua biaya dan bagaimana pola

penanaman dititik beratkan kepada petani sendiri. Akibatnya, KUD sebagai

penyalur kredit juga enggan untuk aktif dalam mengikuti program ini. Berikut

adalah KUD yang ikut TRI pada masa tanam tebu 1996-1997:

21

Upp TRI Wilayah Kerja PG Tasikmadu, Evaluasi Pelaksanaan Program

TRI MTT Giling 1996/1977 dan Rencana TRI MTT 1997/1998 Wilayah kerja PG

Tasikmadu. (Karanganyar,1997), hlm. 13.

Page 19: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

102

Tabel 21. KUD Pelaksana TRI di PG Tasikmadu Masa Giling 1996/1997

No Kabupaten Kecamatan Nama KUD

1 SRAGEN

Miri Girimargo

Kalijambe Banaran

Gemolong Gemolong

3 Kecamatan 3 KUD

2 GROBOGAN

Geyer Geyer

Toroh Toroh

Pakisaji Pakisaji

3 Kecamatan 3 KUD

3 KARANGANYAR

Kebakramat Kebakramat

Jaten Jaten

Karangpandan Pandanwangi

Tasikmadu Madukoro

Mojogedang Suka Maju

Karanganyar Lalung Jaya

Jumantono Ngudi Subur

Jumapolo Ngesti Luhur

Jatipuro Putroraharjo

9 Kecamatan 9 KUD

4 SUKOHARJO

Polokarto Sukodono

Hasta Manunggal

Sapta Usaha

Mulya

Bendosari Bhakti

Sukoharjo Karya Bhakti

Grogol Mempan

Nguter Sari Tani

Bulu Bulu

7 Kecamatan 8 KUD

5 WONOGIRI

Wonogiri Utama

Manyaran Manyaran

Eromoko Eromoko

Pracimantoro Pracimantoro

Ngadirojo Ngadirojo

Jatisrono Jatisrono

Girimarto Girimarto

Jatipurwo Jatipurwo

Slogohimo Slogohimo

Giriwoyo Giriwoyo

Giritontro Giritontro

Baturetno RAM

Sidoharjo Sidoharjo

13 Kecamatan 13 KUD

TOTAL PG Tasimadu 35 Kecamatan 36 KUD

Sumber : Arsip Bagian UPP Dinas Pertanian Kabupaten Karanganyar

Page 20: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

103

Berdasarkan data tabel, Wonogiri tercatat sebagai daerah yang paling banyak

menerapkan program TRI. Wonogiri terbagi kedalam 13 kecamatan yang

memiliki 13 KUD. Kabupaten Karanganyar pada tahun 1996/1997 kecamatan

yang tercatat menerapkan TRI hanya 9 dengan 9 KUD di masing-masing

Kecamatan. Areal dan KUD yang mengikuti program TRI seringkali mengalami

pasang surut. Pada tahun tertentu suatu KUD kadang tidak mengikuti TRI,

namun tahun berikutnya KUD tersebut kembali mengikuti TRI sebagai wadah

perkreditan bagi petani. Hal semacam ini pengaruh dari harga gula, rendemen,

dan keuntungan dari giling tebu. Ketiga faktor tersebut sangat berkaitan dan

berkesinambungan dalam menentukan apakah pada tahun berikutnya KUD akan

mengikuti sistem perkreditan ataukah tidak. Oleh karenanya peran dari petani

sangatlah penting dalam memelihara kualitas tebu untuk mendapatkan rendemen

yang baik. Dalam melaksanakan program TRI.

E. Dampak Sosial dan Ekonomi TRI Bagi Kehidupan Petani di Wilayah

Kerja PG Tasikmadu

1. Dampak Bidang Sosial

Program TRI yang pada awalnya untuk bisa menumbuhkan sikap dari

petani untuk bisa mengusahakan dan menanam tanaman tebu pada lahanya

sendiri tidak memenuhi hasil yang baik. 22

Banyak dari petani yang akhirnya

merasa tidak puas dengan kinerja dari pelaksana TRI, baik dari pemerintah

BIMAS, maupun dari pemberi paket kredit. Petani juga diharuskan

mengeluarkan biaya untuk menanam tebu, namun hasil yang dikirim ke pabrik

22

Mubyarto. Masalah Industri Gula Indonesia. (Yogyakarta :BPFE, 1982),

hlm. 106.

Page 21: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

104

berbanding terbalik dengan keuntungan yang diterima oleh petani di PG

Tasikmadu. Akibatnya banyak petani yang tidak mau melanjutkan dan mengikuti

program TRI ini karena alasan tersebut. Keberatan petani untuk terlibat secara

aktif dalam program TRI terutama didasarkan pada tingkat keuntungan yang

diperoleh dari tanaman tebu yang lebih kecil daripada dari jenis tanaman lain.

Berdasarkan keterangan dari Sunardi bahwa seharusnya petani mendapat

keuntungan yang besar, karena tebu mengalami banyak proses dengan

mengharuskan giling menggunakan alat yang besar. Namun prakteknya tanaman

lain seperti palawija dan padi harga kisaran hamper sama dengan tebu.

