bab iv koordinasi george r. terry 1. koordinasi dalam ...digilib.uinsby.ac.id/16791/6/bab 4.pdf ·...

24
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 176 BAB IV KOORDINASI GEORGE R. TERRY 1. Koordinasi dalam Pembukaan Konstantinopel Koordinasi merupakan titik awal untuk menjalankan unit-unit atau sumber daya manusia yang ada pada organisasi. Koordinasi yang menyatukan tujuan dari beberapa unit dan SDM untuk menjalankan arah tujuan dari organisasi tersebut. Dengan begitu, tujuan yang akan dicapai dapat terlaksana. Menurut George R. Terry yang dikutip Manila berpendapat, bahwa koordinasi adalah pengerahan usaha-usaha yang teratur guna menciptakan jumlah, waktu, dan arah pelaksanaan yang tepat agar menghasilkan tindakan terpadu serta harmoni yang menuju ke arah sasaran yang telah ditetapkan. 95 “Sultan Murad II melakukan koordinasi secara intensif dengan pejabat-pejabat kesultanan di bawahnya serta para ulama’ di Kesultanan Utsmani. Para ulama’ mendapat kehormatan yang tinggi oleh Sultan Murad II. Karena itu, Sultan Murad II tidak mendelegasikan kepada siapapun ketika berhubungan dengan para ulama’. Sultan Murad II sendiri yang datang kepada para ulama’. Sultan Murad II meminta para ulama’ untuk memberikan bekal keagamaan kepada calon prajurit baru, terutama putranya Muhammad Al-Fatih yang disiapkan sebagai komandan perang. Pelaksanaan rencana jangka pendek yang melibatkan pemerintahan didelegasikan oleh Sultan Murad II kepada Khalil Pasha, perdana menteri Kesultanan Utsmani. Dalam hal ini, perdana menteri mengatur sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh lembaga pengkaderan prajurit baru. Dengan demikian, ada dua bentuk koordinasi yang dilakukan oleh Sultan Murad II, yaitu koordinasi langsung dan koordinasi tidak langsung. Koordinasi langsung dilakukan oleh Sultan Murad II kepada para ulama’. Koordinasi ini menumbuhkan dan memperkuat kepercayan rakyat 95 Manila GK. 1996. Praktek Manajemen Pemerintahan Dalam Negeri. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Hal 43.

Upload: phamcong

Post on 03-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV KOORDINASI GEORGE R. TERRY 1. Koordinasi dalam ...digilib.uinsby.ac.id/16791/6/Bab 4.pdf · Koordinasi merupakan titik awal untuk menjalankan unit-unit atau sumber ... Praktek

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

176

BAB IV

KOORDINASI GEORGE R. TERRY

1. Koordinasi dalam Pembukaan Konstantinopel

Koordinasi merupakan titik awal untuk menjalankan unit-unit atau sumber

daya manusia yang ada pada organisasi. Koordinasi yang menyatukan tujuan dari

beberapa unit dan SDM untuk menjalankan arah tujuan dari organisasi tersebut.

Dengan begitu, tujuan yang akan dicapai dapat terlaksana. Menurut George R. Terry

yang dikutip Manila berpendapat, bahwa koordinasi adalah pengerahan usaha-usaha

yang teratur guna menciptakan jumlah, waktu, dan arah pelaksanaan yang tepat agar

menghasilkan tindakan terpadu serta harmoni yang menuju ke arah sasaran yang telah

ditetapkan.95

“Sultan Murad II melakukan koordinasi secara intensif dengan pejabat-pejabat

kesultanan di bawahnya serta para ulama’ di Kesultanan Utsmani. Para ulama’

mendapat kehormatan yang tinggi oleh Sultan Murad II. Karena itu, Sultan

Murad II tidak mendelegasikan kepada siapapun ketika berhubungan dengan

para ulama’. Sultan Murad II sendiri yang datang kepada para ulama’. Sultan

Murad II meminta para ulama’ untuk memberikan bekal keagamaan kepada

calon prajurit baru, terutama putranya Muhammad Al-Fatih yang disiapkan

sebagai komandan perang. Pelaksanaan rencana jangka pendek yang

melibatkan pemerintahan didelegasikan oleh Sultan Murad II kepada Khalil

Pasha, perdana menteri Kesultanan Utsmani. Dalam hal ini, perdana menteri

mengatur sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh lembaga pengkaderan

prajurit baru. Dengan demikian, ada dua bentuk koordinasi yang dilakukan

oleh Sultan Murad II, yaitu koordinasi langsung dan koordinasi tidak

langsung. Koordinasi langsung dilakukan oleh Sultan Murad II kepada para

ulama’. Koordinasi ini menumbuhkan dan memperkuat kepercayan rakyat

95

Manila GK. 1996. Praktek Manajemen Pemerintahan Dalam Negeri. Gramedia Pustaka Utama.

Jakarta. Hal 43.

Page 2: BAB IV KOORDINASI GEORGE R. TERRY 1. Koordinasi dalam ...digilib.uinsby.ac.id/16791/6/Bab 4.pdf · Koordinasi merupakan titik awal untuk menjalankan unit-unit atau sumber ... Praktek

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

177

kepada Sultan Murad II. Koordinasi tidak langsung adalah koordinssi Sultan

Murad II yang diwakilkan oleh perdana menteri Khalil Pasha. Koordinasi ini

memberikan kepercayaan kepada pejabat negara hingga membuahkan

loyalitas kepada Kesultanan.”

Dari keterangan di atas, bahwa koordinasi yang dilakukan oleh Sultan Murad

II merupakan koordinasi yang efisien. Ia dan bawahannya memiliki tujuan yang sama

dan sesuai dengan misi Kesultanan Utsmani. Dari teori Terry yang dikutip Jayanti di

atas disebutkan, bahwa ada pengerahan usaha-usaha dalam koordinasi dan hal itu

telah dilakukan oleh Sultan Murad II dengan mengumpulkan bawahannya. Bawahan

di Kesultanan Utsmani dikumpulkan terdiri dari: menteri, prajurit, ulama’, dan rakyat.

Sultan Murad II mengumpulkan bawahannya tersebut dalam kurun waktu yang

singkat. Waktu yang dibutuhkan dalam mempersiapkan prajurit tersebut dilakukan

sebelum Muhammad II lahir. Ia mengumpulkan menteri untuk dikoordinir, agar

melaksanakan proses seleksi prajurit baru dengan bimbingan ulama’. Dari persiapan

menteri dan prajurit tersebut, Sultan Murad II mengarahkan keseluruhan prajurit

untuk melaksanakan misi penyerangan ke Konstantinopel. Misi tersebut merupakan

arah tujuan dari ambisi besar Kesultanan Utsmani. Hal ini sesuai dengan teori

koordinasi menurut Terry yang dikutip Jayanti mengenai arah pelaksanaan yang tepat

untuk menghasilkan tindakan menuju ke arah sasaran yang telah ditetapkan.

