4 analisa dan pembahasan 4.1 informasi proyek 4.1.1 data ... · pelaksanaan pengamatan dan...

20 Universitas Kristen Petra

4. ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Informasi proyek

4.1.1 Data umum proyek

Pengamatan penelitian ini dilakukan di sebuah proyek apartemen.

Apartemen ini terdiri dari 4 tower yang terletak di kawasan superblock dengan

berbagai fasilitas pendidikan, yakni sekolah dan universitas. Untuk

mengakomodasi para pelajar dan mahasiswa, maka dibentuklah sebuah kawasan

hunian lengkap dengan fasilitas pendukung seperti pool, gym, jogging track,

shopping area, dll di lantai dasar dan lantai - lantai berikutnya digunakan sebagai

hunian.

Data-data tentang proyek diatas sebagai berikut

Jenis Proyek : Apartemen

Lokasi : Surabaya Timur

Jumlah Tower : 4 Tower

Jumlah Lantai : 29 lantai

Luas Tanah : ± 7,2 ha

Fungsi Bangunan : Ruko dan Apartemen

Waktu Pelaksanaan : 15 Oktober 2011 – 30 Juni 2014

Gambar 4.1 Apartemen Tower X dan Y

http://www.petra.ac.id

http://dewey.petra.ac.id/dgt_directory.php?display=classification

http://digilib.petra.ac.id/help.html


Penelitian yang dilakukan yaitu pengamatan pekerjaan dinding precast ,

mulai dari proses produksi dan pemasangan. Penelitian peneliti batasi hanya pada

pekerjaan 2 tower saja, yaitu tower X dan Y. Masing-masing tower memiliki tim

kerjanya sendiri, baik dalam produksi maupun pemasangan. Pada saat peneliti

amati progres keseluruhan tower X dan Y dinding precast nya masih banyak yang

belum terpasang. Pada tower X sudah sampai lebih dari 20 lantai yang telah

terpasang, sedangkan tower Y baru 2 lantai saja. Pekerjaan struktur untuk tower

X sudah selesai sedangkan Tower Y baru selesai sampai 11 lantai.

4.1.2 Data Penelitian

Pelaksanaan pengamatan dan pengumpulan data pada proyek ini dilakukan

pada setiap hari kerja (6 hari) selama ± 1 bulan dari tanggal 12 September 2013

sampai 9 Oktober 2013. Data-data yang dicatat merupakan progres harian

pekerjaan dinding precast yang meliputi pekerjaan produksi precast dan

pekerjaan pemasangan precast. Sub-sub pekerjaan produksi dinding precast

meliputi pekerjaan bekisting, pembesian, dan pengecoran. Sedangkan sub-sub

pekerjaan pemasangan dinding precast meliputi pekerjaan pengangkatan dinding

dan pengelasan / pembautan. Untuk jumlah tenaga kerja harian, pada tower X dan

Y dibagi menjadi beberapa tim. Setiap tower memiliki tim produksi

beranggotakan 6 orang sedangkan tim pemasangan terdiri dari 3 orang.

Data untuk perencanaan diambil dari shop drawing milik pelaksana dan

pengawas proyek. Sedangkan data pelaksanaannya diambil dari observasi

langsung dilapangan. Selama observasi dilapangan, peneliti juga menanyakan

kejelasan proyek lebih lanjut agar lebih jelas dalam pengambilan data yang

peneliti butuhkan.

Dalam penelitian ini untuk pekerjaan dinding precast, peneliti mengamati

2 sub pekerjaan dengan 2 tower yang berbeda. Sub - sub pekerjaan tersebut bisa

dilihat pada Gambar 4.2.


Tower X Tower Y

Gambar 4.2 WBS Pekerjaan Dinding Precast

4.2 Penentuan Sub Pekerjaan Produksi Dinding Precast

Dalam sub pekerjaan dinding precast, peneliti meninjau beberapa sub

pekerjaan yang diolah datanya lebih lanjut, diantaranya sebagai berikut :

4.2.1 Bekisting

Pekerjaan bekisting ini merupakan tahap awal untuk membuat dinding

precast. Bekisting yang digunakan dalam pembuatan dinding precast ini bukanlah

terbuat dari kayu tripleks, namun menggunakan besi siku (Gambar 4.3) yang

dirangkai membentuk ukuran dinding precast yang akan dipasang. Sebelum

dirangkai biasanya area pengecoran dibersihkan dahulu dari sisa - sisa pengecoran

sebelumnya, lalu kemudian besi siku dirangkai sehingga sesuai dengan ukuran

yang direncanakan, lalu pengait untuk pemasangan siku dikunci dengan baut

(Gambar 4.4) sehingga posisinya tidak berubah-ubah.

Gambar 4.3 Pengait yang Sudah Dikunci

Pekerjaan

Dinding precast

Dinding Pra-

CetakProduksi

Dinding precast

Dinding Pra-

Cetak

Pemasangan

Dinding precast

Pekerjaan

Dinding precast

Produksi

Dinding precast

Pemasangan

Dinding precast


Gambar 4.4 Perakitan Bekisting Dinding Precast

4.2.2 Pembesian

Setelah bekisting dirangkai sedemikian rupa, lalu pekerja akan memasang

besi tulangan. Besi tulangan yang dipakai adalah besi wiremesh yang sudah

dirakit dari pabrik dalam bentuk lembaran, lalu dipotong dengan alat potong

wiremesh (Gambar 4.5) sesuai kebutuhan / sesuai dengan dimensi dinding precast

yang akan direncanakan lalu dipasang di cetakan bekisting. Besi tulangan

wiremesh yang dipakai adalah tipe M7 – 150, dengan perlembar wiremesh ini

berukuran 2.1 x 5.4 m2. Setelah diletakkan di stockyard, lembaran wiremesh

dipotong menjadi 2 menjadi 2.1 x 2.7 m2. Ukuran yang telah terpotong ini yang

kita asumsi sebagai 1 unit pengukuran untuk perhitungan pembesian. Pada

beberapa bagian pembesian diberi beberapa tulangan ulir sebagai bracing /

pengaku, lalu di bagian pinggir diberi tulangan hook untuk keperluan mobilisasi

dengan bantuan tower crane. Untuk perakitan pembesian tersebut bisa dilihat

pada Gambar 4.6.

Gambar 4.5 Alat potong wiremesh


Gambar 4.6 Pembesian Dinding Precast

4.2.3 Pengecoran

Tahapan yang terakhir adalah tahapan pengecoran. Beton dengan mutu K-

400, dituang ke cetakan dinding precast (Gambar 4.7) dibantu dengan extension

chute yang bisa dilihat pada Gambar 4.8. Selanjutnya beton cair digetarkan

dengan alat vibrator (Gambar 4.9). Fungsi vibrator ini untuk menghilangkan

rongga - rongga udara yang terjebak dalam cetakan selama proses pengecoran

berlangsung. Selanjutnya beton yang sudah digetarkan oleh vibrator diratakan

dengan perata.

Gambar 4.7 Pengecoran Dinding precast


Gambar 4.8 Pengecoran dengan Truck Ready Mix

Gambar 4.9 Vibrator

4.3. Penentuan Sub Pekerjaan Pemasangan Dinding Precast

Untuk pekerjaan pemasangan, peneliti membagi sub - sub pekerjaan

menjadi 2 bagian, yaitu:

4.3.1 Pengangkatan Dinding Precast

Dinding precast dari storage yang akan dipasang, digantungkan dengan

hook dengan bantuan tower crane. Setelah dikaitkan dengan baik, lalu diangkat

perlahan ke tempat instalasi. Setelah dinding precast sampai ke tempat instalasi,

untuk sementara dikaitkan ke katrol di tempat yang akan dipasang untuk

menentukan leveling yang sudah ditentukan (Gambar 4.10). Terkadang, ada pula

beberapa dinding precast yang telah digantung, langsung dilas dan dibaut. Proses


pengaitan ke tempat instalasi ini harus diperhatikan dengan cermat, baik oleh

operator tower crane dan tim pemasangan serta dikoordinasi dengan baik oleh

mandor untuk meminimalkan kerusakan akibat benturan, mengingat posisi

pemasangan yang cukup sulit dan banyak dipengaruhi oleh angin. Dinding precast

yang sedang diangkat dapat dilihar pada Gambar 4.11.

Gambar 4.10 Penggantungan Dinding Precast dengan Katrol

Gambar 4.11 Proses Pengangkatan Dinding Precast dari Storage

4.3.2 Pengelasan dan Pembautan

Setelah dilakukannya pengangkatan dinding precast ke atas, dinding

precast akan dilas dan dibaut pada embedded yang sudah tertempel pada dinding


precast tersebut. Embedded tersebut seperti pada Gambar 4.12. Setelah dinding

dilas oleh pekerja (Gambar 4.13), akan dilakukan pembautan dengan baut mutu

tinggi. Contoh baut mutu tinggi bisa dilihat pada Gambar 4.14. Setelah baut

dipasang, lalu dikencangkan, hasilnya seperti pada Gambar 4.15.

Gambar 4.12 Embedded

Gambar 4.13 Pekerjaan Las dan Baut Dinding Precast


Gambar 4.14 Baut Mutu Tinggi

Gambar 4.15 Dinding Precast yang telah Dibaut

4.4 Pengambilan Data Lapangan

Dengan membatasi pada scope - scope pekerjaan diatas, maka dapat

diperoleh data harian untuk dianalisa lebih lanjut.

4.4.1 Pengumpulan Volume Aktual Pekerjaan Dinding Precast Tower X

Dalam proses pengambilan data ini, peneliti langsung terjun ke lapangan

dan mencatat data-data yang diperlukan untuk mengetahui produktivitas dari

pekerjaan produksi dan pemasangan dinding precast tiap harinya. Data pada

Tabel 4.1 merupakan ringkasan data volume aktual pekerjaan produksi dinding

precast. Sedangkan Tabel 4.2 merupakan ringkasan data volume aktual pekerjaan

pemasangan dinding precast pada tower X selama kurang lebih 4 minggu


pengamatan.Total jam kerja diperoleh dari perkalian antara jumlah pekerja dan

jam kerja. Sedangkan volume pekerjaan diperoleh dari penjumlahan dari

kebutuhan material dari masing-masing tipe dinding precast yang dikerjakan pada

hari tersebut.

Tabel 4.1 Volume Aktual Pekerjaan Produksi Tower X

Hari Tanggal Jumlah Jam

Kerja

Total Jam

Volume Pekerjaan

Ke- Pekerja Kerja Bekisting Pembesian Cor

man day manday m2 m2 m3

1 9/12/2013 6 1 6 14.581 75.404 6.431

2 9/13/2013 6 1 6 14.997 72.782 5.660

3 9/14/2013 6 1 6 24.977 89.415 7.179

4 9/16/2013 6 1 6 24.977 89.415 7.179

5 9/17/2013 6 1 6 14.997 72.782 0.000

6 9/18/2013 6 1 6 0.000 0.000 5.660

7 9/19/2013 6 1 6 6.434 39.051 3.075

8 9/20/2013 6 1 6 4.360 18.970 2.063

9 9/21/2013 6 1 6 14.046 24.098 2.196

10 9/23/2013 6 1 6 23.337 51.763 4.930

11 9/24/2013 6 1 6 18.999 46.539 4.392

12 9/25/2013 6 1 6 18.331 43.198 0.000

13 9/26/2013 6 1 6 0.000 0.000 4.186

14 9/27/2013 6 1 6 4.840 24.964 2.293

15 9/28/2013 6 1 6 19.873 40.330 3.558

16 9/30/2013 6 1 6 9.742 22.759 1.761

17 10/1/2013 6 1 6 16.982 44.179 3.693

18 10/2/2013 6 1 6 4.128 24.098 1.948

19 10/3/2013 6 1 6 17.430 42.332 3.724

20 10/4/2013 6 1 6 19.577 41.501 3.545

21 10/5/2013 6 1 6 11.731 30.791 2.631

22 10/7/2013 6 1 6 30.978 49.534 4.274

23 10/8/2013 6 1 6 19.364 45.518 3.180

24 10/9/2013 6 1 6 31.223 49.534 3.534

Total 144 365.902 1038.954 87.090


Tabel 4.2 Volume Aktual Pekerjaan Pemasangan Tower X


Kerja

Total Jam Volume Pekerjaan

Ke- Pekerja Kerja dipasang las dan baut

man day manday buah titik

1 9/12/2013 3 1 3 9 62

2 9/13/2013 3 1 3 10 38

3 9/14/2013 3 1 3 9 35

4 9/16/2013 3 1 3 8 58

5 9/17/2013 3 1 3 11 48

6 9/18/2013 3 1 3 5 18

7 9/19/2013 3 1 3 9 23

8 9/20/2013 3 1 3 5 84

9 9/21/2013 3 1 3 11 42

10 9/23/2013 3 1 3 1 25

11 9/24/2013 3 1 3 9 8

12 9/25/2013 3 1 3 9 54

13 9/26/2013 3 1 3 4 41

14 9/27/2013 3 1 3 5 35

15 9/28/2013 3 1 3 11 35

16 9/30/2013 3 1 3 6 26

17 10/1/2013 3 1 3 7 46

18 10/2/2013 3 1 3 4 19

19 10/3/2013 3 1 3 11 37

20 10/4/2013 3 1 3 7 32

21 10/5/2013 3 1 3 4 12

22 10/7/2013 3 1 3 6 24

23 10/8/2013 3 1 3 0 12

24 10/9/2013 3 1 3 7 4

Total 72 168 818


4.4.2 Pengumpulan Volume Aktual Pekerjaan Dinding Precast Tower Y

Data pada Tabel 4.3 dan Tabel 4.4 berturut-turut merupakan ringkasan

data volume aktual pekerjaan produksi dinding precast dan pekerjaan pemasangan

dinding precast untuk tower Y.

Tabel 4.3 Volume Aktual Pekerjaan Produksi Tower Y


Kerja

Total Jam

Volume Pekerjaan

Ke- Pekerja Kerja Bekisting Pembesian Cor

man day manday m2 m2 m3

1 9/12/2013 6 1 6 11.093 61.301 5.679

2 9/13/2013 6 1 6 7.248 33.057 3.417

3 9/14/2013 6 1 6 16.287 78.705 7.188

4 9/16/2013 6 1 6 7.678 41.220 4.070

5 9/17/2013 6 1 6 10.088 57.154 0.000

6 9/18/2013 6 1 6 0.000 0.000 5.511

7 9/19/2013 6 1 6 10.043 57.285 5.481

8 9/20/2013 6 1 6 7.874 49.193 4.556

9 9/21/2013 6 1 6 11.739 71.443 6.696

10 9/23/2013 6 1 6 12.653 79.475 7.345

11 9/24/2013 6 1 6 9.672 60.566 5.627

12 9/25/2013 6 1 6 12.384 75.459 0.000

13 9/26/2013 6 1 6 0.000 0.000 6.944

14 9/27/2013 6 1 6 10.634 61.432 5.722

15 9/28/2013 6 1 6 10.888 50.321 4.854

16 9/30/2013 6 1 6 13.178 77.497 7.265

17 10/1/2013 6 1 6 8.754 53.078 5.095

18 10/2/2013 6 1 6 7.203 43.329 4.227

19 10/3/2013 6 1 6 11.221 67.296 6.537

20 10/4/2013 6 1 6 9.398 55.922 5.435

21 10/5/2013 6 1 6 4.726 30.152 2.691

22 10/7/2013 6 1 6 12.424 70.140 6.388

23 10/8/2013 6 1 6 10.566 50.789 4.530

24 10/9/2013 6 1 6 11.158 67.296 5.933

Total 144 226.909 1292.112 121.193


Tabel 4.4 Volume Aktual Pekerjaan Pemasangan Tower Y

Hari

Tanggal

Jumlah Jam Kerja

Total Jam

Volume Pekerjaan

Ke- Pekerja Kerja

dipasang las dan

baut

man day manday buah titik

1 9/12/2013 3 1 3 8 37

2 9/13/2013 3 1 3 9 33

3 9/14/2013 3 1 3 0 49

4 9/16/2013 3 1 3 4 32

5 9/17/2013 3 1 3 12 22

6 9/18/2013 3 1 3 12 34

7 9/19/2013 3 1 3 11 41

8 9/20/2013 3 1 3 12 59

9 9/21/2013 3 1 3 13 59

10 9/23/2013 3 1 3 11 87

11 9/24/2013 3 1 3 5 21

12 9/25/2013 3 1 3 14 57

13 9/26/2013 3 1 3 13 20

14 9/27/2013 3 1 3 4 43

15 9/28/2013 3 1 3 5 26

16 9/30/2013 3 1 3 14 110

17 10/1/2013 3 1 3 11 35

18 10/2/2013 3 1 3 0 27

19 10/3/2013 3 1 3 13 52

20 10/4/2013 3 1 3 6 44

21 10/5/2013 3 1 3 9 42

22 10/7/2013 3 1 3 6 65

23 10/8/2013 3 1 3 7 20

24 10/9/2013 3 1 3 7 7

Total 72 206 1022


4.5 Pengolahan Data Perkerjaan Dinding Precast dengan Metode Level

of Effort Pada Tower X

Untuk mencari produktivitas harian, dibutuhkan beberapa tahap

perhitungan. Setelah volume aktual harian diperoleh, peneliti dapat melanjutkan

proses perhitungan dengan mencari model koefisien.

4.5.1 Perhitungan Model Koefisien

Peneliti menggunakan software statistik seperti SPSS dengan

memanfaatkan metode multiple regression analysis untuk mengolah data yang

telah terkumpul selama kurang lebih 4 minggu pengamatan. Variabel yang ada

yaitu total workdays yang merupakan variabel terikat dan setiap sub pekerjaan

menjadi variabel bebasnya. Setelah diinputkan data-data ke software tersebut,

maka keluarlah output koefisien seperti persamaan 4.1 dan 4.2.

Untuk pekerjaan produksi :

Total Workdays = 0,106 X1 + 0,022 X2 + 0,694 X3.................................... (4.1)

Untuk pekerjaan pemasangan :

Total Workdays = 0,244 X4 + 0,27 X5..........................................................(4.2)

Keterangan :

X1 = Sub Pekerjaan Bekisting

X2 = Sub Pekerjaan Pembesian

X3 = Sub Pekerjaan Pengecoran

X4 = Sub Pekerjaan Pemasangan

X5 = Sub Pekerjaan Las dan Baut

Setelah didapatkan model persamaan total workdays pada persamaan 4.1

dan persamaan 4.2, koefiisien tersebut akan digunakan sebagai model koefisien


masing-masing sub pekerjaan tersebut untuk perhitungan selanjutnya. Model

koefisien bisa dilihat pada tabel 4.5.

Tabel 4.5 Model koefisien Dinding Precast Tower X

Produksi Pemasangan

Sub pekerjaan

Model koefisien

Sub pekerjaan

Model koefisien

bekisting 0,106 pengangkatan 0,244

pembesian 0,022 las dan baut 0,027

cor 0,694

4.5.2 Perhitungan Rules of Credit

Setelah koefisien diperoleh, hasil koefisien tersebut digunakan untuk

menghitung rules of credit. Hasilnya bisa dilihat pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6 Rules of Credit dan Conversion Factor Tower X

Produksi

sub pekerjaan model koefisien total actual estimated rules of conversion

quantity workday credit factor

(1) (2) (3) = (1)*(2) (4) = (3)/Σ(3)

bekisting 0,106 365,902 38,853 0,319 1,716

pembesian 0,022 1038,954 22,640 0,186 1,000

cor 0,694 87,090 60,457 0,496 2,670

121,950

Pemasangan

sub pekerjaan model koefisien total actual estimated rules of conversion

quantity workday credit factor

(1) (2) (3) = (1)*(2) (4) = (3)/Σ(3)

digantung 0,244 168,000 40,989 0,652 1,000

las dan baut 0,027 818,000 21,872 0,348 0,534

62,861


Hasil rules of credit diatas menunjukkan bahwa sub pekerjaan pengecoran

memiliki bobot kerja yang paling tinggi yaitu sebesar 49,6 %, lalu pekerjaan

Bekisting 31,9 % , lalu berikutnya pekerjaan pembesian 18,6%. Nilai rules of

credit diperoleh dengan membagi estimated workdays dengan total estimated

workdays. Contoh perhitungan pada pekerjaan bekisting 38,853 / 121,95 = 0,319

Pada Tabel 4.6, conversion factor adalah nilai konversi yang

mengkonversi setiap satuan sub pekerjaan yang berbeda menjadi satuan yang

sama yang telah ditentukan. Dalam analisis ini peneliti memilih sub pekerjaan

pembesian , karena umumnya pekerjaan dinding satuannya memakai satuan m2.

Untuk memperoleh nilai conversion factor, caranya dengan membagi nilai

rules of credit masing-masing sub pekerjaan dengan rules of credit pekerjaan

yang ditentukan sebagai acuan. Contoh misalnya conversion factor pekerjaan

bekisting yaitu 0,319 (rules of credit bekisting) dibagi 0,186 (rules of credit

pembesian) = 1,716 (conversion factor bekisting). Dalam menentukan satuan

yang akan dipakai sebagai acuan tidak ada aturan khusus, peneliti bebas

menentukan mana yang akan dipakai. Acuan yang kami pakai adalah pekerjaan

pembesian dengan satuan m2

karena dalam pekerjaan dinding, akan lebih

representatif memakai satuan m2

searah bidang luasan dibandingkan

menggunakan satuan lainnya.

4.5.3 Perhitungan Daily Productivity

Selanjutnya adalah menghitung daily productivity dari data yang telah

terkumpul. Untuk menghitung daily productivity pengamat telah melakukan

pencatatan akan data yang diperlukan seperti jumlah tenaga kerja dan perolehan

hasil kerja selama 1 hari kerja sesuai satuan yang telah ditetapkan. Hasil

perhitungan total output dan daily productivity selama 1 bulan pengamatan dapat

dilihat pada Tabel 4.7 dan Tabel 4.8.


Tabel 4.7 Perhitungan Daily Productivity Pekerjaan Produksi Tower X

Volume Pekerjaan

Hari Tanggal Total Rules of Credit Total Daily

ke- Jam 0.319 0.186 0.496 Productivity

Kerja Bekisting Pembesian Cor

manday m2 m2 m2 m2 m2/manday

1 9/12/2013 6 25.023 75.404 17.173 30.485 5.081

2 9/13/2013 6 25.736 72.782 15.113 29.204 4.867

3 9/14/2013 6 42.863 89.415 19.170 39.760 6.627

4 9/16/2013 6 42.863 89.415 19.170 39.760 6.627

5 9/17/2013 6 25.736 72.782 0.000 21.711 3.619

6 9/18/2013 6 0.000 0.000 15.113 7.492 1.249

7 9/19/2013 6 11.041 39.051 8.212 14.839 2.473

8 9/20/2013 6 7.482 18.970 5.508 8.636 1.439

9 9/21/2013 6 24.104 24.098 5.864 15.060 2.510

10 9/23/2013 6 40.048 51.763 13.164 28.895 4.816

11 9/24/2013 6 32.605 46.539 11.728 24.842 4.140

12 9/25/2013 6 31.457 43.198 0.000 18.042 3.007

13 9/26/2013 6 0.000 0.000 11.178 5.542 0.924

14 9/27/2013 6 8.306 24.964 6.124 10.317 1.719

15 9/28/2013 6 34.104 40.330 9.502 23.063 3.844

16 9/30/2013 6 16.718 22.759 4.702 11.883 1.980

17 10/1/2013 6 29.142 44.179 9.861 22.375 3.729

18 10/2/2013 6 7.084 24.098 5.201 9.309 1.551

19 10/3/2013 6 29.911 42.332 9.944 22.318 3.720

20 10/4/2013 6 33.596 41.501 9.467 23.101 3.850

21 10/5/2013 6 20.131 30.791 7.026 15.613 2.602

22 10/7/2013 6 53.161 49.534 11.412 31.791 5.298

23 10/8/2013 6 33.231 45.518 8.491 23.247 3.874

24 10/9/2013 6 53.582 49.534 9.436 30.945 5.157

Total 144 627.924 1038.954 232.561 508.229


Tabel 4.8 Perhitungan Daily Productivity Pekerjaan Pemasangan Tower X

Volume Pekerjaan


ke- Jam 0.652 0.348 Productivity

Kerja diangkat las dan baut

manday buah buah buah/manday buah/manday

1 9/12/2013 3 9 33.084 17.380 5.793

2 9/13/2013 3 10 20.277 13.576 4.525

3 9/14/2013 3 9 18.677 12.367 4.122

4 9/16/2013 3 8 30.950 15.985 5.328

5 9/17/2013 3 11 25.613 16.085 5.362

6 9/18/2013 3 5 9.605 6.602 2.201

7 9/19/2013 3 9 12.273 10.139 3.380

8 9/20/2013 3 5 44.824 18.856 6.285

9 9/21/2013 3 11 22.412 14.971 4.990

10 9/23/2013 3 1 13.340 5.294 1.765

11 9/24/2013 3 9 4.269 7.354 2.451

12 9/25/2013 3 9 28.815 15.895 5.298

13 9/26/2013 3 4 21.878 10.221 3.407

14 9/27/2013 3 5 18.677 9.759 3.253

15 9/28/2013 3 11 18.677 13.671 4.557

16 9/30/2013 3 6 13.874 8.740 2.913

17 10/1/2013 3 7 24.546 13.105 4.368

18 10/2/2013 3 4 10.139 6.136 2.045

19 10/3/2013 3 11 19.744 14.042 4.681

20 10/4/2013 3 7 17.076 10.506 3.502

21 10/5/2013 3 4 6.403 4.836 1.612

22 10/7/2013 3 6 12.807 8.368 2.789

23 10/8/2013 3 0 6.403 2.228 0.743

24 10/9/2013 3 7 2.134 5.307 1.769

Total 72 168 436.497 261.422

Pada tabel yang menunjukkan hasil daily productivity, setiap volume sub

pekerjaan telah dikalikan conversion factor masing-masing sub pekerjaan,

sehingga satuan tiap sub pekerjaan menjadi sebanding. Sebagai contoh, pada

perhitungan volume actual pekerjaan bekisting, didapat 14,581 m2. Sedangkan

pada Tabel 4.7, volume pekerjaan untuk pekerjaan bekisting didapat sebesar

25,023 m2 dikarenakan volume actual 14,581 m2 telah dikalikan dengan


conversion factornya sebesar 1,716. Untuk menghitung daily productivity, total

output diatas telah dikalikan dengan rules of credit tiap-tiap sub pekerjaan.

Sehingga satuan untuk pekerjaan produksi menjadi m2/manday, sedangkan untuk

pekerjaan pemasangan satuannya adalah buah/manday. Untuk rata-rata daily

productivity pekerjaan produksi tower X didapat 3,529 m2/manday. Sedangkan

untuk rata-rata pekerjaan pemasangan tower X didapat 3,631 buah/manday.

4.5.4 Perhitungan Baseline Productivity

Data yang terkumpul selama penelitian berjumlah 24 data, sehingga

baseline subset dari total data tersebut seharusnya 2,4 (10% x 24 = 2,4). Karena

baseline subset kurang dari 5 maka baseline subset yang dipakai adalah 5. Dari 5

data yang memiliki nilai total output tertinggi kemudian nilai productivitynya

diambil nilai tengah dari 5 data tersebut sebagai baseline productivity. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.9 dibawah ini.

Tabel 4.9 Perhitungan Baseline Productivity Tower X

Produksi

Pemasangan

Tanggal Total Daily

Tanggal Total Daily

Output Productivity

Output Productivity

14/09/2013 39,760 6,627

20/09/2013 18,856 6,285

16/09/2013 39,760 6,627

12/09/2013 17,380 5,793

07/10/2013 31,791 5,298

17/09/2013 16,085 5,362

09/10/2013 30,945 5,157

16/09/2013 15,985 5,328

12/09/2013 30,485 5,081

25/09/2013 15,895 5,298

Dari hasil di atas, pekerjaan produksi memiliki baseline productivity sebesar

5,298 m2/manday, sedangkan pada pekerjaan pemasangan memiliki baseline

productivity sebesar 5,362 buah/manday. Pelaksana dapat mencapai nilai

produktivitas ini bila di lapangan tidak terjadi atau minim sekali faktor

penghambatnya.

Untuk lebih memudahkan dalam menginterpretasikan hasil ini, dapat

dilihat grafik pada Grafik 4.1 . Terdapat 5 data yang mendekati garis lurus


(baseline productivity), yang berarti hanya 5 data dari keseluruhan data yang

mencapai acuan.

Grafik 4.1 Grafik Daily Productivity Produksi Tower X

Grafik 4.2 Grafik Daily Productivity Pemasangan Tower X

Pada hari - hari tertentu dijumpai daily productivity pekerjaan produksi

yang rendah seperti pada hari ke-6 dan hari ke-13 diakibatkan oleh tertundanya

proses pengecoran untuk dinding precast pada hari sebelumnya sehingga

dilanjutkan pada hari tersebut, dimana pekerjaan bekisting dan pembesian sudah

0

1

2

3

4

5

6

7

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

Pro

du

ctiv

ity

(m2

/man

day

)

Day

daily productivity

baseline

mean

0

1

2

3

4

5

6

7

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

Pro

du

ctiv

ity

(bu

ah /

man

day

)

Day

daily productivity

baseline

mean


dikerjakan pada hari sebelumnya. Pada saat tidak mengerjakan pekerjaan

pengecoran itulah, pekerja membantu melakukan pekerjaan repair terhadap stok

dinding precast yang sudah dibuat sehingga output yang terhitung hanyalah

output dari pekerjaan pengecoran saja. Adapula daily productivity yang jauh

dibawah rata-rata semisal pada hari ke-8 dan ke-18, dikarenakan tim produksi

dinding precast hanya memproduksi dinding yang dibutuhkan saat itu, bukan

dinding tipikal yang diproduksi pada hari-hari sebelumnya.

Untuk daily productivity pekerjaan pemasangan cenderung mendekati

rata-rata dari produktivitas hariannya. Tetapi ada beberapa hari seperti pada hari

ke-6, 10, dan hari ke-23 dimana daily productivitynya sangat rendah karena tower

crane yang digunakan untuk mengangkat dinding precast sedang digunakan untuk

kepentingan pekerjaan struktur seperti mengangkat besi, bekisting kolom dan lain-

lain. Adapula kendala lain seperti keterbatasan katrol yang digunakan untuk

menggantung dinding precast sementara setelah diangkat keatas. Karena tidak

semua dinding precast yang telah diangkat langsung dilas dan dibaut.

4.6 Pengolahan Data Perkerjaan Dinding Precast dengan Metode Level

of Effort Pada Tower Y

Sama seperti pada tower X, sebelum peneliti mencari nilai dari rules of

credit dan conversion factor, dilakukan perhitungan model koefisien terlebih

dahulu.

4.6.1 Perhitungan Model Koefisien

Perhitungan model koefisiennya sama seperti diatas. Yang berbeda adalah

data input yang dimasukkan. Digunakan persamaan 4.3 dan persamaan 4.4 untuk

mencari koefisien dari tower Y.

Untuk pekerjaan produksi :

Total Workdays = 0,140 X1 + 0,026 X2 + 0,556 X3.....................................(4.3)

Untuk pekerjaan pemasangan :

Total Workdays = 0,171 X4 + 0,026 X5.........................................................(4.4)


Setelah didapatkan model persamaan total workdays pada persamaan 4.3

dan persamaan 4.4 koefisien tersebut akan digunakan sebagai model koefisien

masing-masing sub pekerjaan tersebut untuk perhitungan selanjutnya. Model

koefisien bisa dilihat pada tabel 4.10.

Tabel 4.10 Model koefisien Tower Y

Produksi Pemasangan

Sub pekerjaan Model koefisien

Sub pekerjaan Model koefisien

bekisting 0,140 pemasangan 0,171

pembesian 0,026 las dan baut 0,026

cor 0,556

4.6.2 Perhitungan Rules of Credit

Perhitungan rules of credit dapat dilakukan setelah mendapatkan model

koefisien dari masing-masing pekerjaan seperti yang tertera pada Tabel 4.11.

Tabel 4.11 Rules of Credit dan Conversion Factor Tower Y

Produksi

sub pekerjaan Model koefisien Total Actual Estimated Rules of Conversion

Quantity Workhours Credit Factor

bekisting 0,140 226,909 31,861 0,240 0,945

pembesian 0,026 1292,112 33,719 0,254 1,000

cor 0,556 121,193 67,358 0,507 1,998

132,938 1,000

Pemasangan

sub pekerjaan Model koefisien Total Actual Estimated Rules of Conversion

Quantity Workhours Credit Factor

terpasang 0,171 199,000 34,023 0,568 1,000

las dan baut 0,026 1002,000 25,844 0,432 0,760

59,867

Hasil rules of credit diatas menunjukkan bahwa sub pekerjaan pengecoran

memiliki bobot kerja yang lebih tinggi yaitu sebesar 50,7%, lalu pekerjaan


Bekisting 24% , lalu berikutnya pekerjaan pembesian 25,4%. Nilai rules of credit

diperoleh dengan membagi estimated workdays dengan total estimated workdays.

4.6.3 Perhitungan Daily Productivity

Setelah mendapatkan nilai dari rules of credit, dilanjutkan dengan mencari

daily productivitynya. Tabel 4.12 dan Tabel 4.13 merupakan rangkuman data

daily productivity yang didapat tiap harinya.

Tabel 4.12 Perhitungan Daily Productivity Pekerjaan Produksi Tower Y

Volume Pekerjaan


ke- Jam 0.240 0.254 0.507 Productivity

Kerja Bekisting Pembesian Cor

manday m2 m

2 m

2 m

2 m

2/manday

1 9/12/2013 6 10.481 61.301 11.344 23.809 3.968

2 9/13/2013 6 6.848 33.057 6.825 13.484 2.247

3 9/14/2013 6 15.390 78.705 14.359 30.927 5.155

4 9/16/2013 6 7.255 41.220 8.130 16.314 2.719

5 9/17/2013 6 9.532 57.154 0.000 16.781 2.797

6 9/18/2013 6 0.000 0.000 11.009 5.578 0.930

7 9/19/2013 6 9.490 57.285 10.950 22.352 3.725

8 9/20/2013 6 7.440 49.193 9.101 18.872 3.145

9 9/21/2013 6 11.092 71.443 13.377 27.558 4.593

10 9/23/2013 6 11.955 79.475 14.672 30.458 5.076

11 9/24/2013 6 9.139 60.566 11.240 23.248 3.875

12 9/25/2013 6 11.701 75.459 0.000 21.944 3.657

13 9/26/2013 6 0.000 0.000 13.872 7.029 1.171

14 9/27/2013 6 10.047 61.432 11.431 23.782 3.964

15 9/28/2013 6 10.287 50.321 9.697 20.143 3.357

16 9/30/2013 6 12.451 77.497 14.514 29.995 4.999

17 10/1/2013 6 8.271 53.078 10.177 20.602 3.434

18 10/2/2013 6 6.806 43.329 8.445 16.900 2.817

19 10/3/2013 6 10.602 67.296 13.059 26.227 4.371

20 10/4/2013 6 8.880 55.922 10.858 21.814 3.636

21 10/5/2013 6 4.466 30.152 5.376 11.442 1.907

22 10/7/2013 6 11.739 70.140 12.760 27.070 4.512

23 10/8/2013 6 9.983 50.789 9.049 19.860 3.310

24 10/9/2013 6 10.543 67.296 11.852 25.602 4.267

Total 144 214.400 1292.112 242.097 501.792


Tabel 4.13 Perhitungan Daily Productivity Pekerjaan Pemasangan Tower Y

Volume Pekerjaan


ke- Jam 0.652 0.348 Productivity

Kerja diangkat las dan baut

manday buah buah buah/manday buah/manday

1 9/12/2013 3 8 30.064 17.525 5.842

2 9/13/2013 3 9 26.814 16.690 5.563

3 9/14/2013 3 0 39.815 17.188 5.729

4 9/16/2013 3 4 26.002 13.498 4.499

5 9/17/2013 3 12 17.876 14.537 4.846

6 9/18/2013 3 12 27.627 18.746 6.249

7 9/19/2013 3 11 33.315 20.633 6.878

8 9/20/2013 3 12 47.941 27.515 9.172

9 9/21/2013 3 13 47.941 28.083 9.361

10 9/23/2013 3 11 70.692 36.768 12.256

11 9/24/2013 3 5 17.064 10.208 3.403

12 9/25/2013 3 14 46.315 27.950 9.317

13 9/26/2013 3 13 16.251 14.403 4.801

14 9/27/2013 3 4 34.940 17.356 5.785

15 9/28/2013 3 5 21.126 11.962 3.987

16 9/30/2013 3 14 89.381 46.541 15.514

17 10/1/2013 3 11 28.439 18.528 6.176

18 10/2/2013 3 0 21.939 9.471 3.157

19 10/3/2013 3 13 42.253 25.628 8.543

20 10/4/2013 3 6 35.752 18.844 6.281

21 10/5/2013 3 9 34.127 19.847 6.616

22 10/7/2013 3 6 52.816 26.210 8.737

23 10/8/2013 3 7 16.251 10.994 3.665

24 10/9/2013 3 7 5.688 6.434 2.145

Total 72 206 830.427 475.557

Untuk rata-rata daily productivity pekerjaan produksi tower Y didapat

3,485 m2/manday. Sedangkan untuk rata-rata pekerjaan pemasangan tower Y

didapat 6,605 buah/manday.


4.6.4 Perhitungan Baseline productivity

Dari 5 data yang memiliki nilai total output tertinggi yang didapat dari

perhitungan daily productivity, kemudian nilai productivity nya diambil nilai

tengah dari 5 data tersebut sebagai baseline productivity. Dari Tabel 4.14 bisa

dilihat bagaimana cara pengambilan baseline productivity tiap-tiap pekerjaan.

Tabel 4.14 Perhitungan Baseline Productivity Tower Y

Produksi

Pemasangan

Tanggal Total Daily

Tanggal Total Daily

Output Productivity

Output Productivity

14/09/2013 30,927 5,155

30/09/2013 46,541 15,514

23/09/2013 30,458 5,076

23/09/2013 36,768 12,256

30/09/2013 29,995 4,999

21/09/2013 28,083 9,361

21/09/2013 27,558 4,593

25/09/2013 27,950 9,317

07/10/2013 27,070 4,512

20/09/2013 27,515 9,172

Grafik 4.3 Daily Productivity Produksi Tower Y

0

1

2

3

4

5

6

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

Pro

du

ctiv

ity

(m2

/man

day

)

Day

daily productivity

baseline

mean


Grafik 4.4 Daily Productivity Pemasangan Tower Y

Bisa dilihat pada hari ke-6 dan ke-13 untuk pekerjaan produksi dinding

precast, nilai dari daily productivitynya sangat jauh dari rata-rata produktivitas

hariannya. Sama seperti pada tower X, hal itu disebabkan karena output yang

terhitung hanyalah output dari pekerjaan pengecoran saja karena pekerjaan

bekisting dan pembesian sudah dilakukan pada hari sebelumnya tanpa dicor.

Sedangkan pada hari ke-21 daily productivitnya juga cukup rendah dikarenakan

dinding precast yang diproduksi hanya yang tipe-tipe balkon saja yang

dimensinya relatif kecil dan kuantitasnya pun juga sedikit.

Sedangkan untuk pekerjaan pemasangan dinding precast tower Y, yang

paling menonjol adalah pada hari ke-16, daily productivitynya mencapai

16buah/manday, dikarenakan tower crane yang biasanya mendahulukan pekerjaan

struktur sedang menunggu pekerjaan beton pada podium yang belum kering

sehingga tower crane lebih mempunyai banyak waktu untuk mengerjakan

pemasangan dinding precast.

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

Pro

du

ctiv

ity

(bu

ah/m

and

ay)

Day

daily productivity

baseline

mean

4 analisa dan pembahasan 4.1 informasi proyek 4.1.1 data ... · pelaksanaan pengamatan dan...

Documents