Petani merasa kehilangan kebebasan untuk mengolah pada lahannya

sendiri, karena program ini memberikan sebuah anjuran menanam tebu di

kebunya dengan kredit dari KUD. Menanam tanaman padi dan palawija akan

lebih banyak memberi penghasilan bagi para petani daripada menanam tebu. Jika

menanam tebu, sebelum masa panen tiba petani sudah punya utang kepada

Pabrik Gula. Oleh karenanya, pada masa TRI petani sangat ditekan dalam

menanam tanaman, terutama tebu yang pada waktu itu ditujukan untuk

kepentingan ekspor. Sebagai pelaksana tugas di kebun, petani mendapatkan suatu

tantangan yang sangat beragam. Utang penjagaan lahan pertanian, pupuk, bibit,

dan obat-obatan harus dibayar kembali setelah panen. Sementara ongkos tebang

dan ongkos angkutan masih juga dibebankan kepada petani. Namun ada juga

petani di PG Tasikmadu yang memberikan kewenangan kepada pihak pabrik

untuk menebang tebu (rembang). Alasanya adalah untuk menekan kerugian

petani dan meminimalisir rendemen yang dihasilkan tebu, karena memang

Page 22: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

105

seandainya ditebang oleh petani membutuhkan waktu yang lama daripada yang

dilakukan oleh pihak pabrik.

Tebu Rakyat Intensifikasi (TRI) merupakan program yang diberlakukan

oleh pemerintah yang tujuan utamanya adalah memberdayakan para petani

pemilik lahan untuk bisa mengolah lahannya tidak mencapai hasil yang

maksimal. Para petani kadang merasa belum siap menerima pogram baru yang

diberlakukan oleh pemerintah ini. Pada sistem sewa, petani hanya menyewakan

lahannya kepada pihak pabrik untuk ditanami tebu dan mendapatkan uang dari

sistem sewa tersebut. Namun pada masa TRI, petani dipaksa untuk memikirkan

perkembangan dari tanaman tebu yang ditanam. Petani harus mengontrol tebu.

Pada perkembangan selanjutnya, pemilik lahan di wilayah kerja PG Tasikmadu

tidak berfrofesi sebagai petani. Mereka adalah kebanyakan hanya menitipkan

lahannya untuk diberikan kepada kelompok dan mendapatkan hasil dari

penanaman tebu. Hal yang demikian tidak sesuai dengan tujuan awal yaitu

mengupayakan petani dalam penanaman. Pemilik lahan tersebut kebanyakan dari

kalangan PNS maupun swasta yang tidak mempunyai keahlian bertani.

Pembentukan kelompok tani tebu rakyat merupakan kewajiban bagi petani

yang menginginkan melaksanakan program TRI. Kelompok tani kebanyakan

mereka bergabung bukan karena kesamaan kehendak melainkan pemilikan

tanahnya menyatu. Pembentukkannya diadakan secara musyawarah dibawah

bimbingan dan pengawasan SATPEL BIMAS. Setelah terbentuk kelompok

kemudian mereka mulai mempersiapkan sistem penanaman tebu. Diantara

kelompok-kelompok tersebut pasti terdapat persaingan. Persaingan diantara

kelompok tani menjadi dampak sosial dalam pelaksanaan program ini. Antara

Page 23: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

106

kelompok satu dengan kelompok lain kadang kalanya mengalami gesekan-

gesekan berkaitan dengan penentuan masa tebang tebu dan keuntungan yang

didapatkan. Ada kalanya kelompok satu melaporkan kepada pihak BIMAS

bahwa terdapat sebuah kecurangan dalam hal penebangan tebu karena pihak PG

memberikan kesempatan tebang tebu kepada kelompok tersebut lebih awal.

Namun penentuan masa tebang ditiap kebun dan kelompok memang sudah diatur

dan dilaksanakan secara berurutan.23

Namun permasalahn-permasalahan ini

menjadi tanggung jawab BIMAS dan Pabrik tebu untuk bisa menenangkan

suasana melalui pertemuan-pertemuan rutin yang dilakukan. Tujuanya adalah

untuk mengevaluasi kerja dilapangan dan kelompok.

Permasalahan lain adalah munculnya Tebu Rakyat Bebas (TRB). TRB

menjadi masalah sendiri karena memang sistem ini merupakan sistem di mana

petani melakukan penanaman di atas tanahnya sendiri dengan modal yang

berasal dari petani tersebut. Bagi petani yang merasa cukup banyak mendapat

keuntungan banyak berlari dari TRI ke TRB ini, karena memang dari permodalan

dan sebagainya petani memerankan fungsi penuh. Berbeda dengan TRI, di mana

petani berkewajiban mengembalikan kredit setelah panen. Petani di wilayah

Blorong Kabupaten Karanganyar meninggalkkan sistem TRI ke TRB karena

menurutnya keuntungan yang didapat tidak sesuai dengan biaya di lapangan.

Banyak kelompok yang mendapatkan kerugian, akibatnya TRB menjadi pinjakan

selanjutnya.

