bab iv hasil penelitian dan...

14
25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Pangudi Luhur Salatiga. Pada penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas VIII A dan kelas VIII B SMP pangudi Luhur Salatiga. Kelas VIII B adalah sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 29 siswa dan Kelas VIII A adalah sebagai kelas kontrol yang berjumlah 29 siswa. B. Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian di SMP Pangudi Luhur Salatiga kelas VIII A sebagai kelas kontrol dan kelas VIII B sebagai kelas eksperimen masing-masing dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan. Jadwal kegiatan penelitian tercantum pada Tabel 4.1 berikut. Tabel 4.1 Jadwal kegiatan penelitian No Hari/Tanggal Uarian Kegiatan 1. Selasa 14 mei 2013 a. Perkenalan dengan siswa (kelas eksperimen dan kelas kontrol. b. Memberikan pretest kepada siswa (kelas eksperimen dan kelas kontrol). 2. Rabu 15 mei 2013 Kegiatan pembelajaran pada kelas kontrol VIII A. 3. Kamis 16 mei 2013 Kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. 4. Jumat 17 mei 2013 Kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen. 5. Selasa 21 mei 2013 Kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontol. 6 Rabu 22 mei 2013 Kegiatan pembelajaran pada kelas kontrol VIII A. 7. Kamis 23 mei 2013 Kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. 8. Selasa 28 mei 2013 Memberikan posttest kepda kelas kontrol dan kels eksperimen.

Upload: phungkhuong

Post on 16-Jun-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

25

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Subyek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Pangudi Luhur Salatiga. Pada penelitian

ini yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas VIII A dan kelas VIII B

SMP pangudi Luhur Salatiga. Kelas VIII B adalah sebagai kelas eksperimen yang

berjumlah 29 siswa dan Kelas VIII A adalah sebagai kelas kontrol yang

berjumlah 29 siswa.

B. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian di SMP Pangudi Luhur Salatiga kelas VIII A sebagai

kelas kontrol dan kelas VIII B sebagai kelas eksperimen masing-masing

dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan. Jadwal kegiatan penelitian tercantum

pada Tabel 4.1 berikut.

Tabel 4.1

Jadwal kegiatan penelitian

No Hari/Tanggal Uarian Kegiatan

1. Selasa 14 mei 2013 a. Perkenalan dengan siswa (kelas eksperimen dan kelas kontrol.

b. Memberikan pretest kepada siswa (kelas eksperimen dan kelas kontrol).

2. Rabu 15 mei 2013 Kegiatan pembelajaran pada kelas kontrol VIII A.

3. Kamis 16 mei 2013 Kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

4. Jumat 17 mei 2013 Kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen.

5. Selasa 21 mei 2013 Kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontol.

6 Rabu 22 mei 2013 Kegiatan pembelajaran pada kelas kontrol VIII A.

7. Kamis 23 mei 2013 Kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

8. Selasa 28 mei 2013 Memberikan posttest kepda kelas kontrol dan kels eksperimen.

26

C. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran

1. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Pada Kelas

Eksperimen

Pelaksanaan kegiatan pembelajaranpada kelas eksperimen ini

terdiri dari tiga kali pertemuan yaitu pertemuan I, pertemuan II, dan

pertemuan III. Masing-masing pertemuan berlangsung selama 90 menit (2

X 45 menit).

a. Pertemuan I

Pertemuan pertama pada kelas eksperimen dilaksanakan pada hari

kamis tanggal 16 mei 2013. Sebelum pelaksanaan kegiatan

pembelajaran dimulai guru menyiapkan perangkat pembelajaran yang

terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, lembar kerja siswa,

alat peraga, buku-buku pelajaran mengenai materi yang akan

dipelajari.

Pada awal pembelajaran guru mempersiapkan siswa untuk

mengikuti proses pembelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa,

dan melakukan presensi kemudian kegiatan pembelajaran dilakukan

sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yaitu yang pertama

pendahuluan yang meliputi guru memberi motivasi siswa tentang

pentingnya mempelajari materi. Pembelajaran dilajutkan pada

kegiatan inti yang terdiri dari tiga tahap yaitu eksplorasi, elaborasi, dan

konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi guru membagi siswa dalam

beberapa kelompok berdasarkan model pembelajaran tutor sebaya

yaitu guru membagi kelompok dengan salah satu anggotanya

mempunyai peringkat tinggi untuk menjadi tutor pada kelompok

tersebut. Kemudian guru memberikan materi beserta contoh soal

kepada masing-masing kelompok tentang jaring-jaring dan komponen-

komponen pada kubus, balok, prisma, dan limas.

Pada kegiatan elaborasi masing-masing kelompok berdiskusi

terkait materi yang telah dibagi kepada setiap kelompok dibantu oleh

tutor sebayanya tentang jaring-jaring dan komponen-komponen pada

kubus, balok, prisma, dan limas. Guru dalam pembelajaran ini hanya

sebagai fasilitator dimana siswa sebagai tutor tidak mampu menjawab

pertanyaan dari teman sebayanya. Setelah proses diskusi kelompok

selesai dilanjutkan dengan masing-masing kelompok melalui wakilnya

menyampaikan hasil diskusi secara berurutan sesuai dengan tugas

27

yang telah diberikan. Setelah kegiatan elaborasi dilakukan maka

selanjutnya konfirmasi yang meliputi pemberian kuis kepada siswa

untuk melihat kemampua siswa setelah meakukan proses

pembelajaran. Kemudian guru bersama-sama siswa menarik

kesimpulan dan memberi penegasan atas materi yang telah dipelajari.

Kegiatan terakhir pada pertemuan pertama adalah penutup yang

meliputi guru memberi motifasi siswa agar lebih memahami materi

yang telah dipelajari. Kemudian guru menyampaikan materi apa yang

akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya, supaya siswa bisa

mempersiapkan.

Berdasarkan pertemuan pertama ada beberapa kendala

dintaranya yaitu : pengalokasian waktu belum sesuai, siswa masih

canggung dengan model pembelajaran yang baru terutama peran

tutor dalam kelompok belum terlalu terlihat. Dalam melakukan

presentasi belum terlalu maksimal.

b. Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua pada kelas eksperimen dilaksanakan pada hari

jumat 17 mei 2013. Sebelum pelaksanaan kegiatan pembelajaran

dimulai, guru menyiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, lebar kerja siswa, alat peraga,

buku-buku pelajaran mengenai materi yang akan dipelajari.

Pada awal pembelajaran guru mempersiapkan siswa untuk

mengikuti proses pembelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa,

dan melakukan presensi kemudian kegiatan pembelajaran dilakukan

sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yaitu yang pertama

pendahuluan yang meliputi guru memberi pertanyaan tentang materi

pada pertemuan pertama, sebagai pengantar materi yang akan

dipelajari pada pertemuan hari ini. Pembelajaran dilajutkan pada

kegiatan inti yang terdiri dari tiga tahap yaitu eksplorasi, elaborasi, dan

konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi guru kembali membagi siswa

dalam beberapa kelompok sesuai pada pertemuan yang lalu, dengan

salah satu siswa menjadi tutor sebayanya. Salanjutnya guru

memberikan materi beserta contoh soal kepada masing-masing

kelompok mencari luas permukaan dan volume dari kubus dan balok.

Pada kegiatan elaborasi masing-masing kelompok berdiskusi

materi yang telah dibagi kepada setiap kelompok dibantu oleh tutor

sebayanya tentang kelompok mencari luas permukaan dan volume

28

dari kubus dan balok. Guru bertindak sebagai fasilitator dimana siswa

sebagai tutor tidak mampu menjawab pertanyaan dari teman

sebayanya. Setelah proses diskusi dalam kelompok selesai maka

dilanjutkan dengan masing-masing kelompok melalui wakilnya

menyampaikan hasil diskusi secara berurutan sesuai dengan tugas

yang telah diberikan. Setelah kegiatan elaborasi dilakukan maka

selanjutnya konfirmasi yang meliputi pemberian kuis kepada siswa

untuk melihat kemampua siswa setelah meakukan proses

pembelajaran. Kemudian guru bersama-sama siswa menarik

kesimpulan dan memberi penegasan atas materi yang telah dipelajari.

Kegiatan terakhir pada pertemuan pertama adalah penutup yang

meliputi guru memberi motifasi siswa agar lebih memahami materi

yang telah dipelajari. Kemudian guru menyampaikan materi apa yang

akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya, supaya siswa bisa

mempersiapkan.

