bab iv metodologi penelitian 4.1 desain penelitianeprints.umm.ac.id/50373/4/bab iv.pdf ·...

13
35 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan rancangan penelitian eksperimental jenis pra eksperimental dengan pendekatan pretest- post test one group design yaitu rancangan penelitian yang tidak menggunakan kelompok pembanding (kontrol), akan tetapi dilakukan observasi pertama (pre-test) yang memungkinkan menguji perubahan-perubahan yang terjadi setelah adanya eksperimen (perlakuan) (Notoatmodjo,2012). Bagan penelitian ini dapat dilihat dari gambar berikut : Tabel 4.1 One Group Pre-Test Design Kelompok Pre-test Intervensi Post-test K1 T1 Video edukasi cuci tangan T2 Keterangan: K1: Kelompok Intervensi T1: Test sebelum di berikan intervensi T2 : Test sesudah di berikan intervensi

Upload: others

Post on 27-Dec-2019

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/50373/4/BAB IV.pdf · 2019-08-21 · 35 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang

35

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan

rancangan penelitian eksperimental jenis pra eksperimental dengan pendekatan pretest-

post test one group design yaitu rancangan penelitian yang tidak menggunakan kelompok

pembanding (kontrol), akan tetapi dilakukan observasi pertama (pre-test) yang

memungkinkan menguji perubahan-perubahan yang terjadi setelah adanya

eksperimen (perlakuan) (Notoatmodjo,2012).

Bagan penelitian ini dapat dilihat dari gambar berikut :

Tabel 4.1 One Group Pre-Test Design

Kelompok Pre-test Intervensi Post-test

K1 T1 Video edukasi cuci tangan T2

Keterangan:

K1: Kelompok Intervensi

T1: Test sebelum di berikan intervensi

T2 : Test sesudah di berikan intervensi

Page 2: BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/50373/4/BAB IV.pdf · 2019-08-21 · 35 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang

36

4.2 Kerangka Kerja Penelitian

Gambar 4.1 Kerangka Kerja Penelitian

Populasi : Anak berkebutuhan khusus (tunagrahita) kelas intervensi terpadu di UPT

layanan Pendidikan ABK di kota malang yang berjumlah 25 orang

Teknik Total Sampling

Sample : Anak berkebutuhan khusus (tunagrahita) kelas intervensi terpadu di UPT

layanan Pendidikan ABK di kota malang yang berjumlah 25 orang

Variabel Independen

Video edukasi cuci tangan

Variabel Dependen

Kemampuan melakukan cuci tangan

pada anak tunagrahita

Pengumpulan data menggunakan kuisoner dan lembar observasi sebelum intervensi

Memberikan intervensi video edukasi selama 4x pertemuan

Pengumpulan data menggunakan kuisoner dan lembar observasi sesudah intervensi

Analisa Data : Uji Wilcoxon Signed Rank

HASIL

Ada Pengaruh pendidikan kesehatan

menggunakan media audiovisual

(H1 diterima)

Tidak ada Pengaruh pendidikan

kesehatan menggunakan media

audiovisual

(H1 ditolak)

Satuan Acara Pembelajaran Kuisoner dan Lembar Observasi

Page 3: BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/50373/4/BAB IV.pdf · 2019-08-21 · 35 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang

37

4.3 Populasi, Sampel, dan Tekning Sampling

4.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek / subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2016). Populasi dalam

penelitian ini adalah anak berkebutuhan khusus (tunagrahita) di UPT Layanan

Pendidikan ABK di kota malang yang berjumlah 75 anak. Dalam jumlah keseluruhan

di bagi menjadi 3 kelas, namun untuk yang menjadi responden penelitian hanya di

kelas intervensi terpadu yang berjumlah 25 anak.

4.3.2 Sampel

Sample adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada

pada populasi (Sugiyono,2016). Sampel dalam penelitian ini 25 anak.

4.3.3 Sampling

Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat mewakili

populasi. Dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling dimana seluruh anggota

populasi dijadikan subyek penelitian. Penentuan sample ini bila semua anggota

populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah relatif kecil,

dimana semua anggota populasi dijadikan sampel (Sugiyono,2016).

