bab iv pembahasan dan geologi daerah ... terdapat 2 antiklin pada daerah seruni yang terletak di...

24
37 BAB IV PEMBAHASAN DAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 4.1. Latar Belakang Seruni Daerah Seruni merupakan area milik PT. Chevron Pasific Indonesia, terletak di antara daerah Bangko dan daerah Duri, tepatnya berjarak 5 km arah Tenggara daerah Bangko (Gambar 4.1). R a n t a u b a i s S e b a n g a S t e p o v e r Thrust or reverse fault undiff. Barbs on hangingwall block Right - lateral strike - slip fault F3 inverted border fault. Barbs and hachures on hangingwall 0 1 2 3 4 0 - 100 100 - 400 400 - 800 > 800 ft STRATIGRAPHY Oil prone source rock isochore thickness Bangko Field B a n g k o E a s t B a t a n g F a u lt P e r k e bu n a n F . C e b a k a n S e b a n g a S o u t h B a l a m B o r d e r F . U b i - S i k la d i R a n g a u F a u l t Z o n e Balam SE Nella Antara Menggala S. Rangau Obor Pelita Jorang Unggun Pukat Hiu Ampuh Cucut Singa Ujungtanjung Seruni Kerang Tunas Ubi Sikladi Telinga Kopar Sidingin Gulamo Menggala N. Petani Pematang Pudu Sakti Tegar Pinggir Titian Cebakan Jambon Jambon SE Ronda Sintong SE Balam So. Pematang Bow 2 1 0 4 3 2 1 0 0 1 2 3 4 4 Bekasap 0 1 0 1 2 1 2 Mangga STRUCTURE Principal listric normal border fault, showing present - day basement cutoff. Hachures on hangingwall Subsidary listric or planar normal fault, block on hangingwall EXPLANATION F . TLH / 98 F . S I N T O N G H I G H R O K A N H I G H Duri Field Rokiri N 0 10 Kilometers R O K A N I N V E R S I O N F R O N T N e l l a F . M a n g g a F . B a l a m N o r t h B F . K U B U H I G H K I R I P L A T F O R M Pager Kelok 200000 175000 150000 700000 725000 LIBO PLATFORMS Batang Palem Akar Pemburu Candi Genting Benar Sintong Rantaubais Tanggul Puncak Lincak Kulin 750000 Balam Trough F . Beksp- So. Aman Group 1 Group 2 Group 3 Group 4 Migration route trajectory South Balam Trough Rangau Trough Group 5 North Aman North (NAN) Trough North Aman South- Central (NASC) Mutiara F . GEOCHEMISTRY 2 3 ? ? 0 1 2 3 0 0 Gambar 4.1. Lokasi, tipe struktur, dan jalur migrasi hidrokarbon Seruni (CPI Internal Report, 2007)

Upload: trinhngoc

Post on 29-May-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV PEMBAHASAN DAN GEOLOGI DAERAH ... Terdapat 2 antiklin pada daerah Seruni yang terletak di bagian barat dan timur Seruni. Sesar mendatar menganan Bangko Timur Seruni diperkirakan

37

BAB IV

PEMBAHASAN DAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

4.1. Latar Belakang Seruni

Daerah Seruni merupakan area milik PT. Chevron Pasific Indonesia, terletak

di antara daerah Bangko dan daerah Duri, tepatnya berjarak 5 km arah Tenggara

daerah Bangko (Gambar 4.1).

Rantaubais Sebanga

Stepover

Thrust or reversefault undiff. Barbson hangingwall block

Right - lateral strike -slip fault

F3 inverted borderfault. Barbs andhachures on hangingwall

012

34

0 - 100

100 - 400

400 - 800

> 800 ft

STRATIGRAPHY

Oil prone sourcerock isochorethickness

BangkoField

Bang

koE

a st

Ba ta ng

Fault

Perkeb

unan F.

Ceb

akan

Sebanga

South

Balam

Border F.

Ubi -

Sikladi

Rangau

Fault

Zone

Balam SE

Nella

Antara

Menggala S.

Rangau

OborPelita

Jorang

Unggun Pukat

Hiu

Ampuh

Cucut

Singa

Ujungtanjung

Seruni

Kerang

Tunas

Ubi

Sikladi

Telinga

Kopar

Sidingin

Gulamo

Menggala N.

Petani

Pematang

Pudu

Sakti

Tegar

Pinggi rTitian

Cebakan

Jambon

Jambon SE

Ronda

Sintong SE

Balam So.

PematangBow

2

1

0

43

2 10

0

1

2

3

4

4

Bekasap

0

1

01

21

2

Mangga

STRUCTUREPrincipal listric normalborder fault, showingpresent - day basementcutoff. Hachures onhangingwall

Subsidary listric orplanar normal fault,block on hangingwall

EXPLANATION

F.

TLH / 98

F.

SINTONG

HIGH

RO

KA

N

HIG

H

DuriField

Roki ri

N

0 10

Kilometers

ROKANINVERSION

FRONT

Nella

F.M

angga

F.

Balam

North B

F.K

UB

UH

IGH

KIR

I

PLA

TFO

RM

Pager

Kelok

200000

175000

150000

7000

00

725000

LIBOPLATFORMS

Batang

PalemAkar

Pemburu

Candi

Genting

Benar

Sintong

Rantaubais

Tanggul

PuncakLincak

Kulin

7500

00

BalamTrough

F.Beksp-So.

Aman

Group 1

Group 2

Group 3

Group 4

Migration routetrajectory

South BalamTrough

RangauTrough

Group 5

North Aman North(NAN) Trough

North Aman South-Central (NASC)

Mutiara

F.

