bab iv laporan hasil penelitian dan pembahasan ...repository.unugha.ac.id/925/6/bab iv .pdftabel 4.1...
TRANSCRIPT
BAB IV
LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi SD Negeri Pucung Kidul 01
Sebelum peneliti menjelaskan lebih jauh tentang penelitian ini, terlebih
dahulu peneliti akan menyajikan mengenai gambaran umum lokasi penelitian,
yakni di SD Negeri Pucung Kidul 01. Berdasarkan data yang peneliti dapatkan
dari pihak sekolah dasar, diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Profil SD Negeri Pucung Kidul 01
a. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SD Negeri Pucung Kidul 01
NPSN : 20300184
Jenjang Sekolah : SD
Status Sekolah : Negeri
b. Lokasi Sekolah
Alamat : Jalan Nusa Indah No 631 RT 23 RW 11
Kode Pos : 53282
Desa/Kelurahan : Pucung Kidul
Kecamatan : Kroya
Kabupaten/Kota : Cilacap
Provinsi : Jawa Tengah
Negara : Indonesia
Letak Geografis : Lintang = -7.4161
Bujur = 108.8651
2. Visi dan Misi SD Negeri Pucung Kidul 01
a. Visi SD Negeri Pucung Kidul 01
Mewujudkan peserta didik cerdas, trampil, kreatif dan berakhlak
mulia berdasarkan iman dan taqwa
b. Misi SD Negeri Pucung Kidul 01
1) Menanamkan nilai-nilai keagamaan dan budi pekerti yang luhur
2) Menciptakan suasana kegiatan belajar mengajar yang kondusif,
harmonis dan kompetitif
3) Menerapkan sikap displin dan bertanggung jawab
4) Menjalin kemitraan yang harmonis, sinergis dengan komite dan
masyarakat
b) Keadaan Guru SD Negeri Pucung Kidul 01
Guru atau tenaga pendidik adalah salah satu faktor yang beperan
penting dalam berlangsungnya proses belajar mengajar di sekolah. Guru
yang terdapat di SD Negeri Pucung Kidul 01 berjumlah 9 orang yang
terdiri dari 3 orang guru yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan
6 orang yang masih berstatus guru Wiyata Bhakti atau Honorer dengan
latar pendidikan yang berbeda-beda yaitu dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
Tabel 4.1 Jumlah Guru SD Negeri Pucung Kidul 01
No Nama Pendidik Jabatan Pendidikan
Terakhir
1. Ngadinem, S.Pd
NIP. 196304051984052005 Kepala Sekolah S1
2. Karsinem, S.Pd
NIP. 196707071988102001 Guru Kelas 1 S1
3. Suharti, S.Pd
NIP . - Guru Kelas II S1
4. Isnan Abdul Aziz, S.Pd
NIP. - Guru Kelas III S1
5
.
Endah Setyo Rini, S.Pd
NIP . - Guru Kelas IV S1
6. Nur Hidayat, S.Pd
NIP. - Guru Kelas V S1
7. Sutarti, S.Pd
NIP. 196406152006042005 Guru Kelas VI S1
8. Ajeng Sagitaresty, S.Pd
NIP. - Guru Olah Raga S1
9. Slamet, S.Pd.I
NIP. -
Guru Agama
Islam S1
c) Keadaan Siswa SD Negeri Pucung Kidul 01
Berdasarkan data yang diperoleh di lokasi penelitian , jumlah siswa
di SD Negeri Pucung Kidul 01 tahun ajaran 2019/2020 yaitu sebagai
berikut :
Tabel 4.2 Jumlah Siswa SD Negeri Pucung Kidul 01
No
Kelas Rombongan Belajar Jumlah Siswa
L P Jumlah
1. Kelas 1 2 11 13
2. Kelas II 9 6 15
3. Kelas III 14 8 22
4. Kelas IV 9 18 27
5. Kelas V 16 7 23
6. Kelas VI 15 6 21
Jumlah 65 56 121
d) Keadaan Sarana dan Prasarana SD Negeri Pucung Kidul 01
Sarana dan prasarana merupakan komponen yang penting dalam
keberhasilan pembelajaran. Melalui,sarana dan prasarana yang baik dan
mumpuni maka, tujuan dari pembelajaran tersebut akan dapat tercapai.
Sarana prasarana yang dimiliki oleh SD Negeri Pucung Kidul 01 sudah
relative lengkap namun perlu adanya pembenahan ke arah yang lebih
baik lagi kedepanya untuk menunjang mutu dan kualitas pembelajaran
yang mumpuni.
a. Gedung
Gedung atau bangunan yang ada di SD Negeri Pucung Kidul 01
pada awalnya masih beberapa saja dan kondisi gedungnya masih
sangat sederhana. Saat ini, gedung atau bangunan yang terdapat di
SD Negeri Pucung Kidul 01 sudah baik, layak dan nyaman untuk
digunakan oleh siswa dalam proses belajar mengajar. Agar lebih
jelas dapat dilihat daftar tabel prasarana sebagai berikut:
Tabel 4.3 Jumlah Gedung SD Negeri Pucung Kidul 01
No Jenis Ruangan Jumlah
Kondisi
Baik Rusak
Sedang
Rusak
Berat
1. Ruang Kepala Sekolah 1 1 - -
2. Ruang Guru 1 1 -
3. Ruang Kelas 5 5 - -
4. Ruang Perpustakaan 1 1 - -
5. Ruang UKS 1 1 - -
6. Ruang Beribadah 1 1 - -
7. Ruang Gudang 1 1 - -
8. Ruang Lab. Komputer - - - -
9. Ruang Kamar Mandi 3 3 - -
10. Ruang Dapur 1 1 - -
b. Ruang Kelas dan Sarana Pendukung
Ruang kelas dan sarana pendukung yang terdapat di SD Negeri
Pucung Kidul 01 sudah cukup untuk menunjang proses belajar mengajar
di sekolah. Secara lebih jelas, berikut daftar tabel kelas dan sarana
pendukung di SD Negeri Pucung Kidul 01 sebagai berikut :
Tabel 4.4 Ruang Kelas dan Sarana Pendukung
No Jenis Sarana Jumlah
Konidisi
Baik Rusak
Sedang
Rusak
Berat
1. Meja Guru di Kantor 9 9 - -
2. Meja Guru di Kelas 5 5 - -
3. Meja Siswa 125 125 - -
4. Kursi Guru di Kantor 9 9 - -
5. Kursi Guru di Kelas 5 5 - -
6. Kursi Siswa 125 125 - -
7. Almari di Kelas 6 6 - -
8. Papan Tulis di Kelas 6 6 - -
9. Komputer/Laptop 2 2 - -
10. Printer 4 4 - -
11. Proyektor 1 1 - -
12 Mesin Ketik 1 - - 1
B. Deskripsi Hasil Penelitian
1. Deskripsi Kondisi Awal
Tahap kondisi awal ini peneliti mengumpulkan data melalui hasil
ulangan muatan pelajaran IPA Tema 2 “Selalu Berhemat Energi” dalam
kurun waktu 3 tahun terakhir yaitu tahun 2016,2017, dan 2018 tanpa
menggunakan model Think Pair Share (TPS) di kelas IV. Dari data tersebut
menunjukan masih ada siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ditetapkan oleh SD Negeri Pucung
Kidul 01 pada muatan pelajaran IPA adalah 68.
