bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1....
TRANSCRIPT
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab IV akan dibahas mengenai deskripsi tempat penelitian,
karakteristik respoden, hasil reliabilitas dan daya diskriminasi aitem, hasil
pengukuran variabel, uji statistik, dan diskusi.
4.1. DESKRIPSI TEMPAT PENELITIAN
SMA Kristen 1 Salatiga merupakan salah satu sekolah swasta yang
terletak di Jl. Osa Maliki No. 32 Salatiga. Sekolah ini telah terakreditasi A
dan juga mengikuti aturan pemerintah tahun 2006 tentang pemberlakuan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). SMA Kristen 1 Salatiga
juga memiliki berbagai fasilitas penunjang untuk para siswanya, seperti
ruang laboratorium atau sarana-prasarana ekstrakurikuler, hotspot area
yang dapat diakses 24 jam.
4.2. DESKRIPSI RESPONDEN PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan terhadap seluruh siswa kelas XI SMA
Kristen 1 Salatiga sebanyak 126 orang, yang terbagi dalam kelas IPA,
IPS, dan Bahasa.
4.2.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin disajikan dalam
Tabel 3.5. berikut ini:
Tabel 3.5.
Presentasi Responden di SMA Kristen 1
Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Responden Persentase
Laki-Laki 68 54 %
Perempuan 58 46 %
Total 126 100 %
4.3. PERSIAPAN PENELITIAN
4.3.1. Observasi dan Wawancara
Sebagai tahap awal, penulis melakukan pencarian informasi
mengenai SMA Kristen 1 di kota Salatiga, melalui situs resmi SMU
Kristen 1. Setelah itu, penulis mulai melakukan observasi langsung
terhadap sekolah tersebut dengan mendatangi SMA Kristen 1.
Selanjutnya, penulis melakukan wawancara dengan Kepala Sekolah SMA
Kristen 1 dan dilanjutkan dengan wawancara bersama guru Bimbingan
Konseling SMA Kristen 1 Salatiga.
Dari hasil observasi dan wawancara, jumlah seluruh siswa kelas 2
di SMA Kristen 1 salatiga adalah sebanyak 126 orang. Seluruh siswa
kelas 2 di SMA Kristen 1 ini merupakan sampel dalam penelitian.
4.3.2. Penyusunan Alat Ukur
Instrumen pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini
berbentuk Skala, yaitu: Skala Kreativitas self-reported creativity test-
Runco Ideational Behavior Scale (Runco et al., 2001), Skala Intrinsic
Motivation Inventory (IMI) yang diciptakan oleh Deci & Ryan (2007
yang kemudian dimodifikasi oleh penulis, dan Skala Efikasi Diri
diadaptasi dari General Self-Efficacy Scale (G.S.E.S), yang
dikembangkan oleh Sherer et aI., (1982) dengan berlandaskan pada teori
general self efficacy yang dikembangkan dari teori yang dikemukakan
oleh Bandura (1997) yaitu teori self-efficacy.
Sebaran aitem pada Skala Kreativitas, Skala Motivasi Intrinsik,
dan Skala Efikasi Diri yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.6.
Sebaran Aitem Skala Kreativitas
Aspek No.Aitem
Jumlah Bobot Favourable Unfavourable
The
individual’s
use of ideas
1, 4, 7,
10,15,19 13 7 35%
The
appreciation
of ideas
2, 8, 11, 20 5,14 6 30%
The skill with
ideas
3, 6, 9, 12,
16, 17, 18 7 35%
Jumlah 17 3 20 100%
Tabel 3.7.
Sebaran Aitem Skala Motivasi Intrinsik
Aspek No.Aitem
Jumlah Bobot Favourable Unfavourable
Interest/
enjoyment
1,5,9,13,17 5 25%
Perceived
competence
2,6,10,14 18 5 25%
Effort/
importance
3,11,15,19 7 5 25%
Values/
usefulness
4,8,12,16,20 5 25%
Jumlah 18 2 20 100%
Tabel 3.8.
