bab iv metode penelitianeprints.umm.ac.id/41003/5/bab iv.pdf8. responden melakukan pemanasan dan...
TRANSCRIPT
-
42
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian
Jenis dan desain pada penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik
dengan pendekatan cross sectional (transversal), yaitu suatu metode penelitian untuk
menganalisa terhadap hubungan antara 2 variabel atau lebih, yang menekankan waktu
pengukuran atau observasi data variabel independen dan dependen secara bersamaan
(hanya satu kali pada satu saat) (Dharma, 2011; Nursalam, 2017).
4.2 Kerangka Penelitian
Kerangka penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut:
Gambar 4.1 Kerangka Penelitian
Populasi: mahasiswa perokok di Pogram Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2015-2017 berjenis kelamin laki-laki sebanyak 36 orang
Teknik Sampling: Purposive sampling
Variabel Independen: kebiasaan merokok Skala data: Ordinal
Instrumen penelitian: kuesioner
Variabel Dependen: daya tahan kardiorespirasi Skala Data: Ordinal
Instrumen Penelitian: Observasi
Pengolahan Data
Analisis Data: Spearman Rank
Hasil
Sampel: mahasiswa perokok di Pogram Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2015-2017 berjenis kelamin laki-laki dan memenuhi kriteria inklusi sebanyak 10
orang
Kesimpulan
-
43
4.3 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
4.3.1 Populasi Penelitian
Populasi adalah subjek atau individu yang memenuhi kriteria penelitian dan
dapat dijangkau oleh peneliti serta menjadi sasaran akhir penelitian (Dharma, 2011;
Nursalam, 2017). Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa perokok di Pogram
Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2015-2017
berjenis kelamin laki-laki sebanyak 36 orang.
4.3.2 Sampel Penelitian
Sampel merupakan sekelompok individu yang menjadi bagian dari populasi
terjangkau yang akan diteliti atau diambil datanya baik itu dilakukan pengamatan
maupun pengukuran (Dharma, 2011; Nursalam, 2017). Sampel dalam penelitian ini
adalah mahasiswa perokok di Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas
Muhammadiyah Malang angkatan 2015-2017 berjenis kelamin laki-laki dan memenuhi
kriteria inklusi sebanyak 10 orang.
4.3.2.1 Kriteria Inklusi
1. Mahasiswa aktif angkatan 2015, 2016, dan 2017.
2. Jenis kelamin laki-laki.
3. Usia 17-20 tahun.
4. Merokok minimal 1 batang/hari
5. Bersedia mengikuti prosedur penelitian.
4.3.2.2 Kriteria Eksklusi
1. Memiliki gangguan pada sistem kardiovaskular atau respirasi.
2. Memiliki atau mengalami keterbatasan gerak atau gangguan muskuloskeletal.
-
44
3. Pernah mengalami kehilangan keseimbangan akibat pusing atau pernah mengalami
kehilangan kesadaran ≤12 bulan terakhir.
4. Pernah didiagnosa memiliki penyakit kronis (selain penyakit jantung dan hipertensi).
5. Sedang dalam pengobatan untuk penyakit kronis.
4.3.3 Teknik Sampling
Sampling adalah proses menyeleksi bagian dari populasi agar dapat
merepresentasikan (mewakili) populasi yang ada (Dharma, 2011; Nursalam, 2017).
Teknik sampling merupakan cara-cara yang ditempuh dalam pengambilan sampel, agar
memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan subjek penelitian
(Nursalam, 2017). Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive
sampling yaitu teknik pengambilan sampel dimana sampel dipilih dari populasi sesuai
dengan yang dikehendaki peneliti (kriteria inklusi sampel).
4.4 Variabel Penelitian
Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang akan diteliti, melekat pada
populasi dan bervariasi antara satu orang dengan orang yang lainnya (Dharma, 2011;
Nursalam, 2017). Variabel dalam penelitian ini ada dua: (1) variabel bebas (independen)
yaitu kebiasaan merokok dan (2) variabel terikat (dependen) yaitu daya tahan
kardiorespirasi.