Page 3: BAB IV KOORDINASI GEORGE R. TERRY 1. Koordinasi dalam ...digilib.uinsby.ac.id/16791/6/Bab 4.pdf · Koordinasi merupakan titik awal untuk menjalankan unit-unit atau sumber ... Praktek

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

178

Gambar 2: Alur Koordinasi pasukan Utsmani.

Koordinasi ini juga dilakukan oleh Sultan Muhammad II setelahnya. Ia

melaksanakan koordinasi tersebut dalam masa kepemimpinannya. Ia dan pasukannya

menuju ke tujuan yang sama, yaitu membuka peradaban Konstantinopel. Koordinasi

yang dilaksanakan berkaitan dengan efisiensi waktu dalam mengumpulkan pasukan

sebanyak 250.000 pasukan. Jumlah pasukan yang banyak tersebut dikumpulkan oleh

Sultan Muhammad II setelah ia naik tahta. Pasukan tersebut diarahkan untuk

memenuhi beberapa posisi sebagai pasukan penyerang yang terbagi, antara artileri,

infanteri, dan kavaleri. Komando dari masing-masing pasukan itu membawahi

beberapa kelompok. Kelompok yang dibawahi adalah kelompok penyerang.

Sultan Muhammad II Pasukan

Penyerang

Pasukan penembak meriam Pasukan

pemanah

Ishak Pasha

Zaganos Pasha

Suleyman Baltoughlu

Karaja Pasha

Pasukan cadangan

Pasukan pengintai dan pengawas

Pasukan Yeniseri

Page 4: BAB IV KOORDINASI GEORGE R. TERRY 1. Koordinasi dalam ...digilib.uinsby.ac.id/16791/6/Bab 4.pdf · Koordinasi merupakan titik awal untuk menjalankan unit-unit atau sumber ... Praktek

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

179

Kelompok pertama ialah di bagian darat, antara lain: pasukan penyerang, penembak,

pemanah, dan pasukan Yeniseri sebagai pasukan pembantu. Pasukan yang berada di

laut dipimpin oleh Suleyman Baltoughlu dan dibantu oleh pasukan pengintai.

Masing-masing menteri, yakni: Ishak, Zaganos, Dan Karaja Pasha ditempatkan untuk

poisis kanan, kiri, dan belakang disusul pasukan cadangan. Penempatan ini

selanjutnya diarahkan untuk melaksanakan tugas dalam penyerangan ke kota

Konstantinopel. Arah pelaksanaan yang dikoordinasikan oleh Sultan Muhammad II

itu merupakan gagasan awal ayahnya. Kedua pelaksanaan tersebut bertujuan, agar

KesultananUtsmani dapat membawa kejayaan umat Islam.

Koordinasi merupakan bentuk kerjasama yang bertujuan untuk mencapai

keselarasan aktivitas-aktivitas dalam mencapai tujuan organisasi. Menurut

Handayaningrat yang dikutip Jayanti dibagi menjadi dua bagian yaitu:96

1. Koordinasi intern, yaitu koordinasi yang dilakukan oleh atasan langsung,

dalam hal ini pemimpin wajib mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan yang

dilakukan oleh para bawahannya. Dengan demikian, dapat diketahui bawahan

telah melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan kebijaksanaan atau tugas

pokok.

96

Paulina Dwi Jayanti. “Komunikasi dan Koordinasi yang Sinergi Antara Pemerintah Desa dan BPD

dalam Pembuatan Peraturan Desa”, Jurnal Governance (Volume I, Nomor 01, Tahun 2013, Prodi

Ilmu Pemerintahan, FISIP Universitas Tanjungpura).

Page 5: BAB IV KOORDINASI GEORGE R. TERRY 1. Koordinasi dalam ...digilib.uinsby.ac.id/16791/6/Bab 4.pdf · Koordinasi merupakan titik awal untuk menjalankan unit-unit atau sumber ... Praktek

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

180

2. Koordinasi fungsional, yaitu yang dilakukan secara horizontal. Ini

disebabkan, karena sebuah unit organisasi tidak mungkin dapat dilakukan

sendiri tanpa bantuan unit lainnya.

Di dalam koordinasi-koordinasi tersebut dapat dilakukan dalam dua bagian

yaitu:97

1. Koordinasi fungsional intern, yaitu unit-unit dalam organisasi diperlukan

koordinasi secara horizontal, karena antara unit yang satu dengan yang

lainnya mempunyai hubungan kerja secara fungsional.

2. Koordinasi fungsional ekstern, yaitu koordinasi antara organisasi satu dengan

yang lainnya, karena sebuah organisasi tidak mungkin menyelenggarakan

tugas tanpa bantuan dari organisasi lainnya.

Dalam hal ini, koordinasi yang dilakukan bersangkutan dengan pembangunan

benteng di Kesultanan Utsmani. Data tersebut berkaitan dengan keterangan tentang

koordinasi di atas. Para duta yang diperintah Muhammad II segera menyampaikan

kepada para gubernur. Para pemimpin itu dikoordinir untuk menyiapkan segala

keperluan pembangunan: Mulai dari para insinyur, tukang batu, kuli bangunan, dan

segala peralatan pembangunan. Sebanyak 5000 pekerja dikerahkan untuk

97

Paulina Dwi Jayanti. “Komunikasi dan Koordinasi yang Sinergi Antara Pemerintah Desa dan BPD

dalam Pembuatan Peraturan Desa”, Jurnal Governance (Volume I, Nomor 01, Tahun 2013, Prodi

Ilmu Pemerintahan, FISIP Universitas Tanjungpura).

Page 6: BAB IV KOORDINASI GEORGE R. TERRY 1. Koordinasi dalam ...digilib.uinsby.ac.id/16791/6/Bab 4.pdf · Koordinasi merupakan titik awal untuk menjalankan unit-unit atau sumber ... Praktek

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

181

membangun benteng. Sultan Muhammad II juga menginstruksikan, agar semua

pekerja ikhlas membangun demi berjuang di jalan Allah.

“Pada 15 April 1452, pekerjaan pembangunan dimulai. Muhammad II

menggambar sendiri desain kasar benteng Hishari. Sang arsitek kepercayaan

Sultan, yakni Muslihiddin, mendesain secara cermat dan sistematis. Para

Wazir Sultan juga diberi tanggung jawab pada setiap bagian benteng.

Tanggung jawab menara benteng bagian timur dibebankan kepada Halil

Pasha, menara selatan kepada Zaganos Pasha, dan menara utara kepada Saruja

Pasha.

Koordinasi diinstruksikan oleh Sultan untuk secepatnya menyelesaikan

bangunan. Pengawasan langsung dipimpin oleh dirinya sendiri. Hal itu

dilakukan untuk memonitor pekerja setiap waktu. Ia juga memastikan, agar

semua yang dilakukan sesuai dengan apa yang diinginkannya. Setiap harinya,

seluruh pekerja berusaha semaksimal dan sebaik mungkin untuk

menyelesaikan target. Pada waktu yang sama, setiap pekerja yang telah

menyelesaikan target akan mendapatkan hadiah. Muhammad II dan para

jajaran pejabat kerajaan lain tidak jarang ikut turun tangan. Mereka

bekerjasama bahu-membahu untuk mengangkut batu saat pembangunan.

Kombinasi reward dan punishment serta teladan pemimpin ini akhirnya

menghasilkan sebuah suasana kerja yang semangat.98

Semua yang dilakukan

oleh Sultan Muhammad II bertujuan untuk memberikan contoh, bahwa

keikutsertaan pemimpin akan membuat bawahan termotivasi.

Sultan Muhammad II melihat sebuah potensi yang luar biasa. Ia mendapat

informasi, bahwa tembok kokoh Konstantinopel belum pernah digempur

dengan meriam besar. Ia pun melengkapi persenjataan dengan beberapa

meriam. Dengan meriam itu, ia bermaksud untuk menghancurkan benteng

Konstantinopel. Ia memerintahkan seorang ahli pembuat senjata yang ahli

dalam membuat meriam besi, namanya ialah Ourban. Sebelumnya, Sultan

Muhammad II sudah mengetahui, bahwa Konstantinopel tidak sanggup

membuat persenjataan. Sultan mengambil kesempatan itu untuk kerajaannya.

Inovasi dari Sultan membuat para bawahan harus bekerja lebih keras. Para

prajurit mempersiapkan segala keperluan untuk penaklukkan.99

Kekuatan militer angkatan laut Sultan Muhammad II melebihi di zamannya.

Ia mempersiapkan sebanyak 400 kapal untuk menuju ke medan peperangan.

Segala persiapan fisik, jiwa, raga, dan rohani sudah matang. Para pasukan

98

Siauw. Felix Y. 2013. Muhammad Al-Fatih 1453. AlFatih Press. Jakarta. Hal 72. 99

Ali Muhammad Ash-Shalabi. 2016. Muhammad Al-Fatih Sang Penakluk. Al-Wafi. Solo. Hal 177.

Page 7: BAB IV KOORDINASI GEORGE R. TERRY 1. Koordinasi dalam ...digilib.uinsby.ac.id/16791/6/Bab 4.pdf · Koordinasi merupakan titik awal untuk menjalankan unit-unit atau sumber ... Praktek

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

182

angkatan laut menunggu perintah Sultan untuk menuju ke Konstantinopel.

Layar kapal yang menjulang tinggi di atas laut kerajaan Utsmani

menunjukkan, bahwa mereka sudah siap untuk berjihad. Kapal dengan ukuran

kecil, sedang, dan besar dipersiapkan untuk menandingi musuh. Musuh tidak

hanya berasal dari Konstantinopel saja, namun pasukan bantuan sekutu.”

Koordinasi intern yang dilakukan oleh Sultan Muhammad II menunjukkan,

bahwa ia melaksanakan kordinasi dengan baik. Ia mengkoordinir dan mengawasi

sendiri bawahannya untuk menyelesaikan tugas pembangunan benteng. Ia juga

melakukan proses perencanaan awal dalam pembangunan tersebut dengan merancang

gambar dan mengkoordinir para SDM yang bersangkutan. Sultan Muhammad II

melaksanakan koordinasi tersebut dengan proses yang berurutan. Ia melakukannya

dengan tujuan mencapai keselarasan aktivitas organisasinya. Dengan adanya peran

pemimpin dalam pembangunan benteng tersebut, maka pekerja yang dikoordinir

tersebut dapat bekerja sesuai dengan tugas pokoknya.

Koordinasi fungsional di Kesultanan Utsmani dalam hal ini berkaitan dengan

pembagian tiap unit dalam pembangunan. Unit-unit ini saling berkaitan satu sama

lain, antara menteri, gubernur, dan pekerja. Keterkaitan itu terbukti dengan gubernur

yang mempersiapkan para pekerja dan menyediakan bahan-bahan pembangunan.

Sedangkan menteri-menteri diberikan tanggung jawab untuk masing-masing menara

benteng yang dibangun. Unit-unit tersebut dikoordinasi oleh Sultan Muhammad II

secara horizontal. Mereka diberikan tanggung jawab untuk menyelesaikan

pembangunan. Hal ini sesuai dengan koordinasi horizontal menurut Handayaningrat

yang dikutip Jayanti di atas untuk mencapai tujuan organisasi. Koordinasi fungsional

Page 8: BAB IV KOORDINASI GEORGE R. TERRY 1. Koordinasi dalam ...digilib.uinsby.ac.id/16791/6/Bab 4.pdf · Koordinasi merupakan titik awal untuk menjalankan unit-unit atau sumber ... Praktek

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

183

intern dan ekstern memiliki kesamaan dalam tujuannya. Kedua koordinasi tersebut

telah dilaksanakan oleh organisasi di Kesultanan Utsmani dengan sumber daya

manusia yang ada. Sumber daya manusia tersebut memiliki tanggung jawab masing-

masing dalam setiap tugas yang dibebankan kepadanya.

Sultan Muhammad II melakukan koordinasi tersebut juga pada saat

pengadaan senjata dan memperkuat angkatan laut. Kedua unit organisasi ini

mempunyai keselarasan tujuan dan mendapat pengawasan langsung dari Sultan.

Pengadaan senjata ditujukan untuk pelaksanaan serangan. Sedangkan angkatan laut

ditujukan untuk pertahanan dan penyerangan kemaritiman. Hubungan kerja dari

ketiga unit ini dikoordinasikan sebagai aktivitas dalam mencapai tujuan organisasi.

Koordinasi yang dilakukan Sultan Muhammad II tidak hanya pada saat

pembangunan benteng saja. Ia mengkoordinasikan pasukannya hampir menyeluruh

pada setiap kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuannya. Ia dan

pasukannya bersinergi dalam satu organisasi untuk merealisasikan perencanaan yang

sudah ditetapkan.

Hal ini berkaitan dengan teori menurut Mooney dan Reiley yang dikutip

Manila, ada tiga hal yang dapat ditemukan dalam suatu koordinasi, yaitu adanya

prinsip, proses, dan hasil. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan prinsip, yaitu

susunan yang teratur dari usaha kelompok untuk menciptakan kesatuan tindakan

dalam mencapai tujuan bersama. Penerapan prinsip kesatuan tindakan dilaksanakan

Page 9: BAB IV KOORDINASI GEORGE R. TERRY 1. Koordinasi dalam ...digilib.uinsby.ac.id/16791/6/Bab 4.pdf · Koordinasi merupakan titik awal untuk menjalankan unit-unit atau sumber ... Praktek

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

184

melalui proses bertingkat secara hirarkhi bergerak dari atas ke bawah berdasarkan

rantai kewenangan dalam struktur organisasi. Adanya kewenangan yang merupakan

kekuasaan untuk mengkoordinasikan. 100

Seperti yang telah dikemukakan di atas, bahwa koordinasi memiliki prinsip.

Prinsip tersebut telah tertanam di pasukan Utsmani yang menciptakan kesatuan

tindakan dalam mencapai tujuannya. Prinsip yang dipegang oleh pasukan Utsmani

adalah meraih kemenangan untuk kejayaan umat Islam. Prinsip itu kemudian

dilaksanakan dengan proses untuk mencapainya. Proses tersebut berkaitan dengan

tahapan-tahapan penyusunan strategi dan perencanaan yang dilakukan Sultan

Muhammad II dalam mempersiapkan pasukannya. Setelah proses dilakukan secara

bertahap dan menyeluruh, maka yang terakhir adalah hasil. Hasil ini dibuktikan

dengan banyaknya barisan pasukan Utsmani yang siap melakukan penyerangan. Hasil

tersebut muncul setelah prinsip dan proses dilaksanakan oleh Sultan Muhammad II.

Dari kedua tahapan tersebut, maka pasukan yang dihasilkan untuk penyerangan

sebanyak 250.000 pasukan dan 400 kapal perang.

Tiga hal yang ada di koordinasi tersebut, yakni: prinsip, proses, dan hasil,

dapat berjalan sesuai tujuan organisasi. Jika sumber daya manusia yang dipersiapkan

mampu melalui tahap itu, maka ketiga hal ini akan tercapai. Pencapaian itu

100

Manila GK. 1996. Praktek Manajemen Pemerintahan Dalam Negeri. Gramedia Pustaka Utama.

Jakarta. Hal 43.

Page 10: BAB IV KOORDINASI GEORGE R. TERRY 1. Koordinasi dalam ...digilib.uinsby.ac.id/16791/6/Bab 4.pdf · Koordinasi merupakan titik awal untuk menjalankan unit-unit atau sumber ... Praktek

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

185

merupakan hasil dari prinsip dan proses yang telah dilalui. Dengan demikian,

koordinasi dapat berjalan sesuai dengan arah tujuannya.

Koordinasi juga memiliki ciri-ciri untuk merealisasikan tujuan yang akan

dicapai. Cirri-ciri tersebut berkaitan dengan koordinasi yang dilakukan kepada

pasukan Utsmani dalam penyerangan. Berikut ini adalah ciri-ciri koordinasi: 101

a) Tanggung jawab koordinasi terletak pada pimpinan. Karena itu, koordinasi

adalah menjadi wewenang dan tanggung jawab pimpinan. Pimpinan yang

berhasil mencerminkan koordinasi yang telah dilakukannya dengan baik.

Sultan Muhammad II yang menjadi pimpinan dalam penyerangan ke

Konstantinopel. Ia mengkoordinasikan seluruh jajaran di Kesultanan Utsmani

untuk melaksanakn tugas pembukaan Konstantinopel dengan peperangan. Ia

menjadi penanggung jawab dalam koordinasi bawahannya. Tanggung jawab

tersebut ditujukan untuk mencapai hasil.

b) Koordinasi adalah suatu usaha kerja sama. Hal ini disebabkan, karena kerja

sama merupakan syarat mutlak untuk terselenggaranya koordinasi yang baik.

Koordinasi merupakan usaha kerja sama ini telah dilakukan oleh pasukan

Utsmani. Pasukan Utsmani yang mendapat komando dari Sultan untuk

mempersiapkan penyerangan. Mereka bergegas bahu-membahu untuk

mempersiapkan segalanya. Persiapan tersebut meliputi: pembangunan

101

Manila GK. 1996. Praktek Manajemen Pemerintahan Dalam Negeri. Gramedia Pustaka Utama.

Jakarta. Hal 44.

Page 11: BAB IV KOORDINASI GEORGE R. TERRY 1. Koordinasi dalam ...digilib.uinsby.ac.id/16791/6/Bab 4.pdf · Koordinasi merupakan titik awal untuk menjalankan unit-unit atau sumber ... Praktek

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

186

benteng, pengadaan senjata, penempatan pasukan, dan beberapa tugas lainnya.

Dengan adanya kerjasama tersebut, maka koordinasi pasukan Utsmani sudah

terselenggara dengan baik.

c) Koordinasi adalah proses yang terus-menerus (continuing process). Artinya

suatu proses yang berkesinambungan dalam rangka tercapainya tujuan

organisasi. Koordinasi antara pimpinan dan bawahan di Kesultanan Utsmani

pada saat pembukaan Konstantinopel dilakukan terus menerus. Koordinasi ini

dilakukan, agar tujuan yang hendak dicapai dapat terwujud dengan waktu

singkat. Proses kesinambungan itu berjalan secara menyeluruh di antara

pasukan, sehingga tercapainya tujuan dapat terealisasi.

d) Adanya pengaturan usaha kelompok secara teratur. Hal ini karena koordinasi

adalah konsep yang diterapkan dalam kelompok bukan terhadap usaha

individu. Dengan kata lain, konsep ini diterapkan pada sejumlah individu

yang bekerja sama dalam kelompok untuk mencapai tujuan bersama.

Koordinasi ini berkaitan dengan menteri Sultan yang bekerja secara individu

untuk mengarahkan kepada tiap kelompok. Menteri Sultan berkoordinasi

dengan anggota kelompok yang sudah ditetapkan. Beberapa kelompok

tersebut terbagi di beberapa tempat untuk melakukan penyerangan. Jadi,

menteri tersebut melakukan koordinasi pada tiap kelompok untuk mencapai

tujuan organisasi, yakni penyerangan terhadap Konstantinopel.

e) Konsep kesatuan tindakan adalah inti dari koordinasi. Hal ini berarti, bahwa

pemimpin perlu mengatur usaha-usaha/tindakan dari setiap kegiatan individu,

Page 12: BAB IV KOORDINASI GEORGE R. TERRY 1. Koordinasi dalam ...digilib.uinsby.ac.id/16791/6/Bab 4.pdf · Koordinasi merupakan titik awal untuk menjalankan unit-unit atau sumber ... Praktek

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

187

sehingga diperoleh adanya keserasian dalam mencapai tujuan bersama. Sultan

Muhammad II memerintahkan langsung komandan Suleyman yang

memimpin pasukan laut untuk penyerangan. Ia mengatur kegiatan individu di

pasukan laut Utsmani, agar kegiatan tersebut dapat membantu memecah

konsentrasi musuh. Pasukan laut diperintahkan menyerang untuk membantu

pasukan darat, sehingga musuh bertahan dengan dua serangan. Hal ini yang

berkaitan dengan keserasian dalam mencapai tujuan.

f) Tujuan koordinasi adalah tujuan bersama (common purpose). Kesatuan

usaha/tindakan yang meminta kesadaran/pengertian kepada semua individu,

agar ikut serta melaksanakan tujuan bersama sebagai satu kelompok dalam

bekerja. Koordinasi yang terakhir ini merupakan koordinasi yang penting.

Dari koordinasi ini, maka sasaran yang akan dicapai dapat terwujud. SDM

yang berangkutan dalam koordinasi ini terdiri dari: menteri, ulama, pasukan,

dan rakyat. Kesatuan usaha dari kesadaran SDM ini menghasilkan tujuan

bersama. Tujuan itu dapat dikerjakan, sehingga hasil yang dicapai dapat

terealisasi. Mereka menjadi satu kelompok yang kuat dalam bekerja. Sultan

yang berkoordinasi dengan para SDM ini akhirnya dapat mencapai tujuan

organisasinya.

Ciri-ciri di atas sejalan dengan pernyataan menurut Handayaningrat

yang dikutip Jayanti. Ciri-ciri dari koordinasi menurut Handayaningrat ini

Page 13: BAB IV KOORDINASI GEORGE R. TERRY 1. Koordinasi dalam ...digilib.uinsby.ac.id/16791/6/Bab 4.pdf · Koordinasi merupakan titik awal untuk menjalankan unit-unit atau sumber ... Praktek

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

188

lebih singkat dan memiliki keterangan yang sama. Ciri-cirinya adalah sebagai

berikut: 102

(a) Tanggungjawab koordinasi terletak pada pimpinan

(b) Koordinasi adalah suatu usaha kerjasama

(c) Koordinasi adalah proses yang terus menerus (continues process)

(d) Adanya pengaturan usaha kelompok secara teratur

(e) Konsep kesatuan tindakan

(f) Tujuan koordinasi adalah tujuan bersama.

102

Paulina Dwi Jayanti. “Komunikasi dan Koordinasi yang Sinergi Antara Pemerintah Desa dan BPD

dalam Pembuatan Peraturan Desa”, Jurnal Governance (Volume I, Nomor 01, Tahun 2013, Prodi

Ilmu Pemerintahan, FISIP Universitas Tanjungpura).

Sultan Muhammad II

Ahli pembangunan: teknik sipil, arsitek, dan

tukang batu Gubernur

Insinyur, tukang batu, kuli, dan

peralatan pembangunan

Muslihiddin (arsitek)

>Halil Pasha

>Zaganos Pasha

>Saruja Pasha

Page 14: BAB IV KOORDINASI GEORGE R. TERRY 1. Koordinasi dalam ...digilib.uinsby.ac.id/16791/6/Bab 4.pdf · Koordinasi merupakan titik awal untuk menjalankan unit-unit atau sumber ... Praktek

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

189

Gambar 3: Alur Koordinasi Di Kesultanan Utsmani.

Dari ciri-ciri di atas, ada gambar yang menjelaskan tentang alur koordinasi

dari masing-masing poin. Pertama, koordinasi dibebankan kepada seorang pemimpin

yang dalam hal ini adalah Sultan Muhammad II. Ia bertanggug jawab penuh atas

koordinasi bawahannya. Kedua, bentuk kerjasama antar unit-unit yang dijalankan

oleh gubernur, ahli pembangunan, Muslihiddin (arsitek), dan ketiga menteri

Kesultanan Utsmani. Masing-masing unit ini bekerjasama untuk menjalankan rencana

yang telah ditetapkan. Ketiga, koordinasi yang dijalankan terus-menerus antar

beberapa unit tersebut dan semua saling berketerkaitan. Keempat, masing-masing unit

diatur untuk berkoordinasi. Pengaturan tersebut diatur untuk berjalannya koordinasi

yang efektif. Kelima, koordinasi tersebut dikonsepkan untuk menjadi satu tindakan.

Tindakan tersebut dilakukan oleh bawahan untuk melaksanakan pembangunan.

Keenam, tujuan dari koordinasi yang telah dijalankan tersebut ialah untuk

membangun benteng yang dapat menandingi Konstantinopel. Dengan adanya

koordinasi ini, maka tujuan yang hendak dicapai dapat berjalan sesuai rencana.

Dari keenam poin di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pimpinan memiliki

tanggung jawab penuh kepada koordinasi yang dilaksanakannya. Koordinasi tesebut

merupakan usaha kerjasama yang prosesnya dilakukan secara terus menerus.

Pengaturan koordinasi dilakukan oleh kelompok yang berusaha menyusunnya secara

teratur dan dikonsep menjadi satu tindakan. Dengan demikian, maka koordinasi yang

Page 15: BAB IV KOORDINASI GEORGE R. TERRY 1. Koordinasi dalam ...digilib.uinsby.ac.id/16791/6/Bab 4.pdf · Koordinasi merupakan titik awal untuk menjalankan unit-unit atau sumber ... Praktek

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

190

telah dilaksanakan dapat menghasilkan tujuan secara bersama sesuai dengan

perencanaan yang telah ditetapkan.

Koordinasi juga memiliki sebuah fungsi untuk menjalankann proses di dalam

organisasi. Fungsi tersebut bertujuan untuk mengetahui nilai positif pada koordinasi.

Berikut ini uraian fungsi koordinasi: 103

1. Koordinasi adalah salah satu fungsi manajemen. Dengan kata lain, bahwa

koordinasi adalah fungsi organik dari pimpinan. Sebagai fungsi organik,

pimpinan memiliki cirri khas bila dibandingkan dengan fungsi-fungsi organik

lainnya. Dikatakan khas karena fungsi koordinasi mencakup pula fungsi-

fungsi lainnya, seperti: perencanaan, staffing, motivasi, pengawasan, dan lain

sebagainya. Sultan Muhammad Al-Fatih ialah pemimpin dalam misi

pembukaan peradaban Konstantinopel. Ia melaksanakan koordinasi sebagai

seorang koordinator yang memiliki fungsi organik dalam koordinasi tersebut.

Ia melaksanakan fungsi-fungsi koordinasi dengan merencakan penyerangan

dengan bawahan dan pasukannya. Ia juga melakukan motivasi secara

menyeluruh kepada pasukan dengan beberapa hadis dari Rasulullah tentang

Konstantinopel. Ia yang mengawasi sendiri berbagai proses dan tahapan yang

dilalui pasukannya, mulai dari: pengkaderan, penempatan, pembangunan,

pengadaan, dan berbagai persiapan lainnya.

103

Manila GK. 1996. Praktek Manajemen Pemerintahan Dalam Negeri. Gramedia Pustaka Utama.

Jakarta. Hal 47.

Page 16: BAB IV KOORDINASI GEORGE R. TERRY 1. Koordinasi dalam ...digilib.uinsby.ac.id/16791/6/Bab 4.pdf · Koordinasi merupakan titik awal untuk menjalankan unit-unit atau sumber ... Praktek

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

191

2. Koordinasi merupakan usaha untuk menjamin kelancaran mekanisme

prosedur kerja dari berbagai macam komponen dalam organisasi. Kelancaran

mekanisme prosedur kerja harus dapat terjamin. Hal itu ditujukan dalam

rangka pencapaian tujuan organisasi dengan menghindari seminimal mungkin

perselisihan (friction) yang timbul antara komponen dalam organisasi yang

sama dan mengusahakan semaksimal mungkin kerja sama di antara

komponen-komponen tersebut. Komponen di Kesultanan Utsmani memiliki

banyak bagian. Masing-masing memiliki porosedur kerja yang dijalankan

untuk mencapai tujuan organisasinya. Menteri-menteri di Utsmani yang

merencanakan dan pasukan yang merealisasikannya. Keduanya saling terkait

untuk melancarkan segala bentuk pekerjaannya. Sultan Muhammad Al-Fatih

sebagai komando utama bertugas untuk meminimalisir segala bentuk

perselisihan. Ia memiliki prosedur, agar setiap bawahannya dapat bekerjasama

satu sama lain untuk mencapai tujuan organisasi dalam membuka

Konstantinopel.

3. Koordinasi merupakan usaha mengarahkan dan menyatukan kegiatan dari

satuan kerja organisasi, sehingga organisasi dapat bergerak sebagai kesatuan

yang bulat untuk melaksanakan seluruh tugas organisasi yang diperlukan

dalam mencapai tujuannya. Lebih jelasnya, koordinasi mengandung makna

adanya keterpaduan (integrasi) dan keserasian serta kesimultanan (sinkronasi)

seluruh tindakan yang dijalankan oleh organisasi. Hal ini sesuai dengan

prinsip; koordinasi, integrasi, dan sinkronasi. Bagian-bagian dari proses

Page 17: BAB IV KOORDINASI GEORGE R. TERRY 1. Koordinasi dalam ...digilib.uinsby.ac.id/16791/6/Bab 4.pdf · Koordinasi merupakan titik awal untuk menjalankan unit-unit atau sumber ... Praktek

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

192

penyerangan terhadap Konstantinopel tersebut memiliki satuan koordinasi.

Bagian tersebut oleh Sultan dikoordinir untuk memadukan satu sama lain dari

perbedaan tujuan. Hal ini dibuktikan dengan data yang menjelaskan proses

penyerangan antara pasukan pemanah, penembak meriam, dan pasukan

berkuda. Untuk proses sinkronasi dalam penyerangan ini, terdapat pada

sinkronnya antara pasukan darat dan laut pada saat mengepung tembok

Konstantinopel.

4. Koordinasi adalah faktor dominan yang perlu diperhatikan bagi kelangsungan

hidup suatu organisasi. Dikatakan sebagai faktor dominan, karena

kelangsungan hidup suatu organisasi pada tingkat tertentu ditentukan oleh

kualitas usaha-usaha koordinasi yang dijalankan. Oleh karena itu, seorang

pemimpin dikatakan sebagai pimpinan yang berhasil, apabila ia dapat

melakukan koordinasi dengan baik. Peningkatan kualitas koordinasi

merupakan usaha yang perlu dilakukan terus-menerus, karena masalahnya

bukan hanya masalah teknis semata-mata, tetapi juga tergantung dari sikap,

tindakan, dan langkah dari pemegang fungsi organik sebagaimana yang telah

diuraikan di atas. Sultan Muhammad Al-Fatih yang mengkoordinasikan

segala sesuatu yang akan dicapai oleh organisasinya. Ia mempunyai pengaruh

besar untuk membawa Kesultanan Utsmani menuju kemenangan. Ia telah

melakukan koordinasi dengan baik kepada bawahannya. Ia memiliki sikap

sebagai seorang pemimpin yang dikagumi oleh bawahannya. Sikap tersebut

tercermin pada saat penyerangan dapat dikalahkan oleh musuh. Ia berhati-hati

Page 18: BAB IV KOORDINASI GEORGE R. TERRY 1. Koordinasi dalam ...digilib.uinsby.ac.id/16791/6/Bab 4.pdf · Koordinasi merupakan titik awal untuk menjalankan unit-unit atau sumber ... Praktek

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

193

dalam mengambil keputusan untuk organisasinya. Tindakannya pun juga

sempat menjadi masalah di internak Kesultanan Utsmani dengan

memindahkan kapal dari laut ke daratan. Langkah yang diambil oleh Sultan

diakui oleh bawahannya sebagai langkah positif untuk menumbuhkan internal

organisasinya. Dengan demikian, Sultan Muhammad Al-Fatih telah berhasil

dalam melaksanakan koordinasi dengan fungsi organik.