Tabel 4.5Hasil Belajar muatan pelajaran IPA Kondisi Awal
Tahun Jumlah
Siswa
Tuntas Tidak
Tuntas
Rata-Rata
Kelas
Ketuntasan
Belajar (%)
2016 16 5 11 63,75 31,25%
2017 21 7 14 62,14 33,33%
2018 23 7 15 60,26 30,43%
Secara lebih jelas dapat digambarkan dengan diagram batang di bawah
ini:
Diagram 4.1 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Muatan Pelajaran
IPA selama 3 tahun terakhir
Berdasarkantabel 4.5di jelaskan bahwa pada tahun 2016 dengan jumlah
siswa sebanyak 16 siswa di kelas IV, sebanyak 5 siswa yang dapat mencapai
KKM dengan prosentase sebesar 31,25% dengan nilai rata-rata 63,75.
Tahun 2017 dengan jumlah siswa sebanyak 21 di kelas IV, sebanyak 7
siswa yang dapat mencapai KKM dengan prosentase sebesar 33,33% dan
nilai rata-rata sebesar 62,14. Tahun 2018 dengan jumlah siswa sebanyak 23
di kelas IV, sebanyak 7 siswa yang dapat mencapai KKM dengan
prosentase sebesar 30,43% dan nilai rata-rata sebesar 60,26.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa ketuntasan secara klasikal yang
diperoleh masih jauh dari ketuntasan belajar yang ditetapkan oleh peneliti
yaitu sebesar 75% dari jumlah siswa mendapat nilai lebih dari 68 (KKM),
dengan kata lain hasil belajar mata pelajaran IPA tema 2 pada siswa kelas
IV masih rendah. Diperlukan suatu usaha dalam bentuk inovasi
31.25% 33.33% 30.43%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2018
pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar muatan pelajaran IPA
tema 2 pada siswa kelas IV. Usaha yang dilakukan adalah menerapkan
modelThink Pair Share (TPS)dalam mengajarkankan materi muatan
pelajaran IPA Tema 2 pada siswa kelas IV, sehingga diharapkan dengan
modelThink Pair Share (TPS)dapat meningkatkan hasil belajar mata
pelajaran IPA Tema 2 “Selalu Berhemat Energi” siswa kelas IV SD Negeri
Puung Kidul 01 tahun jaran 2019/2020.
2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus 1
Berdasarkan data yang didapatkan dari tahapan kondisi awal, maka
pada siklus 1 ini peneliti mencoba menerapkan pembelajaran dengan model
pembelajaran Think Pair Share (TPS) dalam upaya meningkatkan hasil
belajar muatan pelajaran IPA di kelas IV SD Negeri Pucung Kidul 01 tahun
pelajaran 2019/2020. Tindakan siklus I dilaksanakan 2 kali pertemuan,
setiap pertemuanterdiri dari dua jam pelajaran (2x35 menit).Siklus I
dilaksanakan 5 Agustus s.d 6 Agustus2019.Penelitian dilakukan dengan
menggunakan penelitian tindakan kelas yang terdiri atas siklus-siklus dan
tiap siklus terdiri dari 4 tahapan. Adapun tahapan yang dilaksanakan sebagai
berikut:
a. Perencanaan
Tahap perencanaan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti dalam
proses pembelajaran IPA siklus pertama ini dengan materi muatan
pelajaran IPA Tema 2 Selalu Berhemat Energi adalah sebagai berikut :
1) Peneliti dan guru berdiskusi untuk menyiapkan materi yang akan
disampaikan kepada siswa.
2) Peneliti dan guru berdiskusi untuk menentukan indikator materi
pembelajaran dalam pembelajaran yang disesuaikan dengan KI dan
KD.
3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai langkah-
langkahnya menggunakan model pembelajaran Think Pair Share
(TPS).
4) Menyiapkan sumber dan media yang dibutuhkan untuk mendukung
kegiatan pembelajaran menggunakan model Think Pair Share (TPS).
5) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS) dan soal evaluasi yang akan
digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Soal evaluasi yang
disusun oleh peneliti telah diujikan terlebih dahulu dengan
pertimbangan guru kelas.
6) Menyusun lembar observasi dan wawancara selama proses
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
7) Mempersiapkan kamera yang akan digunakan untuk
mendokumentasikan aktivitas guru dan siswa selama proses
pembelajaran berlangsung.
b. Pelaksanaan (Tindakan)
Pelaksanaan pembelajaran siklus I dilaksanakan dengan 2 kali
pertemuan, pertemuan pertama dilaksaakan pada Hari Senin, 05 Agustus
2019.Sedangkan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa, 06
Agustus 2019. Siklus 1 ini baik itu pertemuan 1 dan 2 seluruh siswa hadir
sebanyak 27 siswa yang terdiri dari 9 laki-laki dan 18 perempuan. Guru
berperan sebagai pemimpin jalanya kegiatan pembelajaran IPA Tema 2
Selalu Berhemat Energi. Pelakasanaan pembelajaran dilakukan dengan
tiga tahap yaitu kegiatan awal/pendahuluan, kegiatan inti, kegiatan
akhir/penutup.Setiap kegiatan terdiri dari proses-proses dan urutan yang
tertera dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
1) Kegiatan Awal/Pendahuluan
Kegiatan awal ini antara pertemuan I dan pertemuan II
langkah kegiatan sama antara lain: guru memberikan salam dan
mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan
masing-masing. Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran. Guru memberikan
apersepsi berupa pertanyaan kepada siswa terakit materi yang akan di
ajarkan misalnya: Menginformasikan tema yang akan dipelajari yaitu
tentang ”Selalu Berhemat Energi” serta menyampaikan tujuan
pembelajaran. Guru memberi penyemangat (tepuk-tepuk atau yel-yel)
dalam pembelajaran.
2) Kegiatan Inti
a) Pertemuan I
Pada kegiatan ini, guru membawa media gambar berisi
macam-macam sumber energi. Kemudian guru menjelaskan materi
tema 2 selalu berhemat energi yaitu tentang macam-macam energi
dan sumber energi dengan berbantu media gambar yang sudah
disiapkan, saat guru menjelaskan materi selama proses
pembelajaraan cukup banyak siswa yang masih bermain atau
mengobrol dengan teman sebangkunya. Kemudian guru
menenangkan siswa agar fokus dalam pembelajaran. Setelah guru
selesai menjelaskan materi, guru melalukan tahapan selanjutnya
yaitu:
Tahap Think : Guru memberikan pertanyaan yang sudah
disediakan untuk setiap pasangan yang berkaitan tentang materi
yang sudah dijelaskan dan pengamatan yang akan dilakukan oleh
siswa yang memungkinkan siswa untuk berpikir terlebih dahulu
mengenai jawaban tersebut.
Tahap Pair : Guru membagi jumlah siswa secara
berpasangan. Setiap pasangan diberikan lembar pengamatan serta
langkah-langkah pengamatan yang akan dilakukan yaitu
mengamati matahari sebagai sumber energi. Setiap pasangan
diminta keluar untuk mengamati benda-benda yang diletakkan di
dua tempat yang berbeda yaitu di tempat yang terkena matahari
langsung dan di bawah pohon yang rindang. Siswa secara
berpasangan berdiskusi dari setiap pemikiran siswa di disukusikan
jawabanya sampai menemukan jawaban yang benar. Siswa
menuliskan jawaban pertanyaan dari hasil diskusi yang telah
disepakati pada lembar kerja tersebut.
