bab iv hasil penelitian dan...
TRANSCRIPT
45
BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilakukan di kelas 5 SD Negeri Sukorejo Kecamatan Suruh
Kabupaten Semarang. Jumlah siswa di kelas 5 sebanyak 19 terdiri dari 12 laki-
laki dan 7 perempuan. Penelitian ini dapat dilakukan karena sebelumnya sudah
mendapatkan ijin untuk meneliti. Hal itu dikarenakan kurang memuaskannya hasil
belajar matematika siswa pada semester 1 tahun pelajaran 2012/2013. Maka
ketika penelitian ini akan dilakukan di kelas tersebut, secara baik guru kelas dan
kepala sekolah menerima.
Penelitian ini menggunakan penerapan teori Gagne melalui metode kerja
kelompok. Dalam pelaksanaannya, siswa akan lebih banyak terlibat aktif dalam
pembelajaran. Oleh karena itu perlu bagi guru untuk mengetahui sintak dari
tidakan yang akan dilakukan. Dalam beberapa kali pertemuan antara peneliti
dengan guru membahas dan mematangkan tindakan yang akan dilakukan.
Sehingga pada hari pelaksanaan tindakan guru dapat melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan rencana meskipun masih ada hal-hal yang belum dilakukan. Hal itu
terjadi karena metode kerja kelompok jarang dilakukan.
Pelaksanaan penelitian terdiri dari 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 2
pertemuan dengan alokasi waktu setiap pertemuan 2 x 35 menit. Materi disajikan
dalam 2 pertemuan, tetapi tidak berkesinambungan, sehingga setiap pertemuan
dilakukan tindakan secara utuh. Setiap pertemuan memiliki 6 indikator dan 12
sintak. Berikut akan disajikan pelaksanaan tindakan siklus 1 dan siklus 2 secara
terperinci.
4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal
Pelaksanaan observasi mengenai kondisi awal dilakukan satu bulan
sebelum dilakukan tindakan. Observasi meliputi kondisi guru dan siswa saat
pembelajaran berlangsung. Pada saat dilakukan observasi, didapat bahwa guru
menyampaikan pembelajaran dengan metode ceramah kemudian siswa diberi
latihan soal. Menurut informasi yang disampaikan oleh guru, hal tersebut
46
dilakukan karena untuk memenuhi target materi sebelum dilakan ulangan akhir
semester. Dengan metode ceramah yang dilakukan guru, siswa menjadi pasif,
kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran. Kondisi siswa saat menerima
materi melalui metode ceramah yang dilakukan guru berdampak pada hasil belajar
matematika. Data yang dipakai dalam kondisi awal atau prasiklus berasal dari
hasil Ulangan Akhir Semester 1/2012-2013. Data akan disajikan dalam deskripsi
data. Berdasarkan rendahnya hasil belajar matematika prasiklus, maka dilakukan
refleksi melalui diskusi dengan guru sehingga dilakukan tindakan dengan
penerapan teori Gagne melalui metode kerja kelompok.
4.1.2 Pelaksanaan Siklus 1
Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini adalah dua siklus. Siklus
pertama terdiri dari dua pertemuan, dan siklus dua terdiri dari dua pertemuan.
Tindakan siklus 1 dapat dideskripsikan sebagai berikut:
Tindakan siklus 1 terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi
dan refleksi. Tindakan siklus 1 dilaksanakan pada hari Selasa dan Kamis, tanggal
19 dan 21 Maret 2013. Siklus 1 dilaksanakan dengan 2 kali pertemuan. Tiap-tiap
pertemuan terdiri dari dua jam pelajaran (2 x 35 menit). Tahap-tahap yang
dilaksanakan adalah sebagai berikut:
4.1.2.1 Tahap Perencanaan
Kegiatan perencanaan dilaksanakan pada hari Sabtu, 16 Maret 2013 di
ruang guru SD Negeri Sukorejo Suruh. Peneliti dan guru kelas 5 mendiskusikan
rancangan waktu tindakan yang akan dilakukan dalam proses penelitian ini. Akhir
diskusi ini diperoleh kesepakatan bahwa pelaksanaan tindakan siklus 1 akan
dilaksanakan pada hari Selasa dan Kamis, tanggal 19 dan 21 Maret 2013.
Pelaksanaan siklus 1 pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 19 Maret
2013 selama dua jam pelajaran (2 x 35 menit) yaitu jam ke 1 dan 2 (pukul 07.15
WIB-08.25 WIB). Pelaksanaan siklus 1 pertemuan 2 pada hari Kamis tanggal 21
Maret 2013 selama dua jam pelajaran (2 x 35 menit) yaitu jam ke 4 dan 5 (pukul
09.30 WIB-10.40 WIB).
47
Peneliti dan guru kelas 5 mendiskusikan rancangan waktu tindakan yang
akan dilakukan dalam proses penelitian ini. Guru kelas 5 dan peneliti sudah
menentukan pokok bahasan yang akan dikembangkan yaitu sifat-sifat bangun
ruang, hal itu sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk meningkatkan hasil
belajar matematika khususnya sifat-sifat bangun ruang. Selanjutnya guru
mempelajari sintak tindakan yang akan dilakukan dalam pembelajaran. Dalam
RPP, setiap pertemuan waktu selama 70 menit digunakan untuk kegiatan awal 10
menit, kegiatan inti yang terdiri dari eksplorasi, elaborasi, konfirmasi (EEK)
selama 45 menit, dan kegiatan akhir selama 15 menit.
Pembelajaran yang dilaksanakan adalah mengidentifikasi sifat-sifat
bangun ruang, yang dilaksanakan dengan menerapkan teori Gagne melalui metode
kerja kelompok. Metode yang digunakan adalah kerja kelompok sehingga dalam
kegiatan pembelajarannya siswa akan dibagi dalam beberapa kelompok kerja.
Setelah RPP dibuat, peneliti mempersiapkan media dan sumber belajar.
Media yang digunakan adalah bangun ruang (kubus, balok, prisma segitiga, limas
segiempat, limas segitiga, tabung, kerucut, bola) dari kertas karton berwarna yang
nantinya akan digunakan oleh kelompok dalam melakukan kerja kelompok.
Sumber belajar diambil dari buku sekolah elektronik siswa dan LKS siswa.
Selanjutnya peneliti mempersiapkan lembar kerja kelompok, soal evaluasi
individu, daftar nilai, lembar observasi guru mengajar, dan lembar observasi
aktivitas siswa.
4.1.2.2 Tahap Pelaksanaan (tindakan)
Pelaksanaan tindakan siklus 1 pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Selasa
19 Maret 2013. Tindakan dilaksanakan sesuai perencanaan selama dua jam
pelajaran (2 x 35 menit) yaitu jam ke 1 dan 2 (pukul 07.15 WIB-08.25 WIB).
Pelaksanaan pembelajaran di ruang kelas 2 SD Negeri Sukorejo Suruh karena
ruang kelas 5 digunakan untuk tryout kelas 6. Urutan pelaksanaan pembelajaran
yang dilakukan pada siklus pertama adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan Awal
Guru memberikan salam pembuka, mengabsen lalu memberikan apersepsi
berupa pertanyaan yang menyangkut dengan materi yang akan dipelajari.
48
b. Kegiatan Inti
Kegiatan inti terdiri dari tahap eksplorasi, elaborasi dan eksplorasi. Pada
kegiatan eksplorasi terdiri dari langkah sebagai berikut:
1) Siswa diajak untuk mengingat kembali materi bangun datar yang
merupakan dasar membuat bangun ruang.
2) Siswa diminta mendemonstrasikan media bangun-bangun ruang di
depan kelas. Pada bagian ini, siswa menunjukkan bangun ruang yang
sesuai dengan nama bangun ruangnya.
3) Guru menyampaikan materi secara rinci melalui caramah variatif dan
tanya jawab serta demonstrasi yang dilakukan beberapa siswa yang
maju. Pada bagian ini seharusnya guru hanya memberikan pengantar
materi untuk merangsang pemikiran siswa tetapi justru keseluruhan
materi telah disampaikan sehingga siswa sudah tahu materi secara
keseluruhan.
4) Siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok, mengambil lembar kerja
kelompok dan bangun ruang kelompok 1 (kubus, balok, prisma
segitiga, tabung) yang akan diidentifikasi. Dalam membagi kelompok,
guru membagi berdasarkan heterogenitas. Siswa yang pandai disebar
ke dalam kelompok yang berbeda. Dasar dari pengelompokan tersebut
adalah nilai Ulangan Akhir Semester 1 tahun pelajaran 2012/2013.
Pada kegiatan elaborasi terdiri dari langkah sebagai berikut:
1) Siswa berdiskusi dalam kelompok. Materi yang seharusnya digunakan
untuk kerja kelompok telah disampaikan guru pada awal pembelajaran,
sehingga dalam bekerja kelompok siswa kurang serius.
2) Dengan panduan guru, masing-masing kelompok mempresentasikan
hasil kerja kelompoknya.
Pada kegiatan konfirmasi adalah Guru bersama siswa memberikan
penilaian terhadap hasil kerja kelompok. Penilaian yang dilakukan tidak
berupa scoring, tetapi lebih kepada pendapat kelompok lain, hasil kerja
kelompok sudah benar atau belum.
49
c. Kegiatan Penutup
Pada kegiatan penutup siswa mengerjakan soal evaluasi akhir secara
individu.
Pelaksanaan tindakan siklus 1 pertemuan 2 adalah hari Kamis 21 Maret
2013. Tindakan dilaksanakan sesuai perencanaan selama dua jam pelajaran (2 x
35 menit) yaitu jam ke 4 dan 5 (pukul 09.30 WIB-10.40 WIB). Pelaksanaan
pembelajaran di ruang kelas 2 SD Negeri Sukorejo Suruh karena ruang kelas 5
digunakan untuk tryout kelas 6. Urutan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan
pada tindakan siklus 1 pertemuan 2 hampir sama dengan pertemuan pertama yaitu
sebagai berikut:
a. Kegiatan Awal
Guru memberikan salam pembuka, mengabsen lalu memberi pengantar
dengan mengingatkan kembali materi yang dipelajari pada pertemuan
sebelumnya.
b. Kegiatan Inti
Kegiatan inti terdiri dari tahap eksplorasi, elaborasi, dan eksplorasi. Pada
kegiatan eksplorasi terdiri dari langkah sebagai berikut:
1) Guru menjelaskan secara rinci sifat-sifat bangun ruang melalui
ceramah variatif dan tanya jawab serta demonstrasi dari beberapa
siswa yang maju. Pada bagian ini seharusnya guru hanya memberikan
pengantar materi untuk merangsang pemikiran siswa tetapi justru
keseluruhan materi telah disampaikan sehingga siswa sudah tahu
materi secara keseluruhan.
2) Siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok, mengambil lembar kerja
kelompok dan bangun ruang kelompok 2 (limas segiempat, limas
segitiga, kerucut, bola) yang akan diidentifikasi. Dalam membagi
kelompok, guru membagi berdasarkan heterogenitas. Siswa yang
pandai disebar ke dalam kelompok yang berbeda. Dasar dari
pengelompokan tersebut adalah nilai Ulangan Akhir Semester 1 tahun
pelajaran 2012/2013.
50
Pada kegiatan elaborasi adalah sebagai berikut:
1) Siswa berdiskusi dalam kelompok. Materi yang seharusnya digunakan
untuk kerja kelompok telah disampaikan guru pada awal pembelajaran,
sehingga dalam bekerja kelompok siswa kurang serius.
2) Dengan panduan guru, masing-masing kelompok mempresentasikan
hasil kerja kelompoknya.
Pada kegiatan konfirmasi adalah Guru bersama siswa memberikan
penilaian terhadap hasil kerja kelompok. Penilaian yang dilakukan tidak
berupa skoring, tetapi lebih kepada pendapat kelompok lain, hasil kerja
kelompok sudah benar atau belum.
c. Kegiatan Penutup
Pada kegiatan penutup siswa mengerjakan soal evaluasi akhir secara
individu.