23

Wawancara dengan Bapak Samiyun tanggal 20 September 2015

Page 24: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

107

2. Dampak bidang Ekonomi

Pada sistem sewa, pendapatan petani berasal dari tanah yang telah

diberikan kepada Pabrik Gula. Oleh karenanya, besar sedikitnya pendapatan

petani bergantung dari hasil sewa yang telah disepakati antara petani dengan

pihak pabrik gula. Dalam perkembanganya, sistem sewa mengalami

permasalahan di mana hasil dari pendapatan sewa tidak mengalami kenaikan

dibandingkan dengan hasil dari tebu yang terus meningkat. Melalui hal itu,

pemerintah mulai mengganti sistem dengan nama TRI di mana petani berlaku

sebagai wiraswasta yang harus menanggung sendiri resiko penanaman tebu.24

Pada era TRI, awalnya semua sistem berjalan dengan lancar baik dari penerapan

maupun berkaitan dengan pelaksanaanya. Petani sebagai mitra dari Pabrik Gula

memegang peranan penting dalam penanaman tebu, pengelolaan maupun

penebangan. Namun karena adanya faktor tertentu menjadikan petani merasakan

bahwa TRI ini terdapat beberapa hal yang tidak memuaskan. Salah satunya

adalah menurunya besaran paket kredit di antara KUD. Petani menilai bahwa

terdapat orang tertentu di KUD yang mengurangi angka kredit ini. Melihat pada

tahun-tahun 1990 TRI mengalami hasil yang sangat bagus baik dari rendemen

maupun hasil tebu. Oleh karenanya kecurigaan ini menjadi faktor yang

menjadikan hubungan kurang baik antara KUD dengan petani.

Dalam sistem sewa yang sebelumnya, petani menerima sejumlah uang

sewa tanpa menanggung resiko. Dalam sistem TRI petani menjadi pengusaha

secara penuh dan menanggung berbagai resiko seperti kerusakan, panen, turunya

rendemen, kesulitan tebang, pengangkutan dan lain-lain. Dalam hal ini kalau

24

Mubyarto.op.cit , hlm. 103.

Page 25: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

108

ditelaah lebih lanjut sebenarnya pabrik gula tidak sama sekali bebas dari resiko,

apabila petani dalam menggarap lahan mengalami banyak kendala mengenai

hasil tebu otomatis dalam hal penggilingan dan hasil tebu yang dilakukan oleh

pabrik gula juga mengalami kendala. Dalam hal ini terasa keadaan yang saling

membutuhkan antara petani dan pabrik gula. Pembagian hasil dari TRI antara

petani dengan pabrik gula sangat mempengaruhi besar kecilnya bagian bagi

pabrik gula. Pabrik gula tasikmadu dalam sistem TRI pembagian hasil tebu

dengan petani berkisar 40% untuk Pabrik Gula Tasikmadu dan 60% untuk petani.

Namun, dalam perkembanganya jumlah pembagian ini kadang mengalami

peningkatan berkaitan dengan hasil rendeman tebu.

Sejak diterapkan sistem TRI memang tidak begitu mudah menilai

kenaikan pendapatan petani. Kalau produksi tebu meningkat sehingga nillai total

hasil lahan meningkat, belum tentu pembagian pendapatan petani juga

meningkat. Hal ini bergantung dengan keadaan di kebun seperti biaya-biaya

pengelolaan tebu. Pada musim tanam 1994/1995 banyak petani yang

mengeluhkan tentang hasil dari tebu. Pada tahun tersebut mengalami keadaan

cuaca yang sangat ekstrim, kemarau yang cukup panjang, kemudian juga

pengairan untuk tebu sawah mengalami kekurangan. Di samping hal itu,

banyaknya ketua kelompok yang mendatangkan pekerja kebun dari berbagai

daerah mengingat minimnya jumlah petani di kebun yang mau menanam lahanya

dengan sistem TRI. Oleh karenanya, besarnya hasil dari penanaman tebu harus

dikurangi dengan faktor-faktor tersebut. Berikut adalah kerugian petani pada

masa TRI tahun 1987-1997 :

Page 26: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

109

Tabel 22. Kerugian Petani TRI Tahun 1987-1997

No Tahun Luas (Ha) Kerugian petani

(Total)

Kerugian

per Ha

1 1987/1988 275,93 35.483.974 128.594

2 1990/1991 609,859 210.174.729 344.628

3 1994/1995 339,711 82.122.828 241.743

4 1995/1996 362,868 85.792.231 229.812

5 1996/1997 56,468 27.572.621 441.212

Sumber : Arsip UPP TRI Kabupaten Karangayar

Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa kerugian petani mengalami

prosentase yang sangat tinggi pada tahun 1990/1991. Namun pada saat itu

memang wilayah TRI paling luas dan tersebar diantara 5 wilayah kerja dari PG

Tasikmadu Karanganyar. Pada tahun 1995/1996 luas areal yang mengalami

kerugian paling sedikit dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Mengingat pada

waktu itu sistem sewa yang diterapkan sebelum TRI diberlakukan kembali di

berbagai wilayah walau cuma dengan cangkupan yang lebih sedikit. Akibatnya

petani yang mengikuti program TRI berkurang. Jumlah beban petani juga

mengalami kenaikan yang besar pada tahun 1995/1996 dan hal itu berdampak

pada semakin berkurangnya pendapatan petani yang harusnya digunakan untuk

pengelolaan tebu. Pada tahun 1987/1988 kerugian petani per hektar mencapai

128.594 ribu. Perkembangan selanjutnya kerugian menjadi besar dan pada tahun

1996/1997 kerugian petani mencapai 441.212 ribu.

Pada akhirya sistem TRI mengalami kemunduran pada tahun 1994/1995.