Tahap Share : Setelah diskusi selesai, setiap pasangan maju
kedepan untuk mempresetasikan hasil diskusinya dari pertanyaan
tersebut dan memberikan kesimpulan dari pengamatan tersebut
kepada kelompok lain.
b) Pertemuan II
Guru membawa gambar matahari dan membawa kincir
angin mainan. Guru menjelaskan materi matahari dan manfaatnya
melalui media gambar tersebut dan memberi contoh materi tersebut
dalam kehidupan sehari-hari. Guru menjelaskan tentang angin
sebagai sumber energi melalui media kincir angin yang telah
disiapkan. Disela-sela penjelasan siswa memperaktikan bagaimana
kincir angin bisa bergerak, dua orang siswa maju kedepan untuk
berlari sambil memegang kincir angin, hingga kincir angin tersebut
dapat bergerak memutar. Setelah guru selesai menjelaskan materi
tahap selanjutnya yaitu:
Tahap Think : Guru memberikan pertanyaan kepada siswa
berkaitan tentang materi yang sudah dijelaskan. Pertanyaan tersebut
sudah disediakan di lembar kerja siswa.Siswa diberikan waktu
untuk berfikir untuk menemukan jawaban yang benar.
Tahap Pair:Guru membagi kelompok siswa secara
berpasangan. Setiap kelompok pasangan akan diberi soal atau
pertanyaan yang telah disiapkan oleh guru. Siswa secara
berpasangan berdiskusi dari setiap pemikiran siswa di diskusikan
jawabanya sampai menemukan jawaban yang benar. Siswa
menuliskan jawaban pertanyaan dari hasil diskusi yang telah
disepakati pada lembar kerja tersebut.
Tahap Share: Guru meminta setiap pasangan kelompok untuk
mempresentasikan hasil jawaban dari pertanyaan tersebut kepada
teman-teman kelasnya dan menyimpulkanya.
3) Kegiatan Akhir/Penutup
Pada kegiatan akhir antara pertemuan I dan II langkah
kegiatanya hampir sama, perbedaanya hanya evaluasi dilakukan pada
pertemuan II , adapun kegiatanya sebagai berikut: guru menananyakan
kembali atau mengulas kembali tentang materi pada petemuan I dan
II yaitu materi macam-macam energi dan sumber energi, angin
sebagai salah satu sumber energi yang sudah dipelajari hari ini dan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan kembali
mengenai hal-hal yang belum dimengerti. Pada pertemuan ke II siswa
diberikan soal evaluasi untuk mengetahui hasil belajar pada siklus I.
Kemudian siswa diberikan waktu untuk mengerjakan soal evaluasi
tersebut. Setelah selesai, guru dan siswa mencocokan hasil tersebut
secara bersama sama. Guru menilai hasil evaluasi siswa. Setelah itu
guru mengulas materi dan kesimpulan kepada siswa tentang materi
yang telah disampaikan, setelah itu guru memberikan motivasi agar
siswa rajin belajar dan berdoa untuk mengakhiri pelajaran dilanjutkan
dengan mengucapkan salam penutup.
c. Pengamatan (Observasi)
Tahap Pengamatan (observasi)dalam penelitian ini merupakan
tahapan pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan yang meliputi
observasi terhadap aktivitas siswa dan hasil belajar siswa dari aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Kegiatan observasi dilakukan selama
pelaksanaan pembelajaran berlangsung dan dilakukan pada akhir setiap
siklusuntuk mengamati kegiatan siswa serta langkah-langkah
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair
Share (TPS). Berikut hasil observasi pada siklus I :
1) Aktivitas Siswa
Tabel 4.6Penilaian Aktivitas Siswa pada proses pembelajaran
IPA Melalui Model Think Pair Share (TPS) SiklusI
No Aspek yang Diamati Skor Pengamatan
1 2 3 4
1. Siswa menjawab salam dan
berdoabersama guru dan teman √
2.
Siswa merespon guru pada saat guru
menyampaikan apersepsi berupa
pertanyaan
√
3. Siswa memperhatikan dan mengikuti
proses pembelajaran dengan baik √
4. Siswa termotivasi dan memberikan
rangsangan untuk berpikir √
5.. Antusias siswa dalam pembelajaran
model TPS (Think Pair Share) √
6.
Antusias siswa dalam berdiskusi dengan
pasanganya pada model TPS (Think
Pair Share)
√
7.
Keberanian siswa untuk
menyampaikan hasil diskusinya
bersama pasanganya
√
8. Siswa mengerjakan lembar evaluasi
yang diberikan guru dengan tenang √
9.
Siswa bersama-sama
menyimpulkan poses pembelajaran
pada hari ini
√
10. Siswa berdoa dan menjawab salam
dari guru √
Jumlah Skor 25
Nilai 63
Kategori Kurang
Berdasarkan data tabel 4.6 diketahui bahwa aktivitas siswa selama
proses pembelajaran IPA melalui model Think Pair Share(TPS)
mendapatkan jumlah skor sebesar 25 dengan nilai 63 dan dikatagorikan
masih kurang.
2) Hasil belajar
a) Hasil Penilaian Aspek Kognitif (Pengetahuan)
Tabel 4.7 Hasil Belajar Penilaian Aspek Kognitif Siklus I
No Nama Nilai
Keterangan
Tuntas Belum
Tuntas
1. Angelina Choira Nisa 53 - √
2. Ardan Rezki A 73 √ -
3. Arian Putra Perdana 73 √ -
4. Atha Chalid Nafil 80 √ - 5. Auliya Ubaydilah 53 - √
6. Intan Purnama Sari 60 - √
7. Jazira Nizel Astianti 80 √ - 8. Karina Mega Ilmira 86 √ -
9. Khalila Nafisah 53 - √
10. Kharisma Aprodita 80 √ -
11. M Sigit Eka Saputra 53 - √
12. Nadya Ariesya 80 √ - 13. Nathasya Shelinta P 73 √ -
14. Novita Indah Aryani 53 - √
15. Nur Aziz Fitrianto 60 - √
16. Puji Hartanto 53 - √
17. Putri Cornelia 73 √ - 18. Ranim Ramadani 80 √ - 19. Rastra Maha Putra 46 - √
20. Revalia Ayda Arifim 73 √ - 21. Rizky Febriani 80 √ -
22. Tegar Wicaksana 73 √ -
23. Tiara Agnesia 53 - √
24. Fitria Nur Fatihah 86 √ -
25. Zahra Latifah Fauzi 80 √ -
26. Putri Aulia Priska 46 - √
27. Bayu Aji Saputra 46 - √
Jumlah 1799 15 12
Prosentase Ketuntasan - 55,55% 44,45%
Rata- Rata Kelas 66,62 - -
KKM 68 - -
Nilai Tertinggi 86 - -
Nilai Terendah 46 - -
Diagram 4.2 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Aspek Kognitif
Siklus I
Berdasarkan datadiagram4.2 dijelaskan bahwa dari 27 siswa
di kelas IV SD Negeri Pucung Kidul 01 tahun 2019/2020, dapat
dijelaskan bahwa siswa yang dapat mencapai KKM yakni sebanyak
15 siswa dengan prosentase sebanyak 55,55% dan yang belum
tuntas sebanyak 12 siswa dengan prosentase 44,45% dengan nilai
rata-rata 66,62
2) Hasil Penilaian Aspek Afektif (Sikap)
Tabel 4.8Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Aspek Afektif
Siklus I
No Aspek yang diamati Jumlah
Skor
Nilai Kategori
1. Percaya Diri 68 63 Kurang
2. Kerjasama 70 67 Kurang
3. Disiplin 68 63 Kurang
4. Keaktifan 64 59 Sangat
Kurang
Jumlah Nilai 252 Kurang
Nilai Rata-Rata 63
55.55%
44.45%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Tuntas Belum Tuntas
Tuntas
Belum Tuntas
Berdasarkan data tabel 4.8 di jelaskan bahwa aspek percaya diri
memperoleh nilai 63 dengan kategori kurang, aspek kerjasama
memperoleh nilai 67 dengan kategori kurang, aspek disiplin
memperoleh nilai 63 dengan kategori kurang dan aspek keaktifan
memperoleh nilai 59 dengan kategori sangat kurang. Dengan
demikian aspek sikap siswa memperoleh nilai rata-rata sebesar 63
dengan kategori kurang.
