analisis deposit mineral mangan (mn) di desa pucung
TRANSCRIPT
i
ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI
DESA PUCUNG KECAMATAN EROMOKO
KABUPATEN WONOGIRI
Skripsi
disajikan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Sains
Program Studi Fisika
oleh
Hizbulwathon Wirayuda
4250407013
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan judul “Analisis Deposit Mineral Mangan (Mn) Di Desa Pucung
Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri” telah disetujui oleh pembimbing
untuk diajukan di sidang panitia ujian skripsi Jurusan Fisika Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Hari : Kamis
Tanggal : 31 Januari 2013
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Supriyadi, M.Si Dr. Agus Yulianto, M.Si
NIP.19650518 199102 1 001 NIP. 19660705 199003 1 002
PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul:
Analisis Deposit Mineral Mangan (Mn) Di Desa Pucung Kecamatan
Eromoko Kabupaten Wonogiri
disusun oleh
Nama : Hizbulwathon Wirayuda
NIM : 4250407013
telah dipertahankan di hadapan sidang panitia ujian skripsi FMIPA UNNES pada
tanggal 11 Februari 2013.
Panitia:
Ketua Sekretaris
Prof. Dr. Wiyanto, M.Si. Dr. Khumaedi, M.Si.
NIP. 19631012 198803 1 001 NIP. 19630610 198901 1 002
Ketua Penguji
Dr. Khumaedi, M.Si.
NIP.19630610 198901 1 002
Anggota Penguji/ Anggota Penguji/
Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping
Dr. Supriyadi, M.Si Dr. Agus Yulianto, M.Si
NIP.19650518 199102 1 001 NIP. 19660705 199003 1 002
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi saya yang
berjudul ”Analisis Deposit Mineral Mangan (Mn) Di Desa Pucung Kecamatan
Eromoko Kabupaten Wonogiri” disusun berdasarkan hasil penelitian saya
dengan arahan dosen pembimbing. Sumber informasi atau kutipan yang berasal
atau dikutip dari karya yang diterbitkan telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Semarang, Agustus 2012
Penulis
Hizbulwathon Wirayuda
NIM. 4250407013
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO:
Dan bersamaan kesukaran pasti ada kemudahan. karena itu, bila selesai
suatu tugas, mulailah tugas yang lain dengan sungguh-sungguh (Qs. Asy-
Syarh: 6-7).
Sukses terdiri dari 1% bakat dan 99% keringat (Thomas Alfa Edison).
Tidak semua yang dapat menghitung dapat dihitung, dan tidak semua yang
dapat dihitung dapat menghitung (Albert Einstein).
Persembahan:
Bapak dan Ibu yang senantiasa memberi doa,
kasih sayang serta pengorbanan yang begitu
besar demi masa depanku
Kakak-kakak dan Adik-adikku yang selalu
memberi doa, semangat, dan dukungan
Seluruh keluarga besarku di Wonogiri
Almamaterku
vi
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul “Analisis Deposit Mineral Mangan (Mn) Di Desa Pucung Kecamatan
Eromoko Kabupaten Wonogiri”.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan
dan dukungan berbagai pihak, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Rektor Universitas Negeri Semarang atas kesempatan yang diberikan kepada
penulis sehingga dapat menyelesaikan studinya.
2. Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam atas izin yang
diberikan kepada penulis untuk melakukan penelitian.
3. Ketua Jurusan Fisika atas kemudahan administrasi dalam menyelesaikan
skripsi ini.
4. Dr. Supriyadi, M.Si, sebagai dosen pembimbing I yang telah memberikan
pengarahan dan bimbingan dengan penuh kesabaran.
5. Dr. Agus Yulianto, M.Si, sebagai dosen pembimbing II yang telah
memberikan pengarahan dan bimbingan dengan penuh kesabaran.
6. Dosen penguji yang telah memberikan saran dan masukan yang sangat
berguna untuk penyempurnaan skripsi ini.
7. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan bekal ilmu yang tak ternilai
harganya selama belajar di FMIPA UNNES.
8. Nur Qudus, S.Pd, M.T yang telah memberikan bantuan dan kemudahan dalam
peminjaman alat.
9. Bapak, Ibu, kakak-kakak dan adik-adikku yang selalu memberi do’a, bantuan,
dan dukungan serta semangat untuk saya selama ini.
10. Sahabat-sahabatku Ordinary Nia, Tyas, Dwi, Hanan, Vendi, dan Zenit
11. Dek Arum yang mengajari saya ArcGIS.
12. Rahmad Belio, Djon Karyanto, Nandi H yang telah bersedia berdiskusi lewat
dunia maya tentang Geofisika.
vii
13. Kakak-kakak ku Fisika 2005 dan 2006 yang telah memberikan bantuan,
dukungan dan semangat untuk saya selama ini.
14. Teman-teman Physics 007 semuanya yang saya sayangi.
15. Teman-teman kos Pram dan Amir yang senantiasa memberikan masukan dan
semangat untukku selama ini.
16. Adik-adik laskar pelangi Tito, Samsul, Lutfi, Anita, Luqman, Rifqi, Nisa,
Tika, Dan Novi yang telah menemaniku.
17. Adik-adik ku Fisika 2009 dan 2010 yang telah memotifasiku.
18. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi.
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberi tambahan ilmu bagi para
pembaca untuk meningkatkan wawasan pengetahuan.
Semarang, Agustus 2012
Penulis
viii
ABSTRAK
Wirayuda, Hizbulwathon. 2012. Analisis Deposit Mineral Mangan (Mn) Di Desa
Pucung Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri. Skripsi, Jurusan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.
Dr. Supriyadi, M.Si, Dr. Agus Yuliantoi, M.Si.
Kata Kunci : Geolistrik, Metode Tahanan Jenis, Mangan
Survei Geofisika dengan Metode golistrik tahanan jenis telah dilakukan di daerah
pertambangan mangan di Desa Pucung, Kecamatan Eromoko untuk mengetahui
deposit mineral mangan di daerah tersebut. Pengambilan data dilakukan dengan
konfigurasi pole-pole yang menggunakan resistivitymeter jenis G-Sound yang
memiliki kedalaman penetrasi maksimum mencapai 4/5 dari panjang bentangan.
Area penelitian meliputi bentangan yang pertama yaitu di titik koordinat S
07˚58’17.8 E 110˚47’39.6 sampai dengan titik koordinat S 07˚58’20.6 E
110˚47’41.5 sepanjang 100 meter dan bentangan kedua di titik koordinat S
07˚58’17.8 E 110˚47’39.6 sampai titik koordinat S 07˚58’19.3 E 110˚47’40.5
sepanjang 50 meter.
Dari hasil penelitian didapatkan penampang hasil pengukuran yang diolah dengan
software Res2DINV menggambarkan persebaran mineral mangan yang ditandai
dengan nilai resistivitas 10-14 ohm.m pada kedalaman bervariasi antara 8 sampai
10 meter. Dari data 3D yang diolah dengan software RockWorks 15 didapatkan
estimasi deposit mineral mangan di area penelitian adalah 16.070,765625 m3.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... ii
PENGESAHAN KELULUSAN ...................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .......................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... v
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Alasan Pemilihan Judul ........................................................................... 1
1.2 Permasalahan ......................................................................................... 3
1.3 Batasan Masalah ..................................................................................... 3
1.4 Tujuan Penelitian .................................................................................... 4
1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................. 4
1.6 Sistematika Skripsi .................................................................................. 5
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Mangan (Mn) ............................................................................................. 6
2.2 Geolistrik Tahanan Jenis ............................................................................ 7
2.3 Sifat Kelistrikan Batuan dan Tanah ........................................................ 8
2.3.1. Rumus –Rumus Dasar Listrik ....................................................... 9
2.3.2 Potensial di sekitar Titik Arus di Permukaan Bumi ....................... 10
2.4 Faktor Geometri ...................................................................................... 11
2.5 Aturan Elektroda Konfigurasi Pole-Pole ................................................ 13
2.6 Konsep Resistivitas Semu ....................................................................... 15
x
2.7 Geologi Daerah Penelitian ..................................................................... 16
2.8 Res2DINV ............................................................................................... 18
2.9 Res3DINV ............................................................................................... 18
2.10 Voxler ..................................................................................................... 18
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian ..................................................................................... 19
3.2 Desain Penelitian. ................................................................................... 20
3.2.1 Alat ............................................................................................... 20
3.2.2 Cara Penelitian ............................................................................. 21
3.3 Metode Analisis dan Interpretasi Data .................................................... 22
3.4 Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 23
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ...................................................................................... 24
4.1.1 Hasil Titik Pengukuran Pertama .................................................. 24
4.1.2 Hasil Titik Pengukuran Kedua ..................................................... 25
4.1.3 Hasil Pengukuran 3D ................................................................... 25
4.1.4 Pengukuran Resistivitas Sample mangan .................................... 26
4.2 Pembahasan ............................................................................................. 27
4.2.1 Pembahasan Titik Pengukuran Pertama ....................................... 27
4.2.2 Pembahasan Titik Pengukuran Kedua ......................................... 28
4.2.3 Pembahasan Pengukuran 3D ........................................................ 28
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ................................................................................................. 29
5.2 Saran ....................................................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 31
LAMPIRAN ................................................................................................ 33
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Kedalaman Penetrasi Tiap Konfigurasi ..................................................... 14
2.2 Nilai Resistivitas Berbagai Bahan ............................................................. 16
4.1 Tabel Pengukuran Nilai Reistivitas Mangan .......................................... 27
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Konduktor dengan panjang L dan luas penampang A ........................ 9
2.2 Aliran Arus I ....................................................................................... 10
2.3 Permukaan equipotensial dan arah aliran arus listrik akibat dua
sumber arus (I dan –I) di permukaan bumi homogen ......................... 12
2.4 Aturan Konfiigrasi Pole-Pole .............................................................. 13
2.5 Konsep Resistivitas Semu ................................................................... 15
2.6 Peta Geologi Desa Pucung .................................................................. 17
3.1 Peta Administrasi Desa Pucung ............................................................ 19
3.2 Konfigurasi Pole-Pole ........................................................................... 21
4.1 Penampang Hasil Inverse Perangkat Lunak Res2DINV berdasarkan
hasil pengukuran geolistrik titik pertama ............................................ 25
4.2 Penampang Hasil Inverse Perangkat Lunak Res2DINV berdasarkan
hasil pengukuran geolistrik titik kedua ............................................... 25
4.3 Penampang hasil pengukuran 3D ........................................................ 26
4.4 Perhitungan Volumetric ...................................................................... 26
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN Halaman
2.3 Lampiran 1. Data Lintasan Pertama .......................................................... 33
2.4 Lampiran 2. Data Lintasan kedua.............................................................. 35
2.5 Lampiran 3. Data Pengukuran Moel 3D ................................................... 37
2.6 Lampiran 4. Foto Alat dan Proses Pengambilan Data .............................. 41
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Alasan Pemilihan Judul
Di dalam bumi terdapat berbagai macam mineral yang berpotensi
ekonomi untuk mengangkat pendapatan ekonomi masyarakat sekitar dan juga
pendapatan daerah. Hal ini perlu diperhatikan mengingat Indonesia adalah
negara yang kaya akan sumber daya alam.
Mangan (Mn) merupakan elemen yang tersebar luas di kerak bumi.
Mangan merupakan unsur yang paling berlimpah ke dua belas dan logam
paling melimpah ke lima. Mineral mangan yang paling umum adalah
pyrolusite (MnO) (Ansori, 2010).
Mangan digunakan dalam produksi sel baterai kering. Di bidang
manufaktur kimia, mangan dipakai dalam pembuatan kaca dan sebagai pupuk.
Mangan dioksida juga digunakan sebagai katalis. Selain itu mangan digunakan
dalam industri elektronik. Mangan dioksida, baik alam atau sintetis digunakan
untuk menghasilkan senyawa mangan yang memiliki tahanan listrik yang
tinggi (Schulte & Kelling, 2004).
Geolistrik merupakan salah satu metoda geofisika untuk mengetahui
perubahan tahanan jenis lapisan batuan di bawah permukaan tanah dengan
cara mengalirkan arus listrik DC (Direct Current) yang mempunyai tegangan
tinggi ke dalam tanah. Penggunaan geolistrik pertama kali dilakukan oleh
Conrad Schlumberger pada tahun 1912. Injeksi arus listrik ini menggunakan 2
2
buah elektroda arus A dan B yang ditancapkan ke dalam tanah dengan jarak
tertentu. Semakin panjang jarak elektroda AB akan menyebabkan aliran arus
listrik bisa menembus lapisan batuan lebih dalam (Robain et al., 1999).
Arus listrik akan menimbulkan tegangan listrik di dalam tanah.
Tegangan listrik yang terjadi di permukaan tanah diukur dengan penggunakan
multimeter yang terhubung melalui 2 buah elektroda tegangan M dan N yang
jaraknya lebih pendek dari pada jarak elektroda AB. Bila posisi jarak
elektroda AB diubah menjadi lebih besar maka tegangan listrik yang terjadi
pada elektroda MN ikut berubah sesuai dengan informasi jenis batuan yang
ikut terinjeksi arus listrik pada kedalaman yang lebih besar.
Desa Pucung terletak di Kecamatan Eromoko. Daerah ini berbatasan
dengan gunung kidul. Kecamatan Eromoko terletak di Kabupaten Wonogiri.
Jarak dari Desa Pucung ke Kota Kabupaten sekitar 30 km. Infrastruktrur jalan
di desa ini cukup bagus meski agak sulit jika digunakan untuk berpapasan dua
kendaraan roda empat. Belum ada angkutan desa yang menjangkau desa ini.
Kondisi di daerah ini berbukit-bukit. Sebagian besar penduduk hidup dari
bercocok tanam, wirausaha dan pegawai.
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di Desa Pucung diketahui
bahwa di desa tersebut terdapat pertambangan mangan. Pertambangan tersebut
dikelola oleh seorang pemilik ijin tambang. Untuk menentukan keberadaan
persebaran mineral mangan tidak digunakan metode geofisika. Pemilik ijin
tambang hanya memperkirakan dimana tempat-tempat yang diduga memiliki
potensi mineral mangan. Untuk menentukan persebaran mineral mangan maka
3
perlu diketahui nilai resistivitas mineral mangan untuk daerah tersebut.
Berdasarkan observasi dan informasi geologi di atas, penulis merasa perlu
untuk melakukan penelitian untuk menentukan deposit mineral mangan
dengan metode geolistrik di Desa Pucung Kecamatan Eromoko Kabupaten
Wonogiri.
1.2 Permasalahan
Berdasarkan identifikasi masalah yang disajikan pada bagian
pndahuluan, maka dirumuskan permasalahan penelitan sebagai berikut:
1. Penggunaan metode geofisika untuk menentukan persebaran mineral
mangan.
2. Penentuan letak dan kedalaman mineral mangan di daerah penlitian.
3. Estimasi deposit mineral mangan di daerah penelitian.
1.3 Batasan Masalah
Untuk keperluan penelitian, pada penelitian ini perlu dilakukan
pembatasan masalah sebagai berikut:
1. Metode geofisika yang digunakan dalam ini adalah metode geolistrik
tahanan jenis dengan konfigurasi pole-pole.
2. Area penelitian meliputi bentangan yang pertama yaitu di titik koordinat S
07˚58’17.8 E 110˚47’39.6 sampai dengan titik koordinat S 07˚58’20.6 E
110˚47’41.5 sepanjang 100 meter dan bentangan kedua di titik koordinat S
4
07˚58’17.8 E 110˚47’39.6 sampai titik koordinat S 07˚58’19.3 E
110˚47’40.5 sepanjang 50 meter.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui nilai resistivitas di daerah pengukuran.
2. Mengetahui letak dan kedalaman mineral mangan di daerah penelitian.
3. Mengetahui estimasi deposit mangan di daerah pengukuran.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini antara lain:
1. Penelitian ini untuk mempermudah masyarakat dan pemerintah setempat
untuk menentukan di tempat mana saja yang memiliki potensi mineral
mangan yang akan di tambang.
2. Memberikan pengetahuan tentang estimasi deposit mangan yang terdapat
di daerah penelitian.
3. Memberikan pengetahuan tentang teknik dan aplikasi metode geolistrik
tahanan jenis konfigurasi pole-pole dalam bidang pertambangan.
5
1.6 Sistematika Skripsi
Sistematika penulisan skripsi disusun untuk memudahkan pemahaman
tentang struktur dan isi skripsi. Penulisan skripsi ini dibagi menjadi tiga
bagian yaitu: bagian pendahuluan skripsi, bagian isi skripsi, dan bagian akhir
skripsi.
1. Bagian awal skripsi berisi tentang lembar judul, persetujuan pembimbing,
lembar pengesahan, lembar pernyataan, motto dan persembahan, kata
pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan lampiran.
2. Bagian isi skripsi terdiri dari:
Bab I Pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, pembatasan
masalah, dan sistematika skripsi.
Bab II Landasan Teori terdiri dari kajian mengenai landasan teori yang
mendasari penelitian.
Bab III Metode Penelitian berisi waktu dan tempat pelaksanaan
penelitian, desain penelitian, dan metode analisis serta interpretasi
data, dan metode pengumpulan data.
Bab IV Hasil dan Pembahasan berisi tentang hasil-hasil penelitian dan
pembahasannya.
Bab V Penutup berisi tentang kesimpulan dan saran.
3. Dan Bagian akhir skripsi terdiri atas daftar pustaka dan lampiran.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Mangan (Mn)
Mangan adalah kimia logam aktif yang di tunjukkan pada simbol Mn dan nomor
atom 25. Mangan adalah elemen pertama di Grup 7 dari tabel periodik unsur. Mangan
merupakan unsur berlimpah di kerak bumi (sekitar 0,1%) yang terjadi secara alamiah.
Mangan merupakan logam keras dan sangat rapuh. Sulit untuk meleleh, tetapi mudah
teroksidasi. Mangan bersifat reaktif ketika murni, sebagai bubuk akan terbakar dalam
oksigen, bereaksi dengan air dan larut dalam asam encer. Mangan menyerupai besi tapi
lebih keras (Ansori, 2010).
Kegunaan mangan sangat luas, baik untuk tujuan metalurgi maupun
nonmetalurgi. Sekitar 85-90 % kegunaan mangan adalah untuk keperluan metalurgi
terutama pembuatan logam khusus seperti german silver dan cupro manganese.
Keperluan nonmetalurgi biasanya digunakan untuk produksi baterai, keramik, gelas, dan
glasir. Mangan juga digunakan untuk pertanian dan proses produksi uranium (Murthy,
2009).
Mangan diklasifikasikan menjadi 3 kelompok yaitu manganese ore dengan kadar
Mn lebih dari 40 %, ferrugineous manganese dengan kadar Mn 15 sampai 40%, dan
manganiferous iron ore dengan kadar Mn 5 sampai 15% (Wells, 1918). Mangan
dikelompokkan menjadi manganese ore dengan kadar Mn mencapai 35 % dan ferro
7
manganese dengan kadar Mn 78% (Corathers, 2002). Kadar Mn yang berbeda
menyebabkan perbedaan nilai resistivitas di berbagai daerah.
2.2 Geolistrik Tahanan Jenis
Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang mempelajari sifat aliran
listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di dalam bumi dan bagaimana
cara mendeteksinya dipermukaan bumi. Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial,
arus dan medan elektromagnetik yang tejadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi
arus ke dalam bumi. Ada beberapa macam metode geolistrik, antara lain: metode
potensial diri, arus Telluric, magnetotelluric, Induced Polarization (IP), Resistivitas
(tahanan jenis) dan lain-lain.
Pada metode geolistrik tahanan jenis ini, arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi
melalui dua elektron arus. Kemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua
elektroda potensial. Dari hasil pengukuran arus beda portensial untuk setiap jarak
elektroda yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-
masing lapisan dibawah titik ukur (sounding point).
Metoda ini lebih efektif jika digunakan untuk eksplorasi yang sifatnya
dangkal, jarang memberikan informasi lapisan di kedalaman dari 1000 feet atau
1500 feet. Oleh karena itu metoda ini jarang digunakan untuk eksplorasi minyak
tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang engineering geology seperti
penentuan kedalaman batuan dasar, pencarian reservoar air, juga digunakan
dalam ekplorasi geothermal. Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-elektroda
potensial dan elektroda-elektroda arus, dikenal beberapa jenis metoda resistivitas
8
tahanan jenis, antara lain : Metoda Schlumberger, Metoda Wenner dan Metoda
Dipole Sounding.
2.3 Sifat Kelistrikan Batuan dan Tanah
Aliran arus listrik dalam batuan/ mineral dapat digolongkan menjadi tiga
macam, Konduksi elektronik terjadi jika batuan/mineral mempunyai banyak
elektron bebas sehingga arus listrik yang dialirkan dalam batuan/mineral dibawa
oleh elektron-elektron bebas itu. Konduksi secara elektrolitik terjadi jika batuan/
mineral bersifat porus dan pori-pori tersebut terisi cairan-cairan elektrolitik.
Pada kondisi ini arus listrik dibawa oleh ion-ion elektrolitik. Sedang konduksi
dielektrik terjadi jika batuan/ mineral dielektrik terhadap aliran arus listrik yaitu
terjadi polarisasi saat bahan dialiri listrik (Telford et al., 1990).
Berdasarkan harga resistivitas listriknya, batuan/mineral digolongkan
menjadi tiga, yaitu:
Konduktor baik : 10-6
< < 1 m
Konduktor pertengahan : 1 < < 107 m
Isolator : > 107 m
9
2.3.1 Rumus-rumus Dasar Listrik
Dalam metoda geolistrik ini digunakan definisi-definisi :
a. Resistansi R = V/I dalam
b. Resistivitas = E/J dalam m
c. Konduktivitas = I/ dalam (m)-1
dengan
V : beda potensial 2 buah titik
I : besar arus listrik yang mengalir
E : medan listrik
J : rapat arus listrik (arus listrik persatuan luas)
Untuk konduktor dengan panjang L dan luas penampang A dapat kita lihat pada gambar 2.1
Sehingga untuk E = dan akhirnya diperoleh hukum ohm yang dapat dituliskan
dalam bentuk : R = (2.1)
L
V
A
L
A
R
L
Gambar 2.1 Konduktor dengan panjang L dan Luas Penampang A
10
dengan R menyatakan tahanan () dan adalah resistivitas (m) yang akan
ditentukan dalam penelitian ini.
2.3.2 Potensial di Sekitar Titik Arus di Permukaan Bumi
Permukaan yang dilalui arus I adalah permukaan setengah bola dengan
luas 2 r seperti gambar 2.2, sehingga:
r
IV r
2 (2.2)
I
Vr 2 (2.3)
Gambar 2.2 Aliran Arus I
2.4 Faktor Geometri
Besaran koreksi letak kedua elektroda potensial terhadap kedua elektroda
arus disebut faktor geometri. Jika pada permukaan bumi diinjeksikan dua
11
sumber arus yang berlawanan polaritasnya seperti pada gambar (2.3), maka
besarnya potensial disuatu titik P adalah :
21 22 r
I
r
IV p
21
11
2 rr
I (2.4)
dengan : r1 : Jarak dari titk P ke sumber arus positif
r2 : Jarak dari titk P ke sumber arus negative
Jika ada dua titik yaitu P dan Q yang terletak didalam bumi tersebut, maka
besarnya beda potensial antara titik P dan titik Q adalah :
qppq VVV
4321 2
11
2 r
I
r
II
rr
I
4321
1111
2 rrrr
I (2.5)
dengan, r3 : jarak titik Q kesumber arus positif
r4 : jarak titik Q kesumber arus negative
12
Pada metode geolistrik, pengukuran potensial dilakukan dengan menggunakan
dua buah elektroda potensial, maka
BNANBMAM
IV
1111
2 (2.6)
sehingga :
I
V
BNANBMAM
1111
2
I
VK
(2.7)
dengan,
atau
BNANBMAM
K1111
2
Gambar 2.3. Permukaan equipotensial dan arah aliran arus listrik akibat dua
sumber arus (I dan – I) di permukaan bumi homogen
13
BNANBMAM
K1111
2 (2.8)
dengan K adalah faktor geometri (Hendrajaya & Arif, 1990).
2.5 Aturan Elektroda Konfigurasi Pole-Pole
Pada konfigurasi pole-pole hanya digunakan satu elektroda potensial dan
satu elektroda arus. Elektroda lainnya di anggap tak hingga (Bevan, 2000).
Kedua elektroda tak hingga ditempatkan dua puluh kali lipat dari spasi elektroda
terkecil diluar elektroda terluar (Anthony,2006). Aturan konfigurasi pole-pole
dapat dilihat pada gambar 2.4.
