bab iv hasil penelitian dan pembahasan · 2017. 4. 28. · kkm ≥80. berdasarkan data awal yang...
TRANSCRIPT
33
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan dari
pelaksanaan tindakan yang dilakukan di kelas 4 SDN 1 Tambirejo tahun
pelajaran 2015/2016 semester 2 yang terletak di Kecamatan Toroh, Kabupaten
Grobongan dengan jumlah siswa 30, 15 siswa perempuan dan 15 siswa laki-
laki.Penelitian di lakukan melalui 2 siklus. Pelaksanaan dalam penelitian ini
adalah penelitian tindakan kelas (PTK).
4.1 Pelaksanaan Tindakan
Penelitian ini dilakukan melalui praktik pembelajaran di kelas IV SDN 1
Tambirejo tahun pelajaran 2015/2016 semester 2 Kecamatan Toroh, Kabupaten
Grobogan dengan jumlah siswa 30, siswa laki-laki 15 dan siswa perempuan 15
pada mata pelajaran IPA standar kompetensi memahami perubahan lingkungan
fisik dan pengaruhnya terhadap daratan. Kompetensi dasar 10.1 mendeskripsikan
berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari,
dan gelombang air laut) pada siklus 1 dan 10.2. Menjelaskan pengaruh perubahan
lingkungan fisik terhadap daratan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor) untuk siklus
2.
4.1.1 Kondisi Awal
Hasil belajar siswa kelas IV SDN 1 Tambirejo sebelum dilakukan tindakan
masih banyak siswa yang hasil belajarnya belum tuntas atau belum memenuhi
KKM ≥80. Berdasarkan data awal yang diperoleh dari guru kelas hasil belajar
IPA siswa kelas 4 diketahui bahwa dari 30 siswa yang tuntas ada 5 siswa atau
16,67% dengan rata-rata 71,76 dari kriteria ketuntasan minimal (KKM ) ≥80.
Hasil belajar IPA dapat dilihat didalam tabel 4.1
34
Tabel 4.1
Kondisi Awal Hasil Belajar IPA
No Nilai Jumlah Siswa Persentase Keterangan
1. < 80 25 83,33% Belum Tuntas
2. ≥80 5 16,67% Tuntas
Jumlah 30 100%
Rata-rata 71,76
Ketuntasan hasil belajar IPA pada kondisi awal atau pra siklus sebelum
diberikan tindakan dari 30 siswa terdapat 25 siswa dengan persentase 83,33%
yang belum tuntas dan 5 siswa atau 16,67% yang sudah tuntas mencapai KKM
80. Rata-rata kelas yaitu 71,76.
Gambar 2
Diagram Hasil Belajar Pra Siklus
Dari tabel interval diatas bahwa ada 3 siswa yang mendapatkan nilai di
rentang 50-60, ada 12 siswa mendapat nilai pada rentang 61-70, ada 10 siswa
yang mendapatkan nilai direntang 71-80 serta di rentang nilai 81-90 ada 5 siswa.
KKM atau kriteria ketuntasan minimal adalah 80 jadi dapat disimpulkan bahwa
hanya ada 5 siswa yang tuntas mencapai KKM.
0
2
4
6
8
10
12
14
50-60 61-70 71-80 81-90
Interval Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra siklus
Jumlah Siswa
35
Gambar 3
Diagram Hasil Belajar IPA Pra siklus
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebelum dilakukan
tindakan dari 30 siswa hanya terdapat 5 siswa atau 16,67% yang tuntas dan 25
siswa atau 83,33% yang belum tuntas atau belum mencapai kriteria ketuntasan
minimal 80. Sebelum diadakan tindakan nilai tertinggi yang diperoleh siswa
dalam pembelajaran IPA yaitu 85 dan yang terendah 58 seta diperoleh rata-rata
kelas yaitu 71,76.
4.1.2 Pelaksanaan Siklus 1
Pelaksanaan tindakan siklus 1 dilaksanakan selama tiga kali pertemuan yaitu pada
tanggal 20 april,22 april dan 23 april 2016 adapun tahap yang dilaksanakaan
adalah sebagai berikut
1) Perencanaan Tindakan
Pada tahap perencanaan ini adalah memilih materi yang akan
disampaikan dan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran IPA
berkonsultasi dengan guru kelas, siklus 1 dilaksanakan dalam tiga
pertemuan, peneliti menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses
pembelajaran diantaranya rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus
1, lembar observasi atau pengamatan pembelajaran yang dilakukan
peneliti menggunakan model Cooperative Learning tipe Snowball
83%
17%
Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus
Belum Tuntas <80
Tuntas≥80
36
Throwing, lembar obervasi pengamatan aktivitas siswa selama proses
pembelajaran serta menyiapkan alat dan media yang digunakan dalam
pembelajaran seperti kertas lipat yang digunakan untuk sebagai bola salju
dan menyiapkan gambar-gambar yang sesuai dengan materi.
2) Pelaksanaan tindakan dan Observasi
Pelaksanaan dalam penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas
(PTK) siklus 1 dilakukan 3 kali pertemuan yang sesuai dengan jadwal
yang telah disepakati dengan guru kelas, setiap pertemuan dilaksanakan
2x35 menit . Dalam kegiatan pembelajaran ini yang mengajar adalah
peneliti sendiri sedangkan yang menjadi observer adalah teman sejawat
dibantu oleh guru kelas 4. Hal ini dilakukan karena guru bersangkutan
menganggap bahwa di dalam kegiatan pembelajaran ini peneliti lebih
mengerti sistematikanya. Adapun kegiatan yang dilakukan sebagai berikut:
a. Pertemuan pertama
Tindakan ini dilakukan pada hari Rabu 20 April 2016 yang
berlangsung pada jam ke 3-4 dengan alokasi waktu 2x35 menit materi
yang akan disampaikan yaitu penyebab perubahan lingkungan fisik (angin,
hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut). Adapun kegiatan yang
dilakukan pada pertemuan satu adalah kegiatan awal yang dilakukan guru
mengucap salam, berdoa menurut agama masing-masing dan mengabsen
kehadiran siswa setelah itu siswa menanyakan keadaan siswa dan kesiapan
siswa dalam mengikuti pelajaran. Guru dan siswa menyiapkan alat-alat
yang akan digunakan saat pembelajaran berlangsung dan sebelum
rmemulai pembelajaran mengatur kursi siswa. Kemudian guru juga
memberikan motivasi di awal pembelajaran agar siswa termotivasi dan
aktif dalam pembelajaran serta menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai.
Kemudian melakukan apersepsi dengan bernyanyi dan bertanya jawab
dengan siswa. Guru menggali informasi siswa dengan menunjukkan
gambar-gambar dan siswa melakukan analisis sederhana. Kemudian guru
menjelaskan materi penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan,
37
cahaya matahari, dan gelombang air laut). Siswa antusias mendengarkan
penjelasan materi dan bertanya. Kemudian guru mengelompokkan siswa
ke dalam 5 kelompok yang beranggotakan 6 siswa dan memilih ketua
kelompok. Pada kegiatan akhir guru memberikan kesempatan untuk
menyakan materi yang belum jelas kepada siswa. Setelah itu siswa dan
guru menyimpulkan materi pelajaran. Selanjutnya guru menyampaikan
rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan berikutnya.
Kemudian guru mengakhiri pelajaran dengan salam.
b. Pertemuan kedua
Tindakan ini dilaksanakan pada hari Jumat 22 April 2016 yang
berlangsung pada jam pelajaran ke 3-4 dengan alokasi waktu 2x35 menit.
Adapun kegiatan yang dilakukan pada pertemuan kedua yaitu kegiatan
awal yang dilakukan guru mengucap salam, berdoa menurut agama
masing-masing dan mengabsen kehadiran siswa setelah itu siswa
menanyakan keadaan siswa dan kesiapan siswa dalam mengikuti
pelajaran. Guru dan siswa menyiapkan alat-alat yang akan digunakan
saat pembelajaran berlangsung dan sebelum rmemulai pembelajaran
mengatur kursi siswa. Kemudian guru juga memberikan motivasi di awal
pembelajaran agar siswa termotivasi dan aktif dalam pembelajaran serta
menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Kemudian guru
memberikan penjelasan lanjutan materi penyebab perubahan lingkungan
fisik (angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut). Kegiatan
pembelajaran IPA pertemuan ke dua siklus 1 ini sudah sesuai dengan
yang sudah di rencanakan sebelumnya seperti pada pertemuan pertama.
Guru melakukan motivasi dan apersepsi dengan bernyanyi.
Kemudian guru menjelaskan materi lanjutan dan bertanya jawab.
Siswa berkelompok sesuai kelompoknya yang sudah ditentukan pada
pertemuan sebelumnya. Ketua kelompok menemui guru untuk di berikan
penjelasan materi dan aturan main. Guru memerintahkan ketua kelompok
untuk kembali ke kelompoknya dan melaksanakan perintah. Kemudian
ketua kelompok menjelaskan kepada anggotanya. Masing-masing
38
kelompok membuat pertanyaan yang di kertas yang sudah di berikan
kepada ketua kelompoknya dan di buat seperti bola. Kemudian siswa
bermain snowball throwing atau bola salju dengan bimbingan guru.
Setelah permainan selesai siswa mengerjakan lembar kerja siswa yang
sudah di berikan oleh guru. Setelah selesai siswa mengumpulkan lembar
kerja siswa pada guru. Pada kegiatan akhir guru memberikan kesempatan
untuk menyakan materi yang belum jelas kepada siswa. Setelah itu siswa
dan guru menyimpulkan materi pelajaran.Selanjutnya guru
menyampaikan kepada siswa bahwa pada pertemuan berikutnya akan ada
tes evaluasi siklus 1 dan rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan
pada pertemuan berikutnya. Kemudian guru mengakhiri pelajaran dengan
salam.
c. Pertemuan Ketiga
Tindakan ini dilaksanakan pada hari Sabtu 23 April 2016 yang
berlangsung pada jam pelajaran ke 1-2 dengan alokasi waktu 2x35 menit.
Adapun kegiatan yang dilakukan pada pertemuan ketiga adalah kegiatan
awal yang dilakukan guru mengucap salam, berdoa menurut agama
masing-masing dan mengabsen kehadiran siswa setelah itu siswa
menanyakan keadaan siswa dan kesiapan siswa dalam mengikuti
pelajaran. Guru dan siswa menyiapkan alat-alat yang akan digunakan
saat pembelajaran berlangsung dan sebelum rmemulai pembelajaran
mengatur kursi siswa. Kemudian guru juga memberikan motivasi di awal
pembelajaran agar siswa termotivasi dan aktif dalam pembelajaran serta
menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Kemudian guru
memberikan pengulangan materi penyebab perubahan lingkungan fisik
(angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut). Untuk
menghilangkan rasa jenuh siswa diajak bermain pesan berantai. Siswa
membentuk kelompok sesuai pada pertemuan sebelumnya. Kemudian
guru memberikan penjelasan aturan permainan dan siswa bermain pesan
berantai secara antusias, aktif dan bersemangat. Pada akhir pembelajaran
dilakukan tes evaluasi siklus 1. Evaluasi mencakup materi yang telah
39
dipelajari siswa pada pertemuan pertama, kedua dan ketiga. Pada
pertemuan sebelumnya peneliti sudah menginformasikan kepada siswa
bahwa pada pertemuan ketiga akan ada tes evaluasi siklus 1 agar siswa
bersungguh-sungguh mengerjakan.
3) Hasil Tindakan
Hasil tindakan dilihat dari nilai evaluasi siswa pada siklus 1. Hasil
belajar IPA kelas 4 pada pertemuan ketiga akhir pembelajaran dengan
materi penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya
matahari, dan gelombang air laut) adalah
Tabel 4.2
Hasil Belajar IPA Siklus 1
No Nilai Jumlah Siswa Persentase Keterangan
1. < 80 8 26,67% Belum Tuntas
2. ≥80 22 73.33% Tuntas
Jumlah 30 100%
Berdasarkan tabel 4.2 terdapat 22 siswa yang tuntas atau mencapai
KKM (80) meningkat dibanding pada pra siklus sebelum diberikan
tindakan pengajaran yang dilakukan oleh peneliti sebagai guru dengan
menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Snowball
Throwing.
40
Gambar 4
Diagram Batang Hasil Belajar Siklus 1
Berdasarkan diagram di atas dapat disimpulkan bahwa hasil tes
siklus 1 nilai di rentang 60-70 ada 6 siswa, rentang nilai 71-80 ada 18
siswa dan rentang nilai 7 siswa jumlah seluruh siswa ada 30. Jadi dapat
disimpulkan bahwa dari pra siklus mengalami peningkatan setelah
diberikan tindakan oleh peneliti menggunakan model pembelajaran
snowball throwing.
Gambar 5
Diagram Lingkaran Hasil Belajar Siklus 1
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa setelah dilakukan
tindakan dengan model pembelajaran cooperative learning tipe snowball
0
5
10
15
20
60-70 71-80 81-90 91-100
Interval Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 1
Jumlah Siswa
27%
73%
Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 1
Belum Tuntas < 80
Tuntas ≥80
41
throwing pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SDN 1 Tambirejo, hasil
belajar IPA mengalami peningkatan dari 30 siswa terdapat 22 siswa atau
73,33% tuntas dan hanya 8 siswa atau 26,67% yang belum tuntas atau
belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal ( KKM ). Nilai tertinggi
adalah 90 dan nilai terendah adalah 65 serta diperoleh rata-rata kelas naik
menjadi 81,67 .Peningkatan hasil belajar siswa dari Pra siklus dan setelah
dilaksanakan tindakan siklus 1 yaitu pertama ketuntasan dari 5 siswa
(16,67%) menjadi 22 siswa ( 73,33%) dan 25 ( 83,33%) siswa yang belum
tuntas menjadi 8 (26,67%) siswa yang belum tuntas kedua yaitu nilai
evaluasi tertinggi dari 85 menjadi 90 dan nilai terendah yaitu dari 58
menjadi 65 ketiga rata-rata kelas yaitu 71,76 menjadi 81,67.
4) Hasil Observasi
Hasil observasi berdasarkan kegiatan siswa dan guru selama proses belajar
mengajar berlangsung. Dalam hal ini peneliti sebagai pengajar dan
observer adalah teman sejawat. Observasi dilaksanakan selama proses
pembelajaran berlangsung pengajar menggunakan model pembelajaran
cooperative learning tipe snowball throwing serta lembar observasi
aktivitas siswa dan guru yang sudah peneliti siapkan.
Tabel 4.3
Tabel Hasil Observasi Siswa Siklus 1
Pertemuan Total Skor Persentase
Pertama 62 62%
Kedua 69 69%
Berdasarkan tabel diatas hasil observasi siswa dari pertemuan
pertama pada siklus 1 yaitu 62 dengan persentase 62% pada pertemuan
kedua mengalami peningkatan dari 62 menjadi 69 dengan persentase 69%
selain melakukan observasi terhadap siswa dalam pembelajaran, observer
juga melakukan observasi terhadap guru selama proses pembelajaran
dengan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Snowball
Throwing. Hasil observasi dapat dilihat pada tabel 4.4 dibawah ini:
42
Pertemuan Total Skor Persentase
Pertama 75 75%
Kedua 79 79%
Tabel 4.4
Tabel Hasil Observasi Guru Siklus 1
Berdasarkan tabel diatas hasil observasi pertemuan kedua pada
siklus 1 skor yang diperoleh peneliti sebagai guru yaitu 75 dengan
persentase 75% sedangkan pada pertemuan kedua skor yang diperoleh
yaitu 79 dengan persentase 79% mengalami sedikit peningkatan.
5) Hasil Refleksi
Sebelum melaksanakan siklus 2 diadakan refleksi proses
pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus 1. Refleksi dilakukan
dengan tujuan untuk mengulas kekurangan dan permasalahan pada
pembelajaran siklus 1 serta mendapat kritik dari pengamat dalam
pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti. Hasil refleksi dari siklus 1
pada pertemuan pertama yaitu guru dalam menyampaikan materi belum
menyeluruh,sedangkan siswa belum berani untuk bertanya kepada guru
hanya beberapa siswa yang berani bertanya dan mengajukan pendapatnya.
Namun secara keseluruhan sudah baik, sudah melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran cooperative learning
tipe snowball throwing. Dalam pertemuan kedua guru sudah berusaha
memperbaiki kekurangan dan kesalahan dari pertemuan sebelumnya, guru
sudah memperhatikan semua siswa dan siswa sudah lebih banyak yang
sudah berani bertanya dan mengemukakan pendapat. Dalam kelompok
sudah sangat bekerja sama dalam menyelesaikan soal ataupun perintah
dari guru.
43
4.1.3 Pelaksanaan Siklus 2
Pembelajaran pada siklus 2 dilaksanakan tiga kali pertemuan setiap
pertemuan 2 jam pelajaran (2x35 menit) yang dilaksanakan pada tanggal 3
Mei, 4 Mei dan 7 Mei 2016 dengan materi pengaruh perubahan
lingkungan fisik terhadap daratan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor)
dengan rincian sebagai berikut :
1) Perencanaan
Tindakan perencanaan pada siklus 2 yaitu adalah memilih materi
yang akan disampaikan dan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran
IPA berkonsultasi dengan guru kelas, siklus 1 dilaksanakan dalam tiga
pertemuan, peneliti menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses
pembelajaran diantaranya rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus
1, lembar observasi atau pengamatan pembelajaran yang dilakukan
peneliti menggunakan model Cooperative Learning tipe Snowball
Throwing, lembar obervasi pengamatan aktivitas siswa selama proses
pembelajaran serta menyiapkan alat dan media yang digunakan dalam
pembelajaran seperti kertas lipat yang digunakan untuk sebagai bola salju
dan menyiapkan gambar-gambar yang sesuai dengan materi.
2) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan dalam penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas
(PTK). Siklus 2 dilaksanakan 3 kali pertemuan setiap pertemuan
dilaksanakan 2x35 menit. Dalam kegiatan pembelajaran ini seperti
pada siklus 1 yang mengajar adalah peneliti sedangkan observer yaitu
teman sejawat yang dibantu guru kelas. Penjelasan pada tiap
pertemuan sebagai berikut :
a. Pertemuan pertama
Tindakan ini dilaksanakan pada hari Selasa 3 April 2016
yang berlangsung pada jam pelajaran ke 3-4 dengan alokasi waktu
2 jam pelajaran (2x35 menit) Adapun kegiatan yang dilakukan
pada pertemuan satu adalah kegiatan awal yang dilakukan guru
mengucap salam, berdoa menurut agama masing-masing dan
44
mengabsen kehadiran siswa setelah itu siswa menanyakan keadaan
siswa dan kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran. Guru dan
siswa menyiapkan alat-alat yang akan digunakan saat pembelajaran
berlangsung dan sebelum rmemulai pembelajaran mengatur kursi
siswa. Kemudian guru juga memberikan motivasi di awal
pembelajaran agar siswa termotivasi dan aktif dalam pembelajaran
serta menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Kemudian melakukan apersepsi dengan bernyanyi dan
bertanya jawab dengan siswa. Guru menggali informasi siswa
dengan menunjukkan gambar-gambar dan siswa melakukan
analisis sederhana. Kemudian guru menjelaskan materi pengaruh
perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari, dan
gelombang air laut). Siswa antusias mendengarkan penjelasan
materi dan bertanya. Kemudian guru mengelompokkan siswa ke
dalam 5 kelompok yang beranggotakan 6 siswa dan memilih ketua
kelompok. Pada kegiatan akhir guru memberikan kesempatan
untuk menanyakan materi yang belum jelas kepada siswa. Setelah
itu siswa dan guru menyimpulkan materi pelajaran yang sudah
dipelajari. Selanjutnya guru menyampaikan rencana pembelajaran
yang akan dilaksanakan pada pertemuan berikutnya. Kemudian
guru mengakhiri pelajaran dengan salam.
b. Pertemuan kedua
Tindakan ini dilaksanakan pada Rabu 4 April 2016 yang
berlangsung pada jam pelajaran ke 3-4 dengan alokasi waktu 2x35
menit. Adapun kegiatan yang dilakukan pada pertemuan kedua
yaitu kegiatan awal yang dilakukan guru mengucap salam, berdoa
menurut agama masing-masing dan mengabsen kehadiran siswa
setelah itu siswa menanyakan keadaan siswa dan kesiapan siswa
dalam mengikuti pelajaran IPA. Guru dan siswa menyiapkan alat-
alat yang akan digunakan saat pembelajaran berlangsung dan
sebelum rmemulai pembelajaran mengatur kursi siswa. Kemudian
45
guru juga memberikan motivasi di awal pembelajaran agar siswa
termotivasi dan aktif dalam pembelajaran serta menyampaikan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Kemudian guru
memberikan penjelasan lanjutan materi pengaruh perubahan
lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air
laut). Kegiatan pembelajaran IPA pertemuan ke dua siklus 2 ini
sudah sesuai dengan yang sudah di rencanakan sebelumnya seperti
pada pertemuan pertama. Guru melakukan motivasi dan apersepsi
dengan bernyanyi agar siswa bersemangat dalam pembelajaran.
Kemudian guru menjelaskan materi lanjutan dan bertanya
jawab. Siswa berkelompok sesuai kelompoknya yang sudah
ditentukan pada pertemuan sebelumnya. Ketua kelompok menemui
guru untuk di berikan penjelasan materi dan aturan main. Guru
memerintahkan ketua kelompok untuk kembali ke kelompoknya
dan melaksanakan perintah. Kemudian ketua kelompok
menjelaskan kepada anggotanya. Masing-masing kelompok
membuat pertanyaan yang di kertas yang sudah di berikan kepada
ketua kelompoknya dan remas hingga bulat menyerupai bola.
Kemudian siswa bermain snowball throwing atau bola salju dengan
bimbingan guru. Setelah permainan selesai siswa mengerjakan
lembar kerja siswa yang sudah di berikan oleh guru. Setelah selesai
siswa mengumpulkan lembar kerja siswa pada guru. Pada kegiatan
akhir guru memberikan kesempatan untuk menyakan materi yang
belum jelas kepada siswa. Setelah itu siswa dan guru
menyimpulkan materi pelajaran.Selanjutnya guru menyampaikan
kepada siswa bahwa pada pertemuan berikutnya akan ada tes
evaluasi siklus 2 dan rencana pembelajaran yang akan
dilaksanakan pada pertemuan berikutnya. Kemudian guru
mengakhiri pelajaran dengan salam.
46
c. Pertemuan ketiga
Tindakan ini dilaksanakan pada hari Jumat 7 April 2016 yang
berlangsung pada jam pelajaran ke 1-2. Adapun kegiatan yang
dilakukan pada pertemuan ketiga adalah kegiatan awal yang
dilakukan guru mengucap salam, berdoa menurut agama masing-
masing dan mengabsen kehadiran siswa setelah itu siswa
menanyakan keadaan siswa dan kesiapan siswa dalam mengikuti
pelajaran. Guru dan siswa menyiapkan alat-alat yang akan
digunakan saat pembelajaran berlangsung dan sebelum rmemulai
pembelajaran mengatur kursi siswa. Kemudian guru juga
memberikan motivasi di awal pembelajaran agar siswa termotivasi
dan aktif dalam pembelajaran serta menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai. Kemudian guru memberikan
pengulangan materi pengaruh perubahan lingkungan fisik (angin,
hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut). Pembelajaran
dilaksanakan lebih santai tetapi tetap fokus. Siswa juga diajak
bermain cepat tepat agar siswa tidak jenuh selama pembelajaran
sebelumnya. Siswa bermain dengan berkelompok sesuai dengan
kelompoknya yang telah ditetapkan. Guru membacakan pertanyaan
dan akan dijawab siswa dalam 15 detik secara bergilir dalam
kelompoknya. Siswa sangat senang, percaya diri dan antusias.
Diakhir pembelajaran dilakukan evaluasi dengan tes evaluasi
tertulis siklus 2.
3) Hasil Tindakan
Hasil tindakan dilihat dari nilai evaluasi siswa pada siklus 2. Hasil
belajar IPA kelas IV SDN 1 Tambirejo pada akhir pembelajaran
pertemuan ketiga adalah pada tabel berikut:
47
Tabel 4.5
Tabel Hasil Evaluasi Siswa Siklus 2
No Nilai Jumlah Siswa Persentase Keterangan
1. < 80 0 0% Belum Tuntas
2. ≥80 30 100% Tuntas
Jumlah 30 100%
Berdasarkan tabel 4.5 dapat dikatakan bahwa hasil belajar IPA sudah
meningkat dibuktikan dengan tingkat ketuntasan siswa pada siklus ini cukup
signifikan yaitu 100%.
Gambar 6
Diagram Batang Hasil Belajar IPA Siklus 2
Berdasarkan diagram diatas terdapat 14 siswa yang mendapatkan nilai
direntang nilai 76-80, di rentang nilai 81-85 ada 12 siswa, di rentang nilai 86-90
ada 3 siswa, di rentang nilai 91-95 ada 1 siswa begitu juga di rentang 96-100 ada
1 siswa. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan dari siklus 1 ke siklus 2
hasil belajar yang tuntas.
0
2
4
6
8
10
12
14
16
76-80 81-85 86-90 91-95 96-100
Interval Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 2
Jumlah Siswa
48
Gambar 7
Diagram Lingkaran Hasil Belajar IPA Siklus 2
Berdasarkan hasil evaluasi siswa siklus 2 mengalami peningkatan yang
sangat besar dimana siswa yang mendapatkan nilai yang dapat mencapai nilai
kriteria ketuntasan minimal adala 30 siswa. Sudah seluruh siswa yang mencapai
KKM ≥ 80 sehingga dapat dikatakan bahwa penggunaan model pembelajaran
cooperative learning tipe snowball throwing dapat meningkatkan hasil belajar
IPA siswa kelas 4 SDN 1 Tambirejo.
4) Hasil Observasi
Hasil observasi kegiatan guru dan siswa selama proses belajar mengajar
berlangsung. Observasi dilaksanakan dengan melakukan pengamatan selama
proses pembelajaran berlangsung dimana peneliti menggunakan model
pembelajaran cooperative learning tipe snowball throwing. Hasil observasi guru
dan siswa terlihat pada tabel berikut
Tabel 4.6
Hasil Observasi Guru siklus 2
0%
100%
Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 2
Belum Tuntas <80
Tuntas ≥80
Pertemuan Total Skor Persentase
Pertama 93 93%
Kedua 95 95%
49
Berdasarkan tabel di atas diperoleh bahwa pertemuan pertama pada siklus
1 skornya adalah 93 dengan persentase 93% sedangkan pada pertemuan kedua 95
dengan persentase 95% pada siklus 2 sudah baik dari siklus 1 peneliti sudah
berusaha memperbaiki kesalahan dan kekurangan yang ada sebelumnya. selain
melakukan observasi terhadap siswa dalam pembelajaran, observer juga
melakukan observasi terhadap guru selama proses pembelajaran dengan model
pembelajaran Cooperative Learning tipe Snowball Throwing.
Tabel 4.7
Hasil Observasi Siswa Siklus 2
Pertemuan Total Skor Persentase
Pertama 81 81%
Kedua 88 88%
Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa hasil observasi siswa pada
pertemuan pertama siklus 1 skornya adalah 81 dengan persentase 81% sedangkan
pada pertemuan kedua skor yang diperoleh yaitu 88 dengan persentase 88%.
5) Hasil Refleksi
Pada pelaksanaan tindakan pada siklus 2 dilaksanakan tiga
pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit menunjukkan hasil lebih
baik dari sebelumnya pada siklus 1. Siswa kelas 4 sudah bersemangat
dan aktif dalam pembelajaran. Sudah banyak siswa yang berani
mengemukakan pendapat dan menghargai pendapat temannya. Ada
kerjasama sesama kelompok maupun antar kelompok dan sangat
sportif dalam permainan. Kemudian hasil belajar siswa terlihat dari
data yang diperoleh meningkat dibanding dengan sebelum diberikan
tindakan dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative
Learning tipe Snowball Throwing. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran yang menerapkan model
pembelajaran Cooperative Learning tipe Snowball Throwing pada
siklus 2 berhasil karena semua siswa kelas 4 mencapai nilai ketuntasan
kriteria minimal (KKM) 80.
50
4.2 Hasil Analisis Data
4.2.1 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4
Data yang diperoleh adalah hasil belajar IPA siswa kelas 4 SDN 1
Tambirejo mulai dari Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.8
Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2
No Ketuntasan Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2
Jumlah
siswa
Persentase Jumlah
siswa
Persentase Jumlh
siswa
Persentase
1. Tuntas 5 16,67% 22 73.33% 30 100%
2. Tidak
Tuntas
25 83,33% 8 26,67% 0 0%
Jumlah 30 100% 30 100% 30 100%
Nilai
tertinggi
85 90 100
Nilai
terendah
58 65 80
Rata-rata 71,76 81,67 83,83
Gambar 8
Diagram Batang Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2
0
5
10
15
20
25
30
35
Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2
Belum Tuntas <80
Tuntas ≥80
51
Berdasarkan tabel hasil nilai evaluasi tiap siklusnya dapat dijelaskan
bahwa pada kondisi awal terdapat 25 siswa atau 16,67% yang belum tuntas
sedangkan 5 siswa atau 83,33% yang sudah tuntas dalam belajarnya dengan rata-
rata kelas 71,76. Hasil belajar pada siklus 1 mengalami peningkatan yang sangat
besar dapat dilihat dari rata-rata nilai pada tabel siklus 1 yaitu 81,67 dan terdapat
22 siswa atau 26,67% yang sudah tuntas dalam belajarnya sedangkan yang belum
tuntas ada 8 siswa atau 73.33%. Hasil belajar setelah diberikan tindakan pada
siklus 2 sangat memuaskan peningkatannya dengan rata-rata 83,83 dan 30 siswa
atau 100% yang telah tuntas. Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat ketuntasan hasil
belajar IPA mulai Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2 mengalami peningkatan yang
sangat signifikan.
4.2.2 Hasil Observasi Kegiatan Guru
Setelah dilakukan pengamatan oleh observer guru dalam mengajar
menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Snowball Throwing
mata pelajaran IPA siswa kelas 4 SDN 1 Tambirejo pertemuan 1 dan pertemuan 2
pada siklus 1 dan siklus 2 dapat di lihat pada tabel 4.9 berikut :
Tabel 4.9
Hasil Observasi Guru Siklus 1 dan 2
Siklus Pertemuan Total Skor Persentase
1 Peratama 75 75%
Kedua 79 79%
2 Pertama 93 93%
Kedua 95 95%
Pertemuan pertama siklus 1 skor yang diperoleh guru adalah 75 atau 75%
dan pertemuan kedua 79 atau 79%. Hal ini dikarenakan bahwa masih terdapat
kekurangan dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Oleh sebab itu
dilakukan refleksi guna memperbaiki kekurangan untuk siklus 2.
52
4.2.3 Hasil Observasi Siswa
Menurut hasil observasi siswa data yang diperoleh adalah kegiatan siswa
selama pembelajaran IPA siswa kelas 4 SDN 1 Tambirejo pertemuan satu dan
pertemuan kedua pada siklus 1 dan siklus 2 pada tabel 4.1
Tabel 4.10
Hasil Observasi Siswa Siklus 1 dan Siklus 2
Siklus Pertemuan Total Skor Persentase
1 Pertama 62 62%
Kedua 69 69%
2 Pertama 81 81%
Kedua 88 88%
Berdasarkan tabel diperoleh hasil yang diperoleh pada siklus 1 pertemuan
pertama yaitu 62 dengan persentase 62% dan pertemuan kedua jumlah skornya 69
dengan persentase 69%. hal tersebut sudah diperbaiki pada siklus 2 sehingga
terjadi peningkatan dalam siklus 2 hasil observasi yang diperoleh yaitu 81 dengan
persentase 81% dan pertemuan kedua meningkat lagi menjadi 88 dengan
persentase 88%.
4.3 Pembahasan
Berdasarkan hasil observasi data awal siswa sebelum dilakukan observasi
pada siswa kelas 4 SDN 1 Tambirejo ditemukan hasil belajar siswa masih rendah.
Proses pembelajaran pra siklus menunjukkan siswa masih pasif dalam pelajaran
yang aktif hanya guru kelas. Guru masih menggunakan model pembelajaran
konvensional atau ceramah sehingga pembelajaran terkesan membosankan. Siswa
masih bekerja secara individu meskipun sudah dibentuk kelompok oleh guru
kelas. Siswa merasa jenuh dan bosan karena proses pembelajaran terlalu monoton.
Sehingga hasil belajar siswa masih rendah, hal ini jelas terlihat dari hasil tes Pra
siklus yang diperoleh dari guru kelas terdapat 5 siswa atau 16,67% yang tuntas
dan 25 siswa atau 83,33% yang belum tuntas atau belum mencapai kriteria
ketuntasan minimal (KKM) 80, rata-rata kelas yang dicapai adalah 71,76
53
menunjukkan bahwa hasil belajar IPA siswa masih kurang. Hal tersebut
disebabkan cara mengajar guru masih menggunakan model pembelajaran
konvensional atau ceramah dan jarang sekali menggunakan model dan media
pembelajaran yang melibatkan siswa lebih aktif dan antusias dalam pembelajaran.
Penelitian tindakan kelas ini menggunakan model pembelajaran
Cooperative Learning tipe Snowball Throwing dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap
siklusnya terdapat 3 kali pertemuan. Pada siklus 1 pertemuan pertama masih
terdapat kekurangan atau kesalahan yaitu siswa masih merasa malu-malu untuk
disuruh bertanya dan maju ke depan kelas. Guru juga dalam penyampaian materi
masih belum memperhatikan semua siswa. Keseluruhan sudah baik, sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran yang sudah direncanakan. Siswa
memperhatikan penjelasan materi sehingga pembelajaran berjalan lancar.
Pada siklus 1 pertemuan kedua masih menggunakan model pembelajaran
yang sama. Keseluruhan kegiatan pembelajaran sudah baik tetapi belum
maksimal. Guru sudah memperbaiki kekurangan pada pertemuan sebelumnya.
Guru dalam menyampaikan materi sudah menyeluruh ke semua siswa. Siswa
masih ada yang malu-malu untuk bertanya, mengemukakan pendapatnya dan
maju kedepan. Dalam permainan siswa sudah berkelompok dan bekerja sama
dengan baik.
Pada siklus 2 menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning
tipe Snowball Throwing sudah baik. Pelaksanaan tindakan pada siklus 2
kekurangan dan kesalahan pada siklus 1. Berdasarkan observasi dari pelaksanaan
siklus 2 siswa sudah lebih bersemangat dibandingkan pada saat proses
pembelajaran siklus 1, baik pada pertemuan pertama maupun kedua. Keaktifan
siswa meningkat dan sudah banyak siswa yang mengangkatkan untuk bertanya
dan mengajukan pendapatnya. Siswa tidak merasa jenuh dan bosan selama proses
pembelajaran berlangsung karena guru mengajak siswa bermain sambil belajar.
Berdasarkan hasil evaluasi dalam pembelajaran menggunkan model
pembelajaran Cooperative Learning tipe Snowball Throwing pada siswa kelas 4
54
SDN 1 Tambirejo mengalami peningkatan pada hasil pembelajaran IPA. Setelah
melihat perbandingan setiap siklusnya terjadi peningkatan pada hasil belajar
siswa. Dapat diketahui bahwa pada Pra siklus atau kondisi awal jumlah siswa
yang tuntas hanya 5 siswa atau 16,67% yang tuntas dan 25 siswa atau 83,33% dari
30 siswa dan rata-rata kelas yang dicapai 71,76. Hasil belajar siswa pada siklus 1
terjadi peningkatan yang sangat banyak yaitu jumlah siswa yang tuntas ada 22
siswa atau 73,33% dan hanya 8 siswa atau 26,67% yang belum tuntas dengan
rata-rata kelas yang dicapai 81,86. Hasil belajar IPA pada siklus 2 sangat
memuaskan karena semua siswa tuntas hasil belajarnya yaitu 30 siswa atau 100%
dan rata-rata kelas yang dicapai 83,83. Dengan hasil belajar IPA diatas sudah
mencapai indikator keberhasilan yaitu apabila ketuntasan siswa sudah mencapai
85% dari KKM 80.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Petronela Tesa, 2013. Program studi PGSD UKSW Salatiga.
“Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Snowball
Throwing pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV di SDN Dukuh 02 Salatiga Semester
II Tahun Pelajaran 2012/2013”. Hasil penelitian ini teknik analisa data dilakukan
untuk data kualitatif hasil observasi melalui deskripsi dan data kuantitatif hasil
belajar dengan cara persentase dengan menghitung ketuntasan belajar siswa secara
individual. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa sebelum dilakukan tindakan,
siswa yang tuntas belajar adalah 10 (43.4%) dari 23 siswa. Pada siklus I, siswa
yang tuntas menjadi 17 siswa (74%). Setelah diberikan tindakan pada siklus II,
terjadi lagi peningkatan ketuntasan belajar siswa menjadi 23 (100%). Dengan
demikian, maka disimpulkan bahwa upaya meningkatkan hasil belajar siswa
melalui pembelajaran snowball throwing pada mata pelajaran IPA kelas 4 di SDN
Dukuh 02 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013, berhasil dilaksanakan.
Penelitian yang dilakukan oleh Voryng Eswa P.T 2013. “Upaya
Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Metode Pembelajaran Snowball Throwing
pada Siswa Kelas 4 SD Kristen Kartasura Tahun Pelajaran 2012/ 2013. Program
studi PGSD UKSW Salatiga.Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah hasil
55
belajar siswa yang diambil melalui tes pada akhir siklus. Hasil penelitian pada
siklus I pertemuan I menunjukkan nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 71,25,
persentase ketuntasan belajar sebesar 56,25 %, dan pada pertemuan II nilai rata-
rata hasil belajar siswa sebesar 71,09, persentase ketuntasan belajar 68,75%. Hasil
penelitian pada siklus II pertemuan I nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar
82,8, persentase ketuntasan belajar sebesar 90,63 % dan pada pertemuan II nilai
rata-rata hasil belajar siswa sebesar 88,1, persentase ketuntasan belajar sebesar
93,75%. Penelitian ini diperoleh simpulan bahwa dengan menggunakan metode
pembelajaran snowball throwing dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas 4
SD Kristen Kartasura pada pokok bahasan energi dan perubahannya tahun
pelajaran 2012/ 2013.