Sebaran Aitem Skala Efikasi Diri
Aspek No.Aitem
Jumlah Bobot Favourable Unfavourable
Initiative 6,11,9,4,2 5 25%
Effort 1,3,7,8,12 5 25%
Persistence 15,10,13,14,5 5 25%
Jumlah 15 15 100%
Berdasarkan Tabel 3.6., Tabel 3.7., dan Tabel 3.8. di atas, terdapat
dua jenis aitem yaitu aitem favourabel dan unfavourabel. Masing-masing
aitem memiliki empat kategori jawaban yaitu: Sangat Sesuai (SS), Sesuai
(S), Tidak Sesuai (TS), Sangat Tidak Sesuai (STS). Mengenai bobot
masing-masing aitem, untuk aitem favourabel memiliki nilai: SS=4, S=3,
TS=2, dan STS=1. Sedangkan aitem unfavourabel memiliki nilai: SS=1,
S=2, TS=3, STS=4. Semakin tinggi skor total Kreativitas Siswa, Motivasi
Intrinsik, dan Efikasi Diri maka semakin tinggi tingkat Kreativitas,
Motivasi Intrinsik, dan Efikasi Diri partisipan tersebut.
Oleh karena penelitian ini bertujuan untuk mengungkap ada
tidaknya pengaruh Motivasi intrinsik dan Efikasi Diri terhadap Kreativitas
Siswa, maka setelah didapat total skor pada ketiga variabel tersebut
selanjutnya dilakukan uji regresi linier berganda.
4.4. PELAKSANAAN PENELITIAN
4.4.1. Uji Coba Alat Ukur
Sebelum melakukan penelitian, penulis melakukan uji coba
(tryout) terhadap alat ukur penelitian dengan menyebar Skala yang berisi
Skala Kreativitas Siswa, Motivasi Intrinsik Siswa, dan Skala Efikasi Diri.
Tempat uji coba alat ukur penelitian adalah siswa kelas 2 di SMA Kristen
1 Salatiga dengan uji coba terhadap 36 siswa dari kelas IPA 1, IPA 2, IPS
1, IPS 2, IPS 3, dan Bahasa. Berikut ini adalah laporan pelaksanaan uji
coba alat ukur:
Tabel 3.9.
Pelaksanaan Uji Coba Alat Ukur
Lokasi Waktu
Lembar Isian
(Skala) yang
Diperoleh
SMA Kristen 1 23 Maret - 6 April 2015 36
Setelah Skala uji coba terkumpul, penulis memberi skor untuk
setiap jawaban pada masing-masing aitem kemudian mengolah skor
tersebut menggunakan program SPSS, termasuk melakukan seleksi aitem
dan menghitung reliabilitas masing-masing Skala. Berikut ini adalah
sebaran aitem hasil uji coba alat ukur:
Tabel 4.0
Sebaran Aitem Uji Coba Skala Kreativitas
Aspek No.Aitem Jumlah Aitem
Terpakai Favourable Unfavourable
The individual’s
use of ideas
1*, 4, 7,
10*,15,19 13* 4
The appreciation
of ideas 2, 8, 11, 20 5*,14* 4
The skill with
ideas
3*, 6, 9, 12, 16,
17, 18* 5
Jumlah 13 13
Reliabilitas 0.81
*) aitem gugur, dengan nilai corrected item-total correlations < 0.30
(Azwar, 2008).
Tabel 4.1.
Sebaran Aitem Uji Coba Skala Motivasi Intrinsik
Aspek No.Aitem Jumlah Aitem
Terpakai Favourable Unfavourable
Interest/ enjoyment 1,5,9,13,17 5
Perceived
Competence 2,6,10,14 18* 4
Effort/importance 3,11,15,19* 7 4
Values/
usefulness 4,8,12,16,20 5
Jumlah 17 1 18
Reliabilitas 0.81
*) aitem gugur, dengan nilai corrected item-total correlations < 0.30
(Azwar, 2008).
Tabel 4.2.
Sebaran Aitem Uji Coba Skala Efikasi Diri
Aspek No.Aitem
Jumlah Aitem
Terpakai Favourable Unfavourable
Initiative 6,11,9,4,2 5
Effort 1,3,7,8,12 5
Persistence 15,10,13,14,5 5
Jumlah 15 15
Reliabilitas 0.84
*) aitem gugur, dengan nilai corrected item-total correlations < 0.30
(Azwar, 2008).
Setelah melakukan uji coba alat ukur dan diperoleh beberapa
aitem yang tidak layak dipakai, maka dilakukan perbaikan terhadap aitem-
aitem yang gugur.
4.4.2. Pengambilan Data Penelitian
Setelah melakukan perbaikan terhadap beberapa aitem, penulis
melakukan pengambilan data penelitian dengan menyebar Skala kepada
partisipan penelitian yaitu seluruh siswa kelas 2 di SMA Kristen 1.