3) Hasil Penilaian Aspek Psikomotorik
Tabel 4.9Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Aspek
Psikomotorik Siklus I
No Aspek yang diamati Jumlah
Skor
Nilai Kategori
1. Kelengkapan data hasil
pengamatan
70 65 Kurang
2. Hasil Kesimpulan 69 64 Kurang
3. Sikap Belajar 68 63 Kurang
4. Ketepatan waktu dalam
melaksanakan diskusi
68 63 Kurang
5. Penyampaian infromasi
hasil diskusi dari
pengamatan kelompok
kepada kelompok lain
67 62 Kurang
Jumlah Nilai 317 Kurang
Nilai Rata – Rata 63
Berdasarkan data tabel 4.9 dijelaskan bahwa aspek
kelengakapan data hasil pengamatan memperoleh nilai 65 dengan
kategori kurang, aspek hasil kesimpulan memperoleh nilai 64
dengan kategori kurang, aspek sikap belajar memperoleh nilai 63
dengan kategori kurang, aspekketepatan waktu dalam
melaksanakan diskusi memperoleh nilai 63 serta aspek
penyampaian informasi hasil diskusi dari pengamatan kelompok
kepada kelompok lain nilai 62 dengan kategori kurang. Dengan
demikian aspek sikap siswa memperoleh nilai rata-rata sebesar 63
dengan kategori kurang.
d. Refleksi
Refleksi adalah kegiatan untuk mengingat kembali semua kegiatan
dan hasil belajar pada setiap siklus untuk menyempurnakan pada siklus
berikutnya. Namun ada beberapa langkah-langkah dalam pembelajaran
yang masih kurang maksimal. Meskipun hasil ketuntasan pembelajaran
tema 2 selalu berhemat energi belum mencapai kriteria ketuntasan siswa
yang diharapkan, tetapi jika dibandingkan denagn hasil dari pembelajaran
sebelumnya yang belum memakai model pembelajaranThink Pair
Share(TPS), sudah mengalami peningkatan pada siklus I daripada
kondisi awal.
Berdasarkan pada hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti
maka ditemukan beberapa hal yang menjadi penyebab belum berhasilnya
siklus I. Kendala guru dan siswa yang terjadi selama proses pembelajaran
pada siklua I adalah sebagai berikut :
1) Guru belum bisa mengkondisikan siswa dengan baik pada saat
pembelajarn berlangsung sehingga suasana kelas menjadi ramai
2) Guru masih kurang dalam penguasaan kelas karena masih terdapat
beberapa siswa yang kurang memperhatikan
3) Guru masih kurang membimbing siswa dalam mengerjakan tugas
percobaan.
4) Siswa masih belum aktif menanggapi pertanyaan dari guru pada saat
pembelajaran
5) Siswa masih kurang percaya diri dan masih malu untuk menjawab
pertanyaan dari guru selama proses pembelajaran
6) Siswa masih kurang antusias dan belum serius dalam bekerja secara
berpasangan saat proses pembelajaran
7) Rata-rata siswa dan presentase ketuntasahan hasil belajar masih
kurang/rendah dari indikator keberhasilan yang ditentukan oleh
peneliti
Untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus I, peneliti dan guru
menyepakati bahwa pada siklus berikutnya proses pembelajaran akan
lebih ditingkatkan lagi baik dari aktivitas guru dan aktivitas siswa selama
proses pembelajaran berlangsung berdasarkan hasil belajar serta refleksi
yang dilakukan, maka untuk siklus II perlu diadakan perbaikan dalam
pembelajaran, diantaranya : guru harus lebih mengkondisikan siswa di
kelas agar pembelajaran di kelas dapat berjalan dengan lancar,
memberikan motivasi dan penjelasan yang lebih menyenangkan untuk
menarik minat dan perhatian siswa ahar lebih aktif dalam mengikuti
proses pembelajaran dengan menggunakan model TPS (Think Pair
Shar)dan mengadakan ice breaking, memperhatikan siswa yang dianggap
memperburuk suasana pembelajaran di kelas, guru berusaha untuk
membimbing siswa untuk antusias dalam melaksanakan diskusi dengan
pasanganya untuk mengerjakan tugas, guru lebih intensif dalam
memberikan pertanyaan yang membuat siswa dapat berfikir, guru
berusaha untuk tidak menjelaskan materi terlalu cepat, tanyakan kepada
siswa jika cara mengajarnya terlalu cepat, mengganti tempat duduk siswa
seperti huruf U agar meminimalisir suasana kelas yang monoton dan
cepat merasa bosan.
3. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II
Berdasarkan refleksi dari data yang diperoleh dari siklus I, hasil
belajar siswa masih belum tuntas belum mencapai indikator keberhasilan
yang ditentukan oleh peneliti. Oleh karena itu, kegiatan penelitian tindakan
kelas ini dilanjutkan ke siklus II oleh peneliti dan guru dengan harapan pada
siklus II dapat memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada pada siklus I
sehingga tujuan untuk meningkatkan hasil belajar muatan pelajaran IPA
Tema 2 “Selalu Berhemat Energi” denagn model Think Pair Share(TPS) di
kelas IV SD Negeri Pucung Kidul 01dapat terwujud.
Siklus II ini dilaksanakan menjadi 2 pertemuan yaitu pada tanggal 13
dan 14 Agustus 2019. Diikuti sebanyak 27 siswa dengan alokasi waktu dua
kali pertemuan (2x35 menit). Pada siklus II ini, indikator materi
pembelajaran berbeda dari siklus I, indikator dari siklus II ini melanjutkan
indikator dari siklus I namun masih dalam satu Kompetensi Dasar yang
sama. Adapun secara lebih rinci, peneliti menyusun tahapan-tahapan yang
akan dilakukan pada siklus II adalah sebagai berikut :
a. Perencaanaa
Tahap perencanaan ini, kegiatan yang dilakukan selama proses
pembelajaran yang dilakukan pada siklus I, hampir sama dengan siklus I.
