bab iv hasil penelitian dan pembahasan 1 -...

15
36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini membahas tentang hasil dan pembahasan secara perinci adalah sebagai berikut: 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Profil Pendidikan Ekonomi Program Studi Pendidikan Ekonomi (Progdi – PE) yang berdiri tahun 1956 merupakan lembaga pendidikan penghasil guru plus di bidang ekonomi bisnis di FKIP – UKSW Salatiga. Sebutan guru plus, karena lulusan Progdi – PE berkompeten di bidang pendidikan dan sekaligus di bidang bisnis. Kompetensi guru plus, dibangun berdasarkan struktur kurikulum dan proses perkuliahan yang menekankan pada nilai profesionalitas guru yang dijiwai sikap wirausaha serta didukung dengan fasilitas yang memadai. Dalam rangka memenuhi tuntutan perkembangan, sejak tahun akademik 2011 – 2012 Progdi PE telah menambah satu pilihan bidang konsentrasi. Saat ini dibuka lima pilihan bidang konsentrasi, yaitu : Ekonomi Koperasi, Pemasaran, Administrasi Perkantoran, Akuntansi dan Keuangan, dan Ilmu Pengetahuan Sosial. Dosen Pendidikan Ekonomi bahkan menjadi wakil ketua 1 dan bendahara 1. Progdi – PE saat ini memiliki Akreditasi B (1167/SK/BAN – PT/ Akred/S/XI/2015). Sesuai dengan slogan UKSW “ Excelence For All”, Progdi – PE memiliki daya unggul dalam hal lulusan dengan kompetensi profesional yang utuh dan terpadu dengan jiwa wirausaha yang tangguh. Bukti daya unggul lulusan adalah Sarjana Pendidikan yang memiliki kemmapuan profesional yang memiliki kompetensi bidang pemasaran, manajemen perkantoran, akuntansi, koperasi, dan ilmu pengetahuan sosial.

Upload: dangkiet

Post on 17-Jul-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab IV ini membahas tentang hasil dan pembahasan secara perinci adalah

sebagai berikut:

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

4.1.1 Profil Pendidikan Ekonomi

Program Studi Pendidikan Ekonomi (Progdi – PE) yang berdiri tahun 1956

merupakan lembaga pendidikan penghasil guru plus di bidang ekonomi bisnis di

FKIP – UKSW Salatiga. Sebutan guru plus, karena lulusan Progdi – PE

berkompeten di bidang pendidikan dan sekaligus di bidang bisnis. Kompetensi

guru plus, dibangun berdasarkan struktur kurikulum dan proses perkuliahan yang

menekankan pada nilai profesionalitas guru yang dijiwai sikap wirausaha serta

didukung dengan fasilitas yang memadai. Dalam rangka memenuhi tuntutan

perkembangan, sejak tahun akademik 2011 – 2012 Progdi PE telah menambah

satu pilihan bidang konsentrasi. Saat ini dibuka lima pilihan bidang konsentrasi,

yaitu : Ekonomi Koperasi, Pemasaran, Administrasi Perkantoran, Akuntansi dan

Keuangan, dan Ilmu Pengetahuan Sosial. Dosen Pendidikan Ekonomi bahkan

menjadi wakil ketua 1 dan bendahara 1. Progdi – PE saat ini memiliki Akreditasi

B (1167/SK/BAN – PT/ Akred/S/XI/2015).

Sesuai dengan slogan UKSW “ Excelence For All”, Progdi – PE memiliki

daya unggul dalam hal lulusan dengan kompetensi profesional yang utuh dan

terpadu dengan jiwa wirausaha yang tangguh. Bukti daya unggul lulusan adalah

Sarjana Pendidikan yang memiliki kemmapuan profesional yang memiliki

kompetensi bidang pemasaran, manajemen perkantoran, akuntansi, koperasi, dan

ilmu pengetahuan sosial.

37

Sarjana Pendidikan yang secara kreatif mampu mengembangkan

pengetahuan ekonomi, pemasaran, manajemen perkantoran, akuntansi, koperasi,

dan ilmu pengetahuan sosial pada pendidikan jalur sekolah atau berpengatahuan

ekonomi yang dapat mendalami bidang-bidang konsentrasi tertentu. sarjana

pengelola bisnis yang memiliki dasar kemampuan profesional dalam manajemen

dan operasi bisnis pada dunia usaha.

4.1.2 Visi Dan Misi

a. Visi Progdi Pendidikan Ekonomi

“Tahun 2021 menjadi 10 besar program studi di Indonesia penghasil guru

ekonomi profesional yang berjiwa wirausaha dan berkarakter kasih ”.

b. Misi Progdi Pendidikan Ekonomi

1. Menyelenggarakan perkuliahan yang membangun sikap kreatif, inovatif,

dan pro-aktif berlandaskan moral etik iman kristen.

2. Meyelenggarakan penelitian di bidang pendidikan ekonomi dalam lingkup

luas, mencakup pengembangan ilmu pendidikan ekonomi, pengembangan

metode pembelajaran ekonomi, manajemen lembaga pendidikan dan atau

lembaga sosial, profesionalitas guru ekonomi, dan perilaku ekonomi/

wirausaha masyarakat termasuk guru ekonomi.

3. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk

mengembangkan kualitas manajerial lembaga pendidikan dan atau

lembaga sosial, profesionalitas guru ekonomi, perilaku ekonomi/

wirausaha pelaku bisnis sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

1.2 Analisis Pendahuluan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar dan

manajemen waktu terhadap kompetensi pedagogik mahasiswa Pendidikan

Ekonomi. Penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas dan satu variabel

terikat. Berkaitan dengan permasalahan yang diteliti, maka dalam

penelitian ini dibutuhkan tiga macam data, yaitu:

a. Data motivasi belajar mahasiswa sebagai variabel bebas (X 1)

38

b. Data manajemen waktu mahasiswa sebagai variabel bebas (X 2)

c. Data kompetensi pedagogik mahasiswa sebagai variabel terikat (Y)

Dalam pembahasan ini akan dilakukan analisis deskriptive dengan memberikan

gambaran data tentang jumlah data minimum, maksimum, mean, dan standar

deviasi.

Tabel 4.1 Descriptive Statistics

Pedagogik Motivasi

Manajemen

Waktu

N Valid 30 30 30

Missing 0 0 0

Mean 42.40 47.33 41.00

Std. Deviation 5.197 8.470 9.314

Range 26 38 32

Minimum 28 28 26

Maximum 54 66 58

Sumber : Data diolah tahun 2017 menggunakan SPSS 16.0

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa jumlah data (N) sebanyak 30, variabel

kompetensi pedagogik mempunyai nilai rata-rata (mean) 42.40 dengan nilai

maksimum 54 serta minimum 28, Sedangkan standar deviasinya sebesar 5.197.

variabel motivasi belajar mahasiswa dengan jumlah data (N) sebanyak 30

mempunyai nilai rata-rata (mean) 47.33, dengan nilai maksimum 66 serta nilai

minimum 28, sedangkan standar deviasinya sebesar 8.470. Variabel manajemen

waktu mahasiswa dengan jumlah data (N) 30 mempunyai nilai rata-rata (mean)

sebesar 41.00 dengan nilai maksimum 58 serta nilai minimum 26, sedangkan

standar deviasinya sebesar 9.314.

Data penelitian akan diperjelas dengan tabel distribusi frekuensi dan

diagram histogram pada masing-masing variabel sebagai berikut:

39

1.2.1 Variabel Kompetensi Pedagogik

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Variabel Kompetensi Pedagogik

Kategori Skor Frekuensi

F % Sangat rendah 28 - 33 1 3.3 Rendah 34- 39 7 23.3 Sedang 40 - 45 15 50.0 Tinggi 46 - 51 6 20.0 Sangat tinggi 52 - 57 1 3.3

Total 30 100 Sumber : data diolah tahun 2017 menggunakan SPSS 16.0

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik mahasiswa Pendidikan

Ekonomi termasuk dalam kategori sedang dengan jumlah 15 mahasiswa (50%)

yang memiliki skor antara 40-45. Kategori sangat rendah sebanyak 1 mahasiswa

(3.3%) dan kategori sangat tinggi 1 mahasiswa (3.3%).

1.2.2 Variabel Motivasi Belajar

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Belajar

Kategori Skor Frekuensi

F % Sangat rendah 28 - 35 2 6.7 Rendah 36- 43 7 23.3 Sedang 44 - 51 12 40.0 Tinggi 52- 59 6 20.0 Sangat tinggi 60 - 67 3 10.0

Total 30 100 Sumber : data yang diolah tahun 2017 menggunakan SPSS 16.0

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa Motivasi Belajar mahasiswa Pendidikan Ekonomi

termasuk dalam kategori sedang dengan jumlah 12 mahasiswa (40%) yang

memiliki skor antara 44-51. Kategori sangat rendah sebanyak 2 mahasiswa (6.7%)

dan kategori sangat tinggi 3 mahasiswa (10.0%).

40

1.2.3 Variabel Manajemen Waktu

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Manajemen Waktu

Kategori Skor Frekuensi

F % Sangat rendah 26 - 32 5 16.7 Rendah 33- 39 9 30.0 Sedang 40 - 46 8 26.7 Tinggi 47- 53 2 6.7 Sangat tinggi 54 - 60 6 20.0

Total 30 100 Sumber : data diolah tahun 2017 menggunakan SPSS 16.0

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa Manajemen Waktu mahasiswa Pendidikan

Ekonomi termasuk dalam kategori rendah dengan jumlah 9 mahasiswa (30%)

yang memiliki skor antara 33-39. Kategori rendah dan sedang menunujukkan

hasil yang hampir seimbang. 8 mahasiswa (26.7%) termasuk kedalam kategori

sedang dengan skor 40-46.

1.3 Uji Asumsi Klasik

1.3.1 Uji Normalitas

Dalam pembahasan ini akan digunakan uji liliefors dengan melihat nilai pada

Kolmogorov-Smirnov. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi

lebih besar dari 0,05.

Tabel 4.5 Test of Normality

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Pedagogik Motivasi Manaj.waktu

N 30 30 30

Normal Parametersa Mean 42.40 47.33 41.00

Std. Deviation 5.197 8.470 9.314

Most Extreme Differences Absolute .123 .129 .085

Positive .079 .129 .085

Negative -.123 -.104 -.071

Kolmogorov-Smirnov Z .674 .708 .467

Asymp. Sig. (2-tailed) .753 .698 .981

a. Test distribution is Normal.

Sumber : data diolah tahun 2017 menggunakan SPSS 16.0

41

Tabel 4.5 output Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa nilai signifikansi

untuk variabel kompetensi pedagogik sebesar 0.753, variabel motivasi belajar

sebesar 0.698, dan variabel manajemen waktu memiliki signifikansi sebesar 0.981

jadi dalam penelitian ini variabel kompetensi pedagogik, motivasi belajar, dan

manajemen waktu dapat dikatakan berdistribusi normal, karena masing-masing

variabel memiliki nilai signifikansi lebih dari 0,05.

1.3.2 Uji Linieritas

Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai

hubungan yang linier atau tidak secara signifikan. Uji ini biasanya digunakan

sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linier. Pengujian pada SPSS

dengan menggunakan test for linearity pada taraf signifikansi 0,05.

Tabel 4.6 Uji Linieritas Motivasi Belajar terhadap Kompetensi Pedagogik

ANOVA Table

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Pedagogik * Motivasi Between Groups (Combined) 614.283 18 34.127 2.222 .089

Linearity 286.439 1 286.439 18.653 .001

Deviation

from

Linearity

327.844 17 19.285 1.256 .357

Within Groups 168.917 11 15.356

Total 783.200 29

Sumber : data diolah tahun 2017 menggunakan SPSS 16.0

Output dari hasil tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai signifikansi pada variabel

motivasi belajar mahasiswa sebesar 0.357 lebih besar dari 0,05 yang berarti data

motivasi belajar dan kompetensi pedagogik dalam penelitian ini berbentuk linier.

42

Tabel 4.7 Uji Linieritas Manajemen Waktu terhadap Kompetensi Pedagogik

ANOVA Table

Sum of Squares df

Mean

Square F Sig.

Pedagogik * Manaj.waktu Between Groups (Combined) 708.200 22 32.191 3.004 .070

Linearity 229.571 1 229.571 21.427 .002

Deviation

from

Linearity

478.629 21 22.792 2.127 .155

Within Groups 75.000 7 10.714

Total 783.200 29

Sumber : data diolah tahun 2017 menggunakan SPSS 16.0

Output dari hasil tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai signifikansi pada variabel

manajemen waktu mahasiswa sebesar 0.155 lebih besar dari 0,05 yang berarti data

manajemen waktu dan kompetensi pedagogik dalam penelitian ini berbentuk

linier.

1.4 Uji Hipotesis

Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederhana dan berganda.

Analisis regresi digunakan untuk memprediksi atau menguji pengaruh

antarvariabel.

1.4.1 Analisis Regresi Sederhana

Analisis regresi sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh satu variabel

independen terhadap variabel dependen.

1.4.1.1 Persamaan Regresi Sederhana Motivasi Belajar terhadap Kompetensi

Pedagogik

Persamaan regresi sederhana yang dipakai untuk menunjukkan pengaruh motivasi

belajar terhadap kompetensi pedagogik adalah sebagai berikut:

Y = a + b1X1

43

Tabel 4.8 Regresi Sederhana Motivasi Belajar terhadap Kompetensi Pedagogik

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 24.838 4.438 5.597 .000

Motivasi .371 .092 .605 4.018 .000

a. Dependent Variable: Pedagogik

Sumber : data diolah tahun 2017 menggunakan SPSS 16.0

Tabel 4.8 menunjukkan persamaan regresi variabel motivasi belajar terhadap

kompetensi pedagogik yaitu Y = 24.838 + 0.371X1. Sumbangan pengaruh

motivasi belajar terhadap kompetensi pedagogik sebesar 36 % dan koefisien

bernilai positif artinya terjadi pengaruh yang positif antara motivasi belajar

terhadap kompetensi pedagogik mahasiswa, semakin tinggi motivasi belajar maka

semakin tinggi kompetensi pedagogik.

1.4.1.2 Persamaan Regresi Sederhana Manajemen Waktu terhadap

Kompetensi Pedagogik

Persamaan regresi sederhana yang dipakai untuk menunjukkan pengaruh

manajemen waktu terhadap kompetensi pedagogik adalah sebagai berikut:

Y = a + b2X2

Tabel 4.9 Regresi Sederhana Manajemen Waktu terhadap Kompetensi Pedagogik

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 30.015 3.724 8.060 .000

Manaj.waktu .302 .089 .541 3.407 .002

a. Dependent Variable: Pedagogik

Sumber : data diolah tahun 2017 menggunakan SPSS 16.0

44

Tabel 4.9 menunjukkan persamaan regresi variabel manajemen waktu terhadap

kompetensi pedagogik yaitu Y = 30.015 + 0.302X2. Sumbangan pengaruh

manajemen waktu terhadap kompetensi pedagogik sebesar 29%. Koefisien

bernilai positif artinya terjadi pengaruh yang positif antara manajemen waktu

terhadap kompetensi pedagogik mahasiswa, semakin tinggi manajemen waktu

maka semakin tinggi kompetensi pedagogik.

1.4.2 Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh dua atau lebih

variabel independen terhadap variabel dependen. Persamaan regresi linier

berganda dalam penelitian ini sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2

Tabel 4.10 Regresi Berganda Motivasi Belajar dan Manajemen Waktu terhadap Kompetensi

Pedagogik

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 21.392 4.464 4.792 .000

Motivasi .279 .097 .455 2.885 .008

Manaj.waktu .190 .088 .341 2.167 .039

a. Dependent Variable: Pedagogik

Sumber : data diolah tahun 2017 menggunakan SPSS 16.0

Hasil dari tabel 4.10 menunujukkan bahwa Y = 21.392 + 0.279X1 + 0.190X2

Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Konstanta sebesar 21.392, artinya jika motivasi belajar dan manajemen

waktu nilainya 0 maka kompetensi pedagogik nilainya adalah 21.392.

b. Koefisien regresi variabel motivasi belajar sebesar 0.279, artinya jika

variabel independen lain nilainya tetap dan motivasi belajar meningkat 1%

maka akan meningkatkan kompetensi pedagogik sebesar 0.279. koefisien

bernilai positif artinya terjadi pengaruh yang positif antara motivasi belajar

45

dengan kompetensi pedagogik. Semakin naik motivasi belajar semakin

meningkat pula kompetensi pedagogik.

c. Koefisien regresi variabel manajemen waktu sebesar 0.190, artinya jika

variabel independen lain nilainya tetap dan manajemen waktu mengalami

kenaikan 1%, maka kompetensi pedagogik akan mengalami kenaikan

sebesar 0.190. koefisien bernilai positif yang artinya semakin naik

manajemen waktu maka semakin tinggi kompetensi pedagogik.

1.4.3 Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel

independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi α 5% tingkat

signifikansi dalam hal ini berarti peneliti mengambil resiko salah dalam menolak

hipotesis yang benar sebanyak-banyaknya 5%.

Kriteria pengujian:

a. thitung > ttabel maka Ho ditolak (H1 diterima) artinya ada pengaruh antara

variabel independen dengan variabel dependen

b. thitung <ttabel maka Ho diterima (H1 ditolak) artinya tidak ada pengaruh

antara variabel independen dengan variabel dependen.

Tabel 4.11 Koefisien Determinan Motivasi Belajar terhadap Kompetensi

Pedagogik

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 .605a .366 .343 4.212

a. Predictors: (Constant), Motivasi

Sumber : data diolah tahun 2017 menggunakan SPSS 16.0

Tabel 4.11 menunjukkan bahwa angka koefisien determinan sebesar 0.366 dengan

nilai thitung 2.885 > ttabel (2,045) dan nilai signifikansi (0.008) < α (0,05) maka Ho

ditolak atau H1 diterima, artinya bahwa ada pengaruh secara signifikan antara

motivasi belajar terhadap kompetensi pedagogik mahasiswa.

46

Tabel 4.12 Koefisien Determinan Manajemen Waktu terhadap

Kompetensi Pedagogik

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 .541a .293 .268 4.447

a. Predictors: (Constant), Manaj.waktu

Sumber : data diolah tahun 2017 menggunakan SPSS 16.0

Tabel 4.12 menunjukkan bahwa angka koefisien determinan sebesar 0.293 dengan

nilai thitung 2.167 > ttabel (2,045) dan nilai signifikansi (0.039) < α (0,05) maka Ho

ditolak atau H1 diterima, artinya bahwa ada pengaruh secara signifikan antara

manajemen waktu terhadap kompetensi pedagogik mahasiswa.

4.4.4 Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen motivasi belajar

dan manajemen waktu berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu kompetensi

pedagogik. Kriteria dari uji F apabila Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak (H1 diterima)

dan sebaliknya apabila Fhitung < Ftabel maka Ho diterima (H1 ditolak). Pengujian

menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi α = 5%.

Berikut ini adalah hasil analisis uji F:

Tabel 4.13 ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 360.026 2 180.013 11.485 .000a

Residual 423.174 27 15.673

Total 783.200 29

a. Predictors: (Constant), Manaj.waktu, Motivasi

b. Dependent Variable: Pedagogik

Sumber : data diolah tahun 2017 menggunakan SPSS 16.0

Tabel 4.13 menunjukkan bahwa hasil uji F diperoleh Fhitung 11.485 > Ftabel (3.35)

dan nilai signifikansi 0.000 < α (0,05) maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak

47

dan H1 diterima artinya ada pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar dan

manajemen waktu terhadap kompetensi pedagogik.

4.4.5 Analisis Determinasi

Analisis determinasi digunakan untuk mengetahui prosentase sumbangan

pengaruh variabel independen secara serentak terhadap variabel dependen.

Koefisien ini menunjukkan seberapa besar prosentase variasi variabel independen

yang digunakan mampu menjelaskan variasi variabel dependen.

Tabel 4.14 Koefisien Determinasi Motivasi Belajar dan

Manajemen Waktu terhadap Kompetensi Pedagogik

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .678a .460 .420 3.959

a. Predictors: (Constant), Manaj.waktu, Motivasi

sumber : data diolah tahun 2017 menggunakan SPSS 16.0

Tabel 4.14 menunjukkan bahwa RSquare sebesar 0.460 yang berarti sumbangan

pengaruh yang diberikan variabel motivasi belajar dan manajemen waktu terhadap

kompetensi pedagogik mahasiswa sebesar 46% atau variasi variabel independen

yang digunakan mampu menjelaskan sebesar 46% variabel dependen, sedangkan

sisanya sebesar 54 % dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak

diteliti.

4.5 Pembahasan Hasil Analisis

Mahasiswa Fakultas Keguruan adalah pribadi yang dipersiapkan untuk

menjadi pendidik. Sejalan dengan itu Hamalik (2004:9) menyebutkan bahwa

Mahasiswa adalah masukan dalam bentuk material mentah ke dalam proses

pendidikan guru. Seorang pendidik tidak hanya berkewajiban untuk memberikan

dan menyalurkan ilmu yang ia miliki, lebih dari itu seorang pendidik wajib

berperan serta dalam membentuk dan mengarahkan perilaku anak didik agar

menjadi pribadi yang lebih baik di masa depan, untuk mewujudkan hal tersebut

dibutuhkan peran guru yang kompeten dalam melaksanakan tugasnya.

48

Sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Guru dan Dosen No. 14 tahun

2005 pasal 8 bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi,

sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk

mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi yang dimaksud dalam pasal

8 tersebut, salah satunya adalah kompetensi pedagogik. Kompetensi pedagogik

adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi

pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran,

evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan

berbagai potensi yang dimilikinya (Mulyasa 2008:75). Mahasiswa Pendidikan

Ekonomi yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang

sudah pernah melaksanakan PPL sekolah, dengan begitu para mahasiswa

dianggap telah mempraktikkan kompetensi pedagogik saat mengajar sebagai

bentuk tanggungjawab sikap profesional.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keprofesionalan guru, diantaranya

motivasi. Djamarah (2010: 354) menyatakan bahwa sikap profesional guru

berhubungan dengan motivasi yang tinggi dalam melaksanakan tugas

mengajarnya. Hal ini dibuktikan dengan hasil analisis data yang menunjukkan

motivasi belajar mahasiswa cenderung masuk dalam kategori sedang sebesar 50%

dan diikuti penguasaan kompetensi pedagogik yang masuk dalam kategori sedang

sebesar 40%, berarti terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap kompetensi

pedagogik.

Berdasarkan hasil analisis pengujian regresi linier berganda diperoleh hasil

Y = 21.392 + 0.279X1 + 0.190X2 dari persamaan tersebut dapat dikatakan bahwa

nilai konstanta adalah 21.392, motivasi belajar sebesar 0.279, manajemen waktu

sebesar 0.190 jika motivasi belajar dan manajemen waktu adalah 0 maka

kompetensi pedagogik adalah 21.392. Sumbangan efektif motivasi belajar

terhadap kompetensi pedagogik sebesar 0.366 atau 36,6 % dengan nilai thitung

2.885 > ttabel (2,045) dan nilai signifikansi (0.008) < α (0,05). Hasil perhitungan

tersebut artinya bahwa motivasi belajar memiliki hubungan positif dengan

kompetensi pedagogik, jika motivasi semakin tinggi maka kompetesi pedagogik

juga tinggi. Orang dengan motivasi tinggi cenderung memperlihatkan hasil yang

49

lebih baik, karena ia menyadari tujuannya dengan jelas. Tujuan bagi seorang

pelajar atau mahasiswa tentunya adalah keberhasilan studi, keberhasilan yang

dimaksud disini adalah penguasaan kompetensi pedagogik. Supaya tujuan tersebut

tercapai mahasiswa perlu menunjukkan aksi dan motivasi, hal ini diperkuat

dengan pernyataan Winkel (2005:160) “Motivasi belajar adalah keseluruhan

daya penggerak psikis didalam siswa yang menimbulkan kegiatan belajar itu

demi mencapai suatu tujuan”.

Faktor lain yang berpengaruh terhadap kompetensi pedagogik adalah

manajemen waktu. Hasil analisis data menunjukkan manajemen waktu mahasiswa

termasuk dalam kategori rendah sebesar 30% diikuti penguasaan kompetensi

pedagogik yang masuk dalam kategori sedang sebesar 50%, hasil analisis

didukung teori Singh & Jain (Gea, 2014) manajemen waktu adalah tindakan suatu

proses perencanaan dan pelaksanaan pantauan sadar atas sejumlah waktu yang

digunakan untuk aktivitas khusus, terutama untuk meningkatkan efektivitas,

efisiensi, dan produktivitas. Mahasiswa yang memiliki kemampuan manajemen

waktu akan lebih mudah memanfaatkan waktunya seefisien mungkin, dan

didorong oleh motivasi belajar yang tinggi, tentu mahasiswa akan menyediakan

waktu belajar lebih banyak daripada melakukan aktivitas yang kurang penting dan

mengakibatkan pemborosan waktu. Berdasarkan hasil analisis dari variabel

manajemen waktu terhadap kompetensi pedagogik Mahasiswa Pendidikan

Ekonomi yaitu ada pengaruh secara signifikan antara manajemen waktu terhadap

kompetensi pedagogik. Hal ini dapat ditunjukkan melalui koefisien regresi sebesar

0,190 dengan sumbangan efektif manajemen waktu terhadap kompetensi

pedagogik sebesar 0.293 atau 29,3% dan nilai thitung 2.167 > ttabel (2,045) dan nilai

signifikansi (0.039) < α (0,05).

Hasil pengujian uji F diperoleh Fhitung 11.485 > Ftabel (3.35) dan nilai

signifikansi 0.000 < α (0,05) maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan H1

diterima artinya ada pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar dan

manajemen waktu terhadap kompetensi pedagogik.

50

Berdasarkan data hasil pengujian uji RSquare besarnya pengaruh motivasi belajar

dan manajemen waktu terhadap kompetensi pedagogik dapat diketahui melalui

koefisien determinan Rsquare. Hasil perhitungan koefisien regresi diperoleh angka

Rsquare sebesar 0.460 atau 46%. Hal ini menunjukkan bahwa prosentase

sumbangan pengaruh variabel motivasi belajar dan manajemen waktu terhadap

kompetensi pedagogik sebesar 46%, atau variasi variabel independen yang

digunakan dalam model mampu menjelaskan sebesar 46%, sedangkan sisanya

sebesar 54% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti.