bab iv hasil penelitian dan...
TRANSCRIPT
39
BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 03 Karanganyar Kecamatan Geyer
Kabupaten Grobogan dengan subjek penelitian siswa kelas 4 yang terdiri dari 28
siswa 12 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Letak SD Negeri 03
Karanganyar berada di wilayah Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan. SD
Negeri 03 Karanganyar tepatnya berada di dusun Dalon desa Karanganyar, SD
Negeri 03 karanganyar terletak di pinggir dusun Dalon, sebelah kiri berbatasan
dengan hutan, bagian belakang berbatasan dengan persawahan, sebelah kanan
berbatasan dengan rumah-rumah penduduk dan bagian depan adalah jalan raya
yang menghubungkan antar desa.
Siswa SD Negeri 03 Karanganyar terdiri dari kelas 1 sampai dengan kelas
6 dengan jumlah 180 siswa. Jumlah tenaga kependidikan di SD Negeri 03
Karanganyar adalah sebanyak 9 orang. Dengan perincian 1 kepala sekolah, 5 guru
kelas, 1 guru olahraga, 1 guru pendidikan agama Islam, dan 1 penjaga sekolah.
Proses belajar mengajar berlangsung mulai pukul 07.00 sampai dengan pukul
12.00. Kecuali pada hari Jumat dan Sabtu berlangsung mulai pukul 07.00 sampai
dengan pukul 11.00.
4.2. Kondisi AwalHasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri 03 Karanganyar Kecamatan
Geyer Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian hampir setengah dari
jumlah siswa kelas 4 belumlah tuntas KKM (=60). Hal ini dikarenakan guru
masih cenderung menggunakan ceramah dalam proses pembelajaran. Jadi guru
lebih aktif sedangkan siswanya pasif dalam proses pembelajan yang berlangsung.
Sehingga siswa tidak secara optimal menyerap materi pelajaran yang
disampaikan, siswa akan merasa jenuh dan bosan. Sehingga hasil belajar siswa
dalam pelajaran IPA dengan pokok bahasan memahami gaya dapat mengubah
40
gerak dan/atau bentuk suatu benda hasilnya rendah, yang dapat dilihat dari Tabel
14.
Tabel 14 Destribusi Frekuensi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4
SD Negeri 03 Karanganyar Pra Siklus
No Ketuntasan Frekuensi Persentase1 Tuntas 15 53,5%2 Tidak tuntas 13 46,5%Jumlah 28 100%Nilai maksimum 80Nilai minimum 35Rata-rata 59KKM =60
Dari hasil analisis ketuntasan belajar pada tabel 14 siswa yang nilainya
diatas KKM atau yang tuntas hasil belajarnya pada pelajaran IPA hanya 15 siswa
atau 53,5% siswa sedangkan 13 siswa atau 46,5% belum tuntas. Nilai tertinggi
hanya 80, dan nilai terendah 35. Ketuntasan belajar IPA dapat dilihat pada
gambar diagaram lingkaran 2.
Gambar 2Diagram lingkaran Ketuntasan Belajar Ipa Siswa
Kelas 4 Sd Negeri 03 Karanganyar Pra Siklus
46,50%53,50%
Ketuntasan Belajar IPA Pra Siklus
Tidak Tuntas
Tuntas
41
Dari data yang diperoleh pada hasil belajar pra siklus yang telah dilakukan,
maka perlu ditingkatkan lagi ketuntasan hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri
03 Karanganyar. Dengan menggunakan model pembelajaran group investigation,
peningkatan hasil belajar IPA tersebut dapat terwujudkan.
4.3. Hasil Penelitian
4.3.1. Siklus I
Dalam pelaksanaan pembelajaran siklus I di kelas 4 SD Negeri 03
Karanganyar terdiri dari 2 pertemuan.
1. Pertemuan 1
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini menyusunan RPP pertemuan 1 dengan
materi mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin,
hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut). Membuat lembar observasi
untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran.
Membuat lembar kerja kelompok. Dimdalam pertemuan 1 tes evaluasi belum
diberikan. Observer dipersiapkan yaitu 1 guru kelas 1, berperan sebagai
observer guru kelas 4 dan 1 teman sebagai dokumentasi pembelajaran.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan siklus 1 pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 5
Maret 2013, melalui kegiatan-kegiatan:
1. Kegiatan awal
Untuk mengawali pembelajaran ini guru mengucapkan salam,
mengkondisikan siswa siap menerima pelajaran, melakukan absensi
kelas dan memeriksa kesiapan belajar siswa. Guru melakukan
apersepsi dengan bertannya “perhatikan lingkungan sekolahmu atau
rumahmu, apakah ada perbedaan dari yang kemarin dan sekarang?”
guru menampung semua jawaban siswa untuk disimpulkan dan
menyampaikan judul pembelajaran.
42
2. Kegiatan inti
Dalam kegiatan inti, waktu eksplorasi guru bertannya sebutkan
perubahan lingkungan fisik yang terjadi di daerahmu? guru
menampung semua jawaban siswa dan memberikan aplaus untuk
semua jawaban siswa. Guru membagi siswa kedalam kelompok
secara heterogen, menjadi 4 kelompok dalam kelas. Siswa
bergabung dengan tim/anggota masing-masing yang telah
ditentukan. Siswa memperhatikan dan mendengarkan penjelasan dari
guru cara kerja dalam kelompok. Dalam elaborasi guru, masing-
masing kelompok memilih subtopik melalui pertanyaan yang
diajukan siswa. Kemungkinan pertanyan yang akan dipakai peserta
didik: 1. Sebutkan dan jelaskan keuntungan dari datangnya hujan? 2.
Sebutkan dan jelaskan kerugian dari datangnya hujan? 3. Sebutkan
dan jelaskan keuntungan dari sinar matahari? 4. Sebutkan dan
jelaskan kerugian dari sinar matahari? siswa mendengarkan
penjelasan dari tugas yang akan dikerjakan. Siswa bisa mencari
informasi dari buku IPA kelas 4 Erlangga halaman (191-203) atau
sumber lainnya untuk mendapatkan jawaban dari tugas yang
diberikan guru. Siswa berfikir bersama, berdiskusi dan menyatukan
pendapat (memutar searah jarum jam) terhadap pertanyaan guru
serta meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban
tersebut. Sewaktu siswa melakukan kerja kelompok, guru mengamati
aktivitas dan memberikan bantuan atau bimbingan seperlunya.
Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok.
Siswa bersama guru membahas jawaban yang diperoleh dan
disimpulkan. Dalam konfirmasi guru bertanya jawab tentang hal-hal
yang belum diketahui siswa. Guru bersama siswa bertanya jawab
meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan
penyimpulan.
43
3. Kegiatan akhir
Dalam kegiatan akhir guru, mengulas sekilas mengenai materi yang
dipelajari untuk mengetahui kemampuan siswa dalam penguasaan
materi. Guru menyampaikan pembelajaran untuk pertemuan
selanjutnya.
c. Observasi
1. Analisis data dari hasil observasi guru
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh observer pada guru
kelas 4 mata pelajaran IPA saat mengajar menggunakan model
pembelajaran group investigation. Analisis hasil dari observer guru pada
siklus I pertemuan 1 dapat dilihat pada tabel 15.
