bab iv metodologi penelitian 4.1. desain penelitianeprints.umm.ac.id/41471/5/bab iv.pdf4.1. desain...

13
25 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Menurut Lapau (2012), desain penelitian merupakan bagian dalam suatu penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan data atau fakta dalam menjawab pertanyaan atau masalah penelitian. Menurut Arikonto dalam Suyoto dan Sodik (2015 : 98), desain penelitian merupakan suatu arah dalam proses penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian, tanpa adanya desain penelitian, penelitian yang akan dilakukan tidak akan berjalan dengan baik sebab tidak adanya pedoman yang jelas. Menurut Sukardi dalam Suyoto dan Sodik (2015 : 98), komponen dalam desain penelitian mencakup tahapan dalam penelitian yang dimulai dengan ide hingga hasil akhir penelitian. Sedangkan menurut Suyoto dan Sodik (2015 : 98), desain penelitian adalah suatu cara dalam mencapai tujuan yang diharapkan dari penelitian dan menjadi pedoman dalam penelitian. Desain yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis desain deskriptif korelasi. Menurut Putra (2012), pada desain deskriptif korelasi tidak menggunakan kelompok kontrol atau uji coba dalam penelitian. Teknik pengambilan data dengan cross sectional. Cross sectional merupakan pengumpulan data oleh peneliti setelah melakukan pengambilan data diwaktu yang sama (Swarjana, 2015 : 53). Cross-sectional yaitu suatu penelitian dengan waktu pengukuran atau observasi yang dilakukan hanya sekali dalam satu waktu dan tidak ada follow up dalam penelitian. Dalam penelitian jenis ini akan mendapatkan prevalensi atau efek dari variabel dependen yang dihubungkan dengan variabel independen (Nursalam, 2008 : 83)

Upload: others

Post on 11-Feb-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 25

    BAB IV

    METODOLOGI PENELITIAN

    4.1. Desain Penelitian

    Menurut Lapau (2012), desain penelitian merupakan bagian dalam suatu

    penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan data atau fakta dalam menjawab

    pertanyaan atau masalah penelitian. Menurut Arikonto dalam Suyoto dan Sodik (2015

    : 98), desain penelitian merupakan suatu arah dalam proses penelitian yang sesuai

    dengan tujuan penelitian, tanpa adanya desain penelitian, penelitian yang akan

    dilakukan tidak akan berjalan dengan baik sebab tidak adanya pedoman yang jelas.

    Menurut Sukardi dalam Suyoto dan Sodik (2015 : 98), komponen dalam desain

    penelitian mencakup tahapan dalam penelitian yang dimulai dengan ide hingga hasil

    akhir penelitian.

    Sedangkan menurut Suyoto dan Sodik (2015 : 98), desain penelitian adalah

    suatu cara dalam mencapai tujuan yang diharapkan dari penelitian dan menjadi

    pedoman dalam penelitian. Desain yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

    analisis desain deskriptif korelasi.

    Menurut Putra (2012), pada desain deskriptif korelasi tidak menggunakan

    kelompok kontrol atau uji coba dalam penelitian. Teknik pengambilan data dengan

    cross sectional. Cross sectional merupakan pengumpulan data oleh peneliti setelah

    melakukan pengambilan data diwaktu yang sama (Swarjana, 2015 : 53). Cross-sectional

    yaitu suatu penelitian dengan waktu pengukuran atau observasi yang dilakukan hanya

    sekali dalam satu waktu dan tidak ada follow up dalam penelitian. Dalam penelitian

    jenis ini akan mendapatkan prevalensi atau efek dari variabel dependen yang

    dihubungkan dengan variabel independen (Nursalam, 2008 : 83)

  • 26

    4.2 Kerangka Penelitian

    Bagan 4.1 : Kerangka Penelitian Hubungan Paparan konten negatif Instagram terhadap Kecerdasan Emosional pada Remaja

    4.3 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

    4.3.1. Populasi

    Menurut Siyoto dan Sodik (2015), populasi yaitu suatu karakteristik yang masuk

    dalam penelitian. Bagian dalam populasi tidak hanya makhluk hidup namun semua

    yang dapat masuk dalam karakteristik penelitian. Menurut Nursalam (2013), populasi

    Populasi : Remaja di SMK Muhammadiyah 1

    Malang Kelas 11 sebanyak 115 siswa

    Teknik : Purposive Sampling

    Alat Ukur :

    Kecerdasan emosional menggunakan kuisioner SEIS

    Konten negatif menggunakan kuisioner paparan konten negatif instagram

    Skala Data :

    Ordinal dan Interval

    Analisa Data : Uji Pearson

    Univariat → Bivariat

    Kesimpulan

    H0: Tidak ada hubungan

    paparan konten negatif

    instagram terhadap

    kecerdasan emosional pada

    remaja di SMK

    Muhammadiyah 1 Malang

    Sampel : 89 siswa yang sesuai dengan kriteria inklusi

    di SMK Muhammadiyah 1 Malang

    H1: Ada hubungan paparan

    konten negatif instagram

    terhadap kecerdasan

    emosional pada remaja di

    SMK Muhammadiyah 1

    Malang

  • 27

    yaitu subjek yang memenuhi syarat-syarat dari penelitian yang dilakukan. Populasi

    dalam penelitian ini adalah siswa SMK Muhammadiyah 1 Malang kelas 11 dan 12 yang

    bejumlah 115 siswa.

    4.3.2. Sampel Penelitian

    Sampel yang digunakan dalam penelitian siswa SMK Muhammadiyah 1

    Malang kelas 11 dan 12 yang berjumlah 89 siswa.

    4.3.3. Teknik Sampling

    Teknik sampling yang digunakan yaitu purposive sampling. Purposive sampling

    merupakan pengambilan data dengan anggota pada populasi tidak seluruhnya terpilih

    serta dalam memilih sampel bersifat subjektif (Maulana, 2016). Sampel dalam

    penelitian ini sejumlah 89 siswa kelas 11 SMK Muhammadiyah 1 Malang. Menurut

    Nursalam (2008), kriteria inklusi yaitu suatu ciri dari populasi yang akan dijadikan target

    dalam penelitian. Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu :

    - Memiliki akun instagram

    - Usia 15-17 tahun

    Sedangkan kriteria eksklusi adalah menghilangkan responden dalam penelitian yang

    tidak memenuhi kriteria inklusi karena berbagai sebab. Kriteria inklusi dalam penelitian

    ini adalah :

    - Akun instagram deactivated

    - Menolak menjadi responden

    4.4 Variabel Penelitian

    Variabel merupakan fasilitas yang dapat digunakan dalam pengukuran dalam

    suatu penelitian. Menurut Nursalam (2013), variabel merupakan suatu yang konret

  • 28

    serta dapat diukur. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas

    (independen) dan variabel terikat (dependen).

    Variabel bebas (independen) adalah variabel yang nilainya menentukan dan

    mempengaruhi variabel lain. Variabel terikat (dependen) merupakan aspek yang akan

    diamati dan diukur untuk menentukan ada atau tidaknya hubungan dengan variabel

    bebas (Nursalam, 2013). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah paparan konten

    negatif. Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah kecerdasan

    emosional.

    4.5 Definisi Operasional

    Definisi operasional adalah pendefisian variabel dalam penelitian sehingga

    peneliti dapat mengumpulkan informasi yang memiliki kaitan dengan konsep

    penelitian. Selain itu pada definisi operasional dapat dilakukan pengukuran maupun

    diteliti oleh peneliti lainnya (Swarjana, 2015 : 49).

  • 29

    Tabel 4.1 : Definisi Operasional Hubungan Paparan konten negatif Instagram terhadap Kecerdasan Emosional Remaja

    Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Skala

    Independen : Paparan Konten Negatif

    Paparan yaitu suatu hasil yang merupakan penjabaran sedangkan konten negatif yaitu konten yang dapat memberikan dampak buruk bagi masyarakat khususnya bagi pelajar atau remaja. Indikator : Konten yang bermuatan -SARA -Perjudian -Pemerasan -Penghinaan -Hoax -Penipuan -Cybercrime -Porno atau menjijikkan

    Kuisioner 9-18 Paparan ringan 19-35 Paparan Sedang 36-45 Paparan berat

    Ordinal

    Dependen : Kecerdasan Emosional

    Kecerdasan emosional merupakan kemampuan individu dalam memahami emosi diri sendiri maupun orang lain serta dapat mengaplikasikannya dalam keseharian. Indikator : -Persepsi emosi -Mengatur emosi diri -Mengatur emosi orang lain -Memanfaatkan emosi

    Kuisioner SEIS

    Tinggi – rendah : 35-165

    Interval

    4.6 Tempat Penelitian

    Penelitian akan dilaksanakan di SMK Muhammadiyah 1 Malang.

    4.7 Waktu Penelitian

    Penelitian akan dilakukan pada bulan Agustus 2018, dimana peneliti akan

    menyebarkan dua macam kuisioner kepada siswa kelas 11 dan 12 SMK

    Muhammadiyah Malang.

  • 30

    4.8 Instrumen Penelitian

    4.8.1. Pengertian Instrumen Penelitian

    Instrumen penelitian merupakan sarana atau fasilitas yang peneliti dapat

    menggunakannya dalam pengumpulan data sehingga mendapatkan hasil yang baik,

    detail, serta lebih mudah dalam mengolah (Siyoto dan Sodik, 2015 : 78). Dalam

    instrumen penelitian terdapat dua hal penting yaitu valid dan reliabel (Siyoto dan Sodik

    : 84). Jenis instrumen yang digunakan adalah kuisioner.

    Kuisioner merupakan sarana dalam mengumpulkan data yang berisi pertanyaan

    yang kemudian responden akan mengisi atau menjawab. Kuisioner digunakan untuk

    mengukur variabel yang bersifat faktual, serta untuk mendapatkan informasi yang

    dibuhkan dalam penelitian (Djaali dan Mulyono, 2008 : 64)

    4.8.2 Kuisioner SEIS

    Kuisioner yang akan didistribusikan pada siswa yaitu SEIS (Schutte Emotional

    Intelligence Scale) oleh Schutte (2008) yang berisikan empat macam komponen dari

    kecerdasan emosional yang meliputi persepsi emosi, mengatur emosi diri, keterampilan

    sosial atau mengatur emosi orang lain serta memanfaatkan emosi. Jumlah item pada

    kuisioner yaitu 33 item dengan 5 skala yaitu 1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3

    = ragu-ragu, 4 = setuju, 5 =sangat setuju. Perhitungan dalam kuisioner SEIS adalah

    dengan memberikan kode pada item dengan 5 skala dan 33 pertanyaan kemudian

    menjumlahkan seluruh item tersebut. Interpretasi dari kuisioner adalah apabila total

    penjumlahan ± 33 maka kecerdasan emosional masuk dalam kategori rendah, jika

    ±165 maka kecerdasan emosional masuk dalam kategori tinggi.

  • 31

    Tabel 4.2 Kisi-kisi kuisioner kecerdasan emosional yaitu :

    Komponen Favorable Unfavorable Jumlah

    Persepsi emosi 5, 9, 15, 18, 19, 22, 25, 29, 32,

    33

    10

    Mengatur emosi diri 2, 3, 10, 12, 14, 21, 23, 28, 31 9

    Mengatur emosi orang lain 1, 4, 11, 13, 16, 24, 26, 30 8

    Memanfaatkan emosi 6, 7, 8, 17, 20, 27 6

    Jumlah 33

    4.8.3 Kuisioner Paparan Konten Negatif Instagram

    Kuisioner untuk mengukur penggunaan sosial media yaitu kusioner paparan

    konten negatif instagram yang berisi 10 pertanyaan dan menggunakan skala data likert

    yang mewakili STS= sangat tidak setuju, TS = tidak setuju, R = ragu-ragu, S = setuju

    dan SS = sangat setuju. Perhitungan dalam kusioner yaitu dengan menjumlahkan 10

    item pertanyaan dengaan satu dari lima skala yang dipilih oleh responden dari tiap item.

    Interpretasi hasil dari kuisioner yaitu dengan rentang 9-18: paparan ringan, 19-35:

    paparan sedang, 36-45: paparan berat.

    Tabel 4.3 Kisi-kisi Kuisioner Paparan konten negatif Instagram

    Indikator Favorable Unfavorable Jumlah

    Pengalaman mengakses

    paparan konten negatif

    1, 2 , 3,

    4,6,7,8,9

    7 9

    Jumlah 9

    4.8.4 Uji Validitas Kuisioner

    Sugiyono, (2016:121) menyebutkan bahawa validitas merupakan penilaian

    terhadap instrumen dimana instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur hal

    yang akan diukur. Menurut Noor (2011), validitas merupakan nilai yang

  • 32

    memperlihatkan alat pengukur yang benar-benar dapat menjadi alat ukur. Menurut

    Dahlan (2014: 241), tahapan dalam uji validitas menggunakan SPSS yaitu :

    - Membuka SPSS, membuka file validitas dan reabilitas

    - Melakukan langkah-langkah : Analisis Skala Reabilitas Analisis

    Interpretasi hasil validitas yaitu pertanyaan dinilai valid jika koefisien korelasi

    terkoreksi minimal 0,3 (Dahlan, 2016 : 243).

    Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Kuisioner Paparan Konten Negatif

    No Item Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan

    1 Pertanyaan 1 0.579 0,514 Valid

    2 Pertanyaan 2 0.604 0,514 Valid

    3 Pertanyaan 3 0.822 0,514 Valid

    4 Pertanyaan 4 0.681 0,514 Valid

    5 Pertanyaan 5 0.679 0,514 Valid

    6 Pertanyaan 6 0.776 0,514 Valid

    7 Pertanyaan 7 0.606 0,514 Valid

    8 Pertanyaan 8 0.678 0,514 Valid

    9 Pertanyaan 9 0.894 0,514 Valid

    4.8.5 Uji Reliabilitas

    Menurut Sugiyono (2016), dalam pengujian reabilitas dapat dilakukan dengan

    cara eksternal maupun internal. Cara eksternal yaitu dengan melaukan perhitungan test-

    retest, equivalent, dan gabungan keduanya. Sedangkan cara internal dengan menganalisis

    konsistensi item-item yang terdapat dalam instrumen. Dalam penelitian ini

    menggunakan uji reliabilitas dengan menggunakan SPSS 21.

    Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas Kuisioner Paparan Konten Negatif

    No Concbrach Alfa N

    1 0.77 10

  • 33

    4.9 Prosedur Pengumpulan Data

    Pengumpulan data merupakan tahapan mengumpulkan karakteristik subjek

    yang dibutuhkan dalam penelitian. Dalam pengumpulan data dalam menentukan

    langkah dilakukan dari rancangan penelitian serta instrumen yang akan digunakan

    Burns dan Grove,1999 dalam Nursalam (2013). Proses pengumpulan data dalam

    penelitian ini dilakukan sebagai berikut :

    1. Tahap Persiapan

    Peneliti mempersiapkan surat ijin studi pendahuluan dan penelitian yang akan

    diberikan kepada kepala SMK Muhammadiyah 1 Malang. Selain itu dalam surat ijin

    studi pendahuluan dan penelitian untuk SMK Muhammadiyah 1 Malang, peneliti juga

    menyertakan surat rekomendasi dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik serta Dinas

    Pendidikan Kota Malang dan Kota Batu

    2. Tahap Pelaksanaan

    Setelah mendapatkan surat rekomendasi dari Kampus II UMM, Badan Kesatuan

    Bangsa dan Politik serta Dinas Pendidikan Kota Malang dan Batu, peneliti menemui

    Kepala SMK Muhammadiyah 1 Malang untuk meminta ijin serta untuk mengetahui

    keadaan SMK 1 Muhammadiyah yang diharapkan sesuai dengan kriteria. Setelah

    menemui Kepala Sekolah, peneliti mewawancarai siswa guna mendapatkan hasil yang

    akurat mengani penggunaan media sosial serta paparan konten negatif. Setelah

    mendapatkan hasil yang diharapkan, peneliti mengadakan pertemuan kembali dengan

    kepala sekolah guna mengatur jadwal pelaksanaan distribusi kuisioner pada siswa kelas

    11 dan 12.

    Kuisioner yang didistribusikan berisikan 5 halaman yang meliputi 1 halaman

    lembar informed concent, 3 halaman kuisioner kecerdasan emosional, dan 1 halaman

  • 34

    kuisioner penggunaan dan paparan konten negatif instagram. Setelah melakukan

    pendistribusian kuisioner, pada hari yang sama siswa mengumpulkan kuisioner.

    Usai kuisioner terkumpul, peneliti menghitung hasil dengan menghitungan

    melalui SPSS dan menemukan hasil dari kuisioner yang didistribusikan.

    4.10 Analisa Data

    Menurut Situmorang (2010), analisa data merupakan tahapan dalam menyusun

    data sehingga mudah untuk dipahami. Dalam menganalisa data, prosedur yang

    digunakan disesuaikan dengan tujuan dalam penelitian dengan metode statistik.

    a. Langkah dalam menganalisa data adalah (Lapau, 2012):

    1. Editing, tahapan dalam memeriksa data yang terkumpul

    2. Coding, tahapan dalam pemberian kode atau kategori pada masing-masing

    data sehingga memudahkan dalam pengolahan

    3. Processing, tahapan dalam proses menganalisa data. Kegiatan yang dilaukan

    dalam tahapan ini yaitu memasukka data ke dalam tabel yang sudah

    dipersiapkan.

    4. Cleaning, tahapan untuk memeriksa ulang data yang sudah dimasukkan dan

    melakukan perbaikan jika terdapat kekeliruan.

    5. Tabulating, tahapan dalam pengelompokkan data agar lebih mudah untuk

    dianalisa.

    b. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

    1. Analisa Deskriptif (Univariat)

    Dikutip dari Putra menurut Suyanto (2011), langkah awal dalam menganalisa

    data adalah dengan analisa univariat. Analisa univariat berguna agar peneliti lebih

    memahami penelitian yang sedang dilakukan dan dilanjutkan dengan meneliti yang

  • 35

    lebih menyeluruh sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Analisa univariat yang

    dilakukan dalam penelitian ini adalah untuk menggolongkan data seperti usia, kelas,

    berapa kali melihat paparan konten negatif, berapa lama mengakses instagram.

    Uji normalitas berfungsi untuk mengetahui distribusi data dalam penelitian

    normal atau tidak normal. Bila dalam perhitungan nilai signifikansi >0,05 maka data

    tersebut memiliki distribusi normal. Jika nilai signifikansi 0.05

    Dalam nilai Kolmogorov-Smirnov pada tabel 4.6 data kecerdasan emosional

    berdistribusi normal karena nilai 0,851 lebih dari 0,05. Sedangkan pada nilai

    Kolmogorov-Smirnov data konten negatif berdistribusi normal karena nilai 0,397 lebih

    dari 0,05.

    2. Analisa Inferensial (Bivariat)

    Analisa inferensial atau bivariat bertujuan untuk penelitian yang melibatkan

    sampel. Dalam analisa ini hanya mengolah data hasil pengumpulan dari sampel. Analisa

    ini memiliki teknik lebih lengkap dibandingkan analisa deskriptif diari teknik korelasi,

    komparasi, mencari pengaruh, dan lain-lain. Pengolahan analisa ini menggunakan data

  • 36

    tabel, hasil dari data tabel dapat menentukan hasil apakah hipotesa dapat diterima atau

    ditolak (Putra, 2012).

    Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi Pearson.

    Menurut Sari dan Wardani (2015), korelasi pearson yaitu suatu analisis yang dapat

    digunakan dalam pengolahan sebuah data korelasi linier pada dua variabel yang

    memiliki skala interval atau rasio. Menurut Sugiyono (2016), syarat utama dalam

    pemilihan korelasi pearson yaitu :

    1. Korelasi yang digunakan untuk menguji satu variabel dependen dan satu variabel

    independen dalam hipotesis asosiatif (hubungan)

    2. Korelasi ini digunakan bila data pada variabel penelitian berupa interval atau rasio

    dan hipotesisnya merupakan asosiasif atau hubungan.

    Sedangkan menurut Wahana (2009), syarat-syarat dalam korelasi pearson yaitu

    data dalam variabel distribusi normal. Dua variabel yang diteliti memiliki skala data

    interval atau rasio. Korelasi dua variabel dalam penelitian yaitu linier. Sari dan Wardani,

    (2015 : 60) tahapan dalam melakukan analisis korelasi dengan menggunakan SPSS

    yaitu:

    - Analisis korelasi bivariat

    - Memasukkan variabel yang akan diuji dalam box yang diberi judul variabel

    Interpretasi dari hasil dalam analisis yaitu jika nilai r tinggi maka regresi semakin

    layak karena hubungan antara dua variabel memiliki garis yang lurus (linier). Selain itu

    jika nilai signifikansi < 0.05 maka terdapat hubungan konten negatif instagram

    terhadap kecerdasan emosional.

    c. Piranti yang digunakan

    Piranti yang digunakan dalam pengolahan data adalah dengan aplikasi perangkat

    lunak SPSS versi 21.0 (Statistic Product for Social Scenes).

  • 37

    4.11 Etika Penelitian

    Menurut Nursalam (2013), prinsip etika dalam penelitian diantaranya yaitu :

    a. Bebas dari eksploitasi

    Dalam pemberian informasi oleh subjek, data dan partisipasi yang

    diberikan tidak akan digunakan untuk hal-hal yang dapat merugikan

    responden.

    b. Hak untuk ikut atau tidak menjadi responden

    Responden dapat diberikan kebebasan dalam memilih untuk mau menjadi

    subjek atau tidak tanpa adanya sanksi atau hal yang berdampak bagi

    responden.

    c. Hak untuk mendapatkan jaminan dari perlakuan yang diberikan

    Peneliti harus memberikan penjelasan mengenai penelitian serta mau

    bertanggungjawab jika terdapat dampak bagi responden

    d. Informed Concent

    Responden diberikan informasi yang jelas dan rinci mengenai penelitian

    serta mempunyai hak untuk menolak atau bersedia menjadi responden.

    Dalam informed concent juga akan disertakan jika data hanya akan

    digunakan untuk pengembangan ilmu.