Jumlah keseluruhan murid kelas 2 di SMA Kristen 1 terdapat 162
siswa, dengan perincian sebagai berikut Kelas IPA 1 sebanyak 33 orang,
IPA 2 sebanyak 32 orang, IPS 1 sebanyak 23 orang, IPS 2 sebanyak 24
orang, IPS 3 sebanyak 23 orang dan Bahasa sebanyak 27 orang. Penulis
melakukan tryout terhadap 36 siswa, dan penelitian terhadap 126 siswa.
Selanjutnya penulis melakukan olah data terhadap lembar isian
(Skala) tersebut menggunakan bantuan program SPSS 16.
4.5. UJI KELAYAKAN ALAT UKUR
4.5.1. Seleksi Aitem
Seleksi aitem dilakukan dengan bantuan program SPSS 16.0 Dasar
untuk mengambil keputusan sebuah aitem layak atau tidak adalah dengan
melihat nilai corrected item-total correlations untuk setiap aitem, dalam
hal ini nilai corrected item-total correlations harus lebih dari sama dengan
0.30 (Azwar, 2008). Tabel corrected item-total correlations untuk semua
aitem secara lengkap dapat dilihat di Lampiran. Sebaran aitem Skala
Kreativitas setelah melalui proses seleksi aitem disajikan pada Tabel 4.2.
berikut
Tabel 4.3.
Sebaran Aitem Skala Kreativitas
Aspek No.Aitem Jumlah Aitem
Terpakai Favourable Unfavourable
The individual’s
use of ideas
1, 4, 7,
10,15,19 13* 6
The appreciation
of ideas 2, 8, 11, 20* 5,14* 4
The skill with
ideas
3*, 6, 9, 12,
16, 17, 18 6
Jumlah 15 1 16
Reliabilitas 0.79
*) aitem gugur, dengan nilai corrected item-total correlations < 0.30
(Azwar, 2008)
Sebaran aitem Skala Motivasi Intrinsik disajikan dalam Tabel 4.4.
di bawah ini.
Tabel 4.4.
Sebaran Aitem Skala Motivasi Intrinsik
Aspek No.Aitem Jumlah Aitem
Terpakai Favourable Unfavourable
Interest/
enjoyment 1,5,9,13,17 5
Perceived
competence 2,6,10,14 18* 4
Effort/importance 3,11,15,19* 7* 3
Values/
usefulness 4,8,12,16,20 5
Jumlah 17 17
Reliabilitas 0.81
*) aitem gugur, dengan nilai corrected item-total correlations < 0.30
(Azwar, 2008).
Sebaran aitem Skala Efikasi Diri disajikan dalam Tabel 4.5. di
bawah ini.
Tabel 4.5.
Sebaran Aitem Skala Efikasi Diri
Aspek No.Aitem
Jumlah Aitem
Terpakai Favourable Unfavourable
Initiative 6,11,9,4,2 5
Effort 1,3,7,8,12 5
Persistence 15,10,13,14,5 5
Jumlah 15 15
Reliabilitas 0.85
*) aitem gugur, dengan nilai corrected item-total correlations < 0.30
(Azwar, 2008).
4.5.2. Uji Reliabilitas
4.5.2.1.Skala Kreativitas Siswa
Azwar (2008) menjelaskan bahwa reliabilitas dinyatakan oleh
koefisien reliabilitas yang angkanya berada dalam rentang dari 0 – 1,00.
Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1, semakin tinggi
reliabilitas alat tes tersebut. Reliabilitas tes yang digunakan dalam
penelitian ini adalah konsistensi internal dengan uji alfa Cronbach yang
dihitung dengan bantuan program SPSS 16.0. Berdasarkan hasil
perhitungan seleksi aitem pada penelitian didapatkan koefisien alfa
Cronbach adalah 0.78 (mendekati 1) sehingga dapat dikatakan bahwa
Skala Kreativitas dalam penelitian ini reliabel, dengan jumlah aitem 20
dan jumlah subjek sebanyak 126 orang.
4.5.2.2. Skala Motivasi Intrinsik
Azwar (2008) menjelaskan bahwa reliabilitas dinyatakan oleh
koefisien reliabilitas yang angkanya berada dalam rentang dari 0 – 1,00.
Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1, semakin tinggi
reliabilitas alat tes tersebut. Reliabilitas tes yang digunakan dalam
penelitian ini adalah konsistensi internal dengan uji alfa Cronbach yang
dihitung dengan bantuan program SPSS 16.0. Berdasarkan hasil
perhitungan seleksi aitem pada penelitian didapatkan koefisien alfa
Cronbach adalah 0.813 (mendekati 1) sehingga dapat dikatakan bahwa
Skala Kreativitas dalam penelitian ini reliabel, dengan jumlah aitem 20
dan jumlah subjek sebanyak 126 orang.
