bab iv hasil penelitian dan pembahasan a. gambaran … · 2017. 2. 9. · bab iv hasil penelitian...

48
41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Dusun Sumurup 1. Wilayah Administrasi Dusun Sumurup Dusun Sumurup merupakan Dusun yang berada di Desa Asinan Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Dusun Sumurup adalah salah satu Dusun dari 4 Dusun yang ada di Desa Asinan. Tiga Dusun lain yaitu Dusun Krajan, Dusun Ba’an, Dusun Mengkelang.Luas wilayah Dusun Sumurup adalah 35 Ha yang terdiri dari lahan sawah 10 Ha dan bukan sawah 25 Ha. Dengan batas-batas wilayah sebagai berikut: a. Sebelah Utara : Kebun Kopi PT. Perkebunan Nusantara IX b. Sebelah Selatan : Danau Rawa Pening c. Sebelah Barat : Dusun Ba’an d. Sebelah Timur : Dusun Mengkelang 2. Kondisi Alam dan Potensi Fisik Kondisi alam wilayah Dusun Sumurup masih tergolong sangat asri, terbukti masih banyaknya pepohonan disekitar jalan-jalan dusun, halaman rumah penduduk, di kebun-kebun penduduk dan ditambah adanya perkebunan milik PT. Perkebunan Nusantara IX. Sepanjang jalan menuju Dusun Sumurup sebelah kiri terbentang Rawa Pening dan Sawah milik penduduk setempat, dan kiri menuju dusun Sumurup terbentang area perkebunan kopi milik PT. Perkebunan Nusantara.Adapun mengenai penjelasan penggunaan tanah Dusun Sumurup adalah sebagai berikut :

Upload: others

Post on 01-Aug-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran … · 2017. 2. 9. · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran Umum Dusun Sumurup . 1. Wilayah Administrasi Dusun Sumurup

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Dusun Sumurup

1. Wilayah Administrasi Dusun Sumurup

Dusun Sumurup merupakan Dusun yang berada di Desa Asinan Kecamatan

Bawen Kabupaten Semarang. Dusun Sumurup adalah salah satu Dusun dari 4

Dusun yang ada di Desa Asinan. Tiga Dusun lain yaitu Dusun Krajan, Dusun Ba’an,

Dusun Mengkelang.Luas wilayah Dusun Sumurup adalah 35 Ha yang terdiri dari

lahan sawah 10 Ha dan bukan sawah 25 Ha. Dengan batas-batas wilayah sebagai

berikut:

a. Sebelah Utara : Kebun Kopi PT. Perkebunan Nusantara IX

b. Sebelah Selatan : Danau Rawa Pening

c. Sebelah Barat : Dusun Ba’an

d. Sebelah Timur : Dusun Mengkelang

2. Kondisi Alam dan Potensi Fisik

Kondisi alam wilayah Dusun Sumurup masih tergolong sangat asri, terbukti

masih banyaknya pepohonan disekitar jalan-jalan dusun, halaman rumah penduduk,

di kebun-kebun penduduk dan ditambah adanya perkebunan milik PT. Perkebunan

Nusantara IX. Sepanjang jalan menuju Dusun Sumurup sebelah kiri terbentang

Rawa Pening dan Sawah milik penduduk setempat, dan kiri menuju dusun Sumurup

terbentang area perkebunan kopi milik PT. Perkebunan Nusantara.Adapun

mengenai penjelasan penggunaan tanah Dusun Sumurup adalah sebagai berikut :

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran … · 2017. 2. 9. · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran Umum Dusun Sumurup . 1. Wilayah Administrasi Dusun Sumurup

42

Tabel 1. Pemanfaatan Tanah Dusun Sumurup

No Pemanfaatan Lahan Luas Tanah (Ha)

1 Sawah 10 Ha

2 Ladang 6 Ha

3 Pemukiman 12 Ha

4 Lain-lain 4 Ha

Total 35 Ha

Sumber Data : Pemerintah Desa Asinan 2015

Sumurup mempunyai tekstur tanah yang subur dan sangat cocok untuk daerah

pertanian, khususnya padi. Namun lahan yang memang dapat untuk menanam padi

hanya 10 Ha karena selebihnya adalah pemukiman dan lahan kering seluas 25 Ha.

Gambar 3: Peta Dusun Sumurup

Sumber Data : Arsip Kepala Dusun Sumurup 2015

3. Struktur Pemerintahan Dusun Sumurup

Kantor Kepala Dusun terletak di Desa Asinan, mengingat secara admisnistratif

wilayah Dusun Sumurup merupakan bagian dari Desa/Kelurahan Asinan maka

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran … · 2017. 2. 9. · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran Umum Dusun Sumurup . 1. Wilayah Administrasi Dusun Sumurup

43

semua perangkat desa termasuk didalamnya Kepala Dusun berdinas di Kantor

Kelurahan Asinan. Adapun struktur pemerintahan Dusun Sumurup adalah sebagai

berikut:

Tabel 2 : Struktur Pemerintahan Dusun Sumurup 2016

No Nama Jabatan

1 Bpk. Parjiyo Kepala Dusun

2 Bpk. Hariyanto Ketua RW

3 Bpk. Mujiono Ketua RT 11

4 Bpk Tristiyanto Ketua RT 12A

5 Bpk. Maedi Ketua RT 12B

6 Bpk. Prayogo Ketua RT 13

7 Bpk.Slamet Suwandi Ketua RT 14

8 Bpk. Abdul Rosid Ketua RT 15

Sumber Data : Arsip Kepala Dusun Sumurup 2016

Di Dusun Sumurup memiliki 5 RT (Rukun Tetangga), namun pada

kenyataannya dilapangan ada salah satu RT yaitu RT 12 yang dibagi menjadi 2

kepengurusan. Menurut keterangan dari Kepala Dusun jumlah Kepala Keluarga

(KK) yang ada di RT 12 terlalu banyak sehingga akan menyusahkan Ketua RT yang

hanya satu orang mengurus warga dan wilayah yang cukup besar. RT 12 Sempat

akan dipecah menjadi 2 RT namun karena regulasi pembentukan atau pemecahan

RT terlalu sulit maka keputusan itu enggan dilakukan. Maka sebagai alternatif

pilihan dibuatlah satu RT dengan 2 kepengurusan, yaitu dengan membagi RT 12

menjadi 12A (sebelah barat) dan RT 12B (sebelah timur).

4. Kependudukan/Monografi

1) Jumlah Penduduk

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran … · 2017. 2. 9. · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran Umum Dusun Sumurup . 1. Wilayah Administrasi Dusun Sumurup

44

Secara administrasi Dusun Sumurup masuk dalam lingkup Desa/Kelurahan

Asinan. Kelurahan Asinan mebawahi 5 RW yaitu RW 001, RW 002, RW 003, RW

004, dan RW 005. Dan setiap RW membawahi pembagian jumlah RT yang berbeda

tengantung luas wilayah. Dusun Sumurup sendiri masuk dalam lingkup RW 004

dan membawahi 5 RT yaitu RT 011, RT 012, RT 013, RT 014, dan RT 015.

Jumlah penduduk Dusun Sumurup berdasarkan perkembangan Dusun

Sumurup tahun 2015 berjumlah 402 kepala keluarga(KK) adalah 1192 jiwa. Terdiri

dari kelompok balita hingga lansia, dengan jumlah 602 orang laki-laki dan 590

orang perempuan. Jumlah penduduk berjenis kelamin laki-laki lebih banyak dari

pada perempuan. Data selengkapnya adalah sebagai berikut:

Tabel 3 : Jumlah Penduduk Dusun Sumurup

NO Jenis Kelamin Jumlah (jiwa)

1. Laki-laki 602

2. Perempuan 590

Jumlah Total 1192

Sumber Data : Data Monografi Kelurahan Asinan Tahun 2015

2) Pendidikan

Dari segi pendidikan penduduk Dusun Sumurup kebanyakan hanya tamatan

SD, SLTP, dan SLTA. Namun seiring perkembangan zaman, maka berkembang

pula pengetahuan manusia, saat ini sudah banyak warganya sebagai lulusan

perguruan tinggi maupun masih berstatus sebagai mahasiswa. Fasilitas pendidikan

di Dusun Sumurup saat ini hanya memiliki 1 Sekolah dasar yaitu sebagai berikut:

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran … · 2017. 2. 9. · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran Umum Dusun Sumurup . 1. Wilayah Administrasi Dusun Sumurup

45

Tabel 4 : Sarana Pendidikan di Dusun Sumurup

Nama SD NEGERI ASINAN 02

NPSN 20320803

Alamat Dusun Sumurup Rt : 11 Rw : 04

Kode Pos 50661

Desa/Kelurahan Asinan

Kecamata/Kota Bawen

Kab/Kota Semarang

Provinsi Jawa Tengah

Status Sekolah Negeri

Waktu

Penyelenggaraan

Pagi

Jenjang Pendidikan SD

Sumber Data : Data Referensi Kementrian Pendidikan & Kebudayaan 2014

Dari sarana pendidikan yang ada di dusun dirasa kurang karena hanya ada 1

sekolah dasar di dusun tersebut tidak ada sarana pendidikan seperti PAUD

(Pendidikan Anak Usia Dini) dan TK (Taman Kanak-kanak) membuat para orang

tua menyekolahkan anaknya di luar wilayah Dusun Sumurup. Kemudian untuk

pendidikan tingkat menengah akses menuju sekolah menengah pertama ataupun

sekolah menengah akhir cukup jauh dari Dusun Sumurup. Mengingat memang luas

wilayah Dusun Sumurup tidak terlalu besar maka wajar saja jika Dusun ini hanya

memiliki 1 Sekolah Dasar. Data dari Kantor Kelurahan Asinan menunjukan lebih

banyak masyarakat yang hanya lulusan SD. Namun demikian tingkat pendidikan

masyarakat sudah mulai bertumbuh sehingga jumlah lulusan sekolah menengah

sudah cukup banyak. Namun masih sangat sedikit masyarakat yang tingkat

pendidikannya sampai sarjana (S1). Hal tersebut terlihat dari tabel dibawah ini:

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran … · 2017. 2. 9. · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran Umum Dusun Sumurup . 1. Wilayah Administrasi Dusun Sumurup

46

Tabel 5 : Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan

NO Pendidikan Jumlah

1. Tidak/Belum Sekolah 159

2. Belum Tamat SD/Sederajat 58

3. SD/Sederajat 379

4. SLTP/Sederajat 268

5. SLTA/Sederajad 291

6. Diploma I/II 1

7. Diploma III 10

8. Diploma IV/Strata I 25

9. Strata II 1

10. Strata III _

Jumlah Total 1192

Sumber Dari : Data Monografi Kelurahan Asinan 2015

3) Agama

Berdasarkan data yang diperoleh dari kantor kelurahan Asinan, Kecamatan

Bawen, diketahui bahwa sebagian besar penduduk Dusun Sumurup memeluk

agama Islam. Dusun Sumurup memiliki beberapa mushola dan masjid yang terdiri

dari 1 masjid dan 2 mushola. Agama Islam merupakan agama yang paling banyak

pemeluknya di Dusun Sumurup. Tidak ada tempat ibadah untuk pemeluk agama

Kristen dan Khatolik, bukan karena tidak boleh dibangun melainkan karena jumlah

pemeluk agama Kristen dan Khatolik di dusun ini hanya sedikit seperti yang terlihat

pada tabel dibawah. Karena tidak ada tempat ibadah bagi pemeluk agam Kristen

dan Katholik jadi warga masyarakat yang beragama Kristen dan Khatolik mereka

melakukan peribadatannya di gereja-gereja yang ada di kecamatan Ambarawa.

