bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1.1...

15
34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan penelitian ini terdiri dari dua siklus. Masing-masing siklus dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu perencanaan (planning), tindakan (action) dan pengamatan (observation) serta refleksi (reflection). Tiap siklus dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan @ 2jam pelajaran (2x35 menit). 4.1.2 Pelaksanaan Siklus I 4.1.2.1 Tahap Perencanaan ( planning ) Pada tahap perencanaan ini peneliti melakukan kegiatan persiapan dari awal hingga akhir sebelum melaksanakan tindakan perbaikan pembelajaran. Kegiatan-kegiatan tersebut peneliti laksanakan melalui langkah-langkah sebagai berikut: (1) Memeriksa kembali RPPP yang telah disusun. Dengan membaca ulang peneliti mencermati kembali setiap butir yang akan dilaksanakan; (2) Memeriksa semua media dan sarana lainnya yang akan digunakan apakah sudah benar-benar tersedia; (3) Mencoba media yang akan digunakan dan mensimulasikan bagaimana peneliti harus menggunakannya, sehingga peneliti yakin benar penggunaan media dalam pembelajaran akan berjalan mulus; (4) Memeriksa skenario pembelajaran yang akan diterapkan dalam pembelajaran dari awal hingga akhir; (5) Memikirkan hal-hal yang mungkin dapat mengganggu pembelajaran, seperti: keributan ketika peragaan berlangsung, pembentukan kelompok yang tidak sesuai dengan keinginan siswa, pertanyaan yang tidak dijawab oleh siswa, atau ada siswa yang tidak tertarik pada pembelajaran yang berlangsung. Kemudian peneliti merancang antisipasi apa yang akan dilakukan jika hal tersebut benar-benar terjadibar obs; (6) Memeriksa kelengkapan dan ketersediaan alat pengumpul data seperti lem ervasi yang telah disepakati oleh peneliti dengan teman sejawat yang akan membantu; dan (7) Meyakinkan bahwa teman sejawat yang akan membantu sudah siap di kelas ketika pembelajaran akan dimulai.

Upload: truongngoc

Post on 06-Jul-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3760/5/T1_262012619_BAB IV.pdf · baru disebut kelompok pakar.Siswa melakukan pengamatan dan

34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.1 Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan penelitian ini terdiri dari dua siklus. Masing-masing siklus dilaksanakan

dalam tiga tahap yaitu perencanaan (planning), tindakan (action) dan pengamatan

(observation) serta refleksi (reflection). Tiap siklus dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan @

2jam pelajaran (2x35 menit).

4.1.2 Pelaksanaan Siklus I 4.1.2.1 Tahap Perencanaan ( planning )

Pada tahap perencanaan ini peneliti melakukan kegiatan persiapan dari awal hingga

akhir sebelum melaksanakan tindakan perbaikan pembelajaran. Kegiatan-kegiatan tersebut

peneliti laksanakan melalui langkah-langkah sebagai berikut: (1) Memeriksa kembali RPPP

yang telah disusun. Dengan membaca ulang peneliti mencermati kembali setiap butir yang

akan dilaksanakan; (2) Memeriksa semua media dan sarana lainnya yang akan digunakan

apakah sudah benar-benar tersedia; (3) Mencoba media yang akan digunakan dan

mensimulasikan bagaimana peneliti harus menggunakannya, sehingga peneliti yakin benar

penggunaan media dalam pembelajaran akan berjalan mulus; (4) Memeriksa skenario

pembelajaran yang akan diterapkan dalam pembelajaran dari awal hingga akhir; (5)

Memikirkan hal-hal yang mungkin dapat mengganggu pembelajaran, seperti: keributan ketika

peragaan berlangsung, pembentukan kelompok yang tidak sesuai dengan keinginan siswa,

pertanyaan yang tidak dijawab oleh siswa, atau ada siswa yang tidak tertarik pada

pembelajaran yang berlangsung. Kemudian peneliti merancang antisipasi apa yang akan

dilakukan jika hal tersebut benar-benar terjadibar obs; (6) Memeriksa kelengkapan dan

ketersediaan alat pengumpul data seperti lem ervasi yang telah disepakati oleh peneliti

dengan teman sejawat yang akan membantu; dan (7) Meyakinkan bahwa teman sejawat yang

akan membantu sudah siap di kelas ketika pembelajaran akan dimulai.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3760/5/T1_262012619_BAB IV.pdf · baru disebut kelompok pakar.Siswa melakukan pengamatan dan

35

4.1.1.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 2 April 2013. Pada

kegiatan awal :peneliti mengucapkan salam, mengabsen siswa, dan mengkondisikan situasi

belajar siswa, melakukan apersepsi dengan bertanya jawab dengan siswa: “anak-anak , siapa

yang pernah naik andong? Apa yang menyebabkan andong bisa berjalan?