Banyak kerugian yang di alami petani menjadikan faktor bagi kemunduran dan

keengganan petani untuk melanjutkan sistem TRI ini. Munculnya TRB dan

keinginan petani untuk dikembalikanya sistem sewa menjadi faktor yang

menurunkan dari keberhasilan TRI ini. Hal itu memang kerugian petani dalam

setiap masa tanam diharuskan untuk memikirkan bagaimana cara

Page 27: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

110

mengembalikan kredit yang diterima diawal, petani kadang merasa kurang

nyamanya dengan sistem yang diberlakukan. Keadaan pernah terjadi dimana

petani membakar lahanya sebelum masa tebang. Peristiwa tersebut menurut

Soemardi adalah karena keadaan ekonomi dari suatu kelompok yang mengalami

banyak kerugian. Jalan salah satunya adalah dengan membakar lahan tebu yang

ketika itu hampir mencapai masa panen, karena memang seandainya jika terjadi

keadaan seperti itu Pabrik Gula Tasikmadu selalu memberikan perhatian. Pabrik

Gula Tasikmadu memperhatikan keadaan kebun yang terbakar dengan

mempercepat tebang angkut untuk mengurangi turunnya angka rendemen pada

tebu.25

25

Wawancara dengan Sumardi Tanggal 5 November 2015

Page 28: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

111

BAB V

KESIMPULAN

Pabrik Gula Tasikmadu berada di wilayah Kabupaten Karanganyar.

Pengusahaan tebu di Pabrik Gula Tasikmadu menggunakan lahan basah (sawah)

dan lahan kering (tegalan). Melalui cara ini pengembangan tebu di wilayah kerja

Pabrik Gula Tasikmadu dikembangkan dengan melalui sistem sewa. Pada tahun

1975 terjadi perubahan dalam hal sistem penguasaan tebu. Perubahan ini

diwujudkan dengan diterbitkannya intruksi presiden nomor 9 tahun 1975 yang

kemudian melahirkan sistem tebu rakyat intensifikasi (TRI). Program Tebu

Rakyat Intensifikasi merupakan langkah yang diambil pemerintah untuk

menggairahkan petani untuk mengusahakan tebu di lahanya sendiri dengan

mendapatkan kredit dari KUD untuk mengelola tanaman tebu tersebut. Di

samping hal itu, program ini juga bertujuan untuk menggalakan produksi gula

nasional melalui bimbingan masal. Oleh karena itulah pemerintah berharap

sistem TRI bisa memajukan produksi gula nasional. Pemerintah menerapkan

sistem tersebut karena melihat sistem sewa yang diberlakukan tidak mengalami

perkembangan yang cukup baik. Banyak petani yang kecewa dengan penghasilan

dari sistem sewa karena uang hasil sewa tidak mengalami kenaikan berbanding

dengan hasil yang diterima oleh Pabrik Gula. Oleh karenanya, pemerintah

mengambil inisiatif tersebut untuk memberdayakan petani.

Pelaksanaan sistem TRI di PG Tasikmadu melalui berbagai tahapan.

Kelompok tani yang menginginkan untuk mengikuti program ini diharuskan

untuk mendaftarkan kelompoknya ke Pabrik gula dan memenuhi persyaratan

yang telah dicantumkan. Melalui surat yang direkomendasikan camat dan

Page 29: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

112

Kepala Desa setempat, kelompok tani baru bisa memulai menanam tebu.

Sebenarnya langkah/cara yang diberlakukan pemerintah melalui sistem TRI ini

sangatlah rumit, karena petani dituntut aktif dalam hal pelaksanaan. Kesulitan

awal yang dihadapi oleh petani adalah adanya keterpaksaan petani untuk

menggunakan sistem ini. Mengingat pada sistem sewa tidak melibatkan banyak

lembaga seperti TRI. Setelah mendapatkan rekomendasi mulailah kelompok tani

menanam tebu dengan adanya bimbingan dari pihak Pabrik Gula. Pabrik Gula

Tasikmadu mengirimkan perwakilan sinder ke lapangan untuk mengecek tebu

yang ditanam dan menentukan apakah tebu yang ditanam sudah waktunya untuk

di tebang atau belum. Forum atau bimbingan antar Ketua Kelompok juga

dilaksanakan untuk mengevaluasi perkembangan tebu di kebun dan

meminimalisir gesekan antar kelompok tani.

Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar mempunyai 5 wilayah kerja yang

menerapkan Inpres No 9 tahun 1975 tersebut. Wilayah perkebunan tebu pada

masa sistem TRI meliputi kebun di Karanganyar, sukoharjo, Wonogiri dan

Sragen sebagai kebun pokok. Wilayah perkebunan lain yaitu berada di wilayah

Grobogan yang pada waktu itu digunakan sebagai daerah perkebunan binaan

dari Pabrik. Penggunaan lahan dari ke 5 wilayah kerja tersebut adalah

menggunakan lahan basah dan lahan kering, hanya saja di wilayah Wonogiri

yang terfokus kepada lahan kering. Oleh karenanya pada masa TRI PG

Tasikmadu Karanganyar berusaha menerapkan program itu secara maksimal.

