laporan evaluasi pelaksanaan anggaran triwulan iii · pdf fileproyek multiyears dalam rangka...

35
Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan III 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Kepulauan Riau

Upload: trannhu

Post on 22-Feb-2018

224 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan III · PDF fileproyek multiyears dalam rangka ... penghematan anggaran pemerintah dan pengendalian ... melaksanakan tugas dan fungsinya

Laporan

Evaluasi Pelaksanaan Anggaran

Triwulan III 2016

Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Kepulauan Riau

Page 2: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan III · PDF fileproyek multiyears dalam rangka ... penghematan anggaran pemerintah dan pengendalian ... melaksanakan tugas dan fungsinya

1 | Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan III-2015

Kantor Wilayah Provinsi Kepulauan Riau Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan

Laporan

Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan III 2016

Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Kepulauan Riau

Page 3: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan III · PDF fileproyek multiyears dalam rangka ... penghematan anggaran pemerintah dan pengendalian ... melaksanakan tugas dan fungsinya
Page 4: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan III · PDF fileproyek multiyears dalam rangka ... penghematan anggaran pemerintah dan pengendalian ... melaksanakan tugas dan fungsinya

i | daftar EPA

Executive Summary

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan mempunyai peran sangat strategis dalam

melaksanakan tugas dan fungsinya dalam hal pelaksanaan monitoring dan evaluasi

pelaksanaan anggaran. Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik

Indonesia nomor PMK-169/PMK.01/2012 tentang organisasi dan tata kerja instansi vertikal

Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Evaluasi pelaksanaan anggaran berkaitan tentang

penilaian pelaksanaan anggaran, seperti operasionalisasi/teknis pelaksanaan anggaran,

kendala-kendala pembayaran, teknis keterlaksanaan kegiatan, dan isu-isu terkait pelaksanaan

anggaran lainnya. Dalam pelaksanaanya, evaluasi pelaksanaan anggaran dilakukan melalui

kegiatan evaluasi pelaksanaan anggaran (EPA).

Dalam rangka melakukan evaluasi pelaksanaan anggaran triwulan III-2016, Kantor Wilayah

Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Kepulauan Riau telah melaksanakan kegiatan

rapat koordinasi pelaksanaan APBN dalam rangka menjamin kelancaran dan akuntabilitas

pembangunan di Provinsi Kepulauan Riau.

Berdasarkan hasil Evaluasi Pelaksanaan Anggaran triwulan III tahun 2016 dapat digambarkan

perkembangan pelaksanaan anggaran lingkup Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi

Kepulauan Riau adalah:

Kategori Pelaksanaan Anggaran

Gambaran Pelaksanaan Anggaran

Pagu Anggaran Pagu triwulan III-2016 mengalami pengurangan 4.49% menjadi Rp6.065,47 miliar daripada awal tahun anggaran sebesar Rp6.350,55 miliar.

Realisasi Anggaran Realisasi sampai dengan triwulan III-2016 sebesar 62,58%. Realisasi terbesar pada satuan kerja Kewenangan Kantor Daerah dan jenis belanja pegawai. Realisasi pada kewenangan dan jenis belanja tersebut di atas 65%.

Rencana Penarikan Halaman III DIPA

Tingkat deviasi rencana penarikan dana hingga triwulan III-2016 adalah 1,06%. Tingkat deviasi paling tinggi terjadi pada bulan Mei sebesar 96,85% dan sebaliknya tingkat deviasi paling rendah pada bulan April sebesar 0,85%.

Revisi Anggaran Revisi DIPA sampai dengan triwulan III-2016 sebanyak 1.030 revisi. Dengan nilai perbandingan revisi BA persatker terbesar pada BP Batam dengan nilai 9.

Pengelolaan UP TUP Jumlah UP hingga triwulan III-2016 sebesar Rp39.62 miliar. Tidak terdapat satupun UP yang dikenakan sanksi pemotongan karena tidak ada yang mengalami keterlambatan pertanggungjawaban.

Kontrak dan Penyelesaian Tagihan

Kontrak yang terdaftar sampai dengan triwulan III-2016 sebanyak 1.581 kontrak. Penyampaian kontrak ke KPPN yang mengalami keterlambatan adalah 56,04%. Keterlambatan tersebut terjadi pada 39 K/L.

Page 5: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan III · PDF fileproyek multiyears dalam rangka ... penghematan anggaran pemerintah dan pengendalian ... melaksanakan tugas dan fungsinya

ii | Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan II-2016

Berdasarkan hasil pelaksanaan tersebut, kesimpulan yang dapat diambil adalah:

a. Sebagian dana BOS disalurkan kurang maksimal, dan kurangnya pemahaman

pengelola sehingga timbul keraguan. Bantuan sosial tidak sesuai kebutuhan dan tidak

tepat sasaran. Laporan pertanggungjawaban bantuan pemerintah dan bansos terlalu

banyak dan kurang sederhana, keterbatasan kemampuan petugas dan kurangnya

sarana prasarana pendukung menghambat pelaporan. Petunjuk teknis penyaluran

bantuan terlalu banyak dan kurang sederhana sehingga menyulitkan pengelola dalam

memahaminya. Tidak tersedianya unit khusus yang menangani pengelolaan keuangan

sehingga terjadi rangkap tugas yang mengakibatkan kurang maksimalnya pelaksanaan

pekerjaan.

b. Usulan revisi penggunaan saldo awal sebesar Rp49.613.159.000 untuk membiayai

proyek multi years dalam rangka pembangunan dermaga pelabuhan Kabil.

Penggunaan saldo awal tersebut dilakukan karena alokasi dana awal untuk

pembangunan dermaga Pelabuhan Kabil terkena penghematan/blokir. Usulan revisi

penggunaan saldo awal tersebut mengakibatkan penambahan pagu DIPA (on top).

Berdasarkan surat Menteri Keuangan No. S-159/MK.2/2016 tanggal 30 Agustus 2016

dinyatakan bahwa sumber pendanaan untuk kegiatan proyek multiyears harus berasal

dari pagu yang sudah dialokasikan dan bukan merupakan pagu tambahan (on top). BP

Batam mengajukan revisi pergeseran dana antar output dalam satu kegiatan dalam

rangka mendukung peningkatan pelayanan yang diberikan BP Batam. Pergeseran dana

antar output tersebut terdapat pada kegiatan kerumahtanggaan dan keprotokolan,

administrasi keuangan, penyelenggaraan Bandara, fasilitas kesehatan serta

penyelenggaraan air limbah.

c. Terdapat kendala dalam pelaksanaan anggaran terkait dengan pengendalian

pelaksanaan anggaran pada tahun 2016 yang berpengaruh terhadap penyelesaian

kontrak, pagu minus belanja pegawai, pengelolaan hibah dan pengajuan SPM kepada

KPPN.

Berdasarkan kesimpulan tersebut diatas, Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kepulauan

Riau menyampaikan saran bahwa:

a. Peningkatan kapasitas pengelola keuangan dalam penyusunan pertanggungjawaban

bantuan. Dalam hal bansos perlu dibuatkan metode yang lebih praktis dalam

menentukan siswa yang berhak menerima bantuan. Penentuan tidak hanya secara

administrastif saja namun juga dengan melihat kondisi riil kemampuan siswa tersebut.

Optimalisasi penyaluran dapat dilakukan dengan cara standarisasi petunjuk teknis

yang lebih sederhana dan mudah dipahami. Perlunya tinjauan ulang terkait laporan-

laporan pertanggungjawaban bantuan. Laporan sebaiknya disederhanakan agar

mudah dipahami. Untuk memberikan kemudahan dalam penyusunan laporan

sebaiknya dibuatkan aplikasi yang lebih sederhana dan bersifat single entry point.

Penyederhanaan petunjuk teknis sehingga satuan kerja lebih mudah memahaminya.

Kementerian Keuangan sebagai BUN agar menstandarkan petunjuk teknis bantuan

pada Kementerian negara/Lembaga. Pembentukan unit layanan khusus yang

mengelola keuangan. Unit Layanan Khusus Pengelola Keuangan ini dapat dilakukan

oleh Dinas Pendidikan.

b. Untuk memastikan bahwa penggunaan saldo awal dapat dilakukan untuk membiayai

proyek multiyears dalam rangka pembangunan dermaga pelabuhan Kabil maka perlu

dilakukan pembahasan yang lebih komprehensif antara BP Batam, Ditjen

Page 6: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan III · PDF fileproyek multiyears dalam rangka ... penghematan anggaran pemerintah dan pengendalian ... melaksanakan tugas dan fungsinya

iii | daftar EPA

Perbendaharaan dan Ditjen Anggaran. Hal tersebut dilaksanakan karena adanya

klausul pada surat Menteri Keuangan nomor S-159/MK.2/2016 tanggal 30 Agustus

2016 yang menyatakan bahwa sumber pendanaan untuk pembangunan dermaga

pelabuhan Kabil berasal dari pagu yang sudah dialokasikan dan bukan merupakan

pagu tambahan (on top). BP Batam dapat mengajukan kembali usulan revisi

penggunaan saldo awal sebesar Rp49.613.159.000 untuk pembangunan dermaga

pelabuhan Kabil setelah mendapatkan konfirmasi/surat dari Ditjen Anggaran yang

menyatakan bahwa saldo awal dapat dipergunakan untuk membiayai proyek

dimaksud. Usulan revisi BP Batam terkait pergeseran dana antar output dapat

disetujui. Oleh karena itu BP Batam agar terlebih dahulu memperbaiki usulan revisi

dan ADK usulan revisi dan dapat mengajukan kembali usulan revisi pergeseran dana

antar output dalam satu kegiatan.

c. Terkait perkembangan pelaksanaan anggaran pada satuan kerja; diperlukan

pemantauan dan pengawasan yang ketat, terutama berkaitan dengan kebijakan

penghematan anggaran pemerintah dan pengendalian revisi anggaran yang

merupakan kewenangan Kanwil Ditjen Perbendaharaan. Perlu dilakukan monitoring

agar seluruh kontrak yang telah didaftarkan dapat terealisasi sesuai dengan batas

waktu penyelesaiannya, dengan tetap memperhatikan pedoman mengenai langkah-

langkah akhir tahun anggaran 2016, yang akan diterbitkan kemudian. Dalam

penyelesaian pagu minus belanja pegawai, satker diingatkan untuk mengurus revisi

penambahan pagu Belanja Pegawai ke Eselon I apabila memang revisi dalam satker

atau revisi antar satker dalam satu wilayah sudah tidak memungkinkan. Perlu

pemantauan lebih lanjut mengenai hal ini, untuk mengantisipasi agar pagu minus

belanja pegawai tersebut tidak memerlukan penyelesaian di BA BUN, yang berarti

pembayarannya akan dilakukan di TA 2017. Dalam pengelolaan hibah, satker

diingatkan mengenai proses pengelolaan hibah (3R-1P), namun perlu untuk dipantau

lebih lanjut agar seluruh hibah langsung dalam bentuk uang yang diterima di TA 2016

dapat direvisi sebagai penambahan pagu DIPA TA 2016. Terkait ketelitian dalam

pengajuan dokumen, satker diingatkan untuk lebih teliti dan memperhatikan detil

dalam SPM dan ADK supplier, untuk mencegah pengembalian/ kesalahan SPM yang

berisiko untuk mengakibatkan penundaan pencairan dana mengingat perlunya

perbaikan SPM.

