penyuluhan dusun
DESCRIPTION
contoh penyuluhanTRANSCRIPT
PRE PLANNING PELAKSANAAN PENYULUHAN KESEHATAN
DI DUSUN KALUKUANG DESA PA’RASANGANG BERU KECAMATAN
GALESONG UTARA KABUPATEN TAKALAR
A. PENDAHULUAN
Berdasarkan hasil analisa data dan beracuan pada prioritas
masalah yang utama yang sangat menonjol pada saat penyajian
data pada tanggal 31 Oktober 2003 adalah masalah kesehatan ibu
dan anak serta lansia.
Salah satu intervensi yang dilakukan adalah pembangunan
posyandu untuk penimbangan dan imunisasi bayi dan balita, dan
intervensi yang lain adalah penyuluhan kesehatan yang
berhubungan dengan masalah kesehatan ibu hamil, kesehatan bayi
dan balita, kesehatan lansia, dan yang penting adalah penyuluhan
tentang penyakit yang timbul akibat dampak lingkungan yang
kurang bersih seperti DHF, ISPA dan Diare.
Berdasarkan prioritas masalah yang didapatkan maka
kesadaran dan prilaku masyarakat harus senantiasa ditingkatkan.
Oleh sebab itu penyuluhan kesehatan yang berulang kali harus tetap
diberikan sampai masyarakat mengerti akan pentingnya menjaga
kesehatan.
B. TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan, masyarakat
kalukuang akan mengetahui pentingnya kesehatan baik untuk diri
sendiri maupun lingkungan sekitar.
C. TUJUAN KHUSUS
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan
masyarakat kalukuang akan mampu :
1. Mengerti dan memahami tentang imunisasi
2. Mengerti dan memahami tentang gizi pada bayi dan balita
1
3. Mengerti dan memahami tentang penyakit diare
4. Mengerti dan memahami tentang penyakit ISPA
5. Mengerti dan memahami tentang penyakit DHF
6. Mengerti dan memahami tentang Kesehatan Lingkungan
(Rumah sehat, Jamban keluarga, SPAL dan tempat sampah)
7. Mengerti dan memahami tentang kebersihan diri
8. Mengerti dan memahami tentang manfaat air bersih
D. SASARAN DAN TARGET
Sasaran : Warga masyarakat kalukuang
Target : 1. Bayi dan Balita
2. Anak remaja
3. Ibu hamil, buteki, PUS
4. Lansia
5. Masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan
diri dan lingkungan sekitarnya.
E. STRATEGI PELAKSANAAN
a. Metode
1. Memberikan penjelasan materi melalui ceramah
2. Melakukan diskusi/tanya jawab
b. Kriteria evaluasi
1 Evaluasi Struktur
- 75 % dari peserta menghadiri undangan
penyuluhan
- Acara berlangsung sesuai dengan rencana
- Mahasiswa dapat menyiapkan materi, alat-alat dan media
sesuai dengan yang diperlukan
2. Evaluasi proses
- 70 % dari peserta penyuluhan yang hadir berperan serta
secara aktif dalam diskusi
2
- Selama acara penyuluhan berlangsung tidak ada
penyimpangan dari tujuan yang telah ditetapkan
- Selama acara berlangsung peserta tidak ada yang
meninggalkan acara pertemuan
3. Evaluasi hasil
- Terlaksananya penyuluhan dengan baik
- Masyarakat mengerti dan memahami materi yang diberikan
- Masyarakat mampu mendiskusikan masalah kesehatan
yang dihadapi
b. Waktu dan tempat
Kegiatan penyuluhan dilakukan diberbagai tempat disesuaikan
dengan kondisi dan dengan waktu yang berbeda-beda
c. Media
Media yang digunakan adalah papan plip chart, materi
penyuluhan, spidol, pengeras suara dan lain-lain
d. Setting
Keterangan :
PM: Pembawa Materi Penyuluhan
U : Undangan/peserta
F : Fasilitator
MD : Moderator
MD
Peserta
Peserta
PMNT
OF FF FF F
FF
3
O : Observer
N T : Notulen
e. Uraian tugas
1. Pembawa materi
Bertugas menyampaikan dan menjelaskan materi yang ada
dengan cara yang singkat jelas dan bermakna
2. Fasilitator
Memfasilitasi setiap peserta penyuluhan, membangkitkan
kemampuan peserta untuk aktif dalam diskusi
3. Observer
Bertugas mengobservasi jalannya diskusi, mencatat segala hal
yang penting untuk terjadi selama acara penyuluhan
berlangsung dan berhak menegur moderator bila terjadi
penyimpangan dalam penggunaan waktu
4. Notulen
Mencatat semua hasil diskusi mulai dari jalannya diskusi
sampai berakhirnya diskusi kemudian melaporkan hasilnya
pada peserta.
5. Moderator
Bertugas memandu, mengarahkan dan memimpin jalannya
diskusi, menggunakan waktu secara tepat dan menutup
diskusi.
f. Susunan acara
- Pembukaan
- Pembacaan penjelasan materi
- Diskusi materi
- Penutup
g. Pembagian tugas
4
Dalam setiap penyuluhan pembagian tugas bergantian. Adapun
penanggung jawab setiap kali penyuluhan tetap dikoordinir oleh
satu panitia (susunan panitia terlampir)
Lampiran 1
Ketua : St. Suriah
Sekretaris : Reni Deviyanti
Bendahara : Nasrah
Anggota :
- Roslina
- Anna Damayanti
- Paridah
- Sajekti Tj Ningrum
- Herlina
- Irhamdi Achmad
- Takdir Tahir
- Supardi
- Henny Arisanti
5
SAP
(SATUAN ACARA PEMBELAJARAN)
PENYULUHAN KESEHATAN
Cabang Ilmu : Keperawatan Komunitas
Topik : Kesehatan Ibu Hamil
Hari/tanggal : 14 November 2003
Waktu : 30 menit (09.30 – 10.00 Wita)
Tempat : Rumah Kepala Dusun
Sasaran : Ibu yang sedang hamil
Metode : Ceramah, Diskusi dan Tanya jawab
Media : Leaflet, Plip chart, spidol, gambar balik
Materi : Terlampir
Tujuan Umum :
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan ibu hamil mengetahui
tentang kesehatan pada kehamilan
Tujuan Khusus :
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan ibu hamil akan
mampu :
1. Menyebutkan tanda bahaya pada kehamilan
2. Mengerti dan memahami keadaan yang dianjurkan untuk bersalin
dengan tenaga kesehatan
3. Mengerti dan memahami keadaan yang dianjurkan untuk bersalin di
Rumah Sakit
6
4. Menyebutkan beberapa petunjuk agar ibu dan bayi yang dikandung
sehat
Materi Penyuluhan
KESEHATAN IBU HAMIL
Kesehatan pada ibu hamil sangat diperlukan karena mencakup
kesehatan dua individu yaitu ibu dan bayi yang ada dalam kandungannya.
Oleh sebab itu pemeliharaan kesehatan pada kehamilan sangat
dianjurkan. Untuk mendapatkan kesehatan yang optimal pada ibu dan bayi
dalam kandungan.
Kita harus mengetahui tanda bahaya pada kehamilan yaitu :
1. ibu sering demam
2. muntah terus-menerus dan tidak bisa makan pada kehamilan muda
3. selaput kelopak mata pucat
4. sakit kepala atau kaki bengkak
5. nyeri hebat diperut
6. kejang
7. gerakan bayi tidak ada atau berkurang
8. keluar darah dari jalan lahir sebelum waktunya
9. keluar air ketuban sebelum waktunya
Ibu hanil yang mempunyai resiko terjadinya gangguan pada
kehamilannya ataupun kelahiran/persalinan diharapkan memeriksakan diri
dan mempersiapkan untuk melahirkan dengan tenega kesehatan
7
Ibu hamil dengan keadaan dibawah ini, dianjurkan untuk bersalin dengan
tenaga kesehatan :
1. Umur kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun
2. Jarak kehamilan kurang dari 2 tahun
3. Pernah melahirkan lebih dari 4 kali
4. Tinggi badan kurang dari 145 cm, lingkar lengan atas kurang dari
23,5 cm
5. Mempunyai riwayat penyakit menahun
6. Mengalami kesulitan pada persalinan yang lalu
Sedangkan ibu hamil yang mengalami keadaan dibawah ini, dianjurkan
untuk bersalin di Rumah Sakit :
1. Anemia berat (HB kurang dari 8 gr%)
2. Tekanan darah tinggi (leih dari 140/90 mmHg)
3. Edema/bengkak yang nyata
4. Letak sungsang pada kelahiran yang pertama
5. Letak lintang pada kehamilan lebih dari 32 minggu
6. kemungkinan ada janin yang kecil, janin gand dan janin besar
Untuk meningkatkan kesehatan pada iu hamil, dibawah ini ada beberapa
petunjuk agar ibu dan bayi yang dikandung sehat, yaitu :
1. Makan bergizi seimbang, hal ini diperlukan untuk :
Menjaga kesehatan dan gizi ibu tetap baik
Menjaga kelangsungan pertumbuhan normal bayi dalam
kandungan sehingga bayi lahir sehat
Mempersiapkan produksi ASI
2. Makan 1 - 2 piring lebih banyak dari biasanya selama kehamilan
3. Makan aneka ragam makanan 4 – 5 kali sehari untuk memenuhi gizi
4. Tambahlah dengan makanan selingan pada pagi dan sore hari
seperti kolak pisang, bubur kacang ijo, dll.
5. Makan makanan yang mengandung zat besi seperti bahan makanan
hewani, sayuran hijau, dll.
8
6. Periksa kehamilan setiap bulan agar bila ditemukan
gangguan/kelainan pada ibu atau bayi segera mendapat
pertolongan
7. Timbang berat badan setiap bulan untuk memantau pertambahan
BB selama kehamilan, selama kehamilan BB naik sekitar 7 – 12 kg
8. Minum tablet penambah darah 1 tablet sehari sekurang-kurangnya
90 hari selama 40 hari setelah melahirkan
9. Mintalah imunisasi TT 2 kali sebelum kehamilan 8 bulan
10. Jaga kebersihan diri termasuk mandi 2 kali/hari, gosok gigi
11. Istirahat cukup (1-2 jam berbaring/tidur siang)
12. Keluarga siap menerima kehadiran bayi dengan senang hati
13. Melakukan perawatan payudara untuk persiapan menyusui
SAP
(SATUAN ACARA PEMBELAJARAN)
PENYULUHAN KESEHATAN
Cabang Ilmu : Keperawatan Komunitas
Topik : Gizi Bayi dan Balita
Hari/tanggal : 12 November 2003
Waktu : 30 menit
Tempat : Masjid Nurul Ilahi Dusun Kalukuang
Sasaran : Warga masyarakat / ibu yang mempunyai bayi dan
balita
Metode : Ceramah, Diskusi dan Tanya jawab
Media : Leaflet, Plip chart, spidol, gambar balik dan lain-
lain
Materi : Terlampir
Tujuan Umum :
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan ibu dapat mengetahui
tentang gizi bayi dan balita
9
Tujuan Khusus :
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan ibu akan dapat :
1. Menyebutkan pengertian gizi
2. Menyebutkan zat-zat yang terkandung dalam makanan
3. Menyebutkan tiga kegunaan makanan
4. Menyebutkan prinsip-prinsip memilih bahan makanan
5. Menyebutkan prinsip penyajian dan pemberian makanan
6. Menjelaskan pedoman pemberian makanan bayi dan balita
Materi Penyuluhan
Pengertian Gizi
Gizi adalah zat-zat yang terkandung dalam makanan yang
diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan seseorang dan berguna
bagi kelangsungan hidupnya.
Zat-zat Yang Terdapat Dalam Makanan
1. Hidrat Arang
Terdapat dalam bahan makanan seperti padi-padian, jagung, ubi
jalar, singkong dan makanan yang dibuat dari gula misalnya dodol.
2. Protein
Yang dikelompokkan menjadi 2 golongan yaitu :
a. Protein nabati (berasal dari tumbuh-tumbuhan)
Misalnya : kacang ijo, tempe, tahu dan lain-lain
b. Protein hewani (berasal dari hewan)
Misalnya : daging, ikan, telur dan lain-lain
3. Lemak
10
Terdapat dalam minyak, mentega, susu, santan dan lain-lain
4. Mineral
Zat mineral yang penting bagi tubuh manusia yaitu :
a. Zat kapur :
Berguna untuk pembentukan tulang dan gigi. Kekurangan zat
kapur akan mengakibatkan gigi keropos dan tulang mudah
patah. Terdapat pada susu, sayuran daun, ikan kecil yang
dimakan dengan tulang-tulangnya
b. Zat besi :
Berguna untuk pembentukan darah (Hemoglobin). Anak yang
kekurangan zat besi menjadi pucat dan sering sakit. Terdapat
pada sayuran hijau, hati, daging, kacang-kacangan dan lain-
lain
c. Zat Iodium :
Berguna untuk mencegah penyakit gondok. Terdapat pada
bahan makanan yang berasal dari laut, misalnya ikan teri.
5. Vitamin
Berguna untuk mempertahankan kesehatan. Kekurangan vitamin
dapat menyebabkan penyakit.
Ada beberapa macam vitamin yaitu :
a. Vitamin A berguna untuk mencegah rabun senja dan pada
proses melihat.
Terdapat pada buah-buahan hijau dan kuning sayur, ikan, susu
dan hati.
b. Vitamin B berguna untuk pembentukan butir darah.
Terdapat pada padi-padian, kacang-kacangan dan daging
c. Vitamin C berguna untuk pembentukan tulang dan gigi.