Pada perkembanganya, pelaksanaan program TRI di PG Tasikmadu

karanganyar pada akhirnya dirasa kurang memuaskan. Petani di berbagai daerah

mengalami kerugian yang berakibat karena permasalahan teknis maupun non

Page 30: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

113

teknis. Dari faktor teknisnya banyak keterlambatan dalam hal pendistribusian

pupuk, paket kredit dan juga bibit yamg sesuai dengan harapan oleh petani.

Karena memang banyaknya lembaga yang mengikuti program TRI ini berakibat

semakin kurang terkendalinya keadaan di lapangan. Di faktor non teknis sendiri

adalah adanya gesekan-gesekan diantara para petani dan anggota pelaksana

program TRI ini. Mengingat bahwa pada pertengahan tahun 1990/1991 TRI di

wilayah kerja Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar mengalami keuntungan

yang banyak, maka tidak sedikit adanya oknum yang memanfaatkan

kesempatan ini untuk mengambil keuntungan. Petani melihat adanya keganjilan

dari sistem penerimaan kredit untuk penanaman tebu yang diharuskan melalui

rekomendasi dari berbagai pihak, dan juga adanya pengurangan dari sistem

kredit tersebut membuat petani merasa gerah. Akibatnya tidak sedikit dari petani

yang kembali menginginkan sebuah sistem yang baru yang pada waktu itu

dikenal dengan TRB. Melalui sistem ini petani tidak diberatkan dengan

pengambalian kredit dan petani bebas melakukan pengembangan tebu

dipalangan sesuai dengan kehendaknya. Mengingat bahwa sistem TRB ini

semua pengeloaan dan pendanaan ada ditangan petani.

Program TRI yang diberlakukan oleh pemerintah juga berdampak pada

keadaan sosial maupun ekonomi petani. Petani merasakan dampak dari TRI ini

menyangkut dengan hubungan kurang sehat antara kelompok tani satu dengan

kelompok yang lain. Di wilayah kerja Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar,

petani merasa adanya persaingan dalam hal penanaman tebu. Seringkali gesekan

antar petani dalam hal penetapan masa tebang. Hal ini menjadi kebutuhan

mereka mengingat berkaitan dengan meminimalisir biaya pengelolaan tebu.

Page 31: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

114

Oleh karenanya, pembakaran lahan oleh petani menjadi sesuatu yang biasa

untuk mendapatkan perhatian dari pihak pabrik gula. Selain hal itu munculnya

TRB menjadi persaingan sendiri dengan petani TRI yang ketika itu mengalami

kerugian. Dampak TRI bagi kehidupan petani sangat terasa pada berkurangnya

pendapatan petani di Pabrik Gula Tasikmadu. Lambat lahun kerugian yang

dialami petani semakin membesar disamping petani harus mengembalikan paket

kredit yang diterima diawal masa tanam. Akibat kerugian yang banyak melanda

kelonpok tani tebu, akhirnya membuat TRI berangsur-angsur berubah kembali

menjadi sistem sewa.

Page 32: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

115

DAFTAR PUSTAKA

A. Dokumen/Arsip

Arsip Intruksi Presiden No 9 Tahun 1975

Arsip Intruksi Presiden No 5 Tahun 1997

Arsip Undang-Undang No. 12 Tahun 1992

Arsip Pembentukan kelompok TRI dan daftar Anggota

Arsip Urusan Umum Sejarah Berdirinya Pabrik Gula Tasikmadu

Arsip Evaluasi Pelaksanaan TRI di Kabupaten Karanganyar

Monografi Desa Ngijo, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar

Peta Wilayah TRI Kabupaten Karanganyar

Peta Wilayah TRI Kabupaten Sukoharjo

Peta Wilayah TRI Kabupaten Sragen

Peta Wilayah TRI Kabupaten Wonogiri

Peta Wilayah TRI Kabupaten Grobogan

B. Buku

Abdul Karim, Pringgodigdo, 1987. Sejarah Perusahaan-Perusahaan Kerajaan

Mangkunegaran, Solo: Reksopustoko .

Apoen, S Djojosoewardo. 1988. Sumbangan Pemikiran Mendukung

Kebijaksanaan Pemerintah dalam Upaya Khusus Meningkatkan Produksi

Gula. Pasuruan: P3GI

Ardian Kresna. 2011 Sejarah Panjang Mataram . Yogyakarta : Diva Press .

Badan Pusat Statistik Kabupaten Karanganyar., 1980. Karanganyar dalam Angka

1980, Karanganyar : Tanpa penerbit.

Page 33: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

116

Breman, Jan. 1986. Penguasaan Tanah dan Tenaga Kerja : Jawa di Masa

Kolonial. Jakarta : LP3ES.

David Lucas, Peter Mc Donald. 1982Pengantar Kependudukan. Jogjakarta

:Gadjah Mada University Press.

Dibyo Prabowo, 1994 Penguasaan Tanah dalam Program Tebu Rakyat

Intensifikasi. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Geerz, Clifford. 1983. Involusi Pertanian : Proses Perubahan Ekologi di

Indonesia. Jakarta :Yayasan Obor.

Gottshalk, Louis, 1986. Mengerti Sejarah, Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Hary Susanto. 1996. Kelompok Tani Tebu Rakyat Intensifikasi : Konsepsi dan

Operasionalnya. Pasuruan.

Koentjaraningrat.,1981. Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: PT

Gramedia

Kuntowijoyo, 1994 . Metodologi Sejarah, Yogyakarta : PT Tiara Wacana Yogya.

Muljana. 1982 Teori dan Praktek cocok tanam tebu dengan segala masalahnya.

Yogyakarta : CV Aneka.

Mubyarto. 1982. Masalah Industri Gula Indonesia. Yogyakarta :BPFE .

Nugroho Notosusanto. 1978. Masalah Penelitian Kontemporer, Jakarta: Balai

Pustaka.

Sri Hery Susilowati. 1989. Pengusahaan Tanaman Tebu dan Pelaksanaan

Program Tebu Rakyat Intensifikasi (TRI) di PG Tasikmadu, PT

PERKEBUNAN XV- XVI(PERSERO), JAWA TENGAH., ( BOGOR

:Departemen Agronomi).

Sangadi. 1991. Pengusahaan Tanaman Tebu di Wilayah Kerja PG.Tasikmadu

PTP, XV-XVI( Persero) Surakarta, Jawa Tengah. Bogor : Fakultas

Pertanian Institut Pertanian Bogor.

Sartono Kartodirjo. 1992. Pendekatan Ilmu-ilmu social dalam Metodologi

Sejarah, Jakarta: Gramedia.

Satuan Pembina Bimas., Silabus Bahan Latihan Kepemimpinan Kontak Tani.

Tanpa Tahun. Tanpa Kota : Satuan Pembina Bimas Provinsi Dati I Jawa

Tengah.

Page 34: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

117

Scott, James C. 1981. Moral Ekonomi Petani. Jakarta : LP3ES.

Selo Soemardjan, dkk, Petani Tebu, 1987. Tanpa Kota: Kerja Sama Dewan Gula

dan Yayasan Ilmu-ilmu Sosial.

Soesilo Widhijanto, 1994. Bercocok Tanam Tebu di Lahan Kering dan Masalah-

Masalahnya di PG Tasikmadu. Surakarta : PTP .XV-XVI (Persero).

Sri Sumarsih. 2007 Upacara Cembengan : Tradisi di Pabrik Gula Tasikmadu

Karanganyar. Jogjakarta : Penerbit Eja Publisher.

Upp TRI Wilayah Kerja PG Tasikmadu, 1989 Evaluasi Pelaksanaan Program

TRI MTT Giling 1987/1988 dan Rencana TRI MTT 1989/1990 Wilayah

kerja PG Tasikmadu. Karanganyar : Tanpa penerbit.

Upp Intensifikasi Karanganyar I.1996, Evaluasi Pelaksanaan Program TRI MTT

Giling 1990/1991 Wilayah kerja PG Tasikmadu. Karanganyar : Tanpa

penerbit.

Upp Intensifikasi Karanganyar I. 1996 Laporan Tahunan Tahun Anggaran

1996/1997. Karanganyar : Tanpa Penerbit

Upp Intensifikasi Karanganyar I. 1996 Evaluasi Pelaksanaan Program TRI MTT

Giling 1996/1997 Wilayah kerja PG Tasikmadu. Karanganyar : Tanpa

penerbit

Upp Intensifikasi Karanganyar I. 1996, Laporan Tahunan Tahun Anggaran

Giling 1996/1997. Karanganyar: Tanpa Penerbit.

C. Skripsi dan Tesis

Sarjono. 1995. “Tebu dan Perubahan Sosial di Desa Blorong Kecamatan

Jumantono Karanganyar 1983-1999”. Skripsi Fakultas Sastra dan Seni

Rupa UNS.

Wanti. 2005.“Buruh Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar Tahun 1980 – 1997

(Studi tentang Kebijakan Aturan Perburuhan)”. Skripsi Fakultas Sastra dan

Seni Rupa UNS.

Jati Isnanto. “Pelaksanaan Program Tebu Rakyat Intensifikasi di Klaten tahun

1975-1997” Skrpsi Fakultas Ilmu Sosial. UNY. 2012

Page 35: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

118

Widodo, “Studi Perbandingan Pendapatan Petani Dari Usaha Penanaman Tebu

(TRI) dengan Penanaman Non Tebu pada Lahan Kering di Kecamatan

Jumantono Kabupaten Karanganyar. „ Skripsi, Surakarta : Universitas

Sebelas Maret Fakultas Pertanian, 1991

D. Internet

http://ahmadyani.blogspot.com/2012/10/pengertian-penduduk-masyarakat-dan.

html (diakses pada tanggal 9 juni 2015)

http://adiatmojo1.blogspot.com/2012/10/pengertian-penduduk-masyarakat-dan.

html (diakses pada tanggal 9 juni 2015) .

http://Pembudidayaantebu/201510/bibit tebu (diakses pada tanggal 3 Novemer

2015)

www.Forumtebu.com (diakses pada tanggal 9 september 2015)

http://PenguasaanTanahPadaTRI/201510/(diakses pada tanggal 2 oktober 2015)

Http. Petanikelompokintensifikasi. (diakses pada tanggal 9 september 2015)

http://anindyaditakhoirina.wordpress.comm/2011/koperasi-unit-desa diakses pada

tanggal 19 september 2015

Page 36: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

119

DAFTAR NARASUMBER

1. Nama : Samto Wiyono (Mantan Ketua Kelompok TRI)

Umur : 70 Tahun

Alamat : Wonorejo RT 04/16 Bejen Karanganyar

Pekerjaan : Swasta

2. Nama : Sunaryo

Umur : 44 Tahun

Alamat : Wonorejo RT 02/15 Bejen Karanganyar

Pekerjaan : Staff Bagian Perkebunan

3. Nama : Sunardi

Umur : 57 Tahun

Alamat : Popongan

Pekerjaan : Swasta

4. Nama : Taufan Rahmadi

Umur : 35 Tahun

Alamat : Karanganyar

Pekerjaan : Bagian Litbang (Penelitian dan Pengembangan) PG

Tasikmadu

5. Nama : Hari Purnomo

Umur : 49 Tahun

Alamat : Ngijo, Tasikmadu Karanganyar

Pekerjaan : Bagian SDM PG Tasikmadu

6. Nama : Tugimin

Umur : 66 Tahun

Alamat : Lalung Karanganyar

Page 37: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

120

Pekerjaan : Pranata bagian pengembangan bibit Tanaman Dinas

Pertanian

7. Nama : Samiyun

Umur : 46 Tahun

Alamat : Cangakan timur RT 3/8 Karanganyar .

Pekerjaan : Dinas Perkabunan

8. Nama : Bambang W (Mantan petani TRI)

Umur : 51 Tahun

Alamat : Wonogiri

Pekerjaan : Swasta

9. Nama : Suhardi

Umur : 73 Tahun

Alamat : Sukoharjo

Pekerjaan : Keuangan bagian Tanaman PG Tasikmadu

10. Nama : Sumijati

Umur : 64 Tahun

Alamat : Sukoharjo

Pekerjaan : Petani tebu

11. Nama : Marni

Umur : 55 Tahun

Alamat : Karanganyar

Pekerjaan : Petani tebu

12. Nama : Sudarmi

Umur : 57 Tahun

Alamat : Karanganyar

Pekerjaan : Petani tebu

Page 38: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

121

13. Nama : Parjianto

Umur : 69 Tahun

Alamat : Sragen

Pekerjaan : Petani Tebu

Page 39: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

122

Lampian 1. Rekomendasi penelitian dari Kesbangpol Kab Karanganyar

Page 40: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

123

Lampiran II. Rekomendasi penelitian dari Bappeda Kab. Karanganyar

Page 41: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

124

Lampiran III. Rekomendasi penelitian dari PTP Nusantara IX

Page 42: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

125

Lampiran IV. Peta Monografi Desa Ngijo

Page 43: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

126

Lampiran V. SK berdirinya PG Tasikmadu

Lampiran VI. Peta Wilayah TRI Kabupaten Karanganyar

Page 44: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

127

Page 45: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

128

Page 46: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

129

Lampiran VI. Peta Wilayah TRI Kabupaten Karanganyar

Sumber : www. Karanganyar.go

Page 47: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

130

Lampiran VII. Daftar Daerah Pelaksana TRI di Karanganyar

No Kab/Kecamatan Desa Jumlah

KARANGANYAR:

1 Kebakramat

Macanan, Alastuwo,

Kaliwuluh, Banjarharjo,

Brujul

4

2 Jaten Brujul, Suruhkalang, Jati,

Jaten 4

3 Karangpandan

Pablengan, Bangsri,

Gantiwarno, Ngemplak,

Tohkuning

5

4 Tasikmadu

Kaling, Pandeyan, Buran,

Papahan, Kalijirak,

Karangmojo, Ngijo,

Suruh, Gaum, Wonolopo

10

5 Mojogedang

Gentungan, Kaliboto,

Buntar, Gebyog,

Kedungjeruk,

Mojogedang, Sewurejo

7

6 Karanganyar

Jungke, Jantiharjo,

Delingan, Bejen,

Gayamdompo, Lalung,

Popongan, Tegalgede,

Gedong

9

7 Jumantono

Sedayu, Tugu, Sukosari,

Ngunut, Genengan,

Tunggulrejo, Gemantar,

Blorong, Smbirejo, Kebak

10

8 Jumapolo

Giriwondo, Jumapolo,

Jatirejo, Lemahbang,

Ploso, Karangbangun,

Kwangsan, Bakalan,

Paseban

10

9 Jatipuro

Jatipuro, Ngepngsari,

Jatisobo, Jatiroyo,

Jatikuwung, Jatipurwo,

Jatiwarno, Jatisoko

8

9 Kecamatan 66 Desa

Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Karanganyar

Page 48: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

131

Lampiran VIII. Peta Wilayah TRI Kabupaten Sukoharjo

Sumber : www. Petakabupaten.blogspot.com/Sukoharjo

Page 49: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

132

Lampiran IX. Daftar Daerah Pelaksana TRI di Sukoharjo

No Kab/Kecamatan Desa Jumlah

SUKOHARJO :

1 Polokarto

Jatisobo, Polokarto,

Rejosari, Tepisari, Bulu,

Mranggen, Kayuapak,

Genengsari

8

2 Bendosari

Mojorejo, Bendosari,

Mulur, Gentan, Torio,

Pohgogor, Manisharjo,

Jombor, Jagan

9

3 Mojolaban Demakan, Kragilan 2

4 Sukoharjo Kenep, Banmati, Dukuh,

Kriwen 4

5 Grogol Manang, Pondok,

Sanggrahan 3

6 Nguter

Pengkol, Bendosari,

Celep, Lawu, Tanjung,

Nguter, Serut

7

7 Bulu Kunden, Bulu, Tiyaran 3

7 Kecamatan 36 Desa

Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Karanganyar

Page 50: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

133

Lampiran X. Peta Wilayah TRI Kabupaten Sragen

Sumber : www. Peta-jalann.com.com/Sragen

Page 51: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

134

Lampiran XI.Daftar Daerah Pelaksana TRI di Sragen

No Kab/Kecamatan Desa Jumlah

SRAGEN :

1 Miri

Doyong, Soko, Ngandul,

Pagak, Bagor, Brojol,

Sunggingan, Hadiluwih,

Jeruk, Ngargotirto, Geneng,

Girimargo

12

2 Kalijambe

Kalimacan, Tribayan,

Tegalombo, Jetis

Karangpug, Samberembe,

Ngebung, Bakuran, Saren,

Keden, Wonorejo,

Karangjati, Donoyudan

12

3 Gemolong

Ngembatpadas, Kalangan,

Jenalas, Kaloran, Pelaman,

Purworejo, Nganti,

Tegaldowo, Jatibatur,

Gemolong, Kragilan,

Genengduwur

12

3 Kecamatan 36 Desa

Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Karanganyar

Page 52: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

135

Lampiran XII. Peta Wilayah TRI Kabupaten Wonogiri

Sumber : www. Wikipedia.org/Wonogiri

Page 53: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

136

Lampiran XIII. Daftar Daerah Pelaksana TRI di Wonogiri

No Kab/Kecamatan Desa Jumlah

WONOGIRI :

1 Wonogiri

Wonokerto, Sendang,

Manjung, Purworejo,

Giriwono, Wuryorejo,

Wonoharjo, Bulusulur,

Pokoh kidul

9

2 Manyagan Karanglor, Bero,

Pujiharjo, Pagutan 4

3 Eromoko Baleharjo, Panekan,

Jimbar 3

4 Ngadirojo

Kasihan, Mlokomanis

kulon, Kerjo Lor,

Ngadirojo Lor, Ngadirojo

kidul, Mlokomanis wetan,

Gedong, Pondok

11

5 Pracimantoro Tubokarto, Wonodadi,

Jimbar 3

6 Jatisrono

Sidorejo, Watuagung,

Genengsari, Tanjungsari,

Ngrompak

5

7 Girimarto Sidokerto, Gemawang,

Girimarto 3

8 Jatipurwo Kopan 1

9 Slogohimo Slogohimo, Made,

Pandan, Klunggen, Gunan 5

10 Giriwoyo Selomarto, Ngancar 2

11 Giritontro Pucanganom 1

12 Baturetno

Boto, Balepanjang,

Talunombo, Glesungrejo,

Sendangrejo, Saradan,

Baturetno, Pandaksari,

Kedungrejo, Ngadiroyo

10

13 Sidoharjo Widoro, Ngabean, Jatinom 3

13 Kecamatan 60 Desa

Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Karanganyar

Page 54: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

137

Lampiran XIV. Peta Wilayah TRI Kabupaten Grobogan

Sumber : www. Grobogan.go.id/Grobogan

Page 55: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

138

Lampiran XV. Daftar Daerah Pelaksana TRI di Grobogan

No Kab/Kecamatan Desa Jumlah

GROBOGAN :

1 Geyer Geyer, Ledoklawan 2

2 Toroh Sindorejo, Bndungharjo 2

3 Pakisaji Katekan, Tiram, Kronggen,

Karangsari 4

3 Kecamatan 38 Desa

Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Karanganyar

Page 56: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

139

Lampiran XVI.Intruksi Presiden No 9 Tahun 1975

Page 57: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

140

Page 58: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

141

Page 59: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

142

Lampiran XVII. Surat Undangan Forum Musyawarah Produksi Gula

Page 60: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

143

Lampiran XIII. Intruksi Presiden No 5 Tahun 1997

Page 61: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

144

Page 62: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

145

Page 63: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

146

Page 64: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

147

Page 65: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

148

Lampiran XIX. Berita Acara Pembentukan Kelompok TRI

Page 66: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

149

Sumber : Arsip Dinas Pertanian Kab Karanganyar

Page 67: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

150

Lampiran XX. Surat Kuasa Kelompok TRI

Page 68: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

151

Sumber : Arsip Dinas Pertanian Kab Karanganyar

Page 69: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

152

Lampiran XXI . Contoh daftar Nominatif kelompok TRI

Page 70: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

153

Page 71: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

154

Sumber : Arsip Dinas Pertanian Kab Karanganyar

Page 72: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

155

Lampiran XXII. Undang-Undang No 12 Tahun 1992

Page 73: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

156

Page 74: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

157

Page 75: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

158

Page 76: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

159

Page 77: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

160

Page 78: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

161

Page 79: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

162

Page 80: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

163

Page 81: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

164

Page 82: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

165

Page 83: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

166

Page 84: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

167

Page 85: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

168

Page 86: BAB IV PETANI TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU … · Berikut adalah jumlah daftar Kelompok tani yang mengikuti TRI dari tahun 1989-1997 : Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani TRI Tahun 1987-1997

169