bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 gambaran...

19
49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Penelitian 4.1.1 Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Ketundan 1 dan SDN Sekayu Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012. Alasan pemilihan SD Negeri Ketundan 1 dan SD Negeri Sekayu sebagai subjek penelitian yaitu karena kedua SD ini berada di satu desa yang memiliki jumlah siswa yang seimbang dan kedua SD ini berstatus SD imbas di gugus Merbabu. Selain itu berdasarkan hasil uji kesetaraan yang telah dilakukan dalam penelitian ini sudah memenuhi syarat yaitu berdistribusi normal dan dinyatakan homogen atau sama. Ini menunjukkan bahwa sebelum diberi perlakuan kedua kelompok mempunyai kemampuan awal yang sama sehingga kelompok eksperimen dapat diberi perlakuan yaitu dengan pendekatan pembelajaran matematika realistik dan kelas kontrol menggunakan metode konvensional. Alasan yang lain, yaitu karena penggunaan pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik belum pernah diterapkan karena dalam kegiatan belajar mengajar setiap harinya terbiasa dengan metode pembelajaran konvensional. Pembelajaran ini berpusat pada guru dan siswa hanya mendengarkan dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Siswa cenderung diam dan pasif saat pembelajaran di kelas. Hal itu menyebabkan pembelajaran tidak bermakna. SD desa Ketundan ini dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen adalah kelompok siswa yang mendapat perlakuan pembelajaran menggunakan pendekatan matematika realistik dalam pembelajaran matematika yaitu siswa kelas IV SD Negeri Ketundan 1. Sedangkan kelompok kontrolnya adalah siswa yang diajar menggunakan pembelajaran konvensional yaitu siswa kelas IV SD Negeri Sekayu. Adapun alasan yang menjadi pertimbangan dalam memilih SD Negeri Ketundan 1 sebagai kelas eksperimen adalah bahwa SD Negeri Ketundan 1 merupakan tempat wiyata penulis sehingga mempermudah dalam diskusi tentang persiapan pelaksanaan treatment.

Upload: voxuyen

Post on 24-Jun-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/819/5/T1_292008055_BAB IV.pdfrealistik dalam pembelajaran matematika yaitu siswa kelas

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Penelitian

4.1.1 Gambaran Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Ketundan 1 dan SDN Sekayu

Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012.

Alasan pemilihan SD Negeri Ketundan 1 dan SD Negeri Sekayu sebagai subjek

penelitian yaitu karena kedua SD ini berada di satu desa yang memiliki jumlah

siswa yang seimbang dan kedua SD ini berstatus SD imbas di gugus Merbabu.

Selain itu berdasarkan hasil uji kesetaraan yang telah dilakukan dalam penelitian

ini sudah memenuhi syarat yaitu berdistribusi normal dan dinyatakan homogen

atau sama. Ini menunjukkan bahwa sebelum diberi perlakuan kedua kelompok

mempunyai kemampuan awal yang sama sehingga kelompok eksperimen dapat

diberi perlakuan yaitu dengan pendekatan pembelajaran matematika realistik dan

kelas kontrol menggunakan metode konvensional. Alasan yang lain, yaitu karena

penggunaan pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik belum pernah

diterapkan karena dalam kegiatan belajar mengajar setiap harinya terbiasa dengan

metode pembelajaran konvensional. Pembelajaran ini berpusat pada guru dan

siswa hanya mendengarkan dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

Siswa cenderung diam dan pasif saat pembelajaran di kelas. Hal itu menyebabkan

pembelajaran tidak bermakna.

SD desa Ketundan ini dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen adalah kelompok siswa

yang mendapat perlakuan pembelajaran menggunakan pendekatan matematika

realistik dalam pembelajaran matematika yaitu siswa kelas IV SD Negeri

Ketundan 1. Sedangkan kelompok kontrolnya adalah siswa yang diajar

menggunakan pembelajaran konvensional yaitu siswa kelas IV SD Negeri

Sekayu. Adapun alasan yang menjadi pertimbangan dalam memilih SD Negeri

Ketundan 1 sebagai kelas eksperimen adalah bahwa SD Negeri Ketundan 1

merupakan tempat wiyata penulis sehingga mempermudah dalam diskusi tentang

persiapan pelaksanaan treatment.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/819/5/T1_292008055_BAB IV.pdfrealistik dalam pembelajaran matematika yaitu siswa kelas

50

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Ketundan 1

dengan jumlah siswa 18, terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan

sebagai kelompok eksperimen dan kelas IV SDN Sekayu yang berjumlah 17

siswa, terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 2 siswa perempuan sebagai kelompok

kontrol. Jadi jumlah keseluruhan subjek penelitian adalah sebanyak 35 siswa.

SDN Ketundan 1 dan SDN Sekayu mempunyai varian yang sama pada

kemampuan akademisnya. Sehingga tidak terjadi ketimpangan antara kemampuan

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Adapun rincian subjek penelitian

dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1

Data Subyek Penelitian SDN Ketundan 1 dan SDN Sekayu

Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2011/2012

Kelas Kelompok Jumlah Siswa

Total Laki-Laki Perempuan

IV SDN Ketundan 1 Eksperimen 13 5 18

IV SDN Sekayu Kontrol 15 2 17

Jumlah siswa keseluruhan 35

Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui jumlah keseluruhan siswa dari SD desa

Ketundan sebanyak 35 siswa. Karena letak geografis dari SD desa Ketundan

berada di daerah pegunungan, maka mayoritas mata pencaharian orang tua siswa

adalah sebagai petani, dengan keadaan ekonomi yang berbeda-beda (70%

menengah menengah kebawah dan 30% menengah keatas).

Di SDN Ketundan 1 terdapat 13 orang guru, diantaranya 8 guru PNS

(dengan ijazah terakhir S1 sebanyak 4 orang, D2 sebanyak 2 orang, 1 orang SPG,

dan 1 orang PGA) dan 5 guru honorer yang terdiri dari 2 guru dengan ijazah D2

dan 3 guru dengan ijazah SMA. Sedangkan jumlah keseluruhan guru di SDN

Sekayu adalah sebanyak 12 orang, yang terdiri dari 8 orang guru PNS dengan

ijazah terakhir S1 4 orang, D2 sebanyak 2 orang dan SPG 2 orang dan 4 orang

guru honorer lulusan SMA.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/819/5/T1_292008055_BAB IV.pdfrealistik dalam pembelajaran matematika yaitu siswa kelas

51

4.1.2 Gambaran Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan 4 kali pertemuan yang terdiri dari 2 kali

pertemuan di SD N Ketundan 1 dan 2 kali pertemuan di SD N Sekayu. Jadwal

pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada tabel berikut;

Tabel 4.2

Jadwal Pelaksanaan Penelitian di SD N Ketundan 1 dan SD N Sekayu

Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2011/2012

No. Hari/Tanggal Uraian Kegiatan

1. Senin, 5 Maret 2012 Memberikan tes uji homogenitas

2. Sabtu, 10 Maret 2012 Memberikan penjelasan kepada guru kelas

tentang pendekatan Pembelajaran

Matematika Realistik dan memperlihatkan

contoh video pembelajaran dengan PMR

3. Sabtu, 17 Maret 2012 Diskusi tentang langkah-langkah yang akan

dilaksanakan pada saat pelaksanaan

treatment

4. Sabtu, 24 Maret 2012 Validasi treatment dengan menggunakan

pendekatan Pembelajaran Matematika

Realistik

5. Selasa, 27 Maret 2012 Kegiatan pembelajaran 1 pada kelas

eksperimen materi Mengenal bangun datar

simetris

Kamis, 29 Maret 2012 Kegiatan pembelajaran 1 pada kelas kontrol

materi Mengenal bangun datar simetris

6. Selasa,3 April 2012 Kegiatan pembelajaran 2 pada kelas

eksperimen (melanjutkan materi Mengenal

bangun datar simetris) dilanjutkan post-test

Kamis, 5 April 2012 Kegiatan pembelajaran 2 pada kelas kontrol

(melanjutkan materi Mengenal bangun datar

simetris) dilanjutkan post-test

Seperti yang tercantum dalam Tabel 4.2 sebelum penelitian dilaksanakan,

kedua kelas penelitian diuji kesamaan variannya terlebih dahulu yang

menunjukkan keadaan awal kedua kelas sebelum diberi treatment. Berdasarkan

data yang diperoleh menunjukkan bahwa kedua kelas berdistribusi normal dan

homogen. Ini menunjukkan bahwa sebelum diberi perlakuan kedua kelas

mempunyai kemampuan awal yang sama sehingga kelas eksperimen dapat diberi

treatment yaitu dengan pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik dan kelas

kontrol menggunakan pembelajaran konvensional. Setelah diberi treatment pada

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/819/5/T1_292008055_BAB IV.pdfrealistik dalam pembelajaran matematika yaitu siswa kelas

52

kelas eksperimen dan kelas kontrol diberikan tes akhir (post test) untuk mengukur

hasil belajar matematika.

Sebelum melaksanakan treatment, masing-masing guru kelas baik

eksperimen atau kontrol terlebih dahulu mempelajari sintak atau langkah-langkah

pembelajaran yang akan dilakukan baik dari diskusi ataupun dari video

pembelajaran. Dalam hal ini khususnya kelas ekperimen, setelah guru paham

tentang langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan PMR,

selanjutnya guru kelas melakukan validasi pelaksanaan treatment pada mata

pelajaran matematika pokok bahasan bilangan romawi. Dari validasi (latihan)

tersebut diharapkan guru dapat melaksanakan treatment pada kelas eksperimen

dengan baik.

Treatment dilaksanakan pada hari Selasa dan Kamis sebanyak 4 kali

pertemuan yang terdiri dari 2 kali pertemuan di SDN Ketundan 1 sebagai kelas

eksperimen dan 2 kali pertemuan di SDN Sekayu sebagai kelas kontrol.

Pelaksanaan treatment pada kelas kontrol dilaksanakan pada hari Kamis,

sedangkan pada kelas eksperimen dilaksanakan pada hari Sabtu.

Pertemuan I pada kelas eksperimen dilaksanakan pada hari Selasa, 27

Maret 2012 dan pertemuan ke-II pada tanggal 3 April 2012 pukul 07.00-09.00.

Pada pertemuan pertama ada satu siswa tidak masuk, dan pada pertemuan ke-2

seluruh siswa masuk untuk mengikuti KBM. Daftar hadir siswa kelas eksperimen

secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 16. Dalam pemberian treatment dikelas,

langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan guru sudah sesuai dengan yang

diharapkan yaitu pertama-tama guru memberikan masalah konstektual kepada

siswa dan guru berusaha untuk memberi pemahaman masalah kepada siswa.

Selain itu guru sering mereview/ mengulang materi pembelajaran sebelumnya dan

mengaitkan masalah yang dikaji saat itu ke pengalaman siswa sebelumnya.

Sehingga dalam pembelajaran di kelas siswa merasa senang dan tidak merasa

bingung. Selanjutnya siswa diminta untuk memecahkan masalah berdasarkan

pada pengetahuan yang dimiliki siswa. Selanjutnya guru bersama siswa

mendiskusikan pemecahan masalah dengan berbagai strategi yang siswa lakukan.

Yang terakhir guru menyimpulkan hasil pekerjaan siswa. Dalam pelaksanaan

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/819/5/T1_292008055_BAB IV.pdfrealistik dalam pembelajaran matematika yaitu siswa kelas

53

treatment, guru kelas IV sudah menerapkan syntak/langkah-langkah dari

pendekatan PMR sesuai dengan yang dirancang dalam RPP.

Pertemuan I pada kelas kontrol dilaksanakan hari Kamis, 29 Maret 2012

sedangkan pertemuan II dilaksanakan hari Kamis, 5 April 2012 yang dilaksanakan

pada jam pertama yaitu 07.15. Pada pertemuan I ada seorang siswa tidak masuk

tanpa alasan, dan pada pertemuan ke-2 seluruh siswa masuk mengikuti kegiatan

belajar mengajar. Daftar hadir kelas kontrol dapat dilihat pada Lampiran 17. Guru

memberikan materi pelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran

konvensional. Saat pembelajaran berlangsung, interaksi guru kelas dengan siswa

berjalan dengan baik, akan tetapi siswa sedikit mengalami kebosanan karena

pembelajaran dilakukan secara tradisional, yaitu siswa diberikan ceramah, tanya

jawab selanjutnya diberi tugas. Pembelajaran seperti itu sudah biasa dilaksanakan

dikelas, sehingga kebanyakan siswa merasa bosan dan enggan untuk mengikuti

pembelajaran.

Dalam penelitian ini, peneliti hanya sebagai observer yang bertugas untuk

melihat/ menilai kegiatan guru dalam pembelajaran terhadap kesesuaian dengan

RPP yang dipakai. Observasi kompetensi guru kelas ini dilakukan pada kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Kriteria penilaian kompetensi guru kelas yaitu

dengan menggunakan 4 kategori antara lain sangat baik untuk skor 4, baik untuk

skor 3, cukup untuk skor 2 dan kurang untuk rata-rata skor 1. Hasil observasi

pelaksanan pembelajaran guru kelas secara rinci ditampilkan pada Tabel 4.3 dan

Tabel 4.4 yaitu sebagai berikut;

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/819/5/T1_292008055_BAB IV.pdfrealistik dalam pembelajaran matematika yaitu siswa kelas

54

Tabel. 4.3

Hasil Observasi Guru Kelas dalam Pembelajaran Matematika dengan

Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik

No Aspek yang diamati

Pertemuan 1 Pertemuan 2

F Persentase F Persentase

I. Pra pembelajaran 7 8 % 8 9%

II. Membuka pembelajaran 7 8 % 7 8 %

III. Kegiatan inti pembelajaran

A. Penyajian kelas 11 13% 12 14 %

B. Pelaksanaan pendekatan PMR 15 17% 15 17 %

C. Pembelajaran yang memicu dan

memelihara keterlibatan siswa

16 19 % 17 20%

D. Penilaian proses dan hasil belajar 7 8 % 8 9%

IV. PENUTUP 10 12 % 10 12%

JUMLAH 85% 89%

Berdasarkan Tabel 4.3 guru kelas IV pada kelas eksperimen dalam

pemberian treatment di kelas sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai

dengan syntak dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang ditetapkan. Itu terlihat

dari prosentase perolehan guru ketika mengajar sebesar 85% pada pertemuan I

dan 89% pada pertemuan ke-II. Hal Itu menunjukkan bahwa guru kelas IV dalam

memberikan treatment semakin meningkat (sesuai dengan syntak/ langkah-

langkah pembelajaran yang ada dalam RPP).

Tabel. 4.4

Hasil Observasi Guru Kelas dalam Pembelajaran Matematika dengan

Pendekatan Konvensional

No Aspek yang diamati

Pertemuan 1 Pertemuan 2

F Persentase F Persentase

I. Pra pembelajaran 6 7 % 7 8%

II. Membuka pembelajaran 7 8 % 8 9 %

III. Kegiatan inti pembelajaran

A. Penyajian kelas 9 10 % 11 13 %

B. Pelaksanaan metode konvensional 11 13 % 14 16 %

C. Pembelajaran yang memicu dan

memelihara keterlibatan siswa 14 16% 17 20 %

D. Penilaian proses dan hasil belajar 6 7 % 7 8 %

IV. PENUTUP 9 10 % 11 13 %

JUMLAH 71% 87%

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/819/5/T1_292008055_BAB IV.pdfrealistik dalam pembelajaran matematika yaitu siswa kelas

55

Dari Tabel 4.4 guru pada kelas kelas kontrol juga sudah melaksanakan

kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang

ditentukan, hanya saja guru kurang menumbuhkan keceriaan dan antusias siswa

dalam belajar. Sehingga siswa mengikuti pembelajaran tidak begitu sungguh-

sungguh. Berdasarkan Tabel 4.3 dan 4.4, maka dapat dikatakan bahwa kualitas

guru dalam mengajar dari kedua kelas penelitian seimbang karena keduanya

mendapat kategori baik. Hasil observasi terhadap kompetensi guru dapat dilihat di

Lampiran 14 dan 15.

4.2 Analisis Data

Dalam metode analisis data ada beberapa hal yang perlu dilakukan antara

lain adalah analisis deskriptif, uji prasyarat (uji normalitas dan homogenitas

dilanjutkan uji t yang dianalisis dengan menggunakan analisis parametrik) dan uji

hipotesis.

4.2.1 Analisis Deskriptif

Sebelum hasil post-test dianalisis deskriptif, terlebih dahulu dibuat

distribusi frekuensi dari hasil posttest mata pelajaran matematika kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Distribusi frekuensi ini berguna untuk

memberikan gambaran secara jelas mengenai data hasil post-test pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Untuk menentukan interval kelas digunakan rumus

sebagai berikut:

Banyaknya kategori Sturges (k) = 1 + 3,3 log n (n : banyaknya data)

Interval kelas =

Berdasarkan rumus tersebut, interval kelas kelompok eksperimen dan

kontrol dengan nilai maksimal dari kedua kelas adalah 100 dan nilai minimum

kedua kelas adalah 50, dapat dihitung sebagai berikut;

Banyaknya kategori Sturges (k) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log (18+17)

= 1 + 3,3 log 35

= 1 + 5,13

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/819/5/T1_292008055_BAB IV.pdfrealistik dalam pembelajaran matematika yaitu siswa kelas

56

= 6,13 ≈ 6 (pembulatan)

Interval kelas = ≈ 8 (pembulatan)

Dari perhitungan rumusan interval kelas, diketahui bahwa banyaknya

kategori dari n sejumlah 35 adalah 6,13 yang dibulatkan menjadi 6. Kemudian

hasil kategori tersebut digunakan untuk perhitungan mencari interval kelas

ekperimen. Sehingga, diperoleh hasil interval atau rentang kelas sebesar 8.

Berikut disajikan Tabel 4.5 yaitu tabel distribusi frekuensi dari hasil

belajar posttest mata pelajaran matematika materi geometri kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol;

Tabel. 4.5

Distribusi Frekwensi Hasil Post-Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

No. Interval Kelas Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Frekuensi Prosentase Frekuensi Prosentase

1 50-57 0 0% 2 12%

2 58-65 0 0% 5 29%

3 66-73 5 28% 7 41%

4 74-81 6 33% 1 6%

5 82-89 4 22% 2 12%

6 90-97 2 11% 0 0%

7 98-100 1 6% 0 0%

Jumlah 18 100% 17 100%

Dari Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa skor minimal hasil post-test sbesar

50 dan skor maksimal yaitu 100. Berikut ini disajikan diagram batang distribusi

frekuensi dari hasil post-test kelompok eksperimen dan kontrol;

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/819/5/T1_292008055_BAB IV.pdfrealistik dalam pembelajaran matematika yaitu siswa kelas

57

Gambar 4.1

Diagram Batang Distribusi Frekwensi Hasil Post Test Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol Berdasarkan Gambar 4.1 diketahui bahwa nilai kelas eksperimen lebih

tinggi dari kelas kontrol. Hal itu dapat dilihat pada prosentase pada gambar

tersebut. Setelah data dianalisis intervalnya, selanjutnya dilakukan analisis

deskriptif yang menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti

mean, standar deviasi, varian, modus dan lain-lain. Analisis deskriptif merangkum

data empirik hasil belajar sesudah mengikuti pembelajaran pada mata pelajaran

matematika dengan materi geometri dengan menggunakan pendekatan

Pembelajaran Matematika Realistik yang diklasifikasikan dalam deskriptif

statistik dengan ukuran skor minimum, maksimum, rentang skor, mean dan

standar deviasi. Berikut adalah tabel hasil analisis deskriptif SD Negeri Ketundan

1 sebagai kelas eksperimen dan SD Negeri Sekayu sebagai kelas kontrol dapat

dilihat pada Tabel 4.6 berikut :

Tabel 4.6

Hasil analisis deskriptif kelas eksperimen dan kelas kontrol

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/819/5/T1_292008055_BAB IV.pdfrealistik dalam pembelajaran matematika yaitu siswa kelas

58

Dari Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa kelas eksperimen dengan jumlah data

(N) sebanyak 18 siswa, mempunyai rata-rata nilai 80,00 dengan nilai minimal 70

dan nilai maksimal 100, jadi range dari kelas eksperimen adalah 30 yaitu

diperoleh dari selisih nilai maksimal dikurangi nilai minimal yaitu 100 - 70.

Sedangkan pada kelas kontrol dengan jumlah data (N) sebanyak 17 siswa,

mempunyai rata-rata nilai 70,29 dengan nilai minimal 50 dan nilai maksimal 85,

jadi range dari kelas kontrol diperoleh dari 85 dikurangi 50 hasilnya adalah 35.

Standar deviasi merupakan ukuran persebaran data. Dalam penelitian ini,

ukuran persebaran data dapat dilihat dari perbandingan standar deviasi antara

kelas kontrol dan kelas ekperimen. Dalam Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa jarak

antara standar deviasi kelas ekperimen yaitu 9,075 dengan standar deviasi kelas

kontrol yaitu 9,597 sehingga kedua kelas memiliki jarak yang kecil. Oleh karena

itu dapat disimpulkan bahwa persebaran data antara kelas ekperimen dengan kelas

kontrol normal dan bagus, serta tidak terlalu jauh dari skor rata-rata hasil belajar

matematika. Berikut ini adalah gambaran visual normalitas penyebaran data yang

disajikan pada Gambar 4.3 dan 4.4.

Gambar 4.2

Grafik Normalitas Hasil Belajar Matematika Kelas Eksperimen

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/819/5/T1_292008055_BAB IV.pdfrealistik dalam pembelajaran matematika yaitu siswa kelas

59

Berdasarkan Gambar 4.2 garis diagonal dalam grafik tersebut

menggambarkan keadaan ideal dari data yang mengikuti distribusi normal. Titik-

titik di sekitar garis menunjukkan keadaan data kelas eksperimen. Karena

kebanyakan titik-titik berada sangat dekat dengan garis dan menempel pada garis,

maka dapat disimpulkan bahwa data dari kelas eksperimen mengikuti distribusi

normal. Sedangkan tiga titik berada dekat dengan garis diagonal yang

menunjukkan bahwa data tersebar secara normal. Berikut ini akan disajikan

grafiki normalitas distribusi penyebaran data kelas kontrol sebelum diberikan

perlakuan;

Gambar 4.3

Grafik Normalitas Hasil Belajar Matematika Kelas Kontrol

Berdasarkan keterangan dari Gambar 4.4, normalitas hasil belajar

matematika kelas kontrol yang digambarkan pada Gambar 4.3 juga berdistribusi

normal.

4.2.2 Analisis Paramatrik

Analisis parametik yang digunakan pada penelitian ini yaitu uji t dengan

independent sample t-test. Independent sample t-test digunakan untuk mengetahui

adakah perbedaan efektivitas pembelajaran yang signifikan antara penerapan

pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik dengan pembelajaran

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/819/5/T1_292008055_BAB IV.pdfrealistik dalam pembelajaran matematika yaitu siswa kelas

60

konvensional terhadap hasil belajar matematika siswa SD desa Ketundan. Data

yang digunakan pada analisis uji t yaitu skor post-test dari kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol.

Setelah diperoleh skor post-test siswa dari kedua kelompok penelitian,

selanjutnya dilakukan uji prasyarat sebelum uji t, yaitu uji normalitas dan uji

homogenitas.

4.2.2.1 Uji Normalitas

Untuk melihat normal tidaknya penyebaran data pada kelas eksperimen

dan kelas kontrol, maka dilakukan uji normalitas data. Uji normalitas data kelas

eksperimen dan kelas kontrol dilakukan pada nilai post-test setelah diberikan

treatment. Berikut ini disajikan Tabel 4.7 hasil uji normalitas nilai post-test kelas

eksperimen dan kelas kontrol.

Tabel 4.7

Uji Normalitas Data Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Dari Tabel 4.7 diketahui bahwa baik kelompok eksperimen maupun

kelompok kontrol berdistribusi normal. Menurut Duwi Priyatno (2009: 187) data

berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 0,05. Hal itu dapat dilihat

dari Kolmogorov-Smirnov Z yang menyatakan bahwa nilai signifikansi dari SDN

Ketundan 1 sebagai kelompok eksperimen adalah 0,181 dan SDN Sekayu sebagai

kelompok kontrol adalah 0,090. Gambaran visual histogram normalitas data kelas

eksperimen dan kelas kontrol disajikan pada gambar berikut:

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/819/5/T1_292008055_BAB IV.pdfrealistik dalam pembelajaran matematika yaitu siswa kelas

61

Gambar 4.4

Histogram Normalitas Hasil Belajar matematik Kelas Eksperimen

Berdasarkan Gambar 4.4 diketahui bahwa rata-rata nilai kelas eksperimen

adalah 80. Sedangkan rata-rata nilai kelas kontrol adalah 70,29. Hal itu dapat

dilihat pada Gambar 4.5 berikut.

Gambar 4.5

Histogram Normalitas Hasil Belajar matematik Kelas Kontrol

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/819/5/T1_292008055_BAB IV.pdfrealistik dalam pembelajaran matematika yaitu siswa kelas

62

4.2.2.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah kelompok

eksperimen dengan kelompok kontrol mempunyai varian yang sama atau tidak.

Uji homogenitas dilakukan pada nilai post test yang didapat dari kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Berikut ini merupakan rincian data hasil uji

homogenitas kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan pada Tabel 4.8.

Tabel 4.8

Hasil Uji Homogenitas Kelas Ekperimen dan Kelas Kontrol SD N Ketundan

1 dan SD N Sekayu Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang

Tahun Pelajaran 20112012

Berdasarkan Tabel 4.8 diketahui F hitung levene test sebesar 0,035

dengan probabilitas signifikansi 0,853. Karena signifikansi hasil tes lebih besar

dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok memiliki variance

sama atau dengan kata lain kedua kelompok homogen.

4.2.2.3 Uji t

Setelah diketahui bahwa skor kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

berdistribusi normal dan memiliki varian yang sama, maka tahap selanjutnya

adalah dilakukan uji t dengan independent sample t-test. Uji Independent Sample

T-Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan

rata-rata hasil belajar antara dua kelompok kelas sampel yang tidak berhubungan.

Berikut ini disajikan hasil uji t yang disajikan pada tabel berikut;

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/819/5/T1_292008055_BAB IV.pdfrealistik dalam pembelajaran matematika yaitu siswa kelas

63

Tabel 4.9

Hasil Uji t

Berdasarkan Tabel 4.9 tabel distribusi t dicari pada α = 5% : 2 = 2,5% (uji

2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) n-2 atau 35 – 2 = 33. Dengan pengujian dua

sisi (signifikansi = 0,025) hasil untuk t tabel sebesar 33 = 2,035. Oleh karena –t

tabel ≤ t hitung ≤ t tabel (-2,035 ≤ 3,075 ≤ 2,035) dan signifikansi 0,004 < 0,05,

maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada perbedaan efektivitas pembelajaran

yang signifikan antara penerapan pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik

dengan pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar matematika siswa kelas

IV SD desa Ketundan. Karena nilai t hitung positif, berarti rata-rata SDN

Ketundan 1 (kelas eksperimen) lebih tinggi daripada SDN Sekayu (kelas kontrol).

Sedangkan perbedaan rata-rata (Mean Difference) sebesar 9,706 diperoleh dari

upper-lower yaitu 16,127-3,285 dan perbedaan berkisar antara 3,285 sampai

16,127 (lower dan upper). Karena lower tersebut positif, berarti terdapat

perbedaan antara rata-rata nilai ujian kelas eksperimen dan rata-rata nilai ujian

kelas kontrol.

4.3 Uji Hipotesis

Uji hipótesis pada penelitian ini didasarkan pada uji t dengan independent

sample t-test. Independent sample t-test digunakan untuk mengetahui ada tidaknya

perbedaan efektivitas pembelajaran yang signifikan antara penerapan pendekatan

Pembelajaran Matematika Realistik dengan pembelajaran konvensional terhadap

hasil belajar matematika siswa pada siswa kelas IV SD desa Ketundan.

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/819/5/T1_292008055_BAB IV.pdfrealistik dalam pembelajaran matematika yaitu siswa kelas

64

Dalam penelitian ini pengujian hipotesis dilakukan dengan menguji

hipotesis nol (H0) yang menyatakan tidak ada perbedaan antar variabel. Oleh

karena itu untuk menguji hipotesis, perlu dirumuskan hipotesis nol terlebih dahulu

untuk diuji signifikansinya. Rumusan hipotesis dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Ho : PMR ≠ pembelajaran konvensional = y ≠ y

”Tidak ada perbedaan efektivitas pembelajaran yang signifikan antara

penerapan pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik dengan

pembelajaran konvensional pada mata pelajaran matematika siswa kelas

IV SD desa Ketundan Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang semester II

tahun pelajaran 2011/2012”

H1 : PMR = pembelajaran konvensional = y = y

”Ada perbedaan efektivitas pembelajaran yang signifikan antara penerapan

pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik dengan pembelajaran

konvensional pada mata pelajaran matematika siswa kelas IV SD desa

Ketundan Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang semester II tahun

pelajaran 2011/2012”

Dari hasil uji Independent Samples T-Test kolom Equal variances

assumed diperoleh bahwa skor koefisien t hitung sebesar 3,075 dengan nilai

signifikansi sebesar 0,004, sedangkan hasil skor t tabel dapat dilihat melalui tabel

distribusi t yang dicari pada α = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat

kebebasan (df) sebesar 33 (df = 35-2). Dengan pengujian 2 sisi tersebut diperoleh

hasil t tabel sebesar 2,035. Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa nilai t

hitung > t tabel (3,075 > 2,035) dan signifikansi (0,004 < 0,05), maka dapat

diartikan bahwa H0 ditolak, dan Ha yang menyatakan ada perbedaan efektivitas

pembelajaran yang signifikan antara penerapan pendekatan Pembelajaran

Matematika Realistik dengan pembelajaran konvensional pada mata pelajaran

matematika siswa kelas IV SD desa Ketundan diterima.

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/819/5/T1_292008055_BAB IV.pdfrealistik dalam pembelajaran matematika yaitu siswa kelas

65

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian

Data yang diperoleh merupakan data kuantitatif yang didapatkan dari hasil

post-test pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Data tersebut

dilakukan pengujian perbedaan rata-rata dengan uji t yang dilakukan dengan

bantuan SPSS window’s version 17. Teknik ini digunakan untuk menguji

perbedaan mean hitung dari kelompok kelas eksperimen dan kelas kontrol (untuk

mencari efektivitas). Teknik uji t yang dipilih yaitu uji Independent Samples Test.

Sebelum data diuji t, dilakukan uji prasyarat terlebih dahulu yaitu uji normalitas

dan homogenitas.

Pada penelitian ini berdasarkan hasil uji normalitas skor post-test

menggunakan one-sample kolmogorov-smirnov test, diketahui bahwa nilai

Asymp. Sig. (2-tailed) untuk kelompok eksperimen 0,789 dan kelompok kontrol

0,547. Karena nilai signifikansinya > 0,05, maka dapat diartikan bahwa skor post-

test pada kedua kelompok berdistribusi normal.

Setelah dilakukan uji normalitas dan hasilnya berdistribusi normal, maka

dilakukan uji homogenitas. Nilai signifikansi dari uji homogenitas dalam

penelitian ini sebesar 0,853. Karena signifikasi lebih besar dari 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

mempunyai varian yang sama.

Dari uji normalitas dan uji homogenitas diketahui bahwa, pada kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol berdistribusi normal dan mempunyai varian

yang sama. Oleh karena itu, dapat dilakukan uji t. Dari hasil uji Independent

Samples T-Test kolom Equal variances assumed diperoleh bahwa skor koefisien t

hitung sebesar 3,075 dengan nilai signifikansi sebesar 0,004, sedangkan hasil skor

t tabel dapat dilihat melalui tabel distribusi t yang dicari pada α = 5% : 2 = 2,5%

(uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) sebesar 33 (df = 35-2). Dengan

pengujian 2 sisi tersebut diperoleh hasil t tabel sebesar 2,035. Berdasarkan hasil

tersebut diketahui bahwa nilai t hitung > t tabel (3,075 > 2,035) dan signifikansi

(0,004 < 0,05), maka dapat diartikan bahwa H0 ditolak, maka Ha yang menyatakan

ada perbedaan efektivitas pembelajaran yang signifikan antara penerapan

pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik dengan pembelajaran

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/819/5/T1_292008055_BAB IV.pdfrealistik dalam pembelajaran matematika yaitu siswa kelas

66

konvensional pada mata pelajaran matematika siswa kelas IV SD desa Ketundan

diterima.

Berdasarkan hasil analisis deskriptif diketahui bahwa ada perbedaan yang

signifikan hasil belajar matematika pada siswa kelas IV kelas eksperimen yang

diajar dengan pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik dan kelas kontrol

yang diajar dengan pendekatan konvensional. Dari hasil analisis deskriptif

diketahui untuk kelas eksperimen dengan jumlah siswa (N) sebanyak 18 siswa,

memperoleh nilai minimal 70 dan nilai maksimal 100, jadi rata-rata nilai kelas

eksperimen adalah 80,00. Sedangkan pada kelas kontrol dengan jumlah data (N)

sebanyak 17 siswa, nilai minimal 50 dan nilai maksimal 85, diperoleh rata-rata

nilai 70,29. Berdasarkan hasil distribusi frekuensi pada analisis deskriptif,

diketahui bahwa nilai siswa pada kelas eksperimen 100% melebihi nilai KKM

yang telah ditetapkan pihak sekolah, yaitu 65. Sedangkan pada kelas kontrol

terdapat 2 orang siswa mendapat nilai 50, hal itu menunjukkan bahwa siswa

tersebut tidak tuntas karena nilainya kurang dari nilai KKM yaitu 65. Hal ini

menunjukkan bahwa kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Sehingga

dapat dikatakan bahwa penerapan pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik

lebih efektif dibanding pembelajaran konvensional. Hal ini sesuai dengan teori

yang diungkapkan oleh Suwarsono bahwa Pembelajaran Matematika Realistik

mempunyai keunggulan yaitu sebagai berikut; 1). Siswa membangun sendiri

pengetahuannya sehingga siswa tidak mudah lupa dengan pengetahuannya. 2).

Suasana dalam proses pembelajaran menyenangkan karena menggunakan realitas

kehidupan, sehingga siswa tidak cepat bosan untuk belajar matematika. 3). Siswa

merasa dihargai dan semakin terbuka karena setiap jawaban siswa ada nilainya.

4). Memupuk kerja sama dalam kelompok. 5). Melatih keberanian siswa karena

harus menjelaskan jawabannya dan 6). Melatih siswa untuk terbiasa berpikir dan

mengemukakan pendapat.

Berdasarkan kajian teori tersebut, pada penelitian ini juga sesuai dengan

kajian penelitian yang relevan oleh Nugroho, Hari. 2009 “Penggunaan pendekatan

pembelajaran matematika realistik dalam meningkatkan prestasi belajar

matematika siswa kelas V di SDN 2 Tempuranduwur pada pokok bahasan bangun

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/819/5/T1_292008055_BAB IV.pdfrealistik dalam pembelajaran matematika yaitu siswa kelas

67

datar tahun pelajaran 2008 / 2009”. Dengan hasil penelitian menyimpulkan bahwa

pendekatan pembelajaran matematika realistik dapat meningkatkan prestasi

belajar siswa pada pokok bahasan bangun datar tentang penanaman konsep luas

persegi panjang, segi tiga, trapesium serta layang-layang.

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa ada perbedaan

efektivitas pembelajaran yang signifikan antara penerapan pendekatan

Pembelajaran Matematika Realistik dengan pembelajaran konvensional pada mata

pelajaran matematika siswa kelas IV SD desa Ketundan.