bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4€¦ · guru kelas v sdn ledok 07 salatiga, yaitu: standar...

27
32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Hasil penelitian menggunakan model desain sistem pembelajaran ADDIE, Berdasarkan model desain sistem pembelajaran ADDIE, langkah-langkah pembuatan media pembelajaran buku interaktif pada materi simetri lipat dan simetri putar bangun datar adalah sebagai berikut. 4.1.1 Analisis (Analysis) Analisis pada model desain sistem pembelajaran ADDIE dilakukan dengan dua tahap, sebagai berikut. 1. Analisis Kurikulum dan Materi Pengembangan media pembelajaran menggunakan acuan kurikulum 2006 (KTSP). Dalam kurikulum Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator yang digunakan dalam menyusun media pembelajaran dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai berikut. Tabel 4.1 Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Geometri dan Pengukuran 6. Memahami sifat-sifat hubungan antar bangun datar 6.4 Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan simetri 1. Menentukan simetri lipat suatu bangun datar 2. Menentukan simetri putar suatu bangun datar 2. Analisis kebutuhan Analisis kebutuhan berupa tuntutan kurikulum dan kesiapan guru dalam menghadapi peserta didik yang memiliki karakter berbeda-beda. Kebutuhan peserta didik dapat diketahui melalui wawancara dengan guru kelas. Wawancara ini digunakan sebagai dasar dalam menentukan rancangan media pembelajaran yang akan dibuat. Kendala yang dialami oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran adalah media yang masih kurang dalam pemanfaatan maupun penggunaannya. Hal ini menyebabkan hasil belajar

Upload: others

Post on 10-Feb-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 32

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    4.1 Hasil Penelitian

    Hasil penelitian menggunakan model desain sistem pembelajaran ADDIE,

    Berdasarkan model desain sistem pembelajaran ADDIE, langkah-langkah

    pembuatan media pembelajaran buku interaktif pada materi simetri lipat dan

    simetri putar bangun datar adalah sebagai berikut.

    4.1.1 Analisis (Analysis)

    Analisis pada model desain sistem pembelajaran ADDIE dilakukan dengan dua

    tahap, sebagai berikut.

    1. Analisis Kurikulum dan Materi

    Pengembangan media pembelajaran menggunakan acuan kurikulum 2006

    (KTSP). Dalam kurikulum Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan

    Indikator yang digunakan dalam menyusun media pembelajaran dapat dilihat

    pada tabel 4.1 sebagai berikut.

    Tabel 4.1

    Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator

    Standar Kompetensi Kompetensi

    Dasar Indikator

    Geometri dan Pengukuran

    6. Memahami sifat-sifat

    hubungan antar bangun

    datar

    6.4 Menyelidiki

    sifat-sifat

    kesebangunan

    dan simetri

    1. Menentukan simetri lipat

    suatu bangun datar

    2. Menentukan simetri

    putar suatu bangun datar

    2. Analisis kebutuhan

    Analisis kebutuhan berupa tuntutan kurikulum dan kesiapan guru dalam

    menghadapi peserta didik yang memiliki karakter berbeda-beda. Kebutuhan

    peserta didik dapat diketahui melalui wawancara dengan guru kelas.

    Wawancara ini digunakan sebagai dasar dalam menentukan rancangan media

    pembelajaran yang akan dibuat. Kendala yang dialami oleh guru dalam

    melaksanakan pembelajaran adalah media yang masih kurang dalam

    pemanfaatan maupun penggunaannya. Hal ini menyebabkan hasil belajar

  • 33

    peserta didik yang kurang maksimal karena proses pembelajaran yang kurang

    bervariasi sehingga peserta didik merasa bosan dan kurang bersemangat dalam

    mengikuti pembelajaran. Terlebih lagi jika peserta didik memasuki jam mata

    pelajaran matematika, sebagian besar peserta didik merasa bahwa mata

    pelajaran matematika adalah mata pelajaran yang sulit. Anggapan tentang

    sulitnya pelajaran matematika akan membuat peserta didik menjadi lebih tidak

    bersemangan dalam mengikuti pembelajaran khususnya pembelajaran

    matematika.

    4.1.2 Perancangan (Design)

    Perancangan media pembelajaran dilakukan dengan beberapa langkah

    yang akan dijelaskan sebagai berikut.

    1. Menentukan judul buku interaktif

    Judul buku ditentukan berdasarkan materi yang akan dimuat serta

    menggunakan kata-kata yang dapat menarik perhatian dan rasa ingin tahu peserta

    didik tentang isi buku. Judul yang digunakan adalah “Ayo Cari Tahu Simetri

    Lipat dan Simetri Putar Bangun Datar”.

    2. Mengumpulkan referensi materi

    Referensi materi digunakan untuk mengetahui seberapa jauh materi yang

    harus diterima oleh peserta didik. Hasil dari analisis materi dapat dijadikan

    sebagai dasar untuk menentukan referensi materi. Dari hasil analisis materi dan

    kebutuhan peserta didik, ditentukanlah pokok bahasan simetri lipat dan simetri

    putar bangun datar pada kelas V SD. Materi dikumpulkan dari buku pegangan

    guru dan buku pegangan siswa kelas V, dan referensi dari internet.

    3. Menyusun kerangka media pembelajaran

    Penyusunan kerangka media pembelajaran dilakukan untuk mempermudah

    dalam pembuatan media pembelajaran. Kerangka media pembelajaran meliputi,

    judul, SK, KD, Indikator, petunjuk penggunaan, cara penyajian materi, soal

    latihan, dan kesimpulan. Dari kerangka tersebut dikembangkan menjadi draft awal

    produk media pembelajaran. Kerangka media pembelajaran dapat dilihat pada

    gambar 4.1 berikut.