GEOCHEMISTRY

23

?

?

0

1

23

0

0

Gambar 4.1. Lokasi, tipe struktur, dan jalur migrasi hidrokarbon Seruni

(CPI Internal Report, 2007)

Page 2: BAB IV PEMBAHASAN DAN GEOLOGI DAERAH ... Terdapat 2 antiklin pada daerah Seruni yang terletak di bagian barat dan timur Seruni. Sesar mendatar menganan Bangko Timur Seruni diperkirakan

38

Terdapat 2 antiklin pada daerah Seruni yang terletak di bagian barat dan timur

Seruni. Sesar mendatar menganan Bangko Timur Seruni diperkirakan yang

membentuk antiklin tersebut dan memisahkan Seruni menjadi 2 kompartemen, Seruni

Barat dan Seruni Timur. Batuan induknya diperkirakan berasal dari Formasi Brown

Shale yang berasal dari daerah Aman Utara bagian tengah-selatan. Reservoar utama

pada daerah Seruni diperkirakan berasal dari batupasir dari Kelompok Sihapas yang

berumur Miosen Awal pada kedalaman 2000 kaki - 3200 kaki di bawah permukaan.

4.2. Interpretasi dan Analisis Stratigrafi Seruni

Analisis dan interpretasi stratigrafi yang dilakukan berdasarkan data log yang

berasal dari sumur-sumur pada daerah Seruni. Data sumur yang digunakan dalam

penelitian kali ini sebanyak 33 sumur, data log dari sumur tersebut kemudian

diinterpretasikan polanya untuk mengetahui pola persebaran horizon secara lateral.

Data sumur tersebut juga digunakan untuk korelasi lapisan reservoir dan non-

reservoar serta untuk mengetahui kemenerusan dari lapisan yang ada pada daerah

penelitian.

Gambar 4.2. Lokasi sumur pada daerah penelitian

Page 3: BAB IV PEMBAHASAN DAN GEOLOGI DAERAH ... Terdapat 2 antiklin pada daerah Seruni yang terletak di bagian barat dan timur Seruni. Sesar mendatar menganan Bangko Timur Seruni diperkirakan

39

Terdapat 6 formasi pada daerah Seruni, yaitu Formasi Petani, Telisa, Duri,

Bekasap, Bangko, dan Pematang. Namun yang akan dibahas pada penelitian kali ini

hanya terbatas pada Formasi Duri, Bekasap, dan Bangko karena formasi-formasi

tersebut yang menjadi reservoar utama pada daerah Seruni.

4.2.1. Interpretasi Data Log

1. Formasi Duri

Dicirikan oleh pola log bentuk blocky dan funnel shaped. Berdasarkan pola

karakteristik dari log, diperkirakan diendapkan pada lingkungan fluvio-tidal. Setiap

unit batupasir dipisahkan serpih yang tebal, kemungkinan serpih laut.

2. Formasi Bekasap

Umumnya Formasi Bekasap didominasi oleh kurva yang berbentuk blocky

dengan indikasi formasi ini diendapkan pada lingkungan darat. Korelasi pada Formasi

Bekasap tidak mudah untuk dilakukan karena batas antara satu batupasir terhadap

yang lainnya tidak terpisah secara jelas oleh lapisan serpih seperti Formasi Duri. Pada

beberapa lapisan terdapat juga bentukan log yang funnel shaped dan bell shaped.

3. Formasi Bangko

Formasi Bangko pada daerah Seruni dapat dibedakan kedalan dua fase

sedimentasi. Bagian bawah memiliki batupasir bertipe blocky dengan pengaruh darat

dan dibedakan kedalam beberapa lobe batupasir. Kemudian secara berangsur,

lingkungan berubah menjadi lebih ke laut atau pengaruh tidal dengan lobe batupasir

diantara serpih yang tebal. Korelasi pada Formasi Bangko sangat sulit untuk

dilakukan karena tidak terdapat batas yang jelas antara tiap batupasir.

Page 4: BAB IV PEMBAHASAN DAN GEOLOGI DAERAH ... Terdapat 2 antiklin pada daerah Seruni yang terletak di bagian barat dan timur Seruni. Sesar mendatar menganan Bangko Timur Seruni diperkirakan

40

Gambar 4.3. Karakteristik log pada daerah Seruni

Tipe Log Seruni Timur Seruni 2

Tipe Log Seruni Barat Seruni 5

�������

������ ��

����������

Page 5: BAB IV PEMBAHASAN DAN GEOLOGI DAERAH ... Terdapat 2 antiklin pada daerah Seruni yang terletak di bagian barat dan timur Seruni. Sesar mendatar menganan Bangko Timur Seruni diperkirakan

41

4.2.2. Korelasi Sumur

Langkah awal yang dilakukan dalam korelasi lapisan adalah mencari top dari

setiap formasi berdasarkan data yang terbaca pada kurva GR dari data log sumur

daerah penelitian. Sebenarnya interpretasi data sumur pada daerah ini sudah dilakukan

sebelumnya sehingga penentuan top formasi mengacu pada korelasi yang tersedia.

Namun dari hasil korelasi yang sudah ada tersebut, banyak diantara top formasi yang

tidak bersesuaian dengan refleksi seismik atau bahkan tidak mencerminkan pola log

yang konsisten untuk setiap formasi. Sehingga dilakukan pengecekan ulang dengan

membandingkan top formasi pada data sumur dengan reflektor seismik yang ada,

serta dengan melihat konsistensi pola log untuk setiap formasi pada setiap sumur.