4.4 Variabel Penelitian

Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda

terhadap sesuatu (benda, manusia, dan lain-lain). Variabel juga merupakan konsep

dari berbagai level abstrak yang di definisikan sebagai suatu fasilitas untuk

pengukuran dan atau manipulasi suatu penelitian (Nursalam, 2016). Variabel yang

Page 4: BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/50373/4/BAB IV.pdf · 2019-08-21 · 35 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang

38

terdapat dalam penelitian ini ada dua yaitu variabel independent dan variabel

Dependent.

4.4.1 Variabel Independen

Variabel Independen (bebas) dalam penelitian ini adalah video edukasi cuci

tangan.

4.4.2 Variabel Dependen

Variabel Dependen (terikat) dalam penelitian ini adalah kemampuan

melakukan cuci tangan pada anak tunagrahita.

4.5 Definisi Operasional

Definisi operasioanl adalah penentuan konstrak atau sifat yang akan dipelajari

sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara

tertentu yang digunakan untuk meneliti dan memprioritaskan kontraks, sehingga

memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan

cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran kontraks yang lebih baik

(Sugiyono,2014).

Page 5: BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/50373/4/BAB IV.pdf · 2019-08-21 · 35 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang

39

Tabel 4.1 Definisi Operasional

4.6 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di UPT Layanan Pendidikan ABK di kota Malang di

kelas Intervensi Terpadu.

4.7 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 20 Mei – 17 Juni 2019.

No. Variabel Definisi Operasioanal

Indikator Alat Ukur Skala Ukur

Hasil Ukur

1. Variabel Independen

Memberikan video edukasi tentang cuci tangan sesuai SOP.

1. Pelaksanaan 1) Durasi

menonton 5 menit.

2) Frekuensi pertemuan sebanyak 5 kali.

Lembar Observasi atau SOP (check list)

- -

2. Variabel Dependen

Suatu kemampuan psikomotor pada anak tunagrahita dalam melakukan cuci tangan yang baik dan benar sesuai SOP.

1. Kemampuan psikomotor tentang cuci tangan sesuai SOP.

2. Kelengkapan langkah cuci tangan sesuai SOP.

3. Keteraturan langkah cuci tangan sesuai SOP.

4. Kemandirian cuci tangan sesuai SOP.

Lembar Observasi / SOP (check list)

Ordinal Baik : 11 Kurang : <11

Page 6: BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/50373/4/BAB IV.pdf · 2019-08-21 · 35 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang

40

4.8 Instrumen Penelitian

Intrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan lembar

observasi atau SOP tentang mencuci tangan menggunakan air dan sabun dari WHO

(2009). Di dalam lembar observasi terdapat 11 langkah yang harus dilakukan secara

bertahap dengan baik dan benar oleh seluruh responden. Pengisian lembar

observasi/SOP di isi oleh peneliti atau di bantu guru dengan cek list (√) pada kolom

yang sudah di tentukan. Jika responden melakukan 11 tahapan dengan baik dan benar

maka di cek list semua pada kolom Ya, jika ada yang salah di ceklist di kolom Tidak.

Penilaian dalam quisoner ini menggunakan Skala guttman di mana skala ini

dipergunakan untuk menentukan skoring atau kriteria penilaian dan mendapat

jawaban yang tegas mengenai data yang di peroleh , yaitu “Ya-Tidak” yang di buat

dalam bentuk cek list. Jawaban dapat di buat skor tertinggi satu dan terendah nol.

Peneliti menetapkan kategori untuk setiap pernyataan positif, yaitu Ya=1 dan

Tidak=0.

4.9 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang diperlukan dalam penelitian ini adalah: Laptop dengan

file video edukasi cuci tangan, sabun cair, kran dengan air mengalir, tissue atau

handuk.

4.10 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

4.10.1 Uji Validitas

Pada penelitian ini tidak dilakukan uji validitas, karena instrument penelitian

yang digunakan berupa lembar observasi yang mengikuti langkah cuci tangan yang

sudah baku dan umum dilakukan dari WHO (2009).

Page 7: BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/50373/4/BAB IV.pdf · 2019-08-21 · 35 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang

41

4.10.2 Uji Reliabilitas

Pada penelitian ini tidak dilakukan uji reliabilitas, karena instrument penelitian

yang di gunakan berupa lembar observasi yang mengikuti langkah cuci tangan yang

sudah baku dan umum dilakukan dari WHO (2009).

4.11 Prosedur Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam

sebuah penelitian, sebab tujuan utama dalam penelitian mendapatkan data yang

akurat, sehingga tanpa mengetahui teknik pengumpulan data peneliti tidak akan

mendapatkan data yang memenuhi standart yang ditetapkan (Sugiyono, 2016).

1. Tahap persiapan

1) Untuk melakukan pengumpulan data, peneliti mengajukan surat izin

studi pendahuluan dan peneliti ke TATA Usaha FIKES UMM yang akan

di sampaikan kepada Dinas pendidikan Kota Malang, Dinkes Kota

Malang, selanjutnya disampaikan kepada UPT layanan pendidikan ABK

Kota Malang.

2) Peneliti mempersiapkan alat, bahan dan teknik yang akan dilakukan

untuk mendapatkan data yang diperlukan, serta melakukan wawancara

kepada kepala UPT layanan pendidikan ABK Kot Malang.

2. Tahap pelaksanaan

Pada tahap ini, menentukan besar sampel dan responden, setelah

mencakup jumlah yang ditentukan peneliti meminta persetujuan menjadi

responden (informed consent), dengan di berikan penjelasan secara lisan maupun

tertulis terkait tujuan penelitian tersebut sebelum peneliti melakukan

intervensi edukasi cuci tangan menggunakan media audiovisual, serta briefing

Page 8: BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/50373/4/BAB IV.pdf · 2019-08-21 · 35 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang

42

terlebih dahulu pada guru yang ikut serta dalam penelitian ini, peneliti dengan

bantuan guru melakukan pre-test cuci tangan terlebih dahulu lalu di ukur

menggunakan lembar observasi, selanjutnya peneliti dengan bantuan guru

menerapkan intervensi dengan menayangkan video edukasi cuci tangan yang

fokus pada satu anak satu guru, serta mengintruksikan anak-anak melakukan

demontrasi cara cuci tangan yang baik dan benar, sesudah diberikan

intervensi peneliti dengan bantuan guru melakukan post-test atau evaluasi

praktik cuci tangan yang baik dan benar lalu di ukur menggunakan lembar

observasi.

Pengetahuan Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data

dengan jenis lembar observasi tentang kemampuan melakukan cuci tangan

pada anak tunagrahita di UPT Layanan Pendidikan ABK di Malang. Pada

penelitian ini dilakukan selama 5 hari. Adapun Langkah-langkah pembelajaran

sebagai berikut :

1) Pertemuan pertama Hari pertama, koordinasi dengan pihak Kepala UPT

Layanan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Malang. Peneliti masuk

ke dalam kelas dan memperkenalkan diri dihadapan anak-anak. Peneliti

dibantu oleh guru menerangkan maksud dan tujuan penelitian yang

dilakukan di sekolah tersebut. Selanjutnya, semua anak melakukan pre-test

cuci tangan di kran. Dalam pelaksanaannya satu kali observasi di waktu

yang sama ada 25 anak yang melakukan demonstrasi cuci tangan. Semua

anak yang termasuk kedalam populasi dibagikan lembar surat persetujuan

orang tua, dengan terlebih dahulu dijelaskan bahwa surat tersebut diisi

oleh orang tua masing-masing dan dikembalikan kepada guru besok

harinya.