Tabel 15Hasil Penskoran Aktivitas Guru Selama Proses Pembelajaran
Mengunakan Model Group Investigation Pertemuan 1No Skor Penilaian Banyaknya Skor Jumlah 1 Skor 1 0 02 Skor 2 16 323 Skor 3 12 364 Skor 4 5 20
Jumlah skor keseluruhan 88
Berdasarkan tabel 15 skor 1 yang diperoleh guru tidak ada, skor 2 yang
diperoleh guru sebanyak 16 bila dijumlahkan menjadi 32, skor 3 yang
diperoleh guru sebanyak 12 bila dijumlahkan menjadi 36 dan skor 4 yang
diperoleh guru sebanyak 5 bila dijumlahkan menjadi 20. Total skor yang
diperoleh guru secara keseluruhan sebanyak 88 dalam pertemuan 1.
Berdasarkan tabel kriteria penilaian jumlah skor, jumlah skor yang
diperoleh bisa di kualifikasikan berdasarkan indikator pada tabel 16.
44
Tabel 16Kriteria Penilaian Aktivitas Guru
No Skor Kualifikasi
1 113 – 132 A
2 97– 112 B
3 81– 96 C
4 <81 D
Berdasarkan tabel 15 dengan jumlah skor secara keseluruhan 88
bila dimasukkan dalam kriteria penilaian berdasarkan tabel 16 maka dapat
di kualifikasi C. Saat pertemuan pertama sebenarnya guru sudah
melaksanakan pembelajaran memgunakan model graup investigation
cukup baik, namun masih kelihatan canggung karna belum terbiasa. Guru
sudah mempersiapkan kelas, alat dan media pembelajaran. Guru
memeriksa kesiapan siswa saat akan mengikuti pembelajaran. Guru juga
sudah menyampaikan motivasi, aprsepsi dan tujuan pembelajaran dengan
cukup baik.
Dalam pembentukan kelompok guru kurang bisa menguasai kelas,
karena siswa ramai dalam kelas. Guru sudah cukup baik saat membimbing
kelompok memilih subtopik untuk semua kelompok yang ada. Guru
kurang begitu aktif saat membimbing kelompok dalam bekerja. Guru juga
mendominasi saat kelompok melakukan presentasi hasil kerja kelompok.
Guru sudah cukup baik saat membimbing siswa dalam merangkum materi
pembelajaran yang telah diajarkan. Guru juga melakukan refleksi
pembelajaran, walaupun siswa bagian depan saja yang terlibat.
2. Analisis data dari hasil observasi siswa
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh observer pada siswa
kelas 4 mata pelajaran IPA saat proses pembelajaran menggunakan model
pembelajaran group investigation. Analisis hasil dari observer siswa pada
siklus I pertemuan 1 dapat dilihat pada tabel 17.
45
Tabel 17Hasil Penskoran Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran
Mengunakan Model Group Investigation Pertemuan 1
No Skor Penilaian Banyaknya Skor Jumlah 1 Skor 1 2 22 Skor 2 16 323 Skor 3 4 124 Skor 4 1 4
Jumlah skor keseluruhan 50
Berdasarkan tabel 17 skor 1 yang diperoleh siswa sebannyak 2 bila
dijumlahkan sebanyak 2, skor 2 yang diperoleh siswa sebanyak 16 bila
dijumlahkan menjadi 32, skor 3 yang diperoleh siswa sebanyak 4 bila
dijumlahkan menjadi 12 dan skor 4 yang diperoleh siswa sebanyak 1 bila
dijumlahkan menjadi 4. Total skor yang diperoleh siswa secara
keseluruhan sebanyak 50 dalam pertemuan 1. Berdasar tabel kriteria
penilaian jumlah skor, jumlah skor yang diperoleh bisa di kualifikasikan
berdasarkan indikator pada tabel 18.
Tabel 18Kriteria penilaian Aktivitas siswa
No Skor Kualifikasi1 83 – 92 A2 70 – 82 B3 47 – 69 C4 24– 46 D5 23 – 35 E
Berdasarkan tabel 17 dengan jumlah skor secara keseluruhan 50
bila dimasukkan dalam kriteria penilaian berdasarkan tabel 18 maka dapat
di kualifikasi C. Siswa masih belum paham akan alur pembelajaran graup
investigation terlihat masih bingung dalam proses pembelajaran. Siswa
mempersiapkan alat-alat pembelajaran dan berdoa sebelum proses
pembelajaran dimulai. Siswa kurang merespon saat guru menyampaikan,
motivasi, apersepsi dan tujuan pembelajaran.
46
Dalam pembentukan kelompok, siswa ramai karena siswa bingung
mencari teman kelompoknya. Siswa juga ramai saat memilih topik yang
telah disiapkan untuk kelompok. Siswa masih kurang berpartisipasi dalam
kerja kelompok, karena mereka masih kelihatan takut dalam mengeluarkan
pendapat dalam kerja kelompok. Siswa juga takut, tidak memberikan
tanggapan atau masukan bagi kelompok yang presentasi, presentasi
kelompok juga didominasi guru, karena siswa masih kelihatan takut. Siswa
masih bingung saat merangkum materi pembelajaran yang telah dilakukan.
Siswa kurang merespon refleksi dari guru, ini terbukti hannya siswa yang
duduk di depan saja yang menjawab.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi, guru masih kelihatan canggung saat
meengajar menggunakan model graup investigation, guru kurang bisa
menguasai kelas saat pembentukan kelompok, karena siswa ramai dan guru
kurang aktif saat membibing kerja kelompok. siswa kurang aktif saat
kegiatan apersepsi, motivasi dan penyampaian tujuan pembelajaran, siswa
ramai dalam mencari teman kelompoknya, siswa juga kurang memahami
model graup investigation saat proses pembelajaran. Dari beberapa
kekurangan saat pembelajaran menggunakan model graup investigation
perlu dilakukan refleksi untuk perbaikan pertemuan kedua siklus I.
Diharapkan guru lebih menguasai model pembelajaran graup
investigation saat pertemuan ke 2 siklus I. guru juga harus lebih
mengkondisifkan kelas saat pembentukan kelompok. Guru harus
memberikan kesempatan pada kelompok untuk lebih aktif dalam presentasi,
sehingga presentasi tidak didominasi oleh guru. Guru harus melibatkan
seluruh siswa saat melakukan refleksi, tidak siswa yang bagian depan saja
yang dilibatkan.
Dalam pertemuan 2 siklus 1 diharapkan siswa lebih memahami
model pembelajaran graup investigation siswa lebih merespon saat guru
menyampaikan motivasi, apersepsi dan penyampaian tujuan pembelajaran.
47
Diharapkan siswa lebih kondusip dalam pembentukan kelompok dan
pemilihan topik untuk kelompoknya. Siswa lebih berpartisipasi,
mengeluarkan pendapat dalam kerja kelompok. Diharapkan siswa lebih
berani dan lantang saat melakukan presentasi dalam kelompok.
2. Pertemuan 2
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini menyusunan RPP pertemuan 2 dengan
materi mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin,
hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut). Membuat lembar observasi
untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran.
Membuat lembar kerja kelompok. Dimdalam pertemuan 2 tes evaluasi
diberikan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah menerapkan model
pembelajaran Group Investigation . Observer dipersiapkan yaitu 1 guru kelas 1,
berperan sebagai observer guru kelas 4 dan 1 teman sebagai dokumentasi
pembelajaran.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan siklus 1 pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 6
Maret 2013, melalui kegiatan-kegiatan:
1. Kegiatan awal
Untuk mengawali pembelajaran ini guru mengucapkan salam,
mengkondisikan siswa siap menerima pelajaran, melakukan absensi
kelas dan memeriksa kesiapan belajar siswa. Guru melakukan
apersepsi dengan bertannya “Pernahkah kalian melihat nelayan
melaut dengan kapal tradisional? Nelayan memanfaatkan apa untuk
menggerakkan kapalnya?” guru menampung semua jawaban siswa
untuk disimpulkan dan menyampaikan judul pembelajaran.
2. Kegiatan inti
Dalam kegiatan inti, jenis angin apa yang kalian ketahui? guru
menampung semua jawaban siswa dan memberikan pujian terhadap
48
jawaban siswa. Guru membagi siswa kedalam kelompok secara
heterogen, menjadi 4 kelompok dalam kelas. Siswa bergabung
dengan tim/anggota masing-masing yang telah ditentukan. Siswa
memperhatikan dan mendengarkan penjelasan dari guru cara kerja
dalam kelompok. Siswa dalam kelompok membentuk lingkaran dan
saling memegang bahu temennya, selanjutnya memijitnya. Siswa
mendengarkan bagaimana kerja dalam kelompok, yang benar dari
filosofi membuat lingkaran dan memijat bahu temannya. Dalam
elaborasi guru, masing-masing kelompok memilih subtopik melalui
pertanyaan yang diajukan siswa. Kemungkinan pertanyan yang akan
dipakai peserta didik. 1. Sebutkan dan jelaskan pengaruh dari
gelombang air laut? 2. Sebutkan dan jelaskan keuntungan dari
angin? 3. Sebutkan dan jelaskan kerugian dari angin? 4. Sebutkan
dan jelaskan proses terjadinya angin darat dan angin laut? Siswa bisa
mencari informasi dari buku IPA kelas 4 Erlangga halaman (191-
203) , atau lainnya untuk mendapatkan jawaban dari tugas yang
diberikan guru. Siswa berfikir bersama, berdiskusi dan menyatukan
pendapat (searah jarum jam) terhadap pertanyaan guru serta
meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban
tersebut. Sewaktu siswa melakukan kerja kelompok, guru mengamati
aktivitas dan memberikan bantuan atau bimbingan seperlunya.
Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok.
Siswa bersama guru membahas jawaban yang diperoleh dan
disimpulkan. Dalam konfirmasi guru bertanya jawab tentang hal-hal
yang belum diketahui siswa. Guru bersama siswa bertanya jawab
meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan
penyimpulan.
3. Kegiatan akhir
Dalam kegiatan akhir guru, mengulas sekilas mengenai materi yang
dipelajari untuk mengetahui kemampuan siswa dalam penguasaan
49
materi. Siswa mengerjakan tes formatif. Guru menyampaikan
pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.
c. Observasi
1. Analisis data dari hasil observasi guru
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh observer pada guru
kelas 4 mata pelajaran IPA saat mengajar menggunakan model
pembelajaran group investigation. Analisis hasil dari observer guru pada
siklus I pertemuan 2 dapat dilihat pada tabel 19.
Tabel 19Hasil Penskoran Aktivitas Guru Selama Proses Pembelajaran
Mengunakan Model Group Investigation Pertemuan 2No Skor Penilaian Banyaknya Skor Jumlah 1 Skor 1 0 02 Skor 2 6 123 Skor 3 19 574 Skor 4 8 32
Jumlah skor keseluruhan 101
Berdasarkan tabel 19 skor 1 yang diperoleh guru tidak ada, skor 2
yang diperoleh guru sebanyak 6 bila dijumlahkan menjadi 12, skor 3 yang
diperoleh guru sebanyak 19 bila dijumlahkan menjadi 57 dan skor 4 yang
diperoleh guru sebanyak 8 bila dijumlahkan menjadi 32. Total skor yang
diperoleh guru secara keseluruhan sebanyak 101 dalam pertemuan 2.
Berdasarkan tabel kriteria penilaian jumlah skor, jumlah skor yang
diperoleh bisa di kualifikasikan berdasarkan indikator pada tabel 20.
Tabel 20Kriteria Penilaian Aktivitas Guru
No Skor Kualifikasi
1 113 – 132 A
2 97– 112 B
3 81– 96 C
4 <81 D
50
Berdasarkan tabel 19 dengan jumlah skor secara keseluruhan 101
bila dimasukkan dalam kriteria penilaian berdasarkan tabel 20 maka dapat
di kualifikasi B. Dalam pertemuan ke 2 siklus I guru sudah melakukan
bempelajaran dengan model graup investigation dengan baik. Guru sudah
menyiapkan kelas, alat dan media pembelajaran dengan baik, memeriksa
kesiapan siswa saat menerima pembelajaran. Guru juga sudah
menyampaikan motivasi, apersepsi dan tujuan pembelajaran.
Guru sudah bisa mengkondusifkan kelas dengan baik saat
pembentukan kelompok. Guru juga bisa membimbing siswa dengan baik
saat kelompok memilih topik-topok yang ada. Guru masih mendominasi
saat kelompok melakukan presentasi, sehingga kelompok kurang
mendapatkan kesempatan dalam menyampaikan hasil kelompoknya. Guru
tidak membimbing siswa dalam meramkung materi pelajaran yang
berlangsung. Guru melakukan refleksi pada siswa tentang materi yang
diajarkan dan tidak hanya yang siswa yang didepan saja yang direfleksi
seperti pertemuan 1.
2. Analisis data dari hasil observasi siswa
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh observer pada siswa
kelas 4 mata pelajaran IPA saat proses pembelajaran menggunakan model
pembelajaran group investigation. Analisis hasil dari observer siswa pada
siklus I pertemuan 2 dapat dilihat pada tabel 21.
Tabel 21Hasil Penskoran Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran
Mengunakan Model Group Investigation Pertemuan 2
No Skor Penilaian Banyaknya Skor Jumlah 1 Skor 1 0 02 Skor 2 5 103 Skor 3 15 454 Skor 4 3 12
Jumlah skor keseluruhan 67
51
Berdasarkan tabel 21 skor 1 tidak ada yang diperoleh siswa, skor 2
yang diperoleh siswa sebanyak 5 bila dijumlahkan menjadi 10, skor 3 yang
diperoleh siswa sebanyak 15 bila dijumlahkan menjadi 45 dan skor 4 yang
diperoleh siswa sebanyak 3 bila dijumlahkan menjadi 12. Total skor yang
diperoleh siswa secara keseluruhan sebanyak 67 dalam pertemuan 2.
Berdasarkan tabel kriteria penilaian jumlah skor, jumlah skor yang
diperoleh bisa di kualifikasikan berdasarkan indikator pada tabel 22.
Tabel 22Kriteria Penilaian Aktivitas Siswa
No Skor Kualifikasi1 83 – 92 A2 70 – 82 B3 47 – 69 C4 24– 46 D5 23 – 35 E
Berdasarkan tabel 21 dengan jumlah skor secara keseluruhan 67
bila dimasukkan dalam kriteria penilaian berdasarkan tabel 22 maka dapat
di kualifikasi C. Siswa lebih baik saat proses pembelajaran menggunakan
model graup investigation dibandingkan pertemuan 1. Siswa menyiapkan
diri, alat dan berdoa sebelum proses pembelajaran dimulai. Siswa sudah
merespon guru saat memotivasi, apersepsi dan menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Siswa masih ramai dalam pembentukan kelompok, karena siswa
ribut mencari teman kelompoknya. Siswa mulai sedikit-sedikit
berpartisipasi dan mengeluarkan pendapat saat kerja kelompok. Siswa
masih belum lepas, menanggapi presentasi kelompok dan kelompok juga
belum lancar dalam presentasi kelompok, hal ini terlihita karena guru lebih
dominan dalam presentasi kelompok. Siswa merangkum materi
pembelajaran dengan bimbingan guru. Siswa mulai merespon refleksi
materi pelajaran dari guru, halini terbukti tidak bagian depan siswa saja
yang menjawab, namun belum keseluruhan siswa.
