bab iv hasil penelitian dan pembahasan 1 -...
TRANSCRIPT
36
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab IV ini membahas tentang hasil dan pembahasan secara perinci adalah
sebagai berikut:
1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
4.1.1 Profil Pendidikan Ekonomi
Program Studi Pendidikan Ekonomi (Progdi – PE) yang berdiri tahun 1956
merupakan lembaga pendidikan penghasil guru plus di bidang ekonomi bisnis di
FKIP – UKSW Salatiga. Sebutan guru plus, karena lulusan Progdi – PE
berkompeten di bidang pendidikan dan sekaligus di bidang bisnis. Kompetensi
guru plus, dibangun berdasarkan struktur kurikulum dan proses perkuliahan yang
menekankan pada nilai profesionalitas guru yang dijiwai sikap wirausaha serta
didukung dengan fasilitas yang memadai. Dalam rangka memenuhi tuntutan
perkembangan, sejak tahun akademik 2011 – 2012 Progdi PE telah menambah
satu pilihan bidang konsentrasi. Saat ini dibuka lima pilihan bidang konsentrasi,
yaitu : Ekonomi Koperasi, Pemasaran, Administrasi Perkantoran, Akuntansi dan
Keuangan, dan Ilmu Pengetahuan Sosial. Dosen Pendidikan Ekonomi bahkan
menjadi wakil ketua 1 dan bendahara 1. Progdi – PE saat ini memiliki Akreditasi
B (1167/SK/BAN – PT/ Akred/S/XI/2015).
Sesuai dengan slogan UKSW “ Excelence For All”, Progdi – PE memiliki
daya unggul dalam hal lulusan dengan kompetensi profesional yang utuh dan
terpadu dengan jiwa wirausaha yang tangguh. Bukti daya unggul lulusan adalah
Sarjana Pendidikan yang memiliki kemmapuan profesional yang memiliki
kompetensi bidang pemasaran, manajemen perkantoran, akuntansi, koperasi, dan
ilmu pengetahuan sosial.
37
Sarjana Pendidikan yang secara kreatif mampu mengembangkan
pengetahuan ekonomi, pemasaran, manajemen perkantoran, akuntansi, koperasi,
dan ilmu pengetahuan sosial pada pendidikan jalur sekolah atau berpengatahuan
ekonomi yang dapat mendalami bidang-bidang konsentrasi tertentu. sarjana
pengelola bisnis yang memiliki dasar kemampuan profesional dalam manajemen
dan operasi bisnis pada dunia usaha.
4.1.2 Visi Dan Misi
a. Visi Progdi Pendidikan Ekonomi
“Tahun 2021 menjadi 10 besar program studi di Indonesia penghasil guru
ekonomi profesional yang berjiwa wirausaha dan berkarakter kasih ”.
b. Misi Progdi Pendidikan Ekonomi
1. Menyelenggarakan perkuliahan yang membangun sikap kreatif, inovatif,
dan pro-aktif berlandaskan moral etik iman kristen.
2. Meyelenggarakan penelitian di bidang pendidikan ekonomi dalam lingkup
luas, mencakup pengembangan ilmu pendidikan ekonomi, pengembangan
metode pembelajaran ekonomi, manajemen lembaga pendidikan dan atau
lembaga sosial, profesionalitas guru ekonomi, dan perilaku ekonomi/
wirausaha masyarakat termasuk guru ekonomi.
3. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk
mengembangkan kualitas manajerial lembaga pendidikan dan atau
lembaga sosial, profesionalitas guru ekonomi, perilaku ekonomi/
wirausaha pelaku bisnis sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
1.2 Analisis Pendahuluan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar dan
manajemen waktu terhadap kompetensi pedagogik mahasiswa Pendidikan
Ekonomi. Penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas dan satu variabel
terikat. Berkaitan dengan permasalahan yang diteliti, maka dalam
penelitian ini dibutuhkan tiga macam data, yaitu:
a. Data motivasi belajar mahasiswa sebagai variabel bebas (X 1)
38
b. Data manajemen waktu mahasiswa sebagai variabel bebas (X 2)
c. Data kompetensi pedagogik mahasiswa sebagai variabel terikat (Y)
Dalam pembahasan ini akan dilakukan analisis deskriptive dengan memberikan
gambaran data tentang jumlah data minimum, maksimum, mean, dan standar
deviasi.