“Kemudian peneliti menyampaikan tujuan khusus pembelajaran: Nah sekarang kita akan

belajar bersama tentang gaya, setelah pembelajaran selesai diharapkan kalian dapat

menemutunjukkan pengaruh gaya dengan benar. Selanjutnya peneliti memberikan motivasi

belajar kepada siswa: “Supaya hasil belajar kalian baik maka marilah kita laksanakan kegiatan

pembelajaran kali ini dengan sebaik-baiknya, dengan terlibat secara aktif dan penuh

semangat.”

Pada kegiatan inti siswa dan peneliti membagi kelas menjadi 3 kelompok dengan

anggota masing-masing 7 siswa dan ada 1 kelompok dengan anggota 6 siswa untuk kelompok

pakar. Selanjut peneliti membagikan materi dan LKS kepada kelompok asal. Setelah

menerima materi ketua kelompok membagikan materi kepada anggota kelompoknya. Siswa

dari masing-masing kelompok asal yang mendapat materi sama bergabung menjadi kelompok

baru disebut kelompok pakar.Siswa melakukan pengamatan dan identifikasi gambar

berbagai alat dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan gaya. Siswa dalam

kelompok pakar melanjutkan pengamatan pada berbagai alat tersebut untuk

menemutunjukkan manakah yang termasuk dorongan dan mana yang termasuk tarikan.

Kegiatan diskusi dalam kelompok pakar tentang berbagai macam kegiatan yang termasuk

dorongan dan tarikan.Kegiatan dalam kelompok pakar selesai kemudian anggota kelompok

pakar kembali ke kelompok asal masing-masing. Setelah berkumpul dalam kelompok asal,

masing-masing siswa dari kelompok pakar menjelaskan materi kepada kelompok asal secara

bergantian.Proses pembelajaran secara berkelompok berakhir dan peneliti memandu siswa

untuk menyimpulkan materi pembelajaran. Hasil diskusi di kumpulkan.

Kegiatan akhir diawali dengan kegiatan siswa mencatat rangkuman dan kesimpulan,

kemudian peneliti memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi atau hal lain

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3760/5/T1_262012619_BAB IV.pdf · baru disebut kelompok pakar.Siswa melakukan pengamatan dan

36

yang belum jelas. Selanjutnya peneliti mengakhiri pembelajaran dengan memberi motivasi dan

salam penutup.

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 4 April 2013.Pertama kali

peneliti memulai pelajaran dengan mengucapkan salam, mengabsen siswa, dan menanyakan

kesiapan siswa untuk belajar. Kemudian peneliti melakukan apersepsi dengan bertanya jawab

pelajaran yang lalu. “ Kemarin kalian sudah belajar tentang gaya.. Siapa yang masih ingat apa

definisi gaya. Peneliti menyampaikan tujuan khusus pembelajaran: “Nah sekarang kita akan

belajar bersama tentang pengaruh gaya terhadap gerak benda. Peneliti memberikan motivasi

belajar kepada siswa: “Supaya hasil belajar kalian baik maka marilah kita laksanakan kegiatan

pembelajaran kali ini dengan sebaik-baiknya, sungguh-sungguh, aktif, semangat, dan penuh

tanggung jawab”