52
3. Hasil penelitian siklus I
Proses belajar mengajar yang dilakukan dalam siklus I
menggunakan model pembelajaran group investigation dengan indikator
keberhasilan pada siswa secara klasikal yaitu 80% dari jumlah siswa yang
tuntas KKM =60 dan siswa dikatakan tuntas apa bila nilai tes siswa
memenuhi KKM =60. Hasil evaluasi pada akhir siklus I sebagai tingkat
pemahaman siswa tentang mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan
lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut)
masih kurang dengan nilai tertinggi 90, nilai terendah 40. Dari 28 siswa
baru 20 siswa (71%) dinyatakan mampu memenuhi KKM yang telah
ditetapkan. Dari pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus I dapat
dilihat nilai yang diperoleh siswa pada tabel 23.
Tabel 23 Frekuensi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Dengan Menggunakan
Model Group Investigationsiswa Kelas 4SD Negeri 03 Karanganyar Siklus I
No Ketuntasan Frekuensi Persentase (%)1 Tuntas 20 71%2 Tidak tuntas 8 29%Jumlah 28 100%Nilai maksimum 90Nilai minimum 40Rata-rata 64KKM =60
Tabel 23 menunjukan jumlah siswa yang tuntas KKM pada siklus I
meningkat menjadi 20 siswa atau 71%, sedangkan yang belum tuntas
KKM sebanyak 8 siswa atau 29%. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa
pada siklus 1 ialah 90, nilai terendah yaitu 40 dann belum ada yang
mencapai nilai maksimum yaitu 100. Perolehan hasil belajar IPA siswa
kelas 4 SD Negeri 03 Karanganyar dengan menerapkan model
pembelajaran group investigation jumlah siswa yang nilainya memenuhi
KKM sudah terlihat meningkat dibandingkan dengan pra siklus. Hasil tes
53
formatif pada siklus 1 apabila dianalisis berdasarkan ketuntasan belajar
dapat disajikan dalam bentuk Gambar 3.
Gambar 3Diagram Lingkaran Ketuntasan Belajar IPA Dengan
Menggunakan Model Group Investigation Siswa Kelas 4 SD Negeri 03 Karanganyar Siklus I
Berdasarkan data yang diperoleh dari siklus I menunjukkan siswa
yang tuntas pada siklus I mencapai 71% atau 20 siswa, sedangkan siswa
yang belum tuntas hasil belajarnya 29% atau 8 siswa. Bila dibandingkan
hasil belajar siklus I dengan pra siklus, ada peningkatan hasil belajar dalam
siklus I peningkatan tersebut terjadi karena proses pembelajaran sudah
menggunakan model group investigation dengan beberapa kelebihan
dalam proses pembelajaran yang berlangsung menggunakan model group
investigation, siwa mulai aktif dalam proses pembelajaran, inisiatif dan
berani mengeluarkan pendapat. Guru semakin kreatif saat menyampaikan
pembelajaran, menggali kemampuan siswa dan mengaktifkan siswa untuk
lebih dominan dalam proses pembelajaran. Berdasarkan data yang
diperoleh dari siklus I dengan penerapan model pembelajaran group
investigation siklus 1 belum bisa dikatakan berhasil karena ketuntasan
belajar siswa baru mencapai 71%, sedangkan indikator keberhasilan siswa
54
secara klasikal dalam penelitian dikatakan berhasil bila mencapai 80%
sehingga penelitian dilanjutkan pada siklus II.
d. Refleksi
Berdasarkan pembelajaran yang telah dilaksanakan, hasil belajar IPA
sudah mengalami peningkatan. Tetapi masih ada siswa yang mendapat nilai di
bawah KKM. Siswa yang aktif dalam mengikuti pembelajaran belum
menyeluruh. Guru dalam membimbing siswa menyusun rencana penelitian
belum terlihat menyeluruh dan guru juga belum menunjukkan sikap terbuka
terhadap respo siswa. Untuk mengaktifkan siswa dalam kegiatan presentasi
maka diberikan reward berupa pemberian bintang bagi siswa yang memberikan
pertanyaan atau masukan bagi kelompok yang presentasi. Berdasarkan
kekurangan-kekurangan dari pelaksanaan pembelajaran siklus I, akan
digunakan oleh peneliti dan guru kelas untuk memperbaiki proses belajar
mengajar pada siklus II. Pada siklus II ini model pembelajaran tipe group
investigation lebih ditekankan, sebagian besar siswa diharapkan dapat lebih
aktif dan berani untuk menjawab pertanyaan dari guru tanpa ragu-ragu. Selain
itu diharapkan guru dapat membiasakan siswa untuk berani mengungkapkan
pendapat dan berbicara di depan kelas dengan percaya diri.
4.3.2. Siklus II
Dalam pelaksanaan pembelajaran siklus II di kelas 4 SD Negeri 03
Karanganyar terdiri dari 2 pertemuan
1. Pertemuan 1
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini penyusunan RPP pertemuan 1 dengan
materi Menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan
(erosi, abrasi, banjir, dan longsor). Membuat lembar observasi untuk
mengetahui aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran. Membuat
lembar kerja kelompok. Dimdalam pertemuan 1 tes evaluasi belum diberikan.
55
Observer dipersiapkan yaitu 1 guru kelas 1, berperan sebagai observer guru
kelas 4 dan 1 teman sebagai dokumentasi pembelajaran.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan siklus II pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 15
Maret 2013, melalui kegiatan-kegiatan:
1. Kegiatan awal
Untuk mengawali pembelajaran ini guru mengucapkan salam,
mengkondisikan siswa siap menerima pelajaran, melakukan absensi
kelas dan memeriksa kesiapan belajar siswa. Guru melakukan
apersepsi dengan bertannya “Siapa yang pernah melihat gunung?”
guru menampung semua jawaban siswa untuk disimpulkan dan
menyampaikan judul pembelajaran.
2. Kegiatan inti
Dalam kegiatan inti, siapa yang pernah melihat gunung meletus, apa
yang terjadi? Guru menampung semua jawaban siswa dan
memberikan aplaus untuk semua jawaban siswa. Guru membagi
siswa kedalam kelompok secara heterogen, menjadi 4 kelompok
dalam kelas. Siswa bergabung dengan tim/anggota masing-masing
yang telah ditentukan. Siswa memperhatikan dan mendengarkan
penjelasan dari guru cara kerja dalam kelompok. Siswa dalam
kelompok membentuk lingkaran dan saling memegang bahu
temennya, selanjutnya memijitnya. Siswa mendengarkan bagai mana
kerja dalam kelompok, yang benar dari filosofi membuat lingkaran
dan memijat bahu temannya. Siswa yang memberikan sanggahan
atau masukan untuk presentasi dari kelompok lain mendapatkan satu
bintang untuk setiap masukan atau sanggahan. Dalam elaborasi guru,
masing-masing kelompok memilih subtopik melalui pertanyaan yang
diajukan siswa. Kemungkinan pertanyan yang akan dipakai peserta
56
didik. 1. Sebutkan faktor yang menyebabkan terjadinya gempa
bumi? 2. Sebutkan akibat yang terjadi, jika terjadi gempa bumi dan
berikan contoh gempa bumi yang pernahterjadi? 3. jelaskan proses
terjadinya gunung meletus? 4. Sebutkan akibat yang terjadi dari
gunung meletus? Siswa mendengarkan penjelasan dari tugas yang
akan dikerjakan. Siswa bisa mencari informasi dari buku IPA kelas 4
Erlangga halaman (191-203) atau sumber lainnya untuk
mendapatkan jawaban dari tugas yang diberikan guru. Siswa berfikir
bersama, berdiskusi dan menyatukan pendapat (memutar searah
jarum jam) terhadap pertanyaan guru serta meyakinkan tiap anggota
dalam timnya mengetahui jawaban tersebut. Sewaktu siswa
melakukan kerja kelompok, guru mengamati aktivitas dan
memberikan bantuan atau bimbingan seperlunya. Masing-masing
kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok. Siswa bersama
guru membahas jawaban yang diperoleh, disimpulkan. Dalam
konfirmasi guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum
diketahui siswa. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan
kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.