5. Koordinasi tetap memainkan peranan yang penting dalam merumuskan

pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab. Koordinasi memiliki peran

dalam merumuskan pembagian tugas. Hal ini terkait dengan beberapa

pembagian tugas kepada para menteri pada saat dan sesduah pembukaan

Konstantinopel. Pada saat pembukaan, menteri dibagi menjadi beberapa

komando untuk penyerangan di berbagai arah. Mereka diberi wewenang

untuk dapat melumpuhkan musuh dari arah-arah tersebut. Menteri tersebut

juga diberi tanggung jawab untuk menawasi pertahan pasukannya dan

meminimalisir pasukan yang gugur. Pada akhirnya, koordinasi ini

menghasilkan sebuha kemenangan di pihak Utsmani. Tujuan organisasi yang

telah direncanakan akhirnya dapat tercapai sesuai dengan fungsi koordinasi.

2. Sumber Daya Manusia di Kesultanan Utsmani dalam Pembukaan

Konstantinopel

Keberhasilan suatu organisasi baik, besar, maupun kecil ditentukan oleh

sumber daya manusia yang berperan merencanakan, melaksanakan, dan

Page 19: BAB IV KOORDINASI GEORGE R. TERRY 1. Koordinasi dalam ...digilib.uinsby.ac.id/16791/6/Bab 4.pdf · Koordinasi merupakan titik awal untuk menjalankan unit-unit atau sumber ... Praktek

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

194

mengendalikan organisasi yang bersangkutan sampai pada tujuan yang ingin

dicapainya. Diperlukan pengembangan sumber daya manusia yang merupakan

sumber produktif potensial, agar dapat diubah menjadi sumber produktif yang nyata.

Sumber daya manusia sebagai faktor utama dalam berjalannya organisasi. Peran

tersebut menjadi penting, sebab sumber daya manusia yang teratur dapat membawa

organisasi tersebut menuju ke arah yang lebih baik.

Kesultanan Utsmani merupakan suatu organisasi yang membutuhkan sumber

daya manusia yang banyak dan berkualitas. Organisasi ini memiliki tujuan besar yang

hendak dicapai untuk menuju kepada taraf yang lebih tinggi. Kesultanan Utsmani

dipimpin oleh pemuda yang juga mempunyai ambisi besar untuk memajukan

organisasinya. Sultan Muhammad II adalah pemimpin organisasi di Kesultana

Utsmani. Ia juga merupakan komando utama dalam penyerangan terhadap

Konstantinopel. Ia mempersiapkan sumber daya manusia sebagai salah satu kunci

menuju keberhasilan organisasinya.

Sumber daya manusia di Kesultana Utsmani merupakan orang-orang yang

memiliki kualitas dalam segi religiusitas. Mereka berperan penting dalam

menjalankan segala rencana yang telah disusun oleh Sultan. Mereka juga memiliki

tingkat kepatuhan yang baik kepada pemimpin dan selalu berpegang teguh kepada

keyakinannya. Prinsip yang mereka pegang adalah mendapat kemuliaan untuk

kejayaan Islam.

Page 20: BAB IV KOORDINASI GEORGE R. TERRY 1. Koordinasi dalam ...digilib.uinsby.ac.id/16791/6/Bab 4.pdf · Koordinasi merupakan titik awal untuk menjalankan unit-unit atau sumber ... Praktek

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

195

“Sultan Muhammad II memimpin barisan pasukannya yang meliputi; artileri,

kavaleri, dan infanteri. Ia memimpin perjalanan menuju kota Konstantinopel

untuk mengepung benteng megah itu. Prajurit dan pekerja bahu-membahu

untuk meratakan jalan dari Edirne menuju Konstantinopel. Tujuan dari

diratakannya jalanan tersebut adalah untuk dilalui meriam raksasa. Koordinasi

ini telah membuahkan hasil dengan suksesnya perjalanan mereka selama dua

bulan. Waktu dua bulan dilalui dengan melewati perbukitan dan jalanan yang

terjal. Semua dilakukan demi membawa meriam raksasa. Pada hari Kamis, 26

Rabi’ul Awwal 857 H/ 6 April 1453 M, pasukan yang dipimpin Muhammad

II tiba di ujung Konstantinopel.”

Tempat yang strategis telah didapatkan pasukan Utsmani sebagai awal

menentukan penyerangan. Sultan Muhammad II berkoordinasi dengan

pasukannya untuk mengatur barisan di hadapan pertahanan musuh. Pasukan

yang dikoordinir Sultan telah bersiap dan meriam raksasa dipersiapkan pada

bagian depan pasukan untuk memborbardir benteng. Meriam-meriam yang

berukuran kecil juga disejajarkan dan diberi perisai yang berupa kayu. Pada

barisan kedua, pasukan pemanah dipersiapkan untuk menghujani musuh

dengan anak panah.

Wazir kepercayaan Sultan Muhammad II diperintahkan untuk memimpin

masing-masing pasukan di beberapa tempat. Ishak Pasha berposisi di kanan

dengan memimpin pasukan kavaleri Anatolia. Pada bagian kiri, pasukan

kavaleri Eropa dipimpin oleh Karaja Pasha. Pasukan cadangan diposisikan

pada bagian belakang, jika dibutuhkan sewaktu-waktu. Zaganos Pasha

diperintahkan untuk mengkondisikan pengepungan kepada Galata dan

mengendalikan Tanduk Emas. Sultan juga memerintahkan, agar Zaganos

mengelilingi kota pada bagian utara. Suleyman Baltaoghlu, komandan

pasukan laut, dipersiapkan untuk menyerang sekaligus mengamankan laut

Marmara dan Selat Bosphorus. Pasukan dan kapal-kapalnya dikumpulkan dan

disiagakan dari Double Columns (kolom Ganda).104

Pada bagian paling tinggi

dan cukup dekat dengan kota, beberapa pasukan pengintai dan pengawas

diposisikan. Hal tersebut dimaksudkan, agar pasukan bersiaga jika terjadi

serangan mendadak dari pihak musuh.

Pasukan Utsmani telah dipersiapkan dengan perencanaan yang matang.

Mereka dikoordinasi untuk menjalankan rencana pembukaan Konstantinopel.

Pasukan yang bersiap di medan pertempuran ini adalah hasil dari pembinaan militer

yang diselenggarakan oleh Kesultanan Utsmani. Pasukan artileri, kavaleri dan

104

Siauw. Felix Y. 2013. Muhammad Al-Fatih 1453. AlFatih Press. Jakarta. Hal 132.

Page 21: BAB IV KOORDINASI GEORGE R. TERRY 1. Koordinasi dalam ...digilib.uinsby.ac.id/16791/6/Bab 4.pdf · Koordinasi merupakan titik awal untuk menjalankan unit-unit atau sumber ... Praktek

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

196

infanteri sudah mempersiapkan dengan matang segala perlengkapan untuk

penyerangan. Mereka sudah terfokus pada tujuan yang hendak dicapai. Pasukan

Utsmani merupakan pasukan yang memiliki daya juang tinggi kepada tujuannya.

Mereka adalah kunci dalam organisasinya untuk merealisasikan segala bentuk

perencanaan yang sudah disusun. Pelaksanaan dalam rencana itu diselenggarakan

sebagai bentuk kepatuhan dalam organisasi.

Hal yang dilakukan oleh pasukan Utsmani di atas sejalan dengan teori yang

dikemukakan Werther dan Davis yang dikutip Sutrisno, yang menyatakan bahwa

sumber daya manusia adalah “pegawai yang siap, mampu, dan siaga dalam mencapai

tujuan-tujuan organisasi”. Sebagaimana dikemukakan, bahwa dimensi pokok sisi

sumber daya adalah kontribusinya terhadap organisasi, sedangkan dimensi pokok

manusia adalah perlakuan kontribusi terhadapnya yang pada gilirannya akan

menentukan kualitas dan kapabilitas hidupnya.105

Pasukan Utsmani sebagai seorang pegawai telah bersiap untuk melaksanakan

tujuan organisasi. Pasukan tersebut juga mampu dalam mempersiapkan segala

keperluan yang bersangkutan dengan peperangan. Pasukan Utsmani juga telah siaga

dalam mencapai tujuan yang akan diselenggarakan oleh pemimpin organisasinya.

Dengan demikian, pasukan Utsmani sudah menjadi sebuah pokok dalam organisasi.

Hal itu, karena pasukan Utsmani telah berkontribusi terhadap pelaksanaan

penyerangan.

105

Edy Sutrisno. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Kencana. Jakarta. Hal 4.

Page 22: BAB IV KOORDINASI GEORGE R. TERRY 1. Koordinasi dalam ...digilib.uinsby.ac.id/16791/6/Bab 4.pdf · Koordinasi merupakan titik awal untuk menjalankan unit-unit atau sumber ... Praktek

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

197

Gambar 4: Alur Koordinasi Sumber daya Manusia di Kesultanan Utsmani

Alur koordinasi sumber daya manusia di atas adalah alur yang berurutan

menuju ke bawah. Dari masing-masing sumber daya tersebut memiliki peran dan

tanggung jawab sendiri. Sumber daya manusai yang ada di Kesultanan Utsmani

merupakan orang-orang yang terpilih. Mereka dipilih sebagai pelaksana dalam

membuka Peradaban di Konstantinopel. Orang-orang ini dipilih, karena kontribusi

besarnya kepada Utsmani yang telah membawa kepada kemajuan negara. Para

sumber daya manusia ini meliputi: menteri, ulama, komandan, dan pasukan. Para

menteri terdiri dari: Khalil Pasha, Zaganos Pasha, Saruja Pasha, Ishak Pasha, karaja

Pasha, dan Mahmud Pasha. Untuk para ulama yang ternama dalam membantu Sultan

Sultan Muhammad II Hamzah Pasha

Bey

Zaganos Pasha

Penggali Terowongan asal Serbia

Pasukan Utsmani dengan Menara Berjalan

Turahan Bey (pemimpin pasukan

Yeniseri)

Syekh Al-Kurani dan Syekh Aaq Syamsuddin

Karaja Pasha

Pasukan Azap dilanjutkan

dengan Akinci sekaligus Yaniseri

Hasan Ulubat

Ishak dan Mahmud

Khalil dan Saruja Pasha

Page 23: BAB IV KOORDINASI GEORGE R. TERRY 1. Koordinasi dalam ...digilib.uinsby.ac.id/16791/6/Bab 4.pdf · Koordinasi merupakan titik awal untuk menjalankan unit-unit atau sumber ... Praktek

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

198

ialah Syaikh Aaq Syamsuddin dan Syaikh Ismail Al-Kurani. Komandan pasukan

yang diperintahkan memimpin kelompok pasukan yaitu: Suleyman Baltoughlu,

Ourban, Amir Al-Bahri, Hasan Ulubat, Turahan Bey, dan Hamzah Pasha Bey.

Pasukan yang terdiri dari beberapa komando ini tersebar di darat dan laut untuk

mengepung tembok Konstmtinopel, mereka terdiri dari: pasukan Artileri, Kavaleri,

Infanteri, Yaniseri, Azap, Akinci, pasukan Laut, dan pasukan pemusik.

Data di atas diperkuat dengan teori SDM menurut Abdurrahmat Fathoni yang

dikutip Syarif yang menyatakan, bahwa sumber daya manusia merupakan modal dan

kekayaan yang terpenting dari setiap kegiatan manusia. Manusia sebagai unsur

terpenting mutlak dianalisis dan dikembangkan dengan cara tersebut. Waktu, tenaga,

dan kemampuanya benar-benar dapat dimanfaatkan secara optimal bagi kepentingan

organisasi, maupun bagi kepentingan individu.106

Dari data dan teori di atas, bahwa sumber daya manusia di Kesultanan

Utsmani begitu penting. Para menteri, ulama, komandan, dan pasukan merupakan

asset organisasi yang penting. Mereka dimanfaatkan untuk mencapai tujuan

organisasi dan menjalankannya untuk mendapatkan kemenangan. Mereka rela untuk

meluangkan waktunya demi menyusun strategi dan perencanaan dalam penyerangan.

Waktunya dihabiskan berbulan-bulan untuk dapat menyusun strategi yang bagus

untuk mengalahkan musuh. Waktunya tersita untuk menjalankan rencana yang sudah

106

Mamik dan Usman Syarif. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Zifatama Publisher. Sidoarjo.

Hal 17.

Page 24: BAB IV KOORDINASI GEORGE R. TERRY 1. Koordinasi dalam ...digilib.uinsby.ac.id/16791/6/Bab 4.pdf · Koordinasi merupakan titik awal untuk menjalankan unit-unit atau sumber ... Praktek

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

199

ditetapkan. Waktu tersebut juga tidak mereka sia-siakan untuk duniawi semata,

namun juga untuk beribadah dan berdo’a kepada Allah. Para bawahan ini juga

merelakan segenap tenaga dan kemampuannya untuk melaksanakan penyerangan ke

tembok Konstantinopel. Mereka memfokuskan diri dan mengoptimalkan segalanya

untuk meraih kemenagan. Dengan demikian, mereka mampu untuk mencapai tujuan

organisasi yang selama ini sudah menjadi impian di Kesultana Utsmani.