bab iv hasil penelitian dan pembahasan a. …eprints.uny.ac.id/18228/5/bab iv revisi fik.pdf ·...

40
41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Mengenai SMK Ma’arif Salam Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Ma’arif Salam beralamat di jalan Citrogaten Salam Magelang Jawa Tengah, status dari sekolah tersebut adalah swasta di bawah yayasan Lembaga Pendidikan Ma’arif. SMK Ma’arif berdiri di atas tanah seluas 5778 meter persegi, dan luas bangunan sekolah yaitu 2730 meter persegi. Status tanah milik sendiri, 5358 meter persegi dan menyewa, 420 meter persegi, status bangunan, milik sendiri. Di sekolah ini dibuka 3 jurusan yang terakreditasi. Akreditasi A untuk Teknik Permesinan, akreditasi A untuk Teknik Otomotif dan akreditasi B untuk Teknik Elektro. Jumlah siswa tahun pelajaran 2012/2013 SMK Ma’arif Salam adalah 1042 siswa, jumlah siswa kelas X adalah 378, siswa kelas XI sebanyak 339 dan siswa kelas XII sebanyak 325 siswa. Terdapat beberapa ruangan yang ada di SMK Ma’arif Salam, yaitu ruang kelas atau teori sebanyak 23 ruang, yaitu kelas X Elektronik sebanyak 2 ruang, X Mesin sebanyak 3 ruang, X Otomotif sebanyak 4 ruang, XI Elektronik 1 ruang, XI Mesin 2 ruang, XI Otomotif 4 ruang, XII Elektronik 1 ruang, XII Mesin 3 ruang, XII Otomotif 4 ruang. Ruang praktek sebanyak 3 ruang, perpustakaan sebanyak 1 ruang, laboratorium komputer sebanyak 1 ruang dan tempat ibadah sebanyak 1 ruang. Guru yang mengajar di SMK Ma’arif Salam berjumlah 55 guru. Terdiri dari 5 PNS/DPK dengan ijazah terakhir yang di tempuh adalah S1 dan S2. Terdapat 1 guru bantu dengan ijazah terakhir yang ditempuh adalah S1, dan guru

Upload: phambao

Post on 06-Feb-2018

215 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18228/5/BAB IV revisi fik.pdf · siswa akan pembelajaran menjadi kurang. Guru PKn kelas X mengaku bahwa ... dokumentasi

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Mengenai SMK Ma’arif Salam

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Ma’arif Salam beralamat di jalan

Citrogaten Salam Magelang Jawa Tengah, status dari sekolah tersebut adalah

swasta di bawah yayasan Lembaga Pendidikan Ma’arif. SMK Ma’arif berdiri di

atas tanah seluas 5778 meter persegi, dan luas bangunan sekolah yaitu 2730 meter

persegi. Status tanah milik sendiri, 5358 meter persegi dan menyewa, 420 meter

persegi, status bangunan, milik sendiri. Di sekolah ini dibuka 3 jurusan yang

terakreditasi. Akreditasi A untuk Teknik Permesinan, akreditasi A untuk Teknik

Otomotif dan akreditasi B untuk Teknik Elektro. Jumlah siswa tahun pelajaran

2012/2013 SMK Ma’arif Salam adalah 1042 siswa, jumlah siswa kelas X adalah

378, siswa kelas XI sebanyak 339 dan siswa kelas XII sebanyak 325 siswa.

Terdapat beberapa ruangan yang ada di SMK Ma’arif Salam, yaitu ruang

kelas atau teori sebanyak 23 ruang, yaitu kelas X Elektronik sebanyak 2 ruang, X

Mesin sebanyak 3 ruang, X Otomotif sebanyak 4 ruang, XI Elektronik 1 ruang, XI

Mesin 2 ruang, XI Otomotif 4 ruang, XII Elektronik 1 ruang, XII Mesin 3 ruang,

XII Otomotif 4 ruang. Ruang praktek sebanyak 3 ruang, perpustakaan sebanyak 1

ruang, laboratorium komputer sebanyak 1 ruang dan tempat ibadah sebanyak 1

ruang.

Guru yang mengajar di SMK Ma’arif Salam berjumlah 55 guru. Terdiri

dari 5 PNS/DPK dengan ijazah terakhir yang di tempuh adalah S1 dan S2.

Terdapat 1 guru bantu dengan ijazah terakhir yang ditempuh adalah S1, dan guru

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18228/5/BAB IV revisi fik.pdf · siswa akan pembelajaran menjadi kurang. Guru PKn kelas X mengaku bahwa ... dokumentasi

42

tidak tetap sebanyak 6, ijazah terakhir yang di tempuh adalah D3, kemudian 43

guru tidak tetap berijazah S1.

B. Hambatan Yang Dihadapi Guru Dalam Pembelajaran PKn di SMK

Ma’arif Salam

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif yang dimaksudkan

untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai beberapa faktor yang menjadi

penghambat para guru dan siswa SMK Ma’arif Salam dalam pembelajaran PKn

tahun pelajaran 2012/2013. Hasil dari penelitian ini dideskripsikan dengan kata-

kata yang meliputi beberapa point yaitu hambatan guru dalam pembelajaran PKn,

hambatan siswa dalam pembelajaran PKn dan upaya guru, siswa dan sekolah

dalam mengatasi hambatan tersebut.

Jumlah guru PKn di SMK Ma’arif Salam yaitu 2 guru. 1 guru mengampu

kelas X dan 1 guru lagi mengampu di kelas XI dan XII.

Tabel 5 : Guru PKn yang menjadi Informan

No. Nama Mata

Pelajaran

Kelas Lama

Mengajar

Pendidikan

1. Dra. Endah

Esmoyowati

PKn X 22 tahun S1 UAD

2. Drs. Sutarjo PKn XI dan

XII

11 tahun S1 IKIP PGRI

Yogyakarta

PKnsecarakurikulerdirancangsebagaisubjekpembelajaran yang

bertujuanuntukmengembangkanpotensiindividu agar menjadiwarganegara

Indonesia yang berakhlakmulia, cerdas, partisipatif, danbertanggungjawab.

Untuk mencapai tujuan dalam pembelajaran PKn tersebut, lebih dahulu

diawali dengan persepsi seseorang terhadap PKn yang sedikit banyak

mempengaruhi minat dan motivasi seseorang untuk belajar. Setelah dilakukan

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18228/5/BAB IV revisi fik.pdf · siswa akan pembelajaran menjadi kurang. Guru PKn kelas X mengaku bahwa ... dokumentasi

43

wawancara terhadap guru PKn, persepsi guru PKn menyatakan pernyataan yang

hampir mirip yaitu PKn pada dasarnya adalah mata pelajaran yang penting, karena

sebagai pembentukan karakter atau kepribadian siswa, agar siswa mempunyai

moral dan etika yang baik, mempunyai rasa patriotisme dan rasa cinta tanah air.

Bahkan PKn bukan saja untuk dipelajari, namun harus diterapkan dengan baik di

kehidupan sehari-hari.

Beberapa siswa dan guru PKn juga mempunyai pendapat bahwa PKn

penting, karena dengan PKn siswa dan guru dapat mengetahui tentang Undang-

Undang yang masih berlaku atau tidak dan mengetahui ada Undang-Undang apa

saja di Indonesia. Dengan beberapa pernyataan tersebut bisa disimpulkan bahwa

PKn memang mata pelajaran yang bermanfaat untuk siswa maupun guru, karena

dengan PKn banyak pengetahuan yang di dapatkan. Selain itu, PKn juga memberi

pengetahuan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Guru PKn mempunyai tanggapan bahwa PKn wajib dipelajari sebagai

pembentukan karakter siswa. Mengenai hambatan siswa biasanya kurang

memaknai PKn sehingga karakter susah dikendalikan, greget untuk belajar juga

kurang. Kemudian semangat belajar yang masih rendah memungkinkan siswa

untuk menghadapi hambatan. Siswa sering meremehkan mata pelajaran PKn

karena yang menjadi tolak ukur adalah skill atau ketrampilan, jadi pemahaman

anak kurang mengenai pentingnya mempelajari PKn. Ketika mencari kerja,

kepribadian adalah yang paling penting. PKn sangat penting sebagai pendidikan

moral agar siswa lebih berkarakter. Mengenai hambatan yang sering dialami

siswa, seorang guru non-PKn berpendapat bahwa siswa sering mengalami

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18228/5/BAB IV revisi fik.pdf · siswa akan pembelajaran menjadi kurang. Guru PKn kelas X mengaku bahwa ... dokumentasi

44

kesulitan dalam menghafal materi, tidak seperti matematika yang ilmu pasti,

mungkin menghafalkan hanya rumus.

Tanggapan mengenai hambatan siswa dalam pembelajaran PKn secara

umum misalnya kesulitan penghafalan materi, tidak tertarik dengan mata

pelajaran PKn, tidak tertarik dengan materi yang dipelajari dan penyampaian

materi. Siswa biasanya meremahkan PKn karena siswa menganggap bahwa

dirinya mampu menanamkan perilaku dengan baik, namun kenyataannya belum

baik.PKn sangat penting sekali karena dengan mempelajari PKn siswa bisa

mengetahui Undang-Undang dan karakter menjadi warga negara yang baik.

Mengenai hambatan yang biasanya dialami siswa dalam pembelajaran PKn adalah

kesulitan mencari buku-buku yang sesuai dengan kurikulum yang baru, kesadaran

anak untuk mengikuti pembelajaran masih kurang, kondisi lingkungan yang

kurang kondusif. Alasan kenapa siswa sering menganggap remeh PKn karena

siswa merasa belum memerlukan pelajaran PKn, kesadaran siswa belum ada akan

pentingnya PKn, kurangnya pengetahuan siswa tentang pentingnya pelajaran PKn

disekolah.

Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan pada dasarnya semua guru

mengatakan bahwa PKn sangat penting, penting, sangat wajib, dan wajib. Hal

tersebut diperkuat dengan adanya pernyataan bahwa PKn merupakan pendidikan

moral, dan mempunyai tujuan sebagai pembentukan karakter, agar siswa

mengetahui moral dan mempunyai dasar untuk melakukan kehidupan sehari-hari.