Gambar 2.4 Aturan Konfigurasi Pole-Pole
Konfigurasi pole-pole memiliki beberapa keunggulan. Konfigurasi ini memiliki
jangkauan kedalaman maksimum 90% dari panjang bentangannya. Dibandingkan
dengan konfigurasi lainnya, konfigurasi pole-pole memilili cepat rambat yang paling
baik (Herman, 2001). Untuk lebih mengetahui kedalaman penetrasi maksimal tiap
konfigurasi yang dipakai dalam geolistrik, dapat dilihat pada tabel 2.1.
Tabel 2.1. Kedalaman Penetrasi Tiap Konfigurasi
No Konfigurasi Persentase kedalaman
1 Pole-Pole 90%
2 Pole Dipole 35%
14
3 Wenner Schlumberger 20%
4 Dipole-Dipole 20%
Faktor geometri Konfigurasi Pole-Pole adalah sebagai berikut :
BNANBMAM
wK1111
2
aKpole 2 (2.9)
Sedangkan tahanan jenis pada konfigurasi Pole-Pole adalah :
I
VKww
(2.10)
dimana Kpole = 2 a
dengan : w = Resistivitas semu
Kw = Faktor geometri
a = Jarak elektroda
V = Besarnya tegangan
I = Besarnya arus
2.6 Konsep Resistivitas Semu
Dengan menganggap bumi bersifat homogen isotropik, resistivitas yang
terukur merupakan resistivitas sebenarnya dan tidak bergantung pada spasi
elektroda, namun pada kenyataannya bumi terdiri dari lapisan-lapisan dengan
yang berbeda-beda, sehingga potensial yang terukur merupakan pengaruh dari
lapisan-lapisan tersebut.
15
Resistivitas semu merupakan resistivitas dari suatu medium fiktif
homogen yang ekivalen dengan medium berlapis yang ditinjau. Perhatikan
gambar 2.5.
Anggapan medium berlapis yang ditinjau misalnya terdiri dari dua lapis
dan mempunyai resistivitas berbeda (1 dan 2). Dalam pengukuran medium ini
dianggap medium satu lapis homogen yang memiliki satu harga resistivitas yaitu
resistivitas semu (a) (Hendrajaya & Arief, 1990).
Nilai-nilai resistivitas setiap material yang terdapat dibawah permukaan
ditampilkan pada tabel 2.2.
1
2
h1
ha
h2
a
Gambar 2.5 Konsep Resistivitas Semu
16
Tabel 2.2. Nilai Resistivitas Berbagai Bahan
No Material Resistivity (Ohm-meter)
1. Air (Udara) -
2. Quartz (Kwarsa) 500 - 800.000
3. Calcite (Kalsit) 1 x 1012
- 1 x 1013
4. Granite (Granit) 200 - 100.000
5. Andesite (Andesit) 1,7 x 102 – 45 x 10
4
6. Basalt (Basal) 200 - 100.000
7. Limestones (Gamping) 500 – 10.000
8. Sandstones (Batu Pasir) 200 – 8.000
9. Shales (Batu Tulis) 20 – 2.000
10. Sand (Pasir) 1 – 1.000
11. Clay (Lempung) 1 – 100
12. Ground Water (Air Tanah) 0.5 – 300
13. Sea Water (Air Asin) 0.2
14. Dry Gravel (Kerikil Kering) 600 – 10.000
15. Alluvium (Aluvium) 10 – 800
16. Gravel (Kerikil) 100 – 600
2.7 Geologi Daerah Penelitian
Daerah penelitian terletak 76 km sebelah timur Kota Yogyakarta, secara
administratif termasuk dalam wilayah Desa Pucung dan sekitarnya, Kecamatan
Eromoko, Kabupaten Wonogiri, Propinsi Jawa Tengah. Secara astronomis
terletak pada Zone 49 UTM (Universal Transverse Mercator) posisi koordinat
475000mE –480000mE dan 9118000mN – 9124000mN, yang tercakup dalam
lembar Eromoko, Yogyakarta. Lembar peta nomor 1408-321. Peta geologi
daerah penelitian dapat dilihat pada gambar 2.6.
17
Gambar 2.6. Peta Geologi Desa Pucung
Desa Pucung terdiri dari 2 formasi, yaitu formasi wonosari dan formasi
semilir. Daerah penelitian terletak pada formasi wonosari. Formasi wonosari
tersusun atas batu gamping terumbu, batu gamping berlapis dan napal. Batu
gamping terumbu tersebar di bagian selatan yang dicirikan dengan morfologi
karst. Batu gamping berlapis tersebar di bagian utara dan terdiri dari perbukitan
dan dataran (Suryo, 2012).
18
2.8 Res2DinV
Res2DinV adalah program komputer yang secara otomatis menentukan model
resistivy 2 dimensi (2-D) untuk bawah permukaan dari data hasil survey goelistrik.
Model 2D menggunakan program inversi dengan teknik optimasi least-square non linier
dan subroutine dari permodelan maju digunakan untuk menghitung nilai resistivitas
semu (Geotomo, 2008).
2.9 Res3DINV
Res3DINV adalah program komputer yang secara otomatis menentukan
model resistivy 3 dimensi (3D) untuk bawah permukaan dari data hasil survey
goelistrik. Model 3D menggunakan program inversi dengan teknik optimasi
least-square non linier dan subroutine dari permodelan maju digunakan untuk
menghitung nilai resistivitas semu (Geotomo, 2011).
2.10 Rock Works
Rock Works merupakan perangkat lunak yang fungsinya menampilkan
provil bawah permukaan. Keunggulan Rock Works dibandingkan perangkat
lunak lain adalah program ini dapat menghitung estimasi volumetric, ini artinya
kita dapat mengetahui estimasi deposit bahan yang kita ingin ketahui jumlah
persediaannya.
19
BAB III
METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi Penelitian
Penelitian skripsi ini dilaksanakan di Desa Pucung Kecamatan Eromoko
Kabupaten Wonogiri seperti yang wilayah administrasinya dapat dilihat pada gambar
dibawah ini:
Gambar 3.1 Peta Administrasi Desa Pucung
Penelitian ini mengambil dua bentangan yaitu di titik koordinat S 07˚58’17.8 - E
110˚47’39.6 sampai titik koordinat S 07˚58’20.6 - E 110˚47’41.5 sepanjang 100 meter
20
dan di titik koordinat S 07˚58’17.8 - E 110˚47’39.6 sampai titik koordinat S 07˚58’19.3 -
E 110˚47’40.5 sepanjang 50 meter. Alasan pemilihan kedua tempat tersebut adalah
karena di area tersebut memiliki topografi yang datar sehingga sesuai bila digunakan
metode geolistrik.
4.2 Desain Penelitian
4.2.1 Alat
Alat yang digunakan pada penelitian ini antara lain:
1. Resistivitymeter G-Sound dengan spesifikasi
1. Controlled AB Voltage : 0-400 V
2. AB current max : 100 mA
3. Injective time : 4-5 s
4. Volt meter range : 0-1000 V
5. Ampere meter range : 0-400 mA
2. Dua buah elektroda arus
3. Dua buah elektroda potensial
4. Dua gulung kabel arus masing-masing 150 meter
5. Dua gulung kabel potensial masing-masing 150 meter
6. Dua buah Aki kering Yuasa masing-masing 12 volt
4.2.2 Cara Penelitian
21
Pada penelitian ini menggunakan metode geolistrik konfigurasi pole-
pole. Pada konfigurasi pole-pole digunakan 4 buah elektroda, dua buah
elektoda potensial (P1 dan P2) dua buah elektroda arus (C1 dan C2). Untuk
elektroda P2 dan C2 ditempatkan di luar lintasan dan elektroda C1 dan P1
digunakan untuk mengukur nilai arus dan potensial di lintasan.
Konfigurasi pole-pole ini cocok untuk digunakan pada penelitian
dengan spasi elektroda yang kecil. Konfigurasi pole-pole ini juga sesuai jika
kita menginginkan data horizontal yang cukup dalam.
Penelitian dilakukan dengan cara memasang semua elektroda seperti
pada gambar 3.2 konfigurasi pole-pole dibawah ini.