Terdapat pada buah-buahan dan sayuran hijau.
d. Vitamin D berguna untuk pembentukan tulang dan gigi.
11
Terdapat pada ikan, susu, telur dan hati.
e. Vitamin E berguna untuk pembentukan darah.
Terdapat pada hati, taoge, telur, susu dan daun-daunan.
f. Vitamin K berguna untuk proses pembekuan darah.
Terdapat pada sayuran hijau, susu, telur, hati dan kembang
kol.
6. Air
Sangat berguna untuk kelangsungan hidup bagi setiap makhluk. Air
berguna untuk :
a. Mengatur proses tubuh
b. Membantu pencernaan dalam tubuh dengan mengangkat
makanan dan mengeluarkan sisa-sisa makanan yang tidak
diperlukan lagi
c. Bahan pembangun tubuh karena 70 % tubuh kita terdiri dari
air.
Triguna makanan
Makanan yang masuk ke dalam tubuh mempunyai 3 kegunaan yaitu :
1. Zat tenaga yang digunakan untuk bekerja, belajar dan bermain
2. Zat pembangun digunakan untuk pertumbuhan dan pergantian
jariangan tubuh yang rusak. Yang termasuk zat pembangun ialah
protein, mineral dan air.
3. Zat pengatur digunakan untuk mengatur semua bagian tubuh dan
melindungi tubuh dari penyakit. Yang termasuk zat pengatur ialah
vitamin dan mineral.
Prinsip-prinsip Memilih
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memilih bahan makanan ialah :
12
1. Harganya murah
2. Nilai gizinya baik
3. Keadaan bahan makanan memenuhi syarat kesehatan
4. Mudah di dapat
Prinsip Penyajian Dan Pemberian Makanan
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyajian makanan ialah :
1. Jumlahnya harus sesuai dengan kebutuhan
2. Kombinasi bahan, makanan hewani dan nabati disesuaikan dengan
keuangan
3. Perhatikan variasi hidangan secara keseluruhan
4. Perhatikan jadwal menu
5. Perhatikan kebersihan makanan
Pedoman Pemberian Makanan Bayi dan Balita
1. Usia 0 – 4 bulan
Bayi hanya dieri ASI
Tidak perlu diberi makanan tambahan misalnya : pisang, madu, nasi
halus dan lain-lain. Susu pengganti ASI dapat diberikan bila ASI tidak
mencukupi kebutuhan bayi.
Keuntungan ASI :
a. Mudah didapat
b. Sesuai suhu yang diperlukan untuk minum bayi
c. Sesuai dengan kebutuhan bayi
d. Kebersihan terjamin
e. Terjadi hubungan kasih sayang antara ibu dan anak
f. Mudah diterima dan diserap oleh pencernaan bayi
2. Usia 4 – 6 bulan
13
Teruskan pemberian ASI
Mulai perkenalan makanan tambahan , selain ASI dalam bentuk
halus, misalnya : buah yang dihaluskan , bubur tepung.
3. Usia 6 – 9 bulan
Berikan makanan pendamping ASI yang lebih padat yaitu : nasi tim
untuk permulaannya bisa disaring
atau dihaluskan, lama kelamaan ditingkatkan dengan tidak perlu
dihaluskan. Dalam pembuatan nasi tim tersebut dicampurkan
dengan sayuran dan lauk pauk seperti tahu, tempe, ikan, sayuran
dan lain-lainnya
4. Usia 9 – 18 bulan
Teruskan pemberian ASI
Berikan makanan lengkap dan makanan keluarga sehari-hari
5. Usia diatas 18 bulan
Berikan makanan lengkap 3-4 kali sehari dengan porsi separuh porsi
orang dewasa.
Berikan makanan selingan 2 kali sehari
Teruskan pemberian ASI dan sapilah secara bertahap.
SAP
(SATUAN ACARA PEMBELAJARAN)
PENYULUHAN KESEHATAN
Cabang Ilmu : Keperawatan Komunitas
Topik : Penyakit Diare
Hari/tanggal : Sabtu, 8 November 2003
Waktu : 30 menit
Tempat : Mesjid Nurul Ilahi
Sasaran : Warga masyarakat dusun kalukuang
Metode : Ceramah, Diskusi dan Tanya jawab
Media : Leaflet, Plip chart, Gelas, Sendok, Gula, Garam, Air
Matang
14
Materi : Terlampir
Tujuan Umum :
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan masyarakat dusun
kalukuang akan mengetahui penyakit diare dan perawatannya.
Tujuan Khusus :
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan masyarakat akan
dapat :
1. Menyebutkan pengertian penyakit diare
2. Menyebutkan penyebab penyakit diare
3. Menyebutkan tanda-tanda diare
4. Menyebutkan akibat penyakit diare
5. Menyebutkan upaya mengatasi penyakit diare secara sederhana
6. Menyebutkan upaya pencegahan penyakit diare
Materi Penyuluhan
Pengertian Diare
Penyakit Diare (mencret) adalah penyakit yang ditandai
dengan perubahan bentuk tinja yang melembek sampai mencair
dan frekuensi lebih dari biasanya ( lebih dari 3x sehari semalam ).
Sering juga anak yang mencret mengalami muntah-muntah, perut
kembung dan kejang serta kotoran berbau lebih busuk dari biasanya.
Penyebab / Etiologi Diare
a. Masuknya kuman penyakit kedalam perut.
15
b. Makan makanan basi, beracun atau salah makan.
c. Tidak tahan terhadap makanan tertentu misalnya susu.
d. Faktor lain seperti penyediaan air bersih, kurangnya fasilitas
sanitasi dan kebersihan perorangan.
Tanda-Tanda Diare
a. Tanda-tanda anak yang baru mulai mencret:
- Anak mulai mencret 1 – 2 x sehari semalam
- Anak masih suka bermain
- Anak masih mau makan
b. Tanda-tanda anak diare dan lemas :
- Tinja cair, frekuensi 3 x sehari atau lebih
- Anak tidak mau makan
- Lesu dan lemas
- Kadang-kadang muntah 1 – 2 x sehari
- Badan kadang-kadang panas
c. Tanda-tanda penderita muntah berak ( muntaber )
- Berak encer, cair terus menerus
- Muntah-muntah
- Setengah hari tidak kencing
- Pada bayi ubun-ubun cekung
- Mata cekung, bibir kering dan biru
- Panas tinggi sampai kejang
Bahaya Akibat Diare
Diare/mencret yang terus menerus menyebabkan anak
kekurangan cairan dan akhirnya akan meninggal karena
kekurangan cairan.
Upaya mengatasi Diare Secara Sederhana
16
Pada anak yang baru mencret ibu dianjurkan memberi
minum lebih banyak dari biasanya. Minuman yang diberikan apa
saja yang tersedia di rumah seperti kuah sayur, air the, air kelapa,
larutan gula garam, air tajin dan lain-lain. ASI dan makanan
diberikan seperti biasanya.