Tabel 4.1 Descriptive Statistics
Pedagogik Motivasi
Manajemen
Waktu
N Valid 30 30 30
Missing 0 0 0
Mean 42.40 47.33 41.00
Std. Deviation 5.197 8.470 9.314
Range 26 38 32
Minimum 28 28 26
Maximum 54 66 58
Sumber : Data diolah tahun 2017 menggunakan SPSS 16.0
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa jumlah data (N) sebanyak 30, variabel
kompetensi pedagogik mempunyai nilai rata-rata (mean) 42.40 dengan nilai
maksimum 54 serta minimum 28, Sedangkan standar deviasinya sebesar 5.197.
variabel motivasi belajar mahasiswa dengan jumlah data (N) sebanyak 30
mempunyai nilai rata-rata (mean) 47.33, dengan nilai maksimum 66 serta nilai
minimum 28, sedangkan standar deviasinya sebesar 8.470. Variabel manajemen
waktu mahasiswa dengan jumlah data (N) 30 mempunyai nilai rata-rata (mean)
sebesar 41.00 dengan nilai maksimum 58 serta nilai minimum 26, sedangkan
standar deviasinya sebesar 9.314.
Data penelitian akan diperjelas dengan tabel distribusi frekuensi dan
diagram histogram pada masing-masing variabel sebagai berikut:
39
1.2.1 Variabel Kompetensi Pedagogik
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Variabel Kompetensi Pedagogik
Kategori Skor Frekuensi
F % Sangat rendah 28 - 33 1 3.3 Rendah 34- 39 7 23.3 Sedang 40 - 45 15 50.0 Tinggi 46 - 51 6 20.0 Sangat tinggi 52 - 57 1 3.3
Total 30 100 Sumber : data diolah tahun 2017 menggunakan SPSS 16.0
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik mahasiswa Pendidikan
Ekonomi termasuk dalam kategori sedang dengan jumlah 15 mahasiswa (50%)
yang memiliki skor antara 40-45. Kategori sangat rendah sebanyak 1 mahasiswa
(3.3%) dan kategori sangat tinggi 1 mahasiswa (3.3%).
1.2.2 Variabel Motivasi Belajar
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Belajar
Kategori Skor Frekuensi
F % Sangat rendah 28 - 35 2 6.7 Rendah 36- 43 7 23.3 Sedang 44 - 51 12 40.0 Tinggi 52- 59 6 20.0 Sangat tinggi 60 - 67 3 10.0
Total 30 100 Sumber : data yang diolah tahun 2017 menggunakan SPSS 16.0
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa Motivasi Belajar mahasiswa Pendidikan Ekonomi
termasuk dalam kategori sedang dengan jumlah 12 mahasiswa (40%) yang
memiliki skor antara 44-51. Kategori sangat rendah sebanyak 2 mahasiswa (6.7%)
dan kategori sangat tinggi 3 mahasiswa (10.0%).
40
1.2.3 Variabel Manajemen Waktu
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Manajemen Waktu
Kategori Skor Frekuensi
F % Sangat rendah 26 - 32 5 16.7 Rendah 33- 39 9 30.0 Sedang 40 - 46 8 26.7 Tinggi 47- 53 2 6.7 Sangat tinggi 54 - 60 6 20.0
Total 30 100 Sumber : data diolah tahun 2017 menggunakan SPSS 16.0
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa Manajemen Waktu mahasiswa Pendidikan
Ekonomi termasuk dalam kategori rendah dengan jumlah 9 mahasiswa (30%)
yang memiliki skor antara 33-39. Kategori rendah dan sedang menunujukkan
hasil yang hampir seimbang. 8 mahasiswa (26.7%) termasuk kedalam kategori
sedang dengan skor 40-46.
1.3 Uji Asumsi Klasik
1.3.1 Uji Normalitas
Dalam pembahasan ini akan digunakan uji liliefors dengan melihat nilai pada
Kolmogorov-Smirnov. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi
lebih besar dari 0,05.
