bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 ......rangka manusia dan fungsinya, dan (2) menjelaskan...

44
40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi Prasiklus/kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi Prasiklus membahas mengenai kondisi awal siswa termasuk di dalamnya hasil belajar muatan IPA sebelum dilaksanakannya tindakan penelitian. Selanjutnya pada deskripsi siklus I menjelaskan tentang pelaksanaan tindakan penelitian siklus I meliputu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, kegiatan observasi, dan kegiatan refleksi dari pelaksanaan tindakan siklus I. Sama halnya dengan yang dijelaskan pada sub judul deskripsi siklus I, pada bagian deskripsi siklus II menguraikan tentang tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, kegiatan observasi, dan kegiatan refleksi dari pelaksanaan tindakan siklus II. 4.1.1 Deskripisi PraSiklus/ Kondisi Awal Sebelum melaksanakan tindakan kelas, peneliti terlebih dahulu melakukan studi awal dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa kelas IV di SDN Sukolilo 01, untuk mengetahui kondisi kegiatan pembelajaran dan hasil belajar kelas IV. Penelitian ini dilakukan di SDN Sukolilo 01 pada Semester 1 Tahun Pelajaran 2016/2017. Subjek Penelitian pada PTK ini adalah siswa kelas IV SDN Sukolilo 01 dengan jumlah 20 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Karakteristik daya serap pembelajaran siswa kelas IV heterogen. Daya serap yang heterogen ini memerlukan model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa agar hasil belajar dapat tercapai dengan baik. Studi awal penelitian dilakukan untuk mengetahui proses kegiatan pembelajaran dan daya serap siswa terhadap materi pembelajaran. Pada studi awal ini dapat diketahui bahwa hasil belajar masih rendah, hal ini disebabkan pembelajaran di kelas hanya bersifat transfer ilmu pengetahuan saja dan dilakukan secara konvensional dengan menyampaikan materi pelajaran sebanyak-banyaknya

Upload: others

Post on 24-Feb-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......rangka manusia dan fungsinya, dan (2) Menjelaskan cara pemeliharaan rangka manusia. Setelah menentukan SK, KD, dan indikator, peneliti

40

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Tindakan

Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi

Prasiklus/kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi

Prasiklus membahas mengenai kondisi awal siswa termasuk di dalamnya hasil

belajar muatan IPA sebelum dilaksanakannya tindakan penelitian. Selanjutnya

pada deskripsi siklus I menjelaskan tentang pelaksanaan tindakan penelitian siklus

I meliputu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, kegiatan observasi, dan

kegiatan refleksi dari pelaksanaan tindakan siklus I. Sama halnya dengan yang

dijelaskan pada sub judul deskripsi siklus I, pada bagian deskripsi siklus II

menguraikan tentang tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, kegiatan observasi,

dan kegiatan refleksi dari pelaksanaan tindakan siklus II.

4.1.1 Deskripisi PraSiklus/ Kondisi Awal

Sebelum melaksanakan tindakan kelas, peneliti terlebih dahulu melakukan

studi awal dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

oleh guru dan siswa kelas IV di SDN Sukolilo 01, untuk mengetahui kondisi

kegiatan pembelajaran dan hasil belajar kelas IV.

Penelitian ini dilakukan di SDN Sukolilo 01 pada Semester 1 Tahun

Pelajaran 2016/2017. Subjek Penelitian pada PTK ini adalah siswa kelas IV SDN

Sukolilo 01 dengan jumlah 20 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 10 siswa

perempuan. Karakteristik daya serap pembelajaran siswa kelas IV heterogen.

Daya serap yang heterogen ini memerlukan model pembelajaran yang sesuai

dengan kondisi siswa agar hasil belajar dapat tercapai dengan baik.

Studi awal penelitian dilakukan untuk mengetahui proses kegiatan

pembelajaran dan daya serap siswa terhadap materi pembelajaran. Pada studi awal

ini dapat diketahui bahwa hasil belajar masih rendah, hal ini disebabkan

pembelajaran di kelas hanya bersifat transfer ilmu pengetahuan saja dan dilakukan

secara konvensional dengan menyampaikan materi pelajaran sebanyak-banyaknya

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......rangka manusia dan fungsinya, dan (2) Menjelaskan cara pemeliharaan rangka manusia. Setelah menentukan SK, KD, dan indikator, peneliti

41

tanpa memperhatikan kebutuhan siswa, kurangnya motivasi belajar, rendahnya

rasa ingin tahu, terbatasnya ruang ekspresi yang kreatif dan rasa takut untuk

menyampaikan pendapat, serta belum adanya penerapan model pembelajaran

yang dapat menunjang peningkatan kompetensi hasil belajar.

Sebelum dilaksanakannya tindakan penelitian, terlebih dahulu peneliti

melakukan kegiatan observasi. Observasi dilakukan pada hari Sabtu, 23 Juli 2016

dengan mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru

dan siswa kelas IV di SDN Sukolilo 01. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah

dilakukan ditemukan beberapa permasalahan yang muncul di dalam pelaksanaan

pembelajaran.

Permasalahan yang muncul terkait dengan hasil belajar yang rendah pada

muatan IPA dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya faktor dari guru dan

siswa itu sendiri. Daya serap siswa terhadap materi muatan IPA dan rasa ingin

tahu siswa yang rendah dalam mengikuti setiap proses pembelajaran merupakan

faktor dari siswa yang menyebabkan rendahnya perolehan hasil belajar muatan

IPA. Minat dan rasa ingin tahu siswa yang rendah dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran dapat terlihat dari sikap siswa yang tidak memperhatikan guru saat

menyampaikan materi. Keadaan ini membuat guru mendominasi di setiap proses

pembelajaran karena guru selalu memberikan instruksi yang harus dilakukan oleh

siswa. Faktor penyebab lainnya dari guru yang mengakibatkan hasil belajar

muatan IPA rendah antara lain masih kurangnya keterampilan guru dalam

menyusun kegiatan pembelajaran kreatif yang mampu menumbuhkan rasa

antusias siswa untuk belajar, guru masih menerapkan pembelajaran metode

ceramah yang dianggap lebih praktis. Pembelajaran yang diterapkan oleh guru

selama ini masih memposisikan guru sebagai subjek yang utama, siswa hanya

menjadi objek pasif untuk menerima semua yang guru sampaikan.Selanjutnya

pemanfaatan media pembelajaran kreatif juga jarang digunakan oleh guru, sekolah

memang sudah menyediakan beberapa media mengajar namun guru merasa

penggunaan media dirasa tidak penting. Hal tersebut diketahui karena guru yang

kurang memahami fungsi dari media, guru menganggap ceramah sudah

merupakan cara yang paling baik untuk menyampaikan materi kepada siswa,

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......rangka manusia dan fungsinya, dan (2) Menjelaskan cara pemeliharaan rangka manusia. Setelah menentukan SK, KD, dan indikator, peneliti

42

karena guru beranggapan yang terpenting ialah materi dapat diterima oleh siswa.

Padahal sebuah model pembelajaran juga dapat membantu guru untuk

menyampaikan materi sehingga pengetahuan yang siswa terima tidak hanya

pengetahuan instan dari guru tapi siswa juga bisa melakukan aktivitas

pembelajaran yang lebih bermakna dengan adanya media pembelajaran. Beberapa

faktor tersebut menjadi hambatan di dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di

kelas IV SDN Sukolilo 01, hambatan-hambatan yang muncul tersebut

menyebabkan pembelajaran yang berlangsung menjadi kurang efektif sehingga

siswa merasa kesulitan dalam memahami materi ajar.Kondisi yang demikian

berdampak pada perolehan hasil belajar muatan IPA yang masih kurang dari

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 70). Batas nilai KKM ≥ 70 merupakan

penentuan KKM dari SDN Sukolilo 01 untuk mengukur aspek pengetahuan dari

muatan IPA saja.

Hasil belajar mata pelajaran IPA siswa kelas IV SDN Sukolilo 01 sebelum

pelaksanaan tindakan diperoleh dari data ulangan mata pelajaran IPA siswa kelas

IV SDN Sukolilo 01 semester 1 tahun 2016/2017. Data hasil ulangan IPA dapat

dilihat pada tabel 4.1 berikut ini:

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Nilai IPA

Kondisi Awal

No. Rentang Nilai Frekuensi Persentase

1. 48 – 58 8 40 %

2. 59 – 69 4 20 %

3. 70 – 80 7 35 %

4. 81 – 91 - 0 %

5. 92 – 100 1 5 %

Jumlah Siswa 20 100 %

Nilai Rata-rata 62,40

Nilai Tertinggi 98

Nilai Terendah 48

Berdasarkan tabel 4.1 distribusi frekuensi nilai evaluasi mata pelajaran

IPA menunjukkan hasil belajar masih rendah. Siswa yang belum mencapai

Kriteria Ketuntasan Minimal IPA (KKM ≥ 70) ada 12 siswa dan yang tuntas

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......rangka manusia dan fungsinya, dan (2) Menjelaskan cara pemeliharaan rangka manusia. Setelah menentukan SK, KD, dan indikator, peneliti

43

KKM ada 8 siswa. (Daftar nilai evaluasi mata pelajaran IPA semester I dapat

dilihat pada lampiran nilai kondisi awal).

Berdasarkan tabel 4.1 dapat digambarkan dalam diagram 4.1 sebagai

berikut:

Diagram 4.1 Distribusi Frekuensi Nilai Mapel IPA

Kondisi Awal

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 70) data hasil nilai

pada kondisi awal/sebelum tindakan disajikan dalam bentuk tabel 4.2 sebagai

berikut:

Tabel 4.2

Ketuntasan Belajar Kondisi Awal

No. Ketuntasan

Belajar Nilai

Jumlah Siswa

Frekuensi Persentase (%)

1. Tuntas ≥ 70 8 40

2. Belum Tuntas < 70 12 60

Jumlah 20 100

Dari tabel 4.2 dapat diketahui bahwa persentase jumlah siswa yang telah

mencapai ketuntasan minimal lebih kecil dibandingkan dengan jumlah siswa yang

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

48-58 59-69 70 - 80 81-91 92-100

Rentang Nilai

Ban

yakn

ya S

isw

a

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......rangka manusia dan fungsinya, dan (2) Menjelaskan cara pemeliharaan rangka manusia. Setelah menentukan SK, KD, dan indikator, peneliti

44

belum berhasil mencapai kentutasan minimal. Hal tersebut disebabkan karena

banyak siswa yang kurang memahami materi yang diberikan serta model

penyampaian materi yang masih menggunakan ceramah saja atau kurang menarik.

Sehingga siswa kurang aktif dan merasa bosan dalam kegiatan pembelajaran.

Siswa akan merasa antusias atau aktif jika penyampaian materi pembelajaran itu

sesuai dengan karakter siswa SD yang kebanyakan masih dalam tahap bermain.

Berdasarkan hasil belajar muatan IPA yang masih rendah, dibuktikan

dengan nilai evaluasi mata pelajaran IPA yang sebelumnya siswa kelas IV SDN

Sukolilo 01 maka peneliti merasa perlu mengadakan perbaikan pembelajaran

dengan menerapkan model pembelajaran Two Stay Two Stray sebagai upaya

untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPA melalui penelitian tindakan

kelas yang dilaksanakan sebanyak dua siklus yaitu siklus I dan siklus II.

4.1.2 Deskripsi Siklus I

Pada deskripsi siklus I ini, akan menjelaskan tentang tahap perencanaan,

pelaksanaan tindakan, pelaksanaan observasi, hasil tindakan dan refleksi pada

siklus I. Kegiatan pembelajaran pada siklus I ini dibagi menjadi tiga kali

pertemuan yang masing-masing pertemuan berlangsung selama dua kali 35 menit.

4.1.2.1.Perencanaan Tindakan

Pada tahap perencanaan akan dijelaskan tentang perncanaan yang

dilakukan oleh peneliti bersama dengan guru kolaborator sebelum pelaksanaan

tindakan pembelajaran dengan model Two Stay Two Stray meliputi penyusunan

RPP dan segala sesuatu yang menunjang pelaksanaan tindakan pembelajaran yang

Tuntas

40% Belum

Tuntas

60%

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......rangka manusia dan fungsinya, dan (2) Menjelaskan cara pemeliharaan rangka manusia. Setelah menentukan SK, KD, dan indikator, peneliti

45

akan dilaksanakan termasuk perencanaan tes evaluasi yang akan dilakukan pada

pertemuan terakhir pada tiap siklusnya. Tindakan pembelajaran pada siklus I

dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan yaitu pertemuan pertama, kedua, dan

ketiga, masing-masing pertemuan berlangsung selama dua kali 35 menit, dengan

rincian sebagai berikut:

Rencana tindakan pada siklus I terdiri dari 3 perencanaan pertemuan

dengan rincian sebagai berikut:

1) Pertemuan Pertama

Setelah peneliti memperoleh data dari hasil observasi, maka peneliti

melakukan diskusi dengan guru kelas IV mengenai materi pembelajaran IPA yang

akan disajikan dengan pembelajaran Two Stay Two Stray. Penyusunan RPP

didiskusikan dengan Ibu Yatmi, S.Pd.SD selaku guru kelas IV dan sebagai guru

kolaborator dalam pelaksanaan tindakan penelitian. Diskusi yang dilakukan

meliputi penentuan waktu penelitian, penyusunan indikator dan tujuan

pembelajaran di dalam proses pembelajaran. Guru menentukan standar

kompetensi (SK) yakni 1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh

manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya. Dengan kompetensi dasar

(KD) 1.1 Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia

dengan fungsinya, dan 1.2 Menerapkan cara memelihara kesehatan kerangka

tubuh. Indikator yang dipakai pada pertemuan pertama yakni (1) Menjelaskan

rangka manusia dan fungsinya, dan (2) Menjelaskan cara pemeliharaan rangka

manusia. Setelah menentukan SK, KD, dan indikator, peneliti menyusun rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP). Selanjutnya peneliti menyiapkan materi

pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat dan didiskusikan bersama

dengan guru kolaborator tentang rangka manusia. Selanjutnya peneliti

menyiapkan media yang akan digunakan pada pelaksanaan pembelajarannya.

Media pembelajaran yang digunakan ialah media rangka manusia yang terdapat di

laboratorium IPA. Selain itu peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran

seperti daftar presensi siswa, lembar observasi aktivitas guru, dan lembar

observasi aktivitas siswa. Selanjutnya peneliti dan guru kolaborator mempelajari

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......rangka manusia dan fungsinya, dan (2) Menjelaskan cara pemeliharaan rangka manusia. Setelah menentukan SK, KD, dan indikator, peneliti

46

materi yang akan diajarkan pada kelas IV agar pembelajaran dapat terlaksana

dengan baik. (Dapat dilihat di RPP siklus I pada lampiran).

2) Pertemuan ke Dua

Rencana tindakan pada siklus I pertemuan ke dua merupakan tindak lanjut

dari pertemuan pertama, indikator yang digunakan pada pertemuan ke dua sama

halnya dengan indikator pada pertemuan pertama. Peneliti menyiapkan alat peraga

yang menunjang pembelajaran.

(3) Pertemuan ketiga

Perencanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan ketiga merupakan

tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya. Pada pembelajaran siklus I pertemuan

ketiga ini digunakan untuk pelaksanaan tes evaluasi siklus I, kegiatan ini

dimaksudkan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar mata pelajaran IPA

setelah dilaksanakannya tindakan pembelajaran menggunakan model

pembelajaran Two Stay Two Stray pada siswa kelas IV SDN Sukolilo 01. Materi

evalusi ialah materi yang telah dipelajari oleh siswa pada pertemuan pertama

sampai pertemuan kedua mengenai rangka manusia dan penyakit pada rangka

manusia. Penyusunan soal evaluasi juga telah didiskusikan sebelumnya bersama

dengan Ibu Yatmi, S.Pd.SD selaku guru kolaborator. Soal yang diujikan pada

siklus I berjumlah 20 soal berbentuk pilihan ganda. Sebelum pelaksanaan kegiatan

pembelajaran, peneliti menyiapkan hal-hal yang diperlukan untuk proses

pembelajaran, diantaranya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar soal

evaluasi yang terdiri dari 20 soal berbentuk pilihan ganda untuk 20 siswa, lembar

jawab untuk 20 siswa, serta ruang atau lokasi yang akan digunakan untuk

pelaksanaan tes evaluasi siklus I yaitu di ruang kelas IV SDN Sukolilo 01.

Sebelum mengadakan tes evaluasi guru mengulang materi tentang rangka manusia

dan penyakit pada rangka manusia yang telah dipelajari pada pertemuan

pertamadan kedua. Setelah itu guru mengadakan tes evaluasi.

4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Siklus I

Pelaksanaan tindakan dan observasi pada siklus I dilaksanakan selama 3

kali pertemuan dengan alokasi waktu pada tiap pertemuan adalah 2x35 menit atau

2 jam pelajaran. Adapun pelaksanaan tindakan dan observasi pada siklus I adalah:

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......rangka manusia dan fungsinya, dan (2) Menjelaskan cara pemeliharaan rangka manusia. Setelah menentukan SK, KD, dan indikator, peneliti

47

(1). Pertemuan Pertama

Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada

hari Senin tanggal 25 Juli 2016 mulai pukul 07.00 WIB oleh guru kolaborator

yaitu Ibu Yatmi, S.Pd.SD selaku guru kelas IV SDN Sukolilo 01. Guru yang di

tunjuk sebagai observer untuk mengamati berlangsungnya kegiatan pembelajaran

meliputi pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa ialah Bapak Ali Zuhdi,

S.Pd. Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan pertama diawali dengan

mengucapkan salam, ketua kelas memimpin menyanyikan lagu Indonesia Raya

kemudian doa, dilanjutkan presensi oleh guru. Sebelum kegiatan pembelajaran

berlangsung guru melakukan kegiatan apersepsi dan motivasi dengan melakukan

tanya jawab. Guru memberikan apersepsi dengan menunjukkan media rangka

manusia dari ruang laboratorium IPA. Kemudian guru memberikan pertanyaan

“apa yang kalian pikirkan tentang media rangka manusia ini?”. Dari berbagai

jawaban siswa misalnya tengkorak, tulang, rangka badan dan lain-lain guru

meminta siswa menulis apa yang siswa pikirkan sebagai langkah mengidentifikasi

masalah. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak

dicapai yaitu siswa dapatmengidentifikasi bagian-bagian rangka tubuh manusia

dan menyebutkan fungsi dari bagian-bagian rangka manusia, dengan Kompetensi

Dasar (KD) 1.1. Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh

manusia dengan fungsinya.

Setelah kegiatan awal selesai disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan

inti yang terdiri dari kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan

eksplorasi, siswa melakukan eksplorasi sumber bacaan tentang materi rangka

manusia. Guru meminta siswa untuk mengidentifikasi rangka manusia menurut

pendapat mereka. Siswa mencatat hasil identifikasi mereka pada buku catatan.

Guru menggali pengetahuan siswa tentang rangka manusia dengan menunjukkan

media rangka manusia. Guru memberikan pertanyaan “Apakah kalian memiliki

rangka seperti ini?” (guru menunjuk pada media rangka). Siswa serempak

menjawab punya. Kemudian guru bertanya lagi “rangka apa saja itu?”.Siswa

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......rangka manusia dan fungsinya, dan (2) Menjelaskan cara pemeliharaan rangka manusia. Setelah menentukan SK, KD, dan indikator, peneliti

48

diminta menyebutkan rangka yang mereka ketahui dengan media tubuh mereka

masing-masing. Setiap siswa memilik jawaban yang beragam. Dengan media

tubuh mereka sendiri, siswa menyebutkan bahwa tubuh manusia terdiri dari

kepala, tangan, badan dan kaki. Ada juga yang menyebutkan bahwa rangka tubuh

manusia itu terdiri dari tengkorak kepala, tulang dada, tulang tangan dan tulang

kaki. Kemudian siswa bertanya kepada guru tentang mengapa tulang manusia

berbeda, ada yang tubuhnya tinggi, ada yang tubuhnya pendek. Sebelum guru

menjawab, guru mempersilahkan siswa lain untuk menjawab atau menanggapi

pertanyaan tersebut. Ada siswa yang menjawab alasan kenapa manusia berbeda

tinggi rendahnya karena semua itu pengaruh dari asupan kalsium yang

dikonsumsi. Kemudian guru meminta 2 perwakilan siswa untuk maju ke depan,

dengan bimbingan guru, siswa pertama mengidentifikasi rangka manusia dengan

media rangka manusia dan siswa kedua mendeskripsikan identifikasi tersebut.

Dilanjutkan dengan penjelasan singkat oleh guru mengenai susuan rangka

manusia dengan memanfaatkan media rangka manusia.

Selanjutnya pada kegiatan elaborasi ini guru membentuk siswa menjadi 5

kelompok yang tiap kelompok terdiri dari lima siswa. Kemudian tiap kelompok

berdiskusi tentang susunan rangka manusia. Guru memberikan waktu 10 menit

untuk diskusi. Setelah tiap kelompok diskusinya selesai, perwakilan masing-

masing kelompok bertamu kekelompok lain untuk mendiskusikan hasil diskusi

kelompok dan mencatatnya. Dirasa cukup diskusinya, perwakilan dari tiap

kelompok kembali kekelompok masing-masing dan menyampaikan hasil diskusi

kepada teman kelompoknya. Secara bergantian, perwakilan dari tiap kelompok

maju mempresentasikan hasil diskusi kelompok dengan menggunakan media

rangka manusia. Disaat perwakilan kelompok ada yang presentasi, kelompok

yang lain menyimak dan mencatat hal-hal penting untuk menanggapi presentasi

kelompok yang sedang menyampaikan pendapat. Setelah semua kelompok sudah

menyampaikan hasil diskusinya, kemudian guru mengajak siswa untuk membuat

simpulan tentang materi rangka manusia dengan bertanya jawab bersama siswa.