Sebelum kegiatan inti dimulai peneliti meminta siswa untuk duduk sesuai dengan

kelompok kemarin, membagikan materi dan LKS kepada kelompok asal. Setelah menerima

materi ketua kelompok membagikan materi kepada anggota kelompoknya. Siswa dari masing-

masing kelompok asal yang mendapat materi sama bergabung menjadi kelompok baru

disebut kelompok pakar.Setelah semuanya siap peneliti memberitahukan bahwa siswa sudah

dapat memulai kegiatan eksperimen dengan benda seadanya yang ada disekitar kita tentang

pengaruh gaya terhadap gerak benda, kemudian berdiskusi untuk membahas pengaruh gaya

terhadap benda diam, ada tiga kegiatan eksperimen dan diskusi yang dilakukan dikelompok

pakar. Berikutnya adalah siswa melakukan demonstrasi dalam kelompok pakar tentang

pengaruh gaya terhadap gerak benda ,hingga mereka betul-betul dapat memahami dan

menemutunjukkan pengaruh gaya terhadap gerak benda.Setelah itu siswa melanjutkan

kegiatan pembelajaran dengan diskusi untuk mencari contoh-contoh pengaruh gaya terhadap

gerak benda Kegiatan dalam kelompok pakar selesai kemudian anggota kelompok pakar

kembali ke kelompok asal masing-masing di dalam kelas. Setelah berkumpul dalam kelompok

asal, masing-masing siswa dari kelompok pakar menjelaskan materi kepada kelompok asal

secara bergantian.Proses pembelajaran secara berkelompok berakhir dan Peneliti memandu

siswa untuk menyimpulkan materi pembelajaran, kemudian hasil diskusi di kumpulkan.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3760/5/T1_262012619_BAB IV.pdf · baru disebut kelompok pakar.Siswa melakukan pengamatan dan

37

Pada kegiatan akhir siswa mencatat rangkuman dan kesimpulan dan peneliti memberi

kesempatan kepada siswa untuk bertanya kemudian peneliti memberi kesempatan kepada

siswa untuk menanyakan materi atau hal lain yang belum jelas. Peneliti mengakhiri

pembelajaran dengan memberi motivasi dan salam penutup..

Pertemuan ketiga dilaksanakan hari Selasa 9 April 2013. Selanjutnya siswa

mengerjakan evaluasi/tes formatif. Setelah waktu yang ditentukan yaitu 30 menit peneliti

meminta siswa untuk mengumpulkan hasil evaluasi

4.1.1.3 Tahap Observasi dan Refleksi

Pada tahap observasi Ibu Yuli Rahmawati, S.Pd. (teman sejawat yang membantu

sebagai observer) mengambil posisi duduk di pojok kiri bagian belakang. Observer mengamati

jalannya perbaikan pembelajaran dalam dua kali pertemuan. Segera setelah proses

pembelajaran pertemuan ketiga berakhir, peneliti bersama-sama Ibu Yuli Rahmawati, S.Pd

meminta siswa supaya tidak meninggalkan kelas terlebih dahulu untuk memberikan tanggapan

atas pembelajaran yang telah berlangsung, apakah penggunaan media bagan peta konsep

struktur organisasi yang digunakan untuk media pembelajaran dan simulasi memudahkan

siswa untuk menguasai materi pembelajaran, dan dapat melibatkan semua siswa untuk

mengikuti proses pembelajaran secara aktif. Setelah kegiatan selesai peneliti dan observer

melakukan diskusi untuk membahas kekuatan dan kelemahan pembelajaran yang sudah

berlangsung sebagai dasar refleksi dan proses perbaikan berikutnya.

Pada tahap refleksi peneliti dan Ibu Yuli Rahmawati berdiskusi membahas hasil

pengamatan. Hasil pengamatan yang dilakukan Ibu Yuli Rahmawati menunjukkan hal-hal

sebagai berikut a) Pada waktu membagi kelompok kelas menjadi gaduh;b)Setelah peneliti

membagikan materi pada kelompok dan membuat kelompok pakar kelas kembali gaduh;c)

Pada proses diskusi dan kerja kelompok dalam kelompok pakar ada beberapa siswa yang

tidak aktif, karena bergantung kepada teman sekelompoknya dari kelompok asal.

Dari 10 siswa yang diminta komentarnya tentang media benda asli, 6 siswa

mengatakan sangat membantu, 2 siswa mengatakan tidak membantu, dan 2 siswa tidak

memberikan komentar.Sesuai dengan indikator yang telah ditentukan, siswa yang benar-benar

telah menunjukkan keaktifan dalam mengikuti kegiatan proses pembelajaran hanya 10 siswa.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3760/5/T1_262012619_BAB IV.pdf · baru disebut kelompok pakar.Siswa melakukan pengamatan dan

38

Berdasarkan data yang terkumpul dan data hasil diskusi peneliti melakukan penelaahan dan

menyimpulkan hasil tindakan yang telah peneliti lakukan. Kesimpulan ini menunjukkan bahwa

keaktifan belajar siswa sudah meningkat yaitu 10 siswa sudah melaksanakan kegiatan dalam

proses pembelajaran, tanggung jawab siswa juga meningkat (9 dari 20 siswa) hasil belajar

siswa juga sudah meningkat meskipun belum optimal (12 dari 20 siswa sudah mencapai

ketuntasan belajar). Di samping itu ada beberapa siswa yang mengatakan tidak dapat

melakukan demonstrasi dan pengamatan karena satu kelompok pakar ada dua utusan dari

kelompok asal sehingga masing-masing utusan dari kelompok asal hanya satu orang

yangdiberi kesempatan melakukan demonstrasi dan pengamatan. Dari sampel yang diambil

60 % siswa yang mengatakan penggunaan media benda asli sangat membantu mereka dalam

menguasai materi pembelajaran.

Peneliti kemudian melakukan refleksi dengan mengajukan pertanyaan berikut kepada

diri sendiri. a) Mengapa pembentukan kelompok membuat kelas gaduh? Apakah peneliti tidak

menentukan aturan pembentukan kelompok? b) Mengapa pembagian lembar kerja siswa

(LKS) untuk kelompok pakar membingungkan siswa? Apakah karena peneliti membagi LKS

tersebut pada kelompok asal? c) Mengapa jumlah anggota kelompok yang cukup banyak,

membuat anggota kelompok pakar tidak semuanya aktif dan kurang bertanggung jawab? d)

Mengapa peneliti tidak memikirkan jumlah anggota kelompok asal, sehingga tidak sesuai

dengan jumlah materi yang dibahas? d) Mengapa masih banyak siswa yang belum mampu

mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM)? Apakah karena alokasi waktu mengerjakan tes

formatif kurang? d) Jika seperti ini hasilnya, apa yang harus peneliti perbaiki dalam tindakan

perbaikan berikutnya?

Berdasarkan hasil refleksi, peneliti memutuskan untuk mengadakan perbaikan siklus

dua sebagai berikut:a) Pembentukan kelompok asal dilakukan dua hari sebelum pelaksanaan

tindakan dan peneliti menjelaskan tentang kelompok pakar dan tugasnya.b) Pembagian LKS

untuk kelompok pakar dilakukan setelah kelompok pakar terbentuk, diharapkan akan

memperlancar kegiatan dan tidak membingungkan siswa.c) Jumlah anggota kelompok asal

diperbanyak dari 4 menjadi 6 kelompok.d) Sesuai dengan materi yang akan dibahas yaitu 3

masalah jadi jumlah anggota kelompok asal disesuaikan menjadi 3 siswa untuk tiap kelompok,

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3760/5/T1_262012619_BAB IV.pdf · baru disebut kelompok pakar.Siswa melakukan pengamatan dan

39

tetapi karena jumlah siswa 20, maka ada dua kelompok yang anggotanya 4 siswa.d) Alokasi

waktu evaluasi (tes formatif) akan ditambah.

4.1.3 Pelaksanaan Siklus 2

Siklus 2 terdiri dari 3 pertemuan. Setiap pertemuan berlangsung 70 menit (dua jam

pelajaran ).

4.1.2.1.Tahap Perencanaan ( planning )

Setelah mengakomodasi masukan dari siklus satu,yang menunjukkan bahwa hasil

belajar belum sesuai yang diharapkan oleh peneliti, dalam rencana perbaikan siklus dua,

peneliti berusaha menyempurnakan tindakan. Seperti pembelajaran sebelumnya peneliti

melakukan persiapan sebagai berikut: a) Pembentukan kelompok asal dilakukan dua hari

sebelum pelaksanaan tindakan dan peneliti menjelaskan tentang kelompok pakar dan

tugasnya; b) Jumlah kelompok asal diperbanyak dari 4 menjadi 6 kelompok, c) Sesuai dengan

materi yang akan dibahas yaitu 3 masalah jadi jumlah anggota kelompok asal disesuaikan

menjadi 3 siswa untuk tiap kelompok, tetapi karena jumlah siswa 20, maka ada dua kelompok

yang anggotanya 4 siswa; d) Urutan kegiatan sudah diperiksa dan sudah cukup sesuai; e)

Alokasi waktu sudah dipertimbangkan kembali; f) Menjelang waktu pelaksanaan tindakan

perbaikan semua media dan alat peraga sudah dipersiapkan. Ibu Yuli Rahmawati juga sudah

siap dengan lembar observasi dan alat tulis.