4.1.2.3 Tahap Observasi
Pada tahap observasi peneliti melakukan pengamatan terhadap situasi
selama guru kelas 5 melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan alat bantu
berupa lembar observasi keterlaksanaan kegiatan guru sesuai sintak pembelajaran
dan lembar observasi kegiatan siswa serta kamera untuk memperoleh data
mengenai kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan RPP. Ringkasan dari
lembar observasi kegiatan guru sesuai sintak disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 12Keterlaksanaan Kegiatan Guru Sesuai Sintak
pada Pembelajaran Matematika Kelas 5SD Negeri Sukorejo Semester 2/2012-2013
Siklus 1
No Keterangan Total KeterlaksanaanSintak (seharusnya)
KeterlaksanaanSintak
1 Pertemuan 1 12 4
2 Pertemuan 2 12 6
Dari Tabel 12 terlihat bahwa pada pertemuan 1 hanya 4 kegiatan sesuai
sintak yang dilaksanakan antara lain menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan
51
dan materi yang akan pelajari, memandu siswa untuk membentuk kelompok,
memandu siswa dalam presentasi hasil, dan melakukan evaluasi belajar. Pada
pertemuan 2 hanya 6 kegiatan sesuai sintak yang dilakukan antara lain
menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan dan meteri yang akan dipelajari,
meminta siswa menyebutkan bangun ruang lain setelah guru mendemonstrasikan
suatu bangun ruang, memandu siswa untuk membentuk kelompok, memandu
siswa dalam presentasi hasil, memberikan penguatan, melakukan evaluasi belajar.
Keterlaksanaan kegiatan guru sesuai sintak pada siklus 1 masuk dalam
kategori kurang baik menuju cukup. Secara rinci keterlaksanaan kegiatan guru
sesuai sintak akan disajikan dalam lampiran. Hal-hal yang tidak dilakukan guru
dalam siklus 1 antara lain menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi
siswa, menjelaskan alur kerja kelompok, memantau dan pemfasilitasan bagi
kelompok yang kesulitan, memberikan penghargaan, dan merangkum materi.
4.1.2.4 Tahap Refleksi
Berdasarkan hasil observasi dan tes yang dilaksanakan, guru dan peneliti
melakukan refleksi untuk menemukan kelemahan-kelemahan pada saat kegiatan
pembelajaran berlangsung pada siklus 1. Kelemahan pada siklus 1 yaitu pada saat
pra pembelajaran guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi
siswa yang berfungsi untuk memusatkan perhatian siswa sehingga siswa kurang
fokus pada pembelajaran, guru menyampaikan semua materi secara rinci diawal
kegiatan sehingga dalam kerja kelompok siswa kurang serius dalam bekerja
kelompok. Keterlaksanaan sintak yang dilakukan guru saat mengajar pada siklus 1
adalah 4 dan 6 dari 12 sintak.
Aktivitas siswa pada siklus 1 juga kurang hal ini ditunjukkan dengan
kurangnya keberanian siswa dalam berperan serta untuk mendemonstrasikan
bangun ruang di depan kelas, malu bertanya tentang hal yang belum dipahami,
siswa terlalu ramai dan tidak tenang dalam bekerja kelompok maupun
mengerjakan tes individu. Pada kegiatan akhir siswa tidak diberi rangkuman
materi. Kelemahan tersebut memengaruhi pada hasil belajar.
Kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siklus 1 akan diatasi pada siklus
2 sehingga kemampuan guru dan aktivitas siswa dapat meningkat yang
52
diharapkan akan berdampak pada peningkatan hasil belajar matematika siswa.
Hasil dari siklus 1 belum memenuhi indikator kinerja yang sudah direncanakan.
Maka untuk meningkatkan hasil belajar matematika khususnya bangun ruang
pada siswa kelas 5 sesuai dengan indikator keberhasilan yang diharapkan yaitu
>80% dari 19 siswa nilainya diatas KKM (70), akan dilakukan tindakan siklus 2
dengan perencanaan yang lebih matang terkait perbaikan hasil observasi dan
refleksi pada siklus 1.
4.1.3 Pelaksanaan Siklus 2
Tindakan siklus 2 dilaksanakan pada hari Kamis dan Sabtu, tanggal 28 dan
30 Maret 2013. Siklus 2 silaksanakan 2 kali pertemuan. Tiap-tiap pertemuan
terdiri dari dua jam pelajaran (2 x 35 menit). Tahap-tahap yang dilaksanakan
adalah perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi sebagai berikut:
4.1.3.1 Tahap Perencanaan
Kegiatan perencanaan dilaksanakan pada hari Sabtu 23 Maret 2013 di
ruang guru SD Negeri Sukorejo Suruh. Peneliti dan kolaborator guru kelas 5
mendiskusikan rancangan waktu tindakan yang akan dilakukan dalam proses
penelitian ini. Akhir diskusi diperoleh kesepakatan bahwa pelaksanaan tindakan
siklus 2 akan diadakan pada hari Kamis dan Sabtu, tanggal 28 dan 30 Maret 2013.
Pelaksanaan siklus 2 pertemuan 1 pada hari Kamis tanggal 28 maret 2013 selama
dua jam pelajaran (2 x 35 menit) yaitu jam ke 4 dan 5 (pukul 09.30 WIB-10.40
WIB). Pelaksanaan siklus 2 pertemuan 2 pada hari Sabtu, 30 Maret 2013 selama
dua jam pelajaran (2 x 35 menit) yaitu jam ke 1 dan 2 (07.15 WIB-08.25 WIB).
