periode iv

23
PERIODE IV

Upload: nita-mardiana

Post on 22-Jul-2015

151 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Periode iv

PERIODE IV

Page 2: Periode iv

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :

Fennita Auliana (14) Mahida Eka Mahdayanthi (18) Nita Dewi Mardiana ( 23 ) Ramadhana Yoga P. ( 29 )

Page 3: Periode iv

UNSUR TRANSISI PERIODE KE IV

Sifat K Ca Sc Ti V Cr

Nomor Atom 19 20 21 22 23 24

Masa Atom 39,102 40,08 44,955 47,90 50,942 51,996

Konfigurasi elektron (Ar) 4s1 (Ar) 4s2 (Ar) 3d14s2 (Ar) 3d24s2 (Ar) 3d34s2 (Ar) 3d54s1

Elektron valensi 1 2 2 2 2 1

Golongan I A II A III B IV B V B VI B

Jari – jari atom (Å) 1,33 1,97 1,44 1,32 1,22 1,18

Titik didih (°C) 759 1,484 2831 3287 3380 2672

Titik leleh (°C) 63,3 842 1541 1660 1890 1857

Kerapatan (gr/ml) 0,862 1,55 3,0 4,5 6,0 7,2

Keelektronegatifan (skala pauling)

0,8 1,0 1,3 1,5 1,6 1,6

Energy ionisasi (Kj/mol) 418,8 589,8 631 658 650 652

E°red (volt) -2,92 -2,76 - - -1,20 -0.91

Page 4: Periode iv

UNSUR TRANSISI PERIODE KE IV

Sifat Mn Fe Co Ni Cu Zn

Nomor Atom 25 26 27 28 29 30

Masa Atom 54,938 55,847 58,933 58,71 65,37 65,37

Konfigurasi elektron (Ar)3d54s2 (Ar)3d64s2 (Ar)3d74s2 (Ar)3d84s2 (Ar)3d104s1 (Ar)3d104s2

Elektron valensi 2 2 2 2 1 2

Golongan VII B VIII B VIII B VIII B I B II B

Jari – jari atom (Å) 1,17 1,17 1,16 1,15 1,17 1,25

Titik didih (°C) 1962 2750 2870 2732 2567 907

Titik leleh (°C) 1244 1535 1495 1453 1083 420

Kerapatan (gram/cm3) 7,2 7,9 8,9 8,9 8,9 7,1

Keelektronegatifan (skala pauling)

1,5 1,8 1,8 1,8 1,9 1,6

Energy ionisasi (Kj/mol) 717 759 758 737 745 906

E°red (volt) -1,03 -0,44 -0,28 -0,25 +0,34 -0,76

Page 5: Periode iv

PENYIMPANGAN ATURAN AUFBAU

Konfigurasi elektron pada 24Cr dan 29Cu :

24Cr : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d4

24Cr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d5

29Cu : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d9

29Cu = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d10

Page 6: Periode iv
Page 7: Periode iv

KARENA… Konfigurasi 24Cr : (Ar) 4s1 3d5 merupakan konfigurasi

elektron dengan pengisian orbital s dan orbital d setengah penuh sehingga bersifat stabil. Pada konfigurasi atom 24Cr : (Ar) 4s1 3d5 , hanya orbital 4s yang merupakan orbital penuh yang bersifat stabil, sedangkan orbital 3d bukan erupakan orbital peuh/setengah penuh sehungga bersifat tidak stabil.

Demikian pula dengan konfigurasi elektron Cu. Konfigurasi elektron 29Cu (Ar) 4s1 3d10 lebih stabil dibandingkan konfigurasi elektron 29Cu (Ar) 4s2 3d9

Page 8: Periode iv

KECENDERUNGAN JARI-JARI ATOM UNSUR TRANSISI

Dari kiri ke kanan, jari-jari atom pada umumnya menurun.

Hal ini terjadi karena setiap unsur mendapat tambahan proton dan elektron yang menyebabkan elektron tertarik lebih dekat ke inti.

