bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 hasil ......pengukuran tekanan darah mahasiswa batak dan...

16
10 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL PENELITIAN 4.1.1 Pengukuran Antopometri dan umur Pada pengukuran antopometri terdiri dari tinggi badan, berat badan dan umur dari masing-masing responden yang rata-rata tinggi, berat badan dan umur dari mahasiswa Saparua adalah 158 cm, berat badan 54,9 kg dan umur 19,1. Pada mahasiswa pada tinggi bada rata-rata adalah 166,1 cm, berat badan 65,6 kg dan umur rata-rata 21,3. Pengukuran antopometri dan umur diambil menggunakan formulir oleh peneliti pada bulan Juli dan bulan Oktober 2016.

Upload: others

Post on 24-Feb-2021

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL ......Pengukuran tekanan darah mahasiswa Batak dan Saparua merupakan data selanjutnya yang diambil oleh peneliti. Tekanan darah mahasiswa

10

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL PENELITIAN

4.1.1 Pengukuran Antopometri dan umur

Pada pengukuran antopometri terdiri dari tinggi badan, berat badan

dan umur dari masing-masing responden yang rata-rata tinggi, berat badan

dan umur dari mahasiswa Saparua adalah 158 cm, berat badan 54,9 kg dan

umur 19,1.

Pada mahasiswa pada tinggi bada rata-rata adalah 166,1 cm, berat badan

65,6 kg dan umur rata-rata 21,3.

Pengukuran antopometri dan umur diambil menggunakan formulir

oleh peneliti pada bulan Juli dan bulan Oktober 2016.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL ......Pengukuran tekanan darah mahasiswa Batak dan Saparua merupakan data selanjutnya yang diambil oleh peneliti. Tekanan darah mahasiswa

11

Tabel 4.1 Pengukuran antopometri dan umur

Keterangan : TB=Tinggi badan, BB= Berat badan.

BATAK

SAPARUA

Nama TB (cm) BB (Kg) Umur Nama TB(cm) BB (Kg) Umur

A 175 70 22 M 164 55 18

E 167 63 21 A 165 79 19

E 168 58 18 O 155 54 17

E 155 45 22 G 156 50 19

D 156 55 23 N 150 49 18

M 173 95 29 T 159 55 18

V 167 75 19 M 165 56 20

A 170 57 19 L 158 55 24

R 173 80 22 S 155 46 21

C 157 58 18 S 153 50 17

N 155 52 19 V 158 51 18

F 150 50 22 S 153 48 17

U 155 50 19 D 163 58 18

E 150 41 20 L 162 49 20

E 155 55 19 O 156 52 17

S 178 73 19 D 167 59 23

N 160 76 20 M 162 54 24

C 160 40 20 C 154 48 23

N 160 54 18 R 155 50 22

D 146 50 20 W 157 62 22

S 155 45 22 M 157 64 18

A 165 60 20 V 158 55 21

C 170 75 21 T 155 53 20

M 156 50 22 O 156 52 19

I 169 57 23 V 154 50 20

X 161.8 59.36 20.68 X 157.88 54.16 19.72

SD 8.746428 13.51814 2.340228 SD 4.418899 6.786506 2.245737

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL ......Pengukuran tekanan darah mahasiswa Batak dan Saparua merupakan data selanjutnya yang diambil oleh peneliti. Tekanan darah mahasiswa

12

4.1.2 Tekanan darah sistolik dan diastolik Batak dan Saparua

Pengukuran tekanan darah mahasiswa Batak dan Saparua merupakan

data selanjutnya yang diambil oleh peneliti. Tekanan darah mahasiswa

Batak dan Saparua diambil selama 4 kali dan 3 kali dalam 1 hari yaitu pada

pukul 09:00 WIB, 14:00 WIB, dan 20:00 WIB. Data tekanan darah diambil

menggunakan tensimeter digital. Rata-rata tekanan darah sistolik

mahasiswa (Batak : Saparua) pada pagi hari 116,39 mmHg dan Saparua

116mmHg siang (113):(111) mmHg, malam (120,38):(117,7) mmHg.