4.5 Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan gambaran atau penjelasan secara lebih detail
tentang variabel-variabel yang diamati atau diukur (Dharma, 2011; Nursalam, 2017).
Definisi operasional pada penelitian ini meliputi variabel independen yaitu kebiasaan
-
45
merokok dan variabel dependen yaitu daya tahan kardiorespirasi, dapat dilihat pada
Tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1 Definisi Operasional Variabel Definisi
Operasional Indikator Alat Ukur Skala Skor
Independen: Kebiasaan Merokok
Kegiatan atau aktivitas menghirup asap rokok secara berulang-ulang dari tembakau yang dibakar oleh mahasiswa perokok di Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang
Derajat perokok
Kuesioner Fragestrom Test for Nicotine Dependence
Ordinal Penilaian: 1. Perokok ringan:
0-4 2. Perokok sedang:
5-7 3. Perokok berat:
>7
Dependen: Daya Tahan Kardiorespirasi
Kemampuan respon tubuh mahasiswa perokok di Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang dalam melakukan aktivitas fisik hingga mencapai kelelahan
VO2 max Observasi dengan tes Cooper 12-
menit
Ordinal Penilaian: 1. Sangat kurang:
2300 m 2. Kurang: 2300 –
2499 m 3. Rata-rata: 2500 –
2699 m 4. Baik: 2700 –
3000 m 5. Sangat baik:
>3000 m
4.6 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Universitas Muhammadiyah Malang Kampus 2.
Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 4-5 Juli dan 10-11 September 2018.
4.7 Instrument Penelitian
1. Lembar kuesioner kebiasaan merokok yang diadopsi dari Fragestrom Test for Nicotine
Dependence (Scollo & Winstanley, 2018). Kuesioner ini terdiri dari 6 item pertanyaan
yang mengevaluasi kuantitas konsumsi rokok, paksaan untuk menggunakan, dan
ketergantungan. Responden diminta untuk menjawab pertanyaan dengan
memberikan tanda centang (✓) pada kolom pilihan/jawaban yang disediakan sesuai
dengan kondisi yang dialaminya. Pertanyaan yang memiliki jawaban “ya/tidak akan
diberi skor dari 0 hingga 1 dan pertanyaan dengan pilihan ganda diberi skor dari 0
-
46
hingga 3. Total skor yang diperoleh dari penjumlahan keseluruhan item akan
menunjukkan kebiasaan merokok responden. Menurut Scollo dan Winstanley
(2018) skor 0-4 menunjukkan perokok ringan, skor 5-7 merupakan perokok sedang,
dan skor >7 adalah perokok berat.
Instrumen kebiasaan merokok, yaitu kuesioner Fragestrom Test for Nicotine Dependence
telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas sebelumnya. Hasil uji validitas dan
reliabilitas kuesioner Fragestrom Test for Nicotine Dependence menunjukkan bahwa
kuesioner ini valid dengan nilai korelasi tiap item pertanyaan sebesar >0,396 dan
reliabel dengan nilai Cronbach’s Alpha yang diperoleh adalah 0,846 lebih besar dari
nilai r tabel (0,396) (Afif, 2012).
Daftar pertanyan, jawaban dan skor Fragestrom Test for Nicotine Dependence dapat
dilihat pada Table 4.2 berikut:
Tabel 4.2 Fragestrom Test for Nicotine Dependence
No Pertanyaan Jawaban Skor
1 Berapa jumlah rokok yang Anda hisap setiap
hari ?
≤10 0
11-20 1
21-30 2
>30 3
2 Seberapa cepat Anda merokok setelah bangun
tidur ?
60 menit 0
3 Apakah Anda merasa sulit menahan diri untuk
merokok di tempat-tempat yang dilarang ?
Ya 1
Tidak 0
4 Rokok mana yang paling sulit untuk Anda
tinggalkan ?
Yang pertama di pagi hari
1
Semua yang lain 0
5 Apakah anda merokok lebih banyak pada jam pertama setelah bangun tidur dibandingkan
saat istirahat siang hari ?