Tabel 4.5 Test of Normality
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Pedagogik Motivasi Manaj.waktu
N 30 30 30
Normal Parametersa Mean 42.40 47.33 41.00
Std. Deviation 5.197 8.470 9.314
Most Extreme Differences Absolute .123 .129 .085
Positive .079 .129 .085
Negative -.123 -.104 -.071
Kolmogorov-Smirnov Z .674 .708 .467
Asymp. Sig. (2-tailed) .753 .698 .981
a. Test distribution is Normal.
Sumber : data diolah tahun 2017 menggunakan SPSS 16.0
41
Tabel 4.5 output Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa nilai signifikansi
untuk variabel kompetensi pedagogik sebesar 0.753, variabel motivasi belajar
sebesar 0.698, dan variabel manajemen waktu memiliki signifikansi sebesar 0.981
jadi dalam penelitian ini variabel kompetensi pedagogik, motivasi belajar, dan
manajemen waktu dapat dikatakan berdistribusi normal, karena masing-masing
variabel memiliki nilai signifikansi lebih dari 0,05.
1.3.2 Uji Linieritas
Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai
hubungan yang linier atau tidak secara signifikan. Uji ini biasanya digunakan
sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linier. Pengujian pada SPSS
dengan menggunakan test for linearity pada taraf signifikansi 0,05.
Tabel 4.6 Uji Linieritas Motivasi Belajar terhadap Kompetensi Pedagogik
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Pedagogik * Motivasi Between Groups (Combined) 614.283 18 34.127 2.222 .089
Linearity 286.439 1 286.439 18.653 .001
Deviation
from
Linearity
327.844 17 19.285 1.256 .357
Within Groups 168.917 11 15.356
Total 783.200 29
Sumber : data diolah tahun 2017 menggunakan SPSS 16.0
Output dari hasil tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai signifikansi pada variabel
motivasi belajar mahasiswa sebesar 0.357 lebih besar dari 0,05 yang berarti data
motivasi belajar dan kompetensi pedagogik dalam penelitian ini berbentuk linier.
42
Tabel 4.7 Uji Linieritas Manajemen Waktu terhadap Kompetensi Pedagogik
ANOVA Table
Sum of Squares df
Mean
Square F Sig.
Pedagogik * Manaj.waktu Between Groups (Combined) 708.200 22 32.191 3.004 .070
Linearity 229.571 1 229.571 21.427 .002
Deviation
from
Linearity
478.629 21 22.792 2.127 .155
Within Groups 75.000 7 10.714
Total 783.200 29
Sumber : data diolah tahun 2017 menggunakan SPSS 16.0
Output dari hasil tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai signifikansi pada variabel
manajemen waktu mahasiswa sebesar 0.155 lebih besar dari 0,05 yang berarti data
manajemen waktu dan kompetensi pedagogik dalam penelitian ini berbentuk
linier.
1.4 Uji Hipotesis
Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederhana dan berganda.
Analisis regresi digunakan untuk memprediksi atau menguji pengaruh
antarvariabel.
1.4.1 Analisis Regresi Sederhana
Analisis regresi sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh satu variabel
independen terhadap variabel dependen.
1.4.1.1 Persamaan Regresi Sederhana Motivasi Belajar terhadap Kompetensi
Pedagogik
Persamaan regresi sederhana yang dipakai untuk menunjukkan pengaruh motivasi
belajar terhadap kompetensi pedagogik adalah sebagai berikut:
Y = a + b1X1
43
Tabel 4.8 Regresi Sederhana Motivasi Belajar terhadap Kompetensi Pedagogik
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 24.838 4.438 5.597 .000
Motivasi .371 .092 .605 4.018 .000
a. Dependent Variable: Pedagogik
Sumber : data diolah tahun 2017 menggunakan SPSS 16.0
Tabel 4.8 menunjukkan persamaan regresi variabel motivasi belajar terhadap
kompetensi pedagogik yaitu Y = 24.838 + 0.371X1. Sumbangan pengaruh
motivasi belajar terhadap kompetensi pedagogik sebesar 36 % dan koefisien
bernilai positif artinya terjadi pengaruh yang positif antara motivasi belajar
terhadap kompetensi pedagogik mahasiswa, semakin tinggi motivasi belajar maka
semakin tinggi kompetensi pedagogik.
