bab iv hasil pengujian iv.1. statistik deskriptifthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00111-ak bab...

23
37 BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1. Statistik Deskriptif Analisa statistik deskriptif bertujuan untuk menganalisa data agar sampel yang dihasilakan tidak memberikan gambaran kesimpulan yang di generalisasi. Pengoperasian submenu descriptive statistics pada SPSS for Windows 17.0 mencakup hampir semua unsur statistik deskriptif dasar, sehingga menyajikan karakteristik tertentu dari suatu data sampel. Output statistik deskriptif dari semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu Net Profit Margin (X 1 ), Dividend Payout Ratio (X 2 ), leverage (X 3 ) dan ukuran dewan komisaris (X 4 ), dan variabel CSR disclosure index (Y) dari 30 perusahaan manufaktur yang menjadi sampel selama periode 2007-2009. Analisa statistik deskriptif dilakukan terhadap data dari ketiga periode tersebut dengan tujuan dapat dibandingkan. Kesimpulan yang dibuat dari hasil statistik deskriptif ini merupakan suatu analisa sederhana dari data variabel penelitian sehingga tidak dapat digunakan sebagai kesimpulan hasil penelitian secara umum. Pada penelitian ini ada suata kondisi di mana terjadi data ekstrim univariate. Data ekstrim univariate adalah kondisi dimana sebuah data memiliki nilai yang jauh berbeda dari nilai mayoritas pada sebuah variabel tunggal. Keberadaan data ekstrim dapat mengakibatkan perubahan atau ketidakpastian

Upload: lenga

Post on 27-Jul-2018

216 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1. Statistik Deskriptifthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00111-AK Bab 4.pdf · Analisa statistik deskriptif bertujuan untuk menganalisa data agar sampel

37

BAB IV

HASIL PENGUJIAN

IV.1. Statistik Deskriptif

Analisa statistik deskriptif bertujuan untuk menganalisa data agar sampel

yang dihasilakan tidak memberikan gambaran kesimpulan yang di generalisasi.

Pengoperasian submenu descriptive statistics pada SPSS for Windows 17.0

mencakup hampir semua unsur statistik deskriptif dasar, sehingga menyajikan

karakteristik tertentu dari suatu data sampel.

Output statistik deskriptif dari semua variabel yang digunakan dalam

penelitian ini, yaitu Net Profit Margin (X1), Dividend Payout Ratio (X2),

leverage (X3) dan ukuran dewan komisaris (X4), dan variabel CSR disclosure

index (Y) dari 30 perusahaan manufaktur yang menjadi sampel selama periode

2007-2009.

Analisa statistik deskriptif dilakukan terhadap data dari ketiga periode

tersebut dengan tujuan dapat dibandingkan. Kesimpulan yang dibuat dari hasil

statistik deskriptif ini merupakan suatu analisa sederhana dari data variabel

penelitian sehingga tidak dapat digunakan sebagai kesimpulan hasil penelitian

secara umum.

Pada penelitian ini ada suata kondisi di mana terjadi data ekstrim

univariate. Data ekstrim univariate adalah kondisi dimana sebuah data memiliki

nilai yang jauh berbeda dari nilai mayoritas pada sebuah variabel tunggal.

Keberadaan data ekstrim dapat mengakibatkan perubahan atau ketidakpastian

Page 2: BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1. Statistik Deskriptifthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00111-AK Bab 4.pdf · Analisa statistik deskriptif bertujuan untuk menganalisa data agar sampel

38

hasil analisis atas data oleh karena itu data ekstrim tersebut harus dikeluarkan.

Berikut adalah daftar data ekstrim yang dikeluarkan dari variabel tersebut:

Tabel IV.1

Tabel Jumlah Sample Setelah Penghapusan Data ekstrim

Variabel

Net Profit Margin (NPM)

Dividend Payout Ratio

(DER)Leverage

(DER)

Ukuran Dewan

Komisaris CSR

IndexJumlah sampel 90 90 90 90 90Data Ekstrim (4) (3) (5) (3) (3)Jumlah sampel tersisa 86 87 85 87 87

Hasil penelitian akan ditentukan dengan menggunakan pengujian

hipotesis yang akan dibahas pada sub-bab berikutnya. Berikut ini adalah hasil

analisa deskriptif dari variabel-variabel independen dan varibel dependen yang

ada:

Tabel IV.2

Hasil Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

NPM

DPR

86

87

.001

.000

.263

1.422

.07287

.28455

.057637

.363122

DER

KOM

85

87

.080

2.000

9.490

10.000

1.16226

4.35632

1.466540

1.738597

CSR 87 .037 .259 .13254 .056933

Valid N (listwise) 84

Pata tabel hasil statistk deskriptif diatas dapat diketahui bahwa Net Profit

Margin (NPM) memiliki nilai minimal sebesar .001 dan nilai maksimal sebesar

Page 3: BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1. Statistik Deskriptifthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00111-AK Bab 4.pdf · Analisa statistik deskriptif bertujuan untuk menganalisa data agar sampel

39

0.263, nilai rata – rata sebesar .07287 (rata – rata dari net profit margin sebanyak

30 perusahaan yang bergerak dalam industri consumer goods yang terdaftar di

BEI selama tahun 2007 – 2009) dan nilai standar deviasi sebesar .057637 (variasi

data dari net profit margin sebanyak 30 perusahaan yang bergerak dalam industri

consumer goods yang terdaftar di BEI selama tahun 2007 – 2009).

Dividen Payout Ratio memiliki nilai minimal sebesar 0.000 dan nilai

maksimal sebesar 1.422, nilai rata – rata sebesar 0.28455 (rata – rata dari Dividen

Payout Ratio sebanyak 30 perusahaan yang bergerak dalam industri consumer

goods yang terdaftar di BEI selama tahun 2007 – 2009) dan nilai standar deviasi

sebesar 0.363122 (variasi data dari Dividen Payout Ratio sebanyak 30

perusahaan yang bergerak dalam industri consumer goods yang terdaftar di BEI

selama tahun 2007 – 2009).

Leverage memiliki nilai minimal sebesar .80 dan nilai maksimal sebesar

9.490, nilai rata – rata sebesar 1.16226 (rata – rata dari leverage sebanyak 30

perusahaan yang bergerak dalam industri consumer goods yang terdaftar di BEI

selama tahun 2007 – 2009) dan nilai standar deviasi sebesar 1.466540 (variasi

data dari leverage sebanyak 30 perusahaan yang bergerak dalam industri

consumer goods yang terdaftar di BEI selama tahun 2007 – 2009).

Ukuran dewan komisaris memiliki nilai minimal sebesar 2 dan nilai

maksimal sebesar 10, nilai rata – rata sebesar 4.35632 (rata – rata dari ukuran

dewan direksi sebanyak 30 perusahaan yang bergerak dalam industri consumer

goods yang terdaftar di BEI selama tahun 2007 – 2009) dan nilai standar deviasi

sebesar 1.738597 (variasi data dari ukuran dewan komisaris sebanyak 30

Page 4: BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1. Statistik Deskriptifthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00111-AK Bab 4.pdf · Analisa statistik deskriptif bertujuan untuk menganalisa data agar sampel

40

perusahaan yang bergerak dalam industri consumer goods yang terdaftar di BEI

selama tahun 2007 – 2009).

CSR Index memiliki nilai minimal sebesar 0.037dan nilai maksimal

sebesar 0,259 nilai rata – rata sebesar 0.13254 dan nilai standar deviasi sebesar

0.56933.

IV.2. Analisis Statistik Inferensi

IV.2.1. Analisis Pengujian Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, heteroskedastisitas,

multikolinieritas, dan autokolerasi. Suatu model regresi yang baik adalah

model regresi yang memenuhi asumsi normalitas, bebas heteroskedastisitas,

bebas multikolinieritas, dan tidak terjadi autokolerasi. Dengan dipenuhinya

semua uji asumsi klasik yang dilakukan, maka nilai beta (β) yang dihasilkan

dari model regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini tidak

bias.

IV.2.1.1. Pengujian Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model

regresi, variabel independen dan variabel dependen mempunyai distribusi

normal atau tidak.Pengujian ini menggunakan uji Kolgomorov-Smirnov

test.Hasil uji normalitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut.

Page 5: BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1. Statistik Deskriptifthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00111-AK Bab 4.pdf · Analisa statistik deskriptif bertujuan untuk menganalisa data agar sampel

41

Tabel IV.3

Hasil Uji Normalitas Dengan Kolgomorov-SmirnovTest

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 84

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation .05011238

Most Extreme

Differences

Absolute .116

Positive .116

Negative -.061

Kolmogorov-Smirnov Z 1.062

Asymp. Sig. (2-tailed) .209

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Kriteria pengambilan keputusan hasil uji Kolgomorov-Smirnov test ini adalah:

• Jika Asymp. Sig nya > 0,05 maka data tersebut terdistribusi normal.

• Jika Asymp. Sig nya < 0,05 maka data tersebut tidak terdistribusi normal

• Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa Asymp. Sig nya lebih besar dari 0.05

yakni 0.209 sehingga dapat dikatakan data-data ini terdistribusi normal.

IV.2.1.2. Pengujian Autokorelasi

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui adanya korelasi antara data

yang diurutkan menurut waktu atau ruang tertentu. Untuk mendeteksi adanya

autokorelasi, pengujian ini menggunakan Durbin Watson (Santoso, 2002),

besaran Durbin Watson secara umum bisa diambil patokan 4-du (batas atas) dan

Page 6: BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1. Statistik Deskriptifthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00111-AK Bab 4.pdf · Analisa statistik deskriptif bertujuan untuk menganalisa data agar sampel

42

4-dl (batas bawah). Autokorelasi menunjukkan adanya kondisi gangguan yang

berurutan di antara yang masuk ke dalam fungsi regresi. Autokorelasi dideteksi

dengan Durbin Watson (DW). Uji DW nilainya dU<d<4-dU. Dasar pengambilan

keputusan:

• Jika DW < dL atau DW > 4-dL, berarti terdapat autokorelasi.

• Jika DW terletak antara dU dan 4-dU, berarti tidak ada autokorelasi.

• Jika DW terletak antara dL dan dU atau di antara 4-dU dan 4-dL, maka tidak

menghasilkan kesimpulan yang pasti.

Menolak Ho DaerahMenerimaHo Menolak Ho

Bukti Keragu-raguan tidak ada autokorelasi Keragu-raguan Bukti

Autokorelasi Autokorelasi

Positif Negatif

0 dL dU 4-dU 4-dL

Dengan jumlah sampel sebanyak 30 perusahaan setiap periodenya selama

3 tahun dan jumlah variabel independen sebanyak 4 serta tingkat signifikansi

5%. Hal ini dapat diketahui dengan cara membandingkan hasil Durbin-Watson

dengan nilai tabel yang menggunakan jumlah sampel sebanyak 90 dan jumlah

variabel 5 maka ditabel Durbin Watson akan didapatkan:dl = 1.56 , du = 1.75, 4-

1.56 1.7 2.25 Dw 2.179

Page 7: BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1. Statistik Deskriptifthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00111-AK Bab 4.pdf · Analisa statistik deskriptif bertujuan untuk menganalisa data agar sampel

43

du= 2.25, sedangkan nila d dari hasil regresi diperoleh 2.179. Berikut hasil

pengujian Durbin Watson:

Tabel IV.4 Hasil Uji Auto Korelasi dengan Pengujian Durbin Watson

Hasil Pengujian Autokorelasi

Dari tabel diatas hasil DW menunjukkan angka 2.179 yang berarti berada

diantara batas atas (dU) dan 4-(dU).Kesimpulan yang dapat diambil adalah

model regresi yang digunakan dalam penelitian ini tidak memiliki masalah

autokorelasi.

IV.2.1.3. Pengujian Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

hubungan linear antara variabel independen dalam model regresi.

Multikolinieritas menyebabkan timbulnya sejumlah masalah, yaitu berubahnya

koefisien regresi yang bertanda positif menjadi bertanda negatif atau sebaliknya,

fluktuasi nilai koefisien regresi yang sangat besar, dan tidak berpengaruhnya

Model Summaryb

Model R

R

Square

Adjusted

R

Square

Std.

Error of

the

Estimate

Change Statistics

Durbin-

Watson

R

Square

Change

F

Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .474a .225 .185 .051365 .225 5.721 4 79 .000 2.179

a. Predictors: (Constant), DER, DPR, KOM, NPM

b. Dependent Variable: CSR

Page 8: BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1. Statistik Deskriptifthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00111-AK Bab 4.pdf · Analisa statistik deskriptif bertujuan untuk menganalisa data agar sampel

44

variabel independen yang mempunyai kolerasi dengan variabel independen

lainnya terhadap variabel dependen dalam suatu model regresi Pengujian ini

dilakukan dengan melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan nilai

Tolerance yang dihasilkan dengan pengujian SPSS.

Hipotesis dari multikolinearitas:

Ho: tidak ada Multikolinearitas

Ha: ada Multikolinearitas

Dasar dalam pengambilan keputusan dalam uji Multikolinearitas:

• Jika Vif <10, maka tidak ada Multikolinearitas

• Jika Vif >10, maka terjadi Multikolinearitas

Berikut adalah tabel hasil dari pengujian Multikolinearitas

Tabel IV.5

Hasil Pengujian Multikolinearititas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .104 .017 6.186 .000 Hasil

NPM .138 .111 .140 1.246 .217 .781 1.280 Tidak ada Multikolinearitas

Tidak ada Multikolinearitas

DPR .060 .018 .385 3.390 .001 .760 1.316

KOM .001 .003 .026 .255 .799 .942 1.061 Tidak ada Multikolinearitas

DER -.002 .004 -.053 -.522 .603 .969 1.032 Tidak ada Multikolinearitas

a. Dependent Variable: CSR

Page 9: BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1. Statistik Deskriptifthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00111-AK Bab 4.pdf · Analisa statistik deskriptif bertujuan untuk menganalisa data agar sampel

45

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa variabel net profit margin (X1)

memiliki nilai tolerance sebesar 0, 969 dan nilai VIF sebesar 1,032 berarti net

profit margin memiliki nilai tolerance> 0,10 atau VIF < 10. Variabel DPR (X2)

memiliki nilai tolerance sebesar 0,760, nilai VIF sebesar 1,316 berarti DPR

memiliki nilai tolerance> 0,10 atau VIF < 10. Sedangkan untuk variabel

leverage(DER) (X3) memiliki nilai tolerance sebesar 0.969,dan nilai VIF sebesar

1,032 berarti leverage memiliki nilai tolerance> 0,10 atau VIF < 10. Variabel

anggota dewan komisaris (X4) memiliki nilai tolerance sebesar 0, 942, nilai VIF

sebesar 1,061 berarti anggota dewan komisaris memiliki nilai tolerance> 0,10

atau VIF < 10.. Sedangkan untuk Kesimpulan yang diambil yakni Ho tidak

ditolak, yakni tidak terjadi Multikolinearitas.

IV.2.1.3. Pengujian Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah terjadi

ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain

dalam suatu model regresi. Jika terjadi heterogenitas maka model regresi

berganda tidak layak digunakan dalam penelitian karena penaksiran regresi akan

menjadi tidak tepat. Heteroskedastisitas terjadi karena perubahan situasi yang

tidak tergambarkan dalam suatu spesifikasi model regresi. Dengan kata lain,

heteroskedastisitas terjadi jika residual tidak memiliki variabel yang konstan.

Dalam penelitian ini, pengujian heteroskedastisitas yang digunakan dengan uji

Spearman rho. Dasar pengambilan keputusan dalam uji Spearman rho ini adalah:

• Jika Sig > 0.05 maka tidak terjadi heterokedastisitas

• Jika Sig < 0.05 maka terjadi heterokedastisitas

Page 10: BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1. Statistik Deskriptifthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00111-AK Bab 4.pdf · Analisa statistik deskriptif bertujuan untuk menganalisa data agar sampel

46

Hipotesis yang diambil adalah:

Ho: tidak terjadi Heterokedastisitas

Ha: terjadi Heterokedastisitas

Berikut ini merupakan tabek hasil pengujian Spearman rho:

Tabel IV.6

Hasil Pengujian Spearman rho

Correlations

NPM DPR KOM DER

Unstandardized

Residual

Spearman's

rho

NPM Correlation

Coefficient

1.000 .527** .222* -.406** .044

Sig. (2-tailed) . .000 .040 .000 .693

N 86 86 86 84 84

DPR Correlation

Coefficient

.527** 1.000 .332** -.168 .163

Sig. (2-tailed) .000 . .002 .124 .139

N 86 87 87 85 84

KOM Correlation

Coefficient

.222* .332** 1.000 .172 -.052

Sig. (2-tailed) .040 .002 . .115 .640

N 86 87 87 85 84

DER Correlation

Coefficient

-.406** -.168 .172 1.000 -.155

Sig. (2-tailed) .000 .124 .115 . .160

N 84 85 85 85 84

Unstandardized

Residual

Correlation

Coefficient

.044 .163 -.052 -.155 1.000

Sig. (2-tailed) .693 .139 .640 .160 .

N 84 84 84 84 84

Page 11: BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1. Statistik Deskriptifthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00111-AK Bab 4.pdf · Analisa statistik deskriptif bertujuan untuk menganalisa data agar sampel

47

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Dari tabel di atas, terlihat bahwa data signifikan pada kolom

unstandardizeded residual untuk variabel DPR adalah 0.139, variabel anggota

dewan komisaris sebesar 0.640 , variabel leverage adalah 0.160 dan net profit

margin adalah 0.693 dimana semua angka signifikan adalah lebih besar (>)

daripada 0,05 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa Ho tidak ditolak, yakni

tidak terjadi heteroskedastisitas atau ketidaksamaan varian dan layak digunakan

dalam penelitian.

Hasil dari uji asumsi klasik normalitas, heteroskedastisitas,

multikolinieritas, dan autokolerasi yang telah dilakukan dengan model regresi

linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa model

regresi linier berganda tersebut memenuhi syarat normalitas, bebas

heteroskedastisitas, bebas multikolinieritas, dan tidak terjadi autokolerasi. Dengan

demikian, maka model regresi linier berganda layak untuk digunakan.

IV.3. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis akan dilakukan dengan cara melakukan analisis linear

berganda. untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel independen (Net Profit

Margin, Dividend Payout Ratio, leverage, dan ukuran dewan komisaris) terhadap

variabel dependen (indeks pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan)

dengan tingkat keyakinan sebesar 95% atau tingkat signifikansi sebesar 5%

(α=0.05). Hipotesis dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

Page 12: BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1. Statistik Deskriptifthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00111-AK Bab 4.pdf · Analisa statistik deskriptif bertujuan untuk menganalisa data agar sampel

48

Net Profit Margin, Dividend Payout ratio, leverage dan ukuran dewan komisaris

terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Pengujian terhadap

hipotesis dilakukan dengan meregresikan model regresi linier berganda berikut.

CSRI = β0 + β1NPM + β2DPR + β3 LEV + β4KOM + ε

Keterangan :

CSRI = CSR disclosure index

NPM =Net Profit Margin

DPR =Dividend Payout Ratio

LEV = Rasio hutang terhadap modal

KOM = Jumlah anggota dewan komisaris

β0 =Intercept

β1, β2, β3, β4 = Koefisien regresi

ε =Error

IV.3.1. Interpretasi Model Regresi

Koefisien regresi dari model regresi dan pengujian pengaruh masing-

masing variabel bebas terhadap variabel terikat (pengujian secara parsial) dalam

penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Variables Entered/Removed

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 DER, DPR,

KOM, NPMa

. Enter

a. All requested variables entered.

Page 13: BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1. Statistik Deskriptifthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00111-AK Bab 4.pdf · Analisa statistik deskriptif bertujuan untuk menganalisa data agar sampel

49

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Correlations

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error Beta

Zero-

order Partial Part Tolerance VIF

1 (Constant) .104 .017 6.186 .000

NPM .138 .111 .140 1.246 .217 .322 .139 .123 .781 1.280

DPR .060 .018 .385 3.390 .001 .453 .356 .336 .760 1.316

DER -.002 .004 -.053 -.522 .603 -.049 -.059 -.052 .969 1.032

KOM .001 .003 .026 .255 .799 .102 .029 .025 .942 1.061

a. Dependent Variable: CSR

Berdasarkan nilai β Constant, maka model regresi linier berganda yang terbentuk

adalah:

Y = 0.104 + 0.138*NPM + 0.60*DPR– 0.002*DER+ 0.001KOM

Pengujian hipotesis untuk menentukan tingkat signifikansi masing-masing

variabel independen (net profit margin, dividend payout ratio, leverage ,dan ukuran

dewan komisaris) terhadap variabel dependen yakni CSR Index. Apabila nilai

signifikansi lebih kecil dari 0,05 berarti Ho ditolak, yang berarti variabel independen

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Hipotesis 1:

Page 14: BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1. Statistik Deskriptifthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00111-AK Bab 4.pdf · Analisa statistik deskriptif bertujuan untuk menganalisa data agar sampel

50

Ho1: Net Profit Margin tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan

tanggung jawab sosial perusahaan.

Ha1: Net Profit Margin berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung

jawab sosial perusahaan.

Berdasarkan hasil tabel diatas, nilai Sig dari variabel Net Profit Margin

adalah 0.217. Kesimpulan Sig ≥ 0,05, maka Ho1 tidak ditolak yakni Net Profit

Margin tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab

sosial perusahaan

Hipotesis 2:

Ho2: Dividend Payout Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap

pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.

Ha2: Dividend Payout Ratio berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan

tanggung jawab sosial perusahaan.

Berdasarkan hasil tabel diatas, nilai Sig dari variabel DPR adalah 0.001

Kesimpulan Sig < 0,05, maka Ho2 ditolak, yakni Dividend Payout Ratio

berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial

perusahaan.

Hipotesis 3:

Ho3: Leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung

jawab sosial perusahaan.

Page 15: BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1. Statistik Deskriptifthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00111-AK Bab 4.pdf · Analisa statistik deskriptif bertujuan untuk menganalisa data agar sampel

51

Ha3: Leverage berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab

sosial perusahaan.

Berdasarkan hasil tabel diatas, nilai Sig dari variabel Leverage adalah

0.603. Kesimpulan Sig ≥ 0,05, maka Ho3 tidak ditolak, yakni Leverage tidak

berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial

perusahaan.

Hipotesis 4:

Ho4: Ukuran Dewan Komisaristidak berpengaruh signifikan terhadap

pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.

Ha4: Ukuran Dewan Komisarisberpengaruh signifikan terhadap pengungkapan

tanggung jawab sosial perusahaan.

Berdasarkan hasil tabel diatas, nilai Sig dari variabel ukuran dewan

komisaris adalah 0.799. Kesimpulan Sig ≥ 0,05, maka Ho4 tidak ditolak yakni

ukuran dewan komisaris tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan

tanggung jawab sosial perusahaan.

IV.3.2. Uji t

Dasar pengambilan keputusan dalam Uji t yakni:

• Jika probalitasnya (nilai sig) > 0.05 atau - t tabel < t hitung < t tabel maka Ho

tidak ditolak

• Jika probalitasnya (nilai sig) < 0.05 atau t hitung < - t tabel atau t hitung > t

tabel maka Ho ditolak

Page 16: BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1. Statistik Deskriptifthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00111-AK Bab 4.pdf · Analisa statistik deskriptif bertujuan untuk menganalisa data agar sampel

52

Hipotesis:

• Ho: variabel independen secara parsial tidak berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen

• Ha: variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen

Berikut ini adalah tabel yang digunakan sebagai acuan dalam menentukan hasil

Uji T:

Tabel IV.7

Hasil Uji T

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Correlations

B

Std.

Error Beta

Zero-

order Partial Part

1 (Constant) .104 .017 6.186 .000

NPM .138 .111 .140 1.246 .217 .322 .139 .123

DPR .060 .018 .385 3.390 .001 .453 .356 .336

KOM .001 .003 .026 .255 .799 .102 .029 .025

DER -.002 .004 -.053 -.522 .603 -.049 -.059 -.052

a. Dependent Variable: CSR

Dari hasil tabel diatas dapat di lihat bahwa:

• Nilai signifikansi dari variabel Dividend Payout ratio adalah 0.001. Nilai tersebut

lebih kecil dari 0.05, maka Ho ditolak. 

Page 17: BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1. Statistik Deskriptifthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00111-AK Bab 4.pdf · Analisa statistik deskriptif bertujuan untuk menganalisa data agar sampel

53

• Nilai signifikansi dari variabel ukuran dewan komisaris adalah 0.799. Nilai

tersebut lebih besar dari 0.05, maka Ho tidak ditolak. 

• Nilai signifikansi dari variabel Leverage (DER) adalah 0.603. Nilai tersebut lebih

besar dari 0.05, maka Ho tidak ditolak. 

• Nilai signifikansi dari variabel Net profit Margin adalah 0.217. Nilai tersebut

lebih besar dari 0.05 maka Ho tidak ditolak. 

IV.3.3. Pengujian Coefficient Multiple Determination (R2).

Uji R2 dilakukan untuk mengkaji seberapa besar variabel bebas dapat

menjelaskan perubahan pada variabel terikat.Nilai koefisien regresi berganda

berada antara 0 sampai 1.Pengujian terhadap koefisien determinasi (R Square)

bertujuan untuk mengetahui seberapa besar variabel independen (earning per

share, ukuran dewan komisaris, leverage, dan net profit margin) dapat

menjelaskan variabel dependen yaitu indeks pengungkapan tanggung jawab

sosial perusahaan.Semakin besar nilai R2 (mendekati 1) menunjukkan semakin

besar kemampuan variabel bebas menjelaskan perubahan pada variabel terikat.

Berikut adalah tabel yang digunakan untuk menentukan hasil uji Coefficient

Multiple Determination (R2):

Tabel IV.8

Hasil Uji Coefficient Multiple Determination (R2)

Page 18: BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1. Statistik Deskriptifthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00111-AK Bab 4.pdf · Analisa statistik deskriptif bertujuan untuk menganalisa data agar sampel

54

Model Summary

Model R

R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F

Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .474a .225 .185 .051365 .225 5.721 4 79 .000

a. Predictors: (Constant), DER, DPR, KOM, NPM

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai R= 0.225 sehingga sangat jauh

dari nilai 1. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara net profit margin ,

dividen payout ratio, leverage dan ukuran dewan komisaris terhadap variabel

dependen yaitu indeks pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan sangat

lemah.

Pada tabel Model Summary, diperoleh bahwa nilai Adjusted R2 adalah

0,185 yang berarti 18.5% variabel dependen, yaitu indeks pengungkapan

tanggung jawab sosial perusahaan dapat dijelaskan oleh variabel independen,

yaitu net profit margin, dividend payout ratio, leverage dan ukuran dewan

komisaris. Sedangkan sisanya, yaitu sebesar 81.5% (100% - 18.5%) dijelaskan

oleh faktor lain di luar model regresi. Faktor-faktor tersebut misalnya ukuran

perusahaan, ROA, ROE, dan varibel-variabel lainnya yang dapat digunakan

sesuai dengan pertimbangan dari peneliti selanjutnya.

IV.3.4. Pengujian ANOVA

Page 19: BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1. Statistik Deskriptifthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00111-AK Bab 4.pdf · Analisa statistik deskriptif bertujuan untuk menganalisa data agar sampel

55

Uji simultan dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen,

yaitu Net Profit Margin (X1), Dividend Payout Ratio (X2), variabel Leverage

(X3), dan variabel ukuran dewan komisaris (X4) secara bersama-sama

berpengaruh terhadap variabel dependen, yaitu CSR Index. Dasar pengambilan

keputusan dilakukan dengan cara melihat nilai Sig yakni:

• Apabila nilai sig lebih kecil sama dengan 0.05 maka semua

variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel

dependen.

• Apabila nilai sig lebih besar sama dengan 0.05 maka semua

variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap

variabel dependen.

Berikut adalah tabel hasil pengujian ANOVA:

Tabel IV.9

Hasil Pengujian ANOVA

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression .060 4 .015 5.721 .000a

Residual .208 79 .003

Total .269 83

a. Predictors: (Constant), DER, DPR, KOM, NPM

b. Dependent Variable: CSR

Hipotesis 5:

Page 20: BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1. Statistik Deskriptifthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00111-AK Bab 4.pdf · Analisa statistik deskriptif bertujuan untuk menganalisa data agar sampel

56

Ho5: variabel-variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh

terhadap variabel dependen

Ha5: variabel-variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap

variabel dependen

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Sig 0.000 lebih kecil sama dengan

0.05 maka Ho5 ditolak, yakni Net Profit Margin, Dividend Payout Ratio,

Leverage dan Ukuran Dewan Komisaris secara bersama-sama memiliki

pengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.

IV.4. Diskusi Hasil Penelitian

IV.4.1. Pengaruh Net Profit Margin Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab

Sosial

Hasil pengujian variabel Net Profit Margin terhadap variabel CSR Index

menunjukkan bahwa variabel Net Profit Margin tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap variabel CSR Index. Donovan dan Gibson (2000) dalam

Hasibuan (2001) menyatakan berdasarkan teori legitimasi, salah satu argumen

mengapa tingkat profitabilitas dalam hal ini Net Profit Margin tidak berpengaruh

terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial karena ketika perusahaan

berprofitabilitas tinggi maka perusahaan tidak perlu melaporkan hal-hal tidak

penting yang menganggu informasi tentang suksesnya keuangan perusahaan.

Untuk perusahaan berprofitabilitas rendah, mereka berharap para pengguna

laporan akan melihat hal baik lain misalnya laporan tanggung jawab sosial

sehingga para pengguna laporan akan tetap berinvestasi di perusahaan mereka.

Page 21: BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1. Statistik Deskriptifthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00111-AK Bab 4.pdf · Analisa statistik deskriptif bertujuan untuk menganalisa data agar sampel

57

IV.4.2. Pengaruh Dividend Payout Ratio Terhadap Pengungkapan Tanggung

Jawab Sosial

Hasil pengujian variabel Dividen Payout Ratio terhadap variabel CSR

Index menunjukkan bahwa variabel Dividend Payout Ratio berpengaruh secara

signifikan terhadap variabel CSR Index. Hasil ini menolak hasil penelitian yang

dilakukan oleh Donovan & Gibson dan Sembiring (2006). Menurut penelitian

mereka, masyarakat pemegang saham suatu perusahaan tentu saja ingin

memperoleh deviden yang besar. Deviden tersebut tentu saja juga dipengaruhi

oleh jumlah laba yang diperoleh oleh perusahaan. Untuk mengungkapkan

tanggung jawab sosial yang tinggi maka diperlukan biaya yang besar dan akan

menyebabkan laba turun sehingga para masyarakat pemegang saham cenderung

akan menekan manajemen untuk tidak terlalu banyak mengeluarkan biaya untuk

melakukan CSR.

Hasil penelitian ini juga mendukung teori yang dikembangkan oleh

Litner yakni, kenaikan jumlah deviden yang dibagikan menunjukkan keyakinan

akan peningkatan laba perusahaan di masa yang akan datang. Dengan

peningkatan laba di masa yang akan datang maka biaya yang diperlukan oleh

perusahaan untuk melakukan CSR tentu akan lebih meningkat. (jelasin ke aku!!)

IV.4.3. Pengaruh Leverage Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial

Hasil pengujian variabel Leverage terhadap variabel CSR Index

menunjukkan bahwa variabel leverage tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap variabel CSR Index. Leverage mempunyai arah koefisien negatif

terhadap CSR Index namun tidak berpengaruh secara signifikan. Hal ini

Page 22: BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1. Statistik Deskriptifthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00111-AK Bab 4.pdf · Analisa statistik deskriptif bertujuan untuk menganalisa data agar sampel

58

menunjukkan bahwa setiap peningkatan Leverage maka akan menurunkan

pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.

Hasil ini menolak hasil penelitian dari Belkaoui & Karpik (1989)

mengenai teori agensi. Masyarakat tentu ingin perusahaan menghasilkan laba

yang lebih besar, sedangkan pengungkapan tanggung jawab sosial yang lebih

tinggi berarti perusahaan harus mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk

melaksanakan CSR, secara tidak langsung maka laba juga akan menjadi turun.

Semakin tinggi tingkat rasio utang maka semakin tinggi kemungkinan

perusahaan melanggar perjanjian kredit sehingga perusahaan akan cenderung

melaporkan laba yang lebih tinggi dengan mengurangi biaya-biaya yang ada

terutama biaya pengungkapan tanggung jawab sosial. Perusahaan yang memiliki

tingkat Leverage tinggi akan memiliki tingkat pengungkapan tanggung jawab

sosial yang rendah karena mereka tentu saja akan memprioritaskan laba yang ada

untuk melunasi hutang-hutang mereka dibandingkan dengan melakukan CSR.

Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa tinggi rendahnya Leverage tidak

mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab sosial dari suatu perusahaan.

Hasil penelitian tersebut sejalan dengan penelitian Sembiring (2005) dan Kokubu

(1994) yang menyatakan bahwa tinggi rendahnya tingkat DER suatu perusahaan

tidak mempengaruhi luas pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan

karena masing-masing perusahaan diwajibkan mengungkapkan tanggungjawab

sosial mereka tanpa melihat tingkat DER perusahaan tersebut.

IV.4.4. Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris Terhadap Pengungkapan Tanggung

Jawab Sosial

Page 23: BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1. Statistik Deskriptifthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00111-AK Bab 4.pdf · Analisa statistik deskriptif bertujuan untuk menganalisa data agar sampel

59

Hasil pengujian variabel ukuran dewan komisaris terhadap variabel CSR

Index menunjukkan bahwa variabel ukuran dewan komisaris tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap variabel CSR Index. Ukuran dewan komisaris memang

mempunyai arah koefisien positif terhadap CSR Index namun tidak berpengaruh

secara signifikan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penemuan Matoussi dan Chakroun

(2008) yang menyatakan bahwa ukuran dewan komisaris tidak mempengaruhi

pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Efektifitas mekanisme

pengawasan dan pengendalian yang dilakukan oleh Dewan Komisaris tergantung

pada nilai, norma, dan kepercayaan yang diterima dalam organisasi ( Jennings

2004a; 2004b; 2005a; Oliver, 2004). Dengan demikian untuk mencapai

transparansi serta pengungkapan tanggung jawab sosial yang lebih luas maka

Dewan Komisaris yang dibentuk harus memperhatikan komposisi, kemampuan,

dan integritas anggota sehingga dapat melakukan fungsi pengawasan dan

pengendalian dengan baik demi kepentingan perusahaan.