3. Kegiatan akhir
Dalam kegiatan akhir guru, mengulas sekilas mengenai materi yang
dipelajari untuk mengetahui kemampuan siswa dalam penguasaan
materi. Siswa mengerjakan tes formatif. Guru menyampaikan
pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.
c. Observasi
1. Analisis data dari hasil observasi guru
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh observer pada guru
kelas 4 mata pelajaran IPA saat mengajar menggunakan model
pembelajaran group investigation. Analisis hasil dari observer guru pada
siklus II pertemuan 1 dapat dilihat pada tabel 24.
57
Tabel 24Hasil Penskoran Aktivitas Guru Selama Proses Pembelajaran
Mengunakan Model Group Investigation Pertemuan 1No Skor Penilaian Banyaknya Skor Jumlah 1 Skor 1 0 02 Skor 2 2 63 Skor 3 17 514 Skor 4 13 52
Jumlah skor keseluruhan 109
Berdasarkan tabel 24 skor 1 yang diperoleh guru tidak ada, skor 2
yang diperoleh guru sebanyak 3 bila dijumlahkan menjadi 6, skor 3 yang
diperoleh guru sebanyak 17 bila dijumlahkan menjadi 51 dan skor 4 yang
diperoleh guru sebanyak 13 bila dijumlahkan menjadi 52. Total skor yang
diperoleh guru secara keseluruhan sebanyak 109 dalam pertemuan 1.
Berdasarkan tabel kriteria penilaian jumlah skor, jumlah skor yang
diperoleh bisa di kualifikasikan berdasarkan indikator pada tabel 25.
Tabel 25Kriteria Penilaian Aktivitas Guru
No Skor Kualifikasi
1 113 – 132 A
2 97– 112 B
3 81– 96 C
4 <81 D
Berdasarkan tabel 24 dengan jumlah skor secara keseluruhan 109
bila dimasukkan dalam kriteria penilaian berdasarkan tabel 25 maka dapat
di kualifikasi B. Saat pertemuan pertama guru sudah melaksanakan
pembelajaran memgunakan model graup investigation cukup baik. Guru
sudah mempersiapkan kelas, alat dan media pembelajaran. Guru
memeriksa kesiapan siswa saat akan mengikuti pembelajaran. Guru juga
sudah menyampaikan motivasi, apersepsi dan tujuan pembelajaran dengan
interaksi yang baik dengan siswa.
58
Dalam pembentukan kelompok guru kurang bisa menguasai kelas,
ketika siswa mencari teman kelompoknya, karena siswa ramai dalam
kelas. Guru bisa menguasai kelas saat membimbing skelompok memilih
subtopik untuk semua kelompok yang ada. Guru begitu aktif saat
membimbing kelompok dalam bekerja. Guru juga mendominasi saat
kelompok melakukan presentasi hasil kerja kelompok. Guru sudah baik
saat membimbing siswa dalam merangkum materi pembelajaran yang
telah diajarkan. Guru juga melakukan refleksi pembelajaran dengan
melibatkan seluruh siswa.
2. Analisis data hasil observasi siswa
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh observer pada siswa
kelas 4 mata pelajaran IPA saat proses pembelajaran menggunakan model
pembelajaran group investigation. Analisis hasil dari observer siswa pada
siklus II pertemuan 1 dapat dilihat pada tabel 26.
Tabel 26Hasil Pnsekoran Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran
Mengunakan Model Group Investigation Pertemuan 1No Skor Penilaian Banyaknya Skor Jumlah 1 Skor 1 0 02 Skor 2 1 23 Skor 3 16 484 Skor 4 6 24
Jumlah skor keseluruhan 74
Berdasarkan tabel 26 skor 1 yang diperoleh siswa tidak ada, skor 2
yang diperoleh siswa sebanyak 1 bila dijumlahkan menjadi 2, skor 3 yang
diperoleh siswa sebanyak 16 bila dijumlahkan menjadi 48 dan skor 4 yang
diperoleh siswa sebanyak 6 bila dijumlahkan menjadi 24. Total skor yang
diperoleh siswa secara keseluruhan sebanyak 74 dalam pertemuan 1.
Berdasarkan tabel kriteria penilaian jumlah skor, jumlah skor yang
diperoleh bisa di kualifikasikan berdasarkan indikator pada tabel 27.
59
Tabel 27Kriteria Penilaian Aktivitas Siswa
No Skor Kualifikasi1 83 – 92 A2 70 – 82 B3 47 – 69 C4 24– 46 D5 23 – 35 E
Berdasarkan tabel 26 dengan jumlah sekor secara keseluruhan 74
bila dimasukkan dalam kriteria penilaian berdasarkan tabel 27 maka dapat
di kualifikasi B. Siswa melakukan proses pembelajaran graup
investigation dengan cukup baik. Siswa mempersiapkan alat-alat
pembelajaran dan berdoa sebelum proses pembelajaran dimulai. Siswa
merespon dengan interaksi saat guru menyampaikan, motivasi, apersepsi
dan tujuan pembelajaran.
Dalam pembentukan kelompok, siswa ramai karena siswa bingung
mencari teman kelompoknya. Siswa kondusif saat memilih topik yang
telah disiapkan untuk kelompok. Siswa mulai berpartisipasi dalam kerja
kelompok, mereka mulai mengeluarkan pendapat dalam kerja kelompok.
Siswa juga takut dan tidak memberikan tanggapan atau masukan bagi
kelompok yang presentasi, presentasi kelompok juga didominasi guru.
Siswa merangkum materi pembelajaran yang telah dilakukan dengan
bimbingan guru. Siswa merespon refleksi dari guru, ini terbukti siswa
berinteraksi saat refleksi.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi, guru kurang bisa menguasai kelas saat
pembentukan kelompok karena siswa ramai, guru lebih dominan dalam
presentasi hasil kerja kelompok. Saat pembentukan kelompok siswa ramai,
karena bingung untuk mencari teman kelompoknya, kurang aktif dalam
presentasi hasil kerja kelompok. berdasarkan hasil observasi, maka perlu
dilakukan refleksi agar lebih baik dalam proses pembelajaran dengan
model group investigation pada pertemuan kedua siklus II.
60
Dalam pertemuan kedua siklus II diharapkan guru lebih baik saat
kegiatan presentasi hasil kerja kelompok agar siswanya yang aktif, guru
lebih mengkondusifkan kelas saat pembentukan kelompok. Siswa lebih
kondusif dalam pembentukan kelompok. Siswa lebih berpartisipasi,
mengeluarkan pendapat dalam kerja kelompok. Diharapkan siswa lebih
berani dan lantang saat melakukan presentasi dalam kelompok.