1.4.1.2 Persamaan Regresi Sederhana Manajemen Waktu terhadap
Kompetensi Pedagogik
Persamaan regresi sederhana yang dipakai untuk menunjukkan pengaruh
manajemen waktu terhadap kompetensi pedagogik adalah sebagai berikut:
Y = a + b2X2
Tabel 4.9 Regresi Sederhana Manajemen Waktu terhadap Kompetensi Pedagogik
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 30.015 3.724 8.060 .000
Manaj.waktu .302 .089 .541 3.407 .002
a. Dependent Variable: Pedagogik
Sumber : data diolah tahun 2017 menggunakan SPSS 16.0
44
Tabel 4.9 menunjukkan persamaan regresi variabel manajemen waktu terhadap
kompetensi pedagogik yaitu Y = 30.015 + 0.302X2. Sumbangan pengaruh
manajemen waktu terhadap kompetensi pedagogik sebesar 29%. Koefisien
bernilai positif artinya terjadi pengaruh yang positif antara manajemen waktu
terhadap kompetensi pedagogik mahasiswa, semakin tinggi manajemen waktu
maka semakin tinggi kompetensi pedagogik.
1.4.2 Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh dua atau lebih
variabel independen terhadap variabel dependen. Persamaan regresi linier
berganda dalam penelitian ini sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2
Tabel 4.10 Regresi Berganda Motivasi Belajar dan Manajemen Waktu terhadap Kompetensi
Pedagogik
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 21.392 4.464 4.792 .000
Motivasi .279 .097 .455 2.885 .008
Manaj.waktu .190 .088 .341 2.167 .039
a. Dependent Variable: Pedagogik
Sumber : data diolah tahun 2017 menggunakan SPSS 16.0
Hasil dari tabel 4.10 menunujukkan bahwa Y = 21.392 + 0.279X1 + 0.190X2
Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Konstanta sebesar 21.392, artinya jika motivasi belajar dan manajemen
waktu nilainya 0 maka kompetensi pedagogik nilainya adalah 21.392.
b. Koefisien regresi variabel motivasi belajar sebesar 0.279, artinya jika
variabel independen lain nilainya tetap dan motivasi belajar meningkat 1%
maka akan meningkatkan kompetensi pedagogik sebesar 0.279. koefisien
bernilai positif artinya terjadi pengaruh yang positif antara motivasi belajar
45
dengan kompetensi pedagogik. Semakin naik motivasi belajar semakin
meningkat pula kompetensi pedagogik.
c. Koefisien regresi variabel manajemen waktu sebesar 0.190, artinya jika
variabel independen lain nilainya tetap dan manajemen waktu mengalami
kenaikan 1%, maka kompetensi pedagogik akan mengalami kenaikan
sebesar 0.190. koefisien bernilai positif yang artinya semakin naik
manajemen waktu maka semakin tinggi kompetensi pedagogik.
1.4.3 Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel
independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi α 5% tingkat
signifikansi dalam hal ini berarti peneliti mengambil resiko salah dalam menolak
hipotesis yang benar sebanyak-banyaknya 5%.
Kriteria pengujian:
a. thitung > ttabel maka Ho ditolak (H1 diterima) artinya ada pengaruh antara
variabel independen dengan variabel dependen
b. thitung <ttabel maka Ho diterima (H1 ditolak) artinya tidak ada pengaruh
antara variabel independen dengan variabel dependen.
Tabel 4.11 Koefisien Determinan Motivasi Belajar terhadap Kompetensi
Pedagogik
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .605a .366 .343 4.212
a. Predictors: (Constant), Motivasi
Sumber : data diolah tahun 2017 menggunakan SPSS 16.0
Tabel 4.11 menunjukkan bahwa angka koefisien determinan sebesar 0.366 dengan
nilai thitung 2.885 > ttabel (2,045) dan nilai signifikansi (0.008) < α (0,05) maka Ho
ditolak atau H1 diterima, artinya bahwa ada pengaruh secara signifikan antara
motivasi belajar terhadap kompetensi pedagogik mahasiswa.
46
Tabel 4.12 Koefisien Determinan Manajemen Waktu terhadap
Kompetensi Pedagogik
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .541a .293 .268 4.447
a. Predictors: (Constant), Manaj.waktu
Sumber : data diolah tahun 2017 menggunakan SPSS 16.0
Tabel 4.12 menunjukkan bahwa angka koefisien determinan sebesar 0.293 dengan
nilai thitung 2.167 > ttabel (2,045) dan nilai signifikansi (0.039) < α (0,05) maka Ho
ditolak atau H1 diterima, artinya bahwa ada pengaruh secara signifikan antara
manajemen waktu terhadap kompetensi pedagogik mahasiswa.
4.4.4 Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen motivasi belajar
dan manajemen waktu berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu kompetensi
pedagogik. Kriteria dari uji F apabila Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak (H1 diterima)
dan sebaliknya apabila Fhitung < Ftabel maka Ho diterima (H1 ditolak). Pengujian
menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi α = 5%.
Berikut ini adalah hasil analisis uji F:
Tabel 4.13 ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 360.026 2 180.013 11.485 .000a
Residual 423.174 27 15.673
Total 783.200 29
a. Predictors: (Constant), Manaj.waktu, Motivasi
b. Dependent Variable: Pedagogik
Sumber : data diolah tahun 2017 menggunakan SPSS 16.0
Tabel 4.13 menunjukkan bahwa hasil uji F diperoleh Fhitung 11.485 > Ftabel (3.35)
dan nilai signifikansi 0.000 < α (0,05) maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak
47
dan H1 diterima artinya ada pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar dan
manajemen waktu terhadap kompetensi pedagogik.
4.4.5 Analisis Determinasi
Analisis determinasi digunakan untuk mengetahui prosentase sumbangan
pengaruh variabel independen secara serentak terhadap variabel dependen.
Koefisien ini menunjukkan seberapa besar prosentase variasi variabel independen
yang digunakan mampu menjelaskan variasi variabel dependen.
Tabel 4.14 Koefisien Determinasi Motivasi Belajar dan
Manajemen Waktu terhadap Kompetensi Pedagogik
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .678a .460 .420 3.959
a. Predictors: (Constant), Manaj.waktu, Motivasi
sumber : data diolah tahun 2017 menggunakan SPSS 16.0
Tabel 4.14 menunjukkan bahwa RSquare sebesar 0.460 yang berarti sumbangan
pengaruh yang diberikan variabel motivasi belajar dan manajemen waktu terhadap
kompetensi pedagogik mahasiswa sebesar 46% atau variasi variabel independen
yang digunakan mampu menjelaskan sebesar 46% variabel dependen, sedangkan
sisanya sebesar 54 % dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
diteliti.
4.5 Pembahasan Hasil Analisis
Mahasiswa Fakultas Keguruan adalah pribadi yang dipersiapkan untuk
menjadi pendidik. Sejalan dengan itu Hamalik (2004:9) menyebutkan bahwa
Mahasiswa adalah masukan dalam bentuk material mentah ke dalam proses
pendidikan guru. Seorang pendidik tidak hanya berkewajiban untuk memberikan
dan menyalurkan ilmu yang ia miliki, lebih dari itu seorang pendidik wajib
berperan serta dalam membentuk dan mengarahkan perilaku anak didik agar
menjadi pribadi yang lebih baik di masa depan, untuk mewujudkan hal tersebut
dibutuhkan peran guru yang kompeten dalam melaksanakan tugasnya.
48
Sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Guru dan Dosen No. 14 tahun
2005 pasal 8 bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi,
sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi yang dimaksud dalam pasal
8 tersebut, salah satunya adalah kompetensi pedagogik. Kompetensi pedagogik
adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi
pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran,
evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimilikinya (Mulyasa 2008:75). Mahasiswa Pendidikan
Ekonomi yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang
sudah pernah melaksanakan PPL sekolah, dengan begitu para mahasiswa
dianggap telah mempraktikkan kompetensi pedagogik saat mengajar sebagai
bentuk tanggungjawab sikap profesional.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keprofesionalan guru, diantaranya
motivasi. Djamarah (2010: 354) menyatakan bahwa sikap profesional guru
berhubungan dengan motivasi yang tinggi dalam melaksanakan tugas
mengajarnya. Hal ini dibuktikan dengan hasil analisis data yang menunjukkan
motivasi belajar mahasiswa cenderung masuk dalam kategori sedang sebesar 50%
dan diikuti penguasaan kompetensi pedagogik yang masuk dalam kategori sedang
sebesar 40%, berarti terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap kompetensi
pedagogik.
Berdasarkan hasil analisis pengujian regresi linier berganda diperoleh hasil
Y = 21.392 + 0.279X1 + 0.190X2 dari persamaan tersebut dapat dikatakan bahwa
nilai konstanta adalah 21.392, motivasi belajar sebesar 0.279, manajemen waktu
sebesar 0.190 jika motivasi belajar dan manajemen waktu adalah 0 maka
kompetensi pedagogik adalah 21.392. Sumbangan efektif motivasi belajar
terhadap kompetensi pedagogik sebesar 0.366 atau 36,6 % dengan nilai thitung
2.885 > ttabel (2,045) dan nilai signifikansi (0.008) < α (0,05). Hasil perhitungan
tersebut artinya bahwa motivasi belajar memiliki hubungan positif dengan
kompetensi pedagogik, jika motivasi semakin tinggi maka kompetesi pedagogik
juga tinggi. Orang dengan motivasi tinggi cenderung memperlihatkan hasil yang
49
lebih baik, karena ia menyadari tujuannya dengan jelas. Tujuan bagi seorang
pelajar atau mahasiswa tentunya adalah keberhasilan studi, keberhasilan yang
dimaksud disini adalah penguasaan kompetensi pedagogik. Supaya tujuan tersebut
tercapai mahasiswa perlu menunjukkan aksi dan motivasi, hal ini diperkuat
dengan pernyataan Winkel (2005:160) “Motivasi belajar adalah keseluruhan
daya penggerak psikis didalam siswa yang menimbulkan kegiatan belajar itu
demi mencapai suatu tujuan”.
Faktor lain yang berpengaruh terhadap kompetensi pedagogik adalah
manajemen waktu. Hasil analisis data menunjukkan manajemen waktu mahasiswa
termasuk dalam kategori rendah sebesar 30% diikuti penguasaan kompetensi
pedagogik yang masuk dalam kategori sedang sebesar 50%, hasil analisis
didukung teori Singh & Jain (Gea, 2014) manajemen waktu adalah tindakan suatu
proses perencanaan dan pelaksanaan pantauan sadar atas sejumlah waktu yang
digunakan untuk aktivitas khusus, terutama untuk meningkatkan efektivitas,
efisiensi, dan produktivitas. Mahasiswa yang memiliki kemampuan manajemen
waktu akan lebih mudah memanfaatkan waktunya seefisien mungkin, dan
didorong oleh motivasi belajar yang tinggi, tentu mahasiswa akan menyediakan
waktu belajar lebih banyak daripada melakukan aktivitas yang kurang penting dan
mengakibatkan pemborosan waktu. Berdasarkan hasil analisis dari variabel
manajemen waktu terhadap kompetensi pedagogik Mahasiswa Pendidikan
Ekonomi yaitu ada pengaruh secara signifikan antara manajemen waktu terhadap
kompetensi pedagogik. Hal ini dapat ditunjukkan melalui koefisien regresi sebesar
0,190 dengan sumbangan efektif manajemen waktu terhadap kompetensi
pedagogik sebesar 0.293 atau 29,3% dan nilai thitung 2.167 > ttabel (2,045) dan nilai
signifikansi (0.039) < α (0,05).
Hasil pengujian uji F diperoleh Fhitung 11.485 > Ftabel (3.35) dan nilai
signifikansi 0.000 < α (0,05) maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan H1
diterima artinya ada pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar dan
manajemen waktu terhadap kompetensi pedagogik.
50
Berdasarkan data hasil pengujian uji RSquare besarnya pengaruh motivasi belajar
dan manajemen waktu terhadap kompetensi pedagogik dapat diketahui melalui
koefisien determinan Rsquare. Hasil perhitungan koefisien regresi diperoleh angka
Rsquare sebesar 0.460 atau 46%. Hal ini menunjukkan bahwa prosentase
sumbangan pengaruh variabel motivasi belajar dan manajemen waktu terhadap
kompetensi pedagogik sebesar 46%, atau variasi variabel independen yang
digunakan dalam model mampu menjelaskan sebesar 46%, sedangkan sisanya
sebesar 54% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti.