reliance sekuritas - bigcms.bisnis.combigcms.bisnis.com/file-data/1/3814/25fae2d0_des17... · cara...

1

Upload: lamdat

Post on 11-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

KAMIS 12 JULI 2018

| 13

Rekomendasi

Reliance sekuritasIndeks harga saham gabungan (IHSG)

masih cenderung bullish dengna kisaran pergerakan 5.849-5.927 pada perdagan-gan saham hari ini. Pergerakan indeks akan dipengaruhi sentimen penantian data kinerja keuangan emiten semester I-2018 dan data inflasi Amerika Serikat (AS) yang menjadi penentu arah suku bunga The Fed selanjutnya. Secara teknikal, IHSG kembali menguat dan ber-hasil ditutup di atas level MA20. Indikator stochastic menujukkan pergerakan indeks cenderung bullish dengan mo-mentum positif pada indikator RSI. Per-gerakan IHSG selanjutnya diperkirakan mengarah pada pengujian level MA50 dan bearish trend line sebagai resistance terdekat. Beberapa saham yang layak untuk dicermati adalah AKRA, ANTM, ASII, BTPN, PTBA, SIMP, LSIP, ROTI, TINS, dan ADHI.

Kemarin, IHSG ditutup menguat 11,59 poin (0,19%) menjadi 5.893,36 dengan penopang utama saham-saham sektor aneka industri (3,45%) dan Pertamban-gan (1,53%). Penguatan tersebut juga didukung data tingkat penjualan eceran menguat sebagai gambaran atas pertum-buhan tingkat kepercayaan konsumen di Indonesia. Data penjualan eceran naik 8,3% dari 4,1% dengan ekspektasi tetap di angkat 4%. Investor Asing tercatat membukukan pembelian bersih saham hingga Rp 431,57 miliar dengan Rupiah yang terkonsolidasi pada level 14.385. Sedangkan bursa Asia ditutup terkoreksi, seperti indeks Nikkei (-1,19%), TOPIX (-0,83%), HangSeng (-1,29%), dan CSI (-1,73%) ditutup melemah signifikan. Pelemahan dipicu atas kekhwatiran investor terhadap perang dagang AS dan Tiongkok. Indeks saham Eropa mengikuti bursa saham di Asia dengan dibuka gap down signifikan di bawah 1%.

erdikha elit sekuritasIndeks diperkirakan bergerak mendatar

(sideways) dengan kecenderungan turun hari ini. Pelemahan indeks men-coba menuju support terdekat 5.652. Terbukanya peluang pelemahan setelah indeks ditutup menguat dalam beberapa hari terakhir dengan candle menunjukan sideways cenderung no trend. Indikator stochastic juga menujukkan IHSG telah memasuki areal overbought yang menun-jukan adanya potensi pemelamhan se-cara jangka pendek. Bill William menun-jukan indeks masuk fase akselerasi yang saturasi dengan momentum mencoba berbalik arah menjadi up trend. Hari ini, pemodal disarankan untuk menjaga ketat level support , apabila support ditem-bus, ada potensi indeks melemah dalam jangka pendek.

Sebelumnya, dalam penawaran umum ter­batas (PUT) II yang telah rampung pada Juni 2018, Prajogo Pangestu telah melaksanakan haknya sebesar Rp 7,4 triliun dan melakukan pemesanan tambahan sebesar Rp 1,4 triliun.

Adapun harga pelaksanaan dalam rights issue tersebut sebesar Rp 2.330 per saham. Setelah rights issue, sebelum kepemilikan meningkat menjadi 77,1%, porsi saham Prajogo Pangestu pada Barito Pacific terlebih dahulu bertambah menjadi 77% dari 71,2%.

Barito Pacific menggunakan dana hasil rights issue untuk mengakuisisi Star Energy. Sebagai produsen energi panas bumi terbesar di Indonesia dan kedua di dunia berdasarkan kapasitas produksi, Star Energy akan mem­bantu diversifikasi pendapatan Barito Pacific dengan arus kas kontraktual jangka panjang.

Star Energy kini memiliki kapasitas 875 megawatt (MW) dan berencana mening­katkannya menjadi 1.200 MW dalam lima tahun ke depan.

Kepala Analis Narada Kapital Indonesia Kiswoyo Adi Joe mengatakan, prospek bisnis Barito Pacific akan meningkat setelah mengak­uisisi Star Energy. Harga saham perseroan pun tergolong sangat murah.

“Aksi penambahan saham oleh Prajogo di Barito merupakan kepedulian dan optimisme owner terhadap perusahaannya. Tentunya, hal itu akan menjadi sentimen positif bagi investor publik maupun ritel,” kata Kiswoyo di Jakarta, Rabu (11/7).

Dia menegaskan, saham Barito Pacific masih di bawah harga wajar. Hal ini bisa menjadi pertimbangan bagi investor publik maupun institusi untuk masuk. Terlebih, dengan penambahan saham yang dilakukan Prajogo, investor tidak akan bingung lagi terkait harga wajar saham Barito.

“Owner­nya saja berani, apalagi investornya. Investor sebelumnya bingung, karena orang

tahu kan sebelum harga naik, pasti harus masuk. Jadi, ini akan banyak masuk dari para investor,” ucap Kiswoyo.

Dari hitungan yang ada, lanjut Kiswoyo, harga saham Barito akan cenderung menguat. Dia memperkirakan, harga saham Barito bisa mencapai Rp 3.000. Kenaikan harga saham juga bakal dipicu oleh performa bisnis per­usahaan. Saat ini, Barito Pacific tidak memiliki kompetitor.

Dengan begitu, bisnis yang dijalankan perseroan akan terus melenggang. Pada akhirnya berdampak baik bagi kinerja keuan­gan perseroan ke depannya. Kinerja perseroan terutama ditopang oleh anak usahanya, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA).

“Kebutuhan petrokimia masih banyak dipenuhi impor. Di Indonesia, hanya Grup Barito satu­satunya perusahaan petrokimia yang terintegrasi dan terbesar di Indonesia. Ditambah lagi ada Star Energy, maka akan memberikan nilai tambah lebih bagi Barito,” sebut dia.

Baru­baru ini, Chandra Asri Petrochemical telah menyelesaikan pemilihan teknologi un­tuk komplek petrokimia kedua dengan perkir­aan investasi sekitar US$ 4­5 miliar. Komplek petrokimia kedua akan terdiri atas 1,1 MMTA ethylene dengan berbagai produk hilir, yang ditargetkan beroperasi pada awal 2024.

Barito Pacific juga memiliki operasi green-field sebagai produsen listrik independen melalui kerja sama dengan PT Indonesia Power untuk proyek PLTU Suralaya 9­10 Ul­tra Super Critical (2x1.000 MW) dengan total biaya proyek sebesar US$ 3,1 miliar. Pada proyek tersebut telah dilakukan pemilihan kontraktor EPC, sedangkan financial closing diharapkan pada kuartal I­2019.

Secara terpisah, analis dari AAEI Reza Priyambada menjelaskan, aksi penambahan kepemilikan saham yang dilakukan oleh Pra­jogo di Barito merupakan sikap kepercayaan pemilik terhadap perusahaannya. Terlebih, Barito telah sukses mengakuisisi Star Energy, sehingga ada potensi positif yang akan diper­

oleh perusahaan.“Bayangkan energi terbarukan belum

sepenuhnya digunakan. Ke depan, secara bertahap akan menggantikan minyak bumi dan batubara, dan energi ini bisa diperbarui serta ini lebih murah dari batubara dan minyak bumi. Jadi, prospek energi panas bumi yang dimiliki Star Energy ini akan bagus ke de­pannya dan potensi bisnis Barito masih akan terus berkembang,” tegas Reza.

Dengan harga saham yang masih terbilang murah, menurut Reza, maka pemilik perusa­haan menambah lagi kepemilikan saham di perusahaannya. Dia yakin ada agenda bagus, setelah Prajogo menambah lagi sahamnya di Barito Pacific.

“Ini prospek positif, karena aksi korporasi Barito ini terbilang afiliasi. Meski afiliasi, kinerjanya akan bagus. Barito ada Chandra Asri dan Star Energy, dua bisnis itu yang membantu kinerja Barito. Jadi masih bagus untuk investor masuk ke bisnis di Barito,” ujar Reza.

Oleh Jauhari Mahardhika

JAKARTA – Prajogo Pangestu selaku pemegang saham utama PT Barito Pa­cific Tbk (BRPT) telah membeli sebanyak 22,9 juta saham dari publik, sehingga me­ningkatkan kepemilikannya menjadi 77,1%.

CSR BRI Peduli Pendidikan Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk  Suprajarto (kanan), bersama (dari kiri ke kanan) Rektor Universitas Sebelas Maret Ravik Kursidi, Ketua Umum Yayasan Ardhya Garini Nanny Hadi Tjahjanto, mantan Presiden RI BJ Habibie, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala Staf Angkatan Udara  Marsekal TNI Yuyu Sutisna, Ibu Taruna AAU  Ayu Yuyu Sutisna, saat menekan tombol Grand Launching SMA Pradipta Dirgantara di Boyolali, Rabu (11/07).  Melalui program CSR BRI Peduli Pendidikan Bank BRI menyerahkan beasiswa sebesar Rp 7,2 miliar kepada 150 siswa berprestasi  SMA Pradita Dirgantara yang didirikan oleh Yayasan Ardhya Garini bekerja sama dengan FKIP Universitas Sebelas Maret dan Dinas Pendidikan Kabupaten Boyolali.

IST

langgeng
Typewriter
12 Juli 2018, Investor Daily|Hal,13