Page 9: BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/50373/4/BAB IV.pdf · 2019-08-21 · 35 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang

43

2) Pertemuan kedua menonton video yang dilaksanakan di dalam ruang

kelas. Peneliti atau guru pendamping menanyangkan video edukasi cuci

tangan dengan bantuan laptop kepada anak-anak yang berjumlah 3 anak

dan didampingi 3 guru pendamping beserta peneliti dengan durasi 5

menit. Peneliti menayangkan video secara bersama-sama. Setelah itu,

peneliti atau guru pendamping menginstruksikan anak-anak melakukan

demonstrasi cara mencuci tangan yang baik dan benar. Kemudian

peneliti pindah kelas dan menayangkan video seperti di awal, peneliti

pindah kelas hingga 5 kali.

3) Pertemuan ketiga Pada pertemuan ketiga, tata laksananya sama dengan

pelaksanan di pertemuan kedua. Semua anak-anak diintruksikan

menonton video edukasi cuci tangan dengan durasi 5 menit, setelah itu

peneliti atau guru menginstruksikan anak-anak melakukan demonstrasi

cara mencuci tangan yang baik dan benar.

4) Pertemuan keeempat Pada pertemuan keempat, tata laksananya sama

dengan pelaksanaan di pertemuan kedua dan ketiga. Semua anak-anak

diinstruksikan menonton video edukasi cuci tangan dengan durasi 5

menit, setelah itu peneliti atau guru pendamping menginstruksikan anak-

anak melakukan demonstrasi cara mencuci tangan yang baik dan benar.

5) Pertemuan kelima Pada pertemuan kelima, tata laksananya sama dengan

pelaksanaan di pertemuan kedua, ketiga dan ke empat. Semua anak-anak

diinstruksikan menonton video edukasi cuci tangan dengan durasi 5

menit, setelah itu peneliti atau guru pendamping menginstruksikan anak-

anak melakukan demonstrasi cara mencuci tangan yang baik dan benar.

Page 10: BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/50373/4/BAB IV.pdf · 2019-08-21 · 35 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang

44

6) Pertemuan keenam Peneliti mengadakan post-test atau evaluasi praktik

cuci tangan yang baik dan benar kepada anak-anak di kran. Peneliti

memanggil satu persatu anak sesuai kode yang telah ditentukan untuk

mempraktikkan cuci tangan yang baik dan benar, dengan satu kali maju

ada 2 anak yang melakukan post-test. Guru pendamping mengisi lembar

observasi. Setiap anak diberikan waktu 5 menit untuk praktik cuci tangan

yang baik dan benar.

4.12 Pengelolahan Data dan Analisa Data

4.12.1 Pengolahan Data

1. Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang

diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap

pengumpulan data atau setelah data terkumpul (Hidayat, 2014). Hasil

kuisoner harus dilakukan penyuntingan (editing) terlebih dahulu. Didalam

proses editing yang perlu dilakukan adalah pengecekan isi dari kuisoner

tersebut mulai dari kelengkapan identitas responden dan kelengkapan

pernyataan apakah sudah terisi semua.

2. Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numeric (angka) terhadap

data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting

bila pengelolahan dan analisis data menggunakan komputer. Biasanya dalam

pemberian kode dibuat juga daftar kode dan arti suatu kode dari suatu

variabel (Hidayat, 2014). Setelah semua kuisoner diedit atau disunting, tahap

Page 11: BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/50373/4/BAB IV.pdf · 2019-08-21 · 35 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang

45

selanjutnya dilakukan oleh peneliti adalah memberikan kode tingkat

kemampuan sebelum dan sesudah di berikan intervensi.

3. Entri data

Data entri atau processing data yaitu jawaban dari masing-masing

responden dalam bentuk “kode” (angka) tersebut yang dimasukkan ke dalam

programatau software SPSS for windows.

4. Cleaning (Pembersih Data)

merupakan teknik pembersihan data-data yang tidak sesuai dengan

kebutuhan dihapus. Peneliti telah memeriksa data yang benar-benar

dibutuhkan oleh peneliti dan menghapus data-data yang tidak dibutuhkan

pada setiap variabel.

5. Tabulating

Tabulating adalah membuat tabel-tabel data, sesui dengan tujuan

penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti (Notoatmodjo, 2012). Tabulating

data dilakukan dengan membuat tabel di microsoft excel sesuai dengan

karakteristik responden.

4.12.2 Analisa Data

Analisa data merupakan pengelolahan data dan penafsiran data atau

serangkaian kegiatan penelaah, pengelompokan, sistematisasi, penafsiran dan

verivikasi data agar sebuah fenomena memiliki nilai social, akademis dan ilmiah.

Tujuan dilakukan analisa data yaitu untuk memperoleh gambaran dari hasil penelitian

yang telah di rumuskan dalam tujuan penelitian membuktikan hipotesis-hipotesis

penelitian yang dirumuskan, dan memperoleh kesimpulan secara umum dari

penelitian yang merupakan konstribusi dalam pengembangan ilmu yang bersangkutan

(Ilmu Keperawatan) (Notoatmodjo, 2015).

Page 12: BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/50373/4/BAB IV.pdf · 2019-08-21 · 35 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang

46

1. Analisa Univariat

Analisa Univariat (deskriptif) merupakan analisa untuk mendeskripsikan

karakteristik setiap variabel penelitian (Notoatmodjo,2012). Pada umumnya analisa

ini dilakukan meliputi data demografi (usia, jenis kelamin, dan kelas) dianalisis

menggunakan distribusi frekuensi dan persentasi, sedangkan data kemampuan

melakukan cuci tangan pada anak usia sekolah sebelum dan sesudah diberikan video

edukasi cuci tangan dianalisis dengan menggunakan mean, median, minimal,

maksimal, dan standar deviasi yang disajikan dalam bentuk tabel.

2. Analisa Bivariat

Analisa bivariat di gunakan terhadap dua variabel yang diduga memiliki

korelasi atau hubungan dalam suatu penelitian (Notoatmodjo,2012). Untuk

membuktikan hasil adanya efektifitas video edukasi cuci tangan pada anak tunagrahita

dalam penelitian ini menggunakan Uji Wilcoxon untuk membandingkan kemampuan

cuci tangan pada anak tunagrahitah sebelum (pre) diberikan video edukasi cuci

tangan dengan kemampuan melakukan cuci tangan pada anak sesudah (post)

diberikan video edukasi cuci tangan dengan α = 0,05. Ha ditolak jika α ˃ 0,05,

sedangkan Ha gagal ditolak jika α ˂ 0,05.

4.13 Etika Penelitian

Etika penelitian adalah perilaku peneliti yang di pegang secara teguh pada

sikap ilmiah dan etika penelitian meskipun peneliti tidak merugikan responden akan

tetapi etika penelitian harus dilakukan (Notoatmodjo, 2015). Masalah etika penelitian

yang harus diperhatikan oleh peneliti adalah sebagai berikut beriku (Hidayat,2014).

Page 13: BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/50373/4/BAB IV.pdf · 2019-08-21 · 35 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang

47

4.13.1 Informed Consent (Persetujuan)

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan

responden dimana peneliti memberikan lembar persetujuan. Informed consent tersebut

diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan di berikan lembar persetujuan untuk

menjadi responden. Tujuan Informed consent merupakan agar responden mengerti

maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika responden tidak bersedia,

maka peneliti harus menghormati hak-hak pasien. Beberapa informasi yang harus

dilakukanya tindakan, jenis data yang dibutuhkan, komitmen, prosedur pelaksanaan,

potensia masalah yang akan terjadi, kerahasiaan, manfaat dan informasi yang mudah

di hubungi.

4.13.2 Anonymity (Tanpa Nama)

Anonymity merupakan masalah etika keperawatan yang memberikan jaminan

dengan cara tidak mencantumkan nama responden atau hanya memakai inisial saja

pada lembar kuisoner dan menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil

penelitian yang akan disajikan.

4.13.3 Confidentiality (Kerahasiaan)

Confidentiality merupakan etika keperawatan pada setiap penelitian karena

memberikan jaminan untuk menjaga kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi

tertulis maupun tidak tertulis serta masalah lain saat penelitian berlangsung. Penelitian

yang sudah dikumpulkan oleh peneliti