Berdasarkan pertemuan kedua ada beberapa kemajuan

dibandingkan pertemuan pertama yaitu pengalokasian waktu sudah

tepat, diskusi dalam kelompok terlihat sangat kompak. Peran tutor

dalam kelompok terllihat jelas. Tetapi siswa terlalu cepat dalam

menyampaikan materi saat presentasi.

c. Pertemuan Ketiga

Pertemuan ketiga pada kelas eksperimen dilakukan pada hari

selasa tanggal 21 mei. Sebelum pelaksanaan kegiatan pembelajaran

dimulai, guru menyiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, lebar kerja siswa, alat peraga,

buku-buku pelajaran mengenai materi yang akan dipelajari.

Pada awal pembelajaran guru memersiapkan siswa untuk

mengikuti proses pembelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa,

dan melakukan presensi kemudian kegiatan pembelajaran dilakukan

sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yaitu yang pertama

pendahuluan yang meliputi guru memberi pertanyaan tentang materi

pada pertemuan kedua, sebagai pengantar materi yang akan dipelajari

pada pertemuan hari ini. Pembelajaran dilajutkan pada kegiatan inti

yang terdiri dari tiga tahap yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

Pada kegiatan eksplorasi guru kembali membagi siswa dalam beberapa

kelompok sesuai pada pertemuan yang lalu, dengan salah satu siswa

menjadi tutor sebayanya. Salanjutnya guru memberikan materi

29

beserta contoh soal kepada masing-masing kelompok mencari luas

permukaan dan volume prisma dan limas.

Pada kegiatan elaborasi masing-masing kelompok berdiskusi

lembar materi yang telah dibagi kepada setiap kelompok dibantu oleh

tutor sebayanya tentang kelompok mencari luas permukaan dan

volume prisma dan limas. Guru bertindak sebagai fasilitator dimana

siswa sebagai tutor tidak mampu menjawab pertanyaan dari teman

sebayanya. Setelah proses diskusi dalam kelompok selesai maka

dilanjutkan dengan masing-masing kelompok melalui wakilnya

menyampaikan hasil diskusi secara berurutan sesuai dengan tugas

yang telah diberikan. Setelah kegiatan elaborasi dilakukan maka

selanjutnya konfirmasi yang meliputi pemberian kuis kepada siswa

untuk melihat kemampua siswa setelah meakukan proses

pembelajaran. Kemudian guru bersama-sama siswa menarik

kesimpulan dan memberi penegasan atas materi yang telah dipelajari.

Kegiatan terakhir pada pertemuan pertama adalah penutup yang

meliputi guru memberi motifasi siswa agar lebih memahami materi

yang telah dipelajari. Selanjutnya guru memberi tau kepada siswa,

bahwa pada pertemuan berikutnya akan ada tes materi kubus dan

balok, prisma dan limas.

Pada pertemuan ketiga kegiatan pembelajaran secara keseluruhan

sudah sesuai dengan model pembelajaran tutor sebaya, dimana

kekompakan dalam kelompok sangat terlihat.

2. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Pada Kelas Kontrol

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada kelas kontrol ini terdiri

dari tiga kali pertemuan yaitu pertemuan I, pertemuan II, dan pertemuan

III. Masing-masing pertemuan berlangsung selama 90 menit (2 X 45 menit).

a. Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama pada kelas kontrol dilaksanaan pada hari

rabu 15 mei 2013. Sebelum pelaksanaan kegiatan pembelajaran

dimulai guru menyiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, lebar kerja siswa, dan media

pembelajaran, contohnya alat peraga, buku-buku pelajaran mengenai

materi yang akan dipelajari. Pada awal pembelajaran guru

mempersiapkan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dengan

menggucapkan salam, berdoa, dan melakukan presensi kemudian

kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan

30

Pembelajaran yaitu yang pertama pendahuluan yang meliputi guru

memberi motivasi siswa tentang pentingnya mempelajari materi ini.

Pembelajaran dilajutkan pada kegiatan inti yang terdiri dari tiga

tahap yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan

eksplorasi guru beranya mengenai materi apa yang dipelajari

sebelumnya kepada siswa. Pada kegiatan elaborasi guru menjelaskan

materi tentang komponen-komponen pada kubus, balok, prisma, dan

limas. Dilanjutkanenan guru menjelaskan materi tentang membuat

jaring-jaring kubus, balok, prisma dan limas. Setelah kegiatan elaborasi

dilakukan aka dilanjutkan denan konfirmasi yang meliputi pemberian

latiha soal kepada siswa, selanjutnya guru bersama-sama siswa

menarik kesimpulan dan memberi penegasan atas materi yang telah

dipelajari hari ini. Kegiatan yang terakhir adalah penutup yang meliputi

guru memberi motifasi siswa agar lebih memahami materi yang telah

dipelajari. Selanjutnya guru menyampaikan materi apa yang akan

dipelajari pada pertemuan selanjutnya, supaya siswa bisa

mempersiapkan.

Berdasarkan pertemuan pertama siswa kelihatan kurang antusias

dalam mengikuti jalannya pembelajaran. Ada beberapa siswa yang

berbicara dengan teman sendiri, dan juga banyak yang melamun. Ada

juga sebagian kecil siswa yang serius mendengarkan.

b. Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua pada kelas kontrol dilaksanakan pada hari kamis

tanggal 16 mei 2013. Sebelum pelaksanaan kegiatan pembelajaran

dimulai guru menyiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, lebar kerja siswa, dan media

pembelajaran, contohnya alat peraga, buku-buku pelajaran mengenai

materi yang akan dipelajari. Pada awal pembelajaran guru

mempersiapkan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dengan

menggucapkan salam, berdoa, dan melakukan presensi kemudian

kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran yaitu yang pertama pendahuluan yang meliputi guru

memberi pertanyaan tentang materi pada pertemuan pertama,

sebagai pengantar materi yang akan dipelajari pada pertemuan hari

ini. Dilanjutkan dengan guru memberi motifasi siswa akan pentingnya

mempelajari materi ini.

31

Pembelajaran dilajutkan pada kegiatan inti yang terdiri dari tiga

tahap yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan

eksplorasi guru mengawali materi dengan melakukan tanya jawab

dengan siswa (siapa yang tau rumus volume dari kubus dan balok ?).

Pada kegiatan elaborasi guru menjelaskan materi tentang mencari luas

permukaan dan volume dari kubus dan balok. Setelah itu dilanjutkan

dengan kegiatan konfirmasi yang meliputi guru memberi latihan soal

kepada siswa untuk mengkonfirmasi materi yang telah dipelajari.

Kemudian guru bersama-sama siswa menarik kesimpulan dan

memberi penegasan atas materi yang telah dipelajari hari ini. Kegiatan

terakhir pada pertemuan kedua adalah penutup. Pada kegiatan ini

guru motifasi siswa agar lebih memahami materi yang telah dipelajari

dan guru juga memberi tau kepada siswa, bahwa pada pertemuan

berikutnya akan mempelajari materi tentang luas permukaan dan

volume prisma dan limas.

Pada pertemuan kedua tidaklah jauh berbeda dengan pertemuan

pertama, aktifitas siswa cenderung kurang aktif dalam proses

pembelajaran. Disini terlihat guru yang lebih aktif dalam

menyampaikan materi pelajaran, sedangkan siswa hanya duduk diam,

terkadang banyak dari mereka yang tidak mendengarkan penjelasan

guru.

c. Pertemuan Ketiga

Pertemuan ketiga pada kelas kontrol dilaksanakan pada hari rabu

tanggal 22 mei 2013. Sebelum pelaksanaan kegiatan pembelajaran

dimulai guru menyiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, lebar kerja siswa, dan media

pembelajaran, contohnya alat peraga, buku-buku pelajaran mengenai

materi yang akan dipelajari. Pada awal pembelajaran guru

mempersiapkan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dengan

menggucapkan salam, berdoa, dan melakukan presensi kemudian

kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran yaitu yang pertama adalah pendahuluan yang meliiputi

guru memberi pertanyaan tentang materi pada pertemuan kedua,

sebagai pengantar materi yang akan dipelajari pada pertemuan hari ini

dilanjutkan dengan memberi motifasi siswa akan pentingnya

mempelajari materi ini.

32

Pembelajaran dilajutkan pada kegiatan inti yang terdiri dari tiga

tahap yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan

ekplorasi guru mengawali dengan tanya jawab dengan siswa (siapa

yang tau rumus volume dari prisma dan limas ?). Kegiatan

pembelajaran dilanjutkan dengan elaborasi yang meliputi guru

menjelaskan materi tentang mencari luas permukaan dan volume dari

prisma dan limas. Setalah itu dilanjutkan dengan konfirmasi yakni guru

memberi latihan soal kepada siswa untuk mengkonfirmasi materi yang

telah dipelajari. Setelah siswa selesai mengerjakan soal kemudian guru

bersama-sama siswa menarik kesimpulan dan memberi penegasan

atas materi yang telah dipelajari hari ini. Kegiatan terakhir pada

pertemuan kedua adalah penutup. Pada kegiatan ini guru motifasi

siswa agar lebih memahami materi yang telah dipelajari dan guru

memberi tau kepada siswa, bahwa pada pertemuan berikutnya akan

ada tes materi kubus, balok, prisma dan limas.

Pertemuan ketiga, guru lebih tegas kepada siswa yang kurang

mendengarkan. Siswa terlihat sedikit lebih tenang dalam proses

pembelajaran. Tetapi mereka asih belum antusias kepada materi

pelajaran yang diajarkan. Pembelajaran mekanistik jika dilihat

memangkurang banyak melibatkan siswa dalam untuk lebih menggali

meteri dan aktif dalam belajarar dikelas.

D. Analisis Data

1. Analisis Data Pretest

Pretest dilakukan pada kedua kelompok, baik kelompok kontrol

maupun kelompok eksperimen. Bentuk soal dan jumlah soal yang

diberikan kepada kedua kelompok sama. Pemberian pretest ini bertujuan

untuk mengetahui kondisi awal kedua kelompok sebelum dikenakan

perlakuan.

a. Uji Deskriptif Pretest

Uji deskriptif dilakukan untuk mengetahui nilai minimum dan

minimum kelas, nilai rata-rata kelas. Uji deskriptif dilakukan dengan

mengggunakan program SPSS 16.00. Hasil uji deskriptif pretest

ditunjukkan pada Tabel 4.2 berikut ini.

33

Tabel 4.2

Uji Deskriptif Statistik Pretest

Hasil uji deskriptif menunjukkan dari 29 siswa kelas 8A rata-rata

nilai kelas adalah 56,7948, dan nilai terendahnya adalah 5,88

sedangkan nilai tertingginya adalah 94,12. Untuk kelas 8B nilai ata-rata

kelas adalah 53,9555, dan nilai terendahnya adalah 5,88 sedangkan

nilai tertinggi adalah 88,24.

b. Uji Normalitas Pretest

Uji normalitas merupakan uji prasarat sebelum melakukan uji

banding dua sampel yang berguna untuk mengetahui apakah data

pada variabel kontrol dan eksperimen berdistribusi normal. Uji

Kolmogorov-Smirnov digunakan untuk menguji normalitas data

menggunakan SPSS 16.0 for windows. Data dikatakan berdistribusi

normal jika nilai signifikan Kolmogorov-Smirnov > 0,05. Hasil uji

normalitas untuk pretest ditunjukkan pada Tabel 4.3 berikut ini.

Tabel 4.3

Sesuai hasil pada Tabel 4.3, taraf signifikan kelas 8A 0,014 < 0,05,

dan untuk kelas 8B 0,126 > 0,05. Jadi bisa disimpulkan bahwa sebaran

data tidak dalam kondisi normal.

c. Uji Homogenitas Pretest

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelas

yang dijadikan penelitian memilik tingkat varian data yang atau tidak.

Hal ini sangat penting dilakukan karena pada penelitian kedua kelas

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

kelas 8a 29 5.88 94.12 56.7948 29.00200

kelas 8b 29 5.88 88.24 53.9555 23.74232

Valid N (listwise) 29

Tests of Normality

kelas Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

nilai 8A 8B

.183 29 .014 .904 29 .012

.144 29 .126 .924 29 .038

34

harus seimbang (homogen). Analisis homogenitas bisa diuji dengan

menggunakan uji Levene dengan menggunakan program SPSS 16.0.

Hasil uji homogenitas untuk soal pretest dapat dilihat pada Tabel 4.4

berikut ini.

Tabel 4.4

Uji Homogenitas Soal Pretest

Levene Statistic Df1 Df2 Sig.

Pretest Base on Mean

.996 1 56 .323

Dari Tabel 4.4 diatas dapat dilihat bahwa taraf signifikan 0,05 <

0,323. Jadi bisa disimpulkan untuk kelas eksperimen maupun kelas

kontrol memiliki kondisi yang sama atau bisa dikatakan homogen.

d. Uji Beda Rata-Rata Pretest

Analisis uji beda rata-rata (uji t) digunakan untuk mengamati

perbedaan antara rata-rata dua kelompok sampel yang tidak

berhubungan satu sama lain. Uji t digunakan untuk menentukan

apakah ada perbedaan yang signifikan rata-rata kedua kelas yang

diamati. Adapun perhitungannya menggunakan bantuan program SPSS

16.0 (Statistic Product Service Solution). Data dari kedua kelompok

sampel dikatakan memiliki rataan sama jika nilai signifikan > 0,05,

sedangkan data dari kedua kelompok sampel dikatakan memiliki

rataan yang berbeda jika nilai signifikan < 0,05. Hasil uji beda rata-rata

pretest dapa dilihat pada Tabel 4.5 berikut ini.

Tabel 4.5

Hasil Uji Beda Rata-Rata Pretest

Dari Tabel 4.5 dapat dilihat pada Asymp Sig (2-tailed) yaitu

sebesar 0,548 > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua

kelompok tidak memiliki perbedaan. Jadi kedua kelompok bisa diberi

perlakuan sesuai dengan kelompok ekspermen dan kelompok kontrol.

Mann-Whithey U Wilcoxon W Z Asymp Sig. (2-tailed)

382.000 817.000 -.601 .548

35

2. Anallisis Data Posttest

Posttest dilakukan pada kedua kelompok, baik kelompok kontrol

maupun kelompok eksperimen. Bentuk soal dan jumlah soal yang

diberikan kepaada kedua kelompok sama. Posttest dilkukan untuk

mengetahui hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan.

a. Uji Deskriptif Posttest

Uji deskriptif dilakukan untuk mengetahui nilai minimum dan

minimum kelas, nilai rata-rata kelas. Uji deskriptif dilakukan dengan

mengggunakan program SPSS 16.00. Hasil uji deskiptif posttest

diunjukkan pada tabel 4.6 berikut ini.

Tabel 4.6

Hasil Uji Deskriptif Posttest

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Kelas 2A 29 23.53 100.00 70.9945 22.77883

Kelas 2B 29 52.94 100.00 83.3683 16.26735

Valid N (listwise) 29

Hasil uji deskriptif menunjukkan dari 29 siswa kelas 8A rata-rata

nilai kelas adalah 70,9945, dan nilai terendahnya adalah 23,53

sedangkan nilai tertingginya adalah 100,00. Untuk kelas 8B nilai ata-

rata kelas adalah 83,3683, dan nilai terendahnya adalah 52,94

sedangkan nilai tertinggi adalah 100,00.

b. Uji Normalitas Posttest

Uji normalitas merupakan uji prasarat sebelum melakukan uji

banding dua sampel yang berguna untuk mengetahui apakah data

pada variabel kontrol dan eksperimen berdistribusi normal. Uji

Kolmogorov-Smirnov digunakan untuk menguji normalitas data

menggunakan SPSS 16.0 for windows. Data dikatakan berdistribusi

normal jika nilai signifikan Kolmogorov-Smirnov > 0,05. Hasil uji

normalitas untuk posttest ditunjukkan pada Tabel 4.7 berikut ini.

Tabel 4.7

Tests of Normality

Kelas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Nilai 8A .208 29 .002 .884 29 .004

8B .297 29 .000 .826 29 .000

36

Sesuai hasil pada Tabel 4.7, taraf signifikan keduakelas baik 8A

maupun 8B dibawah 0,05. Jadi bisa disimpulkan bahwa sebaran data

tidak dalam kondisi normal.

c. Uji Homogenintas Posttest

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelas

yang dijadikan penelitian memilik tingkat varian data yang atau tidak.

Hal ini sangat penting dilakukan karena pada penelitian kedua kelas

harus seimbang (homogen). Analisis homogenitas bisa diuji dengan

menggunakan uji Levene dengan menggunakan program SPSS 16.0.

Hasil uji homogenitas untuk soal pretest dapat dilihat pada Tabel 4.8

berikut ini.

Tabel 4.8

Uji Homogenitas Soal Posttest

Dari Tabel 4.8 diatas dapat dilihat bahwa taraf signifikan 0,05 <

0,077. Jadi bisa disimpulkan untuk kelas eksperimen maupun kelas

kontrol memiliki kondisi yang sama atau bisa dikatakan homogen.

d. Uji Beda Rata-Rata posttest

Perhitungan beda rata-rata hasil belajar matematika menggunakan

bantuan SPSS 16.00. Perhitungan beda rata-rata ini bertujuan untuk

mengetahui perbedaan hasil belajar siswa dalam maa pelajara

matematika dengan mengggunakan model pembelajaran tutor sebaya

dan mekanistik. Karena data posttest yang didapat menunjukkan

bahwa sesuai Tabel 4.10, taraf signifikan 0,05 > 0,000. Jadi bisa

disimpulkan bahwa sebaran data tidak dalam kondisi normal.

Kemudian perhitungan mengguanakan uji beda rata-rata non

parametrik. Hasil perhitungan uji t mengggunakan analisis non

peramerik dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut.

Levene Statistic Df1 Df2 Sig.

Pretest Base on Mean

3.235 1 56 .077

37

Tabel 4.9

Uji Beda Rata-Rata Hasil Belajar Posttest

Menggunakan Analisis Non Parametrik

Bisa dilihat pada Tabel 4.12 yaitu pada Asymp Sig. (2-tailed)

sebesar 0,019 < 0,050, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat

perbedaan antara kelas dengan model pembelajaran tutor sebaya dan

kelas dengan model pembelajaran mekanistik.

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar

siswa menggunakan model pembelajaran tutor sebaya dan mekanistik pada

materi bangun ruang sisi datar di SMP Pangudi Luhur Salatiga kelas VII tahun

ajaran 2012/2013. Analisis yang digunakan adalah uji beda rata-rata dua

sampel, sehingga kedua kelompok harus diuji prasarat berupa uji normalitas

dan homogenitas. Hasil pretest yang sudah diakukan pada kelas dengan model

pembelajaran tutor sebaya menunjukkan nilai rata-rata kelas 53,9 dengan

standar deviasi 23,7. Sedangkan untuk kelas dengan model pembelajaran

mekanistik menunjukkan nilai rata-rata kelas 56,7 dengan standar deviasi 29,0.

Populasi memiliki varian yang hampir sama atau bisa disimpulkan kedua kelas

homogen, terlihat f hitung Levene test sebesar 0,323 > 0,05.

Hasil penelitian diperoleh bahwa hasil belajar matematika pada

posttest menunjukkan nilai Asymp Sig. (2-tailed) sebesar 0,019 < 0,050,

sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar

matematika antara kelas dengan model pembelajaran tutor sebaya dan kelas

dengan model pembelajaran mekanistik. Pembelajaran dengan menggunakan

model tutor sebaya memungkinkan siswa lebih aktif dalam mengikuti proses

pembelajaran, dikarenakan siswa berada dalam kelompok-kelompok kecil

untuk berdiskusi. Jadi siswa tidak hanya mendegarkan ceramah dari guru saja,

tapi mereka dapat lebih aktif dalam berdiskusi dalam kelompoknya sendiri.

Berbeda dengan pembelajaran mekanistik yang hanya mendengarkan ceramah

Mann-Whithey U Wilcoxon W

Z Asymp Sig. (2-tailed)

272.000 707.000 -2.338 .019

38

dan menyebabkan siawa kurang aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini

didukung oleh hasil posttest untuk kelas dengan model pembelajaran tutor

sebaya mempunyai rata-rata kelas 83,36 dengan standar deviasi 16,26. Untuk

kelas dengan model pembelajaran mekanistik mempunyai rata-rata 70,99

dengan standar deviasi 2,77. Dari hasil posttet terlihat bahwa untuk

pembelajaran model tutor sebaya lebih unggul bukan hanya dalam hal teknis

tapi juga dalam hal hasil belajar siswa.

Hasil pengamatan terhadap siswa yang diajar dengan model

pembelajaran tutor sebaya siswa terlihat lebih aktif, lebih memahami materi

pembelajaran yang dipelajari. Sedangkan untuk siswa yang diajar dengan

model pembelajaran mekanistik siswa cenderung melamun, kurang antusias

dalam proses pemebelajaran, hal ini menimbulkan siswa kurang memahami

materi pembelajaran yang dipelajari.