Lintasan Penelitian
P2 C2P1 C1
111
2028
35
41
4650
53
55
Gambar 3.2 Konfigurasi pole-pole
22
Setelah semua elektroda terpasang, untuk mendapatkan nilai arus dan
potensial di titik 1 maka elektroda P1 dan C1 masing-masing dipasang di
lubang 0 dan 1 seperti pada gambar. Untuk mendapatkan nilai arus dan
potensial di titik 11, elektroda C1 digeser ke samping kanan. Jadi letak titik
yang akan diukur selalu berada di tengah-tengah elektroda P1 dan C1.
Untuk mendapatkan nilai arus dan potensial di titik 2, 12, 21, 29, 36,
42, 47, 51, dan 54 maka elektroda P1 digeser ke kanan sekali dan selanjutnya
elektroda C1 yang bergerak. Begitu juga untuk titik selanjutnya, pergerakan
elektroda P1 dan C1 yang menentukan titik mana yang akan terukur.
4.3 Metode Analisis dan Intrepretasi Data
Dalam melakukan analisis dan interpretasi data dilakukan dengan komputer
menggunakan software Res2dinv ver. 3.56. Dimana software ini merupakan program
yang dibuat untuk menghitung serta menggambarkan harga resistivitas dari hasil
perhitungan di lapangan. Software Res3DINV, Voxler, dan Rock Works digunakan
untuk menggabungkan data dan menampilkannya dalam bentuk 3D. Setelah itu dihitung
estimasi deposit mangan di daerah pnelitian tersebut. Interpretasi data dilakukan dengan
membaca dan mengevaluasi penampang berdasarkan nilai ρ dan h yang diperoleh,
informasi geologi, serta semua informasi yang ada pada saat survei. Dengan
menggabungkan informasi-informasi tersebut, maka dapat diinterpretasikan lapisan-
lapisan yang terekam.
23
4.4 Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian skripsi ini digunakan beberapa metode dalam pengumpulan
data yaitu:
a. Metode observasi yaitu pengambilan data dengan melakukan penelitian dan
pengukuran langsung di lapangan dengan alat geolistrik.
b. Pengukuran resistivitas sample mangan dalam kondisi basah dan kering.
c. Metode literatur yaitu menggunakan bahan pustaka sebagai referensi
penunjang untuk memperoleh data tentang range resistivitas batuan, peta dan
informasi geologi daerah survei.
24
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.5 Hasil Penelitian
Data hasil penelitian analisis deposit mangan dengan metode geolistrik
konfigurasi pole-pole terdiri dari dua bentangan 2 dimensi dan satu blok 3
dimensi. Bentangan yang pertama yaitu di titik koordinat S 07˚58’17.8 dan E
110˚47’39.6 sampai dengan titik koordinat S 07˚58’20.6 dan E 110˚47’41.5
sepanjang 100 meter dan bentangan kedua di titik koordinat S 07˚58’17.8 dan
E 110˚47’39.6 sampai titik koordinat S 07˚58’19.3 dan E 110˚47’40.5
sepanjang 50 meter. Kedua tempat tersebut memiliki lintasan dengan topografi
yang datar, tidak berbukit-bukit.
7.1.1 Hasil Titik Pengukuran Pertama
Pada titik pertama total panjang bentangan adalah 100 meter. Titik
0 meter terletak pada koordinat S 07˚58’17.8 dan E 110
˚47’39.6 dan titik
100 meter terletak pada koordinatS 07˚58’20.6 dan E 110
˚47’41.5. Data
lapangan yang didapatkan dimodelkan dengan perangkat lunak Res2DINV
dan menghasilkan gambar penampang bawah permukaan seperti pada
gambar 4.1. Hasil pengukuran titik pengukuran pertama terdapat pada
lampiran 1.
25
Gambar 4.1 Penampang hasil inverse perangkat lunak Res2DINV
berdasarkan hasil pengukuran geolistrik titik pertama.
7.1.2 Hasil Titik Pengukuran Kedua
Pada titik kedua total panjang bentangan adalah 50 meter. Titik 0
meter terletak pada koordinat S 07˚58’17.8 dan E 110
˚47’39.6 dan titik 50
meter terletak pada koordinatS 07˚58’19.3 dan E 110
˚47’40.5. Data
lapangan dimodelkan dengan perangkat lunak Res2DINV dan
menghasilkan gambar penampang bawah permukaan seperti pada gambar
4.2. Hasil pengukuran titik pengukuran kedua terdapat pada lampiran 2.
Gambar 4.2 Penampang hasil inverse perangkat lunak Res2DINV
berdasarkan hasil pengukuran geolistrik titik kedua.
7.1.3 Hasil Pengukuran 3D
Lubang Galian Tambang
Mangan
Mangan
26
Dari akuisisi data 3D dihasilkan penampang bawah permukaan yang
ditunjukkan dengan gambar 4.3. Data pengukuran akuisisi 3D terdapat pada
lampiran 3.
Gambar 4.3 Penampang hasil Pengukuran 3D
Dari data tersbut didapatkan estimasi volumetric dapat dilihat pada
gambar 4.4.
Gambar 4.4 Perhitungan Volumetric
27
7.1.4 Pengukuran Resistivitas Sample Mangan
Sample mangan yang akan diukur dihancurkan sampai menjadi
butiran kecil. Butiran tersebut kemudian dicetak menggunakan alat pres
dan cetakan. Pengukuran menggunakan multimeter dan didapatkan nilai
resistivitas 10 sampai 14 ohm.m. Data pengukuran terdapat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1. Tabel Pengukuran Nilai Resistivitas Mangan
No Panjang sample Luas Penampang Hambatan Hambatan Jenis
1 4.12 0.0314 0.0763 10.01
2 5.25 0.0314 0.0612 10.23
3 6.03 0.0314 0.0544 10.45
4 4.12 0.0314 0.1011 13.27
5 5.25 0.0314 0.0811 13.56
6 6.03 0.0314 0.0726 13.94
7.2 Pembahasan
7.2.1 Pembahasan Titik Pengukuran Pertama
Pada titik pengukuran pertama setelah hasil pengukuran lapangan
dimodelkan dengan perangkat lunak Res2DINV maka dapat diketahui
keberadaan mineral mangan (Mn) yang dicari dengan mencocokkan harga
resistivitas mineral mangan (Mn).
Nilai resistivitas mangan adalah 10-14 ohm.m. Hal ini didapatkan
melalui lubang penggalian di lintasan 2. Sesuai dengan gambar 4.1, nilai
resistivitas mangan dicitrakan dengan warna hujau muda dan hijau tua.
Berdasarkan hasil pemodelan, mineral mangan (Mn) terdapat pada titik
28
bentangan 5 meter sampai 80 meter dengan kedalaman yang bervariasi
dari 4 meter sampai kedalaman 23 meter. Pada bentangan titik 30 meter
sampai 80 meter terdapat deposit atau cadangan mineral mangan
terbanyak. Pada titik bentangan 80 meter sampai 95 meter tidak ditemukan
indikasi adanya mineral mangan (Mn).
7.2.2 Pembahasan Titik Pengukuran Kedua
Pada Lintasan kedua terdapat lubang galian. Berdasarkan hasil
penggalian didapatkan mangan pada kedalaman 10 meter. Jika
dibandingkan dengan data geolistrik, maka resistivitas mangan berada
pada rentang 10 sampai 14 ohm.m.
Nilai resistivitas mangan adalah 10-14 ohm.m. Sesuai dengan
gambar 4.2, nilai resistivitas mangan dicitrakan dengan warna hijau tua
dan hijau muda. Berdasarkan hasil pemodelan, mineral mangan (Mn)
terdapat pada titik bentangan 2,5 meter sampai 45 meter dengan
kedalaman yang bervariasidari 2 meter sampai kedalaman 23 meter. Pada
bentangan titik 2.5 meter sampai 5 meter terdapat deposit atau cadangan
mineral mangan terbanyak tetapi tidak sebanyak pada bentangan pertama.
Pada bentangan 45 meter sampai 47.5 meter tidak ditemukan indikasi
keberadaan mineral mangan (Mn).
29
7.2.3 Pembahasan Titik Pengukuran 3D
Pada pengukuran tiga dimensi, area yang di ukur seluas 50x15m2.
Focus dari pengambilan data 3D ini adalah untuk mengetahui estimasi
deposit mineral mangan di area pengukuran. Dari hasil pngukuran
didapatkan bahwa volume mangan yang berada di daerah pngukuran
adalah 16.070,765625 m3.