Sebelum pelaksanaan siklus 2 ada hal-hal yang perlu diperbaiki guru
dalam pembelajaran matematika dengan menerapkan teori Gagne melalui metode
kerja kelompok guna mengatasi kelemahan-kelemahan yang terdapat pada siklus
1. kelemahan pada siklus 1 salah satunya kurang memusatkan perhatian siswa dan
tidak menyampaikan tujuan pembelajaran di awal pembelajaran sehingga siswa
kurang fokus dan tidak mengetahui tujuan mereka belajar materi tersebut,
penyampaian materi di awal pembelajaran yang menyebabkan siswa kurang serius
dalam kegiatan kerja kelompok. Aktivitas siswa pada siklus 1 masih kurang
53
sehingga perlu adanya dorongan dari guru supaya siswa berani bertanya dan
mengemukakan pendapatnya. Pada siklus 1 ketika mengerjakan tugas baik
individu ataupun kelompok siswa masih ramai dan cenderung tidak tenang,
sehingga pada siklus 2 direncanakan materi dikuatkan diakhir pembelajaran
sebagai rangkuman supaya dalam bekerja kelompok siswa secara sungguh-
sungguh mengidentifikasi dengan baik. Pada kegiatan akhir siswa tidak diberi
rangkuman materi, sehingga dalam siklus 2 direncanakan siswa akan dilibatkan
dalam tanya jawab ataupun umpan balik yang mengarah pada penyimpulan dan
merangkum materi.
Guru kelas 5 hanya akan melanjutkan materi yang sudah diajarkan pada
siklus 1. Pada siklus 2 akan difokuskan untuk mendalami lebih lanjut tentang
materi yang telah diajarkan pada siklus 1. Segala sesuatu sebelum mengajar sudah
dipersiapkan semaksimal mungkin agar sintak pembelajaran dilakukan lebih baik
dari siklus 1 dan keterampilan mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang dalam
kelompok juga dapat meningkat. Dalam RPP yang telah ditentukan waktu selama
70 menit digunakan untuk kegiatan awal pembelajaran selama 10 menit, kegiatan
inti yang terdiri dari eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi (EEK) selama 45 menit,
dan kegatan akhir selama 15 menit. Alokasi waktu tersebut diterapkan baik pada
pertemuan 1 dan pertemuan 2.
Pembelajaran yang dilaksanakan adalah mengidentifikasi sifat-sifat
bangun ruang yang dilaksanakan dengan menerapkan teori Gagne melalui metode
kerja kelompok. Mengingat dalam pembelajaran berdasarkan teori Gagne melalui
metode kerja kelompok menuntut keaktifan siswa dalam kegiatan
pembelajarannya, maka pada kegiatan di siklus 2 difokuskan dalam kerja
kelompok untuk mengidentifikasi secara rinci sifat-sifat bangun ruang
berdasarkan bangun yang disajikan tanpa ada penyampaian materi diawal
kegiatan. Hal ini dilakukan supaya siswa lebih bersungguh-sungguh dalam kerja
kelompok.
Setelah RPP dibuat, peneliti mempersiapkan media dan sumber belajar.
Media dan sumber belajar masih sama dengan siklus 1 dengan penambahan
gambar bangun ruang secara detail. Selanjutnya peneliti mempersiapkan lembar
54
kerja kelompok, lembar soal evaluasi dengan tingkat kesulitan lebih tinggi
dibanding siklus 1, lembar kegiatan guru, lembar observasi kegiatan siswa.
4.1.3.2 Tahap Pelaksanaan (Tindakan)
Pelaksanaan tindakan siklus 2 pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Kamis
28 Maret 2013. Tindakan dilaksanakan sesuai perencanaan selama dua jam
pelajaran (2 x 35 menit) yaitu jam ke 4 dan 5 (pukul 09.30 WIB-10.40 WIB).
Pembelajaran dilaksanakan di ruang kelas 5 SD Negeri Sukorejo Suruh. Urutan
pelaksanaan tindakan siklus 2 adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan Awal
Guru memberikan salam pembuka, lalu guru menyampaikan tujuan
pembelajaran dan memotivasi siswa supaya memfokuskan perhatian pada
pembelajaran.
b. Kegiatan Inti
Kegiatan inti terdiri dari eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada
kegiatan eksplorasi terdiri dari langkah berikut:
1) Siswa diajak untuk mengingat materi bangun datar sebagai dasar
mempelajari bangun ruang.
2) Siswa diberi sedikit pengantar materi tentang bangun ruang. Pengantar
materi diperlukan supaya siswa terangsang untuk memikirkan materi
berikutnya tetapi guru memberikan pengantar hanya sedikit saja.
3) Guru membagi siswa dalam kelompok belajar sama seperti siklus 1,
memberi lembar kerja kelompok dan bangun ruang kelompok 1
(kubus, balok, prisma segitiga, dan tabung) sesuai dengan tugasnya.
Pembagian kelompok didasarkan pada heterogenitas sesuai hasil
Ulangan Akhir Semester 1 tahun pelajaran 2012/2013.
Pada kegiatan elaborasi terdiri dari langkah berikut:
1) Siswa mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang secara detail dalam
kelompok, guru memfasilitasi pada kelompok yang kesulitan.
2) Guru memandu kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja
kelompok, kelompok lain untuk menanggapi.
55
Kegiatan konfirmasi adalah guru memberikan penguatan dan mengajak
siswa untuk menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan dan
membuat rangkuman bersama.
c. Kegiatan Penutup
Pada kegiatan penutup siswa mengerjakan soal evaluasi individu, lalu guru
memberi penguatan akhir, penghargaan kepada siswa dan kelompok yang
berprestasi.
Pelaksanaan tindakan siklus 2 pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Sabtu,
30 Maret. Tindakan dilaksanakan sesuai perencanaan selama dua jam pelajaran (2
X 35 menit) yaitu jam ke 1 dan 2 (pukul 07.15 WIB-08.25 WIB). Pembelajaran
dilaksanakan di ruang kelas 5 SD Negeri Sukorejo Suruh. Urutan pelaksanaan
tindakan siklus 2 adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan Awal
Guru memberikan salam pembuka, lalu guru menyampaikan tujuan
pembelajaran dan memotivasi siswa supaya memfokuskan perhatian pada
pembelajaran.
b. Kegiatan Inti
Kegiatan inti terdiri dari eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada
kegiatan ekplorasi terdiri dari langkah berikut :
1) Siswa diajak untuk mengingat materi bangun datar sebagai dasar
mempelajari bangun ruang.
2) Siswa diberi sedikit pengantar materi tentang bangun ruang.
3) Guru membagi siswa dalam kelompok belajar sama seperti siklus 1,
memberi lembar kerja kelompok dan bangun ruang kelompok 2 (limas
segiempat, limas segitiga, kerucut dan bola) sesuai dengan tugasnya.
Pembagian kelompok berdasarkan heterogenitas sesuai hasil Ulangan
Akhir Semester 1 tahun pelajaran 2012/2013.
Pada kegiatan elaborasi terdiri dari:
1) Siswa mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang secara detail dalam
kelompok, guru memfasilitasi pada kelompok yang kesulitan.
56
2) Guru memandu kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja
kelompok, mengajar kelompok lain untuk menanggapi dan
memberikan penguatan.
Kegiatan konfirmasi adalah guru memberikan penguatan dan mengajak
siswa untuk menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan dan
membuat rangkuman bersama.
c. Kegiatan Penutup
Pada kegiatan penutup siswa mengerjakan soal evaluasi individu, lalu guru
memberi penguatan akhir, penghargaan kepada siswa dan kelompok yang
berprestasi.
4.1.3.3 Tahap Observasi
Pada tahap observasi, peneliti melakukan pengamatan terhadap
keterlaksanaan sintak pembelajaran yang dilakukan guru dan kegiatan yang
dilakukan siswa dengan menggunakan alat bantu berupa lembar observasi
kegiatan guru, lembar observasi kegiatan siswa, dan kamera.
Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai kesesuaian
pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan guru dengan RPP yang telah
disusun. Ringkasan hasil lembar observasi kegiatan guru akan disajikan dalam
tabel berikut.
Tabel 13Keterlaksanaan Kegiatan Guru Sesuai Sintak
pada Pembelajaran MatematikaKelas 5 SD Negeri Sukorejo
Semester 2/ 2012-2013Siklus 2
No Keterangan Total KeterlaksanaanSintak (seharusnya)
KeterlaksanaanSintak
1 Pertemuan 1 12 11
2 Pertemuan 2 12 12
57
Dari Tabel 13 dapat dilihat bahwa pada pertemuan 1 hanya ada 1 kegiatan
yang tidak dilakukan yaitu memberikan penghargaan terhadap hasil kerja
kelompok yang paling baik. Meskipun hana ada 1 kegiatan yang tidak dilakukan
tetap dalam pembelajaran tersebut belum terlaksana sepenuhnya pembelajaran
dengan penerapan teori Gagne melalui kerja kelompok. Hal ini dikarenakan siswa
menjadi kurang bersemangat untuk pembelajaran selanjutnya jika tidak diberi
penghargaan dari hasil kerja terbaiknya. Sedangkan pada pertemuan 2 semua
kegiatan sesuai sintak telah dilakukan. Secara lebih jelasnya mengenai hasil
observasi keterlaksanaan kegiatan guru sesuai sintak akan disajikan pada
lampiran. Keterlaksanaan kegiatan guru sesuai sintak pada siklus 2 sudah
terlaksana secara keseluruhan dengan kategori sangat baik.
4.1.3.4 Tahap Refleksi
Berdasarkan hasil observasi dan tes yang dilaksanakan, guru dan peneliti
melakukan refleksi. Kelemahan-kelemahan yang ditemukan pada siklus 1 dapat
diatasi pada siklus 2. Dari 12 kegiatan guru sesuai sintak dapat dilaksanakan
semua pada siklus 2. Kegiatan siswa juga mengalami peningkatan dengan
kategori baik. Hal ini juga memengaruhi pada hasil evaluasi yang diadakan
diakhir pertemuan. Hasil dari siklus 2 telah memenuhi indikator kinerja sehingga
tidak perlu dilakukan siklus selanjutnya.
4.2 Hasil Penelitian
Pada bagian hasil penelitian ini disajikan dua sub bab yaitu deskripsi data
dan analisis data. Deskripsi data hanya akan disajikan data hasil penelitian.
Sedangkan analisis data, data hasil penelitian akan dianalisis.
4.2.2 Deskripsi Data
Data yang akan disajikan adalah data prasiklus, data siklus 1 dan siklus 2
yang terdiri dari data hasil belajar matematika, lembar observasi keterlaksanaan
sintak dan lembar observasi kegiatan siswa. Untuk menyederhanakan data hasil
belajar, data akan disajikan dalam destribusi frekuensi.
58
4.2.2.1 Data Prasiklus
Sebelum dilakukan tindakan pembelajaran menggunakan penerapan teori
Gagne, berdasarkan hasil belajar matematika siswa kelas 5 SD Negeri Sukorejo
pada UAS 1/2012-2013 didapat data sebagai berikut.
Tabel 14Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 5
pada Ulangan Akhir Semester 1/2012-2013
No. Ketuntasan Frekuensi Persentase
1. Tuntas 9 siswa 47%
2. Tidak Tuntas 10 siswa 53%
Jumlah 19 siswa 100%
Berdasarkan data Tabel 14 dapat disajikan dalam grafik pada gambar
sebagai berikut.
Gambar 3 Ketuntasan Hasil Belajar Matematika SiswaKelas 5 pada Ulangan Akhir Semester 1/2012-2013.
Dari Tabel 14 dan Gambar 3 tentang ketuntasan hasil belajar matematika
siswa kelas 5 SD Negeri Sukorejo pada Ulangan Akhir Semester 1/2012-2013
didapat bahwa hanya ada 9 siswa yang tuntas dengan persentase sebesar 47% dan
ada 10 siswa yang tidak tuntas sebesar 53% dari KKM ≥ 70.
47%
53%
tuntas tidak tuntas
59
4.2.2.2 Data Siklus 1
Data dari hasil tes matematika siklus 1 selama dua kali pertemuan
disajikan secara sederhana dalam tabel destribusi frekuensi. Pembuatan frekuensi
menggunakan acuan rumus dari Sugiyono (2011: 35):= 1 + 3,3 log= 1 + 3,3 .1,27= 5= ( . − . ) + 1= (80 − 40) + 15= 415 = 8,22 = 9
Dari perhitungan menggunakan rumus tersebut didapat bahwa panjang kelas
adalah 9 dengan banyak kelas 5. Sehingga dapat dibuat tabel sebagai berikut:
Tabel 15Destribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika
Siswa Kelas 5 SD Negeri SukorejoSemester 2/2012-2013
Siklus 1
No Interval FrekuensiPersentase
(%)
1 40 – 48 1 5,3
2 49 – 57 4 21,1
3 58 – 66 4 21,1
4 67 – 75 7 36,8
5 76 - 84 3 15,7
Jumlah 19 100
Untuk lebih jelasnya, hasil belajar matematika siklus 1 sesuai Tabel 15
disajikan dengan gambar berikut ini.
60
Gambar 4 Diagram Batang Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas5 SD Negeri Sukorejo Semester 2/2012-2013 Siklus 1.
Dari Tabel 15 dan Gambar 4 didapat bahwa siswa yang mendapat nilai
rentang 40-48 ada 1 siswa, 49-57 ada 4 siswa, 58-66 ada 4 siswa, 67-75 ada 7
siswa, dan 76-84 ada 13 siswa.
Selain data hasil tes juga ada hasil observasi terhadap kegiatan siswa.
Hasil observasi terhadap kegiatan siswa dalam 2 pertemuan di siklus 1 adalah
sebagai berikut.
0
1
2
3
4
5
6
7
8
40 – 48 49 – 57 58 – 66 67 – 75 76 - 84
61
Tabel 16Hasil Observasi Kegiatan
Siswa Kelas 5 SD Negeri SukorejoSemester 2/2012-2013
Siklus 1
No Uraian Tindakan Pertemuan 1 Pertemuan 2
1 Perhatian siswa terhadap pembelajaranyang disampaikan guru.
2,3 2,3
2 Kemauan untuk menerima pelajaran. 2,1 2,1
3 Keterlibat siswa dalam kegiatanpembelajaran.
2,1 2
4 Keaktifan siswa dalam memanfaatkanmedia yang digunakan.
2,3 2,2
5 Keinginan untuk bertanya danmengeluarkan pendapat.
2,2 2,1
6 Kerjasama antar siswa dalam prosespembelajaran.
1,2 2,2
7 Kesungguhan siswa mengerjakan tugasindividu maupun kelompok.
2,2 2,4
8 Kemauan untuk menerapkan hasilpelajaran.
2 2,3
9 Keaktifan untuk membuat kesimpulanpelajaran.
2 2,5
10 Kesungguhan siswa dalam mengerjakanevaluasi.
1,9 2,5
Jumlah 20,3 22,6
Rerata 2,03 2,26
Berdasarkan Tabel 16 perolehan skor aktivitas siswa siklus 1, data dapat
disajikan dalam bentuk grafik pada gambar berikut.
62
Gambar 5 Diagram Batang Hasil Observasi Kegiatan SiswaKelas 5 SD Negeri Sukorejo Semester 2/2012-2013
Dari Tabel 16 dan gambar 5 dapat dinyatakan bahwa rerata skor yang
diperoleh siswa sesuai lembar penilaian aktivitas siswa siklus 1 pertemuan 1
adalah 2,03 dari rerata skor maksimal 4. Penilaian aktivitas siswa siklus 1
pertemuan 2 adalah 2,26 dari rerata skor maksimal 4.
4.2.2.3 Data Siklus 2
Data dari hasil tes matematika siklus 2 selama dua kali pertemuan disajikan
secara sederhana dalam tabel destribusi frekuensi. Pembuatan frekuensi
menggunakan acuan rumus dari Sugiyono (2011: 35):= 1 + 3,3 log= 1 + 3,3 .1,27= 5= ( . − . ) + 1= (100 − 55) + 15= 465 = 9,2 = 10
Dari perhitungan menggunakan rumus tersebut didapat bahwa panjang kelas
adalah 10 dengan banyak kelas 5. Sehingga dapat dibuat tabel sebagai berikut.
2,03
2,26
Pertemuan 1 Pertemuan 2
63
Tabel 17Destribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika
Siswa Kelas 5 SD Negeri SukorejoSemester 2/2012-2013
Siklus 2No Interval Frekuensi Persentase (%)
1 55 - 64 1 5,32 65 - 74 1 5,3
3 75 - 84 4 21,1
4 85 - 94 6 31,5
5 ≥ 95 7 36,8
Jumlah 19 100
Untuk lebih jelasnya, hasil belajar matematika siklus 2 sesuai Tabel 17 dapat
disajikan dengan gambar berikut ini.
Gambar 6 Diagram Batang Hasil Belajar Matematika SiswaKelas 5 SD Negeri Sukorejo Semester 2/2012-2013 Siklus 2
Dari Tabel 17 dan Gambar 6 dapat dilihat bahwa siswa yang mendapatkan
nilai rentang 55-64 ada 1 siswa, 65-74 ada 1 siswa, 75-84 ada 4 siswa, 85-94 ada
6 siswa, dan ≥ 95 ada 7 siswa.
Hasil Observasi Kegiatan Siswa dalam 2 pertemuan di siklus 2, didapat
data sebagai berikut.
1 1
4
6
7
55 - 64 65 - 74 75 - 84 85 - 94 ≥ 95
64
Tabel 18Hasil Observasi Kegiatan
Siswa Kelas 5 SD Negeri SukorejoSemester 2/2012-2013
Siklus 2
No Uraian Tindakan Pertemuan 1 Pertemuan 2
1 Perhatian siswa terhadap pembelajaranyang disampaikan guru.
3,3 3,7
2 Kemauan untuk menerima pelajaran. 3,1 3,5
3 Keterlibat siswa dalam kegiatanpembelajaran.
3,4 3,4
4 Keaktifan siswa dalam memanfaatkanmedia yang digunakan.
3,3 3,4
5 Keinginan untuk bertanya danmengeluarkan pendapat.
3,3 3,6
6 Kerjasama antar siswa dalam prosespembelajaran.
3,2 3,4
7 Kesungguhan siswa mengerjakan tugasindividu maupun kelompok.
5,1 3,3
8 Kemauan untuk menerapkan hasilpelajaran.
2,9 3,5
9 Keaktifan untuk membuat kesimpulanpelajaran.
3,1 3,5
10 Kesungguhan siswa dalam mengerjakanevaluasi.
3 3,5
Jumlah 33,7 34,8
Rerata 3,37 3,48
Berdasarkan Tabel 18 perolehan skor aktivitas siswa siklus 2, data dapat
disajikan dalam bentuk diagram pada gambar berikut.
65
Gambar 7 Hasil Observasi Kegiatan Siswa Kelas 5 SD NegeriSukorejo Semester 2/2012-2013 Siklus 2
Dari Tabel 18 dan Gambar 7 dapat dinyatakan bahwa rerata skor yang
diperoleh siswa sesuai lembar penilaian aktivitas siswa siklus 2 pertemuan 1
adalah 3,37 dari skor maksimal 4. Penilaian aktivitas siswa siklus 2 pertemuan 2
adalah 3,48 dari skor maksimal 4.
4.2.3 Analisis Data
Pada bagian analisis data, data yang akan dianalisis terdiri dari data siklus
1 dan siklus 2.
4.2.3.1 Analisis Ketuntasan
Analisis ketuntasan dilakukan dengan membandingkan perolehan skor
masing-masing siswa dengan KKM. KKM yang ditetapkan untuk matematika di
kelas 5 SD Negeri Sukorejo adalah ≥ 70. Pada siklus 1 telah dilaksanakan
tindakan menggunakan penerapan teori Gagne melalui metode kerja kelompok.
Analisis ketuntasan skor hasil belajar matematika setelah dilakukan tindakan
pada siklus 1 disajikan dalam tabel berikut ini:
3,37
3,48
pertemuan 1 pertemuan 2
66
Tabel 19Ketuntasan Hasil Belajar MatematikaSiswa Kelas 5 SD Negeri Sukorejo
Semester 2/2012-2013Siklus 1
No KetuntasanSiklus 1
Frekuensi Persentase1. Tidak Tuntas 9 47%2. Tuntas 10 53%
Jumlah 19 100%Rerata 66,5
Skor Minimum 40Skor Maksimum 80
Hasil analisis ketuntasan siklus 1 sebagaimana disajikan dalam Tabel 19
untuk lebih jelasnya akan disajikan melalui gambar berikut:
Gambar 8 Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil BelajarMatematika Siswa Kelas 5 SD Negeri Sukorejo Semester2/2012-2013 Siklus 1.
Berdasarkan Tabel 19 dan Gambar 8 dapat dilihat bahwa penerapan teori
Gagne melalui metode kerja kelompok pada pelaksanaan tindakan siklus 1 ada 9
siswa yang belum tuntas atau sebesar 47% serta terdapat 10 siswa yang tuntas
dengan persentase 53%.
Pada siklus 2 telah dilaksanakan tindakan menggunakan penerapan teori
Gagne melalui metode kerja kelompok. Analisis data skor hasil belajar
Belum Tuntas
Tuntas
67
matematika setelah dilakukan tindakan pada siklus 2 dapat disajikan dalam tabel
berikut ini.
Tabel 20Ketuntasan Hasil Belajar MatematikaSiswa Kelas 5 SD Negeri Sukorejo
Semester 2/2012-2013Siklus 2
No KetuntasanSiklus 1
Frekuensi Persentase
1. Belum Tuntas 1 5%
2. Tuntas 18 95%
Jumlah 19 100%
Rerata 87,05
Skor Minimum 55
Skor Maksimum 100
Hasil analisis ketuntasan siklus 1 sebagaimana disajikan dalam Tabel 20
untuk lebih jelasnya akan disajikan melalui gambar berikut:
Gambar 9 Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil BelajarMatematika Siswa Kelas 5 SD Negeri Sukorejo Semester2/2012-2013 Siklus 2.
Dari Tabel 20 dan Gambar 9 dapat dilihat bahwa penerapan teori Gagne
melalui metode kerja kelompok pada pelaksanaan tindakan siklus 2 ada 1 siswa
Belum Tuntas
Tuntas
68
yang tidak tuntas dari KKM ≥ 70 dengan persentase 5% serta Ada 18 siswa yang
tuntas dari KKM ≥ 70 dengan persentase 95%.
4.2.3.2 Analisis Deskriptif Komparatif
Berdasarkan analisis ketuntasan skor hasil belajar matematika pada siklus
1 dan siklus 2 dilakukan analisis deskriptif komparatif. Skor ketuntasan
diperbandingkan antara ketuntasan prasiklus, siklus 1 dan siklus 2. Hasil analisis
deskriptif komparatif disajikan dalam satu tabel untuk perbandingan. Berikut ini
adalah tabel perbandingan hasil belajar matematika siklus 1 dan siklus 2:
Tabel 21Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Matematika
Siswa Kelas 5 SD Negeri SukorejoSemester 2/2012-2013
No Ketuntasan Prasiklus Siklus 1 Siklus 2
f % f % f %
1. Belum Tuntas 9 47 % 9 47% 1 5%
2. Tuntas 10 53 % 10 53% 18 95%
Untuk lebih jelasnya mengenai perbandingan hasil belajar matematika pada
prasiklus, siklus 1 dan siklus 2 akan disajikan dalam gambar sebagai berikut.
69
Gambar 10 Diagram Batang Perbandingan Ketuntasan HasilBelajar Matematika Siswa Kelas 5 SD Negeri SukorejoSemester 2/2012-2013
Berdasarkan Tabel 21 dan Gambar 10 dapat dilihat bahwa ada peningkatan
jumlah siswa yang mendapatkan nilai memenuhi KKM ≥ 70 pada mata pelajaran
matematika yang dibuktikan dengan pengklasifikasian ketuntasan. Setelah
dilakukan tindakan dengan pembelajaran menggunakan penerapan teori Gagne
melalui metode kerja kelompok pada siklus 1 didapat hasil bahwa ada 9 siswa
yang tidak tuntas dari KKM 70. Dan setelah dilakukan tindakan dengan
pembelajaran menggunakan penerapan teori Gagne melalui metode kerja
kelompok pada siklus 2 jumlah siswa yang tidak tuntas berkurang dari siklus 1
dari 9 menjadi 1. Hal tersebut berarti bahwa jumlah siswa yang tuntas mengalami
peningkatan dari 10 siswa menjadi 18 siswa.
4.3 Pembahasan
Melalui observasi yang dilakukan sebelum dilakukan penelitian didapat
bahwa hasil belajar matematika siswa kelas 5 SD Negeri Sukorejo pada Ulangan
Akhir Semester 1 Tahun Pelajaran 2012/2013 masih rendah. Hal ini terbukti
bahwa ada 10 siswa dari jumlah keseluruhan 19 siswa yang tidak tuntas KKM 70.
Setelah dilakukan identifikasi masalah, didapat bahwa hal tersebut terjadi salah
47%53%
95%
53%47%
5%
prasiklus siklus 1 siklus 2
tuntas tidak tuntas
70
satunya karena siswa cenderung pasif dan kurang antusias mengikuti
pembelajaran satu arah yang dilakukan oleh guru.
Penerapan teori Gagne melalui metode kerja kelompok dirancang untuk
mengatasi permasalahan yang terjadi pada pembelajaran matematika di kelas
tersebut. Dalam teori Gagne terdapat fase-fase belajar yang cocok diterapkan
melalui metode kerja kelompok. Metode kerja kelompok menuntut siswa untuk
berperan aktif karena dalam pembelajarannya siswa bekerja secara berkelompok
dengan teman satu kelompok. Siswa harus bisa menyelesaikan tugas yang
diberikan pada kelompok secara bersama-sama.
Tetapi hambatan tersebut dapat diatasi dengan baik yang ditandai dengan
meningkatnya aktivitas guru dan siswa yang berdampak juga pada peningkatan
hasil belajar matematika siswa dari tiap siklus.
Berdasarkan hasil analisis data, setelah dilakukan pembelajaran dengan
penerapan teori Gagne melalui metode kerja kelompok pada siklus 1 didapat hasil
ada peningkatan 1 siswa yang tuntas dari prasiklus. Persentase ketuntasan pada
siklus 1 adalah 53%, meningkat 6% dari prasiklus. Ketuntasan tersebut belum
dapat memenuhi indikator kinerja sebesar 80%. Hal tersebut terjadi karena sintak
pada siklus 1 belum terlaksana dengan baik. Hambatan yang terjadi dalam
pembelajaran siklus 1 yaitu guru dan siswa belum terbiasa menggunakan konsep
teori Gagne dan metode kerja kelompok.
Pada siklus 2 juga dilakukan pembelajaran dengan penerapan teori Gagne
melalui metode kerja kelompok dengan hasil ada peningkatan 8 siswa yang tuntas
dari siklus 1 atau ada peningkatan 9 siswa dari prasiklus. Persentase ketuntasan
pada siklus 2 adalah 95%, meningkat 42% dari siklus 1 dan meningkat 48% dari
prasiklus. Ketuntasan pada siklus 2 ini telah memenuhi indikator kinerja yaitu
80%. Peningkatan tersebut terjadi karena sintak pada siklus 2 sudah terlaksana
dengan baik sehingga hambatan yang terjadi pada siklus 1 dapat diatasi pada
siklus 2.
Pencapaian hasil belajar siklus 2 sebesar 95% ketuntasan merupakan hasil
pembelajaran yang telah dimodifikasi dengan penerapan teori Gagne melalui
metode kerja kelompok. Pada bagian sebelumnya telah disampaikan bahwa
71
penggunaan konsep teori dalam mempelajari matematika yang diaplikasikan pada
suatu metode akan berdampak berbeda dibandingkan pembelajaran matematika
dengan model pembelajaran teacher center. Dampak yang dihasilkan merupakan
dampak positif yang terbukti dengan meningkatnya hasil belajar matematika
siswa.
Peningkatan hasil belajar mengikuti peningkatan dari keterlaksanaan
pembelajaran yang dilakukan guru sesuai dengan sintak serta peningkatan
aktivitas siswa saat pembelajaran yang berlangsung. Aktivitas siswa meningkat
karena pembelajaran dengan penerapan teori Gagne melalui metode kerja
kelompok menuntut siswa untuk terlibat aktif. Terlebih dalam kegiatannya siswa
mengidentifikasi secara berkelompok sehingga hal yang ditemukan siswa, akan
melekat pada pikiran siswa lebih lama dibandingkan siswa diterangkan secara
langsung oleh guru.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh
Wagimin (2012) dengan judul ‘Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika
Melalui Metode Kerja Kelompok dan Pemanfaatan Alat Peraga Bangun Datar
Bagi Siswa Kelas I SD Negeri Banaran semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012’.
Penelitian yang dilakukan menggunakan metode yang sama tetapi KD yang
berbeda. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan dari jumlah siswa
yang pada kondisi awal hanya 6 siswa (32%) menjadi 13 siswa (69%) pada siklus
pertama dan mencapai 19 siswa (100%) pada siklus 2.
Tingkat ketuntasan akhir pada penelitian yang telah dilakukan oleh
Wagimin (2012) berbeda dengan penelitian ini. Pada penelitian relevan tingkat
ketuntasan akhir 100% sedangkan pada penelitian ini hanya 95%. Perbedaan
tersebut dikarenakan pada penelitian ini masih ada 1 siswa yang tidak tuntas
setelah dilakukan tindakan pada siklus 1 dan siklus 2. Siswa yang tidak tuntas
hasil belajar matematikanya tersebut adalah siswa yang mengalami
ketidaksempurnaan secara mental.