Page 7: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan III · PDF fileproyek multiyears dalam rangka ... penghematan anggaran pemerintah dan pengendalian ... melaksanakan tugas dan fungsinya
Page 8: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan III · PDF fileproyek multiyears dalam rangka ... penghematan anggaran pemerintah dan pengendalian ... melaksanakan tugas dan fungsinya

v | daftar EPA

Daftar Isi

EXECUTIVE SUMMARY I

DAFTAR ISI V

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL VII

BAB I. PENDAHULUAN 1

1.1. LATAR BELAKANG 1

1.2. TUJUAN 2

1.3. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN 3

1.4. PELAKSANAAN 3

BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN ANGGARAN TRIWULAN III 5

2.1. PAGU ANGGARAN 5

2.2. REALISASI ANGGARAN 6

2.3. RENCANA PENARIKAN DANA HALAMAN III DIPA VS REALISASI ANGGARAN 7

2.4. REVISI ANGGARAN 8

2.5. PENGELOLAAN UP DAN GU 9

2.6. DATA KONTRAK DAN PENYELESAIAN TAGIHAN 9

2.7. PERMASALAHAN PELAKSANAAN ANGGARAN 10

2.7.1 PENGELOLAAN DANA BANTUAN PEMERINTAH 10

2.7.2 PENGELOLAAN KEUANGAN BP BATAM 13

2.7.3 PELAKSANAAN ANGGARAN SEKTOR POLHUKAM 13

2.8. ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH 15

2.8.1. PENGELOLAAN DANA BANTUAN PEMERINTAH 15

2.8.2. PENGELOLAAN KEUANGAN BP BATAM 19

2.8.3. PELAKSANAAN ANGGARAN SEKTOR POLHUKAM 19

BAB III. PENUTUP 21

3.1. KESIMPULAN 21

3.2. REKOMENDASI 22

Page 9: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan III · PDF fileproyek multiyears dalam rangka ... penghematan anggaran pemerintah dan pengendalian ... melaksanakan tugas dan fungsinya
Page 10: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan III · PDF fileproyek multiyears dalam rangka ... penghematan anggaran pemerintah dan pengendalian ... melaksanakan tugas dan fungsinya

vii | daftar EPA

Daftar Gambar dan Tabel

Gambar 1 Pagu DIPA Triwulan III Tahun 2016 di Provinsi Kepulauan Riau 5

Gambar 2 Realisasi DIPA Triwulan III Tahun 2016 di Provinsi Kepulauan Riau 6

Gambar 3 Komposisi Realisasi DIPA Triwulan III Tahun 2016 di Provinsi Kepulauan Riau 7

Gambar 4 Deviasi Halaman III DIPA Triwulan III Tahun 2016 di Provinsi Kepulauan Riau 7

Gambar 5 Revisi DIPA Triwulan III Tahun 2016 di Provinsi Kepulauan Riau 8

Tabel 1 Pelaksanaan Focus Group Discussion Triwulan III-2016 3

Tabel 2 Komposisi Revisi DIPA Triwulan III-2016 di Provinsi Kepulauan Riau 9

Tabel 3 Rincian Uang Persediaan hingga Triwulan III-2016 di Provinsi Kepulauan Riau 9

Tabel 5 Keterlambatan Penyampaian Data Kontrak ke KPPN Triwulan III-2016 di Provinsi

Kepulauan Riau 10

Page 11: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan III · PDF fileproyek multiyears dalam rangka ... penghematan anggaran pemerintah dan pengendalian ... melaksanakan tugas dan fungsinya
Page 12: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan III · PDF fileproyek multiyears dalam rangka ... penghematan anggaran pemerintah dan pengendalian ... melaksanakan tugas dan fungsinya

1 | isi EPA

Bab I. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Salah satu keberhasilan dalam mengoptimalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

(APBN) dapat dinilai dari pelaksanaan anggaran yang berjalan dengan baik. Hal tersebut

mendorong penyelesaian tingkat capaian kinerja yang dihasilkan dan realisasi anggaran

berjalan lancar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Berbagai kebijakan

reformasi dalam pengelolaan Keuangan Negara telah dilaksanakan. Kebijakan dengan tujuan

agar pengelolaan Keuangan Negara dapat berjalan dengan sebaik-baiknya dan akuntabel.

Sistem penganggaran berbasis kinerja, perencanaan kas yang lebih baik, pelaksanaan lelang

secara elektronik, perbaikan sistem yang mendukung kelancaran pencairan merupakan

berbagai reformasi pengelolaan Keuangan Negara yang dibangun untuk mendukung

keberhasilan pengelolaan keuangan negara yang akuntabel.

Dalam pelaksanaannya, masalah-masalah pelaksanaan anggaran yang terjadi saat ini masih

relatif sama dengan periode-periode sebelumnya. Berbagai masalah pelaksanaan anggaran

yang masih sering terjadi hingga saat ini antara lain:

a) penumpukan penyerapan anggaran pada akhir tahun;

b) keterlambatan penunjukan pejabat perbendaharaan;

c) keterlambatan pelaksanaan lelang;

d) keterbatasan pengetahuan para pejabat perbendaharaan/pengelola keuangan;

e) keterlambatan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan;

f) penundaan penyelesaian pekerjaan dan masalah pelaksanaan anggaran lainnya.

Dalam rangka mengantisipasi permasalahan-permasalahan tersebut dan untuk mendukung

peningkatan efektivitas dan efisiensi belanja Pemerintah maka diperlukan suatu proses

pengendalian. Salah satu proses pengendalian dilakukan melalui kegiatan evaluasi

pelaksanaan anggaran pada satuan kerja penerima APBN. Evaluasi pelaksanaan anggaran

sangat penting untuk melihat perkembangan pelaksanaan anggaran dalam periode yang telah

ditetapkan. Dalam evaluasi tersebut akan dilakukan suatu penilaian dan pengukuran terhadap

pelaksanaan aggaraan dan diikuti dengan identifikasi serta analisis terhadap permasalahan-

permasalahan dalam pelaksanaan anggaran. Evaluasi pelaksanaan anggaran ini sangat penting

dilakukan sehingga perkembangan pelaksanaan anggaran dapat terlihat dan permasalahan

yang timbul dapat teridentifikasi.

Page 13: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan III · PDF fileproyek multiyears dalam rangka ... penghematan anggaran pemerintah dan pengendalian ... melaksanakan tugas dan fungsinya

2 | Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan II-2016

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan mempunyai peran sangat strategis dalam

melaksanakan tugas dan fungsinya dalam hal pelaksanaan monitoring dan evaluasi

pelaksanaan anggaran. Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik

Indonesia nomor PMK-169/PMK.01/2012 tentang organisasi dan tata kerja instansi vertikal

Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Berbagai evaluasi yang dilaksanakan terkait pelaksanaan

anggaran adalah terkait penilaian pelaksanaan anggaran, seperti operasionalisasi/teknis

pelaksanaan anggaran, kendala-kendala pembayaran, teknis keterlaksanaan kegiatan, dan isu-

isu terkait pelaksanaan anggaran lainnya.

Dalam pelaksanaanya, evaluasi pelaksanaan anggaran dilakukan melalui kegiatan pelaksanaan

evaluasi pelaksanaan anggaran (EPA). Kegiatan EPA serta pelaporan hasil pelaksanaannya

dilaksanakan setiap triwulan. Penyusunan EPA secara Triwulanan dilaksanakan agar dapat

mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang terjadi dengan lebih cepat. Fokus utama

EPA terutama EPA Triwulan III adalah melakukan identifikasi permasalahan-permasalahan

dalam pelaksanaan anggaran yang terjadi pada Triwulan III-2016.

1.2. Tujuan

Evaluasi pelaksanaan anggaran memiliki beberapa tujuan. Tujuan utama dalam penyusunan

evaluasi tersebut antara lain:

a. Identifikasi isu-isu pelaksanaan anggaran yang terjadi hingga tingkat satuan kerja;

b. Identifikasi permasalahan-permasalahan yang terjadi terkait pelaksanaan anggaran;

c. Menilai pelaksanaan anggaran. Penilaian mencakup apakah telah dilaksanakan dengan

baik, mencapai target keluarannya, memenuhi tujuannya, memberikan dampak seperti

yang diharapkan, dan hal-hal lainnya.

d. Memberikan rekomendasi kebijakan, strategi implementasi, mekanisme pelaksanaan

anggaran yang bersifat teknis dan aplikatif;

e. Merumuskan tindak lanjut perbaikan pelaksanaan anggaran untuk periode berikutnya;

Selain tujuan tersebut, evaluasi pelaksanaan anggaran disusun untuk kepentingan manajerial.