Terutama untuk siswa SMK yang biasanya susah diatur dan mempunyai citra

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18228/5/BAB IV revisi fik.pdf · siswa akan pembelajaran menjadi kurang. Guru PKn kelas X mengaku bahwa ... dokumentasi

45

yang kurang baik di masyarakat, PKn wajib bukan hanya dipelajari namun juga

diterapkan.

PKn penting untuk dipelajari bahkan diterapkan, karena PKn bertujuan

membentuk kepribadian siswa agar mempunyai etika yang baik, mempunyai jiwa

patriotisme yang besar, rasa cinta tanah air, berbudi luhur dan yang pasti mampu

menanamkan sila-sila dalam Pancasila baik dalam kehidupan di keluarga, di

sekolah, dan di masyarakat.

Dengan adanya PKn bukan hanya siswa yang dapat mengetahui adanya

Undang-Undang dan menjadi warga negara yang baik, namun guru juga dapat

menggali ilmu melalui informasi yang berkaitan dengan Undang-Undang yang

baru dan kemudian pengetahuan tersebut bisa ditularkan kepada siswa, guru

dapat menjadi contoh untuk siswanya agar menjadi warga negara yang baik pula.

Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban guru sebagai pengajar, guru

menghadapi beberapa hambatan dalam pembelajaran. Dari hasil wawancara

dengan guru PKn, peneliti yang dilaksanakan pada hari Jum’at dan Kamis, 21 dan

22 Februari 2013 di SMK Ma’arif Salam Kabupaten Magelang, telah ditemukan

beberapa hambatan dalam pembelajaran PKn oleh guru, yaitu :

1. Persiapan Pembelajaran (Pembuatan RPP)

Dalam persiapan pembelajaran guru tidak mengacu pada Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Silabus. RPP yang dimiliki guru adalah

hasil dari meminta teman guru seprofesi yang kemudian diedit, alasan dari salah

satu guru PKn menyatakan bahwa untuk membuat RPP sendiri yang begitu

banyak sangat repot karena setiap awal semester baru harus sudah mempunyai

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18228/5/BAB IV revisi fik.pdf · siswa akan pembelajaran menjadi kurang. Guru PKn kelas X mengaku bahwa ... dokumentasi

46

RPP, dan itu waktunya terbatas sekali karena kesibukan yang banyak. Hasilnya

RPP dan Silabus isinya tidak cocok karena Silabus diperoleh dari sekolah yang

memakai Silabus dari sekolah lain yaitu SMK Negeri 3 Jakarta.

2. Pemilihan Metode Pembelajaran

Dalam memberikan kecakapan dan pengetahuan kepada siswa yang

merupakan proses pengajaran adalah dilakukan oleh guru di sekolah dengan

menggunakan cara-cara atau metode-metode tertentu. Metode pembelajaran

bermaksud mempertinggi kualitas hasil pendidikan dan pengajaran di sekolah.

Dalam pemilihan metode pembelajaran, guru PKn SMK Ma’arif Salam

belum bisa menyesuaikan dengan baik. Guru kelas X menyatakan bahwa dalam

metode pembelajaran yang dapat dengan baik diterapkan di kelas X Mesin A

misalnya, belum tentu bisa dengan baik diterapkan di kelas X Otomotif A.

Kadang-kadang metode pembelajaran dengan menggunakan game kurang efektif,

karena malah menimbulkan kegaduhan siswa, tetapi ketika diterapkan metode

pembelajaran ceramah dan mencatat, siswa malah memperhatikan dan kelas

tenang. Tetapi ada yang sebaliknya, ketika diterapkan metode ceramah, suasana

kelas terlihat kaku, namun ketika diterapkan metode pembelajaran gamesiswa

banyak terlibat secara aktif.Guru PKn kelas XI dan XII menyatakan bahwa ketika

dalam menerapkan metode lain misalnya diskusi, guru PKn mengalami kesulitan

dalam mengatur waktu. Karena diskusi memakan waktu yang lama, yang ditarget

2 jam pelajaran selesai, harus diteruskan di hari berikutnya. Melihat bahwa

diterapkan metode lain selain ceramah kurang efektif, maka guru PKn kelas XI

dan XII memilih untuk menggunakan metode ceramah terus menerus tanpa

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18228/5/BAB IV revisi fik.pdf · siswa akan pembelajaran menjadi kurang. Guru PKn kelas X mengaku bahwa ... dokumentasi

47

mencoba menggunakan metode lain selain diskusi dan ceramah. Hal tersebut

membuat guru PKn mengalami hambatan dalam memilih metode pembelajaran

yang menarik dan cocok untuk di terapkan dari kelas ke kelas yang lain.

3. Pemakaian Media Pembelajaran

Kesulitan dalam memakai media pembelajaran membuat ketertarikan

siswa akan pembelajaran menjadi kurang. Guru PKn kelas X mengaku bahwa

dalam penyediaan media pembelajaran oleh sekolah terutama LCD Proyektor

masih terbatas. Sehingga dalam pemakaian media pembelajaran masih jarang

dilakukan. Misalnya ketika akan menggunakan LCD Proyektor, guru PKn kelas X

harus meminjam milik bagian Tata Usaha (TU) yang sedang tidak digunakan.

Sedangkan guru kelas XI, XII sama sekali belum pernah menggunakan media

pembelajaran seperti LCD Proyektor, alasannya karena LCD Proyektor terbatas,

hanya ada dua itupun sering dipakai guru lain. Selain itu, aliran listrik belum

sampai di kelas-kelas, oleh karena itu jika ingin menggunakan media

pembelajaran yang membutuhkan aliran listrik, belum bisa diterapkan di kelas-

kelas. Hanya beberapa kelas yang sudah ada aliran listriknya.

4. Pengelolaan Kelas Yang Belum Kondusif

Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar

yang efektif dan akan lebih mampu mengelola pembelajaran, sehingga hasil

belajar siswa berada pada tingkat yang optimal.

Di SMK Ma’arif Salam, guru PKn mengaku masih merasa kewalahan

dalam mengelola kelas, sebelum pembelajaran biasanya siswa masih di luar kelas.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18228/5/BAB IV revisi fik.pdf · siswa akan pembelajaran menjadi kurang. Guru PKn kelas X mengaku bahwa ... dokumentasi

48

Dan ketika sudah di dalam kelas siswa kebanyakan suka ramai. Terkadang siswa

ada yang membolos pada saat pembelajaran PKn.

Seperti ketika dilakukan penelitian, pada saat guru mengajar, siswa ada

yang ngobrol dengan teman sebangku, ketika ditegur siswa tersebut hanya diam

sesaat lalu setelah itu berbicara lagi dengan teman sebangkunya.

Secara umum, salah satu tugas guru adalah memberikan pengajaran

kepada siswa. Siswa harus memperoleh kecakapan dan pengetahuan dari sekolah,

di samping mengembangkan pribadinya. Dalam mengemban tugasnya, guru PKn

menghadapi beberapa hambatan antara lain dalam persiapan mengajar (guru tidak

mengacu pada RPP dan silabus, guru tidak sempat membuat RPP dan silabus

secara keseluruhan, hal yang mendasari hambatan dalam persiapan pembelajaran

adalah waktu yang terbatas yang tidak memingkinkan guru menyusun RPP dan

silabus), hambatan yang selanjutnya adalah mengenai materi, hambatan dalam

memilih metode pembelajaran, hambatan dalam memakai media pembelajaran,

dan pengelolaan kelas yang belum kondusif.

Pada kegiatan inti, kegiatan pelaksanaan pembelajaran yakni, bagaimana

tujuan-tujuan/ indikator-indikator yang telah ditetapkan dapat direalisasikan.

Pembelajaran dapat disebut efektif jika semua peserta didik terlibat secara aktif,

baik mental maupun sosial.

Pada kegiatan akhir, untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran dilakukan

refleksi, yang bertujuan untuk mengulangi secara singkat tentang apa yang sudah

dipelajari hari itu. Setelah refleksi, guru melakukan pos test yang berguna untuk

mengetahui kompetensi dan tujuan-tujuan yang sudah dan belum dikuasai oleh

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18228/5/BAB IV revisi fik.pdf · siswa akan pembelajaran menjadi kurang. Guru PKn kelas X mengaku bahwa ... dokumentasi

49

sisiwa, untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap kompetensi yang

telah ditetapkan, untuk mengetahui siswa yang perlu menngikuti remedial dan

pengayaan, sebagai bahan acuan untuk melakukan perbaikan strategi

pembelajaran dan proses pembelajaran yang dilaksanakan, baik perencanaan

maupun evaluasi.

Pada kegiatan evaluasi, yaitu penilaian pembelajaran. Standar penilaian

berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar

siswa. Evaluasi dapat berupa ulangan dan atau ujian.

Beberapa kegiatan tersebut diatas tertuang dalam Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) dan silabus. RPP dan silabus adalah suatu bentuk rencana

pembelajaran yang harus disusun oleh setiap guru. Perlunya perencanaan

pembelajaran bermaksud agar dapat mencapai perbaikan pembelajaran.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan silabus adalah data

dokumentasi yang diperoleh peneliti dari SMK Ma’arif Salam. Namun antara RPP

dan silabus yang didapatkan oleh peneliti mengalami ketidak sesuaian dalam

penulisan. Karena RPP yang dimiliki guru PKn adalah hasil dari copy paste dan

RPP yang di edit dari teman guru seprofesi. Sedangkan silabus didapatkan dari

sekolah yang memakai silabus dari SMK Negeri 3 Jakarta. Guru PKn hanya

mempunyai dokumen RPP dan silabus, namun mereka tidak mengacu pada RPP

dan silabus selama pembelajaran. Alasannya karena pembelajaran di kelas

mengalir menyesuaikan dengan keadaan kelas, RPP dan silabus hanya sebagai

formalitas.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18228/5/BAB IV revisi fik.pdf · siswa akan pembelajaran menjadi kurang. Guru PKn kelas X mengaku bahwa ... dokumentasi

50

RPP dan silabus yang di dapat dari kelas X setelah observasi yaitu pada

kompetensi dasar “Mendeskripsikan instrumen hukum dan peradilan Internasional

HAM.” Dari hasil perbandingan, ada ketidak sesuaian antara indikator, materi

pembelajaran, dan sumber belajar. Perbedaan tersebut antara lain dalam silabus

terdapat poin yang menyatakan “menunjukkan bentuk pelanggaran HAM

internasional, mendeskripsikan peradilan internasional HAM” di RPP tertulis

“menyebutkan bentuk pelanggaran HAM internasional, mendeskripsikan kasus

pelanggaran HAM internasional, menyebutkan berbagai sanksi pelanggaran

HAM internasional.”

Materi pembelajaran dalam silabus dan RPP sedikit berbeda, yaitu dalam

silabus terdapat “instrumen HAM internasional, dalam RPP terdapat bentuk

pelanggaran HAM internasional.”

Sumber pembelajaran dalam silabus yaitu dari aturan HAM internasional

sedangkan dalam RPP dari buku Pendidikan Kewarganegaraan Kelas X MGMP

PKn dan buku-buku lainnya yang relevan.”

Untuk menguji kebenaran data yang diberikanpadasaatwawancara, yaitu

menguji kebenaran antara hasil wawancara, hasil dokumentasi yang berupa RPP

dan hasil observasi, peneliti meyakinkan dengan mengadakan pengamatan proses

pembelajaran pada hari Senin, 14 Januari 2013 di kelas X Mesin C. Pada hari

tersebut, kelas X Mesin C sedang mempelajari tentang “Mendeskripsikan

instrumen hukum dan peradilan Internasional HAM.” Dalam pembelajaran, guru

juga menanamkan nilai-nilai karakter dalam setiap prosesnya.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18228/5/BAB IV revisi fik.pdf · siswa akan pembelajaran menjadi kurang. Guru PKn kelas X mengaku bahwa ... dokumentasi

51

Pada kegiatan awal, dalam RPP tertulis guru memberikan salam dan

berdo’a dan ketika dilakukan observasi, guru menerapkan sesuai dengan apa yang

di tulis di RPP, dan ketika peneliti menanyakan kepada siswa, guru memang

selalu memberi salam dan berdo’a sebelum pelajaran dimulai. Dalam RPP ditulis

mengecek kehadiran siswa, dalam penelitian guru melakukan absensi sesuai

dengan apa yang ditulis di bagian awal RPP, dan ketika dilakukan pengecekan

kepada siswa, sebelum pembelajaran, guru mengabsen terlebih dahulu. Dalam

kegiatan awal tertulis menyampaikan SK, KD dan tujuan pembelajaran,

memberikan motivasi belajar tentang pentingnya hukum dan peradilan

internasional HAM, ketika dilakukan penelitian, guru tidak menyampaikan SK,

KD dan tujuan pembelajaran, dan motivasi yang diberikan guru adalah

menyanyikan lagu perjuangan “Maju Tak Gentar”. Ketika dilakukan wawancara

terhadap siswa, guru kadang-kandang saja menyampaikan SK, KD dan tujuan

pembelajaran. Kadang juga guru menanyakan pembahasan kemarin sampai pada

bab apa.

Pada kegiatan inti terdapat eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Dari

kegiatan inti tersebut tertulis bahwa rencana pembelajaran pada hari tersebut

adalah diskusi yang dibentuk dari kelompok kecil. Namun kegiatan pada hari

tersebut adalah ceramah bervariasi. Dari hasil wawancara terhadap siswa,

kebanyakan guru berceramah dan tanya jawab, belum pernah diskusi.

Pada kegiatan penutup, guru melakukan refleksi dari hasil diskusi. Dan

guru melakukan refleksi mengenai pembelajaran yang baru saja dipelajari.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18228/5/BAB IV revisi fik.pdf · siswa akan pembelajaran menjadi kurang. Guru PKn kelas X mengaku bahwa ... dokumentasi

52

Menurut hasil wawancara, sebelum waktu pembelajaran selesai, guru melakukan

refleksi dan tanya jawab. Setelah itu guru mengucapkan salam dan keluar kelas.

Metode yang tertulis dalam RPP adalah ceramah, penugasan, diskusi

kelompok, persentasi hasil kerja kelompok, tanya jawab. Ketika dilakukan

penelitian, metode yang digunakan adalah ceramah bervariasi. Yang artinya dalam

ceramah tersebut disertai dengan tanya jawab. Dan ketika peneliti menanyakan

kepada siswa, guru biasanya ceramah dan ketika ada siswa yang ramai baru

dikasih pertanyaan, tetapi kadang guru hanya berceramah saja.

Dalam penilaian, yang tercantum di RPP adalah penilaian kognitif, guru

melakukan pos test dengan membuat pertanyaan, yang mengutamakan penilaian

proses dalam bentuk lembar tugas yang dikerjakan siswa. Laporan ditulis pada

kertas kerja dan dikumpul satu minggu, dan ada juga penilaian dalam bentuk soal

uraian. Dari hasil wawancara terhadap guru, guru mengaku bahwa penilaian

dilakukan setiap KD selesai dibahas. Dari pengakuan siswa, guru melakukan

penilaian per KD hanya kadang-kadang. Dan dari hasil penelitian, guru selesai

mengajar satu KD tidak melakukan penilaian.

Pada hari Selasa, 15Januari 2013 peneliti melakukan pengamatan di kelas

XII Otomotif B. Pada hari tersebut kelas XII Otomotif B sedang mempelajari

tentang Kompetensi Dasar “Menganalisis sistem pemerintahan di berbagai

negara.” Untuk menguji kebenaran data, peneliti membandingkan antara hasil

wawancara, dokumentasi yang berupa RPP dan observasi yang berupa observasi

pasif.

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18228/5/BAB IV revisi fik.pdf · siswa akan pembelajaran menjadi kurang. Guru PKn kelas X mengaku bahwa ... dokumentasi

53

Pada kegiatan awal yang di tulis di RPP, guru memberikan salam dan

presensi, menurut pengakuan siswa guru kadang lupa presensi namun selalu

mengucapkan salam sebelum memulai pelajaran.Dari hasil pengamatan, guru

mengucapkan salam sebelum memulai pembelajaran dan mengabsen siswa.

Dalam RPP ditulis apersepsi dengan mengingat kembali materi pelajaran

minggu lalu, namun pada hari tersebut guru tidak menyinggung materi minggu

lalu. Menurut pengakuan siswa, guru hanya kadang-kadang menyampaikan kilas

balik tentang materi yang dibahas minggu kemarin.

Dalam RPP ditulis menyampaikan KD dan tujuan pembelajaran yang akan

di bahas hari tersebut, dan guru menyampaikan hanya sebatas judul materi saja.

Menurut pengakuan siswa sebbelum memulai pelajaran, guru hanya menuliskan

judul di papan tulis, tidak menyampaikan KD atau tujuan pembelajaran.

Pada RPP ditulis memberikan motivasi belajar tentang pentingnya

memahami sistem pemerintahan di berbagai negara, namun di hari tersebut guru

tidak memberi motivasi apapun untuk siswanya. Dan dari pengakuan siswa, guru

tidak pernah memberikan motivasi kepada siswanya.

Dalam RPP di tuliskan menyampaikan topik diskusi untuk pembahasan

kelompok, memotivasi siswa agar aktif dalam diskusi karena selalu diamati,

namun dalam pembelajaran PKn di hari tersebut tidak ada diskusi, yang dilakukan

guru adalah ceramah. Dari pengakuan siswa, guru belum pernah mengajak siswa

untuk diskusi, kegiatan pembelajaran hanya ceramah, guru menulis di papan tulis

dan siswa menyalin di buku catatan.

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18228/5/BAB IV revisi fik.pdf · siswa akan pembelajaran menjadi kurang. Guru PKn kelas X mengaku bahwa ... dokumentasi

54

Pada kegiatan inti dalam RPP terdapat eksplorasi, elaborasi dan

konfirmasi. Dalam eksplorasi dituliskan informasi terkini tentang sistem

pemerintahan di berbagai negara berdasarkan pemberitaan di media cetak dan

elektronika, memfasilitasi pembentukan kelompok kecil (4-5 orang) sesuai dengan

pokok permasalahan yang akan dibahas, kelompok kecil membahas permasalahan

berdasarkan kajian materi pembelajaran : bangsa dan negara dari buku sumber,

merangkum hasil kajian materi dan selanjutnya bersama-sama memecahkan

permasalahan yang ada. Namun dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan

pada hari tersebut guru hanya menjelaskan dan menulis di papan tulis kemudian

siswa menyalin di buku catatan masing-masing. Dari hasil wawancara kepada

siswa, siswa menyatakan bahwa untuk menyampaikan materi, guru hanya

menjelaskan yang mengacu pada buku pegangan guru.

Pada kegiatan penutup, dalam RPP tertulis guru dan siswa melakukan

refleksi diri terhadap hasil diskusi, namun dalam pembelajaran di hari tersebut

guru tidak memberikan refleksi, dan menurut pengakuan siswa, guru hanya

kadang-kadang menyampaikan refleksi atau kilas balik tentang materi yang baru

saja dibahas. Dalam RPP di tuliskan pos test dalam bentuk lisan, namun guru

tidak memberikan pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan materi dan siswa

juga tidak diberi kesempatan untuk bertanya. Dari pengakuan siswa, guru tidak

pernah memberikan pertanyaan, kadang sesekali guru memberi pertanyaan namun

siswa tidak ada yang menjawab, sehingga guru malas memberi pertanyaan kepada

siswa.