Tabel 6 : Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran … · 2017. 2. 9. · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran Umum Dusun Sumurup . 1. Wilayah Administrasi Dusun Sumurup

47

No Agama Jumlah (Jiwa)

1. Islam 1128

2. Kristen 10

3. Khatolik 54

Jumlah Total 1192

Sumber Dari : Data Monografi Kelurahan Sumurup Tahun 2015

4) Kondisi Perekonomian

Untuk mengetahui kemajuan atau tingkat kesejahteraan suatu daerah bisa

dilihat dari tingkat pendidikan masyarakat (Tabel 5) dan kondisi perekonomian

masyarakat dilihat dari jenis pekerjaan dan jumlah warga yang bekerja bisa dilihat

di tabel berikut ini:

Tabel 7 : Jenis pekerjaan Masyarakat Dusun Sumurup

NO JENIS PEKERJAAN JUMLAH (JIWA)

1 Wiraswasta 216 Jiwa

2 Karyawan Swasta 274 Jiwa

3 Buruh Harian Lepas 28 Jiwa

4 Petani 63 Jiwa

5 TNI 8 Jiwa

6 Pedagang 26 Jiwa

7 Nelayan 111 Jiwa

8 Guru 4 Jiwa

9 Kepolisian 3 Jiwa

10 PNS 12 Jiwa

11 Buruh Perkebunan 15 Jiwa

12 Perangkat Desa 4 Jiwa

13 Lain-lain 425 Jiwa

Jumlah Total 1192 Jiwa

Sumber : Data dari Kantor Pemerintah Desa 2016

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran … · 2017. 2. 9. · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran Umum Dusun Sumurup . 1. Wilayah Administrasi Dusun Sumurup

48

Dilihat dari data jenis pekerjaan di Dusun Sumurup paling banyak masyarakat

bekerja sebagai karyawan swasta. Masyarakat lebih memilih bekerja sebagai

karyawan swasta daripada petani karena menganggap pekerjaan sebagai petani saat

ini tidak dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Maka banyak

warga masyarakat yang lebih memilh menjadi karyawan swasta dan nelayan untuk

menjadi pekerjaan.Potensi selain yang cukup menjanjikan di Dusun Sumurup

adalah potensi perairan yang dapat diandalkan penduduk sekitar untuk mata

pencaharian. Seperti misalnya menjadi nelayan penjaring ikan, menyewakan

perahu untuk para pemancing, membuat jaring apung untuk pembesaran ikan, serta

membuat warung-warung apung yang menyediakan keperluan memancing dan

tentunya menyediakan sajian atau makanan dari hasil nelayan setempat.

Potensi lain dari Dusun Sumurup yaitu dengan adanya tempat wisata baru yaitu

Jembatan Biru. Meskipun belum diresmikan oleh pemerintah Kabupaten Semarang

namun pengunjung yang berwisata sudah cukup banyak. Jembatan Biru yang

membentang melintasi Rawa Pening dan menghubungkan antara Dusun Sumurup

dengan Dusun Cikal yang berada sebelah Selatan Rawa Pening. Jembatan ini

dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Semarang. Awal mula dibangunnya

jembatan biru adalah dengan maksud untuk mempermudah membersihakan dan

menganggkut enceng gondok yang notabene sangat mengganggu ekosistem

perairan khusunya di Danau Rawapening.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran … · 2017. 2. 9. · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran Umum Dusun Sumurup . 1. Wilayah Administrasi Dusun Sumurup

49

Gambar 4: Jembatan Biru (Sumurup-Cikal)

Karena keunikan jembatan ini yang membentang seakan membelah danau

kemudian banyak orang berkunjung karena penasaran, akhirnya lama kelamaan

semakin banyak orang yang berkunjung maka jadilah tempat berwisata yang sangat

murah karena sampai saat ini tidak dipungut biaya masuk dan menikmati keindahan

rawa serta pemandangan gunung-gunung dari tengah Danau. Ketika awal dibangun

jembatan ini sebenarnya diberi nama Jembatan Suci karena jembatan ini nantinya

akan menghubungkan Dusun Sumurup dengan Dusun Cikal. Namun saat ini lebih

terkenal dengan nama Jembatan Biru, mungkin karena warna cat dari jembatan ini

adalah warna biru jadi orang lebih mudah mengingatnya dengan nama Jembatan

Biru. Dengan adanya destinasi wisata baru tersebut semakin menunjang

perekonomian penduduk sekitar Danau Rawapening, khususnya Dusun Sumurup.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran … · 2017. 2. 9. · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran Umum Dusun Sumurup . 1. Wilayah Administrasi Dusun Sumurup

50

Gambar 5: Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran

Wisata lain yang dapat terletak dekat sekali dengan Dusun Sumurup adalah

Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran yg dikelola oleh PT. Perkebunan Nusantara

IX (Persero), yang terletak di Areal Perkebunan Kopi Kebun Getas Afdeling Asinan

tepatnya Jl. Raya Semarang – Solo Km. 35. Lokasinya persis di tepi jalan Semarang

– Salatiga atau sekitar 1 kilometer dari Terminal Bawen. Kampoeng Kopi Banaran

(sebelumnya dikenal dengan nama “Banaran Coffee”) adalah sebuah Coffee Shop

untuk menikmati sedapnya kopi asli yang diproduksi sendiri oleh PT. Perkebunan

Nusantara IX.Di Kampoeng Kopi Banaran pengunjung bisa berkeliling perkebunan

kopi dengan menaiki kereta wisata.Wahana lain yang ditawarkan adalah flying fox,

kolam bola, melihat taman kupu-kupu, hingga ATV.

B. Sejarah Dusun Sumurup

Sejarah atau asal-usul dari namaDusun Sumurup tidak lepas dari legenda

terbentuknya Danau Rawapening. Maka untuk dapat memahami alur cerita tentang

nama Dusun Sumurup harus terlebih dahulu diceritakan tentang sejarah terjadinya

Danau Rawapening.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran … · 2017. 2. 9. · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran Umum Dusun Sumurup . 1. Wilayah Administrasi Dusun Sumurup

51

Menurut cerita rakyat yang turun-temurun diwariskan, pada suatu hari ada

seorang gadis cantik yang berna Dewi Ari Wulan. Dia tinggal di sebuah desa kecil

yang bernama desa Aran. Desa tersebut terletak di bawah puncak Gunung

Ngungkrungan (daerah Candi Gedong Songo).

Jauh dibawah dari desa itu terdapat sebuah padepokan besar dan termasyur yang

berada di Desa Ngasem. Padepokan tersebut diasuh oleh Ki Hajar Salokantoro.

Murid-muridnya banyak sekali mulai dari yang muda sampai yang tua, pria maupun

wanita. Pada suatu hari di Desa Aran ada seorang warga yang mempunyai hajat

mantu. Dewi Ari Wulan ikut rewang (membantu di hajatan tersebut). Ketika Dewi

Ari Wulan melaksanakan tugasnya yang dibantu teman-teman sebayanya, ternyata

pisau yang digunakan untuk meracik-racik habis. Kemudian Dewi Ari Wulan

memutuskan untuk pergi ke padepokan Ngasem untuk meminjam pisau kepada Ki

Hajar Salokantoro. Kedatangan Dewi Ari Wulan untuk meminjam pisau

mengejutkan Ki Hajar Salokantoro. Tetapi dengan mempertimbangkan keadaan

yang mendesak ini akhirnya Ki Hajar Salokantoro meminjamkan pisau pusakanya

dan berpesan “ pisau ini adalah pisau pusaka yang jarang aku gunakan maka

berhati-hatilah, jangan sampai pisau ini kamu letakan di pangkuanmu. Dewi Ari

Wulan mengangguk-angguk dan berterimakasih sekaligus berpamitan untuk

kembali ke tempat hajatan. Karena kesibukannya Dewi Ari Wulan melalaikan

pesan dari Ki Hajar Salokantoro. Ketika melanjutkan pekerjaannya sambil duduk

diatas lincak Dewi Ari Wulan tidak sengaja meletakan pisau itu diatas pangkuannya

dan saat itu juga tiba-tiba pisau itu hilang. Dewi kemudian memutuskan untuk

menemui Ki Hajar Salokantoro dan berucap “ampun Ki, saya mohon ampun telah

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran … · 2017. 2. 9. · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran Umum Dusun Sumurup . 1. Wilayah Administrasi Dusun Sumurup

52

berbuat salah ia menjelaskan bahwa pisau yang dipinjam tidak sengaja diletakkan

dipangkuan tiba-tiba menghilang entah kemana.