Kepentingan manajerial tersebut berkaitan dalam pengambilan kebijakan yang berhubungan

dengan APBN, antara lain:

a. bagi Kementerian Keuangan, sebagai masukan bagi pengambilan kebijakan anggaran;

b. bagi Direktorat Jenderal Perbendaharaan, sebagai bahan perumusan regulasi, strategi

pembinaan dalam rangka memperbaiki kinerja pelaksanaan anggaran;

Page 14: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan III · PDF fileproyek multiyears dalam rangka ... penghematan anggaran pemerintah dan pengendalian ... melaksanakan tugas dan fungsinya

3 | isi EPA

c. bagi Kementerian Negara/Lembaga dan satuan kerjanya, sebagai bahan masukan

untuk memperbaiki kinerja pelaksanaan anggaran beserta dengan persiapan-

persiapan dalam perencanaan dan penganggaran di waktu yang akan datang;

d. bagi Pemerintah Daerah terkait, K/L maupun satker yang menjadi tanggung jawabnya,

untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan merumuskan hal-hal teknis pelaksanaan

keuangan pusat dan daerah sehingga dapat digunakan untuk mengharmonisasikan

kebijakan fiskalnya;

e. bagi masyarakat umum, sebagai alat kontrol pelaksanaan APBN yang diwujudkan

melalui kegiatan-kegiatan pemerintah;

f. bagi pihak Swasta, sebagai informasi terkait keikutsertaan dalam aktivitas pemerintah.

1.3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Evaluasi pelaksanaan anggaran yang dilakukan pada triwulan III tahun 2016 dilaksanakan

dalam beberapa tahapan pelaksanaan. Berbagai kegiatan evaluasi pelaksanaan anggaran

dengan satuan kerja dengan metode rapat koordinasi maupun Focus Group Discussion dalam

rangka menjamin kelancaran dan akuntabilitas pembangunan di Provinsi Kepulauan Riau.

Kegiatan tersebut dilaksanakan pada bulan September dan Oktober 2016.

Tabel 1 Pelaksanaan Focus Group Discussion Triwulan III-2016

FGD Pelaksanaan

Peserta Waktu Tempat

1. Focus Group Discussion Pengelolaan Dana

Bantuan Pemerintah

Jumat,

23 September 2016 Ruang Rapat Kanwil

DJPB Provinsi

Kepulauan Riau

19 peserta

2. Rapat Koordinasi Pengelolaan Keuangan

BP Batam Tahun 2016

Kamis,

6 Oktober 2016 1 BLU

3. Rapat Koordinasi Pelaksanaan Anggaran

Sektor Polhukam

Kamis,

20 Oktober 2016 6 K/L

Sumber: Kanwil DJPB Provinsi Kepulauan Riau

1.4. Pelaksanaan

Pelaksanaan rapat koordinasi maupun FGD selama triwulan III tahun 2016 telah dilaksanakan

selama lima kali. Pelaksanaan rapat koordinasi maupun FGD tersebut adalah:

a. Focus Group Discussion Pengelolaan Dana Bantuan Pemerintah

Latar belakang FGD ini adalah melihat permasalahan dalam pertanggungjawaban dana

bantuan operasional sekolah dan bantuan sosial kepada sekolah swasta; pertanggungjawab

an dana bantuan operasional sekolah pada Madrasah; dan permasalahan pelaksanaan

bantuan operasional sekolah dan bantuan sosial. Maksud kegiatan FGD adalah melakukan

diskusi tentang pertanggungjawaban dana Bantuan Operasional Sekolah dan Bantuan

Page 15: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan III · PDF fileproyek multiyears dalam rangka ... penghematan anggaran pemerintah dan pengendalian ... melaksanakan tugas dan fungsinya

4 | Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan II-2016

Siswa Miskin di lingkungan Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan di Provinsi Kepulauan Riau. Sedangkan tujuan dilakukan FGD tersebut adalah

untuk mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan

pencairan dana/penyaluran dana BOS dan BSM dan sekaligus memberikan langkah-

langkah yang strategis dan tepat dalam proses penyaluran/pencairan dana BOS dan BSM.

b. Rapat Koordinasi Pengelolaan Keuangan BP Batam Tahun 2016

Latar belakang rapat koordinasi ini adalah terkait usulan penggunaan saldo awal mengakibat

kan penambahan dana (on top) maka perlu dilakukan konfirmasi/rapat koordinasi untuk

membahas lebih lanjut tentang usulan revisi penggunaan saldo awal BP Batam. Maksud

kegiatan ini adalah untuk mendiskusikan lebih lanjut tentang usulan revisi penggunaan

saldo awal BP Batam. Berdasarkan surat Menteri Keuangan nomor S-159/MK.2/2016

tanggal 30 Agustus 2016 dinyatakan bahwa sumber pendanaan untuk kegiatan yang

mendapatkan ijin kontrak tahun jamak harus berasal dari pagu yang sudah dialokasikan

dan bukan merupa pagu tambahan (on top). Sehubungan dengan usulan penggunaan saldo

awal mengakibatkan penambahan dana (on top) maka perlu dilakukan rapat koordinasi

untuk membahas lebih lanjut tentang usulan revisi penggunaan saldo awal BP Batam.

c. Rapat Koordinasi Pelaksanaan Anggaran Sektor Polhukam

Latar belakang rapat koordinasi ini adalah untuk mengevaluasi perkembangan pelaksanaan

anggaran pada enam K/L yaitu Mahkamah Agung, Kejaksaan RI, Kementerian Pertahanan,

Kementerian Hukum dan HAM, Polri dan BPKP. Maksud diselenggarakannya Rapat

Koordinasi tersebut untuk mendiskusikan permasalahan yang dihadapi oleh satker yang

mengakibatkan tidak maksimalnya capaian kinerja pelaksanaan anggaran satker di

Triwulan III 2016. Dengan rapat ini, diharapkan diperoleh solusi terbaik dan langkah

strategis untuk meningkatkan kualitas kinerja pelaksanaan anggaran satker.

Page 16: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan III · PDF fileproyek multiyears dalam rangka ... penghematan anggaran pemerintah dan pengendalian ... melaksanakan tugas dan fungsinya

5 | isi EPA

Bab II. Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan III

2.1. Pagu Anggaran

Pagu anggaran adalah alokasi dana atau batas maksimum anggaran yang diberikan oleh

Kementerian Keuangan kepada Kementeriaan Negara/Lembaga untuk setiap program

pemerintah sebagai acuan dalam pelaksanaan APBN. Pada tahun 2016, seluruh Kementerian

Negara/Lembaga di Provinsi Kepulauan Riau memperoleh alokasi dana sebesar Rp.6.065,47

miliar.

Gambar 1 Pagu DIPA Triwulan III Tahun 2016 di Provinsi Kepulauan Riau

Kewenangan Pagu (Rp) Jenis Belanja Pagu (Rp)

Kantor Pusat 3.103.888.595.000 Pegawai 1.362.248.342.000 Kantor Daerah 2.753.068.563.000 Barang 2.895.466.880.000 Dekonsentrasi 135.833.729.000 Modal 1.722.474.455.000 Tugas Pembantuan 72.682.126.000 Bantuan Sosial 6.296.840.000 Lain-Lain 78.986.496.000

Sumber: Omspan Perbendaharaan

Alokasi belanja APBN di Provinsi Kepulauan Riau sebagian besar digunakan untuk membiayai

kegiatan satuan kerja pada kewenangan Kantor Pusat diikuti

oleh kewenangan Kantor Daerah. Berdasarkan jenis belanja,

alokasi belanja sebagian besar untuk membiayai belanja

barang dan belanja modal. Pagu terbesar di Provinsi Kepulauan

Riau disusun oleh enam Kementerian Negara/Lembaga. Pagu

tersebut memiliki porsi 74,28 persen dari total pagu anggaran

di Provinsi Kepulauan Riau. Pagu tertinggi adalah pagu Badan

Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan

Bebas Batam.

Kantor

Pusat

51.17%

Kantor

Daerah

45.39%

Dekonsentrasi

2.24%

Tugas Pembantuan

1.20%

Pegawai

22.46%

Barang

47.74%

Modal

28.40%

Bantuan Sosial

0.10%

Lain-Lain

1.30%

BA112

26.71%

BA033

15.92%

BA022

11.25%

BA060

8.05%

BA015

5.92%

BA012

6.52%

40 BA Lain

25.62%

Page 17: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan III · PDF fileproyek multiyears dalam rangka ... penghematan anggaran pemerintah dan pengendalian ... melaksanakan tugas dan fungsinya

6 | Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan II-2016

2.2. Realisasi Anggaran

Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya, Kementerian Negara/Lembaga melakukan

realisasi anggaran untuk membiayai pelaksanaan pekerjaan/kegiatannya. Di Provinsi Kepulauan

Riau, pelaksanaan kegiatan yang dibiayai oleh APBN dilakukan oleh satuan-satuan kerja

dibawah 46 Kementerian Negara/Lembaga.

Gambar 2 Realisasi DIPA Triwulan III Tahun 2016 di Provinsi Kepulauan Riau

Kewenangan Pagu (Rp) Jenis Belanja Pagu (Rp)

Kantor Pusat 1.813.403.729.598 Pegawai 998.685.594.583 Kantor Daerah 1.875.669.357.949 Barang 1.658.976.932.447 Dekonsentrasi 71.271.707.343 Modal 778.478.719.779 Tugas Pembantuan 27.725.797.039 Bantuan Sosial 2.263.868.500 Lain-Lain 32.248.611.430

Sumber: Omspan Perbendaharaan

Realisasi anggaran hingga triwulan III-2016 di Provinsi Kepulauan Riau mencapai Rp3.788,07

miliar atau sebesar 62,58 persen. Realisasi satker-satker Kewenangan Kantor Daerah dan

Kantor Pusat merupakan realisasi yang cukup tinggi dengan penyerapan di atas 50 persen.