Pada kegiatan akhir pembelajaran guru memberikan penghargaan kepada

kelompok yang telah berhasil memperoleh skor tertinggi dan mampu

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......rangka manusia dan fungsinya, dan (2) Menjelaskan cara pemeliharaan rangka manusia. Setelah menentukan SK, KD, dan indikator, peneliti

49

menyampaikan presentasi dengan baik. Dilanjutkan dengan kegiatan refleksi yang

dilakukan oleh guru bersama dengan siswa. Setelah itu guru menyampaikan

materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya yaitu tentang jenis

penyakit pada rangka manusia. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam.

Kegiatan observasi dilakukan oleh guru observer untuk mengamati

aktivitas selama proses pembelajaran berlangsung, baik itu aktivitas guru maupun

aktivitas siswa. Hasil pengamatan proses pembelajaran diperoleh dari lembar

observasi yang terdiri dari 20 indikator aktivitas guru dan 20 indikator aktivitas

siswa. Masing-masing indikator dalam lembar observasi tersebut diberi skor 1-4.

Skor 1 berarti kurang, skor 2 berarti cukup, skor 3 berarti baik, dan skor 4 berarti

sangat baik. Kemudian skor akan dijumlahkan dan diinterpretasikan berdasarkan

kriteria penilaian. Kriteria penilaian pada lembar observasi yaitu untuk total skor

pada persentase 1%-20% berada pada kriteria sangat kurang, persentase 21%-40%

berada pada kriteria kurang, persentase 41%-60% termasuk ke dalam kriteria

cukup baik, persentase skor 61%-80% termasuk ke dalam kriteria baik, dan

persentase skor 81%-100% pada kriteria sangat baik.

Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I pertemuan pertama dijelaskan

dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3

Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan 1

No Aspek yang Diamati

Aspek

item

Jumlah skor aspek item yang

terlaksana

1. Pra Pembelajaran

2 8

2. Kegiatan Awal 2

6

3. Kegiatan Inti

13 48

4. Kegiatan Akhir

3 10

Jumlah 20 72

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......rangka manusia dan fungsinya, dan (2) Menjelaskan cara pemeliharaan rangka manusia. Setelah menentukan SK, KD, dan indikator, peneliti

50

Hasil observasi aktivitas guru terdapat empat aspek yang diamati, yaitu:

Pra Pembelajaran dengan skor 8. Pada aspek kegiatan awal dengan skor 8. Aspek

kegiatan inti dengan skor 46, dan aspek kegiatan akhir dengan skor 10.Jumlah

keseluruhan skor yang diperoleh dari hasil observasi aktivitas guru adalah 72 atau

dalam persentase 90%. Dari jumlah skor tersebut menunjukkan bahwa aktivitas

guru termasuk dalam kriteria sangat baik. Untuk lebih jelasnya hasil observasi

aktivitas guru siklus I pertemuan pertama dapat dilihat pada diagram berikut ini:

Selain melakukan observasi terhadap aktivitas guru, observer juga

melakukan observasi terhadap aktivitas belajar siswa. Hasil observasi terhadap

aktivitas belajar siswa kelas IV SDN Sukolilo 01 pada kegiatan pembelajaran

dengan penerapan pembelajaran Two Stay Two Stray siklus I pertemuan 1 dapat

dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 1

No Aspek yang

Diamati

Aspek

item

Jumlah skor aspek item yang

terlaksana

1. Pra Pembelajaran 2 6

0

10

20

30

40

50

60

1 2 3 4Aspek

yang

diamati

Ban

yakn

ya S

kor

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......rangka manusia dan fungsinya, dan (2) Menjelaskan cara pemeliharaan rangka manusia. Setelah menentukan SK, KD, dan indikator, peneliti

51

2. Kegiatan Awal 2 5

3. Kegiatan Inti 13 50

4. Kegiatan Akhir 3 8

Jumlah 20 69

Hasil observasi aktivitas siswa terdapat empat aspek yang diamati, yaitu:

Pra Pembelajaran dengan skor 6. Pada aspek kegiatan awal dengan skor 5. Aspek

kegiatan inti dengan skor 50, dan aspek kegiatan akhir dengan skor 8. Jumlah

keseluruhan skor yang diperoleh dari hasil observasi aktivitas siswa adalah 69

atau dalam persentase 87%. Dari jumlah skor tersebut menunjukkan bahwa

aktivitas guru termasuk dalam kriteria sangat baik. Untuk lebih jelasnya hasil

observasi aktivitas siswa siklus I pertemuan pertama dapat dilihat pada diagram

berikut ini:

(2). Pertemuan kedua

Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan kedua dilaksanakan.pada

hari Kamis tanggal 28 Juli 2016 mulai pukul 07.00 WIB oleh guru kolaborator

yaitu Ibu Yatmi, S.Pd.SD selaku guru kelas IV SDN Sukolilo 01. Guru yang di

tunjuk sebagai observer untuk mengamati berlangsungnya kegiatan pembelajaran

0

10

20

30

40

50

60

1 2 3 4

Aspek yang diamati

Ban

yakn

ya S

kor

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......rangka manusia dan fungsinya, dan (2) Menjelaskan cara pemeliharaan rangka manusia. Setelah menentukan SK, KD, dan indikator, peneliti

52

meliputi pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa ialah Bapak Ali Zuhdi

S.Pd. Pertemuan kedua pada siklus I ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan

pertama. Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan pertama diawali dengan

mengucapkan salam, ketua kelas memimpin menyanyikan lagu Indonesia Raya

kemudian doa, dilanjutkan presensi oleh guru. Sebelum kegiatan pembelajaran

berlangsung guru melakukan kegiatan apersepsi dan motivasi dengan melakukan

tanya jawab. Guru menyampaikan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan

“Siapa yang mempunyai kakek atau nenek? Dan bagaimana kondisi tulangnya

saat ini?”. Dari berbagai jawaban siswa misalnya bongkok, sakit, keropos dan

lain-lain. Guru memilih jawaban bongkok sebagai jawaban kunci untuk menuju

materi pembelajaran kali ini. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran

yang hendak dicapai yaitu mengidentifikasi bagian-bagian rangka tubuh manusia,

siswa dapat memahami dan menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi

kesehatan rangka.

Setelah kegiatan awal disampaikan, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan

inti yang terdiri dari kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan

eksplorasi, siswa diminta melakukan eksplorasi sumber bacaan tentang materi

penyakit pada rangka manusia. Siswa melakukan pengamatan mandiri tentang

penyakit rangka manusia yang ada pada buku. Kemudian siswa mengidentifikasi

tentang penyakit rangka. Hasil identifikasi tersebut dicatat pada buku masing-

masing. Guru menggali pengetahuan siswa tentang penyakit rangka manusia

dengan media gambar tentang penyakit rangka. Dengan media gambar penyakit

pada rangka manusia, siswa mampu memahami penyakit rangka..Kemudian siswa

bertanya kepada guru tentang penyebab dari salah satu penyakit rangka tersebut.

Sebelum guru menjawab, guru mempersilahkan siswa lain untuk menjawab atau

menanggapi pertanyaan tersebut. Ada siswa yang menjawab pertanyaan tersebut.

Kemudian guru meminta perwakilan siswa untuk maju ke depan, dengan

bimbingan guru, siswa mengidentifikasi penyakit rangka manusia dengan media

gambar penyakit rangka manusia kemudian mendeskripsikan identifikasi tersebut.

Dilanjutkan dengan penjelasan singkat oleh guru mengenai penyakit rangka

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......rangka manusia dan fungsinya, dan (2) Menjelaskan cara pemeliharaan rangka manusia. Setelah menentukan SK, KD, dan indikator, peneliti

53

manusia dan faktor penyebabnya dengan memanfaatkan media gambar penyakit

rangka manusia.

Selanjutnya pada kegiatan elaborasi ini guru membentuk siswa menjadi 5

kelompok yang tiap kelompok terdiri dari lima siswa. Kemudian tiap kelompok

berdiskusi tentang penyakit rangka manusia yang lain yang belum dijelaskan oleh

guru. Guru memberikan waktu 10 menit untuk diskusi. Untuk mempermudah

dalam presentasi materi penyakit rangka manusia, siswa membuat sebuah media

gambar penyakit rangka (lordosis, kifosis, skoliosis) yang terbuat dari kertas

HVS. Setelah tiap kelompok diskusinya selesai, perwakilan masing-masing

kelompok bertamu kekelompok lain untuk mendiskusikan hasil diskusi kelompok

dan mencatatnya. Dirasa cukup diskusinya, perwakilan dari tiap kelompok

kembali kekelompok masing-masing dan menyampaikan hasil diskusi kepada

teman kelompoknya. Perwakilan masing-masing kelompok secara bergantian

maju mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Disaat perwakilan kelompok ada

yang presentasi, kelompok yang lain menyimak dan mencatat hal-hal penting

untuk menanggapi presentasi kelompok yang sedang menyampaikan pendapat.

Setelah semua kelompok sudah menyampaikan hasil diskusinya, kemudian guru

mengajak siswa untuk membuat simpulan tentang penyakit pada rangka manusia

dan faktor penyebabnya dengan bertanya jawab bersama siswa.

Pada kegiatan akhir pembelajaran guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami oleh siswa. Guru

menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam penutup.

Hasil observasi aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran dengan

penerapan pembelajaran Two Stay Two Stray pada siklus I pertemuan ke 2 dapat

dilihat pada tabel 4.5.