Gambar 6: Dewi Ari Wulan Menenmui Ki Hajar Salokantoro

Mendengar hal itu Ki Hajar Ssalokantoro hatinya bergejolak sangat dahsyat,

ingin rasanya menghancurkan semua yang ada. Namun setelah menarik nafas

panjang hatinya bisa terkendali. Kemudian Ki Hajar salokantoro menjelaskan

bahwa pisau pusaka itu sebenarnya tidak hilang melainkan masuk kedalam perut

Dewi Ari Wulan dan nantinya Dewi ari Wulan akan hamil. Ki Hajar Ssalokantoro

memutuskan untuk bertapa di Gunung Sleker dan memohon ampunan serta

mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Sebelum berpamitan dan pergi Ki Hajar

Salokantoro memberikan dua pusaka yang berupa “Klintingan” dan “Sumping”.

Setelah itu Dewi ari Wulan Memutuskan untuk meninggalkan padepokan dan

kembali ke desanya. Sesampainya di desa Dewi Ari Wulan jarang keluar rumah.

Namun ketika Dewi Ari Wulan berniat mengambil air disebuah mata air ada

tetangga yang mengetahui bahwa Dewi sedang hamil tua dan tidak jelas siapa

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran … · 2017. 2. 9. · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran Umum Dusun Sumurup . 1. Wilayah Administrasi Dusun Sumurup

53

suaminya. Seluruh masyarakat desa Aran akhirnya ricuh dan mecaci-maki Dewi

Ari Wulan denga hinaan dan cemoohan. Akhirnya Dewi Ari Wulan memutuskan

untuk meninggalkan desanya menuju ke alas Gung Liwung (hutan rimba) dan lama-

kelamaan banyak pendatang dan akhirnya daerah tersebut menjadi pedesaan. Hari

demi hari dilewati tibalah saatnya Dewi Ari Wulan melahirkan, akhirnya anak yang

dikandung Dewi Ari Wulan lahir, ketika bayi itu lahir bukannya ia berwujud bayi

manusia, tetapi seeokor Naga. Namun Naga itu dapat berbicara layaknya manusia.

Anak itupun diberi nama Baru Klinting karena benda pemberian Ki Hajar

Salokantoto ayahnya yang berupa klintingan.

Di usia remaja Baru Klinting bertanya kepada ibunya. Bu, “Apakah saya ini

juga mempunyai Ayah?, siapa ayah sebenarnya”. Ibu menjawab, “Ayahmu seorang

raja yang saat ini sedang bertapa di gua lereng gunung Sleker. Kamu sudah

waktunya mencari dan menemui ayahmu. Saya ijinkan kamu ke sana dan bawalah

klintingan ini sebagai bukti peninggalan ayahmu dulu. Dengan senang hati Baru

Klinting berangkat ke pertapaan Ki Hajar Salokantara sang ayahnya.

Sampai di pertapaan Baru Klinting masuk ke gua dengan hormat, di depan Ki

Hajar dan bertanya, “Apakah benar ini tempat pertapaan Ki Hajar Salokantara?”

Kemudian Ki Hajar menjawab, “Ya, benar”, saya Ki Hajar Salokantara. Dengan

sembah sujud di hadapan Ki Hajar, Baru Klinting mengatakan berarti Ki Hajar

adalah orang tuaku yang sudah lama aku cari-cari, aku anak dari Dewi Ari Wulan

dari desa Aran dibawah gunung ngrungkungan (gunung ungaran) dan ini Klintingan

yang konon kata ibu peninggalan Ki Hajar. Ya benar, dengan bukti Klintingan itu

kata Ki Hajar. Namun aku perlu bukti satu lagi kalau memang kamu anakku coba

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran … · 2017. 2. 9. · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran Umum Dusun Sumurup . 1. Wilayah Administrasi Dusun Sumurup

54

kamu melingkari gunung Sleker ini, kalau bisa, kamu benar-benar anakku. Dengan

sekuat tenaga Baru Klinting menggerak-gerakan tubuhnya agar bisa menyambung

antara kepala dan ekornya. Namun karena kurang dan tidak cukup Baru Klinting

menjulurkan lidahnya untuk menyambung kekurangan agar bisa menyatu. Ketika

Ki Hajar Salokantoro mengetahui hal itu ia langsung mendekat dan memotong lidah

Baru Klinting. Baru Klinting merintih kesakitan. Ki Hajar Salokantoro kembali

berbicara kepada Baru Klinting karena Baru Klinting melakukan kecurangan

dengan menjulurkan lidah maka dari itu pertapaannya belum sempurna dan masih

harus melakukan pertapaan yang kedua kalinya. Baru Klinting diharuskan

melakukan Tapa Brata selama 1 windu di daerah gunung Merbabu dekat pertapaan

Sleker. Pada suatu hari di sebuah Kademangan Puser Wening akan mengadakan

adat-istiadat budaya yang dinamakan Merti Desa (Bersih Desa). Ki Demang

membagikan tugas demi kelancaran pelaksanaan acar ini. Untuk para remaja putra

ditugaskan untuk Bedag Pikat (berburu) di hutan pegunungan dan harus

mendapatkan binatang buruan.

Gambar 7: Masyarakat Sedang Berburu

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran … · 2017. 2. 9. · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran Umum Dusun Sumurup . 1. Wilayah Administrasi Dusun Sumurup

55

Setelah beberapa hutan dimasuki namun tidak mendapatkan seekor hewan pun.

Akhirnya mereka kelelahan dan beristirahat serta membersihkan semak belukar di

tempat mereka beristirahat tidak sengaja parang mengenai batang pohon besar dan

manancap dan keluar darah yang berwarna merah dan berbau amis. Ternyata yang

dikira pohon itu ternyata adalah tubuh seekor ular besar dan panjang yang tidak lain

adalah tubuh Baru Klinting yang sedang bertapa selama satu windu di pegunungan

Sleker.

Gambar 8 : Masyarakat Sedang Memotong Tubuh Baru Klinting

Dengan wajah gembira karena sudah mendapatkan hewan buruan mereka

langsung memotong-motong tubuh ular Naga itu. Hanya tinggal kepalanya saja

yang tidak dipotong-potong. Kemudian sukma Naga keluar dari kepala yang

langsung menjelma menjadi manusia utuh. Akhirnya mereka pulang dan membawa

hasil buruan ke pendopo untuk acara Merti Desa.

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran … · 2017. 2. 9. · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran Umum Dusun Sumurup . 1. Wilayah Administrasi Dusun Sumurup

56

Gambar 9 : Warga Kampung Mengusir Baru Klinting

Pada keesokan harinya dalam acara pesta itu datanglah seorang anak jelmaan

Baru Klinting ikut dalam keramaian itu dan ingin menikmati hidangan. Dengan

sikap acuh dan sinis mereka mengusir anak itu dari pesta dengan paksa karena

dianggap pengemis yang menjijikkan dan memalukan. Dengan sabar dan ikhlas

pemuda itu pergi meninggalkan pesta. Ia bertemu dengan seorang nenek janda tua

yang baik hati. Diajaknya mampir ke rumahnya. Janda tua itu memperlakukan anak

seperti tamu dihormati dan disiapkan hidangan. Di rumah janda tua, anak berpesan,

Nek, “Kalau terdengar suara gemuruh nenek harus masuk ke lesung dan pakailah

centong ini, agar selamat!”. Nenek menuruti saran anak itu.

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran … · 2017. 2. 9. · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran Umum Dusun Sumurup . 1. Wilayah Administrasi Dusun Sumurup

57

Gambar 10 : Baru Klinting dan Nenek Tua

Sesaat kemudian anak itu kembali ke pesta mencoba ikut dan meminta

hidangan dalam pesta yang diadakan oleh penduduk desa. Namun warga tetap tidak

menerima anak itu, bahkan ditendang agar pergi dari tempat pesta itu. Dengan

kemarahan hati anak itu mengadakan sayembara. Ia menancapkan lidi (Sodo

Lanang) ke tanah, siapa penduduk desa ini yang bisa mencabutnya berarti kalian

termasuk manusia hebat, perkasa dan sakti mandraguna.. Tak satu pun warga desa

yang mampu mencabut lidi itu.

Gambar 11 : Sayembara Mencabut Lidi

Akhirnya anak itu sendiri yang mencabutnya, ternyata lubang tancapan tadi

muncul mata air yang deras makin membesar dan menggenangi desa itu, penduduk

semua tenggelam, kecuali Janda Tua yang masuk lesung dan mengunakan centong

sebagai dayung dapat selamat.

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran … · 2017. 2. 9. · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran Umum Dusun Sumurup . 1. Wilayah Administrasi Dusun Sumurup

58

Gambar 12 : Seluruh Kampung Tenggelam

Akhirnya wilayah kademangan dan perkampungan hanyut tenggelam.

Selanjutnya gumpalan tanah yang melekat pada lidi (Sodo Lanang) dikibaskan ke

arah utara dan jatuh di padang illang kemudian berubah menjadi gunung yang

disebut Gunung Kendali Sodo ( yang berasal dari kata kendaleng sodo) terletak di

sebelah barat kecamatan Bawen, dan percikan tanan tadi juga jatuh dan menjadi

Gumuk Sukorini (tempat wisata Bukit Cinta). Akhirnya perkampungan yang

tergelam tersebut diberi nama “RAWA PENING” yang berasal dari bahasa Jawa

RO yang artinya Raga, WO yang artinya Nyawa, PEN artinya Mengkhusyukkan,

dan NING artinya Mengheningkan atau Menjernihkan. Itulah sedikit asal mula

nama Rawa Pening.

Selanjutnya seorang nenek yang sudah mendapatkan pesan dari Baru Klinting

ketika mendengar suara gemuruh dan menggelegar harus segera masuk ke lesung

dan menggunakan centong sebagai alat dayung, airpun menggelegar semakin lama

semakn tinggi dan deras. Lesung pun dapat mengapung dan menuju ke utara.

Ketika sampai di daratan sebelah utara tiba-tiba muncul luapan air dari Rawa

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran … · 2017. 2. 9. · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran Umum Dusun Sumurup . 1. Wilayah Administrasi Dusun Sumurup

59

Pening dan masuk ke perut bumi dalam bahasa Jawa di katakan atau disebut

Sumuruping banyu selanjutnya menjadi Dusun Sumurup. Demikian sedikit

penjelasan mengenai sejarah dari asal mula nama Dusun Sumurup.

Setiap manusia merupakan pewaris kebudayaan. Manusia lahir tanpa membawa

kebudayaan, namun tumbuh dan berkembang menjadi dewasa di dalam lingkungan

budaya tertentu dimana ia dilahirkan. Perkembangan manusia dibentuk oleh

kebudayaan yang ada di lingkungannya. Memang dalam bata-batas tertentu

manusia membentuk dan mengubah kebudayaannya, namun pada dasarnya

manusia lahir dan besar sebagai penerima kebudayaan dari pendahulunya.