Ya 1
tidak 0
6 Apakah Anda akan tetap merokok ketika sakit dan bahkan terbaring di tempat tidur hampir
sepanjang hari ?
Ya 1
tidak 0
(Sumber: Scollo & Winstanley, 2018)
-
47
2. Lembar observasi, dibuat oleh peneliti berdasarkan studi literatur yang dilakukan
sebelumnya. Lembar observasi ini digunakan untuk mencatat kondisi responden
(tekanan darah dan nadi) sebelum tes Cooper dan hasil tes Cooper (jumlah putaran
dan jarak tempuh). Lembar observasi ini dapat dilihat pada lampiran 2.
3. Meter ukur.
4. Tensimeter.
5. Arloji.
6. Stopwatch.
4.8 Prosedur Pengumpulan Data
4.8.1 Persiapan
1. Mengajukan surat permohonan izin penelitian kepada Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Mencari dan memilih asisten peneliti sebanyak 1 orang dengan kualifikasi: 1)
mampu melakukan pemeriksaan tekanan darah menggunakan tensimeter, 2)
mampu melakukan pemeriksaan denyut jantung (nadi). Asisten peneliti pada
penelitian ini adalah mahasiswa Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah
Malang angkatan 2014. Adapun tugas asisten peneliti dalam penelitian ini adalah: 1)
membatu peneliti dalam memberikan informasi terkait dengan penelitian yang akan
dilakukan (maksud, tujuan dan prosedur penelitian); 2) membantu peneliti dalam
membagikan dan mengumpulkan kuesioner penelitian; 3) membantu peneliti dalam
melakukan pemeriksaan tekanan darah dan denyut jantung (nadi) sebelum
pelaksanaan tes Cooper-12 menit; 4) membantu peneliti untuk mengawasi dan
mencatat jarak yang telah ditempuh responden saat tes Cooper-12 menit.
-
48
3. Melakukan persamaan persepsi dengan asisten peneliti tentang tujuan penelitian dan
metode yang digunakan untuk mendapatkan data penelitian serta berbagi tugas-
tugas dan menjelaskan langkah-langkah kegiatan yang akan dilaksanakan untuk
mencapai tujuan penelitian.
4. Menentukan dan mengidentifikasi populasi penelitian.
5. Menentukan besar sampel dan teknik sampling yang sesuai.
4.8.2 Pelaksanan
1. Peneliti menjelaskan tentang maksud, tujuan dan prosedur penelitian serta kontrak
waktu kepada responden.
2. Setelah responden memahami informasi yang diberikan, peneliti menjelaskan dan
membagikan kuesioner (kuesioner kebiasaan merokok dan aktivitas fisik) serta
lembar persetujuan sebagai responden penelitian.
3. Setelah kuesioner selesai diisi dan dikumpulkan, peneliti dan responden menetapkan
bersama-sama jadwal pelaksanaan Cooper 12-minute test.
4. Saat pelaksaan tes (11 Sepember 2018), responden dibagi menjadi kelompok kecil
yang terdiri dari 4 orang sehingga diperoleh 3 kelompok (2 kelompok yang berisi 4
orang responden dan 1 kelompok dengan 2 orang responden).
5. Cooper 12-minute test dilaksanakan di lintasan lari kampus 3 Universitas
Muhammadiyah Malang dengan jarak keliling lintasan yaitu 400 meter.
6. Responden diberikan penjelasan tentang waktu uji Cooper selama 12 menit setelah
aba-aba pluit dan berhenti berlari serta diam ditempatnya masing-masing saat pluit
kembali dibunyikan. Responden boleh pindah dari posisi terakhirnya apabila telah
dilakukan pengukuran, tetapi bisa juga beristirahat dan meninggalkan posisinya
-
49
dengan terlebih dahulu meletakkan sebuah tanda (dengan benda-benda yang dapat
dikenali) di lokasi terakhirnya untuk memudahkan pengukuran.
7. Sebelum tes dilakukan, responden diukur denyut nadi saat istirahat (x/menit),
tekanan darah saat istirahat (mmHg). Bila denyut nadi sat istirahat > 100x/menit,
maka tidak boleh mengikuti tes ini. Tekanan darah systole saat istirahat > 140
mmHg dan tekanan darah diastole saat istirahat > 100 mmHg, maka tidak boleh
mengikuti tes ini.
8. Responden melakukan pemanasan dan peregangan terlebih dahulu selama kurang
lebih 5-10 menit yang dipimpin oleh peneliti.
9. Setelah selesai peregangan dan pemanasan, kelompok-1 dikumpulkan pada titik
start, saat dibunyikan pluit, responden mulai berlari atau berjalan, ataupun
kombinasi berlari dan berjalan sesuai kemampuannya hingga 12 menit dan peluit
kembali dibunyikan.
10. Asisten peneliti membantu untuk mengawasi dan mencatat jumlah putaran dan
mengukur jarak dari posisi terakhir yang telah dicapai oleh responden setelah berlari
atau berjalan selama 12 menit. Setelah semua peserta kelompok-1 selesai diambil
datanya, dilanjutkan dengan pengambilan data kelompok selanjutnya hingga selesai
dengan prosedur yang sama, tetapi pemanasan dan peregangan tidak lagi dilakukan
karea sudah dilaksanakan secara bersama-sama. Agar jarak yang ditempuh
responden dapat diketahui dengan tepat, pada lintasan lari diberi penanda setiap
jarak 50 meter.
11. Hasil akhir jarak tempuh responden dikonversikan ke dalam satuan meter dan
dimasukkan ke dalam tabel serta dikategorikan untuk mengetahui nilai VO2 max
yang didapatkan.
-
50
12. Responden dapat menghentikan kegiatan sewaktu-waktu apabila ada keluhan atau
gangguan kesehatan, dan pengukuran nilai VO2 max dianggap batal (tidak
dihitung).
13. Data yang didapatkan kemudian dilakukan analisa dengan menggunakan korelasi
Spearman rank.
4.9 Analisa Data
Setelah data terkumpul, peneliti selanjutnya melakukan tahapan pengolahan.
Menurut Siyoto & Sodik (2015), tahapan pengolahan data meliputi proses:
1. Editing
Peneliti melakukan penilaian kelengkapan, kejelasan dan kesesuaian data yang
diberikan responden sesuai dengan kuesioner yang diberikan.
2. Coding
Peneliti memberikan kede setiap variable instrument pengumpulan data untuk
mempermudah dalam pengolahan data.
3. Tabulating
Peneliti mengumpulkan data dan memilah serta mengelompokkan data-data
yang sesuai dengan jenis data yang sudah dikumpulkan
4. Entry data
Peneliti memasukkan data untuk diproses sebagai analisis data. Kegiatan
analisis data menggunakan program komputer.
4.9.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan suatu prosedur pengolahan data dengan
menggambarkan dan meringkas data secara ilmiah dalam bentuk tabel atau grafis.
Data-data yang disajikan meliputi frekuensi, proporsi dan rasio, rata-rata hitung,
-
51
median, modus, maupun simpangan baku, variansi, rentang dan kuartil. Pengamatan
yang dilakukan pada analisis deskriptif salah satunya adalah pengamatan terhadap tabel
frekuensi. Tabel frekuensi terdiri atas kolom-kolom yang memuat frekuensi dan
persentase setiap kategori (Nursalam, 2017). Analisis deskriptif pada penelitian ini yaitu
penyajian data berupa tabel distribusi frekuensi kebiasaan merokok dan daya tahan
kardiorespirasi.
4.9.2 Analisis Bivariat
Analisa bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau
berkorelasi (Notoatmodjo, 2012). Analisis bivariat dalam penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui hubungan antara kebiasaaan merokok dan daya tahan kardiorespirasi pada
mahasiswa perokok di Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah
Malang.
Uji statistik yang digunakan untuk analisis bivariat dalam penelitian ini adalah
korelasi Spearman Rank, uji ini digunakan karena hipotesis dalam penelitian ini berupa
hubungan dan data yang dianalisis berjenis ordinal. Selain itu, korelasi Spearman Rank
juga digunakan untuk mengetahui tingkat dan arah hubungan antara variable yang diuji.
Analisis data menggunakan bantuan perangkat lunak (software) komputer Statistical
Program for Social Science (SPSS) versi 23. Taraf signifikansi (α) yang digunakan dalam
penelitian ini adalah α = 5% atau 0,05 sehingga:
Jika nilai sig.< α 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya ada hubungan antara
kebiasaan merokok dan daya tahan kardiorespirasi pada mahasiswa perokok di
Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Adapun keterangan hasil uji Korelasi Spearman Rank dapat dilihat pada Tabel
4.3 berikut:
-
52
Tabel 4.3 Keterangan Hasil Uji Spearman Rank NO Parameter Interpretasi
1 Jika nilai sig.< α 0,05 H0 ditolak dan H1 diterima, artinya ada hubungan antara
kebiasaan merokok dan daya tahan kardiorespirasi pada
mahasiswa perokok di Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Malang.
2 Kekuatan Korelasi:
0.000-0.199
0.200-0.399
0.400-0.599
0.600-0.799
0.800-1.000
Sangat Lemah
Lemah
Sedang
Kuat
Sangat Kuat
3 Arah Korelasi: +(Positif)
- (Negatif)
Searah, semakin besar nilai xi maka semakin
besar pula nilai yi
Berlawanan, semakin besar nilai xi maka
semakin kecil nilai yi dan sebalikya
4.10 Etika Penelitian
Secara umum prinsip etika dalam penelitian atau pengumpulan data dapat
dibedakan menjadi tiga, yaitu prinsip respect for humanity, prinsip right to justice, dan prinsip
balancing harm and benefical: (Dharma, 2011; Nursalam, 2017).
1. Prinsip Respect for humanity
a. Right to self determination
Responden harus diperlakukan secara manusiawi karena responden
mempunyai hak untuk memutuskan apakah bersedia menjadi responden atau tidak.
b. Right to full disclosure
Responden harus diberikan penjelasan terperinci tentang penelitian yang akan
dilakukan dan peneliti bertanggung jawab jika ada sesuatu yang terjadi pada responden.
c. Informed consent
Responden harus mendapatkan informasi secara lengkap tentang tujuan
penelitian yang akan dilaksanakan, mempunyai hak untuk bebas berpartisipasi atau
-
53
menolak menjadi responden. Pada informed consent juga dicantumkan bahwa data yang
didapatkan akan dijaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk pengembangan
ilmu pengetahuan bukan untuk hal-hal lainnya yang dapat merugikan responden.
2. Prinsip right to justice
a. Right in fair treatment
Responden harus mendapatkan perlakuan yang adil baik sebelum, selama, dan
sesudah keikutsertaannya dalam penelitian tanpa adanya diskriminasi.
b. Right to privacy
Responden mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang diberikan harus
dijaga kerahasiiaannya, untuk itu perlu adanya tanpa nama (anonymity) dan rahasia.
3. Prinsip balancing harm and benefical
a. Bebas dari penderitaan
Penilitian harus dilakukan tanpa mengakibatkan penderitaan kepada
responden, khususnya jika mendapatkan tindakan tertentu.
b. Bebas dari eksploitasi
Partisipasi responden dalam penelitian harus dihindarkan dari keadaan yang
tidak menguntungkan. Responden harus diyakinakan, bahwa keikutsertaannya dalam
penelitian atau informasi yang telah diberikan tidak akan digunakan untuk hal-hal yang
dapat merugikan responden tersebut dalam bentuk apapun.
c. Risiko
Peneliti harus mempertimbangkan dengan hati-hati risiko dan keuntungan
yang dapat berakibat pada responden di dalam penelitian yang akan dilaksanakan
(Dharma, 2011; Nursalam, 2017).