Tabel 4.5

Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan 2

No Aspek yang Diamati

Aspek

item

Jumlah skor aspek item yang

terlaksana

1. Pra Pembelajaran

2 8

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......rangka manusia dan fungsinya, dan (2) Menjelaskan cara pemeliharaan rangka manusia. Setelah menentukan SK, KD, dan indikator, peneliti

54

2. Kegiatan Awal 2

8

3. Kegiatan Inti

13 46

4. Kegiatan Akhir

3 12

Jumlah 20 74

Hasil observasi aktivitas guru terdapat empat aspek yang diamati, yaitu:

Pra Pembelajaran dengan skor 8. Pada aspek kegiatan awal dengan skor 8. Aspek

kegiatan inti dengan skor 46, dan aspek kegiatan akhir dengan skor 12. Jumlah

keseluruhan skor yang diperoleh dari hasil observasi aktivitas guru adalah 74 atau

dalam persentase 93%. Dari jumlah skor tersebut menunjukkan bahwa aktivitas

guru termasuk dalam kriteria sangat baik. Untuk lebih jelasnya hasil observasi

aktivitas guru siklus I pertemuan kedua dapat dilihat pada diagram berikut ini:

Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi

yang dapat dijelaskan dalam beberapa aspek pada tabel 4.6 berikut:

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

1 2 3 4

Aspek yang diamati

Ban

yakn

ya S

kor

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......rangka manusia dan fungsinya, dan (2) Menjelaskan cara pemeliharaan rangka manusia. Setelah menentukan SK, KD, dan indikator, peneliti

55

Tabel 4.6

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 2

No Aspek yang

Diamati

Aspek

item

Jumlah skor aspek item yang

terlaksana

1. Pra Pembelajaran 2 8

2. Kegiatan Awal 2 6

3. Kegiatan Inti 13 47

4. Kegiatan Akhir 3 12

Jumlah 20 73

Hasil observasi aktivitas siswa terdapat empat aspek yang diamati, yaitu:

Pra Pembelajaran dengan skor 8. Pada aspek kegiatan awal dengan skor 6. Aspek

kegiatan inti dengan skor 47, dan aspek kegiatan akhir dengan skor 12. Jumlah

keseluruhan skor yang diperoleh dari hasil observasi aktivitas guru adalah 73 atau

dalam persentase 91%. Dari jumlah skor tersebut menunjukkan bahwa aktivitas

siswa termasuk dalam kriteria sangat baik. Untuk lebih jelasnya hasil observasi

aktivitas siswa siklus I pertemuan kedua dapat dilihat pada diagram berikut ini:

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......rangka manusia dan fungsinya, dan (2) Menjelaskan cara pemeliharaan rangka manusia. Setelah menentukan SK, KD, dan indikator, peneliti

56

(3) Pertemuan Ketiga

Pertemuan ke tiga merupakan akhir pelaksanaan dari siklus 1 yang

dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal Sabtu, 30 Juli 2016. Kegiatan awal

pembelajaran pada pertemuan pertama diawali dengan mengucapkan salam, ketua

kelas memimpin menyanyikan lagu Indonesia Raya kemudian doa, dilanjutkan

presensi oleh guru. Sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung guru melakukan

kegiatan apersepsi dan motivasi dengan melakukan tanya jawab. Kemudian guru

menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai yaitu mengidentifikasi

bagian-bagian rangka tubuh manusia, siswa dapat memahami dan menyebutkan

cara-cara memelihara kesehatan rangka.

Setelah kegiatan awal disampaikan, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan

inti yang terdiri dari kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Setelah materi

pembelajaran selesai semua, dilanjutkan melaksanakan kegiatan tes evaluasi

siklus I. Evaluasi yang diberikan berupa tes tertulis dengan bentuk soal pilihan

ganda. Sebelum membagikan soal evaluasi, guru menata tempat duduk siswa agar

siswa tidak terlalu dekat duduknya kemudian guru menjelaskan pada siswa

tentang tata cara mengerjakan soal evaluasi dan peraturan selama siswa

mengerjakan soal. Dilanjutkan dengan pembagian lembar soal dan lembar jawab

oleh guru kepada masing-masing siswa. Siswa mengerjakan soal evaluasi secara

individu dan guru mengawasi jalannya tes dari awal sampai akhir.

05

101520253035404550

1 2 3 4Aspek yang

diamati

Ban

yakn

ya S

kor

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......rangka manusia dan fungsinya, dan (2) Menjelaskan cara pemeliharaan rangka manusia. Setelah menentukan SK, KD, dan indikator, peneliti

57

4.1.2.3 Hasil Tindakan Siklus I

Pada sub bab hasil tindakan ini, akan menguraikan tentang hasil tindakan

pembelajaran, berupa hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Sukolilo 01

dengan penerapan pembelajaran Two Stay Two Stray oleh guru.

Hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Sukolilo 01 dengan penerapan

pembelajaran Two Stay Two Stray diperoleh melalui pelaksanaan tes evaluasi

diakhir siklus I yaitu pada pertemuan ketiga siklus I. Berikut disajikan tabel

distribusi frekuensi hasil belajar IPA siklus I siswa kelas IV SD Negeri Sukolilo

01 Tahun Pelajaran 2016/2017 sebagai berikut:

Tabel 4.7

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA

Siklus I

No. Rentang Nilai Frekuensi Persentase

1. 48 - 58 2 10 %

2. 59 - 69 7 35 %

3. 70 - 80 7 35 %

4. 81 - 91 1 5 %

5. 92 - 100 3 15 %

Jumlah Siswa 20 100 %

Nilai Rata-rata 71,80

Nilai Tertinggi 100

Nilai Terendah 50

Berdasarkan tabel 4.7 di atas distribusi frekuensi hasil belajar IPA siswa

kelas IV mengalami peningkatan dari kondisi awal, dapat diketahui adanya

peningkatan nilai rata-rata siswa yang pada kondisi awal 62,40 menjadi 71,80

pada siklus I. Berdasarkan tabel 4.7 dapat dinyatakan dalam diagram 4.7 yaitu

sebagai berikut:

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......rangka manusia dan fungsinya, dan (2) Menjelaskan cara pemeliharaan rangka manusia. Setelah menentukan SK, KD, dan indikator, peneliti

58

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 70) data hasil

perolehan nilai siklus I dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.8 berikut:

Tabel 4.8

Ketuntasan Belajar Siklus I

No. Ketuntasan

Belajar Nilai

Jumlah Siswa

Frekuensi Persentase (%)

1. Tuntas ≥ 75 10 50

2. Belum Tuntas < 75 10 50

Jumlah 20 100

Dari tabel 4.8 ketuntasan belajar siswa pada siklus I dapat dijelaskan

bahwa siswa yang memperoleh nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM ≥ 70) sebanyak 10 siswa atau 50% dari jumlah keseluruhan siswa,

sedangkan yang sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 70)

sebanyak 10 siswa dengan persentase 50% dari jumlah keseluruhan siswa. Hasil

tersebut menunjukkan bahwa sudah ada peningkatan hasil belajar muatan IPA,

namun hasil yang diperoleh tersebut belum memenuhi indikator keberhasilan

yang telah ditentukan peneliti sebesar 100%. Ketuntasan belajar siswa pada tabel

4.8 dapat dilihat pada diagram 4.8 berikut:

0

1

2

3

4

5

6

7

8

48-58 59-68 70-80 81-91 92-100

Fre

kue

nsi

Rentang Nilai

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......rangka manusia dan fungsinya, dan (2) Menjelaskan cara pemeliharaan rangka manusia. Setelah menentukan SK, KD, dan indikator, peneliti

59

Dalam pelaksanaan siklus I, siswa sudah mulai aktif dalam mengikuti

kegiatan pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran TSTS, meskipun

masih ada beberapa siswa yang masih belum mempu mengikuti pembelajaran

dengan model TSTS. Sehingga masih perlu diadakan tindakan lagi pada siklus II.

4.1.2.4 Refleksi Siklus I

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I dari pertemuan

pertama dan pertemuan kedua maka selanjutnya diadakan refleksi atas

pelaksanaan tindakan pembelajaran siklus I. Hasil refleksi diambil dari hasil

observasi yang dilaksanakan pada siklus I. Refleksi ini digunakan sebagai bahan

perbaikan dengan membandingkan hasil tindakan selama proses pembelajaran

dengan indikator aktivitas yang telah ditetapkan. Kegiatan refleksi diadakan

dalam bentuk diskusi, diskusi ini dilakukan oleh guru kolaborator, guru observer,

peneliti, dan perwakilan dari beberapa siswa kelas IV. Kegiatan diskusi tersebut

berisi tentang evaluasi pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran Two Stay Two Stray, evaluasi tersebut ditujukan bagi guru

kolaborator, guru observer, peneliti dan siswa. Dari diskusi yang dilakukan

diketahui bahwa dengan melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan

model pembelajaran Two Stay Two Stray guru dapat memperoleh pengalaman dan

wawasan yang baru di dalam pembelajaran, selain itu guru juga merasa lebih

mudah dalam mengajar khususnya di dalam menyampaikan materi pelajaran

kepada siswa. Sementara itu bagi siswa dengan pembelajaran dengan model

pembelajaran Two Stay Two Stray, siswa merasa suasana pembelajaran lebih

50% Belum Tuntas

50% Tuntas

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......rangka manusia dan fungsinya, dan (2) Menjelaskan cara pemeliharaan rangka manusia. Setelah menentukan SK, KD, dan indikator, peneliti

60

menyenangkan dan tidak membosankan lagi, siswa tidak harus selalu

mendengarkan penjelasan guru dengan ceramah. Kegiatan diskusi dan kerjasama

yang dilakukan antar siswa dalam kegiatan Two Stay Two Stray, menjadikan

materi pelajaran dapat dipahami dengan mudah oleh siswa menggunakan cara

kreatif dan berbeda melalui media kreatif yang dibuat oleh siswa sendiri.

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh melalui hasil observasi

aktivitas guru pada siklus I pertemuan pertama diketahui indikator yang

memperoleh skor 3 yaitu sebanyak 8 item, dan skor 4 sebanyak 12 item. Pada

siklus I pertemuan kedua indikator yang memperoleh skor 3 sebanyak 6 item dan

skor 4 sebanyak 14 item. Dari hasil observasi pelaksanaan tindakan siklus I, aspek

yang mengalami peningkatan yaitu pada aspek membimbing siswa tentang

langkah-langkah Two Stay Two Stray. Dengan pembelajaran model Two Stay Two

Stray siswa secara kreatif mampu mengidentifikasi materi dengan suasana yang

menyenangkan dan membuat siswa lebih antusias dalam kegiatan pembelajaran.

Hasil observasi pada pertemuan pertama dengan indikator penilaian

aktivitas guru sebanyak 20 item, hasil persentase aktivitas guru pertemuan

pertama sebesar 90%, selanjutnya pada pertemuan kedua mengalami peningkatan

hingga persentase 93%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram 4.9

peningkatan persentase hasil observasi aktivitas guru siklus I pertemuan pertama

dan kedua sebagai berikut:

Berdasarkan analisis data hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I

pertemuan pertama indikator aktivitas belajar siswa yang memperoleh skor 3 yaitu

88

89

90

91

92

93

94

Pertemuan1

Pertemuan2

Persentase

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......rangka manusia dan fungsinya, dan (2) Menjelaskan cara pemeliharaan rangka manusia. Setelah menentukan SK, KD, dan indikator, peneliti

61

sebanyak 11 item, dan skor 4 sebanyak 9 item. Kemudian pada pertemuan kedua

perolahan skor 3 sebanyak 7 item, dan skor 4 sebanyak 13 item. Indikator

aktivitas siswa yang mengalami peningkatan yaitu dalam aspek membuat media

kreatif pendukung penyampaian materi. Dari skor penilaian hasil observasi

aktivitas siswa pada pertemuan pertama persentase yang diperoleh mencapai 87%,

pada pertemuan kedua persentase hasil observasi siswa meningkat menjadi 91%.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram 4.10 peningkatan persentase hasil

observasi aktivitas siswa siklus I pertemuan pertama dan kedua sebagai berikut:

Hasil evaluasi yang diperoleh siswa dengan ketuntasan belajar pada

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 70) pada pelaksanaan tindakan siklus I baru

mencapai 60% siswa tuntas. KKM ini merupakan kriteria minimal yang harus

diperoleh siswa sebagai evaluasi hasil belajar dari aspek pengetahuan dengan

kategori yang harus dicapai minimal B skor 3,00. Hasil tersebut belum memenuhi

indikator keberhasilan yang peneliti tentukan sebesar 100%, karena masih ada 8

siswa yang perolehan nilainya berada di bawah KKM 70. Namun demikian,

setelah pelaksanan siklus I, nilai rata-rata hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN

Sukolilo 01 sudah mengalami peningkatan dari kondisi awal 62,4 menjadi 77,55,

dengan persentase ketuntasan belajar siswa naik dari kondisi awal 45% menjadi

60%.

Dari hasil observasi yang dilakukan pada pelaksanaan tindakan siklus I

dapat diketahui beberapa kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaan tindakan

85

86

87

88

89

90

91

92

Pertemuan 1 Pertemuan 2

Persentase

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......rangka manusia dan fungsinya, dan (2) Menjelaskan cara pemeliharaan rangka manusia. Setelah menentukan SK, KD, dan indikator, peneliti

62

pembelajaran menggunakan model Two Stay Two Stray. Kekurangan yang

ditemui selama tindakan pembelajaran menjadikan kegiatan pembelajaran kurang

maksimal. Kelebihan dan kekurangan tersebut diantaranya:

1) Kelebihan

a. Rancangan pembelajaran sudah tersusun dengan baik. Siswa mampu

memahami materi walaupun belum mencapai hasil belajar yang maksimal.

b. Kegiatan pembelajaran menjadi tidak membosankan, antusiasme siswa

untuk meningkatkan rasa ingin tahu dalam belajar.

c. Siswa sudah terarah dalam kegiatan kerjasama kelompok dengan pengakuan

perbedaan individu dalam kelompok.

d. Kondisi pembelajaran yang terbentuk lebih baik, dominasi guru dalam

pembelajaran berkurang. Guru mengarahkan dan mengorganisasikan

pembelajaran kepada aktivitas siswa yang terampil dan kreatif.

2) Kekurangan

a. Penerapan model Two Stay Two Stray belum terbiasa dilaksanakan oleh

siswa, sehingga pada awal proses pembelajaran siswa masih kebingungan

dan merasa canggung di dalam proses pembelajaran.

b. Masih ada beberapa siswa yang belum bekerjasama secara optimal dalam

kegiatan diskusi kelompok.

c. Beberapa siswa masih malu-malu dalam menyampaikan gagasan atau

pendapatnya.

Dari berbagai kekurangan yang ditemui, maka peneliti melakukan analisis

dan berkonsultasi dengan guru kelas IV tentang kondisi siswa serta pelaksanaan

tindakan pembelajaran yang telah berlangsung, untuk menyusun rencana

perbaikan dari kekurangan tersebut yang selanjutnya akan diterapkan pada siklus

II, sebagai berikut:

1) Sebelum melaksanakan tindakan pembelajaran, peneliti sebaiknya

melakukan pengarahan dan diskusi bersama guru kolaborator mengenai langkah-

langkah dari model Two Stay Two Stray, sehingga antara rencana dan pelaksanaan

dapat berjalan selaras.

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......rangka manusia dan fungsinya, dan (2) Menjelaskan cara pemeliharaan rangka manusia. Setelah menentukan SK, KD, dan indikator, peneliti

63

2) Guru harus memberikan instruksi dan peraturan yang jelas di dalam kegiatan

pembelajaran agar pelaksanaan kegiatan tersebut dapat berlangsung sesuai

dengan perencanaan yang telah disusun.

3) Guru membimbing dan memberikan pengarahan agar dalam pelaksanaan

kegiatan pembelajaran semua siswa dapat ikut berpartisipasi dan bekerjasama

dengan baik.

4) Guru harus selalu memberikan motivasi kepada siswa agar siswa berani dalam

menyampaikan setiap gagasan. Salah satu contoh pemberian motivasi bisa

dilakukan guru adalah dengan memberikan penghargaan dan semangat kepada

siswa pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.

4.1.3 Deskripsi Siklus II Pada deskripsi siklus II akan diuraikan mengenai tahap perencanaan,

pelaksanaan tindakan dan observasi, hasil tindakan, dan refleksi. Kegiatan

pembelajaran pada siklus II dilaksanakan selama 3 pertemuan.

4.1.3.1 Perencanaan Tindakan

Rencana tindakan pada siklus II dilaksanakan selama 3 pertemuan.

Pembelajaran siklus II merupakan upaya perbaikan dari pembelajaran siklus I.

Rencana tindakan pada siklus II adalah sebagai berikut:

1) Pertemuan Pertama

Setelah peneliti memperoleh data dari hasil observasi, maka peneliti

melakukan diskusi dengan guru kelas IV mengenai materi pembelajaran IPA yang

akan disajikan dengan pembelajaran Two Stay Two Stray. Penyusunan RPP

didiskusikan dengan Ibu Yatmi, S.Pd.SD selaku guru kelas IV dan sebagai guru

kolaborator dalam pelaksanaan tindakan penelitian. Diskusi yang dilakukan

meliputi penentuan waktu penelitian, penyusunan indikator dan tujuan

pembelajaran di dalam proses pembelajaran. Guru menentukan standar

kompetensi (SK) yakni 1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh

manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya. Dengan kompetensi dasar

(KD) 1.3 Mendeskripsikan hubungan antara struktur panca indera dengan

fungsinya, dan 1.4 Menerapkan cara memelihara kesehatan panca Indera.

Indikator yang dipakai pada pertemuan pertama yakni (1) Mengidentifikasi alat

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......rangka manusia dan fungsinya, dan (2) Menjelaskan cara pemeliharaan rangka manusia. Setelah menentukan SK, KD, dan indikator, peneliti

64

indera manusia berdasarkan pengamatan, dan (2) Memberi contoh cara merawat

alat indera. Setelah menentukan SK, KD, dan indikator, peneliti menyusun

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Selanjutnya peneliti menyiapkan materi

pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat dan didiskusikan bersama

dengan guru kolaborator tentang rangka manusia. Selanjutnya peneliti

menyiapkan media yang akan digunakan pada pelaksanaan pembelajarannya.

Media pembelajaran yang digunakan ialah media rangka manusia yang terdapat di

laboratorium IPA. Selain itu peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran

seperti daftar presensi siswa, lembar observasi aktivitas guru, dan lembar

observasi aktivitas siswa. Selanjutnya peneliti dan guru kolaborator mempelajari

materi yang akan diajarkan pada kelas IV agar pembelajaran dapat terlaksana

dengan baik. (Dapat dilihat di RPP siklus II pada lampiran).

2) Pertemuan ke Dua

Rencana tindakan pada siklus II pertemuan ke dua merupakan tindak lanjut

dari pertemuan pertama, indikator yang digunakan pada pertemuan ke dua sama

halnya dengan indikator pada pertemuan pertama. Peneliti menyiapkan alat peraga

yang menunjang pembelajaran.

(3) Pertemuan ketiga

Perencanaan pembelajaran pada siklus II pertemuan ketiga merupakan

tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya. Pada pembelajaran siklus II pertemuan

ketiga ini digunakan untuk pelaksanaan tes evaluasi siklus II, kegiatan ini

dimaksudkan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar mata pelajaran IPA

setelah dilaksanakannya tindakan pembelajaran menggunakan model

pembelajaran Two Stay Two Stray pada siswa kelas IV SDN Sukolilo 01. Materi

evalusi ialah materi yang telah dipelajari oleh siswa pada pertemuan pertama

sampai pertemuan kedua mengenai hubungan struktur panca indera dengan

fungsinya, dan cara memelihara kesehatan panca indera. Penyusunan soal evaluasi

juga telah didiskusikan sebelumnya bersama dengan Ibu Yatmi, S.Pd.SD selaku

guru kolaborator. Soal yang diujikan pada siklus II berjumlah 20 soal berbentuk

pilihan ganda. Sebelum pelaksanaan kegiatan pembelajaran, peneliti menyiapkan

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......rangka manusia dan fungsinya, dan (2) Menjelaskan cara pemeliharaan rangka manusia. Setelah menentukan SK, KD, dan indikator, peneliti

65

hal-hal yang diperlukan untuk proses pembelajaran, diantaranya Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar soal evaluasi yang terdiri dari 20 soal

berbentuk pilihan ganda untuk 20 siswa, lembar jawab untuk 20 siswa, serta ruang

atau lokasi yang akan digunakan untuk pelaksanaan tes evaluasi siklus II yaitu di

ruang kelas IV SDN Sukolilo 01.

4.1.3.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Siklus II

Pada tahap pelaksanaan tindakan mendeskripsikan tentang pelaksanaan

tindakan pembelajaran siklus II dari awal hingga akhir pembelajaran pada setiap

pertemuan. Pelaksanaan tindakan siklus II dilakukan sebanyak tiga kali

pertemuan. Rincian pelaksanaan tindakan siklus II sebagai berikut:

(1). Pertemuan Pertama

Pelaksanaan tindakan pada siklus II pertemuan pertama dilaksanakan. pada

hari Selasa tanggal 8 Agustus 2016 mulai pukul 07.00 WIB oleh guru kolaborator

yaitu Ibu Yatmi, S.Pd.SD selaku guru kelas IV SDN Sukolilo 01. Guru yang di

tunjuk sebagai observer untuk mengamati berlangsungnya kegiatan pembelajaran

meliputi pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa ialah Bapak Ali Zuhdi,

S.Pd. Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan pertama diawali dengan

mengucapkan salam, ketua kelas memimpin menyanyikan lagu Indonesia Raya

kemudian doa, dilanjutkan presensi oleh guru. Sebelum kegiatan pembelajaran

berlangsung guru melakukan kegiatan apersepsi dan motivasi dengan melakukan

tanya jawab. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak

dicapai yaitu dengan mengamati media panca indera manusia, siswa dapat

mengidentifikasi bagian-bagian panca indera manusia dengan teliti.

Setelah kegiatan awal selesai disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan

inti yang terdiri dari kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan

eksplorasi, siswa melakukan eksplorasi sumber bacaan tentang materi panca

indera manusia. Guru meminta siswa untuk mengidentifikasi panca indera

manusia dilanjutkan dengan mencatat hasil identifikasi pada buku catatan. Dengan

media tubuh mereka sendiri, siswa menyebutkan panca indera yang mereka

miliki. Kemudian siswa bertanya kepada guru bagian-bagian panca indera

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......rangka manusia dan fungsinya, dan (2) Menjelaskan cara pemeliharaan rangka manusia. Setelah menentukan SK, KD, dan indikator, peneliti

66

tersebut. Sebelum guru menjawab, guru mempersilahkan siswa lain untuk

menjawab atau menanggapi pertanyaan tersebut. Dilanjutkan dengan penjelasan

singkat oleh guru mengenai panca indera manusia dan fungsinya.