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18228/5/BAB IV revisi fik.pdf · siswa akan pembelajaran menjadi kurang. Guru PKn kelas X mengaku bahwa ... dokumentasi

55

Dalam RPP dituliskan penugasan siswa, namun guru tidak pernah

memberi tugas kepada siswa terkait dengan kompetensi dasar yang akan

disampaikan minggu berikutnya. Menurut pengakuan siswa tugas hanya diberikan

ketika guru sedang tidak bisa mengajar (sakit, rapat, dan lain-lain), tugas yang

diberikan berupa soal yang jawabanya bisa ditemukan di buku paket. Saat

diadakan penelitian, guru tidak memberikan tugas kepada siswa.

Dalam RPP tidak dituliskan dalam menutup proses pembelajaran

mengucapkan salam, namun guru setelah selesai mengajar selalu mengucapkan

salam ketika hendak keluar dari ruang kelas. Dan ketika ditanyakan kepada siswa,

guru sering mengucapkan salam ketika akan memulai dan akan menutup

pelajaran.

Metode pembelajaran yang di tulis di RPP adalah penugasan, diskusi

kelompok, presentasi hasil kerja kelompok dan tanya jawab. Dari metode yang

ditulis di RPP tersebut tidak diterapkan di kelas XII Otomotif B, menurut

pengakuan siswa bahwa metode pembelajaran yang sering diterapkan guru adalah

ceramah dan mencatat. Sedangkan menurut pengakuan guru, metode

pembelajaran yang sering diterapkan adalah ceramah bervariasi dan diskusi.

Namun dari hasil pengamatan peneliti, metode yang diterapkan oleh guru adalah

ceramah, guru menulis di papan tulis dan siswa menyalin di buku catatan.

Metode pembelajaran yang sering diterapkan guru adalah metode ceramah

(menurut pengakuan siswa dandari hasil observasi peneliti), yang dimaksud

dengan ceramah sebagai metode mengajar ialah penerangan dan penuturan secara

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18228/5/BAB IV revisi fik.pdf · siswa akan pembelajaran menjadi kurang. Guru PKn kelas X mengaku bahwa ... dokumentasi

56

lisan oleh guru terhadap siswa di kelasnya. Dalam metode ceramah yang terus

menerus dilakukan, memberi keuntungan sebagai berikut :

Guru dapat menguasai seluruh arah bebas, sebab guru semata-mata

berbicara langsung sehingga guru dapat menentukan arah dengan jalan

menentukan sendiri apa yang akan dibicarakan.

Organisasi kelas sederhana, persiapan guru satu-satunya adalah buku

catatan/bahan pelajaran. Ketika guru menjelaskan, diharapkan siswa diam dan

mendengarkan. Dengan jalan tersebut adalah cara yang paling sederhana untuk

mengatur kelas dari pada menggunakan metode lain.

Metode ceramah juga mempunyai batas-batas atau kelemahan, diantaranya

adalah sebagai berikut :

Guru sukar mengetahui sampai dimana siswanya telah mengerti atau

memahami pembicaraannya dan siswa sering kali memberi pengertian lain dari

hal yang dimaksud guru.

Ada beberapa langkah untuk mengefektifkan metode ceramah, sehingga

tidak terkesan membosankan dan kaku, langkah-langkah tersebut ialah :

1) Guru harus mengetahui dengan jelas dan merumuskan sekhusus-

khususnya menbgenai tujuan pembicaraan atau hal yang akan dipelajari.

2) Bahan ceramah disusun agar dapat dimengerti dengan jelas, menarik

perhatian siswa, dan memperlihatkan kepada siswa bahwa bahan pelajaran

yang siswa peroleh berguna bagi kehidupan mereka.

3) Menjelaskan inti dari bahan pembelajaran, kemudian menyusul bagian

utama yaitu menguraikan, lalu bagian terakhir adalah menyimpulkan.

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18228/5/BAB IV revisi fik.pdf · siswa akan pembelajaran menjadi kurang. Guru PKn kelas X mengaku bahwa ... dokumentasi

57

Dapat pula dilengkapi dengan gambar, bagan, dan sebagainya. Bisa juga

menceritakan kejadian yang bersifat ilustratif, atau setelah menggunakan

metode ceramah, siswa diminta memberikan contoh-contoh yang sesuai

dengan apa yang diceramahkan guru.

Guru juga dapat mencoba metode pembelajaran lain yang sesuai dengan

materi pembelajaran, dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

disebutkan bahwa ada metode pembelajaran lain selain ceramah yaitu metode

pembelajaran inquiri, diskusi, tanya jawab, namun dalam penerapan yang

sesungguhnya di kelas tidak ditemukan metode pembelajaran yang dicantumkan

di RPP.

Media pembelajaran yang ditulis dalam RPP adalah spidol, white board,

LCD dan lap top. Dari pengakuan siswa, guru belum pernah memakai Lap top dan

LCD, guru hanya menggunakan buku paket. Dalam pembelajaran, guru tidak

pernah menggunakan media yang menarik sehingga pembelajaran terkesan

membosankan. Sedangkan menurut pengakuan guru, guru tidak memanfaatkan

media lain seperti Lap top dan LCD karena LCD yang di sediakan di sekolah

terbatas. Dari hasil pengamatan, guru mengajar tidak memanfaatkan media dalam

pembelajaran, sehingga pembelajaran terasa monoton dan membosankan.

Sumber belajar yang dipakai guru adalah buku paket Pendidikan

Kewarganegaraan Kelas XII semester 1 MGMP PKn oleh Setiadi dan Retno

Listyarti (2008), namun di dalam RPP di tambahkan buku-buku lainnya yang

relevan. Dalam pembelajaran di kelas XII Otomotif B, guru hanya menggunakan

buku paket dan hanya satu-satunya. Menurut pengakuan siswa, guru hanya

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18228/5/BAB IV revisi fik.pdf · siswa akan pembelajaran menjadi kurang. Guru PKn kelas X mengaku bahwa ... dokumentasi

58

mengacu pada buku pegangan yang terus menerus hanya itu. Dari pengakuan

guru, guru hanya menggunakan buku pegangan itu saja dan guru hanya

mempunyai satu. Sebaiknya dalam menentukan sumber, tidak harus melalui buku

paket, namun bisa memanfaatkan sumber lain, misalnya dari media elektronik

atau media massa. Atau bisa menggunakan internet sebagai sumber pembelajaran.

Tujuannya agar pembelajaran tidak terpaku pada satu buku dan siswa serta guru

mempunyai banyak informasi dan pengetahuan mengenai isu-isu yang sedang

terjadi, dan dapat di sampaikan dalam pembelajaran.

Dalam penilaian, pada RPP setiap kompetensi dasar selesai di bahas, guru

memberikan evaluasi. Yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana siswa

memahami apa yang sudah di jelaskan oleh guru di hari tersebut. Dari pengakuan

siswa, guru tidak pernah memberikan soal-soal yang wajib dikerjakan untuk

mengevaluasi setiap penjelasan materi yang sudah selesai. Evaluasi dilakukan

guru hanya ketika ulangan mid semester dan ulangan semester. Sedangkan

ulangan harian biasanya tidak ada. Menurut pengakuan guru, evaluasi biasanya

dilakukan ketika ulangan mid semester dan ulangan semester saja, sedangkan

untuk nilai yang lain diambil dari nilai tugas ketika guru tidak mengisi pelajaran

dan nilai dari tingkah laku siswa yang di nilai di kelas selama pembelajaran

berlangsung. Dan menurut pengamatan dari peneliti, guru tidak memberi tugas

berupa apapun yang bersifat mengevaluasi siswa mengenai materi yang telah

selesai dibahas.

Hambatan guru yang disebabkan oleh pengelolaan kelas yaitu ketika

dilakukan penelitian, siswa di dalam kelas ada yang ramai, bermain

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18228/5/BAB IV revisi fik.pdf · siswa akan pembelajaran menjadi kurang. Guru PKn kelas X mengaku bahwa ... dokumentasi

59

handphoneatau mengantuk. Ada juga beberapa siswa yang terlambat masuk kelas,

dan ada yang sengaja tidak mengikuti mata pelajaran PKn. Hal tersebut menjadi

hambatan yang sangat berat untuk dihadapi seorang guru. Pengelolaan kelas bisa

dilakukan guru dengan memberikan motivasi siswa agar siswa mampu menyadari

arti penting mempelajari PKn, menyajikan materi dengan menarik dan membuat

proses pembelajaran menjadi menyenangkan dengan metode, media dan sumber

yang menarik.

Dari beberapa hambatan tersebut, guru mempunyai upaya untuk

menghadapinya. Dari hambatan dalam persiapan pembelajaran, guru lebih

mengutamakan pada penguasaan materi, pembelajaran mengalir menyesuaikan

dengan keadaan siswa. Mengenai materi yang sulit diajarkan dan diterima siswa,

guru biasanya mensiasati dengan menggunakan metode pembelajaran yang

menarik, namun kadang guru juga hanya sebatas teks book. Mengenai metode

pembelajaran, guru harus lebih mengerti keadaan siswa. Dalam pemakaian media,

ketika guru tidak menggunakan LCD proyektor karena persediaan terbatas, guru

berusaha meminjam bagian Tata Usaha, dan guru juga memanfaatkan media

sederhana yang ada di dalam kelas, namun ada guru yang hanya sebatas teks book.

Dalam pembelajaran, guru dapat menerapkan teori mengajar Bruner, yaitu

agar mudah difahami oleh siswa, guru hendaknya menggunakan pencotohan

permasalahan yang konkrit yang sedang terjadi dan diketahui oleh siswa. Dalam

menyajikankonsep, obyekatauprinsip guru dapat menggunakan gambar, tujuannya

adalah agar siswa mempunyai ketertarikan dan motivasi belajar yang tinggi.

Dalam penyampaian, guru harus menggunakan bahasa yang mudah dimengerti

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18228/5/BAB IV revisi fik.pdf · siswa akan pembelajaran menjadi kurang. Guru PKn kelas X mengaku bahwa ... dokumentasi

60

siswa, jangan menggunakan istilah-istilah bahasa asing yang kemudian tidak

diartikan secara jelas atau hanya sekedar membaca buku yang pada dasarnya guru

tidak mengetahui artinya, karena hal tersebut akan menghambat siswa dalam

memahami materi atau pokok bahasan yang sedang dibahas.

C. Hambatan Yang Dihadapi Siswa dalam Pembelajaran PKn di SMK

Ma’arif Salam

Subjek berikutnya adalah siswa kelas X, XI dan XII yang dipilih secara

sengaja oleh peneliti. Alasan mengambil beberapa siswa kelas X adalah mewakili

jawaban dari pertanyaan peneliti mengenai hal-hal yang menyangkut

pembelajaran yang disampaikan oleh guru yang mengampu kelas X, sedangkan

untuk kelas XI dan XII mewakili jawaban dari peneliti meengenai hal-hal yang

menyangkut tentang pembelajaran yang disampaikan oleh guru yang mengampu

kelas XI dan XII.

Tabel 6 : Siswa Yang Menjadi Informan

No. Nama Kelas Jurusan

1. Hesti Nur Aziza X Audio Video A

2. Heni Fatmawati X Audio Video A

3. Dani Fajar Pambudi X Otomotif B

4. David Eka X Mesin A

5. Yos Purwono X Mesin B

6. Widi Jatmiko X Otomotif C

7. Sevrida Kurniawan XII Otomotif D

8. Nina Anggriyani XII Elektronika

9. Trisno Sugiarto XI Mesin C

10. Yufi Wijayanto XI Mesin C

11. Yulias Safarudin XI Mesin C

Beberapa siswa mengaku bahwa dengan mempelajari PKn, siswa dapat

mengetahui tentang sejarah perjuangan, mengetahui tentang Undang-Undang

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18228/5/BAB IV revisi fik.pdf · siswa akan pembelajaran menjadi kurang. Guru PKn kelas X mengaku bahwa ... dokumentasi

61

yang sedang berlaku di Indonesia. Namun PKn tidak selalu dianggap

menyenangkan, alasan tersebut karena adanya beberapa pernyataan yang

menyatakan bahwa PKn bikin pusing, materinya susah, cara mengajar guru

kurang menarik, tidak menggunakan media yang kreatif, dan bahkan dari kondisi

kelas yang kurang mendukung.

Bukan hanya pernyataan bahwa PKn penting, wajib, sangat penting dan

sangat wajib. Ada beberapa siswa yang menyatakan bahwa PKn membosankan,

hal tersebut biasanya dibsebabkan karena materi yang sulit dipahami dan cara

mengajar guru PKn yang monoton. Sehingga persepsi siswa mengenai PKn seolah

tidak menganggap PKn itu mata pelajaran yang penting dan bukan hanya guru

PKn yang mempunyai hambatan dalam pembelajaran, siswa juga mempunyai

hambatan yang mempengaruhi hasil pembelajaran. Berikut hambatan-hambatan

terhadap pembelajaran PKn, berdasarkan hasil wawancara peneliti sebagai

berikut:

1. Hambatan Dalam Memusatkan Konsentrasi

Dalam pembelajaran, konsentrasi sangat dibutuhkan. Dalam hal ini, ada

beberapa siswa yang mengaku bahwa sering susah memusatkan konsentrasi dan

perhatian. Beberapa faktor yang melatar belakangi siswa sulit berkonsentrasi

dalam pembelajaran;

Karena kondisi kelas yang ramai, siswa yang lain tidak memperhatikan

guru yang sedang menjelaskan, dan guru juga tidak menegur. Misalnya menegur

hanya sekali dan setelah itu dibiarkan ramai. Jadi bukan hanya konsentrasi yang

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18228/5/BAB IV revisi fik.pdf · siswa akan pembelajaran menjadi kurang. Guru PKn kelas X mengaku bahwa ... dokumentasi

62

terganggu, namun ketika siswa ada yang ingin memperhatikan, suara guru jadi

kurang jelas. Dengan kata lain interaksi antara guru dan siswa menjadi terganggu.

Ketika guru menjelaskan materi, siswa ada yang ngobrol dengan teman

sebangkunya, atau main hand phone, bahkan mengantuk. Kondisi seperti itu tidak

memungkinkan siswa untuk belajar.

Siswa diajak siswa lain ijin keluar ruang kelas untuk pergi ke toilet. Atau

bahkan ijin pergi ke toilet tetapi pergi ke kantin untuk jajan.

2. Sulit Memahami Materi

Ada materi-materi tertentu yang sulit dipahami, siswa kelas X mengaku

bahwa materi yang sulit dipelajari dan dipahami adalah mengenai hukum karena

pengetahuan siswa sebelumnya mengenai hukum belum ada, sehingga siswa

masih kesulitan dalam memahami materi tersebut. Selanjutnya mengenai pasal-

pasal, siswa mengaku mempunyai hambatan dalam menghafal. Siswa kelas XII

mengaku mengalami hambatan dalam materi yang membahas tentang

pemerintahan. Materi PKn sering membuat siswa menjadi malas mempelajari

PKn.

3. Cara Belajar Siswa

Cara belajar yang kurang baik, sering menjadi hambatan yang ditemui oleh

siswa. Kesulitan dalam belajar menjadi hambatan yang memungkinkan siswa

untuk mencapai hasil yang tidak maksimal. Pola belajar di sekolah yang tidak

optimal dan pola belajar dirumah yang tidak tepat pemilihan waktunya menjadi

pokok permasalahannya. Siswa mengaku tidak bisa belajar dengan baik di sekolah

karena kalau sudah sama teman, hanya ngobrol. Kalau belajar di rumah, kadang

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18228/5/BAB IV revisi fik.pdf · siswa akan pembelajaran menjadi kurang. Guru PKn kelas X mengaku bahwa ... dokumentasi

63

kalah sama main atau kalah dengan acara televisi. Siswa mengaku sulitnya

mempelajari PKn karena materi PKn sangat banyak, apalagi PKn menuntut untuk

menghafal. Biasanya yang susah dihafalkan adalah istilah dalam bahasa asing dan

singkatan-singkatan. Oleh karena itu ada kecenderungan siswa menjadi malas

belajar.

4. Kurangnya Motivasi dan Minat Pembelajaran

Kurangnya motivasi dari guru merupakan alasan dari siswa untuk tidak

mempunyai minat dalam pembelajaran PKn. Biasanya guru lupa memberikan

motivasi, misalnya memberi tahu kepada siswa tentang apa tujuan dari

pembelajaran PKn di hari itu. Akibatnya siswa yang sama sekali tidak mempunyai

minat belajar PKn hanya mengganggu proses pembelajaran.

Ada juga siswa yang mengaku, kurangnya motivasi dari pihak keluarga

membuat kurangnya minat untuk belajar. Ketika ingin belajar di rumah, tidak

terlihat dukungan atau motivasi dari orang tua atau keluarga. Misalnya, pada

waktu jam belajar, orang tua menghidupkan televisi dengan suara keras,

menghidupkan radio, menyuruh anak untuk pergi ke warung.

5. Metode, Media dan Sumber Pembelajaran.

Siswa mengaku merasa bosan dengan cara mengajar guru, media yang

digunakan dan sumber pembelajaran yang tidak variatif. Siswa kelas XI

mengatakan, mengenai metode pembelajaran guru PKn hanya menggunakan

metode pembelajaran ceramah. Hal tersebut membuat siswa cepat bosan. Media

juga tidak ada, hanya memakai papan tulis. Sumber hanya buku paket yang selalu

digunakan guru dan hanya 1 buku itu saja.

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18228/5/BAB IV revisi fik.pdf · siswa akan pembelajaran menjadi kurang. Guru PKn kelas X mengaku bahwa ... dokumentasi

64

6. Keadaan Ruang Kelas

Keadaan ruang kelas kurang nyaman, kadang ada beberapa sampah kertas

atau pembungkus makanan yang berada di dalam laci meja yang terjatuh ke lantai.

Ada juga siswa yang mengaku ketika musim hujan, ruang kelas yang ditempati

atapnya bocor. Lalu lantai ruang kelas menjadi tergenang air dan penataan bangku

menjadi tidak rapi.

7. Ruang Kelas Tidak Menetap

Ada 2 kelas yang sering berpindah-pindah ruang, yaitu kelas XI Mesin C

dan XI Mesin D. Hal tersebut terjadi karena kurangnya ketersediaan ruang kelas.

Siswa mengaku karena berpindah-pindah kelas, kadang ada siswa yang tidak tahu

ada di ruang sebelah mana, atau guru PKn yang mencari-cari ruang kelas ketika

mau mengajar. Akibatnya siswa sering ada yang terlambat masuk kelas.

Dari hasil penelitian, siswa SMK Ma’arif Salam mengalami beberapa

hambatan dalam pembelajaran PKn. Hambatan tersebut antara lain, hambatan

dalam memusatkan konsentrasi, hambatan yang disebabkan karena keadaan ruang

kelas, hambatan yang disebabkan karena cara belajar, kurangnya motivasi dan

minat dalam pembelajaran, hambatan yang disebabkan karena ruang kelas yang

tidak menetap, materi sulit dipahami, hambatan yang disebabkan karena media,

metode dan sumber pembelajaran.

Konsentrasi yang tidak terpusat kepada materi pelajaran atau penjelasan

guru di depan kelas disebabkan karena kondisi kelas yang ramai, siswa yang lain

tidak memperhatikan guru yang sedang menjelaskan, dan guru juga tidak

menegur. Misalnya menegur hanya sekali dan setelah itu dibiarkan ramai. Jadi

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18228/5/BAB IV revisi fik.pdf · siswa akan pembelajaran menjadi kurang. Guru PKn kelas X mengaku bahwa ... dokumentasi

65

bukan hanya konsentrasi yang terganggu, namun ketika siswa ada yang ingin

memperhatikan, suara guru jadi kurang jelas. Dengan kata lain interaksi antara

guru dan siswa menjadi terganggu. Ketika guru menjelaskan materi, siswa ada

yang ngobrol dengan teman sebangkunya, atau main hand phone, bahkan

mengantuk. Kondisi seperti itu tidak memungkinkan siswa untuk belajar. Siswa

diajak siswa lain ijin keluar ruang kelas untuk pergi ke toilet. Atau bahkan ijin

pergi ke toilet tetapi pergi ke kantin untuk jajan namun siswa yang diajak tidak

mau, hal tersebut dapat menimbulkan konsentrasi yang tidak dapat terpusat.

Dalam hal ini, guru sudah berupaya ketika mendapati siswa yang menganggu

konsentrasi belajar temannya dengan mengajak ngobrol atau mengajak ijin keluar

kelas, yang pertama dilakukan adalah menegur, teguran dilakukan sampai tiga

kali, ketika siswa tidak bisa ditoleransi, siswa ramai dikeluarkan dari ruang kelas.

Hambatan yang disebabkan karena keadaan ruang kelas yang tidak

mendukung. Keadaan ruang kelas menjadi pemicu semangat belajar siswa. Dari

keadaan ruang kelas yang berantakan, tidak rapi dan tidak bersih membuat siswa

mengalami hambatan dalam pembelajaran. Pada saat musim penghujan, ada

beberapa ruang kelas yang lantainya tergenang air. Hal tersebut disebabkan karena

atap yang bocor dan merembes kemudian air hujan menetes ke lantai. Ada

beberapa sampah bekas pembungkus makanan yang juga terjatuh ke lantai dan

membuat pemandangan di kelas menjadi tidak rapi.

Hambatan yang di sebabkan karena ruang kelas yang tidak menetap, dari

hasil wawancara dan observasi ditemukan dua kelas yang menempati kelas

berpindah-pindah, kelas tersebut adalah kelas XI Mesin C dan kelas XI Mesin D.

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18228/5/BAB IV revisi fik.pdf · siswa akan pembelajaran menjadi kurang. Guru PKn kelas X mengaku bahwa ... dokumentasi

66

Alasan kenapa ruang kelas tidak menetap adalah karena mereka tidak mempunyai

kelas, dari awal tahun ajaran atau dari awal mereka memasuki kelas XI mereka

tidak memiliki kelas yang tetap. Setelah peneliti melakukan cross check kepada

kepala sekolah SMK Ma’arif Salam, di katakan bahwa awalnya akan diterapkan

moving class di SMK Ma’arif Salam, yang bertujuan agar semua kelas menempati

ruang kelas, setiap kelas akan di rolling setiap 3 hari sekali atau seminggu sekali.

Namun ada kesalahan dalam pengaturan yang menyebabkan kelas XI Mesin C

dan XI Mesin D tidak mendapatkan ruang kelas. Dari hambatan tersebut, kepala

sekolah mengupayakan penambahan ruang kelas dengan sedang dilaksanakannya

pembangunan gedung baru untuk menambah ruang kelas.

Hambatan siswa berikutnya adalah mengenai cara belajar yang masih

terbilang belum baik. Sebaiknya siswa lebih pandai memilih waktu yang tepat

untuk belajar, dan memilih cara belajar yang seperti apa yang membuat siswa

lebih mudah untuk memahami materi. Waktu yang tepat untuk belajar di rumah

adalah pukul 19.00-21.00 dan dini hari sekitar pukul 03.00, pilihlah tempat yang

memang dianggap nyaman untuk belajar. Cara belajar yang berangsur dianggap

menjadi cara tepat untuk lebih bisa memahami materi. Oleh karena itu perlu

adanya pengaturan waktu dan menetapkan cara belajar yang tepat. Tempat yang

tepat untuk belajar di sekolah adalah perpustakaan, karena perpustakaan

mempunyai suasana tenang dan nyaman untuk belajar. Dari hambatan tersebut,

guru menganjurkan untuk belajar sistem kredit, yaitu belajar sedikit-sedikit tetapi

dilakukan secara rutin.

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18228/5/BAB IV revisi fik.pdf · siswa akan pembelajaran menjadi kurang. Guru PKn kelas X mengaku bahwa ... dokumentasi

67

Kurangnya motivasi dan minat dalam pembelajaran, kasus yang sering

terjadi adalah guru lupa bahkan tidak tahu bagaimana cara memberikan motivasi

kepada siswa. Tidak jarang juga guru yang tidak mengetahui tentang apa itu

motivasi. Sering terabaikan bahwa fungsi guru sebagai motivator. Motivasi adalah

usaha yang disadari oleh pihak guru untuk menimbulkan motif-motif pada diri

siswa yang menunjang ke arah tujuan-tujuan belajar. Fungsi dari motivasi adalah

memberi semangat dan mengaktifkan peserta didik supaya tetap berminat dalam

pembelajaran, memusatkan perhatian peserta didik pada tugas-tugas tertentu yang

berhubungan dengan pencapaian tujuan pembelajaran. Dari segi motivasi, guru

mengupayakan untuk memulai pembelajaran dengan menyanyikan lagu

perjuangan, agar semangat bisa terkumpul.

Beberapa cara untuk menumbuhkan motivasi dan minat dalam

pembelajaran siswa adalah dengan cara mengajar yang bervariasi (kreatif),

mengadakan pengulangan informasi, memberikan stimulus baru misalnya melalui

pertanyaan-pertanyaan kepada siswa, memberikan kesempatan siswa untuk

menyalurkan keinginan belajarnya, menggunakan media dan alat bantu yang

menarik perhatian siswa. Kondisi pembelajaran yang efektif adalah adanya minat

siswa dalam pembelajaran. Minat ini besar sekali penbgaruhnya terhadap

pembelajaran sebab dengan minat seseorang akan melakukan sesuatu yang

diminatinya.

Hambatan mengenai materi yang sulit dipahami, bisa menjadi mudah

ketika metode, media atau sumber pembelajaran dari guru dapat menarik siswa.

Siswa yang mempunyai ketertarikan dalam pembelajaran akan mempunyai hasil

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18228/5/BAB IV revisi fik.pdf · siswa akan pembelajaran menjadi kurang. Guru PKn kelas X mengaku bahwa ... dokumentasi

68

pembelajaran yang baik pula. Yang biasanya sulit dipahami dan dihafal adalah

singkatan-singkatan dan istilah dalam bahasa asing. Menurut beberapa siswa,

materi mengenai hukum dan sistem pemerintahan atau tentang politik adalah

materi yang sulit difahami.

Dalam kasus tersebut, hendaknya guru lebih pandai dalam memilih bahan

pelajaran dan memperhatikan beberapa hal sebagai berikut :

a. Tujuan yang akan dicapai, sehingga bahan yang akan disampaikan relevan

dengan tujuan yang dirumuskan.

b. Bahan hendaknya sesuai dengan tingkat kemampuan berpikir siswa,

sehingga mudah dipahami.

c. Bahan yang akan diberikan perlu disusun skope dan ruang lingkupnya

serta urut-urutannya.

d. Mempertimbangkan waktu tersedia, serta perlengkapan yang ada.

Dalam pemilihan bahan pelajaran atau materi, guru harus lebih pandai

dalam memilih bahan-bahan yang relevan dan sesuai dengan tingkat pemahaman

siswa. Bukan hanya diambil dari satu sumber pembelajaran saja. Sukses tidaknya

pembelajaran yang baik, terpengaruh oleh penguasaan guru terhadap bahan (isi)

pelajaran yang diberikan.

Dari hambatan siswa mengenai materi yang sulit difahami seperti

pemamahami istilah bahasa asing dan memahami singkatan-singakatan, siswa

perlu menerapkan hukum latihan. Caranya dengan membuat buku atau catatan

kecil yang isinya berupa istilah bahasa asing dan singkatan-singkatan yang

tujuannya bisa dibaca setiap waktu.

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18228/5/BAB IV revisi fik.pdf · siswa akan pembelajaran menjadi kurang. Guru PKn kelas X mengaku bahwa ... dokumentasi

69

Hambatan yang disebabkan karena metode, media dan sumber

pembelajaran yang tidak menarik. Kebanyakan siswa mengaku bahwa

pembelajaran yang menyenangkan adalah pembelajaran yang meggunakan

metode, media dan sumber pembelajaran yang menarik. Materi yang sulit menjadi

mudah ketika guru dapat menyajikan materi tersebut dengan metode yang

menarik. Ada siswa yang menyatakan bahwa metode ceramah sudah cukup

asalkan guru bisa mengemas materi dengan metode ceramah yang punya daya

tarik tersendiri. Namun ada siswa yang menginginkan metode pembelajaran lain

selain ceramah, misalnya diskusi, persentasi atau wisata studi. Ketika mempelajari

tentang peradilan nasional, siswa diajak berkunjung ke pengadilan untuk

mengetahui jalannya persidangan. Media yang diharapkan siswa adalah

menggunakan media LCD proyektor. Dengan LCD proyektor, ketertarikan siswa

untuk belajar lebih tinggi. Karena mereka menganggap bahwa ketika guru hanya

berceramah tanpa mengguanakan alat peraga akan membuat cepat bosan dalam

mengikuti proses pembelajaran. Seharusnya untuk memilih media yang tepat,

tidak hanya menggunakan LCD proyektor, namun bisa menggunakan media-

media lain yang sederhana dan menarik. Misalnya gambar, foto, hand out,

pemanfaatan benda yang ada di dalam kelas, dan lain-lain.

Teorikoneksionismedari Thorndike, belajar berlangsungmenurutprinsip

yang

samayaitupembentukanasosiasiantarakesanpancainderadengankecenderunganberti

ndak. Proses belajarberlangsungsecaratrial and errormenuruthukum-

hukumtertentuyaitu salah satunya dengan kesiapan. Yang dimaksud dengan

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18228/5/BAB IV revisi fik.pdf · siswa akan pembelajaran menjadi kurang. Guru PKn kelas X mengaku bahwa ... dokumentasi

70

kesiapan belajar menurut Darwis A Soelaiman (1979 : 168) adalah kemampuan

seseorang mengambil manfaat dari pengalamannya.