4.5.2.3. Skala Efikasi Diri
Azwar (2008) menjelaskan bahwa reliabilitas dinyatakan oleh
koefisien reliabilitas yang angkanya berada dalam rentang dari 0 – 1,00.
Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1, semakin tinggi
reliabilitas alat tes tersebut. Reliabilitas tes yang digunakan dalam
penelitian ini adalah konsistensi internal dengan uji alfa Cronbach yang
dihitung dengan bantuan program SPSS 16.0. Berdasarkan hasil
perhitungan seleksi aitem pada penelitian didapatkan koefisien alfa
Cronbach adalah 0.84 (mendekati 1) sehingga dapat dikatakan bahwa
Skala Kreativitas dalam penelitian ini reliabel, dengan jumlah aitem 15
dan jumlah subjek sebanyak 126 orang.
4.6. DESKRIPSI HASIL PENGUKURAN PEUBAH PENELITIAN
4.6.1. Deskripsi Statistik Peubah Kreativitas Siswa
Peubah Kreativitas siswa menggunakan 4 kategori yaitu Sangat
Rendah (SR), Rendah (R), Tinggi (T), dan Sangat Tinggi (ST). Rentang
minimum–maksimum. Skala berkisar dari 20 sampai 80, sehingga besar
interval kelasnya adalah 16.
Kategori skala kreativitas beserta interval disajikan dalam Tabel
4.6.
Tabel 4.6.
Kategori Skala Kreativitas
Interval Kategori N %
65 ≤ x ≤ 80 Sangat Tinggi 20 15,87 %
49 ≤ x ≤ 64 Tinggi 101 80,16 %
33 ≤ x ≤ 48 Rendah 5 3,97 %
17 ≤ x ≤ 32 Sangat Rendah 0 0
TOTAL 126 100%
Rataan
SD
54,60
6,27
4.6.2. Deskripsi Statistik Peubah Motivasi Intrinsik
Peubah Motivasi Intrinsik siswa menggunakan 4 kategori yakni
Sangat Rendah (SR), Rendah (R), Tinggi (T), dan Sangat Tinggi (ST).
Rentang minimum – maksimum. Skala berkisar dari 20 sampai 80,
sehingga besar interval kelasnya adalah 16.
Kategori Skala Motivasi Intrinsik beserta interval disajikan dalam
Tabel 4.7.
Tabel 4.7.
Kategori Skala Motivasi Intrinsik
Interval Kategori N %
65 ≤ x ≤ 80 Sangat Tinggi 38 30,15%
49 ≤ x ≤ 64 Tinggi 86 68,25%
33 ≤ x ≤ 48 Rendah 2 1,6%
17 ≤ x ≤ 32 Sangat Rendah 0 0
TOTAL 126 100%
Rataan
SD
61,07
6,72
4.6.3. Deskripsi Statistik Peubah Efikasi Diri
Peubah kategori efikasi diri siswa menggunakan 4 kategori
yakni Sangat Rendah, Rendah, Tinggi, dan Sangat Tinggi. Rentang
minimum – maksimum, skala berkisar antara 15 – 60. Skala berkisar
dari 20 sampai 80, sehingga besar interval kelasnya adalah 12.
Kategori skala efikasi diri beserta interval disajikan dalam
Tabel 4.8.
Tabel 4.8.
Kategori Skala Efikasi Diri
Interval Kategori N %
49 ≤ x ≤ 60 Sangat Tinggi 66 52,3%
37 ≤ x ≤ 48 Tinggi 60 47,7%
25 ≤ x ≤ 36 Rendah 0 0
13 ≤ x ≤ 24 Sangat Rendah 0 0
TOTAL 126 100%
Rataan
SD
48,79
6,02
4.7. HASIL UJI ASUMSI KLASIK
4.7.1.Uji Normalitas
Uji normalitas data dilakukan melalui uji Kolmogorov-Smirnov
dengan bantuan SPSS 16. Melalui uji tersebut dapat diketahui apakah
suatu populasi berdistribusi normal atau tidak. Suatu populasi dikatakan
memiliki distribusi normal apabila nilai-p pada uji Kolmogorov-Smirnov
lebih besar dari 0,05. Hasil uji normalitas disajikan dalam Tabel 4.9.
berikut:
Tabel 4.9.
Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Contoh Tunggal
Residu Tak
Terbakukan
N 126
Parameter Normal Rataan 0,0000000
SD 5,68736657
Perbedaan Paling Ekstrim
Absolut 0,068
Positif 0,068
Negatif -0,055
Kolmogorov-Smirnov Z 0,764
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,604
a. Test distribution is Normal.
Dari Tabel 4.9. di atas dapat diketahui bahwa berdasarkan Uji
Kolmogrov-Sminrnov Contoh Tunggal terlihat nilai signifikasi sebesar
0,604 lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa skor residu
yang tak terbakukan pada model berdistribusi normal.
Selanjutnya pengujian normalitas menggunakan metode grafik
normal p-p plot of regression standardized residual. Normalitas P-P Plot
dideteksi dengan melihat titik-titik yang mengikuti garis linier yang
bergerak dari bawah ke kanan atas. Sehingga bila titik-titik tersebut
mengikuti garis linier, berarti data berdistribusi normal, sehingga analisis
dapat dilanjutkan (Santoso, 2000).
Pengujian normalitas menggunakan metode grafik normal p-p plot
of regression standardized residual disajikan pada Gambar 5.0. berikut
ini:
Gambar 5.0.
Grafik Uji PP Plot Test
Berdasarkan Grafik Uji PP Plot Test pada Gambar 5.0. di atas
menunjukkan bahwa sebaran data (berupa titik-titik) berada di sekitar
garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal tersebut,
sehingga asumsi normalitas dapat dipenuhi.
Secara keseluruhan, dengan menggunakan metode Grafik Uji PP
Plot Test dan Uji Kolmogorov-Smirnov Contoh Tunggal dapat dinyatakan
bahwa data penelitian ini memenuhi asumsi normalitas dan model regresi
ini layak untuk digunakan.
4.7.2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji ada tidaknya
hubungan linear secara sempurna atau mendekati sempurna antara peubah
gayut dalam model regressi. Asumsi klasik yang digunakan pada model
regresi berganda adalah bahwa tidak adanya masalah multikolinearitas
dalam hal ini tidak terjadi korelasi antar peubah tak gayut. Pedoman yang
digunakan dalam pengujian ini adalah nilai toleransi dan VIF (Variance
Inflation Factor). Multikolinearitas terjadi apabila nilai toleransi dari
kedua peubah tak gayut lebih dari 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10. Hasil
uji multikolinearitas disajikan dalam Tabel 5.1. berikut:
Tabel 5.1.
Hasil Uji Multikolinearitas
Koefisien
Model
Statistik Kolinieritas
Toleransi VIF
1
Konstanta
MI 0,935 1,069
ED 0,935 1,069
Berdasarkan Tabel 5.1. terlihat bahwa kedua peubah tak gayut
yang digunakan memiliki nilai T (Toleransi) sebesar 0.935 lebih kecil dari
0.10 dan nilai VIF kurang dari 10. Oleh karena itu dapat disimpulkan
bahwa tidak terjadi masalah multikolinearitas pada peubah yang
digunakan, sehingga dapat dilakukan uji regresi linier berganda.
4.7.3. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians residual dari suatu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Heteroskedastisitas bertentangan
dengan salah satu asumsi dasar regresi linier, yaitu bahwa variasi residual
sama untuk semua pengamatan atau disebut homokedastisitas (Gujarati,
1995). Pengujian asumsi ini dilakukan dengan analisis Grafik Scatterplot
dengan Kreativitas sebagai peubah gayutnya. Dasar pengambilan
keputusan adalah jika titik-titik pada output tersebut membentuk suatu
pola tertentu yang teratur maka terjadi heterokedastisitas. Bentuk grafik
scatterplot yang dihasilkan disajikan dalam Gambar 5.1. berikut.
Gambar 5.2.
Diagram Pencar Uji Heteroskedastisitas Kreativitas Siswa
Berdasarkan Gambar 5.2. di atas tampak bahwa titik-titik
menyebar dan tidak membentuk pola tertentu, maka dapat disimpulkan
bahwa tidak terjadi Heteroskedastisitas.
4.7.4. Uji Linearitas
Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui linieritas hubungan
antara peubah tak gayut dengan peubah gayut. Hasil linieritas Motivasi
Intrinsik dan Efikasi Diri terhadap Kreativitas disajikan di bawah ini.
Tabel 5.3.
Daftar Sidik Ragam Linieritas
Motivasi Intrinsik dengan Kreativitas
db JK KT F Sig
KS Antar (Gabungan) 26 1.242,747 47,798 1,368 0,138
MI Kelompok Linieritas 1 133,949 133,949 3,833 0,053
Simpangan 25 1.108,798 44,352 1,269 0,203
Linieritas
Dalam Kelompok 99 3.459,610 34,946
Total 125 4.702,357
Keterangan: KS=Kreativitas Siswa; MI=Motivasi Intrinsik;
db= Derajat Bebas; JK=Jumlah Kuadrat; KT=Kuadrat
Tengah
Keterangan ini juga berlaku untuk Tabel 5.4.
Berdasarkan Tabel 5.3. di atas terlihat bahwa nilai F=3,833 dengan
signifikansi 0,053 (p>0,05) dengan nilai F-beda sebesar 1,269 dengan
p=0,203 (p>0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa Motivasi Intrinsik
dan Kreativitas Siswa memiliki hubungan yang linier.
Selanjutnya uji linieritas Efikasi Diri dengan Kreativitas Siswa
disajikan pada Tabel 5.4 di bawah ini:
Tabel 5.4
Daftar Sidik Ragam Linieritas
Motivasi Intrinsik dengan Kreativitas
db JK KT F Sig
K Antar (Gabungan) 22 1.432,445 65,111 2,051 0,009
ED Kelompok Linieritas 1 630,416 630,416 19,858 0,000
Simpangan 21 802,029 38,192 1,203 0,265
Linieritas
Dalam Kelompok 103 3.269,912 31,747
Total 125 4.702,357
Keterangan: KS=Kreativitas Siswa; MI=Motivasi Intrinsik;
db= Derajat Bebas; JK=Jumlah Kuadrat; KT=Kuadrat
Tengah
Berdasarkan Tabel 5.4. di atas terlihat bahwa nilai F=19,858
dengan signifikansi 0,000 (p<0,05) dengan nilai F-beda sebesar 1,203
dengan p=0,265 (p>0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa Efikasi Diri
dan Kreativitas Siswa memiliki hubungan yang linier.
4.8.UJI HIPOTESIS
4.8.1. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Teknik analisa atau uji hipotesis yang digunakan adalah uji regresi
linier berganda dengan bantuan program SPSS 16 untuk mengetahui ada
atau tidaknya pengaruh yang signifikan Motivasi Intrinsik dan Efikasi
Diri secara bersamaan terhadap Kreativitas siswa SMU Kristen 1 kota
Salatiga.
Hipotesis : Ada pengaruh yang signifikan Motivasi Intrinsik dan
Efikasi Diri terhadap Kreativitas siswa di SMA Kristen 1 Salatiga.
Hasil pengujian selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 5.5. di
bawah ini.
Tabel 5.5.
Daftar Sidik Ragamb Uji Signifikansi Regresi Berganda
Nilai F
Model db JK KT F Sig
1. Regresi 2 659.090 329,545 10,025 0,000a
2. Sisa 123 4.043,267 32,872
Total 125 4.702,357
a. Prediktor: (Konstanta), MI, ED
b. Peubah Gayut: KS
Keterangan: KS=Kreativitas Siswa; MI=Motivasi
Intrinsik; ED=Efikasi Diri; Db= Derajat Bebas;
JK=Jumlah Kuadrat; KT=Kuadrat Tengah
Dari Tabel 5.5 terlihat bahwa MI (Motivasi Intrinsik) dan ED
(Efikasi Diri) secara simultan berpengaruh terhadap Kreativitas Siswa.
Maka dapat dikatakan bahwa secara simultan Motivasi Intrinsik dan
Efikasi Diri berpengaruh signifikan terhadap Kreativitas Siswa. Dari hasil
ini maka hipotesis dalam penelitian diterima.
4.8.2. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) dilakukan untuk mengetahui sejauh
mana pengaruh antara Motivasi Intrinsik dan Efikasi Diri terhadap
Kreativitas Siswa di SMA Kristen 1 Salatiga. Berdasarkan hasil
pengolahan data diperoleh Summary untuk menunjukan koefisien
determinasi sebagai berikut:
Hasil koefisien determinasi (R2) Siswa di SMA Kristen 1 Salatiga
disajikan dalam Tabel 5.6. berikut ini
Tabel 5.6.
Hasil Uji Koefisien Determinasi Ringkasan Model
Model R R2 R
2 Terkoreksi Kesalahan baku
taksiran
1 0,374a 0,140 0,126 5,733
a. Prediktor: (Konstanta), MI, ED
b. Peubah Gayut : Kreativitas Siswa
Dari Tabel 5.6. di atas diketahui Nilai R kuadrat adalah 0,140. Hal
ini berarti bahwa model dapat menjelaskan 14,0% variasi kreativitas
dipengaruhi oleh motivasi intrinsik dan efikasi diri, sedangkan sisanya
86,0% dipengaruhi oleh peubah lain yang tidak diteliti dalam penelitian
ini, sebab-sebab lain misalnya lingkungan sosial, teman, keluarga.