Namun, pada siklus II ini ada juga beberapa perbedaan yang terjadi di
dalam proses pembelajaranya. Pelaksanaan siklus II akan dilakukan
dengan memperhatikan hasil refleksi pada siklus sebelumnya. Adapun
tahapan yang dilakukan dari siklus II adalah sebagai berikut :
1) Peneliti dan guru berdiskusi untuk menyiapkan materi yang akan
disampaikan kepada siswa
2) Peneliti dan guru berdiskusi untuk menentukan indikator materi
pembelajaran yang disesuaikan dengan KI dan KD,pada siklus II ini
indikator pembelajaran ini melanjutkan indikator dari siklus I yang
masih satu KD yang sama.
3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan langkah-
langkahnya menggunakan model pembelajaran Think Pair Share
(TPS).
4) Menyiapkan sumber dan media yang dibutuhkan untuk mendukung
kegiatan pembelajaran menggunakan modelThink Pair Share (TPS).
5) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS) dan soal evaluasi yang akan
digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Soal evaluasi yang
disusun oleh peneliti telah diujikan terlebih dahulu dengan
pertimbangan guru kelas.
6) Menyusun lembar observasi dan lembar wawancara dalam
pembelajaran yang dilaksanakan.
7) Mempersiapkan kamera yang akan digunakan untuk
mendokumentasikan aktivitas guru dan siswa selama proses
pembelajran berlangsung.
8) Mengubah tata meja dan kursi membentuk huruf U agar pembelajaran
agar tidak monoton dan guru dapat memperhatikan siswa dan
mengurangi kegiatan bermain pada saat pembelajaran TPS (Think
Pair Share) berlangsung secara keseluruhan.
b. Pelaksanaan (Tindakan)
1) Tindakan Awal/Pendahuluan
Pada kegiatan ini, guru memberikan salam dan mengajak semua
siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing. Guru
mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan
memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran. Guru memberikan apersepsi berupa
pertanyaan kepada siswa terakit materi yang akan di ajarkan.
Menginformasikan tema yang akan edibelajarkan yaitu tentang
”Selalu Berhemat Energi” serta menyampaikan tujuan
pembelajaran. Guru memberi penyemangat (tepuk-tepuk atau yel-
yel) sebelum proses pembelajaran.
2) Kegiatan Inti
a) Pertemuan I
Guru membawa gambar macam-macam sumber energi
dengan ukuran yang agak besar serta dilapisi sterofrom. Guru
menjelaskan materi macama-macam sumber energi dan
perubahan bentuk energi melalui media gambar serta benda
nyata yang ada di kelas seperti lampu, kipas angin tersebut dan
memberi contoh materi tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Tahap Think : Guru memberikan pertanyaan berkaitan
tentang materi IPA yang sudah di jelaskan yang memberikan
siswa waktu dalam berfiki untuk menemukan jawaban yang
benar.
Tahap Pair : Guru membagi kelompok siswa secara
berpasangan. Setiap kelompok akan melakukan percobaan
tentang salah satu perubahan bentuk energi yaitu energi panas
menjadi energi gerak.Siswa secara berpasangan berdiskusi dari
setiap pemikiran siswa di disukusikan jawabanya sampai
menemukan jawaban yang benar. Guru membimbing siswa
berdiskusi untuk menjawab pertanyaan dari pengamatan
tersebut. Kemudian, siswa menuliskan jawaban pertanyaan dari
hasil diskusi yang telah disepakati pada lembar kerja tersebut.
Tahap Share : Setelah diskusi selesai, setiap pasangan maju
kedepan untuk mempresetasikan hasil diskusinya dari
pertanyaan tersebut dan memberikan kesimpulan dari
pengamatan tersebut kepada kelompok lain dengan bimbingan
guru.
b) Pertemuan II
Guru membawa gambar macam-macam sumber energi. Guru
menjelaskan materi manfaat energi dan perbubahnya melalui
media gambar dan benda abstrak tersebut dan memberi contoh
materi tersebut dalam kehidupan sehari-hari.Guru menjelaskan
bahayanya sumber energi listrik. Setelah guru selesai
menjelaskan materi pembelajaran, tahap selanjutnya yaitu:
Tahap Think : Guru memberikan pertanyaan kepada siswa
tentang materi yang sudah di jelaskan yang memberikan siswa
waktu dalam berfikir.
Tahap Pair :Guru membagi kelompok siswa secara
berpasangan. Setiap kelompok pasangan akan diberi soal atau
pertanyaan yang telah disiapkan oleh guru. Siswa secara
berpasangan berdiskusi dari setiap pemikiran siswa di
disukusikan jawabanya sampai menemukan jawaban yang
benar. Guru membimbing siswa berdiskusi untuk menjawab
pertanyaan dari pengamatan tersebut. Siswa menuliskan
jawaban pertanyaan dari hasil diskusi yang telah disepakati pada
lembar kerja tersebut.
Tahap Share : Guru meminta setiap kelompok untuk
mempresentasikan jawaban dari hasil diskusi kepada teman-
teman kelasnya.
3) Kegiatan Akhir
Guru menananyakan kembali atau mengulas kembali tentang
materi pada petemuan I dan II yaitu materi macam-macam energi
dan sumber energi, angin sebagai salah satu sumber energi yang
sudah dipelajari hari ini dan memberikan kesempatan kepada siswa
untuk menanyakan kembali mengenai hal-hal yang belum
dimengerti. Pada pertemuan ke II siswa diberikan soal evaluasi
untuk mengetahui hasil belajar pada siklus I. Kemudian siswa
diberikan waktu 20 menit untuk mengerakan soal evaluasi
tersebut.setelah selesai, guur dan siswa mencocokan hasil tersebut
secara bersama sama. Guru menilai hasil evaluasi siswa. Setelah itu
guru mengulas materi dan kesimpulan kepada siswa tentang materi
yang telah disampaikan, setelah itu guru memberikan motivasi agar
siswa rajin belajar dan berdoa untuk mengakhiri pelajaran
dilanjutkan dengan mengucapkan salam penutup.
c. Pengamatan (Observasi)
Pada siklus II hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang
baik. Hasil observasi yang dilakukan selama proses pembelajaran siklus
II dalam pembelajaran diperoleh bahwa siswamengalami perubahan yang
sangat baik dalam proses pembelajaran dari antusias dalam pembelajaran.
Penerapan model pembelajaranThink Pair Share (TPS) yang dilakukan
guru sangat baik dan lebih baik dari sebelumnya. Observasi ini menilai
dan mengamati, aktivita siswa dan hasil belajar siswa baik dalam aspek
kognitif, afektif dan psikomotorik siswa.
1) Aktivitas Siswa
Tabel 4. 10 Penilaian Aktivitas Siswa pada Proses Pembelajaran
IPA Melalui Model Think Pair Share (TPS) Siklus II
No Aspek yang Diamati Skor Pengamatan
1 2 3 4
1. Siswa menjawab salam dan
berdoa bersama guru dan teman
√
2. Siswa merespon guru pada saat guru
menyampaikan apersepsi berupa
pertanyaan
√
3. Siswa memperhatikan dan mengikuti
proses pembelajaran dengan baik
√
4. Siswa termotivasi dan memberikan
rangsangan untuk berpikir
√
5.. Antusias siswa dalam pembelajaran
model TPS (Think Pair Share)
√
6. Antusias siswa dalam berdiskusi dengan
pasanganya pada model TPS (Think
Pair Share)
√
7. Keberanian siswa untuk
menyampaikan hasil diskusinya
bersama pasanganya
√
8. Siswa mengerjakan lembar evaluasi
yang diberikan guru dengan tenang
√
9. Siswa bersama-sama
menyimpulkan poses pembelajaran
pada hari ini
√
10. Siswa berdoa dan menjawab salam
dari guru
√
Jumlah Skor 35
Nilai 87
Kategori Baik
Berdasarkan data tabel 4.10 diketahui bahwa akativitas siswa selam
proses pembelajaran IPA melalui model Think Pair Share(TPS)
mendapatkan jumlah skor sebesar 35 dengan nilai 87 dan
dikatagorikan baik
2) Hasil Belajar
a) Hasil Penilaian Aspek Kognitif
Tabel 4.11 Penilaian Hasil Belajar Siswa Aspek Kognitif
Siklus II
No Nama Nilai
Keterangan
Tuntas Belum
Tuntas
1. Angelina Choira Nisa 73 √ -
2. Ardan Rezki A 100 √ -
3. Arian Putra Perdana 100 √ -
4. Atha Chalid Nafil 93 √ - 5. Auliya Ubaydilah 73 √ - 6. Intan Purnama Sari 73 √ - 7. Jazira Nizel Astianti 100 √ - 8. Karina Mega Ilmira 86 √ - 9. Khalila Nafisah 73 √ - 10. Kharisma Aprodita 86 √ -
11. M Sigit Eka Saputra 60 - √
12. Nadya Ariesya 100 √ - 13. Nathasya Shelinta P 86 √ - 14. Novita Indah Aryani 80 √ - 15. Nur Aziz Fitrianto 73 √ -
16. Puji Hartanto 60 - √
17. Putri Cornelia 80 √ - 18. Ranim Ramadani 93 √ - 19. Rastra Maha Putra 73 √ - 20. Revalia Ayda Arifim 86 √ -
21. Rizky Febriani 100 √ -
22. Tegar Wicaksana 86 √ - 23. Tiara Agnesia 80 √ - 24. Fitria Nur Fatihah 100 √ -
25. Zahra Latifah Fauzi 86 √ -
26. Putri Aulia Priska 60 - √
27. Bayu Aji Saputra 60 - √
Jumlah 2220 23 4
Prosentase Ketuntasan - 85,18% 14,82%
Rata- Rata Kelas 82,22 - -
KKM 68 - -
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 60
Diagram 4.3 Ketuntasan Hasil Belajar Aspek Kognitif
Siklus II
Berdasarkan data diagram 4.3 dapat dijelaskan bahwa dari
27 siswa di kelas IV SD Negeri Pucung Kidul 01 tahun ajaran
2019/2020, siswa yang dapat mencapai KKM yakni sebanyak 23
siswa dengan presentase sebesar 85,18% dan yang belum tuntas
sebanyak 4 siswa dengan presentase sebesar 14,82% dengan
nilai rata-rata sebesar 82,22.
85.18%
14.82%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Tuntas Belum Tuntas
Tuntas
Belum Tuntas
b)Aspek Afektif/Sikap
Tabel 4.12 Data Hasil Observasi Aspek Afektif Siklus II
No Aspek yang
diamati Jumlah Skor Nilai Kategori
1. Percaya Diri 88 81 Baik
2. Kerjasama 93 86 Baik
3. Disiplin 89 82 Baik
4. Keaktifan 85 79 Cukup
Jumlah Nilai 328 Baik
Nilai Rata-Rata 82
Berdasarkan data tabel 4.11 dapat dijelaskan bahwa aspek
percaya diri memperoleh nilai 81 dengan kategori baik, aspek
kerjasama memperoleh nilai 86 dengan kategori baik, aspek
disiplin memperoleh nilai 82 dengan kategori baik dan aspek
keaktifan memperoleh nilai 79 dengan kategori cukup. Dengan
demikian aspek sikap siswa memperoleh nilai rata-rata sebesar
82 dengan kategori baik.
c) Aspek Psikomotorik
Tabel 4.13 Data Hasil Observasi Aspek Psikomotorik Siklus II
No Aspek yang diamati Jumla
h Skor
Nilai Kategori
1. Kelengkapan data hasil
pengamatan 92 85 Baik
2. Hasil Kesimpulan 91 84 Baik
3. Sikap Belajar 93 86 Baik
4. Ketepatan waktu dalam
melaksanakan diskusi 89 82 Baik
5. Penyampaian infromasi hasil
diskusi dari pengamatan
kelompok kepada kelompok
lain
91 84 Baik
Jumlah Nilai 421 Baik
Nilai Rata – Rata 84
Berdasarkandata tabel 4.12 dapat dijelaskan bahwa aspek
kelengakapan data hasil pengamatan memperoleh nilai 85 dengan
kategori baik, aspek hasil kesimpulan memperoleh nilai 84 dengan
kategori baik, aspek sikap belajar memperoleh nilai 86 dengan
kategori baik, aspek ketepatan waktu dalam melaksanakan diskusi
memperoleh nilai 82 serta aspek penyampaian informasi hasil
diskusi dari pengamatan kelompok kepada kelompok lain nilai 84
dengan kategori baik. Dengan demikian aspek sikap siswa
memperoleh nilai rata-rata sebesar 84 dengan kategori baik.
d. Refleksi
Hasil refleksi yang dilakukan selam proses pembelajaran yang
dilakukan pada siklus II ini sudah meningkat. Hal ini ditunjukan dengan
nilai siswa baik nilai rata-rata hasil belajar, presentase ketuntasan hasil
belajar yang mengalami peningkatan disbanding dengan siklus I. Dilihat
dari nilai rata-rata siklus I ke siklus II, yakni pada siklus I sebesar 66,62
menjadi 82,22 pada siklus II.Selain itu, prosentase ketuntasan belajar
juga meningkat di bandingkan siklus I. Hal ini dilihat dari presentase
ketuntasan belajar siklus I ke siklus II, yakni pada siklus I sebesar
55,55% menjadi 85,18% pada siklus II. Serta pada aktivitas guru sudah
lebih baik daripada siklus I ini ditunjukan dengan data hasil observasi
aktivitas guru pada siklus II berada pada kategori baik. Aktivitas siswa
juga mengalami peningkatan pada siklus II ini, di banding siklus I. Siswa
sudah aktif, disiplin, percaya diri, lebih kompak dalam bekerja sama
dalam berdiskusi dengan pasanganya, dan fokus dalam mengikuti
kegaitan pembelajaran ini dibuktikan dengan data hasil observasi yang
mendapatkan kategori baik di dalam siklus II ini.