Sama halnya yang terjadi di masyarakat Dusun Sumurup, mereka memperoleh

warisan dari nenek moyang mereka. Hasil kebudayaan yang diwariskan nenek

moyang mereka yaitu salah satunya berupa tardisi. Tardisi ritual yang selama ini

masih dilestarikan adalah upacara tradisi Merti Dusun.

Upacara tradisi Merti Dusun sebenarnya adalah salah satu bentuk ritual dari

slametan. Masyarakat Dusun Sumurup tidak dapat menceritakan sejak kapan dan

siapa yang membawa tradisi ini. Mereka hanya bisa menjelaskan bahwa tradisi

Merti Dusun inisudah dilaksanakan sejak nenek moyang mereka dahulu, kini

mereka hanya meneruskan tradisi yang sudah ada dari nenek moyang terdahulu.

Tradisi Merti Dusun tidak bisa lepas dari mitos yang berkembang dimasyarakat.

Sebagian masyarakat Dusun Sumurup mempercayai jika tradisi Merti Dusun tidak

dilaksanakan maka akan terjadi bencana atupun malapetaka yang menimpa dusun

mereka. Hal ini memang belum terbukti dan harapan masyarakat jangan sampai

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran … · 2017. 2. 9. · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran Umum Dusun Sumurup . 1. Wilayah Administrasi Dusun Sumurup

60

terjadi hal-hal yang tidak dinginkan tersebut. Karena ketakutan akan terjadinya

bencana dan malapetaka maka tradisi Merti Dusun dari jaman nenek moyang

hingga sekarang masih tetap dilakukan secara rutin.

Pada pelaksanaan tradisi Merti Dusun unsur-unsur islami sangat kentara

didalamnya. Seperti doa-doa yang digunakan adalah doa secara islami, meski

demikian namun tetap menggunakan doa-doa kejawen atau amalan-amalan dalam

bahasa jawa. Unsur islam yang masuk tidak lain karena mayoritas warga

masyarakat Dusun Sumurup adalah pemeluk agama Islam.

Upacara tradisional Merti Dusun adalah warisan budaya leluhur yang

diwariskan dari generasi ke generasi dan memiliki tujuandan maksud-maksud

tertentu. Tujuan yang dimaksud adalah antara lain untuk mengungkapkan rasa

syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan keselamatan,

kesejahteraan, dan ketentaraman dalam masyarakat, serta menjadi doa supaya

kedepannya kehidupan masyrakat Dusun Sumurup tetap tentram dan senantiasa

dilimpahi rezeki dari hasil sawah dan perikanan mereka.

1. Pelaksaan Tradisi Merti Dusun

1) Persiapan Pelaksanaan Merti Dusun

Sebelum hari pelaksanaan upacara lebih dulu dilakukan persiapan-persiapan.

Persiapan pertama adalah pembentukan panitia Merti Dusun. Panitia dibentuk demi

kesuksesan atau kelancaran kegiatan upacara tradisi Merti Dusun di Dusun

Sumurup. Sebuah kesuksesan acara tentu saja tidak lepas dari kegiatan perencanaan

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran … · 2017. 2. 9. · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran Umum Dusun Sumurup . 1. Wilayah Administrasi Dusun Sumurup

61

yang matang dari semua anggota masyarakat yang terlibat serta semua kelengkapan

penunjang. Seperti dukungan dana, waktu, tenaga, dan sebagainya. Panitia

Kegiatan Merti Dusun di Dusun Sumurup dipilih secara bergiliran menurut RT.

Pada Merti Dusun yang diselenggarakan pada tahun 2015 yang menjadi panitia

adalah RT 11. Untuk tahun 2016 kepanitiaan dipegang oleh RT 12. Dengan susunan

kepanitiaan sebagai berikut:

Tabel 8: Susunan Panitia Merti Dusun Sumurup 2016

Penanggung Jawab Yoyok Mustofa

Ketua Drs. Damroni

Sekertaris Handoko

Bendahara Gimanto

Seksi Perlengkapan Hasim-Giyarno

Seksi Keamanan Isran (LINMAS)

Seksi Konsumsi Ibu Siti Amani, dkk

Seksi Sinoman Ngatemin, dkk

Seksi Usaha Dana Ketua RT 11-15

Seksi Usaha Dana Luar Hariyanto & Rinto

Sumber Data : Proposal Merti Dusun Sumurup 2016

Didalam acara perayaan tradisi Merti Dusun setiap tahunnya selalu

menyelenggarakan pergelaran Wayang Kulit. Yang tentunya membutuhkan biaya

yang tidak sedikit untuk mengundang seorang dalang serta pemain karawitan dalam

sekali pementasan wayang kulit. Dibawah ni adalah rencana anggaran biaya

penyelenggaraan Merti Dusun termasuk biaya konsumsi dan sebagainnya.

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran … · 2017. 2. 9. · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran Umum Dusun Sumurup . 1. Wilayah Administrasi Dusun Sumurup

62

Tabel 9 : Rencana Anggaran Biaya (RAB)

NO NAMA SATUAN JUMLAH

1 Wayang Kulit 1 Paket Rp. 14.000.000

2 Konsumsi dan Selamatan 1 Paket Rp. 5.500.000

3 Lain-lain _ Rp. 2.500.000

JUMLAH Rp. 22.000.000

Sumber Data : Proposal Merti Dusun Sumurup 2016

Dana yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan Merti Dusun dihimpun dari

iuran warga Dusun Sumurup per kepala keluarga. Besarannya tidak menentu

masing-masing kepala keluarga, menurut penuturan Kepala Dusun besaran iuran

dihitung berdasarkan tingkat ekonomi masing-masing kepala keluarga.

Tabel 10: Rekapitulasi Dana Masuk

Sumber Data : Laporan Pertanggungjawaban Merti Dusun Sumurup 2016

Jumlah dana yang terkumpul dari iuran ditambah donatur dan hasil

penjualan beras adalah Rp. 26.309.000,. kemudian realisasinya menghabiskan dana

Rp. 23.325.500,. dengan rincian sebagai berikut :

NO KETERANGAN DANA MASUK

1 DANA RT 11 Rp. 3.050.000

2 DANA RT 12A Rp. 2.447.000

3 DANA RT 12B Rp. 2.390.000

4 DANA RT 13 Rp. 3.948.000

5 DANA RT 14 Rp. 3.124.000

6 DANA RT 15 Rp. 4.240.000

7 DANA DONATUR LUAR Rp. 6.570.000

8 DANA BERAS Rp. 540.000

TOTAL RP. 26.309.000

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran … · 2017. 2. 9. · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran Umum Dusun Sumurup . 1. Wilayah Administrasi Dusun Sumurup

63

Tabel 11 : Rincian Dana Realisasi Merti Dusun 2016

No Keterangan Jumlah

1 Biaya Wayang Rp. 14.000.000

2 Biaya Konsumsi Rp. 5.500.000

3 Biaya Lain-lain Rp. 3.825.500

Total Rp. 23.325.500

Sumber Data : Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Merti Dusun 2016

Dari jumlah dana masuk sebesar Rp. 26.309.000 dikurangi jumlah dana realisasi

sebesar Rp. 23.325.500 maka sisa anggaran yang terkumpul adalah Rp. 2.983.000,.

Sisa anggaran tersebut akan masuk dalam khas dusun yang nantinya akan menjadi

anggaran tambahan dalam pelaksanaan tradisi Merti Dusun tahun berikutnya.

2) Pelaksanaan Tradisi Merti Dusun

Upacara Tradisi Merti Dusun di Dusun Sumurup dilaksanakan pada tanggal 7

maret 2016, tepatnya pada hari Senin legi jumadil awal dalam penanggalan jawa.

Tahapam prosesi upacara tradisi Merti Dusun di Dusun Sumurup diawali dengan

ritual Tawu Kali pada hari Jumat 4 Maret 2016, dua hari sebelum upacara tradisi

Merti Dusun dilaksanakan.

a. Tawu Kali

Tawu Kali merupakan ritual membersihkan atau menguras sumber mata air

alami yang ada di Dusun Sumurup. Ada tiga mata air atau sendang yang berada di

dusun ini yaitu Kali Miri, Kali Blimbing, dan Kali Gempol. Ritual membersihakan

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran … · 2017. 2. 9. · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran Umum Dusun Sumurup . 1. Wilayah Administrasi Dusun Sumurup

64

sumber mata air ini diikuti oleh masyarakat sekitar secara gotong-royong dan

bersama-sama membersihkan sendang yang masih sering dimanfaatkan warga

sekitar untuk keperluan sehari-hari. Selain membersihkan sumber air, warga dusun

juga membersihkan jalan desa. Ritual Tawu Kali diakhiri dengan slametan dan doa

bersama didekat sumber mata air untuk meminta keselamatan kepada yang Maha

Kuasa. Doa bersama dipimpin oleh seorang tokoh adat Dusun Sumurup. Seusai

berdoa semua masyarakat yang mengikuti tawu kali dipersilahkan menyantap

jajanan pasar atau makanan yang sudah diberi doa oleh tokoh adat/moden.

Gambar 13 : Kali Miri

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran … · 2017. 2. 9. · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran Umum Dusun Sumurup . 1. Wilayah Administrasi Dusun Sumurup

65

Gambar 14 : Kali Blimbing

Gambar 15 : Kali Gempol

Menguras atau mebersihkan mata air dilakukan di 3 sumber mata air yang

dianggap suci oleh masyarakat setempat, suci dalam artian jernih airnya. Mata air

ini lah yang menjadi sumber penghidupan masyarakat dan sering digunakan oleh

masyarakat untuk keperluan sehari-hari. Pada saat musim kemarau panjang warga

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran … · 2017. 2. 9. · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran Umum Dusun Sumurup . 1. Wilayah Administrasi Dusun Sumurup

66

Dusun Sumurup biasanya menggunakan sumber mata air tersebut karena pada

musim kemarau mereka sulit mendapatkan air bersih.

Tawu kali memiliki makna manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan harus

senatiasa menjaga alam. Tuhan telah menyediakan sumber kehidupan berupa mata

air yang senantiasa bermanfaat bagi kehidupan manusia. Tumbuhan membutuhkan

air untuk bisa tumbuh, binatang membutuhkan air, manusia juga membutuhkan air

untuk kehidupan. Betapa pentingnya air bagi kehidupan di bumi maka dari itu perlu

dijaga kelestariannya. (Wawancara dengan Moden Bapak Slamet Riyanto tanggal

4 Juli 2016)

Gambar 16 : Syukuran/ Doa Bersama di Dekat Sumber Mata Air

Hidangan yang digunakan dalam ritual slametan saat Tawu Kali adalah

Ingkung, maknanya adalah sebagai jembatan pembuka lembaran baru sekaligus

sebagai simbol permohonan dan penutup doa. Ingkung berasal dari ayam jago yang

masih muda. Ayam jago yang masih muda melambangkan bibit kehidupan dan

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran … · 2017. 2. 9. · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran Umum Dusun Sumurup . 1. Wilayah Administrasi Dusun Sumurup

67

kelangsungan hidup serta simbol kekuatan, maka dari itu dipilihlah yang masih

muda. Kluban terdiri dari sayur-sayuran, memiliki makna harapan agar Dusun

Sumurup diberi kesuburan dalam arti lancar rezeki dan warga Dusun Sumurup

selalu diberi kesehatan. Roti, memiliki makna mengumpulkan warga supaya

bersatu. Gablok terbuat dari beras, memiliki makna menyambung hidup. Telur,

memiliki makna kerukunan antar warga, sama rata tidak ada perbedaan antar warga.

Jajan pasar, terdiri dari berbagai macam makanan tardisional seperti gethuk, tiwul,

tape, jadah, jenang, wajik, lapis, cetil, sawot, apem, cucur, pasung, kacang rebus,

serta buah pisang, jambu, salak. Semuanya memliki makna untuk menyatukan

warga yang beraneka ragam tingkah lakunya.

b. Pengajian/Tahlilan

Pada hari minggu malam tanggal 6 Maret 2016 diadakan Pengajian atau

Tahlilan.Pengajian dihadiri oleh berbagai lapisan masyarakat tidak terkecuali

masyarakat yang beragama Kristen dan Katolik walaupun hanya sebagai pendengar

saja. Sebelum acara pengajian dalam rangka slametan dusun dimulai terlebih

dahulu diisi dengan sambutan-sambutan dari Kepala Dusun serta Ketua Panitia

yaitu Bapak Parjiyo dan Bapak Damroni. Pengajian dihadiri kurang lebih 300

warga masyarakat dan tamu undangan. Tamu undangan yang hadir diantaranya

adalah Kepala Desa Asinan Bapak LiLik dan Kepala Dusun Sumurup Bapak

Parjiyo.

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran … · 2017. 2. 9. · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran Umum Dusun Sumurup . 1. Wilayah Administrasi Dusun Sumurup

68

Gambar 17 : Tahlilan/Pengajian Pada Merti Dusun Sumurup 2016

Selanjutnya acara doa dan tahlil dipimpinoleh KH. Abdul Rohim dari

Semarang. Dalam pengajian tersebut KH. Abdul Rohim menyampaikan manusia

harus ingat kematian ibarat pangkat dan derajat hanya sampiran (tempelan), bondo

titipan (harta hanya titipan), nyowo gaduhan (nyawa hanya sementara). Manusia

hidup didunia pasti mempunyai dosa, sebelum kematian datang harus cepat tobat

agar selamat di akherat. Senantiasalah bersyukur atas nikmat Allah SWT dan

syukur kita masih bisa mengikuti pengajian pada malam hari tersebut.Doa-doa yang

digunakan diantaranya:

1. Surat Luqman ayat 12

آدقل اني ينيانآ اركانيا يشيآد رنايآدنل

ار انسفن نافن رنآسدنليال

Artinya : Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman,

yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran … · 2017. 2. 9. · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran Umum Dusun Sumurup . 1. Wilayah Administrasi Dusun Sumurup

69

Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa

yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji".

2. Surat Ibrahim Ayat 7

رشرنلآإ شنيآد دلندمآ م ما نل اشنآسد يرشر

Artinya : Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan;

"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat)

kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya

azab-Ku sangat pedih

c. Kendurenan

Berbeda dengan tujuan Tawu Kali yang tujuannya adalah membersihkan

sumber mata air yang sering dimanfaatkan warga Dusun Sumurup. Kenduri

bertujuan untuk membersihkan keburukan manusia dalam hal ini warga Dusun

Sumurup. Kenduren dirumah Kepala Dusun yaitu Bapak Yoyok Mustofa pada hari

Senin 7 Maret 2016 pada jam 05.30 wib. Kenduren atau doa bersama dihadiri oleh

warga sekitar rumah dan perwakilan masing-masing RT dan dipimpin oleh tokoh

adat warga yang hadir membawa beras untuk disumbangkan secara sukarela yang

jumlahnya tidak ditentukan. Beras yang terkumpul nantinnya akan dijual dan hasil

dari penjualan akan menjadi dana tambahan dalam anggaran pelaksanaan upacara

tradisi Merti Dusun. Dalam acara kenduren yang disajikan sama dengan yang

disajikan dalam ritual Tawu Kali, berupa nasi lengkap beserta lauknya dan jajanan

pasar yang kemudian nantinya dibagikan kepada semua yang hadir untuk disantap

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran … · 2017. 2. 9. · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran Umum Dusun Sumurup . 1. Wilayah Administrasi Dusun Sumurup

70

bersama-sama ditempat acara kenduri tersebut. Makna dari macam-macam

makanan yang disajikan sama denga Tawu Kali, yang membedakan ritual Tawu

Kali dan Kenduri hanya tujuannya saja.

Gambar 18 : Nasi dan Lauk-pauk dalam ritual Kenduren

Kenduri adalah mekanisme sosial untuk merawat keutuhan, dengan cara

memulihkan keretakan, dan meneguhkan kembali cita-cita bersama, sekaligus

menjadi kontrol sosial atas penyimpangan dari cita-cita bersama tadi. Kenduri

sebagai suatu institusi sosial menampung dan merepresentasikan banyak

kepentingan. Setiap “kita”, di sana, menemukan rasa aman. Dalam kenduri tak ada

pihak yang kalah atau dikalahkan. Di sana semua pihak terhormat. Tiap orang

menang, dan bahagia.

Dalam sebagian tradisi kenduren juga dilakukan di hari-hari besar Islam.Kerap

kali kita jumpai dalam berbagai kesempatan di berbagai daerah mengenai ritual

kenduri ini berbeda-beda, baik dalam bentuk nama, pelaksanaan, konsep yang

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran … · 2017. 2. 9. · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran Umum Dusun Sumurup . 1. Wilayah Administrasi Dusun Sumurup

71

dipakai bahkan menu sajiannya. Namun, dari kesekian macam ritual tersebut

mempunyai nilai subtansi yang sama, yaitu berdo’a. Baik untuk sang empunya

hajat maupun orang lain.

d. Pagelaran Wayang Kulit

Pada hari Senin 7 Maret 2016 mulailah dipersiapkan pagelaran Wayang Kulit,

sebagai syarat Wayang Kulit dalam tradisi Merti Dusun dipersiapan sesaji dirumah

salah satu warga Dusun Sumurup yang halaman rumahnya dijadikan tempat untuk

upacara tradisi Merti Dusun sebagai syarat utama dalam pelaksanaan tradisi Merti

Dusun. Warga masyarakat lebih mengenal istilah sesaji dengan nama iber-iber.

Iber-iber yang dipersiapkan adalah sebagai berikut (wawancara dengan Bpk Slamet

Riyanto Moden/tokoh adat Sumurup):

Gambar 19 : Iber-iber/Sesaji

Kelapa (krambil) memiliki makna semuanya. Ini melambangkan semuanya

yang terlibat dalam tradisi Merti Dusun. Pohon alang-alang, memiliki arti supaya

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran … · 2017. 2. 9. · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran Umum Dusun Sumurup . 1. Wilayah Administrasi Dusun Sumurup

72

dalam pelaksanaan Merti Dusun tidak ada halangan yang mengganggu. Daun

kluweh, memiliki arti supaya msyarakat damai sejahtera. Daun apa-apa, memiliki

arti sebagai tolak-balak. Kacang hijau, sebagai penangkal setan. Bawang lanang,

sebagai penentram rumah. Kunir , memiliki arti memberikan kebaikan. Daun

pisang raja, memiliki arti supaya menjadi satu guyup rukun tidak ada perbedaan

antara masyarakat. Tikus dan bajing (tupai), memiliki arti manunggal menjadi satu.

Walang (belalang), memiliki makna nggugah wong lali atau dalam bahasa

Indonesia membangunkan atau menyadarkan orang yang lupa. Jajan pasar (terdiri

dari bermacam-macam makanan yang dibeli dan disuguhkan pada saat upacara).

Jajan pasar memiliki arti atau memberikan gambaran kepada warga yang ada di

Dusun Sumurup yang dalam tingkah lakunya bermacam-macam. Kemudian setelah

iber-iber(sesaji) ditempatkan di sudut-sudut dan jalan-jalan sekitaran Dusun

Sumurup. Dengan jumlah 19 sesaji yang disebar, 1 sesaji komplit ditempatkan

didalam rumah, dan sisanya sesaji kecil-kecil ditempatkan menyebar di seluruh

wilayah Dusun Sumurup. Seperti jembatan, sumber mata air, perempatan jalan,

rawa pening, sumur, dan lain lain. Meskipun tradisi Merti Dusun sudah melebur

dengan unsur-unsur Islam.Namun masih banyak masyarakat beranggapan bahwa

melakukan/memberikan sesaji ditujukan untuk leluhur-leluhur mereka atau untuk

Dhanyang (penguasa Rawa Pening) khususnya orang-orang tua yang beranggapan

seperti itu. Meski demikian sudah banyak juga yang beranggapan sesaji tersebut

tujuannya saja dipanjatkan kepada Sang Pencipta. Terlepas benar atau tidak dan apa

yang diyakini, manusia bebas menentukan mana yang diyakini menurut keyakinan

pribadi. Pagelaran wayang dipimpin oleh Ki Sutoro dari Jogjakarta sebagai Dalang.

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran … · 2017. 2. 9. · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran Umum Dusun Sumurup . 1. Wilayah Administrasi Dusun Sumurup

73

Pagelaran Wayang Kulit diadakan dua kali dalam satu hari yaitu siang dan malam.

Untuk pagelaran siang hari dimulai pada pukul 11.00 WIB sampai dengan pukul

18.00 WIB. Dengan lakon “Kikis Tunggarana”, menceritakan tentang perebutan

daerah perbatasan. Bomanarakasura, raja Trajutrisna mengklaim bahwa

Tunggarana, sebagai daerah kekuasaannya. Sedangkan Gathutkaca, raja

Pringgadani, juga mengklaim bahwa Tunggarana merupakan daerah kekuasaannya,

dengan alasan karena adipati Kahana beserta masyarakatnya ingin bergabung

dengan Pringgadani setelah Tremboko mati. Ketika Pringgadani diperintah oleh

prabu Tremboko, ayah Arimbi, kakek Gathutkaca, Tunggarana pernah diperintah

oleh Trajutrisna. Ketika itu Tunggarana diperintah oleh adipati yang jahat dan

angkaramurka. Namun setelah Tunggarana berganti pemerintahan dan situasi dan

kondisi negara Pringgadani berbeda (raja Pringgadani), maka masyarakat

Tunggarana ingin menyatukan diri dengan Pringgadani. Gathutkaca memenangkan

pertarungan yang disaksikan oleh para sesepuh (Kresna dan Bima) melawan

Bomanarakasura. Gathutkaca telah dapat menguasai Tunggarana.

Kemudian pagelaran puncaknya dimulai pukul 20.00 WIB sampai pukul 01.00

pagi. Lakon pada pagelaran puncak ini adalah“Sri Boyong”. Dewi Sri lambang

kemakmuran pertanian dan hasil bumi. Negeri Amarta, sebuah kerajaan dimana

Prabu Puntadewa sulung Pandawa bertahta sedang mengalami bencana. Para petani

di kerajaan tersebut mengalami gagal panen, kejadian ini hampir di seluruh pelosok

negeri, akibatnya Negeri Amarta kacau balau.Kekacauan tersebut terjadi setelah

Dewi Sri meninggalkan tanah kelahirannya itu. Dewi Sri adalah seorang Dewi yang

murah hati, baik budi, sabar, dan bijaksana. Dewi Sri lambang kemakmuran

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran … · 2017. 2. 9. · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran Umum Dusun Sumurup . 1. Wilayah Administrasi Dusun Sumurup

74

pertanian dan hasil bumi. Kecantikan dan kemampuannya membuat suatu negeri

gemah ripah loh jinawi.

Mengetahui keadaan tersebut Prabu Kresna mengadakan pertemuan dengan

Prabu Puntadewa. Melalui Prabu Kresna dan Arjuna, Prabu Puntadewa mengirim

Bambang Probo Kusuma dan Punakawan memboyong Bathari Sri ke Negeri

Amarta. Mereka membawa Bathari Sri yang menolak pinangan Prabu Nilataksaka.

Bambang Probo Kusuma tidak dapat menemukan Dewi Sri karena Dewi Sri berada

di negara Antasangin dan disembunyikan raksasa. Kemudian Bambang Probo

Kusuma meminta pertolongan terhadap Dewa Indra.

Ketika berhasil memasuki Negara Antasangin, Bambang Probo Kusuma

bertemu dengan Prabu Nilataksaka. Prabu Nilataksaka ingin meminang Dewi Sri

tetapi Dewi Sri menolak. Bambang Probo Kusuma bertemu dan bertempur dengan

Prabu Nilataksaka. Prabu Nilataksaka berubah menjadi Naga dan mengalahkan

Bambang Probo Kusuma, tetapi pada akhirnya Naga Taksaka dipotong menjadi dua

dan dia kalah.

Semar yang mendampingi Bambang Probo Kusuma membujuk Dewi Sri agar

mau kembali ke Negeri Amarta. Rakyat Amarta bersyukur atas karunia Tuhan Yang

Maha Esa. Setelah mengetahui Dewi Sri diantarkan kembali ke Negeri Amarta,

Prabu Seran Trenggono yang juga ayah dari Prabu Nilataksaka pergi ke Negeri

Amarta dan bertemu dengan Bima. Maka terjadilah peperangan yang dimenangkan

oleh Bima dan Prabu Seran Trenggono menjadi kayu tua.

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran … · 2017. 2. 9. · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran Umum Dusun Sumurup . 1. Wilayah Administrasi Dusun Sumurup

75

Setelah itu Naga Taksaka meminta pertolongan terhadap Prabu Kresna untuk

dikembalikan wujudnya, Prabu Kresna menyanggupi asalkan ia menjadi ular dan

mengusir hama yang bisa merusak tanaman para petani. Akhir cerita, kedamaian

dan kemakmuran kembali ke Negeri Amarta. Rakyat makmur sentosa.

Gambar 20 : Pagelaran Wayang Kulit pada Siang Hari.

Gambar 21 : Pagelaran Wayang Kulit pada Malam Hari

Dari cerita Wayang Kulit yang telah dipentaskan pada puncak acara Merti Dusun

dapat diketahui bahwa cerita yang dipentaskan memiliki hubungan dengan tradisi

Merti Dusun di Dusun Sumurup. Dewi Sri ditampilkan sebagai lakon, dimana

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran … · 2017. 2. 9. · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran Umum Dusun Sumurup . 1. Wilayah Administrasi Dusun Sumurup

76

dalam kepercayaan Jawa sosok Dewi Sri merupakan simbol kesuburan dan

kemakmuran. Dengan dibawakannya cerita tersebut diharapkan dapat membawa

limpahan berkah, dijauhkan dari gagal panen, bencana dan kesulitan-kesulitan lain

khususnya di Dsusun Sumurup.

3. Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Tradisi Merti Dusun Sumurup

Tidak dapat dipisahkan, bahwa kehidupan bermasyarakat manusia

membutuhkan orang lain untuk berinteraksi. Masyarakat sebagai komunitas yang

terdiri dari individu-individu. Dengan berbagai macam aktivitas sosial yaitu proses

terbentuknya nilai sosial dalam kehidupan masyarakat dalam tradisi Merti Dusun

di Dusun Sumurup. Nilai sosial terbentuk karena masih adanya fungsi tradisi bagi

masyarakat. Nilai sosial merupakan sesuatu yang dianggap berharga oleh

masyarakat, yaitu anggapan masyarakat tentang sesuatu yang diharapkan, indah,

dan benar serta memiliki manfaat jika dilakukan. Nilai-nilai yang terkandung dalam

tradisi Merti dusun meliputi :

1. Nilai Gotong Royong

Nilai gotong royong dalam upacaraMerti Dusun ini terlihat dalam pelaksanaan

atau penyelenggaraan yang dilakukan bersama-sama antara warga masyarakat

Dusun Sumurup. Misalnyadalam hal biaya penyelenggaraan ditanggung bersama

dengan warga masyarakat. Demikian pula dalam hal gotong royongyang dilakukan

warga masyarakat padawaktu diadakan Tawu Kali secara gotong-royong

membersihkan sumber mata air dan jalan-jalan dusun.Gotong royong yang menjadi

ciri khas warga masyarakat dapat dilestarikan dan dipertahankan.

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran … · 2017. 2. 9. · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran Umum Dusun Sumurup . 1. Wilayah Administrasi Dusun Sumurup

77

2. Nilai Religius (keagamaan)

Nilai religius dalam tradisi Merti Dusun di Dusun Sumurup terlihat jelas dalam

kegiatan pengajian atau tahlilan yang dilakukan semalam sebelum puncak acara

Merti Dusun. Karena tradisi ini merupakan wujud ucapan syukur kepada Tuhan

Yang Maha Esa. Selain itu juga karena doa-doa yang digunakan dalam setiap

prosesi Upacara Merti Dusun menggunakan doa secara Islami.

3. Nilai Kerukunan

Tradisi merti Dusun yang diselenggarakan di Dusun Sumurup ternyata dapat

berperan untuk memupuk kerukunan antar warga setempat. Kerukunan dalam arti

rasa persatuan dan kesatuan warga masyarakat tersebut dinyatakan adanya

pembagian makanan dan makan bersama yang dilakukan pejabat desa, tamu

undangan dan warga masyarakat. Interaksi yang terjalin antar umat yang beragama

Islam dan non Islam pun berjalan baik, seolah tidak ada sekat pembeda antar umat

beragama di Dusun Sumurup. Oleh karena itu dorongan untuk melaksanakan tradisi

Meryti Dusun merupakan dasar yang kuat bagi warga masyarakat Dusun Sumurup

dalam melakukan tugas-tugas yang dibebankan kepada mereka. Sebagai contoh

dalam membuat sesaji, dalam kerja bakti dan persiapan minuman atau makanan

untuk suatu pelaksanaan upacara. Bahkan pada saat pelaksanaan upacara telah

selesai, mereka bersama-sama membersihkan tempat-tempat yang telah digunakan

dan mengembalikan ke tempat semula.

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran … · 2017. 2. 9. · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran Umum Dusun Sumurup . 1. Wilayah Administrasi Dusun Sumurup

78

4. Nilai Musyawarah

Dalam penyelenggaraan tradisi Merti Dusun sangat menjunjung tinggi nilai

musyawarah. Hal ini ditunjukkan dalam pelaksanaan tradisi Merti Dusun. Sebelum

diselenggarakan dibentuk panitia secara musyawarah, yang dinamakan rembug

desa, antara warga masyarakat dengan aparat desa. Dalam musyawarah tersebut

dibicarakan bagaimana cara mencari dana untuk penyelenggaraan serta siapa

dalang yang akan di undang untuk mengisi pagelaran Wayang Kulit.

5. Nilai Budaya

Nilai budaya dalam tradisi Merti Dusun sudah tergambar jelas dari awal, tradisi

merupakan sebuah budaya, budaya merupakan hasil karya manusia yang tanpa

disadari akan menjadi adat istiadat. Tradisi Merti Dusun ini juga merupakan hasil

karya manusia yang telah menjadi kebiasaan dan diwariskan kepada generasi

penerus, dalam hal ini Merti Dusun diwariskan oleh leluhur-leluhur masyarakat

Dusun Sumurup kepada generasi dibawahnya. Dan sampai sekarang masih terus

dilestarikan dan dijaga eksitensinya.

6. Nilai Moral

Nilai moral dari tradisi Merti Dusun dapat dilihat dari kebiasaan gotong-royong

masyarakat Dusun Sumurup. Rasa ikhlas partisipasi saling membantu dalam

persiapan dan pelaksanaan Merti Dusun. Mementingkan kepentingan bersama

diatas kepentingan prbadi demi kelangsungan dan kelancaran pelaksanaan Merti

dusun sehingga dapat mencapai tujuan bersama. Dimana tradisi ini bertujuan untuk

Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran … · 2017. 2. 9. · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran Umum Dusun Sumurup . 1. Wilayah Administrasi Dusun Sumurup

79

ucapan syukur serta memohon limpahan berkah untuk warga masyarakat Dusun

Sumurup.

7. Nilai Ekonomi

Masyarakat Dusun Sumurup juga beranggapan bahwa kerja keras adalah

sesuatu yang penting untuk mencapai suatu kesuksesan atau keberhasilan.Lambat

laun nilai ini diikuti oleh orang lain yang pada akhirnya akan menjadikan nilai

tersebut milik bersama. Dalam kenyataannya, nilai ekonomi yang berasal dari

kelompok masyarakat sering ditularkan dengancara memberi contoh perilaku yang

sesuai dengan nilai yang dimaksud. Dalam tradisi Merti Dusun ini terdapat nilai

ekonomi, masyarakat DusunSumurup mendapatkan kesempatan dalam berdagang

padasaat prosesi upacara adat berlangsung, sehingga meningkatkan nilai jual yang

lebih tinggi. Jumlah masyarakat yang berdagang diperkirakan ada 50 pedagang dan

keuntungan rata-rata Rp. 200.000,-.

4. Manfaat Tradisi Merti Dusun

1. Sebagai Sarana Silaturahmi antar masyarakat

Tidak dapat dipungkiri manusia adalah makhluk sosial yang dalam

kehidupannya membutuhkan bantuan orang lain. Apapun kegiatan manusia selalu

ada peran orang lain dalam pelaksanaannya. Namun sering kali kesibukan manusia

membuat peran kita sebagai makhluk sosial dalam konteks bermasyarakat

berkurang. Maka dengan adanya tradisi Merti Dusun ini masyarakat yang mungkin

sulit sekali memiliki waktu sekedar berkumpul bersama tetangga-tetangga sekitar

Page 40: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran … · 2017. 2. 9. · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran Umum Dusun Sumurup . 1. Wilayah Administrasi Dusun Sumurup

80

rumah akan kembali lagi menyambung silaturahmi yang sempat berkurang karena

kesibukan masing-masing individu masyarakat.

2. Sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa

Dalam kaitannya manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan, senantiasa harus

mengucap syukur atas nikmat dan karunia yang telah diberikan. Tuhan memberikan

nikmat dan rezeki melalui hasil alam yang melimpah. Sudah sepatutnya manusia

bersyukur atas kelimpahan itu. Sebagai wujud syukur kepada Sang Pencipta maka

Masyarakat Dusun Sumurup secara rutin melaksanakan tradisi Merti Dusun setiap

tahunnya.

3. Sebagai wujud pelestarian kebudayaan

Dalam kaitannya manusia sebagai makhluk yang berbudaya. Mnusia adlah

pemilik kebudayaan. Kebudayaan akan bertahan atau bahkan musnah itu

bergantung pada manusia itu sendiri. Maka dalam tradiMerti Dusun ini memiliki

manfaat sebagai wujud dari pelestarian budaya yang sudah turun-temurun

diwariskn oleh para pendahulu. Dengan adanya kesadaran tentang kelestarian

budaya atau kearifan lokal masyarakat Dusun Sumurup diharapkan akan membawa

kesejahteraan bagi warga masyarakat.

C. Pembahasan

Setiap manusia merupakan pewaris kebudayaan. Manusia lahir tanpa membawa

kebudayaan, namun tumbuh dan berkembang menjadi dewasa di dalam lingkungan

budaya tertentu dimana ia dilahirkan. Perkembangan manusia dibentuk oleh

Page 41: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran … · 2017. 2. 9. · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran Umum Dusun Sumurup . 1. Wilayah Administrasi Dusun Sumurup

81

kebudayaan yang ada di lingkungannya. Memangdalam bata-batas tertentu manusia

membentuk dan mengubah kebudayaannya, namun pada dasarnya manusia lahir

dan besar sebagai penerima kebudayaan dari pendahulunya.

Sama halnya yang terjadi di masyarakat Dusun Sumurup, mereka memperoleh

warisan budaya dari nenek moyang mereka. Hasil kebudayaan yang diwariskan

nenek moyang mereka yaitu salah satunya berupa tardisi. Tardisi ritual yang selama

ini masih dilestarikan adala upacara tradisi Merti Dusun. Hal ini sesuai dengan

pendapat dari Robert H. Lowie dalam Marjan (1999 : 36) kebudayaan adalah segala

sesuatu yang diperoleh individu dari masyarakat, mencakup kepercayaan, adat-

istiadat, norma-norma artistik, kebiasaan makan, kebiasaan yang diperoleh bukan

karena kreativitasnya sendiri melainkan merupakan warisan masa lampau.

Upacara tradisi Merti Dusun sebenarnya adalah salah satu bentuk ritual dari

slametan. Masyarakat Dusun Sumurup tidak dapat menceritakan sejak kapan dan

siapa yang membawa tradisi ini. Mereka hanya bisa menjelaskan bahwa tradisi

Merti Dusun ini sudah dilaksanakan sejak nenek moyang mereka dahulu, kini

mereka hanya meneruskan tradisi yang sudah ada dari nenek moyang

terdahulu.Kenyataan ini sesuai dengan pendapat dari Funk dan Wagnalls dalam

Muhaimin (2001:11) tradisi di maknai sebagai pengatahuan, doktrin, kebiasaan,

praktek dan lain-lain yang dipahami sebagai pengetahuan yang telah diwariskan

secara turun-temurun termasuk cara penyampain doktrin dan praktek tersebut.

Tradisi Merti Dusun di Dusun Sumurup merupakan sebuah prosesi upacara

yang rutin dilakukan oleh semua lapisan masyarakat Dusun Sumurup dan bertujuan

Page 42: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran … · 2017. 2. 9. · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran Umum Dusun Sumurup . 1. Wilayah Administrasi Dusun Sumurup

82

untuk mengucap syukur serta meminta keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Hal ini menunjukan bahwa Tradisi Merti Dusun adalah wujud kebudayaan sebagai

suatu kompleks aktivitas, kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat, wujud

ini berupa sistem sosial dalam masyarakat yang bersangkutan (Koentjoroningrat

dalam Herusatoto, 2008 : 12)

Tradisi Merti Dusun tidak bisa lepas dari mitos dan cerita rakyat yang

berkembang di masyarakat. Sebagian masyarakat Dusun Sumurup mempercayai

jika tradisi Merti Dusun tidak dilaksanakan maka akan terjadi bencana atupun

malapetaka yang menimpa dusun mereka. Hal ini memang belum terbukti dan

harapan masyarakat jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak dinginkan tersebut.

Karena ketakutan akan terjadinya bencana dan malapetaka maka tradisi Merti

Dusun dari jaman nenek moyang hingga sekarang masih tetap dilakukan secara

rutin. Hal ini sesuai dengan pendapat Koderi (1991 : 109) upacara ritual adalah

upacara yang berkaitan dengan kepercayaan terhadap kekuatan benda alam dan roh

halus atau kekuatan gaib biasanya dilakukan pada waktu-waktu tertentu, seperti

Suran, Sadranan, Sedhekah Laut, dan Sedhekah Bumi. Sisa-sisa kepercayaan

semacam itu juga menyertai dalam kegiatan menuai padi, mendirikan rumah, dan

memelihara benda-benda yang dianggap keramat. Setiap ritual mempunyai fungsi

yang berbeda-beda tapi tujuanya sama yaitu memohon keselamatan kepada Tuhan.

Masyarakat Dusun Sumurup menganggap bahwa ada kekuatan ghaib yang

mendiami daerah Dusun Sumurup, hal itu diperkuat dengan masih digunakan

sesaji-sesaji yang ditempatkan disudut-sudut dusun yang bertujuan untuk meminta

ijin dan restu dari Dhanyang dan para leluhur mereka. Pola pikir masyarakat Dusun

Page 43: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran … · 2017. 2. 9. · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran Umum Dusun Sumurup . 1. Wilayah Administrasi Dusun Sumurup

83

Sumurup yang masih mempercayai bahwa jika tidak melaksanakan tradisi Merti

Dusun akan terjadi bencana yang tidak diinginkan (tolak bala). Dengan

dilakukannya tradisi Merti Dusun tersebut masyarakat berharap dapat menjalin

hubungan yang harmonis dengan alam serta menjaga keseimbangan hubungan

manusia dengan alam semesta. Maka dusun mereka dapat dijauhkan dari terjadinya

hal-hal yang tidak diinginkan akibat murka alam. Hal ini sesuai dengan pendapat

Abdurrauf Tarimana (1993:240) asas-asas timbal-balik yang tampak dalam upacara

tolak bala antara manusia dengan mahluk halus atau dewa atau Tuhan, terjadi

hubungan timbal balik antara satu sama lain. Manusia dalam upacara itu

mempersembahkan saji-sajian, mantera dan doa-doa kepada mahluk halus, Tuhan

karena hal itu diperlukan oleh manusia, dan sebaliknya mereka memberi berkah dan

pengampunan kepada manusia atas segala dosanya. Ini menunjukan bahwa

masyarakat Dusun Sumurup memiliki corak masyarakat adat yang bersifat

keagamaan (magis-religius), artinya perilaku hukum atau kaidah-kaidah hukumnya

berkaitan dengan kepercayaan terhadap yang ghaib dan/atau berdasarkan pada

ajaran Ketuhanan Yang Maha Esa. Menurut kepercayaan bangsa Indonesia bahwa

di alam semesta ini benda-benda serba berjiwa (animisme), benda-benda itu

bergerak (dinamisme), di sekitar kehidupan manusia itu ada roh-roh halus yang

mengawasi kehidupan manusia (jin, malaikat, iblis, dan sebagainya) dan alam

sejagad ini ada karena ada yang mengadakan, yaitu Yang Maha Pencipta (Hilman

Hadikusuma, 2014)

Pada pelaksanaan tradisi Merti Dusun unsur-unsur Islami sangat kentara

didalamnya. Seperti doa-doa yang digunakan adalah doa secara Islami, meski

Page 44: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran … · 2017. 2. 9. · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran Umum Dusun Sumurup . 1. Wilayah Administrasi Dusun Sumurup

84

demikian namun tetap menggunakan doa-doa kejawen atau amalan-amalan dalam

bahasa jawa. Unsur Islam yang masuk tidak lain karena mayoritas warga

masyarakat Dusun Sumurup adalah pemeluk agama Islam. Jadi dapat disimpulkan

bahwa meskipun masyarakat Dusun Sumurup sudah memeluk agama modern

dalam kehidupan sehari-hari, namun dalam prakteknya masyarakat dusun tersebut

masih belum ada kepuasan batin jika belum melaksanakan ritual-ritual tradisi yang

telah diwariskan turun-temurun oleh leluhur mereka. Ini menunjukan bahwa agama

modern tidak serta merta menghilangkan kebiasaan-kebiasaan budaya warisan

lampau yang notabene bertentangan dengan zaman modern.

Upacara tradisional Merti Dusun adalah warisan budaya leluhur yang

diwariskan dari generasi ke generasi dan memiliki tujuan dan maksud-maksud

tertentu. Fungsi upacara tradisional menurut Hartono dalam Dwiyanto (2012:68)

penyelenggaraan upacara adat pada umumnya bertujuan untuk menghormati,

mensyukuri pemberian Tuhan, mohon keselamatan kepada Tuhan melalui arwah

leluhur atau nenek moyang atau kepada kekuatan-kekuatan Illahi yang lain. Seperti

halnya yang terlihat dari pelaksanaan tradisi Merti Dusun di Dusun Sumurup.

Upacara tradisional ini bertujuan antara lain untuk mengungkapkan rasa syukur

kepada Tuhan Yang Maha Esa atas yang telah memberikan keselamatan,

kesejahteraan, dan ketentaraman dalam masyarakat, serta menjadi doa supaya

kedepannya kehidupan masyrakat Dusun Sumurup tetap tentram dan senantiasa

dilimpahi rezeki dari hasil sawah dan perikanan mereka.

Setiap aktivitas budaya pasti memiliki nilai yang tersirat didalam

pelaksanaannya. Entah disadari ataupun tidak nilai dari suatu tradisi akan terus ada

Page 45: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran … · 2017. 2. 9. · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran Umum Dusun Sumurup . 1. Wilayah Administrasi Dusun Sumurup

85

selama kebudayaan itu dipelihara. Menurut Horton dan Hunt dalam Narwoko dan

Bagong (2011 : 55) nilai adalah gagasan mengenai apakah suatu pengalaman itu

berarti atau tidak berarti. Nilai pada hakikatnya mengarahkan perilaku dan

pertimbangan seseorang, tetapi ia tidak menghakimi apakah sebuah perilaku

tertentu itu salah atau benar. Nilai sosial dapat didefinisikan sebagai sikap dan

perasaan oleh masyarakat sebagai dasar untuk memutuskan apa yang benar dan

salah. Selain itu, nilai sosial dapat dirumuskan sebagai petunjuk secara sosial

terhadap objek-objek baik yang bersifat materiil maupun nonmateriil. Nilai sosial

bersifat abstrak menyebabkan harga diri nilai diukur berdasarkan struktur yang ada

dalam masyarakat (Waridah, 2004: 88).

Nilai sosial menyangkut hal-hal yang diidam-idamkan oleh masyarakat, baik

yang berupa uang, persaingan bebas, maupun persamaan kesempatan. Meskipun

nilai tersebut mendasari tata sosial, akan tetapi warga masyarakat yang

bersangkutan biasanya tidak menyadari adanya nilai tersebut. Hanya dalam situasi

di mana nilai sosial itu terancam, maka orang segera menyadari pentingnya nilai

sosial bagi kesejahteraan bersama. Lundberg menyatakan suatu hal memiliki nilai

jika orang berperilaku menurut nilai itu, memegangnya teguh dan meningkatkannya

sebagai miliknya (Daldjoeni, 1985: 169-170).

Nilai sosial terdiri dari nilai material, nilai vital dan nilai rohani. Nilai material

dalam tradisi tersebut dapat didlihat dari sajian atau hidangan yang dipersiapkan

guna pelaksanaan Tawu Kali maupun saat Kenduri, hidangan tersebut dinikmati

oleh semua warga yang ikut dalam ritual tersebut, makanan merupakan kebutuhan

fisik manusa. Hal ini sesuai dengan pendapat Notonegoro dalam Idianto (2004 :

Page 46: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran … · 2017. 2. 9. · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran Umum Dusun Sumurup . 1. Wilayah Administrasi Dusun Sumurup

86

110) nilai material adalah segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia atau

benda-benda nyata yang dapat dimanfaatkan sebagai kebutuhan fisik manusia. Nilai

vital menurut Notonegoro dalam Idanto (2004 : 110) segala sesuatu yang berguna

bagi manusia agar dapat melakukan aktivitas atau kegiatan dalam kehidupannya.

Nilai vital yang terkandung dalam tradisi Merti Dusun terlihat jelas dari tujuan dan

fungsi dari tradisi tersebut, yaitu sebagai wujud ucapan syukur kepada Tuhan Yang

Maha Esa dan sekaligus sebagai tolak bala dari segala mara bahaya sehingga

masyarakat Dsusun Sumurup dapat menjalani kehidupan dengan tenang. Nilai

Rohani dalam tradisi Merti Dusun di Dusun Sumurup adalah nilai religius dan nilai

moral.

Nilai religius menurut Notonegoro dalam Idianto (2004 : 110) yaitu nilai

ketuhanan yang berisi kenyakinan/kepercayaan manusia terhadap Tuhan Yang

maha Esa. Dalam tradisi Merti Dusun di Dusun sumurup terlihat jelas dalam

kegiatan pengajian atau tahlilan yang dilakukan semalam sebelum puncak acara

Merti Dusun. Karena tradisi ini merupakan wujud ucapan syukur kepada Tuhan

Yang Maha Esa. Selain itu juga karena doa-doa yang digunakan dalam setia prosesi

Upacara Merti Dusun menggunakan doa secara Islami. Nilai Moral menurut

Notonegoro dalam Idianto (2004 : 110) nilai moral yaitu nilai sosial yang berkenaan

dengan kebaikan dan keburukan, bersumber dari kehendak atau kemauan (karsa

dan etika). Nilai moral dari tradisi Merti Dusun Sumurup yantra lain yaitu nilai

gotong-royong, nilai kerukunan, nilai musyawarah. Rasa ikhlas partisipasi saling

membantu, rembug desa dalam menentukan biaya, serta kerukunan antar warga

yang mementingkan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi demi

Page 47: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran … · 2017. 2. 9. · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran Umum Dusun Sumurup . 1. Wilayah Administrasi Dusun Sumurup

87

kelangsungan dan kelancaran pelaksanaan Merti Dusun sehingga dapat mencapai

tujuan bersama merupakan nilai moral yangdapat diambil dalam tradisi tersebut.

Nilai budaya dalam tradisi Merti Dusun sudah tergambar jelas dari awal, tradisi

merupakan sebuah budaya, budaya merupakan hasil karya manusia yang tanpa

disadari akan menjadi adat istiadat. Tradisi Merti Dusun ini juga merupakan hasil

karya manusia yang telah menjadi kebiasaan dan diwariskan kepada generasi

penerus, dalam hal ini Merti Dusun diwariskan oleh leluhur-leluhur masyarakat

Dusun Sumurup kepada generasi dibawahnya. Dan sampai sekarang masih terus

hidup dan dilestarikan dan dijaga eksitensinya. Hal ini sesuai dengan pendapat

Koentjaraningrat (1987:85) nilai budaya terdiri dari konsepsi –

konsepsi yang hidup dalam alam fikiran sebahagian besar warga masyarakat

mengenai hal – hal yang mereka anggap amat mulia. Sistem nilai yang ada dalam

suatu masyarakat dijadikan orientasi dan rujukan dalam bertindak. Oleh karena itu,

nilai budaya yang dimiliki seseorang mempengaruhinya dalam menentukan

alternatif, cara – cara, alat – alat, dan tujuan – tujuan pembuatan yang tersedia. Nilai

Ekonomi, Menurut Wuri dan Handanti (2008:1) bahwa nilai ekonomi merupakan

perilaku manusia dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang

banyak dan beraneka ragam dengan sumber daya yang terbatas untuk mencapainya.

Manusia berharap semua kebutuhannya dapat terpenuhi dengan baik. Oleh sebab

itu mereka berusaha untuk memenuhi kebutuhannya.

Masyarakat Dusun Sumurup juga beranggapan bahwa kerja keras adalahsesuatu

yang penting untuk mencapai suatu kesuksesan atau keberhasilan.Lambat laun nilai

ini diikuti oleh orang lain yang pada akhirnya akan menjadikan nilai tersebut milik

Page 48: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran … · 2017. 2. 9. · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . A. Gambaran Umum Dusun Sumurup . 1. Wilayah Administrasi Dusun Sumurup

88

bersama. Dalam kenyataannya, nilai ekonomi yang berasal dari kelompok

masyarakat sering ditularkan dengan cara memberi contoh perilaku yang sesuai

dengan nilai yang dimaksud. Dalam tradisi Merti Dusun ini terdapat nilai ekonomi,

masyarakat DusunSumurup mendapatkan kesempatan dalam berdagang padasaat

prosesi upacara adat berlangsung, sehingga meningkatkan nilai jual yang lebih

tinggi.

Warga Dusun Sumurup yang menjunjung tinggi nilai-nilai luhur,

mempunyaianggapan bahwa manusia tidak dapat hidup sendirian, tetapi selalu

tergantung kepada sesamanya. Oleh karena itu tradisi merti dusun yang

menyangkut kegiatan seluruh warga ditujukan untuk kepentingan bersama. Hal ini

disebabkan pada dasarnya tradisi tersebut untuk kepentingan bersama, memberikan

kesejahteraan, ketenteraman dan keselamatan warga Dusun Sumurup.