Selanjutnya pada kegiatan elaborasi guru membentuk siswa menjadi 5

kelompok yang tiap kelompok terdiri dari lima siswa. Kemudian tiap kelompok

berdiskusi tentang struktur panca indera dan fungsinya dengan menerapkan model

pembelajaran Two Stay Two Stray. Guru memberikan waktu 10 menit untuk

diskusi. Diskusi tampak ramai tetapi siswa serius karena siswa dalam satu

kelompok berdebat mempertahankan pendapat masing-masing. Setelah waktu

diskusi selasai, perwakilan masing-masing kelompok secara bergantian maju

mempresentasikan hasil diskusi. Disaat perwakilan kelompok ada yang presentasi,

kelompok yang lain menyimak dan mencatat hal-hal penting untuk menanggapi

presentasi kelompok yang sedang menyampaikan pendapat. Setelah semua

kelompok sudah menyampaikan hasil diskusinya, kemudian guru mengajak siswa

untuk membuat simpulan tentang materi struktur panca indera dan fungsinya.

Pada kegiatan akhir pembelajaran guru memberikan penghargaan kepada

kelompok yang telah berhasil menyampaikan presentasi dengan baik. Dilanjutkan

dengan kegiatan refleksi yang dilakukan oleh guru bersama dengan siswa. Setelah

itu guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.

Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam.

Kegiatan observasi dilakukan oleh guru observer untuk mengamati

aktivitas selama proses pembelajaran berlangsung, baik itu aktivitas guru maupun

aktivitas siswa. Hasil pengamatan proses pembelajaran diperoleh dari lembar

observasi yang terdiri dari 20 indikator aktivitas guru dan 20 indikator aktivitas

siswa. Masing-masing indikator dalam lembar observasi tersebut diberi skor 1-4.

Skor 1 berarti kurang, skor 2 berarti cukup, skor 3 berarti baik, dan skor 4 berarti

sangat baik. Kemudian skor akan dijumlahkan dan diinterpretasikan berdasarkan

kriteria penilaian. Kriteria penilaian pada lembar observasi yaitu untuk total skor

pada persentase 1%-20% berada pada kriteria sangat kurang, persentase 21%-40%

berada pada kriteria kurang, persentase 41%-60% termasuk ke dalam kriteria

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......rangka manusia dan fungsinya, dan (2) Menjelaskan cara pemeliharaan rangka manusia. Setelah menentukan SK, KD, dan indikator, peneliti

67

cukup baik, persentase skor 61%-80% termasuk ke dalam kriteria baik, dan

persentase skor 81%-100% pada kriteria sangat baik.

Hasil observasi aktivitas guru pada siklus II pertemuan pertama dijelaskan

dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut:

Tabel 4.9

Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan 1

No Aspek yang Diamati

Aspek

item

Jumlah skor aspek item yang

terlaksana

1. Pra Pembelajaran

2 8

2. Kegiatan Awal 2

8

3. Kegiatan Inti

13 47

4. Kegiatan Akhir

3 12

Jumlah 20 75

Hasil observasi aktivitas guru terdapat empat aspek yang diamati, yaitu:

Pra Pembelajaran dengan skor 8. Pada aspek kegiatan awal dengan skor 8. Aspek

kegiatan inti dengan skor 47, dan aspek kegiatan akhir dengan skor 12. Jumlah

keseluruhan skor yang diperoleh dari hasil observasi aktivitas guru adalah 75 atau

dalam persentase 94%. Dari jumlah skor tersebut menunjukkan bahwa aktivitas

guru termasuk dalam kriteria sangat baik. Untuk lebih jelasnya hasil observasi

aktivitas guru siklus I pertemuan pertama dapat dilihat pada diagram berikut ini:

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......rangka manusia dan fungsinya, dan (2) Menjelaskan cara pemeliharaan rangka manusia. Setelah menentukan SK, KD, dan indikator, peneliti

68

Selain melakukan observasi terhadap aktivitas guru, observer juga

melakukan observasi terhadap aktivitas belajar siswa. Hasil observasi terhadap

aktivitas belajar siswa kelas IV SDN Sukolilo 01 pada kegiatan pembelajaran

dengan penerapan pembelajaran Two Stay Two Stray siklus II pertemuan 1 dapat

dilihat pada tabel 4.10.

Tabel 4.10

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 1

No Aspek yang

Diamati

Aspek

item

Jumlah skor aspek item yang

terlaksana

1. Pra Pembelajaran 2 8

2. Kegiatan Awal 2 7

3. Kegiatan Inti 13 48

4. Kegiatan Akhir 3 10

Jumlah 20 73

Hasil observasi aktivitas siswa terdapat empat aspek yang diamati, yaitu:

Pra Pembelajaran dengan skor 8. Pada aspek kegiatan awal dengan skor 7. Aspek

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

1 2 3 4

Aspek yang diamati

Ban

yakn

ya S

kor

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......rangka manusia dan fungsinya, dan (2) Menjelaskan cara pemeliharaan rangka manusia. Setelah menentukan SK, KD, dan indikator, peneliti

69

kegiatan inti dengan skor 48, dan aspek kegiatan akhir dengan skor 10. Jumlah

keseluruhan skor yang diperoleh dari hasil observasi aktivitas siswa adalah 73

atau dalam persentase 91%. Dari jumlah skor tersebut menunjukkan bahwa

aktivitas guru termasuk dalam kriteria sangat baik. Untuk lebih jelasnya hasil

observasi aktivitas siswa siklus I pertemuan pertama dapat dilihat pada diagram

berikut ini:

(2). Pertemuan kedua

Pelaksanaan tindakan pada siklus II pertemuan kedua dilaksanakan. pada

hari Rabu tanggal 10 Agustus 2016 mulai pukul 07.00 WIB oleh guru kolaborator

yaitu Ibu Yatmi, S.Pd.SD selaku guru kelas IV SDN Sukolilo 01. Guru yang di

tunjuk sebagai observer untuk mengamati berlangsungnya kegiatan pembelajaran

meliputi pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa ialah Bapak Ali Zuhdi,

S.Pd. Pertemuan kedua pada siklus II ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan

pertama dilanjutkan materi pembelajaran berikutnya dengan pelaksanaan kegiatan

pembelajaran yang sama seperti pada pertemuan pertama.

Hasil observasi aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran dengan

penerapan pembelajaran Two Stay Two Stray pada siklus II pertemuan ke 2 dapat

dilihat pada tabel 4.11.

0

10

20

30

40

50

60

1 2 3 4

Aspek yang diamati

Ban

yakn

ya S

kor

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......rangka manusia dan fungsinya, dan (2) Menjelaskan cara pemeliharaan rangka manusia. Setelah menentukan SK, KD, dan indikator, peneliti

70

Tabel 4.11

Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan 2

No Aspek yang Diamati

Aspek

item

Jumlah skor aspek item yang

terlaksana

1. Pra Pembelajaran

2 8

2. Kegiatan Awal 2

8

3. Kegiatan Inti

13 50

4. Kegiatan Akhir

3 12

Jumlah 20 78

Hasil observasi aktivitas guru terdapat empat aspek yang diamati, yaitu:

Pra Pembelajaran dengan skor 8. Pada aspek kegiatan awal dengan skor 8. Aspek

kegiatan inti dengan skor 50, dan aspek kegiatan akhir dengan skor 12. Jumlah

keseluruhan skor yang diperoleh dari hasil observasi aktivitas guru adalah 78 atau

dalam persentase 98%. Dari jumlah skor tersebut menunjukkan bahwa aktivitas

guru termasuk dalam kriteria sangat baik. Untuk lebih jelasnya hasil observasi

aktivitas guru siklus II pertemuan kedua dapat dilihat pada diagram berikut ini:

0

10

20

30

40

50

60

1 2 3 4

Aspek yang diamati

Ban

yakn

ya S

kor

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......rangka manusia dan fungsinya, dan (2) Menjelaskan cara pemeliharaan rangka manusia. Setelah menentukan SK, KD, dan indikator, peneliti

71

Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi

yang dapat dijelaskan dalam beberapa aspek pada tabel 4.12 berikut:

Tabel 4.12

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 2

No Aspek yang

Diamati

Aspek

item

Jumlah skor aspek item yang

terlaksana

1. Pra Pembelajaran 2 8

2. Kegiatan Awal 2 8

3. Kegiatan Inti 13 49

4. Kegiatan Akhir 3 12

Jumlah 20 77

Hasil observasi aktivitas siswa terdapat empat aspek yang diamati, yaitu:

Pra Pembelajaran dengan skor 8. Pada aspek kegiatan awal dengan skor 8. Aspek

kegiatan inti dengan skor 49, dan aspek kegiatan akhir dengan skor 12. Jumlah

keseluruhan skor yang diperoleh dari hasil observasi aktivitas siswa adalah 77

atau dalam persentase 96%. Dari jumlah skor tersebut menunjukkan bahwa

aktivitas guru termasuk dalam kriteria sangat baik. Untuk lebih jelasnya hasil

observasi aktivitas siswa siklus I pertemuan kedua dapat dilihat pada diagram

berikut ini:

0

20

40

60

1 2 3 4Aspek yang diamati

Ban

yakn

ya

Sko

r

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......rangka manusia dan fungsinya, dan (2) Menjelaskan cara pemeliharaan rangka manusia. Setelah menentukan SK, KD, dan indikator, peneliti

72

(3) Pertemuan ketiga

Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari

Jum’at, 12 Agustus 2016 oleh peneliti dan guru kolaborator. Pembelajaran pada

pertemuan ketiga ini merupakan tindak lanjut dari pembelajaran pada pertemuan

pertama dan pertemuan kedua yang telah guru laksanakan, serta penyampaian

materi cara merawat alat indera manusia. Pada kegiatan pembelajaran pertemuan

ketiga ini guru melaksanakan kegiatan tes evaluasi siklus II. Selanjutnya guru

memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum

dipahami oleh siswa, karena tidak ada siswa yang mengajukan pertanyaan, guru

segera memulai tes evaluasi.

4.1.3.3 Hasil Tindakan Siklus II

Hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN Sukolilo 01 dapat dilihat pada tabel

distribusi frekuensi nilai hasil belajar IPA siklus II sebagai berikut:

Tabel 4.13

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siklus II

No. Rentang Nilai Frekuensi Persentase

1. 48–58 - 0 %

2. 59–69 - 0 %

3. 70–80 12 60 %

4. 81–91 - 0 %

5. 92–100 8 40 %

Jumlah Siswa 20 100 %

Nilai Rata-rata 87,15

Nilai Tertinggi 100

Nilai Terendah 70

Berdasarkan tabel 4.13 distribusi frekuensi nilai hasil belajar IPA, dapat

dikatakan bahwa hasil belajar IPA siswa kelas IV mengalami peningkatan dari

hasil belajar pada siklus I, ditandai dengan meningkatnya perolehan nilai rata-rata

siswa dari 71,80 pada siklus I menjadi 87,15 pada siklus II. Berdasarkan tabel

4.13 dapat dinyatakan dalam diagram 4.15 yaitu sebagai berikut:

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......rangka manusia dan fungsinya, dan (2) Menjelaskan cara pemeliharaan rangka manusia. Setelah menentukan SK, KD, dan indikator, peneliti

73

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 70) data hasil

perolehan nilai siklus II dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.14 berikut:

Tabel 4.14

Ketuntasan Belajar Siklus II

No. Ketuntasan

Belajar Nilai

Jumlah Siswa

Frekuensi Persentase (%)

1. Tuntas ≥ 75 20 100

2. Belum Tuntas < 75 0 0

Jumlah 20 100

Dari tabel 4.14 ketuntasan belajar siswa pada siklus II naik menjadi

100% tuntas. Ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.14 dapat dilihat pada diagram

4.16 berikut:

Dari hasil siklus II, siswa sudah mampu memahami materi yang

disampaikan dengan menggunakan model TSTS, siswa sangat antusias dan aktif

dalam kegiatan pembelajaran. Sehingga hasil belajar siswa meningkat menjadi

100%.

4.1.3.4 Refleksi Siklus II

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus II dari

pertemuan pertama dan kedua maka selanjutnya diadakan refleksi atas kegiatan

pembelajaran yang telah dilaksanakan. Kegiatan refleksi dilakukan dalam bentuk

0

5

10

15

48-58 59-69 70-80 81-91 92-10Fr

eku

en

si

Rentang Nilai

100% Tuntas

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......rangka manusia dan fungsinya, dan (2) Menjelaskan cara pemeliharaan rangka manusia. Setelah menentukan SK, KD, dan indikator, peneliti

74

diskusi untuk mengevaluasi berlangsungnya kegiatan pembelajaran selama

pelaksanaan tindakan siklus II. Diskusi ini dilakukan oleh guru kolaborator, guru

observer, peneliti, dan beberapa perwakilan siswa kelas IV. Pada pelaksanaan

tindakan siklus II guru teman sejawat telah melakukan berbagai upaya perbaikan

tindakan yang telah direncanakan disesuaikan dengan hasil refleksi pada siklus I.

Dari refleksi yang telah dilakukan diketahui bahwa guru kolaborator yaitu

guru kelas IV sudah dapat menerapkan model pembelajaran Two Stay Two Stray

dalam kegiatan pembelajarannya. Bagi siswa, penerapan model Two Stay Two

Stray menjadikan siswa menguasai memecahkan masalah secara kreatif dan

menyenangkan.

Dari hasil observasi pada pertemuan pertama dengan indikator penilaian

aktivitas guru sebanyak 20 item, hasil aktivitas guru pada pertemuan pertama

memperoleh persentase sebesar 94%, pertemuan kedua meningkat menjadi 98%.

Peningkatan hasil observasi aktivitas guru pertemuan pertama dan kedua

meningkat 4%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram peningkatan

persentase hasil observasi aktivitas guru siklus II pertemuan pertama dan kedua

sebagai berikut:

Dari skor penilaian hasil observasi aktivitas siswa pada pertemuan pertama

besar persentase yang diperoleh 91%, pada pertemuan kedua persentase hasil

observasi siswa meningkat menjadi 96%. Besarnya peningkatan hasil observasi

aktivitas siswa pertemuan pertama dan kedua sebanyak 5%. Untuk lebih jelasnya

92

93

94

95

96

97

98

99

Pertemuan 1 Pertemuan 2

Persentase

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......rangka manusia dan fungsinya, dan (2) Menjelaskan cara pemeliharaan rangka manusia. Setelah menentukan SK, KD, dan indikator, peneliti

75

dapat dilihat pada tabel peningkatan persentase hasil observasi aktivitas siswa

siklus II pertemuan pertama dan kedua sebagai berikut:

Hasil evaluasi yang diperoleh siswa dengan ketuntasan belajar pada

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 70), maka pada siklus II semua siswa

tuntas. Dari hasil evaluasi siswa pada siklus II ketuntasan siswa telah mencapai

100%. Artinya jika dilihat dari indikator keberhasilan yang ditentukan, hasil

evaluasi tertulis siswa telah mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan oleh

peneliti.

Berdasarkan pengamatan dari observer pada siklus II secara keseluruhan

hasil refleksi yang diperoleh pada proses pembelajaran siklus II sebagai berikut:

1) Pelaksanaan pembelajaran sudah sesuai dengan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang telah disusun. Guru berhasil melakukan perbaikan

pada pelaksanaan tindakan pembelajaran siklus II sesuai dengan rencana

perbaikan yang telah disusun pada kegiatan refleksi siklus I, yang dapat

diketahui dari adanya peningkatan skor hasil observasi guru.

2) Siswa lebih antusias mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran Two Stay Two Stray, terlihat dari respon positif siswa

selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran, siswa mulai berani

menyampaikan pendapat dan menanggapi jawaban.

88

89

90

91

92

93

94

95

96

97

Pertemuan 1 Pertemuan 2

Persentase

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......rangka manusia dan fungsinya, dan (2) Menjelaskan cara pemeliharaan rangka manusia. Setelah menentukan SK, KD, dan indikator, peneliti

76

3) Siswa dapat bekerjasama dengan baik dan berdiskusi secara kondusif di

dalam proses pembelajaran.

Dapat disimpulkan bahwa permasalahan-permasalahan yang muncul pada

pelaksanaan tindakan siklus I sudah dapat diatasi dengan baik yang direncanakan

pada kegiatan refleksi siklus I yang kemudian diterapkan oleh guru kolaborator

pada pelaksanaan tindakan pembelajaran siklus II, diantaranya:

1) Peneliti dan guru kolaborator telah melakukan diskusi bersama untuk

membahas mengenai langkah-langkah kegiatan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray sehingga proses

pembelajaran yang berlangsung menjadi lebih sistematis dan sesuai dengan

apa yang telah direncanakan.

2) Guru sudah mempersiapkan dan memperlajari materi yang akan disampaikan

kepada siswa sehingga penyampaian materi sudah terstruktur dengan baik,

guru juga dapat mengaitkan materi yang sedang dipelajari oleh siswa dengan

realitas kehidupan yang dialami oleh siswa.

3) Guru selalu memberikan penguatan positif pada siswa, melatih siswa agar

berani dan tidak malu atau takut berpendapat di depan kelas melalui

pemberian penghargaan sebagai motivasi bagi siswa.

4.2 Hasil Analisis Data dan Hasil Tindakan

Pada sub analisis data ini, akan menguraikan tentang perbandingan proses

dan hasil belajar muatan IPA siswa kelas IV SDN Sukolilo 01 pada kondisi awal,

siklus I, dan siklus II sehingga dapat diketahui peningkatan proses dan hasil

belajar muatan IPA yang diperoleh siswa kondisi awal/sebelum pelaksanaan

tindakan dan setelah pelaksanaan tindakan yaitu pada siklus I dan siklus II

ditunjukkan pada tabel 4.15 berikut:

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......rangka manusia dan fungsinya, dan (2) Menjelaskan cara pemeliharaan rangka manusia. Setelah menentukan SK, KD, dan indikator, peneliti

77

Tabel 4.15

Perbandingan Ketuntasan Belajar IPA

Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II

No. Ketuntasan

Belajar Nilai

Kondisi awal Siklus I Siklus II

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1. Tuntas ≥ 75 8 40 10 50 20 100

2. Belum Tuntas < 75 12 60 10 50 0 5

Jumlah 20 100 20 100 20 100

Nilai Rata-rata 62,40 71,80 87,15

Berdasarkan tabel 4.15 tentang perbandingan ketuntasan belajar IPA,

diketahui bahwa terjadi peningkatan hasil belajar dari kondisi awal, siklus I, dan

siklus II. Dari hasil pelaksanaan tindakan siklus I diketahui bahwa secara klasikal

nilai rata-rata siswa sudah tercapai namun ketuntasan belajar siswa belum mampu

mencapai indikator keberhasilan tindakan penelitian yang telah ditentukan

sehingga masih diperlukan perbaikan pada siklus II. Kemudian tindakan

dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan siklus II agar ketuntasan belajar muatan

IPA siswa bisa mencapai indikator keberhasilan yang diharapkan yaitu sejumlah

100% atau keseluruhan siswa mencapai ketuntasan. Perbandingan ketuntasan

belajar kondisi awal, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada diagram 4.19

berikut:

Diagram 4.19 Perbandingan Ketuntasan Belajar muatan IPA Kondisi Awal,

Siklus I, dan Siklus II

0

5

10

15

20

25

KondisiAwal

Siklus I Siklus II

Tuntas

Belum Tuntas

Jum

lah

Sis

wa

Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......rangka manusia dan fungsinya, dan (2) Menjelaskan cara pemeliharaan rangka manusia. Setelah menentukan SK, KD, dan indikator, peneliti

78

Untuk memperjelas peningkatan rata-rata hasil belajar muatan IPA dapat

dilihat pada diagram 4.20 berikut ini:

Diagram 4.20 Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar IPA

Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II

4.3 Pembahasan

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti di kelas IV

SDN Sukolilo 01, diketahui bahwa sebelum tindakan penelitian dilaksanakan

pembelajaran yang diterapkan oleh guru masih menggunakan metode ceramah,

guru menilai pembelajaran menggunakan metode ceramah lebih praktis dari pada

menggunakan model pembelajaran yang memerlukan banyak persiapan lebih di

dalam pelaksanaannya. Pemanfaatan media dalam pembelajaran juga masih jarang

dilakukan oleh guru, guru merasa kurang terampil dalam menggunakan media

pembelajaran sehingga dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran guru

mengesampingkan pemanfaatan sebuah media, padahal sebuah media

pembelajaran dapat menambah ketertarikan siswa dan membantu guru dalam

meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi.

Proses pembelajaran yang diterapkan oleh guru kelas IV di SDN Sukolilo

01 tersebut menyebabkan siswa kelas IV pasif di dalam proses pembelajaran,

tidak ada aktivitas belajar yang bermakna bagi siswa untuk membangun sebuah

konsep materi, kegiatan dalam pembelajaran masih didominasi oleh guru sehingga

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

KondisiAwal

Siklus I Siklus II

Nilai Rata-rata

Page 40: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......rangka manusia dan fungsinya, dan (2) Menjelaskan cara pemeliharaan rangka manusia. Setelah menentukan SK, KD, dan indikator, peneliti

79

dalam pelaksanaan pembelajaran terkesan monoton dan tidak menyenangkan. Hal

tersebut merupakan faktor yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar IPA siswa

kelas IV SDN Sukolilo 01. Berdasarkan kondisi yang demikian maka perlu

adanya tindakan perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar IPA

siswa kelas IV SDN Sukolilo 01 dengan menerapkan model pembelajaran yaitu

Two Stay Two Stray.

Perbandingan analisis rata-rata skor observasi aktivitas guru dan siswa

diketahui terjadi peningkatan aktivitas guru dan siswa dari siklus I dan siklus II

dengan penerapan model Two Stay Two Stray. Setelah pelaksanaan tindakan

siklus I rata-rata skor aktivitas guru mencapai 73 dengan persentase 91,25%. Pada

siklus II rata-rata skor aktivitas guru mengalami peningkatan menjadi 76,5 dengan

persentase 95,63%. Dengan adanya peningkatan aktivitas guru, rata-rata skor

aktivitas siswa juga mengalami peningkatan. Pada siklus I rata-rata skor aktivitas

siswa 71 dengan persentase 88,75%, kemudian pada siklus II rata-rata skor

meningkat menjadi 75 dengan persentase 93,75%. Peningkatan rata-rata skor

observasi aktivitas guru dan siswa terlihat bahwa pada setiap siklusnya baik

aktivitas guru maupun aktivitas siswa mengalami peningkatan. Peningkatan rata-

rata skor observasi guru dan siswa selama pelaksanaan tindakan siklus I dan II

dengan menerapkan model Two Stay Two Stray tersebut berdampak pada

peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN Sukolilo 01. Diketahui bahwa

setelah pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan menerapkan model Two Stay

Two Stray hasil belajar muatan IPA yang diperoleh siswa semakin baik dan

mencapai KKM ≥ 70. Kondisi ini terbukti dari nilai hasil tes evaluasi dari masing-

masing siklus, baik siklus I maupun siklus II.

Pada pelaksanaan tindakan siklus I nilai rata-rata siswa mencapai 71,80

mengalami peningkatan dari kondisi awal nilai rata-rata yang diperoleh siswa

hanya 62,40 dengan pencapaian ketuntasan belajar muatan IPA siswa mencapai

50%. Dari perolehan data hasil tindakan penelitian tersebut dapat dinyatakan

bahwa tindakan pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I sudah

menunjukkan peningkatan hasil belajar muatan IPA, tetapi hasil yang diperoleh

Page 41: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......rangka manusia dan fungsinya, dan (2) Menjelaskan cara pemeliharaan rangka manusia. Setelah menentukan SK, KD, dan indikator, peneliti

80

tersebut masih belum maksimal, maka dari itu masih diperlukan perbaikan pada

siklus II.

Setelah pelaksanaan tindakan pada siklus II, diketahui bahwa hasil belajar

muatan IPA semakin menunjukkan peningkatan yang signifikan, nilai rata-rata

hasil belajar IPA yang diperoleh siswa 87,15 dengan pencapaian ketuntasan

belajar muatan IPA siswa mencapai 100%. Kondisi yang demikian menunjukkan

bahwa hasil pelaksanaan tindakan pada siklus II telah berhasil karena siswa tuntas

100%.

Berdasarkan pengamatan selama pelaksanaan tindakan pembelajaran pada

siklus I dan siklus II terlihat rata-rata kemampuan siswa di dalam proses

pembelajaran maupun hasil tindakan pembelajaran semakin baik dan mengalami

peningkatan pada setiap siklusnya. Siswa lebih antusias dan aktif mengikuti setiap

proses pembelajaran, lebih berani dalam menyampaikan gagasan dan melakukan

kegiatan tanya jawab bersama guru, dengan penerapan model Two Stay Two Stray

pembelajaran yang berlangsung menjadi lebih menarik dan bermakna bagi siswa,

proses pembelajaran tidak hanya terpusat pada guru melainkan siswa juga ikut

terlibat dalam proses pembelajarannya. Penerapan model Two Stay Two Stray

banyak hal positif bagi siswa, dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil

belajar mata pelajaran IPA.

Pemanfaatan media dalam pembelajaran menambah manfaat dari

pelaksanaan PTK ini, adanya media membuat siswa dapat berpikir secara konkrit

tentang materi disampaikan guru. Selain itu dengan model Two Stay Two Stray

siswa mampu mengidentifikasi materi dan mampu memecahkan permasalahan

yang ada dalam pembelajaran IPA. Bahkan siswa dengan kreatif mampu membuat

media pembelajaran sebagai bentuk antusias siswa terhadap materi yang

disampaikan guru dengan media yang siswa buat sendiri, memudahkan siswa

memahami materi secara kreatif. Dapat dikatakan bahwa model Two Stay Two

Stray dapat meningkatkan aktivitas belajar secara kognitif, peningkatan aktifitas

belajar secara kognitif tersebut ditunjukkan dengan meningkatnya hasil belajar

IPA siswa kelas IV SDN Sukolilo 01 setelah dilaksanakannya tindakan penelitian

menggunakan model Two Stay Two Stray.

Page 42: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......rangka manusia dan fungsinya, dan (2) Menjelaskan cara pemeliharaan rangka manusia. Setelah menentukan SK, KD, dan indikator, peneliti

81

Berdasarkan uraian penelitian, maka penerapan model Two Stay Two Stray

dalam pembelajaran pada mapel IPA pada siswa kelas IV Semester I SDN

Sukolilo 01 Tahun Pelajaran 2016/2017 ini selaras dengan hasil penelitian yang

telah dilakukan sebelumnya oleh Dwi Hinda Wiratna dari penelitian tersebut

diketahui rata-rata hasil belajar mata pelajaran IPA meningkat dari 64 dengan

prosentase ketuntasan belajar sebesar 57,75% pada siklus I menjadi 78,5 dengan

prosentase ketuntasan belajar sebesar 82,92% pada siklus II setelah penerapan

model Two Stay Two Stray, selanjutnya penelitian oleh Solikin Agus Purwanto

juga menunjukkan hasil yang sama pada mata pelajaran IPA bahwa dengan

menerapkan model Two Stay Two Stray dapat meningkatkan hasil belajar dengan

peningkatan nilai rata-rata siswa dari 80,45% menjadi 92,60%. Dari hasil

penelitian tersebut terbukti bahwa penerapan model pembelajaran Two Stay Two

Stray dapat meningkatkan hasil belajar.

Hasil dari penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan Lie

(2002:61) bahwa model pembelajaran tipe Dua Tinggal Dua Tamu (Two Stay Two

Stray) adalah salah satu teknik dalam metode diskusi yang berbasis Cooperative

Learning. Teknik ini dapat digunakan pada semua mata pelajaran dan semua

tingkat anak didik. Teknik pembelajaran TSTS membentuk kelompok-kelompok

kecil dan terdapat ciri khas dalam pembentukan kelompoknya yaitu anggota

kelompok-kelompoknya bersifat heterogen (bermacam-macam). Begitu juga

menurut Agus Suprijono (2012:93) strategi Two Stay Two Stray atau strategi dua

tinggal dua tamu adalah strategi yang dapat mendorong anggota kelompok untuk

memperoleh konsep secara mendalam melalui pemberian peran pada peserta

didik. Dengan pembelajaran Two Stay Two Stray, siswa lebih aktif untuk

mengembangkan kemampuan berpikir dalam kegiatan diskusi dengan kelompok.

Disamping itu, Two Stay Two Stray juga memberikan kesempatan kepada siswa

untuk bertanya, mengeluarkan pendapat, berinteraksi serta berbicara atau

presentasi dengan siswa lain sehingga menjadikan siswa lebih aktif dalam kelas.

Keunggulan pembelajaran Two Stay Two Stray menurut Lie (2008:61)

antara lain : (1) Model pembelajaran kooperatif dapat di implementasikan untuk

berbagai kelas atau tingkatan usia, (2) Belajar siswa menjadi lebih bermakna

Page 43: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......rangka manusia dan fungsinya, dan (2) Menjelaskan cara pemeliharaan rangka manusia. Setelah menentukan SK, KD, dan indikator, peneliti

82

sehingga memberikan kesempatan pada siswa untuk membentuk konsep secara

mandiri dengan cara-cara mereka sendiri dan melalui metode-metode pemecahan

masalah, (3) Siswa aktif dan tanggung jawab masing-masing untuk kelompok, (4)

Meningkatkan motivasi belajar siswa, karena setiap siswa mempunyai tanggung

jawab belajar baik untuk dirinya sendiri maupun kelompoknya, (5) Bertukar

informasi, antara kelompok yang satu dengan lainnya, (6) Meningkatan restasi

belajar dan daya ingat, (7) Meningkatkan kreativitas siswa dan melatih berpikir

kritis dengan membandingkan hasil pekerjaan kelompoknya dengan kelompok

lain, dan (8) Memudahkan guru dalam pencapaian pembelajaran karena mudah

diterapakan disekolah.

Menurut pendapat para ahli di atas mengenai kelebihan model

pembelajaran Two Stay Two Stray maka dapat disimpulkan bahwa kelebihan

model pembelajaran Two Stay Two Stray yaitu menciptakan suasana belajar yang

positif yaitu terbentuknya interaksi satu sama lain sehingga secara tidak langsung

siswa akan merasa nyaman tanpa adanya persaingan siswa satu dengan siswa

yang lain. Selain itu menambah semangat dan antusias siswa dalam belajar,

ketertarikan dalam menerima suatu materi yang akan diajarkan serta

mempermudah siswa dalam menerima suatu pengetahuan sehingga dapat

memberikan dampak yang positif bagi peningkatan hasil belajar siswa.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dwi Hinda

Wiratna (2011) dalam skripsinya yang berjudul “Penerapan model pembelajaran

Two Stay Two Stray untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPA siswa kelas

IV SDN Tanjungrejo 2 Malang”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa

penerapan model Two Stay Two Stray dapat meningkatkan hasil belajar siswa

kelas IV. Terbukti pada hasil belajar siswa pada siklus I pertemuan 1 mencapai

rata-rata 64 dengan prosentase ketuntasan belajar sebesar 57,75%, sedangkan pada

siklus II meningkat menjadi rata-rata 78,5 dengan prosentase ketuntasan belajar

sebesar 82,92%.

Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Solikin

Agus Purwanto (2010) di kelas IV SDN Sawojajar 5 dengan judul “Meningkatkan

Pembelajaran IPA Siswa Kelas IV SDN Sawojajar 5 melalui Pembelajaran

Page 44: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ......rangka manusia dan fungsinya, dan (2) Menjelaskan cara pemeliharaan rangka manusia. Setelah menentukan SK, KD, dan indikator, peneliti

83

Kooperatif Model Two Stay Two Stray”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

dengan menerapkan model pembelajaran Two Stay Two Stray, ketuntasan belajar

siswa dari pra tindakan ke siklus I mengalami peningkatan besar 48,94% dan dari

siklus I ke siklus II juga mengalami peningkatan hasil belajar siswa sebesar

14,2%. Dari analisis data tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan model Two

Stay Two Stray dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV.