bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1. gambaran umum...

30
25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01 kecamatan Sidorejo Kota Salatiga dengan Subjek Penelitian Siswa Kelas III sebanyak 24 siswa. Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01 kecamatan Sidorejo Kota Salatiga terletak di jalan Diponegoro No 134 Salatiga. Suasana Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01 masih asri dengan suasana perKotaan, di depan Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01 adalah jalan raya sehingga memudahkan siswa menuju ke sekolah dengan menggunakan transportasi yang melewati SD tersebut. Sebelah utara SDN sidorejo Lor 01 adalah perkampungan warga sekaligus terdapa kantor kelurahan Sidorejo Lor. Letak yang strategis membuat Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01 mudah dijangkau dan dikenal oleh masyarakat. Ruangan Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01 dua puluh satu ruangan. Dengan rincian sebelas ruang kelas yang terdiri dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 dan satu ruang kantor guru, satu UKS, satu mushola, satu PSB, satu perpustakaan, satu ruang komputer, ruang agama Kristen, satu kantin, dua kamar mandi. Ruang kelas juga sudah cukup baik, dengan penerangan dan ventilasi yang cukup. Di setiap ruang kelas juga tersedia tempat hasil karya siswa dengan berbagai macam karya-karya siswa sehingga kelas terlihat menarik, juga disediakan mading bagi tiap-tiap kelas yang bisa digunakan siswa untuk memajang hasil karya dan setiap bntuk kreativitas lainnya, sehingga tidak membosankan bagi siswa dan dapat memacu kreatifitas siswa dalam berkarya. Selain itu Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01 Salatiga juga mempunyai halaman yang luas yang digunakan sebagai lapangan upacara, lapangan olahraga dan bentuk kegiatan lainnya yang memungkinkan menggunakan lapangan tersebut. Fasilitas belajar yang ada di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01 sudah memadai. Seperti adanya komputer guru dan komputer siswa yang sudah mencukupi, perlengkapan alat-alat olahraga, beberapa ruangan telah tersedia

Upload: vuongdien

Post on 06-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2205/5/T1_292008534_BAB IV.pdf · Dari tabel 4.3 bahwa dari 35 item soal setelah

25

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01

kecamatan Sidorejo Kota Salatiga dengan Subjek Penelitian Siswa Kelas III

sebanyak 24 siswa. Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01 kecamatan Sidorejo

Kota Salatiga terletak di jalan Diponegoro No 134 Salatiga.

Suasana Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01 masih asri dengan suasana

perKotaan, di depan Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01 adalah jalan raya

sehingga memudahkan siswa menuju ke sekolah dengan menggunakan

transportasi yang melewati SD tersebut. Sebelah utara SDN sidorejo Lor 01

adalah perkampungan warga sekaligus terdapa kantor kelurahan Sidorejo Lor.

Letak yang strategis membuat Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01 mudah

dijangkau dan dikenal oleh masyarakat.

Ruangan Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01 dua puluh satu ruangan.

Dengan rincian sebelas ruang kelas yang terdiri dari kelas 1 sampai dengan kelas

6 dan satu ruang kantor guru, satu UKS, satu mushola, satu PSB, satu

perpustakaan, satu ruang komputer, ruang agama Kristen, satu kantin, dua kamar

mandi. Ruang kelas juga sudah cukup baik, dengan penerangan dan ventilasi

yang cukup. Di setiap ruang kelas juga tersedia tempat hasil karya siswa dengan

berbagai macam karya-karya siswa sehingga kelas terlihat menarik, juga

disediakan mading bagi tiap-tiap kelas yang bisa digunakan siswa untuk

memajang hasil karya dan setiap bntuk kreativitas lainnya, sehingga tidak

membosankan bagi siswa dan dapat memacu kreatifitas siswa dalam berkarya.

Selain itu Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01 Salatiga juga mempunyai

halaman yang luas yang digunakan sebagai lapangan upacara, lapangan olahraga

dan bentuk kegiatan lainnya yang memungkinkan menggunakan lapangan

tersebut.

Fasilitas belajar yang ada di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01 sudah

memadai. Seperti adanya komputer guru dan komputer siswa yang sudah

mencukupi, perlengkapan alat-alat olahraga, beberapa ruangan telah tersedia

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2205/5/T1_292008534_BAB IV.pdf · Dari tabel 4.3 bahwa dari 35 item soal setelah

26

LCD, buku-buku penunjang belajar, selain itu adanya KIT guru atau alat peraga

yang bisa digunakan untuk media pembelajaran.

4.2. Deskripsi Kondisi Awal

Berdasarkan observasi hasil belajar kelas III SD Negeri Sidorejo Lor 01

sebelum dilaksanakan penelitian pada semester II Tahun Pelajaran 2011/2012,

banyak siswa yang kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran khususnya

mata pelajaran IPA. Hal tersebut berdampak pada perolehan nilai ulangan harian

siswa. Diperoleh data hasil pembelajaran sebelum dilakukan tindakan

pembelajaran oleh peneliti dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.1

Nilai Pra Siklus

No Interval Frekuensi Persentase Keterangan

1 73-100 7 29% Tuntas

2 60-72 5 21% Tidak tuntas

3 50-59 7 29% Tidak tuntas

4 40-49 3 13% Tidak tuntas

5 30-39 2 8% Tidak tuntas

jumlah 24 100%

Rata-rata 62

Nilai tertinggi 86

Nilai terendah 36

Dilihat dari tabel 4.1 pembelajaran belum efektif dengan banyaknya siswa

yang belum tuntas dalam belajarnya (KKM= 73).

Diketahui siswa untuk nilai ≥73 sebanyak 7 siswa dengan persentase 29%,

60-72 sebanyak 5 siswa dengan persentase 21%, untuk nilai 50-59 sebanyak 7

siswa dengan persentase 29%, nilai 40-49 sebanyak 3 siswa dengan persentase

13%, nilai 30-39 sebanyak 2 siswa dengan persentase 8%. Dengan rata-rata 62

dan nilai tertinggi 86 sedangkan nilai terendah 36. Sehingga peneliti merasa perlu

mengadakan tindakan pembelajaran demi membantu meningkatkan hasil belajar

IPA, khususnya siswa kelas III SD Negeri Sidorejo Lor 01 Kecamatan Sidorejo

Kota Salatiga pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada Pokok Bahasan

“Gerak Benda”. Berdasarkan tabel 4.1 dapat digambarkan dalam diagram 4.1.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2205/5/T1_292008534_BAB IV.pdf · Dari tabel 4.3 bahwa dari 35 item soal setelah

27

Gambar 4.1 Diagram Lingkaran Hasil Pemerolehan Nilai Pra Siklus

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM= 73) data hasil

pemerolehan nilai sebelum tindakan dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.2.

Tabel 4.2

Ketuntasan Belajar Sebelum Tindakan

No. Ketuntasan

Belajar

Jumlah siswa

Jumlah Persen (%)

1. Tuntas 7 29

2. Tidak Tuntas 17 71

Jumlah 24 100

Ketuntasan belajar siswa sebelum tindakan dapat diketahui bahwa siswa

yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM= 73)

sebanyak 17 siswa atau 71 %, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan

minimal sebanyak 7 siswa dengan persentase 29%. Ketuntasan belajar siswa pada

tabel 4.2 dapat dilihat pada gambar 4.2.

29%

21%29%

13%

8%

Hasil Belajar Pra Siklus

≥ 73 (29%)

60-69 (21%)

50-59 (29%)

40-49 (13%)

30-39 (8%)

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2205/5/T1_292008534_BAB IV.pdf · Dari tabel 4.3 bahwa dari 35 item soal setelah

28

Gambar 4.2 Diagram Lingkaran

Persentase Ketuntasan Nilai Sebelum Tindakan

Rendahnya hasil belajar IPA dipengaruhi oleh tingkat pemahaman siswa

terhadap materi yang disajikan masih rendah dikarenakan guru kurang memiliki

keterampilan menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif atau selalu

menggunakan pembelajaran yang monoton atau konvensional, dimana metode

ceramah masih mendominasi proses kegiatan pembelajaran, sehingga

mengakibatkan pembelajaran kurang menarik yang berakibat hasil belajar siswa

menjadi rendah dan siswa pun kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran,

sehingga terjadi hambatan dalam transformasi ilmu pengetahuan yang

menimbulkan pembelajaran berjalan kurang efektif.

Berdasarkan data hasil belajar yang rendah dari siswa kelas III di SD

Negeri Sidorejo Lor 01 Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012,

penulis akan melakukan sebuah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sesuai dengan

rancangan peneliti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Dalam penelitian

ini penulis akan menggunakan Metode demonstrasi guna meningkatkan hasil

belajar IPA yang akan dillakukan dalam dua siklus. Siklus I pembelajaran

dilakukan dengan Kompetensi Dasar “Memahami berbagai cara gerak benda,

hubungannya dengan energi dan sumber energi”.

4.3. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Tes Formatif

4.3.1. Uji Validitas Instrumen

Instrumen tes formatif yang akan diberikan pada siswa kelas III SDN

Sidorejo Lor 01 Salatiga dilakukan uji coba terlebih dahulu. Uji coba instrumen

29%

71%

Persentase Nilai Pra Siklus

Tuntas (29%)

Tidak tuntas

(71%)

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2205/5/T1_292008534_BAB IV.pdf · Dari tabel 4.3 bahwa dari 35 item soal setelah

29

tes formatif dilakukan di SDN Sidorejo Lor 05 Salatiga. Setelah uji coba

instrumen tes formatif dan didapatkan hasil (nilai dari pekerjaan siswa), dapat

dilakukan penghitungan uji validitas. Validitas dan reliabilitas instrumen yang

menggunakan bantuan spss 17 telah terlampir.

Tabel 4.3

Hasil Validitas Instrumen Tes Formatif

Bentuk

Instrumen Item Soal Valid

Tidak

Valid

Pilihan Ganda 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,

11, 12, 13,14, 15, 16, 17,

18, 19, 20, 21, 22, 23, 24,

25, 26, 27, 28, 29, 30, 31,

32, 33, 34, dan 35

1, 2, 3, 4, 6, 7, 10, 12,

13, 14, 16, 17, 18, 19,

20, 21, 22, 23, 24, 25,

26, 28, 29, 30, 31, 32,

33, dan 35

5, 11, 15,

27, dan 34

Dari tabel 4.3 bahwa dari 35 item soal setelah dilakukan perhitungan uji

validitas dengan bantuan spss 17 menunjukkan jumlah item soal yang valid

sebanyak 30 soal, untuk yang tidak valid sebanyak 5 soal.

4.3.2. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

Untuk menguji reliabilitas instrumen seperti halnya menguji validitas

instrumen. Penulis menggunakan hasil nilai yang diperoleh dari hasil pekerjaan

siswa pada kelas uji coba yaitu SDN Sidorejo Lor 05 Salatiga kelas III. Untuk

perhitungan hasil akhir adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes Formatif

Bentuk Instrumen Kriteria reliabilitas (α) Kategori

Pilihan Ganda . 949 Reliabilitas sangat baik

4.3.3. Hasil Uji Taraf Kesukaran

Hasil nilai tes formatif yang diperoleh dari hasil pekerjaan siswa pada

kelas uji coba yaitu SDN Sidorejo Lor 01 salatiga kelas III. Stelah diuji validitas

dan reliabilitas, soal formatif juga diuji taraf kesukaran. Untuk perhitungan hasil

uji taraf kesukaran sebagai berikut:

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2205/5/T1_292008534_BAB IV.pdf · Dari tabel 4.3 bahwa dari 35 item soal setelah

30

Tabel 4.5

Taraf Kesukaran Soal Siklus I

Indeks

Kesukaran

Pilihan Ganda Jumlah

No Item Soal

Mudah 1,2,3,4,7,8,12,13,16,19 10

Sedang 6,9,10,14,17,18,20,21,22,23,

24,25,26,28,29,30,31,32,33,34 20

Jumlah 30

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui soal siklus I untuk kategori mudah

ada 10 soal, dan kategori sedang ada 20 soal. Jadi jumlah soal siklus I sebanyak

30 soal.

Tabel 4.6

Taraf Kesukaran Soal Siklus II

Indeks

Kesukaran

Pilihan Ganda Jumlah

No Item Soal

Mudah 1,3,6,8,14,18,25,27, 8

Sedang 4,7,10,11,12,13,15,16,19,

20,22,24,28,26,30,31,32,33,35 19

Jumlah 27

Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui soal siklus II untuk kategori mudah

sebanyak 8 soal, dan kategori sedang sebanyak 19 soal. Jadi jumlah soal siklus II

sebanyak 27 soal.

4.4. Deskripsi Hasil Siklus I

4.4.1. Perencanaan Tindakan

Siklus I terdiri dari 3 pertemuan, dengan rincian sebagai berikut:

a. Pertemuan I

Berdasarkan hasil yang diperoleh pada tahap observasi yang sudah

dilakukan di SDN Sidorejo Lor 01 kec. Sidorejo Kota Salatiga peneliti

berkerjasama dengan guru kelas III melakukan diskusi mengenai materi

pembelajaran yang akan disajikan serta bentuk pembelajaran yang akan

dilakukan. Pembelajaran yang akan dilakukan adalah menggunakan metode

demonstrasi sebagai metode pembelajaran yang digunakan pada kegiatan

pembelajaran pada kelas III semester II pada mata pelajaran IPA pokok bahasan

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2205/5/T1_292008534_BAB IV.pdf · Dari tabel 4.3 bahwa dari 35 item soal setelah

31

gerak benda. Sebelum melakukan kegiatan mengajar pada pertemuan I, maka guru

menyiapkan segala sesuatu yang dapat menunjang proses pembelajaran siswa.

Guru merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (lihat Lampiran)

pokok bahasan gerak benda dengan tujuan pembelajaran: siswa dapat

menyebutkan macam-macam gerak benda beserta contoh bendanya. Adapun

rancangan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi sebagai

metode pembelajaran sebagai berikut: Siswa ditunjukkan beberapa benda yang

berkaitan dengan materi pembelajaran oleh guru. Guru meminta murid untuk

menyampaikan pendapatnya tentang benda yang dibawa guru. Guru

memperagakan suatu proses kepada siswa bagaimana benda tersebut bergerak.

Setelah guru selesai memperagakan suatu proses siswa secara bergantian

mengulangi proses tersebut seperti yang telah dicontohkan oleh guru. Setelah

selesai pembahasan akan ditarik kesimpulan hasil pembelajaran mengenai gerak

benda yang telah dipelajari. Pada akhir pembelajaran guru melakukan evaluasi

dengan menggunakan tes pilihan ganda dan isian.

a. Pertemuan II

Perencanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan II sebagai tindak lanjut

dari hasil belajar siswa dan adanya kekurangan atau kelemahan pada pertemuan I.

Perencanaan siklus I pertemuan II akan mendiskusikan faktor-faktor yang

mempengaruhi gerak benda. Sebelum guru mengajar pada pertemuan ke II, guru

mempersiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran siswa kelas

III pada mata pelajaran IPA. Selanjutnya guru merancang Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) dengan pokok bahasan gerak benda dengan tujuan

pembelajaran: setelah siswa melakukan kegiatan yang mencerminkan proses

bergeraknya benda, siswa dapat mengemukakan pendapatnya tentang faktor-

faktor yang dapat mempengruhi gerak benda tersebut. Sebelum mengajar pada

pertemuan II, maka peneliti menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses

pembelajaran, diantaranya Rencana Pelaksanan Pembelajaran (RPP), Daftar

Presensi Siswa, Lembar Observasi Siswa, buku pembelajaran, serta ruang yang

akan digunakan saat pembelajaran berlangsung yaitu di kelas III.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2205/5/T1_292008534_BAB IV.pdf · Dari tabel 4.3 bahwa dari 35 item soal setelah

32

Adapun rancangan pembelajaran dengan menggunakan metode

demonstrasi sebagai metode pembelajaran sebagai berikut: Guru menunjukkan

kepada siswa benda-benda yang akan digunakan untuk melakukan suatu peragaan.

Guru memperagakan bagaimana benda bergerak. Kemudian siswa mengamati

dan berdiskusi tentang faktor apa saja yang mempengaruhi gerak benda. Guru dan

murid berdiskusi atas hasil pendapat siswa dengan menghubungkan peragaan

yang telah dilakukan tadi. Setelah itu siswa mengulangi memperagakan gerak

benda tersebut hingga paham. Pada akhir pembelajaran guru melakukan evaluasi

dengan menggunakan tes pilihan ganda dan isian.

b. Pertemuan III

Perencanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan III sebagai

penyempurnaan dan tindak lanjut dari pertemuan I dan II yang peneliti gunakan

untuk mengadakan tes evaluasi bagi siswa tentang materi yang telah dipelajari

pada pertemuan I dan II. Pada pertemuan III ini peneliti mengulangi materi hari

kemarin sebagai bentuk penguatan untuk melakukan tes akhir pada siklus I.

Sebelum mengajar pada pertemuan III, maka peneliti menyiapkan segala sesuatu

yang menunjang proses pembelajaran, diantaranya (RPP) pertemuan III, lembar

observasi, lembar evaluasi yang digunakan untuk mengukur pemahaman siswa

terhadap materi yang telah diajarkan, buku pembelajaran, serta ruang/lokasi

belajar.

Adapun rancangan pembelajaran sebagai berikut: Siswa membaca buku

pelajaran selama 10 menit. Guru mengulangi pelajaran hari kemarin dengan

mempertunjukkan suatu proses gerak pada gerak benda secara singkat. Guru

memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang telah

diajarkan. Pada akhir pembelajaran guru memberikan tes evaluasi kepada siswa

untuk mengukur kemampuan siswa terhadap materi yang telah diajarkan. . Bagi

siswa yang sudah selesai dapat mengumpulkan lembar jawab dan kembali ke

tempat duduk. Kemudian kegiatan diakhiri dengan mengadakan tindak lanjut

dengan menyampaiakan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2205/5/T1_292008534_BAB IV.pdf · Dari tabel 4.3 bahwa dari 35 item soal setelah

33

4.4.2. Pelaksanaan dan Observasi Tindakan Siklus I

a. Pertemuan I

Tindakan dilaksanakan sesuai dengan rencana yaitu: Guru membuka

pelajaran dengan mengucapkan salam, menyanyikan lagu nasional, mengabsen

siswa, mengatur tempat duduk siswa, mengatur suasana kelas, dan menanyakan

keadaan siswa. Tahap apersepsi ini guru berdialog dengan siswa tentang

permainan sepak bola dan bola bekel. Bagaimana gerak pada kedua bola tersebut.

Tahap ini guru menunjukkan beberapa benda kepada siswa terkait dengan

bahan pembelajaran, setelah itu guru meminta siswa menyebutkan benda-benda

tersebut. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan

pendapatnya mengenai benda tersebut. Kemudian siswa diminta membaca buku

pelajaran agar siswa mendapat gambaran tentang materi yang akan disampaikan

serta menjawab pertanyaan guru sesuai dengan bacaan tersebut. Guru mengaitkan

bacaan tersebut dengan benda-benda yang ia bawa dan menjelaskan kepada siswa

cara kerja atau proses gerak pada benda tersebut. Guru mengulangi prosedur

tersebut sampai siswa benar-benar memahaminya. Selanjutnya guru memberi

kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi, bertanya terhadap suatu proses yang

baru saja didemonstrasikan. Siswa diberi kesempatan unuk mendemonstrasikan

ulang proses tersebut. Setelah kegiatan dan materi terlaksana siswa diminta

mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Setelah siswa selesai mengerjakan

maka hasilnya dikumpulkan kepada guru.

b. Pertemuan II

Pelaksanaan tindakan siklus I pada pertemuan II sebagai tindak lanjut dan

perbaikan proses pembelajaran dan pemahaman siswa yang berupa hasil belajar

pada pertemuan I, maka pada pelaksanaan pertemuan II ini guru menyiapkan

peralatan yang dibutuhkan dalam pembelajaran, seperti Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), lembar observasi, buku pelajaran dan, ruang/lokasi.

Pada awal pembelajaran guru mengajak siswa untuk berdoa, salam,

menyanyikan lagu nasional, absensi, kemudian membagikan lembar soal yang

telah dikoreksi, dan dilanjutkan dengan apersepsi yang dilakukan oleh guru

dengan melempar kelereng dan balok kayu ke lantai. Kemudian guru bertanya

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2205/5/T1_292008534_BAB IV.pdf · Dari tabel 4.3 bahwa dari 35 item soal setelah

34

kepada siswa apa yang terjadi pada kedua benda tersebut. Guru mnunggu respon

siswa kemudian dilanjutkan dengan memberi pertanyaan-pertanyaan yang

relevan. Dari jawaban siswa, guru membimbing siswa memasuki materi inti.

Dalam kegiatan inti berikut guru menunjukkan beberapa benda kepada

siswa terkait dengan bahan pembelajaran. Guru meminta siswa menyebutkan

benda-benda tersebut. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk

menyampaikan pendapatnya mengenai benda tersebut. Kemudian guru meminta

siswa membaca buku pelajaran dan menjawab pertanyaan guru sesuai dengan

bacaan tersebut. Guru mengaitkan bacaan tersebut dengan benda-benda yang ia

bawa. Guru memperagakan suatu proses kepada siswa bahwa bentuk benda

mempengaruhi gerak benda. Guru mengulangi prosedur tersebut sampai siswa

benar-benar memahaminya. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk

berdiskusi, bertanya terhadap suatu proses yang baru saja didemonstrasikan dan

diberi kesempatan unuk mendemonstrasikan ulang proses tersebut. Setelah

kegiatan dan materi terlaksana siswa diminta mengerjakan soal yang diberikan

oleh guru.

c. Pertemuan III

Pelaksanaan tindakan siklus I pada pertemuan III sebagai tindak lanjut,

penyempurnaan dan perbaikan proses pembelajaran dan pemahaman siswa yang

berupa hasil belajar pada pertemuan I dan II, maka pada pelaksanaan pertemuan

III ini guru menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam pembelajaran, seperti

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar evaluasi, lembar observasi,

buku pelajaran serta ruang/lokasi kelas. Pada awal pembelajaran guru mengajak

siswa untuk berdoa, salam, menyanyikan lagu nasional, kemudian absensi dan

dilanjutkan dengan pemberian pertanyaan yang mengarah kepada materi

pelajaran. Untuk lebih menguatkan pemahaman siswa guru memperlihatkan

beberapa benda seperti bola, pensil, balok kayu, air, dan kelereng kemudian

bertanya kepada siswa bagaimana benda tersebut bergerak. Guru menunggu

respon siswa kemudian dilanjutkan dengan memberi pertanyaan-pertanyaan yang

relevan.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2205/5/T1_292008534_BAB IV.pdf · Dari tabel 4.3 bahwa dari 35 item soal setelah

35

Dari jawaban siswa, guru membimbing siswa memasuki materi inti. Guru

menunjukkan beberapa benda kepada siswa terkait dengan bahan pembelajaran.

Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya

mengenai benda tersebut. Siswa membaca buku pelajaran dan menjawab

pertanyaan dari guru sesuai bacaan. Guru mengulangi sedikit materi hari kemarin

serta secara singkat memperagakan proses gerak benda. Siswa diberi kesempatan

unuk mendemonstrasikan ulang proses tersebut. Setelah kegiatan pembelajaran

berlangsung guru memberikan tes evaluasi kepada siswa sebagai alat ukur

keberhasilan siswa setelah mengikuti pembelajaran.

4.4.3. Hasil Tindakan

Hasil tindakan diperoleh dari hasil observasi pada kegiatan pembelajaran

yang telah diterapkan oleh guru (terlampir). Penilaian observasi ini dilakukan

oleh observer (peneliti). Hasil tindakan proses pembelajaran dengan

menggunakan metode demonstrasi sebagai metode pembelajaran pada siklus I

terdiri dari 3 pertemuan, pertemuan I, pertemuan II, dan pertemuan III.

a. Hasil Pengamatan Praktik Pembelajaran

Setelah dilaksanakan tindakan dengan menerapkan metode demonstrasi

dalam pembelajaran IPA oleh kolaborator, didapat hasil pengamatan oleh

observer tentang aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran melalui Lembar

Praktik Pembelajaran Siswa (terlampir). Lebih jelasnya disajikan pada tabel 4.7

berikut:

Tabel 4.7

Hasil Observasi Praktik Pembelajaran Siklus I

No Skor

Hasil

Observ

asi

Jumlah

2 2 5 10

3 3 39 117

4 4 16 64

Jumlah 60 191

Rata-rata Observasi 3,18

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2205/5/T1_292008534_BAB IV.pdf · Dari tabel 4.3 bahwa dari 35 item soal setelah

36

Dari data tabel yang berisi hasil observasi siswa diketahui bahwa terdapat

skor 2 pada skor penilaian sebanyak 5, sedangkan skor terbanyak yaitu skor 4

dengan jumlah 64. Jumlah di atas berdasarkan jumlah skor keseluruhan dari

pertemuan I sampai III dengan setiap pertemuan dinilai oleh satu observer. Dari

data di atas terdapat skor 2 dengan jumlah 10 dikarenakan sebagian siswa tidak

antusias terhadap materi pelajaran yang dibawa guru. Namun pada pertemuan

berikutnya siswa mulai tertarik sehingga ada peningkatan sikap siswa saat

pembelajaran berlangsung.

b. Hasil Belajar IPA

Hasil belajar IPA siswa kelas III SD Negeri Sidorejo Lor 01 Kecamatan

Sidorejo Kota Salatiga didapat dengan mengadakan tes evaluasi diakhir siklus

yaitu pada pertemuan ketiga. Dari hasil tes tersebut diketahui terjadi peningkatan

hasil belajar IPA, namun masih terdapat siswa yang tidak tuntas atau

mendapatkan nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Hasil belajar IPA siswa kelas III SD Negeri Sidorejo Lor 01 Salatiga pada

Kompetensi Dasar menyimpulkan hasil pengamatan bahwa gerak benda

dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran disajikan pada tabel daftar nilai IPA

(terlampir), dan berikut disajikan pada tabel 4.8 yaitu tentang distribusi frekuensi

nilai IPA, siswa kelas III SD Negeri Sidorejo Lor 01 Salatiga Tahun Pelajaran

2011/2012.

Tabel 4.8

Distribusi Frekuensi Nilai IPA Siswa Kelas III

SDN Sidorejo Lor 01 Salatiga Tahun Pelajaran 2011/2012

No Nilai Frekuensi Persentase keterangan

1 73-100 14 58% Tuntas

2 60-72 6 25% Tidak tuntas

3 50-59 3 13% Tidak tuntas

4 40-49 1 4% Tidak tuntas

Jumlah 24 100%

Nilai rata-rata 74

Nilai tertinggi 92

Nilai terendah 46

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2205/5/T1_292008534_BAB IV.pdf · Dari tabel 4.3 bahwa dari 35 item soal setelah

37

Dilihat dari tabel 4.8 distribusi frekuensi nilai mata pelajaran IPA dapat

dikatakan bahwa hasil belajar IPA siswa kelas III mengalami peningkatan dari

hasil belajar pra siklus, ditandai dengan nilai rata-rata yang menigkat menjadi 74

sedangkan persentase ketuntasan juga meningkat menjadi 58% yang didapat oleh

14 siswa. Siswa yang mendapat nilai dibawah KKM atau dikatakatan tidak tuntas

mengalami penurunan yaitu menjadi 25% yang didapat oleh 6 siswa, untuk nilai

tertinggi adalah 92 sedangkan untuk nilai terendah adalah 46 yang semula hanya

36. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang mengalami

ketuntasan di atas KKM lebih banyak daripada jumlah siswa yang tidak tuntas,

namun indikator kinerja hasil belajar IPA yang peneliti tentukan belum tercapai

sehingga perlu diadakan perbaikan pembelajaran siklus selanjutnya yaitu siklus II

dengan memperhatikan hasil refleksi pada siklus I. Berdasarkan tabel 4.8 dapat

dinyatakan dalam gambar 4.3 yaitu sebagai berikut:

Gambar 4.3. Diagram Lingkaran Nilai IPA Siklus I Siswa kelas III SDN

Sidorejo Lor 01 Salatiga Tahun Pelajaran 2011/2012

a. Hasil Belajar Peserta Didik Aspek Kognitif

Hasil belajar siswa pada aspek kognitif di dalam siklus I dengan

menggunakan Metode demonstrasi mengalami peningkatan dibandingkan

sebelum tindakan, khususnya tentang hasil belajar siswa pada Kompetensi Dasar

“menyimpulkan hasil pengamatan bahwa gerak benda dipengaruhi oleh bentuk

dan ukuran”. Hasil perolehan nilai sebelum tindakan yang mencapai kriteria

ketuntasan belajar (KKM=73) sebanyak 7 siswa sedangkan 17 siswa masih

dibawah ketuntasan. Dengan rincian siswa yang mendapat nilai ≥ 73 sebanyak 7

58%25%

13%

4%

Persentase Nilai IPA Siklus I

≥73 (58%)

60-72 (25%)

50-59 (13%)

40-49 (4%)

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2205/5/T1_292008534_BAB IV.pdf · Dari tabel 4.3 bahwa dari 35 item soal setelah

38

siswa dengan persentase 29%, 60-72 sebanyak 5 siswa dengan persentase 21%,

50-59 sebanyak 7 siswa dengan persentase 29, 40-49 sebanyak 3 siswa dengan

persentase 13%, dan 30-39 sebanyak 2 siswa dengan persentase 8%. Oleh karena

itu perlu adanya suatu perbaikan dalam proses pembelajaran yang telah

dilaksanakan pada siklus I. Hasil yang diperoleh siswa pada siklus I mengalami

peningkatan, dari jumlah 24 siswa terdapat 14 siswa mencapai ketuntasan (KKM=

73), sedangkan yang belum tuntas sebanyak 10 siswa. Dengan rincian nilai ≥ 73

sebanyak 14 siswa dengan persentase 58%, 60-72 sebanyak 6 siswa dengan

persentase 25%, 50-59 sebanyak 3 siswa dengan persentase 13%, dan 40-49

sebanyak 1 siswa dengan persentase 4%. Dalam kegiatan pembelajaran masih

terdapat beberapa siswa yang kurang aktif dalam melakukan kegiatan

pembelajaran, karena masih ada siswa yang hasil belajar kurang mencapai KKM=

73 maka dilakukan remidi untuk 10 siswa itu. Dengan demikian dalam

pembelajaran menggunakan metode demonstrasi nilai belajar siswa meningkat

dibandingkan hasil nilai belajar sebelum dilaksanakan tindakan. Namun untuk

meningkatkan hasil belajar dari siklus I maka diperlukan siklus II sebagai penguat

bahwa dengan metode demonstrasi dapat digunakan untuk meningkatkan hasil

belajar IPA pada siswa kelas III SDN Sidorejo Lor 01 Salatiga.

c. Hasil Belajar peserta Didik Aspek Keterampilan Sosial/ Afektif

Hasil belajar siswa aspek keterampilan sosial dalam siklus I ini sudah

mulai terbentuk misalnya keberanian peserta didik dalam bertanya, berpendapat

dan berargumentasi, dan menjawab pertanyaan.

Di saat guru memberikan pertanyaan siswa aktif dalam menjawab

pertanyaan yang diajukan guru, dan siswa sangat antusias dalam melakukan suatu

peragaan yang telah diajarkan guru.

4.4.4. Refleksi

Setelah guru melakukan proses pembelajaran pada siklus I, selanjutnya

diadakan refleksi atas segala kegiatan yang telah dilakukan berdasarkan

pengamatan atau temuan dari observer pada siklus I, yaitu:

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2205/5/T1_292008534_BAB IV.pdf · Dari tabel 4.3 bahwa dari 35 item soal setelah

39

1) Kegiatan pembelajaran siklus I berlangsung sesuai dengan harapan dan

berjalan dengan baik sesuai dengan RPP.

2) Kegiatan pembelajaran tampak lebih menyenangkan, karena siswa belajar

dengan menggunakan metode demostrasi di mana siswa ikut serta dalam

melakukan suatu peragaan.

3) Antara rencana pembelajaran dengan proses pembelajaran sudah sesuai.

4) Keberanian siswa tumbuh ditandai dengan banyaknya siswa yang

mengajukan pertanyaan seputar materi yang diajarkan.

Berdasarkan observasi pada siklus I, hal-hal yang perlu dilakukan untuk

diperbaiki adalah:

1) Memberi pengarahan pada siswa agar melakukan kegiatan pembelajaran

sesuai dengan petunjuk guru dan bersikap lebih baik lagi.

2) Selalu memberikan pengarahan terlebih dahulu setiap kali memberikan

tugas kepada siswa dalam kegiatan pembelajaran.

3) Lebih memperhatikan waktu dalam kegiatan belajar mengajar agar lokasi

waktu bisa berjalan sesuai dengan perencanaan.

Berdasarkan hasil evaluasi tes kemampuan awal dan hasil tes siklus I

dapat dilihat adanya peningkatan perolehan nilai anak dari sebelum tindakan

dan sesudah tindakan siklus I. Perbandingan hasil ulangan pra siklus dan

siklus I dapat disajikan dalam tabel 4.9 berikut ini:

Tabel 4.9

Perbandingan Hasil Nilai Tes Pra Siklus dan Siklus I

No Nilai Pra

Siklus Siklus I

1 73-100 7 14

2 60-69 5 6

3 50-59 7 3

4 40-49 3 1

5 30-39 2 0

Jumlah 24 24

Dilihat dari tabel 4.9 di atas masih terdapat siswa yang berada dibawah KKM

dikarenakan siswa tersebut tidak memperhatikan penjelasan guru selama kegiatan

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2205/5/T1_292008534_BAB IV.pdf · Dari tabel 4.3 bahwa dari 35 item soal setelah

40

berlangsung. Kebanyakan dari siswa tersebut duduk di deretan belakang sehingga

konsentrasi mereka mudah terpecah. Untuk mengatasi hal tersebut penulis

bersama kolaborator berdiskusi untuk merubah tempat duduk mereka dengan

mengganti posisi duduk siswa.

Penerapan metode demonstrasi sendiri dapat meningkatkan hasil belajar

IPA pada siswa kelas III SDN Sidorejo Lor 01 Salatiga. Sehingga penerapan

metode demonstrasi sangat tepat jika diterapkan pada materi ajar IPA tentunya

dengan bahan ajar yang cocok pula dengan metode demonstrasi.

4.5. Deskripsi Hasil Siklus II

4.5.1. Tahap Perencanaan

a. Pertemuan I

Pembelajaran Siklus II merupakan tindak lanjut dan perbaikan pada

pembelajaran siklus I. Pembelajaran siklus II dilaksanakan dengan menerapkan

metode demonstrasi disertai hasil refleksi pada siklus I. Pembelajaran pada

Kompetensi Dasar mendeskripsikan hasil pengamatan tentang pengaruh energi

panas, gerak, dan getaran dalam kehidupan sehari-hari dengan materi pokok

energi.

Sebelum mengajar pada pertemuan I, maka praktikan menyiapkan segala

sesuatu yang menunjang proses pembelajaran, diantaranya Rencana Pelaksanan

Pembelajaran (RPP), Daftar Presensi Siswa, Lembar Kerja Siswa, Lembar

Observasi Siswa, buku pembelajaran, serta ruang/lokasi yang akan digunakan saat

pembelajaran berlangsung yaitu di kelas III.

Kegiatan awal di buka dengan salam, menyanyikan lagu nasional dan

dilanjutkan dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Guru

memberikan apersepsi dengan bertanya kepada murid “Pernahkah kalian

mengepel, menyapu, membersihkan taman, mengangkat meja?” Dari jawaban

siswa, guru membimbing siswa memasuki materi inti. Guru menunjukkan

beberapa benda kepada siswa terkait dengan bahan pembelajaran. Guru memberi

kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya mengenai benda

tersebut. Kemudian guru menjelaskan kepada siswa tentang materi ajar hari ini.

Guru memulai memperagakan suatu proses tentang pengaruh energi panas serta

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2205/5/T1_292008534_BAB IV.pdf · Dari tabel 4.3 bahwa dari 35 item soal setelah

41

memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya terhadap suatu proses yang

baru saja didemonstrasikan. Setelah itu siswa diberi kesempatan unuk

mendemonstrasikan ulang proses tersebut. kemudian guru memberikan

pemantapan dan tindak lanjut kepada siswa.

b. Pertemuan II

Perencanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan II sebagai tindak lanjut

pada pertemuan I maka pada perencanaan pertemuan II masih sama dengan

dengan pertemuan I tapi yang membedakan adalah materi yang akan dipelajari

yaitu bentuk-bentuk energi. Sebelum mengajar pada pertemuan II, maka peneliti

menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran, diantaranya

Rencana Pelaksanan Pembelajaran (RPP), Daftar Presensi Siswa, Lembar Kerja

Siswa, Lembar Observasi Siswa, buku pembelajaran, serta ruang/lokasi yang akan

digunakan saat pembelajaran berlangsung yaitu di kelas III.

Peneliti merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pertemuan

II dengan materi pokok bentuk-bentuk energi. Kemudian menentukan tujuan yang

berdasarkan pembelajaran menerapkan metode deomnstrasi. Setelah menentukan

tujuan pembelajaran kemudian peneliti menetapkan kegiatan pembelajaran yang

meliputi: Guru membagikan lembar soal yang sudah dikoreksi. Setelah itu guru

memasuki materi inti yaitu bentuk-bentuk energi. Guru menunjukkan beberapa

benda kepada siswa terkait dengan bahan pembelajaran. Kemudian siswa diberi

kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya mengenai benda tersebut. Guru

memulai memperagakan suatu proses kepada siswa tentang bentuk-bentuk energi

dan mengulangi prosedur tersebut sampai siswa benar-benar memahaminya.

Kemudian siswa diberi kesempatan untuk bertanya terhadap suatu proses yang

baru saja didemonstrasikan dan mendemonstrasikan ulang proses tersebut. Setelah

selesai pembahasan akan ditarik kesimpulan hasil pembelajaran kemudian guru

memberikan pemantapan dan tindak lanjut kepada siswa.

c. Pertemuan III

Perencanaan pembelajaran pada siklus II pertemuan III sebagai tindak

lanjut dari pertemuan I dan II yang peneliti gunakan untuk mengadakan tes

evaluasi bagi siswa tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan I dan

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2205/5/T1_292008534_BAB IV.pdf · Dari tabel 4.3 bahwa dari 35 item soal setelah

42

pertemuan II. Sebelum mengajar pada pertemuan III, maka peneliti menyiapkan

segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran, diantaranya Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Soal Tes, serta ruang/lokasi yang akan

digunakan yaitu di ruang kelas III.

Peneliti merancang pertemuan III untuk mengadakan tes evaluasi bagi

siswa, tetapi terlebih dahulu guru mengulas materi yang telah dipelajari pada

pertemuan I dan pertemuan II secara singkat. Memberi kesempatan bertanya

kepada siswa tentang hal-hal yang belum diketahui tentang materi. Guru

mengadakan tes selama 1 x 35 menit. Bagi siswa yang sudah selesai dapat

mengumpulkan lembar jawab dan kembali ke tempat duduk. Kegiatan diakhiri

dengan doa.

4.5.2. Pelaksanaan Tindakan

a. Pertemuan I

Sebelum proses pembelajaran dimulai, peneliti menyampaikan prosedur

pembelajaran kepada guru. Kegiatan awal dibuka dengan salam, menyanyikan

lagu nasional, dan dilanjutkan dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang

akan dicapai. Guru memberikan apersepsi dengan bertanya kepada murid

“Pernahkah kalian mengepel, menyapu, membersihkan taman, mengangkat

meja?”

Setelah kegiatan awal selesai disampaikan, kemudian dilanjutkan kegiatan

inti yaitu dengan menjelaskan kepada siswa tentang materi ajar hari ini. Setelah

itu guru memulai memperagakan suatu proses tentang pengaruh energi panas.

Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya terhadap suatu proses

yang baru saja didemonstrasikan. Kemudian siswa diberi kesempatan unuk

mendemonstrasikan ulang proses tersebut. Langkah terakhir memberikan soal

bagi siswa dengan tujuan mengetahui pengetahuan awal siswa tentang pengertian

energi. Siswa mengerjakan soal latihan individu. Guru membimbing siswa yang

mengalami kesulitan dengan melibatkan teman sebangku. Kemudian mengoreksi

bersama-sama setelah soal selesai mengerjakan.

Di dalam kegiatan akhir guru menjelaskan dan meluruskan tentang

jawaban siswa yang masih kurang atau salah kemudian memberikan pemantapan

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2205/5/T1_292008534_BAB IV.pdf · Dari tabel 4.3 bahwa dari 35 item soal setelah

43

melalui contoh soal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, bersama guru,

siswa membuat kesimpulan tentang pembelajaran yang telah dilakukan.

b. Pertemuan II

Pelaksanaan tindakan siklus I pada pertemuan II sebagai tindak lanjut pada

pertemuan I, maka pada pelaksanaan pertemuan II ini pada awal pembelajaran ini

guru mengajak siswa untuk berdoa, salam, menyanyikan lagu nasional kemudian

mengadakan presensi, menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan

dilanjutkan pemberian apersepsi apakah mereka bisa mendengar teriakan orang

yang berada dijauh? Kemudian guru mengingatkan kembali materi pada

pertemuan sebelumnya.

Langkah-langkah pembelajaran dalam kegiatan inti meliputi guru guru

membimbing siswa memasuki materi inti yang meliputi: Guru menunjukkan

beberapa benda kepada siswa terkait dengan bahan pembelajaran, guru meminta

siswa menyebutkan dan memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan

pendapatnya mengenai benda tersebut. Guru menyuruh siswa membaca buku

pelajaran setelah itu menjawab pertanyaan guru sesuai dengan bacaan tersebut.

Guru mengaitkan bacaan tersebut dengan benda-benda yang ia bawa.

Guru memulai memperagakan suatu proses kepada siswa tentang bentuk-

bentuk energi kemudian mengulangi prosedur tersebut sampai siswa benar-benar

memahaminya dan memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya terhadap

suatu proses yang baru saja didemonstrasikan. Siswa diberi kesempatan unuk

mendemonstrasikan ulang proses tersebut.

Dalam kegiatan akhir guru memberikan soal kepada siswa setelah itu

dibahas bersama-sama. Guru menjelaskan dan meluruskan tentang jawaban siswa

yang masih kurang atau salah. Memberikan pemantapan melalui contoh soal yang

berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Siswa membuat kesimpulan tentang

pembelajaran yang telah dilakukan. Kegiatan tindak lanjut dengan mengingatkan

siswa bahwa pertemuan berikutnya akan diadakan tes evaluasi.

c. Pertemuan III

Pembelajaran pada siklus I pertemuan III sebagai tindak lanjut dari

pertemuan I dan II yang peneliti gunakan untuk mengadakan tes evaluasi bagi

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2205/5/T1_292008534_BAB IV.pdf · Dari tabel 4.3 bahwa dari 35 item soal setelah

44

siswa tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan I dan pertemuan II.

Kegiatan pembelajaran diawali dengan tanya jawab untuk mengulas materi yang

telah dipelajari pada pertemuan I dan pertemuan II secara singkat. Memberi

kesempatan bertanya kepada siswa tentang hal-hal yang belum diketahui tentang

materi. Guru mengadakan tes selama 1 x 35 menit. Bagi siswa yang sudah selesai

dapat mengumpulkan lembar jawab dan kembali ke tempat duduk. Kemudian

kegiatan diakhiri dengan doa.

4.5.3. Hasil Tindakan

a. Hasil Pengamatan Keaktifan Siswa

Setelah dilaksanakan tindakan dengan menerapkan metode Demonstrasi

dalam pembelajaran IPA oleh kolaborator, didapat hasil pengamatan oleh

observer tentang aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran melalui Lembar

Observasi Siswa (terlampir), yang menunjukkan adanya peningkatan keaktifan

siswa, lebih jelasnya disajikan pada tabel 4.10 berikut:

Tabel 4.10

Data Hasil Observasi Praktik Pembelajaran Siklus II

No Skor

Hasil

Observa

si

Jumlah

3 3 9 27

4 4 51 204

Jumlah 60 231

Rata-rata Observasi 3,85

Tabel 4.10 menunjukkan tingkat kemampuan guru yang telah diamati

dalam menerapkan pembelajaran metode demonstrasi. Guru telah dapat

mengajarkan materi gerak benda menggunakan metode demonstrasi dengan baik.

Pada siklus II, setelah dilakukan perhitungan mengenai penilaian praktik mengajar

terhadap guru menunjukkan data yang baik.

Dari data yang disajikan pada tabel 4.10 di atas, skor yang paling banyak

diberikan adalah skor 4 dengan jumlah 204. Hai tersebut mebuktikan bahwa guru

telah dapat mengajarkan materi gerak benda dengan sangat baik. Skor 1 dan skor

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2205/5/T1_292008534_BAB IV.pdf · Dari tabel 4.3 bahwa dari 35 item soal setelah

45

2 sudah tidak diberikan karena kesesuaian antara rencana pembelajaran yang telah

dibuat dengan praktik mengajar sudah sesuai.

b. Hasil Belajar IPA

Hasil belajar IPA siswa kelas III SD Negeri Sidorejo Lor 01 didapat

dengan mengadakan tes evaluasi di akhir siklus yaitu pada pertemuan ketiga. Dari

hasil tes tersebut diketahui terjadi peningkatan hasil belajar IPA, namun masih

terdapat siswa yang tidak tuntas atau mendapatkan nilai dibawah KKM.

Hasil belajar pada IPA siswa kelas III SD Negeri Sidorejo Lor 01 pada

Kompetensi Dasar mendeskripsikan hasil pengamatan tentang pengaruh energi

panas, gerak, dan getaran dalam kehidupan sehari-hari disajikan pada tabel daftar

nilai (terlampir), dan berikut disajikan pada tabel 4.11.

Tabel 4.11

Distribusi Frekuensi Nilai IPA Siswa Kelas III

SDN Sidorejo Lor 01 Salatiga Tahun Pelajaran 2011/2012 Siklus II

No. Nilai Frekuensi Persentase Keterangan

1. 90-100 6 25% Tuntas

2. 80-89 11 46% Tuntas

3. 73-79 5 21 % Tuntas

4. 60-72 2 8% Tidak tuntas

Jumlah 24 100%

Nilai Rata-rata 85

Nilai maks. 100

Nilai min. 68

Dilihat dari tabel 4.11 distribusi frekuensi hasil belajar IPA siswa kelas III

mengalami peningkatan dari hasil belajar siklus I, ditandai dengan nilai rata-rata

yang menigkat menjadi 85 sedangkan persentase ketuntasan juga meningkat

menjadi 92% yang didapat oleh 22 siswa. Siswa yang mendapat nilai di bawah

KKM atau dikatakatan tidak tuntas mengalami penurunan yaitu menjadi 8% yang

didapat oleh 2 siswa, untuk nilai tertinggi menjadi 100 sedangkan untuk nilai

terendah mejadi 68. Berdasarkan tabel 4.7 dapat dinyatakan dalam gambar 4.4

yaitu sebagai berikut:

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2205/5/T1_292008534_BAB IV.pdf · Dari tabel 4.3 bahwa dari 35 item soal setelah

46

Gambar 4.4 Diagram Lingkaran Nilai IPA Siswa kelas III

SDN Sidorejo Lor 01 Tahun Pelajaran 2011/2012 Siklus II

Dari hasil tersebut baik nilai rata-rata maupun persentase ketuntasan telah

mencapai indikator kinerja yang peneliti tentukan, begitu juga dengan keaktifan

siswa, berdasarkan hasil pengamatan melalui lembar observasi siswa telah

mencapai indikator kinerja, dapat dikatakan tujuan penelitian telah tercapai.

c. Hasil Belajar Siswa Pada Aspek Kognitif

Hasil belajar siswa pada aspek kognitif dalam siklus II dengan

menggunakan metode demonstrasi mengalami peningkatan dibandingkan sebelum

tindakan dan siklus I, khususnya tentang pemahaman siswa pada kompetensi

dasar “Mendeskripsikan hasil pengamatan tentang pengaruh energi panas, gerak,

dan getaran dalam kehidupan sehari-hari”. Dengan pokok bahasan “Energi”. Hasil

perolehan nilai sebelum tindakan yang belum mencapai kriteria ketuntasan belajar

(KKM= 73) sebanyak 17 siswa dengan persentase 71%, sedangkan yang

mencapai kriteria ketuntasan belajar sebanyak 7 siswa dengan persentase 29%,

dengan nilai rata-rata 62 dan nilai tertinggi 86 sedangkan nilai terendah adalah 36.

Hasil perolehan nilai siklus I yang mencapai kriteria ketuntasan belajar sebanyak

14 siswa dengan persentase 58%, yang belum mencapai kriteria ketuntasan belajar

sebanyak 10 siswa dengan persentase 42%, sedangkan nilai rata-rata 71 dan nilai

tertinggi 92 sedangkan nilai terendah adalah 46. Sedangkan hasil perolehan nilai

pada siklus II yang mencapai kriteria ketuntasan belajar sebanyak 22 siswa

25%

46%

21%

8%

Persentase Nilai IPA

90-100

80-89

73-79

60-72

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2205/5/T1_292008534_BAB IV.pdf · Dari tabel 4.3 bahwa dari 35 item soal setelah

47

dengan persentase 92%, yang belum tuntas sebanyak 2 siswa dengan persentase

8%, sedangkan nilai rata-rata 85 dan nilai tertinggi 100 sedangkan nilai terendah

68.

d. Hasil Belajar Peserta Didik Aspek Keterampilan Sosial/Afektif

Hasil belajar siswa aspek ketrampilan sosial dalam siklus II ini sebagian

besar siswa sudah aktif dan berani dalam bertanya, berpendapat dan

berargumentasi, memberikan pendapat dan memberi argumentasi.

Di saat guru memberikan pertanyaan siswa aktif dalam menjawab

pertanyaan yang diajukan guru, dan siswa sangat antusias dalam melakukan suatu

peragaan yang telah diajarkan guru.

4.5.4. Refleksi Siklus II

Data hasil pengamatan siswa pada saat KBM berlangsung, pembelajaran

dikatakan sangat baik sesuai yang diharapkan peneliti dengan mewujudkan

keaktifan dalam mengikuti pembelajaran.

Analisis data kualitatif terhadap mutu pembelajaran, siswa antuasias ingin

mengetahui pembelajaran Ilmu pengetahuan Alam melalui metode demonstrasi.

Refleksi dari data kuantitatif mengenai jumlah siswa yang mengikuti

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dalam pembelajaran dengan metode

demonstrasi yang dilaksanakan siklus II sebanyak 100% hadir mengikutinya.

Akhir siklus II yang telah mencapai rata-rata kelas 85 dapat dikatakan

tuntas belajar, dengan kata lain hipotesis tindakan yng diajukan dalam bab II

skripsi ini terbukti.

4.6. Hasil Analisis Data

4.6.1. Siklus I

Analisis penelitian setelah menggunakan Metode demonstrasi diperoleh

hasil belajar pada tabel 4.12.

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2205/5/T1_292008534_BAB IV.pdf · Dari tabel 4.3 bahwa dari 35 item soal setelah

48

Tabel 4.12

Rekapitulasi Perolehan Nilai Setelah Pelaksanaan Siklus I

No Nilai Frekuensi Persentase Keterangan

1 73-100 14 58% Tuntas

2 60-72 6 25% Tidak tuntas

3 50-59 3 13% Tidak tuntas

4 40-49 1 4% Tidak tuntas

Jumlah 24 100%

Nilai rata-rata 74

Nilai tertinggi 92

Nilai terendah 46

Dari tabel 4.12 dapat dilihat bahwa dengan menerapkan metode

demonstrasi untuk nilai ≥73 sebanyak 14 siswa dengan persentase 58%, nilai 60-

72 sebanyak 6 siswa dengan persentase 25%, nilai 50-59 sebanyak 3 siswa dengan

persentase 13%, dan nilai 40-49 sebanyak 1 siswa dengan persentase 4%. Dengan

nilai rata-rata 74, nilai tertinggi 92, dan nilai terendah 46. Jadi dengan KKM= 73

jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar sebanyak 14 siswa. Dari

keterangan pada tabel 4.7 dapat dilihat dalam gambar 4.5.

Gambar 4.5 Diagram Batang Hasil Perolehan Nilai setelah Siklus I

Berdasarkan data hasil pemerolehan nilai pada siklus I Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM= 73) dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.13.

0

2

4

6

8

10

12

14

16

≥ 73 60-72 50-59 40-49

Nilai Siklus 1

Nilai Siklus 1

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2205/5/T1_292008534_BAB IV.pdf · Dari tabel 4.3 bahwa dari 35 item soal setelah

49

Tabel 4.13

Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I

No. Ketuntasan

Belajar

Jumlah Siswa

Jumlah Persen %

1. Tuntas 14 58

2. Belum Tuntas 10 42

Jumlah 24 100

Ketuntasan Belajar Siswa Perolehan Nilai Siklus I dapat diketahui bahwa

siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM= 73)

sebanyak 10 siswa dengan persentase 42%, Sedangkan yang sudah mencapai

Ketuntasan minimal sebanyak 14 siswa dengan persentase 58%. Ketuntasan

belajar siswa pada tabel 4.9 dapat dilihat gambar 4.6.

Gambar 4.6 Diagram Lingkaran Persentase Ketuntasan Belajar Siklus I

Berdasarkan pada gambar 4.6 dengan menggunakan metode demonstrasi

siswa yang belum tuntas (KKM= 73) adalah sebanyak 10 siswa dengan persentase

42%. Sedangkan siswa yang tuntas dalam belajarnya sebanyak 14 siswa dengan

persentase 58% dari jumlah siswa memahami materi yang telah disajikan oleh

guru. Dan untuk memantapkan dari hasil siklus I ini akan dilanjutkan pada siklus

II sebagai pemantapan.

4.6.2. Siklus II

Analisis penelitian setelah pembelajaran menggunakan Metode

demonstrasi diperoleh hasil belajar seperti pada tabel 4.14.

58%

42%

Persentase Ketuntasan Belajar Siklus I

Tuntas

Belum Tuntas

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2205/5/T1_292008534_BAB IV.pdf · Dari tabel 4.3 bahwa dari 35 item soal setelah

50

Tabel 4.14

Rekapitulasi Nilai Siklus II

No. Nilai Frekuensi Persentase Keterangan

1. 90-100 6 25% Tuntas

2. 80-89 11 46% Tuntas

3. 73-79 5 21 % Tuntas

4. 60-72 2 8% Tidak tuntas

Jumlah 24 100%

Nilai Rata-rata 85

Nilai maks. 100

Nilai min. 68

Dari tabel 4.14 dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang mendapat nilai 90-

100 sebanyak 6 siswa dengan persentase 25%, nilai 80-89 sebanyak 11 siswa

dengan persentase 46%, nilai 73-79 sebanyak 5 siswa dengan persentase 21%, dan

nilai 60-72 sebanyak 2 siswa dengan persentase 8%. Dengan rata-rata 85, nilai

tertinggi 100, dan nilai terndah 68. Dari 24 siswa, siswa yang mendapatkan nilai

≥73 sebanyak 22 siswa sedangkan siswa yang mendapatkan nilai <73 sebanyak 2

siswa. Berarti siswa yang sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=

73) sebanyak 22 siswa atau 92% dan yang belum tuntas sebanyak 2 siswa atau

8%.

Untuk lebih jelasnya data nilai pada tabel 4.10 dapat dibuat diagram

seperti pada gambar 4.7.

Gambar 4.7 Diagram Batang Perolehan Nilai Siklus II

0

2

4

6

8

10

12

90-100 80-89 73-79 60-72

Nilai Perolehan Siklus II

Nilai pPerolehan Siklus II

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2205/5/T1_292008534_BAB IV.pdf · Dari tabel 4.3 bahwa dari 35 item soal setelah

51

Berdasarkan data hasil perolehan nilai pada siklus II Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM= 73) dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.15.

Tabel 4.15

Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus II

No. Ketuntasan

Belajar

Jumlah Siswa

Jumlah Persen %

1. Tuntas 22 92

2. Belum Tuntas 2 8

Jumlah 24 100

Ketuntasan Belajar Siswa Perolehan Nilai Siklus II dapat diketahui bahwa

siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM= 73)

sebanyak 2 siswa dengan presentase 8%. Sedangkan yang sudah mencapai

Ketuntasan minimal sebanyak 22 siswa dengan presentase 92%. Ketuntasan

belajar siswa pada tabel 4.11 dapat dilihat gambar 4.8.

Gambar 4.8 Diagram Lingkaran Persentase Ketuntasan Belajar Siklus II

Berdasarkan gambar 4.8 tentang ketuntasan belajar siswa dapat diketahui

dari jumlah siswa kelas III sebanyak 24 siswa, yang sudah tuntas sebanyak 22

siswa atau 92% dan yang belum tuntas 2 siswa atau 8%. Berarti indikator kinerja

pada penelitian pada siklus II telah berhasil tercapai.

Hubungannya dengan ketuntasan belajar dapat ditunjukkan

perbandingannya pada tabel 4.16.

22

2

Persentase Ketuntasan Belajar Siklus II

Tuntas

Belum Tuntas

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2205/5/T1_292008534_BAB IV.pdf · Dari tabel 4.3 bahwa dari 35 item soal setelah

52

Tabel 4.16

Rekapitulasi Ketuntasan Sebelum Tindakan, Siklus I, dan Siklus II

No. Nilai

Sebelum Tindakan Siklus I Siklus II

Jumlah

Siswa

Persen

(%)

Jumlah

Siswa

Persen

(%)

Jumlah

Siswa

Persen

(%)

1. Tuntas 7 29% 14 58% 22 92%

2. Belum

Tuntas

17 71% 10 42% 2 8%

Jumlah 24 100 24 100 24 100

Dari tabel rekapitulasi pengelompokkan nilai pada tabel 4.16 dapat dilihat

adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas dalam mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam terbukti untuk klasifikasi tuntas, sebelum diadakan tindakan

yang tuntas hanya 7 siswa. Sedangkan setelah dilakukan siklus I adanya

peningkatan jumlah siswa yang mencapai kriteria ketuntasan sebanyak 14 siswa

dengan persentase 58%, sedangkan yang belum mencapai kriteria ketuntasan

sebanyak 10 siswa dengan persentase 42%. Setelah dilakukan siklus I masih ada

siswa yang belum mencapai (KKM= 73), maka dilakukan untuk siklus II. Setelah

dilakukan siklus II jumlah siswa yang tuntas ada 22 siswa atau 92%. Ini

membuktikan bahwa pembelajaran menggunakan Metode demonstrasi dapat

meningkatkan pemahaman belajar siswa. Pada klasifikasi tidak tuntas, sebelum

diadakan tindakan terdapat 17 siswa yang belum tuntas pada mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam, setelah siklus I jumlah siswa yang belum tuntas sebanyak 10

siswa, dan siklus II jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 2 siswa. Ketuntasan

belajar siswa dapat dilihat pada gambar 4.9.

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2205/5/T1_292008534_BAB IV.pdf · Dari tabel 4.3 bahwa dari 35 item soal setelah

53

Gambar 4.9 Diagram Lingkaran Rekapitulasi Ketuntasan Pra Siklus,

Siklus I, dan Siklus II

4.7. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian dan tindakan yang sudah dilakukan dapat

dinyatakan bahwa metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar IPA

khususnya tentang materi gerak benda dan energi pada siswa kelas III semester II

tahun pelajaran 2011/2012. Hal tersebut dapat dianalisis dan dibahas sebagai

berikut:

4.7.1. Pembahasan Pra Siklus

a. Hasil Belajar

Berdasarkan ketuntasan belajar siswa dari sejumlah 24 siswa hanya 7

siswa atau 29% yang mencapai ketuntasan belajar dengan skor standar Kriteria

Ketuntasan Minimal. Sedangkan 17 siswa atau 71% belum mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal yang telah ditentukan yaitu 73. Sedangkan nilai tertinggi pra

siklus adalah 86, nilai terendah 36, dengan rata-rata sebesar 62.

4.7.2. Pembahasan Siklus I

a. Hasil Belajar

Hasil tes siklus I menunjukkan bahwa dengan menerapkan metode

demonstrasi terdapat 14 siswa mengalami kenaikan tuntas belajar sedangkan 10

siswa belum tuntas belajar. Dengan nilai rata-rata 71, nilai tertinggi 92, dan nilai

terendah 46.

0

5

10

15

20

25

sebelum tindakan Siklus I Siklus II

Tuntas

belum tuntas

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2205/5/T1_292008534_BAB IV.pdf · Dari tabel 4.3 bahwa dari 35 item soal setelah

54

4.7.3. Pembahasan Siklus II

a. Hasil Belajar

Hasil tes siklus II menunjukkan bahwa dengan menerapkan metode

demonstrasi terdapat 22 siswa mengalami kenaikan tuntas belajar sedangkan 8

siswa belum tuntas belajar. Dengan nilai rata-rata 85, nilai tertinggi 100, dan nilai

terendah 68.

Berdasarkan perolehan nilai yang didapatkan pada siklus I dan siklus II

didapatkan bahwa penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran IPA lebih

menarik, menyenangkan, mudah dipahami sehingga dapat meningkatkan

keaktifan dan hasil belajar IPA pada siswa kelas III Semester II SD Negeri

Sidorejo Lor 01 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2011/2012.

Pada bagian hasil analisis data, peneliti membandingkan data yang

diperoleh pada pra siklus, siklus I, Siklus II pada hasil belajar IPA siswa kelas III

SD Negeri Sidorejo Lor 01 Salatiga yang didapat melalui tes evaluasi.

Tabel 4.17

Distribusi Frekuensi NilainPra Siklus, Siklus I, Siklus II

Nilai

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Keterangan Frek.

Persen

(%) Frek.

Persen

(%) Frek.

Persen

(%)

30-39 2 8% - - - - Tidak tuntas

40-49 3 13% 1 4% - - Tidak tuntas

50-59 7 29% 3 13% - - Tidak tuntas

60-72 5 21% 6 25% 2 8% Tidak tuntas

≥73 7 29% 14 58% 22 92% Tuntas

Rata-rata 61 71 83