  • 34

    Gambar 4.1 Bagan Media Pembelajaran Buku Interaktif

    4. Merancang media pembelajaran

    Media pembelajaran dirancang sebagai solusi permasalahan tentang media

    yang tersedia belum memenuhi kebutuhan peserta didik dalam proses belajar

    mengajar. Media pembelajaran dikembangkan dari kerangka yang telah disusun

    sesuai dengan materi yang akan dibahas di dalam media pembelajaran berupa

    buku interaktif. Media pembelajaran buku interaktif dirancang berdasarkan

    pendekatan konstruktivisme. Materi yang diambil adalah mata pelajaran

    matematika pada pokok bahasan simetri lipat dan simetri putar bangun datar.

    Pendekatan konstruktivisme terdiri dari 4 tahap, yaitu tahap invitasi, eksplorasi,

    pengajuan eksplanasi dan solusi, dan pelaksanaan tindakan.

    4.1.3 Pengembangan (Development)

    Setelah melalui proses perencanaan, dilakukan proses pengembangan

    produk. Pengembangan produk yaitu rencana yang telah tersusun selanjutnya

    diproduksi untuk mendapatkan produk. Pembuatan produk dilakukan melalui

    beberapa tahap yang akan dijelaskan sebegai berikut.

    Judul

    Pemetaan SK, KD dan

    Indikator

    Petunjuk penggunaan

    buku

    Rangkuman materi dan

    latihan soal

    Kesimpulan

  • 35

    1. Pembuatan produk awal

    Pengembangan produk diawali dengan mempersiapkan bahan-bahan

    pengembangan, yaitu :

    a. Materi dan alur cerita

    Materi ditentukaan berdasarkan hasil observasi dan diskusi dengan

    guru kelas V SDN Ledok 07 Salatiga, yaitu: Standar Kompetensi 6.

    Memahami sifat-sifat hubungan antar bangun datar dan Kompetensi Dasar 6.4

    Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan simetri. Dari materi yang telah

    diperoleh tahap selanjutnya membuat alur cerita sesuai dengan materi yang

    ada. Alur cerita yang digunakan dalam buku interaktif ini yaitu (1) tokoh

    utamanya siswa kelas V SD, dia mengalami kesulitan dalam memahami

    materi simetri lipat ketika gurunya menjelaskan didalam kelas, selanjutnya dia

    bertanya kepada ibunya tentang materi tersebut dan ibunya menjelaskan

    pertanyaan dari anaknya. (2) materi ke dua tentang simetri putar bangun datar

    menggunakan alur cerita dimana ada beberapa siswa ketika pulang sekolah

    melihat pagar rumah disebelah jalan. Pagar tersebut terbuat dari kayu

    berbentuk segienam, dimana segienam tersebut dapat diputar.

    b. Sumber gambar untuk desain

    Dalam pembuatan desain tokoh dan latar belakang tempat

    menggunakan gambar yang bersumber dari internet. Pemilihan gambar

    disesuaikan dengan tema dan alur cerita yang telah dibuat. Terdapat lima

    tokoh dalam cerita yang terdiri dari empat orang siswa, dan satu ibu.

    c. Aplikasi Corel Draw X5

    Materi, alur cerita dan sumber gambar yang telah ditentukan kemudian

    digabungkan menjadi satu menggunakan aplikasi corel draw X5 untuk

    membuat desain produk yang akan dicetak. Cara penggunaan aplikasi ini

    dengan menggabungkan beberapa gambar untuk menjadi satu alur cerita yang

    sesuai dengan materi yang dimuat.

  • 36

    2. Komponen dalam media pembelajaran

    Dalam media pembelajaran terdapat komponen-komponen, yaitu pemetaan

    Kompetensi Dasar dan Indikator, cara penggunaan buku interaktif, materi dan

    kegiatan pembelajaran, latihan soal, dan kesimpulan. Selanjutnya akan

    dijelaskan sebagai berikut.

    a. Pemetaan Kompetensi Dasar dan indikator

    Pemetaan Kompetensi dasar dan indikator disesuaikan dengan

    standar kompetensi yang telah ditentukan. Pemetaan Standar kompetensi,

    Kompetensi dasar dan indikator pada buku interaktif dapat dilihat pada

    gambar 4.2 berikut.

    Gambar 4.2 Pemetaan SK, KD dan Indikator

    b. Materi dan kegiatan pembelajaran

    Materi yang dimuat dalam buku interaktif yang akan dibuat hanya

    mencakup simetri lipat dan simetri putar bangun datar. Kegiatan

    pembelajaran dirancang secara sederhana untuk mempermudah siswa

    dalam memahami materi. Salah satu contoh penyajian materi dan kegiatan

    pembelajaran dapat dilihat pada gambar 4.3 berikut.

  • 37

    Gambar 4.3 Materi dan Kegiatan Pembelajaran

    c. Latihan soal

    Latihan soal dalam buku interaktif disajikan dengan bentuk yang

    berbeda dan dapat dilihat pada gambar 4.4 berikut.

    Gambar 4.4 Latihan Soal Dalam Buku Interaktif

    d. Kesimpulan

    Kesimpulan dalam buku interaktif terletak pada halaman terakhir

    dengan bentuk tabel kesimpulan yang berisi jumlah simetri lipat dan

    simetri bangun datar yang tertulis dalam kolom, dan siswa diminta untuk

    melengkapi tabel kesimpulan tersebut. Tampilan halaman kesimpulan

    dapat dilihat pada gambar 4.5 berikut.

  • 38

    Gambar 4.5 Halaman Kesimpulan

    3. Validasi Pakar

    Validasi pakar merupakan tahap validasi produk pembelajaran yang telah

    dikembangkan oleh peneliti yang kemudian divalidasi oleh validator. Tetapi

    sebelum produk pembelajaran divalidasi oleh pakar, terlebih dahulu dibimbingkan

    kepada dosen pembimbing untuk dilakukan beberapa perbaikan terhadap buku

    interaktif.

    Masukan lain juga diperlukan untuk mengetahui tingkat kebutuhan siswa

    terhadap media yang dikembangkan dan media yang akan dikembangkan

    disesuaikan dengan karakteristik siswa. Selain diskusi dengan dosen pembimbing,

    peneliti juga berkonsultasi dengan guru kelas V dan mendapatkan masukan dari

    media yang dikembangkan. Tahap selanjutnya memperbaiki sesuai dengan

    masukkan dari dosen pembimbing dan guru, kemudian akan hasil dari revisi

    tersebut diberikan kepada validator produk. Validator dalam penelitian dapat

    dilihat pada tabel 4.2 dibawah ini.

    Tabel 4.2

    Nama Validator

    No. Nama Validator Keterangan

    1. Adi Winanto Media Dosen

    2. Fika Widya Pratama, S.Si., M.Pd Materi Dosen

    3. Dwi Ristanto Materi Guru

    4. Hariyati Juwita S.Pd Soal Guru

    Saran dari dosen pembimbing dan guru kelas 5 SD Negeri Ledok 07

    digunakan sebagai dasar revisi produk tahap pertama sebelum divalidasi oleh

    pakar media dan pakar materi. Produk yang telah direvisi kemudian divalidasi

  • 39

    oleh ahli materi dan ahli media. Kritik dan saran dari validator dapat dilihat pada

    tabel 4.3 dibawah ini.

    Tabel 4.3

    Daftar Kritik dan Saran

    Pemberi Saran Kritik dan Saran

    Validator 1 Beberapa bagian dari dalam buku antara background dengan

    tulisan terlalu gelap

    Beri judul sesuai tema dari halaman sampul

    Tambahkan nomor halaman dari tiap-tiap lembar buku.

    Posisi Citra dan ibunya dengan keterangannya terbalik

    Validator 2 Kesesuaian tulisan dengan background tidak sesuai, sehingga

    mempersulit untuk membaca, sebaliknya diberi background

    khusus untuk mendukung kejelasan penulisan

    Tema/background menggunakan gambar yang berhubungan

    dengan keadaan sekitar/keseharian, jadi sebaiknya

    gambar/bangun yang akan dipelajari simetri lipat dan

    putarnya tidak bergantung pada bangun-bangun ruang yang

    ada di buku namun dapat mengambil benda-benda sehari-hari

    Validator 3

    Pada materi simetri putar bangun datar alangkah lebih

    baiknya apabila bangun datar yang dimaksud juga dibuat

    dalam bentuk 3 dimensi sehingga lebih jelas.

    Validator 4 Gambarnya ditambah lagi dan lebih kreatif lagi.

    4. Revisi produk

    Berdasarkan hasil dari validasi pakar tersebut, ditemukanlah revisi produk.

    Revisi produk tersebut sebagai dasar untuk mengembangkan produk menjadi

    lebih baik. Revisi produk yang didapat berupa Hasil revisi produk dapat dilihat

    Lebih jelasnya dapat pada tabel 4.4 dibawah ini.

    Tabel 4.4

    Kritik, Saran, dan Tindak Lanjut

    Kritik dan Saran Tindak Lanjut

    Beberapa bagian dari dalam buku antara

    background dengan tulisan terlalu gelap

    Mengganti tulisan dengan warna yang

    lebih cerah agar mudah dibaca.

    Beri judul sesuai tema dari halaman

    sampul

    Judul ditambahkan dengan “simetri lipat

    dan simetri putar dan simetri lipat bangun

    datar” dibawah kata “Ayo Cari Tahu”

    Tambahkan nomor halaman dari tiap-tiap

    lembar buku.

    Menambahkan halaman pada setiap

    halaman buku

    Posisi Citra dan ibunya dengan

    keterangannya terbalik

    Memindahkan posisi Citra di dekat Ibu.

    Kesesuaian tulisan dengan background

    tidak sesuai, sehingga mempersulit untuk

    membaca, sebaliknya diberi background

    khusus untuk mendukung kejelasan

    Mengganti tulisan dengan warna yang

    lebih cerah agar mudah dibaca.

  • 40

    penulisan

    Tema/background menggunakan gambar

    yang berhubungan dengan keadaan

    sekitar/keseharian, jadi sebaiknya

    gambar/bangun yang akan dipelajari

    simetri lipat dan putarnya tidak

    bergantung pada bangun-bangun ruang

    yang ada di buku namun dapat

    mengambil benda-benda sehari-hari

    Menambahkan benda-benda yang

    dijumapi sehari-hari ke dalam cerita.

    Seperti rambu-rambu lalu lintas “STOP”,

    “!”

    Pada materi simetri putar bangun datar

    alangkah lebih baiknya apabila bangun

    datar yang dimaksud juga dibuat dalam

    bentuk 3 dimensi sehingga lebih jelas.

    Membuat bangun datar menjadi bentuk 3

    dimensi dan digabungkan menjadi bentuk

    rumah.

    Gambarnya ditambah lagi dan lebih

    kreatif lagi.

    Gambar pada soal lebih divariasikan lagi

    Berdasarkan kritik dan saran dari beberapa validator, maka dilakukan

    revisi terhadap produk sebelum di uji coba kan. Hasil dari uji pakar digunakan

    sebagai dasar untuk memperbaiki buku interaktif. Perbaikan sampul depan dan

    sampul belakang dapat dilihat pada tabel 4.5 dan tabel 4.6 berikut.

    Tabel 4.5

    Perubahan Sampul Depan Media Pembelajaran

    Sebelum Revisi Setelah Revisi

  • 41

    Tabel 4.6

    Perubahan Sampul Belakang Media Pembelajaran

    Sebelum Revisi Setelah Revisi

    Pada bagian pemetaan Kompetensi Dasar dan indikator, model tulisan

    lebih diperjelas dan ukuran font diperkecil yang dapat dilihat pada tabel 4.7

    berikut.

    Tabel 4.7

    Perubahan Model Tulisan dan Ukuran Font Huruf

    Sebelum Revisi Setelah Revisi

  • 42

    Tulisan yang terdapat pada setiap halaman mengalami perubahan seperti

    terlihat pada tabel 4.8 berikut ini.

    Tabel 4.8

    Perubahan model tulisan pada halaman

    Sebelum Revisi Setelah Revisi

    Penempatan tokoh ibu dalam cerita Citra juga mengalami perubahan yang

    dapat dilihat pada tabel 4.9 dibawah ini.

    Tabel 4.9

    Perubahan Penempatan Tokoh

    Sebelum Revisi Setelah Revisi

    4.1.4 Implementasi

    Implementasi merupakan tahap uji coba produk yang telah dikembangkan

    dengan tujuan mengetahui tingkat kemampuan dari produk untuk memecahkan

    masalah yang telah dipaparkan sebelumnya. Tahap implementasi terbagi menjadi

    2 tahap uji coba, yaitu uji coba terbatas dan uji coba luas. Pelaksanaan dapat

    dilihat pada tabel 4.10 bawah ini.

  • 43

    Tabel 4.10

    Pelaksanaan Uji Coba

    Uji Coba Tahap Waktu

    Uji Coba Terbatas Pretest

    25 April 2017 Pembelajaran

    Posttest

    Uji Coba Luas Pretest

    27 April 2017 Pembelajaran

    Posttest

    Sebelum melakukan implementasi harus dilakukan persiapan, persiapan

    tersebut meliputi :

    1. Meminta izin kepada kepala sekolah SD Negeri Ledok 07 tentang rencana

    pembelajaran yang akan dilakukan.

    2. Memberitahukan kepada guru kelas 5 SD Negeri Ledok 07 tentang rencana

    pembelajaran yang akan dilakukan.

    3. Memperbanyak media pembelajaran buku interaktif sebanyak 14 eksemplar.

    4. Menyiapkan RPP (Rencana pelaksanaan pembelajaran)

    5. Memperbanyak soal pretest dan soal posttest, masing-masing 10 untuk uji

    coba terbatas dan 24 untuk uji coba luas.

    6. Memperbanyak angket respon siswa.

    7. Menyiapkan angket respon guru dan lembar observasi pelaksanaan

    pembelajaran.

    Tahap pelaksanaan pembelajaran diawali dengan pemberian soal pretest.

    Tujuan pemberian soal pretest, yaitu untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa

    tentang materi pembelajaran. Tahap selanjutnya, yaitu proses pembelajaran

    menggunakan alat bantu media yang telah dikembangkan berupa buku interaktif

    dengan materi simetri lipat dan simatri putar bangun datar kelas V SD.

    Uji coba terbatas dilaksanakan pada hari Selasa, 25 April 2017. Kegiatan

    pembelajaran menggunakan pendekatan kontruktivisme, tahap awal guru

    mengajak siswa untuk berdoa sesuai dengan keyakinannya masing-masing, tahap

    selanjutnya guru memeriksa kehadiran siswa dengan memanggil nama siswa satu

    persatu, tahap selanjutnya guru membagikan soal pretest kepada 10 siswa yang

    telah dipilih acak sebelumnya. Guru memberikan apersepsi kepada siswa dengan

  • 44

    mengajak siswa untuk mencari benda yang berhubungan dengan bentuk bangun

    datar disekitar kelas. Kemudian guru memberikan demonstrasi menggunakan 1

    lembar kertas berbentuk persegi panjang dan melipatnya menjadi bagian yang

    sama besar. Siswa memulai kegiatan belajar dengan membaca dan memahami

    petunjuk penggunaan buku yang ada pada halaman kedua setelah pemetaan SK,

    KD, dan indikator. Terdapat beberapa kegiatan dalam buku interaktif yaitu

    mencari simetri lipat dan simetri putar dari bangun datar yang telah disediakan di

    buku, siswa juga diajak untuk menentukan jumlah simetri lipat dari bangun yang

    dipilihnya. Pada bagian kesimpulan, siswa diminta untuk melengkapi tabel

    kesimpulan yang berisi jumlah simetri lipat dan simetri putar bangun datar yang

    terdapat dalam tabel.

    Dari hasil uji coba terbatas didapatkan perbedaan hasil belajar siswa

    sebelum menggunakan media pembelajaran dan setelah menggunakan media

    pembelajaran. Selain itu siswa juga mengisi angket respon terhadap media

    pembelajaran yang digunakan. Berdasarkan hasil pretest, posttest dan angket

    respon siswa, serta hasil dari lembar observasi guru, maka dilakukan perbaikan

    mengenai hal-hal yang kurang mendukung dalam proses pembelajaran uji coba

    terbatas agar tidak terulang pada uji coba luas terhadap seluruh siswa kelas V SD

    Negeri Ledok 07 yang berjumlah 24 siswa.

    Tahap implementasi kedua yaitu uji coba luas terhadap 24 siswa kelas V

    SD Negeri Ledok 07 yang dilaksanakan pada hari kamis, 27 April 2017. Tahapan

    pembelajaran uji coba luas hampir sama dengan uji coba terbatas, yang

    membedakan hanya proses yang berbeda yaitu memberlakukan beberapa aturan

    selama proses pembelajaran. aturan tersebut digunakan untuk mengatur suasana

    kelas agar menjadi kondusif dan lebih mudah dalam mengontrol pembelajaran.

    selain memberlakukan beberapa aturan, dalam proses pembelajaran menggunakan

    buku interaktif lebih diperjelas dalam mengarahkan siswa dalam mengggunakan

    buku.

    Kesimpulan hasil observasi guru selama dua pembelajaran berlangsung uji

    coba terbatas dan uji coba luas dapat dilhat pada tabel 4.11 dibawah ini.

  • 45

    Tabel 4.11

    Hasil Observasi Guru Selama Uji Coba

    No. Instrumen Uji Coba

    Terbatas

    Uji Coba

    Luas

    1. Menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan materi yang ada didalam media

    √ √

    2. Mengembangkan isi media pembelajaran √ √

    3. Siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran

    √ √

    4. Memfasilitasi siswa untuk melakukan kegiatan dengan media yang sudah dibuat

    √ √

    5. Mendorong siswa untuk bekerjasama dalam belajar sesuai petunjuk dalam media

    pembelajaran

    x √

    6. Guru dan siswa membahas soal evaluasi √ √

    7. Dengan bimbingan guru, siswa dapat menyimpulkan materi yang telah dipelajari

    x √

    8. Siswa mengerjakan soal evaluasi √ √

    Tahap terakhir dari implementasi adalah melakukan posttest untuk

    mengukur hasil belajar siswa menggunakan media pembelajaran buku interaktif

    pada materi simetri lipat dan simetri putar bangun datar. Tujuan dari

    melaksanakan posttest adalah untuk mengukur keefektifan media pembelajaran

    buku interaktif.

    4.1.5 Evaluasi (Evaluation)

    Tahap terakhir pengembangan produk pembelajaran dengan materi simetri

    lipat dan simetri putar bangun datar adalah evaluasi penggunaan media

    pembelajaran.

    4.1.5.1 Analisis data kevalidan

    Analisis data kevalidan diambil dari hasil penilaian validator dengan

    lembar penilaian media pembelajaran. Hasil dari lembar penilaian produk yaitu

    validasi aspek materi, validasi aspek media, dan validitas aspek soal. Berikut

    adalah penjelasan dari validasi aspek materi, validasi aspek media, dan validasi

    aspek soal.

    1. Aspek Materi

    Lembar penilaian aspek materi terdapat delapan butir penilaian yang

    terdiri dari dua indikator yang harus terpenuhi. Hasil validasi pakar materi dapat

    dilihat pada tabel 4.12 berikut.

  • 46

    Tabel 4.12

    Hasil Validasi Pakar Materi

    No. Indikator Skor Perolehan Skor Maksimal

    1. Kesesuaian materi dengan SK dan KD

    19 25

    2. Bahasa 12,5 15

    Jumlah 31,5 40

    Berdasarkan penilaian pada aspek materi diperoleh jumlah skor 31,5

    dengan presentasi 78%, kriteria penilaian pada tabel 4.12 menunjukkan kategori

    sesuai.

    2. Aspek Media

    Lembar penilaian aspek media terdapat dua belas butir penilaian yang

    terdiri dari tiga indikator yang harus terpenuhi. Hasil validasi pakar media dapat

    dilihat pada tabel 4.13 dibawah ini.

    Tabel 4.13

    Hasil Validasi Pakar Media

    No. Indikator Skor Perolehan Skor Maksimal

    1. Tampilan 18 25

    2. Isi Media 14 20

    3. Bahasa 12 15

    Jumlah 44 60

    Berdasarkan penilaian pada aspek materi diperoleh jumlah skor 44 dengan

    presentase 73,33%, kriteria penilaian pada tabel 4.13 menunjukkan kategori

    sesuai.

    3. Aspek Soal

    Lembar penilaian aspek butir soal terdapat 20 butir soal pretest dan 20

    butir soal posttest. Hasil validasi pakar soal pretest dapat dilihat pada tabel 4.14

    dan tabel 4.15 untuk validasi soal posttest.

    Tabel 4.14

    Hasil Validasi Pakar Soal Pretest

    Kompetensi

    Dasar Indikator Jumlah Soal

    Jumlah Soal

    Valid

    6.4 Menyelidiki

    sifat-sifat

    kesebangunan

    dan simetri

    Menentukan simetri

    lipat suatu bangun

    datar

    10 10

    Menentukan simetri

    putar suatu bangun

    datar

    10 10

    Jumlah 20 20

  • 47

    Berdasarkan hasil dari validasi pakar soal terdapat 20 item soal dinyatakan

    valid, sehingga 20 item soal tersebut dapat digunakan sebagai soal pretest dalam

    penelitian.

    Tabel 4.15

    Hasil Validasi Pakar Soal Posttest

    Kompetensi

    Dasar Indikator Jumlah Soal

    Jumlah Soal

    Valid

    6.4 Menyelidiki

    sifat-sifat

    kesebangunan

    dan simetri

    Menentukan simetri

    lipat suatu bangun

    datar

    10 10

    Menentukan simetri

    putar suatu bangun

    datar

    10 10

    Jumlah 20 20

    Hasil validasi soal posttest menunjukkan 20 butir soal dinyatakan valid,

    sehingga dapat digunakan sebagai soal posttest dalam penelitian.

    4.1.5.2 Analisis data keefektifan

    Analisis data keefektifan digunakan untuk mengetahui tingkat perbedaan

    penggunaan produk media dengan menggunakan presentase ketuntasan pretest

    dan posttest yang ditunjang dengan hasil angket guru dan angket respon siswa

    yang akan dijelaskan secara rinci sebagai berikut.

    1. Analisis Data Pretest dan Data Posttest, Angket Respon Guru dan Angket

    Respon Siswa, Hasil Observasi Guru dan Siswa

    a. Data Uji Coba Terbatas

    Data hasil pretest dan posttest disajikan dalam tabel distribusi frekuensi

    untuk mempermudah dalam membuat interval kelas. Cara menghitung interval

    kelas adalah sebagai berikut.

    K = 1+ 3,3 log n

    Rentang data = data terbesar - data terkecil + 1

    Panjang kelas = rentang : jumlah kelas

    Keterangan:

    K = Jumlah kelas interval

    n = banyaknya data

  • 48

    1. Data Hasil Pretest

    Data hasil pretest diolah berdasarkan rumus yang telah disajikan kemudian

    didapatkan hasil perhitungan pretest sebagai berikut.

    K = 1 + 3,3 log n

    = 1 + 3,3 log 10

    = 1 + 3,3 x 1

    = 1 + 3,3

    = 4,3

    = 4

    Sedangkan rentang data dihitung dengan rumus sebagai berikut

    Rentang data = data terbesar - data terkecil + 1

    = 85 - 45 + 1

    = 41

    Panjang kelas = rentang : jumlah kelas

    = 41 : 4

    = 10,25

    = 10

    Berdasarkan kasil perhitungan, distribusi frekuensi hasil pretest

    menggunakan 4 kelas dengan panjang kelas 10 dapat dilihat pada tabel 4.16

    berikut ini.

    Tabel 4.16

    Distribusi Frekuensi Hasil Pretest

    Kelas Interval Frekuensi Persentase

    45-55 1 10%

    56-66 3 30%

    67-77 4 40%

    78-89 2 20%

    Jumlah 10 siswa 100%

    Berdasarkan tabel 4.16 dapat diketahui bahwa siswa dalam kelas interval

    45-55 sebanyak 1 siswa dengan persentase 10%. Pada interval 56-66 terdapat 3

    siswa dengan persentase 30%. Jumlah siswa dalam kelas interval 67-77 sebanyak

    4 siswa dengan persentase 40%. Jumlah siswa dalam kelas interval 78-89

    sebanyak 2 siswa dengan persentase 20%.

  • 49

    2. Data Hasil Posttest

    Data hasil posttest diolah berdasarkan rumus yang telah disajikan

    sebelumnya, sehingga dihasilkan perhitungan sebagai berikut ini.

    K = 1 + 3,3 log n

    = 1 + 3,3 log 10

    = 1 + 3,3 x 1

    = 1 + 3,3

    = 4,3

    = 4

    Sedangkan rentang data dihitung dengan rumus sebagai berikut

    Rentang data = data terbesar - data terkecil + 1

    = 95 - 60 + 1

    = 36

    Panjang kelas = rentang : jumlah kelas

    = 36 : 4

    = 9

    Berdasarkan kasil perhitungan, distribusi frekuensi hasil pretest

    menggunakan 4 kelas dengan panjang kelas 9 dapat dilihat pada tabel 4.17

    berikut ini.

    Tabel 4.17

    Distribusi Frekuensi Hasil Posttest

    Kelas Interval Frekuensi Persentase

    60-68 1 10%

    69-77 2 20%

    78-86 1 10%

    87-95 6 60%

    Jumlah 10 siswa 100%

    Berdasarkan tabel 4.17 dapat diketahui bahwa siswa dalam kelas interval

    60-68 sebanyak 1 siswa dengan persentase 10%. Pada interval 69-77 terdapat 2

    siswa dengan persentase 20%. Jumlah siswa dalam kelas interval 78-86 sebanyak

    1 siswa dengan persentase 10%. Jumlah siswa dalam kelas interval 87-95

    sebanyak 6 siswa dengan persentase 60%.

    3. Data Ketuntasan Hasil Pretest dan Posttest

  • 50

    Data ketuntasan hasil pretest dan posttest ditentukan berdasarkan KKM

    yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 70. Data ketuntasan dapat dilihat pada tabel

    4.18 berikut ini.

    Tabel 4.18

    Ketuntasan Hasil Pretest dan Posttest

    Ketuntasan Pretest Posttest

    Jumlah Persentase Jumlah Persentase

    Tuntas 6 60% 9 90%

    Tidak Tuntas 4 40% 1 10%

    Jumlah 10 100% 10 100%

    Berdasarkan tabel 4.18 dapat diketahui bahwa hasil dari pretest terdapat 6

    siswa atau 60% yang mencapai nilai diatas 70 dan siswa yang memperoleh nilai

    dibawah 70 sebanyak 4 siswa atau 40%. Sedangkan hasil dari posttest

    menunjukkan 9 siswa atau 90% memperoleh nilai diatas 70 dan 1 siswa atau 10%

    memperoleh nilai dibawah 70.

    b. Data Uji Coba Luas

    Data hasil pretest dan posttest disajikan dalam tabel distribusi frekuensi

    untuk mempermudah dalam membuat interval kelas. Cara menghitung interval

    kelas adalah sebagai berikut.

    K = 1+3,3 log n

    Rentang data = data terbesar - data terkecil + 1

    Panjang kelas = rentang : jumlah kelas

    Keterangan:

    K = Jumlah kelas interval

    n = banyaknya data

    1. Data Hasil Pretest

    Data hasil pretest diolah berdasarkan rumus yang telah disajikan kemudian

    didapatkan hasil perhitungan pretest sebagai berikut.

    K = 1 + 3,3 log n

    = 1 + 3,3 log 24

    = 1 + 3,3 x 1,38

    = 1 + 4,55

    = 5,55

  • 51

    = 6

    Sedangkan rentang data dihitung dengan rumus sebagai berikut

    Rentang data = data terbesar - data terkecil + 1

    = 80 - 40 + 1

    = 41

    Panjang kelas = rentang : jumlah kelas

    = 41 : 6

    = 6,83

    = 7

    Berdasarkan kasil perhitungan, distribusi frekuensi hasil pretest

    menggunakan 6 kelas dengan panjang kelas 7 dapat dilihat pada tabel 4.19 berikut

    ini.

    Tabel 4.19

    Distribusi Frekuensi Hasil Pretest

    Kelas Interval Frekuensi Persentase

    40-46 4 16,67%

    47-53 2 8,33%

    54-60 5 20,83%

    61-66 3 12,5%

    67-73 5 20,83%

    74-80 5 20,83%

    Jumlah 24 siswa 100%

    Dari tabel 4.19 tentang distribusi frekuensi hasil Pretest diketahui bahwa

    jumlah siswa yang tuntas (>70) berjumlah 5 siswa dengan presentase 20,8% dan

    siswa tidak tuntas berjumlah 19 siswa dengan presentase 79,2%. Hal tersebut

    dapat diketahui dari hasil nilai dengan kelas interval 40-46 berjumlah 4 atau

    16,67%, kelas interval 47-53 berjumlah 2 atau 8,33%, kelas interval 54-60

    berjumlah 5 atau 20,8%, kelas interval 61-66 berjumlah 3 atau 12,5%, kelas

    interval 67-73 berjumlah 5 atau 20,83%, dan kelas interval 74-80 berjumlah 5 atau

    20,8%.

  • 52

    2. Data Hasil Posttest

    Data hasil posttest diolah berdasarkan rumus yang telah disajikan

    sebelumnya, sehingga dihasilkan perhitungan sebagai berikut ini.

    K = 1 + 3,3 log n

    = 1 + 3,3 log 24

    = 1 + 3,3 x 1,38

    = 1 + 4,55

    = 5,55

    = 6

    Sedangkan rentang data dihitung dengan rumus sebagai berikut

    Rentang data = data terbesar - data terkecil + 1

    = 100 - 50 + 1

    = 51

    Panjang kelas = rentang : jumlah kelas

    = 51 : 6

    = 8,5

    = 9

    Berdasarkan kasil perhitungan, distribusi frekuensi hasil pretest

    menggunakan 6 kelas dengan panjang kelas 9 dapat dilihat pada tabel 4.20 berikut

    ini.

    Tabel 4.20

    Distribusi Frekuensi Hasil Posttest

    Kelas Interval Frekuensi Persentase

    50-58 2 8,3%

    59-67 2 8,3%

    68-76 7 29,16%

    77-85 9 37,5%

    86-94 1 4,16%

    95-103 3 12,5%

    Jumlah 24 siswa 100%

    Dari tabel 4.20 diketahui bahwa jumlah siswa pada kelas interval 50-58

    dan 59-67 masing-masing adalah 2 siswa atau 8,3%. Jumlah siswa pada kelas

    interval 68-76 adalah 7 siswa atau 29,16%. Jumlah siswa pada kelas interval 77-

    85 adalah 9 siswa atau 37,5%. Jumlah siswa pada kelas interval 86-94 adalah 1

  • 53

    siswa atau 4,16%. Jumlah siswa pada kelas interval 95-103 adalah 3 siswa atau

    12,5%.

    3. Data Deskriptif Hasil Pretest dan Posttest

    Data deskripsi hasil pretest dan posttest menampilkan nilai terendah

    (minimum), nilai tertinggi (maximum), nilai rata-rata (mean) dari hasil pretest dan

    posttest. Data deskripsi diolah dengan aplikasi IBM SPSS Statistics 16 yang dapat

    dilihat pada tabel 4.21 berikut ini.

    Tabel 4.21

    Deskripsi Statistik Hasil Pretest dan Posttest

    N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation

    Pretest 24 40 80 1490 62.08 11.971

    Posttest 24 50 100 1840 76.67 12.394

    Valid N (listwise) 24

    Berdasarkan tabel 4.21 dapat dilihat bahwa nilai terendah dari pretest

    adalah 40 dan nila tertinggi 80 dengan rata-rata 62,08. Sedangkan nilai terendah

    dari posttest adalah 50 dengan nilai tertinggi 100 dan nilai rata-rata 76,67.

    4. Data Ketuntasan Hasil Pretest dan Posttest

    Data ketuntasan hasil pretest dan posttest ditentukan berdasarkan KKM

    yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 70. Data ketuntasan dapat dilihat pada tabel

    4.22 berikut ini.

    Tabel 4.22

    Ketuntasan Hasil Pretest dan Posttest

    Ketuntasan Pretest Posttest

    Jumlah Persentase Jumlah Persentase

    Tuntas 10 41,67% 20 83,33%

    Tidak Tuntas 14 58,33% 4 16,56%

    Berdasarkan tabel 4.22 dapat diketahui bahwa hasil dari pretest terdapat 10

    siswa yang mencapai nilai diatas 70 atau 41,67% dan siswa yang memperoleh

    nilai dibawah 70 sebanyak 14 siswa atau 58,33%. Sedangkan hasil dari posttest

    menunjukkan 20 siswa atau 83,33% memperoleh nilai diatas 70 dan 4 siswa atau

    16,56% memperoleh nilai dibawah 70.

  • 54

    5. Analisis Hasil Pretest dan Posttest

    Analisis hasil pretest dan posttest dilakukan dengan melakukan uji

    normalitas terlebih dahulu untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal

    atau tidak. Jika data sudah berdistribusi normal, maka dapat dilakukan uji beda

    rerata. Uji beda rerata dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rerata

    antara hasil pretest dan posttest. Hasil uji normalitas dari hasil pretest dapat

    dilihat pada tabel 4.23 dan hasil uji normalitas dari hasil posttest dapat dilihat

    pada tabel 4.24 berikut.

    Tabel 4.23

    Uji Normalitas Hasil Pretest

    Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

    Statistic df Sig. Statistic df Sig.

    Pretest .162 24 .101 .941 24 .169

    a. Lilliefors Significance Correction

    Dari hasil uji normalitas hasil pretest dapat diketahui bahwa nilai

    signifikansi shapiro-Wilk menunjukkan angka 0,169 yang berarti data tersebut

    berdistribusi normal karena nilai signifikansi > 0,05.

    Tabel 4.24

    Uji Normalitas Hasil Posttest

    Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

    Statistic df Sig. Statistic df Sig.

    Posttest .148 24 .189 .968 24 .619

    a. Lilliefors Significance Correction

    Dari hasil uji normalitas hasil posttest dapat diketahui bahwa nilai

    signifikansi shapiro-Wilk menunjukkan angka 0,619 yang berarti data tersebut

    berdistribusi normal. Setelah diketahui bahwa data pretest dan posttest

    berdistribusi normal maka dapat dilakukan uji beda rerata dengan menggunakan

    uji T berpasangan (Paired Sample T-Test). Hasil dari uji T berpasangan dapat

    dilihat pada tabel 4.25 berikut ini.

  • 55

    Tabel 4.25

    Hasil Uji T Berpasangan

    Paired Differences

    t df

    Sig. (2-

    tailed)

    Mean

    Std.

    Deviation

    Std. Error

    Mean

    95% Confidence

    Interval of the

    Difference

    Lower Upper

    Pair 1 Pretest -

    Posttest -14.58333 12.06114 2.46197 -19.67630 -9.49036 -5.923 23 .000

    Berdasarkan hasil uji T berpasangan, Sig. (2-tailed) menunjukkan angka

    0,000 berarti terdapat perbedaan antara pretest dan posttest karena 0.000 < 0,05.

    Jika Sig. (2-tailed) menunjukkan angka dimana angka tersebut lebih dari 0,05,

    maka data pretest dan posttest tidak menunjukkan perbedaan.

    2. Analisis Data Kepraktisan

    Analisis data kepraktisan dilakukan berdasarkan hasil angket respon guru

    dan respon siswa terhadap media pembelajaran menggunakan buku interaktif.

    Hasil dari angket respon guru dapat dilihat pada tabel 4.26 dan hasil angket respon

    siswa pada tabel 4.27 berikut ini.

    Tabel 4.26

    Respon Guru Terhadap Buku Interaktif

    No. Indikator

    Skor Rata-

    rata Uji Coba

    Terbatas

    Uji Coba

    Luas

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    Pembelajaran menggunakan media lebih

    mudah

    Media sangat membantu dalam proses

    belajar mengajar

    Pembelajaran dengan menggunakan media

    membuat anak lebih aktif dan fokus dalam

    mengikuti pembelajaran

    Pembelajaran menggunakan media dapat

    meningkatkan tanggungjawab siswa

    Pembelajaran dengan media dapat

    meningkatkan rasa ingin tahu siswa

    Pembelajaran dengan buku interaktif dapat

    meningkatkan kerjasama antar anggota

    kelompok

    5

    4

    4

    3

    5

    4

    5

    5

    4

    4

    5

    4

    5

    4,5

    4

    4,5

    5

    4

    Jumlah rata-rata 27

  • 56

    Berdasarkan hasil respon guru terhadap buku interaktif pada uji coba

    terbatas dan uji coba luas didapatkan jumlah skor rata-rata 27 yang termasuk

    dalam kategori sangat sesuai. Sedangkan hasil angket respon siswa dapat dilihat

    pada tabel berikut ini.

    Tabel 4.27

    Respon Siswa Terhadap Buku Interaktif

    No. Indikator

    Rata-rata Skor

    Uji Coba

    Terbatas Uji Coba Luas

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    6.

    Media ini membuatku lebih bersemangat

    alam belajar

    Penggunaan media yang mudah

    membuatku lebih cepat memahami materi

    Susunan media yang sederhana

    membuatku lebih mudah dalam

    memahami materi

    Petunjuk dalam media membuatku lebih

    bersemangat

    Petunjuk yang terdapat dalam media

    mudah dipahami

    Buku ini sangat menarik dalam membantu

    saya belajar

    4,6

    4,7

    4,6

    4,7

    3,9

    4,3

    4,7

    4,9

    4,4

    4,9

    4,3

    4,3

    Jumlah 26,8 27,5

    Berdasarkan tabel 4.27 dapat diketahui bahwa jumlah skor rata-rata pada

    uji coba terbatas yaitu 26,8 dan jumlah skor pada uji coba luas yaitu 27,5, maka

    didapatkan rata-rata skor uji coba terbatas dan uji coba luas sebesar 27,15 yang

    masuk dalam kriteria sangat sesuai.

    4.2 Pembahasan

    Berdasarkan hasil akhir dari penelitian yang telah dilakukan sesuai dengan

    alur model ADDIE dengan pendekatan konstruktivisme dengan subjek yang

    diteliti yaitu guru dan siswa kelas 5 SDN Ledok 07 Salatiga dengan penggunaan

    media pembelajaran buku interaktif pada materi simetri lipat dan simetri putar

    bangun datar. Pembahasan lebih rinci dapat dilihat sebagai berikut.

  • 57

    4.2.1 Kevalidan Pembuatan Media Pembelajaran

    Penelitian ini mengembangkan media pembelajaran buku interaktif pada

    materi simetri lipat dan simetri putar bangun datar. Proses penyusunan media

    pembelajaran berdasarkan teori pengembangan ADDIE yang terdiri dari 5 tahap.

    Media pembelajaran buku interaktif yang dikembangkan memuat pemetaan SK,

    KD dan indikator, petujuk penggunaan buku, aktivitas dalam pembelajaran,

    latihan soal dan kesimpulan. Produk yang dikembangkan sudah di uji dan

    disetujui oleh beberapa validator. Hasil validasi pakar materi mendapatkan skor

    31,5 dengan kategori sesuai. Hasil validasi pakar media memperoleh skor 44

    dengan kategori sesuai.

    4.2.2 Keefektifan Pembuatan Media Pembelajaran

    Keefektifan pembuatan media pembelajaran buku interaktif dapat dilihat

    dari meningkatnya hasil pretest dan posttest. Hasil pretest yang rata-ratanya 62,1

    menjadi 76,6 saat dilakukan posttest setelah menggunakan media pembelajaran

    buku interaktif. Selain itu, keefektifan juga dapat dilihat dari jumlah siswa yang

    tuntas sebelum dan sesudah menggunakan media pembelajaran buku interaktif.

    Persentase siswa yang mencapai KKM ketika pretest hanya 41,67% sedangkan

    persentase ketuntasan hasil posttest mencapai 83,33%. Berdasarkan hasil

    perhitungan angket respon guru diperoleh jumlah skor rata-rata 27 dari 6 butir

    penilaian dengan kategori sangat sesuai, dan dari hasil angket respon siswa

    diperoleh skor27,15 dari 6 butir penilaian dengan kategori sangat sesuai.

    4.3 Temuan Penelitian

    Berdasarkan hasil pengamatan dari proses pembelajaran menggunakan

    media pembelajaran buku interatif didapatkan beberapa hal yang dapat dijadikan

    temuan penelitian, yaitu :

    1. Siswa menyukai tampilan dan ilustrasi yang terdapat pada buku interaktif.

    Sebelumnya siswa hanya belajar dengan menggunakan lembar kerja siswa dan

    buku paket.

    2. Siswa terlihat antusias dan secara tidak langsung lebih berkonsentrasi dalam

    memahami materi dengan memperhatikan dan malkukan kegiatan yang ada

    didalam buku interaktif.

  • 58

    3. Siswa lebih mudah dalam memahami dan menyelesaikan soal yang berhungan

    dengan materi yang disajikan dalam buku interaktif.

    4. Melalui kegiatan berkelompok, siswa dapat berlatih berdiskusi bersama

    dengan teman kelompoknya.