bab iv hasil penelitian dan...

30
57 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Diskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Ngimbrang Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung. SD Negeri Ngimbrang merupakan Sekolah Dasar Inti berstandar Nasional yang tergabung dalam satu gugus dan terdiri dari 6 sekolah dasar negeri lain sebagai imbas. SD Negeri Ngimbrang terletak di Desa Ngimbrang, berada di jalur lintas kecamatan yakni Kecamatan Kedu dan Kecamatan Bulu. SD Negeri Ngimbrang berdiri pada Tahun 1976. Sebelum tahun 2007 di Desa Ngimbrang terdapat 2 sekolah saling berdekatan yaitu SDN Ngimbrang 1 dan SDN Ngimbrang 2, pada tanggal 8 Agustus tahun 2007 di regroup menjadi 1 sekolah yakni SDN Ngimbrang yang pada awalnya adalah SD Negeri Ngimbrang 1. Dari tahun ke tahun SDN Ngimbrang mengalami perkembangan cukup pesat, hal itu dibuktikan dengan keberhasilan sekolah meraih berbagai macam prestasi akademik dan non akademik yang cukup membangga- kan. Letak yang cukup strategis di lintas antar kecamatan dan berada di tengah desa mendukung SD Negeri Ngimbrang memiliki siswa yang beragam dari

Upload: buidien

Post on 26-Apr-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5140/5/T2_942011078_BAB IV.pdfNgimbrang merupakan Sekolah Dasar Inti berstandar ... kan kompetensi sesuai

57

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

4.1 Diskripsi Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Ngimbrang

Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung. SD Negeri

Ngimbrang merupakan Sekolah Dasar Inti berstandar

Nasional yang tergabung dalam satu gugus dan terdiri

dari 6 sekolah dasar negeri lain sebagai imbas. SD

Negeri Ngimbrang terletak di Desa Ngimbrang, berada

di jalur lintas kecamatan yakni Kecamatan Kedu dan

Kecamatan Bulu.

SD Negeri Ngimbrang berdiri pada Tahun 1976.

Sebelum tahun 2007 di Desa Ngimbrang terdapat 2

sekolah saling berdekatan yaitu SDN Ngimbrang 1 dan

SDN Ngimbrang 2, pada tanggal 8 Agustus tahun 2007

di regroup menjadi 1 sekolah yakni SDN Ngimbrang

yang pada awalnya adalah SD Negeri Ngimbrang 1.

Dari tahun ke tahun SDN Ngimbrang mengalami

perkembangan cukup pesat, hal itu dibuktikan dengan

keberhasilan sekolah meraih berbagai macam prestasi

akademik dan non akademik yang cukup membangga-

kan. Letak yang cukup strategis di lintas antar

kecamatan dan berada di tengah desa mendukung SD

Negeri Ngimbrang memiliki siswa yang beragam dari

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5140/5/T2_942011078_BAB IV.pdfNgimbrang merupakan Sekolah Dasar Inti berstandar ... kan kompetensi sesuai

58

berbagai kalangan masyarakat. Gambaran mengenai

objek penelitian tentang strategi dan implementasi

MBS tidak terlepas dari keberadaan stakeholders yang

ada di sekolah yang meliputi kepala sekolah, guru,

dan komite sekolah. Tiga unsur tersebut merupakan

kunci pokok peningkatan mutu di sekolah.

SD Negeri Ngimbrang memiliki visi, misi, dan

tujuan yang tertuang dalam dokumen sekolah, yaitu

sebagai berikut:

VISI : Mumpuni dan Berbudi

MISI : (1) Meningkatkan efektivitas proses belajar mengajar, (2) Memperluas wawasan ilmu pengetahuan, (3) Mem-budayakan budaya santun dan berbudi pekerti mulia

TUJUAN : Mewujudkan lingkungan belajar yang kondusif sebagai media pembinaan dan penyiapan generasi yang tangguh dan tanggap terhadap perkembangan jaman serta mampu menjaga jati diri sebagai bangsa yang berbudaya, santun, dan berbudi

Era globalisasi saat ini menuntut pendidikan

terus berkembang, maka dengan Visi “Mumpuni dan

Berbudi” Sekolah Dasar Negeri Ngimbrang diharapkan

dapat menyesuaikan perubahan yang terjadi sehingga

dapat mendukung program kegiatan di sekolah dalam

rangka mencapai mutu sekolah. Selain hal tersebut di

atas “Mumpuni dan Berbudi” juga mengandung harap-

an bahwa lulusan siswa yang telah dibekali berbagai

macam keterampilan di sekolah dapat mengembang-

kan kompetensi sesuai tingkat perkembangannya,

dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi,

dan mampu menempatkan diri sesuai dengan kondisi

lingkungan yang ada.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5140/5/T2_942011078_BAB IV.pdfNgimbrang merupakan Sekolah Dasar Inti berstandar ... kan kompetensi sesuai

59

Gambaran singkat profil SDN Ngimbrang menge-

nai jumlah siswa dan rombongan belajar dapat dilihat

pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Jumlah dan Rombel SDN Ngimbrang

Tahun 2013/2014

Kelas Jumlah Siswa Jumlah Rombel

Laki-laki Perempuan Jumlah

I 13 19 32 1

II 19 12 31 1

III 23 20 43 2

IV 17 17 34 1

V 22 12 34 1

IV 21 8 29 1

Jumlah 115 88 203 7

Data: TU SD Negeri Ngimbrang

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat didiskripsikan

bahwa dari seluruh kelas terdapat perbedaan signify-

kan pada kelas III, yakni terdiri dari 2 rombongan

belajar dengan jumlah 43 siswa. Sementara total

jumlah siswa terdiri dari 115 siswa laki-laki dan 88

siswa perempuan. Jumlah siswa tersebut merupakan

input dan menjadi aset bagi sekolah untuk dikelola

sehingga menjadi siswa berprestasi baik di bidang

akademik maupun non akademik. Untuk memperoleh

prestasi, siswa dibantu guru dan sekaligus sebagai

pelatih sesuai tugas dan kompetensi yang dimiliki.

Faktor lain yang sangat menentukan dalam

mencapai keberhasilan pendidikan dan pembentukan

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5140/5/T2_942011078_BAB IV.pdfNgimbrang merupakan Sekolah Dasar Inti berstandar ... kan kompetensi sesuai

60

kepribadian siswa adalah guru. SDN Ngimbrang memi-

liki 7 rombongan belajar yang diampu oleh 7 orang

guru kelas, 3 orang guru mata pelajaran, dan kepala

sekolah yang mengampu 6 jam kegiatan pembelajaran

untuk mata pelajaran dan kelas tertentu. Jumlah

tenaga pendidik PNS SDN Ngimbrang adalah 7 orang,

selebihnya merupakan tenaga wiyata bakti. Tenaga

wiyata bakti sangat dibutuhkan mengingat rata-rata

sekolah di Kabupaten Temanggung pada saat ini

mengalami kekurangan guru PNS sehingga untuk

memenuhi kebutuhan PTK sekolah menerima tenaga

wiyata bakti. Data kualifikasi PTK di SD Negeri

Ngimbrang seperti dipaparkan pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Data Kualifikasi PTK

SDN Ngimbrang Tahun 2013/2014

Sumber Data: TU SD Negeri Ngimbrang

Data pada Tabel 4.2 tersebut di atas dapat

dideskripsikan bahwa di SDN Ngimbrang terdapat 11

orang PTK yang terdiri dari 2 orang guru laki-laki dan

9 orang guru perempuan, 6 orang guru PNS berkuali-

fikasi pendidikan S-1, dan 3 orang guru lain masih

No Status Guru

Tingkatan Pendidikan

D2 D3 S1

1 Guru PNS 1 - 6

2 Guru Non PNS 1 1 2

Jumlah 2 1 8

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5140/5/T2_942011078_BAB IV.pdfNgimbrang merupakan Sekolah Dasar Inti berstandar ... kan kompetensi sesuai

61

dalam proses menyelesaikan pendidikan jenjang S-1

kependidikan. Tenaga lain di SDN Ngimbrang adalah

1 orang penjaga berstatus wiyata bakti dan tenaga

lepas. Kesemuanya mempunyai peran penting dan

tanggung jawab terhadap tugas yang diemban dalam

rangka peningkatan mutu sekolah.

Pembagian tugas dalam struktur organisasi

sekolah seperti dipaparkan pada Gambar 4.1.

Sumber Data: TU SDN Ngimbrang

Gambar 4.1 Stuktur Organisasi Sekolah SDN Ngimbrang

Th. 2013/2014

KEPALA SEKOLAH

KOMITE

Gr. KLS I

Gr. KL II

Gr. Kl III

Gr. KL IV

Gr. KLS VI

Gr. KLS VI

Gr. OR Gr. Agama

Gr. KLV

Gr. B. INGGRIS

PENJAGA SEKOLAH

Gr Kl VI

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5140/5/T2_942011078_BAB IV.pdfNgimbrang merupakan Sekolah Dasar Inti berstandar ... kan kompetensi sesuai

62

Berdasarkan Gambar 4.1 dapat dideskripsikan

bahwa kepala sekolah sebagai pimpinan organisasi

sekolah mempunyai tanggung jawab secara langsung

terhadap guru kelas. Sedangkan komite sekolah

sebagai mitra kerja sekolah memiliki tanggung jawab

besar berkaitan dengan pelaksanaan program sekolah

yang telah disusun. Komite bersama-sama kepala

sekolah bekerja bersama dalam rangka meningkatkan

mutu sekolah sesuai standar nasional pendidikan

melalui musyawarah untuk menentukan kegiatan

yang dilaksanakan.

Hasil pengamatan dan telaah dokumen yang

telah dilakukan menunjukkan bahwa SDN Ngimbrang

memilliki sarana seperti pada Tabel 4.3.

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5140/5/T2_942011078_BAB IV.pdfNgimbrang merupakan Sekolah Dasar Inti berstandar ... kan kompetensi sesuai

63

Tabel 4.3 Sarana SDN Ngimbrang

Tahun Pelajaran 2013/2014

No Jenis Ruangan Jumlah Ukuran

1. Ruang Kelas 8 7 x 6

2. Ruang Kepala Sekolah 1 3 x 5

3. Ruang Guru 1 8 x 6

4. Ruang Tamu 1 3 x 4

5. Ruang IT 1 8 x 6

6. Ruang Gugus 1 4 x 6

7. Ruang Komite Sekolah 1 5 x 6

8. Ruang UKS 1 4 x 6

9. Ruang Alat Peraga 1 3 x 6

No Jenis Ruangan Jumlah Ukuran

10. Kantin siswa 1 4 x 4

11. KM/WC guru 1 3 x 3

12. KM/WC siswa 8 3 x 3

13. Mushola 1 7 x 8

14. Tempat wudlu 2 3 x 6

15. Dapur 1 3 x 3

16. Gudang 1 3 x 4

17. Kolam ikan 2 2 x 4; 1 x 2

18. Bak Lompat 1 3 x 6

19. Tempat Cuci tangan 7 1 x 1

Sumber Data: SDN Ngimbrang

Berdasarkan data dokumentasi dan pengamatan

terhadap fasilitas sarana SDN Ngimbrang seperti

tercantum pada Tabel 4.3, diketahui bahwa SDN

Ngimbrang memiliki prasarana memadai dan fasilitas

tersebut dalam kondisi baik dengan tingkat kerusakan

lebih kecil dari 6% (< 6%). Namun untuk fasilitas luas

tempat bermain siswa masih kurang. Hal tersebut

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5140/5/T2_942011078_BAB IV.pdfNgimbrang merupakan Sekolah Dasar Inti berstandar ... kan kompetensi sesuai

64

dikarenakan standar perbandingan untuk tempat

bermain siswa adalah setiap siswa hendaknya memi-

liki tempat bermain seluas 2 x 2 m2.

SDN Ngimbrang juga memiliki sarana pembela-

jaran yang meliputi 2 TV color, 2 LCD, 2 Laptop, 2

DVD Player, 3 Komputer, 1 perangkat sound system

lengkap, 1 perangkat Rebana lengkap, tape recorder,

seruling, pianika, organ, dan matras. Sarana tersebut

dalam kondisi baik dan sering digunakan untuk

menunjang KBM dan kegiatan lomba. Selebihnya

terdapat pula alat peraga pembelajaran seperti peta,

KIT IPA, globe, tiruan organ tubuh manusia. Namun

untuk kelengkapan alat bantu kegiatan belajar terse-

but kondisinya kurang memadahi.