30
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil eksperimen yang telah dilakukan dapat diambil
beberapa kesimpulan, sebagai berikut:
1. Nilai resistivitas mangan di darah penelitian adalah antara 10-14ohm.m
yang didapatkan dari pengambilan data geolistrik yang dikorelasikan
dengan data penggalian lubang mangan.
2. Pada pengukuran lintasan pertama mineral mangan (Mn) terdapat pada
titik bentangan 5 meter sampai 80 meter dengan kedalaman yang
bervariasi dari 4 meter sampai kedalaman 23 meter. Pada bentangan titik
30 meter sampai 80 meter terdapat deposit atau cadangan mineral mangan
terbanyak. Pada titik bentangan 80 meter sampai 95 meter tidak ditemukan
indikasi adanya mineral mangan (Mn). Pada pengukuran lintasan kedua
mineral mangan (Mn) terdapat pada titik bentangan 2,5 meter sampai 45
meter dengan kedalaman yang bervariasi dari 2 meter sampai kedalaman
23 meter. Pada bentangan titik 2.5 meter sampai 5 meter terdapat deposit
atau cadangan mineral mangan terbanyak tetapi tidak sebanyak pada
bentangan pertama. Pada bentangan 45 meter sampai 47.5 meter tidak
ditemukan indikasi keberadaan mineral mangan (Mn).
3. Estimasi deposit mineral mangan di daerah penelitian adalah
16.070,765625 m3.
31
5.2 Saran
Mengacu dari hasil akhir dan pembahasan di atas, eksperimn ini masih
harus disempurnakan. Oleh karena itu untuk eksperimen selanjutnya
disarankan:
1. Memperluas daerah penelitian agar didapatkan pemetaan sebaran mineral
mangan di daerah penelitian secara menyeluruh.
2. Menggunakan teknik pengambilan data 3D secara menyeluruh untuk dapat
melihat secara jelas profil bawah permukaan dan mempermudah dalam
menentukan estimasi deposit mangan di daerah Pucung tersebut.
3. Agar lebih akurat sebaiknya digunakan pula metode-metode geofisika
yang lain seperti GPR, IP, dan lainnya untuk menunjang keakurasian
analisis data.
32
DAFTAR PUSTAKA
Ansori, C. 2010. Potensi dan Genesis Mangan Di Kawasan Kars Gombong
Selatan Berdasarkan Penelitian Geologi Lapangan, Analisis Data
Induksi Polarisasi dan Kimia Mineral. Buletin Sumber Daya Geologi,
Volume 5.
Anthony, E. 2006. Groundwater Exploration and Management using Geophysics:
Northern Region of Ghana. Tesis. Cottbus: Brandenburg Technical
University of Cottbus.
Bevan, B.W. 2000. The Pole-Pole Resistivity Array Compared to The Twin
Electrode Array. Geosight Technical Report, No.6. Virginia: Geosight.
Corathers. 2002. U.S. Manganese. Geological Survey Minerals Yearbook. USGS.
Geotomo. 2008. Rapid 2-D Resistivity & IP inversion using the least-squares
method. Penang: Geolectrical.
Geotomo. 2011. Rapid 3-D Resistivity & IP inversion using the least-squares
method. Penang: Geolectrical.
Hendrajaya, L. & I. Arif. 1990. Metode Eksplorasi, Geolistrik Tahanan Jenis.
Bandung: Laboratorium Fisika Bumi. Jurusan FMIPA. ITB.
Herman, R. 2001. An introduction to electrical resistivity in geophysics. America:
American Association of Physics Teachers
Murthy, B.V.S. 2009. Geophysical Exploration for Manganese-some First Hand
Examples from Keonjhar District Orissa. Journal India Geophysics
Union. Vol.13, 149-161.
Robain, H., Y. Albuoy, M. Dabas, M. Descloitres, C. Camerlync, P. Mechler, &
A. Tabagh. 1999. The Location of Infinite Electrodes in Pole-Pole
Electrical Surveys: Consequences for 2D Imaging. Journal of Applied
Geophysics 41. 313-333.
Schlute, E.E. & K. Albert. 2004. Soil and Applied Manganese. Understanding
Plant Nutrients. Madison: University of Wisconsin.
34
Suryo, B. 2012. Geologi Dan Studi Lingkungan Pengendapan Pada Satuan
Batupasir Semilir, Daerah Pucung Dan Sekitarnya, Kecamatan
Eromoko, Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah. Thesis. UPN
Veteran Yogyakarta.
Telford, M. W., L. P. Geldard, R. E. Sheriff, and D. A. Keys. 1990. Applied
Geophysics. London: Cambridge University Press.
Wells, E.H. 1918. Manganese in New Mexico. Buletin Of The New Mexico State
School of Mines, No. 2.
23
LAMPIRAN
35
Lampiran 1
Data Lintasan Pertama
c1 p1 v1 i1 v2 i2 k r1 r2 rho1 rh02 rh0
0 10 37 117.2 37.3 117.3 62.83185 0.3157 0.317988 19.83599 19.97978 19.90789
10 20 18.3 118.7 17.8 118.3 62.83185 0.15417 0.150465 9.686798 9.45399 9.570394
20 30 17.3 118.3 17 118.3 62.83185 0.146238 0.143702 9.188428 9.029091 9.10876
30 40 13.8 118.5 13.7 118.5 62.83185 0.116456 0.115612 7.317127 7.264105 7.290616
40 50 14.1 118.5 14.7 118.5 62.83185 0.118987 0.124051 7.476195 7.794331 7.635263
50 60 14 118.6 14.1 118.6 62.83185 0.118044 0.118887 7.416914 7.469891 7.443402
60 70 13.7 118.6 13.7 118.6 62.83185 0.115514 0.115514 7.25798 7.25798 7.25798
70 80 9.9 118.7 10.5 118.7 62.83185 0.083404 0.088458 5.240399 5.557999 5.399199
80 90 9 118.7 9 118.7 62.83185 0.075821 0.075821 4.763999 4.763999 4.763999
90 100 8.2 118.7 8.3 118.7 62.83185 0.069082 0.069924 4.340532 4.393466 4.366999
0 20 4.7 117.4 4.9 117.4 125.6637 0.040034 0.041738 5.03083 5.244908 5.137869
10 30 5.3 118.3 4.7 118.3 125.6637 0.044801 0.03973 5.629904 4.992556 5.31123
20 40 6.7 118.3 6.4 118.3 125.6637 0.056636 0.0541 7.117048 6.798375 6.957712
30 50 7.6 118.5 7.8 118.5 125.6637 0.064135 0.065823 8.059444 8.271535 8.16549
40 60 8.1 118.5 7.5 118.5 125.6637 0.068354 0.063291 8.589671 7.953399 8.271535
50 70 7 118.6 6.3 118.6 125.6637 0.059022 0.05312 7.416914 6.675222 7.046068
60 80 4.8 118.6 5.5 118.6 125.6637 0.040472 0.046374 5.085884 5.827575 5.456729
70 90 4.1 118.7 4.3 118.7 125.6637 0.034541 0.036226 4.340532 4.552266 4.446399
80 100 4.3 118.7 4.1 118.7 125.6637 0.036226 0.034541 4.552266 4.340532 4.446399
0 30 2.1 117.5 1.8 117.5 188.4956 0.017872 0.015319 3.368857 2.887592 3.128224
10 40 2.5 118.3 2.6 118.3 188.4956 0.021133 0.021978 3.983423 4.14276 4.063091
20 50 3.5 118.3 3.6 118.3 188.4956 0.029586 0.030431 5.576792 5.736129 5.65646
30 60 5 118.5 4.3 118.5 188.4956 0.042194 0.036287 7.953399 6.839923 7.396661
40 70 3.8 118.5 3.8 118.5 188.4956 0.032068 0.032068 6.044583 6.044583 6.044583
50 80 3.3 118.6 3.1 118.6 188.4956 0.027825 0.026138 5.244817 4.92695 5.085884
60 90 2.7 118.6 2.7 118.6 188.4956 0.022766 0.022766 4.291214 4.291214 4.291214
70 100 1.5 118.7 1.8 118.7 188.4956 0.012637 0.015164 2.381999 2.858399 2.620199
0 40 0.5 117.6 0.9 117.6 251.3274 0.004252 0.007653 1.068569 1.923424 1.495997
10 50 2.1 118.3 2.1 118.3 251.3274 0.017751 0.017751 4.461433 4.461433 4.461433
20 60 2.9 118.4 2.5 118.4 251.3274 0.024493 0.021115 6.155823 5.306744 5.731284
30 70 2.4 118.4 2.5 118.5 251.3274 0.02027 0.021097 5.094475 5.302266 5.19837
40 80 1.3 118.5 1.8 118.6 251.3274 0.01097 0.015177 2.757178 3.814413 3.285796
50 90 1.5 118.6 1.5 118.6 251.3274 0.012648 0.012648 3.178677 3.178677 3.178677
60 100 1.3 118.7 1.5 118.7 251.3274 0.010952 0.012637 2.752533 3.175999 2.964266
0 50 0.6 117.7 0.6 117.7 314.1593 0.005098 0.005098 1.601492 1.601492 1.601492
10 60 2.6 118.2 2 118.3 314.1593 0.021997 0.016906 6.910441 5.31123 6.110835
36
20 70 1.3 118.3 1.2 118.4 314.1593 0.010989 0.010135 3.4523 3.184047 3.318173
30 80 1 118.4 1.4 118.4 314.1593 0.008446 0.011824 2.653372 3.714721 3.184047
40 90 0.9 118.5 1.1 118.6 314.1593 0.007595 0.009275 2.38602 2.913787 2.649904
50 100 0.5 118.5 0.7 118.5 314.1593 0.004219 0.005907 1.325567 1.855793 1.59068
0 60 0.6 117.7 0.6 117.7 376.9911 0.005098 0.005098 1.92179 1.92179 1.92179
10 70 1.3 118.2 1.3 118.2 376.9911 0.010998 0.010998 4.146264 4.146264 4.146264
20 80 1.3 118.4 0.9 118.4 376.9911 0.01098 0.007601 4.139261 2.865642 3.502451
30 90 0.6 118.4 0.8 118.4 376.9911 0.005068 0.006757 1.910428 2.547237 2.228833
40 100 1.1 118.6 1.1 118.6 376.9911 0.009275 0.009275 3.496545 3.496545 3.496545
0 70 0.4 117.8 0.5 117.8 439.823 0.003396 0.004244 1.493457 1.866821 1.680139
10 80 1 118.1 1.2 118.1 439.823 0.008467 0.010161 3.724157 4.468989 4.096573
20 90 1.1 118.4 0.7 118.4 439.823 0.009291 0.005912 4.086193 2.600305 3.343249
30 100 0.3 118.4 0.3 118.4 439.823 0.002534 0.002534 1.114416 1.114416 1.114416
0 80 0.1 117.8 0.1 117.8 502.6548 0.000849 0.000849 0.426702 0.426702 0.426702
10 90 0.8 118.1 0.8 118.1 502.6548 0.006774 0.006774 3.404944 3.404944 3.404944
20 100 0.9 118.4 0.6 118.4 502.6548 0.007601 0.005068 3.820856 2.547237 3.184047
0 90 0.2 117.9 0.2 118 565.4867 0.001696 0.001695 0.959265 0.958452 0.958858
10 100 0.2 118.1 0.2 118.1 565.4867 0.001693 0.001693 0.95764 0.95764 0.95764
0 100 11.9 118 11.9 118 628.3185 0.100847 0.100847 63.36433 63.36433 63.36433
37
Lampiran 2
Data Lintasan Kedua
c1 p1 v1 i1 v2 i2 k r1 r2 rho1 rho2 rho
0 5 37.5 117.8 38.7 117.8 31.41593 0.318336 0.328523 10.00083 10.32085 10.16084
5 10 45.7 118.4 46.7 118.4 31.41593 0.38598 0.394426 12.12591 12.39125 12.25858
10 15 48 118.4 48.3 118.4 31.41593 0.405405 0.407939 12.73619 12.81579 12.77599
15 20 50.8 118.6 50.2 118.6 31.41593 0.428331 0.423272 13.4564 13.29747 13.37693
20 25 54.3 118.5 53.6 118.6 31.41593 0.458228 0.451939 14.39565 14.19809 14.29687
25 30 55.7 118.8 56.1 118.8 31.41593 0.468855 0.472222 14.72952 14.8353 14.78241
30 35 62.6 118.8 62.1 118.8 31.41593 0.526936 0.522727 16.55418 16.42196 16.48807
35 40 16.6 118.8 13.4 118.8 31.41593 0.139731 0.112795 4.389768 3.543547 3.966657
40 45 75.9 118.6 73.8 118.5 31.41593 0.639966 0.622785 20.10513 19.56536 19.83525
45 50 70.8 118.6 70.2 118.9 31.41593 0.596965 0.590412 18.7542 18.54834 18.65127
0 10 15.6 117.7 15.3 117.7 62.83185 0.13254 0.129992 8.327756 8.167607 8.247682
5 15 18.8 118.4 18.8 118.4 62.83185 0.158784 0.158784 9.976679 9.976679 9.976679
10 20 20.1 118.4 19.9 118.4 62.83185 0.169764 0.168074 10.66656 10.56042 10.61349
15 25 21.9 118.6 22.3 118.6 62.83185 0.184654 0.188027 11.60217 11.81408 11.70813
20 30 19.8 118.5 20.1 118.5 62.83185 0.167089 0.16962 10.49849 10.65755 10.57802
25 35 17.4 118.8 17.1 118.8 62.83185 0.146465 0.143939 9.202645 9.043979 9.123312
30 40 24.3 118.8 22.6 118.8 62.83185 0.204545 0.190236 12.85197 11.95286 12.40242
35 45 29 118.8 28.5 118.8 62.83185 0.244108 0.239899 15.33774 15.0733 15.20552
40 50 26.3 118.6 27 118.6 62.83185 0.221754 0.227656 13.9332 14.30405 14.11862
0 15 8.3 117.9 8.3 117.9 94.24778 0.070399 0.070399 6.634916 6.634916 6.634916
5 20 9.8 118.4 9.7 118.3 94.24778 0.08277 0.081995 7.800914 7.72784 7.764377
10 25 10 118.3 9.8 118.4 94.24778 0.084531 0.08277 7.966845 7.800914 7.88388
15 30 11.1 118.6 9.8 118.6 94.24778 0.093592 0.082631 8.820829 7.787759 8.304294
20 35 7.6 118.5 9.2 118.5 94.24778 0.064135 0.077637 6.044583 7.317127 6.680855
25 40 10 118.8 9.8 118.8 94.24778 0.084175 0.082492 7.933315 7.774648 7.853982
30 45 12.9 118.8 11.9 118.8 94.24778 0.108586 0.100168 10.23398 9.440645 9.83731
35 50 25.2 118.8 25.3 118.8 94.24778 0.212121 0.212963 19.99195 20.07129 20.03162
0 20 5.3 117.9 5.7 118 125.6637 0.044953 0.048305 5.649005 6.070196 5.8596
5 25 5.4 118.4 4.5 118.3 125.6637 0.045608 0.038039 5.731284 4.780107 5.255696
10 30 5.5 118.3 4.4 118.3 125.6637 0.046492 0.037194 5.842353 4.673883 5.258118
15 35 6.5 118.6 6 118.6 125.6637 0.054806 0.05059 6.887134 6.357354 6.622244
20 40 5.6 118.6 5.3 118.6 125.6637 0.047218 0.044688 5.933531 5.615663 5.774597
25 45 7.1 118.8 6.2 118.8 125.6637 0.059764 0.052189 7.510205 6.558207 7.034206
30 50 6.2 118.9 5.9 118.9 125.6637 0.052145 0.049622 6.552691 6.235625 6.394158
0 25 2.9 118 2.7 118.1 157.0796 0.024576 0.022862 3.860432 3.591152 3.725792
5 30 3.1 118.3 2.4 118.3 157.0796 0.026205 0.020287 4.116203 3.186738 3.651471
38
10 35 3.5 118.5 3.5 118.5 157.0796 0.029536 0.029536 4.639483 4.639483 4.639483
15 40 2.4 118.6 3.9 118.6 157.0796 0.020236 0.032884 3.178677 5.16535 4.172014
20 45 2.8 118.5 3 118.6 157.0796 0.023629 0.025295 3.711586 3.973347 3.842466
25 50 3.5 118.8 3.5 118.9 157.0796 0.029461 0.029437 4.627767 4.623875 4.625821
0 30 2.1 118.1 2.5 118.2 188.4956 0.017782 0.021151 3.351742 3.986793 3.669267
5 35 1.9 118.3 2.5 118.2 188.4956 0.016061 0.021151 3.027401 3.986793 3.507097
10 40 2.5 118.5 2.5 118.5 188.4956 0.021097 0.021097 3.9767 3.9767 3.9767
15 45 3.3 118.6 2.9 118.6 188.4956 0.027825 0.024452 5.244817 4.609082 4.92695
20 50 2.5 118.6 2.9 118.6 188.4956 0.021079 0.024452 3.973347 4.609082 4.291214
0 35 1.7 118 1.3 118 219.9115 0.014407 0.011017 3.168216 2.422754 2.795485
5 40 1.8 118.3 1.9 118.3 219.9115 0.015216 0.016061 3.346075 3.531968 3.439022
10 45 3.5 118.5 2.7 118.5 219.9115 0.029536 0.022785 6.495276 5.010641 5.752959
15 50 0.4 118.5 1.4 118.5 219.9115 0.003376 0.011814 0.742317 2.59811 1.670214
0 40 1.7 118.1 1.3 118.1 251.3274 0.014395 0.011008 3.617753 2.766517 3.192135
5 45 0.3 118.2 0.7 118.2 251.3274 0.002538 0.005922 0.637887 1.488403 1.063145
10 50 2.5 118.5 2.9 118.5 251.3274 0.021097 0.024473 5.302266 6.150629 5.726447
0 45 1.2 118.1 1.2 118.1 282.7433 0.010161 0.010161 2.872921 2.872921 2.872921
5 50 0.9 118.2 0.5 118.3 282.7433 0.007614 0.004227 2.152868 1.195027 1.673947
0 50 0.2 118.1 1.3 118.2 314.1593 0.001693 0.010998 0.532022 3.45522 1.993621
39
Lampiran 3
Data Pengukuran Model 3D
X Y Z Ro
2.5 5 -1.75 12.031
7.5 5 -1.75 15.835
12.5 5 -1.75 13.712
17.5 5 -1.75 15.366
22.5 5 -1.75 19.596
27.5 5 -1.75 22.791
32.5 5 -1.75 17.869
37.5 5 -1.75 19.447
42.5 5 -1.75 12.35
47.5 5 -1.75 20.805
2.5 15 -1.75 12.424
7.5 15 -1.75 15.977
12.5 15 -1.75 14.535
17.5 15 -1.75 14.883
22.5 15 -1.75 18.042
27.5 15 -1.75 20.41
32.5 15 -1.75 15.653
37.5 15 -1.75 18.204
42.5 15 -1.75 11.573
47.5 15 -1.75 21.37
2.5 5 -5.512 10.992
7.5 5 -5.512 14.41
12.5 5 -5.512 14.356
17.5 5 -5.512 15.352
22.5 5 -5.512 18.087
27.5 5 -5.512 20.243
32.5 5 -5.512 17.809
37.5 5 -5.512 17.267
42.5 5 -5.512 15.52
47.5 5 -5.512 20.558
2.5 15 -5.512 11.504
7.5 15 -5.512 14.567
12.5 15 -5.512 14.856
17.5 15 -5.512 15.032
22.5 15 -5.512 16.745
27.5 15 -5.512 18.082
32.5 15 -5.512 15.739
40
37.5 15 -5.512 15.887
42.5 15 -5.512 14.793
47.5 15 -5.512 21.97
2.5 5 -9.839 8.583
7.5 5 -9.839 10.928
12.5 5 -9.839 12.145
17.5 5 -9.839 12.891
22.5 5 -9.839 14.29
27.5 5 -9.839 15.546
32.5 5 -9.839 15.089
37.5 5 -9.839 15.045
42.5 5 -9.839 14.894
47.5 5 -9.839 16.345
2.5 15 -9.839 9.221
7.5 15 -9.839 11.24
12.5 15 -9.839 12.45
17.5 15 -9.839 12.704
22.5 15 -9.839 13.351
27.5 15 -9.839 14.006
32.5 15 -9.839 13.563
37.5 15 -9.839 14.034
42.5 15 -9.839 14.795
47.5 15 -9.839 18.482
2.5 5 -14.815 4.959
7.5 5 -14.815 5.801
12.5 5 -14.815 6.796
17.5 5 -14.815 7.457
22.5 5 -14.815 8.067
27.5 5 -14.815 8.599
32.5 5 -14.815 8.834
37.5 5 -14.815 8.917
42.5 5 -14.815 8.751
47.5 5 -14.815 8.368
2.5 15 -14.815 5.393
7.5 15 -14.815 6.095
12.5 15 -14.815 6.967
17.5 15 -14.815 7.443
22.5 15 -14.815 7.811
27.5 15 -14.815 8.168
32.5 15 -14.815 8.431
37.5 15 -14.815 8.781
42.5 15 -14.815 9.131
41
47.5 15 -14.815 9.608
2.5 5 -20.538 3.045
7.5 5 -20.538 3.394
12.5 5 -20.538 3.931
17.5 5 -20.538 4.364
22.5 5 -20.538 4.712
27.5 5 -20.538 4.976
32.5 5 -20.538 5.111
37.5 5 -20.538 5.096
42.5 5 -20.538 4.905
47.5 5 -20.538 4.519
2.5 15 -20.538 3.273
7.5 15 -20.538 3.565
12.5 15 -20.538 4.038
17.5 15 -20.538 4.408
22.5 15 -20.538 4.694
27.5 15 -20.538 4.923
32.5 15 -20.538 5.085
37.5 15 -20.538 5.175
42.5 15 -20.538 5.165
47.5 15 -20.538 5.04
2.5 5 -27.118 2.033
7.5 5 -27.118 2.209
12.5 5 -27.118 2.503
17.5 5 -27.118 2.765
22.5 5 -27.118 2.975
27.5 5 -27.118 3.118
32.5 5 -27.118 3.172
37.5 5 -27.118 3.127
42.5 5 -27.118 2.98
47.5 5 -27.118 2.735
2.5 15 -27.118 2.147
7.5 15 -27.118 2.298
12.5 15 -27.118 2.565
17.5 15 -27.118 2.805
22.5 15 -27.118 2.999
27.5 15 -27.118 3.138
32.5 15 -27.118 3.205
37.5 15 -27.118 3.196
42.5 15 -27.118 3.108
47.5 15 -27.118 2.946
2.5 5 -34.686 1.466
42
7.5 5 -34.686 1.57
12.5 5 -34.686 1.759
17.5 5 -34.686 1.935
22.5 5 -34.686 2.074
27.5 5 -34.686 2.158
32.5 5 -34.686 2.177
37.5 5 -34.686 2.123
42.5 5 -34.686 2.005
47.5 5 -34.686 1.845
2.5 15 -34.686 1.528
7.5 15 -34.686 1.62
12.5 15 -34.686 1.797
17.5 15 -34.686 1.964
22.5 15 -34.686 2.098
27.5 15 -34.686 2.182
32.5 15 -34.686 2.207
37.5 15 -34.686 2.166
42.5 15 -34.686 2.069
47.5 15 -34.686 1.94
2.5 5 -43.389 1.079
7.5 5 -43.389 1.203
12.5 5 -43.389 1.391
17.5 5 -43.389 1.551
22.5 5 -43.389 1.671
27.5 5 -43.389 1.736
32.5 5 -43.389 1.737
37.5 5 -43.389 1.667
42.5 5 -43.389 1.529
47.5 5 -43.389 1.327
2.5 15 -43.389 1.136
7.5 15 -43.389 1.249
12.5 15 -43.389 1.425
17.5 15 -43.389 1.579
22.5 15 -43.389 1.696
27.5 15 -43.389 1.761
32.5 15 -43.389 1.765
37.5 15 -43.389 1.705
42.5 15 -43.389 1.582
43
Lampiran 4
Foto alat dan proses pengamblan data
Foto 1 Lubang Masuk Tambang Mangan
Foto 2 Kondisi di Dalam Tambang (Ketinggian palu 40 cm)
44
Foto 3 Lorong di dalam Tambang Mangan
Foto 4 Proses Pengambilan Data
Pemasangan elektroda potensial dan arus
45
Foto 5 Proses Pengukuran
Pengambilan data menggunakan alat G-Sound
Foto 6 Alat G-Sound
Unit terdiri dari Transmitter, Receiver, dan Aki
46
Foto 7 Sample Mangan
Mangan ditumbuk dan dipress
Foto 8 Pengukuran Panjang dan Luas Alas Sample Mangan
47