bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1. gambaran...

15
19 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum subyek Penelitian Sekolah yang dipilih menjadi tempat penelitian adalah SD Negeri 2 Karangasem. Sekolah ini terletak di Desa Karangasem, Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan. Lokasi sekolah ini sangat mudah dijangkau oleh peserta didik. Karena terletak 50 m dari jalan raya Wirosari – Tegalrejo. sehingga dimungkinkan warga diluar wilayah Karangasem bisa masuk di sekolah tersebut. Secara umum lingkungan fisik sekolah ini cukup baik, hal ini peneliti lihat dari cara mengatur dan memelihara ruang kelas, ruang kerja, halaman sekolah, ruang UKS, perpustakaan dan WC. Namun, Perpustakaan di sekolah ini tidak berjalan baik disebabkan kurangnya sarana-prasarana dan tenaga pengelola. Buku paket yang digunakan oleh siswa langsung dikelola oleh guru kelas masing-masing. Alat peraga di sekolah ini jumlahnya terbatas dan jarang digunakan. Di sekolah ini belum terdapat laboratorium, hal itu dikarenakan keterbatasan dana. Kerapian dan kebersihan selalu diperhatikan, ruang- ruang kerja seperti ruang guru dan ruang kepala sekolah tertata dengan rapi meskipun ruang guru dan ruang kepala sekolah masih menjadi satu, sehingga memberi suasana kerja yang kondusif. Ditinjau dari kuantitas dan kualitas tenaga pengajar, SD Negeri 2 Karangasem, memiliki 5 guru kelas dan 4 guru mata pelajaran. SD Negeri 2 Karangasem terdiri dari 6 kelas, kelas 1 sampai kelas 6 Tingkat pendidikan guru di SD ini adalah S1 dan baru proses menyelesaikan studi S1. Lulusan S1 hanya 5 guru, dan yang sebagian masih melanjutkan kuliah untuk menempuh gelar S1. tetapi hal ini tidak menghambat kreativitas guru – guru untuk lebih maju. Hal tersebut memberikan gambaran bahwa para guru di SD Negeri 2 Karangasem cukup antusias untuk mencari terobosan – terobosan dalam rangka peningkatan mutu peserta didik. Hal ini dilakukan dengan penelitian tindakan di kelas. 4.2. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dalam praktek pembelajaran di kelas IV SD Negari 2 Karangasem Kecamatan Wiroasari Kabupaten Grobogan dangan jumlah peserta didik 12

Upload: vuxuyen

Post on 09-May-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1360/5/T1_262010712_BAB IV.pdfmemiliki 5 guru kelas dan 4 guru mata pelajaran. SD Negeri

19

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum subyek Penelitian

Sekolah yang dipilih menjadi tempat penelitian adalah SD Negeri 2 Karangasem. Sekolah ini terletak di Desa Karangasem, Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan. Lokasi sekolah ini sangat mudah dijangkau oleh peserta didik. Karena terletak 50 m dari jalan raya Wirosari – Tegalrejo. sehingga dimungkinkan warga diluar wilayah Karangasem bisa masuk di sekolah tersebut.

Secara umum lingkungan fisik sekolah ini cukup baik, hal ini peneliti lihat dari cara mengatur dan memelihara ruang kelas, ruang kerja, halaman sekolah, ruang UKS, perpustakaan dan WC. Namun, Perpustakaan di sekolah ini tidak berjalan baik disebabkan kurangnya sarana-prasarana dan tenaga pengelola. Buku paket yang digunakan oleh siswa langsung dikelola oleh guru kelas masing-masing. Alat peraga di sekolah ini jumlahnya terbatas dan jarang digunakan. Di sekolah ini belum terdapat laboratorium, hal itu dikarenakan keterbatasan dana. Kerapian dan kebersihan selalu diperhatikan, ruang-ruang kerja seperti ruang guru dan ruang kepala sekolah tertata dengan rapi meskipun ruang guru dan ruang kepala sekolah masih menjadi satu, sehingga memberi suasana kerja yang kondusif.

Ditinjau dari kuantitas dan kualitas tenaga pengajar, SD Negeri 2 Karangasem, memiliki 5 guru kelas dan 4 guru mata pelajaran. SD Negeri 2 Karangasem terdiri dari 6 kelas, kelas 1 sampai kelas 6 Tingkat pendidikan guru di SD ini adalah S1 dan baru proses menyelesaikan studi S1. Lulusan S1 hanya 5 guru, dan yang sebagian masih melanjutkan kuliah untuk menempuh gelar S1. tetapi hal ini tidak menghambat kreativitas guru – guru untuk lebih maju. Hal tersebut memberikan gambaran bahwa para guru di SD Negeri 2 Karangasem cukup antusias untuk mencari terobosan – terobosan dalam rangka peningkatan mutu peserta didik. Hal ini dilakukan dengan penelitian tindakan di kelas. 4.2. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dalam praktek pembelajaran di kelas IV SD Negari 2 Karangasem Kecamatan Wiroasari Kabupaten Grobogan dangan jumlah peserta didik 12

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1360/5/T1_262010712_BAB IV.pdfmemiliki 5 guru kelas dan 4 guru mata pelajaran. SD Negeri

20

laki – laki dan 17 perempuan, pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Pada Kompetensi Dasar “ Hubungan Struktur Akar dan Fungsinya “ dengan menggunakan metode Demonstrasi. 4.3. Kondisi Awal

Berdasarkan dialog dan observasi yang telah dilakukan pada SD Negeri 2 Karangasem Kecamatan Wirosari pada semester 1 tahun 2010 /2011 yang jumlah peserta didik 29 pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, terlihat bahwa tingkat pemahaman peserta didik masih rendah. Terbukti dari hasil evaluasi pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kompetensi Dasar Hubungan Struktur Akar dan Fungsinya sebagian besar peserta didik memperoleh nilai di bawah Kriteria Ketuntasa Minimal ( KKM > 65 ). Data tersebut bisa dilihat pada tabel 4.1 sebagai berikut :

Tabel 4.1 Rekapitusi Nilai kondisi awal mata pelajaran IPA

SD Negeri 2 Karangasem th 2010/2011

No Ketagori Kondisi Awal Jumlah %

1 Tuntas 5 17,25 2 Belum Tuntas 24 81,75 3 Jumlah 29 100 4 Nilai Terendah 50 5 Nilai Tertinggi 70 6 Rata – rata 55

Dari tabel 4.1 di atas terlihat bahwa peserta didik yang mengalami ketuntasan belajar dari jumlah 29 terdapat 5 paserta didik atau 17,25 %, yang belum tuntas 24 peserta didik atau 81,75 %. Dengan Nilai terendah 50, nilai tertinggi 70,dan rata – rata 55. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram lingkar sebagai berikut :

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1360/5/T1_262010712_BAB IV.pdfmemiliki 5 guru kelas dan 4 guru mata pelajaran. SD Negeri

21

Gambar tabel 4.1 Rekapitusi Nilai kondisi awal

Dari gambar table di atas dapat kita lihat pada kondisi awal hasil belajar siswa setelah diadakan evalusi pada akhir pertemuan menunjukkan bahwa siswa yang mengalami ketuntasa dalam pembelajaran adalah 17,25 % dari jumlah seluruh siswa 29. Sedangkan yang belum tuntas adalah 81,75 % dari 29 jumlah siswa kelas IV. 4.3.1. Siklus I

Tindakan yang akan dilakukan Pada siklus I antara lain adalah : a) Perencanaan ( planning ) Perencanaan tindakan kelas putaran I dilaksanakan pada hari Senin, 21

November 2011 jam 07.00 WIB sampai 08.50 WIB. Sebelum pelaksanaan tindakan terlebih dulu menyiapkan seluruh perangkat pembelajaran. Yaitu RPP, pemilihan metode yang akan digunakan, alat peraga yang dipakai, lembar evaluasi, dan lembar observasi yang akan digunakan observer dalam mengamati proses pembalajaran.

Pembelajaran yang direncanakan dilakukan melalui metode Demonstrasi dengan mendayagunakan alat peraga tumbuhan tuyang diperoleh dari lingkungan sekitar.