4.2 Strategi Peningkatan Mutu melalui MBS

Pelaksanaan pendidikan membutuhkan strategi

sebagai langkah untuk mencapai tujuan yang diharap-

kan. Strategi peningkatan mutu pendidikan dilaksana-

kan di sekolah dengan melibatkan berbagai unsur

penting di dalamya, yakni kepala sekolah, guru, dan

komite sekolah.

MBS sebagai suatu model implementasi kebijak-

an desentralisasi pendidikan merupakan suatu konsep

inovatif, yang bukan hanya dikaji sebagai wacana baru

dalam pengelolaan pendidikan namun harus dilaksa-

nakan sesuai standar mutu yang ditetapkan oleh

pemerintah dan melalui komunikasi berbagai arah

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5140/5/T2_942011078_BAB IV.pdfNgimbrang merupakan Sekolah Dasar Inti berstandar ... kan kompetensi sesuai

65

sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan

yakni peningkatan kualitas pendidikan.

Strategi peningkatan mutu melalui MBS dilaksa-

nakan dengan menekankan segi efektifitas dan efi-

siensi. Penekanan efektivitas dilihat dari perencanaan

dengan perbandingan hasil yang dicapai. Sedangkan

efisiensi diterapkan pada perencanaan dan pelaksana-

an program sekolah yang dikaitkan dengan anggaran

yang digunakan. Dalam rangka peningkatan mutu

berlandaskan efisiensi dan efektivitas di SDN

Ngimbrang dilakukan peningkatan pemberdayaan po-

tensi yang ada di lingkungan sekolah SDN Ngimbrang

dengan melaksanakan berbagai macam upaya, yakni

pemberdayaan peran kepala sekolah, guru, dan komite

sekolah.

Manajemen Berbasis Sekolah merupakan model

manajemen yang digunakan di SDN Ngimbrang dalam

rangka meningkatkan mutu sekolah, meliputi peren-

canaan program, pelaksanaan program, evaluasi dan

tindak lanjut. Perencanaan program dibuktikan

dengan adanya struktur organisasi sekolah; struktur

organisasi tim sukses; EVADIR; Analisis SWOT; RKAS;

program tahunan, jangka pendek, menengah, dan

jangka panjang; kurikulum dan perangkat kurikulum.

Pelaksanaan program dibuktikan adanya kegi-

atan KBM yang berlangsung, kegiatan ekstrakurikuler,

kegiatan lomba akademik dan non akademik. Sedang-

kan tindakan evaluasi dan tindak lanjut dilakukan

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5140/5/T2_942011078_BAB IV.pdfNgimbrang merupakan Sekolah Dasar Inti berstandar ... kan kompetensi sesuai

66

oleh stakeholders yang ada di SDN Ngimbrang dengan

mengedepankan sikap profesionalisme, partisipasi,

dan penekanan peranserta.

SDN Ngimbrang berada di lingkungan masya-

rakat peduli pendidikan, sehingga sangat membantu

sekolah dalam mendapatkan bantuan dana untuk

membantu operasional sekolah walaupun tidak men-

capai 100%. Kepedulian masyarakat merupakan salah

satu bukti bahwa SDN Ngimbrang mendapatkan

kepercayaan masyarakat sekitar untuk menyelengga-

rakan pendidikan bermutu. Penyelenggaraan pendi-

dikan di SDN Ngimbrang dalam meningkatkan mutu

menggunakan strategi yang dipandang tepat dan

memenuhi sasaran yakni pemberdayaan peran

stakeholder yang meliputi kepala sekolah, guru, dan

komite sekolah. Kepala sekolah sebagai pengelola

manajemen, pelaksana EMASLIM, dan pengambil ke-

putusan. Guru sebagai pelaksana kegiatan pembela-

jaran yang mengacu pada pembelajaran berbasis

PAKEM. Komite sekolah sebagai evaluator, mediator,

dan mitra kerja kepala sekolah. Kepala Sekolah

membagi tugas kepada guru secara adil dengan

mempertimbangkan berbagai hal untuk menentukan

tugas yang diberikan sesuai dengan kompetensi yang

dimiliki. Selain hal tersebut dalam pembagian tugas

disesuaikan dengan kwalifikasi pendidikan.

MBS sebagai model manajemen mutu menuntut

akuntabilitas dalam pelaksanaan dan pengelolaan

program sehingga sangat bergantung pada kompetensi

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5140/5/T2_942011078_BAB IV.pdfNgimbrang merupakan Sekolah Dasar Inti berstandar ... kan kompetensi sesuai

67

masing-masing pelaksana program. Dalam rangka

meningkatkan mutu sekolah dibutuhkan inovasi,

kreasi, komunikasi, kerjasama, dan peran serta

stakeholders yang ada sehingga muncul interaksi

positif yang mendukung tercapainya tujuan.

4.3 Peran Stakeholder dalam Peningkatan

Mutu di Sekolah

Banyak srtategi dilaksanakan untuk mencapai

mutu pendidikan di sekolah, salah satunya adalah

dengan mengimplementasikan MBS. Pelaksanaan MBS

di sekolah menunjukkan hasil berbeda antara sekolah

satu dengan sekolah yang lainnya, antara sekolah di

daerah satu dengan sekolah di daerah yang lain. Hal

tersebut terjadi karena adanya perbedaan penekanan,

SDM di sekolah, dan kondisi lingkungan sekolah yang

tidak sama.

Dalam rangka melaksanakan strategi pening-

katan mutu melalui MBS di SDN Ngimbrang mene-

kankan pada peran serta stakeholder di sekolah,

yakni: peranserta kepala sekolah sebagai pelaksana

EMASLIM; peranserta guru sebagai pengembang kuri-

kulum dan sebagai pelaksana KBM berbasis PAKEM;

dan peran serta komite sekolah dengan penekanan

pada tugas dan fungsi komite sekolah.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5140/5/T2_942011078_BAB IV.pdfNgimbrang merupakan Sekolah Dasar Inti berstandar ... kan kompetensi sesuai

68

4.3.1 Peranserta Kepala Sekolah

Dalam konsep MBS kepala sekolah dituntut

memiliki tanggung jawab yang besar, baik kepada

orang tua siswa, masyarakat sekitar, maupun terha-

dap pemerintah. Oleh karenanya kepala sekolah SDN

Ngimbrang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya

berpedoman pada tugas sebagai EMASLIM, yakni

Edukator, Manajer, Administrator, Supervisor, Leader,

Inovator, dan Motivator.

Edukator, kepala Sekolah memiliki tugas meng-

ajar dengan ketentuan untuk Kepala Sekolah Dasar

wajib melaksanakan kegiatan pembelajaran enam jam

kegiatan pembelajaran. Lebih jauh tugas kepala

sekolah sebagai edukator bahwa kepala sekolah

memberikan pembelajaran tidak hanya kepada siswa

namun kepada seluruh warga sekolah. Tugas sebagai

manajer dilaksanakan kepala sekolah dalam menye-

lenggarakan organisasi sekolah dengan mengatur

seluruh kegiatan di sekolah, mengambil keputusan,

dan mencari celah untuk mengembangkan potensi

yang dimiliki sekolah.

Administrator, merupakan tugas kepala sekolah

dalam pengadministrasian, membukukan, dan mela-

porkan pembukuan sebagai bukti adanya pengelolaan

manajemen sekolah. Sebagai supervisor Kepala

sekolah melakukan supervise terhadap guru dalam

kaitannya dengan KBM berbasis PAKEM. Leader oleh

kepala sekolah dimaksudkan sebagai pemimpin,

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5140/5/T2_942011078_BAB IV.pdfNgimbrang merupakan Sekolah Dasar Inti berstandar ... kan kompetensi sesuai

69

memberi teladan, menunjukkan kelebihan dan keku-

rangan sebagai wujud tanggungjawab kepala sekolah

terhadap warga sekolah. Sikap inovasi harus dimiliki

Kepala sekolah dalam pengelolaan manajemen sekolah

untuk peningkatan mutu sekolah, ide cemerlang diha-

rapkan akan dapat merubah wajah sekolah sebagai

tempat edukasi yang menyenangkan. Sikap memoti-

vasi oleh kepala sekolah terhadap guru, siswa, dan

komite sekolah dilaksanakan untuk memberikan

dukungan moril agar mampu melaksanakan tugas

secara maksimal.

Kepala sekolah SDN Ngimbrang mempunyai

tugas dan wewenang yang dilaksanakan di sekolah.

Selain melaksanakan KBM, kepala sekolah bersama

guru dan komite sekolah melakukan evaluasi diri

sekolah, menyusun program, melaksanakan program,

melakukan monitoring dan evaluasi melalui kegiatan

supervisi dan pengamatan untuk mengetahui sejauh

mana program terlaksana/tercapai, melakukan tindak

lanjut hasil evaluasi, dan melakukan pembiasaan yang

harus dilakukan oleh seluruh warga sekolah, serta

melaporkan hasil sebagai bukti terlaksananya program

dan capaian program.

Rencana program disusun pada awal tahun

pelajaran dengan melibatkan guru dan komite sekolah

berdasarkan hasil evaluasi tahun sebelumnya. Kepala

sekolah bersama guru dan komite sekolah menyusun

Rencana Kegiatan dan Rencana Anggaran yang akan

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5140/5/T2_942011078_BAB IV.pdfNgimbrang merupakan Sekolah Dasar Inti berstandar ... kan kompetensi sesuai

70

dilaksanakan selama rentang waktu satu tahun ke

depan.

Kepala sekolah SDN Ngimbrang sebagai penge-

lola dan pelaksana manajemen sekolah dalam melak-

sanakan tugas kesehariannya menyesuaikan dengan

program yang telah disusun bersama. Hal tersebut

sebagai antisipasi apabila terdapat kegiatan yang tidak

sesuai dengan rencana awal, melakukan monitoring

setiap kegiatan berlangsung, dan melakukan evaluasi

kegiatan setelah selesai dilaksanakan. Hal tersebut

dilakukan untuk menunjang prinsip efektif dan

efisien.

Kepala sekolah SDN Nimbrang dalam melaksa-

nakan MBS juga menerapkan pembiasaan yang harus

diikuti oleh seluruh warga sekolah. Hal tersebut untuk

melatih warga sekolah bersikap tanggung jawab dan

memiliki karakter yang baik. Sesuai dengan yang

disampaikan oleh kepala sekolah, bahwa seluruh

warga sekolah di SDN Ngimbrang wajib mentaati

aturan yang telah disepakati bersama antara kepala

sekolah, guru, penjaga, siswa, bahkan wali siswa. Hal

tersebut menjadikan warga sekolah sama-sama memi-

liki tanggung jawab untuk senantiasa meningkatkan

diri menjadi lebih baik dan berkarakter.

Sebagai sekolah berstandar nasional, SDN

Ngimbrang senantiasa siap menjadi tujuan dalam

rangka study fisit atau study banding oleh sekolah lain

di lingkungan Kabupaten Temanggung. Untuk men-

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5140/5/T2_942011078_BAB IV.pdfNgimbrang merupakan Sekolah Dasar Inti berstandar ... kan kompetensi sesuai

71

dukung lancarnya setiap kegiatan kepala sekolah

membagi tugas dengan memberdayakan seluruh

stakeholder yang ada di sekolah. Pembagian tugas

guru yang tertuang pada struktur organisasi sekolah

sesuai bidang masing-masing tampak pada struktur

tim sukses kegiatan siswa yang dipaparkan pada

Gambar 4.2 di bawah ini.

Sumber Data: TU SDN Ngimbrang

Gambar 4.2 Struktur Tim Sukses

Lomba Kegiatan Siswa SDN Ngimbrang Th 2013/2014

Gambar 4. 2. di atas dapat dideskripsikan

bahwa sebagai penanggung jawab semua kegiatan

sekolah adalah kepala sekolah, sedangkan pelaksa-

Kepala Sekolah-

Koordinator

Guru -Volly ball, atletik,

sepak takraw

Guru - Bulu tangkis,

bola, catur

Guru – agama, pkn, ,ips Guru – Mat, Bhs.

Indonesia, IPA

Guru- B. Jawa, Macapat Guru –Kerajinan

tangan dan kesenian

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5140/5/T2_942011078_BAB IV.pdfNgimbrang merupakan Sekolah Dasar Inti berstandar ... kan kompetensi sesuai

72

naan kegiatan dan pendampingan dibantu oleh bebe-

rapa koordinator kelompok mapel. Masing-masing

mendapat tugas untuk membimbing dan melatih siswa

dengan penuh tanggungjawab sehingga siswa memper-

oleh kejuaraan.

Bedasarkan hasil wawancara dengan ketua

komite sekolah SDN Ngimbrang diperoleh informasi,

bahwa: (1) kepala sekolah dalam melaksanakan tugas

terlebih dahulu mengadakan komunikasi dengan guru

dan komite sekolah melalui rapat sekolah; (2) membagi

tugas sesuai dengan kompetensi yang dimiliki masing-

masing guru; (3) menyusun program awal tahun me-

libatkan seluruh guru dan komite sekolah; (4) mela-

kukan analisis kebutuhan sekolah; (5) menyusun

program berkelanjutan; (6) melakukan evaluasi terha-

dap seluruh kegiatan sekolah; (7) meningkatkan kom-

petensi guru melalui KKG dan pelatihan lain yang

berkaitan dengan pembelajaran PAKEM.

4.3.2 Peran Serta Guru

Dalam dunia pendidikan tugas guru meliputi

empat kompetensi yang meliputi kompetensi pedago-

gik, kompetensi profesional, kompetensi sosial, dan

kompetensi kepribadian. Kompetensi yang berkaitan

dengan peningkatan mutu adalah kompetensi peda-

gogik dan kompetensi profesional. Kompetensi paeda-

gogik dan profesional menuntut guru mampu melak-

sanakan kegiatan pembelajaran berbasis PAKEM.

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5140/5/T2_942011078_BAB IV.pdfNgimbrang merupakan Sekolah Dasar Inti berstandar ... kan kompetensi sesuai

73

Keduanya senantiasa harus dimiliki oleh guru sebagai

bagian dari pelaksanaan manajemen dalam usaha

meningkatkan mutu sekolah. Hal tersebut berkaitan

dengan pilar utama yang menunjukkan guru telah

bekerja profesional, yakni: menguasai materi pembela-

jaran, profesional dalam menyampaikan materi pem-

belajaran, dan berkepribadian matang.

Guru mendapat tugas pokok melaksanakan

kegiatan pembelajaran berbasis PAKEM dan sebagai

wali kelas. Namun fakta menunjukkan bahwa guru

juga mendapat tugas tambahan. Tugas tambahan

yang diberikan kepada guru utamanya di Sekolah

Dasar di antaranya sebagai bendahara BOS, benda-

hara gaji, kesiswaan, kegiatan ekstrakurikuler, mem-

bantu administrasi sekolah, dan yang lain. Hal terse-

but terjadi dikarenakan sekolah tidak memiliki

sumberdaya yang memadahi. Demikian pula untuk

memenuhi kebutuhan tenaga, SDN Ngimbrang tidak

memiliki tenaga khusus tata usaha, maka untuk

memenuhi kebutuhan ketata usahaan dibantu oleh

tenaga wiyata bakti. Kondisi pendidik di Kabupaten

Temanggung masih kurang, demikian pula tenaga ke-

pendidikan. Sekolah Dasar di Kabupaten Temanggung

90% tidak memiliki tenaga khusus sebagai bendahara

dan tata usaha sehingga kebutuhan sebagai bendaha-

ra dan tenaga tata usaha dibebankan kepada guru.

Pembagian tugas guru di SDN Ngimbrang tidak

terbatas pada pembagian tugas mengajar saja melain-

kan banyak tugas tambahan yang dibebankan kepada

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5140/5/T2_942011078_BAB IV.pdfNgimbrang merupakan Sekolah Dasar Inti berstandar ... kan kompetensi sesuai

74

guru. Pembagian tugas merupakan langkah strategis

dalam suatu organisasi sekolah mengingat hal terse-

but dapat sekaligus meningkatkan kompetensi guru di

bidang lain yang terkait dengan kualitas pemberda-

yaan namun di SDN Ngimbrang berdampak guru tidak

dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan

optimal.

Kegiatan belajar di SDN Ngimbrang terbagi

menjadi dua, yakni kegiatan kurikuler dan kegiatan

ekstrakurikuler. Kegiatan kurikuler efektif dilaksana-

kan setiap hari oleh guru kelas dan guru mata

pelajaran. Kegiatan pembelajaran di SDN Ngimbrang

dimulai pada pukul 07.00, diawali pembacaan surat

pendek dan doa bersama di halaman sekolah bersama

kepala sekolah dan semua guru, secara bergantian

dipimpin oleh guru agama dan kepala sekolah.

Kegiatan KBM dilaksanakan di dalam kelas dan

secara berkala dilaksanakan di luar kelas sesuai

materi pelajaran oleh guru kelas dan atau guru mata

pelajaran. Alokasi waktu pembelajaran dilaksanakan

tiga puluh lima menit/jam pelajaran sesuai dengan

alokasi waktu pada kurikulum KTSP. SDN Ngimbrang

memprogramkan kegiatan ekstrakurikuler, dilaksana-

kan pada sore hari atau di luar jam efektif kegiatan

kurikuler. Adapun kegiatan pengembangan diri terbagi

dua macam, yakni ekstrakurikuler wajib dan ekstra-

kurikuler pilihan. Ekstrakurikuler wajib adalah kepra-

mukaan, dilaksanakan satu kali pertemuan dalam

setiap minggu pada hari sabtu. Sedangkan ekstra-

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5140/5/T2_942011078_BAB IV.pdfNgimbrang merupakan Sekolah Dasar Inti berstandar ... kan kompetensi sesuai

75

kurikuler pilihan masuk pada kegiatan pengembangan

diri yang dilatih oleh pelatih dari luar sekolah dengan

guru sebagai pendamping sekaligus koordinator setiap

kegiatan. Data jumlah siswa SDN Ngimbrang ditunjuk-

kan pada Tabel 4.3 di bawah ini.

Tabel 4.4

Data Jumlah Siswa dan Rombel

SDN Ngimbrang Tahun 2013

No

Rombel

Keadaan awal bulan ini

Keadaan akhir bulan ini Islam

L P Jml L P Jml

1 2 3 4 5 12 13 14 19

I 1 13 19 32 13 19 32 32

II 1 19 13 32 19 13 32 32

III A 1 11 11 22 11 11 22 22

III B 1 12 9 21 12 9 21 21

IV 1 17 17 34 17 17 34 34

V 1 22 12 34 22 12 34 34

VI 1 21 8 29 21 8 29 29

JML 7 115 89 204 115 89 204 204

Sumber Data: TU SDN Ngimbrang

Data tersebut di atas menunjukkan jumlah

siswa dan rombongan belajar SDN Ngimbrang yang

aktif mengikuti kegiatan pembelajaran. Data Tabel 4.3

menunjukkan rombongan belajar kelas III terdiri dari 2

rombel, sehingga jumlah seluruh siswa SDN

Ngimbrang terdiri dari 204 siswa. Berdasarkan hasil

wawancara dengan komite sekolah dan wawancara

dengan kepala sekolah menunjukkan adanya keku-

rangan tenaga. Berkaitan dengan tenaga yang dibu-

tuhkan dapat dilihat pada Tabel 4.5 di bawah ini.

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5140/5/T2_942011078_BAB IV.pdfNgimbrang merupakan Sekolah Dasar Inti berstandar ... kan kompetensi sesuai

76

Data 4.5 Data Kebutuhan Tenaga Pendidik dan Kependidikan

SDN Ngimbrang Tahun 2012/ 2013

No Jumlah Guru Indikator Tugas

1. 1 Kepala Sekolah, Guru B. Jawa

2. 1 Guru Kelas 1

3. 1 Guru Kelas II

4. 1 Guru Kelas III/A

5. 1 Guru Kelas III/B

6. 1 Guru Kelas IV

7. 1 Guru Kelas V

8. 1 Guru Kelas VI

9. 1 Guru Penjas Orkes

10. 1 Guru PAI

11. 1 Guru B. Inggris

12. 1 Pelatih Rebana

13. 1 Pelatih Pramuka

14. 1 Guru Seni Musik

15. 1 Guru Seni Tari

16. 1 Guru Seni Lukis

17. 1 Guru IT

18. 1 Tenaga Administrasi

96. 1 Tenaga Perpustakaan

20. 1 Bendahara Sekolah

Sumber Data: Komite Sekolah SDN Ngimbrang

Data pada Tabel 4.5 tersebut di atas menun-

jukkan bahwa minimal jumlah tenaga di SDN

Ngimbrang yang dibutuhkan adalah 20 orang yang

meliputi tenaga pendidik dan kependidikan. Namun

fakta di SDN Ngimbrang, dari jumlah yang diharapkan

seperti tersebut pada data Tabel 4.5 belum sepenuh-

nya terpenuhi. Salah satu indikator yang menunjuk-

kan kekurangan adalah data yang diperoleh melalui

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5140/5/T2_942011078_BAB IV.pdfNgimbrang merupakan Sekolah Dasar Inti berstandar ... kan kompetensi sesuai

77

studi dokumentasi, yakni seperti pada data Tabel 4.6

di bawah ini.

Data 4.6 Data Pendidik dan Kependidikan

SDN Ngimbrang Tahun 2013

No Jumlah Guru Indikator Tugas

1. 1 Kepala Sekolah, Guru

B. Jawa

2. 1 Guru Kelas 1

3. 1 Guru Kelas II

4. 1 Guru Kelas III/A

5. 1 Guru Kelas III/B

6. 1 Guru Kelas IV

No Jumlah Indikator Tugas

7. 1 Guru Kelas V

8. 1 Guru Kelas VI

9. 1 Guru Penjas Orkes

10. 1 Guru PAI

11. 1 Guru B. Inggris

12. 1 Pelatih Rebana

13. 1 Pelatih Pramuka

14. 1 Guru Seni Musik

Sumber Data: TU SDN Ngimbrang

Data pada Tabel 4.6 tersebut di atas menun-

jukkan kondisi guru di SDN Ngimbrang yang belum

terpenuhi sesuai dengan harapan komite sekolah, di

antaranya masih kekurangan guru Seni Tari, Seni

Musik, IT, tenaga Administrasi, dan Bendahara.

Kegiatan organisasi sekolah dan manajemen

pengelolaan berkaitan dengan keberhasilan yang di-

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5140/5/T2_942011078_BAB IV.pdfNgimbrang merupakan Sekolah Dasar Inti berstandar ... kan kompetensi sesuai

78

raih. SDN Ngimbrang mampu meraih berbagai kejua-

raan baik tingkat kecamatan, kabupaten, karesidenan,

dan provinsi. Hal tersebut merupakan suatu penghar-

gaan atas usaha dan kerja sama antara stakeholkders

yang ada di sekolah. Guru di SDN Ngimbrang dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran mengacu pada

program yang telah disusun sebelumnya, hal tersebut

sesuai dengan tupoksi guru yang meliputi merencana-

kan, melaksanakan, menilai, mengevaluasi, dan mela-

kukan tindaklanjut. Namun masih terdapat guru di

SDN Ngimbrang yang melaksanakan KBM kurang

profesional, contohnya tidak menggunakan alat peraga

pendidikan.

Keberhasilan yang diraih oleh SDN Ngimbrang

berkaitan dengan pemberdayaan peran dan pening-

katan kompetensi guru dapat dilihat pada Tabel 4.7 di

bawah ini.

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5140/5/T2_942011078_BAB IV.pdfNgimbrang merupakan Sekolah Dasar Inti berstandar ... kan kompetensi sesuai

79

Tabel 4.7 Daftar Kejuaraan SDN Ngimbrang

Tahun 2012/2013

No. Indikator Kegiatan Hasil yang dicapai Tahun Perolehan

1. Lomba Komite Sekolah Juara 1 Kec 2010

2. Lomba Komite Sekolah Juara 1 Kab 2010

3. Lomba LSS Juara 1 2010

4. Lomba Guru Berprestasi Juara 1 Kec 2011

5. Lomba Siswa Juara Umum Kec 2011 – 2013

5. Lomba Perpustakaan Juara 2 Kab 2011

7. Lomba Guru Berprestasi Juara 1 Kec 2012

8. Lomba Guru Berprestasi Juara 2 Kab 2012

9. Lomba Gugus Juara 1 Kec 2013

10. Lomba Gugus Juara 1 Kab 2013

11. Lomba Gugus Juara 1 Karesidenan 2013

Sumber Data: TU SDN Ngimbrang

Data tersebut menunjukkan bahwa kompetensi

SDN Ngimbrang yang meliputi kompetensi guru, siswa,

dan komite sekolah memiliki kemampuan untuk ber-

saing. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil kejuaraan

lomba baik lomba siswa, guru, maupun komite seko-

lah yang telah diraih. Tanpa kebersamaan, motivasi

yang tinggi, dan peranserta stakeholders dapat dipas-

tikan tidak akan dapat menunjukkan prestasi. Demi-

kian halnya dengan pengelolaan, melalui manajemen

perencanaan program yang jelas, terarah, dan matang

maka prestasi dapat diraih. Dari hasil pembahasan

tersebut di atas menunjukkan bahwa pemberdayaan

kompetensi guru sangat dibutuhkan dalam rangka

meningkatkan mutu sekolah.

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5140/5/T2_942011078_BAB IV.pdfNgimbrang merupakan Sekolah Dasar Inti berstandar ... kan kompetensi sesuai

80

4.3.3 Peranserta Komite Sekolah

SDN Ngimbrang dapat berkembang sesuai

dengan harapan banyak pihak, utamanya masyarakat

sekitar. Hal itu terjadi mengingat peran komite sangat

besar dalam rangka ikut meningkatkan mutu sekolah.

Peran besar komite sekolah sepertdi ditunjukkan pada

keterlibatan komite pada setiap kegiatan sekolah.

Komite mampu menggerakkan masyarakat dalam

memperoleh dukungan finansial dalam rangka meme-

nuhi kelengkapan sarana prasarana sekolah sehingga

dapat dimanfaatkan dengan maksimal. Masyarakat

ikut andil dalam berbagai kegiatan, ditunjukkan

dengan adanya kritik dan saran yang disampaikan

pada pihak sekolah melalui komite sekolah dan keter-

sediaan bantuan dana operasional sekolah. Kepengu-

rusan komite sekolah SDN Ngimbrang tersusun

dengan baik, hal tersebut dilihat pada kinerja komite

sekolah yang tampak antusias dan keikut sertaannya

di hampir semua kegiatan sekolah.

Struktur organisasi komite sekolah SDN

Ngimbrang tampak pada Gambar 4.3.

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5140/5/T2_942011078_BAB IV.pdfNgimbrang merupakan Sekolah Dasar Inti berstandar ... kan kompetensi sesuai

81

Sumber Data : TU SDN Ngimbrang

Gambar 4.3

Struktur organisasi Komite Sekolah SDN Ngimbrang Tahun 2013/2014

Peran serta komite sekolah berpengaruh terha-

dap pelaksanaan program sekolah. Kepala sekolah

sebagai mitra kerja yang secara bersama-sama ber-

tanggung jawab atas peningkatan mutu sekolah ber-

dasarkan visi yang diimplementasikan melalui misi

sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

Hal lain yang menentukan ketercapaian program

sekolah SDN Ngimbrang adalah komitmen, kebersa-

maan, rasa keadilan, hukuman dan penghargaan.

Komitmen bersama menjadi suatu kekuatan dalam

organisasi dimana antara kepala sekolah, guru, dan

komite sekolah mempunyai rasa bangga, mempunyai

kepentingan yang sama, dan ikut berperan dalam

semua kegiatan sekolah. Dengan begitu maka sema-

Ketua Komite Sekolah

Wakil Ketua Komite

Sekretaris Bendahara

Anggota Bidang Anggota Bidang Anggota Bidang

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5140/5/T2_942011078_BAB IV.pdfNgimbrang merupakan Sekolah Dasar Inti berstandar ... kan kompetensi sesuai

82

ngat masing-masing individu akan terus terpacu.

Kebersamaan yang terus dijaga dan dipertahankan

dapat menambah kekuatan komitmen yang telah

dimiliki, sehingga dapat memacu semangat bekerja.

Rasa keadilan dimiliki oleh setiap individu dalam

lingkungan sekolah sehingga tidak terjadi pembedaan

kesempatan dan hak, segala sesuatu dilaksanakan

secara proporsional. Penghargaan diberikan kepada

seluruh komponen terlibat yang telah mampu menca-

pai target keberhasilan program sekolah. Adapun

hukuman diberikan secara bertahap dengan menge-

depankan sisi edukasi.

SDN Ngimbrang terakreditasi pada tahun 2011,

memperoleh nilai akreditasi 83 dengan status akre-

ditasi Baik. Untuk mendukung kegiatan di sekolah,

SDN Ngimbrang menjalin kerja sama dengan beberapa

pihak, antara lain dengan Puskesmas Bulu, dengan

pemerintah desa Ngimbrang, TK Negeri Ngimbrang,

UPT Dinas Pendidikan Bulu, dengan Gugus Mendut,

pengrajin, pelatih rebana, Perpusda Temanggung,

Polsek Bulu, dan dengan Koramil Bulu.

Kerja sama SDN Ngimbrang dengan Puskesmas

dalam hal pemeriksaan berkala, imunisasi, pengadaan

obat-obatan, pelatihan dokter kecil, screening kesehat-

an, dan pelatihan guru UKS. Kerja sama dengan

Pemerintah Desa Ngimbrang dalam hal penggunaan

sarana olah raga, pemanfaatan prasarana kantor desa

untuk menanamkan konsep yang berhubungan

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5140/5/T2_942011078_BAB IV.pdfNgimbrang merupakan Sekolah Dasar Inti berstandar ... kan kompetensi sesuai

83

dengan materi pelajaran terkait, dan kepala desa

sebagai salah satu sumber informasi pengembangan

dan pengelolaan sekolah.

Kerja sama dengan TK Negeri Ngimbrang terkait

dengan penerimaan siswa baru. Sementara kerjasama

dengan UPT Dinas terkait dengan tugas secara

struktural, manajerial, dan pembinaan secara umum.

Kerja sama dengan pengrajin berkaitan dengan

pelatihan kerajinan tangan siswa menggunakan bahan

baku di lingkungan setempat, dan dengan pelatih

rebana terkait dengan kegiatan ekstrakurikuler seni

islami. Sedangkan kerjasama dengan Perpusda

Temanggung terkait dengan peningkatan kompetensi

siswa dengan program “gemar membaca” yaitu dengan

cara datang ke perpustakaan secara berkala dan

peminjaman buku perpustakaan untuk sekolah. Kerja

sama dengan Polsek Bulu terkait dengan materi

keteladanan berlalulintas, dan dengan Koramil Bulu

berkaitan dengan pembentukan disiplin, nasionalisne,

dan karakter siswa.

Dukungan besar lainnya dalam rangka mem-

berikan fasilitas kepada siswa adalah dengan dimili-

kinya perpustakaan yang dikelola secara maksimal,

sehingga siswa dapat memanfaatkan dengan baik

sebagai penunjang edukasi untuk meningkatkan

kompetensinya.

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5140/5/T2_942011078_BAB IV.pdfNgimbrang merupakan Sekolah Dasar Inti berstandar ... kan kompetensi sesuai

84

4.4 Dukungan dan Hambatan

Dasar pemikiran pemberian otonomi luas kepa-

da daerah dalam rangka mencapai efektivitas dan

efisiensi di bidang pendidikan diharapkan mampu

meningkatkan daya saing dengan memperhatikan

prinsip demokrasi, pemerataan, dan peningkatan

potensi. Hal tersebut di SDN Ngimbrang telah dapat

memunculkan kreativitas pelaksanaan di lapangan

yang dibuktikan dengan partisipasi masyarakat dalam

menyokong dana untuk melengkapi sarana prasarana

yang harus tersedia untuk menunjang pelaksanaan

kegiatan pembelajaran di sekolah pada umumnya.

Demikian pula kompetensi kepala sekolah terus

terasah melalui pembinaan, kegiatan bintek dan

seminar, dan kegiatan lain sesuai dengan tuntutan

pemerintah melalui SPM dengan PP 15 Tahun 2009

yang mensyaratkan kepala sekolah harus mampu

mengembangkan kewirausahaan dalam rangka

peningkatan mutu sekolah. Sarana penunjang di SDN

Ngimbrang cukup lengkap jika dibandingkan dengan

jumlah pengguna, yakni siswa dan guru. Artinya

sarana yang ada dapat dimanfaatkan oleh warga

sekolah.

SDN Ngimbrang berada di sebelah lapangan

desa sehingga untuk menunjang kegiatan pembelajar-

an Olah Raga tidak menemui kendala. Bahkan dengan

adanya MoU dengan pihak Desa maka sekolah mem-

punyai keleluasaan untuk menggunakan lapangan

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5140/5/T2_942011078_BAB IV.pdfNgimbrang merupakan Sekolah Dasar Inti berstandar ... kan kompetensi sesuai

85

desa sebagai tempat berlangsungnya kegiatan sekolah

yang bersifat komunal.

Jika dilihat dari data guru sesuai struktur

organisasi guru, tampak SDN Ngimbrang masih keku-

rangan guru yang berstatus PNS, bahkan pada bulan

Februari 2014 terdapat seorang guru PNS yang

pensiun. Sehingga di SDN Ngimbrang hanya terdapat

5 orang guru PNS termasuk kepala sekolah dan guru

agama. Sementara untuk penerimaan CPNS bagi Guru

yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah

tahun 2013 lalu telah disampaikan oleh BKD bahwa

untuk kuota CPNS bagi guru belum memenuhi jumlah

kebutuhan sekolah utamanya Sekolah Dasar. Untuk

sekolah yang memiliki guru PNS tidak lengkap maka

harus mengangkat guru wiyata bakti. Dengan meng-

angkat tenaga wiyata bakti maka konsekuensinya

sekolah harus mengeluarkan anggaran tambahan

untuk honor guru wiyata bakti tersebut. SDN

Ngimbrang memiliki luas bangunan 450 m2 dengan

luas lahan 1.732 m2, dan jumlah siswa 203 siswa.

Kekurangan luas lahan merupakan suatu kendala

mengingat luas ideal untuk tempat bermain setiap

anak adalah 3 x 2 m2.

SDN Ngimbrang memiliki kekurangan tenaga

pendidik, hal tersebut menjadi salah satu indikator

kendala pada usaha peningkatan mutu sekolah.

Contohnya masih terdapat guru yang kurang profe-

sional di bidangnya, yakni malas menggunakan alat

bantu peraga pendidikan ketika menanamkan konsep

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5140/5/T2_942011078_BAB IV.pdfNgimbrang merupakan Sekolah Dasar Inti berstandar ... kan kompetensi sesuai

86

pembelajaran. Akibatnya untuk materi tertentu guru

harus mengulang konsep yang belum dikuasai oleh

siswa. Bagi sebagian guru bahkan ada yang belum

menyadari bahwa penggunaan alat peraga pembela-

jaran bagi siswa Sekolah Dasar sangat penting dalam

membantu menanamkan konsep materi pembelajaran.

Kendala lain adalah di SDN Ngimbrang belum

mempunyai tenaga khusus administrasi dan benda-

hara, sehingga tugas tersebut dilaksanakan oleh guru

yang sesungguhnya memilliki tugas melaksanakan

kegiatan pembelajaran. Namun demikian kekurangan-

kekurangan yang terdapat di SDN Ngimbrang tidak

dijadikan sebagai kelemahan fatal yang mempengaruhi

semangat kerja stakeholder di sekolah. Sebaliknya,

kekurangan digunakan sebagai tantangan yang harus

dihadapi dan diatasi sehingga program peningkatan

mutu dapat terus dilaksanakan.