bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 gambaran...

29
37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Geografi Puskesmas Dulalowo adalah puskesmas yang berada di Kecamatan Kota Tengah dengan luas wilayah kerja 307,125 km2 yang terdiri dari 6 kelurahan yaitu Kel.Wumialo, Kel.Dulalowo Timur, Kel.Dulalowo, Kel.Liluwo, Kel.Pulubala dan Kel.Paguyaman, 36 RW, 136 RT, dengan jarak dari ibukota Kota Gorontalo ± 6 km. Letak geografis wilayah kerja Puskesmas Dulalowo yaitu Terletak pada 00º 28' 17" - 00º 35' 56" Lintang Utara dan 122º 59' 44" - 123º 05' 59" Bujur Timur dengan batas wilayah sebagai berikut : a. Sebelah Utara : Kecamatan Kota Utara b. Sebelah Timur : Kecamatan Kota Timur c. Sebelah Selatan : Kecamatan Kota Selatan d. Sebelah Barat : Kecamatan Dungingi dan Kota Barat 4.1.2 Demografi Jumlah penduduk pada tahun 2012 adalah 24.658 Jiwa dan jumlah KK adalah 6.489 KK, dengan jumlah masyarakat miskin 4.574 jiwa, jumlah KK miskin 1.120 kk,jumlah peserta Askes Sosial 572 kk, Ibu Hamil 605, Ibu Menyusui/Bersalin 570 , Bayi 0 1 thn 648 Anak Balita 1 5 thn 3241 orang. Jumlah penduduk diwilayah kerja Puskesmas Dulalowo tahun 2011 berdasarkan data SP2TP berjumlah 24.658 jiwa, dimana penyebarannya di 6

Upload: trinhtu

Post on 02-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1.1 Geografi

Puskesmas Dulalowo adalah puskesmas yang berada di Kecamatan Kota

Tengah dengan luas wilayah kerja 307,125 km2 yang terdiri dari 6 kelurahan yaitu

Kel.Wumialo, Kel.Dulalowo Timur, Kel.Dulalowo, Kel.Liluwo, Kel.Pulubala dan

Kel.Paguyaman, 36 RW, 136 RT, dengan jarak dari ibukota Kota Gorontalo ± 6

km.

Letak geografis wilayah kerja Puskesmas Dulalowo yaitu Terletak pada

00º 28' 17" - 00º 35' 56" Lintang Utara dan 122º 59' 44" - 123º 05' 59" Bujur

Timur dengan batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Kecamatan Kota Utara

b. Sebelah Timur : Kecamatan Kota Timur

c. Sebelah Selatan : Kecamatan Kota Selatan

d. Sebelah Barat : Kecamatan Dungingi dan Kota Barat

4.1.2 Demografi

Jumlah penduduk pada tahun 2012 adalah 24.658 Jiwa dan jumlah KK

adalah 6.489 KK, dengan jumlah masyarakat miskin 4.574 jiwa, jumlah KK

miskin 1.120 kk,jumlah peserta Askes Sosial 572 kk, Ibu Hamil 605, Ibu

Menyusui/Bersalin 570 , Bayi 0 – 1 thn 648 Anak Balita 1 – 5 thn 3241 orang.

Jumlah penduduk diwilayah kerja Puskesmas Dulalowo tahun 2011

berdasarkan data SP2TP berjumlah 24.658 jiwa, dimana penyebarannya di 6

38

(kelurahan) kelurahan belum merata, secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.1

dibawah.

Tabel 4.1

Distribusi dan Kepadatan Penduduk

Menurut Kelurahan Tahun 2012

Kelurahan

Penduduk

(Km²)

Kepadatan Per Km²

2011 2012

2008 2009

Wumialo 3053 4612 7,86 504,33 504,33

Dulalowo 4397 3319 135,96 40,10 40,10

Liluwo 4451 4813 9,735 359,01 359,01

Pulubala 5254 5601 74,58 56,03 56,03

Paguyaman 2438 2703 78,99 28,09 28,09

Dulalowo

Timur

2398 3610

Jumlah 21.991 24.658 307,125 987,57 987,57

Sumber Data : SP2TP 2012

Ratio kepadatan penduduk diwilayah kerja Puskesmas Dulalowo

menunjukkan bahwa tingkat persebaran penduduk antar kelurahan berbeda

dimana tampak penduduk terkonsentrasi di Kelurahan Dulalowo dan Kelurahan

Wumialo.

Kepadatan penduduk diwilayah kerja Puskesmas Dulalowo tahun 2012

adalah 987.57 jiwa per kilometer persegi, terpadat di Kelurahan Wumialo dan

terendah kepadatannya adalah Kelurahan Paguyaman seperti yang terdapat dalam

lampiran tabel 4.1 profil.

4.2 Hasil Penelitian

Penelitian ini menggunakan Analisis univariat atau analisis deskriptif.

Analisis univariat dilakukan untuk mendskripsikan dan melihat distribusi dari

39

jenis kelamin responden, umur responden, pendidikan responden, lokasi tempat

tinggal responden. Analis data univariat disajikan dalam bentuk tabel.

4.2.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Distribusi dari jenis kelamin sampel penelitian dapat dilihat pada tabel 4.2

di bawah ini.

Tabel 4.2

Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah

n %

Laki-laki 41 38.7

Perempuan 65 61.3

Total 106 100.0

Sumber : Data Primer

Dari hasil analisis dapat disimpulkan jumlah responden yang berjenis

kelamin perempuan lebih banyak dibandingkan jumlah responden yang berjenis

kelamin laki-laki.

4.2.2 Distribusi Responden Berdasarkan Umur

Umur responden dibagi menjadi delapan kelompok yaitu kelompok umur

36-40 tahun, 41-45 tahun, 46-50 tahun, 51-55 tahun, 56-60 tahun, 61-65 tahun,

66-70 tahun dan 71-75 tahun. Distribusi umur respondennya bisa dilihat pada

tabel 4.3

40

Tabel 4.3

Distribusi Responden Berdasarkan Umur

Umur (tahun) Jumlah

n %

36-40 6 5.7

41-45 7 6.6

46-50 10 9.4

51-55 21 19.8

56-60 31 29.2

61-65 23 21.7

66-70 6 5.7

70-75 2 1.9

Total 106 100

Sumber : Data Primer

Dari hasil analisis didapatkan bahwa responden paling banyak berumur

56-60 tahun sebanyak 31 responden (29.2%) dan paling sedikit berumur 70-75

tahun sebanyak 2 responden (1.9%).

4.2.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan

Pendidikan responden dibagi menjadi lima kelompok yaitu kelompok SD,

SMP, SMA, D1-D4 dan S1-S3. Distribusi pendidikan respondennya bisa dilihat

pada tabel 4.4.

Tabel 4.4

Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan

Pendidikan

Terakhir

Jumlah

n %

SD 58 54.7

SMP 12 11.3

SMA 24 22.6

D1-D4 4 3.8

S1-S3 8 7.5

Total 106 100.0

Sumber : Data Primer

41

Dari hasil analisis didapatkan jumlah responden dengan tingkat pendidikan

SD paling banyak yaitu sebanyak 58 responden (54.7%) dan tingkat pendidikan

D1-D4 yang paling sedikit yaitu sebanyak 4 responden (3.8%).

4.2.4 Distribusi Lokasi Tempat Tinggal Responden Berdasarkan Kelurahan

Responden penelitian berasal dari enam kelurahan yang berada di wilayah

kerja Puskesmas Dulalowo yaitu Kelurahan Dulalowo Timur, Kelurahan

Dulalowo, Kelurahan Liluwo, Kelurahan Paguyaman, Kelurahan Pulubala dan

Kelurahan Wumialo. Distribusi respondennya bisa dilihat pada tabel 4.5.

Tabel 4.5

Distribusi Lokasi Tempat Tinggal Responden

Berdasarkan Kelurahan

Tempat tinggal

(Kelurahan)

Jumlah

n %

Dulalowo Timur 9 8.5

Dulalowo 16 15.1

Liluwo 19 17.9

Paguyaman 17 16.0

Pulubala 31 29.2

Wumialo 14 13.2

Total 106 100.0

Sumber : Data Primer

Dari hasil analisis didapatkan responden paling banyak dari Kelurahan

Pulubala sebanyak 31 responden (29.2%) dan paling sedikit dari Kelurahan

Dulalowo Timur sebanyak 9 responden (8.5%).

42

4.2.5 Distribusi Pengetahuan Responden dalam Upaya Mencegah Kekambuhan

Ulang Penyakit Hipertensi.

Dalam variabel jenis Pengetahuan Responden, Pengetahuan Responden

dikatakan baik apabila responden dapat menjawab sama dengan atau lebih dari

nilai median data, dikatakan kurang apabila responden menjawab kurang dari nilai

median data. Distribusi Pengetahuan Responden dapat dilihat pada tabel 4.6.

Tabel 4.6

Distribusi Pengetahuan Responden dalam Upaya Mencegah Kekambuhan

Ulang Penyakit Hipertensi.

Kategori Jumlah

n %

Baik 59 55.7

Kurang 47 44.3

Total 106 100.0

Sumber : Data Primer

Dari hasil analisis didapatkan bahwa responden yang memiliki

pengetahuan baik sebanyak 59 responden (55.7%) dan pengetahuan kurang

sebanyak 47 responden (44.3%). Jadi lebih banyak responden yang memilik

pengetahuan baik dibandingkan responden yang memiliki pengetahuan kurang.

4.2.6 Distribusi Sikap Responden dalam Upaya Mencegah Kekambuhan Ulang

Penyakit Hipertensi.

Dalam variabel jenis Sikap Responden, Sikap Responden dikatakan baik

apabila responden menjawab sama dengan atau lebih dari nilai median data,

dikatakan kurang apabila responden menjawab kurang dari nilai median data.

Distribusi Sikap Responden dapat dilihat pada tabel 4.7.

43

Tabel 4.7

Distribusi Sikap Responden dalam Upaya Mencegah Kekambuhan Ulang

Penyakit Hipertensi.

Kategori Jumlah

n %

Baik 56 52.8

Kurang 50 47.2

Total 106 100.0

Sumber : Data Primer

Dari hasil analisis didapatkan bahwa responden yang memiliki sikap baik

sebanyak 56 responden (52.8%) dan sikap kurang sebanyak 50 responden

(47.2%). Jadi lebih banyak responden yang memilik sikap baik dibandingakan

responden yang memiliki sikap kurang.

4.2.7 Distribusi Tindakan Responden dalam Upaya Mencegah Kekambuhan

Ulang Penyakit Hipertensi.

Dalam variabel jenis Tindakan Responden, Tindakan Responden

dikatakan baik apabila responden menjawab sama dengan atau lebih dari nilai

median data, dikatakan kurang apabila responden menjawab kurang dari nilai

median data. Distribusi Sikap Responden dapat dilihat pada tabel 4.8.

Tabel 4.8

Distribusi Tindakan responden dalam Upaya Mencegah Kekambuhan Ulang

Penyakit Hipertensi

Kategori Jumlah

n %

Baik 42 39.6

Kurang 64 60.4

Total 106 100.0

Sumber : Data Primer

Dari hasil analisis didapatkan bahwa responden yang memiliki tindakan

baik sebanyak 42 responden (39.6%) dan tindakan kurang sebanyak 64 responden

44

(60.4%). Jadi lebih banyak responden yang memiliki tindakan kurang

dibandingakan responden yang memiliki tindakan baik.

4.2.8 Distribusi kejadian kekambuhan berdasarkan Pengukuran Tekanan Darah

Pada saat Penelitian.

Dalam kejadian kekambuhan berdasarkan Pengukuran Tekanan Darah

menggunakan Klasifikasi Derajat Tekanan Darah berdasarkan The Sixth Report

Of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and

Treatment of High Blood Pressure,1997, dimana Normal <130/<85 mmHg,

Perbatasan 130-139/85-89 mmHg, Hipertensi tingkat 1 140-159/90-99 mmHg,

Hipertensi tingkat 2 160-179/100-109 mmHg dan Hipertensi tingkat 3 ≥180/≥110

mmHg. Pada saat Penelitian ini dikatakan Tidak kambuh apabila TD responden

dalam kategori normal dan perbatasan , dan dikatakan mengalami kekambuhan

apabila tekanan darah responden dalam kategori hipertensi 1,2 dan 3.

Tabel 4.9

Distribusi kejadian kekambuhan berdasarkan

Pengukuran Tekanan Darah (mmHg) Pada saat Penelitian

Tekanan Darah

(mmHg)

Jumlah

n %

<130/<85 2 1.9

130-139/85-89 18 17.0

140-159/90-99 32 39.6

160-179/100-109 26 24.5

≥180/≥110 18 17.0

Total 106 100.0

Sumber : Data Primer

Dari hasil analisis didapatkan bahwa lebih banyak responden yang

mengalami kekambuhan penyakit hipertensi dibandingakan responden yang tidak

45

mengalami kekambuhan yaitu sebanyak 86 responden, dan rata-rata responden

yang mengalami kekambuhan, memiliki tekanan darah dalam kategori Hipertensi

tingkat 1 (140-159/90-99 mmHg).

4.2.9 Distribusi pengetahuan responden berdasarkan jawaban pada kuisioner.

Gambaran pengetahuan responden berdasarkan jawaban dalam pengisian

kuisioner yang disebarkan.

Tabel 4.10

Definis penyakit hipertensi

Kategori Jumlah

n %

Benar 70 66

Salah 36 34

Total 106 100.0

Sumber : Data Primer

Dari hasil penelitian didapatkan lebih banyak (66%) responden yang

memiliki pengetahuan yang benar tentang definisi penyakit hipertensi.

Tabel 4.11

Klasifikasi penyakit hipertensi

Kategori Jumlah

n %

Benar 49 46.2

Salah 57 58.3

Total 106 100.0

Sumber : Data Primer

Dari hasil penelitian didapatkan lebih banyak (58.3%) responden yang

memiliki pengetahuan yang salah tentang klasifikasi penyakit hipertensi.

46

Tabel 4.13

Diagnosa penyakit hipertensi

Kategori Jumlah

n %

Benar 99 93.4

Salah 7 6.6

Total 106 100.0

Sumber : Data Primer

Dari hasil penelitian didapatkan lebih banyak (93.4%) responden yang

memiliki pengetahuan yang benar tentang Diagnosa penyakit hipertensi.

Tabel 4.14

Diagnosa penyakit hipertensi berdasrakan pengukuran tekanan darah

Kategori Jumlah

n %

Benar 88 83.0

Salah 18 17.0

Total 106 100.0

Sumber : Data Primer

Dari hasil penelitian didapatkan lebih banyak (83%) responden yang

memiliki pengetahuan yang benar tentang Diagnosa penyakit hipertensi

berdasrakan pengukuran tekanan darah.

Tabel 4.15

Komplikasi penyakit hipertensi

Kategori Jumlah

n %

Benar 71 67.0

Salah 35 33.0

Total 106 100.0

Sumber : Data Primer

47

Dari hasil penelitian didapatkan lebih banyak (67%) responden yang

memiliki pengetahuan yang benar tentang Komplikasi penyakit hipertensi.

Tabel 4.16

Penyebab kekambuhan penyakit hipertensi

Kategori Jumlah

n %

Benar 35 33.0

Salah 71 67.0

Total 106 100.0

Sumber : Data Primer

Dari hasil penelitian didapatkan lebih banyak (67%) responden yang

memiliki pengetahuan yang salah tentang Penyebab kekambuhan penyakit

hipertensi.

Tabel 4.17

Pencegahan kekambuhan penyakit hipertensi

Kategori Jumlah

n %

Benar 69 65.1

Salah 37 34.9

Total 106 100.0

Sumber : Data Primer

Dari hasil penelitian didapatkan lebih banyak (65.1%) responden yang

memiliki pengetahuan yang baik tentang pencegahan kekambuhan penyakit

hipertensi.

48

Tabel 4.18

Komplikasi penyakit hipertensi pada organ tubuh

Kategori Jumlah

n %

Benar 90 84.9

Salah 16 15.1

Total 106 100.0

Sumber : Data Primer

Dari hasil penelitian didapatkan lebih banyak (84.9%) responden yang

memiliki pengetahuan yang benar tentang komplikasi penyakit hipertensi pada

organ tubuh.

Tabel 4.19

penatalaksanaan penyakit hipertensi

Kategori Jumlah

n %

Benar 69 65.1

Salah 37 34.9

Total 106 100.0

Sumber : Data Primer

Dari hasil penelitian didapatkan lebih banyak (65.1%) responden yang

memiliki pengetahuan yang benar tentang penatalaksanaan penyakit hipertensi.

Tabel 4.20

pengobatan penyakit hipertensi

Kategori Jumlah

n %

Benar 90 84.9

Salah 16 15.1

Total 106 100.0

Sumber : Data Primer

Dari hasil penelitian didapatkan lebih banyak (84.9%) responden yang

memiliki pengetahuan yang benar tentang pengobatan penyakit hipertensi.

49

4.2.10 Distribusi sikap responden berdasarkan jawaban pada kuisioner.

Gambaran sikap responden berdasarkan jawaban dalam pengisian

kuisioner yang disebarkan.

Tabel 4.21

Pemeriksaan gejala hipertensi

Kategori Jumlah

n %

Sangat setuju 27 25.5

Setuju 64 60.4

Tidak setuju 10 9.4

Sangat tidak

setuju 5 4.7

Total 106 100.0

Sumber : Data Primer

Dari hasil penelitian didapatkan lebih banyak (60.4%) responden yang

memiliki sikap setuju tentang Pemeriksaan gejala hipertensi.

Tabel 4.22

Penatalaksanaan penyakit hipertensi

Kategori Jumlah

n %

Sangat setuju 28 26.4

Setuju 40 37.7

Tidak setuju 33 31.1

Sangat tidak

setuju 5 4.7

Total 106 100.0

Sumber : Data Primer

Dari hasil penelitian didapatkan lebih banyak (37.7%) responden yang

memiliki sikap setuju tentang pelaksanaan penyakit hipertensi yaitu perilaku

hidup sehat.

50

Tabel 4.23

Pencegahan kekambuhan penyakit hipertensi

Kategori Jumlah

n %

Sangat setuju 13 12.3

Setuju 38 35.8

Tidak setuju 34 32.1

Sangat tidak

setuju 21 19.8

Total 106 100.0

Sumber : Data Primer

Dari hasil penelitian didapatkan lebih banyak (35.8%) responden yang

memiliki sikap setuju tentang pencegahan kekambuhan penyakit hipertensi.

Tabel 4.24

Pentalaksanaan penyakit hipertensi

Kategori Jumlah

n %

Sangat setuju 7 6.6

Setuju 35 33.0

Tidak setuju 25 23.6

Sangat tidak

setuju 39 36.8

Total 106 100.0

Sumber : Data Primer

Dari hasil penelitian didapatkan lebih banyak (36.8%) responden yang

memiliki sikap sangat tidak setuju tentang pelaksanaan penyakit hipertensi yaitu

aktifitas fisik.

51

Tabel 4.25

Pencegahan kekambuhan penyakit hipertensi

Kategori Jumlah

n %

Sangat setuju 7 6.6

Setuju 22 20.8

Tidak setuju 30 28.3

Sangat tidak

setuju 47 44.3

Total 106 100.0

Sumber : Data Primer

Dari hasil penelitian didapatkan lebih banyak (44.3%) responden yang

memiliki sikap sangat tidak setuju tentang pencegahan kekambuhan penyakit

hipertensi yaitu konsumsi garam.

Tabel 4.26

Pencegahan kekambuhan penyakit hipertensi

Kategori Jumlah

n %

Sangat setuju 21 19.8

Setuju 52 50

Tidak setuju 15 14.2

Sangat tidak

setuju 17 16.0

Total 106 100.0

Sumber : Data Primer

Dari hasil penelitian didapatkan lebih banyak (50%) responden yang

memiliki sikap setuju tentang pencegahan kekambuhan penyakit hipertensi yaitu

pola makan.

52

Tabel 4.27

Diagnosa penyakit hipertensi

Kategori Jumlah

n %

Sangat setuju 9 8.5

Setuju 28 26.4

Tidak setuju 34 32.1

Sangat tidak

setuju 35 33.0

Total 106 100.0

Sumber : Data Primer

Dari hasil penelitian didapatkan lebih banyak (33%) responden yang

memiliki sikap sangat tidak setuju tentang diagnosa penyakit hipertensi yaitu

pemeriksaan diri kepuskesmas.

Tabel 4.28

pencegahan penyakit hipertensi

Kategori Jumlah

n %

Sangat setuju 12 21.7

Setuju 45 42.5

Tidak setuju 26 24.5

Sangat tidak

setuju 23 21.7

Total 106 100.0

Sumber : Data Primer

Dari hasil penelitian didapatkan lebih banyak (42.5%) responden yang

memiliki sikap setuju tentang pencegahan penyakit hipertensi yaitu faktor resiko.

53

Tabel 4.29

Penyebab kekambuhan penyakit hipertensi

Kategori Jumlah

n %

Sangat setuju 30 28.3

Setuju 68 64.2

Tidak setuju 6 5.7

Sangat tidak

setuju 2 1.9

Total 106 100.0

Sumber : Data Primer

Dari hasil penelitian didapatkan lebih banyak (64.2%) responden yang

memiliki sikap setuju tentang penyebab kekambuhan penyakit hipertensi.

Tabel 4.30

Dukungan keluarga dalam upaya pencegahan kekambuhan

Kategori Jumlah

n %

Sangat setuju 27 25.5

Setuju 47 44.3

Tidak setuju 23 21.7

Sangat tidak

setuju 9 8.5

Total 106 100.0

Sumber : Data Primer

Dari hasil penelitian didapatkan lebih banyak (44.3%) responden yang

memiliki sikap setuju tentang Dukungan keluarga dalam upaya pencegahan

kekambuhan.

4.2.11 Distribusi tindakan responden berdasarkan jawaban pada kuisioner.

Gambaran tindakan responden berdasarkan jawaban dalam pengisian

kuisioner yang disebarkan.

54

Tabel 4.31

Pengukuran tekandarah dalam upaya pencegahan kekambuhan

Kategori Jumlah

n %

Selalu 18 17

Kadang-kadang 81 76.4

Tidak pernah 7 6.6

Total 106 100.0

Sumber : Data Primer

Dari hasil penelitian didapatkan lebih banyak (76.4%) responden yang

hanya kadang-kadang mengukur tekanan darah dalam upaya pencegahan

kekambuhan.

Tabel 4.32

pencegahan kekambuhan penyakit hipertensi

Kategori Jumlah

n %

Selalu 11 54.7

Kadang-kadang 37 34.9

Tidak pernah 58 54.7

Total 106 100.0

Sumber : Data Primer

Dari hasil penelitian didapatkan lebih banyak (54.7%) responden yang

tidak pernah menghindari makanan yang mengndung kolesterol tinggi sebagai

upaya mencegah kekambuhan penyakit hipertensi.

55

Tabel 4.33

pencegahan kekambuhan penyakit hipertensi

Kategori Jumlah

n %

Selalu 28 26.4

Kadang-kadang 75 70.8

Tidak pernah 3 2.8

Total 106 100.0

Sumber : Data Primer

Dari hasil penelitian didapatkan lebih banyak (70.8%) responden yang

hanya kadang-kadang konsumsi buah dan sayur sebagai upaya mencegah

kekambuhan penyakit hipertensi.

Tabel 4.34

Pengobatan penyakit hipertensi

Kategori Jumlah

n %

Selalu 34 32.1

Kadang-kadang 16 15.1

Tidak pernah 56 52.8

Total 106 100.0

Sumber : Data Primer

Dari hasil penelitian didapatkan lebih banyak (52.8%) responden yang

tidak pernah mengkonsumsi obat antihipertensi secara teratur sebagai upaya

mencegah kekambuhan penyakit hipertensi

56

Tabel 4.35

Pencegahan kekambuhan penyakit hipertensi

Kategori Jumlah

n %

Selalu 16 15.1

Kadang-kadang 26 24.5

Tidak pernah 64 60.4

Total 106 100.0

Sumber : Data Primer

Dari hasil penelitian didapatkan lebih banyak (60.4%) responden yang

tidak pernah meluangkan waktu untuk istirahat walaupun pekerjaan menumpuk

sebagai upaya mencegah kekambuhan penyakit hipertensi.

Tabel 4.36

Pencegahan kekambuhan penyakit hipertensi

Kategori Jumlah

n %

Selalu 11 10.4

Kadang-kadang 41 38.7

Tidak pernah 54 50.9

Total 106 100.0

Sumber : Data Primer

Dari hasil penelitian didapatkan lebih banyak (50.9%) responden yang

tidak pernah berolahraga secara teratur sebagai upaya mencegah kekambuhan

penyakit hipertensi.

57

Tabel 4.37

Pencegahan kekambuhan penyakit hipertensi

Kategori Jumlah

n %

Selalu 66 62.3

Kadang-kadang 23 21.7

Tidak pernah 17 16.0

Total 106 100.0

Sumber : Data Primer

Dari hasil penelitian didapatkan lebih banyak (62.3%) responden yang

selalu menghindari konsumsi alkohol sebagai upaya mencegah kekambuhan

penyakit hipertensi.

Tabel 4.38

Pencegahan kekambuhan penyakit hipertensi

Kategori Jumlah

n %

Selalu 28 26.4

Kadang-kadang 39 36.8

Tidak pernah 39 36.8

Total 106 100.0

Sumber : Data Primer

Dari hasil penelitian didapatkan responden yang hanya kadang-kadang dan

tidak pernah (36.8%) menghindari merokok dan konsumsi garam sebagai upaya

mencegah kekambuhan penyakit hipertensi.

58

Tabel 4.39

Pencegahan kekambuhan penyakit hipertensi

Kategori Jumlah

n %

Selalu 11 10.4

Kadang-kadang 40 37.7

Tidak pernah 55 51.9

Total 106 100.0

Sumber : Data Primer

Dari hasil penelitian didapatkan lebih banyak (51.9%) responden yang

tidak pernah berekreasi setelah mengerjakan pekerjaan berat sebagai upaya

mencegah kekambuhan penyakit hipertensi.

Tabel 4.40

Pencegahan kekambuhan penyakit hipertensi

Kategori Jumlah

n %

Selalu 17 16

Kadang-kadang 31 29.2

Tidak pernah 58 54.7

Total 106 100.0

Sumber : Data Primer

Dari hasil penelitian didapatkan lebih banyak (54.7%) responden yang

tidak pernah mengontrol emosi jika marah sebagai upaya mencegah kekambuhan

penyakit hipertensi.

4.2.12 Distribusi Pengetahuan, Sikap dan tindakan Responden berdasarkan

Tingkat Pendidikan.

Gambarkan distribusi pengetahuan , sikap dan tindakan responden

berdasarkan Tingkat Pendidikan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

59

Tabel 4.41

Distribusi Pengetahuan Responden Menurut Tingkat Pendidikan

Tingkat

Pendidikan

PENGETAHUAN TOTAL

BAIK KURANG

n % n % n %

SD 14 24.1 44 75.9 58 100.0

SMP 10 83.3 2 16.7 12 100.0

SMA 23 95.8 1 4.2 124 100.0

D1-D4 4 100.0 0 0.0 4 100.0

S1-S3 8 100.0 0 0.0 8 100.0

TOTAL 59 55.7 47 44.3 106 100.0

Sumber : Data Primer

Dari hasil analisis didapatkan bahwa responden yang memiliki tingkat

pendidikan D1-D4 dan S1-S3 semuanya memiliki pengetahuan baik dan

responden dengan tingkat pendidikan SD sebagian besar memiliki pengetahuan

kurang yaitu sebanyak 44 responden (75.9%).

Tabel 4.42

Distribusi Sikap Responden Menurut Tingkat Pendidikan

Tingkat

Pendidikan

PENGETAHUAN TOTAL

BAIK KURANG

n % n % n %

SD 17 29.3 41 70.7 58 100.0

SMP 7 58.3 5 41.7 12 100.0

SMA 20 83.3 4 16.7 24 100.0

D1-D4 4 100.0 0 0.0 4 100.0

S1-S3 8 100.0 0 0.0 8 100.0

TOTAL 56 52.8 50 47.2 106 100.0

Sumber : Data Primer

Dari hasil analisis didapatkan bahwa responden yang memiliki tingkat

pendidikan D1-D4 dan S1-S3 semuanya memiliki sikap baik dan responden

dengan tingkat pendidikan SD sebagian besar memiliki sikap yang kurang yaitu

sebanyak 41 responden (70.7%).

60

Tabel 4.43

Distribusi Tindakan Responden Menurut Tingkat Pendidikan

Tingkat

Pendidikan

PENGETAHUAN TOTAL

BAIK KURANG

n % n % n %

SD 14 24.1 44 75.9 58 100.0

SMP 4 33.3 8 66.7 12 100.0

SMA 14 58.3 10 41.7 124 100.0

D1-D4 3 75.5 1 25.0 4 100.0

S1-S3 7 87.5 1 12.5 8 100.0

TOTAL 42 39.6 64 60.4 106 100.0

Sumber : Data Primer

Dari hasil analisis didapatkan bahwa responden yang memiliki tingkat

pendidikan D1-D4 dan S1-S3 semuanya memiliki sikap baik dan responden

dengan tingkat pendidikan SD sebagian besar memiliki sikap yang kurang yaitu

sebanyak 41 responden (70.7%).

4.3 Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan perilaku (pengetahuan, sikap

dan tindakan) penderita hipertensi dalam upaya mencegah kekambuhan penyakit

hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Dulalowo Kec.Kota Tengah Gorontalo.

Sampel pada penelitian ini berjumlah 106 sampel yang tersebar di enam kelurahan

(Kel.Dulalowo Timur 9 sampel, Kel.Dulalowo 16 sampel, Kel.Liluwo 19 sampel,

Kel.Paguyaman 17 sampel, Kel.Pulubala 31 sampel dan Kel.Wumialo 14 sampel).

Dalam menganalisis data peneliti menggunakan nilai median data sebagai

acuan penentuan kriteria. Sehingga untuk variabel pengetahuan, didapatkan 5,5

sebagai nilai median. Jadi, jumlah nilai yang kurang dari 5,5 dikategorikan

kurang, dan jumlah nilai yang lebih dari 5,5 dikategorikan baik. Begitupun untuk

variabel sikap, didapatkan 20,5 sebagai nilai median. Jadi, jumlah nilai yang

61

kurang dari 20,5 dikategorikan kurang dan sebaliknya untuk jumlah nilai yang

lebih dari 15,5 dikategorikan baik dan untuk variabel tindakan, didapatkan 15,5

sebagai nilai median. Jadi, jumlah nilai yang kurang dari 15,5 dikategorikan

kurang dan sebaliknya untuk jumlah nilai yang lebih dari 15,5 dikategorikan baik.

Setelah mendapatkan hasil penelitian, maka selanjutnya dilakukan pembahasan

berdasarkan hasil penelitian tersebut.

4.3.1 Gambaran Pengetahuan Penderita Hipertensi dalam Upaya

Mencegah Kekambuhan Penyakit Hipertensi

Pengetahuan kognitif adalah domain yang sangat penting untuk

terbentuknya tindakan seseorang (over behavior). Dari hasil pengalaman serta

penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih

langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo,

2010).

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh jumlah responden dengan

pengetahuan baik sebanyak 59 responden (55.7%) dan pengetahuan kurang

sebanyak 47 responden (44.3%). Jadi lebih banyak responden yang memilik

pengetahuan baik dibandingakan responden yang memiliki pengetahuan kurang,

Hal ini disebabkan karena pengetahuan responden dipengaruhi salah satunya

tingkat pendidikan, responden yang memiliki pengetahuan yang kurang sebagian

besar memiliki tingkat pendidikan yang redah. Dalam hal ini responden memiliki

pengetahuan yang baik tentang definisi, diagnosa, pengukuran tekan darah,

komplikasi, pencegahan, penatalaksanaan penyakit hipertensi dan memiliki

62

pengetahuan yang kurang tentang klasifikasi penyakit hipertensi dan penyebab

kekambuhan penyakit hipertensi .

Penelitian tentang pengetahuan penderita hipertensi dalam upaya

mencegah kekambuhan penyakit hipertensi ini di dukung oleh hasil yang

diperoleh peneliti yang disajikan pada tabel 4.10, dimana responden yang

memiliki tingkat pendidikan D1-D4 dan S1-S3 semuanya memiliki pengetahuan

baik dan responden yang paling banyak memiliki pengetahuan kurang memiliki

tingkat pendidikan hanya sampai Sekolah Dasar. Hasil ini sejalan dengan

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ningsih (2009) di Kelurahan Saung

Naga Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Tanjung Agung Kecamatan Baturaja Barat

Kabupaten Ogan Komering Ulu, didapatkan 54 responden (61,36%) memiliki

pengetahuan yang baik tentang pencegahan kekambuhan penyakit hipertensi

sisanya berpengetahuan kurang sejumlah 34 responden (38,64%).

Menurut Lawrence Green (1989) dalam Notoatmodjo (2010) peningkatan

pengetahuan mempunyai hubungan yang positif dengan perubahan variabel

perilaku. Pengetahuan dapat diperoleh dari tingkat pendidikan, seseorang realitas

cara berfikir dan ruang lingkup jangkauan berfikirnya semakin luas.

4.3.2 Gambaran Sikap Penderita Hipertensi dalam Upaya Mencegah

Kekambuhan Penyakit Hipertensi

Menurut Notoatmodjo (2010) sikap merupakan reaksi atau respon

seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap itu tidak

dapat langsung dilihat, tetapi hanya bisa ditafsirkan terlebih dahulu dan perilaku

yang tertutup.

63

Dari hasil penelitian didapatkan responden yang memiliki sikap baik

sebanyak 56 responden (52.8%) dan sikap kurang sebanyak 50 responden

(47.2%), menurut asumsi peneliti, responden yang memiliki sikap yang baik

dalam upaya mencegah kekambuhan penyakit hipertensi dikarenakan mereka

mengetahui tentang penyakit hipertensi dan dampak yang ditimbulkan jika

penyakit tersebut tidak ditangani dengan baik. Berdasrkan hasil penelitian juga

didaptkan responden memiliki sikap yang baik dalam hal pemeriksaan tekan

darah, pencegahan kekambuhan dalam hal mengontrol pola makan dan dukungan

keluarga dalam keberhasilan diet penderita hipertensi dan responden memiliki

sikap yang kurang dalam hal aktifitas fisik yang bisa dilakukan oleh penderita

hipertensi dan faktor resiko penyebab penyakit hipertensi.

Penelitian tentang sikap penderita hipertensi dalam upaya mencegah

kekambuhan penyakit hipertensi ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh oleh Ningsih (2009) di Kelurahan Saung Naga Wilayah Kerja UPTD

Puskesmas Tanjung Agung Kecamatan Baturaja Barat Kabupaten Ogan Komering

Ulu, didaptkan hasilnya yaitu penderita hipertensi yang memiliki sikap positif

dalam upaya mencegah kekambuhan penyakit hipertensi sejumlah 54 responden

(61,36%) dan negatif sejumlah 34 responden (38,64%).

sikap sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, semakin tinggi

pendidikan seseorang maka konsep pemikirannya akan lebih bijaksana dan

matang karena pendidikan individu merupakan landasan dasar untuk menentukan

kepercayaan, apakah menyetujui atau menolak (Azwar, 2009).

64

4.3.3 Gambaran Tindakan Penderita Hipertensi dalam Upaya Mencegah

Kekambuhan Penyakit Hipertensi

Menurut Notoatmodjo (2010) suatu sikap belum otomatis terwujudnya

dalam suatu tindakan (overt behavior). Untuk terwujudnya suatu sikap agar

menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi

yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas. Disamping faktor fasilitas, juga

diperlukan faktor pendukung (support) dari pihak lain.

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa responden yang memiliki

tindakan yang baik dalam upaya mencegah kekambuhan penyakit hipertensi

sebanyak 42 responden (39.6%) dan kurang sebanyak 64 responden (60.4%). Jadi

lebih banyak responden yang memiliki tindakan kurang dibandingakan responden

yang memiliki tindakan baik, menurut peneliti hal yang menyebabkan responden

lebih banyak yang mempunyai tindakan yang kurang dalam upaya mencegah

kekambuhan penyakit hipertensi dikarenakan kurangnya kesadaran dari responden

akan pentingnya upaya mencegah kekambuhan penyakit hipertensi dan sulitnya

meluangkan waktu untuk memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan dan

mengikuti penyuluhan kesehatan yang diberikan oleh petugas kesehatan.

Berdasarkan hasil penelitian juga didapatkan sebagian responden memiliki

tindakan yang kurang baik dalam upaya mencegah kekambuhan penyakit

hipertensi, dalam hal ini dapat dilihat bahwa responden hanya kadang-kadang

mengukur tekan darahnya dan mengonsumsi buah dan sayur setiap hari.

Responden paling banyak tidak pernah menghindari makanan berkolestrol tinggi

dan mengandung garam tinggi, minum obat antihipertensi secara teratur,

65

beristirahat walaupun pekerjaan menumpuk, berolahraga secara teratur,

bereksreaski dan mengontrol emosi jika sedang marah sebagai upaya mencegah

kekambuhan penyakit hipertesni dan tindakan yang yang paling banyak selalu

dilakukan oleh responden yaitu menghindari konsumsi minuman beralkohol.

Penelitian tentang tindakan penderita hipertensi dalam upaya mencegah

kekambuhan penyakit hipertensi ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

oleh Ningsih (2009) di Kelurahan Saung Naga Wilayah Kerja UPTD Puskesmas

Tanjung Agung Kecamatan Baturaja Barat Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun

di dapatkan tindakan penderita hipertensi tentang upaya mencegah kekambuhan

penyakit hipertensi baik sejumlah 32 responden (36,36%) dan responden yang

kurang baik dalam upaya pencegahan kekambuhan penyakit hipertensi berjumlah

56 responden (63,64%).