Tekanan darah diastolik mahasiswa Batak dan Saparua yaitu pagi (77):(77)

mmHg, siang (73):(72) mmHg dan malam (80):(78) mmHg. Untuk rata-rata

keseluruhan tekanan darah sistolik dan diastolik mahasiswa Batak dan

Saparua yaitu sistolik 115:116 mmHg dan diastolik 76:76 mmHg.

Pemeriksaan tekanan darah pada mahasiswa Batak dilakukan di

kost masing-masing, penelitian di lakukan pada bulan Juli 2016. Sedangkan

pada mahasiswa Saparua dilakukan di kos dan di asrama pada bulan Juli

dan Oktober 2016.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL ......Pengukuran tekanan darah mahasiswa Batak dan Saparua merupakan data selanjutnya yang diambil oleh peneliti. Tekanan darah mahasiswa

13

Tabel 4.2 Rata-rata tekanan darah sistolik dan diastolik mahasiswa

Keterangan : P= Pagi S= Siang M= Malam.

Pada Tabel 4.2 menunjukan rata-rata tekanan darah sistolik dan

diastolik dari mahasiswa Toraja dan Sumba. Rata-rata tekanan darah

sistolik mahasiswa Batak adalah 116 dan diastolik 77 sedangkan untuk

mahasiswa Saparua sistolik 115 dan diastolik 76. Nilai maximum dan

minimum dari tekanan darah sistolik mahasiswa Batak dan Saparua adalah

142:141 minimum 90:90 sedangkan untuk nilai maximum tekanan darah

diastolik mahasiswa Batak dan Saparua adalah 100:100 dan minimum

50:50.

Suku Jam Sistolik Nilai max

Nilai min

Diastolik Nilai max

Nilai min

Rata-rata

Batak P: 09.00

116 142 90 77,78 100 50 116

S: 14.00

113 73,34 77

M: 20.00

120 80,02

Saparua P: 09.00

116 141 90 77,56 100 50 115

S: 14.00

111 72,7 76

M: 20.00

117 78,21

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL ......Pengukuran tekanan darah mahasiswa Batak dan Saparua merupakan data selanjutnya yang diambil oleh peneliti. Tekanan darah mahasiswa

14

Tabel 4.3 Tekanan darah diastolik pagi siang dan malam mahasiswa

Batak dan Saparua (N=50)

Tekanan darah distolik pagi

Suku bangsa

N Mean Std.deviation sig

Batak 25 77.76 5.732 0.961

Saparua 25 77.68 5.850

Tekanan darah distolik siang

Batak 25 73.40 4.907 0.697

Saparua 25 72.80 5.874

Tekanan darah distolik malam

Batak 25 80.12 6.085 0.287

Saparua 25 78.36 5.649

Tekanan darah sistolik pagi

Batak 25 116.48 4.779 0.978

Saparua 25 116.52 5.561

Tekanan darah sistolik siang

Batak 25 113.32 5.728 0.092

Saparua 25 111.72 4.844

Tekanan darah sistolik malam

Batak 25 120.36 6.376 0.082

Saparua 25 117.56 4.638

Keterangan: Std.Deviation= standar deviation, Sig= signifikan.

Tabel 4.3 menunjukan hasil uji beda nyata tekanan darah sistolik dan

diastolik mahasiswa Batak (n=25) dan Saparua (n=25). Hasil uji beda nyata,

secara signifikan tekanan darah dan Suku pada pagi hari tidak ada

perbedaan nyata atau sama antara mahasiswa Batak dan Saparua atau

nilai p> 0.05

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL ......Pengukuran tekanan darah mahasiswa Batak dan Saparua merupakan data selanjutnya yang diambil oleh peneliti. Tekanan darah mahasiswa

15

Tabel 4.4 Jenis Dan Lamanya Aktifitas Fisik Mahasiswa Batak

Lamanya waktu dan responden

Jenis aktivitas fisik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1/2 R

∑ Jam Aktivitas

Jalan pagi 8 8 1

Duduk santai 25 25 1

Sarapan 10 10 ½

mandi pagi 6 8 14 1 ½

menyapu kamar 2 4 3 9 3 ½

makan siang 2 2 ½

tidur siang 3 5 1 9 3 ½

Nongkrong 1 8 9 1 ½

minum teh sore 10 10 ½

mandi sore 1 1 7 9 3 ½

nonton TV 1 8 3 12 8

main hp 2 6 9 16 7

mandi malam 1 7 8 1 ½

makan malam 10 10 ½

Istirahat 25 25 1 ½

futsal 5 2 7 3

jalan santai 3 11 14 1 ½

cuci pakaian 8 1 9 3

Masak 5 5 5

Belajar 11 3 1 15 3 ½

Ibadah 15 5 20 3

bersih kamar 7 2 9 1 ½

ke kampus 13 2 1 16 9

Berenang 3 3 1

kerja tugas kuliah 5 5 2

main dengan teman 3 4 7 3 ½

cuci piring 8 8 ½

ke pasar 9 9 1

Internetan 2 10 2 0 0 0 0 0 0 14 6

Total 143 55 15 13 0 0 0 0 0 0 92 317

∑ Total dengan lamanya kategori aktivitas 143 110 90 52 0 0 0 0 0 0 46 441

Rata-rata total waktu yang digunakan mahasiswa Batak 5.5 jam

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL ......Pengukuran tekanan darah mahasiswa Batak dan Saparua merupakan data selanjutnya yang diambil oleh peneliti. Tekanan darah mahasiswa

16

Pada tabel 4.4 menjelaskan dan mengelompokan jenis dan lamanya

aktifitas fisik yang dilakukan oleh mahasiswa Batak. Pada hasil perhitungan

di jelaskan bahwa durasi 1 jam ditemukan waktu 143 jam yang digunakan

oleh 25 mahasiswa Batak, pada durasi waktu 2 jam ditemukan 55 jam

waktu yang digunakan semua mahasiswa Batak untuk melakukan aktifitas

mereka, pada durasi waktu 3 jam ditemukan 15 jam waktu yang diperoleh

untuk melakukan aktifitas, pada durasi waktu 4 jam diperoleh waktu 13 jam

untuk melakukan aktifitas. Sedangkan untuk durasi waktu 5,6,7,8,9 dan 10

jam tidak ada jam untuk melakukan aktifitas, dan untuk waktu ½ jam (30

menit) ditemukan 92 jam untuk mahasiswa Batak melakukan aktifitas.

Setelah itu di lanjutkan dengan total jam yang dipakai untuk melakukan

barbagai aktivitas dari mahasiswa Batak adalah 441 jam kemudian dicari

rata-rata dari total jam yang dipakai dan total dari jumlah semua aktifitas

yang dilakukan oleh mahasiswa Batak adalah 5,5 jam untuk setiap aktifitas.

Perhitungan tentang jenis dan lamanya aktifitas fisik yang dilakukan

oleh mahasiswa Toraja dan Sumba menggunakan metode pivot secara

manual oleh peneliti. Selanjutnya pengambilan data tentang aktifitas fisik

melalui wawancara yang dilakukan oleh peneliti.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL ......Pengukuran tekanan darah mahasiswa Batak dan Saparua merupakan data selanjutnya yang diambil oleh peneliti. Tekanan darah mahasiswa

17

Tabel 4.5. Jenis Dan Lamanya Aktifitas Fisik Mahasiswa Saparua

Lamanya waktu dan responden

Jenis aktivitas fisik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

R ∑ Jam Aktivitas

Jalan pagi 9 1 10 1 ½

Duduk santai 25 25 1

Sarapan 9 9 ½

mandi pagi 5 7 12 1 ½

menyapu kamar 2 6 8 1 ½

makan siang 3 3 ½

tidur siang 2 4 1 7 3 ½

Nongkrong 5 3 8 1 ½

minum teh sore 7 7 ½

mandi sore 1 1 5 7 3 ½

nonton TV 2 7 2 11 6

main hp 2 6 10 18 7

mandi malam 1 4 5 1 ½

makan malam 7 2 9 1 ½

Istirahat 25 25 1

futsal 9 2 11 3

jalan santai 3 8 11 1 ½

cuci pakaian 4 1 5 3

Masak 5 5 1

Belajar 10 2 12 3

Ibadah 15 5 20 3

Bola kaki 8 2 10 1½

ke kampus 13 2 1 16 9

Berdandan 5 1 6 1 ½

kerja tugas kuliah 4 4 2

Jogging 4 1 4 8 3 ½

cuci piring 6 6 ½

ke pasar 8 8 1

Internetan 5 7 3 15 6

Total 162 45 12 13 0 0 0 0 0 0 69 233

∑ Total dengan lamanya kategori aktivitas 162 90 36 52 0 0 0 0 0 0 35 375

Rata-rata total waktu yang digunakan mahasiswa Saparua 6. 4 jam

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL ......Pengukuran tekanan darah mahasiswa Batak dan Saparua merupakan data selanjutnya yang diambil oleh peneliti. Tekanan darah mahasiswa

18

Pada tabel 4.5 menjelaskan dan mengelompokan jenis dan lamanya

aktifitas fisik yang dilakukan oleh mahasiswa Saparua. Pada hasil

perhitungan di jelaskan bahwa durasi 1 jam ditemukan waktu 162 jam yang

digunakan oleh 25 mahasiswa Saparua, pada durasi waktu 2 jam ditemukan

45 jam waktu yang digunakan semua mahasiswa Saparua untuk melakukan

aktifitas mereka, pada durasi waktu 3 jam ditemukan 12 jam waktu yang

diperoleh untuk melakukan aktifitas, pada durasi waktu 4 jam diperoleh

waktu 13 jam untuk melakukan aktifitas. Sedangkan untuk durasi waktu

5,6,7,8,9 dan 10 jam tidak ada jam untuk melakukan aktifitas, dan untuk

waktu ½ jam (30 menit) ditemukan 69 jam untuk mahasiswa Saparua

melakukan aktifitas. Setelah itu dilanjutkan dengan total jam yang dipakai

untuk melakukan barbagai aktivitas dari mahasiswa Saparua adalah 375

jam kemudian cari rata-rata dari total jam yang dipakai dan total dari jumlah

semua aktifitas yang dilakukan oleh mahasiswa Saparua adalah 6.4 jam

untuk setiap aktifitas.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL ......Pengukuran tekanan darah mahasiswa Batak dan Saparua merupakan data selanjutnya yang diambil oleh peneliti. Tekanan darah mahasiswa

19

Tabel 4.6 Food Frequency (FFQ) Suku Saparua

SAPARUA

Frekuensi Konsumsi

Nama bahan makanan >1x/hari 1x/hari 4-6x/ Minggu

1-3x/ minggu

1x/ bulan

1x/ th

1. Makan pokok A. Nasi B. - C. Ubi

10 - -

- - 1

- - 5

- - 4

- - -

- - -

2. Lauk Hewani A. Telur B. Daging Sapi C. Daging B2 D. Daging ayam E. Daging ikan

- - - - -

- - - - -

- 3 1 5 4

10 7 9 5 2

- - - - 2

- - - - 2

3. Lauk Nabati A. Tahu B. Tempe C. - D. -

- -

- -

2 5

7 4

1 1

- -

4. Sayur-Sayuran A. Sup B. Daun singkong C. Kangkung D. Buncis

- - - -

- - - 1

4 1 8 6

3 7 1 2

3 2 1 1

- - -

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL ......Pengukuran tekanan darah mahasiswa Batak dan Saparua merupakan data selanjutnya yang diambil oleh peneliti. Tekanan darah mahasiswa

20

Pada tabel 4.6 pada makanan pokok 10 orang suku Saparua

mengkonsumsi nasi >1x/hari, ubi 1 orang 1x/hari, 5 orang 4-6x/minggu dan

1-3x/minggu. Makanan lauk hewani 10 orang makan telur dalam waktu 1-

3x/hari, 3 orang mengkonsumsi daging sapi 4-6x/minggu dan 7 orang 1-

3x/minggu. Daging babi 10 orang makan dalam waktu yang berbeda 1

orang 4-6x/minggu dan 9 orang 1-3x/minggu, daging ayam 10 orang dalam

waktu yang berbeda 5 orang 4-6x/minggu dan 5 orang 1-3x/minggu, daging

ikan 12 orang mengkonsumsi dalam waktu yang berbeda 4 orang 4-

6x/minggu, 2 orang 1-3x/minggu, 2 orang 1x/bulan dan 2 orang 1x/tahun.

Pada bahan makanan lauk nabati 10 orang mengkonsumsi tahu dalam

jangka waktu yang berdeba 2 orang 1-3x/minggu, 7 orang 1-3x/hari, 1 orang

1x/bulan untuk tempe 10 orang yaitu 5 orang dalam waktu 4-6x/minggu, 4

orang 1-3x/minggu 1, orang 1x/bulan. Untuk sayur-sayuran sup, daun

singkong, kangkung dan buncis yaitu 40 orang yang mengkonsumsi dalam

5. Buah-buahan A. Jeruk B. Nenas C. Semangka D. Pisang E. Nangka

- 1 - - -

- 1 1 -

5 4 6 9 10

3 2 3 1 -

2 2 - - -

- - - - -

6. Lain-lain A. Jus B. Coklat C. Es Krim

- - -

- 1 6

3 8 2

3 1 1

- - 1

- -

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL ......Pengukuran tekanan darah mahasiswa Batak dan Saparua merupakan data selanjutnya yang diambil oleh peneliti. Tekanan darah mahasiswa

21

waktu yang berbeda, pada buah-buahan jeruk, nenas, semangka, pisang

dan nangka yaitu 50 orang mengkonsumsi dalam jangka waktu yang

bededa-beda dan lain-lain yaitu jus, coklat es krim ada 26 orang.

Tabel 4.7 Food Frequency (FFQ Suku Batak

BATAK

Frekuensi Konsumsi

Nama bahan makanan >1x/hari 1x/hari 4-6x/ Minggu

1-3x/ minggu

1x/ bulan

1x/th

1. Makan pokok A. Nasi B. - C. Ubi

10 - -

- - -

- - 1

- -

- - -

- - 9

A. Lauk Hewani B. Telur C. Daging Sapi D. Daging B2 E. Daging ayam F. Daging ikan

- - - - -

- - - - -

- 4 8 6 7

10 6 2 3 2

- - - 1 1

- - - -

A. Lauk Nabati B. Tahu C. Tempe D

- -

- -

6 5

3 4

1 1

- -

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL ......Pengukuran tekanan darah mahasiswa Batak dan Saparua merupakan data selanjutnya yang diambil oleh peneliti. Tekanan darah mahasiswa

22

E.

A. Sayur-Sayuran

B. Sup C. Daun

singkong D. Kangkung E. Buncis

- - - -

- - - 3

6 5 9 4

3 4 1 2

1 1 1

- - -

A. Buah-buahan

B. Jeruk C. Nenas D. Semangka E. Pisang F. Leci

- 1 - - -

- 3 2 -

5 2 5 5 7

3 2 3 4 2

2 2 - 1 1

- - - - -

A. Lain-lain B. Jus C. Coklat D. Es Krim

- - -

- 1 5

7 8 3

2 1 1

1 - 1

-

Pada tabel 4.7 menjelaskan bahwa pada makanan pokok Nasi, Ubi ada 20

orang yaitu 10 orang mengkonsumsi nasi >1x/hari untuk ubi 10 orang yaitu

1 orang 4-6x/minggu dan 9 orang 1x/tahun, lauk hewani telur, daging sapi,

daging babi, daging ayam, daging ikan ada 50 orang yang mengkonsumsi

dalam jangka waktu yang berbeda-beda. Lauk nabati yaitu tahu dan tempe

ada 20 orang yang mengkonsumsi dalam waktu berbeda tahu 6 orang 4-

6x/minggu, 3 orang 1-3x/minggu, 1 orang 1x/bulan untuk tempe 5 orang 4-

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL ......Pengukuran tekanan darah mahasiswa Batak dan Saparua merupakan data selanjutnya yang diambil oleh peneliti. Tekanan darah mahasiswa

23

6x/minggu, 4 orang 1-3x/minggu, 1 orang 1x/bulan. Untuk sayur-sayuran

sup, daun singkong, kangkung, buncis ada 40 orang yang mengkonsumsi

dalam jangka waktu yang berbeda, pada buah-buahan jeruk, nenas

semangka pisang, leci ada 50 orang yang mengkonsumsi buah dan lain-lain

yaitu jus, coklat dan es krim ada 30 orang.

4.2 PEMBAHASAN

4.2.1 Index Massa Tubuh

Indeks massa tubuh (IMT) adalah rasio standar berat terhadap

tinggi, dan sering digunakan sebagai indikator kesehatan umum. IMT

dihitung dengan membagi berat badan (dalam kilogram) dengan kuadrat

tinggi badan (dalam meter). Angka IMT antara 18,5 dan 24,9 dianggap

normal untuk kebanyakan orang dewasa. IMT yang lebih tinggi mungkin

mengindikasikan kelebihan berat badan atau obesitas.

Nilai IMT pada suku Saparua, terdapat 9 orang dengan kategori normal dan

1 orang dengan kategoti Pre Obesitas yaitu Sdr. A karena berat badan tidak

seimbang dengan tinggi badan. Pada suku Batak juga terdapat 9 orang nilai

IMT normal dan 1 orang Pre Obestitas yaitu Sdr. V karena berat badan tidak

seimbang dengan tinggi badan.

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL ......Pengukuran tekanan darah mahasiswa Batak dan Saparua merupakan data selanjutnya yang diambil oleh peneliti. Tekanan darah mahasiswa

24

4.2.2 Perbandingan tekanan darah pada mahasiswa Batak dan Saparua

Pada tabel 4.3 hasil uji beda nyata Tekanan darah diastolik yang dilakukan

dengan menggunakan program SPSS oleh mahasiswa Batak (n=25) dan

Saparua (n=25). Hasil uji beda nyata, secara signifikan Tekanan darah dan

Suku pada pagi siang dan malam hari tidak ada perbedaan nyata atau

sama antara mahasiswa Batak dan Saparua atau nilai α > 0.05, maka nilai

signifikan pada tekanan darah diastolik Batak dan Saparua pada pagi hari

0.961, siang hari 0.697, malam hari 0.287. Nilai signifikan tekanan darah

sistolik pada pagi hari 0.978, siang hari 0.092, malam hari 0.082. Jika dilihat

dari nilai rata-rata tekanan darah sistolik dan diastolik secara keseluruhan

oleh masing-masing mahasiswa pada pagi, siang, malam pada suku

dengan nilai 116/77, sedangkan mahasiswa Saparua pada pagi, siang,

malam dengan nilai 115/76.

Berdasarkan hasil penelitian faktor risiko terjadinya hipertensi di

Kabupaten Karang Anyar tahun 2007 oleh Aris pada orang yang tidak biasa

berolah raga memiliki risiko terkena hipertensi sebesar 4,73 kali

dibandingkan dengan orang yang memiliki kebiasaan olahraga ideal.

Olahraga secara teratur terbukti dapat merombak lemak yang berbahaya.

Olahraga juga dapat menghindari terjadinya penimbunan lemak di dinding

pembuluh darah. Apabila penderita hipertensi jarang melakukan olahraga

maka penimbunan lemak di dinding pembuluh darah tidak dapat dihindari,

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL ......Pengukuran tekanan darah mahasiswa Batak dan Saparua merupakan data selanjutnya yang diambil oleh peneliti. Tekanan darah mahasiswa

25

akibatnya terjadi peningkatan tekanan darah (Hull &Alison, 2002). Olahraga

yang dapat mengontrol tekanan darah yaitu dengan cara melakukan

olahraga yang sifatnya aerobik seperti jalan kaki, jogging, bersepeda dan

renang. Frekuensi yang dianjurkan adalah 5-7 kali setiap minggu dengan

lama berolahraga lebih dari 30 menit (Beevers 2002). Menkonsumsi buah

dan sayur juga mengurangi resiko tekanan darah tinggi (Frylyan,2010).

Tekanan darah oleh suku Batak dan Saparua tidak ada perbedaan karena

di Salatiga bukan tempat asal kedua suku, alasannya karena mahasiswa

kedua suku mereka sudah berada ditanah jawa mereka harus

menyesuaikan dari pola makan dan lingkungan disekitar. Sehingga tidak

ada perbedaan oleh nilai signifikan (Depkes,2007).

Pada tabel 4.4 dan 4.5 pada suku Batak dan Saparua aktivitas teratur yang

dilakukan hampir setiap hari yaitu olahraga futsal dan bola kaki sehingga

kedua suku Batak dan Saparua tidak mudah untuk terjadinya tekanan darah

tinggi atau di sebut dengan hipertensi.