peningkatan hasil belajar mata pelajaran fiqih...

200
i PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH MATERI HUKUM PERKAWINAN MELALUI METODE DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS XI KEAGAMAAN MADRASAH ALIYAH ALMANAR BENER KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: HANIF MUHIBBURRAHMAN NIM. 114-13-013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2018

Upload: others

Post on 13-Nov-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH

MATERI HUKUM PERKAWINAN

MELALUI METODE DISCOVERY LEARNING

PADA SISWA KELAS XI KEAGAMAAN

MADRASAH ALIYAH ALMANAR BENER

KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

HANIF MUHIBBURRAHMAN

NIM. 114-13-013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2018

Page 2: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

ii

Page 3: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

iii

Siti Rukhayati M.Ag.

Dosen IAIN Salatiga

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp : 4 (empat) eksemplar

Hal : Pengajuan Naskah Skripsi

Kepada

Yth. Dekan FTIK

IAIN Salatiga

di Salatiga

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dengan hormat, setelah dilaksanakan bimbingan, arahan dan koreksi, maka

naskah skripsi mahasiswa:

Nama : Hanif Muhibburrahman

NIM : 114-13-013

Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN

FIQH MATERI HUKUM PERKAWINAN MELALUI

METODE DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS

XI KEAGAMAAN MADRASAH ALIYAH ALMANAR

BENER KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN

SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga untuk

ditujukan dalam sidang munaqasyah.

Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian dan digunakan

sebagaimana mestinya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Salatiga, September 2018

Pembimbing,

Siti Rukhayati M.Ag.

NIP.197704032003132003

Page 4: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

Jalan lingkar Salatiga Km. 2 Telepon : (0298) 6031364 Salatiga 50716 Website : tarbiyah.iainsalatiga.ac.id Email : [email protected]

iv

SKRIPSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH

MATERI HUKUM PERKAWINAN

MELALUI METODE DISCOVERY LEARNING

PADA SISWA KELAS XI KEAGAMAAN

MADRASAH ALIYAH ALMANAR BENER

KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

DI SUSUN OLEH :

HANIF MUHIBBURRAHMAN

NIM 114-13-013

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Program Studi

Pendidikan Agama Islam, FakultasTarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 2 Oktober 2018 dan telah dinyatakan

memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

Susunan Panitia Penguji

Ketua Penguji : Mufiq, S.Ag, M.Phil.

Sekretaris Penguji : Siti Rukhayati, M.Ag.

Penguji I : Imam Mas Arum, M.Pd.I.

Penguji II : Dr. Budiyono Saputro, M.Pd.

Salatiga, 2 Oktober 2018

Dekan FTIK IAIN Salatiga

Suwardi, M.Pd.

NIP. 19670121 199903 1 002

Page 5: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

v

DEKLARASI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Hanif Muhibburrahman

NIM : 114 13 013

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya

sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang

lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik

ilmiah. . Naskah skripsi ini diperkenankan untuk di publikasikan pada e-

repository IAIN SALATIGA.

Salatiga, September 2018

Yang menyatakan

Hanif Muhibburrahman

NIM 114 13 013

Page 6: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

vi

MOTTO

Karena sesungguhnya bersama setiap kesulitan ada kemudahan

Sesungguhnya bersama setiap kesulitan ada kemudahan

(QS : Al-Insyirah ayat 5 dan 6)

Page 7: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

vii

PERSEMBAHAN

Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT. Taburan rahmat , ridho dan

hidayah-Mu telah memberikanku kekuatan, membekaliku dengan ilmu serta

memperkenalkanku dengan cinta. Atas karunia dan kemudahan yang telah Engkau

berikan akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, meskipun dalam wujud

yang sederhana dan jauh dari sempurna.

Kupersembahkan karya sederhana ini kepada orang-orang yang telah

membantu mewujudkan impianku :

1. Kedua orang tua yang sangat saya sayangi Ayahanda M Amin Ma‟ruf dan

Ibunda Nur Hikmah Suguyarti, yang tidak pernah berhenti memberikan

doa dan kasih sayang yang tulus.

2. Istriku tercinta, Riyhammah yang telah mendukung dan memberikan

semangat.

3. Sahabat-sahabatku terkasih yang selalu berbagi ilmu dan pengalaman serta

memberikan motivasi khususnya teruntuk Dedy Aris Setiawan.

4. Teman-teman tercinta PAI Ekstensi, PPL, KKN dan semuanya yang telah

memberikan dukungan dan motivasi.

5. Tidak lupa kepada seluruh teman-teman PAI Ekstensi angkatan 2013,

yang selalu meluangkan waktu untuk mengajari dan menyusun skripsi,

terimakasih atas semuanya atas kekompakannya dari awal sampai akhir.

Page 8: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohhmanirrohim

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan rahmat, nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyususnan skripsi ini. Sholawat dan salam senantiasa tetap

terlimpahkan kepangkuan beliau Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat-

sahabatnya dan orang-orang mukmin yang senantiasa mengikutinya.

Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan,

bimbingan serta dukungan dari semua pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan

ini dengan senang hati menyampaikan terimakasih dan penghargaan setinggi-

tingginya kepada yang terhormat:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama

Islam dan juga selaku pembimbing skripsi yang telah rela menyisihkan

waktunya untuk membimbing dengan penuh kebijaksanaan dan memberi

petunjuk-petunjuk dan dorongan-dorongan dalam menyelesaikan skripsi ini

4. Bapak/Ibu dosen yang telah mencurahkan pengetahuan dan bimbingan

selama penulis kuliah sampai menyelesaikan skripsi ini

5. Kepala sekolah Madrasah Aliyah Al Manar Bener Tengaran Bapak Makmun

Santoso, M.Pd.I beserta guru dan karyawan, yang berkenan memberikan ijin

pada penulis untuk melakukan penelitian di Madrasah Aliyah Al Manar

Bener Tengaran

Page 9: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

ix

6. Guru Pengampu Mata Pelajaran fiqih kelas XI Madrasah Aliyah Al Manar

Bener Tengaran Bapak Agus Saghara, S.Pd.I yang berkenan meluangkan

waktu untuk membantu jalannya penelitian di Madrasah Aliyah Al Manar

Bener Tengaran

7. Siswa siswi kelas XI Madrasah Aliyah Al Manar Bener Tengaran yang sudah

berkenan menjadi subyek penelitian dan mengikuti jalannya penelitian

dengan sungguh-sungguh

Selanjutnya penulis hanya dapat berdoa “Jazakumullah khoirul katsiran”.

Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun

demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya, penulis hanya bisa berharap semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada

khususnya.

Salatiga, September 2018

Penulis

Hanif Muhibburrahman

NIM 114-13-013

Page 10: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

x

ABSTRAK

Muhibburrahman, Hanif . 2018. Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran

Fiqh Materi Hukum Perkawinan Melalui Metode Discovery

Learning Pada Siswa Kelas Xi Keagamaan Madrasah Aliyah

Al Manar Bener Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang

Tahun Pelajaran 2017/2018 Program Studi Pendidikan Guru

Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing : Siti

Rukhayati, M.Ag.

Kata Kunci : Hasil Belajar, Metode Discovery Learning

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil

belajar mata pelajaran fiqh materi hukum perkawinan melalui metode discovery

learning pada siswa kelas XI Keagamaan Madrasah Aliyah Al Manar Bener

Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan

Kelas ini terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu

perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah

siswa kelas XI Keagamaan MA Al Manar Bener Kecamatan Tengaran. Analisis

data yang digunakan adalah analisis data kualitatif.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, kesimpulan dari penelitian

ini adalah metode pembelajaran discovery learning dapat meningkatkan hasil

belajar pada siswa kelas XI Keagamaan Madrasah Aliyah Al Manar Bener

Kabupaten Semarang 2017/2018. Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil pra siklus

diperoleh data siswa yang tuntas berjumlah 8 siswa dari 22 siswa atau 36%

sedangkan siswa yang tidak tuntas berjumlah 14 siswa atau 64% dengan rata-rata

59,09. Selanjutnya dari persentase siswa yang tuntas pada siklus I 55% dan naik

pada siklus II sebesar 93,3%, sehingga telah memenuhi indikator kinerja yaitu

minimal 85% dari seluruh siswa tuntas. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar

pada pra siklus ke siklus I kemudian ke siklus II mengalami peningkatan dan telah

mencapai KKM yang telah ditentukan.

Page 11: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

xi

Page 12: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

xii

Page 13: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

xiii

Page 14: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

xiv

DAFTAR TABEL

3.1. Sarana Prasarana Madrasah Aliyah Al Manar Bener Kecmatan Tengaran

3.2. Data Inventaris MA Al-Manar Bener Kecamatan Tengaran

3.3. Daftar Guru dan Karyawan Madrasah Aliyah Al Manar Bener

3.4. Jumlah Siswa Madrasah Aliyah Al Manar Bener

3.5. Daftar Nama Siswa

3.6. Perolehan Nilai Pra Siklus Siswa kelas XI Keagamaan MA Al-Manar Bener

4.1. Hasil Belajar Siswa Siklus I

4.2. Tabel Pengamatan Guru Siklus I

4.3. Tabel Pengamatan Siswa Siklus I

4.4. Hasil Belajar Siswa Siklus II

4.5. Tabel Pengamatan Guru Siklus II

4.6. Tabel Pengamatan Siswa Siklus II

Page 15: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

xv

DAFTAR GAMBAR

1.1. Siklus Penelitian Tindak Kelas

4.1. Diagram Persentase Hasil Belajar Siswa Siklus I

4.2. Diagram Persentase Hasil Belajar Siswa Siklus I

Page 16: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II

Lampiran 3. Instrumen Observasi Guru Siklus I

Lampiran 4. Instrumen Observasi Guru Siklus II

Lampiran 5. Instrumen Observasi Siswa Siklus I

Lampiran 6. Instrumen Observasi Siswa Siklus II

Lampiran 7. Lembar Otentik (Asli) Hasil Tes Siklus I

Lampiran 8. Lembar Otentik (Asli) Hasil Tes Siklus II

Lampiran 9. Daftar Nilai Siswa

Lampiran 10. Dokumentasi

Lampiran 11. Lembar Konsultasi Skripsi

Lampiran 12. Surat Ijin Penelitian

Lampiran 13. Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 14. Daftar Riwayat Hidup

Page 17: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Agama Islam datang disertai dengan lahirnya sebuah paradigma baru

tentang proses kehidupan manusia dalam menjalani hidup di dunia sebagai

hamba Allah dan pemimpin di bumi. Kehadiran Islam sebagai salah satu

pendobrak kebekuan dan kejumudan peradaban manusia proses ini disertai

dengan sebuah revolusi dalam bidang pendidikan sebagai salah satu prasarat

pokok untuk membangun sebuah peradaban manusia yang mampu

melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai pemimpin untuk mengelola alam

ini (Thoha, 2006: 4).

Hakekat pendidikan sendiri yang semula merupakan kegiatan

simbiosis dengan kehidupan dalam masyarakat primitif dengan bentuk

pendidikan tradisional non formal menuju hakekat pendidikan sebagai

kegiatan formal dan administratif, akhirnya telah melahirkan pendidikan

formal dalam wujud persekolahan sehingga kini pendidikan lebih identik

dengan pembelajaran di sekolah. Menilik hal di atas dan jika dikaitkan

dengan proses pendidikan yang berlangsung di Indonesia, maka pendidikan

di Indonesia masih bersifat pada pengenalan teori untuk masukan-masukan

kognitif taraf rendah. Artinya, pendidikan yang substansial yang menekankan

pada nilai-nilai belum terlaksana karena peserta didik masih ditempatkan

sebagai obyek pembelajaran, bukan menjadi subyek itu sendiri. Artinya,

dalam proses pendidikan memerlukan kreatifitas, inovasi, dan pengembangan

Page 18: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

2

wawasan nilai dari pendidik, yakni pendidik yang memiliki kemampuan

untuk menghayati ilmu, mengetahui rahasia ilmu yang diajarkan, kekuatan

dan kelemahan teori-teori serta validitasnya.

Dalam mengajar tentunya seorang pendidik memakai strategi kreasi

intelektual dan strategi kognitif dari pada informasi verbal. Cara mengajar

yang demikian membutuhkan peranan yang besar dari guru atau pengajar

untuk dapat menumbuhkan dan mengarahkan peserta didik pada keaktifan

dan pengembangan potensi serta berproses menempa diri sesuai dengan bakat

dan kesadaran dari perserta didik itu sendiri akan pentingnya sebuah

pendidikan. Strategi seperti ini diharapkan dapat menghasilkan interaksi dan

keterlibatan maksimal siswa dalam belajar.

Metode pembelajaran yang statis dan kaku, sikap dan mental pendidik

yang dirasa kurang mendukung proses, dan materi pelajaran yang kurang

relevan menyebabkan proses pembelajaran materi Fiqih kurang menarik.

Adanya kelemahan-kelemahan metode yang digunakan karena metode yang

digunakan masih cenderung menggunakan metode ceramah. Kurang

kreatifnya guru agama dalam menggali metode yang biasa dipakai untuk

pendidikan agama menyebabkan pelaksanaan pembelajaran cenderung

monoton. Sedangkan dalam proses pembelajaran peran guru sangat

menentukan keberhasilan dalam proses pembelajaran. Adapun tugas guru

adalah membantu siswa mencapai tujuannya. Yakni guru lebih banyak

berurusan dengan strategi dari pada memberikan informasi. Tugas guru

mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan

Page 19: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

3

sesuatu yang baru bagi anggota kelas (siswa). Sesuatu yang baru datang dari

„menemukan sendiri‟ bukan dari „apa kata guru‟. Begitulah peran guru di

kelas yang dikelola dengan metode inkuiri.

Peran guru dalam pembelajaran dengan metode discovery learning

hanya sebagai fasilitator oleh karena itu guru harus peran aktif dan kreatif

dalam memberikan materi pelajaran pada siswa sehingga terwujud proses

pembelajaran yang berkualitas. Setiap materi yang disajikan memiliki makna

dengan kualitas yang beragam. Makna tersebut berupa pemberian

kesempatan kepada siswa untuk menemukan konsep apa yang dipelajarinya.

Pembelajaran Fiqih di kelas XI keagamaan Madrasah Aliyah Bener

masih dominan menggunakan metode ceramah, sehingga siswa hanya pasif

mendengarkan ceramah guru saja. Karena hanya mendengarkan ceramah

guru, ada sebagian siswa yang kurang konsentrasi. Akibatnya siswa tidak

memahami materi yang disampaikan. Hal tersebut tercermin dari hasil

belajarnya yang rata-rata baru mencapai 62 dengan ketuntasan 61% (KKM =

70).

Melihat kondisi tersebut, maka diperlukan suatu upaya untuk

memperbaiki hasil belajar siswa melalui metode pembelajaran yang mampu

meningkatkan keaktifan siswa, sehingga siswa tidak pasif mendengarkan

guru, tetapi juga aktif memahami materi yang disampaikan. Salah satu

metode yang digunakan adalah dengan metode discovery learning. Discovery

learning berarti penemuan, artinya siswa menemukan konsep materi dengan

terlebih dahulu mendapatkan penjelasan dari guru. Dengan menemukan

Page 20: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

4

konsep secara individu, dalam memori siswa akan selalu teringat, sehingga

akan mudah memahami materi yang disampaikan.

Dalam wacana pendidikan, ada dua tataran yang sering

dipertentangkan yang sesungguhnya saling membutuhkan, yakni teori dan

praktik. Sedangkan hukum perkawinan adalah menyangkut materi norma-

norma dalam Islam mengenai perkawinan. Oleh karena itu dalam

pembelajaran hendaknya tidak hanya dengan menggunakan metode ceramah

dan juga siswa dituntut untuk menghafal dan memahami saja akan tetapi

hendaknya siswa diajarkan untuk menemukan konsep hukum perkawinan.

Dalam materi hukum perkawinan ini, jika siswa mampu menemukan

konsep atau kunci dari materi yang dirumuskan, maka siswa akan memahami

siapa yang merumuskan materi tersebut.

Dalam memahami hukum perkawinan untuk siswa XI belum banyak

yang memahami. Melalui metode discovery learning, siswa memahami dan

menemukan konsep untuk memahami hukum perkawinan, sehingga siswa

akan mudah memahami materi yang akan disampaikan. Berdasarkan hasil

pengamatan sementara, siswa Madrasah Aliyah Al Manar Bener Kecamatan

Tengaran, Kabupaten Semarang masih banyak yang belum memahami

masalah hukum perkawinan sehingga hasil belajarnya menjadi rendah. Hal

tersebut merupakan tantangan yang sangat berat bagi peneliti selaku guru

agama untuk melakukan penelitian.

Bertolak dari latar belakang di atas peneliti terdorong untuk

mengadakan penelitian dengan judul Peningkatan hasil belajar mata pelajaran

Page 21: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

5

fiqih materi hukum perkawinan siswa kelas XI Keagaamaan Madrasah

Aliyah Al Manar Bener Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang melalui

metode discovery learning Tahun Pelajaran 2017/2018”

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “apakah penerapan

metode discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran

fiqih materi hukum perkawinan siswa kelas XI Keagaamaan Madrasah

Aliyah Al Manar Bener Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang Tahun

Pelajaran 2017/2018?”

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan

hasil belajar mata pelajaran fiqih materi hukum perkawinan melalui metode

discovery learning pada siswa kelas XI Keagaamaan Madrasah Aliyah Al

Manar Bener Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran

2017/2018.

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

1. Hipotesis Tindakan

Adapun hipotesis yang peneliti kemukakan adalah metode

discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran fiqih

materi hukum perkawinan pada siswa Kelas XI Keagaamaan Madrasah

Page 22: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

6

Aliyah Al Manar Bener Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang

Tahun Pelajaran 2017/2018.

2. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penerapan metode discovery

learning adalah sebagai berikut:

a. Ketuntasan belajar individu

Siswa mencapai ketuntasan secara individu apabila Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) 70 dari seluruh penguasaan.

b. Menghitung ketuntasan belajar klasikal

Menurut Trianto (2009:241) ketuntasan siswa secara klasikal dalam

pelajaran PAI adalah 85% siswa di kelas dapat mencapai KKM.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara

akademik maupun manfaat praktis sebagai berikut:

a. Manfaat teoritis

1) Bagi guru

Sebagai bahan evaluasi terhadap pelaksanaan pembelajaran yang

dilaksanakan selama ini, sehingga dapat diambil langkah-langkah

yang tepat dalam meningkatkan kualitas pembelajaran selanjutnya.

2) Bagi siswa

Page 23: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

7

Untuk meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran, dengan

harapan bahwa pembelajaran tidak hanya terfokus pada ceramah

guru, tetapi juga harus didukung keaktifan siswa dalam memahami

materi yang disampaikan.

3) Bagi sekolah

Hasil penelitian ini secara teoritis dapat memberikan masukan bagi

pengembangan ilmu pengetahuan khususnya pembelajaran di MA

dalam menumbuhkan motivasi siswa untuk melanjutkan pendidikan.

b. Manfaat praktis

Pelaksanaan tindakan kelas ini diharapkan akan memberikan beberapa

manfaat yaitu:

1) Penelitian ini diharapkan akan memberikan sumbangan bagi

peningkatan mutu dan efektifitas pembelajaran di sekolah.

2) Membantu mengatasi permasalahan pembelajaran yang dihadapi

siswa dan menambah wawasan serta ketrampilan dalam pembelajaran

fiqih.

3) Bagi siswa akan memperoleh pelajaran hukum perkawinan yang lebih

menarik, menyenangkan dengan menggunakan metode discovery

learning.

Page 24: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

8

F. Definisi Operasional

1. Peningkatan

WJS Poerwadarminto (2014:628 dan 1078) menyimpulkan

bahwa “peningkatan adalah suatu bentuk hasil usaha mempertinggi

atau membuat lebih, sedang kemampuan adalah kesanggupan,

ketrampilan, atau kekuatan.

2. Hasil Belajar

Hasil belajar diartikan sebagai kemampuan memahami suatu

abstraksi dari serangkaian pengalaman yang didefinisikan sebagai

suatu kelompok objek atau kejadian (Trianto, 2008: 158).

3. Mata Pelajaran Fiqih

Pelajaran fiqih merupakan salah satu bagian pendidikan agama

Islam yang mempelajari tentang fiqih ibadah, terutama menyangkut

pengenalan dan pemahaman tentang cara-cara pelaksanaan rukun

Islam dari ketentuan dan tata caranya (Saebani, 2009: 24).

Perkawinan menurut hukum islam adalah akad yang sangat

kuat atau miitsaqon gholiidhon untuk mentaati perintah Allah dan

melaksanakannya merupakan ibadah. Berdasarkan syariat islam dan

tuntunan cara perkawinan yang benar maka hukum perkawinan dapat

digolongkan dalam lima kategori yaitu wajib, sunnah, haram, makruh,

dan mubah.

Page 25: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

9

3. Discovery Learning

Discovery Learning sebagai salah satu metode yang

memungkinkan para anak didik terlibat langsung dalam kegiatan

belajar mengajar, sehingga mampu menggunakan proses mentalnya

untuk menemukan suatu konsep atau teori yang sedang dipelajari

(Huda, 2012: 33).

G. Metodologi Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan,

maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis

dan Taggart, yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang

berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan),

observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Langkah pada siklus

berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan,

dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus 1 dilakukan tindakan pendahuluan

yang berupa identifikasi permasalahan.

2. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian

a. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI Keagaamaan Madrasah Aliyah Al

Manar Bener Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang.

Page 26: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

10

b. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama akhir Pebruari-awal Maret 2018

terdiri 2 siklus.

c. Subjek Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di kelas

Kelas XI Keagaamaan Madrasah Aliyah Al Manar Bener Kecamatan

Tengaran, Kabupaten Semarang sebanyak 22 orang siswa pada semester

II Tahun Pelajaran 2017/2018.

3. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dua siklus, dimana setiap siklus terdiri

dari empat tahapan utama, yaitu: perencanaan, pelaksanaan kegiatan,

pengamatan (observasi) dan refleksi. Setiap akhir kegiatan siklus diadakan

refleksi, sehingga kelemahan-kelemahan setiap siklus dapat dibenahi pada

siklus berikutnya.

Suharsimi Arikunto (2006: 16) mengemukakan penelitian tindakan

kelas ini terdiri dari empat tahapan, meliputi perencanaan, pelaksanaan,

pengamatan (observasi) dan refleksi.

Page 27: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

11

Berikut skema dari proposal penelitian:

Gambar 1.1 Siklus Penelitian Tindak Kelas (Arikunto, 2006: 16)

a. Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan meliputi:

membuat skenario pembelajaran berupa rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP), membuat lembar observasi guru dan siswa untuk

melihat bagaimana kondisi belajar mengajar di kelas ketika metode

pembelajaran diaplikasikan, membuat tugas-tugas yang harus

dikerjakan selama proses pembelajaran oleh setiap kelompok untuk

mencapai indikator hasil belajar.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan adalah menerapkan apa yang telah direncanakan

pada tahap satu, yaitu bertindak di kelas. Hendaknya perlu diingat

bahwa pada tahap ini, tindakan harus sesuai dengan rencana, tetapi

harus terkesan alamiah dan tidak direkayasa.

Perencanaan

SIKLUS I Refleksi pelaksanaan

pengamatan

perencanaan

SIKLUS II

Pengamatan

?

Refleksi pelaksanaan

Page 28: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

12

Pada tahap ini, peneliti mengamati pelaksanaan proses

pembelajaran pada mata pelajaran PAI materi hukum perkawinan

dengan menggunakan metode discovery learning. Pada tahap ini

peneliti meminta bantuan kepada teman sejawat.

c. Observasi

Menurut Supardi dalam bukunya Suyadi (2010:63) menyatakan

bahwa observasi yang dimaksud adalah pengumpulan data dengan kata

lain observasi adalah alat untuk memotret seberapa jauh efek tindakan

telah mencapai sasaran.