Berdasarkan jenis belanja, belanja pegawai memiliki realisasi tertinggi dengan tingkat

penyerapan jauh di atas jenis belanja lain.

Realisasi anggaran hingga triwulan III-2016 di Provinsi Kepulauan Riau sangat dipengaruhi

oleh realisasi satker-satker Kewenangan Kantor Daerah dan Kantor Pusat. Realisasi kedua

jenis kewenangan tersebut menyumbang 97,39 persen dari total realisasi belanja. Berdasarkan

jenis belanja, realisasi belanja barang merupakan realisasi terbesar dibanding jenis belanja

barang diikuti oleh belanja pegawai dan belanja modal. Ketiganya menyumbang 99 persen

realisasi belanja total di Provinsi Kepulauan Riau.

58.42%

68.13%

52.47%

38.15%

KANTOR PUSAT KANTOR DAERAH

DEKONSENTRASI TUGAS PEMBANTUAN

73.31%

57.30%

45.20%

35.95%40.83%

PEGAWAI BARANG MODAL BANTUAN SOSIAL

LAIN-LAIN

Page 18: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan III · PDF fileproyek multiyears dalam rangka ... penghematan anggaran pemerintah dan pengendalian ... melaksanakan tugas dan fungsinya

7 | isi EPA

Gambar 3 Komposisi Realisasi DIPA Triwulan III Tahun 2016 di Provinsi Kepulauan Riau

Sumber: Omspan Perbendaharaan

2.3. Rencana Penarikan Dana Halaman III DIPA vs Realisasi Anggaran

Hal III DIPA memuat informasi rencana penarikan yang dibuat oleh satuan kerja dan atau

Kementerian Negara/Lembaga yang seharusnya dijadikan dasar atau standar dalam realisasi

dana belanja. Deviasi atas besaran rencana ini akan menjadi indikator buruknya perencanaan

anggaran dan tidak disiplinnya satuan kerja dan atau Kementerian Negara/Lembaga dalam

pelaksanaan anggaran.

Gambar 4 Deviasi Halaman III DIPA Triwulan III Tahun 2016 di Provinsi Kepulauan Riau

Sumber: PA Perbendaharaan

Berdasarkan perbandingan antara perencanaan penarikan dana yang dibuat dan realisasi

pencairan dana yang dilaksanakan pada triwulan III tahun 2016, diperoleh rata-rata tingkat

ketepatan antara rencana penarikan dana perbulan dengan realisasi berkisar 1,06 persen.

Tingkat deviasi paling tinggi terjadi pada bulan Mei 2016 dan sebaliknya tingkat deviasi paling

rendah terjadi pada bulan April 2016. Terjadinya deviasi ini mengindikasikan bahwa rencana

yang dibuat belum sesuai dalam pelaksanaannya. Tingginya deviasi dipengaruhi oleh kurang

Kantor

Pusat

47.87%

Kantor

Daerah

49.52%

Dekonsentrasi

1.88%

Tugas Pembantuan

0.73%

Pegawai

28.78%

Barang

47.80%

Modal

22.43%

Bantuan Sosial

0.07%

Lain-Lain

0.93%

3.05%

-34.43%

-9.03%0.52%

-120.38%

-31.35%

37.06% 30.66% 32.32%

-1.06%

Januari Februari Maret April Mei Jun Jul Aug Sep

Page 19: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan III · PDF fileproyek multiyears dalam rangka ... penghematan anggaran pemerintah dan pengendalian ... melaksanakan tugas dan fungsinya

8 | Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan II-2016

baiknya perencanaan pada satuan kerja-satuan kerja pada jenis kewenangan Tugas

Pembantuan dan Kantor Pusat. Deviasi yang rendah menunjukkan bahwa perencanaan di

Kepulauan Riau menunjukkan semakin baik.

2.4. Revisi Anggaran

Implementasi penganggaran berbasis kinerja masih belum optimal diterapkan di Indonesia.

Hal tersebut dapat dilihat dari perencanaan anggaran yang masih kurang berkualitas sehingga

dalam pelaksanaan anggaran sering terjadi revisi anggaran (DIPA). Mayoritas revisi DIPA

disebabkan oleh perencanaan satuan kerja dan atau Kementerian Negara/Lembaga yang

belum baik, walaupun tidak tertutup kemungkinan terjadi karena sebab yang lain.

Perencanaan anggaran yang baik akan mendorong pelaksanaan anggaran yang baik. Oleh

karena itulah perencanaan merupakan salah satu indikator kualitas dan kinerja pelaksanaan

anggaran. Indikator tersebut menunjukkan apakah satuan kerja dan atau Kementerian

Negara/Lembaga serius dan bekerja dengan baik jauh sebelum pelaksanaan anggaran

dilaksanakan.

Gambar 5 Revisi DIPA Triwulan III Tahun 2016 di Provinsi Kepulauan Riau

Sumber: PA Perbendaharaan

Hingga triwulan III-2016 telah terjadi revisi sebanyak 1.030 revisi. Revisi DIPA terbanyak

terjadi pada bulan Agustus. Hampir tiap bulan terjadi revisi dengan jumlah yang cukup banyak

dengan jumlah di atas 70 revisi tiap bulannya. Berdasarkan indeks revisi, indeks terbesar

terdapat pada BA 112 BP Batam yang memiliki indeks 9,00. Hal itu menunjukkan bahwa revisi

pada BA tersebut sangat banyak yang memberikan gambaran bahwa perencanaan anggaran

kurang maksimal sehingga dilakukan beberapa kali perubahan DIPA untuk menyesuaikan

kebutuhan pada tahun berjalan.

9

94 86 94

72

179 173

205

118

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep

BA Satker Revisi Indeks

112 1 9 9.0

060 27 174 6.4

115 1 6 6.0

054 8 41 5.1

068 1 5 5.0

004 2 9 4.5

116 3 13 4.3

066 4 17 4.3

018 15 62 4.1

059 1 4 4.0

063 1 4 4.0

076 8 29 3.6

27BA 288 684 2.4

Page 20: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan III · PDF fileproyek multiyears dalam rangka ... penghematan anggaran pemerintah dan pengendalian ... melaksanakan tugas dan fungsinya

9 | isi EPA

Tabel 2 Komposisi Revisi DIPA Triwulan III-2016 di Provinsi Kepulauan Riau

Kewenangan Janu Febr Mare Apri Mei Juni Juli Agus Sept Total

Kantor Pusat - 5 4 5 6 7 10 12 5 60

Kantor Daerah 7 79 69 68 50 97 123 155 94 786

Dekonsentrasi 1 7 10 19 13 15 24 21 17 129

Tugas Pembantuan 1 3 3 2 3 6 16 17 2 55

9 94 86 94 72 125 173 205 118 1.030

Sumber: OMSPAN

2.5. Pengelolaan UP dan GU

Uang Persediaan (UP) digunakan untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari satuan

kerja dan membiayai pengeluaran yang tidak dapat dilakukan melalui mekanisme pembayaran

LS. UP merupakan uang muka kerja dari Kuasa BUN kepada Bendahara Pengeluaran yang

dapat dimintakan penggantiannya (revolving) setelah digunakan minimal 50 persen. Maksimal

pembayaran dengan UP kepada satu penerima paling banyak sebesar Rp.50 juta kecuali untuk

pembayaran honorarium dan perjalanan dinas. Pada akhir hari kerja, uang tunai yang berasal

dari UP pada Kas Bendahara Pengeluaran/BPP paling banyak sebesar Rp.50 juta.

Tabel 3 Rincian Uang Persediaan hingga Triwulan III-2016 di Provinsi Kepulauan Riau

BA UP Satker GU Nihil Setoran Sisa UP GUP

44 39,619,809,500 415 231,841,000 61,381,250 39,326,587,250 405

Sumber: OMSPAN

Hingga triwulan III tahun 2016 terdapat 415 satker yang mengajukan uang persediaan. Dari

seluruh UP tersebut tidak terdapat UP yang mengalami keterlambatan pertanggungjawaban.

2.6. Data Kontrak dan Penyelesaian Tagihan

Pelaksanaan kegiatan dan penggunaan anggaran pada DIPA yang mengakibatkan pengeluaran

negara dilakukan melalui pembuatan komitmen. Pembuatan komitmen dilakukan dalam

bentuk perjanjian/kontrak untuk pengadaan barang jasa dan dalam bentuk penetapan

keputusan. Data perjanjian/kontrak disampaikan kepada KPPN paling lambat lima hari kerja

setelah ditandatanganinya perjanjian/kontrak untuk dicatat dalam Kartu Pengawasan

Kontrak di KPPN.

Total data kontrak yang mengalami keterlambatan penyampaian adalah 886 kontrak.

Keterlambatan tersebut terjadi pada 37 Kementerian Negara/Lembaga. Selama triwulan III-

2016 terjadi keterlambatan penyampaian data kontrak sebesar 56,04 persen. Terdapat enam

Kementerian Negara/Lembaga yang keseluruhan ADK kontrak terlambat dilaporkan ke KPPN.

Page 21: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan III · PDF fileproyek multiyears dalam rangka ... penghematan anggaran pemerintah dan pengendalian ... melaksanakan tugas dan fungsinya

10 | Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan II-2016

Selain itu terdapat dua K/L yang keseluruhan ADK kontrak disampaikan ke KPPN sebelum

batas akhir pengiriman ADK kontrak berlalu.

Tabel 4 Keterlambatan Penyampaian Data Kontrak ke KPPN Triwulan III-2016 di Provinsi Kepulauan Riau

BA Ter

lambat Tidak

Terlambat Data

Kontrak Keter

lambatan BA

Ter lambat

Tidak Terlambat

Data Kontrak

Keter lambatan

019 4 0 4 100.00% 004 4 3 7 57.14%

067 1 0 1 100.00% 015 107 91 198 54.04%

090 2 0 2 100.00% 023 22 19 41 53.66%

111 1 0 1 100.00% 024 43 41 84 51.19%

112 7 0 7 100.00% 068 2 2 4 50.00%

115 2 0 2 100.00% 013 44 50 94 46.81%

060 81 3 84 96.43% 063 6 8 14 42.86%

010 9 1 10 90.00% 025 23 31 54 42.59%

054 25 3 28 89.29% 022 125 174 299 41.81%

092 5 1 6 83.33% 018 15 26 41 36.59%

027 6 2 8 75.00% 059 3 6 9 33.33%

033 201 74 275 73.09% 066 2 4 6 33.33%

026 13 5 18 72.22% 999 10 25 35 28.57%

032 57 25 82 69.51% 012 6 18 24 25.00%

005 18 8 26 69.23% 056 3 10 13 23.08%

076 2 1 3 66.67% 075 3 10 13 23.08%

089 2 1 3 66.67% 029 2 10 12 16.67%

116 2 1 3 66.67% 104 0 2 2 0.00%

040 3 2 5 60.00% 107 0 21 21 0.00%

042 25 17 42 59.52% Total 886 695 1.581 56.04%

Sumber: OMSPAN

2.7. Permasalahan Pelaksanaan Anggaran

Berbagai permasalahan pelaksanaan anggaran masih dialami oleh satuan kerja yang

melaksanakan kegiatan sehingga sasaran yang ingin dicapai belum terealisasi dengan

maksimal. Beberapa permasalahan yang dialami pada tahun anggaran sebelumnya masih

terjadi pada triwulan III 2016. Berbagai permasalahan tersebut terkait kendala administratif,

koordinasi dengan pihak terkait, pengadaan barang jasa, dan adanya kebijakan di bidang

pelaksanaan anggaran.

2.7.1 Pengelolaan Dana Bantuan Pemerintah

Perkembangan umum penyerapan alokasi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan

Bantuan Siswa Miskin (BSM) selama triwulan III tahun 2016 menunjukkan perkembangan

yang kurang optimal. Gambaran Umum penyerapan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

Page 22: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan III · PDF fileproyek multiyears dalam rangka ... penghematan anggaran pemerintah dan pengendalian ... melaksanakan tugas dan fungsinya

11 | isi EPA

dan Bantuan Siswa Miskin (BSM) adalah realisasi yang relatif lambat pada penyaluran dana

Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Siswa Miskin (BSM).

Permasalahan-permasalahan yang menyebabkan rendahnya pencairan dana Bantuan

Operasional (BOS) dan Bantuan Siswa Miskin (BSM) sebagai berikut:

Permasalahan Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran

a. Bantuan dalam bentuk hibah yang diterima oleh sekolah di lingkungan Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan (SD, SMP,SMA) dari Pemerintah Provinsi khususnya dalam

bentuk aset, banyak yang tidak sesuai dengan kebutuhan sekolah.

b. Masih ditemukan siswa penerima Bantuan Sosial/Program Indonesia Pintar yang kurang

tepat sasaran. Terdapat siswa yang kurang mampu namun tidak mendapatkan kartu KIP

sebalik nya ada siswa yang mampu namun mendapatkan kartu KIP.

c. Pencairan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pada sekolah di lingkungan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (SD, SMP, SMA) pada Tahap II dan seterusnya

sering terkendala karena penyusunan laporan pertanggungjawaban Tahap I yang

terlambat. Pencairan dana BOS tahap berikutnya dapat dilaksanakan jika laporan

pertanggungjawaban dana BOS sebelumnya sudah dipenuhi.

d. Penarikan dana Bantuan Sosial dari bank oleh siswa sering mengalami kendala karena

spesimen tandatangan siswa yang terdaftar di Bank berbeda dengan spesimen tanda

tangan pada sat penarikan uang. Hal tersebut terjadi karena siswa belum dapat mengingat

dan menetapkan tanda tangan yang sah.

e. Terdapat beberapa satuan kerja di lingkungan Kementerian Agama yang ragu-ragu untuk

membiayai beberapa kegiatan sekolah karena pemahaman yang kurang komprehensif

tentang penggunaan dana BOS.

f. Pencairan dana BOS untuk belanja modal yaitu pengadaan buku kurikulum 2013 di

lingkungan Kementerian Agama belum dapat dilaksanakan karena pengadaan buku

tersebut hanya dilakukan secara terpusat di Jakarta dan sampai saat ini petunjuk teknisnya

belum ada dan masih menunggu dari Kantor Pusat Kementerian Agama Republik

Indonesia.

g. Sebagian besar dana BOS baru direalisasikan pada Awal Semester II Tahun 2016 karena

banyak kegiatan operasional sekolah pada awal semester II tahun 2016 (tahun ajaran

baru) yaitu operasional untuk kegiatan dalam rangka penerimaan peserta didik baru dan

kegiatan pembelajaran dan ekstra kurikuler siswa.

Page 23: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan III · PDF fileproyek multiyears dalam rangka ... penghematan anggaran pemerintah dan pengendalian ... melaksanakan tugas dan fungsinya

12 | Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan II-2016

Permasalahan Pelaporan

a. Berdasarkan Petunjuk Teknis dari kementerian teknis, jumlah laporan yang dibuat dalam

rangka pengelolaan dana bantuan Pemerintah dan Bantuan Sosial masih cukup banyak,

masing-masing jenis bantuan lebih dari 5 jenis laporan.

No Jenis Bantuan Laporan

Kemendikbud Laporan

Kemenag Jumlah

1 Bantuan Pemerintah 5 8 13 2 Bantuan Operasional Sekolah 12 12 24 3 Bantuan Sosial (KIP) 5 5 10

b. Terbatasnya petugas yang menangani penyusunan laporan keuangan. Penyusunan laporan

pengelolaan bantuan pada sekolah di lingkungan Kementerian Agama dan Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan dilaksanakan oleh guru.

c. Kemampuan petugas yang sudah ada masih sangat terbatas karena pelatihan khusus yang

diberikan sangat kurang sehingga sebagian besar petugas melakukan penyusunan laporan

pertanggungajwaban dengan membaca dan menganalisa sendiri petunjuk teknis yang ada.

d. Laporan Bantuan Operasional Sekolah yang harus disusun relatif banyak yaitu sebanyak

14 laporan untuk sekolah lingkup Kementerian Agama dan 10 laporan untuk sekolah

lingkup Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan).

e. Format laporan BOS yang harus diisi kurang sederhana sehingga menyulitkan petugas

dalam menyusun laporan pertanggungjawaban.

f. Sarana dan parasara pendukung dalam penyusunan laporan pada sekolah-sekolah masih

sangat terbatas. Kurangnya alat pengolah data (komputer, printer) akan menghambat

kelancaran penyelesaian laporan.

Permasalahan Kebijakan

a. Penetapan penggunaan dana yang bersumber dari dana Bantuan Operasional Sekolah

(BOS) kurang flexibel. Penggunaan dana BOS dapat digunakan hanya untuk kegiatan yang

sudah diatur pada petunjuk teknis namun terdapat beberapa kegiatan operasional sekolah

yang harus dibiayai namun tidak ada dalam petunjuk teknis.

b. Adanya kebijakan untuk melakukan trasfer secara langsung Bantuan Sosial ke rekening

siswa mengakibatkan siswa harus membuka rekening di Bank. Namun siswa mengalami

kendala alam membuka rekening dengan alasan biaya trsnsportasi ke Bank, dana awal

untuk membuka rekening serta administrasi lainnya mengakibatkan siswa miskin tidak

c. Kebijakan perhitungan jumlah alokasi dana BOS yang dialokasikan ke sekolah berdasarkan

jumlah siswa pada awal tahun pelajaran sehingga pada saat tahun anggaran berjalan,

jumlah siswa yang direncanakan tersebut tidak sesuai dengan jumlah siswa yang dibiayai.

Hal tersebut terjadi karena perbedaan antara tahun pelajaran dan tahun anggaran.

Page 24: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan III · PDF fileproyek multiyears dalam rangka ... penghematan anggaran pemerintah dan pengendalian ... melaksanakan tugas dan fungsinya

13 | isi EPA

Permasalahan Kelembagaan

a. Sekolah-sekolah di lingkungan Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan pada umumnya tidak memiliki unit khusus yang menangani pengelolaan

keuangan/ pejabat perbendaharaan. Pelaksanaan penyusunan pertanggung jawaban

keuangan sebagaian besar dilaksanakan oleh guru yang mempunyai tugas sebagai

pendidik.

b. Pengajuan pencairan dana BOS pada Kementerian Agama dilaksanakan langsung unit

satuan kerja (MIN, MTsN, MAN) ke KPPN, sedangkan pencairan dana BOS pada

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tidak dilaksanakan langsung oleh satuan kerja

(SD,SMP, SMA) tetapi melalui unit lainnya yaitu Pemerintah Provinsi.

2.7.2 Pengelolaan Keuangan BP Batam

Kepala Biro Perencanaan dan Litbang menjelaskan bahwa usulan revisi penggunaan saldo

awal sebesar Rp49.613.159.000 dilaksanakan karena dana yang dialokasikan untuk

pembangunan dermaga curah Pelabuhan Kabil terkena blokir sehingga diperlukan alokasi

dana yang bersumber dari saldo awal dalam rangka membiayai proyek tersebut. Kepala Biro

Perencanaan dan Litbang juga menjelaskan bahwa berdasarkan hasil konsultasi dengan

Direktorat Jenderal Anggaran, penggunaan saldo awal bisa digunakan untuk mengganti

pembiayaan pembangunan pelabuhan Kabil karena adanya blokir/penghematan.

2.7.3 Pelaksanaan Anggaran Sektor Polhukam

Perkembangan Pelaksanaan Anggaran Satker

Perkembangan realisasi anggaran satker di Sektor Polhukkam per-13 Oktober 2016 telah

mencapai rata-rata penyerapan 76,08 persen, dengan penyerapan tertinggi ada pada

Sekretariat Bawaslu Provinsi Kepri (89,01 persen) dan penyerapan terendah ada pada Badan

Narkotika Nasional (54,51 persen).

Sesuai dengan kebijakan penghematan anggaran pemerintah dalam Instruksi Presiden nomor

8 Tahun 2016, penyerapan anggaran ini tidak terlalu ditekankan dari sisi persentase maupun

nominal rupiah, namun lebih pada pencapaian target kinerja yang tergambar melalui

pencapaian volume Keluaran, yang dilaksanakan dengan pengeluaran dana yang sehemat

mungkin. Satker dihimbau untuk tetap melakukan pengeluaran dengan selektif dan hemat.

Perkembangan Penyelesaian Kontrak/Proyek Strategis Satker

Secara keseluruhan 11 K/L di Sektor Polhukkam, persentase ketepatan waktu penyampaian

Arsip Data Komputer (ADK) Kontrak ke KPPN selama Triwulan III TA 2016 adalah 45,07

persen yang meningkat dibandingkan tingkat ketepatan waktu ADK Kontrak di Triwulan II TA

Page 25: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan III · PDF fileproyek multiyears dalam rangka ... penghematan anggaran pemerintah dan pengendalian ... melaksanakan tugas dan fungsinya

14 | Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan II-2016

2016 yang sebesar 27,50 persen. Hal ini menunjukkan peningkatan perhatian satker terhadap

batas waktu penyampaian ADK Kontrak ke KPPN sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan

(PMK) Nomor 190/PMK.05/2012, yaitu 5 (lima) hari kerja setelah ditandatanganinya kontrak.

Dari sisa outstanding kontrak untuk Sektor Polhukkam per tanggal 13 Oktober 2016, terdapat

sisa kontrak sebesar Rp.40.859.495.100 untuk kontrak yang sudah didaftarkan ke KPPN, yaitu

sebesar Rp.17.584.518.731 (untuk kontrak Belanja Barang) dan Rp.23.274.976.369 (untuk

kontrak Belanja Modal). Kontrak-kontrak yang masih tersisa atau belum seluruhnya terealisasi

tersebut tersebar pada 36 satker pada 7 (tujuh) K/L di Sektor Polhukkam. Berdasarkan

pengawasan tersebut, satker diingatkan kembali untuk memantau perkembangan realisasi

kontrak, serta memastikan penyelesaian kontrak sesuai batas waktunya dan dengan

memperhatikan pedoman tentang langkah-langkah akhir tahun anggaran 2016 yang akan

segera diterbitkan.

Penyelesaian Pagu Minus Belanja Pegawai

Berdasarkan pemantauan di Aplikasi OMSPAN per-13 Oktober 2016, terdapat 29 satker di

Sektor Polhukkam yang memiliki pagu minus Belanja Pegawai dengan total sejumlah

Rp.18.649.845.807, yang tersebar pada lima K/L. Satker telah diingatkan untuk mengurus

pagu minus belanja pegawai, yang dilakukan sesuai mekanisme/pedoman penyelesaian pagu

minus Belanja Pegawai dengan mempedomani PMK Nomor 15/PMK.02/2016 jo. PMK Nomor

62/PMK.02/2016.

Dalam peraturan tersebut, apabila satker tidak dapat mencukupkan anggaran dalam 1 (satu)

programnya untuk menyesuaikan pagu minus Belanja Pegawai, maka satker dapat

mengajukan untuk merevisi antar satker dalam 1 (satu) wilayah yang sama. Apabila kedua hal

tersebut tidak dapat dilakukan, maka satker perlu segera mengajukan penambahan pagu

Belanja Pegawai ke Eselon I untuk disahkan di Direktorat Jenderal Anggaran DJA, yang batas

penerimaan usulan revisinya adalah 31 Oktober 2016.

Pengelolaan Hibah

Terkait dengan pengelolaan hibah pada satker, perlu diingatkan kembali mengenai proses

administrasi hibah yang dimulai dari Pengajuan Nomor Register, Pengajuan Persetujuan

pembukaan rekening hibah, revisi penyesuaian pagu DIPA, dan pengajuan pengesahan ke

KPPN (3R-1P).

Sehubungan dengan revisi penyesuaian hibah pada pagu DIPA satker, terdapat batas waktu

pengajuan revisi ke Kanwil Ditjen Perbendaharaan yaitu pada tanggal 30 November 2016

(PMK Nomor 15/PMK.02/2016 jo. PMK Nomor 62/PMK.02/2016). Satker yang hadir telah

diingatkan untuk segera melakukan pengadministrasian dan pertanggungjawaban (3R-1P)

berdasarkan PMK Nomor 191/PMK.05/2011 dan PER-81/PB/2011, mengingat batas waktu

Page 26: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan III · PDF fileproyek multiyears dalam rangka ... penghematan anggaran pemerintah dan pengendalian ... melaksanakan tugas dan fungsinya

15 | isi EPA

pengajuan usulan revisi anggaran ke Kanwil Ditjen Perbendaharaan yang tinggal 1 (satu) bulan

mendatang.

Dalam kesempatan tersebut disampaikan juga pengawasan register hibah langsung dalam

bentuk uang dan barang per tanggal 31 Agustus 2016, di mana masih terdapat 2 (dua) hibah

langsung dalam bentuk uang dan 7 (tujuh) hibah langsung dalam bentuk barang yang belum

sampai pada proses pengesahan. Satker telah diingatkan untuk segera menyelesaikan proses

terkait.

Ketelitian dalam Pengajuan Dokumen.

Berdasarkan pengawasan pada Aplikasi OM SPAN per-5 Oktober 2016, selama Triwulan III

terdapat tingkat pengembalian/kesalahan SPM sebesar 4,58 persen untuk seluruh satker di

Sektor Polhukkam. Dalam pemantauan mingguan, didapati bahwa sebagian besar

pengembalian/kesalahan SPM tersebut adalah akibat kesalahan nomor rekening, NIP, nama

pegawai, nama rekanan, dan hal-hal administratif lainnya yang dapat diupayakan untuk

dikurangi. Satker telah diingatkan untuk memperhatikan detil SPM dan ADK Supplier terlebih

di akhir tahun anggaran, agar tidak terdapat pengembalian/kesalahan SPM yang

mengakibatkan tertundanya pencairan dana.

2.8. Analisis dan Pemecahan Masalah

2.8.1. Pengelolaan Dana Bantuan Pemerintah

Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran

a. Pemberian bantuan dalam bentuk hibah yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi ke

sekolah di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tidak semuanya dapat

dipergunakan dengan maksimal oleh sekolah penerima bantuan karena tidak sesuai

dengan kebutuhan. Hal tersebut terjadi karena pemberian hibah ke sekolah tidak

terencana dengan baik dari sejak awal. Untuk lebih mengefektifkan manfaat atas hibah

yang diberikan kepada sekolah maka Pemerintah Provinsi sebaiknya melakukan

pendataan yang lebih lengkap terhadap kebutuhan masing-masing sekolah sehingga

pemberian bantuan lebih tepat sasaran dan bermanfaat bagi sekolah penerima bantuan.

b. Pemberian bantuan sosial/Program Indonesia Pintar yang kurang tepat sasaran karena

syarat penetapan siswa yang menerima bantuan masih ada yang bersifat administratif saja

tanpa melihat secara langsung kemampuan orang tua siswa tersebut. Untuk mengatasi

pemberian bantuan yang kurang tepat sasaran maka perlu dibuat suatu metode yang lebih

baik yaitu dengan melibatkan sekolah untuk memberikan bantuan selain syarat yang

sudah ditentukan. Evaluasi secara berkala terhadap siswa penerima bantuan diperlukan

untuk lebih menjamin penyaluran dana bantuan yang lebih tepat sasaran.

Page 27: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan III · PDF fileproyek multiyears dalam rangka ... penghematan anggaran pemerintah dan pengendalian ... melaksanakan tugas dan fungsinya

16 | Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan II-2016

c. Pencairan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pada sekolah di lingkungan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (SD, SMP, SMA) sering mengalami

keterlambatan sehingga mempen-garuhi kelancaran proses belanjar mengajar.

Terlambatnya pencairan dana dari Pemerintah Provinsi karena lambatnya laporan

pertanggungjawaban sekolah pada periode seblumnya. Untuk mengatasi hal tersebut

maka sebaiknya transfer dana dari Pemerintah Provinsi ke sekolah dilakukan tetap

dilaksana kan setiap awal triwulan tanpa menunggu laporan pertanggung jawaban periode

sebelumnya. Untuk mengatasi keterlambatan pengiriman laporan tersebut maka

Pemerintah Provinsi mengambil langkah untuk melakukan pembinaan/pendampingan

secara langsung ke sekolah.

d. Adanya permasalahan pencairan dana BOS dari Bank ke siswa karena pada saat penarikan

dana ditemukan perbedaan spesimen tanda tangan siswa dengan tanda tangan yang

terdaftar di Bank. Untuk mengatasi hal tersebut sebaiknya tanda tangan siswa diganti

dengan cap jempol siswa.

e. Kurangnya pemahaman beberapa satuan kerja di lingkungan Kementerian Agama tentang

petunjuk teknis BOS akan mempengaruhi kelancaran pencairan dana BOS. Untuk

mengatasi hal tersebut maka pengelola dana BOS harus diberikan pemahaman melalui

bimbingan teknis pada awal tahun anggaran. Disamping hal tersebut, perlu membuat

forum pengelola dana BOS untuk memberikan kesempatan saling berbagi ilmu dan

kemampuan dalam pengelolaan dana BOS.

f. Untuk menghindari adanya pencairan dana belanja modal untuk pengadaan buku

kurikulum 2013 maka sekolah agar berkoordinasi dengan kantor Pusat Kementerian

agama tentang penggunaan dana untuk belanja pengadaan buku kurikulum 2013. Apabila

penggunaan dana tersebut sudah tidak mungkin dilakukan maka bisa diusulkan revisi

penggunaan untuk membiayai kegiatan sekolah yang dapat dibiayai dana BOS.

g. Sebagian besar dana BOS baru direalisasikan pada Awal Semester II Tahun 2016 karena

banyak kegiatan operasional sekolah pada awal semester II tahun 2016 (tahun ajaran

baru) yaitu opera-sional untuk kegiatan dalam rangka penerimaan peserta didik baru dan

kegiatan pembelajaran dan ekstra kurikuler siswa. Untuk menghindari penumpukan

penyerapan dana pada Semester II maka sekolah sebaiknya agar lebih cermat dan kreatif

dalam menyusun rencana kegiatan sekolah pada awal tahun (semester I).

Pelaporan

a. Penyusunan laporan pertanggungajwaban pengelolaan bantuan pada sekolah mengalami

kendala karena petugas untuk menyusun laporan tersebut tidak ada. Sekolah tidak

mempunyai petugas yang khusus di bagian keuangan dalam semua proses penyusunan

Page 28: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan III · PDF fileproyek multiyears dalam rangka ... penghematan anggaran pemerintah dan pengendalian ... melaksanakan tugas dan fungsinya

17 | isi EPA

laporan pertanggungjawaban dilaksanakan oleh guru yang mempunyai tugas pokok untuk

mendidik siswa. Guru akan menjadikan penyusunan laporan keuangan sebagai pekerjaan

sambilan sehingga tidak fokus untuk melaksanakannya. Usulan pemecahan masalah

tersebut adalah:

Menambah petugas/ SDM pada unit keuangan untuk lebih fokus dalam menangani

administrasi pengelolaan dana bantuan yang diterima oleh sekolah.

Pemerintah Daerah/Dinas Pendidikan agar lebih aktif dalam melakukan pendamping

an ke sekolah-sekolah penerima bantuan sehingga dapat memberikan pemahaman

yang lebih baik tentang pengelolaan bantuan pemerintah.

b. Di tengah keterbatasan SDM yang ada di sekolah-sekolah dalam mengelola bantuan,

pengelolaan dana bantuan dilaksanakan oleh guru disamping melaksanakan tugasnya

sebagai pendidik. Disamping permasalahan karena melaksanakan sebagai tugas tambahan,

guru juga memiliki kemampuan yang terbatas pada sekolah-sekolah guru kurang

mendapatkan pelatihan yang cukup dalam penyusunan laporan pertanggungjawaban

bantuan yang diterima sekolah.

Usulan pemecahan masalah tersebut adalah:

Perlu memberikan bimbingan teknis kepada para petugas/guru dengan cara melaku-

kan simulasi penyusunan laporan sehingga mereka dapat lebih mudah untuk

memahami cara penyusunan laporan pertanggungjawaban.

Tim Manajemen pembinaan agar melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala

terhadap sekolah-sekolah dan memberikan bimbingan/pendampingan yang lebih

intensif terhadap sekolah-sekolah yang mempunyai kemampuan yang terbatas

dibandingkan dengan sekolah lainnya.

c. Laporan Bantuan Operasional Sekolah yang disusun relatif banyak sehingga sangat

merepotkan sekolah penerima bantuan. Laporan sebaiknya dibuat lebih sederhana

sehingga mengurangi jumlah laporan yang akan disusun. Untuk mengatasi hal tersebut

maka perlu ditinjau kembali semua laporan Bantuan Operasional Sekolah pada

Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

d. Format laporan BOS yang harus diisi kurang sederhana sehingga menyulitkan petugas

dalam menyusun laporan pertanggungjawaban.

Rumitnya penyusunan laporan pertanggungjawaban Bantuan Operasional Sekolah akan

berpengaruh terhadap kelancaran pencairan dana BOS dan selanjutnya berdampak pada

kelancaran proses belanja mengajar di sekolah. Untuk memberikan kemudahan dalam

penyusunan laporan sebaiknya dibuatkan aplikasi yang lebih sederhana dan bersifat single

Page 29: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan III · PDF fileproyek multiyears dalam rangka ... penghematan anggaran pemerintah dan pengendalian ... melaksanakan tugas dan fungsinya

18 | Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan II-2016

entry point. Dengan adanya aplikasi tersebut maka petugas/ guru akan lebih mudah dalam

menyusun laporan pertanggungjawaban bantuan tersebut.

e. Sarana dan parasara pendukung (komputer, printer) sangat dibutuhkan dalam menunjang

kelancaran pelaksanaan penyusunan laporan. Terbatasnya dana pada sekolah untuk

pengadaan alat penunjang penyusunan laporan menjadi salah satu faktor penghambat.

Untuk mengatasi masalah tersebut maka:

Sekolah-sekolah harus dilengkapi dengan Komputer dan Printer untuk menunjang

kelancaran penyusunan laporan.

Dalam hal adanya pemberian bantuan hibah dalam bentuk aset ke sekolah di

lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan maka Pemerintah Provinsi agar

memberikan bantuan yang lebih dibutuhkan sekolah. Contoh: bantuan komputer/

printer untuk penyusunan laporan.

Kebijakan

a. Terbatasnya penggunaan dana BOS hanya untuk kegiatan yang sudah ditetapkan pada

petunjuk teknis mengakibatkan pencairan dana yang kurang maksimal. Pada praktiknya

terdapat beberapa pengeluaran untuk menunjang kegiatan sekolah namun tidak

tercantum pada petunjuk teknis. Hal ini mengakibatkan kesulitan bagi sekolah untuk

membiayai beberapa pengeluaran yang telah dilaksanakan. Untuk mengatasi hal tersebut

maka sebaiknya uraian kegiatan yang dapat dibiayai dana BOS yang tercantum pada

petunjuk teknis tidak terlalu rinci namun perlu penegasan bahwa kegiatan tersebut secara

nyata dipergunakan untuk menunjang kegiatan operasional sekolah.

b. Untuk menghindari kesulitan siswa dalam pembukaan rekening karena alasan

keterbatasan dana dan kesulitan admisnitrasi maka sekolah dapat bekerja sama dengan

Bank untuk memfasilitasi pembukaan rekening secara kolektif. Perlu ada kerjasama

dengan Bank dalam hal pembukaan rekening tabungan siswa penerima Bantuan Sosial

yaitu untuk memberikan kemudahan bagi siswa miskin dalam membuka rekening tanpa

adanya setoran uang sejumlah tertentu.

c. Ketidaksesuain alokasi dana BOS pada sekolah karena penetapan perhitungan alokasi yang

didasarkan pada kondisi siswa pada awal tahun pelajaran yaitu sekitar bulan Juli akan

berpotensi menimbulkan ketidaksesuai kebutuhan dana BOS dengan jumlah siswa. Untuk

mengatasi hal tersebut maka perlu dilakukan update alokasi dana setiap semester.

Kelembagaan

a. Sekolah-sekolah di lingkungan Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan pada umumnya yang tidak memiliki unit khusus yang menangani pengelolaan

Page 30: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan III · PDF fileproyek multiyears dalam rangka ... penghematan anggaran pemerintah dan pengendalian ... melaksanakan tugas dan fungsinya

19 | isi EPA

keuangan/pejabat perbendaharaan agar diatasi dengan membentuk Unit Layanan Khusus

yang mengelola keuangan. Unit Layanan Khusus Pengelola Keuangan ini dapat dilakukan

oleh Dinas Pendidikan.

b. Untuk memperlancar penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah pada pada sekolah

lingkup Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan maka sebaiknya penyaluran sebaiknya

tidak dilakukan oleh Pemerintah Provinsi tetapi oleh Pemerintah Kab/Kota. Hal ini

dilaksanakan agar Pemerintah Kabupaten dapat lebih intensif dalam melakukan

monitoring dan evaluasi penyaluran dana BOS.

2.8.2. Pengelolaan Keuangan BP Batam

Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kepulauan Riau memaparkan tentang

ketentuan revisi penggunaan saldo awal sesuai Perdirjen Perbendaharaan nomor PER-

24/PB/2016 tanggal 27 Mei 2016). Memaparkan rincian penggunaan saldo awal tahun

anggaran sebelumnya dan dijadikan sebagai pertimbangan dalam memberikan ijin

penggunaan tambahan saldo awal yang diusulkan dalam surat revisi No. B/33/A-1-

KPA/09/2016 tanggal 29 September 2016. Menjelaskan ringkasan persetujuan kontrak multi

years untuk pembangunan Pelabuhan Kabil Batam sesuai surat Menteri Keuangan No. S-

159/MK.2/2016 tanggal 30 Agustus 2016). Menjelaskan usulan revisi terkait pergeseran dana

antar ouput dalam satu kegiatan untuk efisiensi dan efektivitas penggunaan dana pada BP

Batam.

Usulan revisi penggunaan saldo awal tersebut mengakibatkan penambahan pagu DIPA (on

top). Berdasarkan surat Menteri Keuangan nomor S-159/MK.2/2016 tanggal 30 Agustus 2016

dinyatakan bahwa sumber pendanaan untuk kegiatan yang mendapatkan ijin kontrak tahun

jamak harus berasal dari pagu yang sudah dialokasikan dan bukan merupakan pagu tambahan

(on top). Sehubungan dengan usulan penggunaan saldo awal mengakibatkan penambahan

dana (on top) maka perlu dilakukan konfirmasi/rapat koordinasi untuk membahas lebih lanjut

tentang usulan revisi penggunaan saldo awal BP Batam.

2.8.3. Pelaksanaan Anggaran Sektor Polhukam

1. Perkembangan pelaksanaan anggaran satker: perlu dilakukan pemantauan dan

pengawasan yang ketat, terutama berkaitan dengan kebijakan penghematan anggaran

pemerintah dan pengendalian revisi anggaran yang merupakan kewenangan Kanwil Ditjen

Perbendaharaan.

2. Perkembangan penyelesaian kontrak satker: perlu dilakukan monitoring agar seluruh

kontrak yang telah didaftarkan dapat terealisasi sesuai dengan batas waktu

Page 31: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan III · PDF fileproyek multiyears dalam rangka ... penghematan anggaran pemerintah dan pengendalian ... melaksanakan tugas dan fungsinya

20 | Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan II-2016

penyelesaiannya, dengan tetap memperhatikan pedoman mengenai langkah-langkah akhir

tahun anggaran 2016, yang akan diterbitkan kemudian.

3. Penyelesaian pagu minus Belanja Pegawai: satker telah diingatkan untuk mengurus revisi

penambahan pagu Belanja Pegawai ke Eselon I apabila memang revisi dalam satker atau

revisi antar satker dalam satu wilayah sudah tidak memungkinkan. Perlu pemantauan

lebih lanjut mengenai hal ini, untuk mengantisipasi agar pagu minus Belanja Pegawai

tersebut tidak memerlukan penyelesaian di BA BUN, yang berarti pembayarannya akan

dilakukan di TA 2017.

4. Pengelolaan hibah: satker telah diingatkan mengenai proses pengelolaan hibah (3R-1P),

namun perlu untuk dipantau lebih lanjut agar seluruh hibah langsung dalam bentuk uang

yang diterima di TA 2016 dapat direvisi sebagai penambahan pagu DIPA TA 2016.

5. Ketelitian dalam pengajuan dokumen: satker telah diingatkan untuk lebih teliti dan

memperhatikan detil dalam SPM dan ADK supplier, untuk mencegah

pengembalian/kesalahan SPM yang berisiko untuk mengakibatkan penundaan pencairan

dana mengingat perlunya perbaikan SPM.

Page 32: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan III · PDF fileproyek multiyears dalam rangka ... penghematan anggaran pemerintah dan pengendalian ... melaksanakan tugas dan fungsinya

21 | isi EPA

Bab III. Penutup

3.1. Kesimpulan

Setelah dilakukan rapat koordinasi dan focus group discussion terkait pelaksanaan anggaran

pada beberapa satuan kerja Kementerian Negara/Lembaga maka dapat diambil kesimpulan

terkait pelaksanaan anggaran di Provinsi Kepulauan Riau.

1. Sebagian dana BOS disalurkan kurang maksimal, dan kurangnya pemahaman pengelola

sehingga timbul keraguan. Bantuan sosial tidak sesuai kebutuhan dan tidak tepat sasaran.

2. Laporan pertanggungjawaban bantuan pemerintah dan bansos terlalu banyak dan kurang

sederhana, keterbatasan kemampuan petugas dan kurangnya sarana prasarana

pendukung menghambat pelaporan.

3. Petunjuk teknis penyaluran bantuan terlalu banyak dan kurang sederhana sehingga

menyulitkan pengelola dalam memahaminya.

4. Tidak tersedianya unit khusus yang menangani pengelolaan keuangan sehingga terjadi

rangkap tugas yang mengakibatkan kurang maksimalnya pelaksanaan pekerjaan.

5. Usulan revisi penggunaan saldo awal sebesar Rp49.613.159.000 untuk membiayai proyek

multi years dalam rangka pembangunan dermaga pelabuhan Kabil. Penggunaan saldo awal

tersebut dilakukan karena alokasi dana awal untuk pembangunan dermaga Pelabuhan

Kabil terkena penghematan/blokir.

6. Usulan revisi penggunaan saldo awal tersebut mengakibatkan penambahan pagu DIPA (on

top). Berdasarkan surat Menteri Keuangan No. S-159/MK.2/2016 tanggal 30 Agustus 2016

dinyatakan bahwa sumber pendanaan untuk kegiatan proyek multiyears harus berasal dari

pagu yang sudah dialokasikan dan bukan merupakan pagu tambahan (on top).

7. BP Batam mengajukan revisi pergeseran dana antar output dalam satu kegiatan dalam

rangka mendukung peningkatan pelayanan yang diberikan BP Batam. Pergeseran dana

antar output tersebut terdapat pada kegiatan kerumahtanggaan dan keprotokolan,

administrasi keuangan, penyelenggaraan Bandara, fasilitas kesehatan serta

penyelenggaraan air limbah.

8. Terdapat kendala dalam pelaksanaan anggaran terkait dengan pengendalian pelaksanaan

anggaran pada tahun 2016 yang berpengaruh terhadap penyelesaian kontrak, pagu minus

belanja pegawai, pengelolaan hibah dan pengajuan SPM kepada KPPN.

Page 33: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan III · PDF fileproyek multiyears dalam rangka ... penghematan anggaran pemerintah dan pengendalian ... melaksanakan tugas dan fungsinya

22 | Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan II-2016

3.2. Rekomendasi

Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang terdapat dalam kesimpulan pada kegiatan

rapat koordinasi dan focus group discussion dan rapat koordinasi, Kanwil Ditjen Perbendaharaan

Provinsi Kepulauan Riau memberikan beberapa rekomendasi untuk mendukung pelaksanaan

anggaran di Provinsi Kepulauan Riau. Rekomendasi tersebut adalah:

1. Peningkatan kapasitas pengelola keuangan dalam penyusunan pertanggungjawaban

bantuan. Dalam hal bansos perlu dibuatkan metode yang lebih praktis dalam menentukan

siswa yang berhak menerima bantuan. Penentuan tidak hanya secara administrastif saja

namun juga dengan melihat kondisi riil kemampuan siswa tersebut. Optimalisasi

penyaluran dapat dilakukan dengan cara standarisasi petunjuk teknis yang lebih

sederhana dan mudah dipahami.

2. Perlunya tinjauan ulang terkait laporan-laporan pertanggungjawaban bantuan. Laporan

sebaiknya disederhanakan agar mudah dipahami. Untuk memberikan kemudahan dalam

penyusunan laporan sebaiknya dibuatkan aplikasi yang lebih sederhana dan bersifat single

entry point.

3. Penyederhanaan petunjuk teknis sehingga satuan kerja lebih mudah memahaminya.

Kementerian Keuangan sebagai BUN agar menstandarkan petunjuk teknis bantuan pada

Kementerian negara/Lembaga.

4. Pembentukan unit layanan khusus yang mengelola keuangan. Unit Layanan Khusus

Pengelola Keuangan ini dapat dilakukan oleh Dinas Pendidikan.

5. Untuk memastikan bahwa penggunaan saldo awal dapat dilakukan untuk membiayai

proyek multiyears dalam rangka pembangunan dermaga pelabuhan Kabil maka perlu

dilakukan pembahasan yang lebih komprehensif antara BP Batam, Ditjen Perbendaharaan

dan Ditjen Anggaran. Hal tersebut dilaksanakan karena adanya klausul pada surat Menteri

Keuangan nomor S-159/MK.2/2016 tanggal 30 Agustus 2016 yang menyatakan bahwa

sumber pendanaan untuk pembangunan dermaga pelabuhan Kabil berasal dari pagu yang

sudah dialokasikan dan bukan merupakan pagu tambahan (on top).

6. BP Batam dapat mengajukan kembali usulan revisi penggunaan saldo awal sebesar

Rp49.613.159.000 untuk pembangunan dermaga pelabuhan Kabil setelah mendapatkan

konfirmasi/surat dari Ditjen Anggaran yang menyatakan bahwa saldo awal dapat

dipergunakan untuk membiayai proyek dimaksud.

7. Usulan revisi BP Batam terkait pergeseran dana antar output dapat disetujui. Oleh karena

itu BP Batam agar terlebih dahulu memperbaiki usulan revisi dan ADK usulan revisi dan

dapat mengajukan kembali usulan revisi pergeseran dana antar output dalam satu

kegiatan.

Page 34: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan III · PDF fileproyek multiyears dalam rangka ... penghematan anggaran pemerintah dan pengendalian ... melaksanakan tugas dan fungsinya

23 | isi EPA

8. Terkait perkembangan pelaksanaan anggaran pada satuan kerja; diperlukan pemantauan

dan pengawasan yang ketat, terutama berkaitan dengan kebijakan penghematan anggaran

pemerintah dan pengendalian revisi anggaran yang merupakan kewenangan Kanwil Ditjen

Perbendaharaan.

9. Perlu dilakukan monitoring agar seluruh kontrak yang telah didaftarkan dapat terealisasi

sesuai dengan batas waktu penyelesaiannya, dengan tetap memperhatikan pedoman

mengenai langkah-langkah akhir tahun anggaran 2016, yang akan diterbitkan kemudian.

10. Dalam penyelesaian pagu minus belanja pegawai, satker diingatkan untuk mengurus revisi

penambahan pagu Belanja Pegawai ke Eselon I apabila memang revisi dalam satker atau

revisi antar satker dalam satu wilayah sudah tidak memungkinkan. Perlu pemantauan

lebih lanjut mengenai hal ini, untuk mengantisipasi agar pagu minus belanja pegawai

tersebut tidak memerlukan penyelesaian di BA BUN, yang berarti pembayarannya akan

dilakukan di TA 2017.

11. Dalam pengelolaan hibah, satker diingatkan mengenai proses pengelolaan hibah (3R-1P),

namun perlu untuk dipantau lebih lanjut agar seluruh hibah langsung dalam bentuk uang

yang diterima di TA 2016 dapat direvisi sebagai penambahan pagu DIPA TA 2016.

12. Terkait ketelitian dalam pengajuan dokumen, satker diingatkan untuk lebih teliti dan

memperhatikan detil dalam SPM dan ADK supplier, untuk mencegah pengembalian/

kesalahan SPM yang berisiko untuk mengakibatkan penundaan pencairan dana mengingat

perlunya perbaikan SPM.

Page 35: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan III · PDF fileproyek multiyears dalam rangka ... penghematan anggaran pemerintah dan pengendalian ... melaksanakan tugas dan fungsinya