4.1.2.2 .Tahap Pelaksanaan Tindakan (Action)

Pertemuan pertama siklus 2 baru dapat dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 18

April 2013.Peneliti mengucapkan salam, mengabsen siswa, dan menanyakan kesiapan siswa

untuk belajar, dilanjutkan dengan melakukan apersepsi dengan bertanya jawab dengan siswa

tentang pembelajaran yang lalu. “ Kemarin kalian sudah mempelajari tentang Pengaruh Gaya

terhadap Gerak Benda. Siapa yang masih ingat apa pengaruh gaya terhadap benda diam?

Demikian apersepsi dilakukan sampai siswa benar-benar dapat mengaitkan pembelajaran

yang lalu. Kegiatan ini disediakan alokasi waktu dua menit dan waktu dimanfaatkan dengan

efektif. Kemudian peneliti menyampaikan tujuan khusus pembelajaran :” Nah hari ini kita akan

belajar bersama tentang Gaya mempengaruhi Bentuk Benda. Setelah pembelajaran selesai

diharapkan kalian dapat menjelaskan pengaruh gaya terhadap bentuk benda dan

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3760/5/T1_262012619_BAB IV.pdf · baru disebut kelompok pakar.Siswa melakukan pengamatan dan

40

mendemonstrasikan bahwa gaya yang dihasilkan sumber gaya berbeda-beda. Peneliti

memberikan motivasi belajar kepada siswa: “Supaya hasil belajar kalian baik maka marilah

kita laksanakan kegiatan pembelajaran kali ini dengan sebaik-baiknya, dengan terlibat secara

aktif dan penuh semangat.”

Pada kegiatan inti peneliti meminta kelas berkelompok sesuai dengan rencana yaitu

dalam 6 kelompok dengan anggota masing-masing 3 siswa dan ada 2 kelompok dengan

anggota 4 siswa untuk kelompok pakar.Selanjutnya peneliti membagikan materi dan LKS

kepada kelompok asal dan memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal

yang belum jelas dalam LKS. Ketua kelompok membagikan materi kepada anggota

kelompoknya. Siswa dari masing-masing kelompok asal yang mendapat materi sama

bergabung menjadi kelompok baru disebut kelompok pakar.Siswa dalam kelompok pakar

melakukan pengamatan dan identifikasi berbagai alat dalam kehidupan sehari-hari yang

yang dapat membuktikan pengaruh gaya. Setelah teridentifikasi siswa dalam kelompok pakar

kembali melakukan pengamatan pada berbagai alat yang akan digunakan untuk

membuktikan pengaruh gaya terhadap bentuk benda dengan menggunakan media benda asli

seperti plastisin, tanah liat, kaleng, wortel atau kue yang diiris, serta bermain tarik tambang;

diskusi dilanjutkan berbagai mencari contoh-contoh lain yang membuktikan bahwa gaya

mempengaruhi bentuk benda. Anggota kelompok pakar kembali ke kelompok asal masing-

masing. Kemudian masing-masing siswa dari kelompok pakar menjelaskan materi kepada

kelompok asal secara bergantian.Karena keterbatasan waktu, penyampaian materi

dikelompok asal belum selesai dan akan dilanjutkan pada pertemuan berikutnya.Pada

kegiatan akhir siswa mencatat rangkuman dan kesimpulan. Peneliti memberi kesempatan

kepada siswa untuk bertanya tentang materi maupun hal lain yang belum jelas. Guru

memberikan reward pada kelompok yang hasil kerjanya bagus. Kemudian peneliti mengakhiri

pembelajaran dengan memberi motivasi dan salam penutup.

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 23 April 2013. Peneliti

memulai pelajaran dengan mengorganisasi kelas seperti mengucapkan salam, mengabsen

siswa, dan menanyakan kesiapan siswa untuk belajar dilanjutkan dengan melakukan

apersepsi dengan bertanya jawab tentang materi Gaya.’Siapa yang masih ingat, apa pengaruh

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3760/5/T1_262012619_BAB IV.pdf · baru disebut kelompok pakar.Siswa melakukan pengamatan dan

41

gaya terhadap benda yang bergerak?... (dan seterusnya). Berikutnya peneliti menyampaikan

tujuan khusus pembelajaran: “ Nah hari ini kita akan melanjutkan materi pembelajaran

kemarin. Setelah pembelajaran selesai diharapkan kalian dapat menjelaskan pengaruh gaya

terhadap bentuk benda serta menjelaskan tentang besar gaya. Sebelum kegiatan inti dimulai

peneliti memberikan motivasi belajar kepada siswa: “Supaya hasil belajar kalian baik maka

marilah kita laksanakan kegiatan pembelajaran kali ini dengan sebaik-baiknya, dengan terlibat

secara aktif dan penuh semangat.”

Pada kegiatan inti siswa melanjutkan presentasi atau penyampaian materi dikelompok

asal serta mengerjakan tugas kelompok melalui LKS.

Peneliti membagikan materi dan LKS kepada kelompok asal. Setelah menerima materi ketua

kelompok membagikan materi kepada anggota kelompoknya. Siswa dari masing-masing

kelompok asal yang mendapat materi sama bergabung menjadi kelompok pakar.

Peneliti memandu siswa menyimpulkan materi pembelajaran, dan siswa mengumpulkan LKS.

Pada kegiatan akhir siswa mencatat rangkuman dan kesimpulan. Peneliti memberi

kesempatan kepada siswa untuk bertanya.,kemudian peneliti memberikan reward pada

kelompok yang aktif dan melaksanakan tugas dengan baik. Untuk mengakhiri kegiatan

pembelajaran peneliti memberi motivasi kepada siswa dan salam penutup.

4.1.2.3 .Observasi dan Refleksi

Seperti pada pertemuan di siklus pertama, rekan sejawat yang bertugas sebagai

observer mengamati proses di pojok belakang sebelah kiri. Dengan berbekal lembar observasi

yang telah disepakati bersama, mengamati jalannya proses perbaikan pembelajaran yang

berlangsung dalam dua kali pertemuan. Pada pertemuan kedua peneliti dan observer juga

mengamati kegiatan proses pembelajaran. Di akhir pembelajaran peneliti bersama –sama Ibu

Yuli Rahmawati memanggil beberapa siswa untuk diminta komentarnya, apakah penggunaan

media bagan struktur organisasi yang digunakan untuk media pembelajaran dan simulasi

memudahkan siswa untuk menguasai materi pembelajaran, dan dapat melibatkan semua

siswa untuk mengikuti proses pembelajaran secara aktif. Setelah kegiatan selesai peneliti dan

observer melakukan diskusi untuk membahas kekuatan dan kelemahan pembelajaran yang

sudah berlangsung sebagai dasar refleksi dan proses perbaikan berikutnya.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3760/5/T1_262012619_BAB IV.pdf · baru disebut kelompok pakar.Siswa melakukan pengamatan dan

42

Dari hasil duduk bersama diperoleh data hasil observasi sebgai berikut a)

Pembelajaran berlangsung sangat kondusif, interaktif, dan atraktif serta menyenangkan.

Terbukti wajah siswa tampak senang dalam belajar. Hal ini tampak dari keaktifan siswa dalam

melaksanakan tugas yang diberikan peneliti; b) Jumlah siswa yang tuntas sudah jauh

melampaui kriteria yang ditetapkan bahkan mencapai peningkatan yang signifikan yakni

100%; c) Sesuai dengan indikator yang ditentukan siswa yang benar-benar aktif dalam belajar

berjumlah 20 siswa, dan benar-benar bertanggung jawab ada 20 siswa.

Dari 10 siswa yang berhasil diminta komentarnya, seluruh siswa bahwa media dan

pemodelan dengan simulasi sangat membantu mempermudah dalam menguasai materi.

Dari hasil refleksi tersebut, peneliti berpendapat bahwa tindakan perbaikan yang dilakukan

telah berhasil. Meski masih ada hal-hal yang harus diperbaiki. Berati upaya perbaikan

pembelajaran berakhir di siklus ke dua.

4.2 Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini terdiri dari deskripsi data dan analisis data. Adapun penjabarannya

akan dibahas pada masing-masing subbab yaitu :

4.2.1 Deskripsi Data

4.2.1.1 Data Siklus I

Hasil penilaian mata pelajaran IPA dari hasil belajar kelas 4 di SDN Poncowarno pada siklus 1

disajikan melalui tabel 4.1 berikut ini :

Tabel 4.1

Distribusi Frekwensi Hasil Belajar IPA Siklus 1

Siswa Kelas 4 SD Negeri Poncowarno Semester II /2012-2013

No Interval Frekwensi Persentase

1 87 - 101 4 20%

2 72 - 86 4 20%

3 57 - 71 3 15%

4 42 - 56 8 40%

5 27 - 41 1 5%

20 100%

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3760/5/T1_262012619_BAB IV.pdf · baru disebut kelompok pakar.Siswa melakukan pengamatan dan

43

Berdasarkan Tabel 4.1 tersebut di atas, maka distribusi hasil belajar IPA bagi siswa

kelas 4 SD Negeri Poncowarno, Kebumen terutama untuk materi Gaya Mempengaruhi Gerak

Benda yang mencapai persentase terbesar adalah pada skor 42-56 yakni sebesar 40%,

sedangkan persentase terkecil adalah pada skor 27-41 yakni sebesar 5%. Sehingga pada

kondisi ini, tindakan yang diberikan perlu mendapat perhatian.

4.2.1.2 Data Siklus 2

Hasil penilaian mata pelajaran IPA dari hasil belajar siswa kelas 4 di SD Negeri

Poncowarno pada siklus 2 disajikan melalui Tabel 4.3 berikut ini:

Tabel 4.3 Distribusi Frekwensi Hasil Belajar IPA Siklus 2

Siswa Kelas 4 SD Negeri Poncowarno Semester 2/2012-2013

No Interval Frekwensi Persentase

1 97 - 102 5 25%

2 91 - 96 6 30%

3 85 - 90 5 25%

4 79 - 84 2 10%

5 73 - 78 2 10%

20 100%

4.2.2 Analisis Data

Analisis data merupakan bagian dari proses pengujian data yang hasilnya digunakan

sebagai bukti yang memadai untuk menarik kesimpulan penelitian (Indriantoro dan Bambang

Supomo, 1999 :11 ).Analisis data pada penelitian ini dilakukan dalam dua tahap yaitu analisis

ketuntasan dan analisis komparatif.

4.2.2.1 Analisis Ketuntasan

Ketuntasan hasil belajar pada siklus 1 ini dapat ditunjukkan melalui Tabel 4.5 berikut ini

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3760/5/T1_262012619_BAB IV.pdf · baru disebut kelompok pakar.Siswa melakukan pengamatan dan

44

Tabel 4.5

Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 1 Siswa Kelas 4 SDN Poncowarno Semester Ii 2012/2013

No Ketuntasan Frekwensi Persentase

1 Tuntas 11 27,5%

2 Tidak Tuntas 9 22,5%

Rerata 65,4

Maksimum 100,0

Minimun 27

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa ketuntasan belajar yang diukur dengan KKM 70 dicapai

oleh 11 siswa atau 27,5% dan ada 9 siswa lainnya atau 22,5% dari seluruh siswa yang ada

belum mencapai ketuntasan dalam belajar IPA untuk materi Gayai panas Ketuntasan belajar

ini juga dapat ditunjukkan dalam diagram lingkaran seperti gambar 4.5 berikut ini:

Gambar 4.5 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 1 Siswa Kelas 4 SDN Poncowarno

Gambar 4.5 di atas menunjukkan bahwa siswa yang tuntas dalam belajar adalah

sebesar 55% sedangkan siswa yang tidak tuntas sebesar 45%.

Tuntas55%

Tidak Tuntas45%

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3760/5/T1_262012619_BAB IV.pdf · baru disebut kelompok pakar.Siswa melakukan pengamatan dan

45

Sedangkan ketuntasan hasil belajar pada siklus 2 ini dapat ditunjukkan melalui Tabel 4.6

berikut ini:

Tabel 4.6

Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 2 Siswa Kelas 4 SDN Poncowarno semester II/2012-2013

No Ketuntasan Frekwensi Persentase

1 Tuntas 20 100,0%

2 Tidak Tuntas 0 0,0%

Rerata 90,0

Maksimum 100,0

Minimun 73

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa ketuntasan belajar yang diukur dengan KKM 70, dicapai

oleh 20 siswa atau 100 % dari seluruh siswa yang ada telah mencapai ketuntasan dalam

belajar IPA untuk materi energi alternatif. Ketuntasan hasil belajar ini juga dapat ditunjukkan

dalam diagram lingkaran seperti gambar 4.6 berikut ini:

Gambar 4.6 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 2 Siswa Kelas 4 SDN Poncowarno

Tuntas100%

Tidak Tuntas0%

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3760/5/T1_262012619_BAB IV.pdf · baru disebut kelompok pakar.Siswa melakukan pengamatan dan

46

Gambar 4.6 di atas menunjukkan bahwa semua siswa atau sebesar 100% telah tuntas

dalam belajar IPA untuk materi gaya.

4.2.2.2 Analisis Komparatif

Berdasarkan hasil analisis ketuntasan dilakukan analisis komparatif ketuntasan hasil

belajar antar siklus dan pra siklus. Analisis komparatif dilakukan dengan menyajikan data

ketuntasan hasil belajar pra siklus, siklus 1, dan siklus 2 dalam satu tabel. Analisis komparatif

ketuntasan hasil belajar IPA dapat ditunjukkan melalui Tabel 4.7 berikut ini:

Tabel 4.7

Analisis Komparatif Ketuntasan Hasil belajar IPA

Siswa Kelas 4 SDN Poncowarno

Semester II/2012-2013

No Ketuntasan Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

f % F % F %

1 Tuntas 8 40,0% 11 55,0% 20 100,0%

2 Tidak Tuntas 12 60,0% 9 45,0% 0 0,0%

Rerata 62,5 65,4 90,0

Maksimum 80,0 100,0 100,0

Minimun 25 27 73,0

Berdasarkan Tabel 4.7 terlihat bahwa rata-rata nilai hasil belajar siswa mengalami

peningkatan dari pra siklus hingga pelaksanaan siklus 2. Untuk memvisualisasikan analisis

komparatif ketuntasan hasil belajar antar siklus dan prasiklus dapat digambarkan dalam

diagram berikut ini:

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3760/5/T1_262012619_BAB IV.pdf · baru disebut kelompok pakar.Siswa melakukan pengamatan dan

47

Gambar 4.7 Diagram Analisis Komparatif Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SDN Poncowarno

4.1 Pembahasan Hasil Penelitian

Sesuai dengan kajian teori yang diuraikan dalam bab terdahulu, penggunaan jigsaw

dalam proses pembelajaran diharapkan dapat berfungsi untuk memberikan kesempatan dan

menuntut siswa terlibat secara aktif di dalam mencapai tujuan pembelajaran, sehingga

motivasi belajar siswa meningkat. Motivasi belajar siswa akan dapat dilihat dari meningkatnya

keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran yang pada akhirnya berimbas pada

meningkatnya nilai hasil belajar siswa.

Berdasarkan analisis komparatif ketuntasan hasil belajar ternyata penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantuan media benda asli dapat meningkatkan hasil

belajar siswa.. Dari segi aktifitas belajar siswa data pada siklus 1 dan 2 menunjukkan adanya

peningkatan dalam aspek keaktifan siswa dalam pembelajaran. Pada kondisi siklus 1 siswa

yang keaktifannya baik hanya sebesar 55 %, dan dari segi hasil belajar siswa yang mencapai

ketuntasan hanya sebesar 55 %. Menurut peneliti pembelajaran ini belum mengalami

peningkatan yang signifikan. Hal ini dikarenakan masih ada 9 anak (45 %) yang belum tuntas

dalam pembelajaran sehingga perlu diberikan tindakan remedial. Sedangkan pada kondisi

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

Tuntas

Tidak Tuntas

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3760/5/T1_262012619_BAB IV.pdf · baru disebut kelompok pakar.Siswa melakukan pengamatan dan

48

siklus 2 siswa yang keaktifannya baik meningkat menjadi 90 %, dan dari segi hasil belajar

siswa yang mencapai ketuntasan juga meningkat menjadi 100 %. Pada siklus 2 nilai rata-rata

kelas juga di atas nilai Kriteria ketuntasan Minimal/KKM (> 70), yakni 90,0. Peneliti merasa

bahwa pembelajaran pada siklus 2 cukup berhasil karena seluruh siswa mencapai ketuntasan

belajar. Berdasarkan hasil penelitian ternyata dengan penggunaan model pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw siswa berbantuan media benda asli dapat meningkatkan hasil belajar

siswa.