Pada tahap ini peneliti mengamati proses pembelajarandari

awal sampai akhir dengan menggunakan lembar observasi. Hal ini

dilakukan untuk mengetahui aktivitas siswa pada saat proses kegiatan

belajar-mengajar.

d. Tahap Refleksi

Data yang terkumpul dari hasil observasi terhadap setiap

pembelajaran segera diolah dan dideskripsikan maknanya dengan cara

diklasifikasikan, dianalisis, didiskusikan dan dikaji ulang bersama

dengan kolaborator, terutama yang berkaitan dengan kelebihan dan

kekurangan yang terjadi dalam proses pembelajaran. Hasil kegiatan

refleksi ini digunakan sebagai bahan untuk pertimbangan penyusunan

rencana tindakan berikutnya. Peneliti dan kolaborator menganalisis

dan merefleksi pelaksanaan dan hasil tindakan siklus I. Berdasarkan

Page 29: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

13

hasil analisis dan refleksi terhadap tindakan siklus I dijadikan dasar

pertimbangan dalam menentukan rencana perbaikan di siklus II.

4. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan dalam

kegiatan penelitian. Bentuk instrumen yang digunakan untuk mendapatkan

data adalah sebagai berikut:

a. Lembar pengamatan/blanko pengamatan, digunakan untuk mengamati

secara langsung kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran

PAI materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning.

1) Lembar observasi guru

Instrumen pengamatan guru dalam penelitian ini menurut

Rusman (2011: 99-100) mencakup beberapa aspek diantaranya:

kemampuan guru membuka pelajaran, sikap guru dalam proses

pembelajaran, penguasaan bahan belajar, kegiatan belajar

mengajar, pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran,

evaluasi pembelajaran, kemampuan menutup kegiatan

pembelajaran, dan tindak lanjut/follow up.

2) Lembar observasi siswa

Pedoman atau lembar pengamatan observasi siswa

digunakan untuk mengamati secara langsung kegiatan siswa dalam

proses pembelajaran PAI melalui metode discovery learning.

Page 30: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

14

b. Tes tertulis, digunakan untuk mendapatkan nilai. Jenis tes yang

digunakan berupa tes pilihan ganda yang diadakan setelah diadakan

tindakan siklus I, siklus II, dst.

c. Pedoman dokumentasi digunakan untuk mendapatkan gambaran

kegiatan dalam proses pembelajaran penerapan metode discovery

learning. Dokumentasi juga digunakan sebagai hasil penelitian yang

berupa gambar atau foto yang menggunakan alat bantu berupa

kamera.

5. Teknik Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data

dalam penelitian ini adalah menggunakan tes, lembar observasi dan

dokumentasi.

a. Observasi

Lembar observasi ini digunakan untuk mengumpulkan data

mengenai aktivitas siswa dan keterampilan guru dalam mengajar

saat pelaksanaan penelitian tindakan kelas.

b. Tes

Tes yang digunakan adalah tes tertulis untuk mengumpulkan data

mengenai kemampuan memahami materi pelajaran.

Page 31: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

15

c. Dokumentasi

Dokumen peristiwa saat penelitian tindakan kelas merupakan

dokumen otentik pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang

dilakukan.

6. Analisis Data

Data yang diperoleh dalam penelitisn tindakan kelas, secara umum

dianalisis melalui diskriptif kualitatif. Analisis data dilakukan pada tiap

data yang dikumpulkan, baik data kuantitatif maupun data kualitatif. Data

kualitatif dianalisis dengan menggunakan cara kuantitatif sederhana, yakni

dengan persentase (%), dan data kualitatif dianalisis dengan membuat

penilaian-penilaian kuantitatif (kategori).

Analisis data merupakan proses menganalisis data yang telah

terkumpul guna mengetahui seberapa besar keberhasilan tindakan dalam

penelitian untuk perbaikan belajar siswa.

Untuk persentase ketuntasan klasikal dapat dihitung menggunakan

rumus (Djamarah, 2005: 262):

x 100%

P = Persentase

F = Frekuensi yang dicari persentasenya

N = Jumlah siswa

Page 32: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

16

Penilaian rata-rata dapat menggunakan rumus sebagai berikut (Aqib,

2010: 204):

X =

Dengan:

X = Nilai rata-rata

X = Jumlah nilai

N = Jumlah siswa

H. Sistematika Skripsi

Secara garis besar sistematika skripsi ini terbagi menjadi 3 bagian, yaitu:

bagian awal skripsi, bagian isi skripsi, dan bagian akhir skripsi.

Bagian awal skripsi ini berisi halaman judul, abstrak, lembar

pengesahan, motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, dan daftar

lampiran.

Bagian isi skripsi terdiri dari lima bab, yaitu:

BAB I terdiri dari Pendahuluan, berisi: Latar Belakang Masalah,

Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis Tindakan dan Indikator

Keberhasilan, Kegunaan Penelitian, Definisi Operasional, Metode Penelitian

dan Sistematika Skripsi.

BAB II Kajian Pustaka. Landasan Teori berisi : Hasil Belajar dan

Metode Discovery Learning.

Page 33: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

17

BAB III Pelaksanaan Penelitian, berisi semua hasil penelitian yang

dilakukan yang terdiri dari siklus I dan II.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, membahas hasil penelitian

dikaitkan dengan teori yang digunakan.

BAB V Penutup, berisi simpulan hasil penelitian yang telah dilakukan

dan saran-saran yang diberikan peneliti berdasar simpulan. Bagian akhir

skripsi berisi daftar pustaka dan lampiran.

Page 34: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

18

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Hasil Belajar

1. Pengertian Belajar

Belajar adalah suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan

mengadakan perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu

pengetahuan, dan keterampilan (Dalyono, 1997). Menurut Rogers

dalam Dalyono (1997) belajar diperlancar bilamana siswa dilibatkan

dalam proses belajar dan ikut bertanggung jawab terhadap proses

belajar tersebut. Suradi dalam Sardiman (2001) juga menyatakan

bahwa salah satu ciri terjadinya proses belajar adalah ditandai dengan

adanya aktivitas siswa. Jadi suatu siswa dikatakan telah mengalami

belajar jika siswa tersebut ikut terlibat secara langsung atau

mengalami sendiri proses pembelajaran sehingga dalam diri siswa

tersebut terjadi perubahan baik dalam hal penambahan pengetahuan,

keterampilan maupun terjadi perubahan tingkah laku ataupun sikap.

Manusia sebagai mahluk hidup yang mempunyai akal dan

pikiran tidak akan pernah berhenti dari proses belajar. Belajar secara

sadar atau tidak telah dilakukan manusia secara terus menerus untuk

memenuhi segala kebutuhan akan pengetahuan.

Page 35: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

18

Belajar bukan merupakan tujuan melainkan suatu proses untuk

mencapai tujuan, jadi belajar merupakan langkah-langkah atau

prosedur yang ditempuh (Hamalik 2001: 29) sehingga dapat dikatakan

belajar sebagai suatu kegiatan yang berproses dan merupakan unsur

yang sangat penting dalam setiap penyelenggaraan setiap jenis dan

jenjang pendidikan. Hal ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya

pencapaian tujuan pendidikan itu tergantung dari proses yang dialami

siswa, baik ketika di sekolah, lingkungan rumah atau keluarga.

Belajar mempunyai pengertian yang sangat kompleks, sehingga

banyak ahli yang mengemukakan pengertian belajar dengan ungkapan

dan pandangan yang berbeda-beda. Berikut ini pendapat tentang

pengertian belajar :

a. Belajar merupakan perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan

terjadi sebagai hasil latihan dan pengalaman (Morgan dalam

Saptorini 2004: 3).

b. Belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan seseorang

yang dicapai melalui upaya yang dilakukan dan perubahan itu

bukan diperoleh secara langsung dari proses pertumbuhan dirinya

secara alamiah (Gagne dalam Saptorini 2004: 3).

c. Belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada

individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu

dan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi

dengan lingkungannya (Burton W. H dalam Usman 2014: 4).

Page 36: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

19

d. Belajar adalah suatu proses dimana ditimbulkan atau diubahnya

suatu kegiatan karena mereaksi dengan keadaan (Hilgard E.R

dalam Usman 2014: 5).

e. Belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang

menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi yang berupa

kecakapan, sikap, kebiasaan kepribadian atau suatu pengertian

(Witherington H. C. dalam Usman 2014: 5).

Dari berbagai pendapat mengenai belajar tersebut, dapat

disimpulkan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku dan

kemampuan seseorang karena bereaksi dengan keadaan.

Aktivitas siswa dalam belajar tidak cukup hanya mendengarkan

dan mencatat seperti yang lazim terjadi dalam pembelajaran pada

umumnya. Aktivitas tersebut hendaknya mencakup aktivitas yang

bersifat fisik atau jasmani maupun mental atau rohani. Diedrich dalam

Sardiman (2001) menyatakan ada 177 macam kegiatan siswa yang

antara lain dapat digolongkan sebagai berikut:

a. Visual activities, yang termasuk di dalamnya misalnya

membaca, memperhatikan gambar, demonstrasi, percobaan,

pekerjaan orang lain.

b. Oral activities, seperti menyatakan, merumuskan, bertanya,

memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan

wawancara, diskusi, interupsi.

Page 37: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

20

c. Listening activities, sebagai contoh adalah mendengarkan

uraian, percakapan, diskusi, interupsi.

d. Writing activities, seperti menulis cerita, karangan, laporan,

angket, menyalin.

e. Drawing activities, misalnya menggambar, membuat grafik,

peta, diagram.

f. Motor activities, yang termasuk di dalamnya antara lain

melakukan percobaan, membuat konstruksi, bermain, berkebun,

berternak.

g. Mental activities, sebagai contoh misalnya mengingat,

memecahkan soal, menganalisa, melihat hubungan, mengambil

keputusan.

h. Emotional activities, seperti misalnya menaruh minat, gembira,

bersemangat, berani, tenang, gugup.

Keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar dengan berbagai

aktivitas seperti diuraikan diatas, akan menciptakan suasana belajar

yang tidak membosankan dan kegiatan belajar mengajar akan berjalan

maksimal.

2. Proses belajar

Belajar merupakan suatu proses dimana siswa dengan

kemampuan awal yang dimilikinya, akan mengikuti kegiatan belajar

mengajar sehingga didapatkan kemampuan akhir yang lebih baik atau

tercapai tujuan pembelajaran. Untuk mencapai tujuan pembelajaran

Page 38: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

21

yang optimal diperlukan komponen-komponen PBM yang berupa

sarana dan prasarana, guru, kurikulum dan lingkungan yang memadai

dan mendukung. Sedangkan untuk mengukur keberhasilan sebuah

proses belajar mengajar diperlukan program evaluasi yang terstruktur

dan terencana.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

Setiap kegiatan belajar menghasilkan suatu perubahan yang khas

yaitu hasil belajar. Hasil belajar adalah tingkat pencapaian siswa

terhadap tujuan yang telah ditetapkan disetiap mata pelajaran dalam

waktu tertentu (Arikunto, 2002). Keberhasilan seseorang dalam

mempelajari sesuatu sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Menurut

Slameto (2003) faktor-faktor tersebut dapat digolongkan menjadi dua

yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang

ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern

adalah faktor yang ada di luar individu.

2) Faktor intern

1) Kesehatan

Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta

bagian-bagiannya atau bebas dari penyakit. Proses belajar

seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu,

selain itu juga ia akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah

pusing, mengantuk jika badannya lemah, kurang darah ataupun

ada gangguan fungsi alat indera serta tubuhnya.

Page 39: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

22

2) Inteligensi dan bakat

Inteligensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis

yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam

situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui atau

menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif,

mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat. Inteleginsi

besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar. Dalam situasi

yang sama, siswa yang mempunyai tingakat inteleginsi yang

tinggi akan lebih berhasil dari pada yang mempunyai tingkat

inteleginsi yang rendah. Bakat merupakan kemampuan untuk

belajar. Seperti juga inteleginsi, bakat juga mempengaruhi

belajar, jika bahan pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengan

bakatnya maka hasil belajarnya juga akan lebih baik.

3) Minat dan motivasi

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk

memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan

yang diminati seseorang, diperhatikan terus menerus yang

disertai dengan rasa senang. Bahan pelajaran yang menarik

minat belajar siswa, lebih mudah dipelajari dan disimpan

karena minat menambah kegiatan belajar.

Motivasi adalah penggerak atau dorongan untuk

melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu

Page 40: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

23

tujuan. Menurut Nasution (2000) motivasi dapat berasal dari

dalam diri (motivasi intrinsik) maupun dari luar (motivasi

ekstrinsik). Motivasi bukan saja penting karena menjadi faktor

penyebab belajar, namun juga memperlancar belajar dan hasil

belajar. Oleh karena itu guru diharapkan mengetahui kapan

siswa perlu dimotivasi dan bentuk motivasi yang harus

diberikan agar proses pembelajaran berjalan lancar dan

berhasil optimal.

Sardiman (2004) menyebutkan ada sebelas bentuk dan

cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di

sekolah yaitu memberi angka, hadiah, saingan atau kompetisi,

ego-involvement, memberi ulangan, mengetahui hasil, pujian,

hukuman, hasrat untuk belajar, minat dan tujuan yang diakui.

4) Kematangan dan kesiapan

Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam

pertumbuhan seseorang dimana alat-alat tubuhnya sudah siap

untuk melaksanakan kecakapan baru. Kesiapan adalah

kesediaan untuk memberi respon atau bereaksi. Kematangan

dan kesiapan siswa untuk mempelajari sesuatu yang baru akan

mempengaruhi proses dan hasil belajar tersebut.

Page 41: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

24

b. Faktor ekstern

1) Keluarga

Faktor orang tua sangat besar pengaruhnya bagi

keberhasilan seorang siswa dalam belajar. Keadaan ekonomi

keluarga, cara orang tua mendidik, hubungan anak dengan

orang tua, suasana rumah, dan latar belakang budaya

(pendidikan orang tua) akan ikut menentukan keberhasilan

belajar siswa.

2) Sekolah

Keadaan sekolah tempat belajar turut berpengaruh pada

tingkat keberhasilan belajar. Kondisi sekolah, metode

mengajar guru, kurikulum, tata tertib sekolah, serta hubungan

guru dengan siswa dan siswa dengan siswa akan

mempengaruhi motivasi belajar siswa sehingga hasil

belajarpun terpengaruh.

3) Masyarakat

Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga

berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi

karena keberadaan siswa dalam masyarakat yang berupa

kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa, teman

bergaul, dan bentu kehidupan masyarakat.

Menurut Nana Sudjana hasil belajar adalah suatu akibat dari proses

belajar dengan menggunakan alat pengukuran yaitu berupa tes yang disusun

Page 42: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

25

secara terencana, baik tes tertulis, tes lisan maupun tes perbuatan. Adapun

Nasution (2003: 22) berpendapat bahwa hasil belajar adalah suatu perubahan

pada individu yang belajar, tidak hanya mengenai pengetahuan tetapi juga

membentuk kecakapan dan penghayatan dalam diri pribadi individu yang

belajar. Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti

suatu materi tertentu dari mata pelajaran yang berupa data kuantitatif

maupun kualitatif. Untuk melihat hasil belajar dilakukan suatu penilaian

terhadap siswa yang bertujuan untuk mengetahui apakah siswa telah

menguasai suatu materi atau belum. Hasil belajar dapat dilihat dari hasil

nilai ulangan harian (formatif), nilai ulangan tengah semester (Sub sumatif),

dan nilai ulangan semester (sumatif).

Menurut Subiyanto (2008), hasil belajar adalah sesuatu yang digunakan

untuk menilai hasil pelajaran yang telah diberikan kepada siswa dalam

waktu tertentu. Menurut Sutrisno (2008), hasil belajar adalah kemampuan

yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.

Hasil belajar menurut Good (Poerwadarminto, 2001) adalah

pencapaian atau kecakapan yang dinampakkan dalam suatu keahlian atau

sekumpulan pengetahuan. Dalam hal ini pengetahuan yang dicapai atau

keterampilan yang dikembangkan dalam mata pelajaran di sekolah, biasanya

ditetapkan dengan nilai tes atau ujian yang diberikan oleh guru.

Page 43: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

26

Adapun pengetahuan yang dicapai atau keterampilan yang

dikembangkan tersebut meliputi:

a. Ranah kognitif, seperti informasi dan pengetahuan, konsep dan prinsip,

pemecahan masalah dan kreativitas.

b. Ranah afektif, seperti perasaan, sikap, nilai dan integritas pribadi.

c. Ranah psikomotorik.

Cara mengetahui hasil belajar siswa, guru dapat melakukan dengan

berbagai cara salah satunya adalah dengan melakukan evaluasi dan tes.

Evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjamin, dan penetapan

mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur,

jenis pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggara

pendidikan (UU No 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

Jadi hasil belajar adalah hasil yang diperoleh seseorang dari

proses belajar yang telah dilakukannya. Hasil belajar diwujudkan dari hasil

penilaian belajar; baik peniliaian kualitatif naupun hasil penilaian kuantitatif

yang terangkum dalam buku laporan pendidikan (rapor).

B. HUKUM PERKAWINAN

1. Arti Pernikahan atau Perkawinan

Pernikahan berasal dari kata dasar nikah. Kata nikah memiliki

persamaan dengan kata kawin. Menurut bahasa Indonesia, kata nikah

berarti berkumpul atau bersatu. Menurut istilah syarak, nikah itu

berarti melakukan suatu akad atau perjanjian untuk mengikatkan diri

Page 44: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

27

antara seorang laki-laki dan seorang perempuan yang bertujuan untuk

menghalalkan hubungan kelamin antara keduanya dengan dasar suka

rela demi terwujudnya keluarga bahagia yang diridhoi oleh Allh SWT.

Nikah adalah fitrah yang berarti sifat asal dan pembawaan manusia

sebagai makhluk Allah SWT. Setiap manusia yang sudah dewasa dan

sehat jasmani dan rohaninya pasti membutuhkan teman hidup yang

berlawanan jenis kelaminnya. Teman hidup yang dapat memenuhi

kebutuhan biologis, yang dapat mencintai dan dicintai, yang dapat

mengasihi dan dikasihi, serta yang dapat bekerja sama untuk

mewujudkan ketentraman, kedamaian, dan kesejahteraan dalam hidup

berumah tangga.

Nikah termasuk perbuatan yang telah dicontohkan oleh Nabi

Muhammad saw. atau sunnah Rasul. Dalam hal ini Islam telah

menganjurkan kepada manusia untuk menikah. Dan ada banyak

hikmah di balik anjuran tersebut. Antara lain adalah :

a. Sunnah Para Nabi dan Rasul

ىقذ اجا أص جعيا ى قثيل ىشسه أسسيا سسلا ا ما ح رس

تآح إلا تئر الل ىنو أجو مراب أ ؤذ

Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum

kamu dan Kami memberikan kepada mereka isteri-isteri dan

keturunan. Dan tidak ada hak bagi seorang Rasul mendatangkan

sesuatu ayat melainkan dengan izin Allah. Bagi tiap-tiap masa ada

Kitab. (QS. Ar-Ra'd : 38).

Page 45: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

28

b. Bagian Dari Tanda Kekuasan Allah

آاذ اجا ىرسنا إىا أص أفسن خيق ىن جعو تن أ

اخ ف رىل ح إ سح ج د رفن ىق ش

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan

untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan

merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa

kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar

terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.(QS. Ar-Ruum : 21)

c. Salah Satu Jalan Untuk Menjadi Kaya

أنحا إ ائن إ عثادم اىح اىص ن ى نا فقشاء الأا

الل فضي الل اسع غ عي

Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan

orang-orang yang layak dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan

hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah

akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas

lagi Maha Mengetahui.(QS. An-Nur : 32)

d. Ibadah Dan Setengah Dari Agama

Al-Ghazali dalam Ihya Ulumiddin mengatakan,

Page 46: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

29

مخ م م

ج م ب ك ب

Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam mengatakan, “Siapa yang

menikah, berarti telah melindungi setengah agamanya. Karena itu

bertaqwalah kepada Allah untuk setengah agamanya yang kedua.” Ini

merupakan isyarat tentang keutamaan nikah, yaitu dalam rangka

mlindungi diri dari penyimpangan, agar terhinndar dari kerusakan.

Karena yang merusak agama manusia umumnya adalah kemaluannya

dan perutnya. Dengan menikah, maka salah satu telah terpenuhi. (Ihya

Ulumiddin, 2/22)

e. Tidak Ada Pembujangan Dalam Islam

Islam berpendirian tidak ada pelepasan kendali gharizah seksual

untuk dilepaskan tanpa batas dan tanpa ikatan. Untuk itulah maka

diharamkannya zina dan seluruh yang membawa kepada perbuatan

zina. Tetapi di balik itu Islam juga menentang setiap perasaan yang

bertentangan dengan gharizah ini. Untuk itu maka dianjurkannya

supaya kawin dan melarang hidup membujang dan kebiri.

Seorang muslim tidak halal menentang perkawinan dengan

anggapan, bahwa hidup membujang itu demi berbakti kepada Allah,

padahal dia mampu kawin; atau dengan alasan supaya dapat seratus

persen mencurahkan hidupnya untuk beribadah dan memutuskan

hubungan dengan duniawinya.

Nabi memperhatikan, bahwa sebagian sahabatnya ada yang kena

pengaruh kependetaan ini (tidak mau kawin). Untuk itu maka beliau

menerangkan, bahwa sikap semacam itu adalah menentang ajaran

Islam dan menyimpang dari sunnah Nabi. Justru itu pula, fikiran-

Page 47: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

30

fikiran Kristen semacam ini harus diusir jauh-jauh dari masyarakat

Islam.Allah berfirman

ا أا ا أحو الل ىن ا طثاخ ا لا ذحش آ الل اىز لا ذعرذا إ

عرذ لا حة اى

Hai orang-orang yang beriman! Jangan kamu mengharamkan yang

baik-baik dari apa yang dihalalkan Allah untuk kamu dan jangan

kamu melewati batas, karena sesungguhnya Allah tidak suka kepada

orang-orang yang melewati batas. (QS. Al-Maidah: 87)

Dari sini, sebagian ulama ada yang berpendapat: bahwa kawin itu

wajib hukumnya bagi setiap muslim, tidak boleh ditinggalkan selama

dia mampu. Sementara ada juga yang memberikan pembatasan --wajib

hukumnya-- bagi orang yang sudah ada keinginan untuk kawin dan

takut dirinya berbuat yang tidak baik.

Setiap muslim tidak boleh menghalang-halangi dirinya supaya

tidak kawin karena kawatir tidak mendapat rezeki dan menanggung

yang berat terhadap keluarganya. Tetapi dia harus berusaha dan

bekerja serta mencari anugerah Allah yang telah dijanjikan untuk

orang-orang yang sudah kawin itu demi menjaga kehormatan dirinya.

f. Menikah Itu Ciri Khas Makhluk Hidup

Selain itu secara filosofis, menikah atau berpasangan itu adalah

merupakan ciri dari makhluq hidup. Allah SWT telah menegaskan

bahwa makhluq-makhluq ciptaan-Nya ini diciptakan dalam bentuk

berpasangan satu sama lain.

Page 48: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

31

ء مو ش ذزمش ىعين ج خيقا ص

Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu

mengingat kebesaran Allah.(QS. Az-Zariyat : 49)

اىزي أ سثحا ا ذثد الأسض ا اج مي خيق الأص ا فس

لا عي

Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan

semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri

mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.(QS. Yaasin : 36)

2. Hukum Pernikahan

a. Hukum Asal Nikah adalah Mubah

Menurut sebagian besar ulama, hukum asal nikah adalah mubah,

artinya boleh dikerjakan boleh ditinggalkan. Bisa disebut juga orang

yang berada pada posisi tengah-tengah antara hal-hal yang mendorong

keharusannya untuk menikah dengan hal-hal yang mencegahnya untuk

menikah, maka bagi hukum menikah itu menjadi mubah atau boleh.

Tidak dianjurkan untuk segera menikah namun juga tidak ada larangan

atau anjuran untuk mengakhirkannya. Pada kondisi tengah-tengah

seperti ini, maka hukum nikah baginya adalah mubah. Dikerjakan tidak

ada pahalanya dan ditingkalkan tidak berdosa. Meskipun demikian,

ditinjau dari segi kondisi orang yang akan melakukan pernikahan,

hukum nikah dapat berubah menjadi sunnah, wajib, makruh atau

haram.

Page 49: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

32

b. Nikah yang Hukumnya Sunnah

Sebagian besar ulama berpendapat bahwa pada prinsipnya nikah

itu sunnah. Alasan yang mereka kemukakan bahwa perintah nikah

dalam berbagai Al-Qur’an dan hadits hanya merupakan anjuran

walaupun banyak kata-kata amar dalam ayat dan hadits tersebut. Akan

tetapi, bukanlah amar yang berarti wajib sebab tidak semua amar harus

wajib, kadangkala menunjukkan sunnah bahkan suatu ketika hanya

mubah. Adapun nikah hukumnya sunnah bagi orang yang sudah

mampu memberi nafkah dan berkehendak untuk nikah.