2. Pertemuan 2
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini menyusunan RPP pertemuan 2 dengan
materi cara pencegahan kerusakan lingkungan (erosi, abrasi, banjir, dan
longsor). Membuat lembar observasi untuk mengetahui aktivitas guru dan
siswa selama proses pembelajaran. Membuat lembar kerja kelompok.
Dimdalam pertemuan 2 tes evaluasi akan diberikan. Observer dipersiapkan
yaitu 1 guru kelas 1, berperan sebagai observer guru kelas 4 dan 1 teman
sebagai dokumentasi pembelajaran.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan siklus 1I pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 16
Maret 2013, melalui kegiatan-kegiatan:
1. Kegiatan awal
Untuk mengawali pembelajaran ini guru mengucapkan salam,
mengkondisikan siswa siap menerima pelajaran, melakukan absensi
kelas dan memeriksa kesiapan belajar siswa. Guru melakukan
apersepsi dengan bertannya “Saat kalian pulang sekolah melihat
hutannya bagaimana?” guru menampung semua jawaban siswa
untuk disimpulkan dan menyampaikan judul pembelajaran.
2. Kegiatan inti
Dalam kegiatan inti, saat eksplorasi guru apa yang kalian lakukan
ketika melihat secara langsung maupun dari berita tentang banjir?
61
Guru menampung semua jawaban siswa dan memberikan pujian
terhadap jawaban siswa. Guru membagi siswa kedalam kelompok
secara heterogen, menjadi 4 kelompok dalam kelas. Siswa
bergabung dengan tim/anggota masing-masing yang telah
ditentukan. Siswa memperhatikan dan mendengarkan penjelasan dari
guru cara kerja dalam kelompok. Siswa dalam kelompok membentuk
lingkaran dan saling memegang bahu temennya, selanjutnya
memijitnya. Siswa mendengarkan bagai mana kerja dalam
kelompok, yang benar dari filosofi membuat lingkaran dan memijat
bahu temannya. Siswa yang memberikan sanggahan atau masukan
untuk presentasi dari kelompok lain mendapatkan satu bintang untuk
setiap masukan atau sanggahan. Dalam elaborasi guru, masing-
masing kelompok memilih subtopik melalui pertanyaan yang
diajukan siswa. Kemungkinan pertanyan yang akan dipakai peserta
didik. 1. Sebutkan cara mencegah terjadinya erosi? 2. Sebutkan cara
mencegah banjir yang bisa dilakukan masyarakat? 3. Sebutkan cara
mencegah banjir yang bisa dilakukan pemerintah? 4. Sebutkan cara
mencegah abrasi? Siswa bisa mencari informasi dari buku IPA kelas
4 Erlangga halaman (191-203) , atau lainnya untuk mendapatkan
jawaban dari tugas yang diberikan guru. Siswa berfikir bersama,
berdiskusi dan menyatukan pendapat (searah jarum jam) terhadap
pertanyaan guru serta meyakinkan setiap anggota dalam timnya
mengetahui jawaban tersebut. Sewaktu siswa melakukan kerja
kelompok, guru mengamati aktivitas dan memberikan bantuan atau
bimbingan seperlunya. Masing-masing kelompok mempresentasikan
hasil kerja kelompok. Siswa bersama guru membahas jawaban yang
diperoleh dan menyimpulkannya. Dalam konfirmasi guru bertanya
jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa. Guru bersama
siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan.
62
3. Kegiatan akhir
Dalam kegiatan akhir guru, mengulas sekilas mengenai materi yang
dipelajari untuk mengetahui kemampuan siswa dalam penguasaan
materi. Siswa mengerjakan tes formatif. Guru menyampaikan
pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.
c. Observasi
1. Analisis data dari hasil observasi guru
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh observer pada guru
kelas 4 mata pelajaran IPA saat mengajar menggunakan model
pembelajaran group investigation. Analisis hasil dari observer pada siklus
II pertemuan 2 dapat dilihat pada tabel 28.
Tabel 28Hasil Penskoran Aktivitas Guru Selama Proses Pembelajaran
Mengunakan Model Group Investigation Pertemuan 2No Skor Penilaian Banyaknya Skor Jumlah 1 Skor 1 0 02 Skor 2 0 03 Skor 3 18 544 Skor 4 15 60
Jumlah skor keseluruhan 114
Berdasarkan tabel 28 skor 1 yang diperoleh guru tidak ada, skor 2
yang diperoleh guru tidak ada, skor 3 yang diperoleh guru sebanyak 18
bila dijumlahkan menjadi 54 dan skor 4 yang diperoleh guru sebanyak 15
bila dijumlahkan menjadi 60. Total skor yang diperoleh guru secara
keseluruhan sebanyak 114 dalam pertemuan 2. Berdasarkan tabel kriteria
penilaian jumlah skor, jumlah skor yang diperoleh bisa di kualifikasikan
berdasarkan indikator pada tabel 29.
63
Tabel 29Kriteria Penilaian Aktivitas Guru
No Skor Kualifikasi
1 113 – 132 A
2 97– 112 B
3 81– 96 C
4 <81 D
Berdasarkan tabel 28 dengan jumlah skor secara keseluruhan 114
bila dimasukkan dalam kriteria penilaian berdasarkan tabel 29 maka dapat
di kualifikasi A. Dalam pertemuan ke 2 siklus II guru sudah melakukan
bempelajaran dengan model graup investigation dengan sangat baik. Guru
sudah menyiapkan kelas, alat dan media pembelajaran dengan baik,
memeriksa kesiapan siswa saat menerima pembelajaran. Guru juga sudah
menyampaikan motivasi, apersepsi dan tujuan pembelajaran.
Dalam pembentukan kelompok guru bisa menguasai kelas, ketika
siswa mencari teman kelompoknya. Guru bisa menguasai kelas saat
membimbing skelompok memilih subtopik untuk semua kelompok yang
ada. Guru begitu aktif saat membimbing kelompok dalam bekerja. Guru
membibing dengan baik sangat saat kelompok melakukan presentasi hasil
kerja kelompok. Guru sudah sangat baik saat membimbing siswa dalam
merangkum materi pembelajaran yang telah diajarkan. Guru juga
melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan seluruh siswa.
2. Analisis data dari hasil observasi siswa
Dari hasil obseervaasi kegiatan siswa pertemuan 2 siklus II dapat
dilihat hasil observer pada tabel 30.
64
Tabel 30Hasil Penskoran Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran
Mengunakan Model Group Investigation Pertemuan 2No Skor Penilaian Banyaknya Skor Jumlah 1 Skor 1 0 02 Skor 2 0 03 Skor 3 3 94 Skor 4 20 80
Jumlah skor keseluruhan 89
Berdasarkan tabel 30 skor 1 tidak ada yang diperoleh siswa, skor 2
tidak ada yang diperoleh siswa, skor 3 yang diperoleh siswa sebanyak 3
bila dijumlahkan menjadi 9 dan skor 4 yang diperoleh siswa sebanyak 20
bila dijumlahkan menjadi 80. Total jumlah skor yang diperoleh siswa
secara keseluruhan sebanyak 89 dalam pertemuan 2. Berdasarkan tabel
kriteria penilaian jumlah skor, jumlah skor yang diperoleh bisa di
kualifikasikan berdasarkan indikator pada tabel 31.
Tabel 31Kriteria Penilaian Siswa
No Skor Kualifikasi1 83 – 92 A2 70 – 82 B3 47 – 69 C4 24– 46 D5 23 – 35 E
Berdasarkan tabel 30 dengan jumlah skor secara keseluruhan 89
bila dimasukkan dalam kriteria penilaian berdasarkan tabel 31 maka dapat
di kualifikasi A. Siswa melakukan proses pembelajaran graup
investigation dengan baik proses pembelajaran. Siswa mempersiapkan
alat-alat pembelajaran dan berdoa sebelum proses pembelajaran dimulai.
Siswa merespon dengan interaksi saat guru menyampaikan, motivasi,
apersepsi dan tujuan pembelajaran.
Dalam pembentukan kelompok, suasana kelas lebih kondusif
dibandingkan pertemuan pertama siklus II. Keadaan siswa kondusif saat
65
memilih topik yang telah disiapkan untuk kelompok. Siswa mulai
berpartisipasi dalam kerja kelompok, mereka mulai mengeluarkan
pendapat dalam kerja kelompok. Siswa mulai beranati saat melakukan
presentasi dan suasana lebih hidup dengan adanya masukan atau
tanggapan dari siswa lain atau kelompok lain, walaupun suasana kelas
menjadi ramai. Siswa merangkum materi pembelajaran yang telah
dilakukan dengan bimbingan guru. Siswa merespon dengan antusias saat
guru merefleksi materi pembelajaran.
3. Hasil Penelitian Siklus II
Proses belajar mengajar yang dilakukan dalam siklus II
menggunakan model pembelajaran group investigation dengan indikator
keberhasilan pada siswa secara klasikal yaitu 80% dari jumlah siswa yang
tuntas KKM dan siswa dikatakan tuntas apa bila nilai tes siswa memenuhi
KKM =60. Hasil evaluasi pada akhir siklus II sebagai tingkat pemahaman
siswa tentang Mendeskripsikan cara pencegahan kerusakan lingkungan
(erosi, abrasi, banjir, dan longsor) sudah tuntas secara klasikal namun ada
satu siswa yang belum tuntas KKM nilai tertinggi 100, nilai terendah 50.
Dari 28 siswa, 27 siswa (96%) dinyatakan mampu memenuhi KKM yang
telah ditetapkan dan 1 siswa (4%) yang belum tuntas KKM. Dari hasil
pembelajaran yang telah dilaksanakan. Maka hasil tes siswa pada
pelaksanaan siklus II dapat dilihat pada tabel 32.
Tabel 32 Distribusi Frekuensi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4
SD Negeri 03 Karanganyar Siklus II
No Ketuntasan Frekuensi Persentase1 Tuntas 27 96%2 Tidak tuntas 1 4%Jumlah 28 100%Nilai maksimum 100Nilai minimum 50Rata-rata 77KKM =60
66
Berdasarkan tabel 32, ada 1 siswa yang masih belum tuntas atau
belum memenuhi KKM pada siklus II dan secara klasikal sudah tuntas
karena target indikator keberhasilan ialah 80% sedangkan ketuntasan siswa
secara klasikal pada siklus II sudah mencapai 96%, keberhasilan ini bisa
terjadi karena proses bempelajaran menggunakan model group
investigation. Dengan beberapa kelebihan dalam proses pembelajaran yang
berlangsung menggunakan model group investigation, siwa mulai aktif
dalam proses pembelajaran, inisiatif dan berani mengeluarkan pendapat.
Interaksi antar siswa dalam kelompok atau antar siswa dala pembelajaran
sangat baik. Guru semakin kreatif saat menyampaikan pembelajaran,
menggali kemampuan siswa dan mengaktifkan siswa untuk lebih dominan
dalam proses pembelajaran. Secara lebih rinci, ketuntasan hasil tes
formatif siklus II dapat dilihat pada gambar 4.
Gambar 4Diagram Lingkaran Ketuntasan Belajar IPA Dengan
Menggunakan Model Group Investigation Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Karanganyar Siklus I
Gambar 4 mendeskripsikan ketuntasan siswa dalam belajar IPA
pokok bahasan menjelaskan mendeskripsikan cara pencegahan kerusakan
lingkungan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor) terdapat 27 siswa telah
67
mencapai indikator keberhasilan yaitu 96% tuntas dan 1 siswa masih
belum tuntas yaitu 4%.
d. Refleksi
Berdasarkan observasi pada siklus II, terjadi peningkatan yang lebih
baik dari siswa maupun guru walaupun masih terdapat beberapa kekurangan
pada siswa, seperti : kondisi kelas lebih ramai dari siklus I saat membacakan
laporan kerja kelompok, hal ini disebabkan oleh karena siswa saling berebut
untuk membacakan hasil laporan kelompok dan merespon tanggapan
kelompok lain. Pada siklus II terjadi peningkatan pada aktivitas siswa dan guru
yang lebih baik dari siklus I. Kelebihan dari siklus II yaitu : a. Rasa percaya
diri siswa meningkat, hal ini terlihat dari keberanian siswa dalam menjawab
pertanyaan guru dan menjawab pertanyaan teman ketika presentasi. b.
Aktivitas siswa meningkat, hal ini terlihat dari cara siswa bekerja sama dalam
kelompok dan cara siswa dalam menyajikan laporan (presentasi). c. Sedangkan
guru sudah bisa menguasai kelas sehingga dapat dikatakan bahwa guru telah
berhasil menerapkan model pembelajaran group investigation untuk pelajaran
IPA kelas 4 pokok bahasan memahami perubahan lingkungan fisik dan
pengaruhnya terhadap daratan .
4.4. Hasil Penelitian Pra iklus, Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan paparan hasil penelitian maka dapat diketahui adanya
peningkatan hasil belajar IPA melalui penerapan model pembelajaran group
investigation. Berikut ini dapat dilihat tabel nilai kondisi awal, siklus I dan siklus
II serta rekapitulasi pengelompokkan nilai dalam tabel 33.
68
Tabel 33Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar IIPA Melalui Model
Pembelajaran Group Investigation Kelas 4 SD Negeri 03 Kranganyar Pada Kondisi Pra Siklus, Siklus I Dan Siklus II
No Ketuntasan
Pra siklus Siklus I Siklus IIFrekue
nsipersent
aseFrekue
nsiPersent
aseFrekue
nsipersent
ase1 Tuntas 15 53,5% 20 71% 27 96%2 Tidak
tuntas13 46,5% 8 29% 1 4%
Jumlah 28 100% 28 100% 28 100%Nilai maksimum
80 90 100
Nilai minimum
35 40 50
Rata-rata 59 64 77KKM =60 =60 =60
Berdasarkan tabel 33 rekapitulasi pengelompokkan nilai pada tabel dapat
dilihat adanya peningkatan hasil belajar siswa. Jumlah siswa yang tuntas dalam
mata pelajaran IPA terbukti untuk klasifikasi Tuntas, pada pra siklus ada 15 siswa
(53,5%) yang sudah tuntas dan 13 siswa (46,5%) yang belum tuntas setelah
diadakan tindakan siklus I ada 20 siswa (71%) yang tuntas dan 8 siswa atau (29%)
yang belum tuntas, sedangkan siklus II ada 27 siswa (96%) tuntas dan siswa
yang belum tuntas hanya ada 1 siswa (4%). Ini membuktikan bahwa pembelajaran
menggunakan model group investigation dapat meningkatkan hasil belajar IPA
pada pokok bahasan memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya
terhadap daratan. Hal ini dapat dilihat pada gambar 5.
69
Gambar 5Gambar Diagram Batang Rekapitulasi Perbandingan Hasil Belajar Ipa Melalui Model Pembelajaran Group Investigation Kelas 4 SD Negeri 03
Kranganyar Pada Kondisi Pra Siklus, Siklus I Dan Siklus Ii
Berdasarkan gambar 4.4 tapak bahwa terjadi peningkatan ketuntasan
belajar IPA pada pra siklus dan siklus I kemudian ke siklus II. Dalam kondisi
awal siswa sebelum diadakan tindakan dengan menggunakan model pembelajaran
group investigation hampir sebagian dari keseluruhan siswa belum tuntas atau
memenuhi KKM =60 sebesar 46,5% sedangkan yang sudah tuntas sebesar 53,5%
dari keseluruhan siswa. Setelah diadakan tindakan dengan menggunakan model
pembelajaran group investigation pada siklus I terjadi peningkatan ketuntasan
hasil belajar IPA sebesar 71% siswa tuntas dan masih ada 29% siswa yang belum
tuntas. Maka dari itu perlu meningkatkan hasil belajar pada siklus II. Sedangkan
pada siklus II tampak telah terjadi peningkatan hasil belajar IPA yang signifikan
dengan 96% siswa tuntas dan hanya 4% saja siswa yang belum tuntas atau
memenuhi KKM.
4.5. PembahasanPada observasi awal hasil observasi sebelum tindakan yang dilakukan di
kelas 4 SD Negeri 03 Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan guru
masih cenderung menggunakan ceramah dalam proses pembelajaran. Jadi guru
lebih aktif sedangkan siswanya pasif dalam proses pembelajan yang berlangsung.
Sehingga siswa tidak secara optimal menyerap materi pelajaran yang disampaikan
70
dan siswa akan merasa jenuh dan bosan. Proses belajar mengajar yang
berlangsung dengan metode ceramah dianggap kurang efektif terutama dalam
mata pelajaran IPA dengan pokok bahasan memahami perubahan lingkungan fisik
dan pengaruhnya terhadap daratan. Didalam mata pelajaran IPA mengajar dengan
ceramah, untuk hasil ulangan harian pada materi memahami gaya dapat
mengubah gerak dan/atau bentuk suatu benda, diperoleh data.
Pada prasiklus sebagian besar dari jumlah siswa yaitu 15 siswa (53,5%)
sedangkan siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal sebanyak 13
siswa (46,5%) untuk kriteria ketuntasan minimal (KKM =60). Nilai tertinggi yang
berhasil di dapatkan oleh siswa sebelum tindakan adalah 80 sedangkan nilai
terendahnya adalah 35. Adanya perbandingan antara jumlah siswa yang tuntas dan
tidak tuntas karena siswa yang sudah mencapai ketuntasan sudah dapat
menangkap materi yang disajikan oleh guru walaupun hanya dengan model
pembelajaran yang konvensional, karena ke 15 siswa ini memang mempunyai
daya tangkap yang lebih dibandingkan teman-temannya yang lain walaupun
hanya dengan mendengarkan saja, sedangkan 13 siswa yang lain belum bisa
menangkap materi yang disajikan oleh guru hanya dengan model pembelajaran
yang monoton saja karena daya tangkap mereka rendah jika hanya mendengarkan
saja. Sehingga diperlukan tindakan yang sesuai yaitu dengan kondisi siswa agar
siswa dapat bekerjasama dan mudah dalam memahami sebuah materi khususnya
memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan.
Peningkatan hasil belajar IPA dapat dilihat dari perolehan nilai siklus I dan
II. Siklus I dengan penerapan pembelajaran group investigaton siswa yang
mencapai KKM =60 sebanyak 20 siswa (71%) yang mencapai ketuntasan dan
sebanyak 8 siswa (29%) belum tuntas KKM. Nilai tertinggi adalah 90 dan nilai
terendahnya adalah 40. Siklus II dengan penerapan pembelajaran group
investigaton siswa yang mencapai KKM =60 sebanyak 27 siswa (96%) yang
mencapai ketuntasan dan sebanyak 1 siswa (4%) belum tuntas KKM. Nilai
tertinggi adalah 100 dan nilai terendahnya adalah 50. Keberhasilan meningkatkan
hasil belajar pada siswa kelas 4 SD Negeri 03 Karanganyar Kecamatan Geyer
71
Kabupaten Grobogan bisa terjadi karena menerapkan model pembelajaran group
investigation. Dengan beberapa kelebihan dalam proses pembelajaran yang
berlangsung menggunakan model group investigation, siwa mulai aktif dalam
proses pembelajaran, inisiatif dan berani mengeluarkan pendapat. Interaksi antar
siswa dalam kelompok atau antar siswa dala pembelajaran sangat baik. Siswa
lebih berani dalam mengukapkan pendapat saat proses pembelajaran. Guru
semakin kreatif saat menyampaikan pembelajaran, menggali kemampuan siswa
dan mengaktifkan siswa untuk lebih dominan dalam proses pembelajaran. Dari
hasil observasi pembelajara yang telah dilakukan oleh observer juga menunjukkan
peningkatan proses belajar mengajar baik dari guru dan siswa. Guru terlihat
semakin baik dalam mengajar dengan menerapkan model pembelajaran group
investigation, guru tidak lagi mendominasi pembelajaran, guru mulai memahami
untuk mengaktifkan siswa-siswanya dalam proses pembelajaran. Dari hasil
observasi juga menunjukkan guru semakin memahami model pembelajaran group
investigation, terlihat dari skor yang diperoleh guru semakin meningkat dari
pertemuan-kepertemuan berikutnya. Sama dengan yang ditunjukkan guru,
siswapun juga mengalami perubahan yang lebih baik dalam proses pembelajaran
terutama pada pelajaran IPA dengan menerapkan model pembelajaran group
investigation. Hal ini bisa dilihat dari hasil observasi yang menunjukkan semakin
baik siswa dalam proses pembelajaran, dari siswa yang semula pasif dalam
pembelajaran menjadi aktif. Siswa juga semakin berani dalam artian
mengeluarkan pendapat, mennyanggah, memberikan masukan mengenai
pembelajaran. Skor observasi siswapun semakin meningkat dari pertemuan-
kepertemuan berikutnya. Dari siswa-siswa yang mengalami peningkatan dalam
proses belajar dan hasil belajar terdapat satu siswa yang belum tuntas KKM.
Adanya satu siswa yang tidak tuntas KKM, karena siswa tersebut memang belum
bisa membaca. Dari belum mampunya siswa membaca, sangat sulit siswa untuk
memahami, mengerjakan soal evaluasi dan memahami materi pembelajaran
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang
dilakukan Utari (2012) peningkatan hasil belajar ilmu pengetahuan alam pokok
bahasan energi melalui pembelajaran kooperatif tipe group investigation pada
72
siswa kelas 4 SD N Madyo Gondo 03 kecamatan Ngablak kabupaten Magelang
semester II tahun pelajaran 2011/2012 menyatakan bahwa peningkatan hasil
belajar IPA dapat dilihat dari perolehan nilai siklus I dan II. 1. Siklus I dengan
penerapan pembelajaran group investigaton siswa yang mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM =60) sebanyak 26 siswa (72,22%) dan yang belum
mencapai KKM sebanyak 10 siswa (27,78%). Nilai rata-ratanya adalah 73,05
sedangkan nilai tertinggi adalah 95 dan nilai terendahnya adalah 30. 2. Siklus II
dengan penerapan pembelajaran group investigaton siswa yang mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM =60) sebanyak 34 siswa (94,44%) dan yang belum
mencapai KKM sebanyak 2 siswa (5,56%). Nilai rata-ratanya adalah 80,28
sedangkan nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendahnya adalah 40.