Kondisi awal

Tuntasbelum tuntas

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1360/5/T1_262010712_BAB IV.pdfmemiliki 5 guru kelas dan 4 guru mata pelajaran. SD Negeri

22

b) Pelaksanaan Tindakan dan observasi i. Pertemuan Pertama Pembelajaran pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 21 November 2011

jam pertama dan kedua melalui metode Demonstrasi dengan mendayagunakan alat peraga yang diperoleh dari lingkungan sekitar. Dengan Kompetensi Dasar Menjelaskan hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya. Langkah – langkah pada awal pembelajaran adalah

a). Menyiapkan dan mengucapkan salam pada peserta didik, b). absensi kelas, c). apersepsi dengan bertanya : “ gambar tunbuhan apakah yang ada di papan

tulis? “, d).Informasi materi yang akan dipelajari dan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai. Pada kegiatan inti guru menjelaskan materi Hubungan Struktur Tumbuhan tentang

Struktur Akar dan fungsinya dengan menampilkan gambar struktur Akar. guru membagi LKS pada peserta didik. Guru mejelaskan cara mengerjakan tugas dengan mengisi kolom – kolom yang terdapat pada LKS. Setelah selesai guru meminta beberap peserta didik untuk menuliskan hasil kerjanya di papan tulis. Kemudian dilanjutkan dengan pembahasan hasil kerja peserta didik. Sebelum mengakhiri pembelajaran guru memberikan kasempatan kepada peserta didik untuk menanyakan materi yang belum jelas.

Pada akhir kegiatan atau kegiatan penutup guru menarik kesimpulan materi bersama peserta didik dan memberikan refleksi dengan mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik tentang materi yang dipelajari.

Selama peneliti mengajar observer ( Teman sejawat ) mengamati proses pembelajaran yang berlangsung dengan menggunakan lembar observasi yang telah disediakan. Dari hasil observasi tersebut dapat diketahui apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan baik guru maupun peserta didik selama proses pembelajaran. Pada data ( terlampir ) diketahui kekurangan guru diantaranya adalah guru hanya menggunakan ceramah dalam menjelaskan materi, guru terlalu cepat dalam memberikan penjelasan, belum dimanfaakannya alat peraga yang bisa diperoleh dari lingkungan sekitar. Kelebihan guru adalah persiapan sebelum pembelajaran sudah optimal, guru sudah cukup

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1360/5/T1_262010712_BAB IV.pdfmemiliki 5 guru kelas dan 4 guru mata pelajaran. SD Negeri

23

menguasai materi, guru sudah menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Sedangkan kekurangan peserta didik pada pertemuan pertama adalah itngkat pemahaman peserta didik masih rendah, pada saat penjelasan tugas ada beberapa peserta didik yang tidak memperhatikan sehingga mengakibatkan kedisiplinan dalam mengumpulkan tugas kurang, masih ditemukan peserta didik yang pasif palam proses pembelajaran. Kelebihan peserta didik pada pertemuan pertama adalah peserta didik sudah mengetahui tujuan pembelajaran yang akan dicapai, peserta didik sudah cukup aktif mengikuti proses pembelajaran.

Setelah mengetahui kekurangan pada pertemuan pertama kemudian guru merencanakan tindakan perbaikan untuk pertemuan berikutnya. Rencana tindakan tersebut adalah sebelum memasuki pembelajaran guru akan mengkondisikan peserta didik agar siap mengikuti proses pembelajaran, guru akan mejelaskan secara perlahan – lahan dan detail materi pelajaran tidak hanya dengan ceramah saja tetapi akan menggunakan metode Demonstrasi dengan gambar. Guru akan melibatkan peserta didik dalam menarik kesimpulan materi.

ii.Pertemuan Kedua Pertemuan Kedua merupakan tindaklanjut dari pertemuan pertama. Sebelum melaksanakan tindakan pada pertemuan kedua maka peneliti terlebih dahulu mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam pertemuan kedua. Perencanaan tersebut diantaranya adalah mangadakan diskusi dengan observer untuk menentukan waktu yang tepat pelaksanaan pertemuan kedua, merencanakan kegiatan pembelajaran yang lebih baik dan menyiapkan lembar observasi guru dan peserta didik.

Pertemuan Kedua dilaksanakan pada tanggal 28 November 2011, Peneliti melanjutkan materi selanjutnya yaitu Hubungan struktur akar dan fungsinya. Pada kegiatan awal sebagai apersepsi guru mengajukan pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari pada pertemuan pertama.

Memasuki kegiatan inti guru menjelaskan meteri tentang hubungan struktur Akar dan Fungsinya dengan mendemonstrasikan gambar Struktur Akar yang ada di papan tulis.kemudian membagi kelas menjadi 5 kelompok untuk mengerjakan LKS yang telah dibagikan. Guru menjelaskan cara mengisi kolom – kolom yang ada dalam LKS. Setelah semua kelompok selesai mengerjakan tugas guru meminta perwakilan kelompok untuk

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1360/5/T1_262010712_BAB IV.pdfmemiliki 5 guru kelas dan 4 guru mata pelajaran. SD Negeri

24

menulis dan membacakan hasil kerja kelompok. Guru memberi kesempatan kepada siswa menanyakankan tentang materi yang belum di pahami. Bersama siswa membahas hasil kerja kelompok dan menarik kesimpulan materi.

iii. Pertemuan Ketiga Pelaksanaan pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 05 Desember 2011.

Pada kegiatan awal peneliti mengajukan beberapa pertanyaan tentang materi untuk mengetahui tingkat pemahaman materi yang dimiliki siswa. Dari jawaban pertanyaan siswa tersebut guru mengadakan pengayaan materi tentang struktur akar dan fungsinya agar penanaman konsep dan tingkat pemahaman materi yang dimiliki siswa lebih meningkat.

Pada akhir kegiatan guru membagi lembar evaluasi kepada peserta didik untuk dikerjakan secara individu dan untuk mengukur keberhasilan pada siklus I. Selanjutnya besama peserta didik guru membahas hasil evaluasi dan ditutup dengan merefleksi kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Langkah – langkah yang ditempuh pada pertemuan ketiga sudah sesuai dengan rencana yang disusun dalam RPP, peserta didik juga sudah menunjukkan sikap kesiapan dalam mengikuti pembelajaran, dan juga sudah menggunakan metode Demonstrasi secara optimal. Pertemuan ketiga ini merupakan kegiatan akhir dari siklus I. Pada saat proses kegiatan pembelajaran teman sejawat sebagai observer mengamati proses berlangsungnya pembelajaran dengan menggunakan metode Demonstrasi pada tiap – tiap pertemuan. Hasil pengamatan dari observer di tiap pertemuan akan digunakan untuk memperbaiki pertemuan – pertemuan berikutnya pada siklus selanjutnya. Lembar observasi untuk guru dan peserta didik pada siklus I dapat dilihat dalam lampiran.

c) Hasil Belajar Evaluasi dilaksanakan oleh Peneliti pada akhir pertemuan kedua siklus I dengan

memberikan soal – soal tertulis setelah diadakan tindakan dalam pembelajaran. Dari sebelum diadakan tindakan dan setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I, hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan. Terlihat dari pada rekapitulasi nilai hasil ulangan harian sebelun dilakukukan tindakan dan setelah melakukan tindakan pada siklus I ( data terlampir ). Perolehan hasil belajar peserta didik sebelum dilakukan tindakan dari jumlah

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1360/5/T1_262010712_BAB IV.pdfmemiliki 5 guru kelas dan 4 guru mata pelajaran. SD Negeri

25

29 terdapat 5 paserta didik mengalami ketuntasan atau 17,25 %, yang belum tuntas 24 peserta didik atau 82,75 % kemudian meningkat menjadi 22 peserta didik mengalami ketuntasan atau dalam prosentase 75,86 % dan 7 peserta didik atau 24,14% yang memperoleh nilai tidak mencapai KKM ( 65 ). Nilai terendah 50 dan nilai tertinggi 90. Dengan rata – rata klasikal 70.

Walaupun hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA Kompetensi Dasar menjelaskan hubungan struktur akar dan fungsinya belum mampu mencapai indikator kerja (100% peserta didik tuntas dalam pembelajaran), hasil belajar setelah diadakan tindakan pada siklus I, bisa dikatakan sudah meningkat. Untuk itu dilaksanakan tindakan pada siklus II agar hasil belajar mampu mencapai indikator kerja ( 100 % peserta didik tuntas dalam pembelajaran ). Sehingga nilai yang diperoleh mencapai KKM ( > 65 ).

d) Refleksi ( Reflecting ) Terjadi peningkatan hasil belajar peserta didik setelah dilaksanakan tindakan

pembelajaran dengan menggunakan metode Demonstrasi pada siklus I. Terbukti rata – rata hasil belajar pada kondisi awal 55 naik menjadi 75. Nilai terendah pada kondisi awal 50 naik menjadi 60. Dan ketuntasan belajar pada kondisi awal hanya 5 peserta didik, menjadi 22 peserta didik pada siklus I.

Pada kegiatan refleksi ini, peneliti memperoleh masukan dari observer agar gambar struktur akar yang ditampilkan di papan tulis dilengkapi dengan bentuk akar nyata yang dapat diperoleh dari lingkungan sekitar,sehingga guru mampu mendayagunakan lingkungan sekitar. Masukan dari observe tersebut akn dilaksanakan untuk mengadakan perbaikan – perbaikan pada pertemuan berikutnya di siklus selanjutnya.

4.2.3. Siklus II b) Perencanaan ( Planning )

Siklus II dilaksanakan dengan 3 x pertemuan, dengan durasi waktu 2 x 35 menit. Persiapan yang dilakukan peneliti sebelum malaksanakan tindakan pembelajaran pada siklus II antara lain adalah menyiapkan instrument pembelajaran,untuk siklus II,menyiapkan lembar evaluasi, dan menyiapkan alat peraga akar dari tumbuhan yang ada di lingkungan sekolah untuk memperbaiki proses pembelajaran siklus II pada pertemuan berikutnya.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1360/5/T1_262010712_BAB IV.pdfmemiliki 5 guru kelas dan 4 guru mata pelajaran. SD Negeri

26

c) Pelaksanaan Tindakan dan Observasi i. Pertemuan Pertama

Siklus II pertemuan pertama akan dilaksanakan pada tanggal 12 Desember 2011 melalui beberapa kegiatan pembelajaran. Pertemuan pertama dilaksanakan dengan kompetensi dasar Menjelaskan hubungan antara struktur batang tumbuhan dengan fungsinya dengan indikator membedakan golongan batang dan fungsinya. Langkah yang dilakukan sebelum pembelajaran dimulai terlebih dulu menyiapkan peserta didik, berdoa dan mengabsen kehadiran peserta didik. Pada kegiatan awal guru mengajukan pertanyaan “ Melalui apakah sari makanan yang dibawa oleh akar menuju ke daun ?”. Setelah peserta didik menjawab, guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan.

Pada kegiatan inti guru menjelaskan materi tentang hubungan struktur batang dan fungsinya dengan menampilkan gambar struktur batang. Kemudian guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan pertanyaan tentang materi yang belum jelas. Kemudian dilanjutkan guru membagi kelas menjadi 5 kelompok untuk mengerjakan tugas sesuai dengan LKS yang sudah dibagi. Guru memberikan penjelasan cara mengisi kolom – kolom yang ada pada LKS. Setelah semua kelompok selesai mengerjakan tugas guru meminta salah satu perwakilan kelompok untuk melaporkan hasil kerja kelompok yang dilanjutkan dengan pembahasan. Bersama peserta didik guru menark kesimpulan dari materi yang baru diajarkan.

Pada akhir kegiatan guru memberikan pertanyaan tertulis untuk dikerjakan secara individu untuk mengetahui tingkat pemahaman materi yang telah dipelajari. Setelah selesai guru membahas hasil evaluasi bersama peserta didik. Sebagai penutup guru merefleksi langkah – langkah pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Saat pertemuan pertama berlangsung observer mengamati jalannya kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode Demonstrasi dan mengisi lembar observasi yang sudah disiapkan. Hasil dari obsevasi tersebut terlampir. Gambaran hasil observasi tersebut diantaranya adalah guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran sudah sesuai dangan RPP, metode yang digunakan sudah bervariasi tidak monoton ceramah saja, alat peraga sudah dipersiapkan secara maksimal, peserta didik sudah dilibatkan secara aktif dalam pembelajaran sehingga pembelajaran lebih hidup, dan tingkat

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1360/5/T1_262010712_BAB IV.pdfmemiliki 5 guru kelas dan 4 guru mata pelajaran. SD Negeri

27

penguasaan materi lebih baik,. Pada akhir kegiatan guru bersama peserta didik merefleksi kegiatan pembelajaran yang sudah berlansung

ii. Pertemuan Kedua Kegiatan siklus II dilaksanakan pada pertemuan kedua tanggal 12 Desember

2011. Awal dari kegiatan tersebut guru mengabsen kehadiran peserta didik kemudian mengajukan pertanyaan secara lisan tentang materi yang telah dipelajari pada prtemuan yang lalu. Pada kegiatan inti menjelaskan struktur batang dan fungsinya.guru mengadakan evaluasi untuk mengukur tingkat keberhasilan peserta didik dalam pembelajaran IPA tentang hubungan tumbuhan dan fungsi batang dengan menggunaan metode Demonstrasi dan mendayagunakan tumbuhan di sekitar sekolah. Di akhir kegiatan guru merefleksi bersama peserta didik dan memberikan pesan moral agar peserta didik lebih termotivasi dalam belajar pada pertemuan berikutnya.

iii. Pertemuan Ketiga Pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 26 Desember 2011. Terlebih dahulu

peneliti melakukan konsultasi dengan observer untuk menentukan waktu yang tepat dalam melaksanakan kegiatan dan persiapan segala sesuatu yang akan dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan pada pertemuan Ketiga.

Pada kegiatan awal, setelah guru mengabsen dan memimpin berdoa bersama guru mengajukan beberapa pertanyaan tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Guru memberikan contoh batang yang berkambium ( batang pohon mangga ). Dari contoh batang tersebut guru mengajukan pertanyaan “ Bagaimanakah struktur batang yang dimiliki batang kayu tersebut? “.

Mamasuki kegiatan inti guru mendemonstrasikan cara untuk mengetahui struktur batang yang dimiliki oleh beberapa tumbuhan yang ada di sekitar siswa. Dilanjtkan guru membagi kelas menjadi 4 – 5 kelompok dan membagikan LKS yang harus dikerjakan sisiwa pada pertemuan ketiga. Setelah selesai guru meminta salah satu siswa sebagai perwakilan kelompok untuk membacakan hasil kerja kelompoknya di depan kelas. Kemudian bersama siswa guru membahas dan menyimpulkan materi yang baru saja diajarkan.

Untuk mengakhiri pertemuan ketiga guru memberikan evaluasi tertulis uantukmengetahuitingkat pemahaman siswa terhadap materi yang baru saja diajarkan.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1360/5/T1_262010712_BAB IV.pdfmemiliki 5 guru kelas dan 4 guru mata pelajaran. SD Negeri

28

Selama kegiatan pembelajaran berlangsung observer mengamati pembelajaran dengan menggunakan metode Demonstrasi. Hasil dari pengamatan observer, pembelajaran sudah berjalan dengan maksimal. Baik pertemuan pertama, pertemuan kedua maupun pertemuan Ketiga sudah sesuai dengan rencana yang telah disusun. Karena kekurangan yang ada pada siklus I sudah diperbaiki pada siklus II.

a. Hasil Belajar Perolehan nilai hasil belajar pada siklus I digunakan sebagai titik tolak untuk melaksanakan tindakan perbaikan pada siklus II guna mencapai ketuntasan belajar sesuai dengan indikator kerja yang sudah direncanakan ( > 90% peserta didik mengalami ketuntasan ). Peneliti melaksanakan evaluasi pada siklus II pertemuan ketiga.

b. Refleksi ( Reflecting ) Refleksi dari siklus II ini adalah tercapainya Kriteria Ketuntasan Minimal dengan

melaksanakan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan tindakan perbaikan. Setelah menggunakan metode Demonstrasi dan mendayagunakan alat peraga dari lingkungan sekitar peserta didik terlihat lebih mudah dalam menangkap materi yang diajarkan. Sehingga tidak terlihat kebingungan dalam memahami materi

Dari hasil evaluasi siklus II peserta didik 100% memperoleh nilai sesuai dengan KKM yang ditentukan yaitu >65. Pembelajaran berjalan lebih optimal dan lebih memotivasi peserta didik. Dengan menggunakan metode demontrasi dan mendayagunakan alat peraga dari lingkungan sekitar peserta didik lebih mudah memahami materi dan lebih termotivasi dalam belajar. Karena peserta didik telibat secara aktif dalam belajar dan merasa tidak bosan hanya mendengarkan penjelasan guru saja.

4.4. Hasil Analisis Data

Pada tahap ini akan dipaparkan hasil analisis data penelitian tentang hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA Standart Kompetensi Hubungan Struktur Tumbuhan dan Fungsinya, Kompetensi Dasar Struktur Batang dan Fungsinya dengan menggunakan metode Demonstrasi dan mendayagunakan alat peraga dari lingkungan sekitar sekolah. Paparan hasil dari setiap siklus sebagai berikut :

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1360/5/T1_262010712_BAB IV.pdfmemiliki 5 guru kelas dan 4 guru mata pelajaran. SD Negeri

29

4.4.1. Analisis Data Siklus I Data analisis nilai setelah pembelajaran menggunakan metode Demonstrasi pada

siklus I seperti pada tabel sebagai berikut : Tabel :4.2

Rekapitulasi nilai kondisi awal dan siklus I mata pelajaran IPA SD Negeri 1 Karangasem semester 1 tahun 2010 /2011

No Ketagori Kondisi Awal Siklus I Jumlah % Jumlah %

1 Tuntas 5 17,25 22 75,86 2 Belum Tuntas 24 82,75 7 24,14 3 Jumlah 29 100 29 100 4 Nilai Terendah 50 60 5 Nilai Tertiggi 75 90 6 Jumlah 55 75

Berdasarkan tebel di atas perbandingan antara kondisi awal dan siklus I terjadi peningkatan, jumlah peserta didik yang mengalami ketuntasan belajar. Kondisi awal peserta didik yang tuntas dalam belajar berjumlah 5 peserta didik atau 17,25 % menjadi 22 peserta didik atau 75,86 %. Peserta yang belum tuntas pada kondisi awal 24 atau 82,75 % menjadi 7 peserta didik atau 24,14 %, sedangkan nilai terendah pada kondisi awal 50 meningkat menjadi 60 pada siklus I dan nilai tertinggi pada kondisi awal 70 pada siklus I menjadi 90. Data rekapitulasi nilai yang diperoleh siswa pada siklus I dapat kita lihat pada diagram di bawah ini

Gambar diagram Lingkar tabel 4.2 Rekapitulasi nilai Siklus I

75,86

24,14

Siklus I

Tuntas

Belum tuntas

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1360/5/T1_262010712_BAB IV.pdfmemiliki 5 guru kelas dan 4 guru mata pelajaran. SD Negeri

30

4.3.2.Analisis Data Siklus II Analisis nilai setelah pembelajaran siklus II dapat dilihat sepert tabel 4.3 sebagai berikut :

Tabel 4.3 Rekapitulasi nilai siklus II mata pelajaran IPA SD Negeri 2 Karangasem semester 1 tahun 2010 /2011

No Ketagori Kondisi Awal Siklus II Jumlah % Jumlah %

1 Tuntas 5 17,25 29 100 2 Belum Tuntas 24 82,75 0 0 3 Jumlah 29 100 29 100 4 Nilai Terendah 50 65 5 Nilai Tertiggi 70 100 6 Jumlah rata - rata 55 90

Dari tebel di atas perbandingan antara kondisi awal dan siklus II terjadi peningkatan jumlah peserta didik yang mengalami ketuntasan belajar. Kondisi awal peserta didik yang tuntas dalam belajar berjumlah 5 peserta didik atau 17,25 % menjadi 29 peserta didik atau 100 %. Berarti peserta didik yang mencapai ketuntasan KKM ( > 65 ) sejumlah 29 atau 100%. dari jumlah keseluruhan peserta didik. Hasil belajar peserta didik pada pembelajaran siklus II adalah 100% jadi peserta didik tuntas dalam pembelajaran. Kenaikan jumlah peserta didik yang tuntas 100% dalam pembelajaran siklus II dikarenakan peserta tidak bosan dan lebih tertarik karena pembelajran menggunakan alat peraga benda konkrit. Sehingga peserta didik lebih berperan aktif dalam pembelajaran. Peserta didik yang belum tuntas pada kondisi awal 24 atau 82,75 % menjadi 0 peserta didik atau 0 %. Pada siklus II. Nilai tertinggi pada kondisi awal 70 menjadi 100 dan nilai trendah pada kondisi awal 50 menjadi 65 pada siklus II dengan rata – rata nilai 90. Adapun perolehan nilai siklus II tersebut dapat di buat dalam bentuk diagram sebagai berikut :

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1360/5/T1_262010712_BAB IV.pdfmemiliki 5 guru kelas dan 4 guru mata pelajaran. SD Negeri

31

Gambar diagram Lingkar tabel 4.3 Rekapitulasi nilai Siklus II

4.5. Pembahasan Hasil Penelitian. Bertitik tolak paparan hasil penelitian di atas, maka dapat diketahui peningkatan hasil belajar peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran IPA dengan menggunakan metode Demonstrasi. Adapun pembahasan yang menghubungkan teorii sebelumnya dengan hasil penelitian yang dilaksanakan adalah : Pembelajaran Hubungan Struktur Akar dan Fungsinya dengan menggunakan metode Demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas IV pada mata pelajaran IPA

Pembelajaran menggunakan media pembelajaran bermanfaat untuk melengkapi, memelihara dan bahkan meningkatkan kualitas dan proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Penggunaan media dalam pembelajaran akan meningkatkan hasil belajar, meningkatkan aktifitas siswa, meningkatkan motifasi belajar siswa (Ridha Sarwono, 2008).

Teori di atas selaras dengan penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti. Karena saat peneliti mengajar dengan menggunakan media realita atau alat peraga benda konkrit dapat meningkatkan aktifitas belajar dan hasil belajar peserta didik.

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan Bruner yang mengungkapkan bahwa, ”Dalam proses belajar siswa sebaiknya diberi kesempatan untuk memanipulasi benda-benda (alat peraga). Dengan alat peraga tersebut, siswa dapat melihat langsung

100

0

Siklus II

Tuntas

Belum tuntas

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1360/5/T1_262010712_BAB IV.pdfmemiliki 5 guru kelas dan 4 guru mata pelajaran. SD Negeri

32

bagaimana keteraturan serta pola yang terdapat dalam benda yang sedang diperhatikannya. Keteraturan tersebut kemudian oleh siswa dihubungkan dengan keteraturan intuitif yang telah melekat pada dirinya (Ruseffendi,1994:109). Hal tersebut terlihat dari hasil penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti di SD Negeri 2 Karangasem dengan menggnakan metode Demonstrasi. Hasil ulangan sebelum menggunakan metode Demonstrasi nilai rata – rata kelas 50 meningkat menjadi 70. Dengan jumlah peserta didik yang tuntas 5 menjadi 22 ( siklus I ) dan pada siklus II yang merupakan perbaikan dari siklus I rata – rata kelas menjadi 90 dengan jumlah peserta didik yang tuntas pada siklus I 22 menjadi 29 peserta didik yang tuntas pada siklus II. Peningkatan tersebut terjadi setelah peneliti melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode Demonstrasi. Dalam pembelajaran Hubungan struktur akar dan fungsinya menggunakan metode Demonstrasi peserta didik terlibat aktif dalam mengikuti proses pembelajaran.Adapun gambaran kenaikan prestasi siswa dari pra-siklus, siklus aid an siklus II dapat dilihat dari gambar diagram batang di bawah ini :

Gambar diagram batang

Rekapitulasi nilai pra-siklus, Siklus I dan Siklus II Berdasarkan gambar table di atas, dapat kita lihat peningkatan hasil belajar dari

tiap – tiap siklus. Pada kondisi awal siswa yang mengalami ketuntasa belajar adalah 17,25 %, siklus I 75,86 % dan siklus II 100 %. Sehinngga dengan demikian pembelajaran

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

kondisi awal

siklus I siklus II

jumlah siswa

tuntas

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1360/5/T1_262010712_BAB IV.pdfmemiliki 5 guru kelas dan 4 guru mata pelajaran. SD Negeri

33

dengan menggunakan metode Demonstrasi dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.

Hambatan yang dialami peserta didik dalam pembelajaran Struktur akar dan fungsinya dengan menggunakan metode Demonstrasi.

Dalam penggunaan metode Demonstrasi peserta didik terkadang mengalami kebingungan. Karena gambar yang digunakan sebagai alat peraga tidak merupakan benda nyata jadi peserta didik belum memahami materi dengan jelas.

Penggunaan metode Demonstrasi dengan mendayagunakan tumbuhan di sekitar sekolah belum pernah digunakan sebagai metode dalam pembelajaran di SD Negeri 2 Karangasem. Disini perlu kesabaran dan ketrampilan yang lebih dari guru untuk membimbing dan memotivasi peserta didik dalam proses pembelajaran.