Setelah dilakukan pengecekan dan mendapatkan posisi dari top formasi yang

baru untuk top formasi yang tidak bersesuaian tadi, maka tebal dari setiap formasi di

daerah penelitian ini cukup beragam. Tebal formasi yang beragam ini bisa diakibatkan

oleh struktur geologi yang berkembang, misalnya aktifitas sesar atau memang pada

saat pengendapan formasi itu tidak pada suatu dasar yang horizontal melainkan

miring, sehingga terdapat perbedaan ketebalan.

Gambar 4.4 menunjukkan korelasi sumur-sumur yang berada pada lintasan

yang berarah relatif Barat Laut-Tenggara pada daerah penelitian. Pada korelasi

tersebut, terlihat adanya pengaruh struktur pada korelasi ini. Makin ke arah Barat

Laut, kedalaman dari top-top formasi semakin menurun. Penurunan tersebut

kemungkinan disebabkan oleh adanya pengaruh sesar besar yaitu Sesar Runi

Norm_0601. Sesar ini yang akan dibahas lebih lanjut pada bab selanjutnya mengenai

analisis sekatan sesarnya.

Sedangkan pada Gambar 4.5, korelasi sumur-sumurnya berada pada lintasan

yang berarah relatif Barat-Timur pada daerah penelitian. Korelasi di lintasan ini tidak

menunjukkan adanya pengaruh sesar yang dominan. Hal ini diinterpretasikan dari

tidak signifikannya perubahan kedalaman pada tiap-tiap top formasi.

Page 6: BAB IV PEMBAHASAN DAN GEOLOGI DAERAH ... Terdapat 2 antiklin pada daerah Seruni yang terletak di bagian barat dan timur Seruni. Sesar mendatar menganan Bangko Timur Seruni diperkirakan

42

Gam

bar 4

.4. K

orel

asi s

umur

rela

tif B

arat

Lau

t - T

engg

ara

Top

Dur

i

Top

Bang

ko

Top

Beka

sap

SE

NW

Sesa

r Run

i Nor

m_0

601

#27

#14

#4#2

1#1

6#1

1#1

3#2

8#2

0#2

5 #8

Page 7: BAB IV PEMBAHASAN DAN GEOLOGI DAERAH ... Terdapat 2 antiklin pada daerah Seruni yang terletak di bagian barat dan timur Seruni. Sesar mendatar menganan Bangko Timur Seruni diperkirakan

43

Top Duri

Gambar 4.5. Korelasi sumur relatif Barat - Timur

4.2.3. Stratigrafi Seruni

Stratigrafi yang terdapat di daerah penelitian sedikit berbeda dengan stratigrafi

regional Cekungan Sumatra Tengah. Pada stratigrafi Seruni ini Formasi Minas tidak

muncul di daerah penelitian, kemungkinan karena Formasi Minas sudah tererosi

karena daerah Seruni mengalami pengangkatan. Selain itu terdapat pula Formasi

Top Bekasap

Top Bangko

E W #31 #22 #27#19

Page 8: BAB IV PEMBAHASAN DAN GEOLOGI DAERAH ... Terdapat 2 antiklin pada daerah Seruni yang terletak di bagian barat dan timur Seruni. Sesar mendatar menganan Bangko Timur Seruni diperkirakan

44

Menggala yang tidak muncul pada daerah Seruni ini. Hal tersebut terjadi karena

lingkungan pengendapan pada daerah Seruni berada pada daerah delta sampai laut

dalam, sedangkan Formasi Menggala umumnya diendapkan di lingkungan darat

fluvial channel (Mertosono dan Nayoan, 1974).

Selebihnya, stratigrafi dari daerah penelitian ini sama dengan stratigrafi

regional dari Cekungan Sumatra Tengah, yaitu (dari tua ke muda) :

� Formasi Pematang

Formasi Pematang pada daerah Seruni dipisahkan dari Formasi Bangko karena

kandungan serpihnya yang tebal. Tidak semua sumur menembus lapisan Formasi

Pematang karena kedalaman sumur tidak mencapai kedalaman Formasi Pematang.

Formasi Pematang ini mempunyai kualitas porositas yang rendah dan sulit untuk

membedakan pasir milik Formasi Pematang atau batuan dasar. Berumur Eo-Oligosen.

� Formasi Bangko

Formasi ini dapat dibedakan ke dalam 2 tahap sedimentasi. Bagian bawahnya adalah

pasir blocky dengan pengaruh lingkungan darat dan dipisahkan menjadi beberapa

pasir lobe, dan secara bertahap lingkungan pengendapannya berubah menuju kearah

laut dan dipengaruhi oleh pasang surut dengan litologi pasir lobe diantara serpih tebal.

Formasi ini diendapkan pada umur Miosen Awal.

� Formasi Bekasap

Formasi Bekasap didominasi oleh log yang berbentuk blocky, bentukan tersebut

menandakan bahwa formasi ini terendapkan pada lingkungan darat. Umumnya

litologinya adalah batupasir yang tebal dan pada kenampakan log unit satuan

batupasir sulit dibedakan karena tidak dipisahkan secara jelas oleh serpih. Formasi ini

diperkirakan diendapkan pada kala Miosen Awal.

� Formasi Duri

Formasi ini diendapkan pada lingkungan fluvio-tidal. Setiap unit batupasirnya

dipisahkan dengan jelas oleh serpih, yang kemungkinan berupa serpih dari laut.

Formasi Duri diendapkan pada kala Miosen Awal.

� Formasi Telisa

Formasi Telisa pada daerah Seruni didominasi oleh serpih pasiran yang berasal dari

lingkungan laut. Formasi ini diendapkan pada kala Miosen Awal-Tengah.

Page 9: BAB IV PEMBAHASAN DAN GEOLOGI DAERAH ... Terdapat 2 antiklin pada daerah Seruni yang terletak di bagian barat dan timur Seruni. Sesar mendatar menganan Bangko Timur Seruni diperkirakan

45

� Formasi Petani

Formasi Petani pada daerah Seruni ini tidak terkorelasikan dengan baik karena

kurangnya data. Petani bagian atas dikorelasikan pada lapisan batupasir blocky dan

berkembang diantara serpih dari laut. Pasirnya memiliki ketebalan sampai 30 kaki dan

dijumpai pada Seruni bagian selatan. Formasi ini berumur Miosen Akhir-Pliosen

Awal.

Semua Formasi di atas ini didasari oleh batuan dasar (basement rock) yang

sama dengan batuan dasar pada Cekungan Sumatra Tengah, yaitu terdiri dari batuan

metamorf yang berumur Pra-Tersier, serta greywacke, pebbly-mudstone dan kuarsit

yang juga berumur Pra-Tersier.

Gambar 4.6. Perbandingan stratigrafi Cekungan Sumatra Tengah dengan stratigrafi Seruni (CPI

Internal Report, 2007)

4.3. Interpretasi dan Analisis Struktur Geologi Seruni

Dalam menganalisis struktur geologi daerah penelitian, penulis menggunakan

data seismik 3D. Dari data seismik tersebut dapat diinterpretasikan keberadaan sesar

pada daerah penelitian. Pada dasarnya interpretasi menggunakan data seismik adalah

menginterpretasi keberadaan horizon dan struktur patahan pada penampang seismik

Page 10: BAB IV PEMBAHASAN DAN GEOLOGI DAERAH ... Terdapat 2 antiklin pada daerah Seruni yang terletak di bagian barat dan timur Seruni. Sesar mendatar menganan Bangko Timur Seruni diperkirakan

46

dengan bantuan sifat fisik dari lapisan batuan tersebut terhadap gelombang bunyi.

Struktur patahan pada penampang seismik dicirikan dengan adanya ketidakmenerusan

yang tiba-tiba dari seismik yang merefleksikan bidang perlapisan bidang perlapisan

secara lateral. Dari penampang seismik, penulis mencoba menginterpretasi horizon

dari setiap formasi yang ada di daerah penelitian untuk melihat morfologi bawah

permukaan dari daerah penelitian serta mencoba menginterpretasi sesar yang hadir.

4.3.1. Interpretasi Horizon

Dalam penarikan interpretasi horizon, prinsipnya adalah pengkorelasian

marker stratigrafi dari data well yang ditampilkan pada penampang seismik 3D untuk

mengontrol interpretasi horizon secara lateral. Penampang seismik dan data dari log

sumur yang digunakan harus sudah ‘diikat’ terlebih dahulu (well-seismic tie).

Gambar 4.7. Pengikatan sumur #22 dengan penampang seismik

Page 11: BAB IV PEMBAHASAN DAN GEOLOGI DAERAH ... Terdapat 2 antiklin pada daerah Seruni yang terletak di bagian barat dan timur Seruni. Sesar mendatar menganan Bangko Timur Seruni diperkirakan

47

Data sumur yang digunakan berisikan top dari setiap formasi yang berfungsi

sebagai marker dan digunakan sebagai petunjuk pada saat interpretasi horizon pada

penampang seismik secara lateral. Pada gambar 4.7 terlihat bahwa top formasi D2170

pada sumur cocok dengan top formasi tersebut pada penampang seismik.

Pada penulisan kali ini penulis mengkorelasikan 3 horizon, yaitu horizon

T_D2170, T_BK2540, dan T_BN3080. Horizon-horizon ini diinterpretasi berdasarkan

kenampakan amplitudo seismik yang mencirikan marker-marker yang ada pada

sumur referensi, atau sumur yang telah diikat dengan seismik yang ada. Interpretasi

data seismik dilakukan pada setiap inline dan crossline. Penginterpretasian pada

setiap inline dan crossline ini bertujuan untuk mengetahui gambaran morfologi bawah

permukaan dari setiap horizon.

Gambar 4.8. Pelamparan lateral horizon Top Duri pada domain waktu

N

Antiklin Seruni Barat

Antiklin Seruni Timur

Bangko

Page 12: BAB IV PEMBAHASAN DAN GEOLOGI DAERAH ... Terdapat 2 antiklin pada daerah Seruni yang terletak di bagian barat dan timur Seruni. Sesar mendatar menganan Bangko Timur Seruni diperkirakan

48

4.3.2. Interpretasi Sesar

Tujuan dari menginterpretasikan sesar pada penampang seismik adalah untuk

mengetahui kerangka struktur yang terdapat pada daerah penelitian, sehingga akan

lebih baik jika melakukan picking sesar terlebih dahulu sebelum melakukan picking

horizon. Sedangkan dalam penginterpretasian sesar pada penampang seismik,

penarikan sesar dicirikan dengan adanya perubahan kemiringan yang tiba-tiba dari

suatu horizon atau diskontinuitas dari horizon, yaitu ketidakmenerusan dari reflektor

seismik yang merefleksikan suatu bidang perlapisan secara lateral.

Faktor yang penting dalam penginterpretasian sesar adalah ketelitian dan

konsistensi sehingga geometri sesar yang nantinya terbentuk akan mempermudah

penulis dalam menganalisa kejadian dan pola tektonik pada daerah penelitian.

Gambar 4.9. Penarikan Sesar Runi Norm_0601 pada penampang seismik line 95

Gambar 4.9 menunjukkan penarikan Sesar Runi Norm_0601 pada penampang

seismik line 95, sesar tersebut merupakan salah satu sesar besar pada daerah

penelitian.

Top Duri

Top Bekasap

Top Bangko

Basement

Sesar Runi Norm_0601

Page 13: BAB IV PEMBAHASAN DAN GEOLOGI DAERAH ... Terdapat 2 antiklin pada daerah Seruni yang terletak di bagian barat dan timur Seruni. Sesar mendatar menganan Bangko Timur Seruni diperkirakan

49

4.3.3. Analisis Struktur

Analisis struktur sangat diperlukan untuk memahami masalah-masalah geologi

struktur yang kompleks. Hal yang paling penting dalam memahami struktur geologi

adalah geometri dan unsur struktur. Hal ini sangat penting karena menyangkut lokasi

pembentukannya, karakteristik, orientasi, dan juga evolusi dari unsur-unsur struktur

tersebut.

Analisis struktur pada daerah penelitian dimulai dari pengenalan bentuk fisik

(deskriptif) dari sesar-sesar hasil interpretasi, kemudian kenampakan bentuk fisik ini

(geometri) dilihat hubungannya dengan proses kejadian (genetik). Hasil analisis

deskriptif dan genetik sesar-sesar yang ada pada daerah penelitian ini kemudian

diklasifikasikan berdasarkan proses kejadian dan perkembangannya sejak mulai

terbentuk sampai pada kondisi sekarang. Klasifikasi ini tentunya berada dalam

kerangka periode tektonik regional Cekungan Sumatera Tengah, dimana kita

mengenal periode ekstension pada pembentukan graben, periode strike-slip dan

kompresional pada pembentukan struktur perangkap minyak. Analisis dinamik

berkenaan dengan pola gaya dalam material (contohnya stress) dan hubungan dengan

tegangan dan regangan selama perkembangan struktur.

Dari hasil penarikan (picking) horizon dan sesar, semua horizon yang

diinterpretasi pada daerah ini kondisinya telah terpatahkan (deformasi). Terdapat 18

bidang sesar besar dan kecil yang umumnya mempunyai orientasi atau jurus NNE-

SSW, dimana arah tersebut didominasi oleh sesar-sesar kecil. Beberapa sesar utama

memiliki arah orientasi yang relatif berbeda (NNW-SSE).

Berikut adalah analisis geometri dan dinamika struktur geologi daerah

penelitian:

1. Analisis Geometri

Hasil analisis penampang melintang struktur dan pemodelan tiga dimensi

memperlihatkan geometri bidang sesar, sehingga memungkinkan untuk dilakukan

deskripsi terhadap sesar-sesar tersebut. Dalam pembahasan geometri, sesar-sesar pada

daerah ini berkembang dengan arah relatif NE-SW. Kelompok sesar Baratdaya-

Timurlaut umumnya adalah sesar-sesar mayor penyebarannya relatif luas yaitu berada

hampir di semua area daerah penelitian. Sesar ini dari segi kedalamannya dapat

dibedakan menjadi dua bagian, pertama yaitu bidang sesar yang memotong seluruh

interpretasi horizon seismik dan bahkan menerus sampai ke batuan dasar. Bidang

sesar ini umumnya adalah sesar-sesar mayor yang mempunyai arah kemiringan relatif

Page 14: BAB IV PEMBAHASAN DAN GEOLOGI DAERAH ... Terdapat 2 antiklin pada daerah Seruni yang terletak di bagian barat dan timur Seruni. Sesar mendatar menganan Bangko Timur Seruni diperkirakan

50

berarah NNW-SSE. Bidang sesar yang kedua adalah bidang sesar yang berkembang

pada bagian tengah sampai selatan dari daerah penelitian. Umumnya adalah sesar-

sesar minor yang mempunyai arah kemiringan relatif berarah NNE-SSW. Pada

gambar berikut ini dapat dilihat geometri sesar-sesar pada daerah penelitian secara 3

dimensi.

Gambar 4.10. Kenampakan sesar-sesar secara 3D di daerah penelitian

Terdapat 3 sesar yang menjadi fokus penelitian, yaitu Sesar Runi Norm_0601,

Sesar Runi Rev_0601, dan Sesar Runi Rev_0618. Sesar-sesar tersebut memiliki tren

berarah relatif NW-SE dan memiliki kemiringan dengan sudut yang hampir tegak

karena merupakan produk dari Sesar Mendatar Menganan Bangko Tinur. Tabel 4.1

menunjukkan komponen-komponen geometri dari sesar-sesar yang menjadi terdapat

di daerah penelitian.

500 meter

0

SESAR RUNI REV_0618

SESAR RUNI NORM_0601

SUMUR RUNI REV_0601

Page 15: BAB IV PEMBAHASAN DAN GEOLOGI DAERAH ... Terdapat 2 antiklin pada daerah Seruni yang terletak di bagian barat dan timur Seruni. Sesar mendatar menganan Bangko Timur Seruni diperkirakan

51

No.

N

ama

Sesa

r Ti

pe S

esar

Ju

rus

Kem

iring

an

Panj

ang

1 Se

sar

Runi

Nor

m_0

601

Nor

mal

N

175°

E 83

° SW

1,

5 –

2 km

2 Se

sar

Runi

Rev

_060

1 N

aik

N16

4°E

81°

SW

0,8

– 1,

2 km

3 Se

sar

Runi

Rev

_061

8 N

aik

N30

7°E

75°

NE

0,8

– 1,

2 km

4 Se

sar

Runi

Rev

_060

2 N

aik

N13

1°E

65°

SW

0,8

– 1,

3 km

5 Se

sar

Runi

Nor

m_0

603

Nor

mal

N

336°

E 79

° N

E 0,

2 –

0,5

km

6 Se

sar

Runi

Nor

m_0

606

Nor

mal

N

36°E

60

° SE

0,

4 –

0,7

km

7 Se

sar

Runi

Nor

m_0

607

Nor

mal

N

62°E

68

° SE

1

– 1,

2 km

8 Se

sar

Runi

Nor

m_0

608

Nor

mal

N

41°E

47

° SE

0,

2 –

0,4

km

9 Se

sar

Runi

Nor

m_0

610

Nor

mal

N

49°E

75

° SE

0,

7 –

1 km

10

Sesa

r Ru

ni N

orm

_061

1 N

orm

al

N33

0°E

84°

NE

0,2

– 0,

5 km

11

Sesa

r Ru

ni N

orm

_061

2 N

orm

al

N18

1°E

80°

NW

0,

3 –

0,6

km

12

Sesa

r Ru

ni N

orm

_061

3 N

orm

al

N25

°E

62°

SE

0,2

– 0,

4 km

13

Sesa

r Ru

ni N

orm

_061

5 N

orm

al

N26

°E

76°

SE

0,2

– 0,

4 km

14

Sesa

r Ru

ni N

orm

_061

7 N

orm

al

N19

9°E

68°

NW

0,

2 –

0,4

km

15

Sesa

r Ru

ni N

orm

_062

0 N

orm

al

N22

1°E

50°

NW

0,

3 –

0,5

km

16

Sesa

r Ru

ni N

orm

_062

1 N

orm

al

N22

0°E

60°

NW

0,

5 –

0,8

km

17

Sesa

r Ru

ni N

orm

_062

2 N

orm

al

N19

2°E

71°

NW

0,

1 –

0,3

km

18

Sesa

r Ru

ni N

orm

_062

3 N

orm

al

N55

°E

38°

SE

0,1

– 0,

3 km

Tabe

l 4.1

. Tab

ulas

i ses

ar y

ang

men

jadi

foku

s pen

eliti

an

Page 16: BAB IV PEMBAHASAN DAN GEOLOGI DAERAH ... Terdapat 2 antiklin pada daerah Seruni yang terletak di bagian barat dan timur Seruni. Sesar mendatar menganan Bangko Timur Seruni diperkirakan

52

2. Analisis Dinamika

Tujuan dilakukannya analisis dinamika ini adalah untuk merekonstruksi arah

dan besar stress yang pernah aktif, berdasarkan produk-produk struktur yang

dihasilkan oleh stress tersebut. Dalam hal ini, penulis akan menganalisis sesar-sesar

yang ada pada daerah penelitian (sebagai produk dari stress) baik itu jenis dan

arahnya untuk merekonstruksi dinamika masa lampau di daerah penelitian.

Untuk mengetahui pola tektonik dari daerah penelitian ini maka penulis

melihat perkembangan orientasi sesar mulai dari Formasi Bangko sampai ke Formasi

Duri.

Gambar 4.11. Peta Struktur Kedalaman dan arah orientasi sesar Top Formasi Bangko

Gambar 4.11 menunjukkan peta struktur kedalaman dari Formasi Bangko.

Dari peta tersebut, terlihat bahwa daerah yang diwakili oleh warna merah muda

menandakan daerah yang lebih tinggi (dangkal), sebaliknya daerah yang berwarna

biru muda menandakan daerah yang lebih rendah (dalam). Pada peta, morfologi

tertinggi berada pada bagian tengah dari daerah penelitian. Penulis

menginterpretasikan daerah tersebut sebagai puncak dari struktur antiklin. Sedangkan

morfologi terendah berada pada sebelah tenggara dari daerah penelitian. Berdasarkan

N20 E

Sesar Runi Rev_0618

Sesar Runi Norm_0601

Sesar Runi Rev_0601

Page 17: BAB IV PEMBAHASAN DAN GEOLOGI DAERAH ... Terdapat 2 antiklin pada daerah Seruni yang terletak di bagian barat dan timur Seruni. Sesar mendatar menganan Bangko Timur Seruni diperkirakan

53

data statistik dari diagram bunga, orientasi umum dari sesar-sesar yang terdapat di

Formasi Bangko berarah relatif NE-SW (sekitar N2oE).

Gambar 4.12. Peta Struktur Kedalaman dan arah orientasi sesar Top Formasi Bekasap

Pada peta struktur kedalaman dari Formasi Bekasap (Gambar 4.12), terlihat

bahwa morfologi tertinggi berada pada bagian tengah dari daerah penelitian,

sedangkan morfologi terendah berada pada sebelah tenggara dari daerah penelitian.

Berdasarkan data statistik dari diagram bunga, orientasi umum dari sesar-sesar yang

terdapat di Formasi Bekasap berarah relatif NE-SW (sekitar N8oE).

Dari peta struktur kedalaman dari Formasi Duri (Gambar 4.13), morfologi

tertinggi pada daerah penelitian berada pada bagian tengah peta, sedangkan morfologi

terendah berada pada sebelah tenggara dari daerah penelitian. Sedangkan orientasi

umum dari sesar-sesar yang terdapat di Formasi Duri berarah relatif NE-SW (sekitar

N12oE).

Sesar Runi Rev_0618

Sesar Runi Norm_0601

Sesar Runi Rev_0601

N80 E

Page 18: BAB IV PEMBAHASAN DAN GEOLOGI DAERAH ... Terdapat 2 antiklin pada daerah Seruni yang terletak di bagian barat dan timur Seruni. Sesar mendatar menganan Bangko Timur Seruni diperkirakan

54

Gambar 4.13. Peta Struktur Kedalaman dan arah orientasi sesar Top Formasi Duri

Pembahasan

Dari peta struktur kedalaman tiap-tiap formasi, maka dapat dijelaskan tentang

bahwa morfologi daerah penelitian terendah terdapat pada bagian Tenggara dan

daerah tertinggi terdapat pada bagian tengah, dalam hal ini diwakili oleh puncak

antiklin.

Sedangkan untuk struktur sesar pada daerah ini secara keseluruhan

orientasinya memiliki arah NE-SW. Berdasarkan orientasi arah sesar dari Top

Formasi Bangko sampai dengan Top Formasi Duri yang memiliki keseluruhan arah

orientasi NE-SW (sekitar N7oE). Sesar yang terdapat di daerah penelitian ini adalah

sesar naik dengan arah jurus NW-SE (Baratlaut-Tenggara) serta arah kemiringan sesar

naik ke arah timurlaut dan baratdaya. Sedangkan sesar normal mempunyai arah jurus

NE-SW (Timurlaut-Baratdaya) serta arah kemiringan sesar normal ke arah Baratlaut

dan Tenggara. Terdapat juga lipatan pada daerah penelitian berupa antiklin yang

sumbu lipatannya berarah relatif NW-SE.

Interpretasi pembentukan sesar-sesar dan lipatan pada daerah penelitian tidak

dapat dipisahkan dari perkembangan struktur regionalnya. Pada Miosen Awal hingga

Miosen Tengah (26-13 Ma) di Cekungan Sumatra Tengah, berkembang sesar

N120 E

Sesar Runi Rev_0618

Sesar Runi Norm_0601

Sesar Runi Rev_0601

Page 19: BAB IV PEMBAHASAN DAN GEOLOGI DAERAH ... Terdapat 2 antiklin pada daerah Seruni yang terletak di bagian barat dan timur Seruni. Sesar mendatar menganan Bangko Timur Seruni diperkirakan

55

mendatar menganan pada sesar-sesar tua yang berarah Utara-Selatan. Sesar Mendatar

Menganan Bangko Timur yang melalui daerah penelitian diinterpretasikan sebagai

salah satu produk dari sesar tersebut. Periode ini dikenal dengan episode tektonik F2

(Heidrick dan Aulia, 1996). Episode F2 ini merupakan episode wrench tectonics yang

produk tektonik hasil dari episode tersebut berasosiasi dengan sesar normal, sesar

naik, dan lipatan. Sesar-sesar normal yang terbentuk pada daerah penelitian dan

berarah relatif NE-SW diinterpretasikan berasosiasi dengan mekanisme releasing

bend akibat pegerakan Sesar Mendatar Menganan Bangko Timur (Gambar 4.15).

Pada salah satu penampang seismik daerah penelitian, terdapat bentukan struktur

bunga negatif yang mencirikan adanya proses tensional (Gambar 4.14).

Gambar 4.14. Bentukan struktur bunga negatif pada penampang seismik trace 137

Page 20: BAB IV PEMBAHASAN DAN GEOLOGI DAERAH ... Terdapat 2 antiklin pada daerah Seruni yang terletak di bagian barat dan timur Seruni. Sesar mendatar menganan Bangko Timur Seruni diperkirakan

56

Gambar 4.15. Karakteristik umum dari sistem sesar mendatar (McClay dan Bonora, 2001)

Sesar-sesar naik pada daerah penelitian diinterpretasikan berasosiasi dengan

periode tektonik kompresi pada Miosen Tengah yang menghasilkan struktur reverse

dan thrust fault sepanjang jalur wrench fault yang terbentuk sebelumnya. Deformasi

ini menghasilkan sesar naik dengan arah relatif NW-SE, sedangkan sesar naik di

sepanjang sesar mendatar sebelumnya berarah relatif N-S. Selain itu, pembentukan

sesar-sesar naik yang lainnya dapat dipengaruhi oleh interaksi antara Sesar Mendatar

Menganan Bangko Timur dan Sesar Sintong.

Adanya struktur lipatan yang sumbunya berarah NW-SE diinterpretasikan

berasosiasi dengan episode tektonik inversi dan kompresi. Hal itu juga merupakan

bukti bahwa di daerah penelitian mengalami pembalikan struktur. Gambar 4.16

Page 21: BAB IV PEMBAHASAN DAN GEOLOGI DAERAH ... Terdapat 2 antiklin pada daerah Seruni yang terletak di bagian barat dan timur Seruni. Sesar mendatar menganan Bangko Timur Seruni diperkirakan

57

menampilkan penampang seismik yang memperlihatkan adanya lapisan yang terlipat

akibat pengaruh tektonik kompresi.

Gambar 4.16. Penampang seismik line 162 yang menunjukkan daerah yang terlipat akibat tegasan

kompresional

Dari hasil interpretasi genetiknya dapat dijelaskan bahwa daerah Seruni

dipengaruhi oleh dua sesar mendatar yaitu Sesar Bangko Timur dan Sesar Sintong di

bagian Tenggaranya (Gambar 4.17). Sesar-sesar tersebut mempengaruhi daerah

Rokan sehingga terbentuknya sesar-sesar normal pada daerah Seruni dengan berarah

relatif Timurlaut-Baratlaut dan sesar-sesar naik berarah relatif Baratdaya-Tenggara.

Berdasarkan data seismik, Sesar Runi Norm_0601, Sesar Runi Rev_0601, dan Sesar

Runi Rev_0618 terbentuk setelah Formasi Duri terendapkan.

Top Duri

Top Bekasap

Top Bangko

Basement

Page 22: BAB IV PEMBAHASAN DAN GEOLOGI DAERAH ... Terdapat 2 antiklin pada daerah Seruni yang terletak di bagian barat dan timur Seruni. Sesar mendatar menganan Bangko Timur Seruni diperkirakan

58

Gambar 4.17. Peta struktur Cekungan Sumatera Tengah (Heidrick et al., 1996)

4.4. Sejarah Geologi

Pada Gambar 4.18 memperlihatkan rekonstruksi periode tektonik lempeng

Asia Tenggara (Hall, 1995). Secara umum, periode tektonik di Sumatera terbagi

dalam dua periode, yaitu ketika Paleogen, terjadi kolisi antara lempeng India dan

Asia, dan pembentukan pull-apart basin di Sumatera, kemudian ketika Neogen

berkembangnya dextral wrench fault yang menyebabkan reaktivasi sesar-sesar yang

telah ada sebelumnya, kemudian subduksi dari lempeng Indo-Australia kebawah

lempeng Eurasia membentuk Barisan volcanic arc.

Periode tektonik lempeng Asia Tenggara inilah yang menyebabkan struktur-

struktur dan deformasi yang berkembang di Sumatra. Untuk geologi daerah

penelitian, struktur-struktur yang berkembang diinterpretasikan berasal dari periode

tektonik yang terjadi pada Miosen Tengah dan Miosen Akhir, dalam hal ini

rekonstruksi C dan D.

Sesar Bangko Timur

Sesar Sintong

Daerah penelitian

Page 23: BAB IV PEMBAHASAN DAN GEOLOGI DAERAH ... Terdapat 2 antiklin pada daerah Seruni yang terletak di bagian barat dan timur Seruni. Sesar mendatar menganan Bangko Timur Seruni diperkirakan

59

Gambar 4.18. Periode tektonik lempeng Asia Tenggara (Hall, 1995)

Adapun Sejarah Geologi daerah penelitian secara rinci dapat dijelaskan lebih

rinci dengan mengacu pada Heidrick dan Aulia (1993), yaitu:

1. Kala Pra-Tersier terjadi deformasi pada basement yang menyebabkan adanya

sesar-sesar berarah Utara-Selatan, Baratlaut-Tenggara, dan Timurlaut-

Baratdaya. Cekungan Sumatera Tengah memiliki batuan dasar Pra-Tersier

yang dangkal, sehingga sedimen yang menutupinya sangat mudah dipengaruhi

oleh tektonik batuan dasar dan banyak dijumpai struktur pada Cekungan

Sumatera Tengah.

2. Kala Eosen-Oligosen merupakan fase rifting akibat terjadinya deformasi

ekstensional dengan arah ekstensi Barat-Timur ± 20o, yang mengakibatkan

reaktivasi struktur-struktur tua yang terbentuk sebelumnya. Periode ini terjadi

pada waktu 50-26 Ma dan menghasilkan geometri horst dan graben. Pada saat

yang sama terjadi pengendapan Kelompok Pematang ke dalam graben-graben

yang terbentuk.

A B

C D

Page 24: BAB IV PEMBAHASAN DAN GEOLOGI DAERAH ... Terdapat 2 antiklin pada daerah Seruni yang terletak di bagian barat dan timur Seruni. Sesar mendatar menganan Bangko Timur Seruni diperkirakan

60

3. Kemudian pada kala Oligosen Akhir-Miosen Tengah aktifitas rifting sudah

tidak aktif lagi. Fase transgresif pada kala ini menghasilkan endapan dari

Kelompok Sihapas yang secara tidak selaras berada diatas Kelompok

Pematang. Pada akhir fasa transgresif Miosen Awal sampai Tengah,

diendapkan Formasi Telisa dengan lingkungan berkisar inner sampai outer

litoral dengan pengaruh laut semakin besar ke atas. Kontak pada Formasi

Telisa ditandai oleh litologi yang berbeda dan fauna yang berhenti hingga

Miosen Tengah. Pada kala Miosen Awal terjadi fase amblesan (sag phase)

diikuti oleh pembentukan dextral wrench fault secara regional dan

pembentukan transtensional fracture zone. Sesar-sesar yang terbentuk berarah

relatif Baratlaut–Tenggara. Berkembang sesar mendatar menganan pada sesar-

sesar tua yang berarah Utara–Selatan. Akibat dextral wrench fault, maka pada

sesar-sesar tua yang berarah Timurlaut–Baratdaya mengalami transtensional,

sehingga terbentuk normal fault, graben, dan half graben, lalu pada sesar-

sesar yang berarah Baratlaut-Tenggara mengalami transpressional. Episode

F2 terjadi bersamaan pengendapan Kelompok Sihapas, yaitu antara 26-13 Ma.

4. Miosen Akhir-Resen, pada kala ini terjadi gaya kompresional dengan arah

gaya Timurlaut-Baratdaya. Gaya kompresional tersebut mengakibatkan

terjadinya struktur reverse dan thrust fault sepanjang jalur wrench fault yang

terbentuk sebelumnya pada daerah Seruni. Proses kompresi ini bersamaan

dengan pembentukan dextral wrench fault di sepanjang Bukit Barisan.

Struktur yang terbentuk umumnya berarah Baratlaut–Tenggara. Pengendapan

yang berlangsung pada saat orogenesa atau pengangkatan (uplift), berupa

lapisan batuan klastik Formasi Petani. Formasi Petani ini diendapkan secara

tidak selaras diatas Kelompok Sihapas. Bagian atas Formasi Petani dicirikan

oleh ketidakselarasan akibat erosi dan diatasnya ditutupi oleh lapisan tipis

batupasir Formasi Minas.