Kesiapan pada saat pembelajaran misalnya, datang tepat waktu (tidak

terlambat atau bolos), menyiapkan apa yang akan dipelajari hari tersebut,

memusatkan konsentrasi kepada materi dan guru, mempunyai motivasi dan minat

untuk belajar, melaksanakan apa yang ditugaskan guru sekalipun sulit. Belajar

akan berlangsung lebih baik apabila kegiatan belajar sesuai dengan perkembangan

fisik dan intelektual siswa. Penerapan melakukan tindakan dengan sepenuh hati

dapat menghasilkan sesuatu yang maksimal.

Hukumlatihan,

menyatakanbahwakoneksiantarakondisidantindakanakanmenjadikuatkarenalatihan

, danmenjadilemahkarenakurangatautanpalatihan. Makin

seringsesuatupelajarandiulangimakindikuasaipelajaranitu. Hal ini berkaitan

dengan cara belajar yang berangsur dan berulang-ulang, dari cara tersebut akan

mempermudah cara belajar siswa. Siswa hanya perlu memilih waktu yang tepat

untuk belajar dan tempat yang nyaman untuk mempelajari pelajaran tersebut.

Hukumefek, menyatakanbahwakegiatanbelajar yang

memberiefekhasilbelajar yang menyenangkansepertihadiah/ pujian,

kecenderunganuntukdiulangidanditingkatkan; sedangkankegiatanbelajar yang

memberikanefekhasilbelajar yang

tidakmenyenangkancenderunguntukdihentikanatautidakdiulangi (Syamsu Mappa,

1983 : 56). Dari hukum efek ini, kegiatan belajar yang baik akan menumbuhkan

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18228/5/BAB IV revisi fik.pdf · siswa akan pembelajaran menjadi kurang. Guru PKn kelas X mengaku bahwa ... dokumentasi

71

motivasi kepada siswa untuk lebih giat lagi dalam belajar. Misalnya, guru yang

mengajar menyenangkan sehingga siswa mampu dengan mudah memahami setiap

penjelasan guru, dan mempunyai efek pada hasil belajar yang baik.

Dari teori Classical Conditioning yang dikemukakan olehPavlov,

menghasilkaneksperimenbahwatingkahlakutertentudapatdibentuk,

dipelajarimelaluilatihan yang direncanakan. Dalam hal ini sesuai dengan PKn

sebagai pembentukan karakter siswa. Pembentukan karakter siswa dapat dibentuk

oleh guru melalui kegiatan pembelajaran yang sudah direncanakan. Seperti dalam

RPP, dituliskan bahwa sebelum pembelajaran dimulai, guru mengabsen siswa

terlebih dahulu, hal itu memperlihatkan karakter ketertiban. Guru mengajak siswa

berdo’a dan mengucapkan salam sebelum dan sesudah pembelajaran, dari hal

tersebut mencerminkan karakter keagamaan. Karakter siswa dapat dibentuk mulai

dari hal terkecil dari bagian kegiatan pembelajaran. Dengan memanfaatkan teori

conditioning dari Guthrie, seseorang dapatmenemukancaramengubahkebiasaan

yang kurangbaik, misalnya dari rutinitas guru mengabsen sebelum pembelajaran,

dan ketika diketahui siswa tidak mengikuti pembelajaran tanpa alasan yang jelas,

maka akan menimbulkan pengenaan sanksi kepada siswa. Oleh sebab itu, manfaat

dari mengabsen dan memberi sanksi, akan mengubah kebiasaan siswa, yang

tadinya malas, menjadi rajin.

Secara teoritis dapat dikatakan bahwa pembelajaran yang tidak efektif

karena adanya hambatan yang dihadapi oleh guru dan siswa dalam pembelajaran.

Makin kurang tersedianya sumberdaya (fasilitas yang ada) seperti ruangan kelas,

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18228/5/BAB IV revisi fik.pdf · siswa akan pembelajaran menjadi kurang. Guru PKn kelas X mengaku bahwa ... dokumentasi

72

alat bantu mengajar (film, video, cassete, kamera, OHP, transparansi, papantulis,

dan sebagainya), maka makin tidak efisien pembelajaran tersebut berlangsung.

Kualitas pendidikan akan semakin meningkat jika alat bantu pembelajaran

atau penggunaan mediainstruksi dapat ditingkatkan.

D. Upaya Guru, Siswa, dan SekolahUntuk Menghadapi Hambatan Dalam

Pembelajaran PKn

Ada hambatan yang menuntut guru dan siswa untuk mengatasi hambatan

tersebut :

1. Upaya Guru Untuk Mengatasi Hambatan Dalam Pembelajaran PKn,

yaitu :

a. Mengenai persiapan mengajar, guru PKn kelas X mengaku bahwa untuk

mengatasi hambatan dalam persiapan mengajar yang perlu diperhatikan

adalah penguasaan materi .

b. Untuk mengatasi pemilihan metode pembelajaran yang sesuai, guru kelas

X mengaku bahwa harus mengenal dominan karakter siswa dengan cara

melihat antusias siswa terhadap metode pembelajaran yang selama ini

sudah diterapkan dikelas.

c. Dalam penggunaan media, guru kelas X menggunakan media

pembelajaran berupa LCD Proyektor, yang dipinjam dari bagian Tata

Usaha (TU) karena LCD Proyektor di SMK Ma’arif jumlahnya terbatas.

d. Mengenai pengelolaan kelas, dalam menghadapi anak-anak yang bandel

atau susah diatur, terlambat masuk waktu pembelajaran PKn, guru PKn

kelas X mengatasi siswa dengan memberi sanksi. Namun ketika

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18228/5/BAB IV revisi fik.pdf · siswa akan pembelajaran menjadi kurang. Guru PKn kelas X mengaku bahwa ... dokumentasi

73

siswamembolos, guru melapor ke Bimbingan Konseling (BK) dan yang

menindak lanjuti adalah BK tersebut. Guru PKn kelas XI dan XII

menghadapi siswa yang ramai di kelas dengan cara ditegur.

e. Mengatasi konsentrasi belajar siswa yang terganggu akibat siswa lain

yang ramai diatasi dengan cara ; pertama, menegur siswa yang ramai.

Kedua, memberi sanksi yaitu menyuruh push-up. Ketiga, mengeluarkan

siswa ramai dari kelas.

f. Membantu siswa dalam menghadapi hambatan dalam belajar yaitu, guru

kelas X menyarankan siswa agar membuat ringkasan materi dan

menggunakan cara belajar dengan sistem kredit.

g. Dalam hal motivasi, guru kelas X biasanya memberi motivasi siswa

dengan cara bersama-sama menyanyikan lagu perjuangan sehingga

semangat siswa diharapkan seperti pejuang.

h. Keadaan ruang kelas, guru kelas XI dan XII mengaku mengajar siswa

dengan apa adanya keadaan ruang kelas.

2. Upaya Siswa Untuk Mengatasi Hambatan Dalam Pembelajaran PKn :

a. Untuk mengatasi konsentrasi yang tidak terpusat kepada guru dan materi

karena siswa lain ramai, ada siswa yang mengatasinya dengan cara

berpindah tempat duduk menjadi yang dekat dengan guru.

b. Materi yang susah difahami bisa diatasi dengan mencari informasi

melalui internet atau setelah guru menjelaskan, siswa bertanya.

c. Dalam mengatasi hambatan berupa cara belajar yang tepat yaitu siswa

ketika mau diadakan Ulangan Mid Semester atau Ulangan Semester,

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18228/5/BAB IV revisi fik.pdf · siswa akan pembelajaran menjadi kurang. Guru PKn kelas X mengaku bahwa ... dokumentasi

74

siswa bangun dini hari untuk belajar. Meringkas materi setiap selesai

proses pembelajaran agar mudah dihafalkan dan dipelajari.

d. Kurangnya motivasi dan minat diatasi siswa dengan tetap mengikuti

pembelajaran.

e. Ruang kelas yang tidak menetap diatasi siswa dengan mencari ruang

kelas yang kosong untuk ditempati.

f. Keadaan ruang kelas yang tidak mendukung bisa diatasi dengan

membersihkan ruang kelas yang kotor atau tergenang air hujan.

3. Upaya SekolahUntuk Mangatasi Hambatan Guru dan Siswa Dalam

Pembelajaran PKn :

a. Ruang kelas yang belum memadai, tanggapan dari Kepala Sekolah

SMK Ma’arif Salam ruang kelas yang kurang karena adanya kebutuhan

ruang tambahan.

b. Mengenai media pembelajaran, LCD Proyektor masing-masing jurusan

sudah mempunyai. Yang tidak sering dipakai ada 2, di laboratorium ada

2. Jurusan mesin ada 1, Jurusan otomotif disediakan 2.

c. Mengenai sumber pembelajaran, sekolah sudah menyediakan

laboratorium komputer yang dapat digunakan untuk mengakses

internet.

Upaya diatas merupakan usaha yang telah dilakukan oleh guru, siswa, dan

sekolah untuk menambah kualitas pembelajaran. Upaya guru untuk mengatasi

hambatan dalam pembelajaran PKn meliputi upaya untuk guru tersebut dan upaya

untuk siswanya.

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18228/5/BAB IV revisi fik.pdf · siswa akan pembelajaran menjadi kurang. Guru PKn kelas X mengaku bahwa ... dokumentasi

75

Dalam persiapan pembelajaran guru menekankan pada penguasaan materi,

meskipun RPP bukan murni hasil sendiri dan silabus diberi oleh sekolah, namun

guru sudah mengetahui bahan ajar yang akan diajarkan dan menyiapkan

pembelajan sebaik mungkin dari pengetahuan guru.