4.8.3. Uji Signifikansi Parsial (Uji T)
Uji T dapat digunakan untuk menentukan pengaruh secara parsial
untuk peubah tak gayut Motivasi Intrinsik (MI) dan Efikasi Diri (ED)
terhadap Kreativitas Siswa (KS) di SMA Kristen 1 Salatiga, hasilnya
disajikan pada Tabel 5.7. berikut:
Tabel 5.7.
Hasil Uji Signifikansi Koefisiena Regresi Berganda Nilai t
Koefisiena
Model
Koefisien Tak
Terbakukan
Koefisien
Terbakukan
T Sig. B
Kesalahan
Baku Beta
1 Konstanta 31,662 6,550 4,834 0,000
MI 0,078 0,083 0,081 0,934 0,352
ED 0,462 0,116 0,346 3,997 0,000
Peubah Gayut:KS
Berdasarkan Tabel 5.7. terlihat bahwa Motivasi Intrinsik (MI)
tidak berpengaruh secara parsial terhadap Kreativitas Siswa (KS). Hal
tersebut ditunjukan dari nilai thitung MI= 0,934 dengan nilai signifikansi
0,352 (p>0,05). Sebaliknya Efikasi Diri (ED) berpengaruh secara parsial
terhadap Kreativitas Siswa (KS), karena thitung ED= 3,997 dengan nilai
signifikansi 0,000 (p<0,05). Berdasarkan Tabel 5.7. dapat disusun
persamaan garis regresi linier sebagai berikut:
Y = 31,662 + 0,346 X2
Interprestasi dari persamaan regresi berganda dapat diartikan
sebagai berikut:
1. Konstanta sebesar 31,662 menyatakan bahwa jika Efikasi Diri bernilai
0 atau konstan, maka nilai peubah Kreativitas siswa di SMA Kristen 1
Salatiga sebesar 31,662.
2. Koefisien regresi Efikasi Diri sebesar 0,346 dengan signifikansi 0,000
memberi arti bahwa setiap penambahan satu satuan atau satu tingkatan
Efikasi Diri akan berdampak pada Kreativitas Siswa di SMA Kristen 1
Salatiga.
4.8.4. Sumbangan Efektif Tiap Peubah
Sumbangan efektif tiap peubah digunakan untuk mengetahui besar
sumbangan efektif peubah tak gayut (Efikasi Diri) terhadap peubah gayut
(Kreativitas Siswa). Sumbangan efektif peubah tak gayut sama dengan
koefisien determinasi dan sumbangan efektif dapat dihitung dengan
rumus:
SEX1 = Nilai β X Koefisien korelasi X1Y X 100%
SEX2 = Nilai β X Koefisien korelasi X2Y X 100%
Nilai β yang digunakan dalam perhitungan ini adalah nilai yang
sudah distandarisasi untuk dapat membandingkan besarnya pengaruh dari
peubah tak gayut. Adapun sumbangan efektif untuk peubah tak gayut
(Efikasi Diri) memberikan pengaruh signifikan sebesar 12,65%
(β=0,346).
Sumbangan efektif dari aspek peubah Efikasi Diri secara lebih rinci
disajikan dalam Tabel 5.8. berikut ini:
Tabel 5.8.
Sumbangan Efektif Tiap Aspek Efikasi Diri
Aspek Sumbangan Efektif
Initiative 4,42%
Effort 6,06%
Persistence 3,02%
Total 13,52%
Dari Tabel 5.8. terlihat bahwa aspek Effort memberikan
sumbangan sebesar 6,06% terhadap Kreativitas Siswa di SMA Kristen 1
Salatiga.
4.9. Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis
Gambaran ringkasan hasil pengujian hipotesis disajikan dalam
Tabel 5.9. berikut ini:
Tabel 5.9.
Rangkuman Hasil Uji Hipotesis Penelitian
Hasil Uji Hipotesis Penelitian siswa SMA Kristen 1
Y = 31,662 + 0,346 X2
R = 0,374
R2 = 0,140
Sumbangan efektif
Efikasi Diri (ED) = 12,65 %
Aspek Efikasi Diri (ED) Initiative (4,42%)
Effort (6,06%)
Persistence (3,02%)
4.10. PEMBAHASAN
4.10.1. Pengaruh Motivasi Intrinsik dan Efikasi Diri Terhadap
Kreativitas Siswa
Penelitian ini menunjukkan bahwa hanya pengaruh Efikasi Diri
menjadi prediktor terhadap Kreativitas Siswa di SMA Kristen 1 Salatiga.
Hal ini dibuktikan dari hasil pengujian statistik (uji statistik nilai F) yang
menunjukan nilai Fhitung sebesar 10,025 dengan tingkat signifikansi 0,000
(P<0,05) dan koefisen determinasi (R2) sebesar 0,140. Peubah Efikasi Diri
berpengaruh sebesar 14% dan sisanya 86% dipengaruhi oleh peubah
lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Ada beberapa
kemungkinan yang menyebabkan Efikasi Diri berpengaruh signifikan
terhadap Kreativitas Siswa, antara lain:
Pertama, siswa yang memiliki keyakinan atas kemampuan yang
ada di dalam dirinya (Efikasi Diri) menyebabkan siswa dapat dengan
mudah mengembangkan inistiatif, meningkatkan upaya belajar,
ketekunan, daya kreasi maupun imajinasinya, sehingga hal tersebut
berpengaruh pada meningkatnya kreativitas siswa, sebagaimana yang
diungkapkan oleh Runco (dalam Mann, 2005) mengemukakan bahwa
kreativitas melibatkan kemampuan berpikir divergen dan berpikir
konvergen, motivasi instrinsik, sikap mempertanyakan, dan kepercayaan
diri.
Kedua, dengan adanya Efikasi Diri di dalam diri siswa membuat
siswa yakin akan kemampuan yang ada di dalam dirinya untuk berani
mencoba, mengeksplorasi hal-hal yang baru, sebagai wujud realisasi atas
kemampuan yang dimiliki, sehingga mendukung tumbuhnya kreativitas
dalam diri siswa. Penjelasan ini sejalan dengan Csikszentmihayi (1997)
menyatakan bahwa ketika efikasi diri dalam diri individu itu kuat, maka
akan mendukung untuk meningkatnya kreativitas pada diri invidu.
Ketiga, dengan Efikasi Diri di dalam diri siswa, maka dapat
membantu siswa untuk mengembangkan potensi, menerapkan metode-
metode baru dalam belajar, sebab adanya keyakinan di dalam diri siswa
untuk mengeksplorasi bakat, ide-idenya, serta keyakinan atas kemampuan
yang mereka miliki. Penelitian yang dilakukan oleh Choi (2004)
melaporkan bahwa ada hubungan yang positif antara efikasi diri kreatif
para siswa dengan kreativitas berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan
oleh guru.
Telaah lebih lanjut, hasil penelitian menunjukkan bahwa
sumbangan efektif Efikasi Diri sebesar 12,65%. Peubah Efikasi Diri
memberikan sumbangan efektif terhadap kreativitas siswa, sebab dengan
adanya keyakinan yang tinggi pada diri siswa tentang kemampuan yang
ada pada dirinya, sehingga dengan mudah siswa akan dapat
mengeksplorasi dirinya untuk mengembangkan segala potensi yang ada
pada dirinya, sehingga mempengaruhi daya kreasi siswa untuk
mengembangkan daya imajinasi secara luas dan mengembangkan diri
menjadi lebih baik, sebagaimana teori yang diungkapkan oleh Bandura
(1997) yang menyatakan bahwa adanya efikasi diri yang kuat pada diri
seseorang, hal tersebut berhubungan dengan adanya pencapaian yang
tinggi dan kreativitas, serta integrasi sosial yang baik.
Selanjutnya aspek peubah Efikasi Diri, yang memberikan
sumbangan paling besar adalah effort (6,06%). Aspek effort dari Efikasi
Diri merupakan keyakinan individu dalam menyelesaikan tugas-tugas
dengan tuntas dan baik, berkaitan dengan upaya untuk melakukan usaha
yang lebih dalam mencapai tujuan. Sumbangan aspek effort dari Efikasi
Diri memberikan kontribusi terhadap aspek the individual use of ideas
atau aspek penggunaan ide-ide sebesar 39,4% pada peubah Kreativitas
Siswa. Hal ini ditunjukkan dengan adanya upaya yang kuat dalam siswa
untuk mencapai tujuan hingga berhasil, sehingga berdampak pada
munculnya penggunaan ide-ide yang variatif. Hal ini sejalan dengan apa
yang dikemukakan oleh Schwarzer & Schmitz (2005) bahwa dengan
adanya keyakinan dalam diri individu menjadikannya memilih situasi agar
dapat mengeksplorasi atau menciptakan sesuatu yang baru, dengan
demikian hal tersebut akan memunculkan penggunaan ide-ide baru yang
variatif dan kreatif.