Penurunan jari-jari atom ini juga menyebabkan meningkatnya energi ionisasi jika bergerak dari urutan kiri ke kanan. Semakin rapat terikatnya suatu unsur, semakin banyak energi yang diperlukan untuk melepaskan sebuah elektron.

Page 9: Periode iv

TITIK DIDIH DAN TITIK LELEH UNSUR TRANSISI

Penyebab titik didih maupun titik leleh unsur transisi tinggi : Unsur-unsur transisi umumnya memiliki titik leleh dan titik

didih yang tinggi karena ikatan antar atom logam pada unsur transisi lebih kuat.

Sedangkan titik didih dan leleh seng (Zn) lebih rendah dibanding unsur transisi periode IV lainnya karena pada seng (Zn) orbital d-nya telah terisi penuh, sehingga tidak dapat membentuk ikatan kovalen.

Page 10: Periode iv

KEELEKTRONEGATIFAN DAN ENERGI IONISASI

Keelektronegatifan dan energi ionisasi dari kiri ke kanan :

Unsur memiliki energi ionisasi yang lebih rendah dari unsur sebelumnya karena lebih mudahnya sebuah elektron terlepas karena elektron terluarnya yang semakin jauh dari inti. Demikian pula, suatu golongan juga menampilkan penurunan elektronegativitas dari urutan atas ke bawah karena peningkatan jarak antara elektron valensi dan inti. Akibatnya energi ionisasi makin bertambah.

Page 11: Periode iv

KEELEKTRONEGATIFAN DAN ENERGI IONISASI

Penurunan jari-jari atom menyebabkan meningkatnya energi ionisasi jika bergerak dari urutan kiri ke kanan. Semakin rapat terikatnya suatu unsur, semakin banyak energi yang diperlukan untuk melepaskan sebuah elektron. Demikian juga elektronegativitas, yang meningkat bersamaan dengan energi ionisasi karena tarikan oleh inti pada elektron.

Page 12: Periode iv

POTENSIAL REDUKSI UNSUR TRANSISI

Potensial reduksi unsur transisi dari kiri ke kanan semakin besar. Semakin ke kiri, potensial reduksi semakin negatif. Semakin ke kanan, potensial reduksi semakin positif.

Page 13: Periode iv

MENGAPA SEMUA UNSUR TRANSISI BERSIFAT LOGAM?

Semua unsur transisi tergolong logam karena dengan titik leleh dan titik didih yang relatif tinggi ( unsur – unsur golongan utama ada yang tergolong logam, metalloid, dan logam).

Page 14: Periode iv

KEREAKTIFAN UNSUR TRANSISI DIBANDING UNSUR LOGM GOLONGAN UTAMA

Perbandingan kereaktifan unsur transisi dengan unsur logam gol 1:

Kereaktifan unsur-unsur logam bertambah dari atas ke bawah dalam satu golongan

Unsur transisi periode keempat umumnya memiliki keelektronegatifan yang lebih besar dibandingkan unsur Alkali maupun Alkali tanah, sehingga kereaktifan unsur transisi tersebut lebih rendah bila dibandingkan Alkali maupun Alkali Tanah.

Page 15: Periode iv

SIFAT MAGNETIK UNSUR TRANSISI

Sifat magnetik suatu unsur disebabkan keberadaan elektron yang tidak berpasangan di dalam orbital atomnya. Kemungkinan adanya elektron yang tidak berpasangan cenderung ditemui pada atom dari unsur dengan subkulit yang terdiri dari banyak orbital, yakni orbital d dan f

Sebagian besar unsur-unsur transisi periode keempat memiliki elektron-elektron yang tidak berpasangan dalam orbital-orbital di subkulit d-nya. Hal ini menyebabkan unsur-unsur ini menjadi mudah tertarik ke medan magnet luar

Page 16: Periode iv

WARNA SENYAWA UNSUR TRANSISI

Warna senyawa dari unsur transisi ini berkaitan erat dengan konfigurasi elektronnya, yaitu adanya subkulit 3d yang terisi tidak penuh. Orbital-orbital 3d ini dapat terpisah menjadi dua tingkat energi, yaitu kelompok orbital pada sumbu dx2-y2 dan dz2 yang berenergi lebih rendah. Pemisahan ini menyebabkan adanya celah energi yang memungkinkan elektron dari orbital d energi rendah pindah ke orbital d energi tinggi dengan menyerap energi pada panjang gelombang cahaya tampak.