Guru yang berkualitas harus dapat menampilkan kelakuan yang baik

dalam usaha mengajarnya. Perilaku guru tersebut diharapkan mencerminkan

kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran yang berkualitas, yang meliputi

sebagai berikut :

Kemampuan dalam mempersiapkan pengajaran

1) Perencanaan

a) Kemampuan merumuskan tujuan pengajaran

b) Kemampuan memilih metode alternatif

c) Kemampuan memilih metode yang sesuai dengan tujuan pengajaran

d) Kemampuan merencanakan langkah-langkah pengajaran

2) Persiapan bahan pengajaran

a) Kemampuan menyiapkan bahan yang sesuai dengan tujuan

b) Kemampuan mempersiapkan pengayaan bahan pengajaran

c) Kemampuan menyiapkan bahan pengajaran remedial

3) Merencanakan Media dan Sumber

a) Kemampuan memilih media pengajaran yang tepat

b) Kemampuan memilih sumber pengajaran yang tepat

4) Penilaian

a) Kemampuan menyusun alat penilaian hasil pengajaran.

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18228/5/BAB IV revisi fik.pdf · siswa akan pembelajaran menjadi kurang. Guru PKn kelas X mengaku bahwa ... dokumentasi

76

b) Kemampuan merencanakan penafsiran penggunaan hasil penilaian

pengajaran.

Beberapa kemampuan guru diatas, dapat diterapkan dalam pelaksanaan

pembelajaran yang meliputi tiga hal yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan

kegiatan akhir. Kegiatan awal mempunyai fungsi : Pertama, menyiapkan peserta

didik dalam proses pembelajaran. Kedua, mengetahui tingkat kemajuan peserta

didik sehubungan dengan proses pembelajaran yang dilakukan. Ketiga,

mengetahui kemampuan awal yang dimiliki peserta didik mengenai bahan ajar

yang akan dijadikan topik dalam proses pembelajaran. Keempat, mengetahui

darimana seharusnya proses pembelajaran dimulai, tujuan mana yang telah

dikuasai dan mana yang perlu mendapat perhatian khusus.

Untuk mengatasi metode pembelajaran yang diterapkan, guru mengaku

mengenal dominan karakter siswa. Guru kelas X mengaku bahwa dalam

pembelajaran pernah menerapkan metode game, dan guru kelas XI mengaku

pernah menggunakan metode diskusi, namun untuk diterapkan metode tersebut

guru mengalami hambatan karena ada kelas yang kegiatan pembelajarannya jadi

kurang efektif, siswa ramai, bercanda, jam pelajaran hanya terbuang sia-sia dan

materi belum selesai di bahas. Oleh karena itu guru memakai metode

pembelajaran ceramah karena dirasa metode tersebut efektif diterapkan dari kelas

ke kelas yang lain.

Dalam penggunaan media, guru mengaku bahwa media yang dapat

menarik siswa adalah menggunakan LCD Proyektor. Sedangkan media tersebut

jumlahnya terbatas, sehingga guru harus meminjam LCD Proyektor yang biasanya

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18228/5/BAB IV revisi fik.pdf · siswa akan pembelajaran menjadi kurang. Guru PKn kelas X mengaku bahwa ... dokumentasi

77

digunakan bagian tata usaha. Namun kadang guru juga menggunakan media

sederhana yang ada di dalam kelas, seperti penghapus untuk menerapkan metode

permainan.

Mengenai pengelolaan kelas, dalam menghadapi anak-anak yang bandel

atau susah diatur, terlambat masuk waktu pembelajaran PKn, guru PKn kelas X

mengaku mengatasi siswa dengan memberi sanksi misalnya suruh nyanyi di

depan kelas, nyanyi lagu-lagu nasional dan menyuruh push-up. Namun ketika

siswa membolos, guru melapor ke Bimbingan Konseling (BK) dan yang

menindak lanjuti adalah BK tersebut. Guru PKn kelas XI dan XII mengaku

menghadapi siswa yang ramai di kelas dengan cara ditegur dan dinasehati.

Konsentrasi belajar siswa yang terganggu akibat siswa lain yang ramai

guru PKn biasanya mengatasi dengan cara ; pertama, menegur siswa yang ramai.

Kedua, memberi sanksi berupa push-up. Ketiga, mengeluarkan siswa ramai dari

kelas.

Membantu siswa dalam menghadapi hambatan dalam belajar yaitu, siswa

biasanya mengalami kesulitan memilih cara belajar yang tepat. Guru kelas X

menyarankan siswa agar membuat ringkasan materi dan menggunakan cara

belajar dengan sistem kredit. Jadi belajarnya harus sedikit sedikit tapi sering.

Dengan seperti itu, siswa akan mudah memahami materi yang sedang dipelajari.

Dalam hal motivasi, guru kelas X mengaku biasanya memberi motivasi

siswa dengan cara bersama-sama menyanyikan lagu perjuangan sehingga

semangat siswa diharapkan seperti pejuang.

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18228/5/BAB IV revisi fik.pdf · siswa akan pembelajaran menjadi kurang. Guru PKn kelas X mengaku bahwa ... dokumentasi

78

Keadaan ruang kelas, guru kelas XI dan XII mengaku mengajar siswa

dengan apa adanya keadaan ruang kelas. Karena ketika yang menjadi hambatan

adalah ruang kelas yang atapnya bocor ketika hujan, hal tersebut tidak setiap hari.

Hanya waktu musim hujan saja. Oleh karena itu, guru biasanya mengajar dengan

apa adanya keadaan kelas, hanya saja lebih diatur penataan bangkunya.

Selanjutnya mengenai beberapa sampah pembungkus makanan berada di lantai,

guru biasanya menyuruh siswa untuk mengambil atau membersihkan sebelum

dimulai pembelajaran.

Ketika menghadapi hambatan, maka seseorang dituntut untuk menemukan

solusi atau jalan keluar. Begitu juga dalam pembelajaran PKn, siswa yang

mengalami hambatan berupaya untuk mengatasi hambatan tersebut.

Untuk mengatasi konsentrasi yang tidak terpusat kepada guru dan materi

karena siswa lain ramai, siswa mengaku ada yang mengatasinya dengan cara

berpindah tempat duduk menjadi yang dekat dengan guru. Namun ada siswa yang

diam saja ditempat duduknya karena tidak ada tempat duduk yang kosong di

depan. Biasanya siswa cuek ketika diajak ngobrol dengan teman yang lain.

Materi yang susah difahami bisa diatasi dengan mencari informasi melalui

internet atau setelah guru menjelaskan, siswa bertanya. Materi yang sulit difahami

adalah mengenai hukum dan perpolitikan. Siswa kelas X mengaku bahwa yang

sulit difahami adalah ketika pembelajaran sampai pada bab sistem hukum dan

peradilan nasional. Siswa kelas XI mengaku bahwa materi yang sulit adalah

sistem hukum dan peradilan internasional.

Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18228/5/BAB IV revisi fik.pdf · siswa akan pembelajaran menjadi kurang. Guru PKn kelas X mengaku bahwa ... dokumentasi

79

Dalam mengatasi hambatan berupa cara belajar yang tepat yaitu siswa

mengaku ketika mau diadakan Ulangan Mid Semester atau Ulangan Semester,

siswa bangun dini hari untuk belajar. Meringkas materi setiap selesai proses

pembelajaran agar mudah dihafalkan dan dipelajari. Intinya siswa lebih rajin

dalam belajar dan memilih waktu yang tepat untuk belajar.

Kurangnya motivasi dan minat diatasi siswa dengan tetap mengikuti

pembelajaran, karena dengan tetap mengikuti pelajaran, keingin tahuan siswa

akan materi yang sebelumnya belum siswa ketahui akan memotivasi siswa untuk

terus mengikuti pembelajaran.

Ruang kelas yang tidak menetap diatasi siswa dengan mencari ruang kelas

yang kosong untuk ditempati. Siswa kelas XI Mesin C mengaku bahwa mereka

dapat belajar ketika ada kelas yang sedang melaksanakan praktek di ruang

praktek. Dan memang setiap hari ada praktek, sehingga mereka menempati ruang

kelas yang kosong tersebut.

Keadaan ruang kelas yang tidak mendukung bisa diatasi dengan

membersihkan ruang kelas yang kotor atau tergenang air hujan. Biasanya ruang

kelas yang kotor karena perilaku dari siswa yang tidak menjaga kebersihan

kelasnya, sehingga ketika terdapat kelas yang kotor, ada siswa yang mengaku

kadang dibersihkan dengan kesadaran, namun kadang ditegur guru baru

dibersihkan.

Ruang kelas yang belum memadai, tanggapan dari Kepala Sekolah SMK

Ma’arif Salam ruang kelas yang kurang karena adanya kebutuhan ruang

tambahan, misalnya ruang laboratorium komputer bertambah. Mengenai ada kelas

Page 40: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/18228/5/BAB IV revisi fik.pdf · siswa akan pembelajaran menjadi kurang. Guru PKn kelas X mengaku bahwa ... dokumentasi

80

yang berpindah pindah ruang seperti kelas XI Mesin C dan XI mesin D, karena

sebelumnya yang diinginkan adalah moving class. Moving class di SMK Ma’arif

Salam diartikan setiap 3 hari sekali atau seminggu sekali semua kelas berpindah

ke kelas yang lain. Tujuannya agar semua mendapatkan ruang kelas. Pihak

sekolah juga sudah merencanakan pembangunan gedung baru lagi di sebelah

tempat parkir dan saat ini sudah mulai berjalan.

Mengenai media pembelajaran, LCD Proyektor masing-masing jurusan

sudah mempunyai. Yang tidak sering dipakai ada 2, di laboratorium ada 2.

Jurusan mesin ada 1, Jurusan otomotif disediakan 2. Kepala sekolah mengaku

bahwa semua kembali kepada guru, karena cara mengajar guru memang belum

bisa berubah. Masih perlu membutuhkan kreativitas yang tinggi untuk memakai

media yang canggih. Biasanya guru hanya menggunakan buku paket sebagai

media pembelajaran.

Mengenai sumber pembelajaran, sekolah sudah menyediakan laboratorium

komputer yang dapat digunakan untuk mengakses internet. Kepala sekolah

mengatakan bahwa di perpustakaan juga terdapat banyak buku sebagai bahan

bacaan untuk belajar.