د جا اى ذ ذض ا أح ح س اىقا الأثاء ناثش تن ىد إ د اى

حثا ح ات صح

Dari Anas bin Malik RA bahwa Rasulullah SAw bersabda,"Nikahilah

wanita yang banyak anak, karena Aku berlomba dengan nabi lain

pada hari kiamat. (HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Ibnu Hibbam)

c. Nikah yang Hukumnya Wajib

Nikah menjadi wajib menurut pendapat sebagian ulama dengan

alasan bahwa diberbagai ayat dan hadits sebagaimana tersebut diatas

disebutkan wajib. Selanjutnya nikah itu wajib sesuai dengan faktor dan

situasi. Jika ada sebab dan faktor tertentu yang menyertai nikah

menjadi wajib. Contoh: jika kondisi seseorang sudah mampu memberi

nafkah dan takut jatuh pada perbuatan zina, dalam situasi dan kondisi

seperti itu wajib nikah. Sebab zina adalah perbuatan keji dan buruk

yang dilarang Allah SWT.

Page 50: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

33

Sebagai mana firmanNya;

أنحا إ ائن إ عثادم اىح اىص ن ى نا فقشاء الأا

اسع الل فضي الل غ عي

Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan

orang-orang yang layak dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan

hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah

akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas

lagi Maha Mengetahui.(QS. An-Nur : 32)

d. Nikah yang Hukumnya Makruh

Hukum nikah menjadi makruh apabila orang yang akan melakukan

perkawinan telah mempunyai keinginan atau hasrat yang kuat, tetapi ia

belum mempunyai bekal untuk memberi nafkah tanggungannya. Lebih

jelasnya adalah orang yang tidak punya penghasilan sama sekali dan

tidak sempurna kemampuan untuk berhubungan seksual, hukumnya

makruh bila menikah. Namun bila calon istrinya rela dan punya harta

yang bisa mencukupi hidup mereka, maka masih dibolehkan bagi

mereka untuk menikah meski dengan karahiyah.

Sebab idealnya bukan wanita yang menanggung beban dan nafkah

suami, melainkan menjadi tanggung jawab pihak suami.

Maka pernikahan itu makruh hukumnya sebab berdampak dharar

bagi pihak wanita. Apalagi bila kondisi demikian berpengaruh kepada

ketaatan dan ketundukan istri kepada suami, maka tingkat

kemakruhannya menjadi jauh lebih besar.

Page 51: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

34

e. Nikah yang Hukumnya Haram

Nikah menjadi haram bagi seseorang yang mempunyai niat untuk

menyakiti perempuan yang dinikahinya.

Firman Allah di dalam Al-Qur‟an:

اىساء فانحا ا طاب ىن

Maka nikahilah wanita yang engkau senangi. (QS.An-Nisa/4:3)

أنحا إ عثادم اىح اىص ن ى إالأا ائن نا فقشاء

اسع الل فضي الل غ عي

Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara

kamu, dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba

sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah

akan memberikan kemampuan kepada mereka dengan kemampuan-

Nya. Dan Allah Mahaluas (pemberian-Nya), MahaMengetahui.

(QS.An-Nur/24:32)

Berpijak dari firman Allah dan hadits sebagaimana tersebut di atas,

maka bahwa dapat dijelaskan bahwa hukum menikah itu akan berubah

sesuai dengan faktor dan sebab yang menyertainya. Dalam hal ini

setiap mukalaf penting untuk mengetahuinya. Misalnya, orang-orang

yang belum baligh, seorang pemabuk, atau sakit gila, maka dalam

situasi dan kondisi semacam itu seseorang haram uinutuk menikah.

Sebab, jikja mereja menikah dikhawatirkan hanya akan menimbulkan

mudharat yang lebih besar pada orang lain.

Page 52: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

35

3. Rukun Nikah

Rukun nikah adalah unsur-unsur yang harus dipenuhi untuk

melangsungkan suatu pernikahan. Rukun nikah terdiri atas:

a. Calon suami, syaratnya antara lain beragama Islam, benar-benar

pria, tidak karena terpaksa, bukan mahram (perempuan calon istri),

tidak sedang ihram haji atau umrah, dan usia sekurang-kurangnya

19 tahun.

b. Calon istri, syaratnya antara lain beragama Islam, benar-benar

perempuan, tidak karena terpaksa, halal bagi calon suami, tidak

bersuami, tidak sedang ihram haji atau umrah, dan usia sekurang-

kurangnya 16 tahun.

c. Sigat akad, yang terdiri atas ijab dan kabul. Ijab dan kabul ini

dilakukan olehy wali mempelai perempuan dan mempelai laki-laki.

Ijab diucapkan wali mempelai perempuan dan kabul diucapkan

wali mempelai laki-laki.

d. Wali mempelai perempuan, syaratnya laki-laki, beragama islam,

baligh (dewasa), berakal sehat, merdeka (tidak sedang ditahan),

adil, dan tidak sedang ihram haji atau umrah. Wali inilah yang

menikahkan mempelai perempuan atau mengizinkan

pernikahannya.

Mengenai susunan dan urutan yang menjadi wali adalah sebagai

berikut:

1) Bapak kandung, bapak tiri tidak sah menjadi wali.

Page 53: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

36

2) Kakek, yaitu bapak dari bapak mempelai perempuan.

3) Saudara laki-laki kandung.

4) Saudara laki-laki sebapak.

5) Anak laki-laki dari saudara laki-laki kandung.

6) Anak laki-laki dari saudara laki-laki sebapak.

7) Paman (saudara laki-laki bapak).

8) Anak laki-laki paman.

9) Hakim. Wali hakim berlaku apabila wali yang tersebut di atas

semuanya tidak ada, sedang berhalangan, atau menyerahkan

kewaliannya kepada hakim. .

e. Dua orang saksi, syaratnya laki-laki, beragama islam, baligh

(dewasa), berakal sehat, merdeka (tidak sedang ditahan), adil, dan

tidak sedang ihram haji atau umrah. Pernikahan yang dilakukan

tanpa saksi adalah tidak sah.

4. Pernikahan yang Terlarang

Pernikahan yang terlarang aalah pernikahan yang di haramkan oleh

agama Islam. Adapun penikahan yang terlarang adalah sebagai berikut:

a. Nikah Mutah

Nikah mut’ah adalah pernikahan yang diniatkan dan diakadkan

untuk sementara waktu saja (hanya untuk bersenang-senang),

misalnya seminggu, satu bulan, atau dua bulan. Masa berlakunya

Page 54: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

37

pernikahan dinyatakan terbatas. Nikah mut’ah telah dilarang oleh

rasulullah saw.

b. Nikah Syigar

Nikah syigar adalah apabila seorang laki-laki mengawinkan

anak perempuannya dengan tujuan agar seorang laki-laki lain

menikahkan anak perempuannya kepada laki-laki (pertama) tanpa

mas kawin (pertukaran anak perempuan). Perkawinan ini dilarang

dengan sabda Rasulullah saw.

Dari Ibnu Umar ra., sesungguhnya Rasulullah saw. melarang

perkawinan syigar. (HR. Muslim)

c. Nikah Muhallil

Nikah muhallil adalah pernikahan yang dilakukan seorang laki-

laki terhadap seorang perempuan yang tidak ditalak ba’in, dengan

bermaksud pernikahan tersebut membuka jalan bagi mantan suami

(pertama) untuk nikah kembali dengan bekas istrinya tersebut

setelah cerai dan habis masa idah.

Dikatakan muhallil karena dianggap membuat halal bekas

suami yang menalak ba’in untuk mengawini bekas istrinya.

Pernikahan ini dilarang oleh rasulullah saw.

d. Kawin dengan pezina

Seorang laki-laki yang baik-baik tidak diperbolehkan (haram)

mengawini perempuan pezina. Wanita pezina hanya diperbolehkan

Page 55: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

38

kawin dengan laki-laki pezina, kecuali kalau perempuan itu benar-

benar bertobat.

Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an.

اىضاح لا نحا إلا صا ششمح اىضا لا نح إلا صاح أ

ؤ رىل عيى اى حش ششك أ

Pezina laki-laki tidak boleh menikah kecuali dengan pezina

perempuan, atau dengan perempuan musyrik; dan Pezina

perempuan tidak boleh menikah kecuali dengan pezina laki-laki

atau dengan laki-laki musyrik; dan yang demikian itu diharamkan

bagi orang mukmin. (QS. An-Nur/24:3)

Akan tetapi, kalau perempuan pezina tersebut sudah bertobat,

halallah perkawinan yang dilakukannya.

Dengan demikian, secara lahiriah perempuan pezina kalau

benar-benar bertobat, maka dapat kawin dengan laki-laki yang

bukan pezina (baiuk-baik)

5. Hikmah Pernikahan

Pernikahan adalah ikatan batin antara seorang pria dan wanita

sebagai suami istri. Ia merupukan pintu gerbang kehidupan

berkeluarga yang mempunyai pengaruh terhadap keturunan dan

kehidupan masyrakat. Keluarga yang kokoh dan baik menjadi syarat

penting bagi kesejahteraan masyarakat dan kebahagiaan umat manusia

pada umumnya.

Page 56: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

39

Agama mengajarkan bahwa pernikahan adalah sesuatu yang suci,

baik, dan mulia. Pernikahan menjadi dinding kuat yang memelihara

manusia dari kemungkinan jatuh ke lembah dosa yang disebabkan oleh

nafsu birahi yang tak terkendalikan.

Banyak sekali hikmah yang terkandung dalam pernikahan, antara

lain sebagai kesempurnaan ibadah, membina ketentraman hidup,

menciptakan ketenangan batin, kelangsungan keturunan, terpelihara

dari noda dan dosa, dan lain-lain. Di bawah ini dikemukakan beberapa

hikmah pernikahan.

a) Pernikahan Dapat Menciptakan Kasih Sayang dan ketentraman

Manusia sebagai makhluk yang mempunyai kelengkapan

jasmaniah dan rohaniah sudah pasti memerlukan ketenangan

jasmaniah dan rohaniah. Kenutuhan jasmaniah perlu dipenuhi

dan kepentingan rohaniah perlu mendapat perhatian. Ada

kebutuhan pria yang pemenuhnya bergantung kepada wanita.

Demikian juga sebaliknya. Pernikahan merupakan lembaga

yang dapat menghindarkan kegelisahan. Pernikahan merupakan

lembaga yang ampuh untuk membina ketenangan, ketentraman,

dan kasih sayang keluarga.

Allah berfirman:

جعو أفسن أصاجا ىرسنا إىا أ خيق ىن آاذ

رفنش اخ ىق ف رىل ح إ سح ج د تن

Page 57: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

40

Dan diantara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah dia

meniptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri,

agar kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan Dia

menjadikan diantaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada

yang demikian itu benar-benar terhadap tanda-tanda

(kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir (QS. Ar-

Rum/30:21)

b) Pernikahan Dapat Melahirkan keturunan yang Baik

Setiap orang menginginkan keturunan yang baik dan

shaleh. Anak yang shaleh adalah idaman semua orang tua.

Selain sebagai penerus keturunan, anak yang shaleh akan selalu

mendoakan orang tuanya.

Rasulullah saw. bersabda:

c) Dengan Pernikahan, Agama Dapat Terpelihara

Menikahi perempuan yang shaleh, bahtera kehidupan

rumah tangga akan baik. Pelaksanaan ajaran agama terutama

dalam kehidupan berkeluarga, berjalan dengan teratur.

Rasulullah saw. memberikan penghargaan yang tinggi kepada

istri yang shaleh. Mempunyai istri yang shaleh, berarti Allah

menolong suaminya melaksanakan setengah dari urusan

agamnya.

d) Pernikahan dapat Memelihara Ketinggian martabat Seorang

Wanita

Wanita adalah teman hidup yang paling baik, karena itu

tidak boleh dijadikan mainan. Wanita harus diperlakukan

dengan sebaik-baiknya.

Page 58: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

41

Pernikahan merupakan cara untuk memperlakukan wanita

secara baik dan terhormat. Sesudah menikah, keduanya harus

memperlakukan dan menggauli pasangannya secara baik dan

terhormat pula.

Firman Allah dalam Al-Qur’an:

عشف تاى عاشش

Dan bergaulah dengan mereka menurut cara yang patut. (QS.

An-Nisa/4:19)

حصاخ فانح عشف تاى أجس آذ أي تئر

رخزاخ أخذا لا سافحاخ غش

Karena itu nikahilah mereka dengan izin tuannya dan berilah

mereka maskawin yang pantas, karena mereka adalah

perempuan-perempuan yang memelihara diri, bukan pezina

dan bukan (pula) perempuan yang mengambil laki-laki sebagai

piarannya. (QS. An-Nisa/4:25)

e) Pernikahan Dapat Menjauhkan Perzinahan

Setiap orang, baik pria maupun wanita, secara naluriah

memiliki nafsu seksual. Nafsu ini memerlukan penyaluran

dengan baik. Saluran yang baik, sehat, dan sah adalah melalui

pernikahan. Jika nafsu birahi besar, tetapi tidak mau nikah dan

tetap mencari penyaluran yang tidak sehat, dan melanggar

aturan agama, maka akan terjerumus ke lembah perzinahan

atau pelacuran yang dilarang keras oleh agama.

Page 59: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

42

Firman Allah dalam Surah Al-isra ayat 32:

ساء سثلا فاحشح ما ا إ لا ذقشتا اىض

Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu

adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.

(QS. Al-Isra/17:32)

Jelasnya, hikmah pernikahan itu adalah sebagai berikut:

a. Menciptakan struktur sosial yang jelas dan adil.

b. Dengan nikah, akan terangkat status dan derajat kaum wanita.

c. Dengan nikah akan tercipta regenerasi secara sah dan

terhormat.

d. Dengan nikah agama akan terpelihara.

e. Dengan pernikahan terjadilah keturunan yang mampu

memakmuram bumi.

C. Metode Discovery Learning

1. Discovery Learning

Discover berarti menemukan, sedangkan Discovery adalah penemuan. Oleh

karena itu, Illahi (2012: 33-34) mendefinisikan Discovery Learning sebagai

salah satu metode yang memungkinkan para anak didik terlibat langsung dalam

kegiatan belajar mengajar, sehingga mampu menggunakan proses mentalnya

untuk menemukan suatu konsep atau teori yang sedang dipelajari. Menurut

Wilcox (Hosnan, 2014: 281), pembelajaran Discovery Learning mendorong

siswa untuk belajar sebagian besar melalui keterlibatan aktif mereka sendiri

Page 60: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

43

dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip, dan guru mendorong siswa untuk

memiliki pengalaman dan melakukan percobaan yang memungkinkan mereka

menemukan prinsip-prinsip untuk diri mereka sendiri.

Penemuan (discovery) merupakan suatu metode pembelajaran yang

dikembangkan berdasarkan pandangan konstruktivisme. Menurut Kurniasih &

Sani (2014: 64) Discovery Learning didefinisikan sebagai proses pembelajaran

yang terjadi bila materi pembelajaran tidak disajikan dalam bentuk finalnya,

tetapi diharapkan siswa mengorganisasi sendiri.

Selanjutnya, Sani (2014: 97) mengungkapkan bahwa discovery adalah

menemukan konsep melalui serangkaian data atau informasi yang diperoleh

melalui pengamatan atau percobaan. Pernyataan lebih lanjut dikemukakan oleh

Hosnan (2014: 282) bahwa Discovery Learning adalah suatu metode untuk

mengembangkan cara belajar aktif dengan menemukan sendiri, menyelidiki

sendiri, maka hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan.

Melalui belajar penemuan, siswa juga bisa belajar berpikir analisis dan mencoba

memecahkan sendiri masalah yang dihadapi.

Wilcox (dalam Hosnan, 2014: 281) menyatakan bahwa dalam pembelajaran

dengan penemuan, siswa didorong untuk belajar sebagian besar melalui

keterlibatan aktif mereka sendiri dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip dan

guru mendorong siswa untuk memiliki pengalaman dan melakukan percobaan

yang memungkinkan mereka menemukan prinsip-prinsip untuk diri mereka

sendiri. Metode Discovery Learning merupakan pembelajaran yang menekankan

pada pengalaman langsung dan pentingnya pemahaman struktur atau ide-ide

Page 61: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

44

penting terhadap suatu disiplin ilmu, melalui keterlibatan siswa secara aktif

dalam pembelajaran. Bahan ajar yang disajikan dalam bentuk pertanyaan atau

permasalahan yang harus diselesaikan. Jadi siswa memperoleh pengetahuan

yang belum diketahuinya tidak melalui pemberitahuan, melainkan melalui

penemuan sendiri.

Bruner (dalam Kemendikbud, 2013b: 4) mengemukakan bahwa proses

belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan

pada siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan, atau pemahaman

melalui contoh-contoh yang dijumpai dalam kehidupannya. Penggunaan

Discovery Learning ingin merubah kondisi belajar yang pasif menjadi aktif dan

kreatif. Mengubah pembelajaran yang teacher oriented ke student oriented.

Mengubah modus Ekspositori, siswa hanya menerima informasi secara

keseluruhan dari guru ke modus discovery, siswa menemukan informasi sendiri.

Sardiman (dalam Kemendikbud, 2013b: 4) mengungkapkan bahwa dalam

mengaplikasikan metode Discovery Learning guru berperan sebagai

pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara

aktif, guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa

sesuai dengan tujuan.

Dari beberapa pendapat yang telah dikemukakan para ahli, peneliti

menyimpulkan bahwa metode Discovery Learning adalah suatu proses

pembelajaran yang penyampaian materinya disajikan secara tidak lengkap dan

menuntut siswa terlibat secara aktif untuk menemukan sendiri suatu konsep

ataupun prinsip yang belum diketahuinya.

Page 62: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

45

2. Langkah-langkah Metode Discovery Learning

Pengaplikasian metode Discovery Learning dalam pembelajaran,

terdapat beberapa tahapan yang harus dilaksanakan. Kurniasih & Sani (2014:

68-71) mengemukakan langkah-langkah operasional metode Discovery

Learning yaitu sebagai berikut.

a. Langkah persiapan metode Discovery Learning

1) Menentukan tujuan pembelajaran.

2) Melakukan identifikasi karakteristik siswa.

3) Memilih materi pelajaran.

4) Menentukan topik-topik yang harus dipelajari siswa secara induktif.

5) Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh, ilustrasi, tugas,

dan sebagainya untuk dipelajari siswa.

b. Prosedur aplikasi metode Discovery Learning

1) Stimulation (stimulasi/pemberian rangsang) Pada tahap ini siswa

dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan kebingungan, kemudian

dilanjutkan untuk tidak memberi generalisasi, agar timbul keinginan untuk

menyelidiki sendiri.

2) Guru dapat memulai dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca

buku, dan belajar lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan

masalah. Problem statemen (pernyataan/identifikasi masalah) Guru

memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi masalah-

masalah yang relevan dengan bahan 19 pelajaran, kemudian salah satunya

dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis.

Page 63: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

46

3) Data collection (pengumpulan data) Tahap ini siswa diberi kesempatan

untuk mengumpulkan berbagai informasi yang relevan, membaca literatur,

mengamati objek, wawancara, melakukan uji coba sendiri untuk menjawab

pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis.

4) Data processing (pengolahan data) Pengolahan data merupakan kegiatan

mengolah data dan informasi yang telah diperoleh siswa melalui

wawancara, observasi dan sebagainya. Tahap ini berfungsi sebagai

pembentukan konsep dan generalisasi, sehingga siswa akan mendapatkan

pengetahuan baru dari alternatif jawaban yang perlu mendapat pembuktian

secara logis.

5) Verification (pembuktian) Pada tahap ini siswa melalakukan

pemeriksaansecara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis

yang ditetapkan tadi dengan temuan alternatif dan dihubungkan dengan

hasil pengolahan data.

6) Generalization (menarik kesimpulan) Tahap generalisasi/menarik

kesimpulan adalah proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan

prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama,

dengan memperhatikan hasil verifikasi.

3. Kelebihan dan kekurangan Pendekatan Discovery Learning

Pemilihan metode pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran

harus diiringi dengan suatu pertimbangan untuk mendapatkan suatu kebaikan

ataupun kelebihan.

Page 64: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

47

Hosnan (2014: 287-288) mengemukakan beberapa kelebihan dari metode

Discovery Learning yakni sebagai berikut:

a. Membantu siswa untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan-

keterampilan dan proses-proses kognitif.

b. Pengetahuan yang diperoleh melalui metode ini sangat pribadi dan ampuh

karena menguatkan pengertian, ingatan, dan transfer.

c. Dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk memecahkan masalah.

d. Membantu siswa memperkuat konsep dirinya, karena memperoleh

kepercayaan bekerja sama dengan yang lain.

e. Mendorong keterlibatan keaktifan siswa.

f. Mendorong siswa berpikir intuisi dan merumuskan hipotesis sendiri.

g. Melatih siswa belajar mandiri.

Hosnan (2014: 288-289) mengemukakan beberapa kekurangan dari metode

Discovery Learning yaitu:

a. Menyita banyak waktu karena guru dituntut mengubah kebiasaan mengajar

yang umumnya sebagai pemberi informasi menjadi fasilitator, motivator,

dan pembimbing

b. Kemampuan berpikir rasional siswa ada yang masih terbatas

c. Tidak semua siswa dapat mengikuti pelajaran dengan cara ini. Setiap

metode pembelajaran pasti memiliki kekurangan, namun kekurangan

tersebut dapat diminimalisir agar berjalan secara optimal.

Page 65: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

48

Westwood (dalam Sani, 2014: 98) mengemukakan pembelajaran dengan

metode discovery akan efektif jika terjadi hal-hal berikut:

a. Proses belajar dibuat secara terstruktur dengan hati-hati,

b. Siswa memiliki pengetahuan dan keterampilan awal untuk belajar,

c. Guru memberikan dukungan yang dibutuhkan siswa untuk melakukan

penyelidikan.

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan para ahli, peneliti

menyimpulkan bahwa kelebihan dari metode Discovery Learning yaitu dapat

melatih siswa belajar secara mandiri, melatih kemampuan bernalar siswa, serta

melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran untuk menemukan

sendiri dan memecahkan masalah tanpa bantuan orang lain.

Kekurangan dari metode Discovery Learning yaitu menyita banyak waktu

karena mengubah cara belajar yang biasa digunakan, namun kekurangan

tersebut dapat diminimalisir dengan merencanakan kegiatan pembelajaran

secara terstruktur, memfasilitasi siswa dalam kegiatan penemuan, serta

mengonstruksi pengetahuan awal siswa agar pembelajaran dapat berjalan

optimal

Page 66: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

49

D. Kajian Pustaka

Keberhasilan metode pembelajaran Discovery Learning untuk

meningkatkan hasil belajar sudah dibuktikan dalam beberapa penelitian,

diantaranya penelitian Khadijah, Cita, dan Iriyanto. Khadijah (2015)

menerapkan Discovery Learning pada siswa kelas IV dalam mata pelajaran

matematika pada materi penjumlahan dan pengurangan pecahan. Penelitian

Cita (2013) dan Iriyanto (2012) berturut-turut menerapkan Discovery

Learning pada siswa kelas IV dan kelas VI dalam mata pelajaran matematika

pada materi bangun ruang dan materi titik koordinat.

Ichmanto (2014) dengan judul “Penerapan Metode Discovery Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Perubahan Kenampakan Bulan

Kelas IV SDN 6 Arjawinangun Kec. Arjawinangun Kb. Cirebon”. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode Discovery Learning pada

pembelajaran IPA di kelas IV SDN 6 Arjawinangun dapat dilaksanakan

dengan efektif. Hal ini ditunjukkan pada peningkatan hasil belajar peserta

didik. Data hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum diberikan tindakan

dari 25 jumlah peserta didik keseluruhan di kelas IV hanya 7 orang memenuhi

KKM sebesar 70 pada mata pelajaran IPA. Kemudian naik menjadi 10 siswa

pada siklus I, kemudian siklus II meningkat menjadi 18 siswa, dan pada siklus

III semua siswa dapat melampaui KKM.