Page 17: Periode iv
Page 18: Periode iv

WARNA SENYAWA UNSUR TRANSISI

Page 19: Periode iv

BILANGAN OKSIDASI Unsur transisi periode keempat memiliki tingkat

oksidasi (bilangan oksidasi) yang bervariasi. Hal ini disebabkan oleh tingkat energi subkulit 3d

dan 4s yang hampir sama. Oleh sebab itu, saat unsur transisi melepaskan elektron pada subkulit 4s membentuk ion positif (kation), sejumlah elektron pada subkulit 3d akan ikut dilepaskan.

Bilangan oksidasi umum yang dijumpai pada tiap unsur transisi periode keempat adalah +2 dan +3. Sementara, bilangan oksidasi tertinggi pada unsur transisi periode keempat adalah +7 pada unsur Mangan (4s2 3d7). Bilangan oksidasi rendah umumnya ditemukan pada ion Cr3+, Mn2+, Fe2+, Fe3+, Cu+, dan Cu2+, sedangkan bilangan oksidasi tinggi ditemukan pada anion oksida, seperti CrO4

2-, Cr2O72-, dan MnO4

-.

Page 20: Periode iv

BILANGAN OKSIDASI UNSUR TRANSISI

Tidak seperti golongan IA dan IIA yang hanya mempunyai bilangan oksidasi +1 dan +2, unsur-unsur logam transisi mempunyai beberapa bilangan oksidasi. Seperti vanadium yang punya bilangan oksidasi +2, +3, dan +4. Berikut contoh dari keberagaman tingkat oksidasi unsur-unsur transisi periode keempat

Page 21: Periode iv

SIFAT-SIFAT UNSUR TRANSISI Unsur transisi mempunyai sifat- sifat khas yang membedakannya

dari unsur golongan utama, antara lain: 1. Bersifat logam. Semua unsur transisi tergolong logam karena

dengan titik leleh dan titik didih yang relatif tinggi ( unsur – unsur golongan utama ada yang tergolong logam, metalloid, dan logam).

2. Bersifat paramagnetik (sedikit tertarik ke dalam medan magnet). 3. Membentuk senyawa – senyawa yang berwarna (senyawa dari

unsur logam golongan utama tidak berwarna) 4. Mempunyai beberapa tingkat oksidasi (unsur logam golongan

utama umumnya hanya mempunyai sejenis tingkat oksidasi). 5. Membentuk berbagai macam ion kompleks (unsur logam golongan

utama tidak banyak yang dapat membentuk ion kompleks). 6. Berdaya katalik. Banyak unsur transisi atau senyawanya yang

berfungsi sebagai katalisator, baik dalam proses industri maupun dalam metabolisme

Page 22: Periode iv

KATION KOMPLEKS, ANION KOMPLEKS, DAN KOMPLEKS NETRAL

Kation Kompleks Contoh: 1. [Ag(NH3)2]+ = Diamin perak (I)

Anion Kompleks Contoh: 1. [Fe(CN)6]3- = Heksa Siano Ferat

Kompleks Netral Contoh:

1. [Co(NH3)6](NO3)2 : Heksaamminkobalt (III) nitrat

Page 23: Periode iv

KESIMPULAN

Sifat-sifat unsure periode keempat Sifat logam sangat keras, tahan panas, elektropositif, dan

penghantar listrik yang baik. Mempunyai bilangan oksidasi yang harganya 0 atau

positif. Memiliki elektron tidak berpasangan yang

mengakibatkan titik didih atau titik leleh tinggi, bersifat paramagnetik,berwarna dan bersifat katalis.

Jari-jari atom unsur transisi periode IV tidak teratur dari kiri ke kanan.

Dalam satu periode dari kiri ke kanan kelektronegatifan unsur hampir sama, tidak meningkat maupun menurun, Energi ionisai bertambah dari kiri ke kanan