Kalau bayi/anak masih mencret terus menerus, berikan
oralit 200 cc untuk 4 jam pertama 2-4 gelas, untuk selanjutnya
berikan minum ½ - 1 gelas oralit atau larutan gula garam. Kalau
mencret tambah sering segera bawa anak ke Puskesmas.
Upaya Pencegahan Diare.
Makanan:
1. Dicuci bersih
2. Dimasak dengan benar
3. Disimpan dengan benar
4. Peningkatan pemberian makanan pengganti ASI
Minuman :
1. Minum dengan air yang dimasak.
2. Berikan ASI pada bayi
3. Jangan memberikan susu botol pada anak dibawah 4 bulan
Kebersihan Perorangan :
1. Kuku yang panjang dipotong dan selalu bersih
2. Setelah selesai buang air harus mencuci tangan dengan sabun
3. Cuci tangan sampai bersih sebelum makan dan minum
4. Gunakan sabun untuk cuci tangan dan mandi
Lingkungan :
1. Buang air besar dijamban , kakus sehat (memakai tutup)
2. Halaman pekarangan bersih dari sampah
3. Air kotor/limbah mengalir lancar
4. Tempat sampah ditutup
17
Cara membuat Larutan Gula Garam :
1. Cuci tangan dengan sabun
2. Sediakan air matang 1 gelas (air putih/teh)
3. Masukkan 1 sendok teh gula
4. Masukkan garam dapur sedikit (1/4 sendok teh)
5. Aduk sampai larut
6. Minumkan pada anak sampai habis
Cara membuat oralit :
1. Cuci tangan dengan sabun
2. Sediakan air putih satu gelas (jangan air panas)
3. Tuangkan bubuk oralit sedikit demi sedikit sampai habis. Bila
muntah minumkan lagi. Oralit bisa didapatkan ditoko obat,
puskesmas dan posyandu.
Kesimpulan :
1. Bila anak mulai diare berikan minum lebih banyak dari biasanya.
Teruskan menyusui dan memberi makan seperti biasanya
2. Kalau anak mencret, lemas dan tidak mau makan, berikan oralit
atau LGG, minumkan terus menerus
3. Bila mencret semakin parah, segera bawa anak ke Puskesmas
atau RS terdekat.
SAP
(SATUAN ACARA PEMBELAJARAN)
PENYULUHAN KESEHATAN
Cabang Ilmu : Keperawatan Komunitas
Topik : Penyakit ISPA
Hari/tanggal : Sabtu, 8 November 2003
Waktu : 30 menit
18
Tempat : Mesjid Nurul Ilahi Dusun Kalukuang
Sasaran : Warga masyarakat dusun kalukuang
Metode : Ceramah, Diskusi dan Tanya jawab
Media : Leaflet.
Materi : Terlampir
Tujuan Umum :
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan masyarakat dusun
kalukuang dapat mengetahui tentang Penyakit Infeksi Saluran Napas Atas
(ISPA)
Tujuan Khusus :
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan masyarakat dusun
kalukuang akan mampu :
5. Menyebutkan pengertian penyakit ISPA
6. Menyebutkan penyebab ISPA
7. Menyebutkan tanda dan bahaya penyakit ISPA
8. Menyebutkan faktor-faktor yang memperburuk ISPA
9. Menyebutkan akibat penyakit ISPA
10. Menyebutkan prinsip-prinsip perawatan penyakit ISPA dirumah
11. Menyebutkan cara pencegahan penyakit ISPA
Materi Penyuluhan
Pengertian
Infeksi Saluran Nafas Akut (ISPA) adalah penyakit yang disebabkan oleh
karena adanya infeksi pada hidung, tenggorokan dan paru-paru.
ISPA merupakan 30% penyebab kematian anak balita di Indonesia.
19
Penyebab/ Etiologi
ISPA disebabkan oleh virus dan bakteri.
Tanda Dan Bahaya
Tanda dan bahaya penyakit ISPA tergantung tingkat keparahan ISPA.
Usia kurang dari 2 bulan :
Kemampuan minum menurun sampai ½ dari biasanya
Kejang
Kesadaran menurun
Bunyi nafas ngorok
Demam
Usia 2 bulan s/d 5 tahun :
Tidak bisa minum
Kejang
Kesadaran menurun
Bunyi nafas ngorok
Gizi buruk
Faktor-Faktor Yang Memperburuk ISPA
1. Imunisasi yang tidak lengkap
2. Gizi buruk
3. Lingkungan yang tidak sehat (rumah kotor, lembab,
kurang ventilasi, kurang cahaya matahari masuk, polusi udara)
Akibat Yang Dapat Terjadi Bila ISPA Tidak Diatasi
1. Radang telinga (congekan)
2. Pendengaran menurun
3. Daya tahan tubuh menurun sehingga mudah kena penyakit
4. Infeksi yang meluas yang mengakibatkan kematian
20
Prinsip-prinsip Perawatan ISPA di Rumah
1. Istirahatkan anak minimal 8 jam sehari
2. Mengatasi panas (demam) yang timbul
Untuk anak yang kurang dari 2 bulan harus segera di bawa ke rumah
sakit atau puskesmas
Untuk anak diatas 2 – 5 bulan dapat diberikan kompres dan bila
tersedia obat penurun panas (parasetamol) boleh diberikan.
3. Mengatasi batuk
Tidak dianjurkan membeli obat batuk sembarangan. Buatkan obat
batuk tradisional yang aman.
Cara membuat obat batuk tradisional :
½ sendok teh air perasan jeruk nipis dicampur dengan ½ sendok the
madu atau kecap manis, berikan 3 x sehari
Bila batuk tidak hilang segera bawa ke puskesmas terdekat
4. Pemberian makanan
Usahakan pemberian makan seperti biasa dengan makanan yang
bergizi dan seimbang. Berikan sedikit-sedikit tapi sering. Bila anak
masih menyusu ASI tetap diberikan
5. Pemberian minum
Usahakan pemberian minum lebih banyak dari biasanya (kira-kira 8
gelas sehari). Hal ini membantu mengencerkan dahak dan
menurunkan panas. Kekurangan cairan akan menambah sakit yang
diderita.
6. Hal-hal yang dianjurkan :
Jangan memberi pakaian/selimut terlalu tebal bila anak
sedang demam
Jika anak sedang pilek bersihkan hidung dengan kain bersih
dan lembut serta menyerap, jangan sampai lobang hidung
ditekan dan terluka. Membersihkan hidung akan
mempercepatt dan mencegah keadaan leih parah
21
Usahakan lingkungan rumah sehat, berventilasi cukup
sehingga memudahkan cahaya matahari masuk dan
hindarkan anak dari asap
Bila keadaan anak semakin parah segera bawa ke puskesmas
Usahakan obat yang diberikan dari Puskesmas terutama jenis
antibiotik diberikan tepat waktu dan dihabiskan
Cara Pencegahan Penyakit ISPA :
Jauhkan anak dari penderita batuk dan pilek
Berikan imunisasi lengkap
Berikan makanan yang bergizi dan seimbang setiap hari
Jaga kebersihan tubuh, makanan dan lingkungan
SAP
(SATUAN ACARA PEMBELAJARAN)
PENYULUHAN KESEHATAN
Cabang Ilmu : Keperawatan Komunitas
Topik : Penyakit DHF ( Dengue Hemoragig Fever)
22
Hari/tanggal : Sabtu, 8 November 2003
Waktu : 20 menit
Tempat : Mesjid Nurul Ilahi Dusun Kalukuang
Sasaran : Warga masyarakat dusun Kalukuang
Metode : Ceramah, Diskusi dan Tanya jawab
Media : Leaflet, Plip chart, spidol, gambar balik
Materi : Terlampir
Tujuan Umum :
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan masyarakat dusun
kalukuang mengerti tentang Penyakit Demam berdarah beserta perawatan
dan pencegahannya.
Tujuan Khusus :
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan masyarakat dusun
kalukuang akan mampu :
1. Menyebutkan pengertian penyakit Demam Berdarah
2. Mengenali penyebab tanda dan gejala penyakit Demam Berdarah
3. Menyebutkan ciri-ciri nyamuk Aedes Aegepty
4. Mengetahui tempat-tempat bersarangnya nyamuk Aedes Aegepty
5. Mengetahui dan memahami tindakan pertama bila menemukan
penyakit Demem Berdarah
6. Mengetahui dan memahami pencegahannya
Materi
Pengertian
Demam Berdarah / DHF (Dengue Hemoragig Fever) adalah penyakit
yang ditandai dengan panas dan perdarahan yang disebabkan oleh
gigitan nyamuk demam berdarah (Aedes Aegepty)
23
Tanda dan Gejala Demam Berdarah
Diawali dengan :
1. Demam yang tinggi 2 – 7 hari
2. Badan lemah
3. Nyeri lambung
Hari selanjutnya :
4. Ujung kaki/tangan dingin
5. Bintik-bintik merah di kulit
6. Hidung berdarah
7. Gusi berdarah
Bila bertambah parah :
8. Muntah-muntah
9. Berak darah
10. Gelisah / berkeringat dingin
11. Pingsan
Ciri-Ciri Nyamuk Aedes Aegepty / Nyamuk Demam Berdarah
1. Badannya kecil
2. Warnanya hitam dan berbelang-belang / zebra
3. Menggigit pada siang hari
4. Hidup di air yang jernih, bersih dan tergenang, serta tempat-tempat
yang gelap
5. Jarak terbangnya kurang dari 100 meter
Tempat Nyamuk Demam Berdarah Bersarang dan Berbiak
adalah
1. Didalam rumah yaitu :
a. Tempayan
b. Bak mandi
c. Drum
24
d. Tempat minum burung
e. Pakaian yang tergantung
2. Diluar rumah yaitu :
a. Tempat penampungan air terbuka
b. Kaleng dan botol bekas
c. Potongan bambu yang berisi air
Tindakan Pertama Bila Menemukan Tanda-Tanda Demam
Berdarah
1. Beri penderita banyak minum
2. Kompres dingin saat panas tinggi
3. Istirahat / tidur selama panas berlangsung
4. Segera bawa ke Dokter atau Puskesmas terdekat
Tindakan Pencegahan Penyakit Demam Berdarah
Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan yaitu dengan cara
memutuskan mata rantai siklus hidup nyamuk pada fase nyamuk
dewasa dan fase larva (hidup diair)
Usaha Pencegahan dapat berupa
1. Memelihara lingkungan tetap ersih dan cukup sinar matahari
2. Melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yaitu :
a. Menutup dan menguras tempat penampungan air setiap
minggu agar bebas dari jentik nyamuk Aedes Aegepty
b. Membakar, mengubur atau membuang kaleng bekas, botol
bekas, tempurung dan sampah lain yang dapat di genangi air
sehingga tidak menjadi tempat perindukan nyamuk Aedes
Aegepty.
c. Jangan biarkan semak-semak dan halaman tidak terurus
d. Bersihkan selokan agar dapat mengalir dengan lancar (jangan
biarkan selokan tergenang)
25
e. Bersihkan bak mandi setiap minggu dengan sikat
f. Tidak membiarkan kain-kain / baju tergantung
g. Lakukan penyemprotan nyamuk (bila memang diperlukan)
h. Berikan tutup pada tempat penampungan air agar nyamuk
tidak bisa masuk
i. Pasang kawat nyamuk pada lobang nyamuk.
SAP
(SATUAN ACARA PEMBELAJARAN)
PENYULUHAN KESEHATAN
26
Cabang Ilmu : Keperawatan Komunitas
Topik : Imunisasi
Hari/tanggal : 10 November 2003
Waktu : 20 menit
Tempat : Masjid Nurul Ilahi Dusun Kalukuang
Sasaran : Ibu yang mempunyai bayi dan balita
Metode : Ceramah, Diskusi dan Tanya jawab
Media : Leaflet, Plip chart, papan plip chart, meja, kursi
Materi : Terlampir
Tujuan Umum :
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan ibu yang mempunyai
bayi/balita mau melaksanakan/membawa anaknya untuk di imunisasi
Tujuan Khusus :
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan ibu yang mempunyai
bayi/balita dapat :
1. Menyebutkan pengertian imunisasi
2. Menyebutkan tujuan pemberian imunisasi
3. Mengetahui jadwal pemberian imunisasi
4. Mengetahui macam-macam vaksin imunisasi
5. Memahami proses yang terjadi di dalam tubuh setelah pemberian
imunisasi
Materi Penyuluhan
Pengertian Imunisasi
27
Imunisasi adalah suatu usaha memberikan kekebalan kepada
bayi dan anak terhadap penyakit tertentu
Vaksin adalah kuman atau racun kuman yang dimasukkan ke
dalam tubuh bayi/anak yang disebut dengan antigen. Dalam
tubuh antigen akan bereaksi dengan antibody sehingga akan
terjadi kekebalan juga ada vaksin yang dapat langsung menjadi
racun terhadap kuman yang disebut antitoksin
Tujuan Pemberian Imunisasi
a. Mencegah terjadinya penyakit infeksi tertentu
b. Apabila terjadi penyakit tidak akan terlalu parah dan dapat
mencegah terjadinya gejala yang dapat menimbulkan
cacat/kematian
Jadwal Pemberian Imunisasi
Dalam pemberian imunisasi untuk mencegah anak dari penyakit
infeksi tertentu dapat dilakukan sebagai berikut :
a. Umur 0 – 1 bulan : BCG, Polio 1, Hepatitis B 1
b. Umur 2 bulan : DPT 1, Polio 1, Hepatitis B 2
c. Umur 3 bulan : DPT 2 dan Polio 3
d. Umur 4 bulan : DPT 3 dan Polio 4
e. Umur 9 bulan : Campak, Hepatitis B 3
Macam-macam Vaksin
a. Vaksin BCG
Tujuannya untuk membuat kekebalan aktif terhadap penyakit BCG
b. Vaksin DPT (Dipteri, Pertusisi, Tetanus)
Tujuan pemberian vaksin ini adalah untuk memberikan kekebalan
aktif yang bersamaan terhadap penyakit Dipteri, Pertusis, Tetanus.
c. Vaksin Polio
28
Tujuan pemberian vaksin polio adalah mendapatkan kekebalan
terhadap penyakit polimielitis
d. Vaksin Hepatitis
Tujuan pemberian vaksin hepatitis adalah untuk mendapatkan
kekebalan aktif terhadap penyakit hepatitis.
Untuk mempergunakan vaksin, beberapa hal yang harus diperhatikan :
1. Diberikan pada bayi dan anak yang sehat
2. Pada anak yang sedang sakit tidak boleh diberikan seperti :
a. Sakit keras
b. Dalam masa tunas suatu penyakit
c. Defisiensi imunologis
Proses Terjadinya Reaksi pada Tubuh Bayi dan Anak setelah di
Imunisasi :
1. Reaksi Lokal
Biasanya terlihat pada tempat penyuntikan misalnya terjadinya
pembengkakan yang kadang-kadang disertai demam, agak sakit
2. Reaksi Umum
Dapat terjadi kejang-kejang, shock, dll.
Pada reaksi pertama ibu tidak perlu penik sebab panas akan sembuh
dan itu berarti kekebalan sudah dimiliki oleh bayi tetapi pada
keadaan kedua (reaksi umum) sebaiknya ibu konsultasi kedokter dan
bidan.
29
SAP
(SATUAN ACARA PEMBELAJARAN)
PENYULUHAN KESEHATAN
Cabang Ilmu : Keperawatan Komunitas
Topik : Manfaat Air Bersih
Hari/tanggal : 19 November 2003
Waktu : 20 menit
Tempat : Masjid Nurul Ilahi Dusun Kalukuang
Sasaran : Warga masyarakat dusun kalukuang
Metode : Ceramah, Diskusi dan Tanya jawab
Media : Leaflet, Plip chart, Papan plip chart, meja, kursi
Materi : Terlampir
Tujuan Umum :
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan masyarakat dusun
kalukuang dapat mengetahui manfaat air bersih bagi kesehatan
Tujuan Khusus :
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan masyarakat dusun
kalukuang akan mampu :
1. Menyebutkan pengertian air bersih
2. Menyebutkan syarat-syarat air bersih
3. Menyebutkan sumber-sumber air bersih
4. Mengetahui dan memahami manfaat air bersih bagi
kesehatan
30
Materi Penyuluhan
Pengertian
Air bersih adalah air yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari
yang memenuhi syarat-syarat tertentu dan aman untuk
digunakan / dikonsumsi
Syarat-syarat Air Bersih
Fungsi air bersih yang digunakan untuk keperluan sehari-hari
khususnya untuk diminum harus memenuhi syarat tertentu
diantaranya adalah :
a. Air Harus jernih
b. Tidak berbau
c. Tidak berasa
Sumber-sumber Air Bersih
Adapun sumber-sumber air bersih yang dapat digunakan untuk
kehidupan sehari-hari adalah :
a. Sumur gali/sumur pompa/sumur bor
b. Air hujan
c. Air PAM
d. Air sungai/danau
e. Mata air/sumber air dari pegunungan
Semua sumber air yang disebutkan diatas dapat digunakan sebagai
air bersih yang dapat diminum namun harus bebas dari syarat air
bersih diatas dan yang paling penting sebelum diminum atau
dikonsumsi air terlebih dahulu dimasak sampai mendidih
Manfaat Air bersih bagi kesehatan
31
Air bersih merupakan kebutuhan manusia yang sangat vital.
Manusia membutuhkan air bersih dalam pelbagai keperluan
hidupnya untuk minum, mandi ataupun untuk keperluan lainnya.
Tingkat kebutuhan manusia akan air bersih bergantung kepada
perkembangan peradabannya, makin tinggi perkembangan
peradabannya makin komplek juga kebutuhan air bersih.
Dari segi kesehatan air bersih sangat diperlukan karena ;
1. Air bersih dapat memperbaiki kerja ginjal dan alat perkemihan.
Ginjal merupakan saluran akhir dari pencernaan kita dan
mengeluarkan air melalui system perkemihan. Apabila air tidak
bersih maka akan tertinggal sisa-sisa zat yang terkandung dalam
air tadi yang lama kelamaan akan terentuk batu pada saluran
kemih.
2. Membantu system pengangkutan zat-zat makanan dalam
pembuluh darah
3. Mencegah terjadinya penyakit saluran pencernaan seperti diare,
sebab kalau air bersih yang dikonsumsi tidak dimasak
sebelumnya, kuman-kuman yang ada dalam air tersebut ikut
masuk kedalam usus pada saat kita minum dan kuman akan
berkembang biak dalam usus dan akan menimbulkan penyakit
diare
4. Mencegah penyakitt kulit, sebab air yang kotor, kotorannya akan
menempel pada kulit sehingga akan timbul gatal-gatal pada kulit
5. Meningkatkan kwalitas kesehatan
32
SAP
(SATUAN ACARA PEMBELAJARAN)
PENYULUHAN KESEHATAN
Cabang Ilmu : Keperawatan Komunitas
Topik : Kebersihan Diri
Hari/tanggal : 19 November 2003
Waktu : 15 menit
Tempat : Masjid Nurul Ilahi
Sasaran : Warga masyarakat dusun kalukuang
Metode : Ceramah, Diskusi dan Tanya jawab
Media : Leaflet, Plip chart, spidol, gambar balik
Materi : Terlampir
Tujuan Umum :
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan masyarakat dusun
kalukuang dapat mengerti tentang kebersihan diri (Personal Hygiene)
Berikan penyuluhan pada ibu hamil tentang Berikan penyuluhan pada ibu
hamil tentang Berikan penyuluhan pada ibu hamil tentang Berikan
penyuluhan pada ibu hamil tentang
Tujuan Khusus :
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan masyarakat dusun
kalukuang akan dapat :
1. Menyebutkan pengertian Kebersihan Diri
33
2. Menyebutkan tujuan Kebersihan Diri
3. Mengerti dan memahami cara merawat diri
Materi Penyuluhan
Pengertian
Kebersihan Diri adalah suatu cara untuk bersihkan diri dari segala
kotoran dengan cara mandi, gosok gigi, cuci rambut, ganti pakaian setiap
hari
Tujuan Kebersihan Diri
Tujuan membersihkan diri adalah untuk memperoleh kesegaran,
kenyamanan dan mencegah terjadinya penyakit, terutama penyakit kulit.
Cara membersihkan Diri :
1. Mandi 2 kali sehari
Mandi 2 kalii sehari bermanfaat untuk menjaga kesegaran dan
kenyamanan kulit, memperlancar peredaran darah dan juga untuk
mencegah terjadinya berbagai penyakit kulit seperti scabies, panu,
kurap dll. Mandi yang dianjurkan adalah yang menggunakan air bersih
dan memakai sabun mandi dan menggosok kotoran tubuh (daki)
sehingga betul-betul bersih.
2. Cuci rambut minimal 1 kali seminggu
Untuk menjaga supaya rambut kelihatan bersih dan tidak
berketombe dianjurkan minimal sekali seminggu keramas (cuci
rambut) dengan memakai shampo. Shampo berfungsi membersihkan
rambut juga memberikan beberapa vitamin bagi rambut sehingga
rambut semakin subur dan berkilau.
3. Sikat gigi 3 kali sehari (pagi, siang : setelah makan siang dan malam,
sebelum tidur)
34
Dalam kehidupan sehari-hari kita harus mnenjaga kebersihan
mulut dan gigi. Dalam sehari minimal 3 kali menggosok gigi dengan
menggunakan sikat gigi yang punya bulu halus serta memakai pasta
gigi. Menyikat gigi bertujuan untuk menghilangkan plak/kotoran gigi
yang dapat menyebabkan gigi berlubang (caries) dan menyebabkan
sakit gigi. Sebagaimana kita ketahui gigi berfungsi disamping untuk
keindahan juga sebagai pengunyah makanan, jika terjadi sakit
gigi,apabila kalau gigi tidak ada (ompong) maka sangat menyulitkan
untuk makan.
4. Ganti baju setiap hari dengan baju yang bersih
Ganti baju setiap hari juga merupakan salah satu syarat
kebersihan diri. Karena bila baju yang kita pakai kotor, walaupun kita
mandi berapa kalipun sehari. Badan kita tetap kotor dan bau dan
penyakitpun mudah berjangkit
Baju yang bersih bukanlah baju yang baru, tetapi baju yang
layak pakai dan telah dicuci bersih sebelumnya sehingga bila dipakai
akan terasa enak dan nyaman.
Baju dalam kehidupan disamping sebagai pelindung tubuh dari
panas dan dingin juga pelindung dari berbagai kotoran dan penyakit.
Kebersihan Diri yang kurang akan berdampak pada segala
aspek kehidupan anak salah satunya adalah tumbuh kembang anak
terganggu. Sebagai contoh anak yang kecacingan karena kurang
bersih maka akan berpengaruh pada asupan gizi yang pada akhirnya
anaka akan kekurangan gizi. Jika anak sudah kurang gizi tentunya
berdampak pada proses belajar anak, anak menjadi tidak konsentrasi,
malas belajar, malas makan dan akan lemah. Anak yang demikian itu
tidak bisa diharapkan sebagai penerus bangsa sebagai calon pemimpin
bangsa yang pada akhirnya nanti akan menghambat pembangunan
bangsa.
35
SAP
(SATUAN ACARA PEMBELAJARAN)
PENYULUHAN KESEHATAN
Cabang Ilmu : Keperawatan Komunitas
Topik : Manfaat ASI Dan Cara Menyusui
Hari/tanggal : 14 November 2003
Waktu : 30 Menit
Tempat : Rumah Kepala Dusun Kalukuang
Sasaran : Ibu-ibu menyusui di Dusun Kalukuang
Metode : Ceramah, Diskusi dan Tanya jawab
Media : Leaflet, Plip chart, Papan plip chart, meja, kursi
Materi : Terlampir
Tujuan Umum :
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan masyarakat dusun
kalukuang dapat mengetahui manfaat ASI dan cara menyusui yang benar
36
Tujuan Khusus :
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan masyarakat dusun
kalukuang akan mampu :
1. meningkatkan pengetahuan ibu-ibu menyusui tentang manfaat ASI
bagi bayi dan ibu .
2. Meningkatkan pengetahuan ibi-ibu menyusui tentang cara menyusui
yang benar.
3. meningkatkan pengetahuan ibu-ibu menyusui tentang posisi yang
benar saat menyusui.
Materi Penyuluhan
MANFAAT ASI BAGI IBU DAN BAYI :
1) Manfaat Asi untuk Si Kesil :
Membentuk ikatan batin antara ibu dan bayi yang kuat.
Melatih pertumbuhan rahang dan tekstur muka yang normal pada bayi.
Meningkatkan daya tahan tubuh bayi.
Mempersiapkann si kecil untuk mencerna jenis makanan lainnya.
2) Manfaat Asi untuk Ibu
Mempercepat proses alamiah dalam mengecilkan rahim dan
mengembalikannnya kebentuk semula.
Menurunkan berat badan dengan cepat.
CARA MENYUSUI YANG BENAR
a. Buatlah diri Anda nyaman
Pada masa-masa awal awal menyusui akan lebih mudah bagi ibu menyusui
dalam posisi duduk seperti duduk ditempat tidur dan kursi, gunakanlah bantal
untuk menyangga bagain belakang tubuh, siku, dan pangkuan ibu untuk
mendukung tubuh si kecil. Bila ibu duduk di tempat tidur, gunakan penyangga
kaki agar posisi kaki ibu santai.
37
b.Buatlah posisi si kecil nyaman
Bayi harus erada dalam posisi menghadap ibu, posisi kepala harus bersandar
pada lengan bawah ibu, sedangkan tubuhnya harus berada dalam posisi
rengkuhan ibu dan ibu dapat menahan bagian bawah atau bagian belakang
punggung bayi, posisi kepala bayi harus sama lurus dengan posisi tubuh bayi.
c. Memberikan Asi pada si kecil
Gunakan tangan ibu yang bebas untuk menyorongkan putting ibu pada si kecil,
dekatkan bayi pada putting susu, pastikan jari jempol dan telunjuk membentuk
huruf C dengan posisi kedua jari berada di belakang lingkaran disekitar putting
susu ibu.
d.Agar bayi menyusui dengan nyaman
Sentuh bibir bawah bayi dengan puting, arahkan pipi bayi secara halus
mendekati ibu. Bila mulutnya sudah terbuka lebar arahkan mulut bayi ke puting
ibu. Posisi putting harus berada diatas lidah bayi. Bila bayi gelisah, sebaiknya
hentikan untuk sementara waktu.
POSISI MENYUSUI YANG BENAR
Posisi tidur
Gunakan tangan ibu untuk menahan kepala, baringkan bayi menghadap ke
ibu. Susui bayi dengan menggunakan payudara sebelah bawah
Posisi duduk
Duduklah dengan posisi kedua kaki menyentuh permukaan lantai, gunakan
bantal untuk menyangga tubuh dan tangan ibu, letakkan juaga bantal pada
pangkuan ibu untuk mempermudah menyusui.
Masalah-masalah yang mungkin terjadi jika posisi atau cara pemberian yang
kurang benar :
Luka lecet pada putting
Saluran ASI tersumbat
Mastitis / peradangan payudara
38
SAP
(SATUAN ACARA PEMBELAJARAN)
PENYULUHAN KESEHATAN
Cabang Ilmu : Keperawatan Komunitas
Topik : Proses Penuaan dan Penyakit Pada Lansia
Hari/tanggal : Senin, 20 Nopember 2003
Waktu : 30 menit
Tempat : Masjid Nurul Ilahi Dusun Kalukuang
Sasaran : Warga masyarakat / Lansia dan keluarga yang
memiliki lansia
Metode : Ceramah, Diskusi dan Tanya jawab
Media : Leaflet, Plip chart, Alat pengeras suara dan lain-lain
Materi : Terlampir
Tujuan Umum :
39
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan Lansia dan keluarga
yang memiliki lansia dapat mengetahui tentang proses penuaan dan
penyakit yang sering terjadi pada lansia.
Tujuan Khusus :
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan Usila dan keluarga
yang memiliki Usila akan dapat :
1. Menyebutkan pengertian proses penuaan
2. Menyebutkan perubahan-perubahan yang terjadi pada lansia
3. Menyebutkan tugas perkembangan lansia dan keluarga yang memiliki
lansia
4. Menyebutkan hal-hal yang dapat dilakukan oleh kelompok lansia agar
tetap sehat dan produktif
5. Menyebutkan jenis-jenis penyakit yang sering terjadi pada lansia
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian Proses Penuaan
Proses penuaan adalah fitrah dari Tuhan karena manusia adalah
ciptaan-Nya yang kemudian tumbuh, berkembang dan akhirnya
meninggal.
B. Perubahan-Perubahan Yang Terjadi Pada Lansia
1. Perubahan Fisik
a. Sistem Persarafan
Sukar berbicara
Sukar tidur
Daya ingat berkurang
Inisiatif berkurang
b. Sistem Penglihatan
40
Penglihatan kabur
Susah melihat dalam cahaya gelap
Menurunnya kemampuan membedakan warna biru atau hijau
c. Sistem Pendengaran
Pendengaran berkurang
Pengumpulan kotoran telinga yang mengeras
d. Sistem Kardiovaskuler
Kemampuan otot jantung menurun
Tekanan darah meningkat
Elastisitas pembuluh darah menurun
e. Sistem Pernapasan
Otot-otot pernapasan menjadi kaku
Kemampuan untuk batuk berkurang
f. Sistem Pencernaan
Kehilangan gigi
Indera pengecap menurun
Rasa lapar menurun
Susah BAB
g. Sistem Perkemihan
Pembesaran prostat pada pria
Selaput lendir kering, sekresi vagina berkurang pada wanita
Daya seksual menurun
h. Sistem Integumen
Kulit mulai mengendor
Wajah keriput
Rambut memutih
Kuku menjadi kaku dan keras
Rambut dalam hidung dan telinga menebal
i. Sistem Muskuloskeletal
Persendian membesar dan kaku
Otot mengecil sehingga pergerakan menjadi lambat
41
Tulang rapuh
2. Perubahan Psikososial
a. Perasaan pesimis karena sikap keluarga dan lingkungan sosialnya
yang negatif.
b. Perasaan tidak aman/ cemas jika lansia diterlantarkan karena
tidak mampu berdiri sendiri dan bergantung secara ekonomi.
c. Aktifitas dalam berbagai kegiatan berkurang.
d. Komunikasi dengan orang lain menjadi terbatas karena
kemunduran pendengaran.
e. Rajin beribadah dan berkumpul dengan teman sebaya.
f. Mulai membicarakan kematian.
C. Tugas Perkembangan Lansia
a. Akan mencapai kematangan, apabila dalam perkembangan ia
mencapai hal-hal yang positif sehingga dalam menghadapi
kehidupan selanjutnya akan bersemangat dan optimis.
b. Tugas : menerima masa tua dan siap kehilangan.
D. Tugas Perkembangan Keluarga
a. Adaptasi dengan perubahan
b. Mempertahankan kesehatan.
c. Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan.
d. Mempertahankan keakraban suami isteri dan saling merawat.
e. Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat.
E. Beberapa Hal Yang Dapat Dilakukan Lansia Agar Tetap Sehat
Dan Produktif
a. Pemeriksaan kesehatan secara berkala di RS atau puskesmas
minimal 6 bulan sekali.
b. Istirahat yang cukup.
42
c. Gizi seimbang yaitu makan makanan yang mengandung sumber
protein (tahu, tempe, daging, kacang-kacangan), sumber mineral
(susu, kacang-kacangan, ikan), sumber vitamin (sayuran hijau dan
buah-buahan), sumber hidrat arang (nasi, kentang, jagung) dan
bentuk makanan sebaiknya yang lunak dan mudah dikunyah.
Makanan yang perlu dihindari adalah yang pedas, asam dan yang
mengandung banyak lemak.
d. Latihan kesegaran jasmani seperti melakukan pekerjaan rumah,
berkebun, berjalan pagi hari dan lain-lain.
e. Ikut kegiatan sosial di masyarakat seperti kegiatan pengajian, arisan
dan lain-lain.
f. Upaya pencegahan penyakit dan kesehatan lansia :
Pelihara kesehatan pribadi dan lingkungan
Makan makanan dengan gizi seimbang
Jaga dan tingkatkan kesegaran jasmani
Lebih mendekatkan diri kepada Tuhan YME
Melakukan kegemaran/ hoby sesuai kemampuan
F. Jenis Penyakit Yang Sering Terjadi Pada Lansia
1. Rematik
a. Tanda dan gejala :
Pembengkakan dan rasa sakit pada sendi terutama pada jari
tangan, pergelangan tangan, jari kaki dan pergelangan kaki
Kaku pada sendi terutama pada pagi hari dan musim dingin
Ada benjolan dibawah kulit sekitar sendi
b. Faktor penyebab :
Proses penuaan terutama pada wanita post menopause
c. Usaha pencegahan :
43
Jaga persendian dari benturan
Hilangkan faktor yang menimbulkan tekanan berlebihan pada
sendi seperti duduk dalam waktu yang lama
Menurunkan berat badan bila gemuk
Kurangi makanan yang mengandung asam urat seperti jeroan
dn kacang-kacangan
Periksa kesehatan secara teratur
2. Hipertensi/ Tekanan darah tinggi
a. Tanda dan gejala :
Sakit kepala atau pusing
Mudah lelah
Sukar tidur
Mudah marah
Mata berkunang-kunang
Tengkuk terasa berat
b. Faktor penyebab :
Keturunan
Banyak makan makanan yang mengandung garam atau lemak
Kegemukan
Gaya hidup
44