Aspek psikomotorikpun siswa sudah menunjukan kategori baik
seperti dalam menuliskan kelengkapan data, menyimpulkan, sikap
belajar, berdiskusi dengan pasanganya, memberikan informasi kepada
orang lain. Berdasarkan data hasil pembelajaran pada siklus II di atas,
dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan tindakan pembelajaran pada mata
pelajaran IPA Tema 2 “Selalu Berhemat Energi” telah mencapai tujuan
penelitian.Hal ini terbukti bahwa nilai rata-rata yang di dapatkan pada
siklus II sudah melebihi indikator keberhasilan penelitian yang telah
ditentukan oleh peneliti yaitu 68.Presentase ketuntasan belajar yang di
dapat pada siklus II sudah melebihi indikator keberhasilan yang telah
ditentukan oleh peneliti yaitu sebanyak 75%.Serta aktivitas siswa baik
psikomotorik dan sikap juga mengalami peningkatan. Sehingga
penelitian ini berhenti pada siklus II dan tidak perlu dilanjutkan.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Tahap ini merupakan hasil analisis yang dilakukan setelah mengumpulkan
dari data siklus I dan Siklus II. Data tersebut dianalisis untuk mengetahui
perkembangan penelitian. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh
peneliti maka pada pembahasan hasil penelitian ini dapat diuraikan mengenai
peningkatan hasil belajar muatan pelajaran IPA melalui model pembelajaran
Think Pair Share (TPS) pada siswa kelas IV SD Negeri Pucung Kidul 01
Tahun Ajaran 2019/2020. Berikut adalah deskripsi penelitiannya:
1. Penggunaan Model PembelajaranTPS (Think Pair Share) dalam
Muatan Pelajaran IPA Tema 2 Selalu Berhemat Energi
Penerapan model pembelajaran TPS (Think Pair Share) pada
pembelajaran IPA tema 2 “Selalu Berhemat Energi” mampu meningkatkan
hasil belajar.Peneliti menerapkan model pembelajaran TPS (Think Pair
Share). MenurutAris ShoimanThink Pair Share (TPS) adalah model
pembelajaran yang memberi siswa waktu untuk berpikir dan merespons
serta saling bantu satu sama lain. salah satu keunggulanya adalah
menyediakan waktu berpikir untuk meningkatkan kualitas respon siswa
serta lebih aktif dalam berpikir bersama pasanganya menganai konsep
dalam pembelajaran dan dapat belajar dari siswa lainya. Langkah-langkah
yang dilakukan dalam model pembelajaran TPS (Think Pair Share) adalah
sebagai berikut : Tahap Think : Guru memberikan pertanyaan berkaitan
tentang materi tema 2 dan pengamatan yang akan dilakukan oleh siswa yang
memungkinkan siswa untuk berfikir terlebih dahulu. Tahap Pair : Guru
membagi siswa secara berpasangan. Setiap pasangan diberikan lembar
pengamatan serta langkah-langkah pengamatan yang akan dilakukan yaitu
matahari sebagai sumber energi. Setelah selesai, setiap pasangan
mendiskusikan pertanyaan yang berakitan dengan pengamatan tersebut dan
pertanyaan dari guru yang sudah di tuliskan di dalam lembar kerja siswa.
Waktu untuk disukusi mengerjakan sebanyak 15 menit.Tahap Share :
Setelah diskusi selesai, setiap pasangan maju kedepan untuk
mempresetasikan hasil diskusinya dari pertanyaan tersebut dan memberikan
kesimpulan dari pengamatan tersebut kepada kelompok lain.
Penerapan model pembelajaran tersebut bentuk dari suatu variasi dan
inovasi yang dapat diterapkan guru agar siswa tidak merasa jenuh saat
pembelajaran serta membuat siswa aktif dalam berfikir untuk memahami
pelajaran sesuai dengan pemahamanya serta dapat berkerjasama dengan
pasanganya untuk memecahkan masalah bersama. Selain model pembelajar
inovasi lain adalah perbuahan tempat duduk siswa yang menyerupai huruf U
agar siswa tidak merasa bosan dan monoton, sehingga guru dapat melihat
ruang gerak siswa secara keseluruhan.
Gambar 4.1 Tempat duduk siklus I (kiri) dan Tempat duduk
siklus II (kanan)
Pada pembahasan hasil penelitian dapat diuraikan mengenai
peningkatan hasil belajar mata pelajaran IPA Tema 2 “Selalu Berhemat
Energi” melalui model pembelajaran TPS (Think Pair Share) di kelas IV SD
Negeri Pucung Kidul 01 tahun ajaran 2019/2020 melalui model
pembelajaran Think Pair Share(TPS).
2. Peningkatan Hasil Belajar Muatan Pelajaran IPA Tema 2 ” Selalu
Berhemat Energi”
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, hasil belajar muatan pelajaran
IPA yang diperoleh siswa kelas IV pada Tema 2 “Selalu Berhemat Energi”
yang di dalamnya berisi materi tentang macam-macam energi, manfaat
energi dan energi alternatif pada setiap siklus mengalami peningkatan.
Peningkatan ini dapat dilihat dari hasil belajar seperti rata-rata nilai baik
dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik, serta presentase ketuntasan
hasil belajar yang mengalami peningkatan dari kondisi awal, siklus I hingga
siklus II. Penelitian berhenti pada siklus II karena sudah mencapai indikator
keberhasilan dalam penelitian.
1) Hasil Belajar Aspek Kognitif (Pengetahuan)
Berdasarkan hasil penelitian tahap kondisi awal dapat diketahui
bahwa hasil belajar aspek kognitif (pengetahuan) siswa pada muatan
pelajaran IPA tema 2 selalu berhemat energi masih banyak siswa yang
belum mencapai KKM yang telah ditentukan, hal ini dilihat dari ulangan
IPA pada tema 2 selalu berhemat energi pada kondisi awal pra siklus
tahun 2016 Adanya perubahan peningkatan hasil belajar muatan
pelajaran IPA prosentasenya sebesar 31,25% dengan nilai rata-rata kelas
sebesar 63,75. Pada tahun 2017 prosentasenya sebesar 33,33% dengan
nilai rata-rata kelas sebesar 62,14. Pada tahun 2018 30,43% dengan nilai
rata-rata kelas sebesar 60,26.
Pembelajaran di siklus I mengalami peningkatan dari kondisi awal
yaitu prosentase ketuntasan sebesar 55,55% dengan nilai rata-rata kelas
sebesar 66,62. Pada siklus II prosentase ketuntasan 85,18% dengan nilai
rata-rata kelas sebesar 82,22.
Adanya peningkatan hasil belajar muatan pelajaran IPA tema 2
selalu berhemat energi melalui model pembelajaran Think Pair
Share(TPS) dapat dibandingkan melalui hasil perolehan aspek kognitif
nilai kondisi awal, siklus I, siklus II. Berikut merupakan diagram hasil
nilai rata-rata kelas hasil belajar siswa :
Diagram 4.4 Perbandingan Rata-Rata Hasil Belajar dari
Kondisi Awal , Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan data diagram 4.4 di jelaskan bahwa kondisi awal rata-
rata nilai hasil belajar selama 3 tahun terakhir yaitu tahun 2016
mendapatkan nilai rara-rata sebesar 63,75. Tahun 2017 mendapatkan
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Konidis Awal Siklus I Siklus II
Tahun 2016 (63,75)
Tahun 2017 (62,14)
Tahun 2018 (60,26)
Siklus I (66,62)
Siklus II (82,22)
nilai rata-rata sebesar 62,14. Dan tahun 2018 mendapatkan nilai rata-rata
sebesar 60,26 tetapi angka tersebut belum mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) yaitu 68. Lalu siklus I mengalami peningkatan nilai
rata-rata sebesar 66,62.Pada siklus ini telah mengalami peningkatan
tetapi masih belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang
ditentukan maka dilanjutkan ke siklus II.Pada siklus II ini rata-rata nilai
siswa mengalami peningkatan dan melebihi dari nilai kriteria ketuntasan
minimal (KKM) yaitu mendapatkan nilai rata-rata 82,22.