Yunari, Naviah (2012) dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar

Siswa Melalui Penerapan Metode Discovery Learning Materi Pecahan di

Kelas III SDN 1 Wonorejo Kec Pagerwojo Kab Tulungagung” Dari hasil

Page 67: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

50

penelitian yang telah dilaksanakan dengan penerapan metode Discovery

Learning, diperoleh peningkatan hasil belajar matematika materi pecahan pada

siswa di kelas III. Peningkatan hasil belajar dari pra tindakan, siklus I ke siklus

II sebagai berikut. Pada tahap pra tindakan rata-rata nilai kelas 53,73 dengan

presentase ketuntasan 32%. Siklus I dari pertemuan 1 ke pertemuan 2

mengalami peningkatan rata-rata 3,16 dengan peningkatan presentase

ketuntasan secara klasikal sebesar 10%. Siklus II dari pertemuan 1 ke

pertemuan 2 mengalami peningkatan rata-rata sebesar 9,22 dengan

peningkatan persentase ketuntasan klasikal sebesar 16%. Berdasarkan hasil

penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar

Matematika setelah diterapkan pembelajaran menggunakan metode Discovery

Learning.

Penelitian oleh Siska (2014) yang berjudul “Penerapan Pendekatan

Konstruktivis Dengan Metode Guide Discovery Learning Pada Pembelajaran

Matematika di Kelas V SDN 4 Padangpanjang tahun ajaran 2013/2014”. Hasil

penelitian menunjukkan hasil belajar matematika peserta didik dengan

menggunakan pendekatan konstruktivis dengan metode Guide Discovery

Learning lebih baik daripada hasil belajar matematika peserta didik yang tanpa

menggunakan pendekatan konstruktivis dengan metode Guide Discovery

Learning pada kelas V SDN 4 Padangpanjang tahun pelajaran 2013/2014.

Penelitian oleh Restuti (2013) yang berjudul “Penggunaan Media

Benda Konkret dalam Peningkatan Pembelajaran Sifat-Sifat Cahaya pada

Peserta didik Kelas V SDN 1 Kedungpuji tahun 2012/2013”. Hasil penelitian

Page 68: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

51

menunjukkan hasil belajar yang dicapai lebih tinggi. Hal ini dibuktikan

dengan nilai rata-rata kelas pada siklus I mencapai 85. Pada siklus II nilai rata-

rata kelas mencapai 81,25. Pada siklus III nilai rata-rata kelas mencapai 86.

Ketuntasan belajar peserta didik dari siklus I sampai siklus III mencapai

87,5%. Persamaan dari penelitian yang terdahulu dengan penelitian ini yaitu

sama-sama menggunakan media benda konkrit. Kemudian metode yang

digunakan menggunakan penelitian tindakan kelas. Sedangkan perbedaan dari

penelitian yang terdahulu dengan penelitian ini yaitu pada kelas yang dikaji,

tidak menggunakan metode Discovery Learning, pembelajaran IPA.

Penelitian oleh Supriyadi (2012) yang berjudul “Peningkatan Hasil

Belajar Metode Discovery Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 03 Sungai

Ambawang Kubu Raya tahun 2012/2013”. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa hasil observasi diketahui pada siklus 1 sebagian besar kegiatan telah

dilaksanakan oleh guru dalam kegiatan-kegiatan pembelajarannya yaitu

sebesar 65% setelah siklus II seluruh pelaksanaan kegiatan pembelajaran telah

dapat dilaksanakan oleh guru pada pembelajaran bentuk daun dan fungsinya

dengan metode discovery learning dapat meningkat menjadi 100%.

Melihat dari beberapa temuan penelitian terdahulu yang berkaitan

dengan metode Discovery Learning, peneliti merasa tertarik untuk

menggunakan dan menerapkan metode tersebut dalam meningkatkan hasil

belajar peserta didik. Peneliti yakin dengan menerapkan metode Discovery

Learning, dapat meningkatkan pembelajaran Fiqih khususnya materi hukum

perkawinan. Penelitian yang dilakukan peneliti menyangkut hukum

Page 69: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

52

perkawinan, mengingat usia remaja siswa sangat perlu dilakukan pemberian

pelajaran sehingga siswa memahami hukum perkawinan.

Page 70: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

53

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Madrasah Aliyah Al Manar Bener

Madrasah Aliyah Al Manar merupakan salah satu lembaga pendidikan

setara SLTA yang ada di lingkungan Pondok Pesantren Al Manar Desa Bener

Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. MA Al Banar menyelenggarakan

pendidikan dengan jurusan Agama dan IPS saja.

1. Profil Madrasah Aliyah Al Manar Bener

Penelitian ini dilaksanakan di MA Al-Manar Bener Kecamatan

Tengaran Kabupaten Semarang. Dalam bagian ini penulis akan memaparkan

lokasi dilaksanakannya penelitian ini. Secara garis besar lokasi penelitian

dapat penulis sampaikan hal-hal berikut :

a. Identitas

Nama Madrasah : MA Al-Manar

NSM : 131233220001

NPSN : 20363210

Alamat : Jl. KH Jalal Suyuthi 17

Status Madrasah : Swasta

Tahun berdiri : 25 Februari 1991

Bangunan : Milik Yayasan

Luas Bangunan : 4.540 m2

Page 71: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

54

b. Letak Geografis

MA Al-Manar Bener terletak di Dusun Bener, Desa Bener, Kecamatan

Tengaran, Kabupaten Semarang.

c. Sejarah Berdirinya MA Al-Manar

MA Al-Manar didirikan pada tahun 1991 yang didirikan oleh suatu

yayasan di bawah naungan Kementrian Agama. MA Al-Manar didirikan

oleh yayasan dan masyarakat sekitar dengan tujuan agar peserta didik

dapat melakukan proses pembelajaran sekaligus dapat melaksanakan

syariat agama islam dengan baik dalam kehidupan sehari-hari.

1) Visi

Terwujudnya peserta didik yang sntun dan peka terhadap lingkungan

sosial, taqwa, terampil, unggul dan mandiri.

2) Misi

a) Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT serta

pemahaman dan pengamalan ajaran agama Islam.

b) Meningkatkan proses pembelajaran, kinerja, profesionalitas

pendidik dan tenaga kependidikan.

c) Meningkat kan prestasi akademik dan pengembangan potensi,

minat, dan bakat peserta didik.

d) Menigkatkan harmonisasi, kerjasama, dan pencitraan madrasah

Page 72: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

55

d. Sarana dan Prasarana

Tabel 3.1

Sarana Prasarana Madrasah Aliyah Al Manar Bener

Data Bangunan/Ruang Kelas MA Al-Manar Bener Kecamatan Tengaran

Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018

No Nama Bangunan/Ruang Jumlah

1 Ruang Kelas 6 ruang

2 Ruang Kepala Madrasah 1 ruang

3 Ruang Guru 1 ruang

4 Ruang Tata Usaha 1 ruang

5 Ruang Laboratorium fisika 1 ruang

6 Ruang Laboratoriaum Komputer 1 ruang

7 Ruang Perpustakaan 1 ruang

8 Toilet Guru 1 ruang

9 Toilet Siswa 2 ruang

10 Masjid/mushola 1 ruang

Page 73: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

56

Tabel 3.2

Data Inventaris MA Al-Manar Bener Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang

Tahun Pelajaran 20017/2018

No Nama Barang Jumlah

1 Meja Siswa 83 buah

2 Kursi Siswa 136 buah

3 Meja guru di ruang kelas 6 buah

4 Kursi guru di ruang kelas 6 buah

5 Papan tulis 6 buah

6 komputer/leptop diruang computer 14 buah

7 Bola sepak 3 buah

8 Bola voli 4 buah

9 Bola basket 2 buah

10 Meja pingpong (tenis meja) 1 buah

11 Lapangan sepakbola/futsal 1 buah

12 Lapangan bola voli 1 buah

13 Lapangan bulu tangkis 2 buah

14 LCD Proyektor 3 buah

15 Screen (layar) 1 buah

16 Meja Guru dan Pegawai 18 buah

17 Kursi Guru dan Pegawai 21 buah

18 Lemari arsip 6 buah

19 Kotak obat (P3K) 1 buah

20 Pengeras suara 2 buah

Page 74: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

57

e. Keadaan Guru

Jumlah guru dan staf karyawan di MA Al-Manar Bener Kecamatan

Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 20017/2018 secara rinci

dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 3.3

Daftar Guru dan Karyawan Madrasah Aliyah Al Manar Bener

No Nama Jenjang Tugas Mengajar

Pendidikan

1. Makmun Santoso M.Pd.I S2 Kepala sekolah

2. Haris As‟ad Guru mapel

3. Kusumaningrum Baroroh S.Ag S1 Guru mapel

4. Prehanto S.Pd.I S1 Guru mapel

5. Nuzul rahmawati S.Pd.I S1 Guru mapel

6. Ahmad Makmun S.Pd.I S1 Guru mapel

7. Puji Astuti S.Pd.I S1 Guru mapel

8. Agus Wahib Sabara S.H.I S1 Guru mapel

9. Tri Murti Dyah S S.Pd S1 Guru mapel

10. Rohmat Hidayat S.Pd.I S1 Guru mapel

11. Linda Nur andriyani S.Pd S1 Guru mapel

12. Wahyu Wijayanto S.TP S1 Guru mapel

13. Desita Prehatini S.Pd S1 Guru mapel

14. Anggar indrasmiki S.Pd S1 Guru mapel

Page 75: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

58

f. Keadaan Siswa

Siswa MA Al-Manar Bener Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang

berjumlah 135 siswa, dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 3.4

Jumlah Siswa Madrasah Aliyah Al Manar Bener

No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

1. X 18 23 41

2. XI 26 23 49

3. XII 22 40 62

Jumlah 66 86 152

2. Subjek Penelitian

Adapun yang menjadi subjek penelitian adalah kelas XI Madrasah

Aliyah Al Manar Bener sebanyak 22 orang. Adapun daftar namanya

adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5

Daftar Nama Siswa Subjek Penelitian

No Nama L/P

1 Aina‟ul Wavaroh P

2 Arif Nur Sholeh L

3 Diyah Ayu P

4 Evi Ma‟rifatul Fauziah P

5 Fenty Aryana P

6 Fitriani Rinta P

7 Istikomah P

8 Kurnia Chandra P

9 Latif Nafi‟udin L

Page 76: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

59

10 M. Misbachul Munir L

11 M. Zainal Arifin L

12 Maita Isnaeni P

13 Mistakhudin L

14 Mila Arina P

15 Muchammad Ni‟am L

16 Muhamad Hafid L

17 Muhammad Hasim L

18 Mukhamad Ikhlasul Ali L

19 Muhammad Mazza L

20 Nurul Hidayatul P

21 Oktaviana P

22 Saidah P

B. Deskripsi Pelaksanaan Pra Siklus

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti sebelum

melaksanakan penelitian diperoleh data mengenai kondisi pembelajaran

FIQIH di kelas XI Madrasah Aliyah Al Manar Bener Kabupaten Semarang

yang masih berpusat pada guru, sehingga siswa kurang aktif dalam

pembelajaran. Guru masih menggunakan metode ceramah yang lebih

dominan. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran masih kurang, yang

ditunjukkan dengan antusiasme siswa mengikuti pelajaran yang rendah.

Page 77: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

60

Tabel 3.6

Perolehan Nilai Pra Siklus Siswa kelas XI Keagamaan MA Al-Manar

Bener

Kecamatan Tengaran Kabupaten semarang Tahun Pelajaran

2017/2018

No Nama Nilai Ketuntasan

1 Aina‟ul Wavaroh 70 T

2 Arif Nur Sholeh 50 BT

3 Diyah Ayu 50 BT

4 Evi Ma‟rifatul Fauziah 60 BT

5 Fenty Aryana 70 T

6 Fitriani Rinta 60 BT

7 Istikomah 70 T

8 Kurnia Chandra 50 BT

9 Latif Nafi‟udin 50 BT

10 M. Misbachul Munir 80 T

11 M. Zainal Arifin 80 T

12 Maita Isnaeni 60 BT

13 Mistakhudin 40 BT

14 Mila Arina 50 BT

15 Muchammad Ni‟am 60 BT

16 Muhamad Hafid 50 BT

17 Muhammad Hasim 70 T

18 Mukhamad Ikhlasul Ali 70 T

19 Muhammad Mazza 50 BT

20 Nurul Hidayatul 60 BT

21 Oktaviana 50 BT

22 Saidah 50 BT

Jumlah 1300

Rata-rata 59,09

Ketuntasan Klasikal 36

Page 78: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

61

Berdasarkan hasil pre test diperoleh data siswa yang tuntas berjumlah

8 siswa dari 22 siswa atau 36% sedangkan siswa yang tidak tuntas berjumlah

14 siswa atau 64% dengan rata-rata 59,09.

Tabel di atas dapat digambarkan dalam diagram sebagai berikut :

Diagram 4.1

Rekapitulasi Ketuntasan Belajar pada Pra Siklus

Berdasarkan tabel dan diagram tersebut dapat dijelaskan bahwa siswa

kelas XI Keagamaan MA Al-Manar Bener Kecamatan Tengaran Kabupaten

Semarang tergolong rendah dalam hasil belajar Fiqih materi Hukum

Perkawinan. Hal tersebut dapat dilihat dari data nilai siswa yang mampu

mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) hanya 8 siswa (36%) dan

siswa yang masih di bawah KKM berjumlah 14 siswa (64%). Data di atas

sebagai dasar dalam menerapkan metode discovery learning bidang studi

Fiqih materi Hukum Perkawinan kelas XI Keagamaan MA Al-Manar Bener

Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang.

Page 79: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

62

C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

1. Siklus I

a. Perencanaan

Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang direncanakan

difokuskan pada penerapan discovery learning, sebagai upaya

meningkatkan pemahaman materi fiqih oleh siswa. Maka fokus

penelitian adalah hal-hal yang berkaitan dengan penggunaan

penerapan discovery learning serta dampaknya terhadap hasil

pembelajaran. Pada tahapan perencanaan peneliti juga melakukan

identifikasi masalah dan perumusan masalah sebagai acuan, untuk

membuat rencana perbaikan siklus I.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan perbaikan siklus I dilaksanakan Maret 2018. Materi

yang diajarkan adalah hukum perkawinan. Proses pembelajaran ini

menggunakan rencana perbaikan pembelajaran siklus I. Proses

pembelajaran dilaksanakan secara bertahap yang diawali dengan

apersepsi dan diakhiri dengan lembar kerja. Hasil lembar kerja ini

dianalisa hasilnya untuk menentukan apakah perbaikan

pembelajaran tersebut berhasil atau tidak. Kegiatan pelaksanaan

yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:

a) Peran guru dalam pembelajaran

Page 80: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

63

Sebelum perbaikan melalui siklus I peran guru masih

menggunakan metode ceramah menerangkan materi pelajaran,

dengan menggunakan penerapan discovery learning dominasi guru

menjadi berkurang, sebab siswa terlibat dalam proses pembelajaran.

b) Kondisi pembelajaran

Kondisi pembelajaran lebih interaktif, ditandai dengan terjadi

kerjasama baik antara guru dengan siswa maupun antar siswa.

Terjadi pula komunikasi siswa dalam mengerjakan lembar kerja

kelompok.

c) Penguasaan materi

Penguasaan materi pelajaran ini dapat dilihat ketika siswa

dapat menjawab pertanyaan guru dengan benar, mampu

menyelesaikan tugas yang diberikan dan memiliki keterampilan

dalam menyelesaikan tugas.

3). Pengamatan

Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh hasil pengamatan

aktivitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran sebagai berikut:

a). Aktivitas Siswa

Keaktifan siswa dalam siklus I mencapai 55% sehingga masih

kurang dari 85%, keaktifan siswa dalam kelompok baru

mencapai 79,6%. Keaktifan siswa masih didominasi oleh siswa

berkemampuan tinggi yang menjadi tim ahli, sehingga perlu

dilakukan perbaikan dalam pembelajaran melalui siklus II.

Page 81: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

64

b). Aktivitas Guru

Adanya ceramah, tanya jawab, pemberian tugas dan observasi

yang dipadukan menciptakan keikutsertaan siswa pada proses

kegiatan pembelajaran. Siswa tidak hanya terpaku di bangku

sebagai pendengar, tetapi berubah dengan kegiatan mengerjakan

lembar kerja dan diskusi dengan kelompoknya sesuai dengan

tuntutan proses pembelajaran. Berdasarkan lembar observasi

guru, persentase keberhasilan guru dalam mengajar baru

mencapai 67,5%, sehingga masih kurang dari 85%.

4). Refleksi

Hasil pengamatan pada siklus I menunjukkan bahwa

penerapan discovery learning masih belum optimal, yaitu banyak

siswa yang belum memahami tugasnya sebagai tim ahli, karena

penjelasan guru tergesa-gesa. Selain itu materi yang disamFiqhkan

guru juga cukup singkat dan tergesa-gesa. Siswa juga kurang aktif

dalam kelompoknya, siswa yang aktif merupakan siswa yang

memiliki kemampuan akademik tinggi.

Page 82: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

65

D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

1. Perencanaan

Sehubungan masih kurang berhasilnya pembelajaran pada

perbaikan pembelajaran siklus I maka peneliti berupaya menemukan

faktor penyebab kekurangberhasilan pembelajaran pada siklus I.

Dari kegiatan refleksi dan diskusi dengan teman sejawat, ditemukan

faktor penyebabnya, yaitu penggunaan discovery learning yang

kurang optimal. Selanjutnya peneliti memfokuskan penelitian

perbaikan pembelajaran dengan melaksanakan discovery learning

yang optimal, yaitu mengaktifkan tim ahli dalam membimbing

kelompoknya.

2. Pelaksanaan

Penggunaan discovery learning yang optimal dalam

perbaikan pembelajaran pada siklus II dimaksudkan untuk

membantu siswa belajar untuk mencapai hasil pembelajaran,

menganalisis, melakukan refleksi dan mendiskusikan dengan teman

sejawat. Dari kegiatan tersebut terekam kondisi pembelajaran yang

mengarah pada peningkatan. Peningkatan tersebut meliputi aktivitas

guru maupun siswa dalam proses pembelajaran, serta hasil evaluasi

di akhir pembelajaran. Peningkatan dimaksud adalah adanya

relevansi antara metode dan materi. Dalam hal ini discovery learning

sehingga siswa dapat memahami materi yang disampaikan, yang

Page 83: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

66

dimulai dengan penjelasan guru disertai dengan media, sehingga

siswa tertarik untuk mengikuti pelajaran, semangat membentuk

kelompok dan mengerjakan tugas selanjutnya menyampaikan

hasilnya. Discovery learning memberikan kesempatan kepada siswa

untuk aktif mengerjakan tugas, dan berdiskusi dengan kelompoknya,

sehingga siswa dapat lebih terbuka menyampaikan kesulitan dalam

memahami materi karena yang membimbing adalah tim ahli.

Perolehan nilai dan persentase ketuntasan belajar meningkat.

Jika pada perbaikan pembelajaran siklus I ketuntasan belajar

mencapai 55% pada siklus II ini persentase ketuntasan menjadi

93,33%

3. Refleksi

Setelah melaksanakan proses perbaikan pembelajaran siklus II pada

mata pelajaran FIQIH materi hukum perkawinan pada tanggal 24

Maret 2018 diperoleh refleksi sebagai berikut :

a. Guru telah melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan

b. Siswa terlihat aktif dalam kegiatan kelompok dan kegiatan

pembelajaran.

c. Secara umum proses pembelajaran sudah baik. Perbaikan

pembelajaran siklus II sudah berhasil sebab hasil belajar yang

dicapai sudah memenuhi kriteria keberhasilan.

Page 84: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

67

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Siklus I

Berdasarkan hasil pelaksanaan siklus I, maka diperoleh hasil sebagai

berikut:

Tabel 4.1

Hasil Siklus I

No Nama Nilai Ketuntasan

1 Aina‟ul Wavaroh 70 T

2 Arif Nur Sholeh 70 T

3 Diyah Ayu 65 BT

4 Evi Ma‟rifatul Fauziah 60 BT

5 Fenty Aryana 80 T

6 Fitriani Rinta 60 BT

7 Istikomah 75 T

8 Kurnia Chandra 65 BT

9 Latif Nafi‟udin 65 BT

10 M. Misbachul Munir 70 T

11 M. Zainal Arifin 80 T

12 Maita Isnaeni 85 T

13 Mistakhudin 80 T

14 Mila Arina 60 BT

15 Muchammad Ni‟am 70 T

16 Muhamad Hafid 75 T

17 Muhammad Hasim 75 T

18 Mukhamad Ikhlasul Ali 70 T

19 Muhammad Mazza 55 BT

20 Nurul Hidayatul 65 BT

21 Oktaviana 65 BT

Page 85: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

68

22 Saidah 65 BT

Jumlah 1525

Rata-rata 69,3

Ketuntasan Klasikal 55%

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, dapat

diketahui bahwa siswa yang mencapai KKM sebanyak 12 siswa

(55%), sedangkan siswa yang belum tuntas KKM sebanyak 10 siswa

(45%) dari target yang ditentukan yaitu nilai KKM (70). Hasil di

atas menunjukkan bahwa KKM kelas belum tercapai karena masih

di bawah 85% untuk standar minimal kelas. Oleh karena itu perlu

dilakukannya siklus berikutnya.

Berdasarkan hasil belajar siklus I pada tabel 4.1 dapat

digambarkan dalam bentuk diagram lingkaran yang berisi tentang

persentase siswa yang tuntas dan siswa yang belum tuntas. Berikut

diagram lingkaran dari data di atas:

GAMBAR 4.1 Diagram Persentase Hasil Belajar Siswa Siklus I

Page 86: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

69

Ketika kegiatan pembelajaran berlangsung, peneliti juga

mengamati hal-hal yang mendukung dan menghambat. Berikut ini

adalah instrument yang digunakan dalam penelitian:

a. Lembar pengamatan guru siklus I

TABEL 4.2 Pengamatan Guru Siklus I

No. Aspek yang diamati Skor

A B C D

Kemampuan guru dalam membuka pelajaran

1. Menarik perhatian siswa

2. Memberikan motivasi awal

3. Memberikan apersepsi (berkaitan dengan materi)

4. Menyampaikan tujuan pembelajaran

5. Memberikan acuan bahan belajar yang akan dipelajari

Penguasaan bahan ajar

6. Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-

langkah yang direncanakan dalam RPP

7. Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar

Kegiatan belajar mengajar

8. Kesesuaian metode pembelajaran dengan bahan

belajar yang disampaikan

9. Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan tujuan atau

indikator yang telah ditetapkan

10. Memiliki keterampilan dalam merespon dan

menanggapi pertanyaan siswa

11. Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu yang

disediakan

Kemampuan guru dalam menggunakan metode

discovery learning

12. Menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari

dengan tepat

13. Memberikan penjelasan kepada siswa terkait materi

pembelajaran

14. Melibatkan siswa ikut aktif dalam pembelajaran

15. Mampu memberikan timbal balik terkait materi

pembelajaran

16. Mampu memberikan penguatan terkait hasil materi

17. Memiliki keterampilan membangkitkan semangat

anak dan menjelaskan tata cara metode discovery

learning

18. Memiliki keterampilan membagi kelompok dan

Page 87: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

70

menunjuk siswa untuk menjadi tim ahli untuk

mendiskusikan terkait pembagian materi

pembelajaran

19. Melanjutkan diskusi masing-masing sub materi tiap

kelompoknya

Evaluasi pembelajaran

20. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan

21. Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP

Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran

22. Meninjau kembali materi yang telah diberikan

23. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran

Tindak lanjut/follow up

24. Memberi tugas kepada siswa

25. Menginformasikan materi bahan ajar yang akan

dipelajari selanjutnya

Jumlah 2 18 5 0

Total 8 54 10 0

Total Kinerja Guru 72

Kategori Sedang

Keterangan:

Skor Nilai

A = 4 (sangat baik)

B = 3 (baik)

C = 2 (cukup)

D = 1 (kurang)

Kategori Total Kinerja Guru:

76-100 = Baik

51-75 = Sedang

25-50 = Kurang (Sulistiowati, 2016: 89)

Berdasarkan lembar pengamatan guru siklus I, dapat disimpulkan

bahwa kinerja guru selama proses pembelajaran PAI pada siklus I

termasuk dalam kategori sedang dan terdapat hal-hal yang menghambat

Page 88: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

71

dan mendukung pada saat pembelajaran sehingga harus diadakan

perbaikan pada siklus selanjutnya. Berikut ini penjelasan hal-hal yang

mendukung dan menghambat pada proses pembelajaran siklus I dengan

berpedoman pada lembar pengamatan:

1) Hal-hal yang mendukung

a) Kemampuan Guru dalam membuka pelajaran sudah baik

b) Sikap Guru dalam proses pembelajaran dilakukan dengan baik

c) Kemampuan Guru dalam menggunakan metode discovery learning

cukup baik

d) Evaluasi pembelajaran diberikan dilakukan dengan baik

e) Kemampuan Guru dakam menutup kegiatan pembelajaran sudah

baik

f) Tindak lanjut/follow up cukup maksimal

2) Hal-hal yang menghambat

a) Guru belum bisa memberikan motivasi diawal pembelajaran

b) Mobilitas posisi mengajar belum maksimal

c) Guru belum bisa membangkitkan semangat anak untuk

melanjutkan kegiatan pembelajaran

d) Guru kurang menguasai metode discovery learning sehingga

pelaksanaannya tidak berjalan dengan lancar

e) Keterampilan Guru dalam melaksanakan metode pembelajaran

kurang maksimal sehingga dalam pelaksanaan metode discovery

learning menjadi kurang efektif dan efisien

Page 89: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

72

b. Lembar pengamatan Siswa

Tabel 4.3 Pengamatan Siswa Siklus I

No. Jenis Keterlibatan Skor

1 2 3 4

1. Antusias dan perhatian siswa ketika

pembelajaran

2. Perhatian terhadap media

3. Memperhatikan materi yang disampaikan

4. Keaktifan dalam bertanya

5. Keaktifan menjawab pertanyaan

6. Keaktifan siswa pada saat berdiskusi

7. Antusias dalam melaksanakan metode

pembelajaran discovery learning

8. Kesungguhan menjawab pertanyaan evaluasi

9. Kemandirian mengerjakan soal

Jumlah 1 8 9 4

Total 22

Keterangan:

Skor 1 : Kurang

Skor 2 : Cukup

Skor 3 : Baik

Skor 4 : Sangat Baik

Kategori Pengamatan Siswa:

1-12 : Kurang

13-24 : Cukup

35-36 : Baik (Istiqomah, 2015: 65)

Berdasarkan tabel di atas, kegiatan pembelajaran siswa

termasuk dalam kategori cukup dengan jumlah skor 22. Dalam

kegiatan pembelajaran tersebut, terdapat hal-hal yang mendukung dan

Page 90: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

73

menghambat pada saat proses pembelajaran. Sehingga harus

dilakukan perbaikan. Berikut ini adalah penjelasannya:

1) Hal-hal yang mendukung

a) Perhatian siswa terhadap media sudah baik

b) Siswa memperhatikan materi yang disampaikan guru dengan

baik

c) Siswa aktif dalam melakukan metode pembelajaran discovery

learning

d) Kesungguhan siswa dalam mengerjakan soal evaluasi

dilakukan dengan baik

e) Kemandirian siswa dalam mengerjakan soal dilakukan dengan

baik

2) Hal-hal yang menghambat

a) Antusias dan perhatian siswa ketika pembelajaran belum

maksimal

b) Keaktifan siswa dalam bertanya kurang maksimal

c) Keaktifan siswa dalam berdiskusi kurang maksimal

d) Kedisiplinan saat mempraktikkan metode discovery learning

kurang maksimal

c. Refleksi

Penerapan metode discovery learning pada mata pelajaran fiqih

pada siklus I masih kurang menarik bagi siswa, dikarenakan proses

pembelajaran masih kurang maksimal dan kurangnya perhatian siswa.

Page 91: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

74

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti telah menemukan hal-hal

yang mendukung dan hal-hal yang menghambat pembelajaran seperti

yang diterangkan di atas. Peneliti berencana untuk melakukan

perbaikan pada siklus II seperti yag dipaparkan berikut ini:

1) Memberikan motivasi diawal pelajaran

2) Lebih memperhatikan mobilitas posisi mengajar

3) Lebih memperhatikan bahan pelajaran agar sesuai dengan tujuan

yang telah ditetapkan

4) Lebih melibatkan siswa dalam pemanfaatan media

5) Lebih menguasai metode pembejaran

6) Mencoba menarik perhatian siswa dengan menunjukkan gambar

7) Lebih menguasai kelas

8) Lebih menarik perhatian siswa agar berani bertanya

9) Mendampingi siswa dalam kegiatan berdiskusi

10) Meningkatkan penguasaan kelas

Page 92: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

75

B. Pelaksanaan Siklus II

Setelah dilaksanakan perbaikan atas kelemahan siklus I, maka

kemudian dilaksanakan siklus II dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.4

Hasil Belajar Siklus II

No Nama Nilai Ketuntasan

1 Aina‟ul Wavaroh 80 T

2 Arif Nur Sholeh 76 T

3 Diyah Ayu 76 T

4 Evi Ma‟rifatul Fauziah 86 T

5 Fenty Aryana 87 T

6 Fitriani Rinta 60 BT

7 Istikomah 90 T

8 Kurnia Chandra 90 T

9 Latif Nafi‟udin 76 T

10 M. Misbachul Munir 90 T

11 M. Zainal Arifin 95 T

12 Maita Isnaeni 78 T

13 Mistakhudin 90 T

14 Mila Arina 90 T

15 Muchammad Ni‟am 75 T

16 Muhamad Hafid 85 T

17 Muhammad Hasim 90 T

18 Mukhamad Ikhlasul Ali 86 T

19 Muhammad Mazza 72 T

20 Nurul Hidayatul 85 T

21 Oktaviana 86 T

22 Saidah 90 T

Jumlah 2437

Rata-rata 81.23

Ketuntasan Klasikal

93.33

Page 93: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

76

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh dapat diketahui

bahwa siswa yang mencapai KKM sebanyak 21 siswa (93.33%) dan

siswa yang belum tuntas KKM sebanyak 1 siswa (6.67%) dari target

yang telah ditentukan yaitu nilai KKM (70). Dari data tersebut, dapat

disimpulkan bahwa setelah dilaksanakan tindakan siklus II adanya

peningkatan pada nilai terendah dan nilai tertinggi yang diperoleh siswa.

Nilai rata-rata kelas yang meningkat yaitu pada siklus I nilai rata-rata

kelas 70 yang pada siklus II nilai rata-rata kelas menjadi 81,23. Hasil

data diatas menunjukkan bahwa KKM kelas sudah tercapai karena KKM

kelas sudah mencapai 85% untuk standar minimal kelas, dengan kata

lain pada siklus II semua siswa telah tuntas.

Berdasarkan hasil belajar siklus I pada tabel 4.4 dapat digambarkan

dalam bentuk diagram lingkaran yang berisi tentang persentase siswa

yang tuntas dan siswa yang belum tuntas. Berikut diagram lingkaran dari

data di atas:

GAMBAR 4.2 Diagram Hasil Belajar Siswa Siklus II

Page 94: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

77

Pada pembelajaran siklus II ini peneliti hampir tidak menemukan

hal-hal yang menunjang dan menghambat dalam kegiatan

pembelajaran. Berikut ini adalah instrumen yang digunakan dalam

penelitian:

a. Lembar Pengamatan Guru Siklus II

Tabel 4.5 Pengamatan Guru Siklus II

No. Aspek yang diamati Skor

A B C D

Kemampuan guru dalam membuka pelajaran

1. Menarik perhatian siswa

2. Memberikan motivasi awal

3. Memberikan apersepsi (berkaitan dengan materi)

4. Menyampaikan tujuan pembelajaran

5. Memberikan acuan bahan belajar yang akan

dipelajari

Penguasaan bahan ajar

6. Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-

langkah yang direncanakan dalam RPP

7. Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar

Kegiatan belajar mengajar

8. Kesesuaian metode pembelajaran dengan bahan

belajar yang disampaikan

9. Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan tujuan

atau indikator yang telah ditetapkan

10. Memiliki keterampilan dalam merespon dan

menanggapi pertanyaan siswa

11. Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu yang

disediakan

Kemampuan guru dalam menggunakan metode

discovery learning

12. Menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari

dengan tepat

13. Memberikan penjelasan kepada siswa terkait materi

pembelajaran

14. Melibatkan siswa aktif dalam pembelajaran

15. Mempu memberikan umpan balik terkait materi

pembelajaran

Page 95: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

78

16. Mampu memberikan penguatan terkait hasil diskusi

siswa

17. Mampu memberikan penguatan terkait materi

18. Memiliki keterampilan membagi kelompok dan

menunjuk siswa untuk menjadi tim ahli untuk

mendiskusikan terkait pembagian materi

pembelajaran

19. Melanjutkan diskusi masing-masing sub materi tiap

kelompoknya

Evaluasi pembelajaran

20. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah

ditetapkan

21. Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP

Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran

22. Meninjau kembali materi yang telah diberikan

23. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran

H. Tindak lanjut/follow up

24. Memberi tugas kepada siswa

25. Menginformasikan materi bahan ajar yang akan

dipelajari selanjutnya

Jumlah 22 3 0 0

Total 88 9 0 0

Total Kinerja Guru 97

Kategori Baik

Keterangan :

Skor Nilai

A = 4 (sangat baik)

B = 3 (baik)

C = 2 (cukup)

D = 1 (kurang)

Kategori Total Kinerja Guru:

76-100 = Baik

51-75 = Sedang

25-50 = Kurang (Sulistiowati, 2016: 89)

Page 96: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

79

Berdasarkan pada lembar pengamatan guru siklus II, dapat

disimpulkan bahwa guru telah menerapkan metode discovery learning

dengan baik dan dapat dilihat dari pengamatan pada siklus II.

b. Lembar Pengamatan Siswa Siklus II

Tabel 4.6 Pengamatan Siswa Siklus II

No. Jenis Keterlibatan Skor

1 2 3 4

1. Antusias dan perhatian siswa ketika

pembelajaran

2. Perhatian terhadap media

3. Memperhatikan materi yang disampaikan

4. Keaktifan dalam bertanya

5. Keaktifan menjawab pertanyaan

6. Keaktifan siswa pada saat berdiskusi

7. Antusias siswa dalam pelaksanaan metode

pembelajaran jigsaw dan kedisiplinan saat

memainkan tongkat

8. Kesungguhan menjawab pertanyaan evaluasi

9. Kemandirian mengerjakan soal

Jumlah 36

Total 36

Keterangan:

Skor 1 : Kurang

Skor 2 : Cukup

Skor 3 : Baik

Skor 4 : Sangat Baik

Kategori Pengamatan Siswa:

1-12 : Kurang

13-24 : Cukup

35-36 : Baik (Istiqomah, 2015: 65)

Page 97: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

80

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pada proses

pembelajaran siklus II menunjukkan bahwa keaktifan dan partisipasi

dalam pembelajaran termasuk dalam kategori baik, dari hasil evaluasi

juga menunjukkan adanya peningkatan pada setiap siklusnya. Dari

siklus II ini menunjukkan bahwa penerapan metode discovery learning

pada mata pelajaran PAI materi hukum perkawinan dapat

meningkatkan hasil belajar siswa dengan baik.

C. Pembahasan

1. Siklus I

Fokus perbaikan pembelajaran pada siklus I adalah penerapan

discovery learning. Tipe ini merupakan penerapan yang memberikan

kesempatan pada siswa untuk memberikan penjelasan pada siswa lain

yang belum memahami, dimana guru merupakan pembimbing, sehingga

dominasi guru dalam proses pembelajaran menjadi berkurang dan siswa

terlibat aktif dalam proses pembelajaran.

Pada kegiatan inti siswa sudah mulai bersemangat dalam

membentuk kelompok sebagaimana yang diperintahkan gurunya.

Namun demikian siswa, terutama tim ahlinya belum begitu menguasai

tugasnya sehingga tim ahli masih mengalami kebingungan apa yang

harus dikerjakan. Selain itu dominasi dalam kelompok masih dikuasai

oleh siswa yang memiliki kemampuan akademik tinggi, sedangkan

siswa yang memiliki kemampuan rendah kurang aktif.

Page 98: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

81

Perolehan tingkat keaktifan siswa pada siklus I masih belum

optimal yaitu hanya sebesar 55%. Siswa yang aktif dalam pembelajaran

belum merata, hanya siswa tertentu saja yang sudah aktif dalam

pembelajaran dan siswa yang aktif itu pun sebagian besar merupakan

siswa yang sudah aktif sebelum dilakukan tindakan dan juga merupakan

siswa dengan tingkat kemampuan akademik tinggi. Siswa yang belum

aktif dalam pembelajaran salah satunya disebabkan karena meraka

masih merasa takut salah dan malu untuk bertanya, menjawab

pertanyaan atau mengemukakan pendapat.

Kurang optimalnya keaktifan siswa pada siklus I juga

disebabkan karena siswa belum terbiasa melakukan kegiatan

pembelajaran dengan model discovery learning. Siswa yang kurang

pandai belum percaya diri untuk mengemukakan pendapatnya dalam

kegiatan diskusi. Siswa tampaknya masih perlu berlatih untuk

mengemukakan pendapat dan menumbuhkan sikap percaya diri. Hal ini

sesuai dengan pendapat Lie (2004) yang menyatakan bahwa

keterampilan berkomunikasi dalam kelompok ini juga merupakan proses

penjang. Pendapat yang serupa juga disamFiqhkan Ibrahim (2001)

bahwa discovery learning memerlukan waktu lebih lama bagi siswa

untuk berinteraksi mengenai ide-ide secara langsung kepada siswa lain.

Belum optimalnya peran siswa dalam pembelajaran juga

berdampak pada kurangnya tingkat pemahaman siswa terhadap materi

yang dipelajari. Pada siklus I ini siswa yang tuntas belajar baru

Page 99: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

82

mencapai 55% dengan nilai rata-rata 69,03. Siswa yang turut aktif dalam

menemukan konsep tentang materi yang dipelajari akan lebih mudah

paham dan mengerti dibandingkan dengan siswa yang hanya sekedar

melihat dan mengamati. Hal ini sesuai dengan yang disamFiqhkan

Darsono (2000) bahwa siswa yang belajar dengan melakukan sendiri

akan memberikan hasil belajar yang lebih cepat dan pemahaman yang

mendalam.

Keaktifan dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran

merupakan salah satu faktor pendukung keberhasilan belajar siswa. Oleh

karena itu sedapat mungkin guru harus mengupayakan agar siswa lebih

aktif dan agar mereka berusaha menemukan sendiri suatu konsep yang

dipelajari. Guru hanya berperan sebagai fasilitator yang mengarahkan

siswa melalui serangkaian kegiatan yang dilakukan siswa seperti

mengerjakan tugas yang diberikan, kegiatan diskusi maupun

pengamatan langsung. Hal ini seperti pendapat Mulyasa (2004) yang

menyatakan bahwa guru sebagai fasilitator merupakan pembimbing

proses, orang sumber, orang yang menunjukkan dan mengenalkan

kepada peserta didik tentang masalah yang dihadapi.

Berdasarkan hasil analisis data di atas, perlu adanya perbaikan

dalam proses pembelajaran selanjutnya. Guru harus lebih banyak

memberikan motivasi yang dapat membangkitkan minat belajar siswa

sehingga siswa memiliki kepercayaan diri untuk terlibat secara aktif

dalam proses pembelajaran. Guru diharapkan dapat memberikan

Page 100: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

83

bimbingan dan pemantauan atas jalannya diskusi secara menyeluruh

kepada semua kelompok sehingga kegiatan diskusi dapat berkembang

dengan baik dan guru dapat mengetahui kesulitan-kesulitan yang

dihadapi siswa. Guru harus selalu menciptakan pembelajaran yang

menyenangkan bagi siswa, tidak menegangkan, serta memungkinkan

siswa untuk terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran.

2. Siklus II

Perbaikan pembelajaran pada siklus I menunjukkan adanya

peningkatan baik peran guru, persentase pembelajaran maupun

persentase ketuntasan belajar. Namun demikian hasil belajar siswa

belum maksimal. Dari kegiatan refleksi teridentifikasi bahwa yang

menjadi kendalanya adalah belum optimalnya pelaksanaan pendekatan

kooperatif tipe jigsaw, terutama tim ahli dalam kelompoknya belum

memahami tugasnya. Selain itu siswa dengan kemampuan akademik

yang rendah juga kurang aktif dalam kelompoknya.

Selanjutnya pada siklus II penelitian perbaikan pembelajaran,

difokuskan pada pelaksanaan discovery learning yang optimal, yaitu tim

ahli benar-benar berperan dalam memberikan penjelasan materi terhadap

kelompoknya. Selama proses pembelajaran, siswa tampak lebih proaktif.

Hasilnya ketuntasan belajar siswa mencapai 93,33% meskipun belum

dapat mencapai 100%, namun dapat dikatakan bahwa siswa telah

Page 101: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

84

mencapai ketuntasan belajar sebab telah memenuhi standar ketuntasan

belajar 85%.

Sampai pada perbaikan pembelajaran siklus II, masih ditemukan

beberapa siswa dalam satu kelas yang belum berhasil mencapai nilai

tuntas. Hal ini disebabkan karena daya serap siswa terhadap materi

sangat rendah dan motivasi belajarnya kurang.

Hasil penelitian ini mendukung pendapat Isjoni (2009) yang

mengatakan bahwa dengan adanya tim ahli dalam kelompok

memberikan motivasi pada siswa lain yang belum memahami materi

untuk bertanya pada tim ahli, karena mereka tidak merasa malu daripada

harus bertanya kepada guru. Selain itu, tim ahli dalam memberikan

penjelasan menggunakan bahasa yang mudah dipahami siswa lain.

Page 102: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

85

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, kesimpulan dari penelitian

ini adalah metode pembelajaran discovery learning dapat meningkatkan hasil

belajar mata pelajaran fiqih materi hukum perkawinan pada siswa kelas XI

keagamaan Madrasah Aliyah Al Manar Bener Kabupaten Semarang tahun

pelajaran 2017/2018. Hal ini dapat dilihat Berdasarkan hasil pra siklus diperoleh

data siswa yang tuntas berjumlah 8 siswa dari 22 siswa atau 36% sedangkan siswa

yang tidak tuntas berjumlah 14 siswa atau 64% dengan rata-rata 59,09. Selanjutny

dari persentase siswa yang tuntas pada siklus I 55% dan naik pada siklus II

sebesar 93,3%, sehingga telah memenuhi KKM yaitu minimal 85% dari seluruh

siswa tuntas. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar pada pra siklus ke siklus I

kemudian ke siklus II mengalami peningkatan dan telah mencapai KKM yang

telah ditentukan.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka diberikan saran sebagai berikut.

1. Bagi Siswa

Memanfaatkan setiap kesempatan yang diberikan guru untuk lebih aktif

dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan kesempatan.

Page 103: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

86

2. Bagi Guru

1) Guru disarankan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran melalui

penerapan pembelajaran yang tepat khususnya pembelajaran discovery

learning.

2) Guru diberikan gambaran penerapan pembelajaran discovery learning

dalam pembelajaran Fiqh.

3) Guru diberi inspirasi untuk menerapkan pembelajaran discovery learning

pada materi lainnya ataupun pada mata pelajaran lain.

3. Bagi Sekolah

Sekolah diberi masukan dalam rangka pelaksanaan supervisi sehingga dapat

meningkatkan kinerja guru dalam pembelajaran.

4. Bagi Penelitian lain

Peneliti lain diberikan bahan rujukan yang dapat memberikan manfaat

dalam memperkuat landasan teori yang dibutuhkan dalam penelitian

selanjutnya.

Page 104: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

87

DAFTAR PUSTAKA

Abror, Abdul Rachman. 1993. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Tiara

Wacana.

Afifudin dan Beni Ahmad Saebeni. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif.

Bandung: Pustaka Setia.

Aqib, Zainal. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV. Yrama

Widya.

Arifin, H.M. 1994. Hubungan Timbal Balik Pendidikan Di Lingkungan

Sekolah dan Keluarga. Jakarta: Bulan Bintang.

Arikunto, S, Suhardjono dan Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas.

Jakarta: PT Bumi Aksara.

Djamaroh, Saiful Bahri. 2005. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi

Edukatif. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. 2005. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi

Aksara.

Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran

Adad 21 Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013. Bogor: Ghalia

Indonesia.

Huda. Miftahul. 2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ilahi, Mohammad Takdir. 2012. Pembelajaran Discovery Strategy &

Mental Vocatiional Skill Tutorial Inspiratif Bagi Para Pembelajar.

Yogyakarta: DIVA Press.

Page 105: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

88

Kurniasih, Imas & Sani, Berlin. 2014. Implementasi Kurikulum 2013

Konsep & Penerapan. Surabaya: Kata Pena.

Nasution. 2000. Didaktik Asas-asas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Poerwadarminto, WJS. 1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta:

Balai Pustaka.

Rusman. 2011. Metode-metode Pembelajaran: Mengembangkan

Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Sani, Ridwan Abdullah. 2014. Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi

Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara.

Sardiman A. M. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Bina Aksara.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suyadi. 2010. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Diva Press.

Thoha. M. 2006. Kepemimpinan Dalam Manajemen. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Trianto. 2008. Model-model Pembelajaran Kontruktivistik. Malang: Prestasi

Pustaka

Page 106: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

LAMPIRAN

Page 107: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa
Page 108: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa
Page 109: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa
Page 110: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS I

Sekolah : Madrasah Aliyah Al Manar Bener Tengaran

Mata Pelajaran : Fiqih

Kelas /Semester

Materi

:

:

XI/2

Hukum Perkawinan

Waktu : 2 X 45 Menit ( 1 Pertemuan)

A. Standar Kompetensi

Memiliki pemahaman dan penghayatan yang lebih mendalam terhadap ajaran

Islam tentang perkawinan dan hukumnya, serta mampu mengamalkannya

dalam kehidupan sehari-hari.

B. Kompetensi Dasar

Merumuskan masalah yang berhubungan dengan pernikahan

C. Indikator

1. Mampu menjelaskan pengertian nikah dan khitbah

2. Dapat mengetahui hukum pernikahan

3. Dapat memahami syarat-syarat wali dan saksi nikah

4. Mengetahui hikmah dari pernikahan

D. Tujuan Pembelajaran

1. Mampu menjelaskan pengertian nikah dan khitbah

2. Dapat mengetahui hukum pernikahan

3. Dapat memahami syarat-syarat dan rukun nikah

4. Mengetahui hikmah dari pernikahan

E. Materi Pembelajaran

Page 111: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

Terlampir

F. Metode Pembelajaran

Ceramah, tanya jawab, CTL dan Metode Discovery Learning

G. Media dan Sumber Belajar

Media : Papan Tulis, Spidol, penghapus

Sumber belajar : 1. Buku Paket PAI Fiqih untuk MA Depag

2. Al quran dan terjemah

H. Langkah-langkah Pembelajaran

No. Kegiatan Alokasi Waktu

1.

Pembukaan

a. Guru membuka pelajaran dengan berdoa dan

memberi salam

b. Guru mengabsen siswa

c. Guru menanyakan kabar siswa

d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan

kompetensi yang harus dicapai dalam kegiatan

pembelajaran

10 menit

2.

Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

Guru menyiapkan sumber belajar

Guru bertanya kepada siswa mengenai

pengertian nikah atau perkawinan

Guru bertanya kepada siswa tentang hukum

perkawinan

Siswa memberikan pendapat apa hukum

perkawinan

60 menit

Page 112: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

Guru melibatkan siswa aktif dalam kegiatan

pembelajaran

b. Elaborasi

Guru menjelaskan sedikit tentang pengertian

nikah dan hukum perkawinan

Guru menjelaskan langkah-langkah metode

discovery learning

Guru membagi siswa menjadi beberapa

kelompok masing-masing kelompok

Masing-masing anggota kelompok dibagi materi

yang berbeda

Guru menyuruh kelompok tim ahli untuk

mempresentasikan hasil diskusi yang dilakukan.

c. Konfirmasi

Guru memberikan umpan balik dan bertanya

jawab tentang hal-hal yang belum diketahui oleh

siswa

Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan

kesalahan pemahaman, memberikan penguatan

dan penyimpulan

3.

Penutup

a. Guru bersama siswa menyimpulkan materi

b. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai

materi yang belum diketahui

c. Guru memberikan evaluasi untuk mengetahui

tingkat pemahaman siswa

d. Guru memberikan tindak lanjut berupa arahan agar

siswa mempelajari materi selanjutnya.

e. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan

membaca bacaan hamdalah bersama

20 menit

Page 113: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

f. Guru mengucapkan salam

I. Penilaian

1. Jenis Penilaian : Tes Tertulis

2. Bentuk soal : Pilihan Ganda

3. Instrument soal : terlampir

4. Kunci jawaban :

1) D 6) A 11) E 16) A

2) D 7) B 12) C 17) C

3) C 8) B 13) D 18) A

4) B 9) C 14) A 19) A

5) C 10) C 15) C 20) E

5. Teknik penskoran :

Jika benar = skor 1

Jika salah = skor 0

Nilai = jumlah skor x 100

Skor maksimal

Tengaran, 10 Maret 2018

Guru Mapel PAI

Agus Wahib Sabara, S.H.I

NIP:

Peneliti

Hanif Muhibburrahman

NIM: 114-13-043

Mengetahui,

Kepala Sekolah

Makmun Santoso M.Pd.I

NIP:131233220001023005

Page 114: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

MATERI SIKLUS I

A. Pernikahan

1. Pengertian pernikahan

1) Kata Nikah atau pernikahan sudah menjadi kosa kata dalam bahasa

Indonesia, sebagai padanan kata perkawinan. Nikah artinya suatu akad

yang menghalalkan pergaulan antara seseorang laki-laki dan

perempuan yang bukan muhrim dan menimbulkan hak dan kewajiban

antara keduanya.

2) Dalam pengertian yang luas, pernikahan adalah merupakan suatu

ikatan lahir dan batin antara dua orang laki-laki dan perempaun, untuk

hidup bersama dalam suatu rumah tangga untuk mendapatkan

keturunan yang dilaksanakan menurut ketentuan syariat Islam.

3) Pergaulan antara laki-laki dan perempuan itu menjadi syah/halal jika

sudah terikat tali ikatan perkawinan. Tanpa adanya perkawinan, tidak

akan pernah ada proses saling melengkapi dalam kehidupan ini antara

laki-laki dan perempuan.

2. Pengertian dan hukum pernikahan

Menurut jumhur ulama menetapkan bahwa hukum perkawinan dibagi

menjadi limamacam yaitu : Asal hukum pernikahan adalah

1) Hukum Sunah. Artinya seseorang yang telah mencapai kedewasaan

jasmani dan rohani dan sudah mempunyai bekal untuk menikah, tetapi

tidak takut terjerumus dalam perbuatan zina.

Firman Allah (QS. An Nur /24 :32) :

Artinya: dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan

orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang

lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. jika mereka miskin

Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. dan Allah Maha

Luas (pemberian-Nya) lagi Maha mengetahui.

Sabda Rasulullah :

Page 115: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

Artinya : “Hai kaum pemuda, apabila diantara kamu kuasa untuk kawin,

maka kawinlah,. Sebab kawin itu lebih kuasa untuk menjaga mata dan

kemaluan, dan barangsiapa tidak kuasa hendaklah ia berpuasa, sebab puasa

itu jadi penjaga baginya (HR. Bukhari dan muslim)

2) Hukum mubah (boleh), yaitu bagi orang yang tidak mempunyai pendorong

atau faktor yang melarang untuk menikah.

3) Hukum wajib, jika seseorang yang dilihat dari pertumbuhan jasmaniyah

sudah layak untuk menikah, kedewasaan rohaniyahnya sudah matang dan

memiliki biaya untuk menikah serta untuk menghidupi keluarganya dan

bila ia tidak menikah khawatir terjatuh pada perbuatan mesum (zina).

4) Hukum Makruh hukumnya bagi seseorang yang dipandang dari

pertumbuhan jasmaniyahnya sudah layak, kedewasaan rohaniyahnya

sudah matang tetapi tidak mempunyai biaya untuk bekal hidup beserta

isteri kemudian anaknya. Untuk mengendalikan nafsunya dianjurkan untuk

menjalankan puasa.

5) Hukum Haram hukumnya bagi seseorang yang menikahi wanita dengan

tujuan untuk menyakiti, mempermainkan dan memeras hartanya.

3. Syarat nikah :

1) Calon suami syaratnya menurut ketentuan syari‟at Islam adalah : beragama

Islam, jelas bahwa ia laki-laki, atas keinginan dan pilihan sendiri (tidak

terkena paksaan), tidak beristri empat (termasuk istri yang telah dicerai

tetapi dalam masa iddah / waktu tunggu), tidak mempunyai hubungan

mahram dengan calon isteri, tidak mempunyai isteri yang haram dimadu

dengan calon isterinya, mengetahui bahwa calon isteri itu tidak haram

baginya dan tidak sedang berihram haji atau umrah.

2) Calon istri yang akan dinikahi syaratnya adalah :beragama Islam, jelas

bahwa ia seorang perempuan, telah mendapat ijin dari walinya, tidak

bersuami dan tidak dalam masa iddah, tidak mempunyai hubungan

mahram dengan calon suami, belum pernah di li‟an (dituduh zina) oleh

Page 116: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

calon suaminya, jika ia perempuan janda, harus atas kemauan sendiri,

bukan karena dipaksa oleh siapapun, jelas ada orangnya dan tidak sedang

ihram haji atau umrah.

3) Wali , syaratnya : laki-laki, beragama Islam, sudah baligh, berakal,

merdeka (bukan budak), adil dan tidak sedang melaksanakan ihram haji

atau umrah.

4) Dua orang saksi , syaratnya : dua orang laki-laki, beragama islam, baligh,

berakal, merdeka dan adil, bisa melihat dan mendengar, memahami bahasa

yang digunkan dalam akad, tidak sedang mengerjakan ihram haji atau

umrah dan hadir dalam ijab qabul.

5) Ijab dan qabul. Ijab yaitu ucapan wali (dari pihak permpuan) atau wakilnya

sebagai penyerahan kepada pihak pengantin laki-laki. Sedangkan qabul

yaitu ucapan pengantin laki-laki atau wakilnya sebagai tanda

penerimaan.Adapaun syarat-syarat ijab qabul adalah sebagai berikut:

a) Menggunakan kata yang bermakna menikah atau mengawinkan

baik bahasa Arab ataupun padanan kata itu dalam bahasa Indonesia

atau bahasa daerah sang pengantin.

b) Lafadz ijab qabul diucapkan pelaku akad nikah

c) Antara ijab dan qaul harus bersambung tidak boleh diselingi

perkataan atau perbuatan lain.

d) Pelaksanaan ijab dan qabul harus berada pada satu tempat tidak

dikaitkan dengan suatu persyaratan apapun

e) Tidak dibatasi dengan waktu tertentu.

4. Rukun nikah

Adapun rukun nikah ada lima macam, yaitu : calon suami, calon istri, wali, dua

orang saksi dan ijab qabul.

Page 117: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

B. Khitbah / Meminang

1. Pengertian khitbah

Khitbah/pinangan yaitu melamar untuk menyatakan permintaan

atau ajakan untuk mengikat perjodohan, dari seorang laki-laki kepada

seorang perempuan sebagai calon isterinya.

2. Khitbah (lamaran)

Khitbah adalah jalan pembuka menuju pernikahan. Boleh dibilang,

khitbah merupakan jenjang yang memisahkan antara pemberitahuan

persetujuan seorang gadis yang sedang dipinang oleh seorang pemuda dan

pernikahannya. Keduanya sepakat untuk menikah. Tapi, ini hanya sekadar

janji untuk menikah yang tidak mengandung akad nikah.

3. Pengertian dan hukum khitbah

Lamaran atau pinanangan bukan sesuatu yang menjadi wajib

hukumnya. Hal ini menurut pendapat jumhur ulama‟ yang didasarkan pada

pinangan nikah yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad Saw. Tetapi

Dawud berpendapat bahwa pinangan hukumnya wajib.

Dalil yang membolehkan pinangan sebagaimana firmanAllah SWT :

Artinya : “ Dan tak ada dosa bagi kamu meminang wanita-wanita itu

dengan sindiran yang baik atau harus menyembunyikan keinginan

mengawini mereka dalam hatimu … “(QS. Al Baqarah /2: 235)

4. Batasan Khitbah

1) Khitbah biasanya, peminangan seorang pria kepada wanita (tentunya

kepada wali wanita tersebut). seorang wanita juga bisa meminta kepada

pria untuk dinikiahi.

Rasulullah bersabda yang di riwayatkan oleh imam bukhari dan

muslim. Yang artinya: telah datang seorang prempuan kepada

Rasulullah yang mana perempuan tersebut meminta kepada nabi untuk

menikahinya, sehingga nabi berdiri di sampingnya lama sekali, ketika

Page 118: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

itu salah satu dari sahabat melihatnya dan beranggapan bahwa beliau

tidak berkehendak untuk menikahinya, maka sahabat tersebut berkata:

nikahkan saya ya Rasullah jikalau kamu tidak ada hajah (berkehendak)

untuk menginginkannya, maka berkata Rasulullah : apakah kamu punya

punya sesuatu? dia berkata tidak!, dan beliau berkata lagi buatlah cicin

walaupun dari besi, kemudian sahabat tersebut mencarinya dan tidak

mendapatkan nya, kemudian beliau bersabda : apakah kamu hafal

beberapa surat dari alquran ? Dia menjawab iya! surat ini dan ini, maka

beliau bersabda : saya nikahkan kamu dengan nya dengan apa yang

kamu hafal dari alquran.”

Dari kontek hadist di atas sudah jelas sekali bahwa di perbolehkan

bagi perempuan untuk meminta kepada seorang lelaki soleh yang

bertaqwa dan berpegang teguh terhadap Dinnya untuk meminangnya,

jika lelaki tersebut ingin maka nikahi dan jikalau tidak maka tolaklah,

akan tetapi tidak di anjurkan untuk menolaknya secara terang-terangan

cukup diam dengan memberikan isyarat, untuk menjaga kehormatan

hati prempuan tersebut .

2) Khitbah bukan menghalalkan segalanya Khitbah (tunangan) bukanlah

syarat sahnya nikah ,akad nikah tanpa khitbah tetap sah, akan tetapi

khitbah suatu wasilah untuk menuju ke jenjang pernikahan yang di

perbolehkan .

Mari kita simak syafi‟iyah: khitbah adalah suatu yang di sunatkan

dan di anjurkan ,dengan dalil fi‟iliyah sebagai mana Rasulullah

meminang aisyah binti abu bakar ra. Dalam masa penantian sebelum

resmi menikah, seorang lelaki dan perempuan wajib menjaga

kehormatan dirinya. Meskipun sudah melakukan khitbah atau

pertunangan, tetap saja keduanya belum dihalalkan untuk melakukan

sesuatu yang lazim dipraktekkan pasangan suami isteri.

Dari sini, tidak dibenarkan bagi kedua tunangan untuk melanggar

batas-batas syariat, seperti percampuran dan kencan. Ketentuan umum

terkait aurat, ikhtilath/khalwat tetap menjadi larangan. Untuk

Page 119: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

menghindari hal-hal sepertiini, solusi terbaik adalah tindakan preventif

dari hal-hal yang diharamkan Allah swt, termasuk menjaga jarak

dengan calon isteri atau suaminya sedini mungkin. Sebab, hubungan

khatib (pelamar) dgn makhtubahnya (perempuan yang dilamar) adalah

hubungan yang paling rawan dan berbahaya.

3) Jangan berlama dalam masa khitbah Meski tidak ada nash khusus

tentang batas waktu masa khitbah, tapi dianjurkan menikah dan khitbah

tidak terlalu lama. Untuk menghindarkan fitnah dan berbagai potensi

terjadinya kerusakan. Sesudah khitbah (permohonan menikah) disetujui,

sebaiknya keluarga kedua pihak bermusyawarah mengenai kapan dan

bagaimana walimah dilangsungkan.

“Dan sesuatu yang mengantarkan kepada keharaman, haram pula

hukumnya”

4) Haram meminang pinangan saudaranya diriwayatkan oleh al-Bukhari

bahwa Ibnu „Umar Radhiyallahu „anhuma menuturkan: “Nabi

Shallallahu „alaihi wa sallam melarang sebagian kalian membeli apa

yang dibeli saudaranya, dan tidak boleh pula seseorang meminang atas

pinangan saudaranya hingga peminang sebelumnya meninggalkannya

atau peminang mengizinkan kepadanya”

Boleh hukumnya mengkhitbah lewat SMS, karena ini termasuk

mengkhitbah lewat tulisan (kitabah) yang secara syar‟i sama dengan

khitbah lewat ucapan. Kaidah fikih menyatakan : al-kitabah ka al-

khithab (tulisan itu kedudukannya sama dengan ucapan/lisan). (Wahbah

Az-Zuhaili, Ushul Al-Fiqh Al-Islami, 2/860). Kaidah itu berarti bahwa

suatu pernyataan, akad, perjanjian, dan semisalnya, yang berbentuk

tulisan (kitabah) kekuatan hukumnya sama dengan apa yang diucapkan

dengan lisan (khithab).

Page 120: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

SOAL EVALUASI SIKLUS I

I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e yang dianggap

sebagai jawaban yang paling tepat!

1. Akad yang menghalalkan pergaulan dan membatasi hak dan kewajiban

serta tolong menolong antara seorang laki-laki dan seorang perempuan

yang bukan mahrom, dinamakan dengan ...

a. Tijaroh

b. Mudhorobah

c. Muammalah

d. Pernikahan

e. Mukhobaroh

2. Bagi seseorang yang dipandang dari pertumbuhan jasmaniyahnya

sudah layak menikah hanya saja ia khawatir tidak bisa memberikan

nafkah kepada calon istrinya….

a. Wajib

b. Haram

c. Sunah

d. Makruh

e. Mubah

3. Hukum asal pernikahan yaitu,

a. Haram

b. Sunnah

Page 121: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

c. Jaiz

d. Wajib

e. Makruh

4. Pernikahan yang dilarang adalah pernikahan yang bertentangan dengan

ajaran Islam. Yaitu pernikahan yang dilakukan oleh seseorang dengan

menyebutkan batas waktu tertentu ketika akad nikah, misalnya satu

minggu, satu bulan dan seterusnya. Dengan berakhirnya batas waktu

maka dengan sendirinya pernikahan berakhir tanpa ada ucapan talaq,

maka nikah yang demikian disebut....

a. Nikah Syighar

b. Nikah Mut‟ah

c. Nikah tahlil

d. Menikahi Mahram

e. Pernikahan dalam Masa Iddah

5. Seseorang yang melaksanakan pernikahan dengan niat untuk balas

dendam, maka hukum melaksanakan pernikahan seperti tersebut, yaitu

a. Mubah

b. Sunnah

c. Haram

d. Makruh

e. Wajib

6. Ibu Siti ketika menikah dengan bapak Ahmad membawa seorang putri

yang bernama Aisyah, ketika perkawinan mereka kandas di tengah

jalan dan perceraian merupakan jalan terbaik. Seandainya bapak

Page 122: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

Ahmad ingin menikah kembali, maka terlarang baginya untuk

menikahi Aisyah, karena Aisyah merupakan mahram dengan sebab . . .

.

a. Pertalian agama

b. Keturunan

c. Persusuan

d. Pernikahan

e. Dimadu

7. Seseorang yang dipandang dari segi jasmaniah dan umur sudah layak

menikah namun tidak mampu memberikan nafkah, maka hukum

pernikahan tersebut adalah.....

a. Haram

b. Makruh

c. Mubah

d. Sunnah

e. Wajib

8. Istri yang di tinggal meninggal oleh suami maka masa iddahnya

selama . . . .

a. 3 bulan

b. 3 kali suci

c. 4 bulan 10 hari

d. 5 bulan

e. 6 bulan

Page 123: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

9. Dibawah ini yang bukan termasuk rukun nikah, yaitu

a. Akad

b. Wali

c. Dua orang saksi

d. Mahar

e. Mempelai pria dan wanita

10. Perhatikan pernyataan berikut ini!

1) Terhindar dari perbuatan maksiat

2) Untuk meneruskan kehidupan manusia

3) Pasangan yang didapat sesuai dengan perilaku

4) Terwujudnya ketentraman, kasih sayang dan cinta

5) Ikatan yang menyatukan seorang laki-laki dan wanita

6) Merupakan status simbol dalam kehidupan masyarakat

Melalui pernyataan tersebut, yang termasuk hikmah pernikahan adalah

nomor . . . .

a. 1), 2) dan 3)

b. 4), 5) dan 6)

c. 1), 2) dan 4)

d. 3), 5) dan 6)

e. 2), 3) dan 4)

Page 124: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

11. Pernikahan berstatus sah jika antara lain ada walinya. Adapun orang

yang tidak sah menjadi wali pengantin wanita sebagai berikut,

adalah....

a. Bapak pengantin wanita

b. Saudara laki-laki sebapak

c. Anak laki-laki dari saudara sebapak

d. Kakek mempelai wanita

e. Saudara tiri laki-laki dari mempelai wanita

12. Seorang wanita yang tidak ada wali nasabnya, maka apabila menikah

siapa yang berhak menjadi wali ?

a. Wali 'adol

b. Wali mujbir

c. Wali hakim

d. Pamannya

e. Saudaranya

13. Pemberian sesuatu yang bernilai dari suami kepada isteri sebab

pernikahan. Pemberian tersebut bisa berupa uang, benda, perhiasan,

atau jasa seperti mengajar Al-Qur‟an. yang demikian pengertian dari

....

a. Hadiah

b. Sedekah

c. Infak

d. Mahar

Page 125: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

e. Hibah

14. Menurut ajaran Islam, yang lebih kita utamakan dalam memilih

pasangan hidup adalah ....

a. Agama dan pendidikan

b. Golongan, suku dan kebangsaan

c. Rupa dan adat istiadat setempat

d. Pangkat, golongan dan penghasilan

e. Harta dan tingkat keturunan dalam masyarakat

15. Orang yang tidak halal dinikahi disebut ......

a. Amil

b. Muqim

c. Mahrom

d. Muhallil

e. Mu'min

16. Rasululloh bersabda تى لاناح الا berdasarkan hadist tersebut

pernikahan tidak sah tanpa ....

a. Wali

b. Dua orang saksi

c. Saksi

d. Ijab dan Qobul

e. Dua orang wali

Page 126: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

17. Dalam pernikahan saksi yang dihadirkan sebanyak ....

a. Satu laki-laki

b. Satu laki-laki dua perempuan

c. Dua laki-laki

d. Dua laki-laki dua perempuan

e. Tiga laki-laki

18. Kalau nikah ditujukan semata-mata hanya kepada kepuasan biologis,

maka akan timbul dampak negatif sebagai berikut, kecuali ....

a. Perempuan tua tidak berguna lagi dalam kehidupan

b. Kecenderungan pria beristri muda, istri tua diceraikan

c. Pemenuhan kebutuhan biologis menjadi tujuan pokok

d. Mengakibatkan peledakan penduduk bumi

e. Harkat dan martabat manusia terpelihara, karena fitrah biologisnya

terpenuhi

19. Dibawah ini yang bukan merupakan tujuan nikah adalah …..

a. Supaya hidup manusia tenteram dan bahagia

b. Melaksanakan perintah Allah SWT.

c. Membina rasa kasih saying

d. Mengikuti sunah rasulullah saw.

e. Terpenuhinya kebutuhan biologis semata

Page 127: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

20. Berikut ini adalah termasuk kewajiban suami dalam kehidupan

berumah tangga, kecuali ….

a. Memberikan nafkah, sandang pangan kepada istri dan anak-

anaknya

b. Memimpin serta membimbing istri dan anak-anaknya agar

bertaqwa

c. Menggauli istrinya secara ma‟ruf

d. Memelihara istri dan anak-anaknya dari bencana dunia akherat

e. Menjauhkan diri dari hal-hal yang tidak disukai suami

Page 128: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS II

Sekolah : Madrasah Aliyah Al Manar Bener Tengaran

Mata Pelajaran : Fiqih

Kelas /Semester

Materi

:

:

XI/2

Hukum Perkawinan

Waktu : 2 X 45 Menit ( 1 Pertemuan)

A. Standar Kompetensi

Memiliki pemahaman dan penghayatan yang lebih mendalam terhadap ajaran

Islam tentang perkawinan dan hukumnya, serta mampu mengamalkannya

dalam kehidupan sehari-hari.

B. Kompetensi Dasar

Menjelaskan hukum perkawinan

C. Indikator

1. Mampu menjelaskan pengertian nikah dan khitbah

2. Dapat mengetahui hukum pernikahan

3. Dapat memahami syarat-syarat wali dan saksi nikah

4. Mengetahui hikmah dari pernikahan

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa Mampu menjelaskan pengertian nikah dan khitbah

2. Siswa dapat mengetahui hukum pernikahan

3. Siswa dapat syarat-syarat wali dan saksi nikah

4. Siswa mampu mengetahui hikmah dari pernikahan

Page 129: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

E. Materi Pembelajaran

Terlampir

F. Metode Pembelajaran

Ceramah, tanya jawab, CTL dan Metode Discovery Learning

G. Media dan Sumber Belajar

Media : Papan Tulis, Spidol, penghapus

Sumber belajar : 1. Buku Paket PAI Fiqih untuk MA Depag

2. Al quran dan terjemah

H. Langkah-langkah Pembelajaran

No. Kegiatan Alokasi Waktu

1.

Pembukaan

a. Guru membuka pelajaran dengan berdoa dan

memberi salam

b. Guru mengabsen siswa

c. Guru menanyakan kabar siswa

d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan

kompetensi yang harus dicapai dalam kegiatan

pembelajaran

10 menit

2.

Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

Guru menyiapkan sumber belajar

Guru bertanya kembali tentang pengertian nikah

Guru bertanya kepada siswa tentang syarat dan

rukun nikah

Siswa memberikan pendapat rukun dan syarat

nikah

60 menit

Page 130: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

Guru menyampaikan hikmah yang dapat diambil

dari pernikahan

Guru melibatkan siswa aktif dalam kegiatan

pembelajaran

b. Elaborasi

Guru menjelaskan sedikit tentang pengertian

perkawinan, rukun, syarat, dan hikmah

perkawinan

Guru menjelaskan langkah-langkah metode

discovery learning

Guru membagi siswa menjadi beberapa

kelompok

Masing-masing anggota kelompok dibagi materi

yang berbeda

Guru menyuruh kelompok tim ahli untuk

mempresentasikan hasil diskusi yang dilakukan.

c. Konfirmasi

Guru memberikan umpan balik dan bertanya

jawab tentang hal-hal yang belum diketahui oleh

siswa

Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan

kesalahan pemahaman, memberikan penguatan

dan penyimpulan

3.

Penutup

a. Guru bersama siswa menyimpulkan materi

b. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai

materi yang belum diketahui

c. Guru memberikan evaluasi untuk mengetahui

tingkat pemahaman siswa

d. Guru memberikan tindak lanjut berupa arahan agar

20 menit

Page 131: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

siswa mempelajari materi selanjutnya.

e. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan

membaca bacaan hamdalah bersama

f. Guru mengucapkan salam

B. Penilaian

1. Jenis Penilaian : Tes Tertulis

2. Bentuk soal : Pilihan Ganda

3. Instrument soal : terlampir

4. Kunci jawaban :

1) E 6) E 11) C 16) A

2) E 7) A 12) C 17) C

3) D 8) C 13) A 18) B

4) B 9) A 14) D 19) D

5) A 10) B 15) B 20) E

6. Teknik penskoran :

Jika benar = skor 1

Jika salah = skor 0

Nilai = jumlah skor x 100

Skor maksimal

Page 132: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

Tengaran, 24 Maret 2018

Guru Mapel PAI

Agus Wahib Sabara, S.H.I

NIP:

Peneliti

Hanif Muhibburrahman

NIM: 114-13-043

Mengetahui,

Kepala Sekolah

Makmun Santoso M.Pd.I

NIP:131233220001023005

Page 133: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

MATERI SIKLUS II

E. HUKUM PERKAWINAN

2. Arti Pernikahan atau Perkawinan

Pernikahan berasal dari kata dasar nikah. Kata nikah memiliki

persamaan dengan kata kawin. Menurut bahasa Indonesia, kata nikah

berarti berkumpul atau bersatu. Menurut istilah syarak, nikah itu

berarti melakukan suatu akad atau perjanjian untuk mengikatkan diri

antara seorang laki-laki dan seorang perempuan yang bertujuan untuk

menghalalkan hubungan kelamin antara keduanya dengan dasar suka

rela demi terwujudnya keluarga bahagia yang diridhoi oleh Allh SWT.

Nikah adalah fitrah yang berarti sifat asal dan pembawaan manusia

sebagai makhluk Allah SWT. Setiap manusia yang sudah dewasa dan

sehat jasmani dan rohaninya pasti membutuhkan teman hidup yang

berlawanan jenis kelaminnya. Teman hidup yang dapat memenuhi

kebutuhan biologis, yang dapat mencintai dan dicintai, yang dapat

mengasihi dan dikasihi, serta yang dapat bekerja sama untuk

mewujudkan ketentraman, kedamaian, dan kesejahteraan dalam hidup

berumah tangga.

Nikah termasuk perbuatan yang telah dicontohkan oleh Nabi

Muhammad saw. atau sunnah Rasul. Dalam hal ini Islam telah

menganjurkan kepada manusia untuk menikah. Dan ada banyak

hikmah di balik anjuran tersebut. Antara lain adalah :

Page 134: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

g. Sunnah Para Nabi dan Rasul

h. Bagian Dari Tanda Kekuasan Allah

i. Salah Satu Jalan Untuk Menjadi Kaya

j. Ibadah Dan Setengah Dari Agama

k. Tidak Ada Pembujangan Dalam Islam

l. Menikah Itu Ciri Khas Makhluk Hidup

6. Hukum Pernikahan

a. Hukum Asal Nikah adalah Mubah

Menurut sebagian besar ulama, hukum asal nikah adalah mubah,

artinya boleh dikerjakan boleh ditinggalkan. Bisa disebut juga orang

yang berada pada posisi tengah-tengah antara hal-hal yang mendorong

keharusannya untuk menikah dengan hal-hal yang mencegahnya untuk

menikah, maka bagi hukum menikah itu menjadi mubah atau boleh.

Tidak dianjurkan untuk segera menikah namun juga tidak ada larangan

atau anjuran untuk mengakhirkannya. Pada kondisi tengah-tengah

seperti ini, maka hukum nikah baginya adalah mubah. Dikerjakan tidak

ada pahalanya dan ditingkalkan tidak berdosa. Meskipun demikian,

ditinjau dari segi kondisi orang yang akan melakukan pernikahan,

hukum nikah dapat berubah menjadi sunnah, wajib, makruh atau

haram.

Page 135: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

b. Nikah yang Hukumnya Sunnah

Sebagian besar ulama berpendapat bahwa pada prinsipnya nikah

itu sunnah. Alasan yang mereka kemukakan bahwa perintah nikah

dalam berbagai Al-Qur’an dan hadits hanya merupakan anjuran

walaupun banyak kata-kata amar dalam ayat dan hadits tersebut. Akan

tetapi, bukanlah amar yang berarti wajib sebab tidak semua amar harus

wajib, kadangkala menunjukkan sunnah bahkan suatu ketika hanya

mubah. Adapun nikah hukumnya sunnah bagi orang yang sudah

mampu memberi nafkah dan berkehendak untuk nikah.

ذ ا أح ح س اىقا الأثاء ناثش تن ىد إ دد اى جا اى ذض

حثا ح ات صح

Dari Anas bin Malik RA bahwa Rasulullah SAw bersabda,"Nikahilah

wanita yang banyak anak, karena Aku berlomba dengan nabi lain

pada hari kiamat. (HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Ibnu Hibbam)

c. Nikah yang Hukumnya Wajib

Nikah menjadi wajib menurut pendapat sebagian ulama dengan

alasan bahwa diberbagai ayat dan hadits sebagaimana tersebut diatas

disebutkan wajib. Selanjutnya nikah itu wajib sesuai dengan faktor dan

situasi. Jika ada sebab dan faktor tertentu yang menyertai nikah

menjadi wajib. Contoh: jika kondisi seseorang sudah mampu memberi

nafkah dan takut jatuh pada perbuatan zina, dalam situasi dan kondisi

seperti itu wajib nikah. Sebab zina adalah perbuatan keji dan buruk

yang dilarang Allah SWT. Sebagai mana firmanNya;

Page 136: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

أنحا إ ائن إ عثادم اىح اىص ن ى ا فقشاء ن الأا

اسع الل فضي الل غ عي

Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan

orang-orang yang layak dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan

hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah

akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas

lagi Maha Mengetahui.(QS. An-Nur : 32)

d. Nikah yang Hukumnya Makruh

Hukum nikah menjadi makruh apabila orang yang akan melakukan

perkawinan telah mempunyai keinginan atau hasrat yang kuat, tetapi ia

belum mempunyai bekal untuk memberi nafkah tanggungannya. Lebih

jelasnya adalah orang yang tidak punya penghasilan sama sekali dan

tidak sempurna kemampuan untuk berhubungan seksual, hukumnya

makruh bila menikah. Namun bila calon istrinya rela dan punya harta

yang bisa mencukupi hidup mereka, maka masih dibolehkan bagi

mereka untuk menikah meski dengan karahiyah.

Sebab idealnya bukan wanita yang menanggung beban dan nafkah

suami, melainkan menjadi tanggung jawab pihak suami.

Maka pernikahan itu makruh hukumnya sebab berdampak dharar

bagi pihak wanita. Apalagi bila kondisi demikian berpengaruh kepada

ketaatan dan ketundukan istri kepada suami, maka tingkat

kemakruhannya menjadi jauh lebih besar.

Page 137: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

e. Nikah yang Hukumnya Haram

Nikah menjadi haram bagi seseorang yang mempunyai niat untuk

menyakiti perempuan yang dinikahinya.

Firman Allah di dalam Al-Qur‟an:

اىساء فانحا ا طاب ىن

Maka nikahilah wanita yang engkau senangi. (QS.An-Nisa/4:3)

أنحا ع اىح اىص ن ى إالأا ائن إ نا فقشاء ثادم

اسع الل فضي الل غ عي

Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara

kamu, dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba

sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah

akan memberikan kemampuan kepada mereka dengan kemampuan-

Nya. Dan Allah Mahaluas (pemberian-Nya), MahaMengetahui.

(QS.An-Nur/24:32)

Berpijak dari firman Allah dan hadits sebagaimana tersebut di atas,

maka bahwa dapat dijelaskan bahwa hukum menikah itu akan berubah

sesuai dengan faktor dan sebab yang menyertainya. Dalam hal ini

setiap mukalaf penting untuk mengetahuinya. Misalnya, orang-orang

yang belum baligh, seorang pemabuk, atau sakit gila, maka dalam

situasi dan kondisi semacam itu seseorang haram uinutuk menikah.

Page 138: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

Sebab, jikja mereja menikah dikhawatirkan hanya akan menimbulkan

mudharat yang lebih besar pada orang lain.

7. Rukun Nikah

Rukun nikah adalah unsur-unsur yang harus dipenuhi untuk

melangsungkan suatu pernikahan. Rukun nikah terdiri atas:

a. Calon suami, syaratnya antara lain beragama Islam, benar-benar

pria, tidak karena terpaksa, bukan mahram (perempuan calon istri),

tidak sedang ihram haji atau umrah, dan usia sekurang-kurangnya

19 tahun.

b. Calon istri, syaratnya antara lain beragama Islam, benar-benar

perempuan, tidak karena terpaksa, halal bagi calon suami, tidak

bersuami, tidak sedang ihram haji atau umrah, dan usia sekurang-

kurangnya 16 tahun.

c. Sigat akad, yang terdiri atas ijab dan kabul. Ijab dan kabul ini

dilakukan olehy wali mempelai perempuan dan mempelai laki-laki.

Ijab diucapkan wali mempelai perempuan dan kabul diucapkan

wali mempelai laki-laki.

d. Wali mempelai perempuan, syaratnya laki-laki, beragama islam,

baligh (dewasa), berakal sehat, merdeka (tidak sedang ditahan),

adil, dan tidak sedang ihram haji atau umrah. Wali inilah yang

menikahkan mempelai perempuan atau mengizinkan

pernikahannya.

Page 139: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

Mengenai susunan dan urutan yang menjadi wali adalah sebagai

berikut:

10) Bapak kandung, bapak tiri tidak sah menjadi wali.

11) Kakek, yaitu bapak dari bapak mempelai perempuan.

12) Saudara laki-laki kandung.

13) Saudara laklaki sebapak.

14) Anak laki-laki dari saudara laki-laki kandung.

15) Anak laki-laki dari saudara laki-laki sebapak.

16) Paman (saudara laki-laki bapak).

17) Anak laki-laki paman.

18) Hakim. Wali hakim berlaku apabila wali yang tersebut di atas

semuanya tidak ada, sedang berhalangan, atau menyerahkan

kewaliannya kepada hakim. .

f. Dua orang saksi, syaratnya laki-laki, beragama islam, baligh

(dewasa), berakal sehat, merdeka (tidak sedang ditahan), adil, dan

tidak sedang ihram haji atau umrah. Pernikahan yang dilakukan

tanpa saksi adalah tidak sah.

8. Pernikahan yang Terlarang

Pernikahan yang terlarang aalah pernikahan yang di haramkan oleh

agama Islam. Adapun penikahan yang terlarang adalah sebagai berikut:

e. Nikah Mutah

Nikah mut’ah adalah pernikahan yang diniatkan dan diakadkan

untuk sementara waktu saja (hanya untuk bersenang-senang),

Page 140: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

misalnya seminggu, satu bulan, atau dua bulan. Masa berlakunya

pernikahan dinyatakan terbatas. Nikah mut’ah telah dilarang oleh

rasulullah saw.

f. Nikah Syigar

Nikah syigar adalah apabila seorang laki-laki mengawinkan

anak perempuannya dengan tujuan agar seorang laki-laki lain

menikahkan anak perempuannya kepada laki-laki (pertama) tanpa

mas kawin (pertukaran anak perempuan). Perkawinan ini dilarang

dengan sabda Rasulullah saw.

Dari Ibnu Umar ra., sesungguhnya Rasulullah saw. melarang

perkawinan syigar. (HR. Muslim)

g. Nikah Muhallil

Nikah muhallil adalah pernikahan yang dilakukan seorang laki-

laki terhadap seorang perempuan yang tidak ditalak ba’in, dengan

bermaksud pernikahan tersebut membuka jalan bagi mantan suami

(pertama) untuk nikah kembali dengan bekas istrinya tersebut

setelah cerai dan habis masa idah.

Dikatakan muhallil karena dianggap membuat halal bekas

suami yang menalak ba’in untuk mengawini bekas istrinya.

Pernikahan ini dilarang oleh rasulullah saw.

Page 141: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

h. Kawin dengan pezina

Seorang laki-laki yang baik-baik tidak diperbolehkan (haram)

mengawini perempuan pezina. Wanita pezina hanya diperbolehkan

kawin dengan laki-laki pezina, kecuali kalau perempuan itu benar-

benar bertobat.

Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an.

اىضاح لا نحا إلا صا ششمح اىضا لا نح إلا صاح أ

ؤ رىل عيى اى حش ششك أ

Pezina laki-laki tidak boleh menikah kecuali dengan pezina

perempuan, atau dengan perempuan musyrik; dan Pezina

perempuan tidak boleh menikah kecuali dengan pezina laki-laki

atau dengan laki-laki musyrik; dan yang demikian itu diharamkan

bagi orang mukmin. (QS. An-Nur/24:3)

Akan tetapi, kalau perempuan pezina tersebut sudah bertobat,

halallah perkawinan yang dilakukannya.

Dengan demikian, secara lahiriah perempuan pezina kalau

benar-benar bertobat, maka dapat kawin dengan laki-laki yang

bukan pezina (baiuk-baik)

9. Hikmah Pernikahan

Pernikahan adalah ikatan batin antara seorang pria dan wanita

sebagai suami istri. Ia merupukan pintu gerbang kehidupan

berkeluarga yang mempunyai pengaruh terhadap keturunan dan

Page 142: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

kehidupan masyrakat. Keluarga yang kokoh dan baik menjadi syarat

penting bagi kesejahteraan masyarakat dan kebahagiaan umat manusia

pada umumnya.

Agama mengajarkan bahwa pernikahan adalah sesuatu yang suci,

baik, dan mulia. Pernikahan menjadi dinding kuat yang memelihara

manusia dari kemungkinan jatuh ke lembah dosa yang disebabkan oleh

nafsu birahi yang tak terkendalikan.

Banyak sekali hikmah yang terkandung dalam pernikahan, antara

lain sebagai kesempurnaan ibadah, membina ketentraman hidup,

menciptakan ketenangan batin, kelangsungan keturunan, terpelihara

dari noda dan dosa, dan lain-lain. Di bawah ini dikemukakan beberapa

hikmah pernikahan.

f) Pernikahan Dapat Menciptakan Kasih Sayang dan ketentraman

Manusia sebagai makhluk yang mempunyai kelengkapan

jasmaniah dan rohaniah sudah pasti memerlukan ketenangan

jasmaniah dan rohaniah. Kenutuhan jasmaniah perlu dipenuhi

dan kepentingan rohaniah perlu mendapat perhatian. Ada

kebutuhan pria yang pemenuhnya bergantung kepada wanita.

Demikian juga sebaliknya. Pernikahan merupakan lembaga

yang dapat menghindarkan kegelisahan. Pernikahan merupakan

lembaga yang ampuh untuk membina ketenangan, ketentraman,

dan kasih sayang keluarga.

Allah berfirman:

Page 143: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

جعو أفسن أصاجا ىرسنا إىا أ خيق ىن آاذ

رفنش اخ ىق ف رىل ح إ سح ج د تن

Dan diantara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah dia

meniptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri,

agar kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan Dia

menjadikan diantaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada

yang demikian itu benar-benar terhadap tanda-tanda

(kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir (QS. Ar-

Rum/30:21)

g) Pernikahan Dapat Melahirkan keturunan yang Baik

Setiap orang menginginkan keturunan yang baik dan

shaleh. Anak yang shaleh adalah idaman semua orang tua.

Selain sebagai penerus keturunan, anak yang shaleh akan selalu

mendoakan orang tuanya.

Rasulullah saw. bersabda:

Dari Abu Hurairah ra., Rasulullah saw., bersabda: “Apabila

telah mati manusia cucu Adam, terputuslah amalnya kecuali

tiga perkara, yaitu sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat, dan

anak shaleh yang mendoakannya”. (HR. Muslim)

h) Dengan Pernikahan, Agama Dapat Terpelihara

Page 144: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

Menikahi perempuan yang shaleh, bahtera kehidupan

rumah tangga akan baik. Pelaksanaan ajaran agama terutama

dalam kehidupan berkeluarga, berjalan dengan teratur.

Rasulullah saw. memberikan penghargaan yang tinggi kepada

istri yang shaleh. Mempunyai istri yang shaleh, berarti Allah

menolong suaminya melaksanakan setengah dari urusan

agamnya.

i) Pernikahan dapat Memelihara Ketinggian martabat Seorang

Wanita

Wanita adalah teman hidup yang paling baik, karena itu

tidak boleh dijadikan mainan. Wanita harus diperlakukan

dengan sebaik-baiknya.

Pernikahan merupakan cara untuk memperlakukan wanita

secara baik dan terhormat. Sesudah menikah, keduanya harus

memperlakukan dan menggauli pasangannya secara baik dan

terhormat pula.

Firman Allah dalam Al-Qur’an:

عشف تاى عاشش

Dan bergaulah dengan mereka menurut cara yang patut. (QS.

An-Nisa/4:19)

Page 145: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

حصاخ فانح عشف تاى أجس آذ أي تئر

رخزاخ أخذا لا سافحاخ غش

Karena itu nikahilah mereka dengan izin tuannya dan berilah

mereka maskawin yang pantas, karena mereka adalah

perempuan-perempuan yang memelihara diri, bukan pezina

dan bukan (pula) perempuan yang mengambil laki-laki sebagai

piarannya. (QS. An-Nisa/4:25)

j) Pernikahan Dapat Menjauhkan Perzinahan

Setiap orang, baik pria maupun wanita, secara naluriah

memiliki nafsu seksual. Nafsu ini memerlukan penyaluran

dengan baik. Saluran yang baik, sehat, dan sah adalah melalui

pernikahan. Jika nafsu birahi besar, tetapi tidak mau nikah dan

tetap mencari penyaluran yang tidak sehat, dan melanggar

aturan agama, maka akan terjerumus ke lembah perzinahan

atau pelacuran yang dilarang keras oleh agama.

Firman Allah dalam Surah Al-isra ayat 32:

ساء سثلا فاحشح ما ا إ لا ذقشتا اىض

Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu

adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.

(QS. Al-Isra/17:32)

Jelasnya, hikmah pernikahan itu adalah sebagai berikut:

f. Menciptakan struktur sosial yang jelas dan adil.

Page 146: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

g. Dengan nikah, akan terangkat status dan derajat kaum wanita.

h. Dengan nikah akan tercipta regenerasi secara sah dan

terhormat.

i. Dengan nikah agama akan terpelihara.

j. Dengan pernikahan terjadilah keturunan yang mampu

memakmuram bumi.

Page 147: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

SOAL EVALUASI SIKLUS II

I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e yang dianggap

sebagai jawaban yang paling tepat!

1. Orang yang akan menikah menjadi wajib hukumnya apabila ....

a. Yang menikah itu belum mempunyai kemampuan apapun

b. Karena kebutuhan biologis

c. Kedua orang tua sudah menyetujuinya

d. Orang itu sudah bekerja dan mempunyai rumah sendiri

e. Orang itu sudah mampu dan sangat mendesak untuk nikah

2. Khamid sudah punya calon istri, setiap kali bertemu padanya, Khamid

selalu ingin menikah dan takut terjerumus pada perbuatan asusila /

zina. Hukum nikah bagi Hamid adalah ....

a. Mubah

b. Makruh

c. Sunah

d. Haram

e. Wajib

3. Akad yang menghalalkan pergaulan dan membatasi hak dan kewajiban

serta tolong menolong antara seorang laki-laki dan seorang perempuan

yang bukan mahrom, dinamakan dengan ...

a. Tijaroh

b. Mudhorobah

Page 148: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

c. Muammalah

d. Pernikahan

e. Mukhobaroh

4. Sementara itu bagi orang yang telah berhasrat tetapi belum mempunyai

bekal untuk memberi nafkah, hukum nikah atasnya adalah ....

a. Wajib

b. Makruh

c. Mubah

d. Sunnat

e. Haram

5. Kalau nikah ditujukan semata-mata hanya kepada kepuasan biologis,

maka akan timbul dampak negatif sebagai berikut, kecuali ....

a. Harkat dan martabat manusia terpelihara, karena fitrah biologisnya

terpenuhi

b. Perempuan tua tidak berguna lagi dalam kehidupan

c. Kecenderungan pria beristri muda, istri tua diceraikan

d. Pemenuhan kebutuhan biologis menjadi tujuan pokok

e. Mengakibatkan peledakan penduduk bumi

6. Rukun nikah adalah suatu perkara yang harus dipenuhi dalam

pelaksanaan nikah, jika tidak maka nikahnya tidak sah. Rukun nikah

itu adalah sebagai berikut, kecuali ....

a. Calon suami

b. Calon istri

Page 149: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

c. Ijab kabul

d. 2 orang saksi

e. Bapak pengantin wanita

7. Pernikahan berstatus sah jika antara lain ada walinya. Adapun orang

yang sah menjadi wali pengatin wanita sebagai berikut, kecuali ....

a. Saudara tiri laki-laki dari mempelai wanita

b. Bapak pengantin wanita

c. Saudara laki-laki sebapak

d. Anak laki-laki dari saudara sebapak

e. Kakek mempelai wanita

8. Kewajiban material suami kepada istrinya adalah ....

a. Memberi perlindungan keselamatan kepada istrinya

b. Memberi kesehatan badan dan rohani istri

c. Memberi nafkah istri sesuai kemampuannya

d. Memperhatikan keadaan istrinya

e. Meningkatkan mutu keislaman istrinya

9. Rasululloh bersabda لاناح الاتى berdasarkan hadist tersebut

pernikahan tidak sah tanpa ....

a. Wali

b. Dua orang saksi

c. Saksi

d. Ijab dan Qobul

Page 150: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

e. Dua orang wali

10. Istri yang di tinggal meninggal oleh suami maka masa iddahnya

selama . . . .

a. 3 bulan

b. 3 kali suci

c. 4 bulan 10 hari

d. 5 bulan

e. 6 bulan

11. Dibawah ini yang bukan termasuk rukun nikah, yaitu

a. Akad

b. Wali

c. Dua orang saksi

d. Mahar

e. Mempelai pria dan wanita

12. Perhatikan pernyataan berikut ini!

1) Terhindar dari perbuatan maksiat

2) Untuk meneruskan kehidupan manusia

3) Pasangan yang didapat sesuai dengan perilaku

4) Terwujudnya ketentraman, kasih sayang dan cinta

5) Ikatan yang menyatukan seorang laki-laki dan wanita

6) Merupakan status simbol dalam kehidupan masyarakat

Page 151: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

Melalui pernyataan tersebut, yang termasuk hikmah pernikahan adalah

nomor . . . .

a. 1), 2) dan 3)

b. 4), 5) dan 6)

c. 1), 2) dan 4)

d. 3), 5) dan 6)

e. 2), 3) dan 4)

13. Kewajiban immaterial suami terhadap istrinya adalah sebagai berikut,

kecuali ....

a. Meningkatkan kualitas keislaman istri

b. Bergaul dengan baik terhadap istrinya

c. Memperhatikan keadaan istri

d. Menjaga dan melindungi istri

e. Memberikan kebebasan istrinya dalam segala hal

14. Seorang wanita yang tidak ada wali nasabnya, maka apabila menikah

siapa yang berhak menjadi wali ?

a. Wali 'adol

b. Wali mujbir

c. Pamannya

d. Wali hakim

e. Saudaranya

Page 152: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

15. Pemberian sesuatu yang bernilai dari suami kepada isteri sebab

pernikahan. Pemberian tersebut bisa berupa uang, benda, perhiasan,

atau jasa seperti mengajar Al-Qur‟an. yang demikian pengertian dari ...

a. Hadiah

b. Mahar

c. Sedekah

d. Infak

e. Hibah

16. Menurut ajaran Islam, yang lebih kita utamakan dalam memilih

pasangan hidup adalah ....

a. Agama dan pendidikan

b. Golongan, suku dan kebangsaan

c. Rupa dan adat istiadat setempat

d. Pangkat, golongan dan penghasilan

e. Harta dan tingkat keturunan dalam masyarakat

17. Orang yang tidak halal dinikahi disebut ......

a. Amil

b. Muqim

c. Mahrom

d. Muhallil

e. Mu'min

Page 153: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

18. Pernikahan yang dilarang adalah pernikahan yang bertentangan dengan

ajaran Islam. Yaitu pernikahan yang dilakukan oleh seseorang dengan

menyebutkan batas waktu tertentu ketika akad nikah, misalnya satu

minggu, satu bulan dan seterusnya. Dengan berakhirnya batas waktu

maka dengan sendirinya pernikahan berakhir tanpa ada ucapan talaq,

maka nikah yang demikian disebut....

a. Nikah Syighar

b. Nikah Mut‟ah

c. Nikah tahlil

d. Menikahi Mahram

e. Pernikahan dalam Masa Iddah

19. Seseorang yang melaksanakan pernikahan dengan niat untuk balas

dendam, maka hukum melaksanakan pernikahan seperti tersebut, yaitu

a. Mubah

b. Sunnah

c. Makruh

d. Haram

e. Wajib

20. Ibu Siti ketika menikah dengan bapak Ahmad membawa seorang putri

yang bernama Aisyah, ketika perkawinan mereka kandas di tengah

jalan dan perceraian merupakan jalan terbaik. Seandainya bapak

Ahmad ingin menikah kembali, maka terlarang baginya untuk

menikahi Aisyah, karena Aisyah merupakan mahram dengan sebab . . .

.

a. Keturunan

Page 154: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

b. Persusuan

c. Pernikahan

d. Dimadu

e. Pertalian agama

Page 155: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

LEMBAR PENGAMATAN GURU SIKLUS I

No. Aspek yang diamati Skor

A B C D

Kemampuan guru dalam membuka pelajaran

1. Menarik perhatian siswa

2. Memberikan motivasi awal

3. Memberikan apersepsi (berkaitan dengan materi)

4. Menyampaikan tujuan pembelajaran

5. Memberikan acuan bahan belajar yang akan dipelajari

Penguasaan bahan ajar

6. Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-

langkah yang direncanakan dalam RPP

7. Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar

Kegiatan belajar mengajar

8. Kesesuaian metode pembelajaran dengan bahan

belajar yang disampaikan

9. Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan tujuan atau

indikator yang telah ditetapkan

10. Memiliki keterampilan dalam merespon dan

menanggapi pertanyaan siswa

11. Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu yang

disediakan

Kemampuan guru dalam menggunakan metode

discovery learning

12. Menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari

dengan tepat

13. Memberikan penjelasan kepada siswa terkait materi

pembelajaran

14. Melibatkan siswa ikut aktif dalam pembelajaran

15. Mampu memberikan timbal balik terkait materi

pembelajaran

16. Mampu memberikan penguatan terkait hasil materi

17. Memiliki keterampilan membangkitkan semangat

anak dan menjelaskan tata cara metode discovery

learning

18. Memiliki keterampilan membagi kelompok dan

menunjuk siswa untuk menjadi tim ahli untuk

mendiskusikan terkait pembagian materi

pembelajaran

19. Melanjutkan diskusi masing-masing sub materi tiap

kelompoknya

Evaluasi pembelajaran

20. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan

21. Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP

Page 156: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran

22. Meninjau kembali materi yang telah diberikan

23. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran

Tindak lanjut/follow up

24. Memberi tugas kepada siswa

25. Menginformasikan materi bahan ajar yang akan dipelajari selanjutnya

Jumlah 2 18 5 0

Total 8 54 10 0

Total Kinerja Guru 72

Kategori Sedang

Keterangan:

Skor Nilai

A = 4 (sangat baik)

B = 3 (baik)

C = 2 (cukup)

D = 1 (kurang)

Kategori Total Kinerja Guru:

76-100 = Baik

51-75 = Sedang

25-50 = Kurang (Sulistiowati, 2016: 89)

Tengaran, 10 Maret 2018

Pengamat

Prehanto, S.Pd.I.

Page 157: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

TABEL PENGAMATAN SISWA SIKLUS I

No. Jenis Keterlibatan Skor

1 2 3 4

1. Antusias dan perhatian siswa ketika

pembelajaran

2. Perhatian terhadap media

3. Memperhatikan materi yang disampaikan

4. Keaktifan dalam bertanya

5. Keaktifan menjawab pertanyaan

6. Keaktifan siswa pada saat berdiskusi

7. Antusias dalam melaksanakan metode

pembelajaran discovery learning

8. Kesungguhan menjawab pertanyaan evaluasi

9. Kemandirian mengerjakan soal

Jumlah 1 8 9 4

Total 22

Keterangan:

Skor 1 : Kurang

Skor 2 : Cukup

Skor 3 : Baik

Skor 4 : Sangat Baik

Kategori Pengamatan Siswa:

1-12 : Kurang

13-24 : Cukup

35-36 : Baik (Istiqomah, 2015: 65)

Tengaran, 10 Maret 2018

Pengamat

Prehanto, S.Pd.I.

Page 158: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

TABEL PENGAMATAN GURU SIKLUS II

No. Aspek yang diamati Skor

A B C D

Kemampuan guru dalam membuka pelajaran

1. Menarik perhatian siswa

2. Memberikan motivasi awal

3. Memberikan apersepsi (berkaitan dengan materi)

4. Menyampaikan tujuan pembelajaran

5. Memberikan acuan bahan belajar yang akan

dipelajari

Penguasaan bahan ajar

6. Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-

langkah yang direncanakan dalam RPP

7. Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar

Kegiatan belajar mengajar

8. Kesesuaian metode pembelajaran dengan bahan

belajar yang disampaikan

9. Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan tujuan

atau indikator yang telah ditetapkan

10. Memiliki keterampilan dalam merespon dan

menanggapi pertanyaan siswa

11. Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu yang

disediakan

Kemampuan guru dalam menggunakan metode

discovery learning

12. Menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari

dengan tepat

13. Memberikan penjelasan kepada siswa terkait materi

pembelajaran

14. Melibatkan siswa aktif dalam pembelajaran

15. Mempu memberikan umpan balik terkait materi

pembelajaran

16. Mampu memberikan penguatan terkait hasil diskusi

siswa

17. Mampu memberikan penguatan terkait materi

18. Memiliki keterampilan membagi kelompok dan

menunjuk siswa untuk menjadi tim ahli untuk

mendiskusikan terkait pembagian materi

pembelajaran

19. Melanjutkan diskusi masing-masing sub materi tiap

kelompoknya

Evaluasi pembelajaran

20. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah

Page 159: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

ditetapkan

21. Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP

Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran

22. Meninjau kembali materi yang telah diberikan

23. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran

H. Tindak lanjut/follow up

24. Memberi tugas kepada siswa

25. Menginformasikan materi bahan ajar yang akan

dipelajari selanjutnya

Jumlah 22 3 0 0

Total 88 9 0 0

Total Kinerja Guru 97

Kategori Baik

Keterangan :

Skor Nilai

A = 4 (sangat baik)

B = 3 (baik)

C = 2 (cukup)

D = 1 (kurang)

Kategori Total Kinerja Guru:

76-100 = Baik

51-75 = Sedang

25-50 = Kurang (Sulistiowati, 2016: 89)

Tengaran, 24 Maret 2018

Pengamat

Prehanto, S.Pd.I.

Page 160: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

PENGAMATAN SISWA SIKLUS II

No. Jenis Keterlibatan Skor

1 2 3 4

1. Antusias dan perhatian siswa ketika

pembelajaran

2. Perhatian terhadap media

3. Memperhatikan materi yang disampaikan

4. Keaktifan dalam bertanya

5. Keaktifan menjawab pertanyaan

6. Keaktifan siswa pada saat berdiskusi

7. Antusias siswa dalam pelaksanaan metode

pembelajaran discovery learning dan

kedisiplinan saat memainkan tongkat

8. Kesungguhan menjawab pertanyaan evaluasi

9. Kemandirian mengerjakan soal

Jumlah 36

Total 36

Keterangan:

Skor 1 : Kurang

Skor 2 : Cukup

Skor 3 : Baik

Skor 4 : Sangat Baik

Kategori Pengamatan Siswa:

1-12 : Kurang

13-24 : Cukup

35-36 : Baik (Istiqomah, 2015: 65)

Tengaran, 24 Maret 2018

Pengamat

Prehanto, S.Pd.I.

Page 161: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

Nama :

Kelas :

SOAL EVALUASI SIKLUS I

II. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e yang dianggap

sebagai jawaban yang paling tepat!

21. Akad yang menghalalkan pergaulan dan membatasi hak dan kewajiban

serta tolong menolong antara seorang laki-laki dan seorang perempuan

yang bukan mahrom, dinamakan dengan ...

f. Tijaroh

g. Mudhorobah

h. Muammalah

i. Pernikahan

j. Mukhobaroh

22. Bagi seseorang yang dipandang dari pertumbuhan

jasmaniyahnyasudah layak menikah hanya saja ia khawatir tidak bisa

memberikan nafkahkepada calon istrinya….

f. Wajib

g. Haram

h. Sunah

i. Makruh

j. Mubah

23. Hukum asal pernikahan yaitu,

f. Haram

Page 162: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

g. Sunnah

h. Jaiz

i. Wajib

j. makruh

24. Pernikahan yang dilarang adalah pernikahan yang bertentangan dengan

ajaran Islam. Yaitu pernikahan yang dilakukan oleh seseorang dengan

menyebutkan batas waktu tertentu ketika akad nikah, misalnya satu

minggu, satu bulan dan seterusnya. Dengan berakhirnya batas waktu

maka dengan sendirinya pernikahan berakhir tanpa ada ucapan talaq,

maka nikah yang demikian disebut....

f. Nikah Syighar

g. Nikah Mut‟ah

h. Nikah tahlil

i. Menikahi Mahram

j. Pernikahan dalam Masa Iddah

25. Seseorang yang melaksanakan pernikahan dengan niat untuk balas

dendam, maka hukum melaksanakan pernikahan seperti tersebut, yaitu

f. Mubah

g. Sunnah

h. Haram

i. Makruh

j. Wajib

Page 163: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

26. Ibu Siti ketika menikah dengan bapak Ahmad membawa seorang putri

yang bernama Aisyah, ketika perkawinan mereka kandas di tengah

jalan dan perceraian merupakan jalan terbaik. Seandainya bapak

Ahmad ingin menikah kembali, maka terlarang baginya untuk

menikahi Aisyah, karena Aisyah merupakan mahram dengan sebab . . .

.

f. Keturunan

g. Persusuan

h. Pernikahan

i. Pertalian agama

j. Dimadu

27. Seseorang yang dipandang dari segi jasmaniah dan umur sudah layak

menikah namun tidak mampu memberikan nafkah, maka hukum

pernikahan tersebut adalah.....

f. Haram

g. Makruh

h. Mubah

i. Sunnah

j. Wajib

28. Istri yang di tinggal meninggal oleh suami maka masa iddahnya

selama . . . .

f. 3 bulan

g. 3 kali suci

Page 164: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

h. 4 bulan 10 hari

i. 5 bulan

j. 6 bulan

29. Dibawah ini yang bukan termasuk rukun nikah, yaitu

f. Akad

g. Wali

h. Dua orang saksi

i. Mahar

j. Mempelai pria dan wanita

30. Perhatikan pernyataan berikut ini!

7) Terhindar dari perbuatan maksiat

8) Untuk meneruskan kehidupan manusia

9) Pasangan yang didapat sesuai dengan perilaku

10) Terwujudnya ketentraman, kasih sayang dan cinta

11) Ikatan yang menyatukan seorang laki-laki dan wanita

12) Merupakan status simbol dalam kehidupan masyarakat

Melalui pernyataan tersebut, yang termasuk hikmah pernikahan adalah

nomor . . . .

f. 1), 2) dan 3)

g. 4), 5) dan 6)

h. 1), 2) dan 4)

i. 3), 5) dan 6)

Page 165: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

j. 2), 3) dan 4)

31. Pernikahan berstatus sah jika antara lain ada walinya. Adapun orang

yang tidak sah menjadi wali pengantin wanita sebagai berikut,

adalah....

f. Bapak pengantin wanita

g. Saudara laki-laki sebapak

h. Anak laki-laki dari saudara sebapak

i. Kakek mempelai wanita

j. Saudara tiri laki-laki dari mempelai wanita

32. Seorang wanita yang tidak ada wali nasabnya, maka apabila menikah

siapa yang berhak menjadi wali ?

f. Wali 'adol

g. Wali mujbir

h. Wali hakim

i. Pamannya

j. Saudaranya

33. Pemberian sesuatu yang bernilai dari suami kepada isteri sebab

pernikahan. Pemberian tersebut bisa berupa uang, benda, perhiasan,

atau jasa seperti mengajar Al-Qur‟an. yang demikian pengertian dari

....

f. Hadiah

g. Sedekah

h. Infak

Page 166: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

i. Mahar

j. Hibah

34. Menurut ajaran Islam, yang lebih kita utamakan dalam memilih

pasangan hidup adalah ....

f. Agama dan pendidikan

g. Golongan, suku dan kebangsaan

h. Rupa dan adat istiadat setempat

i. Pangkat, golongan dan penghasilan

j. Harta dan tingkat keturunan dalam masyarakat

35. Orang yang tidak halal dinikahi disebut ......

f. Amil

g. Muqim

h. Mahrom

i. Muhallil

j. Mu'min

36. Rasululloh bersabda لاناح الاتى berdasarkan hadist tersebut

pernikahan tidak sah tanpa ....

f. Wali

g. Dua orang saksi

h. Saksi

i. Ijab dan Qobul

j. Dua orang wali

Page 167: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

37. Dalam pernikahan saksi yang dihadirkan sebanyak ....

f. Satu laki-laki

g. Satu laki-laki dua perempuan

h. Dua laki-laki

i. Dua laki-laki dua perempuan

j. Tiga laki-laki

38. Kalau nikah ditujukan semata-mata hanya kepada kepuasan biologis,

maka akan timbul dampak negatif sebagai berikut, kecuali ....

f. Perempuan tua tidak berguna lagi dalam kehidupan

g. Kecenderungan pria beristri muda, istri tua diceraikan

h. Pemenuhan kebutuhan biologis menjadi tujuan pokok

i. Mengakibatkan peledakan penduduk bumi

j. Harkat dan martabat manusia terpelihara, karena fitrah biologisnya

terpenuhi

39. Dibawah ini yang bukan merupakan tujuan nikah adalah …..

f. Supaya hidup manusia tenteram dan bahagia

g. Melaksanakan perintah allah swt.

h. Membina rasa kasih saying

i. Mengikuti sunah rasulullah saw.

j. Terpenuhinya kebutuhan biologis semata

Page 168: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

40. Berikut ini adalah termasuk kewajiban suami dalam kehidupan

berumah tangga, kecuali ….

f. Memberikan nafkah, sandang pangan kepada istri dan anak-

anaknya

g. Memimpin serta membimbing istri dan anak-anaknya agar

bertaqwa

h. Menggauli istrinya secara ma‟ruf

i. Memelihara istri dan anak-anaknya dari bencana dunia akherat

j. Menjauhkan diri dari hal-hal yang tidak disukai suami

Page 169: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

Nama :

Kelas :

SOAL EVALUASI SIKLUS II

II. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e yang dianggap

sebagai jawaban yang paling tepat!

21. Orang yang akan menikah menjadi wajib hukumnya apabila ....

f. Yang menikah itu belum mempunyai kemampuan apapun

g. karena kebutuhan biologis

h. Kedua orang tua sudah menyetujuinya

i. Orang itu sudah bekerja dan mempunyai rumah sendiri

j. Orang itu sudah mampu dan sangat mendesak untuk nikah

22. Khamid sudah punya calon istri, setiap kali bertemu padanya, Khamid

selalu ingin menikah dan takut terjerumus pada perbuatan asusila /

zina. Hukum nikah bagi Hamid adalah ....

f. Mubah

g. Makruh

h. Sunah

i. Haram

j. Wajib

23. Akad yang menghalalkan pergaulan dan membatasi hak dan kewajiban

serta tolong menolong antara seorang laki-laki dan seorang perempuan

yang bukan mahrom, dinamakan dengan ...

f. Tijaroh

Page 170: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

g. Mudhorobah

h. Muammalah

i. Pernikahan

j. Mukhobaroh

24. Sementara itu bagi orang yang telah berhasrat tetapi belum mempunyai

bekal untuk memberi nafkah, hukum nikah atasnya adalah ....

f. Wajib

g. Mubah

h. Sunnat

i. Haram

j. Makruh

25. Kalau nikah ditujukan semata-mata hanya kepada kepuasan biologis,

maka akan timbul dampak negatif sebagai berikut, kecuali ....

f. Perempuan tua tidak berguna lagi dalam kehidupan

g. Kecenderungan pria beristri muda, istri tua diceraikan

h. Pemenuhan kebutuhan biologis menjadi tujuan pokok

i. Mengakibatkan peledakan penduduk bumi

j. Harkat dan martabat manusia terpelihara, karena fitrah biologisnya

terpenuhi

26. Rukun nikah adalah suatu perkara yang harus dipenuhi dalam

pelaksanaan nikah, jika tidak maka nikahnya tidak sah. Rukun nikah

itu adalah sebagai berikut, kecuali ....

f. Calon suami

Page 171: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

g. Calon istri

h. Ijab kabul

i. 2 orang saksi

j. Bapak pengantin wanita

27. Pernikahan berstatus sah jika antara lain ada walinya. Adapun orang

yang sah menjadi wali pengatin wanita sebagai berikut, kecuali ....

f. Bapak pengantin wanita

g. Saudara laki-laki sebapak

h. Anak laki-laki dari saudara sebapak

i. Kakek mempelai wanita

j. Saudara tiri laki-laki dari mempelai wanita

28. Kewajiban material suami kepada istrinya adalah ....

f. Memberi perlindungan keselamatan kepada istrinya

g. Memberi kesehatan badan dan rohani istri

h. Memberi nafkah istri sesuai kemampuannya

i. Memperhatikan keadaan istrinya

j. Meningkatkan mutu keislaman istrinya

29. Rasululloh bersabda لاناح الاتى berdasarkan hadist tersebut

pernikahan tidak sah tanpa ....

f. Wali

g. Dua orang saksi

h. Saksi

Page 172: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

i. Ijab dan Qobul

j. Dua orang wali

30. Istri yang di tinggal meninggal oleh suami maka masa iddahnya

selama . . . .

f. 3 bulan

g. 3 kali suci

h. 4 bulan 10 hari

i. 5 bulan

j. 6 bulan

31. Dibawah ini yang bukan termasuk rukun nikah, yaitu

f. Akad

g. Wali

h. Dua orang saksi

i. Mahar

j. Mempelai pria dan wanita

32. Perhatikan pernyataan berikut ini!

7) Terhindar dari perbuatan maksiat

8) Untuk meneruskan kehidupan manusia

9) Pasangan yang didapat sesuai dengan perilaku

10) Terwujudnya ketentraman, kasih sayang dan cinta

11) Ikatan yang menyatukan seorang laki-laki dan wanita

Page 173: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

12) Merupakan status simbol dalam kehidupan masyarakat

Melalui pernyataan tersebut, yang termasuk hikmah pernikahan adalah

nomor . . . .

k. 1), 2) dan 3)

l. 4), 5) dan 6)

m. 1), 2) dan 4)

n. 3), 5) dan 6)

o. 2), 3) dan 4)

33. Pernikahan berstatus sah jika antara lain ada walinya. Adapun orang

yang tidak sah menjadi wali pengantin wanita sebagai berikut,

adalah....

a. Bapak pengantin wanita

b. Saudara laki-laki sebapak

c. Anak laki-laki dari saudara sebapak

d. Kakek mempelai wanita

e. Saudara tiri laki-laki dari mempelai wanita

34. Seorang wanita yang tidak ada wali nasabnya, maka apabila menikah

siapa yang berhak menjadi wali ?

f. Wali 'adol

g. Wali mujbir

h. Wali hakim

i. Pamannya

j. Saudaranya

Page 174: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

35. Pemberian sesuatu yang bernilai dari suami kepada isteri sebab

pernikahan. Pemberian tersebut bisa berupa uang, benda, perhiasan,

atau jasa seperti mengajar Al-Qur‟an. yang demikian pengertian dari ...

f. Hadiah

g. Sedekah

h. Infak

i. Mahar

j. Hibah

36. Menurut ajaran Islam, yang lebih kita utamakan dalam memilih

pasangan hidup adalah ....

f. Agama dan pendidikan

g. Golongan, suku dan kebangsaan

h. Rupa dan adat istiadat setempat

i. Pangkat, golongan dan penghasilan

j. Harta dan tingkat keturunan dalam masyarakat

37. Orang yang tidak halal dinikahi disebut ......

f. Amil

g. Muqim

h. Mahrom

i. Muhallil

j. Mu'min

Page 175: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

38. Pernikahan yang dilarang adalah pernikahan yang bertentangan dengan

ajaran Islam. Yaitu pernikahan yang dilakukan oleh seseorang dengan

menyebutkan batas waktu tertentu ketika akad nikah, misalnya satu

minggu, satu bulan dan seterusnya. Dengan berakhirnya batas waktu

maka dengan sendirinya pernikahan berakhir tanpa ada ucapan talaq,

maka nikah yang demikian disebut....

f. Nikah Syighar

g. Nikah Mut‟ah

h. Nikah tahlil

i. Menikahi Mahram

j. Pernikahan dalam Masa Iddah

39. Seseorang yang melaksanakan pernikahan dengan niat untuk balas

dendam, maka hukum melaksanakan pernikahan seperti tersebut, yaitu

f. Mubah

g. Sunnah

h. Haram

i. Makruh

j. Wajib

40. Ibu Siti ketika menikah dengan bapak Ahmad membawa seorang putri

yang bernama Aisyah, ketika perkawinan mereka kandas di tengah

jalan dan perceraian merupakan jalan terbaik. Seandainya bapak

Ahmad ingin menikah kembali, maka terlarang baginya untuk

menikahi Aisyah, karena Aisyah merupakan mahram dengan sebab . . .

.

f. Keturunan

Page 176: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

g. Persusuan

h. Pernikahan

i. Pertalian agama

j. Dimadu

Page 177: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

Daftar Nilai Prasiklus

No Nama Nilai Ketuntasan

1 Aina‟ul Wavaroh 70 T

2 Arif Nur Sholeh 50 BT

3 Diyah Ayu 50 BT

4 Evi Ma‟rifatul Fauziah 60 BT

5 Fenty Aryana 70 T

6 Fitriani Rinta 60 BT

7 Istikomah 70 T

8 Kurnia Chandra 50 BT

9 Latif Nafi‟udin 50 BT

10 M. Misbachul Munir 80 T

11 M. Zainal Arifin 80 T

12 Maita Isnaeni 60 BT

13 Mistakhudin 40 BT

14 Mila Arina 50 BT

15 Muchammad Ni‟am 60 BT

16 Muhamad Hafid 50 BT

17 Muhammad Hasim 70 T

18 Mukhamad Ikhlasul Ali 70 T

19 Muhammad Mazza 50 BT

20 Nurul Hidayatul 60 BT

21 Oktaviana 50 BT

22 Saidah 50 BT

Jumlah 1300

Rata-rata 59,09

Ketuntasan Klasikal 36

Page 178: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

DAFTAR NILAI SISWA SIKLUS I

No Nama Nilai Ketuntasan

1 Aina‟ul Wavaroh 70 T

2 Arif Nur Sholeh 70 T

3 Diyah Ayu 65 BT

4 Evi Ma‟rifatul Fauziah 60 BT

5 Fenty Aryana 80 T

6 Fitriani Rinta 60 BT

7 Istikomah 75 T

8 Kurnia Chandra 65 BT

9 Latif Nafi‟udin 65 BT

10 M. Misbachul Munir 70 T

11 M. Zainal Arifin 80 T

12 Maita Isnaeni 85 T

13 Mistakhudin 80 T

14 Mila Arina 60 BT

15 Muchammad Ni‟am 70 T

16 Muhamad Hafid 75 T

17 Muhammad Hasim 75 T

18 Mukhamad Ikhlasul Ali 70 T

19 Muhammad Mazza 55 BT

20 Nurul Hidayatul 65 BT

21 Oktaviana 65 BT

22 Saidah 65 BT

Jumlah

1525

Rata-rata

69,3

Ketuntasan Klasikal

55%

Page 179: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

DAFTAR NILAI SISWA SIKLUS II

No Nama Nilai Ketuntasan

1 Aina‟ul Wavaroh 80 T

2 Arif Nur Sholeh 76 T

3 Diyah Ayu 76 T

4 Evi Ma‟rifatul Fauziah 86 T

5 Fenty Aryana 87 T

6 Fitriani Rinta 60 BT

7 Istikomah 90 T

8 Kurnia Chandra 90 T

9 Latif Nafi‟udin 76 T

10 M. Misbachul Munir 90 T

11 M. Zainal Arifin 95 T

12 Maita Isnaeni 78 T

13 Mistakhudin 90 T

14 Mila Arina 90 T

15 Muchammad Ni‟am 75 T

16 Muhamad Hafid 85 T

17 Muhammad Hasim 90 T

18 Mukhamad Ikhlasul Ali 86 T

19 Muhammad Mazza 72 T

20 Nurul Hidayatul 85 T

21 Oktaviana 86 T

22 Saidah 90 T

Jumlah 2437

Rata-rata 81.23

Ketuntasan Klasikal

93.33

Page 180: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa
Page 181: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa
Page 182: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa
Page 183: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa
Page 184: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa
Page 185: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa
Page 186: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa
Page 187: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa
Page 188: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa
Page 189: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa
Page 190: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa
Page 191: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa
Page 192: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa
Page 193: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa
Page 194: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa
Page 195: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa
Page 196: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

DOKUMENTASI

Guru menjelaskan sedikt pengertian perkawinan

Page 197: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

Siswa mencatat hasil diskusi

Siswa

mengerjakan evaluasi

Page 198: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

Siswa

mempresentasikan hasil diskusi

Page 199: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa

Siswa aktif dalam diskusi

Siswa

menanyakan kepada guru tentang materi yang belum diketahui

Page 200: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4296/1/skrpsi fik.pdf · materi hukum perkawinan melalui metode discovery learning pada siswa