Selain nilai rata-rata hasil belajar, berdasarkan penelitian yang
dilakukan presentase ketuntasan belajar yang diperoleh siswa pada
kondisi awal pra siklus, siklus I, siklus II juga mengalami peningkatan.
Berikut ini disajikan perbandingan data diagram batang prosentase
ketuntasan hasil belajar muatan pelajaran IPA pada kondisi awal pra
siklus, siklus I, dan siklus II Tema 2 “ Selalu Berhemat Energi”
Diagram 4.5 Perbandingan Presentase Ketuntasan Hasil
Belajar dari Kondisi Awal , Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan diagram 4.5 dapat dijelaskan bahwa prosentase
ketuntasan hasil belajar pada kondisi awal pra siklus selama 3 tahun yaitu
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
Kondisi AwalPra Siklus
Siklus I Siklus II
Tahun 2016 31.25%
Tahun 2017 33.33%
Tahun 2018 30.43%
Siklus I 55,55%
Siklus II 85,18%
sebagai berikut : pada tahun 2016 prosentasenya sebesar 31,25%, tahun
2017 prosentasenya sebesar 33,33% dan tahun 2018 presentasenya
sebesar 30,43%. Selanjutnya pada siklus I mengalami peningkatan
presentase ketuntasan sebesar 55,55%. Lalu dari siklus I ke siklus II
mengalami peningkatan menjadi 85,18%. Pada siklus II ini presentase
ketuntasan siswa sudah memenuhi prosentase ketuntasan yang sudah
ditetapkan yaitu sebesar 75%. Melalui penggunaan model pembelajaran
Think Pair Share (TPS)yang dilaksanakan selama 2 siklus telah
menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Pucung
Kidul 01 tahun ajaran 2019/2020.
Berdasarkan dari uraian dari data penjelasan di atas
dapatdisimpulkan bahwa dengan penggunaan model pembelajaran Think
Pair Share (TPS) pada pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar
muatan pelajaran IPA pada Tema 2 “Selalu Berhemat Energi” siswa
kelas IV SD Negeri Pucung Kidul 01.
2) Hasil Belajar Aspek Afektif (Sikap)
Hasil belajar aspek afektif (sikap) pada siklus I diketahui bahwa
penilaian aspek percaya diri memperoleh nilai 63 dengan kategori
kurang, aspek kerjasama memperoleh nilai 67 dengan kategori kurang,
aspek disiplin memperoleh nilai 63 dengan kategori kurang dan aspek
keaktifan memperoleh nilai 59 dengan kategori sangat kurang. Dengan
demikian aspek sikap siswa memperoleh nilai rata-rata sebesar 63 dengan
kategori kurang.
Hasil belajar aspek afektif (sikap) pada siklus II diketahui bahwa
aspek percaya diri memperoleh nilai 81 dengan kategori baik, aspek
kerjasama memperoleh nilai 86 dengan kategori baik, aspek disiplin
memperoleh nilai 82 dengan kategori baik dan aspek keaktifan
memperoleh nilai 79 dengan kategori cukup. Dengan demikian aspek
sikap siswa memperoleh nilai rata-rata sebesar 82 dengan kategori
baik.Berdasarkan penjabaran dari penilaian sikap afektif (sikap) pada
siklus I dan siklua II di atas menunjukkan adanya peningkatan. Berikut
data peningkatan hasil belajar aspek afektif (sikap) pada siklus I dan
siklus II dapat diketahui melalui diagram batang.
Diagram 4.6 Nilai Rata-Rata Kelas Hasil Belajar Aspek Afektif
pada Siklus I dan Siklus II
3) Hasil Belajar Aspek Psikomotorik (Keterampilan Proses)
Hasil belajar aspek psikomotorik (keterampilan proses) pada siklus
I diketahui bahwa aspek kelengakapan data hasil pengamatan
memperoleh nilai 65 dengan kategori kurang, aspek hasil kesimpulan
memperoleh nilai 64 dengan kategori kurang, aspek sikap belajar
memperoleh nilai 63 dengan kategori kurang, aspek ketepatan waktu
0
20
40
60
80
100
Siklus I Siklus II
Nilai Rata-Rata AspekAfektif Siklus I (63)
Nilai Rata-Rata AspekAfektif Siklus II (82)
dalam melaksanakan diskusi memperoleh nilai 63 serta aspek
penyampaian informasi hasil diskusi dari pengamatan kelompok
kepada kelompok lain nilai 62 dengan kategori kurang. Dengan
demikian aspek sikap siswa memperoleh nilai rata-rata sebesar 63
dengan kategori kurang.
Hasil belajar aspek psikomotorik (keterampilan proses) pada siklus
II dapat diketahui bahwa aspek kelengakapan data hasil pengamatan
memperoleh nilai 85 dengan kategori baik, aspek hasil kesimpulan
memperoleh nilai 84 dengan kategori baik, aspek sikap belajar
memperoleh nilai 86 dengan kategori baik, aspek ketepatan waktu
dalam melaksanakan diskusi memperoleh nilai 82 serta aspek
penyampaian informasi hasil diskusi dari pengamatan kelompok
kepada kelompok lain nilai 84 dengan kategori baik. Dengan demikian
aspek sikap siswa memperoleh nilai rata-rata sebesar 84 dengan
kategori baik.
Berdasarkan uraian diatas dari penilaian aspek psikomtorik
(keterampilan proses) pada siklus I dan siklus II di atas menunjukkan
adanya peningkatan. Berikut data peningkatan hasil belajar aspek
psikomotorik (keterampilan proses) pada siklus I dan siklus II dapat
diketahui melalui diagram batang di bawah ini
Diagram 4.7 Nilai Rata-Rata Kelas Hasil Belajar Aspek
Psikomotorik pada Siklus I dan Siklus II
4) Hasil Penilaian Aktivitas Siswa
Penilaian aktivitas siswa terjadi peningkatan pada siklus I nilai
akivitas siswa sebesar 63 dengan kategori kurang, kemudian pada
siklus II terjadi peningkatan sebesar 87 denganh kategori baik. Berikut
ini diagram penilaian aktivitas siswa siklus I dan II
Diagram 4.8 Penilaian aktivitas siswa siklus I dan II
.
Berdasarkan uraian di atas dari hasil belajar aspek kognitif ,aspek
afektif dan aspek psikomotorik (keterampilan) dan penilaian aktivitas siswa
pada siklus I dan siklus II selalu terjadi peningkatan pada setiap siklusnya.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan model
pembelajaran TPS (Think Pair Share) dapat meningkatkan hasil belajar
0
20
40
60
80
100
Siklus I Siklus II
Nilai Rata-RataAspek PsikomotorikSiklus I (63)
Nilai Rata-RataAspek PsikomotorikSiklus I (84)
0
20
40
60
80
100
Siklus I Siklus II
Aktivitas SiswaSiklus I 63
Aktivitas SiswaSiklus II 87
siswa kelas IV SD Negeri Pucung Kidul 01 pada muatan pelajaran IPA tema
2 selalu berhemat energi.